PEMUAIAN BENDA
Click here to load reader
-
Upload
hamangkhullafah -
Category
Documents
-
view
478 -
download
6
Transcript of PEMUAIAN BENDA
FISIKA SMP NEGERI 1 PADANGAN
Jika benda padat kita panaskan , pertikel
sekalipun masih terikat satu sama lain, sehingga jarak antar partikel satu sama
semakin besar.
Itulah sebabnya panjang,
suhunya dinaikkan.
a. Muai panjang Untuk menyelidiki mengenahi muai panjang benda padat , dapat dilakukan
menggunakan alat Musschenbroek
Pada alat tersebut terdapat tiga logam
aluminium , tembaga , dan besi.
Sebelum dipanaskan ketiga batang logam tersebut panjangnya sama. Ketiga jarum
skala diatur lebih dahulu sehingga menunjuk
logamnya di panaskan dengan pembakar spiritus.
Tampak bahwa jarum penunjuk skala bergerak karena ketiga batang logam memuai.
Dari besar skala yang ditunjuk
aluminium , sedang kan yang paling kecil adalah besi.
Koefisien muai panjang
Koefisien muai panjang
tiap satu satuan panjang benda
Koefisien muai panjang benda sering dilambangkan dengan :
=α
Keterangan :
α = koefisien muai panjang
L∆ = perubahan panjang
L0 = panjang benda
t∆ = perubahan suhu
L1 = panjang benda pada suhu t
L2 = panjang benda pada suhu t
FISIKA SMP NEGERI 1 PADANGAN
PEMUAIAN
Jika benda padat kita panaskan , pertikel - pertikel bergerak lebih cepat dari pada sebelumnya
sekalipun masih terikat satu sama lain, sehingga jarak antar partikel satu sama
panjang, luas , maupun volume benda padat
tuk menyelidiki mengenahi muai panjang benda padat , dapat dilakukan
Musschenbroek.
lat tersebut terdapat tiga logam dari bahan yang berbeda misalnya :
aluminium , tembaga , dan besi.
Sebelum dipanaskan ketiga batang logam tersebut panjangnya sama. Ketiga jarum
atur lebih dahulu sehingga menunjuk pada skala yang sama.
panaskan dengan pembakar spiritus.
Tampak bahwa jarum penunjuk skala bergerak karena ketiga batang logam memuai.
Dari besar skala yang ditunjuk ketiga jarum tersebut , yang paling besar
kan yang paling kecil adalah besi.
Koefisien muai panjang
Koefisien muai panjang benda adalah bilangan yang menyatakan pertambahan panjang
satu satuan panjang benda jika suhunya dinaikkan 1
Koefisien muai panjang benda sering dilambangkan dengan :
tL
L
∆
∆=
0
atau =α
= koefisien muai panjang ( satuannya : /oC )
= perubahan panjang ( L2 – L1 ) Satuannya : meter atau cm
benda mula- mula ( satuannya : meter atau cm )
= perubahan suhu ( t2 – t1 ) . Satuannya : 0 C
= panjang benda pada suhu t1
= panjang benda pada suhu t2
PEMUAIAN
pertikel bergerak lebih cepat dari pada sebelumnya
sekalipun masih terikat satu sama lain, sehingga jarak antar partikel satu sama lainnya
padat akan bertambah besar bila
tuk menyelidiki mengenahi muai panjang benda padat , dapat dilakukan percobaan dengan
dari bahan yang berbeda misalnya :
Sebelum dipanaskan ketiga batang logam tersebut panjangnya sama. Ketiga jarum penunjuk
pada skala yang sama. Kemudian ketiga batang
Tampak bahwa jarum penunjuk skala bergerak karena ketiga batang logam memuai.
, yang paling besar pemuaiannya adalah
langan yang menyatakan pertambahan panjang
jika suhunya dinaikkan 1 o C
Koefisien muai panjang benda sering dilambangkan dengan : α ( dibaca: alpha )
)( 120
12
ttL
LL
−
−=
) Satuannya : meter atau cm
mula ( satuannya : meter atau cm )
1
pertikel bergerak lebih cepat dari pada sebelumnya
percobaan dengan \
FISIKA SMP NEGERI 1 PADANGAN 2
Soal 1
Apakah arti dari koefisien muai panjang aluminium adalah 0.000025/0C
Soal 2.
Sebuah penggaris aluminium dengan panjang 1 m pada suhu 200 C digunakan untuk mengukur
panjang sebuah sebuah plastik. Pada suhu 200 C panjang plastik adalah 83 cm dengan menggunakan
penggaris aluminium tersebut, ketika suhu menjadi 1400 C plastik bertambah panjang menjadi 83,14
cm. Berapa koefisien muai panjang plastik tersebut?
Besar perubahan panjang benda setelah dipanaskan bergantung pada : 1. perubahan temperatur ( perubahan suhu )
2. panjang mula – mula
3. jenis bahannya.
