pemicu 1 modul mata.ppt
-
Upload
puteri-rara-balerna-pratiwi -
Category
Documents
-
view
302 -
download
19
description
Transcript of pemicu 1 modul mata.ppt
Anggota kelompok II
1. Amin
2. Jepisco Tabengan Asi Lautt
3. Merry Cristiani Olivia
4. Nur Latifa Mursiana Helma Kumala
5. Gusti Dewi Sartika
6. Emilyn Orchidtia
7. Putu Widyaningrum Amritadatta
8. Sylvi Novita Andini
9. Rusthavia Afrilianti
Pemicu 1
Aman, laki-laki usia 18 tahun datang ke dokter untuk mendapatkan surat keterangan kesehatan mata termasuk pemeriksaan buta warna untuk keperluan melanjutkan pendidikan. Aman khawatir tidak lulus pemeriksaan karena merasa mengalami gangguan penglihatan terutama pada sore hari. Pada pemeriksaan didapatkan tajam penglihatan tanpa koreksi mata kanan 6/40 dan mata kiri 6/60. Pemeriksaan segmen anterior dan posterior bola mata menunjukkan kedua mata dalam batas normal, refleks pupil kedua mata baik. Hasil pemeriksaan lapang pandang monokuler maupun binokuler dalam batas normal. Pada pemeriksaan tes buta warna menggunakan buku Ishihara, Aman dapat membaca semua angka pada buku tersebut dengan menggunakan kaca mata minusnya.
Kata Kunci• Aman, laki-laki 18 th• Pemeriksaan buta warna• Mengalami gangguan penglihatan terutama sore hari• Visus tanpa koreksi, mata kanan 6/40, mata kiri 6/60• Pemeriksaan segmen bola mata (antero-
poste)kedua mata normal, refleks pupil kedua mata baik
• Pemeriksaan lapang pandang monokuler dan binokuler dalam batas normal.
• Pemeriksaan buta warna menggunakan buku Ishihara• Dapat membaca semua angka pada buku tsb dengan
menggunakan kacamata minus.
Pertanyaan 1. Mekanisme pembiasan cahaya?
2. Anatomi penglihatan?
3. Histologi penglihatan?
4. Nutrisi untuk mata?
5. Mekanisme visus dan refraksi?
6. Mekanisme transmisi impuls cahaya?
7. Mekanisme penangkapan sumber cahaya sampai membentuk obyek?
8. Mekanisme transduksi cahaya?
9. Mekanisme penglihatan warna?
10. Definisi kata sulit (lapang pandang monokuler dan binokuler)?
11. Interpretasi hasil pemeriksaan?
12. Penatalaksanaan dan pencegahan gangguan mata?
13. Jenis pemeriksaan yang dilakukan?
14. FR gangguan penglihatan?
15. Buku Ishihara dan interpretasinya?
16. Etiologi gangguan mata?
17. Pencegahan yang dilakukan?
18. Jenis gangguan penglihatan berdasarkan fisiologi?
Analisis masalah
Aman, 18 thn
Penglihatan Gang. Penglihatan
Anatomi Nutrisi u/ mata
FaalHistologi PencegahanPemeriksaan T.laksanaFak. risiko
Etiologi Jenis2 gang. faal
Mekanisme refraksi
Transduksi cahaya
Penglihatan warna
Transmisi impuls cahaya
Definisi Kata sulit
• Lapang pandang = Daerah yang terlihat oleh mata tanpa harus menggerakkan kepala
Monokuler = pada satu mata
Binokuler = pada dua mata
Interpretasi pemeriksaan
Hasil Interpretasi
Visus mata kanan 6/40 Pasien hanya dapat melihat pada jarak 6 meter yang oleh orang normal huruf tersebut dapat dilihat pada jarak 40 meter.
Visus mata kiri 6/60 Pasien hanya dapat melihat pada jarak 6 meter yang oleh orang normal huruf tersebut dapat dilihat pada jarak 60 meter.
Pemeriksaan segmen anterior dan posterior
normal
Refleks pupil kedua mata baik
Lapang pandang monokuler dan binokuler
normal
Histologi Penglihatan
• Kornea melindungi mata dan berperan dalam proses refraksi
• Vitreus Humour berbentuk seperti gel• Retina
• Kerucut (sensitif warna terang)• Batang (sensitif warna gelap)• Coroid (memberikan nutrisi)
• Sel-sel ganglion
Mekanisme pembiasan cahaya
Cahaya adalah suatu bentuk radiasi elektromagnetik yang terdiri dari partikel-partikel individual energi seperti partikel yang disebut foton yang berjalan menurut cara-cara gelombang.Gelombang cahaya mengalami disvergensi (memancar keluar) kesemua arah dari setiap titik sumber cahaya.Berkas cahaya akan berbelok (mengalami pembiasan) apabila berjalan dari satu medium dengan kepadatan tertentu ke medium lain dengan kepadatan yang berbeda, kecuali apabila berkas tersebut jatuh tegak lurus terhadap permukaan.
