PENDAHU - okukab.go.idokukab.go.id/wp-content/uploads/lakip/dinkes/LAKIP DINKES.pdf · Nomor...
Transcript of PENDAHU - okukab.go.idokukab.go.id/wp-content/uploads/lakip/dinkes/LAKIP DINKES.pdf · Nomor...
1.1
PENDAHU
Latar Belakang
Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi se
untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita
rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban
jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pem
berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna,bersih dan bertanggungjawab
korupsi, kolusi dan nepotisme. Upaya pengembangan tersebut selaras dengan
Nomor XI/MPR/1988 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas
maupun nepotisme dan Undang-undang No. 28 Tahun 1999 serta Peraturan Pre
29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemer
Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kab. OKU tahun 2016 disusun sebag
bentuk pertanggungjawaban Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugas dan
penggunaan anggaran.
Dalam penjelasan mengenai pasal tersebut dirumuskan bahwa asas
adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil
penyelenggaraan Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyar
sebagai pemegang kedaulatan tertinggi Negara sesuai dengan ketentuan peratur
undangan yang berlaku. Berbagai isu yang berkembang di bidang aparatur
terlepas dari aspek kelembagaan, sumber daya manusia aparatur, k
pengawasan dan akuntabilitas serta pelayanan publik. Inti dari upaya untuk
permasalahan terkait dengan aspek tersebut adalah untuk mewujudkan tata
yang baik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini berisi pencapaian kinerja D
Kabupaten Ogan Komering Ulu selama tahun 2016. Capaian kinerja (perfor
2016 tersebut dibandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance results)
tolak ukur keberhasilan tahunan pelaksanaan organisasi. Analisis atas ca
terhadap rencana kerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah
(performance results) bagi perbaikan kinerja yang akan datang.
Untuk mewujudkan suatu tata kepemerintahan yang baik, D
Kabupaten Ogan Komering Ulu menyusun Laporan Akuntabilias Kinerja Inst
(LKjIP) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2016
satu perwujudan laporan atas kinerja Dinas Kesehatan terhadap anggar
diberikan dalam penyelenggaraan kesehatan di Kabupaten Ogan Komering Ul
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 1
1.2 Struktur Organisasi & Tugas Pokok Fungsi
1.2.1
1. Kepala dinas Kesehatan
2. Sekretaris
Kepala Sub Bagian Kepegawaian
Kepala Sub Bagian Keuangan
Kepala Sub Bagian Umum
3. Kepala Bidang Program
Kepala Seksi Penyusunan Program & Pendataan
Kepala Seksi Pemantauan & Pengendalian
Kepala Seksi Evaluasi & Pelaporan
4. Kepala Bidang Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan
Kepala Seksi Pengamatan & Pencegahan Penyakit
Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit
Kepala seksi Penyehatan lingkungan
5. Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan
Kepala seksi Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
Kepala Seksi Penyuluhan Kesehatan
Kepala Seksi Penelitian & Pelatihan
6. Kepala Bidang Upaya Kesehatan & Kefarmasian
Kepala Seksi Kesehatan Keluarga/Gizi
Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar & Rujukan
Kepala Seksi Kefarmasian & alat kesehatan
7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
8. Kelompok Jabatan Fungsional
1.2.2
1.
2.
Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan unsur
Otonomi Daerah Bidang Kesehatan yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang ber
dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten OGAN KO
berdasarkan Peraturan Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 2007 dan Peraturan
tahun 2008 tentang Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten OGAN
ULU adalah sebagai berikut :
Adapun Dinas Kesehatan Kabupaten OGAN KOMERING ULU
tugas sebagai berikut :
Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan ber
otonomi dan tugas pembantuan;
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
tugasnya.
Tugas dan Fungsi Organisasi
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
1.3.
Adapun tujuan dari penyusunan LKjIP adalah sebagai berikut :
1.
2.
1.4
Bab I -
Pembinaan UPTD
Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan bidang kesehatan.
Berpedoman dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusuna
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, mak
penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Kesehatan Kabupa
KOMERING ULU tahun 2016 adalah sebagai berikut ini :
LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu ini
sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan pemerintah di Kabupaten O
Ulu khususnya bidang kesehatan Tahun Anggaran 2016.
Aspek Akuntabilitas Kinerja. Sebagai sarana pertanggungjawaban
kinerja Dinas Kesehatan Khususnya bagi lingkungan eksternal org
merujuk pada sejauh mana visi, misi dan tujuan/sasaran telah dicapai
2016.
Aspek Manajemen Kinerja. Merupakan sarana evaluasi penc
khususnya bagi keperluan internal organisasi dalam hal ini manajemen
lingkup Dinas Kesehatan guna perbaikan kinerja di masa datang
Perumusan Kebijakan teknis bidang kesehatan
Pembinaan dan pelaksana tugas bidang kesehatan.
Sedangkan untuk menyelenggarakan tugas tersebut Dinas Keseha
OGAN KOMERING ULU mempunyai fungsi :
Pengumpulan, pengelolaan dan pengendalian data yang terbentuk
analisis data untuk penyusunan program kegiatan.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kes
Perencanaan stategis pada Dinas Kesehatan.
Pembinaan kepada masyarakat tentang kesehatan.
Pelaksanaan kerjasama dengan lembaga pemerintah dan lembaga lainny
Maksud dan Tujuan LKjIP
Sistematika Penyajian
Pelaksanaan, Pegawasan, pengendalian serta evaluasi dan pelaporan peny
bidang kesehatan.
Pelaksanaan standar pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan bidang
Pelaksanaan kebijakan Daerah dan kebijakan teknis bidang
peningkatan peran serta masyarakat, pemberantasan penyakit
penyehatan lingkungan, obat dan makanan serta penyusunan program.
Pengkoordinasian, integrasi dan sinkronisasi kegiatan di lingkungan D
.
Penyelenggaraan Kesekretariatan Dinas Kesehatan.
Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, aspek
Kesehatan Kabupaten OGAN KOMERING ULU dan struktur org
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 3
Bab II -
Bab III -
Bab IV -
Perencanaan dan perjanjian Kinerja, Menjelaskan berbagai k
Dinas Kesehatan Kabupaten OGAN KOMERING ULU untuk
2016-2021 dan penetapan kinerja untuk tahun 2016;
Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan analisis pencapaian kinerja D
Kabupaten OGAN KOMERING ULU dikaitkan dengan pertang
publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk tahun 2016.
Penutup, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari laporan
Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten OGAN KOMERING ULU
dan merupakan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan
datang.
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 4
2.1.
2.1.1.
''MEWUJUDKAN MASYARAKAT OKU YANG BERBUDAYA SEHAT
DAN BERKEADILAN"
Mandiri adalah gambaran masyarakat yang terus berupaya meni
serta secara aktif dalam mencegah, melindingi dan memelihara dirinya, keluar
dan lingkungannya agar terhindar dari resiko gangguan kesehatan melalui Upay
Bersumber Daya Masyarakat.
Masyarakat yang berbudaya sehat adalah suatu kondisi dim
Ogan Komering Ulu yang terus menerus berupaya meningkatkan kualitas l
dan sosial melalui pendekatan preventif dan tidak hanya kuratif dengan m
seluruh potensi masyarakat secara bersama - sama untuk meningkatkan keseha
dan lingkungan menuju terwujudnya masyarakat yang berperilaku sehat, hidup
yang aman, nyaman dan sehat.
Rencana strategis adalah merupakan suatu proses yang berorient
yang dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun dengan mem
potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana
Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu tahun 2016-2021 merupakan landasan
bagi seluruh aparat pelaksana pada jajaran Dinas Kesehatan dalam melaksanak
penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan selama kurun waktu 5 (lima) t
Untuk mewujudkan rencana strategis tersebut perlu ditunjang oleh
yang rasional. Untuk itu dapat diperhatikan visi dan misi Dinas Keseha
Komering Ulu, yaitu:
Visi
Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi um
pembangunan kesehatan tahun 2015, potensi, rencana dan permasalahan
lingkungan strategis baik internal maupun eksternal, juga peran dan kont
Kesehatan Kabupetn Ogan Komering Ulu dalam tercapainya 9 agenda pr
CITA) yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, terutama NAWA CITA y
meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, maka ditetapkan Visi D
Kabupaten Ogan Komering Ulu, yaitu :
PERENCANAAN DAN PENETAPAN KI
Rencana Strategis
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 5
2.1.2.
1.
2.
3.
2.2.3.
2.1.3.1
1.
2.
3.
4.
2.1.3.2
1.
a.
b.
c. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) sebesar 17% pada anak
Meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat
Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular
menular.
Meningkatkan Pemberdayaan masyarakat dalam rangka peran serta
swasta dalam upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorang
Menyiapkan dan menyediakan sumber daya kesehatan yang
meningkatkan manajemen dan sistem informasi kesehatan.
Maksud berkeadilan adalah tersedianya akses kesehatan dasar y
terjangkau terutama pada kelompok menengah ke bawah guna mendukung penc
dengan sasaran pembangunan adalah peningkatan akses masyarakat terhadap pel
kesehatan antara lain ditandai oleh menurunnya tingkat kematian bayi dan ibu m
Tujuan dan Sasaran
Tujuan
Dinas Kesehatan Kabupaten OGAN KOMERING ULU dalam
misinya menetapkan tujuannya yaitu terselenggaranya pembangunan
kabupaten OGAN KOMERING ULU secara berhasil guna dan berdaya guna
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya melalui :
Meningkatkan akses pelayanan kesehatan ke masyarakat dan mas
pelayanan kesehatan, dengan :
Pada tahun 2016 sebagai tahun awal pelaksanaan Renstra tahun
Dinas Kesehatan Kabupaten OGAN KOMERING ULU menetapkan sasaran s
Sasaran
Menurunnya angka kematian ibu < 306 per 100.000 kelahiran hidup
Menurunnya angka kematian bayi < 24 per 100.000 kelahiran hidup
Misi
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut diatas, maka D
Kabupaten OGAN KOMERING ULU, menetapkan 3 (tiga) misi sebagai berik
Menjamin pelayanan kesehatan masyarakat yang paripurna, mer
berkualitas dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Kab. OKU
Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
Meningkatkan tata kelola manajemen pembangunan kesehatan
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 6
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
2.
a.
b.
c.
3.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
4.
a. Meningkatnya cakupan desa siaga aktif menjadi 85%;
b. Meningkatnya cakupan Posyandu Mandiri menjadi 70%;
c.
d.
e.
Meningkatnya cakupan penjaringan kesehatan pendidikan dasar dan
setingkatnya sebesar 90%.
Meningkatnya cakupan tempat-tempat Umum yang memenuhi sy
menjadi 100%
Meningkatnya desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis M
(STBM) sebesar 80%
Meningkatnya cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB y
penyelidikan epidemiologi <24 jam menjadi 100%.
Menurunnya kasus malaria (annual Paracite Index-API) dari 2
1.000 penduduk;
Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa dari 0,2 menj
0.5 %;
Prevalensi tekanan darah tinggi pada usia 18 tahun sebesar 23,4%
Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18 tahun sebesar 15,4%
Meningkatkan cakupan Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000
< 15 tahun menjadi >2%;
Meningkatnya pemberdayaan serta kesadaran masyarakat untuk
hidup bersih dan sehat, dengan :
Cakupan pelayanan bayi sebesar 95%
Meningkatnya pengendalian dan pencegahan penyakit menular m
menular, dengan :
Prevalensi Tuberkulosis (TB) sebesar 245 per 100.000 penduduk
Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) sebesar 28% pada
(bawah dua tahun)
Jumlah anak balita gizi buruk tidak lebih dari 1%;
Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh nakes terlatih (cakupan
90%;
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani sebesar 80%
Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan, dengan:
Persentase Puskesmas yang tersertifikasi akreditasi sebesar 90%
RSUD yang tersertifikasi akreditasi nasional kelas B sebesar 100%
Persentase desa yang mencapai 80% imunisasi dasar lengkap pada ba
95%
Cakupan pelayanan anak Balita sebesar 100%
Penanganan penderita Demam Berdarah Dengue sesuai protap sebe
Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu hamil sebesar 100%
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 7
f.
g.
5.
a.
b.
c.
d.
2.2
1. 1
2
3
4
5
6
- Puskesmas (30.000)
- Pustu (10.000)
- Poliklinik (3.000)
7
8
9
90% Puskesmas yang memiliki 5 jenis tenaga kesehatan
Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas menjadi 90%
Persentase obat yang memenuhi syarat menjadi 94%
INDIKATOR KINERJA
2
Tabel 2.1.
Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Kom
Tahun 2016
SASARAN STRATEGIS
Persentase kepesertaan SJSN Kesehatan minimal 95%
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Dinas Kesehatan K
Komering Ulu tahun 2016 sebagai berikut :
Rencana Kerja
Menurunnya Angka Kematian ibu
melahirkan menjadi 306 per 100.000
kelahiran hidup;
Meningkatnya perlindungan finansial, ketersediaan, penyebaran
serta Sumber Daya Kesehatan, dengan :
Meningkatnya cakupan Tempat Pengelolah Makanan yang m
menjadi 100%
Meningkatnya Cakupan Penggunaan Air Bersih Rumah Tangga m
Menurunkan angka kematian bayi
menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup;
Menurunnya angka kematian neonatal
menjadi 15 per 1.000 kelahiran hidup;
Jumlah anak balita gizi buruk tidak lebih
dari 1 %
Persentase ibu bersalin yang ditolong
oleh nakes terlatih (cakupan PN) sebesar
90%;Rasio Puskesmas, poliklinik, pustu per
satuan penduduk
1
Meningkatnya
status kesehatan
dan gizi
masyarakat
Bed Occupancy rate (BOR)
Average Leght of Stay (av.LOS 6-8 hari)
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
(1 TT/ 1.500 penduduk)
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 8
10
11
12
13
14
15
15
17
18
19
20
21
22
1
2
3
1
2
3
4
5
Rasio Dokter persatuan penduduk
(10.000)
Cakupan Komplikasi kebidanan yang
ditangani
Cakupan pelayanan nifas
Cakupan Neonatus dengan komplikasi
yang ditangani
Cakupan Kunjungan Bayi
Cakupan Pelayanan anak balita
Persentase RS Kab/Kota yang
melaksanakan PONEK sebesar 100%
Cakupan kunjungan ibu hamil K4
Rasio tenaga kerja medis persatuan
penduduk(1.000)
Jumlah Kecamatan yang memiliki
Puskesmas
Persentase Puskesmas rawat inap yang
mampu PONED sebesar 100%
Cakupan pemberian PMT pada anak
keluarga miskin
Cakupan gizi buruk yaang mendapat
perawatan
Meningkatnya cakupan penemuan pasien
baru TB-BTA Positif menjadi >70%;
Menurunnya kasus malaia (annual
Paracite Index-API) dari 2 menjadi 1 per
1.000 penduduk;
Terkendalinya prevalensi HIV pada
populasi dewasa dari 0,2 menjadi di
bawah 0,5%;
Meningkatnya cakupan imunisasi dasar
lengkap bayi usia 0-11 bulan
Meningkatnya cakupan Acute Flacid
Paralysis (AFP) rate per 100.000
penduduk < 15 tahun menjadi >2;
2.
Meningkatnya
pemerataan dan
mutu pelayanan
kesehatan
Puskesmas yang tersertifikasi akreditasi
RSUD yang tersertifikasi Rujukan
Nasional Kelas B
Persentase Desa yang mencapai UCI
(Universal Child Immunization)
3.
Meningkatnya
pengendalian dan
pencegahan
penyakit menular
maupun tidak
menular
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 9
6
7
8
9
- Campak
- DT
- Tetanus
10
11
12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
13
14 18 tahun
Prevalensi tekanan darah tinggi menjadi
Prevalensi obesitas pada penduduk usia
23,4%
Cakupan Penemuan penderita Kusta
Tatalaksana Kasus Rabies
Penderita DBD yang ditangani
Meningkatnya cakupan Desa/Kelurahan
mengalami KLB yang dilakukan
penyelidikan epiemiologi<24 jam
menjadi 100%;
Cakupan Penemuan penderita
Pneumonia;
Meningkatnya Tempat Pengolahan
Makanan (Uji Petik) yang memenuhi
syarat menjadi 100%
Meningkatnya cakupan Penggunaan Air
Bersih Rumah tangga menjadi 100%
Meningkatnya Cakupan Posyandu
Mandiri menjadi 50%;
Meningkatnya PHBS pada tingkat
Rumah Tangga menjadi 85%
Meningkatnya desa yang melaksanakan
STBM menjadi 100%
Meningkatnya cakupan Tempat- Tempat
Umum yang memenuhi syarat kesehatan
menjadi 100%
Meningkatnya cakupan desa siaga aktif
menjadi 85%Meningkatkan
pemberdayaan
serta kesadaran
masyarakat untuk
berperilaku hidup
bersih dan sehat
4.
Rasio Posyandu per satuan Balita
menjadi 1 : 50
Meningkatnya cakupan imunisasi bagi
anak sekolah dasar :
Cakupan penemuan penderita diare
15Prevalensi merokok penduduk usia
Meningkatnya cakupan penjaringan
kesehatan SD dan setingkatnya menjadi
90%
15 tahun
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 10
10
11
12
-
-
-
-
-
51
2
3
4
5
6
7
Puskesmas memiliki minimal 5 jenis
tenaga kesehatan menjadi 90%
Persentase ketersediaan obat dan vaksin
di Puskesmas menjadi 90%
Persentase obat yang memenuhi syarat
menjadi 94%
Meningkatnya cakupan Pelayanan
Kesehatan Dasar Masyarakat
miskin/tidak mampu
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan
pasien masyarakat miskin
Meningkatnya
perlindungan
finansial,
ketersediaan,
penyebaran dan
mutu obat serta
Sumber Daya
Kesehatan
Presentase kepesertaan SJSN Kesehatan
menjadi 95%
Penyelesaian pelaporan kesehatan tepat
waktu
rumah sehat menjadi 90%
SPAL Sehat menjadi 90%
Pengelolaan Sampah menjadi 80%
Puskesmas yang melaksanakan
manajemen faktor resiko kesehatan
lingkungan
Persentase kualitas air minum yang
memenuhi syarat kesehatan menjadi
100%
Meningkatnya penduduk yang
menggunakan sarana sanitasi yang
memenuhi syarat
SAB yang MS menjadi 90%
Jamban sehat menjadi 90%
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 11
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 12
BAB I
HULUAN
setiap pemerintah
cita bangsa. Dalam
awaban yang tepat,
pembangunan dapat
awab serta bebas dari
dengan TAP MPR RI
bebas korupsi, kolusi
an Presiden Nomor
erintah. Laporan
sebagai salah satu
as dan fungsi atas
asas akuntabilitas
l akhir kegiatan
yarakat dan rakyat
peraturan perundang -
ratur negara tidak
ketatalaksanaan,
untuk menyelesaikan
ata kepemerintahan
Dinas Kesehatan
performance results)
ults) 2016 sebagai
as capaian kinerja
lah celah kinerja
Dinas Kesehatan
nstansi Pemerintah
2016 sebagai salah
garan yang telah
Ulu.
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 13
ungan
an unsur pelaksana
ang berada di bawah
OMERING ULU
uran Daerah No. 11
OGAN KOMERING
ULU mempunyai
berdasarkan asas
suai dengan bidang
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 14
atur Negara Dan
usunan Penetapan
maka sistematika
Kabupaten OGAN
ini dimaksudkan
en Ogan Komering
awaban atas capaian
organisasi, dengan
capai selama tahun
pencapaian kinerja
emen terkait dalam
ehatan Kabupaten
uk data base serta
kesehatan
ainnya.
an penyelenggaraan
an bidang kesehatan.
pelayanan dan
akit menular dan
am.
an Dinas Kesehatan
pek strategis Dinas
organisasi;
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 15
kebijakan umum
untuk periode tahun
a Dinas Kesehatan
pertanggungjawaban
ahun 2016.
aporan Akuntabilitas
LU tahun 2016 ini
an kinerja dimasa
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 16
AT, MANDIRI
eningkatkan peran
uarga, masyarakat
paya Kesehatan
dimana masyarakat
as lingkungan fisik
an memaksimalkan
ehatan masyarakat
hidup di lingkungan
orientasi pada hasil
memperhitungkan
ana strategis Dinas
san dan pedoman
nakan tugas-tugas
a) tahun.
oleh visi dan misi
ehatan Kab. Ogan
umum pencapaian
n kesehatan serta
kontribusi Dinas
prioritas (NAWA
yang ke-5, yakni
Dinas Kesehatan
BAB II
N KINERJA
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 17
anak balita
enular maupun tidak
ta masyarakat dan
orangan
memadai serta
r yang murah dan
pencapaian SDG's
p pelayanan
bu melahirkan.
dalam mewujudkan
unan kesehatan di
una dalam rangka
akat dan masyarakat ke
ahun 2016 - 2021,
an sebagai berikut :
an hidup
an hidup
Dinas Kesehatan
berikut :
erata,
U
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 18
sar dan
enuhi syarat kesehatan
s Masyarakat
yang dilakukan
i 2 menjadi 1 per
menjadi di bawah
23,4%
100.000 penduduk
untuk berperilaku
enular maupun tidak
100.000 penduduk
pada anak baduta
upan PN) sebesar
hatan, dengan:
90%
100%
ap pada bayi menjadi
ap sebesar 100%
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 19
adi 90%
omering Ulu
TARGET
Kabupaten Ogan
penyebaran dan mutu obat
memenuhi syarat
a menjadi 98%
3
306 per 100.000
24/1000 KH
15/1000 KH
<1%
91%
85%
6,8 hari
1 : 1.500
1 : 20.579
1 : 7.951
1 : 2.072
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 20
90%
100%
95%
1 : 10.000
1 : 10.000
14
100%
100%
95%
80%
90%
80%
90%
90%
100%
100%
45%
1/1000
< 0,5%
100%
> 2 per 100.000
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 21
1,29 : 100
80%
5,4%
100%
23,4%
< 5 / 100.000
20%
80%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
5,4%
30%
65%
35%
20%
40%
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 22
20%
80%
90%
100%
80%
85%
60%
18 Puskesmas
80%
75%
75%
85%
70%
70%
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 23
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 24
2.3
Setelah Perubahan Sebelum Perubahan
APBD
- Pelatihan dan Pendidikan
Manajemen Terpadu
Balita Sakit (MTBS)
-
- Audit Maternal Perinatal
(AMP)
-
Penilaian Balita Sehat
- Pembinaan Anak dengan
Bantuan Khusus di Panti
dan SLB
-
- APBD
2 Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
Lansia
- Pertemuan Pengelola
Lansia Puskesmas
APBD
b. 24 per 1.000
kelahiran
kehidupan
3 Program Peningkatan
Keselamatan Ibu
Melahirkan dan Anak
- Pertemuan Evaluasi
Program Kesehatan
Keluarga
KETPROGRAM
Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
Anak dan Balita
2016
1 Menurunnya angka
kematian ibu melahirkan
Penetapan Kinerja
IKU Tahun 2016
Tabel 2.2.
Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2016
TARGET
SASARAN
STRATEGISKEGIATAN
NO
Anggaran
Meningkatnya status
kesehatan dan gizi
masyarakat
Menurunnya angka
kematian bayi
1306 per
100.000
kelahiran
hidup
a.
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 12
Setelah Perubahan Sebelum Perubahan
KETPROGRAM
2016
IKU Tahun 2016
Tabel 2.2.
Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2016
TARGET
SASARAN
STRATEGISKEGIATAN
NO
Anggaran
c. - Orientasi Pengenalan
Tanda Bahaya
Kehamilan, Persalinan
dan Nifas bagi Kader
- Pembekalan Pra Tugas
Bidan di Desa
- Manajemen Bayi Berat
Lahir Rendah
- Pemantapan Sistem
rujukan Martenal dan
Neotenal
- Stimulasi dan
Interventasi Dini
Tumbuh Kembang Anak
- Deteksi Dini Kesehatan
Anak Remaja
- Fasilitas Pelayanan KIA
- Pelatihan Konselor
Teman Sebaya Bagi
Remaja
- Pelayanan Kesehatan
Peduli Remaja
- Orentasi Kapasitas Nakes
dalam Pelayanan Ibu
Hamil Bersalin dan Nifas
Menurunnya angka
kematian neonatal
15 per 1.000
kelahiran
hidup
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 13
Setelah Perubahan Sebelum Perubahan
KETPROGRAM
2016
IKU Tahun 2016
Tabel 2.2.
Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2016
TARGET
SASARAN
STRATEGISKEGIATAN
NO
Anggaran
- Pelayanan Kespro, HIV,
Narkoba di LAPAS
- Manajemen Pelayanan
KB Puskesmas
- Sosialisasi Posyandu
PAUD Terintegrasi
- Peningkatan Kapasitas
Bidan Dalam Survellance
Kesehatan KIA
- Pemeriksaan Deteksi Dini
Kanker Serviks
4 - Pembangunan Puskesmas
- Rehabilitasi
Sedang/Berat Puskesmas
-
- Rehabilitasi
Sedang/Berat Puskesmas
Pembantu
-
- Pembangunan Poskesdes
dan Poskestren
- Rehabilitasi
Sedang/Berat Poskesdes
danPoskestren
Program Pengandaan,
Peningkatan dan
perbaikan Sarana dan
Prasarana
Puskesmas,Puskesmas
Pembantu dan
Jaringannya
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 14
Setelah Perubahan Sebelum Perubahan
KETPROGRAM
2016
IKU Tahun 2016
Tabel 2.2.
Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2016
TARGET
SASARAN
STRATEGISKEGIATAN
NO
Anggaran
- Perencanaan Teknis
Kegiatan Pengadaan,
Peningkatan dan
Perbaikan Sarana dan
Prasarana Puskesmas,
Pustu dan jaringannya
- Pelayanan Kefarmasian
- Pengadaan Alkes UPTD
Puskesmas
- Pengembangan dan
Pemutahiran Data Dasar
Standar Pelayanan
Kesehatan
- Peningkatan Manajemen
dan Pelayanan Kesehatan
- Pengembangan
Puskesmas Perawatan
- Pengembangan
Puskesmas Non
Perawatan
Program Standarisasi
Pelayanan Kesehatan
5e Jumlah anak balita gizi
buruk
≤ 1%
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 15
Setelah Perubahan Sebelum Perubahan
KETPROGRAM
2016
IKU Tahun 2016
Tabel 2.2.
Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2016
TARGET
SASARAN
STRATEGISKEGIATAN
NO
Anggaran
- Peningkatan UPTD
Labkesda
Penanggulangan Kurang
Energi Protein (KEP),
Anemia, Gizi Besi,
Gangguan Akibat Kurang
Yodium (GAKY),
Kurang Vit A, dan
Kekurangan Zat Gizi
Mikro
- Pemberian Tambahan
Makanan dan Vitamin
- Evaluasi Pelaporan
Program perbaikan Gizi
- Pemberdayaan
Masyarakat untuk
Pencapaian Keluarga
Sadar Gizi
- Penanggulangan /
Penanganan Kelainan
Gizi
90% 6 Program Perbaikan Gizi
Masyarakat
f Persentase ibu bersalin
yang ditolong oleh nakes
terlatih (cakupan PN)
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 16
Setelah Perubahan Sebelum Perubahan
KETPROGRAM
2016
IKU Tahun 2016
Tabel 2.2.
Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2016
TARGET
SASARAN
STRATEGISKEGIATAN
NO
Anggaran
- Pembinaan Gizi
Masyarakat
- Peningkatan
Pemberdayaan
Konsumen / Masyarakat
di Bidang obat dan
Makanan
- Peningkatan Pengawasan
Keamanan Pangan dan
Bahan Berbahaya
- Peningkatan Kapasitas
Laboratorium Pegawasan
Obat dan Makanan
- Koordinasi Pembentukan
Gugus Tugas Keamanan
PJAS
- Peningkatan
Penyelidikan dan
Penegakan hukum di
Bidang Obat dan
Makanan
APBD
- Pengadaan Obat dan
Perbekalan Kesehatan
100% 7 Program Pengawasan
obat dan makanan
h Persentase RS Kab/Kota
yang melaksanakan
PONEK
8 Program Obat dan
Perbekalan Kesehatan
g Persentase Puskesmas
rawat inap yang mampu
PONED
100%
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 17
Setelah Perubahan Sebelum Perubahan
KETPROGRAM
2016
IKU Tahun 2016
Tabel 2.2.
Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2016
TARGET
SASARAN
STRATEGISKEGIATAN
NO
Anggaran
- Peningkatan Pemerataan
Obat dan Perbekalan
Kesehatan
- Pengembangan UPTD
Yanfar
i 90%
2
Meningkatnya
pemerataan dan
mutu pelayanan
kesehatan
a. 90%
b. 100%
c. 95%
- Pemusnahan /Karantina
Sumber Penyebab
Penyakit
Menular/Jumantik
APBD
- Penanggulangan Penyakit
ISPA
Puskesmas yang
tersertifikasi akreditasi
RSUD yang tersertifikasi
Rujukan Regional kelas B
Persentase Desa yang
mencapai UCI (Universal
Child Immunization)
9 Program Pencegahan
dan Penanggulangan
Penyakit Menular
Cakupan Kunjungan
Neonatal Lengkap (KN
Lengkap)
3 Meningkatnya
pengendalian
penyakit menular
dan tidak menular
a Meningkatnya cakupan
pnemuan pasien baru TB-
BTA Positif
100%
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 18
Setelah Perubahan Sebelum Perubahan
KETPROGRAM
2016
IKU Tahun 2016
Tabel 2.2.
Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2016
TARGET
SASARAN
STRATEGISKEGIATAN
NO
Anggaran
- Penyelenggaraan
Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit
Menular oleh Wabah
- Pelayanan Vaksinasi
Bagi balita dan Anak
Sekolah Dasar
- Pelayanan Pencegahan
dan Penanggulangan
Penyakit Menular
- Pengadaan vaksin
Penyakit Menular
- Pencegahan Penularan
Penyakit
Endemik/Epidemik
- Peningkatan Imunisasi
- Peningkatan Survellance
Epidemiologi dan
Penanggulangan Wabah
- Peningkatan Kegiatan
Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 19
Setelah Perubahan Sebelum Perubahan
KETPROGRAM
2016
IKU Tahun 2016
Tabel 2.2.
Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2016
TARGET
SASARAN
STRATEGISKEGIATAN
NO
Anggaran
- Pembinaan Ikatan Ahli
Kesehatan Masyarakat
(IAKMI) Kab.OKU
- Survellance Penyakit
Tidak Menular (PTM)
a.
- Pengelolaan Perencanaan
dan SIMAK BMN
- Peningkatan Pendidikan
Tenaga Penyuluhan
Kesehatan
- Pembinaan Perizinan
Usaha Masyarakat
- Monitoring dan Evaluasi
Perizinan apotik, Toko
Obat, dan Pengobatan
Tradisional
- Peningkatan Pengetahuan
Kader Pos Kesehatan
desa/ Poskesdes
- Pengembangan Media
Promosi Kesehatan
- Pengembangan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
APBD10 Program Promosi
Kesehatan &
Pemberdayaan
Masyarakat
4 Meningkatya Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) pada tingkat
rumah tangga
85%Meningkatnya
pemberdayaan
masyarakat serta
kesadaran
masyarakat untuk
berperilaku hidup
bersih dan sehat
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 20
Setelah Perubahan Sebelum Perubahan
KETPROGRAM
2016
IKU Tahun 2016
Tabel 2.2.
Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2016
TARGET
SASARAN
STRATEGISKEGIATAN
NO
Anggaran
- Pengembangan sistem
Komunikasi, Informasi
dan Edukasi
- Pengembangan dan
Pengelolaan Program
Desa Siaga
- Pengembangan
Kerjasama Lintas Sektor
dalam Rangka Promosi
Kesehatan
- Optimalisasi Promosi
Kesehatan dari Dana
Bagi Hasil Penerimaan
Pajak Rokok
APBD
- Penunjang Pelayanan
Kefarmasian dan
Pengadaan Alat
Kesehatan
- Penyelenggaraan
Penyehatan Lingkungan
- Penilaian Tenaga
Kesehatan Teladan dan
Puskesmas Bersih
Berprestasi
- Pembinaan Manajemen
Keuangan Puskesmas
11 Program Upaya
Kesehatan Masyarakat
b. Meningkatnya cakupan
desa siaga aktif
85%
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 21
Setelah Perubahan Sebelum Perubahan
KETPROGRAM
2016
IKU Tahun 2016
Tabel 2.2.
Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2016
TARGET
SASARAN
STRATEGISKEGIATAN
NO
Anggaran
- Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Terpadu
Puskesmas ( SP2TP)
- Jejaringan Kesehatan
Anak Sekolah
- Peningkatan Program
Kesehatan UPTD Se-Kab
OKU
- Pegawasan Kesehatan
Haji
- Peningkatan Kesehatan
dan Kebugaran
Masyarakat
- Penyediaan Peralatan
Laboratorium Kesehatan
Daerah
- Peningkatan Kinerja
Puskesmas
- Pertemuan Orientasi
Program Kesehatan bagi
Kepala Pustu dan Dokter
Puskesmas
- Pelayanan Kesehatan
Kegiatan P3K Hari-hari
Tertentu Kab. OKU
Th.2016
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 22
Setelah Perubahan Sebelum Perubahan
KETPROGRAM
2016
IKU Tahun 2016
Tabel 2.2.
Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2016
TARGET
SASARAN
STRATEGISKEGIATAN
NO
Anggaran
- Pertemuan Orientasi
Program Kesehatan
Indra, Kesehatan Gigi
dan Kesehatan Jiwa
- Penyusunan Profil
Kesehatan Berbasis Data
Terpilih dan Profil SDM
Kesehatan
- Manajemen Pemantauan
dan Pengendalian
Program Kesehatan
- Bimbingan Teknis
Terhadap Pelayanan
Tenaga Kesehatan Usaha
Masyarakat Pemerintah
dan Swasta
- Sosialisasi Kebijakan
Lingkungan Sehat
- Kajian Validasi Data
Kesehatan
- Kajian Indeks Kepuasan
Masyarakat
- Peningkatan Kapasitas
Tenaga Perencanaan
Puskesmas
- Peningkatan Kinerja IBI
di Kab.OKU
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 23
Setelah Perubahan Sebelum Perubahan
KETPROGRAM
2016
IKU Tahun 2016
Tabel 2.2.
Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2016
TARGET
SASARAN
STRATEGISKEGIATAN
NO
Anggaran
- Pembinaan dan Penilaian
Kinerja Profesi Tenaga
Kesehatan Kab.OKU
- Pengembanagn Sistem
Informasi Kesehatan
- Pengelolaan Aplikasi
Keuangan
- Pendampingan Akreditasi
Puskesmas
- Pembinaan Posyandu
dalam Wilayah
Kab.OKU
- Pembinaan PKBI Cabang
Kab. OKU
- Peningkatan Kesehatan
Kerja Pada Kelompok
Informal
- Akreditasi Puskesmas
- Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK)
APBD
- Pengadaan Kendaraan
Dinas/Operasional
- Pemeliharaan
Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasional
d Meningkatnya cakupan
Posyandu Mandiri menjadi
50%
60% 12 Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 24
Setelah Perubahan Sebelum Perubahan
KETPROGRAM
2016
IKU Tahun 2016
Tabel 2.2.
Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2016
TARGET
SASARAN
STRATEGISKEGIATAN
NO
Anggaran
- Pemeliharaan
Rutin/Berkala Gedung
Kantor
- Pemasangan Instalasi
Listik dan Jaringannya
- Workshop
Pertanggungjawaban
Keuangan Bendahara
Puskesmas
- Pemantapan Manajemen
Akreditasi Puskesmas
- Pelatihan Manajemen
Pengelolaan Keuangan
UPTD Se-Kab OKU
- Pelatihan Penyusunan
Rencana Kerja
Puskesmas
- Peningkatan Penggerak
Pendonor Darah Pemula
- Pembentukan SIMPEG
Dinas Kesehatan
- Sosialisasi Pembinaan
Manajemen Publik
Bidang Kesehatan
Program Peningkatan 14
80% 13 Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Meningkatnya cakupan
penjaringan kesehatan SD
dan tingkatnya.
e
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 25
Setelah Perubahan Sebelum Perubahan
KETPROGRAM
2016
IKU Tahun 2016
Tabel 2.2.
Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2016
TARGET
SASARAN
STRATEGISKEGIATAN
NO
Anggaran
- Penyusunan Laporan
Capaian Kinerja dan
Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD
- Pemutakhiran Rencana
Strategis Program
Kesehatan
- Penyusunan LKPJ dan
LPPD Dinas Kesehatan
- Penyusunan, Pencatatan
dan Pelaporan Keuangan
- Inventarisasi Aset di
Lingkungan Dinas
Kesehatan Kab. OKU
dan Puskesmas
- Monitoring dan Evaluasi
Pelaporan Kesehatan
- Penyusunan Kajian dan
Analisa Data Program
Kesehatan
f. 15 Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
- Penyediaan Jasa surat
menyurat
- Penyd.jasa Komunikasi,
Sumber Daya Air dan
Listrik
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
14
Rasio Posyandu per satuan
Balita
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 26
Setelah Perubahan Sebelum Perubahan
KETPROGRAM
2016
IKU Tahun 2016
Tabel 2.2.
Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2016
TARGET
SASARAN
STRATEGISKEGIATAN
NO
Anggaran
- Penyed. Jasa Perbaikan
Peralatan kerja
- Penyd. Alat tulis Kantor
- Penyd. Barang cetak dan
penggandaan
- Penyd. Komponen
Instalasi
Listrik/Penerangan
bangunana Kantor
- Penyediaan Peralatan
rumah tangga
- Penyd. Bahan Bacaan
dan Peraturan Perundang-
undangan
- Penyd. Makanan Dan
Minuman Rapat dan
Harian
- Penyd. Peralatan dan
perlengkapan Kantor
- Penyd. Jasa Administrasi
Keuangan
- Rapat-rapat koordinasi
dan Konsultasi Ke luar
Daerah
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 27
Setelah Perubahan Sebelum Perubahan
KETPROGRAM
2016
IKU Tahun 2016
Tabel 2.2.
Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2016
TARGET
SASARAN
STRATEGISKEGIATAN
NO
Anggaran
- Rapat-rapat koordinasi
dan Konsultasi Ke Dalam
Daerah
- Penyd. Jasa Teknis
- Penyd. Reagent/ Penyd.
Labkesda
16
APBD
g. 100% 17 Program Pengembangan
Lingkungan Sehat
- Pengkajian
Pengembangan
Lingkungan Sehat
- Penyelenggaraan
Percepatan sanitasi
permukiman
- Peningkatan Jamban
Sehat bagi Keluarga
Miskin
APBD
h. 100% 18 Program Lingkungan
Sehat Perumahan dan
Pemukiman
- Peningkatan Akses Aman
Air Minum dan sanitasi
Berbasis Masyarakat
APBD
Program Pengembangan
wawasan Kebangsaan
Meningkatnya cakupan
temapt-tempat Umum
yang Memenuhi syarat
kesehatan
Meningkatnya cakupan
Tempat Pengolahan
Makanan yang memenuhi
syarat
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 28
Setelah Perubahan Sebelum Perubahan
KETPROGRAM
2016
IKU Tahun 2016
Tabel 2.2.
Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2016
TARGET
SASARAN
STRATEGISKEGIATAN
NO
Anggaran
i. 98%
APBD
90% 19 Program Pelayanan
Kesehatan Penduduk
Miskin
- Pelayanan Kesehatan
Kulit Kelamin
- Pelayanan Kesehatan
akibat Lumpuh Layu
APBD
20 Program Kemitraan
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan
- Jaminan Sumsel Sehat
Semesta
- Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) Melalui
BPJS Untuk 16 UPTD
Puskesmas
- Pengelolaan Jaminan
Sumsel Semesta
Sementara
- Pengelolaan Jaminan
Kesehatan Nasional
(JKN)
Meningkatnya cakupan
Penggunaan Air Bersih
Rumah Tangga
Meningkatnya cakupan
Pelayanan Kesehatan
Dasar Masyarakat
Miskin/Tidak Mampu
5 Meningkatnya
perlindungan
finansial,
ketersediaan,
penyebaran dan
mutu obat serta
Sumber Daya
Kesehatan
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 29
Setelah Perubahan Sebelum Perubahan
KETPROGRAM
2016
IKU Tahun 2016
Tabel 2.2.
Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2016
TARGET
SASARAN
STRATEGISKEGIATAN
NO
Anggaran
- Kemitraan Bidan dan
Dukun Dalam rangka
Pelaksanaan Program
Desa Siaga
- Pertemuan Bendahara
Jaminan Sumsel Semesta
- Pencatatan dan Pelaporan
Ibu Hamil
- Pembentukan Puskesmas
PKRT dan KIE Kespro
Catin
- Sosialisasi ANC Terpadu
- Pelatihan Kelas Ibu
Hamil
- Validasi Data Program
KIA desa / Poskesdes dan
Puskesmas Kab. OKU
- Sosialisasi Kelas Balita
- Peningkatan Kapasitas
dan Peran Perawat dalam
Pelayanan Kesehatan
Masyarakat
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 30
Setelah Perubahan Sebelum Perubahan
KETPROGRAM
2016
IKU Tahun 2016
Tabel 2.2.
Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2016
TARGET
SASARAN
STRATEGISKEGIATAN
NO
Anggaran
- Pertemuan Peningkatan
Kapasitas Nakes Dalam
Pelayanan Kesehatan
Bayi Terintegrasi
- Kesehatan Inteligensi
- Inspeksi Visual Asam
Asetat (IVA)
- Jaminan Persalinan
(Jampersal)
TOTAL -
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 31
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 32
3.1. Pengukuran Capaian Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2016 merupakan LKjIP tahun pertama
dari pelaksanaan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu
tahun 2016 – 2021 dan disusun berdasarkan kontribusi capaian kinerja setiap bidang yang
ada. Proses penyusunan LKjIP tahun 2016 masih banyak mengalami hambatan yaitu
kendala dalam pengumpulan data kinerja berupa laporan tahunan kegiatan program dari
unit pelayanan dasar maupun keterlambatan proses verifikasi data pencapaian Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan tahun 2016 dari masing-masing pengelola kegiatan
yang disebabkan perubahan SOTK Dinas Kesehatan dan tidak berfungsinya Tim
Penyusunan LKjIP akibat efisiensi anggaran dalam lingkungan Dinas Kesehatan. Untuk
meminimalkan kendala diatas, akan dilakukan perubahan strategi maupun jadwal dalam
proses pengumpulan data capaian program dan sistem pengukuran kinerja pada seluruh
bidang di lingkunganDinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu khususnya Bagian
Program, Informasi dan Hubungan Masyarakat.
1. Metode Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi
sebagai berikut :
1) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau
semakin rendah realisasi menunjukkan semangkin rendahnya
kinerja,digunakan rumus:
Realisasi
Capaian Indikator Kinerja = x 100 %
Rencana
2) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja
atausemakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan
rumus :
Rencana-(Realisasi-Rencana)
Capaian Indikator Kinerja = x 100 %
Rencana
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada
level sasaran. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran
digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator
kinerjanya, sehinga keberhailan sasaran berdaasarkan rencana kinerja tahunan yang
ditetapkan dapatdilihat dengan jelas .Selain membandingkan rencana dan realisasi,
pengukuran kinerja juga dilakukan dengan membandingkan realisasi tahun ini dengan
realisasi tahun lalu serta membandingkan realisasi dengan tahun ini dengan target pada
akhir tahun pelaksanaan Renstra.
2. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran
Hasil pengukuran capaian kinerja disimpulkan untuk masing-masing indikator
kinerja pada tingkat sasaran. Penyimpulan dilakukan dengan menggunakan skala
pengukuran ordinal sebagai berikut :
x ≥ 85 % : Sangat Berhasil
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 33
70 % ≤ x 85 % : Berhasil 55 % x 70 % : Cukup Berhasil
x ≤ 55 % : Tidak Berhasil
3.2. Evaluasi dan Analisis Indikator Kinerja
Indikator Kinerja Utama (IKU)merupakan ukuran keberhasilan dari suatu
tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah.Dokumen Indikator Kinerja Utama Dinas
Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu telah ditetapkan dan digunakan dalam
mengukur pencapaian sasaran.Indikator tersebut tercantum dalam Renstra, Renja, maupun
Penetapan Kinerja. Target pencapaian Indikator kinerja tersebut ditetapkan dalam
dokumen Penetapan Kinerja setiap tahun secara definitif. Sedangkan pengukuran kinerja
atas keberhasilan sasaran diukur pada tiap akhir tahun dengan formulir pengukuran
Kinerja.Pengukuran Kinerja sasaran sekaligus menggambarkan pencapaian kinerja
indikator kinerja utama.
Nilai capaian kinerja sasaran dicerminkan oleh capaian kinerja dari indikator
kinerja sasaran.Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu berkewajiban
melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab organisasi.
Analisis capaian kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu
merupakan hasil Kinerja dari SKPD Dinas Kesehatan dan UPTD Puskesmas beserta
jaringannya. Data hasil program/kegiatan yang telah dilaksanakan dilapangan baik itu
pada Puskesmas Induk, Puskesmas Pembantu serta Poskesdes direkapitulasi pada masing-
masing penanggung jawab kegiatan di tingkat bidang pada Dinas Kesehatan. Dari hasil
pengolahan data hasil pencapaian kegiatan pelayanan maka ditarik kesimpulanberdasarkan
penetapan indikator kinerja.
Sesuai dengan Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2016 terdiri dari 59
indikator kinerja program untuk mencapai5 sasaran strategi.Capaian kinerja (perfomance
results) selama tahun 2016mempunyai 33 indikator kinerja yang mencapai atau lebih dari
100 % serta 10 indikator yang belum mencapai target.
Capaian untuk masing-masing sasaran dan indikator kinerja tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Sasaran : 1 Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat
Sasaran ini memiliki 22 ( dua puluh dua ) indikator kinerja yaitu dengan uraian
sebagai berikut :
Table 3.1
Matrik Capaian Kinerja Sasaran
Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
%
CAPAIAN
KINERJA
1 2 3 4 5
Meningkat-
nya Status
Kesehatan
dan Gizi
Masyarakat
1 Menurunnya angka kematian ibu
melahirkan menjadi 306 per
100.000 kelahiran hidup;
306/100.000
KH
76,2/100.000
KH
175,09
2 Menurunnya angka kematian
bayi menjadi 24 per 1.000
kelahiran hidup;
24/1000
KH
9,02/1000KH 162,42%
3 Menurunnya angka kematian 15/1000KH 6,6/1000KH 156%
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 34
neonatal menjadi 15 per 1.000
kelahiran hidup;
4 Jumlah anak balita gizi buruk
tidak lebih dari 1 %;
≤1% 0,06% 104
5 Persentase ibu bersalin yang
ditolongoleh Nakes terlatih
(cakupan PN) sebesar 95%
91% 89,1% 97,9
6 Rasio Puskesmas, poliklinik,
pustu persatuan penduduk
- Puskesmas (30.000)
- Pustu (10.000)
- Poskesdes/Poskestal
(3000)
1:20.579
1:7.951
1:2.072
1:19.435
1:7.950
1:2.133
94,44
99,98
102,9
7 Bed Occupancy Rate ( BOR) 85% 50% 82,35
8 Average Legth of stay (ALOS 6-
8 hari)
6.8 hari 4 hari 58,82
9 Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan (1 TT/1.500
penduduk)
1:1.500 1 : 1.118 74,53
10 Rasio Dokter persatuan
penduduk (10.000) 1:10.000 1:3.644 274,29
11 Rasio tenaga kerja paramedis
persatuan penduduk (10.000)
1:10.000 1: 441,15 204,41
12 Jumlah kecamatan yang
memiliki Puskesmas
14 13 92,86
13 Persentase Puskesmas rawat inap
yang mampu PONED sebesar
100%;
4 2 50
14 Persentase RS Kab/Kota yang
melaksanakan PONEK sebesar
100%
3 3 100
15 Cakupan kunjungan ibu hamil
K4 95 77,7 81,79
16
Cakupan Komplikasi kebidanan
yang ditangani 80 67,79 84,74
17 Cakupan Pelayanan Nifas 90 86 95,56
18 Cakupan Neonatus dengan
komplikasi yang ditangani
80
57,3
71,63
19 Cakupan kunjungan bayi 90 90,6 100,66
20 Cakupan pelayanan anak balita 90 83,9 93,22
21 Cakupan pemberian MP-ASI
pada anak keluarga miskin 100 100 100
22 Cakupan gizi buruk yang
mendapat perawatan 100 100 100
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 35
Dalam tahun 2016 terdapat kenaikan pencapaian kinerja yang cukup signifikan
dibandingkan tahun sebelumnya. Keberhasilan terselenggaranya sasaran ditandai dengan
prosentase pencapaian target yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Berdasarkan tabel
diatas dapat dilihat terdapat 15indikator yang memiliki capaian kinerja dengan kategori
sangat berhasil ( x ≥ 85 %),6 indikator yang masuk kategori cukup berhasil ( 55 % x 85 %) dan 1 indikator yang termasuk kategori tidak berhasil (x ≤55 %), dengan
penjelasan sebagai berikut :
-15 indikator yang memiliki capaian kinerja dengan kategori sangat berhasil (x ≥ 85 %)
1. Menurunnya Angka Kematian Ibu Melahirkan menjadi 306 per 100.000
Kelahiran Hidup.
Peningkatan kesehatan ibu telah menjadi salah satu komitmennegara-negara di
dunia.Salah satu indikator yang menggambarkan besaran masalahkesehatan ibu di
suatu wilayah adalah Angka Kematian Ibu (AKI). AKI mencerminkan resiko yang
di hadapi ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi olehkeadaan
sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang kehamilan serta
kejadian sebagai komplikasi pada kehamilan maupun kelahiran, serta kemampuan
dan kualitas pelayanan kesehatan yang kurang memadai. Selain menunjukkan
capaian status kesehatan penduduk, AKI juga mengindikasikan kualitas pendidikan
dan pengetahuan masyarakat, kualitas kesehatan lingkungan, sosial budaya serta
hambatan dalam memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan.Angka kematian
ibu juga digunakan sebagai indikator MDG’s yang bukan saja harus digunakan
tahun 2016 tetapi juga sebagai alat untuk monitoring pencapaian atau posisi
kematian ibu tiap tahunnya melalui pencapaian goal kelima SDG’s yaitu
peningkatan kesehatan ibu dengan salah indikator globalnya adalah penurunan
kematian ibu sampai dengan 3/4 dari standar nasional 306 per 100.000 kelahiran
hidup. Angka kematian ibu (AKI) adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat
komplikasi kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus
insidensil) selama kehamilan, melahirkan maupun dalam masa nifas (42 hari setelah
melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran
hidup.Perhitungan AKI di setiap kabupaten sangat sulit dilakukan karena jumlah
kelahiran hidup tidak mencapai 100.000 kelahiran hidup. Untuk mengurangi bias
perhitungan AKI yang direkomendasikan WHO dalam 100.000 KH maka
digunakan rasio kematian ibu. Jumlah kematian ibu di Kab.OKU selama tahun 2016
sebanyak 6 orang dari 7.873 kelahiran hidup (KH).Berdasarkan asumsi, maka AKI
di Kab. OKU tahun 2016 adalah 76,2 per 100.000 KH. Angka tersebut jauh
dibawah angka nasional yang sebesar 306/100.000 namun tidak menutup
kemungkinan adanya ”missed opportunities" terhadap kematian yang tidak
terlaporkan. Pencapaian target penurunan kasus kematian ibu melahirkan dalam
RPJMD Kab. OKU 2016 – 2021 sebanyak 7 kasus kematian sedangkan kasus
kematian ibu tahun 2016 ditemukan sebanyak 6 kematian yang disebabkan oleh
perdarahan (2 kasus), hipertensi selama kehamilan (1 kasus), gangguan sistem
peredaran darah (1 kasus) dan penyebab lain-lain sebanyak 2 kasus sehingga untuk
indikator capaian kinerja mencapai 175,09% atau termasuk dalam kategori sangat
berhasilsesuai penjelasan grafik berikut ini :
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 36
Grafik 3.1.
Distribusi Kasus Kematian Ibu Berdasarkan Penyebab Kematian
Di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2016
2. Menurunnya angka kematian bayi menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup
Infant Mortality Rate atau Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya bayi
yang meninggal sebelum usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1000 Kelahiran Hidup
pada tahun yang sama. Angka Kematian Bayi merupakan gambaran status
kelangsungan hidup di suatu wilayah yang dipengaruhi oleh status kesehatan anak
serta didukung olehadanya status pelayanan kesehatan anak yang optimal. Angka
kematian Bayi merupakan aspek penting dalam menilai keberhasilan pembangunan
kesehatan.
Kesehatan bayi di Kabupaten OKU terus membaik yang ditunjukkan dengan angka
kematian bayi yang masih dibawah angka nasional. Kasus kematian bayi tahun
2016 sebanyak 79 kasus dengan perhitungan Angka Kematian Bayi sebesar
9,02/1.000KH. Angka tersebut lebih rendah dari target nasional dan target SPM
2016 sebesar 24 per 1000KH sehingga pencapaian kinerja sebesar 162,42%.
3. Menurunnya angka kematian neonatal menjadi 15 per 1.000 kelahiran hidup
Sebagian besar penyebab kematian bayi di Kab. OKU tahun 2016 adalah masalah
yang terjadi pada bayi usia 8 – 28 hari. Sekitar 75% kematian bayi tersebut terjadi
pada bulan pertama kehidupannya dan 76% diantaranya berada pada minggu pertama
kehidupannya. Penyebab kematian pada masa neonatal pada umumnya berkaitan
dengan kesehatan ibu selama hamil, kesehatan janin selama di dalam kandungan dan
proses pertolongan persalinan yang diterima ibu/bayi. Angka kematian neonatal di
Kab. OKU memiliki capaian kinerja 156%, dimana target 2016 sebesar 15 per 1000
kelahiran hidup dan realisasi sebesar 6,6 per 1000 KH. Dapat dilihat bahwasanya
angka kematian neonatal Kab. OKU sebesar 30% angka nasional. Hal ini dibantu
dengan penentuan Kab.OKU sebagai Kabupaten Fokus dalam menurunkan angka
kematian ibu, bayi dan balita dengan lima Puskesmas Prioritas yaitu : Puskesmas
Tanjung Agung, Lubuk Batang, Peninjauan, Sukaraya dan Tanjung Legkayap.Untuk
akselerasi penurunan angka kematian tersebut, pada tahun 2017 akan ditambah
Puskesmas Fokus sebanyak lima Puskesmas yang terdiri : Puskesmas Kemalaraja,
2
1 1
2
Perdarahan
Hipertensi Kehamilan
Gangguan Sistem
Peredaran Darah
Lain - Lain
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 37
Penyandingan, Ulak Pandan, Lubuk Rukam dan Batumarta II. Puskesmas Fokus
diberikan tugas untuk pendataan Keluarga Sehat yang merupakan base line dari
semua data dasar sasaran yang menjadi target kinerja program kesehatan Ibu – Anak,
Kesehatan Reproduksi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular maupun
Tidak Menular serta Penyehatan Lingkungan.
4. Jumlah anak balita gizi buruk tidak lebih dari 1%
Balita adalah anak usia di bawah 5 tahun (anak usia 0 s/d 3 bulan) yang ada di
wilayah kerja pada ukuran waktu tertentu. Gizi buruk adalah status gizi berdasarkan
indeks berat badan (BB) menurut panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB) dengan
nilai Z-Score -3 SD. Jumlah anak balita gizi buruk di Kab. OKU tahun 2016
sebanyak 18 orang. Berdasarkan batasan Capaian Indikator SPM bahwa gizi buruk
diharapkan berada di bawah 1%.Realisasi persentase gizi buruk di Kab. OKU tahun
2016 sebesar 0,06% dengan capaian kinerja sebesar 104% dengan kategori sangat
berhasil dalam upaya peningkatan surveilans gizi masyarakat.
Keberhasilan pelaksanaan program gizi oleh Dinas Kesehatan dan jaringannya berkat
kerjasama dengan semua pihak yang terlibat.Dukungan pemerintah daerah yang
secara konsisten berkomitmen terhadap penanggulangan dan pencegahan gizi buruk
juga mempengaruhi status gizi balita. Disamping itu, meningkatnya peran serta
masyarakat melalui posyandu yang setiap tahun bertambah jumlahnya sangat
membantu memantau keadaan tumbuh kembang anak di wilayah kerja masing-
masing.
5. Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (cakupan
PN) sebesar 95%.
Linakes adalah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang profesional
(dengan kompetensi kebidanan) dimulai lahirnya bayi, pemotongan tali pusat sampai
keluarnya plasenta. Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir
sebagian besar terjadi di masa persalinan. Hal ini antara lain disebabkan
karenapertolongan persalinan yang tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan yaitu oleh dukun beranak.
Cakupan pertolongan persalinan oleh kesehatan Kab. OKU pada tahun 2016 sebesar
89,1%, target tersebut lebih rendah dibandingkan target indikator kinerja tahun 2015
sebesar 90% sehingga pencapaian kinerja sebesar 97,9% Pencapaian tersebut
mengindikasikan bahwa adanya perbaikan surveilans KIA terkait persalinan di
fasilitas pelayanan kesehatan dengan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan serta belum menetapnya bidan di beberapa desa perifer dalam wilayah
Kab.OKU sehingga terdapat persalinan yang tidak ditangani oleh tenaga yang
berkompetensi.Kemitraan bidan dan dukun mendorong peran dukun beranak tidak
lagi menolong persalinan tetapi sebagi pendamping bidan pada saat menolong
persalinan.Disamping itu, hal ini didorong juga oleh peran aktif kader Poskesdes
yang melakukan pendataan P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi dengan menempelkan stiker P4K pada rumah yang memiliki ibu hamil).
Upaya di atas merupakan alternatif penyelesaian untuk meningkatkan persentase ibu
bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 38
6. Rasio Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Poliklinik persatuan penduduk
Rasio Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Poliklinik
(Poskesdes/Poskestal) adalah perbandinganjumlah sarana kesehatan di Kabupaten
Ogan Komering Ulu per satuan penduduk, dimana Puskesmas per 30.000 penduduk;
Pustu per 10.000 penduduk dan Poskesdes per 3.000 penduduk. Puskesmas, Pustu
dan Poliklinik (dalam hal ini adalah Poskesdes) merupakan sarana kesehatan strata
pertama dimana berperan sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar tingkat
pertama.
Tahun 2016 jumlah Puskesmas di Kabupaten OKU sebanyak 18 Puskesmas, terdiri
dari 12 Puskesmas non perawatan 6 puskesmas perawatan. Jika dibandingkan
dengan target rasio Puskesmas per satuan penduduk (1 : 19.435) maka capaian rasio
Puskesmas persatuan penduduk sebesar 94,44% (di kabupaten OKU direncanakan
19 Puskesmas). Akan tetapi mengingat penyebaran penduduknya yang tidak merata
dan kondisi wilayah perbukitan yang mengakibatkan jarak tempuh dari desa ke
Puskesmas cukup jauh sehingga masih diperlukan penambahan jumlah Puskesmas
dalam rangka mendekatkan akses pelayanan kesehatan pada masyarakat. Untuk saat
ini dengan adanya 18 Puskesmas, maka rasio Puskesmas persatuan penduduk tahun
2016 adalah 1:19.435.
Jumlah Puskesmas pembantu di Kabupaten OKU sebanyak 44 Pustu yang tersebar
di seluruh wilayah kecamatan, jika dibandingkan dengan target rasio Pustu per
satuan penduduk sebesar 1:10.000, maka target tersebut sebesar 99,98%. Rasio
Puskesmas Pembantu per satuan penduduk tahun 2016 adalah 1: 7.950, mengingat
belum semua bangunan Puskesmas Pembantu dalam kondisi baik sehingga masih
dibutuhan upaya rehabilitasi.Jumlah Poskedes di Kabupaten OKU sebanyak 167
poskesdes, terdiri dari 126 unit bangunan milik pemerintah, 4 unit bangunan PNPM,
36 di rumah bidan/masyarakat dan 1 unit bangunan CSR PT Semen Baturaja.
Bangunan Poskesdes yang ada jika dibandingkan dengan target rasio Poskesdes per
satuan penduduk (1:2.072), maka target tersebut sudah tercapai yaitu 102,9%
dimana rasio Poskesdes per satuan penduduk tahun 2016 adalah 1:2.133, hanya saja
tidak semua bangunan Poskesdes tersebut dalam kondisi baik, sehingga masih perlu
direhabilitasi agar menjadi layak huni melalui dana APBD, APBN (Dana Desa)
maupun CSR.
7. Rasio Dokter persatuan penduduk (10.000)
Jumlah seluruh dokter di Kabupaten OKU sebanyak 96 orang baik di RSUD Ibnu
Sutowo maupun di Puskesmas, dengan rincian sebagai berikut:
- Dokter umum di RSUD sebanyak 63 orang, terdiri dari 25 orang dokter
spesialis dan 38 orang dengan kualifikasi dokter umum.
- Dokter di Puskesmas sebanyak 33 orang, terdiri dari 7 orang dokter PNS
dan 26 orang dokter PTT
Jika dibandingkan dengan target rasio dokter per satuan penduduk tahun 2016
sebesar (1:10.000), maka rasio dokter per satuan penduduk di Kabupaten OKU
sebesar 1:3.644 sudah melampaui target capaian kinerja sebesar 274,29% hanya
penyebarannya yang tidak merata. Dokter umum banyak terdistribusi di Puskesmas
dalam wilayah perkotaan (rata – rata 3 sampai 4 dokter per Puskesmas) sedangkan
Puskesmas di luar wilayah perkotaan rata – rata sudah memiliki dokter dengan
jumlah minimal yaitu 1 (satu) orang sesuai Permenkes nomor 75 tahun 2015.Yang
saat ini masih belum memiliki tenaga dokter adalah Puskesmas Lubuk Rukam dan
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 39
Ulak Pandan.Kebutuhan dokter umum bagi Puskesmas Rawat Inap yang mampu
PONED minimal harus 2 orang dokter mengingat Puskesmas PONED harus
memberikan pelayanan selama 24 jam sehingga jam tugas dokter jaga dibagi dalam
2 (dua) shift.
8. Rasio tenaga kerja paramedis persatuan penduduk (10.000)
Rasio tenaga kerja paramedis adalah perbandingan jumlah tenaga kerja perawat dan
bidan yang bekerja di rumah sakit dan Puskesmas/jaringannya baik itu tenaga PNS,
PTT dan Honor Daerahterhadap jumlah penduduk.Pada tahun 2016, ditargetkan 1
per 10.000penduduk untuk kabupaten Ogan Komering Ulu artinya 1 tenaga
paramedis melayani 10.000 penduduk dalam wilayah kerjanya. Sedangkan realisasi
pada tahun 2016, jumlah tenaga Paramedis adalah 1:441,15 atau 204,41%. Artinya
pada tahun 2016, 1 orang tenaga paramedis melayani 441penduduk Kabupaten
Ogan Komering Ulu atau ada 25 orang tenaga paramedis per 10.000 jumlah
penduduk. Maka jika rasio tenaga paramedis dibandingkan dengan jumlah
penduduk dalampencapaian kinerja untuk rasio tenaga kerja paramedis sudahjauh
melebihi target yang ditetapkan. Yang perlu dipertimbangkan ke depan adalah
status tenaga paramedis yang masih PTT Pusat, PTT Daerah, Honor Daerah
maupun Tenaga Kerja Sukarela yang masih memerlukan pengangkatan sebagai
Pegawai Negeri Sipil Daerah agar pelayanan yang diberikan dapat disertai dengan
pertanggungjawaban yang sepadan.
9. Jumlah Kecamatan yang memiliki Puskesmas ( 100%)
Pada tahun 2015 jumlah Kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu sebanyak 13
Kecamatan (terdapat pemekaran Kecamatan Peninjauan yaitu Kecamatan Kedaton
Peninjauan Raya terhitung September 2015) dengan jumlah Puskesmas 18 unit.
Kecamatan yang memiliki lebih dari satu Puskesmas adalah Kecamatan Baturaja
Timur (4 Puskesmas) meliputi Puskesmas Sukaraya, Sekar Jaya, Kemalaraja dan
Tanjung Baru; Kecamatan Peninjauan ( 2 Puskesmas) yaitu Puskesmas Lubuk
Rukam dan Puskesmas Peninjauan serta Kecamatan Semidang Aji (2 Puskesmas)
adalah Puskesmas Pengaringan dan Ulak Pandan. Jika dibandingkan jumlah
Puskesmas dengan Jumlah Kecamatan yang ada ( 18 Puskesmas : 14 Kecamatan),
maka target minimal ada 1 Puskesmas per Kecamatan belum tercapai yaitu sebesar
92,86% mengingat di wilayah Kecamatan Lubuk Batang diusulkan pembangunan
Puskesmas Gunung Meraksa mengingat daya tempuh beberapa desa ke Puskesmas
Lubuk Batang untuk kasus – kasus emergensi membutuhkan waktu yang relatif
lama (lebih dari 20 menit). Rencana pembangunan Puskesmas Gunung Meraksa
tersebut diagendakan pada tahun 2019 melalui Dana Alokasi Khusus Bidang
Pelayanan Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan.
10. Persentase RS Kab/kota yang melaksanakan PONEK sebesar 100%
Rumah sakit di Kabupaten Ogan Komering Ulusampai dengan bulan Desember
2016 sebanyak 3 Rumah sakit, terdiri dari 1 rumah sakit pemerintah ( RSUD
Dr.Ibnu Sutowo), 1 rumah sakit Tentara ( RS Tk.IV Dr. Noesmir) dan 1 rumah
Sakit Swasta ( RS. St Antonio). Dimana ketiga rumah sakit tersebut telah
melaksanakan PONEK (100%). Pencapaian indikator kinerja untuk Rumah Sakit
Kab./Kota yang melaksanakan PONEK sebesar 100%.
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 40
11. Cakupan pelayanan nifas
Masa nifas adalah masa 6-8 minggu setelah persalinan dimana organ reproduksi
mengalami pemulihan untuk kembali normal. Akan tetapi, pada umumnya,organ-
organ reproduksi akan kembali normal dalam waktu tiga bulan pasca persalinan.
Kunjungan nifas bertujuan untuk deteksi dini komplikasi dengan melakukan
kunjungan minimal sebanyak 3 kali dengan distribusi waktu:1 ) kunjungan nifas
pertama pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari;2) kunjungan nifas kedua di
lakukan pada minggu ke-2 setelah persalinan; 3) kunjungan nifas ketiga dilakukan
pada minggu ke-6 setelah persalinan. Diupayakan kunjungan nifas ini dilakukan
bersamaan kunjungan neonatus di Posyandu (Kemkes RI,2009). Dalam masa nifas,
ibu akan memperoleh pelayanan kesehatan yang meliputi pemeriksaan kondisi
umum, (tekanan darah, nadi respirasi, dan suhu), pemeriksaan lochia dan
pengeluaran pervaginam lainya, pemeriksaan payudaran serta anjuran ASI ekslusif
6 bulan, pemberian kapsul vitamin A 200.00 IU sebanyak 2 kali ( 2x24 jam) serta
pelayanan KB pasca persalinan. Perawatan nifas yang tepat akan memperkecil
risiko kelainan atau bahkan kematian pada ibu nifas.
Yang dimaksuddengan cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu dan
neonatal pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai standar.
Cakupan pelayanan nifas di Kab. OKU tahun 2016 sebesar 86% yang dengan
capaian indikator kinerja pelayanan nifas sebesar 95,56%. Pencapaian target
tersebut menunjukkan semakin tinggi kesadaran ibu nifas untuk memeriksakan
kesehatannya dan sudah semakin baiknya akses pelayanan ibu bersalin maupun
nifas di sarana kesehatan. Kondisi tersebut juga menunjukkan bahwa petugas
kesehatan makin proaktif dalam melakukan pelayanan pada ibu nifas dalam upaya
memperkecil risiko kelainan bahkan kematian pada ibu nifas melalui kunjungan
rumah.
