PEMILIHAN MODA - cdn-edunex.itb.ac.id
Transcript of PEMILIHAN MODA - cdn-edunex.itb.ac.id
KELOMPOK KEAHLIAN REKAYASA TRANSPORTASI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
PEMILIHAN MODASI 4141 Pemodelan Transportasi
Model 4 Tahap
Model Keluaran
Aspek Spasial(Transp. Analysis
Zone Based)
Trip Generation
Trip Distribution
Modal Split
Trip Assignment
Bangkitan/ Tarikan
Matriks Asal Tujuan
Demand by Mode
Arus di Ruas
Modal Split dalam Model 4 Tahap [1]
Model Keluaran
Aspek Spasial(Transp. Analysis
Zone Based)
Trip Generation Modal Split
Trip Distribution
Trip Assignment
Bangkitan/ Tarikan mnrt
Moda
Matriks AsalTujuan mnrt
Moda
Arus di Ruas
Modal Split dalam Model 4 Tahap [2]
Model Keluaran
Aspek Spasial(Transp. Analysis
Zone Based)
Trip Generation
Trip Distribution Modal Split
Trip Assignment
Bangkitan/ Tarikan
Matriks AsalTujuan mnrt
Moda
Arus di Ruas
Modal Split dalam Model 4 Tahap [3]
Model Keluaran
Aspek Spasial(Transp. Analysis
Zone Based)
Trip Generation
Trip Distribution
Trip Assignment Modal Split
Bangkitan/ Tarikan
Matriks AsalTujuan
Arus di Ruasmnrt Moda
• Terdapat dua kelompok utama:
– Trip Ends Modal Split Model, dimana model didasarkan
kepada variabel pemilihan moda yang merupakan variabel
sosio-ekonomi (model agregat), biasanya dilakukan pada
tahapan pemodelan Trip Generation
– Trip Interchange Modal Split Model. Model ini
menggunakan atribut/karakteristik moda sebagai variabel
pemilihan moda (model disagregat, model
perilaku/behavioural model), biasa dilakukan pada tahapan
pemodelan Trip Distribution atau dan Trip Assignment
model
pem
ilih
an
moda
UMUM
• Pada dasarnya model ini merupakan model bangkitan-tarikan
yang dipisahkan menurut moda.
• Memodelkan pemilihan moda (eksisting) berdasarkan atribut
(kondisi sosial ekonomi) pelaku perjalanan, sesuai dengan
data keluar/masuk zona berdasarkan moda
• Sehingga metoda dan prosedur pengembangan modelnya
persis sama dengan model bangkitan/tarikan, yaitu dengan
trip rate atau regresi (multilinier) atau lainnya
model
pem
ilih
an
moda
TRIP ENDS MODAL SPLIT MODEL
• Kelebihan
– Data masukan lebih sedikit
– Lebih cocok untuk perencanaan strategis (jangka panjang)
– Lebih cocok sebagai bagian dari pemodelan kebutuhan
perjalanan antarkota atau perencanaan/analisis
kewilayahan
• Kekurangan
– Tidak bisa menganalisis pengaruh adanya moda baru atau
perubahan jaringan terhadap pemilihan moda
model
pem
ilih
an
moda
TRIP ENDS MODAL SPLIT MODEL
KELEBIHAN & KEKURANGAN
• Memodelkan perilaku pemilihan moda berdasarkan atribut
pelaku perjalanan dan atribut (karakteristik) moda, seperti
kenyamanan, tarif, waktu tempuh, waktu tunggu, dll.
• Datanya diperoleh dari wawancara (survey Stated Preferences),
karena dalam pemilihan moda (yang biasanya belum ada)
terdapat faktor persepsi dan preferensi yang tidak selalu bersifat
kuantitatif
• Meskipun dapat dilakukan pendekatan pemilihan suatu moda
terhadap banyak pilihan moda (multinomial), namun biasanya
digunakan pilihan berpasangan (binomial)
modal split
trip
in
terc
han
ge
TRIP INTERCHANGE MODAL SPLIT
PROBABILISTIC MODAL SPLIT MODEL
• Utilitas adalah persepsi
terhadap nilai, atau perubahan
nilai
• Individu X adalah individu yang
berhati-hati terhadap resiko (risk
averse) karena menunjukkan
sensitivitas yang lebih tinggi terhadap
kehilangan daripada terhadap
keuntungan.
