Pendahuluan teori evolusi.docx

14
Pendahuluan Sejak dahulu kala manusia selalu mempertanyakan asal- usul kehidupan dan dirinya. Jawaban sementara atas pertanyaan tersebut ada tiga altenatif, yaitu penciptaan, transformasi, atau evolusi biologi. Definisi evolusi biologi bermacam-macam tergantung dari aspek biologi yang dikaji. Beberapa definisi yang umum dijumpai di buku-buku biologi, antara lain: evolusi pada makhluk hidup adalah perubahan-perubahan yang dialami makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam kurun waktu yang lama dan diturunkan, sehingga lama kelamaan dapat terbentuk species baru: evolusi adalah perubahan frekuensi gen pada populasi dari masa ke masa; dan evolusi adalah perubahan karakter adaptif pada populasi dari masa ke masa. Evolusi telah mempersatukan semua cabang ilmu biologi. Idea tentang terjadinya evolusi biologis sudah lama menjadi pemikiran manusia. Namun, di antara berbagai teori evolusi yang pernah diusulkan, nampaknya teori evolusi oleh Darwin yang paling dapat teori . Darwin (1858) mengajukan 2 teori pokok yaitu spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup sebelumnya, dan evolusi terjadi melalui seleksi alam. Perkembangan tentang teori evolusi sangat menarik untuk diikuti. Darwin berpendapat bahwa berdasarkan pola evolusi bersifat gradual, berdasarkan arah adaptasinya

description

teori evolusi

Transcript of Pendahuluan teori evolusi.docx

Pendahuluan

Sejak dahulu kala manusia selalu mempertanyakan asal-usul kehidupan dan

dirinya. Jawaban sementara atas pertanyaan tersebut ada tiga altenatif, yaitu

penciptaan, transformasi, atau evolusi biologi.

Definisi evolusi biologi bermacam-macam tergantung dari aspek biologi yang

dikaji. Beberapa definisi yang umum dijumpai di buku-buku biologi, antara lain:

evolusi pada makhluk hidup adalah perubahan-perubahan yang dialami makhluk

hidup secara perlahan-lahan dalam kurun waktu yang lama dan diturunkan,

sehingga lama kelamaan dapat terbentuk species baru: evolusi adalah perubahan

frekuensi gen pada populasi dari masa ke masa; dan evolusi adalah perubahan

karakter adaptif pada populasi dari masa ke masa. Evolusi telah mempersatukan

semua cabang ilmu biologi.

Idea tentang terjadinya evolusi biologis sudah lama menjadi pemikiran manusia.

Namun, di antara berbagai teori evolusi yang pernah diusulkan, nampaknya teori

evolusi oleh Darwin yang paling dapat teori . Darwin (1858) mengajukan 2 teori

pokok yaitu spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup

sebelumnya, dan evolusi terjadi melalui seleksi alam. Perkembangan tentang teori

evolusi sangat menarik untuk diikuti. Darwin berpendapat bahwa berdasarkan

pola evolusi bersifat gradual, berdasarkan arah adaptasinya bersifat divergen dan

berdasarkan hasilnya sendiri selalu dimulai terbentuknya varian baru.

Dalam perkembangannya teori evolusi Darwin mendapat tantangan (terutama dari

golongan agama, dan yang menganut paham teori penciptaan – Universal

Creation), dukungan dan pengkayaan-pengkayaan. Jadi, teori sendiri juga

berevolusi sehingga teori evolusi biologis yang sekarang kita kenal dengan label

“Neo Darwinian” dan “Modern Sintesis”, bukanlah murni seperti yang diusulkan

oleh Darwin. Berbagai istilah di bawah ini merupakan hasil pengkayaan yang

mencerminkan pergulatan pemikiran dan argumentasi ilmiah seputar teori evolusi:

berdasarkan kecepatan evolusi (evolusi quasi dan evolusi quantum); berdasarkan

polanya (evolusi gradual, evolusi punctual, dan evolusi saltasi) dan berdasarkan

skala produknya (evolusi makro dan evolusi mikro).