12. Cakupan kunjungan bayi
Kunjungan bayi adalah kunjungan anak usia kurang dari satu tahun (29 hari-11
bulan)yang mendapatkan pelayanan kesehatan oleh dokter, bidan atau perawat
disarana kesehatan. Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi imunisasi dasar
lengkap, stimulasi deteksi dini tumbuh kembang dalam penyuluhan perawatan
kesehatan bayi.Cakupan kunjungan bayi di Kab. OKU tahun 2016 sebesar 90,6%
dengan capaian indikator kinerja sebesar 100,66%. Capaian tersebut telah melebihi
target Kabupaten maupun target nasional (90%). Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa petugas kesehatan semakin proaktif melakukan pemantauan kesehatan pada
bayi melalui Kunjungan Neonatus sebanyak 3 kali (KN Lengkap) sebesar 90,6%
dari 8.395 jumlah bayi yang dilahirkan guna menurunkan Angka Kematian
Ibu(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
13. Cakupan pelayanan anak balita
Yang dimaksud dengan cakupan pelayanan kesehatan balita adalah cakupan anak
balita ( 12-59 bulan) yang memperoleh pelayanan sesuai standar, meliputi
pemantauanpertumbuhan minimal 8 x setahun, pemantauan perkembangan minimal
2x setahun , pemberian kapsul vitamin A 2x setahun dan pemberian imunisasi dasar
lengkap. Secara keseluruhan, cakupan kunjungan balita di Kab. OKU tahun 2016
sebesar 83,9%. Angka tersebut masih jauh dari target Dinkes OKU maupun target
nasional (90%). Melihat kondisi tersebut menunjukkan bahwa, petugas kesehatan
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 41
belum seluruhnya proaktif melakukan pelayanan kesehatan pada balita dalam
rangka menurunkan AKABAmelalui peningkatan kesadaran masyarakat untuk
memantau tumbuh kembang balitanya setelah status imunisasi lengkap di
posyandu.Guna meningkatkan cakupan kunjungan balita upaya yang secara rutin
dilakukan adalah pembentukan kelas balita dan pemilihan balita sehat mulai tingkat
Desa sampai Provinsi Sumatera Selatan.
14. Cakupan gizi buruk yang mendapat perawatan (100%)
Kekurangan gizi terutama pada anak-anak balita dapat menyebabkan meningkatnya
risiko kematian, terganggunya pertumbuhan fisik dan perkembangan mental
maupunkecerdasannya.Dalam beberapa hal dampak kekurangan gizi bersifat
permanen yang tidak dapat diperbaiki walaupun pada usia berikutnya kebutuhan
gizinya terpenuhi. Kekurangan gizi biasanya biasanya terjadi secara tersembunyi
dan sering terlewatkan dari pengelihatan atau pengamatan biasa.
Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan pada tahun 2016 sebesar 100%
dengan jumlah balita gizi buruk sebanyak 18 orang dengan penyebaran kasus
sebagai beriku : Puskesmas Tanjung Agung (4 kasus), Puskesmas Kemalaraja (2
kasus), Puskesmas Tanjung Baru (2 kasus) dan Puskesmas Ulak Pandan sebanyak
10 kasus gizi buruk. Cakupan perawatan gizi 100% artinya semua balita gizi buruk
yang ditemukan pada tahun bersangkutan telah mendapat perawatan sesuai
standar.Faktor yang mempengaruhi pencapaian target ini adalah :
a) Tersedianya pendidikan gizi, pelayanan gizi dan tata laksana gizi buruk
yang baik di fasilitas kesehatan
b) Terdeteksinya kasus gizi buruk secara dini oleh kader posyandu / kader
desa
15. Cakupan Pemberian Makanan Tambahan pada anak keluarga miskin
Capaian kinerja indikator pemberian makanan tambahan pada anak keluarga miskin
pada tahun 2016sebesar 100%dengan indikasi gizi kurang sebanyak 100 orang.
Namun jumlah anak di atas 2 tahun pada keluarga miskin tidak tersedia datanya
sehingga cakupan PMT pada keluarga miskin tidak dapat dihitung. Pemberian
makanan tambahan dimonitoring secara berkala oleh petugas kesehatan Puskesmas
untuk meminimalkan kesalahan penerima makanan tambahan. Angka ini
menunjukkan kesinambungan program Pemberian Makanan Tambahan pada
keluarga miskin dengan sasaran anak usia > 2 tahun. Faktor yang mendukung
tercapainya kinerja ini adalah :
a) Keluarga miskin yang mempunyai anak dengan kondisi gizi buruk akan
diberikan bantuan PMT berupa susu, roti dan vitamin
b) Adanya penyuluhan dan pendidikan gizi ke masyarakat
c) Peran aktif kader Posyandu dalam penemuan balita bawah garis merah
(BGM).
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 42
- 6 indikator yang capaian kinerjanya yang termasuk kategori cukup berhasil ( 55
˂ x ≤ 85% )
1. Bed Occupancy Rate (BOR)
BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu
indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan
tempat tidur rumah sakit.Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85%
(Depkes RI, 2005).Pada tahun 2016, persentase pemakaian tempat tidur (BOR)
RS. Dr Ibnu Sutowo Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah 70%, artinya
berada diatas parameter ideal dari BOR, ini menunjukkan adanya peningkatan
kasus yang memerlukan perawatan tenaga medis. Hal ini dapat disebabkan
karena sarana tempat tidur di RS Daerah sudah sangat memadai sebanyak 246
Tempat Tidur , hal juga dapat dilihat dari realisasi rasio tempat tidur per
penduduk pada tahun 2016 sebesar 1 TT : 1.837 penduduk (standar : 1 TT :
1.500 penduduk) sehingga RS Dr Ibnu Sutowo perlu melakukan peningkatan
mutu pelayanan dan memperketat peranan”Gate-keeper” Puskesmas dalam
menyaring kasus yang perlu dirujuk ke unit pelayanan yang lebih tinggi. Jika
dilihat dari pengukuran capaian kinerja, indikator BOR masih mencapai 70%
dari target yang ditetapkan sebanyak 85% dengan nilai capaian kinerja sebesar
82,35%. Peningkatan mutu pelayanan, pengembangan sarana, penambahan
prasarana maupun peralatan kesehatan perlu dilakukan sedini mungkin sebagai
upaya kompetitif dengan Rumah Sakit Swasta dalam rangka menuju
pengembangan RSUD H. Dr. Ibnu Sutowo sebagai rumah sakit rujukan
regional.
2. Average Lenght of Stay ( av. LOS 6-8 hari) yakni 4 hari
ALOS atau rata-rata rawat inap adalah rerata lama hari dirawatnya seorang
pasien. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisien dan mutu pelayanan,
apabila diterapkanpada diagnose tertentu untuk perwatan lebih lanjut. Idealnya
rata-rata rawat inap antara 6-9 hari kecuali pada penyakit kronis. Manfaat
perlunya pengukuran ALOS yaitu untuk mengetahui jumlah hari perhitungan,
kapasitas tempat tidur terpakai, jumlah pasien keluar (hidup + mati), jumlah hari
perawatan, efisiensirumah sakit dilihatdari output.
Untuk tahun 2016 , ALOS kabupaten Ogan Komering Ulu memiliki capaian
kinerja indikator sebesar 58,82% ( cukup berhasil ), dimana rata-rata rawat
inap pada tahun 2016 selama 4 hariyang meliputi rerata lama hari dirawat di
Rumah Sakit di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Jika dibandingkan dengan
ideal rata-rata rawat inap (6-9 hari) maka pencapaian ALOS ini masih dibawah
ideal, dan juga masih dibawah target tahun 2016 ( 6,8 hari). Secara umum,
ALOS mengalami peningkatan dibandingkan capaian kinerja tahun lalu yang
mencapai 55,88%.
3. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan (1 TT/ 1.500 penduduk)
Jumlah tempat tidur RSUG Dr. Ibnu Sutowo sebanyak 246 buah, dan jumlah
tempat tidur di Puskesmas sebanyak 67 buah sehingga jumlah seluruhnya 313
buah. Jika dibandingkan dengan target rasio tempat tidur persatuan penduduk
sebesar ( 1:1.500), maka jumlah tempat tidur di rumah sakit pemerintah dan
puskesmas belum melampaui target rasio tersebut, yaitu 1:1.118 dengan capaian
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 43
kinerja sebesar 74,53%. Perlu penambahan sarana, prasarana maupun peralatan
kesehatan serta peningkatan Sumber Daya Manusia khususnya dokter spesialis
bagi RS H. Dr Ibnu Sutowo selain spesialis bedah, penyakit dalam, anak dan
kandungan agar pelayanan yang diberikan lebih maksimal dan memperkecil
jumlah kasus rujukan ke Provinsi agar rasio pemanfaatan tempat tidur Rumah
Sakit lebih meningkat mendekati standar nasional.
4. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4
Pelayanan antenatal sesuai standar adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu
hamil minimal 4 kali selama kehamilan dengan jadwal satu kali pada trimester
pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga yang
dilakukan oleh Bidan, Dokter dan atau Dokter Spesialis Kebidanan baikyang
bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan Pemerintah maupun swasta yang
memiliki Surat Tanda Register (STR).
Indikator yang digunakan untuk menggambarkan keberhasilan program
pelayanan kesehatan ibu atau hasil pelayanan antenatal adalah cakupan akses
ibu hamil terhadap kesehatan yang diukur dengan K1 serta cakupan pelayanan
kesehatan yang diukur dengan K4.
Cakupan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang mendapat pelayanan ibu
hamil sesuai standar dengan memenuhi kriteria 10 T yaitu :
a) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan;
b) Ukur tekanan darah;
c) Nilai status gizi (Ukur Lingkar Lengan Atas / LILA);
d) Ukur tinggi puncak Rahim (fundus uteri);
e) Tentukan presentasi janin dan Denyut Jantung Janin;
f) Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toxoid
(TT) bila diperlukan;
g) Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan;
h) Tes laboratorium : tes kehamilan, pemeriksaan hemoglobin darah (Hb),
pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya),
pemeriksaan protein urin (bila ada indikasi); yang pemberian
pelayanannya disesuaikan dengan trimester kehamilan;
i) Penanganan kasus sesuai kewenangan;
j) Temu wicara (konseling)
Dengan indikator K4 ini dapat diketahui cakupan pelayanan antenatal secara
lengkap dimana indikator ini untuk menggambarkan tingkat perlindungan ibu
hamil disuatu wilayah dan menggambarkan kemampuan manajemen ataupun
kelangsungan program KIA.
Cakupan K4 tahun 2016 di Kab. OKU sebesar 77,77%. pencapaian ini masih
lebih rendah dari target K4 tahun 2016 yaitu sebesar 95%. Walaupun belum
mencapai target 2016 indikator ini telah memiliki capaian kinerja dengan
kategori berhasil yaitu 81,79%. Perlu dianalisis penyebab ibu hamil belum
berkunjung untuk pemeriksaan K4, apakah persoalan sosialisasi, akses, sudah
memeriksa sendiri atau tidak mau mendapat pelayanan skrining. Dinas
Kesehatan harus memiliki strategi untuk menjangkau seluruh ibu hamil agar
seluruhnya memperoleh pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar.
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 44
5. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani
Ibu hamil risti/komplikasi adalah ibu hamil dengan keadaan penyimpangan dari
normal yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian bagi ibu
maupun bayinya. Sedangkan yang dimaksud dengan cakupan komplikasi
kebidanan yang ditangani adalah cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
adalah ibu dengan komplikasi kebidanan di suatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu yang mendapat penanganan definitif yang sesuai dengan standar
oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan dasar rujukan
(Polindes/Poskesdes, Puskesmas PONED, Rumah Bersalin,
RSIA/RSB,RSU,RSU PONEK). Dalam pelaksanaan pelayanan antenatal,
diperkirakan sekitar 20% diantara ibu hamil risiko tinggi yang dilayani bidan di
Puskesmas tergolong dalam kasus Risti/komplikasi yang memerlukan pelayanan
kesehatan rujukan. Kasus- kasus komplikasi kebidanan antara lain Hb 8 g%, tekanan darah tinggi (sistole 140 mmHg, diastole 90 mmHg), ketuban pecah dini, perdarahan per vaginam, oedema nyata, eklampsia, letak lintang usia
kehamilan 32 minggu, letak sungsang pada primigravida , infeksi berat/sepsis dan persalinan premature. Akibat yang dapat di timbulkan dari kondisi tersebut
antara lain bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR) , keguguran, persalinan
macet, janin mati dalam kandungan ataupun kematian ibu hamil. Indikator ini
mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan secara professional kepada ibu (terutama ibu hamil,
bersalin, nifas) dengan komplikasi. Pada tahun 2016 capaian penanganan
komplikasi kebidanan di Kab.OKU sebesar 67,79%, nilai tersebut belum
mencapai target SPM sebesar 80%. Walaupun belum mencapai target nasional,
namun indikator tersebut memiliki capaian kinerja dengan kategori cukup
berhasil yaitu 84,74%.
6. Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani
Neonatal risti/komplikasi adalah keadaan neonatus dengan penyakit maupun
kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan ataupun kematian beserta kecacatan
seperti asfiksia,hipotermi, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir,
BBLR, sindroma gangguan pernafasan, kelainan congenital termasuk klasifikasi
kuning pada MTBS. Dalam pelayanan neonatus, sekitar 15 % diantara neonatus
yang dilayani bidan di Puskesmas tergolong dalam kasus risti/komplikasi yang
memerlukan penanganan lebih lanjut.
Pada tahun 2016, cakupan penanganan neonatal komplikasi sebesar di Kab.
OKU di temukan 57,30%. Capaian tersebut belum memenuhi target target
nasional tahun 2016 (80%). Walaupun belum mencapai target nasional, namun
telah memiliki capaian kinerja 71,63%. Untuk meningkatkan target, maka
berbagai kegiatan dilakukan seperti peningkatan keterampilan bidan dalam
penanganan bayi dengan komplikasi, pengadaan alat bantu penanganan bayi
komplikasi serta persiapan Puskesmas PONED sebagai Puskesmas rujukan di
Kab. OKU yang siap melayani ibu hamil dan neonatal komplikasi serta penataan
penanganan kasus komplikasi lebih lanjut dengan merujuk ke rumah sakit.
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 45
Untuk kategori tidak berhasil (x ≤ 55%) hanya ada 1 indikator yang capaian
kinerjanya termasuk dalam kategori ini , yakni:
1. Persentase Puskesmas Rawat Inap yang mampu PONED sebesar 50%
Kendala lambatnya penurunan AKI dan AKB antara lain karena adanya
hambatan terhadap penyediaan dan akses pelayanan kegawatdaruratan obstetrik
dan neonatal. Pelayanan emergensi dasar merupakan keharusan bagi setiap
tenaga kesehatan di pusat rujukan primer. Bila upaya emergensi dilakukakan
dengan benar dan cepat, maka komplikasi dapat dihindarkan dan tranfusi darah
tidak diperlukan.
Target Dinkes Kab.Ogan Komering Ulu adalah terdapat empat Puskesmas rawat
inap yang mampu PONED. Namun sampai ini hanya 2 Puskesmas PONED
yang aktif. Tidak tercapainya target tersebut karena adanya tim yang telah
dilatih PONED pindah tugas ke instansi lain maupun belum memadainya
peralatan PONED di Puskesmas sehingga kasus emergensi dasar tetap dirujuk
ke fasilitas kesehatan rujukan yang lebih tinggi. Yang termasuk Puskesmas
mampu PONED yaitu Puskesmas Peninjauan, Puskesmas Karya Mukti,
Puskesmas Pengandonan dan Puskesmas Batumarta II. Pukesmas PONED yang
aktif adalah Puskesmas Peninjauan dan Puskesmas Batumarta II hal ini berbeda
dengan data sebelumnya, dimana Puskesmas PONED yang aktif adalah
Puskesmas Pengandonan dan Batumarta II.Ketidak-aktifan Puskesmas
Pengandonan sebagai Puskesmas PONED disebabkan karena ruangan pelayanan
PONED sedang direnovasi dalam waktu yang cukup lama (hampir 2 tahun),
banyak peralatan PONED yang sudah rusak dan tenaga kesehatan yang tidak
memenuhi spesifikasi teknis sebagai Puskesmas PONED.
Jika dihitung persentase Puskesmas mampu PONED dengan jumlah seluruh
puskesmas perawatan. Maka persentase sebesar 33,33% akan tetapi jika
dibandingkan dengan target satu Kabupaten harus memiliki empat Puskesmas
PONED maka persentasenya sebesar 50%.
Sasaran : 2 Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan
Sasaran ini memiliki 3 (tiga) indikator kinerja dengan uraian sebagai berikut :
Tabel 3.2
Matrik Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Pemerataan dan
Mutu Pelayanan Kesehatan
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % CAPAIAN
KINERJA
1 2 3 4 5
Meningkatnya
pemerataan
dan mutu
pelayanan
kesehatan
1 Puskesmas yang tersertifikasi
akreditasi 90% 22,22% 24,69
2 RSUD yang tersertifikasi
Rujukan nasional kelas B 20% 10% 50
3 Persentase Desa yang menca-
pai UCI (Universal Child
Imunization)
95% 95,5% 100,53
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 46
Dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan tahun 2016 terdapat perubahan sasaran
strategis. Pada sasaran strategis kedua ini terdapat 3(tiga) indikator kinerja dengan 2 (dua)
indikator baru dan merupakan program nasional yang perlu didukung oleh Pemerintah
Daerah hingga tahun 2020. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat terdapat 1 indikator
yang memiliki capaian kinerja dengan kategori sangat berhasil ( x ≥ 85 %) dan 2
indikator yang termasuk kategori tidak berhasil (x ≤55 %), dengan penjelasan sebagai
berikut :
-1 indikator yang memiliki capaian kinerja dengan kategori sangat berhasil (x ≥ 85 %)
1. Persentase Desa yang mencapai Universal Child Imunization/UCI (95%)
Desa yang mencapai Universal Child Immunization ( UCI) Adalah Desa/kelurahan
dimana 95% dari jumlah bayi yang ada didesa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar
lengkap dalam waktu satu tahun.
Harapan untuk seluruh desa menjadi UCI menjadi prioritas program imunisasi guna
menekan angka kesakitan dan kematian bayi. Untuk tahun 2016 desa UCI masih
sebesar 95,5%, melebihi target nasional (95%) sehingga perlu mempertahankan upaya
pelayanan imunisasi berupa sweepingterutama kedaerah-daerah sulit/talang. Hal ini
telah mendapatkan perhatian lanjut dengan peningkatan sarana prasarana berupa
transport box maupun vaccine carrier untuk pelayanan ke lapangan, bimbingan teknis
dan pertemuan koordinasi tingkat puskesmas sehingga dapat memperbaiki capaian di
tahun berikutnya sesuai target yang ditentukan agar pencapaian kinerja dapat
meningkat hingga 100,53% dengan kriteria sangat berhasil.
-2 indikator yang memiliki capaian kinerja dengan kategori tidak berhasil
1. Puskesmas yang tersertifikasi akreditasi (90%)
Sesuai amanat Peraturan Menteri Kesehatan nomor 71 tahun 2013tentang Pelayanan
Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional, dipersyaratkan bagi pemberi pelayanan
kesehatan primer (dalam hal ini Puskesmas) memiliki kewajiban untuk mengikuti
akreditasi (penilaian) dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan. Penilaian
Puskesmas meliputi beberapa aspek, diantaranya manajemen Puskesmas, sarana,
prasarana, alat, sumber daya manusia, keuangan, obat dan mutu.
Dinas Kesehatan pada tahun 2015 telah menyusun RoadmapAkreditasi Puskesmas
yang akan dilaksanakan mulai tahun 2016 hingga tahun 2019. Pada tahun 2016 telah
dilakukan akreditasi pada empat Puskesmas dengan hasil sebagai berikut :
Puskesmas Tanjung Agung memperoleh nilai dasar
Puskesmas Kemalaraja memperoleh nilai madya
Puskesmas Lubuk Batang memperoleh nilai madya
Puskesmas Penyandingan memperoleh nilai dasar.
Dari total 18 Puskesmas yang ada saat ini, baru empat Puskesmas di atas yang telah
mengikuti akreditasi sehingga capaian kinerja untuk indikator Puskesma yang
tersertifikasi masih sangat rendah sebesar 24,69%. Pada tahun 2017 telah
dipersiapkan lima Puskesmas yang akan mengikuti akreditasi yaitu : Puskesmas
Pengaringan, Peninjauan, Karya Mukti, Mendingin dan Tanjung Lengkayap yang
sudah menjalani proses pendampingan oleh Tim Akreditasi Dinas Kesehatan
Kab.OKU.
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 47
2. Rumah Sakit Umum Daerah yang tersertifikasi akreditasi rujukan nasional kelas
B (20%)
Rumah Sakit Umum Daerah H.Dr. Ibnu Sutowo terpilih dalam program Kementerian
Kesehatan menjadi salah satu rumah sakit rujukan nasional di wilayah Sumatera
Selatan. Tahun 2015, RSUD H.Dr. Ibnu Sutowo telah melaksanakan akreditasi oleh
KARS dengan hasil akreditasi UTAMAyang merupakan modal awal dalam
pengembangan Rumah Sakit Rujukan Regional yang mengampu wilayah Kabupaten
Muara Enim, OKU Selatan, OKU Timur dan Lampung Selatan. Perencanaan
pengembangan Rumah Sakit Daerah ini direncanakan mulai tahun 2016 – 2019. Pada
tahun 2016 penyusunan dokumen Studi Kelayakan, Master Plan, Block Plan, DED
dan Analisa Dampak Lingkungan belum dapat dilaksanakan sesuai jadwal. Kegiatan
pra pengembangan yang dilaksanakan berupa sosialisasi dengan pemangku
kepentingan terkait aspek teknis, pendanaan dan dokumen pengembangan
pembangunan rumah sakit tersebut. Pencapaian untuk indikator ini hanya sekitar
50%. Pada tahun 2017 telah direncanakan untuk penyempurnaan penyusunan
dokumen Rumah Sakit Dr.H. Ibnu Sutowo berupa : Studi Kelayakan, Master Plan dan
Block Plan.
Sasaran : 3 Meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak menular
Sasaran ini memiliki 15 (lima belas) indikator kinerja dengan uraian sebagai
berikut :
Tabel 3.3
Matrik Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular
dan Tidak Menular
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
% CAPAIAN
KINERJA
1 2 3 4 5
Meningkat
nya
Pengendali
an Penyakit
Menular
dan Tidak
Menular
1 Meningkatnya cakupan penemuan
pasien baru TB menjadi > 70% 45% 39,29% 87,31
2 Menurunnya kasus malaria ( annual
paracite index-API) dari 2 menjadi 1
per 1000 penduduk;
1/1000 0,01/1000 199
3 Terkendalinyaprevelensi HIV pada
populasi dewasa dari 0,2 menjadi di
bawah 0,5%
<0,50% 0,60% 40
4 Meningkatnya cakupan imunisasi
dasar lengkap bayi usia 0-11 bulan
dari 100%;
100% 100,18 % 100,2
5 Meningkatnnya cakupan Acute
Flacid Paralysis (AFP) rate per
100.000 penduduk 15 tahun menjadi 2
≥2 per
100.000
15 per
100.000
-6
6 Penderita DBD yang ditangani 100 100 100
7 Meningkatnnya cakupan desa /
kelurahan mengalami KLB yang
dilakukan penyelidikan epidemiologi
24 jam menjadi 100%.
100% 8,20% 8,2
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 48
8 Cakupan penemuanpenderita
pneumonia 100% 65,53% 65,53
9 Meningkatnnya cakupan imunisasi
bagi anak sekolah dasar:
- Campak
- DT
- TT
100%
100%
100%
98%
98%
99%
98.00
98.00
99.00
10 Cakupan penemuan penderita diare 100% 207,4% 207,4
11 Cakupan penemuan penderita kusta
5/
100.000
2.28/
100.000 46.20
12 Tata laksana kasus rabies 100% 79.20% 79.20
13
Prevalensi tekanan darah tinggi
menjadi 23,4% 23,4% 2,57% 10,98
14
Prevalensi obesitas pada penduduk
usia ≥18 tahun 5,4% 3,65% 67,59
15
Prevalensi merokok penduduk usia
≤15 tahun 5,4% NA 0%
Dari 15 indikator kinerja untuk mencapai sasaran meningkatnya pengendalian
penyakit menular dan tidak menular, ada 6 indikator yang memiliki capaian kinerja
yang tergolong sangat berhasil (X ≥85%),3 indikator yang memiliki capaian
kinerja yang tergolong Cukup Berhasil (55% x 70%), 48dequat6 indikator
kinerja yang memiliki capaian kinerja yang tergolong Tidak Berhasil ( x ≤55%).
- 6 indikator yang memiliki capaian kinerja yang tergolong sangat berhasil (X ≥ 85%), yakni;
1. Meningkatnya cakupan penemuan pasien baru TB-BTA Positif menjadi >
70%;
Cakupan penemuan dan penanganan TB adalah angka penemuan pasien baru TB-
BTA positif atau Case Detection Rate (CDR) dimana prosentase jumlah penderita
baru TB-BTA positif yang ditemukan dibandingkan dengan jumlah perkirakan
kasus baru TB-BTA Positif dalam wilayah tertentu dalam waktu satu tahun.
Dalam tahun 2016, ditetapkan target sebesar 45% dengan realisasi cakupan
penemuan pasien baru TB-BTA Positif sebesar 39,29% sehingga capaian kinerja
sebesar 87,31%. Dari target 251.878, penderita Tuberkulosis yangberhasil
terjaring sebanyak220 kasus baru TB-BTA positif sehingga Kab OKU belum
mencapai target nasional yakni 70% namun sudah mendekati target Rencana
Kerja Tahunan Program TB.
Rendahnya capaian dibandingkan target yang ada, disebabkan :
a) Berkurang dan hilangnya dana pemeriksaan mikroskopis sehingga
menurunkan kinerja Tim DOTS,
b) Promosi TB belum optimal karena rendahnya komitmen pemangku kebjakan
dalam program TB,
c) Perilaku masyarakat yang lebih memilih berobat ke dokter praktek swasta
namun pada akhirnya kembali ke Unit Pelayanan KesehatanDOTS dengan
kondisi BTA 48dequate,
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 49
d) Masih ada tenaga laboratorium yang kualifikasi pendidikan tidak sesuai
sehingga angka kesalahan pemeriksaan laboratorium (Error Rate) masih di
atas >5%,
e) Dari sisi adequate ketersediaan alat dan bahan kimia sangat kurang seperti :
pot sputum, kaca slide, reagen, box slide, dan kaca slide
Kondisi ini dapat diminimalisasi melalui sinkronisasi anggaran kesehatan yang
ada di Dinas Kesehatan, UPTD Pelayanan Farmasi dan Puskesmas agar lebih tepat
sasaran mengingat pada masa mendatang kecenderungan peningkatan penemuan
kasus dan kesembuhan penderita TB (Case Notification Rate) akan menjadi tolok
ukur keberhasilan program ini.
2. Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi usia 0-11 bulan menjadi
100%
Cakupan imunisasi dasar lengkap bayi usia 0-11 bulan adalah jumlah bayi usia 0-11
bulan yang mendapatkan imunisasi lengkap: BCG, DPT, Polio, dan campak per
tahun pada suatu wilayah tertentu.
Cakupan target tahun 2016 adalah 100% bayi usia 0-11 bulan mendapatkan
imunisasi lengkap. Berdasarkan data yang ada, realisasi mencapai 100,18% dengan
capaian kinerja sebesar 100,2%. Dari hal ini terlihat kesadaran masyarakat untuk
membawa bayinyakeposyandu guna mendapatkan imunisasi sudah baik, sehingga
penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD31) dapat
diturunkanangka kesakitannya. Cakupan tertinggi diperoleh Puskesmas
Pengandonan sebesar 121,74% dan cakupan terendah terdapat di Puskesmas
Tanjung Lengkayap sebesar 77,16%.
3. Penderita Demam Berdarah Dengue yang ditangani menjadi 100%;
Adalah persentase penderita DBD yang ditemukan atau dilaporkan dan diberikan
pengobatan sesuai protap dalam waktu 1 (satu) tahun di satu wilayah tertentu.
Target kinerja tahun 2016untuk penderita DBD yang ditangani sebesar 100% atau
sebanyak 178 kasus. Jumlah kasus DBD dalam wilayah yang ditemukan pada tahun
2016 sebanyak 303 kasus ( atau 86,6 kasus per 100.000 penduduk), artinya untuk
tahun 2016 realisasi jumlah kasus DBD yang ditemukan dan memperoleh
penanganan sesuai protapsudah melampaui target dengan capaian kinerja sebesar
100%. Jumlah kasus DBD terbanyak adalah di RSUD Dr. H. Ibnu Sutowo sebanyak
190 kasus (62,7%) karena Rumah Sakit merupakan rujukan bagi kasus-kasus yang
emergensi. Penanganan yang kurang adequate dapat menyebabkan kematian.
Tahun 2016, kematian akibat penyakit DBD sebanyak 9 kasus dengan CFR sebesar
3%. Pada masa mendatangperlu penekanan pada upaya promotif dan preventif
dengan mendorong peran serta masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk
aedes aegypti (PSN), optimalisasi Juru Malaria Desa (Jumantik) yang secara
49dequate memeriksa ada atau tidaknya jentik nyamuk dalam penampungan air di
tingkat rumah tangga maupun fasilitas umum agar jumlah kasus cenderung menurun
terutama pada wilayah yang endemis maupun sporadis.
4. Meningkatkan cakupan imunisasi bagi anak sekolah dasar
Cakupan imunisasi bagi anak sekolah dasar adalah jumlah anak sekolah dasar kelas
I, II dan III yang mendapat imunisasi Campak, DT dan TT, pertahun di suatu
wilayah tertentu.
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 50
Pada tahun 2016, target pemberian imunisasi Campak, DT dan TT bagi anak
sekolah dasar adalah 100%, dimana realisasinya untuk campak 98% ; DT 98%; dan
TT 99%. Jumlah sasaran imunisasi anak sekolah untuk kelas I sebanyak 8,621
dengan realisasi 8,472 anak (98,27%); kelas II – III sebanyak 17.018 dengan
realisasi sebesar 16.875 anak (99,16%). Pencapaian kinerja ini didukung oleh
adanya partisipasi dari guru dan sekolah dalam meningkatkan upaya kesehatan
untuk murid sekolah dasar.
5. Cakupan penemuan penderita diare
Adalah jumlah penderita diare yang datang dan dilayani oleh sarana kesehatan
maupun kader di satu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun. Tahun 2016
ditemukan sebanyak 7.327 kasus diare dan semuanya mendapatkan penanganan
secara 50dequate. Target penemuan kasus diare untuk Kab. OKU sebanyak 3.532
kasus (207,4%). Dari data ini terlihat bahwasanya frekuensi terkena diare rata-rata
2 – 3 kali per penderita dengan angka kesakitan diare sebesar 214 per 1.000
penduduk. Peningkatan kasus diare untuk keseluruhan wilayah kerja Puskesmas
adalah sama, tidak ada perbedaan antara wilayah daratan dan aliran sungai. Hal ini
membuktikan bahwa masyarakat telah memiliki kesadaran untuk hidup sehat
dengan mengkonsumsi air minum dari sumber yang bersih dan melalui proses
pemasakan terlebih dahulu. Untuk meningkatkan kualitas penatalaksanaan
penyakit diare di masyarakat, perlu kiranya dilakukan pengamatan rehidrasi rumah
tangga agar standar penatalaksanaan penyakit diare di masyarakat luas dapat
terpantau dengan baik.
6. Menurunnya kasus malaria (Annual Paracite Index-API) dari 2 menjadi 1 per
1000 penduduk;
Adalah penderita positif malaria yang didalam sediaan darahnya terdapat
plasmodium berdasarkan pemeriksaan laboratorium ( mikroskopis) pada kelompok
populasi pada satu wilayah pada kurun waktu 1 (satu) tahun.
Pada tahun 2016, ditemukan 186 sediaan darah malaria positif (0,01 per 1000
penduduk) dari 1.263 suspek malaria, yang artinya penyebaran penyakit malaria
masih ada di Kabupaten OKUnamun sudah dapat dikendalikan melalui program
penanggulangan (eliminasi) malaria. Dengan realisasi API sebesar 0,01 per 1000
penduduk ( dibandingkan target 1 per 1.000 penduduk), maka kinerja indikator ini
sebesar 199% tergolong sangatberhasil (x≥85%).Akselerasi dalam rangka
eliminasi malariaperlu dilakukan juga melalui intervensi faktor resiko lingkungan
pada wilayah yang cukup endemis. Dari data pengelola program malaria Dinas
Kesehatan, diperoleh gambaran bahwasanya seluruh Puskesmas telah
melaksanakan pemeriksaan sediaan darah malaria namun didapatkan 4 Puskesmas
yang menggunakan perhitungan malaria klinis (AMI = Annual Malaria Incidence)
yaitu Puskesmas Peninjauan, Pengaringan, Ulak Pandan dan Penyandingan. Pada
tahun 2017, Dinas Kesehatan harus bekerja keras untuk mewujudkan Puskesmas
Eliminasi Malaria hingga tahun 2020 dengan melengkapi sarana, prasarana,
peralatan kesehatan (termasuk RDT), tenaga mikroskopis dan insentif pemeriksaan
slide malaria bagi petugas mikrioskopis.