• Individu Z adalah kebalikan, adalah
seorang pencari resiko (risk seeker).
modal split
trip
in
terc
han
ge
TRIP INTERCHANGE MODAL SPLIT
KONSEP UTILITAS
• Bila nilai yang dipersepsikan tersebut terdiri atas lebih dari satu
variable, maka menjadi fungsi yang dapat merupakan gambaran
tentang tingkat kepuasan (utilitas) atau ketidakpuasan (disutiliti)
terhadap suatu pilihan
• Umumnya fungsi utilitas berbentuk persamaan linier:
uk = ak + a1 X1 + a2 X2 + ….. ar Xr + ε0
– Uk : fungsi utilitas moda k
– a1,a2,.. : koefisien
– X1,X2,.. : variabel atribut moda
– 0 : error
modal split
trip
in
terc
han
ge
TRIP INTERCHANGE MODAL SPLIT
KONSEP UTILITAS
• Begitu persamaan utilitas untuk
masing-masing moda telah
diketahui, maka untuk perkiraan
komposisi pemilihan modanya
dapat digunakan model/persamaan
Logit Binomial atau Multinomial
• Pi adalah probabilitas pemilihan
moda I (dalam % atau decimal
antara 0 – 1) yang dapat dikalikan
dengan demand dengan asal
tujuan yang sama (Tij, isi sel dalam
MAT) untuk diperoleh jumlah
perjalanan yang akan
menggunakan masing-masing
moda
modal split
trip
in
terc
han
ge
TRIP INTERCHANGE MODAL SPLIT
LOGIT MODEL
Contoh
Diketahui fungsi utilitas kendaraan pribadi dan bus antara suatu pasangan zona asal tujuan (Tij =
2000 orang/hari) adalah sebagai berikut
uk = ak – 0.025 X1 – 0.032 X2 – 0.015 X3– 0.002 X4
dimana:
x1 – waktu naik/turun (menit)
x2 – waktu tunggu (menit)
x3 – waktu perjalanan (menit)
x4 – tarif/out of pocket money atau biaya perjalanan (Ribu Rupiah)
Dengan data sebagai berikut:
dan
aa = -0.10
ab = +0.00
maka
u(A) = -0.625
u(B) = -1.530
Probabilitas pemilihan Mobil Pribadi:
P(A) = e(-0.625) / [e(-0.625)+e(-1.530)] = 0.71
Jumlah pengguna kendaraan umum adalah: (1 - 0.71) * 2000 = 580 orang per hari
x1 x2 x3 x4
Mobil Pribadi 5 0 20 100
Bus 10 15 40 50
• Pada kenyataannya, menurunkan fungsi utilitas tidak mudah
dilakukan, karena harus dilakukan pada responden yang sama untuk
moda yang berbeda, padahal belum tentu responden memiliki
pengalaman yang sama menggunakan moda yang berbeda2 tersebut
• Jauh lebih mudah untuk menentukan fungsi selisih utilitas, namun
kemudian terbatas hanya untuk pemilihan antar dua moda, misalnya
berdasarkan fungsi Logit Binomial
modal split
trip
in
terc
han
ge
TRIP INTERCHANGE MODAL SPLIT
MENURUNKAN FUNGSI UTILITAS VS FUNGSI SELISIH UTILITAS
21
1
1 uu
u
ee
eP
+=
1)(
)(
121
21
+=
−
−
uu
uu
e
eP
( ) ( ) ( )21212211021 ...)( XXaXXaXXaauu n −++−+−+=−
• Dengan melakukan wawancara SP terhadap responden yang relevan
sejumlah yang dianggap mewakili
• Maka dapat diturunkan persamaan selisih utilitas (regresi parametrik
atau non-parametrik), sehingga dapat dibangun persamaan logit-nya
• Diperlukan juga tahapan-tahapan untuk mengidentifikasi variabel
penting dalam fungsi selisih utilitas, pengembangan skenario untuk
pertanyaan dalam wawancara, responden atau kelompok responden,
waktu survey, dll.
modal split
trip
in
terc
han
ge
TRIP INTERCHANGE MODAL SPLIT
STATED PREFERENCES (SP) SURVEY
( ) ( ) ( )nnn XXaXXaXXaaP
P−++−+−+=
−...
1ln 2122110
1
1
Pengolahan Data: nilai variabel Y, X1, X2, dst..
