PENCEMARAN LINGKUNGAN ABIOTIK DAN BIOTIK
-
Upload
sul-sul-caen -
Category
Documents
-
view
1.121 -
download
3
description
Transcript of PENCEMARAN LINGKUNGAN ABIOTIK DAN BIOTIK
MAKALAH
PENCEMARAN LINGKUNGAN ABIOTIK DAN BIOTIK
Oleh :
SYAMSUL ARIFIN
090910301066
JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
2012
1
DAFTAR ISI
BAB 1
1. Pendahuluan..................................................................................... 1
BAB II
1. Pengertian Abiotik……………………………………………….. 3
2. Pencemaran Udara………………………………………………. 3
3. CFC……………………………………………………………….. 4
4. SO, SO2............................................................................................................................ 4
5. Asap Rokok……………………………………………………….. 5
6. Pencemaran Air…………………………………………………... 6
7. Pencemaran tanah………………………………………………... 8
8. engertian Biotik…………………………………………………… 9
9. Komunitas…………………………………………………………. 14
10. Ekosistem………………………………………………………….. 15
11. Komponen Biotik…………………………………………………. 15
12. Interaksi Antarkomponen Biotik dengan Abiotik……………… 17
BAB III
1. PENUTUP
2. KESIMPILAN………………………………………………….... 18
3. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………… 19
2
MAKALAH
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia hidup di bumi tidaklah sendirian, melainkan bersama mahkluk lain
yaitu tumbuhan, hewan dan jasad renik. Mahkluk hidup yang lain itu bukanlah
sekedar kawan hidup yang hidup bersama secara netral atau pasif terhadap manusia,
melainkan hidup manusia itu terkait erat pada mereka. Tanpa mereka manusia
tidaklah dapat hidup. Kenyataan ini dapat kita lihat dengan mengandaikan di bumi ini
tidak ada hewan dan tumbuhan. Dari manakah kita mendapat oksigen dan makanan?
Sebaliknya seandainya tidak ada manusia, tumbuhan, hewan dan jasad renik akan
dapat melangsungkan kehidupannya seperti terlihat dari sejarah bumi sebelum ada
manusia. Karena itu anggapan bahwa manusia adalah mahkluk yang paling berkuasa
sebenarnya tidak benar.
Seharusnya kita menyadari bahwa kitalah yang membutuhkan mahkluk hidup yang
lain untuk kelangsungan hidup kita dan bukannya mereka yang membutuhkan kita
untuk kelangsungan hidup mereka.
Secara umum di masyarakat sering disebut istilah “lingkungan hidup” cukup
dengan “lingkungan saja”. Anda tentu bertanya apa sih yang dimaksud dengan
lingkungan hidup?
Lingkungan hidup adalah suatu sistem komplek yang berada di luar individu yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organisme.
Lingkungan hidup itu terdiri dari dua komponen yaitu komponen abiotik dan biotik :
a. Komponen abiotik, yaitu terdiri dari benda-benda mati seperti air, tanah,
udara,
cahaya, matahari dan sebagainya
3
b. Komponen biotik, yaitu terdiri dari mahkluk hidup seperti hewan, tumbuhan
dan manusia.
Komponen-komponen yang ada di dalam lingkungan hidup merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan dan membentuk suatu sistem kehidupan yang disebut
ekosistem. Suatu ekosistem akan menjamin keberlangsungan kehidupan apabila
lingkungan itu dapat mencukupi kebutuhan minimum dari kebutuhan organisme.
BAB II
PEMBAHASAN
4
A. Pengertian Abiotik
Abiotik (bahasa Inggris: Abiotic) adalah salah satu komponen atau faktor
dalam lingkungan. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa
seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Pengertian komponen
abiotik yang tepat adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup,
komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk tak hidup, komponen lingkungan
yang terdiri atas manusia dan tumbuhan, serta komponen lingkungan yang terdiri atas
makhluk hidup dan mkhluk tak hidup .
Abiotik merupakan lawan kata dari biotik. Komponen abiotik adalah
komponen-komponen yang tidak hidup atau benda mati. Yang termasuk komponen
abiotik adalah tanah, batu dan iklim, hujan, suhu, kelembaban, udara, serta matahari.
a. Pencemaran Udara
Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil
pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.