Topic yang akan dibahas dibawah ini meliputi perkembagan teori evolusi Darwin

dan implikasi dari teori evolusi biologi Darwin terhadap cara pandang kita tentang

keberadaan makhluk dan alam semesta.

Perkembangan Teori Evolusi Darwin

1. Sejarah Singkat Charles Darwin (1809 – 1882)

1831-1836: Perjalanan laut dengan kapal Beagle.

1844: Draft buku “Origin of Species by Means of Natural Selection” telah

selesai.

1858: Afred Russel Wallace mengirim manuscript kepada J. Hooker anggota

Royal Society, berisi tentang perluasan ide dari Malthus. Makalah bersama

oleh Darwin dan Wallace di forum Society.

1859: Publikasi buku “ On The Origin of Species by Means of Natural

Selection”

1860: Perdebatan antara Huxley dan Wilbeforce tanpa kehadiran Darwin

Darwin menghabiskan sisa masa hidupnya untuk penelitian dan publikasi

buku “Descen of Man” (1871) dan “The Expression of Emotion in Man and

Animals” (1871).

Buku “Origin of Species by Means of Natural Selection” yang diterbitkan tahun

1959 ini, menurut indeks sitasi merupakan buku yang paling banyak diacu oleh

penulis lain (selain kitab suci) selama ini.

2. Perkembangan Teori Evolusi

Banyak hal dan pemikiran ahli lain yang mempengaruhi perkembangan teori

Darwin, antara lain:

Ekspedisi ke lautan Galapagos ditemukan bahwa perbedaan bentuk paruh

burung Finch disebabkan perbedaan jenis makanannya.

Geolog Charles Lyell (1830) menyatakan bahwa batu-batuan di bumi selalu

mengalami perubahan. Menurut Darwin, hal-hal tersebut kemungkinan

mempengaruhi makhluk hidupnya. Pikiran ini juga didasarkan pada

penyelidikannya pada fosil.

Pendapat ekonom Malthus yang menyatakan adanya kecendrungan kenaikan

jumlah penduduk lebih cepat dari kenaikan produksi pangan. Hal ini

menimbulkan terjadinya suatu persaingan untuk kelangsungan hidup. Oleh

Darwin hal ini dibandingkan dengan seleksi yang dilakukan oleh para

peternak untuk memperoleh bibit unggul.

Pendapat beberapa ahli seperti Geoffroy (1829), WC Wells (1813), Grant

(1826), Freke (1851), dan Rafinisque (1836).

Tahun 1858 Darwin mempublikasikan The Origin yang memuat 2 teori utama

yaitu:

1. Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies lain yang hidup di masa

lampau.

2. Evolusi terjadi melalui seleksi alam.

Menurut Darwin, agen tunggal penyebab terjadinya evolusi adalah seleksi alam.

Seleksi alam adalah “process of preserving in nature favorable variations and

ultimately eliminating those that are ‘injurious’”.

Secara umum, tanggapan ahli lain terhadap teori Darwin adalah:

a. Mendapat tantangan terutama dari golongan agama, dan yang menganut paham

teori penciptaan (Universal Creation).

b. Mendapat pembelaan dari penganut Darwin antara lain , Yoseph Hooker dan

Thomas Henry Huxley (1825-1895).

c. Mendapat kritik dan pengkayaan dari banyak ahli antara lain Morgan (1915),

Fisher (1930), Dobzhansky (1937), Goldschmidt (1940) dan Mayr (1942).

Dengan berbagai perkembangan dalam perkembangan dalam ilmu biologi,

khususnya genetika maka kemudian Teori Evolusi Darwin diperkaya. Seleksi

alam tidak lagi menjadi satu-satunya agen penyebab terjadinya evolusi, melainkan

ada tambahan faktor-faktor penyebab lain yaitu: mutasi, aliran gen, dan genetic

drift. Oleh karenanya teori evolusi yang sekarang kita seirng disebut Neo-

Darwinian atau Modern Systhesis.