• Variabel Bebas diturunkan dari selisih nilai variabel dari atribut perjalanan responden
• Variabel tak bebas dari pilihan responden yang dikonversi menjadi bentuk Ln
• Penggabungan proses pembebanan dengan pemilihan moda
• Dengan membebankan matriks asal tujuan dasar (orang atau
penumpang) kepada jaringan multimoda
• Untuk perkotaan, biasanya matriks asal tujuan sudah dipisahkan
antara orang (penumpang) kendaraan pribadi dan pengguna
kendaraan umum
modal split
trip
in
terc
han
ge
TRIP INTERCHANGE MODAL SPLIT
NETWORK MODAL SPLIT MODEL
Program Aplikasi [1]
• EMME (Equilibre Multimodal, Multimodal Equilibrium) /4 – (Canada):
– Cocok untuk jaringan perkotaan multimoda
– Pergerakan penumpang & kendaraan
Program Aplikasi [2]
• STAN (Strategic Planning of Multi-Product Freight Transportation) - (Canada):
– Khusus untuk pergerakan barang (multicommodity)
– Untuk perencanaan bagi shipper dan carrier
Model Jaringan Jalan BandungInternal zones 151 (Bandung)external zones 10
No. of Links: 2751No. of Nodes: 1168
No. of Transit Route: 118
External Zones
Cimahi Utara
Cimahi Tengah
Cimahi Selatan
Cica lengka
Bojongsoang
Ci leunyi
Ci lengkrang
Batuja jar Ci l i l in
West of Bandung
East of Bandung
Model Jaringan Angkutan Umum
Modes:1. Angkot (39 routes)2. Damri Bus (11 routes)3. TMB Bus (3 routes)4. Train (1 routes)
Data source: year 2013 AKDP : 7 routes
35
Mobil Coefficient Standard ErrorIntercept 2.87135 0.80381Tarif -0.00018 3.7308E-05Headway -0.20978 0.07464Penghematan Waktu 0.01849 0.02966
Motor Coefficient Standard ErrorIntercept 2.47385 0.42998Tarif -0.00019 2.0004E-05Headway -0.18577 0.03996Penghematan Waktu 0.01531 0.01588
Model Pemilihan Moda: Motor vs Angkutan Umum
dan Mobil vs Angkutan Umum
36
KRITERIA RUTE FASE 2
Rolling stock ART
Pola Operasi Double track
Headway 20 menit
Tarif Rp 6.000 (flat)
Kapasitas 300 orang
Speed 40 km/jam
SKENARIO
Skenario Moda RuteMetrokapsu
lHST Monorel Fase 1 (ART) St Bdg-Tegalluar
211 ART Koridor 1 (Siliwangi-Leuwi Panjang) Ya Ya Tidak Ya
212 ART Koridor 1 (Siliwangi-Leuwi Panjang) Ya Ya Ya Ya
221 ARTST Bdg Looping & St Bdg-LeuwiPanjang
Ya Ya Tidak Ya
222 ARTST Bdg Looping & St Bdg-LeuwiPanjang
Ya Ya Ya Ya
231 ART Leuwi Panjang Looping Ya Ya Tidak Ya
232 ART Leuwi Panjang Looping Ya Ya Ya Ya
37
STASIUN KODE
Simpang Dago 1181UNPAD 1180Dukomsel 1178BIP 1176Braga 1175Asia Afrika 1185UNPAS 1187Tegallega 1189Immanuel 1179Leuwi Panjang 1191
Rute Alternatif 1
38
Rute Alternatif 1 Skenario DENGAN Monorel
STASIUN KODESimpang Dago 1181UNPAD 1180Dukomsel 1178BIP 1176Braga 1175Asia Afrika 1185UNPAS 1187Tegallega 1189
Immanuel 1179
% transitsebelum shifting
% transitsetelah shifting
Selisih
9.95% 10.98% 1.036%
Fase 2 Pass Pass km Pass hr
Siliwangi-Leuwi Panjang 907 6,765 170
Leuwi Panjang-Siliwangi 130 1,007 25
TOTAL 1,037 7,772 195
39
STASIUN KODE
Stasiun Bandung 1156Paskal Hyper Square 1174Istana Plaza 1173RSHS 1172PVJ 1171Halte Sukajadi 1170Babakan Siliwangi 1186Simpang Dago 1181UNPAD 1180Dukomsel 1178BIP 1176Braga 1175Asia Afrika 1185UNPAS 1187Tegallega 1189Immanuel 1179