1.CO2
Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar
CO2 di udara. Karbon dioksida itu berasal dari pabrik, mesin-mesin yang
menggunakan bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi), juga dari mobil, kapal,
pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara tidak
segera diubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan di seluruh dunia
yang ditebang. Sebagaimana diuraikan diatas, hal demikian dapat mengakibatkan
efek rumah kaca.
2.CO
Di lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran. Misalnya,
menghidupkan mesin mobil di dalam garasi tertutup. Jika proses pembakaran di
mesin tidak sempurna, maka proses pembakaran itu menghasilkan gas CO (karbon
5
monoksida) yang keluar memenuhi ruangan. Hal ini dapat membahayakan orang
yang ada di garasi tersebut. Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil
dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot akan masuk ke
dalam mobil, sehingga dapat menyebabkan kamatian.
3.CFC
Pencemara dara yang berbahaya lainnya adalah gas khloro fluoro karbon
(disingkat CFC). Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak beraksi,
tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berbahaya. Gas ini dapat digunakan misalnya
untuk mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC (freon), pendingin pada almari
es, dan penyemprot rambut (hair spray).
Gas CFC yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer terdapat
lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung bumi dari pengaruh
cahaya ultraviolet. Kalau tidakl ada lapisan ozon, radiasi cahaya ultraviolet mencapai
permukaan bumi, menyebabkan kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil,
menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan kanker kulit atau kanker retina mata. Jika
gas CFC mencapai ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan
ozon tersebut “berlubang” yang disebut sebagai “lubang” ozon.
Menurut pengamatan melalui pesawat luar angkasa, lubang ozon di kutub
Selatan semakin lebar. Saat ini luasnya telah melebihi tiga kali luas benua Eropa.
Karena itu penggunaan AC harus dibatasi.
4. SO, SO2
Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh pembakaran fosil
(minyak, batubara). Gas tersebut dapat beraksi dengan gas nitrogen oksida dan air
hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam. Maka terjadilah hujan asam.
Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati. Produksi
pertanian merosot. Besi dan logam mudah berkarat. Bangunan –bangunan kuno,
6
seperti candi, menjadi cepat aus dan rusak. Demikian pula bangunan gedungdan
jembatan.
5. Asap Rokok
Polutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok.
Asap rokok mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat menyababkan batuk
kronis, kanker patu-paru, mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai
gangguan kesehatan lainnya.
Perokok dapat di bedakan menjadi dua yaitu perokok aktif dan perokok pasif.
Perokok aktif adalah mereka yang merokok. Perokok pasif adalah orang yang tidak
merokok tetapi menghirup asap rokok di suatu ruangan.
Menurut penelitian, perokok pasif memiliki risiko yang lebih besar di
bandingkan perokok aktif. Jadi, merokok di dalam ruangan bersama orang lain yang
tidak merokok dapat mengganggu kesehatan orang lain.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain :
a. Terganggu kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan
(bronkhitis, emfisema, dan kemungkinan kanker paru-
paru.
b. Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan
memudarnya warna cat.
c. Terganggunya oertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun
atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas
yang bersifat asam.
d. Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat
menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi
dan mencairkan es di kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut akan
naik sehingga mempengaruhi keseimbangan ekologi
e. Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen
b. Pencemaran Air
7
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau
komponen lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu.
Kualitas air yang terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna.
Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya,
pencemaran air dapat dibedakan antara lain :
1. Limbah Pertanian Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau
pupuk organik.
Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati
kemudian dimakan hewan atau manusia orang yang memakannya akan
keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan agar memilih insektisida yang
berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat
biodegradabel obet ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air dapat
menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi, ganggang dan
tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal yang demikian akan mengancam
kelestarian bendungan- bemdungan akan cepat dangkal dan biota air akan mati
karenanya.
2. Limbah Rumah Tangga Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber
pencemaran air.
Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal
sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air
got/parit, kemudian ikut aliran sungai. Adapula bahan-bahan anorganik seperti
plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun,
menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari
limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan
jamur Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan
pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air
akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing
Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk
8
biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari limbah
pemukiman.
Dikota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang
menyengat. Didalam air got yangdemikian tidak ada organisme hidup kecuali
bakteri dan jamur. Dibandingkan dengan limbah industri, limbah rumah tangga di
daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada.