- 3 indikator yang memiliki capaian kinerja yang tergolong cukup berhasil (55% ˂ x ˂ 70%), yakni;
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 51
1. Cakupan penemuan penderita pneumonia
Cakupan penemuan penderita peneumonia balita adalah persentase balita dengan
peneumonia yang ditemukan dan ditangani sesuai dengan tatalaksana standar
pada sarana kesehatan disatu wilayah dalam waktu satu tahun. Target kinerja
tahun 2016 sebesar 100% dan baru tercapai 65,53% (1.012 penderita) yang
ditemukan dan ditangani sesuai tatalaksana standar sehingga pencapaian kinerja
indikator ini sebesar 65,53%. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2015
(60,17%), pada tahun 2016 ini mengalami sedikit peningkatan, tetapi jika
dibandingkan dengan target nasional, Kab.OKU masih belum tercapai. Belum
tercapainya target dikarenakan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang
bahaya pneumonia masih rendah. Dari wawancara acak terhadap keluarga
penderita yang dilakukan secara lisan, masyarakat masih menganggap bahwa
pneumonia merupakan penyakit batuk bisa yang mungkin hanya disebabkan
perubahan cuacasehingga anak tidak perlu dibawa ke fasilitas
kesehatan.Kebiasaan masyarakat untuk mengabaikan dan mengobati sendiri
penyakit tersebut cukup berpengaruh terhadap capaian program. Secara
manajemen, adanya pertukaran maupun perpindahan pengelola program. Secara
manajemen, adanya pertukaran maupun perpindahan pengelola program
dipuskesmas masih cukup tinggi, sehingga sebagian besar pengelola program
ISPA di puskesmas merupakan pengelola program baru, yang tidak terlatih dan
belum pernah mengikuti pelatihan ISPA. Kurangya pengetahuan dan keterampilan
pengelola program mempengaruhi pencapaian target dan pengiriman laporan.
Secara indikator capaian program, peningkatan jumlah penduduk dengan angka
kesakitan dirasa cukup tinggi sehingga capaian target menjadi lebih rendah
dibandingkan pada tahun sebelumnya.
2. Tata laksana kasus rabies
Adalah jumlah orang yang mengalami gigitan hewan (yang diduga rabies), yang
di tangani sesuai terlaksana rabies dalam waktu 1 (satu) tahun di satu wilayah
tertentu.Target kinerja tahun 2016 adalah 100%, artinya ditargetkan semua
tersangka rabies dapat ditangani sesuai tatalaksana yang telah ditetapkan dengan
pemberian vaksinasi anti rabies (VAR) sebanyak 5 kali. Tetapi realisasinya , baru
49 kasus dari 71 kasus gigitan yang mendapatkan penanganan sesuai tatalaksana
rabies (69,01%). Prosentase penanganan kasus rabies yang sesuai standar lebih
rendah dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 79,2%. Masih rendahnya
tatalaksana kasus rabies (69,01%) disebabkan ketidaklengkapan pemberian
vaksin pada kasus gigitankarena banyak kasus gigitan yang tidak datang lagi pada
suntikan berikutnya. Untuk mengantisipasi penatalaksanaan kasus rabies yang
tidak standar terkait kesiapan vaksin , perlu kiranya Dinas Kesehatan melalui Unit
Pelayanan Farmasi Kabupaten menyediakan VAR dalam jumlah yang lebih
banyak (20% diatas perkiraan kasus) dan menyiapkan Puskesmas Satelit yang
menyimpan VAR dalam kurun waktu tertentu agar tidak menyulitkan penderita
saat membutuhkan vaksinasi anti rabies. Kasus rabies memiliki penyebaran yang
merata pada setiap Kecamatan. Adapun Puskesmas yang memperoleh kejadian
gigitan diatas 3 kasus, adalah : Puskesmas Pengandonan (5 kasus); Peninjauan (6
kasus); Tanjung Agung (6 kasus); Lubuk Batang (12 kasus) dan Puskesmas
Mendingin sebanyak 33 kasus, seperti digambarkan dalam grafik dibawah ini :
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 52
Grafik 3.2.
Distribusi Kasus Rabies Terbanyak di Wilayah Puskesmas
Kabupaten OKU Tahun 2016
3. Prevalensi Obesitas pada penduduk usia ≥ 18 tahun sebesar 5,4%
Penyakit degeneratif semakin menunjukkan peningkatan kasus setiap tahunnya
diantaranya penyakit Diabetes Mellitus, Hipertensi, Jantung Koroner, Stroke dan
Kanker. Kelompok penyakit ini memiliki banyak faktor resiko antaralain
kegemukan (obesitas). Kegemukan senantiasa dihubungkan dengan gaya hidup
atau pola makan seseorang. Pola makan yang tidak sehat atau tidak proporsional
kandungan zat gizinya dan kecenderungan malas berolahraga akan menjadi faktor
pemicu kegemukan. Untuk mengendalikan perkembangan penyakit tidak menular
ini, Dinas Kesehatan melakukan kegiatan pengukuran berat badan dan tinggi
badan secara rutin di Pos Binaan Terpadu (POSBINDU) Penyakit Tidak Menular
oleh kader Posbindu dengan pendampingan petugas Puskesmas. Dari data
laporan Puskesmas diperoleh gambaran bahwa prevalensi obesitas pada usia 18
tahun ke atas sebesar 3,65% dengan capaian kinerja sebesar 67,59%. Perlu
dilakukan pemberdayaan masyarakat (dalam hal ini kader Posbindu) agar aktif
melakukan pemeriksaan fisik kepada seluruh sasaran berisiko dalam wilayah
kerjanya. Dinas Kesehatan juga harus memfasilitasi kelengkapan peralatan
Posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular) untuk memotivasi sasaran mengikuti
kegiatan secara aktif.
- 6 indikator kinerja yang memiliki capaian kinerja yang tergolong tidak berhasil (x
≤ 55%), yakni;
1. Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa dari 0,2 menjadi
dibawah 0,5%
Adalah pengidap HIV positif dan AIDS pada kelompok populasi pada satu
wilayah pada kurun waktu 1 ( satu) tahun.
Target tahun 2016 sebesar 0.5%, tetapi diperoleh 11 kasus yang ditemukan pada
tahun bersangkutan (0,6%) dengan capaian kinerja sebesar 40% dengan kriteria
0
5
10
15
20
25
30
35
Pengandonan Peninjauan Tanjung
Lengkayap
Lubuk Batang Mendingin
Jumlah kasus
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 53
tidak berhasil. Ketidakberhasilan ini didorong dengan ketidaktersediaan dana
operasional dalam Program Pemberantasan HIV/AIDS baik di Dinas Kesehatan
maupun RS Dr. H. Ibnu Sutowo selaku penanggung jawab Klinik Visite, tidak
adanya koordinasi antara Program HIV/AIDS selaku pelaksana teknis dengan
KPAD Kab. OKU dan tersendatnya dana Global Fund HIV/AIDS. Tingginya
penemuan kasusperlu diwaspadai, mengingat untuk kasus HIV/AIDS, jumlah
penderita yang sebenarnya adalah lebih banyak dari pada jumlah kasus yang
ditemukan atau dikenal dengan fenomena gunung es (iceberg Phenomenon). Hal
ini bisa dipahami, karena adanya rasa malu pada kelompok populasi dewasa
terutama kelompok resiko tinggi untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan,
mereka baru mau memeriksakan diri jika telah menimbulkan gangguan kesehatan
yang menganggu aktifitas mereka.Kegiatan HIV/AIDS Dinas Kesehatan Kab.
OKU pada masa mendatang perlu ditingkatkan melalui sinkronisasi kegiatan
dengan KPAD Kab. OKU, Klinik VCT RS Dr Ibnu Sutowo dan Klinik Infeksi
Menular Seksual di Puskesmas Lubuk Batang dengan penyediaan dana yang
memadai dan tepat sasaran, mengingat kegiatan tersebut di atas pada tahun 2016
tidak berjalan secara maksimal karena keterbatasan dana (proses efisiensi
anggaran skala nasional).
2. Meningkatkan cakupan Acute Flacid Paraliysis (AFP) rate per 100.000
penduduk 15 tahun menjadi 2 ; Cakupan AFP adalah jumlah kasus Acute Flacid Paralysys (AFP) Non polio yang
ditemukan di antara 100.000 penduduk 15 tahun per tahun di satu wilayah
tertentu. Tahun 2016 ditargetkan ditemukannya 2/100.000 jumlah penduduk anak
usia 15 tahun, sedangkan yang ditemukan dari hasil surveilens sebanyak 1 kasus
yaitu di Puskesmas Kemalaraja sehingga pencapaian kinerja untuk indikator
tersebut sebesar -6%. Hal ini disebabkan masih banyaknya kasus yang lolos
dikarenakan masih kurang pengetahuan dan sosialisasi di masyarakat terhadap
lumpuh layu. Ke depannya diharapkan pengelola program AFP Dinas Kesehatan
Kabupaten dapat bekerja sama dengan seksi Promosi Kesehatan dalam penyediaan
alat bantu penyuluhan seperti lembar balik, poster, leaflet, banner yang dibagikan
kepada masyarakat agar lebih tanggap terhadap kasus lumpuh layu sehingga angka
penemuan kasus AFP (non Folio) juga akan meningkat.
3. Meningkatnya cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan
penyelidikan epidemiologi 24 jam menjadi 100%
Adalah jumlah desa/kelurahan yang mengalami KLB dan dilakukan penyelidikan
epidemiologi kurang dari 24 jam. Target kinerja tahun 2016 adalah 100%, artinya
semua desa/kelurahan yang mengalami KLB ditargetkan dapat dilakukan
penyelidikan 24 jam oleh petugas surveilans Puskesmas dan Dinas Kesehatan.
Pada tahun 2016 realisasi kegiatan ini sebesar 8,2% lebih rendah dibandingkan
tahun 2015 (85%). Dari data Puskesmas yang dikompilasi oleh Dinas Kesehatan
diperoleh gambaran bahwa dari 61 desa yang mengalami KLB hanya 5 desa yang
dilakukan investigasi < 24 jam. Hal ini disebabkan sering terlambatnya informasi
dari desa ke Puskesmas danKabupaten serta ketidaksesuaian rencana kegiatan
dengan Kejadian Luar Biasa dalam sistem pengalokasian dana di Dinas
Kesehatan. Kendala inilah yang membuat kasus sering terlambat dalam
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 54
penanggulangannya guna memutus mata rantai penularan sehingga capaian kinerja
untuk indikator ini digolongkan tidak berhasil dengan besaran 8,2%.
4. Cakupan penemuan penderita kusta
Adalah persentase penderita kusta yang ditemukan /dilaporkan dalam waktu 1 (satu)
tahun di satu wilayah tertentu.Target kinerja tahun 2015 jumlah kasus kusta tidak
lebih dari 5 per 100.000 penduduk. Jumlah kasus kusta yang ditemukan sebanyak 8
kasus baru kusta dengan tipe Multi Basiler (MB) artinya CDR kusta sebesar 2,28
per 100.000 penduduk, artinya masih dalam batas normal target nasional dengan
capaian kinerja sebesar 46,20%. Sedangkan untuk angka prevalensi kusta sebesar
0,23 per 10.000 penduduk artinya prevalensi kusta Kab. OKU masih di bawah
target nasional yaitu<1 per 10.000 penduduk.Peningkatan kinerja dalam program
eliminasi kusta sangat dibutuhkan mengingat penyakit kusta merupakan penyakit
menular yang menahun dengan masa pengobatan selama 9 – 12 bulan. Dinas
Kesehatan melalui bidang pencegahan dan pengendalian penyakit seyogyanya
menyusun intervensi pada daerah lokus (endemis kusta) dengan kegiatan penemuan
penderita (Rapid Village Survei, LEC Mini, Survei Sekolah dan pemeriksaan
kontak sekitar penderita)secara berkesinambungan sesuai skala penemuan kasus
baru kusta (NCDR). Daerah distribusi kasus kusta baru di wilayah Kab. OKU
meliputi : Kecamatan Lubuk Raja (3 kasus baru), Kecamatan Sinar Peninjauan (3
kasus baru), Kecamatan Lubuk Batang (1 kasus baru) dan RS Dr.H. Ibnu Sutowo
dengan satu kasus baru seperti digambarkan dalam grafik berikut ini “
Grafik 3.3.
Penemuan Penderita Kusta Terbanyak
Berdasarkan Lokasi Penemuan
Kabupaten OKU Tahun 2016
5. Prevalensi Tekanan Darah Tinggi menjadi 23,4%
Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
Pemerintah Kabupaten/Kota mempunyai kewajiban untuk memberikan pelaynan
kesehatan sesuai standar kepada seluruh penderita hipertensi sebagai upaya
pencegahan sekunder di wilayah kerjanya. Pelayanan kesehatan sesuai standar
diberikan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP/Puskesmas). Pelayanan
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
Kec.Lubuk Raja Kec.Sinar
Peninjauan
Kec. Lubuk Batang RSUD Dr,Ibnu
Sutowo
Jumlah kasus
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 55
kesehatan hipertensi meliputi : pemeriksaan dan monitoring tekanan darah, edukasi,
pengaturan diet seimbang, aktifitas fisikdan pengelolaan farmakologis. Berdasarkan
data laporan pengukuran tekanan darah dari Seksi Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa didapatkan jumlah sasaran usia ≥18 tahun sebanyak 247.250 orang, yang dilakukan pengukuran tekanan darah sebanyak 6.969 (2,82%)dan yang
terindikasi hipertensi sebanyak 6.346 orang (91,06). Capaian kinerja untuk
indikator prevalensi tekanan darah tinggi sebesar 10,98% dengan kategori tidak
berhasil. Rendahnya capaian kinerja ini disebabkan :
- Rendahnya minat sasaran untuk melakukan pemeriksaan secara rutin di
Posbindu PTM,
- Keterbatasan peralatan pemeriksaan hipertensi
- Ketidakcukupan obat hipertensi bagi sasaran.
Dalam rangka meningkatkan pencapaian indikator diatas, maka Dinas Kesehatan
Kab. OKU perlu melakukan :
1) Pendataan penderita hipertensi menurut wilayah kerja Puskesmas (FKTP)
2) Melakukan skrining faktor resiko hipertensi untuk seluruh pasien di
Puskesmas
3) Melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar berupa edukasi tentang diet
makanan dan aktivitas fisik serta terapi farmakologi
4) Penyediaan peralatan kesehatan hipertensi
5) Penyediaan obat hipertensi
6) Monitoring dan evaluasi
6. Prevalensi Merokok Penduduk usia ≤15 tahun
Menurut laporan WHO terakhir mengenai konsumsi tembakau dunia, angka
prevalensi merokok di Indonesia merupakan salah satu diantara yang tertinggi di
dunia, dengan 46,8% persen laki-laki dan 3,1% perempuan usia 10 tahun ke atas
yang diklasifikasikan sebagai perokok mencapai 62,8 juta dimana 40% diantaranya
berasal dari kalangan ekonomi bawah. Hasil riset Lembaga Menanggulangi Masalah
Merokok (Republika, 1998) melaporkan bahwa anak-anak di Indonesia sudah ada
yang mulai merokok pada usia 9 tahun. Usia pertama kali merokok pada umumnya
berkisar antara usia 11 – 13 tahun dan mereka pada umumnya merokok sebelum usia
18 tahun (Smet, 1994). Dari data tersebut dapat dinyatakan bahwa perilaku merokok
dimulai pada saat masa anak-anak dan masa remaja.
Dinas Kesehatan Kab. OKU juga berupaya untuk mengetahui data riil perokok pada
usia < 15 tahun melalui kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU) Penyakit
Tidak Menular. Namun data untuk perokok dibawah 15 tahun belum tersedia karena
kebanyakan peserta yang hadir di Posbindu merupakan golongan usia produktif (15 <
x < 59 tahun) yang dibawah 15 tahun tidak pernah hadir sehingga capaian kinerja
untuk indikator ini nilainya 0% dengan kategori tidak berhasil (x ≤ 55%).
Upaya yang dapat ditempuh untuk memperoleh angka prevalensi merokok usia ≤15 tahun, diantaranya :
a) Sinkronisasi kegiatan surveilans penyakit tidak menular (khususnya perilaku
merokok) dengan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) bagi sasaran usia
remaja;
b) Pemenuhan kelengkapan peralatan pemeriksaan berupa Smoke Analyzer;
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 56
c) Sosialisasi terkait pelayanan POSBINDU kepada seluruh lapisan masyarakat
dan
d) Pengembangan media komunikasi berupa media elektronik dan cetak sebagai
wadah penyuluhan massal.
Sasaran : 4 Meningkatkan pemberdayaan serta kesadaran masyarakat untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat
Tabel 3.4
Matrik Capaian Kinerja Sasaran Meningkatkan Pemberdayaan serta Kesadaran
Masyarakat untuk Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % CAPAIAN
KINERJA
1 2 3 4 5
Meningkatkan
pemberdayaan
serta kesadar-
an masyarakat
untuk berperi-
laku hidup
bersih dan
sehat
1.
Meningkatnya cakupan
desa siaga aktif menjadi
85%
40% 32,48% 81,2
2.
Meningkatnya cakupan
Posyandu Mandiri menjadi
50%
15% 10,42% 69,47
3.
Meningkatnya PHBS pada
tingkat Rumah Tangga
menjadi 85%
35% 35,71% 102,03
4.
Meningkatnya desa yang
melaksanakan STBM
menjadi 100%
20% 19,2% 96
5.
Meningkatnya cakupan
penjaringan kesehatan SD
dan setingkatnya menjadi
90%
30% 26,7% 89
6. Rasio Posyandu per satuan
Balita menjadi 1 : 50 1,29 : 100 1,1 : 100 85,27
7.
Meningkatnya cakupan
tempat-tempat umum yang
memenuhi syarat kesehatan
menjadi 100%
80% 78,93% 98,66
8.
Meningkatnya cakupan
tempat pengolahan
makanan yang memenuhi
syarat menjadi 100%
20% 2,93% 14,65
9.
Meningkatnya cakupan
penggunaan air bersih
rumah tangga menjadi
100%
80% 65,12% 81,4
10. Puskesmas yang 18 Pusk 17 Pusk 94,44
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 57
melaksanakan manajemen
faktor risiko kesehatan
lingkungan (18 Puskesmas)
11.
Persentase kualitas air
minum yang memenuhi
syarat kesehatan menjadi
100%
80% 71% 89
12
.
Meningkatnya penduduk
yang menggunakan sarana
sanitasi yang memenuhi
sayarat
- SAB yang MS
menjadi 90 %
- Jamban sehat menjadi
90%
- Rumah sehat menjadi
90%
- SPAL sehat menjadi
90%
- Pengelolaansampah
menjadi 80%
75%
75%
85%
70%
70%
69,87%
67,7%
69%
53,8%
65%
93
90
81
77
93
Sasaran ini memiliki 12 (dua belas) indikator kinerja dengan hasil pengukuran :
8 indikator memiliki capaian kinerja sangat berhasil (x≥85%), 2 indikator dengan
pencapaian kinerja berhasil (70% ≤ x < 85%), 1 indikator yang memiliki capaian
kinerja cukup berhasil (55% < x < 70%)dan 1 indikator dengan pencapaian kinerja
tidak berhasil (x ≤ 55%).
- 8 indikator dengan capaian kinerja yang tergolong sangat berhasil (x ≥ 85%), adalah :
1. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih Sehat pada tingkat rumah tangga
menjadi 85%
Pada tahun 2016 target rumah tangga ber-PHBS sesuai Renstra sebesar 40%, jumlah
rumah tangga yang dipantau sebanyak 52.433 rumah dan yang masuk kriteria ber-
PHBS sebanyak 34.371 rumah.Untuk pencapaian kinerja indikator ini tergolong
sangat berhasil (89%), dimana target indikator 40% dan realisasi 35,71%.
PHBS ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) adalah semua perilaku yang dilakukan
atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya
sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan
di masyarakat. Rumah tangga Ber-PHBS adalah rumah tangga yang melakukan 10
PHBS di rumah tangga yaitu : persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, member
bayi ASI ekslusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci
tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas
jentik di rumah sekali seminggu, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan
aktifitas fisik setiap hari dan tidak merokok di dalam rumah.
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 58
2. Meningkatnya Desa yang melaksanakan STBM menjadi 100%,
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah suatu pendekatan untuk
memobilisasi masyarakat guna membebaskan secara tuntas kebiasaan buang air
besar sembarangan dengan pemberdayaan masyarakat melalui pemicuan. STBM
dimaksudkan untuk memperbaiki kondisi sanitasi dalam rangka menurunkan
prevalensi stunting di Indonesia melalui perubahan perilaku sanitasi dan hygiene
masyarakat. Perubahan perilaku sanitasi dan hygiene dilakukan melalui
pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan akses terhadap sanitasi.
Pelaksanaa STBM di Kabupaten dilakukan oleh Dinas Kesehatan melalui berbagai
tahap yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Dari data Seksi Kesehatan
Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. OKU, didapatkan data desa pelaksana STBM
sebanyak 30 desa dari 156 desa yang ada (19,2%). Target desa STBM pada tahun
2016 sebesar 20% sehingga pencapaian kinerja indikator desa yang melaksanakan
STBM sebesar 96% dengan kriteria sangat berhasil. Desa yang belum
melaksanakan STBM terdistribusi pada wilayah lima Puskesmas yaitu : Sukaraya,
Kemalaraja, Tanjung Baru, Ulak Pandan dan Muara Jaya. Pelaksana desa STBM
terbesar pada wilayah Kecamatan Lubuk Raja dan Sinar Peninjauan.
3. Meningkatnya Cakupan Penjaringan Kesehatan Sekolah Dasar dan
setingkatnya menjadi 90%
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkatnya adalah cakupan siswa
SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga
terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu.
Target tahun 2016 adalah 30 % siswa SD dan setingkatnya yang diperiksa
kesehatannya, ternyata baru 26,7% terealisasi, sehingga pencapaian kinerja untuk
indikator ini 89% dengan kriteria sangat berhasil. Jumlah sasaran anak SD yang
akan diperiksa sebesar 24.260 siswa yang dilakukan pemeriksaan sebanyak 6.475
siswa.Pencapaian Kinerja indikator ini sangat butuh dukungan dari sekolah terutama
peran aktif guru UKS dan dokter kecil dalam melakukan kegiatan penjaringan
kesehatan murid sekolah. Diharapkan kepada pengelola program UKS Dinas
Kesehatan agar dapat menyusun kegiatan yang langsung mengenai sasaran utama
bukan sasaran perantara.
4. Rasio Posyandu per satuan Balita menjadi 1 : 50
Indikator ini menggambarkan peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan
promotif dan preventif. Pos Pelayanan kesehatan Terpadu (Posyandu) merupakan
Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat dan milik masyarakat desa/kelurahan.
Kepedulian masyarakat dalam program kesehatan diwujudkan dalam pembentukan
dan penyelenggaraan Posyandu. Secara nasional, rasio Posyandu per satuan Balita
adalah 1 : 100. Namun di Kabupaten OKU pada tahun 2016, rasio Posyandu per
satuan Balita mencapai 1,1 : 100 sedangkan target untuk tahun 2016 ditetapkan
sebesar 1,29 : 100 sehingga pencapaian kinerja indikator ini sebesar 85,27% dengan
kategori sangat berhasil. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peranan Pemerintah
Desa melalui Dana Desa maupun Alokasi Dana Desa untuk menganggarkan
operasional Posyandu dengan bantuan teknis dari Bidan Desa sebagai perpanjangan
tangan Dinas Kesehatan yang bertugas memberikan panduan teknis dan
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 59
pendampingan terhadap kader dalam pelaksanaan kegiatan rutin Posyandu maupun
pengembangannya.
5. Meningkatnya Cakupan Tempat-Tempat Umum yang memenuhi syarat
kesehatan menjadi 100%
Adalah jumlah tempat kegiatan bagi umum yang dilakukan oleh badan maupun
perorangan yang langsung digunakan oleh masyarakat umum, mempunyai tempat
dan kegiatan yang tetap serta mempunyai fasilitas yang memenuhi syarat ketentuan.
Target kinerja tahun 2016 sebesar 80%, dengan jumlah TTU yang memenuhi syarat
sebesar 78,93% ( capaian kinerja indikator 78,93%).jika dibandingkan dengan
jumlah TTU yang memenuhi syarat tahun 2015 yakni sebesar 77,15%, maka pada
tahun 2016 mengalami peningkatan, hal ini karena adanya fasilitasi dan
pemeriksaan TTU yang secara rutin dilaksanakan oleh petugas Dinas Kesehatan dan
Puskesmas sehingga mendorong kesadaran pemilik fasilitas umum untuk
memperbaiki kondisi TTU sesuai persyaratan kesehatan.
6. Puskesmas yang melaksanakan manajemen faktor resiko kesehatan
lingkungan pada 18 Puskesmas
Target Puskesmas yang melaksanakan manajemen faktor risiko kesehatan pada
tahun 2016 adalah 18 Puskesmas, dengan capaian kinerja 94,4% atau seluruh
puskesmas telah melakukan manajemen risiko kesehatan dengan program layanan
Klinik Sanitasi. Hanya satu Puskesmas yang belum aktif Klinik Sanitasinya
dikarenakan Puskesmas Kedaton baru dibangun tahun 2016 dan mulai beroperasi
pada Januari 2017. Manajemen faktor resiko lingkungan menjadi perhatian dalam
konsep pembangunan kesehatan karena salah satu yang mempengaruhi status derajat
kesehatan manusia dan memiliki porsi terbesar adalah faktor lingkungan.
7. Persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat kesehatan menjadi
100%
Adalah jumlah air minum yang memenuhi syarat kesehatan di wilayah tertentu dan
dalam kurun waktu tertentu. Pada tahun 2016, target air minum yang memenuhi
syarat adalah sebesar 80%. Dengan peningkatan jumlah sampel yang diambil dan
diperiksa penyelenggara air minum (sistem perpipaan, dan DAMIU), diketahui 71%
air minum memenuhi syarat kesehatan (sesuai dengan permenkes no.
492/MENKES/PER/IV/2010), dengan demikian capaian kinerja indikator 89%. Hal
ini didukung dengan adanya kegiatan pembinaan beberapa DAMIU di Kab. Ogan
Komering Ulu dan pemeriksaan sampel air minum yang dilakukan secara rutin oleh
pengelola program Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. OKU
berkolaborasi dengan Unit Pelayanan Teknis Laboratorium Kesehatan Daerah
(UPTD Labkesda).
8. Meningkatnya penduduk yang menggunakan sarana sanitasi yang memenuhi
syarat kesehatan menjadi 100%
(SAB yang MS menjadi 75%;- Jamban sehat menjadi 75%; rumah sehat menjadi
85%; SPAL sehat menjadi 70%; pengelolaan sampah menjadi 70%). Capaian
kinerja untuk indikator jumlah penduduk yang menggunakan sarana sanitasi yang
memenuhi syarat secara keseluruhan rata-rata 87%, dengan masing-masing sarana
sanitasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 60
Target penduduk yang menggunakan sarana air bersih yang memenuhi syarat
pada tahun 2016 adalah 75%, ternyata 69,87 % penduduk telah menggunakan
SAB.yang memenuhi syarat, artinya capaian kinerja 93%.
Target penduduk yang menggunakan jamban sehat pada tahun 2016 adalah
75%, dan realisasi 67,7% penduduk telah menggunakan jamban sehat, artinya
capaian kinerja 90%
Target penduduk yang tinggal di rumah sehat pada tahun 2016 adalah 85%,
ternyata 69% penduduk dengan rumah sehat, artinya capaian kinerja 81%
Target penduduk yang menggunakan seluruh pembangunan air limbah (SPAL)
sehat pada tahun 2016 adalah 70% ternyata 53,8% penduduk telah SPAL sehat,
artinya capaian kinerja 77%.
Target penduduk yang melakukan pengelolaan sampah pada tahun 2016 adalah
70%, ternyata 65% penduduk telah melakukan pengelolaan sampah, artinya
capaian kinerja 93%.
Keberhasilan ini didukung oleh faktor tingkat pengetahuan penduduk, yang telah
menyadari pentingnya sarana sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan dalam
menurunkan angka kematian dan kesakitan yang dapat disebabkan oleh sarana
sanitasi dasar yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
Dua indikator pada sasaran strategis ke-empat memiliki kategori berhasil (70%
≤x<85%), yakni indikator :
1. Meningkatnya cakupan Desa Siaga Aktif menjadi 85%
Indikator Desa Siaga Aktif tahun 2016 memiliki target desa siaga aktif madya
sebesar 40%. Realisasi desa siaga aktif (strata madya) sebanyak 51 desa dari 157
desa/kelurahan yang sudah menjadi Desa/Kelurahan Siaga Aktif (32,48%) sehingga
pencapaian kinerja indikator ini sebesar 81,2%. Jumlah Desa Siaga Aktif di
Kabupaten OKU tahun 2016 sebanyak 157 desa/kelurahan dengan perincian : Desa
Siaga strata Pratama terdiri 89 desa, kategori Madya sebanyak 51 desa, kategori
Purnama sebanyak 17 desa dan belum ada desa dengan strata Mandiri.
Desa Siaga Strata Madya harus memenuhi syarat sebagai berikut :
- Memiliki Forum Desa/Kelurahan yang sudah melakukan MMD minimal
tiap triwulanSudah ada dana dari Pemerintah Daerah melalui desa/kelurahan
untuk kegiatan di desa/kelurahan tersebut dan satu sumber dana lainnya
- Mempunyai kader kesehatan minimal 3 – 5 orang
- Akses pelayanan kesehatan dasar ke Poskesdes mudah dijangkau
- Hanya kegiatan Posyandu yang aktif dan 2 UKBM lainnya yang aktif
- Ada peran aktif masyarakat dan satu peran aktif Organisasi Masyarakat
- Memiliki Peraturan Desa/Kelurahan, Peraturan daerah namun belum
direalisasikan
- Pembinaan PHBS ≥ 20% dari Rumah Tangga yang ada.
2. Meningkatnya Cakupan Penggunaan Air Bersih Rumah Tangga menjadi
100%
Adalah air yang memenuhi syarat kesehatan yang digunakan dalam kegiatan rumah
tangga pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2016 dari data yang ada, sebanyak
65,12% rumah tangga menggunakan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan,
atau pencapaian kinerja indikator ini sebesar 81,4% dari target sebesar 80%.
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 61
Peningkatan ini didukung dengan adanya peningkatan sarana dan prasarana air
bersih di desa-desa melalui program PAMSIMAS. Selain itu untuk daerah- daerah
perkotaan PDAM telah meningkatkan ketersediaan air bersih dan pendistribusiannya
ke masyarakat. Pada tahun 2016, dari data Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas
Kesehatan diperoleh gambaran bahwasanya 227.796 penduduk dengan akses
berkelanjutan terhadap air minum layak dari 349.830 jumlah penduduk di wilayah
Kab. OKU.
Satu indikator dengan kategori cukup berhasil (55% ≤ x< 70%), yakni indikator :
1. Meningkatnya Cakupan Posyandu Mandiri menjadi 50%
Posyandu adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Posyandu bertujuan
memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan bayi. Perkembangan jumlah Posyandu di Kab. OKU secara
kuantitas bertolak belakang dengan data Nasional dimana jumlah Posyandu justru
berkurang sebanyak 118 Posyandu. Penurunan ini dapat digambarkan dengan
grafik dibawah ini :
Grafik 3.4.
Jumlah Posyandu Menurut Strata
Kabupaten OKU Tahun 2015 - 2016
Dari tampilan grafik di atas, didapatkan pengurangan secara kuantitas pada strata
Posyandu Madya dan Purnama sedangkan peningkatan yang kecil diperoleh pada strata
pratama (bertambah 14 Posyandu) dan strata mandiri bertambah hanya 7 Posyandu.
Makin sedikitnya jumlah Posyandu mandiri saat ini menunjukkan belum optimalnya
kinerja . Target cakupan Posyandu Mandiri tahun 2016 sebesar 50% dengan realisasi
cakupan Posyandu mandiri sebesar 10,42% sehingga pencapaian kinerja untuk indikator
dimaksud sebesar 69,47%. Banyak faktor penghambat dalam menunjang sebuah
Posyandu menjadi mandiri, diantaranya karena belum optimalnya sistem kinerja dan
pengelolaan dari 5 kriteria penentu strata yang meliputi kegiatan jam buka, rata-rata
jumlah kader, cakupan kegiatan utama, penyelenggaraan kegiatan tambahan dan dana
sehat.
0
100
200
300
400
500
Pratama Madya Purnama Mandiri Total Posy Posy Aktif
20
263
143
28
454
171
34
171
96
35
336
131
Tahun 2015
Tahun 2016
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 62
Ditinjau dari aspek kualitas ditemukan banyak masalah di Posyandu, antara lain
kelengkapan sarana dan keteramplan kader yang belum memadai, cakupan kegiatan
masih rendah, cakupan kegiatan masih rendah, cakupan anak usia di bawah dua tahun
masih dibawah 50%, sedangkan cakupan ibu hamil hanya sekitar 20% (Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, 2006).
Satu indikator lainnya termasuk dalam golongan tidak berhasil (x ≤ 55%), adalah
indikator :
1. Meningkatnya Cakupan Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi syarat
menjadi 100%;
Adalah jumlah tempat dilakukannya upaya penyimpanan dan pengolahan bahan
makanan serta penyajian makanan yang keseluruhan proses tersebut memenuhi
persyaratan kesehatan.
Target kinerja tahun 2016 sebesar 20% jumlah TPM (Tempat Pengolahan Makanan)
yang memenuhi syarat sebesar 2,93% maka capaian kinerja tahun 2016 sebesar
14,65%. Jika dibandingkan dengan jumlah TPM yang memenuhi syarat tahun 2015
yakni sebesar 28,57%, maka pada tahun 2016 mengalami penurunan yang cukup
drastis, hal ini terjadi juga karena adanya pengurangan anggaran bidang kesehatan
secara nasional sehingga kegiatan pembinaan tempat pengolahan makanan dan
dilakukan uji petik sebanyak 5 TPM dimana yang memenuhi syarat kesehatan hanya 2
TPM (40%).