Secara singkat, proses evolusi oleh seleksi alam (Neo Darwinian) terjadi

karena adanya:

a. Perubahan frekuensi gen dari satu generasi ke generasi berikutnya.

b. Perubahan dan genotype yang terakumulasi seiring berjalannya waktu.

c. Produksi varian baru melalui pada materi genetic yang diturunkan

(DNA/RNA).

d. Kompetisi antar individu karena keberadaan besaran individu melebihi sumber

daya lingkungan tidak cukup untuk menyokongnya.

e. Generasi berikut mewarisi “kombinasi gen yang sukses” dari individu fertile

(dan beruntung) yang masih dapat bertahan hidup dari kompetisi.

Implikasi Teori Evolusi Darwin

1. Asal Usul Spesies

Teori utama Darwin bahwa spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies lain

yang hidup di masa lampau dan bila diurut lebih lanjut semua spesies makhluk

hidup diturunkan dari nenek moyang umum yang sama. Seperti yang juga

diperkirakan oleh Darwin. Teorinya akan ditentang banyak pihak. Para penentang

teori ini dikategorikan dalam tiga kelompok utama:

a. Kelompok yang berpendapat bahwa teori Darwin tersebut tidak cukup “ilmiah”.

b. Kelompok “Creationist” yang berpendapat bahwa masing-masing spesies

diciptakan khusus oleh yang Maha Kuasa untuk tujuan tertentu.

c. Kelompok penganut filsafat “idealist” yang berpendapat bahwa spesies tidak

berubah. Variasi yang ada merupakan tiruan tidak sempurna dari pola umum

“archetypes”. Goethe mengabstaksikan satu archetype atau Urbild untuk semua

tanaman (Urplanze) dan beberapa Bauplane untuk hewan.

Untuk para penentangnya dari dua kelompok pertama di atas Darwin cukup

menandaskan bahwa keajaiban-keajaiban atau intervensi dari kekauatan

supranatural dalam pembentukan spesies adalah tidak ilmiah. Dalam menanggapi

kelompok Idealist (seperti Owen dan Lois Agassiz) Darwin mampu menangkis

dengan baik. Pada Origin edisi pertama, Darwin (1959) di halaman 435,

menyimpulkan bahwa penjelasan Owen pada masalah archetype adalah

“interesting” dan “unity of type”nya merupakan “hukum” biologi yang penting.

Kemudian setelah Owen lebih keras lagi menentang teorinya. Darwin pada edisi

berikutnya menambahkan “…tetapi itu bukan penjelasan ilmiah”. Menurut

Darwin penjelasan tentang “homologi” dan “unity of types” terkait dengan nenek

moyang adalah ilmiah, sementara penjelasan terkait dengan archetype tidak

ilmiah. Oleh karena Darwin memandang masalah ini sebagai proses, sementara

konsep archetype adalam timeless. Secara umum Darwin adalam penganut paham

Materialisme.

2. Seleksi Alam

Darwin mengemukakan bahwa seleksi alam merupakan agen utama penyebab

terjadinya evolusi. Darwin (dan Wallace) menyimpulkan seleksi dari prinsip yang

dikemukakan oleh Malthus bahwa setiap populasi cendrung bertambah jumlahnya

seperti deret ukur, dan sebagai akibatnya cepat atau lambat akan terjadi

perbenturan antar anggota dalam pemanfaatan sumber daya khususnya bila

ketersediaannya terbatas. Hanya sebagian, seringkali merupakan bagian kecil, dari

keturunannya bertahan hidup: sementara besar lainnya tereliminasi.

Dengan berkembangnya ilmu genetika, teori itu diperkaya sehingga muncul Neo

Darwinian. Menurut Lemer (1958), definisi seleksi alam adalah segala proses

yang menyebabkan pembedaan non random dalam reproduksi terhadap genotype;

atau allele gen dan kompleks gen dari generasi ke generasi berikutnya.