3. Limbah Industri
Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan yang
dihasilkan tergantung pada jenis industri. Mungkin berupa polutan organik
(berbau busuk), polutan anorganik (berbuaih, berwarna), atau mungkin berupa
polutan yang mengandung asam belerang (berbau busuk), atau berupa suhu (air
menjadi panas). Pemerintah menetapkan tata aturan untuk mengendalikan
pencemara air oleh limbah industri. Misalnya, limbah industri harus diolah
terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai agar tidak terjadi pencemaran.
Dilaut, sering terjadi kebocoran tangker minyak karena bertabrakan dengan kapal
lain. Minyak yang ada di dalam kapal tumpah menggenangi lautan dalam jarak
ratusan kilometer. Ikan, terumbu karang, burung laut, dan hewan-hewan laut
banyak yang mati karenanya. Untuk mengatasinya, polutan dibatasi dengan pipa
mengapung agar tidak tersebar, kemudian permukaan polutan ditaburi dengan zat
yang dapat menguraikan minyak.
4. Penangkapan Ikan Menggunakan racun
Sebagia penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari
tumbuhan atau potas (racun)untuk menangkap ikan tangkapan, melainkan juga
semua biota air.
Racun tersebut tidak hanya hewan-hewan dewasa, tetapi juga hewan-hewan yang
masih kecil. Dengan demikian racun yang disebarkan akan memusnahkan jenis
9
makluk hidup yang ada didalamnya. Kegiatan penangkapan ikan dengan cara
tersebut mengakibatkan pencemaran di lingkungan perairan dan menurunkan
sumber daya perairan.
Akibat yang dtimbulkan oleh pencemaran air antara lain :
a. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya
kandungan oksigen.
b. Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air
(eutrofikasi, dan
c. Pendangkalan Dasar perairan.
d. Punahnya biota air, misalnya ikan, yuyu, udang, dan serangga air.
e. Munculnya banjir akibat got tersumbat sampah.
f. Menjalarnya wabah muntaber.
c. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah tangga,
pasar, industri, kegiatan pertanian, dan peternakan.
Sampah dapat dihancurkan oleh jasad-jasad renik menjadi mineral, gas,
dan air, sehingga terbentuklah humus. Sampah organik itu misalnya dedaunan,
jaringan hewan, kertas, dan kulit. Sampah-sampah tersebut tergolong sampah yang
mudah terurai. Sedangkan sampah anorganik seperti besi, alumunium, kaca, dan
bahan sintetik seperti plastik, sulit atau tidak dapat diuraikan. Bahan pencemar itu
akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita
buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu
kita setelah ratusan tahun kemudian.
Sebaiknya, sampah yang akan dibuang dipisahkan menjadi dua wadah.
Pertama adalah sampah yang terurai, dan dapat dibuang ke tempat pembuangan
sampah atau dapat dijadikan kompos. Jika pembuatan kompos dipadukan dengan
pemeliharaan cacing tanah, maka akan dapat diperoleh hasil yang baik. cacing
10
tanah dapat dijual untuk pakan ternak, sedangkan tanah kompos dapat dijual untuk
pupuk. Proses ini merupakan proses pendaurulangan (recycle). Kedua adalah
sampah yang tak terurai, dapat dimanfaatkan ulang (penggunaulangan = reuse).
Misalnya, kaleng bekas kue digunakan lagi untuk wadah makanan, botol selai
bekas digunakan untuk tempat bumbu dan botol bekas sirup digunakan untuk
menyimpan air minum.
Baik pendaurulangan maupun penggunaulangan dapat mencegah terjadinya
pencemaran lingkungan. Keuntungannya, beban lingkungan menjadi berkurang.
Kita tahu bahwa pencemaran tidak mungkin dihilangkan. Yang dapat kita lakukan
adalah mencegah dampak negatifnya atau mengendalikannya.
Selain penggunaulangan dan pendaurulangan, masih ada lagi upaya untuk
mencegah pencemaran, yaitu melakukan pengurangan bahan/ penghematan
(reduce), dan melakukan pemeliharaan (repair). Di negara maju, slogan-slogan
reuse, reduce, dan repair, banyak diedarkan ke masyarakat. Akibat yang
ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain :
a. Terganggunya kehidupan organisme (terutama mikroorganisme
dalam tanah).
b. Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik
untuk pertumbuhan tanaman, dan
c. Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi.
B. engertian Biotik
Biotik (bahasa Inggris: biotic) adalah salah satu komponen atau faktor dalam
lingkungan. Komponen biotik meliputi semua faktor hidup yaitu: kelompok
organisme produsen, konsumen dan pengurai.
