PEMETAAN BAHASA BIAK
Transcript of PEMETAAN BAHASA BIAK
i
PEMETAAN BAHASA BIAK
Penyusun
Yohanis Sanjoko, S.Pd., M.A.
Suharyanto, S.S., M.A. Eli Marawuri, S.S.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN BAHASA DAN PERBUKUAN
BALAI BAHASA PAPUA 2019
ii
PEMETAAN BAHASA BIAK
Penanggung Jawab Kepala Balai Bahasa Papua
Penyusun
Yohanis Sanjoko, S.Pd., M.A. Suharyanto, S.S., M.A.
Eli Marawuri, S.S.
Cetakan I Tahun 2019
Penerbit Balai Bahasa Papua
Jalan Yoka, Waena, Heram, Jayapura 99358 Telepon (0967) 574154 – 574171
Hak cipta dilindungi undang-undang dilarang mengutip atau memperbanyak
sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit
KATALOG DALAM TERBITAN 407. 991-2 SAN Sanjoko, Yohanis, Suharyanto, Eli Marawuri. p Pemetaan Bahasa Biak/Sanjoko, Yohanis, Suharyanto, Eli
Marawuri. Jayapura: Balai Bahasa Papua, 2019 viii, 264 hlm, 15x21 cm. ISBN: 978-602-7673-25-0
1. DIALEKTOLOGI DAN LINGUISTIK TERAPAN 2. BAHASA-BAHASA DI PAPUA
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas tuntunan, bimbingan, kuasa, kasih, dan kebesaran-Nya sehingga buku berjudul “Pemetaan Bahasa Biak” dapat selesai dengan baik. Buku ini merupakan hasil penelitian tentang dialektologi bahasa Biak di Kabupaten Biak Numfor. Oleh karena itu, dengan diterbitkannya buku ini diharapkan dapat menambah gambaran pengetahuan tentang dialektologi bahasa di Tanah Papua.
Setakat ini bahasa-bahasa di Papua mengalami pergeseran, perubahan, yang menuju kepada bahasa yang mati dan punah. Mengapa dikatakan bahasa-bahasa di Papua akan mengalami proses seperti itu? Hal ini disebabkan bahasa-bahasa di Papua mempunyai penutur yang tergolong kecil atau antara 1.000—10.000 penutur. Sudah banyak bukti bahwa banyak bahasa di dunia mengalami proses seperti yang disebutkan di atas.
Penelitian Pemetaan Bahasa Biak tidak akan berhasil dengan baik tanpa bantuan para responden dan narasumber. Pada kesempatan ini, kami setulus hati mengucapkan terima kasih kepada masyarakat di sebelas distrik di Kabupaten Biak Numfor, yaitu Distrik Biak Kota, Distrik Biak Barat, Distrik Oridek, Distrik Biak Timur, Distrik Yendidori, Distrik Biak Utara, Distrik Warsa, Distrik Kepulauan Padaido, Distrik Andey, Distrik Swandiwe, serta Distrik Numfor Barat; dan dua distrik di Kabupaten Supiori, yaitu Distrik Supiori Timur dan Distrik Supiori Selatan yang telah bersedia memberikan data serta informasi yang sangat kami perlukan. Semoga Tuhan sang pemilik hidup membalas budi baik mereka. Pada kesempatan ini juga, kami menyampaikan terima kasih kepada Kepala Balai Bahasa Papua yang telah menerbitkan buku ini.
iv
Kami menyadari bahwa penelitian yang dilakukan masih banyak memiliki kelemahan dan kekurangan sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut dan menyeluruh. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak akan diterima dengan senang hati untuk perbaikan di masa datang.
Jayapura, November 2019 Penyusun
v
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
Singkatan V : vokal K : konsonan Lambang .../... : pada posisi /.../ : fonemis [...] : fonetis (...) : opsional #...- : posisi awal kata -...- : posisi tengah kata -...# : posisi akhir kata Ø : zero ̴ : variasi ≈ : korespondensi
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................. KATA PENGANTAR .............................................. DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG ........... DAFTAR ISI .............................................................
i iii v vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..................................................... 1.1.1 Peristiwa Naga di Korem .................................. 1.1.2 Peristiwa Madira dan Makmeser ........................ 1.1.3 Peristiwa Manarmakeri ..................................... 1.1.4 Peristiwa Kurabesi .............................................. 1.2 Masalah ............................................................. 1.3 Tujuan Penelitian ............................................... 1.4 Manfaat Penelitian ............................................. 1.5 Tinjauan Pustaka ............................................... 1.6 Landasan Teori .................................................. 1.6.1 Metode Berkas Isoglos .................................... 1.6.2 Metode Dialektometri ..................................... 1.7 Metodologi .......................................................... 1.7.1 Populasi dan Sampel ...................................... 1.7.2 Penentuan Informan ........................................ 1.7.3 Pengumpulan Data .......................................... 1.7.4 Penganalisisan Data ......................................... 1.7.5 Penyajian Hasil Analisis Data .......................... BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Profil Wilayah Kabupaten Biak Numfor ............. 2.2 Profil Wilayah Kabupaten Supiori ...................... 2.3 Sistem Kemasyarakatan Biak Numfor dan
1 3 3 4 5 7 7 7 10 12 15 17 19 19 22 23 24 25 26 30
vii
Supiori .............................................................. 2.3.1 Mata Pencaharian .............................................. 2.3.2 Sistem Kekerabatan .......................................... 2.3.3 Sistem Religi ..................................................... 2.3.4 Tata Aturan Kepemimpinan .............................. BAB III VARIAN-VARIAN BAHASA BIAK 3.1 Deskripsi Perbedaan Unsur Fonologi .................. 3.1.1 Korespondensi ................................................... 3.1.1.1 Korespondensi Kurang Sempurna .................. 3.1.2 Variasi ............................................................... 3.1.2.1 Variasi Berupa Pelesapan Bunyi .................... 3.1.2.2 Variasi Berupa Perubahan dari Satu Bunyi ke
Bunyi yang Lain ............................................. 3.1.2.3 Variasi Berupa Desimilasi .............................. 3.1.2.4 Variasi Berupa Asimilasi ............................... 3.1.2.5 Variasi Berupa Metatesis .............................. 3.1.2.6 Variasi Berupa Kontraksi ............................... 3.1.3 Deskripsi Perbedaan Unsur Leksikal ................ 3.2 Pola Penyebaran Perbedaan Unsur-Unsur
Kebahasaan ....................................................... 3.2.1 Pola Penyebaran Unsur Fonologi ...................... 3.2.1.1 Peta Korespondensi ......................................... 3.2.1.2 Peta Variasi ..................................................... 3.2.2 Pola Penyebaran Perbedaan Unsur Leksikal ..... 3.3 Status Varian-Varian Bahasa Biak ........................ 3.3.1 Kosakata Dasar Swadesh ................................... 3.3.2 Kosakata Bagian Tubuh ..................................... 3.3.3 Kosakata Kekerabatan ........................................ 3.3.4 Kosakata Perangai dan Sifat ............................... 3.3.5 Kosakata Gerak dan Kerja .................................. 3.3.6 Kosakata Tugas .................................................. 3.3.7 Keseluruhan Medan Makna ...............................
34 34 38 41 43 45 47 47 49 49 51 54 55 56 58 58 84 84 84 88 103 215 216 220 225 230 235 241 245
viii
3.4 Derajat Pemahaman Timbal Balik ........................ 3.4.1 Jarak Kosakata Selatan-Utara ............................. 3.4.2 Jarak Kosakata Timur-Barat ............................... 3.4.3 Jarak Kosakata Tenggara-Barat Laut ................. 3.4.4 Jarak Kosakata Timur Laut-Barat Daya ............. BAB IV PENUTUP.................................................... DAFTAR PUSTAKA ................................................ LAMPIRAN Lampiran I Data Penelitian Lampiran II Peta Papua
Peta Wilayah Biak Numfor dan Supiori Tabel Dialektometri Data Informan
250 250 252 253 255 257 261
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Bahasa Biak merupakan salah satu kelompok bahasa yang secara genetis termasuk dalam kerabat keluarga bahasa West Papua New Guinea, subgrup rumpun bahasa Austronesia, yakni Austronesian-Melayu Polinesian-Central Eastern-Eastern Melayu-Polinesian-South Halmahera-West New Guinea-West New Guine-Cenderawasih Bay-Biak (Blust, 1978, Steinhauer, 1985:462 dalam Hugo Warami). Sebagai bagian dari rumpun Austronesia dalam klasifikasi rumpunan bahasa di Papua, bahasa Biak telah menyebar di Kepulauan Biak, Supiori, dan Numfor sebagai pulau besar, di samping pulau-pulau kecil lainnya serta daerah migran etnis Biak. Bahasa Biak dipakai oleh penuturnya dengan berbagai ragam atau dialek bahasa yang terdiri atas dua belas dialek; yang terbagi atas sembilan dialek utama di Pulau Biak-Numfor dan sekitarnya; dan tiga dialek menyebar di daerah migran. Sementara itu, menurut Wurm dalam SIL (2006) menyebutkan bahasa Biak memiliki 28 dialek, yaitu dialek Ariom, dialek Boo, dialek Dwar, dialek Fairi, dialek Jenerus, dialek Korim, dialek Mandusir, dialek Mofu, dialek Opif Padoa, dialek Penasifu, dialek Samberi, dialek Mokmer, dialek Sor, dialek Sorendidori, dialek Sundei, dialek Wari, dialek Wadibu, dialek Sorido, dialek Bosnik, dialek Korido, dialek Warsa, dialek Wardo, dialek Kamer, dialek Mapia, dialek Mios Num, dialek Rumberpon, dialek Monoarfu, dan dialek Vogelkop.
Pernyataan lain tentang bahasa Biak dikemukakan pula oleh Soeparno (1977) yang mengatakan bahwa bahasa Biak
2
termasuk kelompok bahasa Austronesia yang memiliki kelainan-kelainan, terutama dengan bahasa-bahasa di Austronesia Barat. Ditegaskan pula bahwa bahasa Biak memiliki wilayah penyebaran yang paling luas bila dibandingkan dengan penyebaran bahasa-bahasa lainnya di Papua. Masyarakat Biak-Numfor hanya mengenal satu bahasa, yakni bahasa Biak, meskipun terdiri atas beberapa dialek, yaitu dialek Biak Kota, dialek Korem, dialek Manwor, dialek Menyoswar, dialek Numfor, dialek Ron, dialek Sopen, dialek Sor, dialek Sorido, dialek Sowek, dialek Urembori, dan dialek Repi.
Pusat Bahasa kini Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (2008:215) hanya menyebut bahasa Biak sebagai bahasa tersendiri dengan persentase perbedaan berkisar antara 99,25—100% dengan bahasa-bahasa lain di Papua. Tim Pemetaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa juga tidak menyebutkan adanya dialek atau subdialek yang dimiliki oleh bahasa Biak.
Fautngil dan Rumbrawer (2002) mengemukakan bahwa bahasa Biak memiliki enam dialek, yaitu dialek Var Risen, dialek Var Swandiwe, dialek Var Awer, dialek Var Swandivru, dialek Var Numfor, dan dialek Var Eramber yang masing-masing dialek memiliki beberapa subdialek dan setiap subdialek itu memiliki kelompok penuturnya berdasarkan desa.
Lebih jauh Fautngil dan Rumbrawer (2002) menyatakan ada empat faktor yang memungkinkan adanya penyebaran bahasa Biak. Keempat faktor itu berkaitan erat dengan terjadinya peristiwa-peristiwa penting dalam masyarakat Biak. Peristiwa-peristiwa tersebut, yaitu peristiwa naga di Korem, peristiwa madira dan makmeser, peristiwa manarmakeri, dan peristiwa kurabesi.
3
1.1.1 Peristiwa Naga di Korem Sejak dahulu penduduk Pulau Biak cukup banyak. Mereka bermukim di Biak Utara, tepatnya di Kampung Korem. Kampung itu merupakan tempat pemukiman pertama atau tempat asal-usul orang Biak yang sekarang tersebar ke seluruh kampung di Pulau Biak, Supiori, Numfor, dan pulau-pulau Padaido, bahkan sampai ke Kepulauan Raja Ampat. Konon kabarnya di pinggir Kampung Korem itu berdiam pula seekor naga raksasa yang sangat buas. Sewaktu-waktu naga itu menyerang dan menelan semua yang dilihatnya, terutama manusia. Saat seperti itu masyarakat Korem merasa sebagai suatu bencana yang sangat dahsyat dan menakutkan. Masyarakat tidak mampu lagi mengatasi buasnya naga itu. Mereka menghindar dengan memilih pindah tempat secara perlahan dan bertahap melalui darat dan laut menuju arah timur, barat, dan selatan. 1.1.2 Peristiwa Madira dan Makmeser Setelah peristiwa naga yang menceraiberaikan pemukiman pertama di Kampung Korem, peristiwa kedua ini menyebabkan pula persebaran masyarakat Biak ke seluruh penjuru Pulau Biak dan sekitarnya. Dahulu di Kampung Soor, Yawosi pernah terjadi suatu peristiwa pergumulan Madira Iryou dengan Makmeser. Makmeser berjuluk Sampari si Bintang Pagi. Julukan itu adalah sebutan tabu orang Biak untuk makhluk penguasa dunia, penghuni dunia atas ‘nanki’ atau surga, yaitu tempat bertakhta Tuhan dan malaikat. Dikisahkan bahwa Madira Iryou pernah menyadap satu pohon kelapa di Yawosi. Setiap malam hasil sadapannya itu selalu habis. Ia mencurigai masyarakat di kampungnya, tetapi tidak ada satu orang pun yang mengetahui atau mengakui hal itu. Oleh karena itu, Madira pun bersiasat dengan membuat pagar betis untuk membekuk pelaku. Singkat cerita, setelah lepas tengah malam, sesaat Madira sedang terjaga, terasalah seluruh pohon kelapa itu bergoyang. Suatu tangga
4
turun dari langit bertumpu pada pelepah kelapa, tepat di depan Madira. Madira menatap dan didapati suatu makhluk aneh putih cemerlang menuruni tangga itu. Madira pun segera menyergap mahkluk aneh itu. Mahkluk itu bernama Makmeser. Madira menahan Makmeser hingga mengabulkan permintaannya. Makmeser hendak memberitahukan rahasia kehidupan kekal, tetapi Madira menolaknya. Madira menginginkan rahasia penangkapan ikan dalam jumlah yang banyak, rahasia peperangan, perkebunan, perburuan, kemaritiman dan astronomi, dan rahasia kekuasaan/kewibawaan. Akhirnya, Makmeser mengabulkan semua rahasia itu dan dengan segala tata caranya kepada Madira. Dalam cerita ini, mulai terjalin hubungan orang Biak dengan kehidupan luar, baik vertikal maupun horizontal. 1.1.3 Peristiwa Manarmakeri Peristiwa Manarmakeri adalah kejadian yang sangat populer di Biak dan sekitarnya. Peristiwa itu terjadi di Sopendi, Biak Barat, sebagai lanjutan dari peristiwa Makmeser di Soor, Biak Utara. Manarmakeri artinya si lelaki yang berkudis. Suatu nama panggilan penghinaan untuk orang tua yang berkudis, kadas, borok, dan kotor yang menyebabkan banyak orang jijik. Setelah Manarmakeri diberikan kuasa, lalu membuat tanda-tanda mujizat. Ia dapat menggantikan kulitnya yang berkudis, kadas, dan borok itu menjadi makanan dan harta kekayaan yang berlimpah ruah. Di tengah-tengah masyarakat kadang-kadang ia dihina, tetapi sebaliknya sewaktu-waktu ia dipuja sebagai juru selamat. Maka, orang Biak memberi julukan kepadanya Mansar Mankundi; Manseren Koreri. Manarmakeri telah melihat dan mendapat rahasia koreri (kehidupan kekal). Oleh karena sikap orang-orang Biak yang selalu cenderung pada kelaliman, ketidakadilan, ketidakjujuran, nafsu duniawi, serta suka membunuh, maka ia meninggalkan orang-orang Biak dan pergi ke dunia barat bersama rahasia korerinya. Ia berjanji akan
5
kembali pada suatu saat apabila orang-orang Biak meninggalkan sifat dan kebiasaan keduniawian. Orang-orang Biak harus hidup rukun, damai, kasih-mengasihi sesama orang Biak dan suku bangsa lain. Penantian yang lama kadang-kadang mendorong orang Biak untuk mencari ke luar, terutama ke arah barat. Sebagai contoh, orang Biak mendiami sebagian besar pulau-pulau dan pesisir sebelah utara bagian barat Tanah Papua sampai ke daerah Ternate, Tidore, Kepulauan Raja Ampat, Manokwari, Sulawesi Utara, bahkan ada pula yang berlayar ke Pulau Jawa. 1.1.4 Peristiwa Kurabesi Kurabesi atau Gurabesi adalah seorang mambri atau pahlawan yang terkenal di Biak mulai dari Numbay sampai ke Tidore, Ternate, dan sekitarnya. Kurabesi terkenal keperkasaanya. Ia pernah membantu Sultan Tidore dalam peperangan melawan Sultan Jailolo. Sebagai penghargaan, Sultan Tidore memberi hadiah harta, pangkat, dan gelar kepada Kurabesi dan pembantu-pembantunya. Sejak itu, hubungan antara Tidore-Jailolo dan Biak mulai terjalin dengan erat. Hubungan dalam berbagai sektor mulai terjalin, misalnya hubungan perdagangan, perkawinan, dan sosial budaya lainnya. Terjadi migrasi secara alamiah ke arah barat dengan berbagai keperluan. Migrasi itu berjalan dalam waktu yang cukup lama dan terus-menerus. Sambil mencari penghidupan di daerah itu, harapan orang Biak untuk bertemu dengan Koreri pun berjalan terus.
Keempat peristiwa tersebut memberikan dampak yang baik bagi masyarakat Biak dalam kehidupan dan perhubungan mereka dengan dunia luar. Hubungan dengan Tidore, Ternate, Sangir Talaud, Jawa, dan dunia barat.
Jika dilihat dari daerah sebaran, bahasa Biak diperkirakan memiliki jumlah penutur sebanyak 50.000—70.000 orang. Daerah pakainya terbentang dari sebelah utara Papua Nugini sampai Kepulauan Raja Ampat hingga ke Halmahera dan sekitarnya. Jumlah ini sangatlah membanggakan karena
6
penuturnya terdiri atas penutur asli bahasa Biak (etnis Biak) dan penutur amber (non-etnis Biak; etnis nusantara-pendatang) yang fasih menggunakan bahasa Biak di samping bahasa daerahnya dan bahasa Indonesia (Hugo Warami, 2013; bd. Silzer, 1991, Fautngil dan Rumbrawer, 2002).
Daerah sebaran bahasa Biak yang sangat luas itu disebabkan oleh sebaran penduduk Biak baik ke timur maupun ke barat. Hidup bersama dengan kelompok etnis yang berbeda tentu saling memengaruhi. Pengaruh timbal balik membawa akibat tertentu pula di bidang linguistik, yakni munculnya variasi dialektal. Demikian halnya perkembangan bahasa Biak saling memengaruhi dengan lingkungan yang dimasuki.
Sampai saat ini, menurut pengamatan tim peneliti, penelitian yang membahas keragaman bahasa Biak dari tinjauan dialektologi masih sangat terbatas. Beberapa buku memang sudah menyebutkan adanya variasi dialektal dalam bahasa Biak, seperti yang sudah diuraikan di atas. Dari perspektif waktu, seandainya pendapat yang menyatakan adanya variasi dialektal dalam bahasa Biak tersebut mengandung kebenaran, rentang waktu antara tahun 1977, tahun pertama diadakan penelitian sampai dengan tahun 2015 ini sudah memberikan ruang yang cukup bagi timbulnya perkembangan variasi dialektal dalam bahasa Biak. Dengan mempertimbangkan berbagai permasalahan yang sudah disebutkan di atas, penulis memutuskan untuk melihat kembali secara lebih saksama variasi-variasi bahasa yang terdapat dalam bahasa Biak berdasarkan tinjauan dialektologi.
7
1.2 Masalah Berdasarkan gambaran yang telah disampaikan sebelumnya, masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimanakah perbedaan unsur-unsur kebahasaan yang
terdapat dalam varian-varian bahasa Biak pada tataran fonologi dan leksikon?
2) Bagaimanakah pola penyebaran perbedaan unsur-unsur kebahasaan yang terdapat dalam varian-varian bahasa Biak?
3) Bagaimanakah status tiap-tiap varian yang terdapat dalam bahasa Biak dan batas-batas daerah pakainya?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan perbedaan unsur-unsur kebahasaan yang
terdapat dalam varian-varian bahasa Biak pada tataran fonologi dan leksikon.
2) Mendeskripsikan pola penyebaran perbedaan unsur-unsur kebahasaaan yang terdapat dalam varian-varian bahasa Biak.
3) Menentukan status tiap-tiap varian yang terdapat dalam bahasa Biak dan batas-batas wilayah pakainya. Status di sini dimaksudkan apakah sebuah varian itu berstatus sebagai bahasa, dialek, subdialek, dan seterusnya.
1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif, baik sumbangan teoretis maupun sumbangan praktis. Secara teoretis, baik data bahasa Biak yang terkumpul selama proses penelitian pemetaan maupun hasil analisis datanya dapat membantu bidang linguistik historis. Data yang terkumpul dalam jumlah yang besar akan membantu mempermudah proses rekonstruksi protobahasa dari bahasa-bahasa yang sekerabat dengan bahasa Biak sehingga dapat dihasilkan rekonstruksi
8
protobahasa yang berkualitas. Hasil rekonstruksi yang berkualitas akan menghasilkan gambaran pola pengelompokan antara bahasa-bahasa yang berkerabat dengan bahasa Biak dengan lebih baik. Selanjutnya, hasil analisis data pemetaan akan membantu untuk melihat silsilah pohon kekerabatan sampai pada peringkat yang paling rendah. Apabila dalam linguistik historis silsilah pohon kekerabatan hanya dapat menggambarkan hubungan kekerabatan bahasa sampai pada tingkat dialek, hasil penelitian pemetaan ini akan dapat melengkapi kekurangan tersebut. Hasil analisis data pemetaan akan dapat melihat hubungan kekerabatan yang terdapat dalam sebuah bahasa sampai tingkat paling rendah. Hasil analisis data pemetaan dapat memperlihatkan hubungan kekerabatan mulai dari tingkatan dialek, subdialek, beda wicara, bahkan sampai ke tingkat tidak ada perbedaan sama sekali. Selain dapat memberikan penjelasan tersebut, hasil analisis data pemetaan juga dapat memberikan gambaran visual daerah pakai dari tiap-tiap varian tersebut.
Hasil pemetaan bahasa daerah dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pelindungan bahasa daerah. Seperti sudah menjadi pengetahuan banyak pihak bahwa upaya pelindungan bahasa yang paling efektif adalah melalui pengajaran bahasa daerah yang bersangkutan secara formal. Sebelum suatu bahasa daerah diputuskan untuk dijadikan bahan ajar muatan lokal, ada banyak langkah yang harus dipersiapkan. Persiapan tersebut mencakupi, baik aspek yang berkaitan dengan korpus bahasa yang bersangkutan maupun aspek yang berkaitan dengan sarana dan prasarana pendukung proses pembelajaran. Dari aspek korpus bahasa, sebelum sebuah bahasa dijadikan materi ajar di sekolah harus dilakukan pembakuan terlebih dahulu. Pembakuan ini meliputi pembakuan bahasa dan pembakuan aspek-aspek bahasa yang bersangkutan, mulai aspek fonologi, morfologi, sintaksis, dan tata bahasa. Dari aspek pembakuan bahasa, apabila suatu
9
bahasa memiliki penutur yang besar dan wilayah pakai yang luas tentu bahasa yang bersangkutan memiliki banyak variasi bahasa di dalamnya. Banyaknya variasi bahasa yang terdapat dalam sebuah bahasa akan menyulitkan proses pembelajaran. Untuk memperkecil hambatan tersebut, sebelum dilakukan penyusunan buku bahan ajar harus ditentukan terlebih dahulu dialek mana yang akan diangkat menjadi dialek standar (bahasa baku). Hasil penelitian pemetaan akan sangat membantu keberhasilan dalam penentuan dialek standar (bahasa baku) ini.