Sasaran : 5
Meningkatnya perlindungan finansial, ketersediaan,
penyebaran dan mutu obat serta Sumber Daya
Kesehatan
Sasaran strategis kelima memiliki 7 (tujuh) indikator kinerja, yang pada tahun
2016 memiliki capaian kinerja sebagai berikut;
Table 3.5
Matrik Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Perlindungan Finansial,
Ketersediaan, Penyebaran dan Mutu Obat serta Sumber Daya Kesehatan SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
% CAPAIAN
KINERJA
1 2 3 4 5
Meningkatnya
perlindungan
finansial,
ketersediaan,
penyebaran
dan Mutu
Obat serta
Sumber Daya
Kesehatan
1 Persentase kepesertaan SJSN
Kesehatan menjadi 95% 60% 50% 84
2
Puskesmas memiliki minimal 5
jenis tenaga kesehatan menjadi
90%
20% 11,11% 55,55
3
Persentase ketersediaan obat
dan vaksin di Puskesmas
menjadi 90%
80% 77,8% 97
4 Persentase obat yang memenuhi
syaratmenjadi 94% 90% 89% 99
5 Penyelesaian pelaporan
kesehatan tepat waktu 85% 55% 65
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 63
6
Meningkatnya cakupan
pelayanan kesehatan dasar
masyarakat miskin/tidak
mampu
100% 100% 100
7
Cakupan pelayanan kesehatan
rujukan pasien masyarakat
miskin
100% 80% 80
Pada awal tahun 2016, terdapat penambahan indikator kinerja yang mendukung sasaran
strategis kelima sesuai dengan indikator kinerja yang tercantum dalam Rencana Strategis
Dinas Kesehatan Kab. OKU tahun 2016 – 2021. Sasaran ini memiliki 7 (tujuh) indikator
dengan pencapaian kinerja sebagai berikut :
- 3 indikator yang memiliki capaian kinerja yang tergolong sangat berhasil dengan
nilai x≥85%
1. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas menjadi 90%;
Rencana strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015 – 2019 meliputi peningkatan
ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan dan kualitas farmasi dan alat kesehatan.
Tujuan pengelolaan obat publik yaitu untuk menjamin tersedianya obat bermutu
dengan jenis dan jumlah yang tepat, tersebar secara merata dan teratur sesuai dengan
kebutuhan dasar bagi masyarakat. Data tingkat ketersediaan obat indikator yang
minimal sama dengan safety stocksebanyak 56 item obat dan yang kurang dari safety
stocksebanyak 8 item obat dari keseluruhan item obat indikator yang tersedia yaitu
125 item obat. Hasil prosentase menjelaskan bahwa persentase tingkat ketersediaan
obat dan vaksin di Puskesmas sebesar 77,8% sehingga pencapaian kinerja 97%
dengan kriteria sangat berhasil (x≥85%). Obat dengan tingkat kecukupan kurang
akan berdampak pada pelayanan pasien karena kebutuhan obat pasien tidak bisa
terpenuhi atau terlayani dengan baik sehingga pengobatan rasional obat tidak akan
tercapai. Dinas Kesehatan merupakan satuan kerja perangkat daerah yang
bertanggung jawab menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam bidang
kesehatan. Upaya yang dapat ditempuh untuk menjamin aksesibilitas obat, meliputi :
1) Perencanaan kebutuhan obat yang kuat (termasuk untuk kebutuhan
pemenuhan SPM dan PIS-DPK) melalui :
Manajemen pengelolaan obat sesuai standar, monev penggunaan obat
(termasuk kepatuhan, EPO)
Perencanaan dan proses pengadaan sesuai ketentuan (E-Purchasing
berbasis e-Katalog), serta monev pengelolaan
2) Manajemen pengelolaan keuangan yang baik.
2. Persentase obat yang memenuhi syarat menjadi 94%;
Obat yang memenuhi syarat dikategorikan obat esensial dengan definisi
operasionalnya adalah obat terpilih yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan
mencakup upaya diagnosis, profilaksis, terapi dan rehabilitasi yang diupayakan
tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan tingkatnya.
Kesesuaian obat yang tersedia di UPTD Pelayanan Farmasi Kab. OKU yaitu terdapat
23 item obat yang tidak tercantum di dalam Formularium Nasional (Fornas) dari
jumlah total persediaan 211 item dengan persentase sebesar 90% sehingga pencapaian
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 64
indikator kinerja ini sebesar 99% dengan kategori sangat berhasil. Penyediaan obat di
luar Fornas disebabkan oleh beberapa pertimbangan, seperti ;
a) Obat sudah sejak lama digunakan Puskesmas tetapi saat dilakukan pergantian
dari DOEN ke Fornas, obat dimaksud tidak dicantumkan dalam Fornas;
b) Harga obat yang lebih murah;
c) Bentuk sediaan obat dan kesulitan distributor mencari obat generik yang
dipesan sehingga diganti dengan obat yang ber-merk;
d) Beberapa jenis obat merupakan titipan dari Badan Penanggulangan Bencana
Nasional yang termasuk ke dalam obat program namun berbeda dengan
Fornas.
Jumlah ketersediaan obat untuk pelayanan kesehatan dasar harus ditingkatkan
seoptimal mungkin agar tercapai prinsip efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran
dana pengadaan obat.
3. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin/tidak
mampu
Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin adalah
jumlahkunjungan pasien masyarakat miskin disarana kesehatan strata pertama dalam
satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu.
Target kinerja tahun 2016 sebesar 100%, jumlah masyarakat miskin yang berkunjung
ke puskesmas sebanyak 100%, sehingga capaian kinerja tahun 2016 sebesar 100%
dengan capaian kinerja termasuk kategori sangat berhasil. Pencapaian ini
dipengaruhi oleh tingkat pemanfaatan sarana kesehatan yang dilakukan oleh
masyarakat miskin ketika membutuhkan pelayanan kesehatan, disamping itu, hal ini
didukung juga oleh seluruh puskesmas di Kabupaten Ogan Komering Ulu terhadap
pelaksanaan program pelayanan kesehatan masyarakat miskin (Jaminan Sosial Sumsel
Semesta / JS-3 maupun Jaminan Kesehatan Nasional melalui BPJS yang disubsidi
oleh Pemerintah Pusat). Jumlah kunjungan rawat jalan di Puskesmas dalam wilayah
Kab. OKU sebesar 138.577 kunjungan (80%) dengan jumlah rawat inap sebanyak 781
kunjungan (1% dari kunjungan rawat jalan). Rendahnya kunjungan rawatinap
menunjukkan bahwa Dinas Kesehatan Kab. OKU berupaya semaksimal mungkin
untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam berbudaya hidup sehat sehingga
kasus penyakit yang membutuhkan perawatan dapat dihindari sedini mungkin dengan
pola hidup bersih dan sehat (mengutamakan upaya promotif – preventif).
Dua indikator pada sasaran strategis ke-lima yang memiliki kategori berhasil (70%
≤x<85%), yakni indikator :
1. Persentase Kepesertaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Kesehatan
menjadi 95%;
Pengembangan arah sistem pembiayaan kesehatan seprti yang dimaksud UU SJSN,
bukan hanya meliputi peran pemerintah pusat tetapi juga pemerintah daerah (provinsi
dan kabupaten/kota). Peran pemerintah daerah untuk menyelenggarakan sistem
jaminan sosial semakin kuat dengan dikabulkannya judicial review atas UU nomor
24 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional oleh Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia. Upaya mengembangkan sistem jaminan sosial di daerah untuk
mewujudkan cakupan terlindunginya semua penduduk, hendaknya disadari sebagai
pelaksanaan kewajiban konstitusional.
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 65
Jumlah masyarakat Kab. OKU yang memiliki akses Jamkesda (JS-3) sebanyak
93.998 orang (54%) dan Jaminan Kesehatan Nasional sebanyak 86.932 orang
(50%).Target kepesertaan SJSN tahun 2016 sebesar 60% yang tercapai baru 50%
sehingga pencapaian kinerjanya 84%. Pada masa- masa mendatang akan
dilaksanakan integrasi Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda/JS-3) ke SJSN
sehingga pola pembiayaan jaminan kesehatan ini lebih terfokus, efisien dan tepat
sasaran. Besarnya penerima bantuan iuran, paket manfaat dan model pengelolaan
Jamkesda tentu akan berdampak pada sulitnya penyeragaman besaran iuran dan
sasaran penerima bantuan iuran Jamkesda ke dalam mekanisme pembiayaan JKN.
Diperlukan suatu formulasi kebijakan yang mampu mengintegrasikan
penyelenggaraan Jamkesda Kabupaten/Kota dalam skema JKN, baik dari sisi
manajemen pengelolaan, paket manfaat maupun besaran iuran sehingga mencegah
terjadinya tumpang tindih (overlapping) wewenang dan tanggung jawab Pemerintah
Pusat, daerah maupun BPJS.
2. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin adalah jumlah pasien
masyarakat miskin yang mendapakan pelayanan lanjutan di rumah sakit setelah
sebelumnya mendapatkan pelayanan kesehatan dasar di sarana kesehatan strata
pertama di satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu. Target kinerja tahun
2016 sebesar 100%, jumlah masyarakat miskin dirujuk ke rumah sakit sebanyak 85%,
sehingga capaian kinerja tahun 2015 sebesar 85%. Walaupun belum memenuhi target,
tetapi capaian kinerja termasuk kategori sangat berhasil.Hal ini dipengaruhi adanya
perbaikan sistem manajemen dan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sebagai sarana
rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat I sehingga pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit
Rujukan Provinsi sudah merupakan filter bagi kasus penyakit yang belum dapat
ditanggulangi oleh Sumber Daya Kesehatan Rumah Sakit Kabupaten.
- 2 indikator yang memiliki capaian kinerja yang tergolong cukup berhasil dengan nilai
55% < x < 70% adalah :
1. Puskesmas memiliki minimal 5 jenis tenaga kesehatan menjadi 90%;
Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya
subsistem upaya kesehatan sehingga penyelenggaraan Pusat Kesehatan Masyarakat
perlu ditata ulang untuk meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan dan kualitas
pelayanan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta
menyukseskan program Jaminan Sosial Nasional.
Sumber daya manusia Puskesmas terdiri atas Tenaga Kesehatan dan tenaga non
kesehatan. Kebutuhan jenis dan jumlah tenaga kesehatan maupun non kesehatan
berdasarkan :
a) Perhitungan analisis beban kerja dengan mempertimbangkan jumlah
pelayanan yang diselenggarakan
b) Jumlah penduduk dan persebarannya
c) Karakteristik wilayah kerja
d) Luas wilayah kerja
e) Ketersediaan fasilitas tingkat pertama lainnya di wilayah kerja, dan
f) Pembagian waktu kerja.
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 66
Jenis tenaga kesehatan di Puskesmas paling sedikit terdiri atas :
Dokter atau dokter layanan primer;
Dokter gigi;
Perawat;
Bidan;
Tenaga Kesehatan Masyarakat;
Tenaga Kesehatan Lingkungan;
Ahli teknologi laboratorium medik;
Tenaga gizi; dan
Tenaga kefarmasian.
Menurut data Seksi Evapor Dinas Kesehatan (2016) diketahui bahwa jumlah tenaga
kesehatan di Puskesmas belum memenuhi standar Permenkes nomor 75 tahun 2014
karena dari Sembilan jenis tenaga kesehatan di atas, empat jenis tenaga masih sangat
dibutuhkan rata – rata membutuhkan 1 – 2 orang tenaga dokter layanan primer, dokter
gigi, tenaga laboratorium/analis kesehatan dan tenaga farmasi. Sesuai hasil akreditasi
Puskesmas tahun 2016 diperoleh gambaran bahwa Puskesmas yang memiliki minimal
5 jenis tenaga kesehatan medis baru 11,11% (target 20%) dengan capaian kinerja
indikator sebesar 55,55%.
2. Penyelesaian Pelaporan Kesehatan Tepat Waktu menjadi 85%;
Kinerja Dinas Kesehatan Kab. OKU tidak akan berhasil guna bila tidak
didokumentasikan dalam bentuk kajian analisa dan pelaporannya. Hal yang
seringkali dianggap remeh oleh pengelola kegiatan adalah penyelesaian laporan
tahunan maupun laporan hasil kegiatan. Target tahun 2016, untuk penyelesaian
laporan kesehatan tepat waktu sebesar 85% namun realisasinya hanya 65% sehingga
pencapaian kinerja untuk indikator ini sebesar 65% dengan kategori cukup berhasil.
Salah satu pelaporan kesehatan yang tidak tepat waktu penyelesaiannya adalah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dengan hambatan sebagai berikut :
1) Keterlambatan penyampaian data hasil kegiatan tahun 2016 dari masing-
masing pengelola kegiatan;
2) Belum tersedianya Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan terkait Tim
Penyusunan Laporan Kinerja, LKPJ, Dokumen IKU/IKK/SPM, Profil
Kesehatan dan Rancangan Renja Tahun 2018;
3) Perubahan SOTK yang menyebabkan petugas pembuat laporan sebelumnya
mutasi ke seksi / bidang lain; dan
4) Sering berubahnya data cakupan yang sudah dikirim ke Bagian Program,
Informasi dan Humas.
3.3. Perbandingan realisasi indikator kinerja
Jika dilakukan perbandingan antara target dan capaian pada tahun 2016 (awal
periode RPJMD), maka rata-rata capaian indikator kinerja adalah 81,81%. Rincian
capaian setiap indikator kinerja pada akhir tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6
Matrik Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja dengan Target
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 67
Pada Akhir Tahun 2016
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
2016
REALISASI
2016
%
CAPAIAN
KINERJA
1 2 3 4 5
1. Meningkat-
nya Status
Kesehatan
dan Gizi
Masyarakat
1. Menurunnya angka
kematian ibu melahirkan
menjadi 306per 100.000
kelahiran hidup;
306/100.000
KH
76,2/100.000
KH 175,09
2. Menurunnya angka kematian
bayi menjadi 24 per 1.000
kelahiran hidup; 24/1000KH 9,02/1000KH 162,42
3. Menurunnya angka kematian
neonatal menjadi 15 per
1.000 kelahiran hidup;
15/1000KH 6,6/1000KH 156
4. Jumlah anak balita gizi
buruk tidak lebih dari 1% ≤1% 0,06% 104
5. Persentase ibu bersalin yang
ditolong oleh nakes terlatih
(cakupan PN) sebesar 95%;
91% 89,1% 97,9
6. Rasio Puskesmas, Poliklinik,
Pustu persatuan penduduk
- Puskesmas (30.000)
- Pustu (10.000)
- Poliklinik (3.000)
1:20.579
1:7.951
1:2.072
1:19.435
1:7.950
1:2.133
94,44
99,98
102,9
7. Bed Occupancy Rate (BOR) 85% 70% 82,35
8. Averege leght of stay (av-
LOS 6-8 hari) 6,8 hari 4 hari 58,82
9. Penyelenggaraan pelayanan
keseha tan (1 TT/1.500
penduduk)
1:1.500 1:1.118 74,53
10 Rasio dokter persatuan
penduduk penduduk
(10.000)
1:10.000 1:3.644 274,29
11 Rasio tenaga kerja
paramedis per satuan pendu-
duk (10.000)
1:10.000 1:441,15 204,41
12 Jumlah kecamatan yang
memiliki puskesmas 14 13 92,86
13 Persentase puskesmas rawat
inap yang maupun PONED
sebesar 100%
4 2 50
14 Persentase RS Kab/kota
yang melak sanakan PONEK
sebesar100%
3 3 100.00
15 Cakupan kunjungan ibu 95% 77,7% 81,79
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 68
hamil K4
16
Cakupan komplikasi
kebidanan yang ditangani 80% 67,79% 84,74
17 Cakupan pelayanan nifas 90% 86% 95,56
18
Cakupan neonatus dengan
komplikasi yang ditangani 80% 57,3% 71,63
19 Cakupan kunjungan bayi 90% 90,6% 100,66
20
Cakupan pelayanan anak
balita 90% 83,9% 93,22
21
Cakupan pemberian PMT
pada anak keluarga miskin 100% 100% 100
22
Cakupan gizi buruk yang
mendapat perawatan 100% 100% 100
2. Meningkat-
nya pemera-
taan dan
mutu pela-
yanan kese-
hatan
1. Puskesmas yang
tersertifikasi akreditasi 90% 22,22% 24,69
2. RSUD yang tersertifikasi
Rujukan Nasional Kelas B 20% 10% 50
3. Persentase Desa yang
mencapai UCI (Universal
Child Imunization)
95% 95,5% 100,53
3. Meningkat-
nya Pengen-
dalian
Penyakit
Menular dan
Tidak
Menular
1 Meningkatnya cakupan
penemuan pasien baru TB
menjadi >70%
45% 39,29% 87,31
2 Menurunnya kasus malaria
(annual paracite index-API)
dari 2 menjadi 1 per 1.000
penduduk;
1/1000 0,01/1000 199
3 Terkendalinya prevalensi
HIV pada populasi dewasa
dari 0,2 menjadi di bawah
0,5%
‹0.50% 0.60% 40
4 Meningkatnnya cakupan
imunisasi dasar lengkap bayi
usia 0-11 bulan dari 90%
menjadi 100%;
100% 100,18% 100,2
5 Meningkatnya cakupanAcute
Flacid Paralysis (AFP) rate
per 100.000 penduduk <15
tahun menjadi > 2
≥ 2 per 100.000
15 per
100.000 -6
6 Penderita DBD yang
ditangani 100 100 100
7 Meningkatnya cakupan desa/
kelurahan mengalami KLB
yang dilakukan penyelidikan
epidemiologi 24 Jam menjadi 100%.
100% 8,20% 8,2
8 Cakupan penemuan
penderita pneumonia 100% 65,53% 65,53
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 69
9 Meningkatkan cakupan
imunisasi bagi anak sekolah
dasar:
- Campak
- DT
- TT
100%
100%
100%
98%
98%
98%
98
98
98
10 Cakupan penemuan
penderita diare 100% 207,4% 207,4
11 Cakupan penemuan
penderita kusta 5/100.000
2,28/
100.000 46,20
12 Tata laksana kasus rabies 100% 79,20% 79,20
13 Prevalensi tekanan darah
tinggi 23,4% 23,4% 2,57% 10,98
14 Prevalensi obesitas pada
penduduk usia ≥18 tahun 5,4% 3,65% 67,59
15 Prevalensi merokok
penduduk usia ≤ 15 tahun 5,4% NA 0%
4. Meningkat-
kan pember-
dayaan serta
kesadaran
masyarakat
untuk
berperilaku
hidup bersih
dan sehat
1 Meningkatnya cakupan desa
siaga aktif menjadi 85% 40% 32,48% 81,2
2 Meningkatnya cakupan
Posyandu Mandiri menjadi
50%
15% 10,42% 69,47
3 Meningkatnya PHBS pada
tingkat Rumah Tangga
menjadi 85%
35% 35,17% 102,03
4 Meningkatnya desa yang
melaksanakan STBM
menjadi 100%
20% 19,2% 96
5 Meningkatnya cakupan
penjaringan kesehatan SD
dan setingkatnya menjadi
90%
30% 26,7% 89
6 Rasio Posyandu per satuan
Balita menjadi 1 : 50 1,29 : 100 1,1 : 100 85,27
7 Meningkatnya cakupan
tempat-tempat umum yang
memenuhi syarat kesehatan
menjadi 100%
80% 78,93% 98,66
8 Meningkatnya cakupan
tempat pengolahan makanan
yang memenuhi syarat
menjadi 100%
20% 2,93% 14,65
9 Meningkatnya cakupan
penggunaan air bersih rumah
tangga menjadi 100%
80% 65,12% 81,4
10 Puskesmas yang
melaksanakan manajemen 18 Pusk 17 Pusk 94,44
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 70
faktor risiko kesehatan
lingkungan
11 Persentase kualitas air
minum yang memenuhi
syarat kesehatan menjadi
100%
80% 71% 89
12 Meningkatnya penduduk
yang menggunakan sarana
sanitasi yang memenuhi
syarat
- SAB yang MS
menjadi 90%
- Jumlah sehat
menjadi 90%
- Rumah sehat
menjadi 90%
- SPAL sehat menjadi
90%
- Pengelolaan sampah
menjadi 80%
75%
75%
85%
70%
70%
69,87%
67,7%
69%
53,8%
65%
93
90
81
77
93
5. Meningkat-
nya perlin-
dungan finan-
sial, keter-
sediaan,
penyebaran
dan Mutu
Obat serta
Sumber Daya
Kesehatan
1 Meningkatnya cakupan
pelayanan kesehatan dasar
masyarakat miskin / tidak
mampu
100% 100%
100,00
2
Puskesmas memiliki
minimal 5 jenis tenaga
kesehatan menjadi 90%
20% 11,11% 55,55
3
Persentase ketersediaan obat
dan vaksin di Puskesmas
menjadi 90%
80% 77,8% 97
4
Persentase obat yang
memenuhi syarat menjadi
94%
90% 89% 99
5
Penyelesaian pelaporan
kesehatan tepat waktu
menjadi 90%
85% 55% 65
6
Meningkatnya cakupan
pelayanan kesehatan dasar
masyarakat miskin / tidak
mampu
100% 100%
100,00
7
Cakupan pelayanan
kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin
100% 80% 80
3.4. Akuntabilitas Keuangan
Pembiayaan kesehatan secara garis besar berasal dari tiga sumber yaitupemerintah,
swasta ( termasuk masyarakat), dan bantuan luar negeri. Pada sektor pemerintah,
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 71
pembiayaan kesehatan digunakan untuk pembangunan, pengadaan fisik dan non fisik.
Sumber pembiayaan pembangunan kesehatan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten
Ogan Komering Ulu tahun Anggaran 2016 berdasarkan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) yang direvisi pada
Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA
Perubahan-SKPD) tahun 2016 berjumlah Rp.90.164.448.505,00 terdiri dari:
Belanja Langsung : Rp.47.997.169.878,00 dan
Belanja Tidak Langsung : Rp.42.167.278.627,00.
Realisasi anggaran pada tahun anggaran 2016 secara umum mencapai 94% atau
Rp.85.190.921.619,00 dengan rincian :
Realisasi Belanja Langsung: 92,00% atau Rp.44.046.012.809,00 dan
Realisasi Belanja Tidak Langsung : 97,58% atau Rp.41.144.908.810,00.
Anggaran dan realisasi belanja pada tahun 2016 dikaitkan dengan pencapaian sasaran
yang telah diukur melalui indikator kinerja adalah sebagai berikut:
Table 3.7.
Akuntabilitas Keuangan
PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
(Rp)
%
(Rp)
1 2 3 4 5
1 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
2 Program Peningkatan sarana dan
prasarana Aparatur
3 Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
4 Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pela-
poran Capaian Kinerja dan
Keuangan
5 Program obat dan perbekalan
kesehatan
6 Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
7 Program Pengawasan Obat dan
Makanan
8 Program Pengembangan Obat
Asli Indonesia
9 Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masayarakat
10 Program Perbaikan Gizi
Masyarakat
11 Program Pengembangan
Lingkungan Sehat
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 72
12 Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit
Menular
13 Program standarisasi pelayanan
kesehatan
14 Program pelayanan kesehatan
penduduk miskin
15 Program pengadaan peningkat
an dan perbaikan sarana dan
prasarana Puskesmas/ Puskesmas
pembantu dan jaringannya
16 Program kemitraan peningkatan
pelayanan kesehatan
17 Program peningkatan pelayanan
kesehatan anak balita
18 Program peningkatan pelayanan
kesehatan lansia
19 Program peningkatan
keselamatan ibu melahirkan dan
anak
20 Program lingkungan sehat
perumahan
JUMLAH
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
Berdasarkan hasil pengukuran evaluasi dan analisa pencapaian sasaran strategis
yang telah melalui proses penyesuaian dan penajaman terhadap sasaran yang didukung
indikator setingkat outcome, dapat diperoleh hasil evaluasi kinerja secara mandiri dimana
dari 59 indikator kinerja yang ditetapkan dalam Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU)
Tahun 2016, ada 33 indikator yang termasuk kategori sangat berhasil, 10 indikator termasuk
kategori berhasil, dan 6 indikator termasuk cukup berhasil. Tetapi ada 10 indikator kinerja
yang termasuk kategori tidak berhasil yaitu 1) Persentase Puskesmas Rawat Inap yang mampu
PONED; 2) Puskesmas yang tersertifikasi akreditasi; 3) RSUD yang tersertifikasi Rujukan nasional
kelas B; 4) Terkendalinya prevalensi HIV/AIDS pada populasi dewasa dari 0,2 menjadi dibawah
0,5%; 5) Cakupan Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk dibawah 15 tahun; 6)
Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam; 7)
Cakupan penemuan penderita kusta; 8) Prevalensi tekanan darah tinggi menjadi 23,4%;
9)Prevalensi merokok penduduk dibawah 15 tahun sebesar 5,4% dan 10) Meningkatnya cakupan
tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat kesehatan.
BAB IV
PENUTUP
Untuk meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering
Ulu pada Tahun mendatang disarankan untuk melakukan kerjasama, koordinasi dan
advokasi dengan pihak terkait untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Bayi
khususnya neonatal dan Balita yang masih menjadi prioritas program Kementerian Kesehatan
melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) serta kerjasama dalam
pengolahan data kesehatan untuk keakuratan hasil kegiatan.
Disamping itu, perlu perbaikan manajemen pelaporan pada Dinas Kesehatan Kab. OKU
agar pengumpulan data kegiatan maupun laporan tahunan kegiatan oleh para pelaksana program
dapat diterima oleh bagian Program, Informasi dan Humas sehingga proses kompilasi data maupun
verifikasi guna kebutuhan publik dapat dilakukan tepat waktu.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan Laporan
kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja khususnya Dinas Kesehatan dalam
mencapai tujuan / sasaran yang telah ditetapkan sebelummya. LKjIP Dinas Kesehatan
Kabupaten Ogan Komering Ulu memuat informasi tentang keberhasilan maupun kegagalan
pencapaian sasaran yang telah ditetapkan termasuk hambatan yang telah dihadapi.
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 73 73
Alokasi dana, khususnya untuk pelaksanaan kegiatan wajib bidang kesehatan perlu
ditingkatkan secara bertahap, terutama untuk peningkatan pengetahuan dan kompetensi
bagi tenaga kesehatan dilapangan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik bagi
masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu. Bagi kegiatan yang sudah memperoleh pembiayaan
kegiatan dapat memfokuskan menu kegiatan, sasaran, target dan indikator sesuai petunjuk teknis
yang telah ditentukan sehingga memiliki daya ungkit yang lebih nyata dalam program pembangunan
kesehatan di wilayah Kab. OKU.
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 73 73
Lampiran-1
LAKIP DINKES Kab. OKU 2015
:
:
:
:
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
1 Terbatasnya aksesi- 1. Pengembangan dan Pe Pelayanan Administrasi
bilitas terhadap ningkatan sumber daya Perkantoran
pelayanan kesehat- kesehatan a. Penyediaan jasa surat 600 lembar materai @6000 dan kelancaran tugas kantor 90% 90% 90% 90% 90%
an yang berkualitas, menyurat 3000 lembar surat terkirim
terutama pada ke-
lompok rentan, se- b. Penyediaan jasa jasa telepon, jasa air dan kelancaran tugas kantor 100% 100% 100% 100% 100%
perti : penduduk 2. Peningkatan mutu upaya komunikasi,sumber jasa listrik Dinas Keseha
miskin, daerah pelayanan kesehatan data air dan listrik tan UPTD selama 1 tahun.