Ciri faktor biotik, yaitu :
11
1) Bernapas.
2) Tumbuh.
3) Berkembang biak.
4) Iritabilita.
5) Makan dan minum.
6) Melakukan ekskresi.
7) Beradaptasi dengan lingkunagnnya.
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidaup di
bumi,baik tumbuhan,hewan maupun manusia. Dalam ekosistem,tumbuhan
berperan sebagai produsen,hewan berperan sebagai konsumen,dan
mikroorganisme berperan sebagai dekomposer. Faktor biotik juga meliputi
tingkatan- tingkatan organism yang meliputi individu, populasi, komunitas,
ekosistem, dan biosfer.
a. Individu
Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing,
sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam
mempertahankan hidup, seti jenis dihadapkan pada masalah-masalah hidup yang
kritis. Misalnya, seekor hewan harus mendapatkan makanan, mempertahankan
diri terhadap musuh alaminya, serta memelihara anaknya. Untuk mengatasi
masalah tersebut, organisme harus memiliki struktur khusus seperti : duri, sayap,
kantung, atau tanduk. Hewan juga memperlihatkan tingkah laku tertentu, seperti
membuat sarang atau melakukan migrasi yang jauh untuk mencari makanan.
Struktur dan tingkah laku demikian disebut adaptasi.
Ada bermacam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya,
yaitu: adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.
1. Adaptasi morfologi
12
Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan
hidupnya. Contoh adaptasi morfologi, antara lain sebagai berikut.
a. Gigi-gigi khusus
Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi
taring besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan
ujung pemotong yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya.
b. Moncong
Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika
Tengah dan Selatan. Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga
lain yang merayap. Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung
mulut kecil tak bergigi dengan lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap
semut dari sarangnya. Hewan ini mempunyai lidah panjang dan bergetah
yangdapat dijulurkan jauh keluar mulut untuk menangkap serangga.
c. Paruh
Elang memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung
dan
ujungnya tajam. Fungsi paruh untuk mencengkeram korbannya.
d. Daun
Tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan serangga), misalnya kantong
semar,
memiliki daun yang berbentuk piala dengan permukaan dalam yang licin
sehingga dapat menggelincirkan serangga yang hinggap. Dengan enzim yang
dimiliki tumbuhan insektivora, serangga tersebut akan dilumatkan, sehingga
tumbuhan ini memperoleh unsur yang diperlukan.
e. Akar
Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi untuk menyerap air yang
terdapat jauh di dalam tanah. Sedangkan akar hawa pada tumbuhan bakau
untuk bernafas.
13
2. Adaptasi fsiologi
Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk
mempertahankan hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut.
a. Kelenjar bau
Musang dapat mensekresikan bau busukdengan cara menyemprotkan cairan
melalui sisi lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri
dari musuhnya.
b. Kantong tinta
Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila
musuh datang, tinta disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga musuh tidak
dapat melihat kedudukan cumi-cumi dan gurita.
c. Mimikri pada kadal
Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan
warna ini dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor luar berupa
suhu serta keadaan sekitarnya.
3. Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku.
Contohnya sebagai berikut :
a. Pura-pura tidur atau mati
Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan
ini sering berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor
anjing.
b. Migrasi
Ikan salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat
yang sesuai untuk bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem
dewasa yang berumur empat sampai tujuh tahun berkumpul di teluk
14
disepanjang
Pantai Barat Amerika Utara untuk menuju ke sungai. Saat di sungai, ikan salem
jantan mengeluarkan sperma di atas telur-telur ikan betinanya. Setelah itu ikan
dewasa biasanya mati. Telur yang telah menetas untuk sementara tinggal di air
tawar. Setelah menjadi lebih besar mereka bergerak ke bagian hilir dan
akhirnya kelaut.
b. Populasi
Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu
disebut populasi Misalnya, populasi pohon kelapa dikelurahan Tegakan pada tahun
1989 berjumlah 2552 batang.
Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi ini
disebut dinamika populasi. Perubahan ini dapat dihitung dengan menggunakan
rumus perubahan jumlah dibagi waktu. Hasilnya adalah kecepatan perubahan
dalam populasi. Misalnya, tahun 1980 populasi Pinus di Tawangmangu ada 700
batang. Kemudian pada tahun 1990 dihitung lagi ada 500 batang pohon Pinus.