Anggota populasi yang membawa genotype yang lebih adaptif (superior)

berpeluang lebih besar untuk bertahan daripada keturunan yang inferior. Jumlah

individu keturunan yang superior akan bertambah sementara jumlah individu

inferior akan berkurang dari satu generasi ke generasi lainnya. Seleksi alampun

juga masih bekerja, sekalipun jika semua keturunan dapat bertahan hidup dalam

beberapa generasi. Contohnya adalah pada jenis fauna yang memiliki beberapa

generasi dalam satu tahun. Jika makanan dan sumberdaya yang lain tidak terbatas

selama suatu musim, populasi akan bertambah seperti deret ukur dengan tidak ada

kematian di antara keturunannya. Hal itu tidak berarti seleksi tidak terjadi, karena

anggota populasi dengan genotype yang berbeda memproduksi keturunan dalam

jumlah yang berbeda atau berkembang mencapai matang seksual pada kecepatan

yang berbeda. Musim yang lain kemungkinan mengurangi jumlah individu secara

drastic tanpa pilih-pilih. Jadi pertumbuhan eksponensial dan seleksi kemungkinan

akan dilanjutkan lagi pada tahun berikutnya. Pebedaan fekunditas, sesungguhnya

juga merupakan agent penyeleksi yang kuat karena menentukan perbedaan jumlah

individu yang dapat bertahan hidup atau dan jumlah individu yang akan mati,

yang ditunjukkan dalam angka kematian (Dobzhansky, 1970).

Darwin telah menerim, namun dengan sedikit keraguan, slogan Herbert Spencer

“survival of the fittest in the struggle for life” sebagai altenatif untuk

menerangkan proses seleksi alam, namun saat ini slogan itu nampaknya

dipandang tidak sepenuhnya tepat. Tidak hanya individu atau jenis yang terkuat

tetapi mereka yang lumayan pas dengan lingkungan dapat bertahan hidup dan

bereproduksi. Dalam kondisi seleksi yang lunak atau halus semua individu atau

jenis pembawa genotype yang bermacam-macam dapat bertahan hidup ketika

populasi berkurang. Individu yang fit (individu yang sesuai dengan lingkungan

dapat bertoleransi dengan lingkungan) tidak harus mereka yang paling kuat,

paling agresif atau paling bertenaga, melainkan mereka yang mampu bereproduksi

menghasilkan keturunan dengan jumlah terbanyak yang viable dan fertile.

Seleksi alam tidak menyebabkan timbulnya material baru (bahan genetic yang

baru yang di masa mendatang akan datang diseleksi lagi),melainkan justru

menyebabkan hilangnya suatu varian genetic atau berkurang frekuensi gen

tertentu. Seleksi alam bekerja efektif hanya bila populasi berisi dua atau lebih

genotype, yang mana dari varian itu ada yang akan tetap bertahan atau ada yang

tereliminasi pada kecepatan yang berbeda-beda. Pada seleksi buatan, breeder akan

memilih varian genetic (individu dengan genotype) tertentu untuk dijadikan induk

untuk generasi yang akan datang. permasalahan yang timbul adalah dari mana

sumber materi dasar atau bahan mentah genetic penyebab keanekaragaman

genetic pada varian-varian yang akan obyek seleksi oleh alam. Permasalahan itu

terpecahkan setelah T.H Morgan dan kawan-kawan meneliti mutasi pada lalat

buah Drosophilia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses mutasi menyuplai

bahan mentah genetic yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman genetic

dimana nantinya seleksi alam bekerja (Dobzhansky, 1970).

Implikasi dari teori evolusi melalui ala mini sangat luas, tidak hanya mencakup

bidang filsafat namun juga social-ekonomi dan budaya:

Penggantian cara pandang bahwa dunia tidak statis melainkan berevolusi.

Paham creationisme berkurang pengaruhn ya.

Penolakan terhadap teleology kosmis.

Penjelasan “desain” di dunia oleh proses materialistic seleksi alam, proses

yang mencakup interaksi antara variasi yang tidak beraturan dan reproduksi

yang sukses bersifat oportunistik yang sepenuhnya jauh dari dogma agama.