tetinggal dan
daerah terpencil c. Penyediaan jasa ad dibayarnya honor Meningkatnya kinerja penge 80% 80% 80% 80% 80%
ministrasi keuangan sebagai bendahara,pem lola keuangan
3. Penggalangan kemitraan buat daftar gaji,PPK,SKPD,Pem
lintas sektor bantu bendahara dan pengur
us barang selama tahun
d. Penyediaan jasa 1 paket jasa kebersihan kan Kebersihan kantor menjadi 85% 85% 85% 85% 85%
4. Pemberdayaan masyara kebersihan kantor tor belanja peralatan kebersi lebih baik
kat dan swasta han dan bahan pembersih se
selama 1 tahun
3. belum optimalnya
perundanga n bid.kes
dukungan peraturan
pelayanan kesehatan
kualitas/mutu upaya
2. Belum optimalnya
NAMA SKPD
VISI
PERENCANAAN STRATEGIS DINAS KESEHATAN KAB.OKU
TAHUN 2011-2015
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
4. Mendorong pemeliharaan dan peningkatan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan Kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat kab. OKU
Terselenggaranya pembangunan kesehtan di Kabupaten OKU secara berhasil dan berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginyaTUJUAN
Target IndikatifISU STRATEGISNO
DINAS KESEHATAN KAB. OKU
Masyarakat OKU Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan
1. Menggerakkan Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Page 62
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
4. Pemberdayaan Ma-
syarakatdalam pem e. Penyediaan jasa 1 paket jasa service komputer Kelancaran tugas kantor 80% 80% 80% 80% 80%
bangunan kesehatan 5. Peningkatan pengawasan perbaikan peralatan mesin tik,dan printer selama
belum dilakukan se- dan akuntabilitas kerja 1 tahun
cara optimal
f. Penyediaan alat tulis 1 paket ATK selama 1 tahun Kelancaran tugas kantor 95% 95% 95% 95% 95%
5. Masih rendahnya kua- kantor
litas lingkungan yang
berpotensi terhadap g. Penyediaan barang 1 paket barang cetakan dan Kelancaran tugas kantor 90% 90% 90% 90% 90%
timbulnya kasus pe- cetakan dan penggan penggandaaan berkas adminis-
nyakit menular daan trasi perkantoran selama 1 tahun
6. Masih terbatasnya h. Penyediaan kompo 1 paket komponen instalasi Terpeliharaan penerangan 90% 90% 90% 90% 90%
sistem informasi dan nen instalasi listrik listrik/penerangan selama kantor
surveilans epidemio / penerangan kantor 1 tahun
logi penyakit
i. Penyediaan peralatan 1 buah mesin incenerator Menunjang pelayanan 95% 95% 95% 95% 95%
7. Belum terpenuhinya dan perlengkapan kesehatan
jumlah, jenis,kualitas kantor
serta penyebaran
sumber daya manu- j. Penyediaan bahan 1 paket bahan bacaan dan per- Meningkatkan pengetahuan 50% 50% 50% 50% 50%
sia kesehatan bacaan dan peraturan undang-undangan selama aparatur kesehatan
perundang-undangan 1 thn
k. Penyediaan makanan 1 oaket kebutuhan makanan Penyusunan program 85% 85% 85% 85% 85%
dan minuman dan minuman harian kantor kesehatan
dan rapat selama 1 tahun
l. Rapat-rapat koordinasi 1 paket perjalanan luar daerah Meningkatkan kerjasama 85% 85% 85% 85% 85%
dan konsultasi keluar selama 1 tahun antar kabupaten
daerah
m. Rapat-rapat koordinasi 1 paket perjalanan dalam daerah Pembinaan kinerja puskes- 85% 85% 85% 85% 85%
dan konsultasi dalam selama 1 tahun mas
daerah
n. Penyediaan jasa 1 paket honor tenaga medis Meningkatkan kinerja tenaga 100% 100% 100% 100% 100%
Page 63
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
tenaga aministrasi selama 1 tahun medis puskesmas
dan teknis
o. Pengadaan reagent 1 paket bahan kimia selama Memperlancar pemeriksaan 95% 95% 95% 95% 95%
/ penyedia labkesda 1 tahun laboratorium
2 Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
a. Pengadaan meubeleur 1 paket meubeleur Dinkes Meningkatkan kinerja Dinas 90% 90% 90% 90% 90%
kesehatan
b. Pemeliharaan rutin/ 1 pakaet pemeliharaan kantor Kebersihan dan kerapihan 90% 90% 90% 90% 90%
berkala gedung kantor dinkes dan UPTD puskesmas gedung kantor
c. Pemeliharaan rutin/ 1 paket pemeliharaan kendaraan Kelancaran transportasi pus- 90% 90% 90% 90% 90%
berkala kendaraan di- operasional dinas kesehatan kesmas dan dinas kesehatan
nas operasional selama 1 tahun
d. Pengadaan kendaraan - Pembelian 1 unit pusling Tugas kantor menjadi lancar 95% 95% 95% 95% 95%
dinas operasional - Pembelian 2 unit kendaraan
roda dua
3 Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
a. Sosialisasi Manajemen 1 jenis pelatihan untuk meningkat- Pegawai dinas kes mampu 85% 85% 85% 85% 85%
kepegawaian kan pengetahuan dan ketrampilan dan trampil
tenaga kesehatan
b. Sosialisasi peraturan 30 pemilik apotik dan toko obat Meningkatkan penetahuan 85% 85% 85% 85% 85%
perundang-undangan mengikuti sosialisasi perizinan pemeilik sarana kesehatan
instansi pemerintah tentang perizinan
dan swasta
4 Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Page 64
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan a. Penyusunan laporan 1 buku lakip dinas kesehatan Menilai kinerja Dinas Kese- 85% 85% 85% 85% 85%
capaian kinerja dan kab. OKU hatan kab. OKU
ikhtisar realisasi kiner-
ja SKPD
5 Program Obat dan Per-
bekalan Kesehatan
a. Pengadaan obat dan 100% obat buffer stock tersedia Pelayanan kesehatan dipus- 100% 100% 100% 100% 100%
perbekalan kesehatan sebagai penyangga kebutuhan kesmas menjadi lancar
obat puskesmas
b. Peningkatan pemerata- 14 puskesmas mendapat jatah Pengobatan kemasyarakat 90% 90% 90% 90% 90%
an obat dan perbekalan obat sesuai dengan kebutuhan menjadi lebih baik
kesehatan puskesmas
c. Operasional Gudang Jumlah kebutuhan operasional Memperlancar kegiatan yang 95% 95% 95% 95% 95%
Farmasi kesehatan UPTD Yanfar selama 1 tahun ada di UPTD Yanfar
6 Program Upaya Kese-
hatan masyarakat
a. Penyelenggaraan peny- - persentase pddk yg memiliki ak- Meningkatnya sarana sanitasi 60% 61'5% 63% 65% 67%
ehatan lingkungan ses terhadap air minum berkualitas dasar dilingkungan institusi
- persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat kese-
yg memenuhi syarat. hatan
b. Pengawasan kesehatan 300 org calon haji yang diperiksa calon haji layak diberangkat- 85% 85% 85% 85% 85%
haji kesehatannya kan
c. Pembinaan dan penge- Meningkatnya kemampuan masy- Terpenuhinya penguatan model 85% 85% 90% 90% 95%
mbangan desa sehat arakat dalam mengelola manaje- operasional desa sehat mandiri
mandiri Model DHS II men dan mengadopsi model desa sebanyak 47 desa melalui sis-
sehat mandiri sesuai kemampuan tem pembiayaan terintegrasi
setempat
d. Perumusan renstra 1 paket dokumen renstra dinas Program dan kegiatan Dinas 100% - - - -
kesehatan thn 2011 s/d 2015 kesehatan sesuai dengan
Tujuan dan sasaran
Page 65
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
e. Penyusunan rencana 1 paket dokumen RKA dan DPA Pelaksanaan program dan ke- 85% 85% 90% 90% 95%
teknis kesehatan dinas kesehatan giatan dinas kesehatan ber-
jalan lancar
F. Peningkatan kinerja Rakernas, Rakesda dan Musrenbang Tersusunnya program dan ke- 85% 85% 85% 90% 90%
aparatur kesehatan giatan kesehatan yang optimal
g. Penyusunan dan pela- 1 profil, 1 LKPJ,1 Laporan tahunan Menilai kinerja Dinas Kesehat- 100% 100% 100% 100% 100%
poran LKPJ dan LPPD, Dinas Kesehatan an dalam 1 tahun
Laoran Tahunan dan
Profil Kesehatan
h. Kajian dan Analisa Pembinaan program kesehatan Program kesehatan jadi lebih 85% 85% 85% 85% 85%
Program Kesehatan terarah
i. Penyebarluasan info- 4 kali radio spot dan 20 poster ten- Meningkatkan pengetahuan 85% 85% 85% 85% 85%
rmasi kesehatan tang kesehatan masyarakat tentang kesehatan
j. Peningkatan kinerja - 15 puskesmas yg melaksanakan - puskesmas dgn kinerja kate- 80% 80% 85% 85% 90%
Puskesnas penilaian kinerja gori I.II dan III
-Penelolaan kesehatan - 15 puskesmas yg melaksanakan -puskesmas memberikan pela-
dasar jaminan mutu pelayanan (Qa) yanan kesehatan yg bermutu
- Pertemuan pengelola - 15 petugas puskesmas mengikuti - peserta mampu melaksana-
pelayanan kesehatan pertemuan kesehatan jiwa kan pelayanan kesehatan jiwa
jiwa dipuskes
- Pertemuan pengelola - 15 petugas pueskesmas mengikuti - peserta mampu melaksanakan
program UKS pertemuan kesehatan indra pelayanan keshtn indra dipkm
- Pertemuan pengelola - 15 petugas pueskesmas mengikuti -peserta mampu melaksanakn
pelayanan kesehatan pertemuan kesehatan olahraga pelayanan keshtn olahraga
kerja
- Pebinaan pelayanan - 15 petugas pueskesmas mengikuti - peserta mampu melaksanakn
kesehatan khusus pertemuan UKK dan perkotaan pelayanan keshtn perkotaan
k. Penilaian tenaga keshtn - 15 tenaga keshtn teladan tingkat - tenaga keshtn yg dpt mrenjadi 85% 90% 90% 95% 95%
teladan dan puskesmas kabupaten yang terpilih sesuai dgn contoh bagi tenaga keshtn yg
bersih berprestasi ting- kategori tenaga kesehatan lain dilingkungan kerjanya
kat kab dan tingkt prov
Page 66
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
l. Pelayanan kesehtan bagi 30 talang yang tersebar di 4 puske- Meningktkan derajat keshtan 80% 85% 87% 90% 93%
penduduk didaerah ter- smas mendapat pelayanan keshtan didaerah talang
pencil (talang)
m. Penyehatan Lingkungan 5 sarana sanitasi dasar didesa Meningkatnya persentase 60% 61'5% 63% 65% 67%
Desa Siaga siaga yang diperbaiki sarana sanitasi dasar di
lingkungan desa siaga
7 Program Pengawasan a. Peningkatan pemberday-
Obat dan makann aan konsumen/masyara- - 20 apotik dan toko obat memiliki - semua apotik dan toko obat 60% 62% 64% 66% 68%
kat dibidang obat dan surat izin operasional memiliki izin
makanan - Terlaksananya pengawasan ter- - Penertiban obat-obat tradi-
hadap obat0obat tradisional sional
- Terlaksananya perencanaan Terpenuhinya ketersediaan
pengadaan obat pelayanan ke- obat generik esensial
sehatn dasar esensial
- 15 petgas obat puskesmas Meningkatkan pengetahuan
mengikuti pelatihan peyugas obat
b. Peningkatan pengawasan - industri rumah tangga mendapat Meningkatnya jumlah industri 60% 62% 64% 66% 68%
keamanan pangan dan SPP-IRTP rumah tangga yang memenuhi
bahan berbahaya - Pemeriksaan sarana distribusi, syarat kesehatan
produksi daan produk pangan
- penyuluhan keamanan pangan - Meingkatnya pengetahuan
pada siswi sekolah (14 sekolah) siswa/I sekolah tentang maka-
nan yg aman dikonsumsi
c. Peningkatan Kapasitas - sampel obat dan makanan yang Menjamin keamanan pangan 60% 62% 64% 66% 68%
laboratorium pengawas- diperiksa dan diuji dari bahan berbahaya pada
an obat dan mkanan pangan
d. Peningkatan penyidikan Pengawasan kasus pelanggaran Memberikan efek jera bagi 60% 62% 64% 66% 68%
dan penegakan hukum di hukum dibidang obat dan keaman- bagi peanggaran hukum di
bidang obat dan makanan an pangan yg diproses projustitia bidang obat dan keamanan
pangan
Page 67
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
1 org tenaga kesehatan yang ikut Menjamin kewenangan petugas
diklat PPNS kesehatan dalam melakukan
penyidikan dibidang obat dan
makanan
8 Pengembangan obat asli a. Peningkatan produksi Fasilitasi sertifikasi produk obat Semua produk obay tradisional 60% 62% 64% 66% 68%
indonesia obat bahan alam indo- bahan alam indonesia memenuhi syarat kesehatan
nesia
Pelatihan dan peningkatan peng- Terjaminnya mutu obat tradi-
etahuan peramu obat tradisional sional yg beredar di wilayah
jamu gendong dan industri kecil OKU
obat tradisional
9 Program Promosi Kese-
hatan dan Pemberdayaan
Masyarakat a. Pembinaan perizinan 1 bh dokumen perizinan yg diterbit- Meningkatkan kepatuhan usaha 100% 100% 100% 100% 100%
usaha masyarakat kan dinas kesehatan masyarakat dlm hal perizinan
b. Peningkatan Pengetahu- pelatihan 60 kader poskesdes dan meningkatkan pengetahuan 80% 80% 82% 83% 83%
an kader Poskesdes dan posyandu kader poskesdes dan posyandu
Posyandu
c. Pengembangan Media Media cetak dan media radio yang Meningkatkan pengetahuan 80% 80% 82% 83% 83%
Promosi Kesehatan digunakan untuk promosi keshtan masyarakat ttg keshatan
d. Pengembangan Prilaku 150 Desa menerapkan PHBS Meningkatnya kesehatan masy- 80% 80% 82% 83% 83%
Hidup bersih dan sehat arakat desa yg sudah PHBS
e. Pengembangan Sistem 30 staf puskesmas yang dilatih Meningkatnya pengetahuan 80% 80% 82% 83% 83%
Komunikasi, Informasi tentang KIE peserta tentang Komunikasi,
dan Edukasi Informasi dan edukasi
f. Pengembangan dan Peng- 150 posyandu ang dilombakan Posyandu yang mendapat pe- 80% 80% 82% 83% 83%
elolaan program desa nilain terbaik
siaga
g. Peningkatan pendidikan 20 org tenaga penyuluh uang meningkatnya pengetahuan 80% 80% 82% 83% 83%
tenaga peyuluh kesehatan mengikuti diklat tenaga penyuluh di Dinkes
Page 68
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
10 Kemitraan peningkatan
pelayanan kesehatan a. Pertemuan penggerakan 15 bidan desa dan dukun yang 100% kemitraan antara bidan 80% 80% 82% 83% 83%
kemitraan bidan dan mengikuti pertemuan kemitraan dan dukun
dukun
b. Jaminan sumsel sehat 149.006 jiwa yang masuk dalam bertambahnya jiwa yang masuk 90% 92% 94% 96% 100%
semesta jaminan Sumsel sehat semesta dalam JS3
c. Pengelolaan Jaminan jumlah dana operasional jaminan Kelancaran program Jaminan
Sumsel Sehat Semesta Sumsel sehat semesta Sumsel sehat semesta
d. Pelaporan ibu hamil - cetak buku KIA Pengawasan terhadap ibu hamil 100% 100% 100% 100% 100%
- cetak blanko (kohort ibu hamil, dan laporan jumlah ibu hamil
kohort bayi, laporan WSO diwilayah pkm
kohort bayi, laporan WSO
e. Kemitraan peningkatan 20 dokter,20 bidan desa dan 20 pe- Meningkatnya keterampilan 80% 82% 84% 86% 90%
kualitas dokter,bidan rawat yang mengikuti diklat dokter, bidan dan perawat
dan perawat
f. pelatihan ANC terpadu 14 bidan subkoordinator puskesmas 14 puskesmas membentuk kelas 80% 82% 84% 86% 90%
mengikuti pelatihan ANC terpadu ibu hamil
g. Sosialisasi kelas ibu 14 bidan subkoordinator pkm meng- Meningkatkan cakupan K1,K4 80% 82% 84% 86% 90%
hamil ikuti pertemuan sosialisasi kelas Kn,KF komplikasi yg ditangani
ibu hamil
h. Validasi data program Mendapatkan data ibu hamil, bayi 85% 85% 85% 90% 90%
KIA desa dan puskesmas balita
kabupaten
11 Program Perbaikan Gizi a. Pemberian tambahan Terlaksananya pemberian makanan Meningkatnya status gizi balita
Masyarakat makanan dan vitamin tambahan dan ibu hamil
Terlaksananya kegiatan monitoring 90% 90% 90% 90% 90%
pemberian PMT
PMT ibu hamil
b. Pembinaan gizi masy- - Persentase balita gizi buruk yang - Tidak ada kasus kurang vit A 85% 85% 90% 90% 90%
Page 69
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
arakat mendapat perawatan pada bayi dan balita
- Pelatihan tatalaksana gizi buruk
- Distribusi kapsul vitamin A - Diketahui penyebab gizi
- pendampingan gizi buruk oleh buruk
kader
- penyediaan obat gizi buruk - Tersedia data status gizi
- Terlaksananya pelacakan bayi dan balita
kasus gizi buruk
-Terlaksananya kegiatan peman- - Tidak ada keluarga kurang
tauan status gizi buruk (PSG) gizi
c. Pemberdayaan Masy- Terlaksananya kegiatan pen- 80% 80% 80% 85% 85%
arakat untuk pencapai- yuluhan kadarzi
an keluarga sadar gizi
12 Program Pengembangan a. Pengkajian pengemba- - Persentase pddk yg menggunakan Meningkatkan cakupan prog- 85% 85% 85% 85% 90a%
lingkungan ngan lingkungan sehat jamban sehat ram kesehatan lingkungan
- Jumlah desa yg melaksanakan sa-
nitasi berbasis masyarakat (STBM)
13 Program Pencegahan
dan Penanggulangan
Penyakit Menular
a. Pelayanan Pencegahan Pemberatasan penyakit menular Menurunnya angka kematian 85% 85% 85% 90% 90%
dan penanggulangan (Malaria, TBC,kusta,Diare, ISPA, akibat penyakit menular
penyakit menular Rabies dan HIV/AIDS
b. Peningkatan Imunisasi Jumlah cakupan imunisasi dan UCI (desa) dan UCI sekolah 90% 90% 90% 95% 95%
vaksinasi
c. Peningkatan Surveilens Penanggulangan KLB <24 jam Penurunan angka kesakitan 80% 80% 85% 85% 85%
epidemiologi dan penang- dan kematian akibat KLB
gulangan wabah
d. pelayanan vaksinasi bagi bayi, balita,anak sekolah dan ibu Menurunnya angka kesakitan 90% 90% 90% 95% 95%
balita dan anak sekolah hamil dapat diimunisasi kematian akibat penyakit PD3i
14 Program Pelayanan
Kesehatan Penduduk
Miskin a. pelayanan kesehatan Cakupan penemuan dan penanggu- Anak usia <15 tahun bebas 90% 90% 90% 95% 95%
akibat lumpuh layu langan kasus lumpuh layu pada dari polio
anak usia kurang dari 15 thn >1
Page 70
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
15 Program Standarisasi
Pelayanan Kesehatan
a. Pembangunan dan pe- editing data dari setiap seksi di data-data dinas keshatan yang 90% 90% 90% 95% 95%
mutakhiran data dasar dinas kesehatan riil dan up to date
standar pelayanan
kesehatan
b. Peningkatan manajemen Kegiatan-kegiatan puskesmas yang Masyarakat mendapat pelaya- 90% 90% 90% 95% 95%
dan pelayanan kesehatan langsung kemasyakat nan kesehatan secara maksi-
mal
c. Operasional puskesmas 6 Puskesmas Perawatan mempun- Menciptakan UPTD Puskesmas 90% 90% 90% 95% 95%
Perawatan yai dana operasional/rutin sendiri yang mandiri dan berkualitas
- PKM Karya mukti (Rp.
110.000.000,-)
- PKM Tj. Lengkayap (Rp.
100.000.000,-)
- PKM Mendingin (Rp.
100.000.000,-)
- PKM Pengandonan (Rp.
100.000.000,-)
- PKM Peninjauan (Rp.
110.000.000,-)
- PKM Batumarta II (Rp.
115.000.000,-)
Operasional Pusksmas 8 puskesmas non perawatan mem- Menciptakan UPTD Puskesmas 90% 90% 90% 95% 95%
Non Perawatan punyai dana operasional/rutin yang mandiri dan berkwalitas
- PKM Kemalaraja (Rp. sendiri
85.000.000,-)
- PKM Pengaringan (Rp.
85.000.000,-)
- PKM Sukaraya (Rp. 85.
000.000,-)
- PKM Tj. Agung (Rp. 85.
Page 71
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
000.000,-)
- PKM Penyadingan (Rp.
85.000.000,-)
-PKM Lubuk Batang (Rp.
85.000.000,-)
-PKM Lb. Rukam (Rp. 85.
000.000,-)
- PKM Ulak Pandan (Rp.
85.000.000,-)
- PKM Sekarjaya (Rp. 85.
000.000,-)
Operasional UPTD Lab- labkesda mempunyai dana opera- Meningkatkan kinerja labkesda 90% 90% 90% 95% 95%
kesda sional sendiri
16 Program Pengadaan,
Peningkatan, dan per- A. PEMBANGUNAN PUSKES- Puskesmas baru 1 unit ( Puskesmas Tercapainya rasio puskesmas 100% 100% 100% 100% 100%
baikan sarana dan pra- MAS muara jaya) : penduduk (1:25000)
sarana Puskesmas/
puskesmas pustu dan
jaringannya
B. Rehabilitasi sedang/ - 1 unit rehabilitasi Puskesmas Tercapainya target cakupan 100% 100% 100% 100% 100%
berat Puskesmas (Renovasi Puskesmas Kemalaraja) kunjungan rawat inap 1,5%
C. PEMBANGUNAN POSKES- Pembangunan 2 unit poskesdes Meningkatnya pelayanan kes- 100% 100% 100% 100% 100%
DES DAN POSKSTREN baru ehatan ke masyarakat
- Poskesdes Talang Ke-
daton (Kec. Peninjuan)
- Poskesdes talang tan-
jung sari sukamaju (kec.
Lubuk Batang)
D. PENINGKATAN POLINDES Jumlah polindes yang menjadi Meningkatkan pelayanan 100% 100% 100% 100% 100%
MENJADI POSKESDES poskesdes (1 unit) kesehatan ke masyarakat
Page 72
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
- polindes Lubuk dalam
(kec.SSB)
E. REHABILITASI SEDANG/ jumlah pustu yang direhab (3 unit) Meningkatkan pelayanan 100% 100% 100% 100% 100%
BERAT PUSU kesehatan ke masyarakat
- pustu talang ladok (kec.
Lengkiti)
- pustu penilikan (SP IV)
(kec.peninjauan)
- pustu Makarti jaya
(SP VI) (kec.peninjauan)
F. REHABILITASI RUMAH jumlah rumah dinas dokter dan Meningkatkan pelayanan 100% 100% 100% 100% 100%
DINAS DOKTER DAN paramedis yang direhab ( 3 unit) kesehatan ke masyarakat
PARAMEDIS
- Rumah Dinas paramedis
puskes pengandonan (kec.
Pengandonan)
- Rumah dinas dokter pus-
kes pengaringan (kec.
semidang aji)
17 Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Anak Balita
a. Lomba Balita Sehat Indo- 30 balita sekab. OKU yang mengikuti Balita yang masuk dalam 90% 95% 95% 95% 95%
nesia lomba balita sehat kategori sehat
b. Pelatihan dan pendidikan a. 30 org (bidan desa dan bidan pus- Bidan mampu melaksanakan 90% 95% 95% 95% 95%
Manajemen Terpadu kesmas) yang dilatih manajemen MTBS
balita sakit terpadu balita sakit Bidan trampil dalam tata
laksana MTBS
b. Penggandaan formulir balita sakit Bidan dapat memberikan peng-
register dan kartu nasehat ibu obatan secara benar dan tun-
Page 73
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
tas
c. review petugas MTBS puskes
d. evaluasi pelaksanaan MTBS
puskesmas dan poskesdes
e. Pengadaan sound timer Menghitung nafas balita
c. Pelacakan kematian - pelacakan kematian balita Secara medis mampu menyim- 90% 95% 95% 95% 95%
balita (autopsi Verbal) pulkan penyebab kematian
balita
-TOT bidan/perawat desa tentang Bidan mampu menemukan pen-
pertolongan gawat darurat pada yebab kematian balita
balita
- Pengadaan formulir kematian
18 Peningkatan Keselama-
tan Ibu melahirkan dan
Anak a. Audit maternal dan - Pelacakan kasus kematian ibu Terlacaknya penyebab kemati- 90% 95% 95% 95% 95%
Perinatal hamil dan bersalin didesa an ibu dan anak didesa tsb
- 30 org bidan desa yg mengikuti - Pemecahan masalah penyebab
pertemuan audit maternal dan kematian ibu hamil dan ibu
perinatal bersalin
b. Pertemuan evaluasi pro- jumlah peserta yang mengikuti Mengavaluasi kinerja Bidan 90% 95% 95% 95% 95%
gram kesga evaluasi program kesga Puskesmas selama 1 tahun
c. Program pertolongan - cetak striker 3000 buah Penjaringan ibu hamil resiko 90% 95% 95% 95% 95%
persalinan dan penang- - screening ibu hamil yang resiko tinggi
anan komplikasi (P4K) tinggi
d. Pembekalan pratugas - pembekalan pratugas 30 bidan Bidan desa trampil dalam 90% 95% 95% 95% 95%
bidan PTT didesa dalam pertolongan menolong persalinan didesa
persalinan didesa
e. Manajemen bayi berat 15 bidan puskesmas mengikuti Bidan puskesmas mampu 90% 95% 95% 95% 95%
Page 74
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
lahir rendah dan asfiksia pelatihan manajemen BBLR manajemen BBLR
pada bayi
f. Pelatihan Pertolongan 20 bidan desa yang mengikuti 90% 95% 95% 95% 95%
Pertama awat Darurat pelatihan pertolongan pertama
obstetri dan neonatal gawat darurat obstetri dan neo
(PPGDON) natal
g. Pelatihan APN (asuhan 10 orang bidan yg mengikuti pela- Bidan daat melakukan asuhan 90% 95% 95% 95% 95%
persalinan normal) bagi tihan APN (asuhan persalinan persalinan normal sesuai
bidan normal) standar
h. Perawatan berkala bagi ibu hamil tidak mampu di 15 wila- Mencegah kematian ibu 90% 95% 95% 95% 95%
ibu hamil dari keluarga yah puskesmas mendapat perawat-
yang kurang mampu an
i. Pertemuan pemantapan 20 org bidan puskesmas pemegang meningkatkan pengetahuan 90% 95% 95% 95% 95%
manajemen pelayanan program KB yg mengikuti pertemuan bidan tentang KB
KB bagi pengelola prog-
ram KB di Puskesmas
dan desa
j. Pelatihan Alat Bantu Pen- 30 bidan desa dan puskesmas Meningkatkan pengetahuan 90% 95% 95% 95% 95%
gambil Keputusan keluar- yang mengikuti pelatihan ABPK-KB bidan tentang ABPK-KB
ga Berencana
k. Stimulasi dan intervensi pemantaun perkembangan anak di Mendeteksi dini kecacatan 90% 95% 95% 95% 95%
Dini Tumbuh Kembang posyandu seluruh kab. OKU pada anak
Anak
l. Deteksi Dini Kesehatan 6 SMA dan 3 SMP siswa/I diperiksa Meningkatkan derajat kese- 90% 95% 95% 95% 95%
anak remaja kesehatannya hatan anak remaja
m. Pelayanan Kesehatan 6 guru SM dan 3 guru SMP men- Meningkatkan pengetahuan 90% 95% 95% 95% 95%
peduli Remaja dapat pelatihan tentang kese- gur tentang kesehatan remaja
Page 75
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
hatan remaja
19 Peningkatan pelayanan
Kesehatan Lansia
a. Pertemuan petugas lan- 15 petugas lansia puskesmas yang Peserta mampu tentang kese- 90% 95% 95% 95% 95%
sia puskesmas mengikuti pelatihan lansia hatan lansia
b. Pengadaan sarana dan Sarana kesehatan lansia yg dibeli Memantau kesehatan para 90% 95% 95% 95% 95%
prasarana kesehatan (KMS lansia, Usila Kit dan kaset lansia
lansia senam lansia)
c. Lomba Posyandu lansia 14 posyandu lansia yang mengikuti Posyandu lansia dengan
lomba penilaian terbaik
Page 76
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 77
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 78
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 79
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 80
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 81
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 82
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 83
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 84
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 85
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 86
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 87
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 88
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 89
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 90
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 91
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 92
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 93
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 94
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 95
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 96
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 97
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 98
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 99
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 100
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 101
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 102
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 103
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 104
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 105
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 106
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 107
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 108
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 109
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 110
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 111
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 112
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 113
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 114
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 115
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 116
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 117
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 118
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 119
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 120
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 121
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 122
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 123
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 124
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 125
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 126
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 127
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 128
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 129
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 130
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 131
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 132
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 133
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 134
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 135
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 136
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 137
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 138
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 139
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 140
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 141
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 142
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 143
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 144
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 145
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 146
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 147
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 148
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 149
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 150
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 151
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 152
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 153
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 154
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 155
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 156
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 157
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 158
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 159
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 6 7 8 9 10 11 12
KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN INDIKATOR HASIL
2 5
Target IndikatifISU STRATEGISNO
Page 160
LAKIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Kmering Ulu Tahun 2014 1
Lampiran- 2
LAKIP DINKES Kab. OKU 2015
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA : SUMATERA SELATAN / KAB OGAN
KOMERING ULU
NAMA SKPD : DINAS KESEHATAN KAB. OKU
SASARAN STRATEGIS TARGET
1 3
1. Meningkatnya status kesehatan dan
gizi masyarakat
167.9
2 Menurunnya angka kematian ibu melahirkan menjadi 118
per 100.000 kelahiran hidup;118/100.000 KH
3 Menurunnya angka kematian bayi menjadi 24 per 1.000
kelahiran hidup; 24/1000KH
4 Menurunnya angka kematian neonatal menjadi 15 per
1.000 kelahiran hidup 15/1000KH
5 Jumlah anak balita gizi buruk tidak lebih dari 1 %; < 1%
6 Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh nakes terlatih
(cakupan PN) sebesar 90% 90%
7 Rasio Puskesmas, Poliknik, Pustu Persatuan penduduk
- Puskesmas (30.000) 1 :30.000
- Pustu (10.000) 1 : 10.000
- Poliklinik (3000) 1 : 3.000
8 Bed Occupancy Rate (BOR) 85%
9 Average Legth of Stay ( AV. LOS 6-8 hari) 6,8 hari
10 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan ( 1 TT/ 1.500
penduduk) 1 : 1.500
11 Rasio Dokter persatuan penduduk (10.000) 1 : 10.000
12 Rasio tenaga kerja medis persatuan penduduk (10.000)1:10.000
13 Jumlah Kecamatan yang memiliki Puskesmas 13
14 Persentase Puskesmas rawat inap yang maupun PONED
sebesar 100%; 100%
15 Persentase RS Kab/Kota yang melaksanakan PONEK
sebesar 100%; 100%
16 Cakupan kunjungan ibu hamil K495%
17 Cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani 75%
18 Cakupan pelayanan nifas 90%
19 Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80%
20 Cakupan kunjungan bayi90%
21 Cakupan pelayanan anak balita85%
22 Cakupan pemberian Mp-ASI pada anak usia 6-24 bulan
keluarga miskin100%
23 Cakupan gizi buruk yang mendapat perawatan 100%
2
RENCANA KINERJA TAHUNAN
TAHUN 2015
Meningkatnya umur harapan hidup menjadi 72 tahun;
INDIKATOR KINERJA
LAKIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Kmering Ulu Tahun 2014 1
SASARAN STRATEGIS TARGET
1 32
INDIKATOR KINERJA
2. Menurunnya Angka Kesakitan akibat
penyakit menular
1 Meningkatnya cakupan penemuan pasien baru TB BTA
Positif menjadi 100%
100%
2 Menurunnya kasus malaria (annual Paracite Index-API) dari
2 menjadi 1 per 1.000 penduduk;
1/1000
3 Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa dari
0,2 menjadi dibawah 0,5%
0,5
4 Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi usia 0-
11 bulan dari 80 % menjadi 90 %
100%
5 Meningkatnya Persentase Desa yang mencapai UCI
menjadi 100 %
100%
6 Meningkatkan cakupan Acute Flacid Paralysis (AFP) rate
per 100.000 penduduk < 15 tahun menjadi >2 %
>2
7 Angka kesakitan DBD menjadi 51 per 100.000 penduduk 51 : 100.000
8 Meningkatnya cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB
yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24% menjadi
100 %.
100%
9 Cakupan penemuan penderita pneumonia 100%
10 Meningkatkan Cakupan imunisasi bagi anak Sekolah Dasar :
- Campak 100%
- DT 100%
- Td 100%
11 Cakupan penemuan penderita diare 100%
12 Cakupan penemuan penderita kusta <5 / 100.000
13 Tata laksana kasus rabies 100%
3. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) pada tingkat rumah
tangga
1 Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
pada tingkat rumah tangga menjadi 80 persen
75%
4. Meningkatnya kemitraan pada lintas
sektor dan pemberdayaan masyarakat,
dengan ;
1 Meningkatnya cakupan desa siaga aktif menjadi 80 % 80%
2 Meningkatnya cakupan Posyandu Mandiri menjadi 60 %; 60%
3 Meningkatnya cakupan penjaringan kesehatan SD dan
tingkatnya.
80%
LAKIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Kmering Ulu Tahun 2014 1
SASARAN STRATEGIS TARGET
1 32
INDIKATOR KINERJA
5. Meningkatnya kualitas lingkungan 1 Meningkatnya cakupan Tempat-tempat umum yang
memenuhi syarat kesehatan menjadi 100 %;
100%
2 Meningkatnya cakupan Tempat Pengolahan Makanan yang
memenuhi syarat menjadi 100%;
100%
3 Meningkatnya cakupan Penggunaan Air Bersih Rumah
Tangga menjadi 98%
98%
4 Puskesmas yang melaksanakan manajemen faktor resiko
kesehatan lingkungan
16 pkm
5 Persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat
kesehatan menjadi 100%
100%
6 Meningkatnya penduduk yang menggunakan sarana
sanitasi yang memenuhi syarat
100%
SAB yang MS menjadi 75 % 75%
- Jamban sehat menjadi 75 % 75%
- rumah sehat menjadi 85 % 85%
- SPAL Sehat menjadi 70 % 70%
- Pengelolaan Sampah mejadi 70 % 70%
6. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan
Khusus
1 Meningkatnya cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar
Masyarakat miskin/tidak mampu
100%
2 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarkat
miskin
85%
LAKIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Kmering Ulu Tahun 2014 1
Lampiran- 3
LAKIP DINKES Kab. OKU 2015
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA : SUMATERA SELATAN / KAB OGAN
KOMERING ULU
NAMA SKPD : DINAS KESEHATAN KAB. OKU
%
Capaian
Kinerja
1 3 4 5
1. Meningkatnya status kesehatan
dan gizi masyarakat
1 Meningkatnya umur harapan hidup menjadi 72
tahun; 67.9 67.6 93,89
2 Menurunnya angka kematian ibu melahirkan
menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup;118/100.000 KH 101/100.000 KH 85,59
3 Menurunnya angka kematian bayi menjadi 24 per
1.000 kelahiran hidup; 24/1000 KH 3,16/1000 KH 186,83
4 Menurunnya angka kematian neonatal menjadi 15
per 1.000 kelahiran hidup 15/1000 KH 52/1000 KH -146,67
5 Jumlah anak balita gizi buruk tidak lebih dari 1 %; < 1% 1% 81,00
6 Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh nakes
terlatih (cakupan PN) sebesar 90% 90% 90.92% 101
7 Rasio Puskesmas, Poliknik, Pustu Persatuan
penduduk
- Puskesmas (30.000) 1 :30.000 1:21.624 133,33
- Pustu (10.000) 1 : 10.000 1:7.863 125,71
- Poliklinik (3000) 1 : 3.000 1:2.072 143,97
8 Bed Occupancy Rate (BOR) 85% 75,56% 88,78
9 Average Legth of Stay ( AV. LOS 6-8 hari) 6,8 hari 3.08 55,88
10 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan ( 1 TT/
1.500 penduduk) 1 : 1.500 1:1.437 122,31
11 Rasio Dokter persatuan penduduk (10.000) 1:10.000 1:5.965 165,71
12 Rasio tenaga kerja Paramedis persatuan penduduk
(10.000) 1:10.000 1:1.2.354 244,57
13 Jumlah Kecamatan yang emiliki Puskesmas 13 12 92,31
14 Persentase Puskesmas rawat inap yang maupun
PONED sebesar 100%;100% 100% 100.00
15 Persentase RS Kab/Kota yang melaksanakan
PONEK sebesar 100%;100% 100% 100.00
16 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 95% 91,51% 96,33
17 Cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani 80% 50,34% 62,93%
18 Cakupan pelayanan nifas 90% 79,17% 87,97
19 Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang
ditangani80% 50,34% 62,93
20 Cakupan kunjungan bayi 90% 92,80% 101,80
21 Cakupan pelayanan anak balita 90% 104,89% 116,54
22 Cakupan pemberian MP-ASI pada anak usia 6-24
bulan keluarga miskin100% 0% 0,00
23 Cakupan gizi buruk yang mendapat perawatan 100% 100% 100.00
REALISASI
PENGUKURAN KINERJA (PK)
TAHUN 2015
2
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
LAKIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Kmering Ulu Tahun 2014 1
%
Capaian
Kinerja
1 3 4 5
REALISASI
2
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
2. Menurunnya Angka Kesakitan
akibat penyakit menular
1 Meningkatnya cakupan penemuan pasien baru TB
BTA Positif menjadi 70% 70% 46,06% 65,80
2 Menurunnya kasus malaria (annual Paracite Index-
API) dari 2 menjadi 1 per 1.000 penduduk;
1/1000 1,5/1000 50.00
3 Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi
dewasa dari 0,2 menjadi dibawah 0,5%
0,5 0,30% 140,00
4 Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap
bayi usia 0-11 bulan dari 80 % menjadi 90 %
100% 106,89% 118,77
5 Meningkatnya Persentase Desa yang mencapai UCI
menjadi 100 %
100% 94,23% 94,23
6 Meningkatkan cakupan Acute Flacid Paralysis (AFP)
rate per 100.000 penduduk < 15 tahun menjadi >2
%
>2 1,01 50,50
7 Angka kesakitan DBD menjadi 51 per 100.000
penduduk
48 : 100.000 23,12: 100.000 48,17
8 Meningkatnya cakupan Desa/Kelurahan mengalami
KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <
24% menjadi 100 %.100% 98% 98,00
9 Cakupan penemuan penderita pneumonia 100% 28,99% 28,99
10 Meningkatkan Cakupan imunisasi bagi anak
Sekolah Dasar :
- Campak 100% 98% 98,00
- DT 100% 98% 98,00
- Td 100% 96% 96,00
11 Cakupan penemuan penderita diare 100% 55,98% 55,98
12 Cakupan penemuan penderita kusta <5 / 100.000 2,31/100.000 46,20
13 Tata laksana kasus rabies 100% 79,20% 79,20
3. Meningkatnya Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) pada tingkat
rumah tangga
1 Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) pada tingkat rumah tangga menjadi 80
persen
80% 62,90% 78,59
4. Meningkatnya kemitraan pada
lintas sektor dan pemberdayaan
masyarakat, dengan ;
1 Meningkatnya cakupan desa siaga aktif menjadi 80
%
80% 93,63% 82,96
2 Meningkatnya cakupan Posyandu Mandiri menjadi
60 %;
60% 6,17% 10,28
3 Meningkatnya cakupan penjaringan kesehatan SD
dan tingkatnya.