KETERANGAN
∆L = L0 x α x ∆T ∆L = Perubahan panjang
L0 = Panjang benda mula - mula
α = Koefisien muai panjang
∆T = Perubahan suhu
Soal 1
Rel kereta api dibuat dari baja. Panjang rel kereta api mula – mula 30 meter dari sambunagn
satu ke sambungan yang lain. Koefisien muai panjang baja adalah 0,000011 / 0 C
Soal 2
Sebuah baja dengan panjang 20 m pada suhu 0 o C. Bila baja tersebut dipanaskan pada suhu
50 o C, berpakah pertambahan panjang baja tersebut ?.
( α = 1,1 x 10 – 5/oC )
KETERANGAN
L2 = L1 ( 1 + α ∆ t ) L1 = Panjang benda pada suhu t1 (suhu mula- mula)
L2 = Panjang benda pada suhu t2 ( suhu akhir )
Atau : α = Koefisien muai panjang
∆ t = ( t2 – t1 ) = Perubahan suhu
L2 = L1 ( 1 + α ( t2 – t1 )
Soal
Sebuah kuningan pada suhu 20 0C mempunyai panjang 1000 m. Berapakah panjang
kuningan tersebut pada suhu 150 0C ? ( α kuningan = 1,9 x 10
-5 / 0C )
b. Muai Luas Untuk pemuaian panjang , perubahan terjadi pada satu dimensi saja. Sedangkan pada
pemuaian luas , perubahan terjadi pada dua dimensi. Oleh sebab itu, untuk koefisien muai
luas ( β dibaca : beta ) berlaku :
αβ 2=
FISIKA SMP NEGERI 1 PADANGAN 3
Untuk muai luas berlaku :
Keterangan
A1 = Luas benda pada suhu t1 ( suhu mula – mula )
A2 = Luas benda pada suhu t2 ( suhu akhir )
β = koefisien muai luas o C
-1
t∆ = perubahan temperatur dalam o C
Soal
Sekeping kaca pada temperatur awal 20o C memiliki luas 300 cm
2 . Hitung luas keping kaca tersebut
pada temperatur 70o C jika koefisien muai panjang kaca = 0,000009/
oC
c. Muai Ruang ( Volum )
Sebuah bola logam sebelum dipanaskan dapat dimasukkan kedalam gelang logam Setelah
dipanaskan ternyata bola tidak dapat masuk kedalam gelang logam tsb.
Kejadian ini menunjukkan bahwa setelah dipanaskan, volum bola memuai.
Pada pemuaian ruang berlaku rumus :
KETERANGAN :
V1 = Volum benda pada temperatur awal ( pada suhu t1 )
V2 = Volum benda pada temperatur akhir ( pada suhu t2 )
γ ( dibaca gamma ) = Koefisien muai ruang
t∆ = ( t 2 – t1 ) = perubahan suhu dalam o C
Untuk muai ruang, perubahan terjadi pada tiga dimensi .
Maka berlaku :
Soal
Sebuah silinder tembaga pejal pada suhu 40 o C volumnya 4 liter. Jika suhunya dinaikkan menjadi
140 o C, berapa volum silinder tembaga tersebut ?.
( Cxo/107,1 5−=α )
A2 = A1 ( 1 + t∆β )
V2 = V1 ( 1 + t∆γ
αγ 3=
FISIKA SMP NEGERI 1 PADANGAN 4
BIMETAL
Adalah dua buah keping logam yang koefisien muainya berbeda dikeling menjadi satu.
Sebuah bimetal apabila dipanaskan ( suhunya dinaikkan )akan melengkung ke arah logam yang
koefisien muainya kecil. Sedangkan apabila didinginkan akan melengkung kearah logam yang
koefisien
muainya besar.
Benda yang koefisien muai
panjangnya kecil
Benda yang koefisien muai
panjangnya kecil
PRINSIP PEMUAIAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI
Contoh :
a. termometer
b. keping bimetal
c. pengelingan pelat logam
d. pemasangan bingkai logam pada roda
e. pemasangan rel kereta api
f. celah pemuaian pada jalan layang
g. Alat pemberi tahu kebakaran
h. Pemasangan kaca jendela
d. Muai gas Dari hasil eksperimen yang dilakukan ternyata koefisien muai ruang untuk semua jenis gas adalah
sama yaitu ����
��� /0C atau 0,00367 / 0 K . Sehingga berlaku rumus :
V2 = V1 ( 1 + �
�� t∆ )
KETERANGAN :
V1 = Volum benda pada temperatur awal ( pada suhu t1 )
V2 = Volum benda pada temperatur akhir ( pada suhu t2 )
�
��� = koefisien muai ruang ( muai volum ) gas
t∆ = ( t 2 – t1 ) = perubahan suhu dalam o C