Dalam bidang kesehatan, peta bahasa dapat dimanfaatkan untuk membantu memprediksi peta penyebaran penyakit menular. Batas penyebaran epidemi suatu penyakit menular pada umumnya sejalan dengan batas bahasa. Hal ini dapat dimengerti karena epidemi mudah berjangkit pada orang-orang yang sering melakukan kontak. Orang-orang yang menggunakan bahasa atau varian yang sama diperkirakan akan lebih sering melakukan kontak jika dibandingkan dengan orang-orang yang berlainan bahasa atau varian. Upaya yang demikian pernah dilakukan oleh WHO (World Health Organization). Untuk membuat prediksi peta penyebaran wabah penyakit menular, WHO memanfaatkan peta bahasa yang sudah dihasilkan oleh peneliti-peneliti bahasa sebelumnya (Lauder, 1993:5).
Dalam rangka pemekaran wilayah yang tengah gencar dilakukan, penetapan batas bahasa atau batas varian dalam suatu bahasa secara keseluruhan sangat bermanfaat bagi penetapan batas wilayah administratif. Penetapan batas wilayah administratif dengan mempertimbangkan batas bahasa atau varian dalam bahasa akan dapat mengurangi gesekan sosial yang diakibatkan perbedaan budaya sehingga implementasi kebijakan pemerintah tidak mengalami banyak hambatan.
10
1.5 Tinjauan Pustaka Penelitian terhadap bahasa Biak ini sudah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Penelitian tersebut berkaitan dengan masalah struktural, sosiolinguistik, dan perbandingan.
Literatur mengenai bahasa dan sastra Biak jumlahnya cukup banyak jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa daerah lain di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Hal ini dapat menjadi sumber data berharga bagi pemertahanan bahasa Biak dan penelitian-penelitian lanjutan. Beberapa literatur mengenai bahasa dan sastra Biak, antara lain Fautngil, dkk. (1988) menulis fonologi bahasa Biak; Fautngil, dkk. (1992) menulis morfologi bahasa Biak; Fautngil, dkk (1998) menulis tentang sintaksis bahasa Biak; Rumbrawer (1986) menulis tentang interferensi frasa bahasa Biak terhadap bahasa Indonesia tulis siswa kelas 1 SMP Negeri Korem Biak Utara; Rumbrawer (1994 dan 1995) menyusun kamus bahasa Indonesia-bahasa Biak; Fautngil dan Rumbrawer (2002) menulis tata bahasa Biak; Soeparno (1975) menyusun kamus bahasa Indonesia-bahasa Biak; Elmenek Randongkir (1997) menulis analisis person pronominal pronouns in English and Biak language; Hendrik Arwam (2002) menulis analisis komparatif afiksasi bahasa Indonesia dan bahasa Biak; Soeparno (1977) menulis tentang fungsi dan pola perbilangan sempurna dalam bahasa Biak; Elisabeth Patzs (1978) menulis tentang the case marking and role coding system in Numfoor-Biak; Soeparno (1983) tentang morfologi-sintaksis bahasa Biak; Kafiar (1983) tentang ungkapan tradisional bahasa Biak-Numfor dan Tehit Daerah Irian Jaya; Steinhauer (1985) menulis number in Biak: counterevidence to two alleged language universals; Steinhauer (2003) menulis tentang konstruksi posesif dalam bahasa Biak; Steinhauer (2005) menulis tentang Biak: in the Austronesian languages of Asian and Madagascar; Mofu (2005) menulis tentang Biak: morphosyntax; Wilco (2006) menulis tentang Biak: description
11
of an Austronesian language of Papua; Warami (2006) menulis tentang analisis bahasa Biak dengan pendekatan teori Hockett: (a) words and paradigm (b) item and arrangement, and (c) item and process; dan Djamalludin (2007) menulis tentang syllabic reduplication in Biak languages.
Flassy dan Ochmbair (2007) menyatakan bahasa-bahasa Papua berjumlah 1.000 bahasa otonom yang terdiri atas 750 bahasa di PNG dan 250 bahasa di Provinsi Papua dan Papua Barat. Menurut Flassy dan Ochmbair, 15% jumlah bahasa di dunia terdapat di pulau ini, tetapi dari segi jumlah penutur mereka hanya mencakupi 0,01% dari jumlah populasi dunia. Secara garis besar, bahasa-bahasa di Papua dikelompokkan menjadi dua, yaitu bahasa-bahasa Austronesia dan bahasa non-Austronesia (Papua). Kelompok bahasa Austronesia terdiri atas subkelompok Bomberai, subkelompok Raja Ampat, subkelompok Teluk Geelvink, dan subkelompok Sarmi-Yotefa, yang di dalamnya terdapat bahasa Ormu, Kayu Pulau, Tobati, Tarpia, Bonggo, Sobei, dan Moar menjadi anggotanya. Sementara itu, bahasa Papua terdiri atas East Bird's Head Philum, Cenderawasih Bay Philum, the West Papua Philum, dan Trans New Guinea Philum. Secara linguistis bahasa-bahasa Papua memiliki ciri yang sangat menonjol yang tidak ditemukan pada bahasa-bahasa Austronesia berupa suplisi dan fleksi pada verba dan adjektiva karena pengaruh jamak dan kala, serta struktur frasa dengan pola menerangkan-diterangkan (MD) sementara pada bahasa-bahasa Austronesia berpola diterangkan-menerangkan (DM), dan struktur sintaksis berpola subjek-objek-predikat (SOP), sementara pada bahasa-bahasa Austronesia berpola subjek-predikat-objek (SPO). Secara organisasi sosial, penutur bahasa-bahasa Austronesia ditandai oleh sistem bilateral dalam garis keturunannya, sementara masyarakat Melanesia menganut sistem unilateral.
12
Kainakaimu (2000) membahas hubungan kekerabatan bahasa Biak-bahasa Waropen dengan menggunakan teori historis komparatif. Hasilnya menunjukkan bahwa bahasa Biak dan bahasa Waropen tidak memiliki hubungan kekerabatan yang dekat. Hal ini diperkuat pula dengan tidak ditemukannya kosakata kedua bahasa yang menunjukkan adanya korespondensi fonem. Kedua bahasa telah mengalamai pemisahan dan berkembang secara mandiri dalam kurun waktu yang cukup lama yang menyebabkan tidak saling mengenal.
Selain buku-buku yang telah diterbitkan, terdapat pula skripsi, tesis, disertasi maupun laporan ilmiah tentang bahasa dan sastra Biak yang ditulis oleh mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi pada jenjang strata satu, strata dua, dan strata tiga.
1.6 Landasan Teori Bahasa bersifat heterogen, bukan homogen. Oleh karena itu, di dalam sebuah bahasa terdapat varian-varian bahasa, baik yang bersifat dialektal maupun yang bersifal subdialektal. Varian-varian yang terdapat dalam sebuah bahasa tidak muncul dalam waktu yang bersamaan. Pada tahap awal, varian hanya terjadi pada salah satu aspek dari tataran kebahasaan dan hanya terjadi pada individu atau wilayah pakai yang sangat terbatas. Di antara berbagai tataran kebahasaan yang ada, tataran fonologi adalah tataran kebahasaan yang paling mudah mengalami perubahan. Seiring dengan perkembangan waktu, varian yang hanya terjadi pada tataran individu dan tempat yang terbatas akan mengenai tataran individu dan tempat yang semakin luas. Oleh karena itu, semakin panjang perjalanan sejarah sebuah bahasa dan semakin luas wilayah pakainya akan semakin banyak varian-varian yang terdapat di dalamnya.
13
Perbedaan yang menyebabkan munculnya varian dalam suatu bahasa meliputi perbedaan pada setiap tataran kebahasaan, yaitu fonologi, morfologi, leksikon, sintaksis, dan semantis. Menurut Mahsun (1995:25) perbedaan pada tataran fonologi muncul sebagai akibat dari perbedaan dalam merefleksikan prafonem/protofonem yang terdapat pada prabahasa atau protobahasa.
Perubahan bunyi yang terjadi di antara dialek-dialek/subdialek-subdialek dalam merefleksikan bunyi-bunyi yang terdapat pada prabahasa ada yang bersifat teratur dan ada yang bersifat tidak teratur. Perubahan bunyi yang muncul secara teratur disebut korespondensi, sedangkan perubahan bunyi yang muncul secara tidak teratur disebut variasi (Mahsun, 1995:28). Kekorespondensian suatu kaidah perubahan bunyi berkaitan dengan dua aspek, yaitu aspek linguistik dan aspek geografi. Dari aspek linguistik, perubahan bunyi yang berupa korespondensi terjadi dengan persyaratan linguistik tertentu. Oleh karena itu, data tentang kaidah yang berupa korespondensi tidak terbatas jumlahnya. Dari aspek geografis, perubahan bunyi yang berupa korespondensi terjadi apabila daerah sebaran leksem-leksem yang menjadi realisasi kaidah perubahan terjadi pada daerah pengamatan yang sama. Korespondensi suatu kaidah dapat terjadi dalam tiga tingkat, yaitu: a. korespondensi sangat sempurna jika perubahan bunyi itu
berlaku untuk contoh yang disyarati secara linguistis dan daerah sebaran geografisnya sama;
b. korespondensi sempurna jika perubahan itu berlaku pada semua daerah yang disyarati secara linguistis, namun beberapa contoh memperlihatkan daerah sebaran geografisnya tidak sama; dan
c. korespondensi kurang sempurna, jika perubahan itu tidak terjadi pada semua bentuk yang disyarati secara linguistis,
14
namun sekurang-kurangnya terdapat pada dua contoh yang memiliki sebaran geografis yang sama.
Seperti halnya perubahan yang bersifat korespondensi, perubahan bunyi yang bersifat variasi juga berkaitan dengan dua aspek, yaitu aspek linguistik dan aspek geografi. Dari aspek linguistik, perubahan yang bersifat variasi muncul bukan karena persyaratan linguistik tertentu sehingga data yang berkaitan dengan kaidah perubahan variasi hanya terbatas pada satu atau dua contoh saja. Dari aspek geografi, perubahan bunyi yang berupa korespondensi terjadi apabila daerah sebaran geografisnya (khusus untuk yang memiliki dua buah contoh) sebaran geografisnya tidak sama.
Berkaitan dengan perubahan pada tataran fonologi, Poedjosoedarmo (2006) memiliki pandangan yang sedikit berbeda. Menurut Poedjosoedarmo (2006:7—8) perubahan sistem fonologi terjadi sebagai akibat perubahan yang terjadi pada sistem prosodi. Perubahan yang terjadi pada sistem prosodi (cara ucap dan pola intonasi) lama kelamaan dapat diikuti oleh perubahan wujud fonem, hilangnya fonem, timbulnya fonem baru dan dapat berakibat pada terjadinya pola suku kata baru. Di sisi lain, dalam jangka waktu yang lama, ratusan tahun atau ribuan tahun, perubahan prosodi juga dapat diikuti oleh perubahan susunan frasa atau klausa. Selanjutnya, perubahan susunan frasa dalam kalimat dapat berdampak pada hilang atau timbulnya proses morfologis tertentu. Apabila semua perubahan ini terjadi, maka akan muncul varian-varian baru dalam sebuah bahasa.
Penentuan status sebuah varian ke dalam tingkatan bahasa, dialek, subdialek, atau beda wicara dapat dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Melalui pendekatan kualitatif penentuan status berdasarkan bukti-bukti kualitatif yang berupa garis isoglos. Sementara itu, melalui pendekatan kuantitatif penentuan status berdasarkan persentase
15
perbedaan realisasi berian pada setiap titik pengamatan. Pendekatan kualitiatif dilaksanakan dengan metode berkas isoglos, sementara pendekatan kuantitatif dilaksanakan dengan metode dialektometri. 1.6.1 Metode Berkas Isoglos (Bundle of Isoglosses) Menurut Dubois (Ayatrohaedi, 1979:5) isoglos adalah garis yang memisahkan dua lingkungan dialek atau bahasa berdasarkan wujud atau lingkungan dua sistem yang berbeda. Dengan menggunakan bahasa yang sedikit berbeda, Lauder (1990:119) mendefinisikan isoglos sebagai garis yang menyatukan daerah-daerah pengamatan yang menggunakan gejala kebahasaan yang serupa. Isoglos membedakan daerah-daerah pengamatan yang menggunakan gejala kebahasaan serupa dengan daerah-daerah pengamatan lain yang juga menggunakan gejala kebahasaan serupa. Isoglos berfungsi untuk menunjukkan adanya perbedaan pemakaian unsur kebahasaan di antara daerah-daerah pengamatan. Isoglos pada dasarnya merupakan sebuah garis imajiner yang diterakan di atas peta (Lauder, 1990:117). Apabila puluhan atau ratusan peta bahasa yang sudah dibubuhi isoglos “ditumpuk” menjadi satu, maka akan menjadi sebuah berkas isoglos. Kumpulan berkas isoglos yang membentuk satu berkas disebut berkas isoglos (bundle of isoglosses). Alur garis-garis berkas isoglos yang “dominan” merupakan alat bantu untuk menganalisis dan menginterpretasikan distribusi gejala kebahasaan secara spasial (Lauder, 2002:18).
Menurut Mahsun (1995) pembuatan isoglos pada peta dilakukan dengan langkah-langkah berikut. a. Membuat garis melengkung atau lurus pada peta yang
memuat daerah-daerah pengamatan. Garis ini mempersatukan daaerah-daerah yang menggunakan gejala kebahasaan yang serupa serta membedakan dengan daerah-daerah pengamatan yang menggunakan gejala kebahasaan
16
yang serupa lainnya. Oleh karena itu, garis isoglos dibubuhkan di antara daerah-daerah pengamatan yang masuk dalam kelompok-kelompok penggunaan gejala kebahasaan yang berbeda tersebut.
b. Dahulukan membuat isoglos yang realisasi bentuknya (untuk bidang perbedaan fonologi, morfologi, sintaksis, dan leksikon) atau maknanya (untuk perbedaan bidang (semantis) memiliki sebaran yang paling luas.
c. Setiap fenomena (perbedaan) hanya dihitung satu isoglos, tanpa memperhatikan perbedaannya (korespondensi atau variasi).
Apabila semua peta telah dibubuhi isoglos, tahap selanjutnya adalah membuat berkas isoglos dengan cara: a. mengelompokkan peta-peta peragaan itu berdasarkan pola
isoglosnya, medan makna, atau secara acak; b. menyalin semua isoglos dari suatu kelompok tertentu atau
acak pada sebuah peta dasar yang memuat daerah-daerah pengamatan; dan
c. menghimpun berkas isoglos (Lauder, 1990:119—120). Menurut Mahsun (2006:165) penentuan status varian
dengan menggunakan metode berkas isoglos harus mempertimbangkan kualitas dan kuantitas isoglos-isoglos yang mempersatukan dan memperbedakan daerah-daerah pengamatan. Kualitas isoglos berkaitan dengan status isoglos-isoglos yang terdapat dalam berkas itu sendiri, apakah berupa isoglos korespondensi (sangat sempurna, sempurna, kurang sempurna) atau isoglos variasi, sedangkan kuantitas isoglos berkaitan dengan jumlah isoglos yang membentuk berkas isoglos tersebut. Isoglos korespondensi berkaitan dengan perbedaan yang bersifat korespondensi, sedangkan isoglos variasi berkaitan dengan perbedaan yang bersifat variasi.
17
1.6.2 Metode Dialektometri Dialektometri merupakan ukuran statistik yang digunakan untuk melihat berapa jauh perbedaan dan persamaan yang terdapat pada tempat-tempat yang diteliti dengan membandingkan sejumlah bahan yang terkumpul dari tempat tersebut (Revier dalam Ayatrohaedi, 1983:32). Rumus yang digunakan untuk penghitungan dialektometri adalah sebagai berikut.
(S x 100) = d%, dengan ketentuan n
S: Jumlah beda dengan daerah pengamatan lain n: Jumlah peta yang diperbandingkan d: Jarak kosakata dalam persentase. Hasil yang diperoleh berupa persentase jarak unsur-unsur kebahasaan di antara daerah-daerah pengamatan itu selanjutnya digunakan untuk menentukan hubungan antardaerah pengamatan dengan kriteria sebagai berikut:
>81% : dianggap perbedaan bahasa 51—80% : dianggap perbedaan dialek 31—50% : dianggap perbedaan subdialek 21—30% : dianggap perbedaan wicara < 20% : dianggap tidak ada perbedaan.
Sehubungan dengan kriteria penentuan status hubungan antardaerah pengamatan ini, dengan tetap mempertimbangkan pendapat Guiter (1973), saran Lauder (1990), dan dengan memasukkan konsep isoglos secara kuantitatif, Mahsun (2006:171) memberikan pendapat sebagai berikut.
18
65% ≤ terdapat sekurang-kurangnya 1 isoglos sempurna
dianggap perbedaan bahasa
45—64% terdapat maksimal 3 isoglos sangat sempurna atau sempurna
dianggap perbedaan dialek
25—44% terdapat maksimal 2 isoglos sangat sempurna dan sempurna
dianggap perbedaan subdialek
10—24% dianggap perbedaan wicara 9% > dianggap tidak ada perbedaan
Menurut Mahsun (1995:155) perhitungan dengan dialektometri dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan segitiga antardaerah pengamatan dan dengan permutasi antardaerah pengamatan. Penghitungan dengan segitiga antardaerah pengamatan dilakukan dengan jalan memperhitungkan persentase perbedaan satu daerah pengamatan dengan daerah pengamatan lain yang berdekatan. Penghitungan dengan permutasi antardaerah pengamatan dilakukan dengan jalan menghitung jarak kosakata satu daerah pengamatan dengan seluruh daerah pengamatan lainnya (Lauder, 1993:142). Penghitungan dengan permutasi antardaerah pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui derajat pemahaman timbal balik antardaerah pengamatan. Sebagaimana sudah disampaikan oleh Voegelin dan Haris (Mahsun, 2006:147) bahwa jarak spasial berbanding lurus dengan derajat pemahaman. Penghitungan dengan segitiga antardaerah pengamatan dilakukan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut. a. Daerah pengamatan yang diperbandingkan hanya daerah
pengamatan yang berdasarkan letaknya masing-masing mungkin melakukan komunikasi.
b. Setiap daerah pengamatan yang mungkin mengadakan komunikasi secara langsung dihubungkan dengan sebuah garis sehingga diperoleh segitiga-segitiga yang beragam bentuknya.
19
c. Garis-garis pada segitiga dialektometri tidak boleh saling berpotongan, pilih salah satu kemungkinan saja dan sebaiknya dipilih yang berdasarkan letaknya lebih dekat satu sama lain.
Selanjutnya, penerapan dialektometri, baik dengan segitiga antardaerah pengamatan maupun dengan permutasi antardaerah pengamatan berpegang pada prinsip-prinsip umum berikut. a. Apabila pada sebuah daerah pengamatan dikenal lebih dari
satu bentuk untuk satu makna dan salah satu di antaranya dikenal di daerah pengamatan lain yang diperbandingkan, maka perbedaan itu dianggap tidak ada.
b. Apabila di antara daerah pengamatan yang diperbandingkan itu salah satu di antaranya tidak memiliki bentuk sebagai realisasi suatu makna tertentu, maka daerah pengamatan itu dianggap berbeda.
c. Apabila daerah-daerah pengamatan yang diperbandingkan itu semua tidak memiliki bentuk sebagai realisasi suatu makna tertentu, maka daerah-daerah pengamatan itu dianggap sama.
d. Dalam penghitungan dialektometri pada tataran leksikon, perbedaan fonologi dan morfologi yang muncul harus dikesampingkan.
e. Hasil penghitungan itu dipetakan dengan sistem konstruksi “polygones de thiessen” pada peta segitiga dialektometri.
1.7 Metodologi Penelitian ini menggunakan tiga tahapan strategis yang dilakukan secara beruntun. Ketiga tahapan tersebut adalah tahap penyediaan data, tahap penganalisisan data, dan tahap penyajian hasil analisis data (Sudaryanto, 1993:5). 1.7.1 Populasi dan Sampel Data penelitian pemetaan bahasa Biak ini diambil dari 20 daerah pengamatan. Pemilihan kedua puluh daerah pengamatan tersebut didasarkan pada pertimbangan keterwakilan tiap-tiap wilayah
20
dialek bahasa Biak yang disebutkan oleh peneliti-peneliti terdahulu, yang meliputi dialek Var Risen, dialek Swamdiwe, dialek Var Awer, dialek Var Swandivru, dialek Var Numfor, dan dialek Var Eramber. Selain itu, pertimbangan keterwakilan daerah sebaran bahasa Biak juga berdasarkan administratif pemerintahan. Keterwakilan sebaran bahasa Biak secara administratif pemerintahan hingga ke Kabupaten Supiori, yaitu Kampung Sorendiweri Distrik Supiori Timur dan Kampung Korido Distrik Supiori Selatan. Menurut (Fautngil dan Rumbrawer, 2002:17) tiap-tiap dialek bahasa Biak tersebut memiliki sub-subdialek. Masih menurutnya, dialek Var Risen memiliki enam subdialek yang terdiri atas subdialek Korem, subdialek Soor, subdialek Arwam, subdialek Dwar, subdialek Manwor, dan subdialek Supiori Utara. Dialek Var Swamdiwe memiliki dua subdialek yang terdiri atas subdialek Sopen dan subdialek Supiori. Dialek Var Awer memiliki dua subdialek yang terdiri atas subdialek Bosnik Opiaref dan subdialek Padaido. Dialek Var Swamdivru memiliki tiga subdialek yang terdiri atas subdialek Swapodibo, subdialek Sorido, dan subdialek Samber. Dialek Var Numfor memiliki dua subdialek yang terdiri atas subdialek Numfor dan subdialek Dore. Dialek Var Eramber memiliki dua subdialek yang terdiri atas subdialek Vyak Amber Vondi dan subdialek Vyak Amber Vondum. Keterwakilan wilayah penelitian ini, yaitu dialek Var Risen diwakili oleh tujuh daerah pengamatan (Kampung Nermnu, Kampung Dwar, Kampung Warsansan, Kampung Waromi, Kampung Rumbin, Kampung Arwam, dan Kampung Korido), dialek Var Swamdiwe diwakili oleh empat daerah pengamatan (Kampung Sopen, Kampung Mandenderi, Kampung Yenbepioper, dan Kampung Sorendiweri), dialek Var Awer diwakili oleh lima daerah pengamatan (Kampung Soon, Kampung Opiaref, Kampung Mokmer, Kampung Kajasbo, dan Kampung Nusi), dialek Var Swandivru diwakili oleh tiga daerah
21
pengamatan (Kampung Yenures, Kampung Sorido, dan Kampung Samber), dan dialek Var Numfor diwakili oleh satu daerah pengamatan (Kampung Kansay).
Untuk memudahkan proses analisis data, daerah-daerah pengamatan tersebut selanjutnya diberikan nomor urut. Pemberian nomor urut ini dilakukan secara horizontal. Penomoran dimulai dari daerah pengamatan paling timur secara berurutan ke arah barat. Berdasarkan kriteria tersebut nomor urut daerah pengamatan pemetaan bahasa Biak ini adalah Kampung Nusi nomor urut 1, Kampung Soon nomor urut 2, Kampung Opiaref nomor urut 3, Kampung Kajasbo nomor urut 4, Kampung Mokmer nomor urut 5, Kampung Warsansan nomor urut 6, Kampung Yenures nomor urut 7, Kampung Sorido nomor urut 8, Kampung Nermnu nomor urut 9, Kampung Waromi nomor urut 10, Kampung Rumbin nomor urut 11, Kampung Samber nomor urut 12, Kampung Arwam nomor urut 13, Kampung Dwar nomor urut 14, Kampung Sopen nomor urut 15, Kampung Mandenderi nomor urut 16, Kampung Yenbepioper nomor urut 17, Kampung Sorendiweri nomor urut 18, Kampung Korido nomor urut 19, dan Kampung Kansay nomor urut 20.
Pada tiap-tiap daerah pengamatan tersebut diambil data kebahasaan yang berjumlah 469 kosakata. Keempat ratus enam puluh sembilan kosakata tersebut terdiri atas kata dasar Swadesh yang berjumlah 200 kata dan kosakata budaya dasar yang berjumlah 269 kata. Kosakata budaya dasar terdiri atas kosakata bagian tubuh yang berjumlah 62 kata, kosakata sistem kekerabatan yang berjumlah 18 kata, kosakata perangai, sifat, dan warna yang berjumlah 77 kata, kosakata gerak dan kerja yang berjumlah 86 kata, dan kata tugas yang berjumlah 26 kata. Meskipun tiap-tiap daerah pengamatan diambil data kebahasaannya dengan menggunakan instrumen pengambilan data yang sama, hasilnya menunjukkan adanya ketidaksamaan.
