PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD … · an transportasi hasil budidaya pertanian“. ......
-
Upload
nguyenkhuong -
Category
Documents
-
view
304 -
download
11
Transcript of PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD … · an transportasi hasil budidaya pertanian“. ......
PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD HANDLING PRACTICES/GHP)
RIMPANG
Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian
Kementerian Pertanian (2017)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah berlatih peserta
diharapkan dapat menjelaskan
dan mengerti mengenai pasca
panen rimpang dengan baik dan
benar sesuai dengan
rekomendasi
Tujuan pascapanen :
1. Mempertahankan mutu produk segaragar tetap prima sampai ke tangankonsumen,
2. Menekan kehilangan karenapenyusutan dan kerusakan,
3. Memperpanjang daya simpan danmeningkatkan nilai ekonomis hasilpertanian.
Pengertian Pasca PanenMenurut pasal 3 1 UU No. 12 /19 9 2,
adalah “suatu kegiatan yang meliputipembersihan, pengupasan, sortasi, pengaw etan, pengemasan, penyimpanan, standarisasi mutu, d an transportasi hasil budidaya pertanian“.
Pengumpulan adalah upaya menyatukan hasil panen
pada tempat/wadah/media tertentu sebelum dilakukankegiatan penanganan pascapanen selanjutnya.
DEFINISI DAN TUJUANDefinisi:
Pasca panen adalah tindakan yang dilakukan setelahpanen, mulai dari membersihkan hasil panen darikotoran.
Tujuan :
1. Menghasilkan produk tahan simpan danberkualitas
2. Mempertahankan kandungan bahan aktif yang memenuhi standar mutu secara konsisten.
Sortasi yaitu pemilahan kedelai yang baik dari yang rusak atau
cacat dan benda asing lainnya.
Pembersihan merupakan suatu upaya untuk membuang
kotoran pada permukaan kulit sebelum komoditi dikonsumsi/
diolah lebih lanjut.
Grading adalah kegiatan pengkelasan produk berdasarkan
karakteristik fisik seperti ukuran, bentuk dan warna.
Pasca panen menghasilkan :
a. produk segar
b. simplisia.
Tahapan pembuatan:
(a)Penyiapan bahan baku;
(b). Penyiapan peralatan dan bahan kemasan;
(c)Pemrosesan;
(d)Pengemasan dan pelabelan
(e)Penyimpanan;
Bahan
rimpang jahe segar dari hasil panen yang besar dan cukup
umur (8 – 10 bulan) masih dalam keadaan segar, tidak
busuk dan tidak rusak / cacat;
PeralatanWadah/bak/ember; Sikat plastik; Keranjang plastik; Pisau tidak
berkarat; Alas perajang, Alat pengering : tampi, solar dryer
(sinar matahari); Para-para; rak alumunium atau stainless steel;
Timbangan; Kemasan baru (karung, kantong plastik, tong/ fiber drum);
Label;
a. Penyortiran awal (basah).
Penyortiran dilakukan untuk memisahkan rimpang jahe yang bagus
dengan rimpang jahe yang busuk/rusak atau cemaran bahan asing
lainnya dan akan diproses / di kemas dalam bentuk simplisia dan
bahan rimpang jahe segar;
b. PencucianPencucian dilakukan dengan sikat plastik secara hati-hati untuk
menghilangkan kotoran dari hasil panen dan mengurangi mikroba yang
menempel pada rimpang jahe. Pencucian dilakukan secara bertahap
(dalam bak-bak pencucian bertingkat). Tempat pencucian diupayakan
menggunakan air mengalir sehingga sisa pencucian langsung terbuang;
c. Penimbangan bahan
Rimpang yang terseleksi ditimbang. Penimbangan dilakukan untuk
mengetahui berat bersih bahan yang diolah;
d. Perajangan
Perajangan dilakukan untuk mempercepat pengeringan
dilakukan dengan membujur. Perajangan dilakukan dengan alat
mesin perajang atau secara manual dengan arah rajangan yang
seragam ketebalan 4 - 6 mm atau sesuai keinginan pasar.
Ukuran ketebalan perajangan sangat berpengaruh pada kualitas
bahan simplisia. Jika terlalu tipis akan mengurangi andungan
bahan aktifnya dan jika terlalu tebal akan mempersulit proses
pengeringannya;
e. PengeringanPengeringan melalui proses penjemuran matahari. Tempat pengeringan
diupayakan pada tempat yang tidak memungkinkan masuknya kotoran /
benda lain (minimal 20-30 cm di atas tanah). Apabila pengeringan belum
sempurna, dilakukan pengeringan esok harinya sampai kadar air sekitar
10%. Pengeringan merupakan proses yang sangat penting dalam
pembuatan simplisia , karena selain memperpanjang daya simpan juga
menentukan kualitas simplisia;
f. Penyortiran akhir (simplisia).
Penyortiran akhir dilakukan berdasarkan kualitasnya. Setelah
penyortiran dilakukan penimbangan untuk menghitung rendemen
hasil dari pemrosesan;
g. Pengemasan dan Pelabelan.
Setelah simplisia mencapai derajat kekeringan yang diinginkan,
selanjutnya dapat segera dikemas untuk menghindari penyerapan
kembali uap air. Bahan kemas / kantong diupayakan bersih dan tertutup
rapat. Bahan yang telah kering sempurna dimasukkan kedalam kantong
dan diberi label nama jenis simplisia. Isi kantong diusahakan tidak
terlalu rapat/padat atau tidak ditekan. Kemasan kantong yang telah
berisi simplisia kering diusahakan jangan ditumpuk-tumpuk, atau
musti ada sekat diantara tumpukan. memperpanjang daya simpan juga
menentukan kualitas simplisia;
h. Penyimpanan
Penyimpanan dilakukan di ruang / gudang bersih
dan sirkulasi udaranya baik dan tidak lembab,
jauh dari bahan lain penyebab kontaminasi dan
bebas dari hama gudang. Jika penyimpanan baik
dan benar, produk dapat disimpan hingga 10
bulan;
1.
JAHE SEGAR
2.
PENYORTIRAN
AWAL
3.
PENCUCIAN
Penyiapan air
-Pilih Rimpang besar,tua(8 s/d 10 bln)
-Bersihkan tanah,kerikil, rumput, benda
asing dg cara dipukul pelan-pelan
-Potong daun, batang dan akar
-Pisahkan rimpang segar dg bahan simplisia
-Cuci pd air mengalir dan disikat
-Tiriskan dlm keranjang plastik
- Timbang rimpang terseleksi
4.
PENIMBANGAN
BAHAN BAKU
4.
PERAJANGAN
5.
PENGERINGAN
6.
PENYORTIRAN
AKHIR
-Rajang dg mesin/manual arah
serah ketebalan 4-6 mm
-Gunakan paranet saat penjemuran sinar
matahari
-Alat pengering bertenaga matahari
- Mesin pengering ketebalan max 5cm,
suhu 50-60 C. angkat saat Kadar air 10%
-Pisahkan benda asing selain simplisia jahe
-Timbang utk mengetahui rendemen
7.
PENGEMASAN DAN
PELABELAN
-Timbang simplisia jahe setiap kemasan
-Pengemasan dg hati-hati.
-Tutup kemasan dg seal dan beri label
TAHAPAN PASCA PANEN KEDELAI (lanjutan)
7.
PENYIMPANAN
-Penyimpanan di gudang yang bersih dan
tidak lembab
- Bebas serangan hama perusak (tikus)
- Tahan sampai 10 bulan
TERIMA KASIHSUKSES SELALU