Dari fakta tersebut kita lihat bahwa selama 10 tahun terjadi pengurangan pohon
pinus sebanyak 200 batang pohon. Untuk mengetahui kecepatan perubahan maka
kita membagi jumlah batang pohon yangberkurang dengan lamanya waktu
perubahan terjadi :
700 - 500 = 200batang
1990-1980 10 tahun
= 20 batang/tahun
Dari rumus hitungan di atas kita dapatkan kesimpulan bahwa rata-rata
berkurangnya pohon tiap tahun adalah 20 batang. Akan tetapi, perlu diingat
bahwa penyebab kecepatan rata-rata dinamika populasi ada berbagai hal. Dari
alam mungkin disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, serangan penyakit,
15
sedangkan dari manusia misalnya karena tebang pilih. Namun, pada dasarnya
populasi mempunyai karakteristik yang khas untuk kelompoknya yang tidak
dimiliki oleh masing-masing individu anggotanya. Karakteristik iniantara lain :
kepadatan (densitas), laju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas), potensi
biotik, penyebaran umur, dan bentuk pertumbuhan. Natalitas danmortalitas
merupakan penentu utama pertumbuhan populasi.
Dinamika populasi dapat juga disebabkan imigrasi dan emigrasi. Hal ini
khusus untuk organisme yang dapat bergerak, misalnyahewan dan manusia.
Imigrasi adalahperpindahan satu atau lebih organisme kedaerah lain atau
peristiwa didatanginya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme; didaerah yang
didatangi sudah terdapat kelompok dari jenisnya. Imigrasi ini akan meningkatkan
populasi.
Emigrasi adalah peristiwa ditinggalkannya suatu daerah oleh satu atau lebih
organisme, sehingga populasi akan menurun. Secara garis besar, imigrasi dan
natalitas akan meningkatkan jumlah populasi, sedangkan mortalitas dan emigrasi
akan menurunkan jumlah populasi. Populasi hewan atau tumbuhan dapat berubah,
namun perubahan tidak selalu menyolok. Pertambahan atau penurunan populasi
dapat menyolok bila ada gangguan drastis dari lingkungannya, misalnya adanya
penyakit, bencana alam, dan wabah hama.
c. Komunitas
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu
waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan
dengan individu dan populasi.Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian
dari komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman
interaksinya.
16
d. Ekosistem
Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini
menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Ekosistem adalah suatu
kesatuan dinamis yang terdiri dari berbagai spesies makhluk hidup yang berinteraksi
dengan lingkungannya, baik lingkungan biotik maupun abiotik (materi dan
energi).memiliki komponen dan menjalankan fungsi/ proses tertentu yang saling
berkaitan dan bergantung satu dengan yang lainnya. Komponen penyusun ekosistem
terdiri atas dua macam, yaitu komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah
komponen yang terdiri atas makhluk hidup,sedangkan komponen abiotik adalah
komponen yang terdiri atas benda mati. Seluruhkomponen biotik dalam suatu
ekosistem membentuk komunitas. Dengan demikian,ekosistem dapat diartikan
sebagai kesatuan antara komunitas dengan lingkunagn abiotiknya.
Komponen Biotik
Meliputi semua faktor hidup yaitu; kelompok organisme produsen, konsumen dan
pengurai.Lebih jelasnya berdasarkan caranya memperoleh makanan di dalam
ekosistem, organisme anggota komponen biotik dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Produsen, yang berarti penghasil. Dalam hal ini, produsen berarti organisme yang
mampu menghasilkan zat makanan sendiri. Yang termasuk dalam kelompok ini
adalah tumbuha hijau atau tumbuhan yang mempunyai klorofil.Di dalam
ekosistem
perairan, komponen biotik yang berfungsi sebagai produsen adalah berbagai jenis
alga dan fitoplankton.