22
Pada daerah-daerah pengamatan tertentu tidak ditemukan kosakata sebagai suatu realisasi dari glos tertentu. Daerah pengamatan tertentu ditemukan beberapa kosakata sebagai suatu realisasi dari glos tertentu. Selain itu, juga ditemukan fakta adanya kosakata yang tidak terjaring oleh instrumen penelitian sebagai akibat tidak dimilikinya konsep-konsep tertentu pada masyarakat Biak. Oleh karena itu, pada tahapan analisis data keduanya tidak disertakan dalam diperhitungkan perbedaan.
Setelah data kebahasaan dari seluruh daerah pengamatan terkumpul, analisis perbedaan unsur kebahasaan bahasa Biak dilakukan. Mengingat perbedaan yang muncul pada varian dialek itu umumnya hanya terjadi pada tataran fonologi dan leksikon, analisis perbedaan unsur kebahasaan ini juga hanya berfokus pada kedua tataran kebahasaan tersebut. 1.7.2 Penentuan Informan Untuk memperoleh data kebahasaan yang akurat maka dipilih beberapa penutur sebagai informan dengan memperhatikan syarat-syarat penentuan informan. Menurut Lauder (1988:10) dan Mahsun (2005:134—135) seorang informan haruslah memenuhi persyaratan:
a) penutur asli bahasa-bahasa yang diteliti; b) berjenis kelamin pria atau wanita; c) berusia antara 25 sampai dengan 65 tahun; d) orang tua, istri atau suami informan lahir dan dibesarkan
di daerah penelitian; e) jarang atau tidak pernah meninggalkan desanya sehingga
bahasanya masih murni; f) berpendidikan maksimal pendidikan dasar; g) berstatus sosial menengah, tidak terlalu rendah dan tidak
terlalu tinggi; h) menguasai bahasanya dengan baik dan memiliki
kebanggaan terhadap bahasanya;
23
i) alat ucapnya masih lengkap, tidak tanggal giginya, dan sebaiknya tidak berkumis;
j) dapat berbahasa Indonesia; dan k) sehat jasmani dan rohani, pendengarannya baik, dan tidak
gila. Dalam kajian dialektologi diperlukan lebih dari satu
informan untuk memperoleh gambaran yang objektif mengenai masalah kebahasaan setempat. Satu orang informan bertindak sebagai informan utama dan yang lain sebagai informan pendamping. Sebaiknya, seorang informan utama ditentukan sehingga ketika menjawab pertanyaan dari peneliti tidak saling berebut. Informan pendamping berfungsi sebagai grup pengontrol ketika wawancara berlangsung. 1.7.3 Pengumpulan Data Secara garis besar data penelitian ini terdiri dari dua macam, yaitu data sekunder dan data primer. Data sekunder penelitian ini diperoleh dari data yang telah dikumpulkan oleh tim peneliti dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jakarta dalam rangka Penelitian Kekerabatan dan Pemetaan Bahasa di Indonesia. Sementara itu, data primer diperoleh dari pengambilan data langsung ke daerah penelitian.
Penyediaan data primer dilakukan dengan metode cakap dengan teknik dasar teknik pancing, teknik lanjutan I teknik cakap semuka, dan teknik lanjutan II, serta teknik lanjutan III teknik catat dan teknik rekam (Sudaryanto, 1993:137—139). Dalam praktiknya peneliti melakukan percakapan atau wawancara dengan informan yang telah ditentukan sebelumnya. Wawancara dipandu dengan daftar tanyaan yang berupa daftar kosakata Swadesh dan daftar Holle (1980). Dalam penelitian ini daftar Holle diperluas dengan memasukkan sejumlah nama flora dan fauna endemik Papua serta nama-nama benda budaya khas Papua. Saat wawancara peneliti menanyakan sejumlah pertanyaan dalam daftar menggunakan bahasa Indonesia
24
kemudian informan menjawabnya dalam bahasa daerah yang bersangkutan. Pada saat yang bersamaan peneliti mencatat jawaban dalam trankripsi fonetis sambil merekamnya. 1.7.4 Penganalisisan Data Data yang telah terkumpul tersebut selanjutnya dianalis. Analis data penelitian ini menggunakan metode padan intralingual (PI) dan metode padan ekstralingual (PE). Metode padan intralingual adalah metode analisis data dengan cara menghubung-hubungkan dan memperbandingkan setiap unsur bahasa yang ada, yang terdapat dalam satu bahasa yang sama maupun dalam bahasa yang berbeda. Metode PI digunakan jika yang direkonstruksi adalah unsur bentuk, sedangkan metode PE digunakan jika yang direkonstruksi adalah unsur makna. Namun, karena pada hakikatnya rekonstruksi selalu melibatkan unsur bentuk dan makna maka kedua metode ini diterapkan secara bersamaan. Hal yang dipadankan dalam rekonstruksi eksternal adalah unsur-unsur yang terdapat pada bahasa kerabat.
Kedua metode tersebut memiliki teknik dasar yang berupa teknik banding intralingual (THBI) dan teknik hubung banding ektralingual (THBE). Setiap teknik dasar dari kedua metode ini memiliki teknik lanjutan, yaitu teknik hubung banding menyamakan (HBM), teknik hubung banding membedakan (HBB), serta teknik hubung banding menyamakan hal pokok (HBMP). Dalam metode PI yang di HBM, HBB, dan HBMP-kan adalah unsur-unsur yang bersifat intralingual, sedangkan dalam metode PE adalah unsur-unsur yang bersifat ekstralingual. Teknik HBM dan HBB digunakan untuk memilah unsur-unsur yang berkognat dengan unsur-unsur yang tidak berkognat dan mengelompokkannya. Bentuk-bentuk yang tidak berkognat dapat diabaikan, sedangkan bentuk-bentuk yang berkognat dapat disimpan dalam suatu matrik tertentu dan memberikan tanda tertentu pula. Sementara itu, teknik HBMP digunakan dalam penentuan protobahasa. Hal pokok yang akan
25
disamakan untuk merekonstruksi sosok protofonem adalah menyangkut formatif-formatifnya. Sebuah rekonstruksi etimon protobahasa selalu berhubungan dengan formatif (Mahsun, 1995:135—138). 1.7.5 Penyajian Hasil Analisis Data Hasil analisis data penelitian ini disusun dengan metode formal dan metode informal (Sudaryanto, 1993:145). Metode penyajian formal berupa penyajian dengan tanda dan lambang-lambang, sedangkan metode penyajian informal berupa penyajian dengan kata-kata biasa. Tanda-tanda yang digunakan misalnya, tanda asterik (~), tanda panah (=>), tanda kurung siku ([ ]). Pemakaian tanda atau lambang tersebut dimaksudkan agar pemaparan hasil penelitian dapat disampaikan secara sistematis dan lebih ringkas sehingga kaidah yang disajikan dapat dipahami secara utuh. Dalam penelitian ini tanda-tanda itu digunakan untuk merumuskan pola-pola kaidah perubahan bunyi bahasa. Hasil penelitian yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk tanda atau lambang disajikan dalam bentuk deskripsi bahasa atau menggunakan kata-kata biasa.
26
BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
2.1 Profil Wilayah Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Biak Numfor terletak di Teluk Cenderawasih pada titik 0°21'-1°31' LS, 134°47'-136°48' BT dengan ketinggian 0—1.000 meter di atas permukaan laut, dengan luas wilayah 21.672 km², terdiri atas wilayah darat 3.130 km² dan wilayah laut 18.442 km² (BPS, 2009).
Adapun batas wilayah administratif Kabupaten Biak sebagai berikut. a. sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Supiori dan
Samudera Pasifik; b. sebelah selatan berbatasan dengan Selat Yapen, Kabupaten
Yapen Waropen; c. sebelah timur berbatasan dengan Samudera Pasifik; dan d. sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Manokwari.
Kabupaten Biak Numfor dikelola dalam sistem pemerintahan yang terdiri atas 19 distrik (sesuai Perda Nomor 4 Tahun 2007), 14 kelurahan (sesuai Perda Nomor 3 Tahun 2008), dan 181 kampung serta 63 kampung persiapan (sesuai Perda Nomor 4 Tahun 2007). Adapun kesembilan belas distrik tersebut dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
27
Tabel 1 Distrik-Distrik di Kabupaten Biak Numfor
No. Distrik Ibukota Distrik
Kampung
1. Biak Kota Biak Kota Mokmer, Parai, Samau, Insrom, Mnubabo/Ambroben, Swapodibo, Inggiri, Manswam, Sorido, Anggraidi, Waupnor, Mandala, Saramom, Fandoi,Manggandisapi, Sanumi, Karyendi, Kababur, Inggupi, Burokub, Babrinbo, dan Yenures.
2. Samofa Darfuar Mandouw, Sumberker, Maryendi, Adainasnosen, Sambawofuar, dan Darmofis.
3. Biak Timur
Bosnik Rimba Jaya, Owi, Rim, Woniki, Kajasi, Sunde, Sepse, Soon, Sareidi, Bindusi, Orwer, Yenusi, Kajasbo, Ruar, Mandon, Soryar, dan Insumarires.
4. Biak Utara Korem Sarwom, Andei, Waromi, Kobeoser Yobdi, Mambesak, Saukobye, Dernafi, Rosayendi, Warsansan, dan Nermnu.
5. Biak Barat Andei Kanaan, Asaryendi, Sopendo, Wasyai, Kababur, Warberik, Yomdori, Opuri, Mamoribo, Sosmai, Insiri, Asarkir, Dousi, Marisen, dan Sumbinya.
6. Yendidori Yendidori Adoki, Urfu, Samber, Sunyar, Moibaken, Wirmaker, Syabes, Samber Sup, Kabidon, Suneri, Rarnpimbo, Padwa, dan Waroi.
7. Warsa Amoi Marur, Dwar, Diano, Sawai, Aman, Yeruboi, Inswambesi, Koyomi, Wasani, Karuiberik, Komboi, dan Inswambesi Sup.
8. Numfor Timur
Yenburwo Kornasoren, Yenmanu, Rarsibo, Asaryendi, dan Pyefuri.
28
No. Distrik Ibukota Distrik
Kampung
9. Numfor Barat
Kameri Namber, Warido, Baruki, Supmanggunsi, Serbin, Kansai, dan Pomdori.
10. Kepulauan Padaido
Pai Auki, Wundi, Nusi Babruk, Nusi, Inbeyomi, Sorina, dan Sandidori.
11. Aimando Padaido
Pasi Mios Mangguandi, Samber Pasi, Mbromsi, Nyansoren, Saribra, Padaido/Mnupisen, Supraima, Karabai, Sasari, dan Yeri.
12. Andey Roidifu Wonaibraidi, Rumbin, Warbinsi, Wouna, dan Wodu/Makuker.
13. Yawosi Wasori Bosnaibraidi, Fanindi/Yawosi, Asur, Karmon, dan Soor.
14. Bondifuar Sansundi Doubo, Syurdori, Wopes, dan Wandos.
15. Swandiwe Wombrisauw Farusi, Kandibundi, Swaipak, Sarwa, Napdori, Ramdori, Mandenderi, Mardori, Busdori, Yenbepioper, dan Swainober.
16. Oridek Opiaref Tanjung Barari, Anggaduber, Sawa, Sauri, Wadibu, Kakur, Animi, Sawadori, Bakribo, Marauw, Makmakerbo, dan Anggopi.
17. Poiru Andei Bawei, Manggari, Sauribru, dan Syoribo.
18. Bruyadori Duai Mandori, Bruyadori, Sandauw, Dafi, dan Amberparem.
19. Orkeri Pakreki Saribi, Wansra, Rawar, Yenbeba, Yenbebpon, Sup Mander, dan Masyarah.
(Sumber: Data Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Biak Numfor 2011)
29
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 penduduk Kabupaten Biak berjumlah 140.892 jiwa, yang terdiri atas 73.716 laki-laki dan 67.176 perempuan; dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 37.388 KK (sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Biak Numfor, Desember 2010). Jumlah penduduk paling besar berada di Distrik Biak Kota sebesar 43.134 jiwa dengan kepadatan penduduk 1.005,69 jiwa per km². Sebagian besar masyarakat Biak bermukim dan menetap di ibukota kabupaten. Hal ini dikarenakan serapan lapangan pekerjaan masih terkonsentrasi di ibukota kabupaten. Adapun distrik dengan wilayah terluas adalah Distrik Biak Barat dan Distrik Biak Timur. Distrik Biak Barat mencapai luas 543 km² atau sama dengan 17.35% dari luas Kabupaten Biak Numfor serta luas Distrik Biak Timur mencapai 436 km² atau 13.93% dari luas Kabupaten Biak Numfor.
Delapan belas kampung yang menjadi daerah penelitian di Kabupaten Biak Numfor berada pada sebelas distrik yang berbeda, yaitu Distrik Biak Kota (Kampung Mokmer, Kampung Yenures, dan Kampung Sorido), Distrik Biak Timur (Kampung Soon dan Kampung Kajasbo), Distrik Biak Utara (Kampung Nermnu, Kampung Warsansan, dan Kampung Waromi), Distrik Biak Barat (Kampung Sopen), Distrik Oridek (Kampung Opiaref), Distrik Yendidori (Kampung Samber), Distrik Warsa (Kampung Dwar), Distrik Kepulauan Padaido (Kampung Nusi Babruk), Distrik Andey (Kampung Rumbin dan Kampung Wauna/Arwam), Distrik Swandiwe (Kampung Yenbepioper dan Kampung Mandenderi), dan Distrik Numfor Barat (Kampung Kansay). Berikut ini peta lokasi penelitian.
30
sumber: https://wikipedia.or.id
Daerah Penelitian di Kabupaten Biak Numfor
2.2 Profil Wilayah Kabupaten Supiori Kabupaten Supiori adalah kabupaten pemekaran dari Kabupaten Biak Numfor. Pemekaran kabupaten ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2003. Kabupaten Supiori terdiri atas lima kecamatan dan 38 kampung. Ibukota Supiori terletak di Kecamatan Supiori Timur. Kabupaten Supiori terletak antara 0°55'—1°31' LS dan 134°67'—136°48' BT. Luas wilayah Supiori sekitar 634,24 km2. Sebagian besar wilayah Kabupaten Supiori (71%) dapat dijangkau melalui transportasi darat, sedangkan sisanya harus ditempuh melalui transportasi laut dengan menggunakan speed boat atau perahu motor tempel (BPS, 2015).
31
Adapun batas wilayah administratif Kabupaten Supiori sebagai berikut. a. sebelah utara berbatasan dengan Samudera Pasifik; b. sebelah selatan berbatasan Selat Yapen, Kabupaten Yapen
Waropen; c. sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Biak Numfor;
dan d. sebelah barat berbatasan dengan Selat Aruri.
Kabupaten Supiori dikelola dalam sistem pemerintahan yang terdiri atas lima distrik dan 38 kampung sesuai Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2003. Adapun kelima distrik dan ke-38 kampung tersebut dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2
Distrik dan Kampung di Kabupaten Supiori
No. Distrik Ibukota Distrik
Kampung
1. Supiori Selatan Maryaidori Didiabolo, Odori, Fanindi, Biniki, Awaki, Warbefondi, dan Maryaidori
2. Kepulauan Aruri
Mbruwandi Aruri, Yamnaisu, Ineki, Rayori, Wongkeina, Imbirsbari, Insumbrei, Mbruwandi, dan Manggonswan
3. Supiori Utara Fanjur Warsa, Warbor, Kobari Jaya, Fanjur, dan Puweri
4. Supiori Barat Waryei Napisndi, Amyas, Koryakam, Waryei, Masyai, Wayori, dan Mapia
5. Supiori Timur Sorendidori Wombonda, Yawerma, Masram, Duber, Wafor, Sauyas, Sorendidori, Waryesi, Douwbo, dan Syurdori.
(Sumber: BPS, 2015)
32
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2014 penduduk Kabupaten Supiori berjumlah 17.288 jiwa. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Supiori tahun 2014 naik seitar 1,84% dibanding tahun 2013. Proporsi penduduk laki-laki sekitar 52,29% (9.040 jiwa) dan perempuan 47,71% (8.248 jiwa). Dengan demikian, rasio jenis kelamin di Kabupaten Supiori di atas 100, yaitu 109,60. Hal ini berarti terdapat 109 hingga 110 laki-laki di antara 100 perempuan. Penduduk Kabupaten Supiori mengalami pertumbuhan sekitar 1,83% dibanding tahun 2013 (BPS, 2015).
Distrik Supiori Timur memiliki jumlah penduduk terbesar dengan 5.358 jiwa (31,13%), diikuti oleh Distrik Kepulauan Aruri dengan 4.805 jiwa (27,79%). Sedangkan distrik dengan jumlah penduduk terkecil adalah Distrik Supiori Utara dengan 1.772 jiwa (10,25%). Tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Supiori tahun 2014 sekitar 27,26% penduduk per km2. Distrik Kepulauan Aruri merupakan distrik dengan kepadatan penduduk tertinggi (40,12 penduduk per km2). Sedangkan distrik dengan kepadatan penduduk terendah terdapat di Distrik Supiori Barat (15,41 penduduk per km2) (BPS, 2015). Sebagian besar masyarakat Supiori bermukim dan menetap di ibukota kabupaten. Hal ini dikarenakan serapan lapangan pekerjaan masih terkonsentrasi di ibukota kabupaten. Adapun distrik dengan wilayah terluas adalah Distrik Supiori Timur. Distrik Supiori Timur mencapai luas 196.6 km² atau sama dengan 30,94% dari luas Kabupaten Supiori. Sedangkan, distrik dengan wilayah sempit adalah Distrik Supiori Utara. Distrik Supiori Utara mencapai luas 79.83 km2 atau sama dengan 12,59% dari luas Kabupaten Supiori.
Dua kampung yang menjadi daerah penelitian di Kabupaten Supiori berada pada dua distrik yang berbeda, yaitu Distrik Supiori Timur (Kampung Sorendidori) dan Distrik
33
Supiori Selatan (Kampung Korido). Berikut ini peta lokasi penelitian.
Peta Lokasi Penelitian
sumber: https//papua.antaranews.com
Daerah Penelitian di Kabupaten Supiori
34
2.3 Sistem Kemasyarakatan Biak Numfor dan Supiori Berdasarkan penuturan masyarakat di lokasi penelitian, hampir sebagian besar masyarakat Biak Numfor (termasuk di dalamnya masyarakat Supiori) memiliki sistem kemasyarakatan yang sama dalam mata pencaharian, sistem kekerabatan, sistem religi, dan tata aturan kepemimpinan. 2.3.1 Mata Pencaharian Masyarakat Biak, terutama yang tinggal di pedesaan, hidup dari berladang dan menangkap ikan. Berladang dilakukan oleh sebagian besar penduduk, sedangkan menangkap ikan dilakukan oleh penduduk yang bertempat tinggal di pesisir pantai, di Kepulauan Padaido, Biak Barat, Biak Utara, Biak Timur, Kepulauan Aruri, dan Supiori.
Teknik perladangan berpindah dilakukan secara sederhana. Pertama, bidang tanah yang hendak dijadikan ladang dibersihkan dari semak-semak dan pohon-pohon kecil, kemudian pohon-pohon besar ditebang. Batang pohon, dahan, dan ranting kemudian dipotong-potong dan diratakan/disebar di seluruh ladang. Batang pohon dan daun-daun kering dibiarkan membusuk agar menjadi kompos. Apabila kebun sudah siap ditanami mulailah mereka menanam talas, keladi, singkong, pepaya, pisang, dan tanaman buah lainnya. Selanjutnya, pagar dibuat di sekeliling kebun. Fungsinya ialah untuk mencegah babi hutan memasuki wilayah kebun dan merusak tanaman.
Sekitar delapan bulan sejak ditanami masyarakat dapat memetik hasil kebun untuk pertama kali. Sesudah panen pertama tersebut ladang masih dapat digunakan sekali lagi hingga panen yang kedua. Setelah itu ladang ditinggalkan dan petani membuka ladang baru di lahan lain. Begitu seterusnya. Dalam waktu kurang lebih sepuluh tahun, lahan pertama yang digunakan akan dibuka lagi dengan harapan setelah ditinggalkan kondisi kesuburan tanah secara alamiah telah pulih kembali dan
35
dapat memberikan hasil yang baik seperti halnya pada pembukaan ladang pertama kali (Mansoben, 2003:9—10).
Pada umumnya penduduk yang melakukan pekerjaan berladang juga melakukan penangkapan ikan sebagai mata pencaharian tambahan. Hal ini dikarenakan masyarakat berusaha untuk memenuhi kebutuhan pangan yang beragam. Mereka menangkap ikan dengan menggunakan jaring inanai dan arsam untuk menangkap ikan terbang dan juga ikan hiu. Perahu yang digunakan disebut waipapa. Suku Biak juga meramu atau berburu binatang hutan sebagai makanan tambahan. Hewan buruan antara lain babi, kuskus, tikus tanah, dan ular pohon. Sama halnya dengan beberapa suku di wilayah Papua lainnya, setiap keluarga inti berfungsi sebagai unit produksi untuk menghasilkan semua kebutuhan pokok bagi anggota keluarganya sendiri dan tidak tergantung pada keluarga lain. Hasil yang diperoleh dari berladang, menangkap ikan, dan berburu digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga sendiri. Jika ada kelebihan, dibagikan kepada anggota keluarga yang lain atau dijual ke pasar. Sistem perdagangan yang dilakukan pada zaman dahulu dapat melalui cara tukar-menukar barang atau barter (dalam bahasa Biak disebut farobek), tanpa mata uang tertentu seperti halnya orang Me dan Muyu yang menggunakan kulit kerang sebagai alat tukar yang baku dalam kebudayaannya. Sungguhpun demikian, melalui sistem barter orang Biak telah menciptakan suatu institusi yang disebut sistem manibob atau sistem rekanan dagang (http://www.biakkab.go.id/).
Sistem manibob adalah suatu sistem yang dilakukan oleh dua individu atau lebih yang berasal dari dua kampung atau dua tempat yang berbeda saling bertemu melalui hubungan barter atau dagang. Pertemuan antara dua individu yang berbeda itu dapat tumbuh dan membuat dua individu tersebut lebih akrab dan hubungannya berlangsung lama. Cara menciptakan hubungan manibob atau rekanan dagang itu ialah melalui bentuk pertukaran. Dalam sebuah transaksi, orang yang menjual barang atau benda-benda berharga tertentu kepada orang lain tidak
36
menuntut pembayaran penuh, melainkan mengharapkan pihak pembeli memberikan bantuan kepadanya pada saat kelak ia memerlukan pertolongan. Relasi manibob atau partner dagang antara dua orang yang mengikat diri dalam waktu yang lama dapat meningkatkan relasi tersebut bukan terbatas hanya pada segi perdagangan saja, melainkan pada bidang yang lebih luas. Wujud nyata dalam hubungan yang bersifat lebih luas itu dapat dilihat, misalnya pada saat mereka saling memperingatkan dalam keadaan bahaya atau perang; atau mereka saling membantu pada saat terjadi kelaparan karena musim kemarau yang berkepanjangan. Biasanya untuk memperkuat dan melestarikan relasi yang sudah ada, antara kedua belah pihak mempererat hubungannya melalui perkawinan. Relasi pertemanan yang diawali dengan hubungan perdagangan kemudian diperkuat dengan kepentingan-kepentingan lain yang mengikat dua individu untuk jangka waktu yang tidak terbatas itulah yang disebut sistem manibob.
Melalui sistem manibob kaum kerabat dan kenalan-kenalan dari dua belah pihak dapat saling tukar-menukar barangnya dengan aman, mudah, dan lancar. Hal ini dapat terjadi karena adanya saling pengertian dan kepercayaan di antara mereka atas dasar hubungan pertemanan atau manibob. Demikianlah individu-individu yang mempunyai relasi tersebut berhasil dengan baik memenuhi kepentingan-kepentingan kaum kerabat dan kenalan-kenalannya dalam berbagai transaksi, sehingga dapat meningkatkan prestise sendiri dalam keluarga dan pada pihak yang lain. Keberhasilan itu membawa pengakuan dari kelompok terhadap kepemimpinannya. Atas dasar pengakuan inilah seseorang dapat tampil sebagai pemimpin dalam masyarakatnya (Mansoben, 1994:234). Di masa lampau mata pencaharian lain yang juga tidak
kalah penting dalam kehidupan orang Biak adalah perdagangan. Barang-barang perdagangan utama pada waktu itu ialah hasil laut, piring keramik, budak, dan alat-alat kerja yang dibuat dari besi, seperti parang dan tombak. Perlu diketahui bahwa kepandaian besi sudah dikenal orang Biak melalui penduduk Maluku jauh sebelum orang Eropa pertama datang di daerah ini pada awal abad ke-16, sehingga peralatan kerja tersebut di atas
37
merupakan hasil produksi sendiri (Kamma dan Kooijman, 1974). Akhir-akhir ini banyak juga masyarakat yang mengembangkan usaha perdagangan tradisional dengan masyarakat di daratan Pulau Papua. Barang dagangan mereka berupa ikan, sagu, ubi, keladi, tembakau, damar, kayu besi, rotan, dan hasil hutan lainnya.