80% 81% 101,56
5. Meningkatnya kualitas lingkungan 1 Meningkatnya cakupan Tempat-tempat umum
yang memenuhi syarat kesehatan menjadi 100 %;
100% 77,15% 77,15
LAKIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Kmering Ulu Tahun 2014 1
%
Capaian
Kinerja
1 3 4 5
REALISASI
2
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
2 Meningkatnya cakupan Tempat Pengolahan
Makanan yang memenuhi syarat menjadi 100%;
100% 28,57% 28,57%
3 Meningkatnya cakupan Penggunaan Air Bersih
Rumah Tangga menjadi 98%
98% 63,83% 65,13
4 Puskesmas yang melaksanakan manajemen faktor
resiko kesehatan lingkungan
16 pkm 16 pkm 100
5 Persentase kualitas air minum yang memenuhi
syarat kesehatan menjadi 100%
100% 83,33% 83,33
6 Meningkatnya penduduk yang menggunakan
sarana sanitasi yang memenuhi syarat
SAB yang MS menjadi 75 % 75% 97,23% 129,64
- Jamban sehat menjadi 75 % 75% 82,56% 110,08
- rumah sehat menjadi 85 % 85% 67,49% 79,40
- SPAL Sehat menjadi 70 % 70% 51,59% 92,13
- Pengelolaan Sampah mejadi 70 % 70% 64,77% 91,53
6. Meningkatnya Pelayanan
Kesehatan Khusus
1 Meningkatnya cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar
Masyarakat miskin/tidak mampu
100% 100% 100
2 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
masyarkat miskin
100% 85% 85,00
Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2015 Rp.51.782.873.645
Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2015 Rp.50.730.856.585
Lampiran-4
LAKIP DINKES Kab.OKU 2015
: DINAS KESEHATAN KABUPATEN OKU
: 1. Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan;
2. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya.
: 1. Pengumpulan, pengelolaan dan pengendalian data yang berbentuk database serta analisis data untuk penyusunan program kegiatan
2. Perencanaan strategis pada Dinas Kesehata.
3. Perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan.
4. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kesehatan.
5. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kesehatan.
6. Pelaksanaan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan bidang kesehatan.
7. Pelaksanaan standar pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan bidang kesehatan.
8. Penyelenggaraan kesekretariatan Dinas Kesehatan.
9. Pembinaan UPTD
11. Pemberiaan perijinan dan pelaksanaan pelayanan bidang kesehatan.
12. Pengkoordinasian, integrasi dan sinkronisasi kegiatan dilingkungan Dinas Kesehatan.
13. Pembinaan kepada masyarakat tentang kesehatan.
14. Pelaksanaan kerjasama dengan lembaga pemerintah dan lembaga lainnya.
1Meningkatnya status kesehatan dan
gizi masyarakat
1Meningkatnya umur harapan hidup menjadi 72
tahun:TAHUN Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
2 Menurunnya angka kematian ibu melahirkan
menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup;
Per-100.000
KELAHIRAN HIDUP
(KH)Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
3 Menurunnya angka kematian bayi menjadi 24 per
1.000 kelahiran hidup;
Per-1.000
KELAHIRAN HIDUP
(KH)
Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
4 Menurunnya angka kematian neonatal menjadi 15
per 1.000 kelahiaran hidup;
Per-1.000
KELAHIRAN HIDUP
(KH)
5 Jumlah anak balita gizi buruk tidak lebih dari 1% % Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
6 Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh nakes
terlatih (cakupan PN) sebesar 90%;
% Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
KETERANGAN
10. Pelaksanaan kebijakan Daerah dan kebijakan teknis bidang pelayanan dan peningkatan peran serta masyarakat, pemberantasan penyakit menular dan
penyehatan lingkungan, obat dan makanan serta penyusunan program.
INDIKATOR KINERJA UTAMA
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
NAMA SKPD
TUGAS
FUNGSI
No SASARAN STRATEGIS IKU (sampai tahun 2015) PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
KETERANGANNo SASARAN STRATEGIS IKU (sampai tahun 2015) PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
7 Rasio Puskesmas, Poliklinik, pustu persatuan
penduduk
Sekretariat Laporan Tahunan
- Puskesmas (30.000) 1:30.000
- Pustu ( 10.000) 1:10.000
- Poliklinik (3000) 1:3.000
8 BED Occupancy Rate (BOR) % Seksi Kesehatan Dasar dan
Rujukan
Laporan Tahunan
9 Average Legth of stay ( av. LOS 6-8 hari)
10 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan (1 TT/1.500
penduduk)
HARI Seksi Kesehatan Dasar dan
Rujukan
Laporan Tahunan
11 Rasio Dokter persatuan penduduk (10.000) 1:1.500 Seksi Kesehatan Dasar dan
Rujukan
Laporan Tahunan
12 Rasio tenaga kerja medis persatuan penduduk
(10.000)
1:10.000 Seksi Kesehatan Dasar dan
Rujukan
Laporan Tahunan
13 Jumlah Kecamatan yang memiliki Puskesmas KECAMATAN Seksi Kesehatan Dasar dan
Rujukan
Laporan Tahunan
14 Persentase Puskesmas rawat inap yang maupun
PONED sebesar 100%;
%Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
15 Persentase RS Kab/Kota yang melaksanakan PONEK
sebesar 10%;
%Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
16 Cakupan Kunjungan ibu hamil K4 % Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
17 Cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani % Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
18 Cakupan pelayanan nifas % Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
19 Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang
ditangani
% Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
20 Cakupan kunjungan bayi % Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
21 Cakupan pelayanan anaka balita % Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
22 Cakupan pemberian MP-ASI pada anak usia 6-24
bulan keluarga miskin
% Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
23 Cakupan gizi buruk yang mendapat perawatan % Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
2 Menurunnya Angka Kesakitan akibat
penyakit menular
24 Meningkatnya cakupan penemuan pasien baru TB-
BTA Positif menjadi 100%:
% Seksi Pemberantasan Penyakit Laporan Tahunan
25 Menurunnya kasus malaria (annual Paracite Index
API) dari 2 menjadi 1 per 1.000 penduduk
1/1000 Seksi Pemberantasan Penyakit Laporan Tahunan
26 Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa
dari 0,2 menjadi di bawah 0,5%;
% Seksi Pemberantasan Penyakit Laporan Tahunan
27 Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi
usia 0-11 bulan dari 80% menjadi 90%
% Seksi Pemberantasan Penyakit Laporan Tahunan
KETERANGANNo SASARAN STRATEGIS IKU (sampai tahun 2015) PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
28 Meningkatnya Persentase Desa yang mencapai UCI
menjadi 100%
% Seksi Pemberantasan Penyakit Laporan Tahunan
29 Meningkatkan cakupan Acute Flacid Paralysis (AFP)
rate per 100.000 penduduk <15 tahun menjadi >2%;
% Seksi Pemberantasan Penyakit Laporan Tahunan
30 Angka kesakitan DBD menjadi 51 per 100.000
penduduk
per 100.000
penduduk
Seksi Pemberantasan Penyakit Laporan Tahunan
31 Meningkatnya cakupan Desa/Kelurahan mengalami
KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi
% Seksi Pemberantasan Penyakit Laporan Tahunan
32 Cakupan penemuan penderita pneumonia
% Seksi Pemberantasan Penyakit Laporan Tahunan
33 Meningkatkan cakupan imunisasi bagi anak Sekolah
Dasar :
Seksi Pemberantasan Penyakit Laporan Tahunan
- Campak % Laporan Tahunan
- DT % Laporan Tahunan
- Td % Laporan Tahunan
34 Cakupan Penemuan penderita diare % Seksi Pemberantasan Penyakit Laporan Tahunan
35 Cakupan penemuan penderita kusta % Seksi Pemberantasan Penyakit Laporan Tahunan
36 Tata laksana kasusu rabies % Seksi Pemberantasan Penyakit Laporan Tahunan
3 Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) pada tingkat rumah
tangga
37 Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) pada tingkat rumah tangga menjadi 80 persen
% Seksi Penyuluhan Kesehatan Laporan Tahunan
4 Meningkatnya kemitraan pada lintas
sektor dan pemberdayaan
masyarakat, dengan :
38 Meningkatnya cakupan desa siaga aktif menjadi 80%; % Seksi Penyuluhan Kesehatan Laporan Tahunan
39 Meningkatnya cakupan Posyandu Mandiri menjadi
60%
% Seksi UKBM Laporan Tahunan
40 Meningkatnya cakupan penjaringan kesehatan SD
dan tingkatnya.
% Seksi UKBM Laporan Tahunan
5 Meningkatnya kualitas lingkungan 41 Meningkatnya cakupan Tempat-Tempat Umum yang
memenuhi syarat kesehatan menjadi 100%;
% Seksi Penyehatan Lingkungan Laporan Tahunan
42 Meningkatnya cakupan Tempat Pemgolahan
Makanan yang memenuhi syarat menjadi 100%;
% Seksi Penyehatan Lingkungan Laporan Tahunan
43 Meningkatnya cakupan Penggunaan Air Bersih
Rumah Tangga menjadi 98%;
% Seksi Penyehatan Lingkungan Laporan Tahunan
44 Puskesmas yang melaksanakan manajemen faktor
resiko kesehatan lingkungan
% Seksi Penyehatan Lingkungan Laporan Tahunan
KETERANGANNo SASARAN STRATEGIS IKU (sampai tahun 2015) PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
45 Persentase kualitas air minum yang memenuhi
syarat kesehatan menjadi 100%
% Seksi Penyehatan Lingkungan Laporan Tahunan
46 Meningkatnya penduduk yang menggunakan sarana
sanitasi yang memenuhi syarat
Seksi Penyehatan Lingkungan Laporan Tahunan
- SAB yang MS menjadi 75% %
- Jamban sehat menjadi 75% %
- rumah sehat menjadi 85% %
- SPAL Sehat menjadi 70% %
-Pengelolaan Sampah menjadi 70% %
6 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan
Khusus
47 Meningkatnya cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar
Masyarakat miskin/tidak mampu
%
48 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin
%Seksi UKBM Laporan Tahunan
Lampiran -5
LAKIP DINKES Kab. OKU 2015
TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN
1 Meningkatnya status
kesehatan dan gizi
masyarakat
1 Meningkatnya umur harapan hidup menjadi 72
tahun;
67,9 Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan Lansia
1. Pertemuan Pengelola
Lansia Puskesmas
30,000,000
2. Lomba Posyandu Lansia
2 Menurunnya angka kematian ibu melahirkan
menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup;
118/100.000K
H
Program Peningkatan
Keselamatan Ibu Melahirkan
dan Anak
Audit Maternal Perinatal 60,000,000
3 Menurunnya angka kematian bayi menjadi 24 per
1.000 kelahiran hidup;
23/1000KH Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan Anak
Balita
Pelacakan kasus Kematian
Balita ( Autopsi Verbal)
4 Menurunnya angka kematian neonatal menjadi 15
per 1.000 kelahiran hidup;
14/10000KH Program Kemitraan
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan
Peningkatan Kapasitas
Nakes dalam pelayanan
kesehatan bayi terintegrasi
5 Jumlah anak balita gizi buruk tidak lebih dari 1% 1% Program Perbaikan Gizi
Masyarakat
1. Penanggulangan Kurang
Energi Protein (KEP),Anemia
Gizi Besi, Gangguan Akibat
Kurang Yodium (GAKY,
Kurang Vit A, dan
Kekurangan Gizi Mikro
Lainnya
45,000,000
2015IKU (sampai tahun 2015)
PENETAPAN KINERJA
DINAS KESEHATAN KAB OKU TAHUN 2015
NO SASARAN STRATEGIS
TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN
2015IKU (sampai tahun 2015)NO SASARAN STRATEGIS
2. Pemberdayaan
Masyarakat untuk
pencapaian Keluarga sadar
gizi
3. Pemberian tambahan
makanan dan vitamin
4. Pembinaan Gizi
Masyarakat
6 Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh nakes
terlatih (cakupan PN)sebesar 90%
90% Program Kemitraan
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan
1. Orientasi Pengenalan
Tanda Bahaya Kehamilan,
Persalinan dan Nifas bagi
Kader
55,000,000
2. Orientasi Kapasitas Nakes
dalam Pelayanan Ibu Hamil,
Bersalin dan Nifas
100,000,000
3. Pembekalan pra tugas
bidan di desa
50,000,000
Program Peningkatan
Keselamatan Ibu Melahirkan
dan Anak
Pemantapan Sistem
Rujukan Maternal dan
Neonatal
75,000,000
7 Rasio Puskesmas,Poliklinik,pustu persatuan
penduduk
1. Rehabilitasi sedang/berat
Poskesdes
-
- Puskesmas (30.000) 1:30.000 2. Pembangunan Poskesdes
dan poskestren
-
TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN
2015IKU (sampai tahun 2015)NO SASARAN STRATEGIS
- Pustu (10.000) 01:10.0 3. Pembangunan rumah
dinas dokter dan paramedis
UPTD Puskesmas
-
- Poliklinik (3000) 01:03.0 4. Pembangunan Puskesmas 866,690,400
5. Rehabilitasi Sedang/Berat
Puskesmas
24,737,500
6. Rehabilitasi Sedang/Berat
Puskesmas Pembantu
-
7. Rahabilitasi rumah dinas
dokter dan paramedis
-
8 Bed Occupancy Rate (BOR) 65%
9 Average Legth of stay (av. LOS 6-8 hari) 6,8 hari
10Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan (1 TT/1.500
penduduk)1:1.500
11 Rasio Dokter persatuan penduduk (10.000) 1:10.000
12 Rasio tenaga kerja medis persatuan penduduk
(10.000)
:1:10.000
13 Jumlah Kecamatan yang memiliki Puskesmas 12
14 Persentase Puskesmas rawat inap yang maupun
PONED sebesar 100%
80% Program Peningkatan
Keselamatan Ibu
Pelatihan PONED
Program Pengadaan
Peningkatan dan perbaikan
sarana dan prasarana
Puskesmas/Puskesmas
Pembantu dan jaringannya
TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN
2015IKU (sampai tahun 2015)NO SASARAN STRATEGIS
15 Persentase RS Kab/Kota yang melaksanakan PONEK
sebesar 100%
100%
16 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 95% Program Kemitraan
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan
1. Sosialisasi ANC Terpadu 55,000,000
2. Pelatihan Kelas Ibu hamil 100,000,000
3. Monitoring, Evaluasi,dan
pelaporan
-
4. Validasi data KIA Bidan
desa/Poskesdes di
puskesmas
-
5. Fasilitasi Pelayanan KIA 50,000,000
Program Peningkatan
Keselamatan Ibu Melahirkan
dan Anak
Peningkatan Kapasitas
Bidan dalam pencatatan
kohort dan surveilens
kesehatan
60,000,000
17 Cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani 75% Program Peningkatan
Keselamatan Ibu Melahirkan
dan Anak
1. Pertemuan evaluasi
program kesehatan
keluarga
30,000,000
2. Pertolongan persalinan
dan penanganan komplikasi
-
18 Cakupan pelayanan nifas 90% 1. Pelatihan PPGDON - Program Kemitraan
Peningkatan Pelayanan
TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN
2015IKU (sampai tahun 2015)NO SASARAN STRATEGIS
2. Pelatihan pencatatan dan
pelaporan KB
-
19 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang
ditangani
80% 1. Manajemen bayi berat
lahir rendah
45,000,000
2. Manajemen Terpadu
Balita Sakit (MTBS)
-
20 Cakupan kunjungan bayi 90% 1.Stimulasi &intervensi dini
tumbuh kembang anak
-
2. Lomba Balita Sehat
Indonesia Kab. OKU
40,000,000
21 Cakupan pelayanan anak balita 82% 3. Sosialisasi Posyandu
PAUD Terintegrasi
-
4. Sosialisasi kelas balita 50,000,000
5. Surveilans Kesehatan
balita
-
6. Pengadaan sarana klinik
remaja
-
7. Pelayanan kesehatan
peduli remaja (PKPR)
-
8. Pelatihan Konselor bagi
remaja
-
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan
Program Peningkatan
Keselamatan Ibu Melahirkan
dan Anak
Program Peningkatan
pelayanan kesehatan anak
balita
TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN
2015IKU (sampai tahun 2015)NO SASARAN STRATEGIS
9. Pembinaan Kesehatan
Reproduksi, HIV,narkoba
bagi anak remaja dilapas
15,000,000
10. Deteksi dini kesehatan
anak remaja disekolah
25,000,000
11. Pembentukan
puskesmas KTA
-
22 Cakupan pemberian MP-ASI pada anak usia 6-24
bulan keluarga miskin100%
Program Perbaikan Gizi
Masyarakat
23 Cakupan gizi buruk yang mendapat perawatan 100%
2 Menurunnya Angka
Kesakitan akibat
penyakit menular
24 Meningkatnya cakupan penemuan pasien baru TB-
BTA Positif menjadi 100%
100% Program Pencegahan dan
Penanggulan Penyakit
Menular
Peningkatan kegiatan
pencegahan dan
pemberantasan penyakit
100,000,000
25 Menurunnya kasus malaria (annual Paracite index-
API) dari 2 menjadi 1 per 1.000 penduduk;
1/1000 Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
Penyelenggaraan
pencegahan dan
pemberantasan penyakit
menular oleh wabah
-
26 Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa
daro 0,2 menjadi dibawah 0,5%;
0,5% Program Pencegahan dan
Penanggulan Penyakit
Menular
Pelayanan Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit
Menular
-
TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN
2015IKU (sampai tahun 2015)NO SASARAN STRATEGIS
27 Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap
bayi usia 0-11 bulan dari 80% menjadi 90%
100% Program Pencegahan dan
Penanggulan Penyakit
Menular
Peningkatan Imunisasi 190,000,000
28 Meningkatnya Persentase Desa yang mencapai UCI
menjadi 100%
100% Program Pencegahan dan
Penanggulan Penyakit
Menular
Surveilance Penyakit Tidak
Menular
70,000,000
29 Meningkatkan cakupan Acute Flacid Paralysis (AFP)
rate per 100.000 penduduk < 15 tahun menjadi
>2%;
>2 Program Pelayanan Kesehatan
Penduduk Miskin
Pelayanan Kesehatan akibat
lumpuh layu
-
30 Angka kesakitan DBD menjadi 51 per 100.000
penduduk;
48:100.000 Program Pencegahan dan
Penanggulan Penyakit
Menular
Pemusnahan/karatina
sumber penyebab penyakit
menular
58,000,000
31 Meningkatnya cakupan Desa/Kelurahan mengalami
KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <
24% menjadi 100%
100% Program Pencegahan dan
Penanggulan Penyakit
Menular
Peningkatan Surveilans
epidemiologi dan
penanggulangan
KLB/Wabah
100,000,000
32 Cakupan penemuan penderita pneumonia 100% Program Pencegahan dan
Penanggulan Penyakit
Menular
Penanggulangan ISPA 70,000,000
33 Meningkatkan cakupan imunisasi bagi anak Sekolah
Dasar :
Program Pencegahan dan
Penanggulan Penyakit
Menular
Vaksinasi bagi balita dan
Anak Balita
-
- Campak 100%
- DT 100%
- Td 100%
TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN
2015IKU (sampai tahun 2015)NO SASARAN STRATEGIS
34 Cakupan penemuan penderita diare 100% Program Pencegahan dan
Penanggulan Penyakit
Menular
penyakit endemik dan
epidemik
-
35 Cakupan penemuan Penderita kusta <5/100.000 Program Pelayanan Kesehatan
Penduduk Miskin
Pelayanan Kesehatan Kulit
dan Kelamin
40,000,000
36 Tata laksana kasus rabies 100% Pencegahan &
Penanggulangan Penyakit
Menular
Pengadaan vaksin penyakit
menular
-
3 Meningkatnya Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) pada tingkat
rumah tangga
37 Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) pada tingkat rumah tangga menjadi 80
persen
75% Program Promosi Kesehatan &
Pemberdayaan Masyarakat
Pengembangan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)
75,000,000
4 38 Meningkatnya cakupan desa siaga aktif menjadi
80%
70% Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
Pengembangan dan
Pengelolaan Program Desa
Siaga
-
39 Meningkatnya cakupan Posyandu Mandiri menjadi
60%
35% Program Promosi Kesehatan &
Pemberdayaan Masyarakat
Pembinaan dan
peningkatan Posyandu
-
Meningkatnya kemitraan
pada lintas sektor dan
pemberdayaan
masyarakat, dengan:
TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN
2015IKU (sampai tahun 2015)NO SASARAN STRATEGIS
40 Meningkatnya cakupan penjaringan kesehatan SD
dan tingkatnya.
80% Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
Upaya Kesehatan Anak
Sekolah
50,000,000
5 Meningkatnya kualitas
lingkungan
41 Meningkatnya cakupan Tempat-Tempat Umum
yang memenuhi syarat kesehatan menjadi 100%;
85%
42 Meningkatnya cakupan Tempat Pengolahan
Makanan yang memenuhi syarat menajdi 100%
77%
43 Meningkatnya cakupan Penggunaan Air Bersih
Rumah Tangga menjadi 98%
67%
44 Puskesmas yang melaksanakan manajemen faktor
resiko kesehatan lingkungan
16 pkm
45 Persentase kualitas air minum yang memenuhi
syarat kesehatan menjadi 100%
100%
46 Meningkatnya penduduk yang menggunakan
sarana sanitasi yang memenuhi syarat
1. Sosialisasi Kebijakan
lingkungan sehat
-
- SAB yang MS menjadi 75% 69% 150,000,000
- Jamban sehat menjadi 75% 70%
- Rumah sehat menjadi 85% 76%
-
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
2. Penyelenggaraan
percepatan pembangunan
sanitasi pemukiman
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
Penyelenggaraan
penyehatan lingkungan 100,000,000
Program Pengembangan
Lingkungan Sehat
Pengkajian Pengembangan
Lingkungan Sehat
TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN
2015IKU (sampai tahun 2015)NO SASARAN STRATEGIS
- SPAL sehat menjadi 70% 56%
- Pengelolaan Sampah menjadi 79% 70%
3. Peningkatan akses air
minum dan sanitasi berbasis
masyarakat (PAMSIMAS)
100,000,000
Program Pengembangan
Lingkungan Sehat
Pembinaan Pelaksanaan
percepatan pembangunan
sanitasi pemukiman
-
6 47 Meningkatnya cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar
Masyarakat miskin/tidak mampu
80%
48 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin
100% 6,969,510,317
Meningkatnya Pelayanan
Kesehatan Khusus Program Kemitraan
Peningkatan Pelayanan
kesehatan
Jaminan Kesehatan Nasional
(BPJS)
j. Pelatihan Alat Bantu Pen- 30 bidan desa dan puskesmas Meningkatkan pengetahuan 90% 95% 95% 95% 95%
gambil Keputusan keluar- yang mengikuti pelatihan ABPK-KB bidan tentang ABPK-KB
ga Berencana
k. Stimulasi dan intervensi pemantaun perkembangan anak di Mendeteksi dini kecacatan 90% 95% 95% 95% 95%
Dini Tumbuh Kembang posyandu seluruh kab. OKU pada anak
Anak
l. Deteksi Dini Kesehatan 6 SMA dan 3 SMP siswa/I diperiksa Meningkatkan derajat kese- 90% 95% 95% 95% 95%
anak remaja kesehatannya hatan anak remaja
m. Pelayanan Kesehatan 6 guru SM dan 3 guru SMP men- Meningkatkan pengetahuan 90% 95% 95% 95% 95%
peduli Remaja dapat pelatihan tentang kese- gur tentang kesehatan remaja
hatan remaja
19 Peningkatan pelayanan
Kesehatan Lansia
a. Pertemuan petugas lan- 15 petugas lansia puskesmas yang Peserta mampu tentang kese- 90% 95% 95% 95% 95%
sia puskesmas mengikuti pelatihan lansia hatan lansia
b. Pengadaan sarana dan Sarana kesehatan lansia yg dibeli Memantau kesehatan para 90% 95% 95% 95% 95%
prasarana kesehatan (KMS lansia, Usila Kit dan kaset lansia
lansia senam lansia)
c. Lomba Posyandu lansia 14 posyandu lansia yang mengikuti Posyandu lansia dengan
lomba penilaian terbaik
Lampiran- 2
LKjIP DINKES Kab. OKU 2016
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA : SUMATERA SELATAN /
KAB. OGAN KOMERING ULU
NAMA SKPD : DINAS KESEHATAN KAB. OKU
SASARAN STRATEGIS TARGET
1 3
1. Meningkatnya Status Kesehatan dan
Gizi Masyarakat
1 Menurunnya angka Kematian ibu melahirkan menjadi 306
per 100.000 kelahiran hidup; 306/100.000 KH
2 Menurunnya angka kematian bayi menjadi 24 per 1.000
kelahiran hidup;24/1000 KH
3 Menurunnya angka kematian neonatal menjadi 15 per
1.000 kelahiran hidup 15/1000 KH
4 Jumlah anak balita gizi buruk tidak lebih dari 1 %; < 1%
5 Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh nakes terlatih
(cakupan PN) sebesar 95%
91%
6 Rasio Puskesmas, Poliknik, Pustu Persatuan penduduk
- Puskesmas (30.000) 1 : 20.579
- Pustu (10.000) 1 : 7.951
- Poliklinik (3000) 1 : 2.072
7 Bed Occupancy Rate (BOR) 85%
8 Average Legth of Stay ( AV. LOS 6-8 hari) 6,8 hari
9 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan ( 1 TT/ 1.500
penduduk) 1 : 1.500
10 Rasio Dokter persatuan penduduk (10.000) 1:10.000
11 Rasio tenaga kerja Paramedis persatuan penduduk (10.000)1:10.000
12 Jumlah Kecamatan yang emiliki Puskesmas 14
13 Persentase Puskesmas rawat inap yang maupun PONED
sebesar 100%;100%
14 Persentase RS Kab/Kota yang melaksanakan PONEK
sebesar 100%; 100%
15 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 95%
16 Cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani80%
17 Cakupan pelayanan nifas 90%
18 Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80%
19 Cakupan kunjungan bayi 90%
20 Cakupan pelayanan anak balita90%
21 Cakupan pemberian MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan
keluarga miskin100%
22 Cakupan gizi buruk yang mendapat perawatan100%
1 Puskesmas yang tersertifikasi Akreditasi 90%
2 RSUD yang tersetifikasi rujukan Nasional Kelas B 20%
3
2
RENCANA KINERJA TAHUNAN
TAHUN 2016
INDIKATOR KINERJA
2. Meningkatnya Pemerataan dan Mutu
Pelayanan Kesehatan
Persentase desa yang mencapai UCI (Universal Child
Imunization)95%
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016
SASARAN STRATEGIS TARGET
1 32
INDIKATOR KINERJA
1 Meningkatnya cakupan penemuan pasien baru TB BTA
Positif menjadi >70%45%
2 Menurunnya kasus malaria (Annual Paracite Index-API) dari
2 menjadi 1 per 1.000 penduduk;
1/1000
3 Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa dari
0,2 menjadi dibawah 0,5%
<0,50 %
4 Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi usia 0-
11 bulan dari 100%
100%
5 Meningkatkan cakupan Acute Flacid Paralysis (AFP) rate
per 100.000 penduduk < 15 tahun menjadi >2 %
> 2 per 100.000
6 Penderita DBD yang ditangani 100%
7 Meningkatnya cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB
yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24% menjadi
100 %.
100%
8 Cakupan penemuan penderita pneumonia 100%
9 Meningkatkan Cakupan imunisasi bagi anak Sekolah Dasar :
- Campak 100%
- DT 100%
- Tetanus Toxoid 100%
10 Cakupan penemuan penderita diare 100%
11 Cakupan penemuan penderita kusta <5 / 100.000
12 Tata laksana kasus rabies 100%
13 Prevalensi Tekanan darah Tinggi Menjadi 23,4% 23,4%
14 Prevalensi Obesitas pada penduduk Usia 18 tahun 5,4%
15 Prevalensi Merokok penduduk Usia 15 tahun 5,4%
1 Meningkatnya cakupan Desa Siaga Aktif menjadi 85% 40%
2 Meningkatnya cakupan Posyandu Mandiri menjadi 50% 15%
3 Meningkatnya PHBS pada tingkat Rumah Tangga menjadi
85%
35%
4 Meningkatnya desa yang melaksanakan STBM menjadi
100%
20%
5 Meningkatnya cakupan penjaringan kesehatan SD dan
setingkatnya menjadi 90%
30%
6 Rasio Posyandu per satuan Balita menjadi 1 : 50 1,29 : 100
7 Meningkatnya cakupan Tempat-tempat umum yang
memenuhi syarat kesehatan menjadi 100 %; 80%
8 Meningkatnya cakupan Tempat Pengolahan Makanan yang
memenuhi syarat menjadi 100%;
20%
9 Meningkatnya cakupan Penggunaan Air Bersih Rumah
Tangga menjadi 98%
80%
3. Meningkatnya Pengendalian Penyakit
Menular dan Tidak Menular
4. Meningkatkan pemberdayaan serta
kesadaran masyarakat untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat
Imunization)
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016
SASARAN STRATEGIS TARGET
1 32
INDIKATOR KINERJA
10 Puskesmas yang melaksanakan manajemen faktor resiko
kesehatan lingkungan 18 Puskesmas
11 Persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat
kesehatan menjadi 100% 100%
12 Meningkatnya penduduk yang menggunakan sarana
sanitasi yang memenuhi syarat
- SAB yang MS menjadi 90 % 75%
- Jamban sehat menjadi 90 % 75%
- rumah sehat menjadi 90 % 85%
- SPAL Sehat menjadi 90 % 70%
- Pengelolaan Sampah mejadi 80 % 70%
5. Meningkatnya perlindungan finansial,
ketersediaan, penyebaran dan Mutu
Obat serta Sumber Daya Kesehatan
1 Persentase kepesertaan SJSN Kesehatan menjadi 95% 60%
2Puskesmas memiliki minimal 5 jenis tenaga kesehatan
menjadi 90%20%
3Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas
menjadi 90%80%
4 Persentase obat yang memenuhi syarat menjadi 94% 90%
5Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan dasar
masyarakat miskin / tidak mampu100%
6Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat
miskin80%
7 Penyelesaian pelaporan kesehatan tepat waktu 85%
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016
Lampiran- 3
LKjIP DINKES Kab. OKU 2016
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA : SUMATERA SELATAN /
KAB. OGAN KOMERING ULU
NAMA SKPD : DINAS KESEHATAN KAB. OKU
%
Capaian
Kinerja
1 3 4 5
1. Meningkatnya status kesehatan
dan gizi masyarakat
1 Menurunnya angka Kematian ibu melahirkan
menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup; 306/100.000 KH 76,2/100.000 KH 175,09
2 Menurunnya angka kematian bayi menjadi 24 per
1.000 kelahiran hidup;24/1000 KH 9,02/1000 KH 162,42
3 Menurunnya angka kematian neonatal menjadi 15
per 1.000 kelahiran hidup 15/1000 KH 6,6/1000 KH 156
4 Jumlah anak balita gizi buruk tidak lebih dari 1 %;< 1% 0,06 % 104
5 Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh nakes
terlatih (cakupan PN) sebesar 95%91%
89,1% 97,9
6 Rasio Puskesmas, Poliknik, Pustu Persatuan
penduduk
- Puskesmas (30.000) 1 : 20.579 1: 19435 94,44
- Pustu (10.000) 1 : 7.951 1:7.950 99,98
- Poliklinik (3000) 1 : 2.072 1:2.133 102,9
7 Bed Occupancy Rate (BOR) 85% 70% 82,35
8 Average Legth of Stay ( AV. LOS 6-8 hari) 6,8 hari 4 Hari 58,82
9 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan ( 1 TT/ 1.500
penduduk) 1 : 1.500 1:1.118 74,53
10 Rasio Dokter persatuan penduduk (10.000) 1:10.000 1:3.644 274,29
11 Rasio tenaga kerja Paramedis persatuan penduduk
(10.000) 1:10.000 1:441,15 204,41
12 Jumlah Kecamatan yang memiliki Puskesmas 14 13 92,86
13 Persentase Puskesmas rawat inap yang mampu
PONED sebesar 100%;4 2 50
14 Persentase RS Kab/Kota yang melaksanakan PONEK
sebesar 100%;3 3 100
15 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 95 77,7 81,79
16 Cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani 80 67,79 84,74
17 Cakupan pelayanan nifas 90 86 95,56
18 Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang
ditangani80 57,3 71,63
19 Cakupan kunjungan bayi 90 90,6 100,66
20 Cakupan pelayanan anak balita 90 83,9 93,22
21 Cakupan Pemberian Makanan Tambahan pada anak
keluarga miskin100 100 100
22 Cakupan gizi buruk yang mendapat perawatan 100 100 100
1 Puskesmas yang tersertifikasi Akreditasi 90% 22,22% 24,69
REALISASI
PENGUKURAN KINERJA (PK)
TAHUN 2016
2
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016
%
Capaian
Kinerja
1 3 4 5
REALISASI
2
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
2 RSUD yang tersertifikasi rujukan Nasional Kelas B 20% 10% 50
3 Persentase desa yang mencapai UCI (Universal Child
Imunization)95% 95,5% 100,53
3. Meningkatnya Pengendalian
penyakit menular dan tidak menular
1 Meningkatnya cakupan penemuan pasien baru TB
BTA Positif menjadi >70% 70% 39,29% 56,13
2 Menurunnya kasus malaria (annual Paracite Index-
API) dari 2 menjadi 1 per 1.000 penduduk;
1/1000 0,53/1000 53
3 Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa
dari 0,2 menjadi dibawah 0,5%
<0,50 % 0,60% 40
4 Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi
usia 0-11 bulan dari 100%
100% 100,18% 100,2
5 Meningkatkan cakupan Acute Flacid Paralysis (AFP)
rate per 100.000 penduduk < 15 tahun menjadi >2
%
4/100.000 3,1/100.000 77,5
6 Penderita DBD yang ditangani 100% 100% 100
7 Meningkatnya cakupan Desa/Kelurahan mengalami
KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24%
menjadi 100 %.100% 8,20% 8,2
8 Cakupan penemuan penderita pneumonia 100% 65,53% 65,53
9 Meningkatkan Cakupan imunisasi bagi anak Sekolah
Dasar :
- Campak 100% 98% 98,00
- DT 100% 98% 98,00
- Tetanus Toxoid 100% 99% 99,00
10 Cakupan penemuan penderita diare 100% 207,4% 207,4
11 Cakupan penemuan penderita kusta <5 / 100.000 2,28/100.000 46,20
12 Tata laksana kasus rabies 100% 79,20% 79,20
13 Prevalensi Tekanan darah Tinggi Menjadi 23,4% 23,4% 2,57% 10,98
14 Prevalensi Obesitas pada penduduk Usia 18 tahun 5,4% 3,65% 67,59
15 Prevalensi Merokok penduduk Usia 15 tahun 5,4% Tidak ada data 0%
4. Meningkatkan pemberdayaan
serta kesadaran masyarakat untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat
1Meningkatnya cakupan Desa Siaga Aktif menjadi
85%40% 32,48% 81,2
2Meningkatnya Cakupan Posyandu Mandiri menjadi
50%15% 10,42% 69,47
3Meningkatnya PHBS pada tingkat Rumah Tangga
menjadi 85%35% 35,71% 102,3
4Meningkatnya desa yang melaksanakan STBM
menjadi 100%20% 19,2% 96
2. Meningkatnya pemerataan dan
Mutu Pelayanan Kesehatan
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016
%
Capaian
Kinerja
1 3 4 5
REALISASI
2
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
5Meningkatnya cakupan penjaringan kesehatan SD
dan setingkatnya menjadi 90%30% 26,7% 89
6 Rasio Posyandu per satuan Balita menjadi 1 : 50 1,29 : 100 1,1 : 100 85,27
7Meningkatnya cakupan Tempat-tempat umum yang
memenuhi syarat kesehatan menjadi 100 %;80% 78,93% 98,66
8Meningkatnya Cakupan Tempat Pengolahan
Makanan yang memenuhi syarat menjadi 100%;20% 2,93% 14,65
9Meningkatnya cakupan Penggunaan Air Bersih
Rumah Tangga menjadi 100%80% 65,12% 81,4
10Puskesmas yang melaksanakan manajemen faktor
resiko kesehatan lingkungan18 Pusk 17 Pusk 94,44
11Persentase kualitas air minum yang memenuhi
syarat kesehatan menjadi 100%80% 71% 89
12Meningkatnya penduduk yang menggunakan sarana
sanitasi yang memenuhi syarat
- SAB yang MS menjadi 90 % 75% 69,87% 93
- Jamban sehat menjadi 90 % 75% 67,7% 90
- rumah sehat menjadi 90 % 85% 69% 81
- SPAL Sehat menjadi 90 % 70% 53,8% 77
- Pengelolaan Sampah mejadi 80 % 70% 65% 93
1Persentase kepesertaan SJSN Kesehatan menjadi
95%60% 50% 84
2Puskesmas memiliki minimal 5 jenis tenaga
kesehatan menjadi 90%20% 11,11% 55,55
3Persentase ketersediaan obat dan vaksin Puskesmas
menjadi 90%80% 77,8% 97
4Persentase obat yang memenuhi syarat menjadi
94%90% 89% 99
5Meningkatnya cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar
Masyarakat miskin/tidak mampu100% 100% 100
6Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin100% 80% 80
7 Penyelesaian pelaporan kesehatan tepat waktu 85% 55% 65
Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2016
Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2016
5. Meningkatnya perlindungan
finansial, ketersediaan, penyebaran
dan mutu obat serta Sumber Daya
Kesehatan
Rp.