LANJUTAN….
Ketika suatu berkas cahaya masuk ke medium dengan densitas yang lebih tinggi, cahaya akan melambat.Lensa konveks (cembung) menyebabkan konvergensi atau penyatuan berkas-berkas cahaya yaitu persyaratan untuk mebawa suatu bayangan ke titik fokus. Jadi permukaan refraktif mata bersifat konveks.Dua struktur yang berperan penting dalam kemampuan refraktif mata adalah kornea dan lensa.
Proses penglihatan warna
• Panjang gelombang cahaya yang dapat ditangkap mata adalah 400-700 nm.
• Spektrum warna yang terlihat adalah :– Merah : 700 nm– Jingga : 580 nm– Kuning : 550 nm– Hijau : 500 nm– Biru : 450 nm– Nila : 440 nm– Violet: 400 nm
Leads to action potential in ganglion cells
Transmission to visual cortex of occipital
The Image-forming mechanism
Etiologi Gangguan Penglihatan
1. Diameter antero-posterior dari bola mata lebih panjang dari normal.
2. Kelengkungan kornea lebih curam dari mata.3. Peningkatan indeks refraksi4. Pergerakan lensa ke anterior5. Bola mata lebih pendek dari normal pada diameter
antero-posterior.6. Kelengkungan lensa/kornea lebih tipis dari normal.7. Penurunan indeks refraksi, penurunan power refraksi.8. Afakia kongenital9. Gaya hidup10. Def. vit. A11. Infeksi
Buku Ishihara• Buku ishihara : diagnosis buta warna total,
buta warna partial, dan normal• Buku ishihara edisi 38 plate, 1-25 plate
kelompok numeral dan 26-38 plate kelompok hubungan garis.
• Hasil normal jika ≥ 17 jawaban benar pada kelompok numerik.
• Jika terdapat ≤ 13 jawaban benar pada kelompok numerik menandakan adanya defek penglihatan warna.
• Pada orang normal dapat menjawab plate no.1-17 dan 22-25 dengan benar, karena plate no. 18-21 dan 27-28 hanya bisa dijawab orang dengan buta warna partial.
• Pada orang yang buta warna total, tidak dapat melihat perbedaan warna pada seluruh plate.
Pemeriksaan pada Mata• Anamnesis• pemeriksaan
1. Pemeriksaan tajam penglihatan1. Pin-hole test2. Fogging test3. Uji celah stenopik4. Cross-cylinder jackson5. Uji keseimbangan merah-hijau6. Uji dominan mata7. Crowding phenomena test
2. Pemeriksaan posisi bola mata3. Inspeksi dan palpasi
1. Palpebra2. Sistem air mata3. Konjungtiva tarsalis dan bulbi
4. Pemeriksaan tekanan bola mata1. Tonometer Schiott2. Tonometer Aplanasi
5. Pemeriksaan lapang pandang1. Konfrontasi2. Pemeriksaan kampimetri3. Pemeriksaan perimetri
6. Pemeriksaan segmen anterior dan posterior
Pencegahan
• Perbanyak makan buah dan sayur terutama yang mengandung vitamin A.
• Perbaiki kebiasaan yang buruk seperti membaca atau menonton televisi terlalu dekat.
• Pada Intinya harus selalu menjaga pola hidup sehat agar terhindar dari berbagai faktor penyebab gangguan mata
TATA LAKSANA
• Untuk mengoreksi bayangan pada miopia dapat digunakan lensa sferis konkaf (minus) memundurkan bayangan ke retina.
Rangkuman
Aman mengalami penurunan tajam penglihatan yang penyebabnya belum diketahui pasti. Pencegahannya dengan menjaga pola hidup yang sehat agar terhindar dari faktor resiko gangguan pada mata. Penatalaksanaannya dilakukan dengan menggunakan kacamata lensa sferis konkaf.
Daftar pustaka
1. Ganong WF. Review of medical physiology. 22nd edition. Mcgraw hill company: America. 2005.
2. Sherwood L. Fisiologi Tubuh manusia. 7th edition. EGC : Jakarta. 2010.
3. Eva PR, Whitcher JP. Oftalmologi umum. 17th edition. EGC : Jakarta. 2009.
4. Ilyas S, Mailangkay HHB, Taim H, et all. 2nd edition. Sagung Seto : Jakarta. 2010.
pertanyaan
1. Tati ( tim 1) : identifikasi masalah gangguan penglihatan pada sore hari . Bisa lebih dijelaskan gangguan penglihatan kenapa pada sore hari ?
1. Dara ( tim3 ) : berikan vit. A ? Miopi gangguan akomodasi, hubungannya dgn kecukupan vit A? Apa vit. A memperbaiki keadaan miopi pada seseorang ?