penalaran

3
5. Penalaran Penalaran adala penarikan kesimpulan berdasarkan alasan-alasan yang relevan. Alasan-alasan itu dapat berupa bukti, data, informasi akurat, atau penjelasan tentang hubungan antara beberapa hal. Ungkapan verbal dari penalaran adalah argumentasi. Prinsip-prinsip logika yang mendasari penalaran adalah penyimpulan langsung dan penyimpulan tak langsung. Penyimpulan langsung adalah penyimpulan ataupun penarikan kesimpulan untuk mencari kebenaran yang ditarik sesuai dengan prinsip-prinsip logika. Prinsip logika yang digunakan adalah prinsip identitas yang berarti sesuatu adalah sesuatu itu sendiri, prinsip kontradiksi yang berarti sesuatu adalah dirinya sendiri dan tidak mungkin sesuatu itu sekaligus bukan dirinya sendiri, lalu terdapat prinsip tanpa nilai tengah yang menyatakan bahwa untuk proposisi apa pun, proposisi itu hanya dapat benar atau salah dan tidak mungkin didapatkan suatu kesimpulan yang mengandung keduanya. Penyimpulan langsung dilakukan melalui indra dan menghasilkan pengetahuan dasar bagi manusia. Penyimpulan tidak langsung merupakan suatu penarikan kesimpulan menggunakan perbandingan ide jika penyimpulan langsung menggunakan indera tidak dapat dilakukan proses membandingkan ide ini dapat dilakukan dengan membandingkan dua ide dengan ide ketiga sebagai perantara. Proses membandingkan dua ide dengan melibatkan

description

huhuh

Transcript of penalaran

Page 1: penalaran

5. Penalaran

Penalaran adala penarikan kesimpulan berdasarkan alasan-alasan yang

relevan. Alasan-alasan itu dapat berupa bukti, data, informasi akurat, atau penjelasan

tentang hubungan antara beberapa hal. Ungkapan verbal dari penalaran adalah

argumentasi. Prinsip-prinsip logika yang mendasari penalaran adalah penyimpulan

langsung dan penyimpulan tak langsung.

Penyimpulan langsung adalah penyimpulan ataupun penarikan kesimpulan

untuk mencari kebenaran yang ditarik sesuai dengan prinsip-prinsip logika. Prinsip

logika yang digunakan adalah prinsip identitas yang berarti sesuatu adalah sesuatu itu

sendiri, prinsip kontradiksi yang berarti sesuatu adalah dirinya sendiri dan tidak

mungkin sesuatu itu sekaligus bukan dirinya sendiri, lalu terdapat prinsip tanpa nilai

tengah yang menyatakan bahwa untuk proposisi apa pun, proposisi itu hanya dapat

benar atau salah dan tidak mungkin didapatkan suatu kesimpulan yang mengandung

keduanya. Penyimpulan langsung dilakukan melalui indra dan menghasilkan

pengetahuan dasar bagi manusia.

Penyimpulan tidak langsung merupakan suatu penarikan kesimpulan

menggunakan perbandingan ide jika penyimpulan langsung menggunakan indera

tidak dapat dilakukan proses membandingkan ide ini dapat dilakukan dengan

membandingkan dua ide dengan ide ketiga sebagai perantara. Proses membandingkan

dua ide dengan melibatkan ide ketiga untuk menghubungkan dua ide tersebutlah yang

disebut penalaran.

Penalaran memiliki dua jenis yaitu penalaran deduktif dan penalaran induktif.

Penalaran deduktif merupakan suatu penalaran yang menempuh proses penalaran

yang dimana kita membuat kesimpulan dari suatu hukum, dalil atau prinsip yang

umum kepada suatu keadaan yang khusus yang tercakup dalam hukum, dalil atau

prinsip yang umum tersebut. Berbeda dengan penalaran deduktif, penalaran induktif

merupakan suatu penalaran yang menempuh proses proses penyimpulan hukum, dalil

atau prinsip yang umum dari kasus-kasus khusus(individual).

Didalam proses penyimpulan yang ada, beberapa kesalahan ditemukan

sehingga terjadi penalaran yang tidak benar dan berakhir pada pengetahuan yang

salah. Kesalahan penyimpulan ini digolongkan atas dua, yaitu kesalahan material dan

kesalahan formal. Kesalahan material merupakan kesalahan putusan yang digunakan

sebagai pertimbangan yang seharusnya memberikan fakta atau kebenaran sedangkan

Page 2: penalaran

kesalahan formal adalah kesalahan yang berasal dari urutan penyimpulan yang tidak

konsisten.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, ungkapan verbal dari penalaran adalah

argumentasi. Ada dua macam argumentasi yang umum digunakan dalam logika, yaitu

silogisme kategoris(anakitika) yang mengandung proposisi kategoris dan silogisme

hipotetis(dialektika) yang mengandung proposisi hipotetis. Didalam argumentasi

terkandung term yang berisi proposisi yang dijadikan dasar dari kesimpulan yang

disebut premis atau anteseden. Subjek(S) dan Predikat(P) dari kesimpulan masing-

masing disebut ektrem minor dan ekstrem mayir yang cakupannya lebih luas dari

objek ungkapan dari ide ketiga yang menghubungkan ide pertama dan ide kedua yang

diperbandingkan disebut term tengah atau middle term. Term tengah harus muncul di

premis mayor dan minor tetapi tidak boleh dalam kesimpulan.