Dalam kaitannya dengan aktivitas perdagangan orang Biak dengan suku-suku bangsa lain di daerah pantai utara Papua sampai ke daerah Kepala Burung dan Kepulauan Raja Ampat ialah dikembangkannya pengetahuan pelayaran yang amat baik oleh orang-orang Biak. Sistem pengetahuan pelayaran yang dimaksud adalah pengetahuan tentang teknik membuat perahu, pengetahuan astronomis, pengetahuan tentang gelombang dan arus-arus laut. Pemilikan pengetahuan ini memungkinkan orang Biak berhubungan dengan banyak suku bangsa lainnya di berbagai tempat di daerah pesisir Papua dan akhirnya sebagian orang-orang Biak menetap di tempat-tempat itu (Mansoben, 1994:235).
Saat perusahaan pengalengan ikan di Biak maju pesat di awal tahun 1990-an, sebagian masyarakat juga ada yang menjadi karyawan tetap dan buruh lepas di perusahaan yang mengekspor ikan kaleng ke berbagai negara di Asia dan Eropa. Namun, dengan terhentinya usaha pabrik pengalengan ikan, PT Biak Mina Jaya, karena krisis moneter tahun 1998 dan karena kasus internal perusahaan, secara otomatis masyarakat yang bekerja di perusahaan tersebut juga kehilangan pekerjaan.
Pada dekade yang sama, sekitar pertengahan tahun 1990-an Kabupaten Biak Numfor juga memiliki industri pariwisata dan perkembangan investasi yang cukup pesat. Hal ini diperlihatkan dengan adanya rute penerbangan internasional yang melayani penumpang dari Bali—Biak—Honolulu—Los Angeles PP (http: www.biakkab.go.id). Kini perusahan penerbangan tersebut telah menutup rute penerbangan internasional ke Biak karena jumlah penumpangnya terus menurun. Hotel-hotel dan penginapan yang dulu selalu dipenuhi
38
tamu, kini sepi. Bahkan, ada beberapa hotel yang tutup dan bangunannya terbengkalai hingga saat ini. Padahal, Pulau Biak, Pulau Numfor, Kepulauan Padaido, Kepulauan Aruri secara umum masih memiliki potensi pantai untuk menjadi destinasi wisata unggulan bagi Indonesia. Oleh karena itu, beberapa tahun belakangan ini, pemerintah daerah mulai membangun lagi industri pariwisata di Kabupaten Biak Numfor agar dapat meningkatkan pendapatan asli daerah dan menyerap banyak tenaga kerja lokal. Pembenahan infrastruktur di bidang pariwisata mulai dilakukan agar wisatawan mancanegara atau pun wisatawan lokal merasa nyaman dalam melakukan kunjungan ke objek-objek wisata di Kabupaten Biak Numfor. Dengan demikian, masyarakat lokal dapat meningkatkan penghasilan per kapita dari sektor pariwisata, baik wisata alam, wisata sejarah, maupun wisata seni dan budaya. 2.3.2 Sistem Kekerabatan Orang Biak menarik garis keturunan dan hubungan kekerabatannya melalui garis ayah (patrilineal). Sedangkan, tipe pokok kekerabatan yang dianut mengikuti pembagian sistem Iroquois yang dibuat oleh Murdock (1949), yaitu penggunaan satu istilah yang sama untuk menyebut kelas kerabat tertentu, misalnya istilah naek digunakan untuk saudara-saudara kandung dengan sudara-saudara sepupu paralel (anak-anak saudara laki-laki ayah dan anak-anak dari saudara perempuan ibu). Istilah napirem digunakan untuk menyebut semua saudara sepupu silang (anak-anak dari saudara perempuan ayah dan anak-anak dari saudara laki-laki ibu) pada generasi ego. Semua saudara laki-laki ayah disebut juga dengan istilah ayah, kma; dan semua saudara perempuan ibu disebut ibu, sna. Sebaliknya, semua saudara perempuan ayah disebut bibi, mebin, dan semua saudara laki-laki ibu disebut paman, me (Mansoben, 1994:241).
39
Menurut klasifikasi tersebut, semua saudara sepupu sejajar, dikelompokkan ke dalam satu kelas dengan saudara-saudara kandung ego. Hal itu terlihat pada penggunaan istilah yang sama untuk menyebut saudara-saudara kandung dengan saudara-saudara sepupu sejajar. Konsekuensi dari penyamaan saudara-saudara sepupu sejajar dengan saudara-saudara kandung adalah bahwa di antara mereka tidak mungkin akan dilakukan ikatan perkawinan. Pada banyak kebudayaan di tempat lain, baik di Papua maupun di luar Papua, misalnya pada orang Waropen, perkawinan antarsaudara sepupu silang justru merupakan preferensi. Namun, tidak demikian halnya pada masyarakat Biak. Perkawinan antaranggota saudara sepupu silang dalam kebudayaan Biak merupakan larangan (Mansoben, 1994:241).
Bentuk-bentuk manifestasi lain dari hubungan avunkulat (relasi paman-keponakan) ialah peranan paman sebagai mentor bagi keponakan laki-lakinya untuk berkebun, menangkap ikan, berburu, dan teknik-teknik berperang. Jika seorang paman memiliki keahlian tertentu, misalnya pandai besi atau ahli membuat perahu, maka keahlian-keahlian tersebut dapat diajarkan kepada anak laki-laki dan keponakannya (Kamma dan Kooijman, 1973:32). Hubungan tersebut diwujudkan juga dalam bentuk hak waris, seperti pewarisan gelar paman kepada keponakan laki-laki yang sulung (Kamma, 1955:537).
Rumah tradisional masyarakat Biak Numfor berupa rumah panggung yang diberi atap menyerupai batok kura-kura. Perahu-perahu ditambatkan di lorong bawah rumah. Setiap rumah biasanya dihuni oleh satu klen atau satu keret yang terdiri atas beberapa keluarga batih dari garis patrilineal.
Rumah keret merupakan suatu bangunan yang berbentuk segi empat panjang dengan ukuran panjang kurang lebih 30—40 meter dan lebar 15 meter. Rumah keret itu dibangun di atas tiang dan dibagi-bagi dalam sejumlah kamar atau sim yang letaknya di sisi kiri kanan dan dipisahkan oleh suatu ruang kosong di bagian tengah rumah yang memanjang mulai dari
40
depan sampai ke belakang. Fungsi utama ruang tengah yang kosong itu adalah sebagai tempat menaruh perahu milik keret, sebagai tempat menerima tamu dan tempat rapat anggota keluarga keret. Jumlah kamar atau bilik dalam sebuah rumah keret adalah sama banyak dengan keluarga batih yang ada dalam keret dan tiap kamar didiami oleh satu keluarga batih. Dalam rumah besar tiap keluarga batih menempati kamar atau bilik yang disebut sim, maka keluarga batih disebut juga sim. Satu rumah keret seperti itu disebut aberdado dan dapat menampung semua anggota klen (jika jumlahnya kecil). Dengan demikian, dalam satu rumah keret terdapat anggota-anggota keluarga yang berasal dari tiga bahkan empat generasi, yaitu ayah bersama keluarganya dan keluarga-keluarga dari anak-anaknya sendiri maupun keluarga-keluarga dari anak-anak mereka.
Apabila jumlah anggota keluarga demikian banyak sehingga tidak dapat termuat dalam satu rumah keret lagi maka sebagian anggotanya, biasanya adik dari kepala rumah keret bersama isterinya dan anak-anaknya yang sudah kawin dengan anggota-anggota keluarganya, memisahkan diri dan membangun rumah keret baru di samping rumah keret yang lama. Bentuk rumah keret seperti tersebut di atas tidak dibangun lagi sejak pemerintah Belanda berkuasa di daerah Kepulauan Biak-Numfor akhir abad lalu. Pada masa sekarang masing-masing keluarga batih, sim, mempunyai rumah sendiri, tetapi biasanya berkelompok menurut keret (Mansoben, 2003).
Pola menetap sesudah kawin yang dianut oleh masyarakat Biak adalah patrilokal, yaitu pasangan baru yang menikah menetap di rumah atau lokasi tempat asal suami. Tidak jarang terjadi juga sesudah menikah pasangan baru itu menetap untuk waktu tertentu di rumah orang tua atau wali isteri. Hal ini disebabkan sang suami harus melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu, misalnya membantu membuka kebun baru, membangun rumah baru, atau melakukan suatu pekerjaan lain bagi orang tua isterinya sebagai pengganti maskawin yang belum lunas dibayar. Biasanya apabila pekerjaan tersebut sudah selesai dan dianggap tenaga yang dikeluarkan untuk melakukan pekerjaan itu layak
41
sebagai pengganti sisa maskawin, maka pasangan baru itu pindah atau menetap di tempat asal sang suami (Mansoben, 2003:16). 2.3.3 Sistem Religi Injil pertama kali masuk di Tanah Papua pada tanggal 5 Februari 1855 dibawa oleh Ottow dan Geisller. Berselang lima puluh tiga tahun kemudian tercatat bahwa di Kepulauan Biak Numfor Injil pertama kali diterima oleh guru Petrus Kafiar pada tanggal 26 April 1908 (Rumainum, 1966:47). Menurut F. C. Kamma (1981:65—67) sebelum orang Biak-Numfor menerima Injil, mereka telah menganut kepercayaan terhadap Koreri. Kepercayaan Koreri telah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat Biak tradisional karena kepercayaan Koreri ini didasarkan pada mitos Manarmakeri (Nanulaitta, 2009:1—2).
Gerakan Koreri pertama yang direkam secara tertulis, sekitar tahun 1855, terjadi di tengah-tengah para penduduk asli Pulau Numfor. Banyak persembahan dibawa ke hadapan konoor (utusan Manarmakeri), yang membawa berita tentang kedatangannya kembali. Sejak tahun 1855—1900 tercatat 37 kali gerakan Koreri di Biak (Kamma, 1972:104—134). Pada tahun 1860 dua orang dari Numfor menyatakan bahwa mereka telah ke surga selama lima hari. Mereka mengumumkan bahwa orang-orang mati akan muncul kembali. Orang-orang tidak akan mati lagi. Makanan dan minuman akan ada untuk setiap orang tanpa mereka harus bekerja. Kedua orang ini mempunyai banyak pengikut. Gerakan Koreri yang terbesar terjadi pada tahun 1963 dan 1974, kemudian muncul lagi beberapa kali pada tahun 1984, 2002, dan 2003 (Nanulaitta, 2009:4—5). Gerakan Koreri masih sering muncul melalui transformasi wor dalam lingkaran kehidupan orang Biak. Wor mempunyai dua arti, yaitu wor sebagai upacara adat/tradisional dan wor sebagai nyanyian adat. Wor sebagai upacara adat merupakan upacara untuk memohon atau meminta perlindungan dari penguasa alam semesta
42
(Rumansara, 2003:214). Pada bagian inilah kepercayaan Koreri muncul. Masyarakat Biak meyakini bahwa dengan menyelenggarakan upacara wor yang sakral mereka dapat berhubungan dan berkomunikasi dengan penguasa tertinggi, Manggundi, yang mereka sembah. Mereka percaya bahwa saat menyelenggarakan upacara wor bukan hanya melibatkan orang yang hidup, melainkan juga arwah nenek moyang, keluarga dan kerabat yang telah meninggal dunia (Rumansara, 2003:215). Terdapat beberapa kekuatan supranatural yang disembah oleh masyarakat Biak dalam kepercayaan Koreri, yaitu: a. Manggundi, penguasa tertinggi di langit ‘nanggi’ atau
‘mandep’; b. Karwar, merupakan jagat raya ‘faryos’ dan patung
‘amfyanir’; c. Dabyor, berupa goa ‘abyab’, batu besar ‘karui beba’, gunung
batu ‘bon karui’, dan sungai ‘war besyab’; d. Aebur, berupa pohon-pohon besar ‘ai beba’; dan e. Faknik, berupa lautan ‘soren’ (Rumansara, 2003:215).
Dalam perkembangan selanjutnya, saat ini mitos
Manarmakeri yang merupakan perwujudan Manggundi juga masih hidup dalam masyarakatnya, walaupun masyarakat Biak telah meyakini Alkitab dan menjalani ibadah secara Kristiani. Masyarakat Biak telah meyakini Tuhan Yesus dan agama yang dibawanya, tetapi masyarakat Biak juga masih melaksanakan upacara wor dalam setiap upacara siklus hidup. Jadi, tidak dapat disangkal bahwa wor merupakan suatu perwujudan dari kehidupan religius yang menurut mereka sangat penting. Dikatakan sangat penting karena wor mempunyai fungsi sosial untuk mengintensifkan solidaritas orang Biak dan merupakan simbol hubungan mereka dengan Sang Penguasa (Manggundi) serta kerabat-kerabat mereka yang meninggal (arwah-arwah nenek moyang).
43
2.3.4 Tata Aturan Kepemimpinan Tata aturan kepemimpinan dalam masyarakat Biak secara umum dapat dikategorikan ke dalam tipe sistem kepemimpinan campuran, yaitu sifat pewarisan kedudukan pemimpin didasarkan pada sistem kepemimpinan raja dan ondoafi serta sifat pencapaian kedudukan pemimpin oleh kepemimpinan pria berwibawa sekaligus (Mansoben, 1994:223—224).
Kesatuan masyarakat terkecil yang secara politis dan ekonomis mempunyai otonomi penuh di kalangan suku-bangsa Biak adalam mnu atau kampung. Kampung merupakan suatu segmen yang terbagi-bagi dalam keret-keret atau klen-klen kecil dan selanjutnya dalam sim atau keluarga-keluarga batih. Dasar-dasar yang menyatukan para warga suatu kampung adalah faktor kesamaan keturunan dan kepentingan ekonomi dan politik (Mansoben, 1994:242). Pemimpin keret atau klen disebut mananwir ‘kepala’. Tugasnya adalah sebagai orang yang dapat memberikan izin penggunaan hak tanah keret, menyelesaikan masalah internal jika terjadi perselisihan antaranggota keret dan menjadi wakil keret untuk berhubungan dengan pihak di luar keretnya. Pada tingkatan di atas mananwir terdapat seorang mananwir mnu yang menjadi pemimpin di kampung. Seorang mananwir mnu tidak dipilih, melainkan diangkat oleh penduduk kampung dari salah seorang mananwir berdasarkan dua kriteria utama, yaitu harus berasal dari golongan keret pendiri kampung (disebut manseren mnu) dan berdasarkan kemampuannya dalam memimpin dan mengatur masyarakat (Mampioper, 1986:7). Tugas seorang mananwir mnu adalah sebagai orang yang mengoordinasi mananwir ‘kepala-kepala keret’ bersama dengan tokoh-tokoh masyarakat dalam membuat keputusan tertentu yang menyangkut kepentingan komunitas kampung melalui lembaga masyarakat yang disebut kainkain karkara mnu. Komunitas kainkain karkara mnu adalah suatu lembaga adat yang mempunyai fungsi untuk mengatur kehidupan bersama
44
dalam suatu komunitas mnu ‘kampung’ (Mansoben, 1994:227 dan 367).
Beberapa kriteria tokoh yang dapat menjadi mananwir mnu, yaitu: a. manseren mnu, yaitu golongan keturunan pendiri kampung; b. pemimpin perdagangan yang mempunyai hubungan manibob
dengan tempat lain; c. mambri, yaitu pemimpin perang yang memiliki sifat berani,
kuat, mengetahui strategi perang, mampu menyatukan dan membangkitkan semangat pengikut-pengikutnya;
d. konor atau mon, yaitu orang yang menguasai ilmu religi dan dianggap sebagai utusan Mananarmakeri atau Manseren Manggundi sehingga dapat menyembuhkan orang sakit dengan kemampuan supranaturalnya; dan
e. korano, yaitu orang yang memperoleh gelar kehormatan karena memiliki kemampuan berbahasa dan diplomatik yang lebih baik daripada orang lain. Gelar ini setara dengan gelar mayor, dimara, sanadi, kapisa, dan rejau yang digunakan sebagai penambah kewibawaan, paling tidak dalam lingkungan keret. Gelar korano merupakan gelar yang digunakan pada masa pemerintahan Belanda untuk mengacu pada tokoh yang menjadi wakil pemerintah Belanda dalam menjalankan roda pemerintahan pada tingkat kampung.
45
BAB III VARIAN-VARIAN BAHASA BIAK
Setelah data kebahasaan dari seluruh daerah pengamatan terkumpul, analisis perbedaan unsur kebahasaan bahasa Biak dilakukan. Mengingat perbedaan yang muncul pada varian dialek itu umumnya hanya terjadi pada tataran fonologi dan leksikon, analisis perbedaan unsur kebahasaan ini juga hanya berfokus pada kedua tataran kebahasaan tersebut. 3.1 Deskripsi Perbedaan Unsur Fonologi Analisis perbedaan unsur kebahasaan pada tataran fonologi dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah yang disarankan Mahsun (2010:42—44) berikut. a. Menentukan kaidah fonologis bentuk-bentuk yang berbeda
yang diduga merupakan refleks dari etimon yang sama. b. Menyusun kaidah perbedaan fonologis dengan berlandaskan
pada prinsip historis yang menyatakan bahwa: (1) bentuk yang lebih kompleks, yang monomorfemis, dihipotesiskan sebagai bentuk asal, karena secara diakronis, bahasa-bahasa di dunia berkembang dari bentuk yang lebih panjang ke bentuk yang lebih sederhana (pendek); (2) bunyi konsonan berubah atau selalu muncul sebagai konsonan bukan sebagai vokal dan bunyi vokal berubah atau selalu muncul sebagai vokal, bukan sebagai konsonan; (3) vokal depan, tengah atau belakang masing-masing diturunkan dari vokal tinggi depan atau belakang; (4) bunyi bersuara selalu menjadi asal bunyi tidak bersuara.
c. Membuat kaidah perbedaan fonologis dengan mengidentifikasi perbedaan pada posisi awal, menyusul ke posisi tengah (antarvokal atau antarkonsonan), dan akhir.
46
d. Apabila beberapa bentuk yang seetimon memiliki lebih dari satu kemungkinan pengkaidahan, setiap kemungkinan pengkaidahan ditempatkan dalam alternatif pemetaan yang berbeda.
e. Setiap alternatif pemetaan (secara verbal) itu harus memuat informasi tentang semua bentuk yang menjadi realisiasi makna tersebut serta sebaran geografisnya.
f. Apabila bentuk-bentuk yang menjadi realisasi makna itu dapat dikelompokkan ke dalam beberapa etimon, setiap kelompok yang memiliki lebih dari satu refleks harus dikaidahkan.
g. Setiap kaidah fonologis untuk setiap etimonnya ditempatkan dalam alternatif pemetaan yang berbeda, selama bentuk-bentuk yang seetimon itu dapat dikaidahkan secara lengkap: posisi awal, tengah, dan akhir.
h. Apabila hanya dapat dikaidah satu kali, kaidah itu akan muncul berulang-ulang pada alternatif pemetaan yang berbeda, sejumlah kemungkinan pemetaan bentuk-bentuk yang menjadi realisasi makna tersebut.
i. Urutan-urutan bunyi dalam pengkaidahan harus konsisten, artinya apabila pada pengkaidahan dalam gloss tertentu di
lingkungan kaidah: a ≈ e ≈ |/#- maka pemetaan pada
alternatif gloss lainnya harus mengikuti urutan tersebut.
Bahwa mana yang lebih dahulu [a], [e], atau [|] atau sebaliknya tidaklah menjadi persoalan, karena perbedaan pada tataran ini masih bersifat horisontal bukan vertikal, yang penting harus konsisten dengan pengurutan tersebut.
Berdasarkan analisis data kebahasaan yang ada dapat diidentifikasi perbedaan-perbedaan unsur kebahasaan yang terdapat pada tiap-tiap daerah pengamatan. Pada tataran fonologi dapat diidentifikasi perbedaan yang berupa korespondensi dan perbedaan yang berupa variasi beserta daerah persebarannya.
47
Perbedaan unsur kebahasaan yang berupa korespondensi dan variasi secara lebih rinci disampaikan dalam uraian berikut. 3.1.1 Korespondensi Menurut Mahsun (1995:28—29) korespondensi adalah perubahan bunyi yang muncul secara teratur. Korespondensi suatu kaidah dapat berwujud dalam tiga tingkat, yaitu korespondensi sangat sempurna jika perubahan bunyi itu berlaku untuk contoh yang disyarati secara linguistis dan daerah sebaran geografisnya sama, korespondensi sempurna jika perubahan itu berlaku pada semua daerah yang disyarati secara linguistis, namun beberapa contoh memperlihatkan daerah sebaran geografisnya tidak sama, dan korespondensi kurang sempurna, jika perubahan itu tidak terjadi pada semua bentuk yang disyarati secara linguistis, namun sekurang-kurangnya terdapat pada dua contoh yang memiliki sebaran geografis yang sama. Penelitian ini hanya menemukan satu macam tingkatan korespondensi, yaitu korespondensi kurang sempurna. 3.1.1.1 Korespondensi Kurang Sempurna Penelitian ini berhasil mengidentifikasi tujuh macam korespondensi yang dapat dikategorikan sebagai korespondensi kurang sempurna. Kaidah korespondensi beserta daerah sebarannya secara lebih rinci disampaikan dalam uraian berikut. 3.1.1.1.1 [k] ≈ [Ø]/# —V Daerah sebaran kaidah korespondensi ini adalah [k] pada daerah pengamatan 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 12, 15, 16, 17, 19, dan 20, sedangkan [Ø] pada daerah pengamatan 9, 10, 11, 13, 14, 18. Kaidah korespodensi ini misalnya muncul pada kata bermakna 'batu', 'tunjuk', ‘hidup'. Contoh: [karu] ≈ [aruy] ‘batu’
[kure] ≈ [ure]‘tunjuk’
[kEnEm] ≈ [EnEm] ‘hidup’
48
3.1.1.1.2 [k] ≈ [?] ≈ [Ø]/ —V# Daerah sebaran kaidah korespondensi ini adalah [k] pada daerah
pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 12, 15, 16, 17, 19, 20, [?] pada daerah pengamatan 9, 10, 11, 13, sedangkan [Ø] pada daerah pengamatan 14, 18. Kaidah korespodensi ini, misalnya muncul pada kata bermakna ‘tinggi’, ‘gigi’, ‘benar’.
Contoh: [kaki] ≈ [?a?i] ≈ [a i] ‘tinggi’
[nakore] ≈ [na?Or] ≈ [naOr] ‘gigi’
[kaku(y)] ≈ [a?u] ≈ [a?u] ‘benar’
3.1.1.1.3 [k] ≈ [?]/V— # Daerah sebaran kaidah korespondensi ini adalah [k] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 12, 15, 16, 17, 19, sedangkan
[?] pada daerah pengamatan 10, 11, 13, 14, 18, dan 20. Kaidah korespodensi ini misalnya muncul pada kata bermakna ‘putus’, ‘bintang’, ‘main’.
Contoh: [muk] ≈ [mu?] ‘putus’
[mak] ≈ [ma?] ‘bintang’
[fnak] ≈ [fna?] ‘main’
3.1.1.1.4 [r] ≈ [Ø]/# —V Daerah sebaran kaidah korespondensi ini adalah [r] pada daerah 3, 19, sedangkan [Ø] pada daerah pengamatan 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, dan 20. Kaidah korespodensi ini misalnya muncul pada kata bermakna ‘dada’, ‘dahi’.