Penggatian pola pikir Essensialisme oleh pola pikir populasi.

Memberikan inspirasi yang disalahgunakan untuk tujuan yang tidak baik

seperti gerakan Nazi di Jerman, Musolini di Italia, kebijakan “eugenic” di

Singapura di masa Lee Kuan Yu dan berkembangnya ekonomi liberal yang

dikemas dengan label Social-Darwinian.

Islam Dan Teori Darwin

Secara ilmiah teori evolusi Darwin utama belum dapat dikatakan runtuh, karena

sebelum ditemukan bukti-bukti empiris yang bertentangan dengan kesimpulan

teori tersebut, maka pernyataan dalam teori itu masih dianggap benar. Akan tetapi

sampai saat ini banyak kalangan masih meragukan kebenaran teori itu terutama

dari kalangan agama.

Saat ini Indonesia kebanjiran buku-buku Islam yang diproduksi Dr. Harun Yahya

yang “menyerang” teori Darwin. Dari segi teologis ada kekuatiran bahwa teori

Darwin akan mengusir Tuhan dari kehidupan, namun Haidar Bagir, pakar filsafat

Islam, tidak sepenuhnya sependapat dengan Harun Yahya. Bagir (2003)

menanggapinya dengan mengatakan “Sikap kita terhadap keyakinan Darwinian

mengenai sifat kebetulan dan materialistic asal-usul kehidupan yang terkandung

dalam teori itu sudah jelas. Kita menolaknya. Tidak demikian halnya dengan

kesimpulan utama teori ini mengenai sifat-sifat evolusioner kehidupan. Karena

betapapun demikian, tetap saja Tuhan bisa dipercayai sebagai Dzat di balik semua

gerakan evolusi itu…”. Tentang prinsip survival of the littest, Bagir justru

membenarkannya dan kita harus mengambil hikmahnya, karena hal itu sesuai

dengan kenyataan sehari-hari dan didukung oleh tidak bertentangan dengan

kandungan Alqur’an. Dingin dari dari dua sisi yaitu aspek teologis dan sisi etis.

Daftar Pustaka

Bagir, Haidar. 2003. Islam dan Teori Evolusi (Butir-butir tanggapan terhadap

Harun Yahya). Harian Republika 14 Maret 2003. Jakarta.

Bowler, P. J. 1989. Evolution: The History of an Idea. University of California

Press. Los Angeles.

Darwin, Charles. 1859. The Origin of Species by Means of Natural Selection

or The Preversation of Favoured Race in The Struggle for Life. Penguin

Books. London.

Dawkins, R. 1976. The Selfish Gene. Oxford University Press. Oxford.

Dobzhansky, T. 1970. Genetics of The Evolutionary Process. Columbia

University Press. New York.

Dodson, E. O. and G. F. Howe. 1990. Creation or Evolution: Correspondence

on The Current Controversy. University of Ottawa Press. Otttawa.

Eiseley, L. C. 1956. Charles Darwin: Reading from Scientific American;

Scientific Genius and Creativity.

Ereshefsky, M. 1992. The Unit of Evolution: Essays on The Nature og

Species. A Bradford Book The MIT Press. Cambridge.

Greene, J. C. 1977. Science, Ideology, and World View. University of

California Press. Los Angeles.

Hull, D. L. 1988. Science as A Process: An Evolutionary Account of The

Social and Conceptual Development of Science. The University of Chicago

Press. Chicago.

Kaye, H. L. 1983. The Social Meaning of Modern Biology. Yale University

Press. London.

Mayr, E. 1982. The Growth of Biological Thought: Diversity, Evolution, and

Inheritance. The Belknap Press of Harvard University Press. Cambridge.

Pettman, R. 1981. Biopolitics and International Values: Investigating Liberal

Norms. Pergamon Press. Oxford.

Sober, E. 1993. Phylosophy of Biology. Westview Press. San Fransisco.

Yahya, H. 1987. Keruntuhan Teori Evolusi. Penerbit Dzikra. Bandung.