Penanganan Pada Pasien Dengan Hematemesis Melena
-
Upload
reynaldisanjaya -
Category
Documents
-
view
112 -
download
2
description
Transcript of Penanganan Pada Pasien Dengan Hematemesis Melena
ANAMNESIS
Sejak kapan terjadi perdarahan, perkiraan jumlah, durasi dan frekuensi perdarahan
Riwayat perdarahan sebelumnya dan riwayat perdarahan dalam keluarga
Ada tidaknya perdarahan di bagian tubuh lain
Riwayat muntah berulang yang awalnya tidak berdarah
Konsumsi jamu dan obat
Kebiasaan minum alkohol
Kemungkinan penyakit hati kronis, demam dengue, tifoid, gagal ginjal kronik, diabetes mellitus, hipertensi, alergi obat
Riwayat tranfusi sebelumnya
PEMERIKSAAN FISIK
Tekanan darah
Akral dingin
Frekuensi napas dan tingkat kesadaran
Nyeri tekan abdomen
Bising usus
Stigmata penyakit hati
Perdarahan di tempat lain
WORKING DIAGNOSIS
Hematemesis Melena et causa tukak gaster
• Hematemesis & Melena
• Nyeri ulu hati
• Biasanya karena mengkonsumsi obat-obatan yang mengiritasi lambung
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Varises Esophagus
• Disebabkan oleh hipertensi portal yang terjadi sekunder akibat sirosis hepatis
• Darah berwarna kehitaman dan tidak akan membeku karena sudah tercampur asam lambung
• Sifat perdarahan hematemesisnya mendadak dan masif, tanpa didahului nyeri epigastrium
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Karsinoma Kolon
• Karsinoma esophagus lebih sering menunjukkan keluhan melena daripada hematemesis
• Pasien juga mengeluh disfagia, badan mengurus dan anemis
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Sindrom Mallory-Weiss
• Vomitus tanpa darah
• Berdarah setelah vomitus berulang
• Terasa nyeri di ulu hati
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Esofagogastritis korosifa
• Nyeri dan panas seperti terbakar di mulut, dada dan epigastrium
• Meminum air yang mengandung asam sitrat atau HCl yang bersifat korosif
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Esophagitis dan Tukak Esophagus
• Lebih sering timbul melena daripada hematemesis
• Jarang menimbulkan pendarahan
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Gastriris erosiva hemoragik
• Pada endoskopi tampak erosi di angulus, antrum yang multipel, sebagian tampak bekas perdarahan atau masih terlihat perdarahan aktif di tempat erosi
• Timbul setelah berulang kali minum obat-obatan tersebut, disertai nyeri dan pedih di ulu hati
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Karsinoma gaster
• Rasa pedih dan nyeri di ulu hati
• Rasa cepat kenyang
• Badan lemah
• Jarang mengalami hematemesis, tetapi sering melena
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Tukak Duodeni
• Nyeri dan pedih di perut atas agak ke kanan
• Jarang hematemesis
• Dirasakan waktu tengah malam saat sedang tidur pulas
ETIOLOGI
Akibat obat-obatan yang mengiritasi mukosa lambung atau obat yang merangsang timbulnya tukak (ulcerogenic drugs).
Golongan obat-obat yang menimbulkan hiperasiditas.
EPIDEMIOLOGI
Insiden perdarahan SCBA dua kali lebih sering pada pria dari pada wanita dalam seluruh tingkatan usia
Angka kematian meningkat pada usia yang lebih tua (>60 tahun) pada pria dan wanita
MANIFESTASI KLINIK
Muntah darah (hematemesis)
Mengeluarkan tinja yang kehitaman (melena)
Mengeluarkan darah dari rectum (hematoskezia)
Denyut nadi yang cepat, TD rendah
Akral teraba dingin dan basah
Nyeri perut
Nafsu makan menurun
Anemia
PENATALAKSANAAN
Transfusi untuk mempertahankan hematokrit > 25%
Pemberian vitamin K 3x1 amp
Obat penekan sintesa asam lambung (PPI)
=Omeprazol 80 mg/iv lalu per infuse 8 mg/kgBB/jam selama 72 jam
Terapi endoskopi
=Injeksi submukosa sekitar titik perdarahan dengan adrenalin (1:10000) sebanyak 0,5–1 ml/suntik dengan batas 10 ml
KESIMPULAN
Perdarahan saluran cerna atas (SCBA) yaitu perdarahan dari lumen
saluran cerna di atas ligamentum Treitz mengakibatkan hematemesis
dan melena. Diagnosis dapat kita tegakkan secara cepat dan tepat
dengan anamnesis yang lengkap, seperti sumber pendarahan,
kecepatan pendarahan, dll. Dan pada umumnya prognosisnya baik bila
mendapatkan penanganan secara cepat dan tepat.