Contoh: [randEr] ≈ [andEr(e)] ‘dada’ [randar] ≈ [andar] ‘dahi’
3.1.1.1.5 [kr] ≈ [r]/# —V Daerah sebaran kaidah korespondensi ini adalah [kr] pada daerah 1, 4, 5, 6, 7, 12, 15, 16, 17, 19, 20 sedangkan [r] pada daerah pengamatan 9, 10, 11, 13, 14, dan 18. Kaidah
49
korespodensi ini misalnya muncul pada kata bermakna ‘daging’, ‘simpan’. Contoh: [kraf] ≈ [raf] ‘daging’
[kram] ≈ [ram] ‘simpan’
3.1.1.1.6 [vr] ≈ [r]/# —V
Daerah sebaran kaidah korespondensi ini adalah [v] pada daerah 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, sedangkan [r] pada daerah pengamatan 15. Kaidah korespodensi ini misalnya muncul pada kata bermakna ‘tangan’, ‘siku’, ‘ketiak’. Contoh: [vramin] ≈ [ramin] ‘tangan’ [v(b)rapur] ≈ [rapur] ‘siku’ [vravap] ≈ [ravap] ‘ketiak’
3.1.1.1.7 [d] ≈ [Ø]/# —V Daerah sebaran kaidah korespondensi ini adalah [d] pada daerah 12 sedangkan [Ø] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 14, 15, 16, 17, 18, dan 19. Kaidah korespodensi ini misalnya muncul pada kata bermakna ‘ini’ dan ‘itu’. Contoh: [dine] ≈ [ine] ‘ini’ [diwa] ≈ [iwa] ‘itu’
3.1.2 Variasi Menurut Mahsun (1995:28—29) variasi adalah perubahan bunyi yang muncul secara tidak teratur atau sporadik. Variasi fonologis yang ditemukan dalam penelitian ini sebagai berikut. 3.1.2.1 Variasi Berupa Pelesapan Bunyi 3.1.2.1.1 [Ø] ̴ [y]/—VK# Variasi ini tergolong dalam jenis perubahan sinkope. Daerah sebaran variasi ini adalah [Ө] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 12, 14, 15, 18, 20, dan [y] pada daerah pengamatan 6, 10, 11, 13, 16, 17, 19. Variasi ini muncul pada kata bermakna
‘bulan’. Contoh: [pai(e)k] ̴ [payE(i)k(?)] ‘bulan’
50
3.1.2.1.2 [Ø] ̴ [d]/—VK# Variasi ini tergolong dalam jenis perubahan sinkope. Daerah sebaran variasi ini adalah [Ө] pada daerah pengamatan 7, 19, 20, dan [d] pada daerah pengamatan 2, 3, 4, 5, 6, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘bibir’. Contoh: [w(b)arif] ̴ [wardif] ‘bibir’
3.1.2.1.3 [Ø] ̴ [b]/K—K Variasi ini tergolong dalam jenis perubahan sinkope. Daerah sebaran variasi ini adalah [Ø] pada daerah pengamatan 3, 7, 20 dan [b] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, dan 19. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘tawa(ter-)’. Contoh: [mrif] ̴ [mbrif] ‘tawa(ter-)’
3.1.2.1.4 [Ø] ̴ [t] ̴ [k]/# —V Variasi ini tergolong dalam jenis perubahan aferesis. Daerah sebaran variasi ini adalah [Ø] pada daerah pengamatan 9, 10, 11, 13, 14, 17, 18, 20, dan [t] pada daerah pengamatan 2, serta [k] pada daerah pengamatan 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 12, 15, 16, 19. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘tali’. Contoh: [avra(y)] ̴ [tavray] ̴ [kavray] ‘tali’
3.1.2.1.5 [Ø] ̴ [n]/V— # Variasi ini tergolong dalam jenis perubahan apokope. Daerah sebaran variasi ini adalah [Ø] pada daerah pengamatan 8 dan [n] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘nyanyi’.
Contoh: [dise] ̴ [(n)disEn] ‘nyanyi’
51
3.1.2.1.6 [Ø] ̴ [G]/V— # Variasi ini tergolong dalam jenis perubahan apokope. Daerah sebaran variasi ini adalah [Ø] pada daerah pengamatan 1, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, dan [G] pada daerah pengamatan 2. Variasi ini muncul pada kata bermakna 'daun’.
Contoh:[rame] ̴ [ramEG] ‘daun’
3.1.2.1.7 [Ø] ̴ [r]/#—K Variasi ini tergolong dalam jenis perubahan aferesis. Daerah sebaran variasi ini adalah [Ø] pada daerah pengamatan 4 dan [r] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘datang’. Contoh: [ama] ̴ [rama] ‘datang’
3.1.2.2 Variasi Berupa Perubahan dari Satu Bunyi ke Bunyi yang Lain
3.1.2.2.1 [i] ̴ [e]/ —K# Variasi ini disebut substitusi. Daerah sebaran variasi ini adalah [i] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 12, 15, 16, 17, 18, 19, 20, sedangkan [e] pada daerah pengamatan 6, 9, 10, 11, 13, 14. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘bulan’.
Contoh: [pa(y)ik] ̴ [pa(y)e(E)k] ‘bulan’
3.1.2.2.2 [i] ̴ [O]/# —K Variasi ini disebut substitusi. Daerah sebaran variasi ini adalah
[i] pada daerah pengamatan 1, 2, 9, 11, sedangkan [O] pada daerah pengamatan 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘satu’.
Contoh: [isEr] ̴ [OsEr] ‘satu’
52
3.1.2.2.3 [a] ̴[e]/#K— Variasi ini disebut substitusi. Daerah sebaran variasi ini adalah [a] pada daerah pengamatan 1, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, sedangkan [e] pada daerah pengamatan 2 dan 4. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘berat’.
Contoh: [marv(b)ak(?)] ̴ [mervak] ’berat’
3.1.2.2.4 [a] ̴[O] ̴ [E]/#K—K Variasi ini disebut substitusi. Daerah sebaran variasi ini adalah [a] pada daerah pengamatan 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 15, 16, 17, 18, 19, [O] pada daerah pengamatan 3, sedangkan
[E] pada daerah pengamatan 20. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘batu’.
Contoh: [(k)aru(y)] ̴ [kOru] )] ̴ [kEru] ‘batu’
3.1.2.2.5 [a] ̴[O]/# —K Variasi ini disebut substitusi. Daerah sebaran variasi ini adalah
[a] pada daerah pengamatan 14, sedangkan [O] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘sempit’.
Contoh: [fyas] ̴ [fyOs] ‘sempit’
3.1.2.2.6 [a] ̴[u]/ —K# Variasi ini disebut substitusi. Daerah sebaran variasi ini adalah [a] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, sedangkan [u] pada daerah pengamatan 9. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘itu’. Contoh: [(d)iwa] ̴ [iwu] ‘itu’
3.1.2.2.7 [i] ̴ [e]/ —K# Variasi ini disebut substitusi. Daerah sebaran variasi ini adalah [i] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 14,
53
15, 16, 17, 18, 19, 20, sedangkan [e] pada daerah pengamatan 12. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘jatuh’.
Contoh: [sapi(?)] ̴ [sape] ‘jatuh’
3.1.2.2.8 [p] ̴[t]/# —V Variasi ini disebut substitusi. Daerah sebaran variasi ini adalah [p] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 10, sedangkan [t] pada daerah pengamatan 4. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘ekor’. Contoh: [pura(y)] ̴ [turay] ‘ekor’
3.1.2.2.9 [w] ̴ [b]/# —V Variasi ini disebut substitusi. Daerah sebaran variasi ini adalah [w] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, sedangkan [b] pada daerah pengamatan 12. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘kata(ber)’.
Contoh: [wOse] ̴ [bOse] ‘kata (ber)’
3.1.2.2.10 [n] ̴ [m]/ — # Variasi ini disebut substitusi. Daerah sebaran variasi ini adalah [n] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, sedangkan [m] pada daerah pengamatan 4 dan 7. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘jalan’. Contoh: [mbra(o)ne] ̴ [mbram] ‘jalan’
3.1.2.2.11 [w] ̴ [y] /V—V Variasi ini disebut substitusi. Daerah sebaran variasi ini adalah [w] pada daerah pengamatan 6, 9, 10, 11, 18, sedangkan [y] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 12, 14, 15, 16, 17, 19. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘muntah’.
Contoh: [b(r)awOrEm] ̴ [bayOrEm] ‘muntah’
54
3.1.2.2.12 [n] ̴ [m]/V— # Variasi ini disebut substitusi. Daerah sebaran variasi ini adalah [n] pada daerah pengamatan 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, sedangkan [m] pada daerah pengamatan 1 dan 4. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘kerongkongan’.
Contoh: [(k)arOrEn] ̴ [kakOrEm] ‘kerongkongan’
3.1.2.3 Variasi Berupa Desimilasi 3.1.2.3.1 [r] ̴ [d]/# —V[r] Variasi ini disebut desimilasi regresif. [r] pada posisi penultima berubah menjadi [d] karena pengaruh [r] pada posisi ultima. Perubahan bunyi yang berupa desimilasi regresif ini dapat dijumpai pada beberapa berian. Namun, kemunculannya tidak terjadi pada daerah pengamatan yang sama. Perubahan bunyi yang berupa desimilasi regresif ini tidak dapat dikategorikan dalam perubahan yang bersifat korespondensi. Daerah sebaran variasi yang berupa desimilasi regresif ini, misalnya [d] pada daerah pengamatan 19, sedangkan [r] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, dan 20. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘akar’.
Contoh: [rarEs] ̴ [darEs] ‘akar’
3.1.2.3.2 [n] ̴[m]/V— # Variasi ini disebut desimilasi progresif. Pada proses ini [n] pada posisi ultima sesudah vokal berubah menjadi [m] karena pengaruh [n] pada posisi penultima sebelum vokal. Daerah sebaran variasi ini adalah [n] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20, sedangkan [m] pada daerah pengamatan 8. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘makan’. Contoh: [nan] ̴ [nam] ‘makan’
55
3.1.2.3.4 [r] ̴ [k]/V—V Variasi ini disebut desimilasi regresif. Daerah sebaran variasi ini adalah [r] pada daerah pengamatan 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, sedangkan [k] pada daerah pengamatan 1 dan 4. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘kerongkongan’.
Contoh: [(k)arOrEn] ̴ [kakOrEm] ‘kerongkongan’
3.1.2.4 Variasi Berupa Asimilasi 3.1.2.4.1 [e] ̴ [i]/#(K) — Variasi ini disebut asimilasi progresif. Pada proses ini [i] pada posisi penultima berubah menjadi [e] karena pengaruh [e] pada posisi ultima sesudah konsonan. Daerah sebaran variasi ini adalah [e] pada daerah pengamatan 1, 2, 6, 10, 11, 14, sedangkan [i] pada daerah pengamatan 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘kulit’. Contoh: [(k)efe] ̴ [(k)if] ‘kulit’
3.1.2.4.2 [r] ̴ [w]/# —V Variasi ini disebut asimilasi progresif. Daerah sebaran variasi ini adalah [r] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 16, 18, dan 19, sedangkan [w] pada daerah pengamatan 8. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘dengar’. Pada kata bermakna ‘dengar’ ini [r] pada posisi penultima sebelum vokal berubah menjadi [w] karena pengaruh [w] pada posisi ultima sebelum vokal.
Contoh: [rOwEr] ̴ [wOwEr] ‘dengar’
3.1.2.4.3 [f] ̴ [r]/V— # Variasi ini disebut asimilasi progresif. Pada proses ini [f] pada posisi ultima berubah menjadi [r] karena pengaruh [r] yang berada pada posisi penultima sebelum vokal. Daerah sebaran
56
variasi ini adalah [f] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 8, 10, 11, 13, 15, 18, 19, sedangkan [r] pada daerah pengamatan 20. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘injak(me-)’. Pada kata bermakna ‘injak(me-)’ ini [f] pada posisi ultima setelah vokal berubah menjadi [r] karena pengaruh [r] pada posisi penultima sebelum vokal.
Contoh: [rEf] ̴ [rEr] ‘injak (me-)’
3.1.2.5 Variasi Berupa Metatesis 3.1.2.5.1 [k] ̴ [m]/ — # Pada proses ini terjadi pertukaran posisi antara [k] dan [m] pada posisi ultima yang terjadi pada beberapa daerah pengamatan. Satu hal yang perlu mendapat perhatian dalam kasus ini adalah kaidah primer yang terjadi pada daerah pengamatan 14 yang berupa pelesapan [k] pada posisi ultima dan kaidah primer yang terjadi pada daerah pengamatan 10, 11, dan 13 yang berupa
perubahan [k] menjadi [?] pada posisi ultima sebelum vokal. Dalam kaitannya dengan proses metatesis yang dibicarakan ini [k] pada posisi ultima yang terdapat pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 6 ,7, 8, 9, 12, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20 akan lesap
pada daerah pengamatan 14, serta akan berubah menjadi [?] pada daerah pengamatan 10, 11, dan 13. Daerah sebaran variasi ini adalah [k] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20, sedangkan [m] pada daerah pengamatan 10, 11, 13, dan 14. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘hijau’.
Contoh: [rumEk] ̴ [ru(?)Em] ‘hijau’ 3.1.2.5.1.2 [k] ̴ [r]/ — # Pada proses ini terjadi pertukaran posisi antara [k] dengan [r] pada posisi ultima yang terjadi pada beberapa daerah pengamatan. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya,
57
terdapat kaidah primer yang terjadi pada daerah pengamatan 14 yang berupa pelesapan [k] pada posisi ultima dan kaidah primer yang terjadi pada daerah pengamatan 10, 11, dan 13 yang berupa
perubahan [k] menjadi [?] pada posisi ultima sebelum vokal. Dalam kaitannya dengan proses metatesis yang dibicarakan ini [k] pada posisi ultima yang terdapat pada beberapa daerah pengamatan lain akan lesap pada daerah pengamatan 14 ini. Dalam kaitannya dengan proses metatesis yang dibicarakan ini [k] pada posisi ultima yang terdapat pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 6 ,7, 8, 9, 12, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20 akan lesap
pada daerah pengamatan 14, serta akan berubah menjadi [?] pada daerah pengamatan 10, 11, dan 13. Daerah sebaran variasi ini adalah [k] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 6 ,7, 8, 9, 12, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20, sedangkan [r] pada daerah pengamatan 10, 11, 13, 15. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘gigit (me-)’.
Contoh: [rEk] ̴ [(?)Er] ‘gigit (me-)’
3.1.2.5.1.3 [r] ̴ [f]/ — # Pada proses ini terjadi pertukaran posisi antara [r] dengan [f] pada posisi ultima yang terjadi pada beberapa daerah pengamatan. Daerah sebaran variasi ini adalah [r] pada daerah pengamatan 6, 14, 20, sedangkan [f] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 8, 10, 11, 13, 15, 18, 19. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘injak(me-)’.
Contoh: [f(r)Er] ̴ [rEf] ‘injak(me-)’
3.1.2.5.1.4 [m] ̴ [e]/ — # Pada proses ini terjadi pertukaran posisi antara [m] dengan [e] pada posisi ultima yang terjadi pada daerah pengamatan 18. Daerah sebaran variasi ini adalah [m] pada daerah pengamatan 18, sedangkan [e] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
58
9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, dan 20. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘lihat(me-)’.
Contoh: [maEm] ̴ [mame] ‘lihat(me-)’
3.1.2.5.1.5 [r] ̴ [e]/ —# Pada proses ini terjadi pertukaran posisi antara [r] dengan [e] pada posisi ultima yang terjadi pada daerah pengamatan 18. Daerah sebaran variasi ini adalah [r] pada daerah pengamatan 18, sedangkan [e] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, dan 20. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘air’.
Contoh: [waEr] ̴ [ware] ‘air’
3.1.2.6 Variasi Berupa Kontraksi Pada proses ini terjadi pelesapan suku kata yang terjadi pada beberapa daerah pengamatan. Proses kontraksi dapat dijumpai pada kata bermakna ‘sayap’. Proses pelesapan suku kata ini terjadi pada daerah pengamatan 6, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, sementara itu daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, dan 20 tidak mengalami peristiwa pelesapan suku kata tersebut.
Contoh: [vrapere] ̴ [prEr] ‘sayap’ Selain pada kata bermakna ‘sayap’ peristiwa kontraksi
juga terjadi pada kata bermakna ‘bengkok’. Pada kata bermakna ‘bengkok’ ini pelesapan suku kata pertama terjadi pada daerah pengamatan 9, 10, 11, 13, 14, 20, sementara itu daerah pengamatan 1, 4, 5, 6, 7, 8, 15, 16, 1, 18, dan 19.
Contoh: [kaparawEr] ̴ [parawEr] ‘bengkok’
3.1.3 Deskripsi Perbedaan Unsur Leksikal Variasi leksikal terjadi sebagai akibat digunakannya kata yang berbeda untuk menandai sebuah konsep yang sama pada beberapa daerah pakai yang berbeda. Menurut Mahsun (1995:119) dalam analisis perbedaan unsur kebahasaan pada
59
tataran leksikal, perbedaan fonologis dan morfologis harus dikesampingkan. Leksikal yang berbeda secara fonologis maupun morfologis harus dikelompokkan ke dalam satu jenis varian karena perbedaan fonologis maupun perbedaan morfologis bukanlah perbedaan leksikal. Jenis-jenis perbedaan kebahasaan pada tataran leksikal beserta daerah sebarannya secara lebih terinci akan disajikan dalam tabel 3 berikut.
Tabel 3
Perbedaan Unsur Kebahasaan pada Tataran Leksikal
No. Glos Berian Daerah Pengamatan 1 abu f(p)afEn 1-3, 5-14, 16, 17, 20 (f)(r)O(a)rEf 4, 5, 15, 18, 19 2 alir (me) dafe 1, 2, 4-8, 10, 12-16, 18-20
mis 9 Sap 3 ?(k)i 11, 17 srif 19 3 anak rOmawa 1-19 kasun 20 4 anjing ma(k)ey 1-4, 7, 8, 10, 13, 14, 16, 17 rOfan 3, 5, 6, 8-19 naf 5, 6, 11, 14, 20 5 api apyam(iG) 1-5, 7,10-14, 18 fOr 1-3, 5, 6, 8-20 wEdusEr 5 6 apung (me-) pisEn 1-3, 5, 7, 10-13, 14, 16,
17, 18, 20 pyar 2, 4, 6, 8, 9, 13-17, 19 7 asap pawe 1-18 das 20 mayow 19 8 awan mandE(i)p 1, 3, 4, 5, 7, 8, 11, 18, 19,
60
No. Glos Berian Daerah Pengamatan 30
wame 2, 3 avyO 12 rEp 6, 9,10, 13, 15, 16, 17
9 ayah (k)amam 1-19 dadi 20 may 1 10 bagaimana ryaryO 1, 13, 16, 18, 20 movsai 2-5, 7-9, 12, 14, 15 rOsarya 6, 11, 17, 19 rOsasiri 10 11 baik pyum 1, 3-20 rOmam Ggun 2 vyEk 20 12 bakar rap 1-7, 9, 11, 14-18 kun 2, 8, 12, 14, 19, 20 nanEm 10, 12, 13, 17 13 balik pambar 1-7, 9-20
kavEr 6, 8 14 baring barE(k) 1-3, 5-7, 9-20 nEf 4, 8 15 basah dOk 1-11, 13, 14, 16-20 b(w)Ose 12, 15 16 batu (k)a(E)ru(y) 1, 3-20 tsEs 2 17 beberapa fisi 1-4, 8-12, 15, 19 b(v)esO 5, 6, 13, 18, 20 fumO 7, 17 isyadi 14 bOre 16 18 belah (me-) kEs 1, 2, 7-9, 14-16, 17-20 mEf 3 dwarEk 4
61
No. Glos Berian Daerah Pengamatan pEf 5 pambar 10 pewa?Er 11
kpefe 12, 17 19 bengkak b(v)yar 1-18 kaparawEr 20 20 benih mOr 1-3, 5-13, 15, 16, 20 rO(k)a(k)Er 4, 12, 18 dwEr 14 srEn 17 aybOn 19 21 renang (be-) nur(e) (y) 1-4, 7, 8, 14 as 5, 6, 9-20 tSeG 2 22 beri v(b)uk(?) 1-9, 11-14, 18-20 muma 10 swar 15, 17