Rp.
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016
Lampiran-4
LKjIP DINKES Kab.OKU 2016
: DINAS KESEHATAN KABUPATEN OKU
: 1. Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan;
2. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya.
: 1. Pengumpulan, pengelolaan dan pengendalian data yang berbentuk database serta analisis data untuk penyusunan program kegiatan
2. Perencanaan strategis pada Dinas Kesehata.
3. Perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan.
4. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kesehatan.
5. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kesehatan.
6. Pelaksanaan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan bidang kesehatan.
7. Pelaksanaan standar pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan bidang kesehatan.
8. Penyelenggaraan kesekretariatan Dinas Kesehatan.
9. Pembinaan UPTD
11. Pemberiaan perijinan dan pelaksanaan pelayanan bidang kesehatan.
12. Pengkoordinasian, integrasi dan sinkronisasi kegiatan dilingkungan Dinas Kesehatan.
13. Pembinaan kepada masyarakat tentang kesehatan.
14. Pelaksanaan kerjasama dengan lembaga pemerintah dan lembaga lainnya.
1Meningkatnya status kesehatan dan
gizi masyarakat
1 Menurunnya angka kematian ibu melahirkan menjadi
118 per 100.000 kelahiran hidup;
Per-100.000
KELAHIRAN HIDUP
(KH)
Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
2 Menurunnya angka kematian bayi menjadi 24 per
1.000 kelahiran hidup;
Per-1.000
KELAHIRAN HIDUP
(KH)
Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
3 Menurunnya angka kematian neonatal menjadi 15
per 1.000 kelahiaran hidup;
Per-1.000
KELAHIRAN HIDUP
(KH)
4 Jumlah anak balita gizi buruk tidak lebih dari 1% % Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
KETERANGAN
10. Pelaksanaan kebijakan Daerah dan kebijakan teknis bidang pelayanan dan peningkatan peran serta masyarakat, pemberantasan penyakit menular dan
penyehatan lingkungan, obat dan makanan serta penyusunan program.
INDIKATOR KINERJA UTAMA
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
NAMA SKPD
TUGAS
FUNGSI
No SASARAN STRATEGIS IKU (Tahun 2016) PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
LKjIP Dinas Kesehatan Kab.Ogan Komering Ulu Tahun 2016
KETERANGANNo SASARAN STRATEGIS IKU (Tahun 2016) PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
5 Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh nakes
terlatih (cakupan PN) sebesar 90%;
% Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
6 Rasio Puskesmas, Poliklinik, pustu persatuan
penduduk
Sekretariat Laporan Tahunan
- Puskesmas (30.000) 1:30.000
- Pustu ( 10.000) 1:10.000
- Poliklinik (3000) 1:3.000
7 BED Occupancy Rate (BOR) % Seksi Kesehatan Dasar dan
Rujukan
Laporan Tahunan
8 Average Legth of stay ( av. LOS 6-8 hari)
9 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan (1 TT/1.500
penduduk)
HARI Seksi Kesehatan Dasar dan
Rujukan
Laporan Tahunan
10 Rasio Dokter persatuan penduduk (10.000) 1:1.500 Seksi Kesehatan Dasar dan
Rujukan
Laporan Tahunan
11 Rasio tenaga kerja medis persatuan penduduk
(10.000)
1:10.000 Seksi Kesehatan Dasar dan
Rujukan
Laporan Tahunan
12 Jumlah Kecamatan yang memiliki Puskesmas % Seksi Kesehatan Dasar dan
Rujukan
Laporan Tahunan
13 Persentase Puskesmas rawat inap yang maupun
PONED sebesar 100%;
%Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
14 Persentase RS Kab/Kota yang melaksanakan PONEK
sebesar 10%;
%Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
15 Cakupan Kunjungan ibu hamil K4 %Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
16 Cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani % Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
17 Cakupan pelayanan nifas % Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
18 Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani % Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
19 Cakupan kunjungan bayi % Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
20 Cakupan pelayanan anak balita % Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
21 Cakupan pemberian Makanan Tambahan pada anak
keluarga miskin
% Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
22 Cakupan gizi buruk yang mendapat perawatan % Seksi Kesehatan Keluarga Laporan Tahunan
LKjIP Dinas Kesehatan Kab.Ogan Komering Ulu Tahun 2016
KETERANGANNo SASARAN STRATEGIS IKU (Tahun 2016) PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
223 Puskesmas yang tersertifikasi Akreditasi %
Seksi Kesehatan Dasar dan
RujukanLaporan Tahunan
24 RSUD yang tersertifikasi rujukan Nasional Kelas B %Seksi Kesehatan Dasar dan
RujukanLaporan Tahunan
25Persentase desa yang mencapai UCI (Universal Child
Imunization)% Seksi Surveilans dan Imunisasi Laporan Tahunan
3
Meningkatnya Pengendalian penyakit
menular dan tidak menular 26Meningkatnya cakupan penemuan pasien baru TB-
BTA Positif menjadi >70%:% Seksi Pemberantasan Penyakit Laporan Tahunan
27 Menurunnya kasus malaria (annual Paracite Index
API) dari 2 menjadi 1 per 1.000 penduduk
1/1000 Seksi Pemberantasan Penyakit Laporan Tahunan
28 Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa
dari 0,2 menjadi di bawah 0,5%;
% Seksi Pemberantasan Penyakit Laporan Tahunan
29 Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi
usia 0-11 bulan dari 80% menjadi 90%
% Seksi Pemberantasan Penyakit Laporan Tahunan
30 Meningkatkan cakupan Acute Flacid Paralysis (AFP)
rate per 100.000 penduduk <15 tahun menjadi >2%;
% Seksi Surveilans dan Imunisasi Laporan Tahunan
31 Angka kesakitan DBD menjadi 51 per 100.000
penduduk
per 100.000
penduduk
Seksi Pemberantasan Penyakit Laporan Tahunan
32 Meningkatnya cakupan Desa/Kelurahan mengalami
KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi
% Seksi Surveilans dan Imunisasi Laporan Tahunan
33 Cakupan penemuan penderita pneumonia % Seksi Pemberantasan Penyakit Laporan Tahunan
34 Tata laksana kasus rabies % Seksi Pemberantasan Penyakit Laporan Tahunan
35Meningkatkan cakupan imunisasi bagi anak Sekolah
Dasar :
Seksi Surveilans dan Imunisasi Laporan Tahunan
- Campak % Laporan Tahunan
- DT % Laporan Tahunan
- Td % Laporan Tahunan
36 Cakupan Penemuan penderita diare % Seksi Pemberantasan Penyakit Laporan Tahunan
37 Cakupan penemuan penderita kusta % Seksi Pemberantasan Penyakit Laporan Tahunan
38 Prevalensi tekanan darah tinggi % Seksi Surveilans dan Imunisasi Laporan Tahunan
Meningkatnya pemerataan dan Mutu
Pelayanan Kesehatan
LKjIP Dinas Kesehatan Kab.Ogan Komering Ulu Tahun 2016
KETERANGANNo SASARAN STRATEGIS IKU (Tahun 2016) PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
39 Prevalensi obesitas pada penduduk usia
18 tahun
40 Prevalensi merokok penduduk usia 15 tahun % Seksi Surveilans dan Imunisasi Laporan Tahunan
4 Meningkatkan Pemberdayaan serta
Kesadaran Masyarakat untuk
berperilaku Hidup Bersih dan Sehat41 Meningkatnya cakupan desa siaga aktif menjadi 85%; % Seksi Promosi Kesehatan Laporan Tahunan
42Meningkatnya cakupan Posyandu Mandiri menjadi
50%% Seksi UKBM Laporan Tahunan
43Meningkatnya PHBS pada tingkat Rumah Tangga
menjadi 85%% Seksi Promosi Kesehatan Laporan Tahunan
44 Meningkatnya desa yang melaksanakan STBM %Seksi Penyehatan Lingkungan Laporan Tahunan
45Meningkatnya cakupan penjaringan kesehatan SD
danse tingkatnya.% Seksi UKBM Laporan Tahunan
46 Rasio Posyandu per satuan Balita Rasio Seksi UKBM Laporan Tahunan
47Meningkatnya cakupan Tempat-Tempat Umum yang
memenuhi syarat kesehatan menjadi 100%;% Seksi Penyehatan Lingkungan Laporan Tahunan
48Meningkatnya cakupan Tempat Pemgolahan
Makanan yang memenuhi syarat menjadi 100%;%
Seksi Penyehatan Lingkungan Laporan Tahunan
49Meningkatnya cakupan Penggunaan Air Bersih Rumah
Tangga menjadi 100%;%
Seksi Penyehatan Lingkungan Laporan Tahunan
50Puskesmas yang melaksanakan manajemen faktor
resiko kesehatan lingkunganAbsolut
Seksi Penyehatan Lingkungan Laporan Tahunan
51Persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat
kesehatan menjadi 100%%
Seksi Penyehatan Lingkungan Laporan Tahunan
52Meningkatnya penduduk yang menggunakan sarana
sanitasi yang memenuhi syarat
- SAB yang MS menjadi 75% %
- Jamban sehat menjadi 75% %
- rumah sehat menjadi 85% %
- SPAL Sehat menjadi 70% %
-Pengelolaan Sampah menjadi 70% %
53 Persentase kepesertaan SJSN Kesehatan % Seksi UKBM Laporan Tahunan
5 54 Puskesmas memiliki minimal 5 jenis tenaga kesehatan % Seksi Evaluasi dan Pelaporan Laporan Tahunan
%
Meningkatnya perlindungan finansial,
ketersediaan, penyebaran dan Mutu
Seksi Surveilans dan Imunisasi Laporan Tahunan
Seksi Penyehatan Lingkungan Laporan Tahunan
LKjIP Dinas Kesehatan Kab.Ogan Komering Ulu Tahun 2016
KETERANGANNo SASARAN STRATEGIS IKU (Tahun 2016) PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
55Persentase ketersediaan obat dan vaksin di
Puskesmas% Seksi Farmakmin Laporan Tahunan
56 Persentase obat yang memenuhi syarat % Seksi Farmakmin Laporan Tahunan
57Meningkatnya cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar
Masyarakat miskin/tidak mampu% Seksi UKBM Laporan Tahunan
58Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin% Seksi UKBM Laporan Tahunan
59 Penyelesaian Pelaporan kesehatan tepat waktu %Seksi Penyusunan Program dan
Pendataan
Laporan Bulanan,
Triwulan, Semester dan
Tahunan
ketersediaan, penyebaran dan Mutu
Obat serta Sumber Daya Kesehatan
LKjIP Dinas Kesehatan Kab.Ogan Komering Ulu Tahun 2016
Lampiran -5
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering UluTahun 2016
TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN
1 1 Menurunnya angka Kematian ibu melahirkan
menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup;
306/100.000
KH
1. Pertemuan Pengelola
Lansia Puskesmas
-
2. Lomba Posyandu Lansia
3.Pencatatan & Pelaporan
ibu Hamil
4. Pertemuan Evaluasi
Program Kesehatan
Keluarga
2 Menurunnya angka kematian bayi menjadi 24 per
1.000 kelahiran hidup;
24/1000 KH Program Peningkatan
Keselamatan Ibu Melahirkan
dan Anak
Audit Maternal Perinatal -
3 Menurunnya angka kematian neonatal menjadi 15
per 1.000 kelahiran hidup
15/1000 KH Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan Anak
Balita
Pelacakan kasus Kematian
Balita ( Autopsi Verbal)
Program Kemitraan
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan
Peningkatan Kapasitas
Nakes dalam pelayanan
kesehatan bayi terintegrasi
4 Jumlah anak balita gizi buruk tidak lebih dari 1 %; < 1%
5 Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh nakes
terlatih (cakupan PN) sebesar 95%
91% Program Perbaikan Gizi
Masyarakat
1. Penanggulangan Kurang
Energi Protein (KEP),Anemia
Gizi Besi, Gangguan Akibat
Kurang Yodium (GAKY,
Kurang Vit A, dan
Kekurangan Gizi Mikro
Lainnya
2. Pemberdayaan
Masyarakat untuk
pencapaian Keluarga sadar
gizi
Realisasi
Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan Lansia
Meningkatnya status
kesehatan dan gizi
masyarakat
PENETAPAN KINERJA
DINAS KESEHATAN KAB OKU TAHUN 2016
NO SASARAN STRATEGIS2015
IKU (tahun 2016)
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering UluTahun 2016
TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARANRealisasiNO SASARAN STRATEGIS
2015IKU (tahun 2016)
3. Pemberian tambahan
makanan dan vitamin
4. Pembinaan Gizi
Masyarakat
5.Penanggulangan/Penanga
nan Kelainan Gizi
Rasio Puskesmas, Poliknik, Pustu Persatuan
penduduk
1. Rehabilitasi sedang/berat
Poskesdes
- Puskesmas (30.000)
1 : 20.579
2. Pembangunan Poskesdes
dan poskestren
- Pustu (10.000)
1 : 7.951
3. Pembangunan rumah
dinas dokter dan paramedis
UPTD Puskesmas
-
- Poskesdes / Poskestal (3000)
1 : 2.072
4. Pembangunan Puskesmas
5. Rehabilitasi Sedang/Berat
Puskesmas
-
6. Rehabilitasi Sedang/Berat
Puskesmas Pembantu
-
7. Rahabilitasi rumah dinas
dokter dan paramedis
-
Program Standarisasi
Pelayanan Kesehatan
1. Peningkatan Manejemen
dan Pelayanan Kesehatan
Program Pengadaan
Peningkatan dan perbaikan
sarana dan prasarana
Puskesmas/Puskesmas
Pembantu dan jaringannya
6
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering UluTahun 2016
TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARANRealisasiNO SASARAN STRATEGIS
2015IKU (tahun 2016)
2. Pengembangan
Puskesmas Perawatan
3. Pengembangan
Puskesmas Non Perawat
4. Peningkatan UPTD
Labkesda
7 Bed Occupancy Rate (BOR) 85%
8 Average Legth of stay (av. LOS 6-8 hari) 6.8 hari
9Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan (1 TT/1.500
penduduk)1 : 1.500
10 Rasio Dokter persatuan penduduk (10.000) 1:10.000
11 Rasio tenaga kerja medis persatuan penduduk
(10.000) 1:10.000
12 Jumlah Kecamatan yang memiliki Puskesmas 14
13 Persentase Puskesmas rawat inap yang maupun
PONED sebesar 100% 4Program Peningkatan
Keselamatan Ibu
Pelatihan PONED
14 Persentase RS Kab/Kota yang melaksanakan PONEK
sebesar 100% 3
15 Cakupan kunjungan ibu hamil K495
1. Sosialisasi ANC Terpadu -
2. Pelatihan Kelas Ibu hamil -
3. Monitoring, Evaluasi,dan
pelaporan
4. Validasi data KIA Bidan
desa/Poskesdes di
puskesmas
-
Program Kemitraan
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan
Program Standarisasi
Pelayanan Kesehatan
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering UluTahun 2016
TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARANRealisasiNO SASARAN STRATEGIS
2015IKU (tahun 2016)
5. Fasilitasi Pelayanan KIA -
6. Inspeksi Visual Asam
Asetat (IVA)
7. Bantuan Operasional
Kesehatan ( BOK )
Program Peningkatan
Keselamatan Ibu Melahirkan
dan Anak
Peningkatan Kapasitas
Bidan dalam pencatatan
kohort dan surveilens
kesehatan
-
16 Cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani 80 Program Peningkatan
Keselamatan Ibu Melahirkan
dan Anak
1. Pertemuan evaluasi
program kesehatan keluarga
-
2. Pertolongan persalinan
dan penanganan komplikasi
-
17 Cakupan pelayanan nifas 90 1. Pelatihan PPGDON -
2. Pelatihan pencatatan dan
pelaporan KB
-
18 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang
ditangani
80 1. Manajemen bayi berat
lahir rendah
-
2. Manajemen Terpadu
Balita Sakit (MTBS)
-
3. Pertemuan Evaluasi
Program Kesehatan
Keluarga
-
4. Pemeriksaan Deteksi Dini
Kanker Serviks
Program Kemitraan
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan
Program Peningkatan
Keselamatan Ibu Melahirkan
dan Anak
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering UluTahun 2016
TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARANRealisasiNO SASARAN STRATEGIS
2015IKU (tahun 2016)
19 Cakupan kunjungan bayi 90 1.Stimulasi &intervensi dini
tumbuh kembang anak
-
2. Lomba Balita Sehat
Indonesia Kab. OKU
-
20 Cakupan pelayanan anak balita 90 3. Sosialisasi Posyandu
PAUD Terintegrasi
-
4. Sosialisasi kelas balita -
5. Penilaian Balita Sehat
6. Surveilans Kesehatan
balita
-
7. Pengadaan sarana klinik
remaja
-
8. Pelayanan kesehatan
peduli remaja (PKPR)
-
9. Pelatihan Konselor bagi
remaja
-
10. Pembinaan Kesehatan
Reproduksi, HIV,narkoba
bagi anak remaja dilapas
-
11. Deteksi dini kesehatan
anak remaja disekolah
-
12. Pembentukan
puskesmas KTA
-
21Cakupan pemberian PMT pada anak keluarga miskin 100
Program Peningkatan
pelayanan kesehatan anak
balita
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering UluTahun 2016
TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARANRealisasiNO SASARAN STRATEGIS
2015IKU (tahun 2016)
22 Cakupan gizi buruk yang mendapat perawatan 100
2 23 Puskesmas yang tersertifikasi Akreditasi 90%1. Pendampingan Akreditasi
Puskesmas2. Akreditasi Puskesmas
24 RRUD yang tersetifikasi rujukan Nasional Kelas B 100%
25 Persentase desa yang mencapai UCI (Universal Child
Imunization)95%
Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit
Menular
Peningkatan Imunisasi
3 Meningkatnya
Pengendalian penyakit
menular dan tidak
menular
26 Meningkatnya cakupan penemuan pasien baru TB
BTA Positif menjadi >70%
45% Program Pencegahan dan
Penanggulan Penyakit
Menular
Peningkatan kegiatan
pencegahan dan
pemberantasan penyakit
27 Menurunnya kasus malaria (annual Paracite Index-
API) dari 2 menjadi 1 per 1.000 penduduk;
45% Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
Penyelenggaraan
pencegahan dan
pemberantasan penyakit
menular oleh wabah
28 Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi
usia 0-11 bulan dari 100%
100% Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit
Menular
Peningkatan Imunisasi
29 Meningkatkan cakupan Acute Flacid Paralysis (AFP)
rate per 100.000 penduduk < 15 tahun menjadi >2
%
100% Program Pelayanan Kesehatan
Penduduk Miskin
Pelayanan Kesehatan akibat
lumpuh layu
30 Penderita DBD yang ditangani 100 Program Pencegahan dan
Penanggulan Penyakit
Menular
Pemusnahan/karatina
sumber penyebab penyakit
menular/ Jumantik
31 Meningkatnya cakupan Desa/Kelurahan mengalami
KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <
24% menjadi 100 %.
100% Program Pencegahan dan
Penanggulan Penyakit
Menular
Peningkatan Surveilans
epidemiologi dan
penanggulangan
KLB/Wabah
Meningkatnya
pemerataan dan Mutu
Pelayanan KesehatanProgram Upaya Kesehatan
Masyarakat
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering UluTahun 2016
TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARANRealisasiNO SASARAN STRATEGIS
2015IKU (tahun 2016)
32 Cakupan penemuan penderita pneumonia 100% Program Pencegahan dan
Penanggulan Penyakit
Menular
Penanggulangan Penyakit
ISPA
33 Meningkatkan cakupan imunisasi bagi anak Sekolah
Dasar :
Program Pencegahan dan
Penanggulan Penyakit
Menular
Pelayanan Vaksin Bagi Balita
dan Anak Sekolah
- Campak 100%
- DT 100%
- Td 100%
34 Cakupan penemuan penderita diare 100% Program Pencegahan dan
Penanggulan Penyakit
Menular
penyakit endemik dan
epidemik
35 Cakupan penemuan Penderita kusta <5 / 100.000 Program Pelayanan Kesehatan
Penduduk Miskin
Pelayanan Kesehatan Kulit
dan Kelamin
-
36 Tata laksana kasus rabies 100%Pencegahan &
Penanggulangan Penyakit
Menular
Pengadaan vaksin penyakit
menular
-
37 Prevalensi Tekanan darah Tinggi Menjadi 23,4% 23,4%Pencegahan &
Penanggulangan Penyakit
Menular
38 Prevalensi Obesitas pada penduduk Usia 18 tahun 5,4%
Surveilans Penyakit Tidak
Menular
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering UluTahun 2016
TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARANRealisasiNO SASARAN STRATEGIS
2015IKU (tahun 2016)
39 Prevalensi Merokok penduduk Usia 15 tahun 5,4%
40 Meningkatnya cakupan desa siaga aktif menjadi 85
%
40% Pengembangan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)
41 Meningkatnya cakupan Posyandu Mandiri menjadi
50%
15% Pengembangan kerja sama
lintas sektor dalam rangka
Promosi Kesehatan
42 Meningkatnya PHBS pada tingkat Rumah Tangga
menjadi 85%
35% Pengembangan media
promosi kesehatan
43 Meningkatnya desa yang melaksanakan STBM
menjadi 100%
20%
44 Meningkatnya cakupan penjaringan kesehatan SD
dan setingkatnya menjadi 90 %
30%
45 Rasio Posyandu per satuan Balita menjadi 1:50 1,29 : 100
46 Meningkatnya cakupan tempat-tempat umum yang
memenuhi syarat kesehatan menjadi 100%
80%Program Pengembangan
Lingkungan Sehat
Penyelenggaraan
Percepatan Sanitasi
Permukiman
47 Meningkatnya cakupan tempat pengolahan
makanan yang memenuhi syarat menjadi 100%
20%
48 Meningkatnya cakupan penggunaan air bersih
rumah Tangga menjadi 100%
80%
49 Puskesmas yang melaksanakan manajemen faktor
risiko kesehatan lingkungan (18 Puskesmas)
18 Pusk
Program Promosi Kesehatan &
Pemberdayaan Masyarakat
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
Penyelenggaraan
Penyehatan Lingkungan
Meningkatnya
pemberdayaan serta
kesadaran masyarakat
untuk Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
4
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering UluTahun 2016
TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARANRealisasiNO SASARAN STRATEGIS
2015IKU (tahun 2016)
50 Persentase kualitas air minum yang memenuhi
syarat kesehatan menjadi 100%
80%
Meningkatnya penduduk yang menggunakan sarana
sanitasi yang memenuhi syarat
Program Pengembangan
Lingkungan Sehat
Peningkatan Jamban Sehat
bagi keluarga Miskin
- SAB yang MS menjadi 90% 75%
- Jamban sehat menjadi 90% 75%
- Rumah sehat menjadi 90% 85%
- SPAL sehat menjadi 90% 70%
- Pengelolaan sampah menjadi 80%
5 52 Persentase kepesertaan SJSN Kesehatan menjadi
95%
60% 1.Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) melalui BPJS
JKN Kapasitas
2. Pengelolaan Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN)
dalm sistem Jaminan Sosial
Nasional
53 Puskesmas memiliki minimal 5 jenis tenaga
kesehatan menjadi 90%
20% 1. Pembentukan SIMPEG
Dinas Kesehatan
51
Meningkatnya
perlindungan finansial,
ketersediaan
penyebaran dan Mutu
Obat serta Sumber Daya
Kesehatan
Program Kemitraan
Peningkatan Kesehatan
Program Peningkatan Kaasitas
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering UluTahun 2016
TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARANRealisasiNO SASARAN STRATEGIS
2015IKU (tahun 2016)
2. Pelatihan Manajemen
Pengelolaan Keuangan
UPTD Se Kab.OKU
Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Penyediaan Jasa Tenaga
Teknis
Persentase ketersediaan obat dan vaksin di
Puskesmas menjadi 90%
90% 1. Pengadaan Obat dan
pembekalan Kesehatan
2. Peningkatan Pemerataan
Obat dan Perbekalan
Kesehatan
3. Pengembangan UPTD
Yanfar
55 Persentase obat yang memenuhi syarat menjadi
menjadi 94%
94
56 Penyelesaian pelaporan kesehatan tepat waktu 85% Program Promosi Kesehatan &
Pemberdayaan Masyarakat
Pengelolaan Perencanaan
dan SIMAK BMN
1. Penyusunan Laporan
Capaian Kinerja dan Ikhtisar
Realisasi Kinerja
2. Monitoring dan Evaluasi
Pelaporan Kesehatan
3. Inventarisasi Aset
dilingkungan Dinas
Kesehatan Kab. OKU dan
Puskesmas
54 Program obat dan
Pembekalan Kesehatan
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Program Peningkatan Kaasitas
Sumber Daya Aparatur
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering UluTahun 2016
TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARANRealisasiNO SASARAN STRATEGIS
2015IKU (tahun 2016)
4. Penyusunan Pencatatan
dan Pelaporan Keuangan
5. Penyusunan Kajian dan
Analisa data Program
Kesehatan
57 Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan dasar
masyarakat miskin/tidak mampu
100% Program Kemitraan
Peningkatan Kesehatan
Inspeksi Visual Asam Asettat
(IVA)
58 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin
100% Program Kemitraan
Peningkatan Kesehatan
Jaminan Sumsel Sehat
Semesta
Penelolaan Jaminan Sosial
Kesehatan Sumsel Semesta
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering UluTahun 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH
DINAS KESEHATAN
TAHUN 2016
Jl. Jend. A. Yani Km. 6 Kemelak Telp. (0735)-320223 Fax (0735)-324462
BATURAJA - OKU - SUMATERA SELATAN
Lampiran
ii
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Ikhtisar Eksekutif
Hal.
i
ii
iii
iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Struktur Organisasi & Tugas Pokok dan Fungsi
1.3 Maksud dan Tujuan LKjIP
1.4 Sistematika Penyajian
BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis
2.2 Rencana Kerja
2.3 Penetapan Kinerja
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Pengukuran Capaian Kinerja
3.2 Evaluasi dan Analisis Indikator Kinerja
3.3 Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja
3.4 Akuntabilitas Keuangan
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN
1. Rencana Strategis (RS)
2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016
3. Pengukuran Kinerja (PK) Tahun 2016
4. Indikator Kinerja Utama Tahun 2016
5. Penetapan Kinerja DInas Kesehatan Tahun 2016
1
1
2
3
3
5
5
8
12
32
32
33
67
71
73
DAFTAR ISI
iii
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Rencana kinerja Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2016
Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun
2016
Matrik Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi
Masyarakat
Matrik Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Pemerataan dan Mutu
Pelayanan Kesehatan
Matrik Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Pengendalian Penyakit
Menular dan Tidak Menular
Matrik Capaian Kinerja Sasaran Meningkatkan Pemberdayaan serta
Kesadaran Masyarakat untuk Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat
Matrik Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Perlindungan Finansial,
Ketersediaan, Penyebaran dan Mutu Obat serta Sumber Daya Kesehatan
Matrik Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja dengan Target pada Akhir
Tahun 2016
Akuntabilitas Keuangan
Hal.
8
12
33
45
47
56
62
67
71
DAFTAR TABEL
iv
LaporanAkuntabilitasKinerjaIntansiPemerintah (LKjIP)
DinasKesehatanKabupatenOganKomeringUlutahun
2016inimerupakanwujudpertanggungjawabanpelaksanaanPerencanaanStrategis
(Renstra)tahunpertama, yang berisiinformasitentangkeberhasilanmaupunkegagalanpencapaiansasaran
yang telahditetapkan, termasukhambatan yang dihadapidanpemecahanmasalahnya.
RenstraKabupatenOganKomeringUlumerupakansuaturencanajangkamenegahtahun 2016 -
2021 yang sangatmenentukandalammeningkatkankinerjaDinasKesehatandanmemuat 1 (satu)
pernyataanVisi, 3 (tiga) pernyataanMisi yang diemban,serta 4 (empat) tujuan yang
harusdicapaipadaakhirtahun 2016melalui 5 sasaranstrategis.
SesuaiRencanaKerjaTahunan (RKT) yang telahdisusununtuktahun 2016terdapat
5sasaranstrategis, 10kebijakan, 20 program yang harusdicapai / dilaksanakan,
dengandukungananggaran DPA-SKPD DinasKesehatanKabupatenOganKomeringUluTahun 2016 yang
tersediasebesar Rp. termasukbelanjapegawai.
PercapaianKinerjaSasaran
PengukuranPencapaianKinerjadari 59indikator yang ada, 33indikator yang
termasukkategorisangatberhasil, 10indikatortermasukkategoriberhasil, dan
6indikatortermasukcukupberhasil. Tetapiada 10indikatorkinerja yang termasukkatagoritidakberhasilyakni
1) PersentasePuskesmasRawatInap yang mampu PONED (target 100%);2) Puskesmas yang
tersertifikasiakreditasi; 3) RSUD yang tersertifikasiRujukannasionalkelas B; 4) Terkendalinyaprevalensi
HIV/AIDS padapopulasidewasandari 0,2 menjadi di bawah 0,5%; 5) Cakupan Acute Flacid Paralysis
(AFP) rate per 100.000 pendudukdibawah 15 tahun; 6)Cakupandesa/kelurahanmengalami KLB yang
dilakukanpenyelidikanepidemiologi< 24 jam; 7)Cakupanpenemuanpenderitakusta< 5 per 100.000
penduduk; 8) Prevalensitekanandarahtinggimenjadi 23,4%; 9)
Prevalensimerokokpendudukdibawahusia 15 tahunsebesar 5,4% dan
10)Meningkatnyacakupantempatpengolahanmakanan yang memenuhisyaratkesehatan.
RencanadanRealisasiAnggaran
Anggaran yang tersediauntukDinasKesehatanKabupatenOganKomeringUlutahun 2016sebesar
Rp. terdiridari:BelanjaLangsung Rp. danBelanjaTidaklangsung Rp.
RealisasiAnggaranpadaTahunAnggaran 2016secaraumummencapai94% atauRp.
denganrincian: persentaserealisasibelanjalangsungsebesar91,71% atauRp.
danbelanjatidaklangsungmencapaiRp. atau 97,58%.
IKHTISAR EKSEKUTIF
i
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang telah
diberikan, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) SKPD Dinas Kesehatan
Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2016 dapat terselesaikan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan laporan kinerja tahunan
yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran. LKjIP Dinas
Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu disusun dengan mengacu pada Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010. LKjIP Dinas
Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2016 merupakan pertanggungjawaban awal
pelaksanaan Perencanaan Strategis (RENSTRA) Tahun Pertama (periode 2016 – 2021) serta memuat
informasi tentang keberhasilan maupun kegagalan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, termasuk
hambatan yang dihadapi. LKjIP ini juga memberikan gambaran hasil yang dicapai berdasarkan kinerja
semua program yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu
didukung oleh 17 UPTD Puskesmas serta jaringannya pada masing-masing Kecamatan.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam proses
penyusunan laporan ini. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, oleh
karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun demi penyempurnaan laporan ini di masa yang
akan datang.
Akhirnya kami berharap semoga laporan LKjIP Dinas Kesehatan Tahun 2016 ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak dan dapat dipergunakan untuk perbaikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
Baturaja, Maret 2017
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Ogan Komering Ulu
H.Suharmasto, SKM, M. EPID
NIP. 195904141981111001
KATA PENGANTAR