6,685 km
11,100 km
TOTAL PANJANG RUTE : +17,785 km
Leuwi Panjang 1191
Rute Alternatif 2
STASIUN KODE
Stasiun Bandung 1156Paskal Hyper Square 1174Istana Plaza 1173RSHS 1172PVJ 1171Halte Sukajadi 1170Babakan Siliwangi 1186Simpang Dago 1181UNPAD 1180Dukomsel 1178BIP 1176Braga 1175Asia Afrika 1185UNPAS 1187Tegallega 1189Immanuel 1179
40
Rute Alternatif 2
STASIUN KODE
Stasiun Bandung 1156
Paskal Hyper Square 1174
Istana Plaza 1173
RSHS 1172
PVJ 1171
Halte Sukajadi 1170
Babakan Siliwangi 1186
Simpang Dago 1181
UNPAD 1180
Dukomsel 1178
BIP 1176
Braga 1175
Asia Afrika 1185
UNPAS 1187
Tegallega 1189
Immanuel 1179
% transitsebelum shifting
% transitsetelah shifting
Selisih
9.95% 10.81% 0.860%
Fase 2 Pass Pass km Pass hr
St Bandung Searah Jam 777 3,533 89
St Bandung Berlawanan Jam 571 2,547 64
St Bandung-Leuwi Panjang 628 3,530 89
Leuwi Panjang - St Bandung 19 116 3
TOTAL 1,995 9,727 245
41
Rute Alternatif 3
STASIUN ASAL KODE
Stasiun Bandung 1113
Paskal Hyper Square 1174
Istana Plaza 1173
RSHS 1172
PVJ 1171
Halte Sukajadi 1170
Babakan Siliwangi 1186
Simpang Dago 1181
UNPAD 1180
Dukomsel 1178
BIP 1176
Braga 1175
Asia Afrika 1185
UNPAS 1187
Tegallega 1189
Immanuel 2 1179
Leuwi Panjang 1191
Imannuel 1 1219
Pasirkoja 1105
Sudirman 1226
42
Rute Alternatif 3
STASIUN ASAL KODE
BIP 1176
Braga 1175
Asia Afrika 1185
UNPAS 1187
Tegallega 1189
Immanuel 1179
Leuwi Panjang 1191
Imannuel 1219
Pasirkoja 1105
Sudirman 1226
STASIUN ASAL KODE
Stasiun Bandung 1113
Paskal Hyper Square 1174
Istana Plaza 1173
RSHS 1172
PVJ 1171
Halte Sukajadi 1170
Babakan Siliwangi 1186
Simpang Dago 1181
UNPAD 1180
Dukomsel 1178
% transitsebelum shifting
% transitsetelah shifting
Selisih
9.95% 11.58% 1.634%
Skenario Fase 2 Pass Pass km Pass hr
231 St Bandung Searah Jam 1,975 12,016 302
tanpa St Bandung Berlawanan Jam 2,426 23,650 595
monorel TOTAL 4,401 35,666 897
43
SENSITIVITAS TARIF
Skenario (Tanpa Monorel) Keterangan211 – Fase 2a St Bandung - Looping Searah arum Jam
211 – Fase 2b St Bandung Berlawanan arah Jam
221 – Fase 2a St Bandung – Searah Jarum Jam
221 – Fase 2b St Bandung – Berlawanan Jarum Jam
221 – Fase 2c St Bandung – Leuwi Panjang
221 – Fase 2d Leuwi Panjang – St Bandung
231 - Fase 2a St Bandung Searah Jarum Jam
231 - Fase 2b St Bandung Berlawanan Jarum Jam
PERBANDINGAN JUMLAH PENUMPANG PADA ALTERNATIF SKENARIO
Skenario Fase Moda Monorel
111 Fase 1 Cimekar-Tegalluar Heavy Rail Tanpa
112 Fase 1 Cimekar-Tegalluar Heavy Rail Dengan
121 Fase 1 St Bandung-Tegalluar ART Tanpa
122 Fase 1 St Bandung-Tegalluar ART Dengan
211 Fase 2 Koridor 1 ART Tanpa
212 Fase 2 Koridor 1 ART Dengan
221 Fase 2 Utara Looping, Selatan Koridor 1 ART Tanpa
222 Fase 2 Utara Looping, Selatan Koridor 1 ART Dengan
231 Fase 2 Looping Usulan ART Tanpa
232 Fase 2 Looping Usulan ART Dengan
Skenario tanpa monorel Pass ratio thd skenario 231
Skenario 231 4,401 1.00
Skenario 221 1,995 0.45
Skenario 211 649 0.15
Skenario dengan monorel Pass ratio thd skenario 232
Skenario 232 4,500 1.00
Skenario 222 2,028 0.45
Skenario 212 1,037 0.23
211 221 231
Headway 20 menit