23 bilamana rasa(riya) 1, 6, 10, 16, 17, 20 fafisu 2-5, 7-9, 11, 12, 14, 15, 17 mundisi 6, 18 i-nari 19 24 binatang rOfan-fan 1-3, 7-10, 12-20 aywan 1, 2, 4-6, 11, 18 25 bulan pai(k) 1-7, 9-20 mak 8 26 bulu bur 1-19 kum 20 27 bunga pampEn 1-11, 13-20 famaGgOr 12 28 buru (ber-) maraf 1, 3, 4, 7 mandaf 5, 10
mbrafe 8 ras wan 2
62
No. Glos Berian Daerah Pengamatan frar 12 sam 6, 9, 11, 13, 14-20 rasire 14, 18
29 busuk sna(r)Em 1, 5-10, 12-19 mbram 2-4, 20 ?pO?Em 11 30 cacing a(r)SawE(k) 1, 3, 8, 11, 14, 15, 17, 18,
20 sapikyOn 2, 6, 7, 9, 10, 13, 14, 16,
17 carpyu 4 mansOpridO 5, 12, 19 31 cium Sum 5 nas 1-4, 6-20 32 cuci (pa)pap 1, 2, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12,
14, 15, 17, 18, 20 v(b)an 3, 4, 7, 8, 10, 12, 13, 14,
16, 19 33 daging (k)(?)raf 1, 3-7, 9-20 man f|nay 2, 8 34 dan kukEr 1, 6 ma 2-5, 7-9, 11, 12, 18-20 nan 10, 13 ra riyO 16 fnObEk 17 35 daun ram(E)(G) 1-8, 10-17, 19 papus 9, 18 undam 6, 12, 20 36 debu fafEn 1, 4-10, 12, 14, 17, 20 (f)OrEf 2, 11, 13, 15, 16, 18, 19 radir 3 37 dengan (k)u(k)Er 1-5, 7-9, 11, 12, 14, 15,
17-20 ma 6 mansE(r) 10, 16
63
No. Glos Berian Daerah Pengamatan ur a? 13 38 dengar r(d)(w)OwEr 1-19 mnaf 20
39 dingin pnunEk 2, 3, 6, 7, 9, 11, 13-19 Suf 1, 2, 4, 5, 6, 8, 10, 12, 15,
16 prim 20 40 duduk kin 5, 7 kone 2, 3, 6, 8, 12, 16 ka(y)in 1, 4, 6, 17-20
yin 9-11, 13-15 41 empat fyak 1-10, 12-20 kayin 11 42 garuk rar 1-4 snaw 5-20 43 gemuk mafEn 2, 3, 5, 7, 8, 9, 12, 14, 15,
18 bakEn 1, 4, 6, 11, 16, 19 (k)?raf 10, 17 ba 13 44 gosok pyOs 1-7, 9-13, 15, 18, 19 sfu 8, 17, 20 ise 14, 15, 16 45 gunung bOn 1-8, 12, 14-20 (w)urEk 2, 9-14 bame 6, 8 46 hantam pram 5 muni 1-4, 6, 8, 9, 10, 12, 14,
15, 17-20 fanin 11 yu? 13 prEr 16 kamri 7 47 hati kEn 1, 5, 7, 8, 10, 14, 15, 17,
18
64
No. Glos Berian Daerah Pengamatan snE 2, 3, 4, 6, 9, 11, 12, 13,
16, 19, 20 swarusEr 12 48 hidup (k)EnEm 1-5, 7-15, 17-20 b(v)ye 1, 6, 8, 9, 16 49 hisap sOsEf 2, 3, 5, 6, 7, 10, 12, 15,
18, 19 SOre 1, 2, 6, 8, 13, 16, 17, 20 pam 4 rOme 9, 11 wOb 14 50 hitung (k)Or 1-3, 5-20 wOf 4 51 hujan rEp 1, 3, 7, 11 myun 2, 4, 5, 8, 10, 12, 14, 15 m(n)E(k)Em 3, 6, 11-20 nakEn 9
52 hutan sup 1-7, 9-20 rmOr 8 mbrure 8 53 ikat yavE(k) 4, 5, 7, 9-20 fEs 1-3, 6, 8, 14, 15, 17 54 jalan sampak 7 nan 1-6, 8-20 55 jantung barmOr 1-19 ay vOn 20 56 jauh viGkwan 1-8, 11, 13-20
swaf 4, 12 kaki 12 f anam ba 2, 8-11 57 kabut afyO 1-4, 5-17, 19, 20 mandEp 2, 4
pawe 18 58 kalau baydO 1, 10, 18
65
No. Glos Berian Daerah Pengamatan kada 2-4, 6-8, 12, 14, 15 ryaysO 6, 13 sape 11
na 16 fafisu 17 nari 19 wapE? 20 59 karena snar 1-5, 7-16, 18-20 kukrO 6 nsape 17 60 kata (ber-) w(b)Ose 1-5, 7-20 rOsawa kOfni 6 61 kecil (k)asun 1, 3-7, 10-12, 14-16, 19,
20 bav(b)a 1, 2, 8, 9, 12, 14-18 62 kelahi (ber-) mamun 1, 3-5, 7, 10, 12, 14-20 pik(?)e 2, 6, 8, 9, 13-16 mbruse 11 63 kering SOr 1-3, 5-20 SOsEf 4 64 kotor i- vye ba 2, 5, 7, 12 prOp 8, 19 papus 4, 5 radir 1, 3, 6, 10, 13, 14, 16, 18,
20 pyum ba 9 mamase 11, 17 rwarEn 15 65 kulit (k)i(e)fe 1-19 rip 20 66 langit farSOs 5, 7, 8, 10, 15, 16
mandEp 1-3, 6, 8, 9, 11, 12, 17, 10 naGgi 4, 20 rEp 13, 14
66
No. Glos Berian Daerah Pengamatan nanE? 18 67 laut sOrEn 1, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12-18 vOndah 4, 5, 12
swan 2, 3, 9, 10, 11, 15, 19, 20 68 lebar v(b)ame 1, 3, 10, 11, 14-20 ba(y) 2, 4, 5, 6, 7, 12 fisiria 8 ryEr 9, 13 69 leher sasu(?) 1-8, 10, 12-15, 17, 19, 20 arOrEn 9-11, 16, 18 70 lempar (s)O? 1-12, 14-17, 19, 20 bur 10, 13 (k)am 6, 14, 18 71 licin kyuke 1-3, 5-17, 19 sas 4, 12, 18 SafEr 20 72 lidah ramar 1-19
prEr 20 73 lurus vyObEr 1-8, 10-18 fuf 6, 9, 10, 14, 17, 19 napEs 20 74 merah rike 1-8, 12, 14-20 Sam~nar 9-11, 13 75 muntah bayOrEm 1-12, 14-19 bay 13 au 20 76 napas mnay 2-5, 7, 9-14, 18 mOre 8 kEnEm 1, 6, 16 knarEf 15, 17 yoy 19
nasu? 20 77 nyanyi disEn 1-12, 14-20
67
No. Glos Berian Daerah Pengamatan dow 13, 9 78 panas sam 1-6, 8-20 rEs 7
79 panjang kwan 1-11, 13-16, 18-20 kaki 8, 12, 17 80 pegang kife 2-4, 7 ufe 5, 6, 8-20 kine 1 81 pendek kwam ba 1-3, 9, 11, 20 knampu 4-8, 10-19 82 peras ramEs 1, 5-9, 11, 12, 14, 15, 16,
19 (ka)fOs 2, 4, 13, 14, 18 paGgur 3 par e? 10 wam vOsEn 17 famfOr 20 83 pikir swarusEr 5-7, 11, 12, 15-18, 20 wasEn 8, 10, 13, 14 kara 1-4, 9, 15, 17, 18, 19 84 potong karuk 2-5, 7-9, 16, 17, 18, 20 kOre 1, 6, 8, 10, 11, 12, 14, 19 wapuk 11, 13, 15 85 punggung d(r)Ok(?)Ore 1-5, 7, 8, 11, 12, 14, 17-
20 Erday 6, 9, 10, 13, 16 SifEr 8, 15 86 rambut pik 1-5, 7, 8, 12, 17, 19 bur 6, 9, 10, 11, 13-16, 18,
20 87 sedikit mok 2-5, 7-9, 12, 14, 15 nEs 2-5, 7-9, 12, 14, 15 ker Ggun 1, 6, 11, 13, 16-20 bOr ba 10, 13, 17
68
No. Glos Berian Daerah Pengamatan 86 rumput avris 1-18, 20 bus 19 89 sempit fyOs 1-3, 5-20
dOr 4 90 siang snay 4-7, 9, 10, 12, 13, 15, 19 mEsEr 2, 3, 4, 7, 8, 12, 16, 17 OrkOk 1, 11, 14, 15 adir 18 risna 20 91 sungai w(m)are(y) 1-7, 9-20 saw 8 92 tahun pasibarEk 1, 6, 7, 9, 11, 14, 15, 16 s(a)wun 5, 19 paik 6 Saran 1, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 13,
18, 20 wampasi 3, 17 93 tarik yEr 1-4, 7, 8, 20 paw 5, 6, 8-19 94 tikam (me-) wan 1-7, 9-19 s(w)O? 8, 20 95 tipis s(mb)rEpEk 1-19 kpOr ba 20 96 tua mansar 1-3, 5-11, 14, 16-20
kwar 4 sinan 12, 15 mbray 13, 17, 19 97 tumpul (k)OvEr 1-4, 7, 12, 13, 14, 20 sarba(k) 1, 2, 5, 6, 10 pup 8, 9, 11, 15-19 98 usus isasOb 7 snE war 1-6, 8,1-, 10, 11, 12, 14-
20 OwEr 9, 13
69
No. Glos Berian Daerah Pengamatan 99 bahu (r)e(a)rda(y) 2-7, 9-20 d(r)OkOr 1, 8 100 bibir wardif 3-7, 11-20
fOfEr 8 warur 1, 2, 9, 10 101 cambang mam 1, 3, 4, 5, 11 bur udi 2, 6, 8, 10, 14-20 102 gusi na(r)(u)fEn 2, 3, 4, 7, 9, 10, 11, 13-
19 nawar 5, 6, 12
narpyae 8 mansrOm 1 ampEr 20 103 jari vrampin 1-5, 7-12, 14-17, 19, 20 vrapar 6, 13, 18 104 kepala b(m)uk(?)Or 1-7, 9-19 w(b)ru 8, 20 105 keringat dOmEs 2, 6, 7, 9-20 Sayan 1-5, 8, 12 106 kerongkongan (k)ar(k)OrEm 1, 2, 4-20 sasukOr 2, 3 107 ketiak v(r)avap 2, 3, 5-20 fawaw 4 brabaw 1
108 kulit (k)ife 1-19 rip 20 109 lengan v(b)rayOf 5, 6, 7, 9-19 vramin 2, 4, 8 (v)(r)arda(y) 1, 3, 20 110 ompong mbru 1, 3, 6, 10, 13, 14, 16 ek 2 nakOr ba 4, 7, 8, 9, 18, 19 arnaf 5 frO frO 11
70
No. Glos Berian Daerah Pengamatan mufEr 12, 20 nafEn 15 swafe 17
111 otak (a)(k)uk 1, 3, 6, 11, 13, 15-20 (b)andar 2, 4 wu(k)Or be 5, 10, 14 (w)awuk 9, 12 bruri bE 8 112 paru-paru barmOr 1, 3, 9 (bar) pisEn 2, 4, 6, 7, 8, 10-16, 18,
20 (k)En 9, 12, 17, 19 113 pinggang fadur 2, 8 sifEr 3-6, 8, 9, 11-20 pe 7 Opray 10 114 pinggul kraf bin 2, 4 dOkO(r) 3, 7, 16 sifEr 5, 6, 15, 17, 19, 20 (k)Or sinam 8, 10 dOsEr 9, 13, 18 sifrin 11 (k)Opray 14, 17 sifruf fwar 12
115 telinga knani 1, 2, 8 (k)na(e)(?)ram 3-7, 9-20 116 tengkuk awpuk 2, 4 (kuduk) rariyur 3 sasu kOr far 5, 8, 10, 12, 13, 15, 17,
20 krar 6, 16
aw Or 9, 11, 14 sasukaman 7 aur snur 19
71
No. Glos Berian Daerah Pengamatan 117 tumit wE bur 1 wE kur(E)b 2, 3, 5, 6, 7, 9-20 roy 4
wE vam 8, 12 118 ubun-ubun (k)maf 1, 2, 4, 12 mas|f 2, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 13-
20 masfum 3 vrarimas 8 119 wajah w(b)(p)arpOn 1-5, 9, 11-18, 20
mamam 6-8, 19 pyum 10 120 adik srar 1 (k)asun 2, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 13,
14, 16, 18 wedar 3, 12 veknik 7, 8, 12, 15, 17, 19, 20
121 angkuh (d)awO 7, 9-11, 14, 16, 20 (d)arEr 1-6, 8, 15, 17, 19 fya? bun 13 122 bengkok kaparawEr 1, 4-11, 13-20 kaprow 1, 2, 3, 12, 19 123 berani mambri 1, 3-5, 7, 12, 15, 16, 17,
19 bri 3, 6
wrih 8 waripOke 2 ambraf 9, 10 ~n?u? 11 ma? awEr 14 ma a? ba 13 mku 18 rarEr 20 124 biru ramEn 1, 2, 4, 5, 7, 8, 18
72
No. Glos Berian Daerah Pengamatan rumEk 1, 3, 6, 9-17, 19, 20 125 bodoh fa(w)i ba 1-18 diw 19
~naonawEr 20 126 botak vyOr 1-9, 11-13, 15-19 prEf 10, 14 vru brO 20 127 buta praf 2, 3, 5, 7, 9, 10, 11, 14,
17, 18, 19, 20 mam ba 1, 2, 4, 6, 8, 12-18
128 cepat fasaw 1, 7, 12, 15, 19, 20 sambErEn 2, 3, 4, 5, 6, 8-14, 16, 17,
18 129 coklat SaSEk 6-11, 13-16, 18, 19 famam yey 5 SaprO 2, 4 ar|ndEn 3
anirEf 12 marur 17 paswas 20 130 gampang pyan 1-7, 9-19 babo 8, 20 131 gemuk bakEn 1-5, 7, 11, 15, 16, 19 bakni ba 8, 9, 18 bak beba 12 baba 13, 17, 20 mavEn 6, 10, 13 ?raf 10, 14 132 halus myar|ndan 1, 5, 6, 7, 11 srEpEk 3, 8, 9 pyum ba 10, 12
(fara)mawa(y) 2, 4, 15, 16 kakOre 17 srow 19, 20
73
No. Glos Berian Daerah Pengamatan ase 9, 13, 14, 18 133 harum snarEm pyum 2, 5-18, 20 dirEf 1, 3, 4, 19
134 hemat fakakikEn 7 wariOrsi 8 karam bram 1-5, 9, 12-17, 19, 20 fawawi 6 wam ~nOf 10 bye ma?ime 11 swasOr 18 135 jelek pyum ba 1-6, 8-19 vye ba 2, 3, 6-8, 16, 20 136 kikir n(f)ambram 3, 5-11, 14, 15, 16, 18,
19 maya fyOf 4 nambabe 1, 2, 12 pa(k)?re? 13, 17 karam ram 20 137 kuat sambraf 1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11,
13-19 sambrow 4, 8, 12 pOk 20 138 kurus kakOre 2, 6-11, 13-20 ve ba x|mba 5 bawa 4 srEpEk 1, 3 ve ba wamgun 12 139 lambat rya(E)r 1-5, 7, 9-12, 16, 20 sambEr mba 6, 17 bye? awa 13 awawur 2, 9, 11, 14, 18
fawas 15, 19 140 lemah mbraw ba 1, 2, 5, 6, 7, 10-16 sambErm ba 8
74
No. Glos Berian Daerah Pengamatan myarEn 4 myoy 3 ?pO? ba 6, 9, 13, 20
ryar ba 17 pik ba 18, 19 141 luas dabam 2, 3, 5, 15, 16, 19, 20 bah 4, 6, 8, 11, 12 kwane 1, 2 banam Sinba 7 mObEs 17 riyEr 13, 16 ?ey 9, 10, 11, 14, 18 142 manis mar|ndEn 1-6, 8-19 mar|nofEn 7 prey 20 143 manjur nik 1, 2, 7, 8, 10, 11, 13, 14,
15, 16, 18, 19 pyum kaku 5, 17 sif 3, 4 aryawin
vesamraw 12
roygaku 6 ? u 9 prey 20 144 marah rarmOmEn 6, 7, 9, 10, 11, 13-19 msOr 1-5, 8, 11, 12, 15, 17, 19,
20 145 merah hati rike 1-8, 12, 14-20 samyar ufba 9-11 va nandi? 13 146 miring fnEwar 1, 4-7, 9-12, 14, 19, 20 srew 8 few 2 farmar 3
75
No. Glos Berian Daerah Pengamatan myap 13 krene 15, 16 karandir 17
grEn 18 147 miskin nana ba 1, 3, 5-10, 12, 19 narO ba 2, 4, 14, 15, 16, 18, 20 savarar 11, 14, 16, 17 ?uba 9, 13 148 muda babO(?) 1-10, 12-20 pan 2, 11 149 mudah bangun fasaw 5, 7, 9 kwOk 1-5, 8, 11, 12, 14, 15, 16,
17 kandOr 6, 13, 14, 18, 19, 20 spapEr 10 150 pangkal randak 7 (k)nam 4, 5, 6, 11, 13, 14, 17, 18,
19 mune 2, 8 mnuk 3 kapuk 1 pambEr 9 rarEs 10 fuware 12 bavar 15 fyOr 20 151 pemalas mayaryarEn ba 7 myarm ba 1, 2, 3, 5, 6, 8-13, 15, 19,
20 byar ba 4 ~nanOn 14, 16, 17 papum 15, 16, 17 paspis 18 152 pemarah rar momEn 7, 9, 10, 11, 14, 16, 17,
18, 19
76
No. Glos Berian Daerah Pengamatan ma sasOr 1-6, 8, 12, 13, 15, 16, 17,
20 153 pemurah saswar 2, 4, 5, 7, 8, 10, 13, 15 fur pyum 1, 3, 9, 18 va nabye 2, 3, 6, 12, 14, 16, 17, 19,
20 pebye 11 154 pinggir andire 1-11, 13-20 kare 12 155 rakus nambri 1-9, 11, 12, 14, 15, 16,
18, 19 ndaf davEr 10, 13, 17 karmOmEn 20 156 ramah Sawi 6, 7, 14, 16 snEpre 8 vye nabye 2, 4, 18, 19 fur pyum 1, 3, 5, 9, 10, 11, 13, 15,
17 ya awawEn 12 bayayE? 20 157 rendah knampu 3, 7, 10, 12, 18, 19 run 5 baba 8 kaki ba 1, 2, 4, 9, 11 dwas 6 rar bab 13, 14, 15 pandur 16 mbran farma 17 sabu? 20 158 ringan srawEn 1-5, 7, 8, 12, 14, 17, 19 manane 6, 9, 10, 11, 13, 14, 15,
16, 18, 20 159 sehat pyum 1, 7, 12, 15 duf ba 3, 4, 5, 10, 12 prey 2, 6, 8, 9, 11, 13-19
77
No. Glos Berian Daerah Pengamatan mamam 20 160 tegak abyObEr 1-5, 7, 8, 11-17, 19 afuf 6, 9, 10
bdOrEm 18 napEs 20 161 tenang fasise 1, 2, 4, 6-16, 18, 20 ababEn 5 mbrus 3 knOn 17, 19 162 tidak adil kaku ba 1, 3, 6, 7, 9, 12-20 furm nis ba 5 rowama ba 8 pyum ba 2, 4, 10 fadurum nis ba 11 163 tidak buta praf ba 1, 3, 5, 7, 9, 10, 11, 13,
14, 20 ve bem ba 8 mam ba 2, 3, 4, 6, 9, 11, 15 pampam ba 12 mame 16-9 164 ujung pum 5 dwOr 1, 2, 3, 8, 9, 10, 13, 19 pambEr 4, 6, 9, 10 b(w)ar 11, 12, 14-8
mun 7, 20 165 angkat (me-) k(?)ano(w) 1-4, 7, 8-12, 16, 17 wow 5, 8, 20 now 6, 7, 13 yEr 14, 15, 18 ndow 17 naGkaw 19 166 ayun way 2, 3, 4, 7, 9, 12, 14, 15,
17, 19 sasO 5
78
No. Glos Berian Daerah Pengamatan baray beso 8 kafe 1, 10, 13 yow 6, 11
wawi 20 167 bangun kwOk 1-8, 10, 12, 14-9 byir 9 ?bawes 6, 9, 10, 11, 13 abibEr 20 168 bopong fOravEn 1-9, 11, 12, 15-18 bEn 13, 19 varabni 14 sasasu 10, 20 169 buang sawEn 1, 4-16, 18, 19 sane 2, 3, 20 dawEr 17 170 buka sEvEn 1, 2, 4-8, 12-5, 17, 18 vase 3, 9, 10, 11, 19
base 16, 20 171 didik (me-) farkOr 1-5, 7-0, 12, 14, 15, 17-
20 farkin 6, 11, 16 say 13 172 dukung
(gendong) kapOk 1-4, 6, 7, 9, 10, 13-20
SiwEr 8 farawEn 12 srOn 11, 13 farun 5 173 gantung sawEr 7, 18 kafe 1-6, 8-7, 19, 20 174 genggam mg|pEn 4, 7, 9, 11, 12, 15, 16, 18
mEk 2, 3, 5, 8, 19 duprEpEn 6 mapupEr 10, 14, 17
79
No. Glos Berian Daerah Pengamatan brabam 13 s(E)rEpEn 1, 20 175 hirup sOsEf 5, 18, 19
Sore 3, 4, 8, 16, 17 mnay 2, 6, 7, 9, 14 wuf 2 nas 1, 10, 11, 12, 15 ?narEf 13 mnasu 20 176 hitung (dalam
hati) kOr 1, 3, 5-20
wOfrO snEri 2 swarEpEn 4 177 ingat swarEpEn 1-12, 14-8, 20 wasEn 9, 10, 11, 13, 19 178 injak rfEpEn 7, 9, 10, 14-17 rEf 1-6, 8, 10-15, 18, 19, 20 179 jilat rEf 2, 3, 5, 7, 9, 10, 11, 14,
17-20 rawEr 1, 8 yew 4 rew 12, 15 rEpEn 6 i- y- aran 13 samar 16 180 junjung sOre 1, 3, 6, 7, 9, 11, 13-20 farune 5 siwEr 8 kanow 2, 4, 12 fam nam 10 181 kelahi (ber-) pEparik 8
papi?e 2, 5, 9, 10, 11, 14 mamun 1-7, 10, 12-20 182 kulum sOsEf 2, 7, 12, 19
80
No. Glos Berian Daerah Pengamatan rOme 10, 11, 13, 15, 17, 20 mamam 5, 8 rEpEn 1, 3, 4, 6, 9, 14, 16, 18
183 kunyah mamam 1-4, 7, 8, 10, 12, 15, 17, 19, 20
namEn 5, 6, 9, 13, 14, 16, 18 dan 11 184 ladang (ber-) fur yave 3-9, 12, 14-17, 19, 20 mOm 1, 2, 6, 9, 13, 18 frudO? 10, 11
185 larang (me-) msOre 8 dwarEk 1-5, 7, 9, 10, 11, 13, 15-
18, 20 myOfe 12 sOpEpEr 6 ananun 19 mEwEr 14
186 lari frar 1-19 fanandar 20 187 lepas pir 5, 6-10, 12-20 rir 1-4 pampEr 11 188 letus (me-) kpefe 1-19 kpOs 1, 3 mEf 20 189 lirik mam karis 1-5, 7, 15, 20 mam arandir 6, 9, 10, 11, 13, 14, 16-
19 fnak 8 faku 12 190 mandi masi 1, 2, 3, 5-11, 13-20 rOne 1, 2, 4, 12 191 muntah bayOrEm 1-19 awu? 20
81
No. Glos Berian Daerah Pengamatan 192 nyala (me-) snay 1, 2, 4-8, 12, 15-18, 20 sak 2, 3, 6, 7, 9-11, 13, 14,
19 193 panah (me-) kfo 1, 4-20 pampam 2, 3, 10 194 panggil Ore 1-3, 5-20 rama 4 195 peluk v(O)rEpEn 1-12, 14, 15, 17-20 ?pur 13, 16 196 potong ka(E)r(w)uk 1, 4, 7, 8, 16, 17, 19
(k)Ore 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 16 muk 12 wapu? 11, 13, 14, 15, 18 pErEm 20 197 pukul mun 6, 7, 9-17, 19, 20 prere 1, 5, 12, 16 kuk 8, 18 dOs 1-4 198 raba pan 1-7, 9, 11-19 pampan 3, 8, 10 aramram 20 199 sandar (f)akE(r) 1-4, 6, 7, 8, 10, 11 kasandEnEm 5, 6, 9, 10, 12-18, 20 sO(n)fEr 12, 19
200 selam Se 3, 4, 7, 8 rOne 1-3, 4, 5, 6, 9-20 201 senandung
(ber-) disEn 6-9, 13, 17
mnu mnu 1, 2, 3, 5, 10, 11 nurEm 4, 12, 14, 15, 16, 18, 20 mawum 19
202 sentuh pan(b)ire 5, 7, 9, 10, 14, 15, 16, 18, 19
kakare 2, 4
82
No. Glos Berian Daerah Pengamatan kyarEn 1, 6, 8, 11, 12, 13 dwEpEk 3 bar 20
ka u 17 203 simpan kram 1, 2, 4-19 (ar)dadu 3, 20 204 suap (me-) f(p)ani 1-7, 9, 11-20 SOk pya 8 beredan 10 205 suruh wani 1-3, 5-20 ramura 4 206 tari fyEr 1, 3-7, 9-16, 18, 19, 20 wOr 8, 9 far fnak 2 mas 12, 13, 15, 17 207 telan OrEn 1, 3-8, 10-20 fawase 2, 9
208 tungkup (-el-) Ov(b)e(?) 1-5, 7, 9-17, 20 kaGkunEn 8 Ob(v)EpEn 6, 18 payOp 19 209 tendang s(k)Op 1-5, 7-20 rOs 6 210 tenggelam mbrure 1, 2, 4, 6, 7, 11, 13-18 msar 3, 5, 8, 9, 12, 20 nsawEr 10 211 terbenam sun 1, 2, 4-7, 9, 10, 11, 14-20 way murbab 9, 12 arOn 3 rene 13 212 terbit deke 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11,
13-17, 19, 20 way 8 sare 1, 4
83
No. Glos Berian Daerah Pengamatan kavEs 12 dOmpis 18 213 teriak fyowe 7, 14, 15, 16, 18
arar 5 yew 8 dare 1, 2, 4, 6, 9-13, 15, 17,
19, 20 yuf 3 214 terima smay 1-4, 6-10, 12, 13, 15-20 wufe 5, 11
wune 14 215 tinju (k)uk(?) 1-4, 6-20 lewuk 5 216 turun do(?) 1-19 sabu 14, 20 217 tusuk wan 1, 2, 3, 5-11, 13-17, 19 kus(k) 1, 4, 11, 12, 13, 18, 19,
20 218 urut pan 1-5, 7, 8, 12, 14, 19 kEm 6, 9, 10, 11, 13, 15-18 fuf 20 219 usap sfu 2, 5-9, 13, 15-20 pyOs 1, 3, 4, 10, 12, 14 yu?En 11 220 akan na 2-5, 7-9, 12, 14-16 mba riye 1 v(b)e 6, 18, 19 nsape 10, 11 fasOs 13 ErEn 17 nari 20
221 atau v(b)aidO 1-5, 7-9, 12-16, 19 rarisO 10 ?uker 11
84
No. Glos Berian Daerah Pengamatan sayri 6, 17 mbur 20 ma 18
222 dahulu fyO(a)rO 1-5, 7-10, 13-18, 20 wepOni 12 fafis 6 rOmpOndya 19 223 dari kEr 1, 7, 9, 11, 12, 13, 15, 19 muma 2, 14 rO 3, 4, 5, 8, 18, 20 warO 6, 10, 16 riso 17
3.2 Pola Penyebaran Perbedaan Unsur-Unsur Kebahasaan Perbedaan-perbedaan unsur kebahasaan yang telah diidentifikasi pada bagian sebelumnya, selanjutnya akan ditampilkan dalam peta peraga. Penampilan perbedaan unsur kebahasaan pada peta peraga ini bertujuan agar variasi bentuk tersebut terlihat dalam perspektif geografis, dalam arti daerah pakai dan wujud bentuk-bentuk yang berbeda tersebut dapat terlihat di atas peta geografis. Pada bagian ini secara berturut-turut peta peraga itu akan disajikan peta korespondensi kurang sempurna, peta variasi, dan peta leksikal. 3.2.1 Pola Penyebaran Perbedaan Unsur Fonologi 3.2.1.1 Peta Korespondensi Semua bentuk korespondensi yang telah dipaparkan pada bagian 3.1.1 dipetakan pada Peta 1 sampai dengan Peta 7 berikut ini.
85
86
87
88
3.2.1.2 Peta Variasi Semua variasi fonologis yang telah dipaparkan pada bagian 3.1.2 dipetakan pada Peta 8 sampai dengan Peta 37 berikut ini.