Produsen merupakan organisme autotrof yang mampu menghasilkan zat
organik pembentuk tubuhnya dari zat-zat anorganik seperti air . dan mineral, yang
termasuk ke dalam kelompok produsen ini ailah semua tumbuhan hijau yang dapat
melakukan proses fotosintesis dan berkemampuan untuk menghasilkan
karbohidrat. Karbohidrat merupakan zat pembentuk dasar dari berbagai zat
17
makanan, seperti protein dan lemak yang terbentuk sebagai hasil kombinasi
dengan nutrisi lainnya seperti nitrat, fosfor dan potasium.
b. Konsumen, yang berarti pemakai, yaitu organisme yang tidak dapat menghasilkan
zat makanan sendiri tetapi menggunakan zat makanan yang dibuat oleh organisme
lain. Organisme yang secara langsung mengambil zat makanan dari tumbuhanhijau
adalah herbivora. Oleh karena itu, herbivora sering disebut konsumen tingkat
pertama. Karnivora yang mendapatkan makanan dengan memangsa herbivora
disebut konsumen tingkat kedua.Karnivora yang memangsa konsumen tingkat
kedua disebut konsumen tingkatketiga dan seterusnya. Konsumen, merupakan
organisme heterotrof yang menggunakan zat organik yang berasal dari hasil
produksai produsen, kemudian organisme heterotrof ini yang terdiri dari kelompok
hewan terdiri dari beberapa tingkat yaitu: 1)konsumen primer berupa hewan
herbivora (hewan pemakan tumbuhan secara langsung), 2) konsumen sekunder
(kedua) berupa kelompok hewan pemakan herbivora, 3) konsumen tersier (ketiga),
berupa kelompok hewan karnivora dan pemakan karnivora lainnya. Kelompok
konsumen ini mengubah bahan-bahan materi organik menjadi materi penyusun
tubuhnya.
c. Dekomposer atau Pengurai.
Dekomposer adalah komponen biotik yang berperan menguraikan bahan
organik yang berasal dari organisme yang telah mati ataupun hasil pembuangan
sisa pencernaan. Dengan adanya organisme pengurai, unsur hara dalam tanah yang
telah diserap oleh tumbuhan akan diganti kembali, yaitu berasal dari hasil
penguraian organisme pengurai.
Berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme merupakan makhluk
hidup dan disebut sebagai komponen biotik.Kelompok pengurai ini umumnya
terdiri atas kelompok bekteri dan jamur. Suatu ekosistem secara fundamental
menunjukkan proses-proses sirkulasi materi, transformasi dan akumulasi energi
18
melalui aktivitas organisme yang melibatkan kegiatan-kegiatan biologi seperti
fotosintesis, dekomposisi, respirasi dan predasi, dengan demikian struktur dan
fungsi ekosistem mempunyai kaitan yang erat antara satu dengan lainnya.
Pengurai, berupa kelompok organisme heterotrof yang menguraikan produsen dan
konsumen yang telah mati, sehingga materi organik yang kompleks dapat diubah
menjadi materi yang lebih sederhana dan akhirnya menjadi mineral-mineral yang
dapat dimanfaatkan kembali oleh produsen.
C. Interaksi Antarkomponen Biotik dengan Abiotik
Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem.
Hubungan antara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran
energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga
struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi. Dengan
adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan
keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini
merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka
akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai
keseimbangan baru.
19
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Komponen biotik meliputi semua faktor hidup yaitu kelompok organisme
produsen, konsumen dan pengurai. Komponen abiotik adalah komponen-
komponen yang tidak hidup atau benda mati. Yang termasuk komponen abiotik
adalah tanah, batu dan iklim, hujan, suhu, kelembaban, udara, serta matahari.
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di
bumi, baik tumbuhan,hewan maupun manusia. Dalam ekosistem, tumbuhan
berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan
mikroorganisme berperan sebagai dekomposer. Faktor biotik juga meliputi
tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas,
ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup tersebut
dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk
suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Juga interaksi antara komponen biotik
dengan abiotik membentuk ekosistem.
20
Daftar pustaka
Pratiwi, D.A 1998. Buku Penuntun Biologi SMU kelas 1. Jakarta, Erlangga
Retnowati, Pristilla. 1999. Seribu Pena Biologi SMU Jilid I. Jakarta : Erlangga
Syamsuri, Istamar. 2000. Biologi 2000 SMU jilid B. Jakarta : Erlangga
Surnat, Djajadiningrat. 1990. Kwalitas lingkungandi Indonesia, kontor
kependudukan dan lingkungan hidup: Jakarta
Ruslan H, prowiro.1983. ekologi lingkungan pencemaran. Setya wacona: semarang
Sejogja. 1982. Ekologi pedesaan: cv rajawali, Jakarta
Soetikno S, sastroutomo. 1990. Ekologi gulma. Gramedia pustaka utama: jakarta
21