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
3.2.2 Pola Penyebaran Perbedaan Unsur Leksikal Semua variasi leksikal yang telah dipaparkan pada bagian 3.1.3 dipetakan pada Peta 38 sampai dengan Peta 260 berikut ini.
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
3.3 Status Varian-Varian Bahasa Biak Penentuan status varian-varian bahasa Biak dilakukan dengan pendekatan kuantitatif metode dialektometri. Penghitungan perbedaan unsur kebahasaan dilakukan dengan teknik segitiga antardaerah pengamatan. Untuk keperluan penghitungan dengan teknik segitiga antardaerah pengamatan ini daerah-daerah pengamatan yang saling dihubungkan adalah Opiaref-Soon, Opiaref-Kajasbo, Opiaref-Mokmer, Kajasbo-Soon, Kajasbo-Mokmer, Kajasbo-Sorido, Kajasbo-Nermnu, Soon-Dwar, Sorido-Nermnu, Sorido-Samber, Nermnu-Dwar, Nermnu-Sopen, Nermnu-Samber, Samber-Sopen, Sopen-Dwar, Yenures-Mokmer, Yenures-Kajasbo, Yenures-Sorido, Yenures-Sember, dan Nermnu-Soon.
Dalam penelitian ini penghitungan perbedaan unsur kebahasaan antardaerah pengamatan dilakukan dalam dua tahapan. Pada tahapan pertama penghitungan perbedaan unsur kebahasaan antardaerah pengamatan dilakukan berdasarkan perbedaan leksikal yang terdapat dalam satu medan makna. Pada tahapan kedua penghitungan perbedaan unsur kebahasaan
antardaerah pengamatan dilakukan berdasarkan perbedaan leksikal yang terdapat dalam keseluruhan medan makna.
216
3.3.1 Kosakata Dasar Swadesh Dari hasil penghitungan segitiga antardaerah pengamatan terhadap 200 kosakata dasar Swadesh diketahui bahwa dua puluh daerah pengamatan dalam penelitian ini terbagi ke dalam tiga daerah pakai varian dengan status tiap-tiap varian sebagai subdialek. Dengan demikian, di daerah penelitian ini dapat diidentifikasi tiga varian bahasa Biak yang berstatus subdialek. Ketiga varian tersebut adalah subdialek Nusi-Soon-Opiaref-Kajasbo - Mokmer - Yenures - Sorido - Samber - Sopen - Mandenderi- Yenbepioper-Dwar-Sorendiweri-Korido, subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin - Waromi - Arwam, dan subdialek Kansay. Subdialek Nusi-Soon-Opiaref-Kajasbo-Mokmer-Yenures - Sorido - Samber - Sopen - Mandenderi - Yenbepioper - Dwar -Sorendiweri-Korido memiliki 12 varian yang berstatus beda wicara, yaitu beda wicara Nusi, beda wicara Soon-Opiaref, beda wicara Mokmer-Yenures, beda wicara Kajasbo, beda wicara Sorido, beda wicara Samber, beda wicara Sopen, beda wicara Mandenderi, beda wicara Yenbepioper, beda wicara Dwar, beda wicara Sorendiweri, dan beda wicara Korido. Meskipun beda wicara Yenures-Mokmer memiliki dua anggota, kedua anggota beda wicara Yenures-Mokmer bukanlah varian yang berbeda karena keduanya hanya dipisahkan oleh perbedaan leksikal sebesar 14,64%. Demikian pula halnya dengan beda wicara Sopen-Samber, kedua anggota beda wicara ini juga hanya dipisahkan oleh perbedaan leksikal sebesar 19,69%.
Beda wicara Nusi berbatasan dengan beda wicara Mokmer-Yenures dan beda wicara Soon-Opiaref di sebelah barat laut. Beda wicara Nusi dipisahkan dari beda wicara-beda wicara di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 23,03%.
Beda wicara Soon-Opiaref berbatasan dengan beda wicara Mokmer-Yenures di sebelah barat laut, berbatasan dengan beda wicara Kajasbo di sebelah barat, berbatasan dengan beda wicara
217
Warsansan di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan beda wicara Nusi di sebelah tenggara. Beda wicara Soon-Opiaref dipisahkan dari beda wicara-beda wicara di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 24,12%.
Beda wicara Mokmer-Yenures berbatasan dengan beda wicara Sorido dan beda wicara Samber di sebelah barat laut, berbatasan dengan beda wicara Kajasbo di sebelah utara, dan berbatasan dengan beda wicara Soon-Opiaref di sebelah timur, dan berbatasan dengan beda wicara Nusi di sebelah tenggara. Beda wicara Mokmer-Yenures dipisahkan dari beda wicara-beda wicara di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 24,91%.
Beda wicara Kajasbo berbatasan dengan beda wicara Mokmer-Yenures di sebelah barat daya, berbatasan dengan beda wicara Sorido di sebelah barat laut, serta berbatasan dengan beda wicara Soon-Opiaref di sebelah timur sampai tenggara. Beda wicara Kajasbo dipisahkan dari beda wicara-beda wicara di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 27,16%.
Beda wicara Sorido berbatasan dengan beda wicara Samber di sebelah barat daya, berbatasan dengan beda wicara Sopen di sebelah barat laut, berbatasan dengan beda wicara Warsansan di sebelah timur laut, berbatasan dengan beda wicara Kajasbo di sebelah timur, dan berbatasan dengan beda wicara Mokmer-Yenures di sebelah tenggara. Beda wicara Sorido dipisahkan dari beda wicara-beda wicara di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 29,72%.
Beda wicara Samber berbatasan dengan beda wicara Sopen di sebelah barat laut, berbatasan dengan beda wicara Sorido di sebelah timur laut, dan berbatasan dengan beda wicara Mokmer-Yenures di sebelah tenggara. Beda wicara Samber dipisahkan dari beda wicara-beda wicara di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 25,92%.
218
Beda wicara Mandenderi berbatasan dengan beda wicara Yenbepioper di sebelah barat laut, berbatasan dengan beda wicara Sorido di sebelah timur laut, berbatasan dengan subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin-Waromi-Arwam di sebelah timur, dan berbatasan dengan beda wicara Sopen di sebelah tenggara. Beda wicara Mandenderi dipisahkan dari subdialek dan beda wicara-beda wicara di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 28,02%.
Beda wicara Yenbepioper berbatasan dengan beda wicara Korido dan beda wicara Sorendiweri di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin-Waromi-Arwam di sebelah timur, dan berbatasan dengan beda wicara Mandenderi di sebelah tenggara. Beda wicara Yenbepioper dipisahkan dari subdialek dan beda wicara-beda wicara di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 26,59%.
Beda wicara Dwar berbatasan dengan beda wicara Yenbepioper di sebelah barat daya, berbatasan dengan beda wicara Sorendiweri di sebelah barat, dan berbatasan dengan subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin-Waromi-Arwam di sebelah tenggara. Beda wicara Dwar dipisahkan dari subdialek dan beda wicara-beda wicara di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 27,29%.
Beda wicara Sorendiweri berbatasan dengan beda wicara Korido di sebelah barat daya, berbatasan dengan beda wicara Dwar di sebelah timur, dan berbatasan dengan beda wicara Yenbepioper di sebelah tenggara. Beda wicara Sorendiweri dipisahkan dari beda wicara-beda wicara di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 27,9%.
Beda wicara Korido berbatasan dengan subdialek Kansay di sebelah barat daya, berbatasan dengan beda wicara Sorendiweri di sebelah timur laut, dan berbatasan dengan beda wicara Yenbepioper di sebelah tenggara. Beda wicara Korido
219
dipisahkan dari subdialek dan beda wicara-beda wicara di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 27,94%.
Subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin-Waromi-Arwam berbatasan dengan beda wicara Mokmer-Yenures dan beda wicara Samber di sebelah selatan, berbatasan dengan beda wicara Sopen, beda wicara Mandenderi, dan beda wicara Yenbepioper di sebelah barat, berbatasan dengan beda wicara Dwar di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan beda wicara Kajasbo dan beda wicara Soon-Opiaref di sebelah tenggara. Subdialek Warsansan - Nermnu - Rumbin - Waromi - Arwam dipisahkan dari beda wicara-beda wicara di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 36,46%. Subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin-Waromi-Arwam memiliki lima varian yang berstatus beda wicara. Antara daerah pengamatan Warsansan dan daerah pengamatan Nermnu dipisahkan oleh persentase perbedaan leksikal sebesar 28,28%, antara daerah pengamatan Nermnu dan daerah pengamatan Rumbin dipisahkan oleh persentase perbedaan leksikal sebesar 25,25%, antara daerah pengamatan Rumbin dan daerah pengamatan Waromi dipisahkan oleh persentase perbedaan leksikal sebesar 24,74%, dan antara daerah pengamatan Waromi dan daerah pengamatan Arwam dipisahkan oleh persentase perbedaan leksikal sebesar 25,25%.
Subdialek Kansay berbatasan dengan beda wicara Korido dan beda wicara Sorendiweri di sebelah timur laut, dan berbatasan dengan beda wicara Yenbepioper di sebelah timur. Subdialek Kansay dipisahkan dari beda wicara-beda wicara di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 36,46%.
Daerah pakai masing-masing varian bahasa Biak beserta batas-batasnya disajikan dalam peta peraga berikut.
220
3.3.2 Kosakata Bagian Tubuh Dari hasil penghitungan segitiga antardaerah pengamatan terhadap kosakata bagian tubuh diketahui bahwa dua puluh daerah pengamatan dalam penelitian ini terbagi ke dalam empat daerah pakai varian dengan status tiap-tiap varian sebagai dialek. Dengan demikian, di daerah penelitian ini dapat diidentifikasi empat varian bahasa Biak yang berstatus dialek. Keempat varian tersebut adalah dialek Nusi, dialek Sorido, dialek Soon-Opiaref-Kajasbo - Mokmer - Yenures - Warsansan - Samber - Sopen -Mandenderi - Yenbepioper - Korido-Nermnu-Rumbin-Waromi-Arwam-Dwar-Sorendiweri, dan dialek Kansay.
Dialek Nusi berbatasan dengan dialek Soon - Opiaref -Kajasbo - Mokmer - Yenures - Warsansan - Samber - Sopen -Mandenderi -Yenbepioper- Korido- Nermnu- Rumbin-Waromi-Arwam-Dwar-Sorendiweri mulai dari sebelah barat laut hingga utara. Dialek Nusi dipisahkan dari dialek ini dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 51,04%.
Dialek Sorido dikelilingi oleh dialek Soon-Opiaref-Kajasbo - Mokmer - Yenures - Warsansan - Samber - Sopen - Mandenderi - Yenbepioper - Korido - Nermnu - Rumbin-
221
Waromi-Arwam-Dwar-Sorendiweri dari segala penjuru. Dialek Sorido dipisahkan dari dialek ini dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 59,66%.
Dialek Soon - Opiaref - Kajasbo - Mokmer - Yenures -Warsansan - Samber - Sopen - Mandenderi - Yenbepioper -Korido - Nermnu - Rumbin - Waromi - Arwam - Dwar -Sorendiweri memiliki daerah pakai yang menyebar hampir di seluruh wilayah penelitian ini. Di sebelah tenggara, dialek Soon-Opiaref-Kajasbo-Mokmer-Yenures-Warsansan-Samber-Sopen- Mandenderi -Yenbepioper-Korido-Nermnu-Rumbin-Waromi- Arwam-Dwar-Sorendiweri berbatasan dengan dialek Nusi. Kedua dialek ini dipisahkan dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 51,04%. Di tengah-tengah daerah pakai dialek Soon - Opiaref - Kajasbo - Mokmer - Yenures -Warsansan - Samber - Sopen - Mandenderi - Yenbepioper-Korido - Nermnu - Rumbin - Waromi - Arwam - Dwar-Sorendiweri ini terdapat dialek Sorido. Antara kedua dialek ini dipisahkan dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 59,66%. Di sebelah barat dialek Soon - Opiaref - Kajasbo - Mokmer - Yenures - Warsansan - Samber - Sopen - Mandenderi -Yenbepioper-Korido-Nermnu-Rumbin-Waromi-Arwam-Dwar - Sorendiweri berbatasan dengan dialek Kansay. Kedua dialek ini dipisahkan dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 55,55%.
Dialek Kansay berbatasan dengan dialek Soon-Opiaref - Kajasbo - Mokmer - Yenures - Warsansan - Samber - Sopen - Mandenderi - Yenbepioper - Korido -Nermnu-Rumbin-Waromi-Arwam-Dwar-Sorendiweri mulai dari sebelah timur laut hingga ke timur. Dialek Kansay dipisahkan dari dialek ini dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 55,55%.
Dialek Soon - Opiaref - Kajasbo - Mokmer -Yenures-Warsansan-Samber - Sopen-Mandenderi-Yenbepioper-Korido- Nermnu - Rumbin - Waromi - Arwam - Dwar - Sorendiweri
222
memiliki 13 varian yang berstatus subdialek, yaitu subdialek Soon, subdialek Opiaref, subdialek Kajasbo, subdialek Mokmer, subdialek Yenures, subdialek Warsansan, subdialek Samber, subdialek Sopen, subdialek Mandenderi-Yenbepioper-Korido, subdialek Nermnu-Rumbin-Waromi, subdialek Arwam, dan subdialek Dwar-Sorendiweri.
Subdialek Soon berbatasan dengan dialek Nusi di sebelah tenggara, berbatasan dengan subdialek Opiaref di sebelah barat daya, berbatasan dengan subdialek Kajasbo di sebelah barat, dan berbatasan dengan subdialek Warsansan di sebelah barat laut. Subdialek Soon dipisahkan dari dialek dan subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 38,23%.
Subdialek Opiaref berbatasan dengan dialek Nusi di sebelah tenggara, berbatasan dengan subdialek Mokmer di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Kajasbo di sebelah barat, dan berbatasan dengan subdialek Soon di sebelah timur laut. Subdialek Opiaref dipisahkan dari dialek dan subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 37,78%.
Subdialek Mokmer berbatasan dengan subdialek Yenures di sebelah barat, berbatasan dengan dialek Sorido di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Kajasbo di sebelah utara, berbatasan dengan subdialek Opiaref di sebelah timur, dan berbatasan dengan dialek Nusi di sebelah tengara. Subdialek Mokmer dipisahkan dari dialek dan subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 49,01%.
Subdialek Kajasbo berbatasan dengan subdialek Mokmer di sebelah barat daya, berbatasan dengan dialek Sorido di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Warsansan di sebelah utara, berbatasan dengang subdialek Soon di sebelah timur, dan berbatasan dengang subdialek Opiaref di sebelah
223
tenggara. Subdialek Kajasbo dipisahkan dari dialek dan subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 44,70%.
Subdialek Yenures berbatasan dengan subdialek Samber di sebelah barat, berbatasan dengan dialek Sorido di sebelah utara, dan subdialek Mokmer di sebelah timur. Subdialek Yenures dipisahkan dari dialek dan subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 44,44%.
Subdialek Warsansan berbatasan dengan dialek Sorido di sebelah barat daya, berbatasan dengan subdialek Nermnu-Rumbin-Waromi di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan subdialek Kajasbo dan subdialek Soon di sebelah tenggara. Subdialek Warsansan dipisahkan dari dialek dan subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 46,27%.
Subdialek Samber berbatasan dengan subdialek Sopen di sebelah barat laut, berbatasan dengan dialek Sorido di sebelah timur laut, dan berbatasan dengan subdialek Yenures di sebelah timur. Subdialek Samber dipisahkan dari dialek dan subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 42,48%.
Subdialek Nermnu-Rumbin-Waromi berbatasan dengan subdialek Sopen di sebelah baratdaya, subdialek Mandenderi - Yenbepioper - Korido di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Arwam di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan subdialek Warsansan di sebelah tenggara. Subdialek Nermnu-Rumbin - Waromi dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 40,43%. Subdialek Nermnu-Rumbin-Waromi memiliki tiga varian yang berstatus beda wicara, yaitu beda wicara Nermnu, beda wicara Rumbin, dan beda wicara Waromi. Beda wicara Nermnu dipisahkan dari beda wicara Rumbin dengan tingkat
224
perbedaan leksikal sebesar 29,41% dan beda wicara Rumbin dipisahkan dari beda wicara Waromi dengan tingkat perbedaan leksikal sebesar 29,41%.
Subdialek Sopen berbatasan dengan subdialek Samber dan dialek Sorido di sebelah tenggara, berbatasan dengan subdialek Mandenderi-Yenbepioper-Korido di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan subdialek Nermnu-Rumbin-Waromi di sebelah timur laut dan berbatasan dengan subdialek Warsansan di sebelah timur. Subdialek Sopen dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 37,25%.
Subdialek Mandenderi - Yenbepioper - Korido berbatasan dengan subdialek Sopen di sebelah selatan, berbatasan dengan dialek Kansay di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Dwar-Sorendiweri di sebelah utara, berbatasan dengan subdialek Arwam dan subdialek Nermnu-Rumbin-Waromi di sebelah timur. Subdialek Mandenderi-Yenbepioper-Korido dipisahkan dari dialek dan subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 41,17%. Subdialek Mandenderi-Yenbepioper-Korido memiliki dua varian yang bersatus beda wicara, yaitu beda wicara Mandenderi dan beda wicara Yenbepioper-Korido. Beda wicara Mandenderi dipisahkan dari beda wicara Yenbepioper-Korido dengan persentase perbedaan leksikal sebesar 23,52%.
Subdialek Arwam berbatasan dengan subdialek Mandenderi-Yenbepioper-Korido di sebelah barat daya sampai barat, berbatasan dengan subdialek Dwar-Sorendiweri di sebelah barat laut,dan berbatasan dengan subdialek Nermnu-Rumbin-Waromi di sebelah tenggara. Subdialek Arwam dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 35,78%.
Subdialek Dwar-Sorendiweri berbatasan dengan subdialek Mandenderi - Yenbepioper - Korido di sebelah barat daya dan
225
berbatasan dengan subdialek Arwam di sebelah tenggara. Subdialek Dwar - Sorendiweri dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 40,68%. Subdialek Dwar-Sorendiweri memiliki dua varian yang berstatus beda wicara, yaitu beda wicara Dwar dan beda wicara Sorendiweri. Antara kedua beda wicara ini dipisahkan oleh persentase perbedaan leksikal sebesar 25,49%.
Daerah pakai masing-masing varian bahasa Biak beserta batas-batasnya disajikan dalam peta peraga berikut.
3.3.3 Kosakata Kekerabatan Dari hasil penghitungan segitiga antardaerah pengamatan terhadap kosakata kekerabatan diketahui bahwa dua puluh daerah pengamatan dalam penelitian ini terbagi ke dalam tiga belas varian dengan status enam varian sebagai dialek, yaitu dialek Nusi - Soon - Opiaref - Kajasbo -Warsansan-Nermnu - Rumbin - Waromi - Mandenderi -Yenbepioper-Arwam - Dwar - Sorendiweri - Korido, dialek Yenures-Samber, dialek Mokmer, dialek Sorido, dialek Sopen, dan dialek Kansay.
226
Dialek Nusi-Soon-Opiaref-Kajasbo-Warsansan-Nermnu- Rumbin - Waromi - Mandenderi -Yenbepioper-Arwam - Dwar - Sorendiweri - Korido berbatasan dengan dialek Mokmer, dialek Yenures-Mokmer, dialek Sorido, dialek Sopen, dan dialek Kansay di sebelah barat. Dialek Nusi-Soon-Opiaref-Kajasbo-Warsansan - Nermnu - Rumbin - Waromi - Mandenderi - Yenbepioper - Arwam - Dwar-Sorendiweri - Korido dipisahkan dari dialek-dialek di sekitarnya dengan persentase perbedaan leksikal sebesar 59.22%. Dialek Nusi-Soon-Opiaref-Kajasbo-Warsansan - Nermnu - Rumbin - Waromi - Mandenderi - Yenbepioper -Arwam - Dwar - Sorendiweri - Korido memiliki delapan varian yang berstatus subdialek, yaitu subdialek Nusi, subdialek Soon - Opioref, subdialek Kajasbo, subdialek Warsansan - Nermnu - Rumbin - Waromi - Mandenderi -Yenbepioper, subdialek Arwam, subdialek Dwar, subdialek Sorendiweri, dan subdialek Korido.
Subdialek Nusi berbatasan dengan subdialek Mokmer di sebelah barat laut dan berbatasan dengan subdialek Soon-Opioref di sebelah barat laut. Subdialek Nusi dipisahkan dari subdialek dan dialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 43,58%.
Subdialek Soon - Opiaref berbatasan dengan subdialek Nusi di sebelah tenggara, berbatasan dengan subdialek Mokmer di sebelah barat daya, dan berbatasan dengan subdialek Kajasbo di sebelah barat. Subdialek Soon-Opiaref dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 44,86%. Subdialek Soon-Opiaref beranggotakan dua beda wicara, yaitu beda wicara Soon dan beda wicara Opiaref. Beda wicara Soon dipisahkan dengan beda wicara Opiaref dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 23,10%.
Subdialek Kajasbo berbatasan dengan dialek Mokmer di sebelah barat daya, berbatasan dengan dialek Sorido di sebelah
227
barat laut, berbatasan dengan subdialek Warsansan - Nermnu - Rumbin - Waromi - Mandenderi - Yenbepioper di sebelah utara, dan berbatasan denagn subdialek Soon - Opiaref di sebelah timur. Subdialek Kajasbo dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 44,61%.
Subdialek Warsansan - Nermnu - Rumbin - Waromi -Mandenderi - Yenbepioper berbatasan dengan dialek Sorido dan dialek Sopen di sebelah selatan, berbatasan dengan dialek Kansay di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Korido di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Arwam di sebelah utara, dan berbatasan dengan subdialek Soon-Opiaref dan subdialek Kajasbo di sebelah tenggara. Subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin-Waromi-Mandenderi-Yenbepioper memiliki dua varian, subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin-Waromi-Yenbepioper dan subdialek Mandenderi. Kedua subdialek ini dipisahkah oleh persentase perbedaan leksikal sebesar 23,10%. Subdialek Warsansan - Nermnu - Rumbin - Waromi-Yenbepioper tidak memiliki varian karena antara daerah pengamatan Warsansan dan daerah pengamatan Nermnu hanya dipisahkan oleh persentase perbedaan leksikal sebesar 15,38%, antara daerah pengamatan Nermnu dan daerah pengamatan Rumbin hanya dipisahkan oleh persentase perbedaan leksikal sebesar 15,38%, antara daerah pengamatan Rumbin dan daerah pengamatan Waromi hanya dipisahkan oleh persentase perbedaan leksikal sebesar 15,38%, dan antara daerah pengamatan Rumbin dan daerah pengamatan Yenbepioper hanya dipisahkan oleh persentase perbedaan leksikal sebesar 15,38% sehingga di antara kelimanya dianggap tidak memiliki perbedaan. Subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin-Waromi-Mandenderi-Yenbepioper dipisahkan dari dialek dan subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 43,76%.
228
Subdialek Arwam berbatasan dengan subdialek Warsansan - Nermnu - Rumbin - Waromi - Mandenderi-Yenbepioper mulai dari sebelah tenggara sampai sebelah barat daya dan berbatasan dengan subdialek Dwar di sebelah di sebelah barat laut. Subdialek Arwam dipisahkan dari dialek dan subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 36,53%.
Subdialek Dwar berbatasan dengan subdialek Warsansan - Nermnu - Rumbin - Waromi - Mandenderi - Yenbepioper di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Sorendiweri di sebelah barat, dan berbatasan dengan subdialek Arwam di sebelah tenggara. Subdialek Dwar dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 32,68%.
Subdialek Sorendiweri berbatasan dengan subdialek Korido dan dialek Kansay di sebelah barat daya, berbatasan dengan subdialek Dwar di sebelah timur, dan berbatasan dengan subdialek Warsansan- Nermnu - Rumbin-Waromi -Mandenderi - Yenbepioper di sebelah tenggara. Subdialek Sorendiweri dipisahkan dari dialek dan subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 46,15%.
Subdialek Korido berbatasan dengan dialek Kansay di sebelah barat daya, berbatasan dengan subdialek Sorendiweri di sebelah timur laut, dan berbatasan dengan subdialek Warsansan -Nermnu-Rumbin-Waromi-Mandenderi-Yenbepioper di sebelah tenggara. Subdialek Korido dipisahkan dari dialek dan subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 46,15%.
Dialek Mokmer berbatasan dengan dialek Yenures-Samber di sebelah barat, berbatasan dengan dialek Sorido di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Kajasbo di sebelah utara, berbatasan dengan subdialek Soon-Opiaref di sebelah timur, dan berbatasan dengan subdialek Nusi di sebelah
229
tengara. Dialek Mokmer dipisahkan dari dialek dan subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 61,53%.
Dialek Yenures-Samber berbatasan dengan subdialek Sopen, subdialek Nermnu, dialek Sorido, dan subdialek Kajasbo di sebelah utara serta berbatasan dengan dialek Mokmer di sebelah timur. Dialek Yenures-Samber tidak memiliki varian karena antara daerah pengamatan Yenures dan daerah pengamatan Samber hanya dipisahkan oleh persentase perbedaan leksikal sebesar 15,38% sehingga di antara keduanya dianggap tidak memiliki perbedaan. Dialek Yenures-Samber dipisahkan dari dialek-dialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 59,61%.
Dialek Sorido berbatasan dengan dialek Yenures-Samber di sebelah selatan sampai barat daya, berbatasan dengan dialek Samber di sebelah barat daya, berbatasan dengan dialek Sopen di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin di sebelah utara, berbatasan dengan subdialek Kajasbo di sebelah timur, dan berbatasan dengan dialek Mokmer di sebelah tenggara. Dialek Sorido dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 69,22%.
Dialek Sopen berbatasan dengan dialek Yenures-Samber dan dialek Sorido di sebelah tenggara dan berbatasan dengan subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin-Waromi-Mandenderi-Yenbepioper di sebelah barat laut, utara, dan timur. Dialek Sopen dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 55,76%.
Dialek Kansay berbatasan dengan subdialek Korido dan subdialek Sorendiweri di sebelah timur laut dan berbatasan dengan subdialek Warsansan - Nermnu - Rumbin - Waromi -Mandenderi-Yenbepioper di sebelah timur. Dialek Kansay
230
dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 56,40%.
Daerah pakai masing-masing varian bahasa Biak beserta batas-batasnya disajikan dalam peta peraga berikut.
3.3.4 Kosakata Perangai dan Sifat Dari hasil penghitungan segitiga antardaerah pengamatan terhadap kosakata perangai dan sifat diketahui bahwa dua puluh daerah pengamatan dalam penelitian ini terbagi ke dalam dua daerah pakai varian yang berstatus dialek. Kedua varian tersebut adalah dialek Kansay dan dialek Nusi-Soon-Opioref- Kajasbo-Mokmer- Yenures-Sorido-Samber - Warsansan - Nermnu - Rumbin - Dwar -Sopen-Mandenderi - Yenbepioper - Waromi-Arwam-Sorendiweri-Korido. Kedua dialek ini dipisahkan oleh persentase perbedaan leksikal sebesar 63,19%.
Dialek Nusi - Soon - Opiaref - Kajasbo -Mokmer-Yenures - Sorido - Samber - Warsansan -Nermnu-Rumbin-Dwar - Sopen-Mandenderi - Yenbepioper - Waromi - Arwam - Sorendiweri - Korido memiliki 13 varian yang berstatus sebagai subdialek.
231
Ketiga belas varian tersebut adalah subdialek Nusi - Soon - Opiaref, subdialek Kajasbo, subdialek Mokmer, subdialek Yenures, subdialek Sorido, subdialek Samber, subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin, subdialek Dwar, subdialek Sopen-Mandenderi, subdialek Yenbepioper, subdialek Waromi, Subdialek Arwam, subdialek Sorendeweri, subdialek Korido, dan dialek Kansay. Subdialek Nusi-Soon-Opiaref memiliki tiga varian, yaitu beda wicara Nusi, beda wicara Opiaref, dan beda wicara Soon. Demikian juga subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin memiliki tiga varian, yaitu beda wicara Warsansan, beda wicara Nermnu, dan beda wicara Rumbin.
Subdialek Nusi-Soon-Opiaref merupakan subdialek yang daerah pakainya berada di ujung timur daerah penelitian. Subdialek Nusi - Soon - Opiaref berbatasan dengan subdialek Mokmer dan subdialek Kajasbo di sebelah barat dan berbatasan dengan subdialek Warsansan di sebelah utara. Subdialek Nusi-Soon-Opiaref memiliki tiga varian. Hubungan antara varian Soon dan varian Opiaref berstatus beda wicara, kedua varian ini dipisahkan oleh perbedaan leksikal sebesar 27,10%. Hubungan antara varian Nusi dan varian Opiaref juga berstatus beda wicara, kedua varian ini dipisahkan oleh perbedaan leksikal sebesar 29,16%. Sementara itu, hubungan antara varian Soon dan varian Nusi berstatus tidak ada perbedaan, kedua varian ini dipisahkan oleh perbedaan leksikal sebesar 16,66%. Subdialek Nusi-Soon-Opiaref dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 30,02%.
Subdialek Kajasbo berbatasan dengan subdialek Mokmer di sebelah selatan, berbatasan dengan subdialek Sorido di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Sorido di sebelah, dan berbatasan dengan subdialek Warsansan di sebelah barat laut sampai utara, dan berbatasan dengan subdialek Soon-Opiaref di sebelah timur sampai tenggara. Subdialek Kajasbo
232
dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 31,25%.
Subdialek Mokmer berbatasan dengan subdialek Yenures di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Sorido di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Kajasbo di sebelah utara, berbatasan dengan subdialek Soon-Opiaref di sebelah timur, dan berbatasan dengan subdialek Nusi di sebelah tenggara. Subdialek Mokmer dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 39,47%.
Subdialek Yenures berbatasan dengan subdialek Samber di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Sorido di sebelah utara, dan berbatasan dengan subdialek Mokmer di sebelah timur. Subdialek Yenures dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 47,22%.
Subdialek Sorido berbatasan dengan subdialek Yenures di sebelah selatan, berbatasan dengan subdialek Samber sebelah barat daya, berbatasan dengan subdialek Sopen di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Nermnu di sebelah utara, berbatasan dengan subdialek Warsansan di sebelah timur laut, berbatasan dengan subdialek Kajasbo di sebelah timur, dan berbatasan dengan subdialek Mokmer di sebelah tenggara. SubdialekSorido dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 43,40%.
Subdialek Samber berbatasan dengan subdialek Sopen di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Sorido di sebelah timur laut, dan berbatasan dengan subdialek Yenures di sebelah tenggara. Subdialek Samber dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 40,27%.
233
Subdialek Warsansan - Nermnu - Rumbin berbatasan dengan subdialek Sorido di sebelah selatan, berbatasan dengan subdialek Sopen, subdialek Mandenderi, dan subdialek Yenbepioper di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Waromi di sebelah utara, dan berbatasan dengan subdialek Soon-Opiaref dan Kajasbo di sebelah tenggara. Subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin memiliki tiga varian yang berstatus beda wicara, yaitu beda wicara Warsansan, beda wicara Nermnu, dan beda wicara Rumbin. Beda wicara Warsansan dipisahkan dari beda wicara Nermnu dengan persentase perbedaan leksikal sebesar 27,08% dan beda wicara Nermnu dipisahkan dari beda wicara Rumbin dengan persentase perbedaan leksikal sebesar 22,41%. Subdialek Warsansan-Nermnu - Rumbin dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 33,07%.
Subdialek Sopen-Mandenderi berbatasan dengan subdialek Samber dan subdialek Sorido di sebelah tenggara, berbatasan dengan subdialek Yenbepioper di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin di sebelah timur laut sampai sebelah timur. Subdialek Sopen-Mandenderi tidak memiliki varian karena antara daerah pengamatan Sopen dan daerah pengamatan Mandenderi hanya dipisahkan oleh persentase perbedaan leksikal sebesar 12,5% sehingga di antara keduanya dianggap tidak memiliki perbedaan. Subdialek Sopen-Mandenderi dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 32,29%.
Subdialek Waromi berbatasan dengan subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin di sebelah tenggara sampai sebelah barat laut, dan berbatasan dengan subdialek Arwam di sebelah barat laut. Subdialek Waromi dipisahkan dari subdialek-
234
subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 32,29%.
Subdialek Arwam berbatasan dengan subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin dan subdialek Waromi di sebelah tenggara, berbatasan dengan subdialek Yenbepioper di sebelah barat daya, dan berbatasan dengan subdialek Dwar di sebelah barat laut. Subdialek Arwam dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 35,41%.
Subdialek Dwar berbatasan dengan subdialek Yenbepioper di sebelah barat daya, berbatasan dengan subdialek Sorendiweri di sebelah barat, dan berbatasan dengan subdialek Arwam dan subdialek Waromi di sebelah tenggara. Subdialek Dwar dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 35,93%.
Subdialek Yenbepioper berbatasan dengan subdialek Sopen - Mandenderi di sebelah tengara, berbatasan dengan dialek Kansay di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Korido dan subdialek Sorendiweri di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Arwam di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin di sebelah timur. Subdialek Yenbepioper dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 43,15%.
Subdialek Sorendiweri berbatasan dengan subdialek Yenbepioper di sebelah tenggara, berbatasan dengan subdialek Korido dan dialek Kansay di sebelah barat daya, dan berbatasan dengan subdialek Dwar di sebelah timur. Subdialek Sorendiweri dipisahkan dari subdialek dan dialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 46,35%.
Subdialek Korido berbatasan dengan subdialek Yenbepioper di sebelah tenggara, berbatasan dengan dialek Kansay di sebelah barat daya, dan berbatasan dengan subdialek
235
Sorendiweri di sebelah timur laut. Subdialek Korido dipisahkan dari subdialek dan dialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 45,13%.
Dialek Kansay berbatasan dengan subdialek Yenbepioper di sebelah timur, dan berbatasan dengan subdialek Korido dan subdialek Sorendiweri di sebelah timur laut. Dialek Kansay dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 63,19%.
3.3.5 Kosakata Gerak dan Kerja Dari hasil penghitungan segitiga antardaerah pengamatan terhadap kosakata gerak dan kerja diketahui bahwa dua puluh daerah pengamatan dalam penelitian ini terbagi ke dalam tiga daerah pakai varian yang masing-masing berstatus dialek. Ketiga dialek tersebut adalah dialek Nusi - Soon - Opiaref - Kajasbo-Mokmer-Yenures-Samber-Warsansan-Nermnu-Sopen- Rumbin - Waromi - Mandenderi-Yenbepioper-Rumbin-Arwam-Dwar-Sorendiweri-Korido, dialek Sorido, dan dialek Kansay.
236
Dialek Nusi - Soon - Opiaref - Kajasbo - Mokmer-Yenures - Samber - Warsansan - Nermnu - Sopen-Rumbin-Waromi - Mandenderi - Yenbepioper - Rumbin - Arwam -Dwar-Sorendiweri-Korido di sebelah barat berbatasan dengan dialek Kansay. Di tengah-tengah daerah pakai dialek Nusi-Soon - Opiaref - Kajasbo - Mokmer - Yenures - Samber-Warsansan -Nermnu - Sopen - Rumbin -Waromi-Mandenderi- Yenbepioper - Rumbin - Arwam - Dwar - Sorendiweri - Korido juga terdapat enklave dialek Sorido. Dialek Nusi - Soon - Opiaref - Kajasbo - Mokmer-Yenures-Samber-Warsansan-Nermnu- Sopen-Rumbin- Waromi - Mandenderi - Yenbepioper - Rumbin - Arwam - Dwar -Sorendiweri - Korido dipisahkan dari dialek Kansay dengan persentase perbedaan leksikal sebesar 52,05%, sementara itu, dialek Nusi-Soon - Opiaref -Kajasbo-Mokmer-Yenures-Samber- Warsansan - Nermnu - Sopen - Rumbin - Waromi - Mandenderi-Yenbepioper - Rumbin - Arwam - Dwar - Sorendiweri - Korido dipisahkan dari dialek Sorido dengan persentase perbedaan leksikal sebesar 51,76%. Dialek Nusi - Soon - Opiaref - Kajasbo -Mokmer-Yenures-Samber-Warsansan-Nermnu-Sopen-Rumbin -Waromi- Mandenderi - Yenbepioper- Rumbin- Arwam - Dwar-Sorendiweri-Korido memiliki 16 varian yang berstatus subdialek, yaitu subdialek Nusi, subdialek Soon - Opiaref, subdialek Kajasbo, subdialek Mokmer, subdialek Yenures, subdialek Samber, subdialek Warsansan, subdialek Nermnu, subdialek Sopen, subdialek Rumbin, subdialek Waromi, subdialek Mandenderi, subdialek Yenbepioper, subdialek Rumbin, subdialek Arwam, subdialek Dwar, subdialek Sorendiweri, dan subdialek Korido.
Subdialek Nusi berbatasan dengan subdialek Mokmer di sebelah barat laut dan berbatasan dengan subdialek Soon-Opiaref di sebelah utara. Subdialek Nusi dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 37,43%.
237
Subdialek Soon-Opiaref berbatasan dengan subdialek Nusi di sebelah tenggara, berbatasan dengan subdialek Mokmer di sebelah barat daya, dan berbatasan dengan subdialek Kajasbo di sebelah barat. Subdialek Soon-Opiaref dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 35,15%. Subdialek Soon-Opiaref beranggotakan dua beda wicara, yaitu beda wicara Soon dan beda wicara Opiaref. Beda wicara Soon dipisahkan dengan beda wicara Opiaref dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 28,76%.
Subdialek Mokmer berbatasan dengan subdialek Yenures di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Sorido di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Kajasbo di sebelah utara, berbatasan dengan subdialek Soon-Opiaref di sebelah timur, dan berbatasan dengan subdialek Nusi di sebelah tengara. Subdialek Mokmer dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 44,65%.
Subdialek Kajasbo berbatasan dengan subdialek Mokmer di sebelah barat daya, berbatasan dengan dialek Sorido di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Warsansan di sebelah utara, dan berbatasan dengan subdialek Soon-Opiaref di sebelah timur. Subdialek Kajasbo dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 44,64%.
Subdialek Yenures berbatasan dengan subdialek Samber di sebelah barat, berbatasan dengan dialek Sorido di sebelah utara, dan subdialek Mokmer di sebelah Timur. Subdialek Yenures dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 46,11%.
Subdialek Samber berbatasan dengan subdialek Mandenderi di sebelah utara dan berbatasan dengan subdialek Yenures dan dialek Sorido di sebelah timur. Subdialek Samber
238
dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 45,20%.
Subdialek Warsansan berbatasan dengan dialek Sorido di sebelah barat daya, berbatasan dengan subdialek Nermnu di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan subdialek Kajasbo dan subdialek Soon-Opiaref di sebelah tenggara. Subdialek Warsansan dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 43,27%.
Subdialek Nermnu berbatasan dengan subdialek Sopen di sebelah barat daya, berbatasan dengan subdialek Mandenderi di sebelah barat, dan berbatasan dengan subdialek Rumbin di sebelah utara. Subdialek Nermnu dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 46,29%.
Subdialek Sopen berbatasan dengan subdialek Samber dan dialek Sorido di sebelah tenggara, berbatasan dengan subdialek Mandenderi di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan subdialek Nermnu di sebelah timur laut. Subdialek Sopen dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 41,09%.
Subdialek Mandenderi berbatasan dengan subdialek Sopen di sebelah selatan, berbatasan dengan subdialek Yenbepioper di sebelah utara, berbatasan dengan subdialek Rumbin di sebelah timur laut, dan berbatasan dengan subdialek Nermnu di sebelah timur. Subdialek Mandenderi dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 41,43%.
Subdialek Yenbepioper berbatasan dengan subdialek Mandenderi di sebelah selatan, berbatasan dengan dialek Kansay di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Korido dan subdialek Sorendiweri di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Dwar dan subdialek Arwam di sebelah timur laut, dan berbatasan dengan subdialek Rumbin dan subdialek Nermnu di
239
sebelah timur. Subdialek Yenbepioper dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 44,02%.
Subdialek Rumbin berbatasan dengan subdialek Mandenderi di sebelah barat daya, berbatasan dengan subdialek Yenbepioper di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Arwam dan subdialek Waromi di sebelah utara, dan berbatasan dengan subdialek Nermnu di sebelah selatan. Subdialek Rumbin dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 43,55%.
Subdialek Waromi berbatasan dengan subdialek Rumbin di sebelah selatan, berbatasan dengan subdialek Yenbepioper di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Arwam di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan subdialek Nermnu di sebelah tenggara. Subdialek Waromi dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 39,38%.
Subdialek Arwam berbatasan dengan subdialek Yenbepioper di sebelah barat daya, berbatasan dengan subdialek Dwar di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan subdialek Waromi dan subdialek Rumbin di sebelah tenggara. Subdialek Arwam dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 41,43%.
Subdialek Dwar berbatasan dengan subdialek Yenbepioper di sebelah barat daya, berbatasan dengan subdialek Sorendiweri di sebelah barat, dan berbatasan dengan subdialek Arwam di sebelah tenggara. Subdialek Dwar dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 40,74%.
Subdialek Korido berbatasan dengan subdialek Yenbepioper di sebelah tenggara, berbatasan dengan dialek Kansay di sebelah barat daya, dan berbatasan dengan subdialek Sorendiweri di sebelah timur laut. Subdialek Korido dipisahkan
240
dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 42,92%.
Dialek Sorido berbatasan dengan subbdialek Yenures di sebelah selatan, berbatasan dengan subdialek Samber di sebelah barat daya, berbatasan dengan subdialek Sopen di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Nermnu dan subdialek Warsansan di sebelah utara, berbatasan dengan subdialek Kajasbo di sebelah timur, dan berbatasan dengan subdialek Mokmer di sebelah tenggara. Dialek Sorido dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 51,76%.
Dialek Kansay berbatasan dengan subdialek Yenbepioper di sebelah timur, dan berbatasan dengan subdialek Korido dan subdialek Sorendiweri di sebelah timur laut. Dialek Kansay dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 52,05%.
241
3.3.6 Kosakata Tugas Dari hasil penghitungan segitiga antardaerah pengamatan terhadap kosakata tugas diketahui bahwa dua puluh daerah pengamatan dalam penelitian ini terbagi ke dalam dua belas daerah pakai varian dengan status tiap-tiap varian sebagai dialek. Dengan demikian, di daerah penilitian ini dapat diidentifikasi dua belas varian bahasa Biak yang berstatus dialek. Kedua belas varian tersebut adalah dialek Nusi, dialek Soon - Opiaref - Kajasbo - Mokmer -Yenures-Sorido - Samber - Nermnu - Sopen, dialek Rumbin, dialek Warsansan, dialek Waromi, dialek Arwam, dialek Mandenderi, dialek Yenbepioper, dialek Dwar, dialek Sorendiweri, dialek Korido, dan dialek Kansay.
Dialek Nusi terletak pada bagian tenggara daerah penelitian. Dialek Nusi berbatasan dengan dialek Soon-Opiaref- Kajasbo- Mokmer - Yenures - Sorido - Samber-Nermnu - Sopen yang terletak di sebelah barat laut dialek Nusi ini. Dialek Nusi dipisahkan dari dialek Soon-Opiaref-Kajasbo-Mokmer-Yenures-Sorido-Samber-Nermnu-Sopen dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 57,57%.
Dialek Soon-Opioref-Kajasbo-Mokmer-Yenures-Sorido-Samber-Nermnu-Sopen berbatasan dengan dialek Nusi di sebelah tenggara, berbatasan dengan dialek Mandenderi dan dialek Rumbin di sebelah utara, dan berbatasan dengan dialek Warsansan di sebelah timur. Dialek Soon-Opiaref-Kajasbo-Mokmer-Yenures-Sorido-Samber-Nermnu-Sopen dipisahkan dari dialek-dialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 65,69%. Dialek Soon-Opiaref-Kajasbo-Mokmer-Yenures - Sorido - Samber - Nermnu -Sopen memiliki lima anggota, yaitu subdialek Soon-Opiaref-Kajasbo-Mokmer-Yenures, subdialek Sorido, subdialek Samber, subdialek Nermnu, dan subdialek Sopen. Subdialek Soon-Opiaref-Kajasbo-Mokmer-Yenures dipisahkan dengan subdialek Sorido dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar
242
34,84%, subdialek Soon-Opiaref-Kajasbo-Mokmer-Yenures dipisahkan dengan subdialek Samber dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 36,36%, subdialek Sorido dipisahkan dengan subdialek Samber dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 36,36%, subdialek Sorido dipisahkan dengan subdialek Sopen dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 40,90%, subdialek Sopen dipisahkan dengan subdialek Nermnu dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 45,45%, dan subdialek Sorido dipisahkan dengan subdialek Nermnu dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 40,90%.
Dialek Warsansan terletak pada bagian timur daerah penelitian. Dialek Warsansan berbatasan dengan dialek Soon-Opiaref - Kajasbo - Mokmer - Yenures-Sorido-Samber-Nermnu-Sopen yang terletak di sebelah selatan, barat, dan utara. Dialek Warsansan dipisahkan dari dialek Soon-Opiaref-Kajasbo- Mokmer - Yenures - Sorido - Samber - Nermnu - Sopen dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 67,04%.
Dialek Rumbin berbatasan dengan dialek Soon-Opiaref - Kajasbo-Mokmer-Yenures-Sorido-Samber-Nermnu-Sopen yang terletak di sebelah selatan, berbatasan dengan dialek Mandenderi dan dialek Yenbepioper di sebelah barat, berbatasan dengan dialek Arwam di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan dialek Waromi di sebelah selatan utara. Dialek Rumbin dipisahkan dari dialek-dialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 63,63%.
Dialek Waromi berbatasan dengan dialek Soon-Opiaref - Kajasbo-Mokmer-Yenures-Sorido-Samber-Nermnu-Sopen dan dialek Rumbin yang terletak di sebelah selatan, dan berbatasan dengan dialek Arwam di sebelah barat. Dialek Waromi dipisahkan dari dialek-dialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 55,45%.
243
Dialek Arwam berbatasan dengan dialek Waromi dan dialek Rumbin yang terletak di sebelah selatan, berbatasan dengan dialek Yenbepioper yang terletak di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan dialek Dwar yang terletak di sebelah barat laut. Dialek Arwam dipisahkan dari dialek-dialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 67,04%.
Dialek Mandenderi berbatasan dengan dialek Soon-Opiaref - Kajasbo-Mokmer-Yenures-Sorido-Samber- Nermnu -Sopen yang terletak di sebelah selatan dan sebelah timur, berbatasan dengan dialek Yenbepioper yang terletak di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan dialek Rumbin yang terletak di sebelah timur laut. Dialek Mandenderi dipisahkan dari dialek-dialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 65,90%.
Dialek Yenbepioper berbatasan dengan dialek Mandenderi yang terletak di sebelah selatan, berbatasan dengan dialek Korido dan Sorendiweri yang terletak di sebelah barat laut, berbatasan dengan dialek Dwar dan dialek Arwam yang terletak di sebelah timur laut, dan dialek Rumbin yang terletak di sebelah timur. Dialek Yenbepioper dipisahkan dari dialek-dialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 78,72%.
Dialek Dwar berbatasan dengan dialek Yenbepioper yang terletak di sebelah barat laut, berbatasan dengan dialek Sorendiweri yang terletak di sebelah barat, berbatasan dengan dialek Arwam dan dialek Waromi yang terletak di sebelah tenggara. Dialek Dwar dipisahkan dari dialek-dialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 61,36%.
Dialek Sorendiweri berbatasan dengan dialek Yenbepioper yang terletak di sebelah tenggara, berbatasan dengan dialek Korido yang terletak di sebelah barat laut, dan
244
berbatasan dengan dialek Dwar yang terletak di sebelah timur. Dialek Sorendiweri dipisahkan dari dialek-dialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 54,54%.
Dialek Korido berbatasan dengan dialek Yenbepioper yang terletak di sebelah tenggara, berbatasan dengan dialek Kansay yang terletak di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan dialek Sorendiweri yang terletak di sebelah timur. Dialek Korido dipisahkan dari dialek-dialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 65,14%.
Dialek Kansay berbatasan dengan dialek Korido dan dialek Sorendiweri yang terletak di sebelah timur laut, dan berbatasan dengan dialek Yenbepioper yang terletak di sebelah timur. Dialek Kansay dipisahkan dari dialek-dialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 63,63%.
245
3.3.7 Keseluruhan Medan Makna Dari hasil penghitungan segitiga antardaerah pengamatan terhadap keseluruhan medan makna diketahui bahwa dua puluh daerah pengamatan dalam penelitian ini terbagi ke dalam tiga belas daerah pakai varian dengan status tiap-tiap varian sebagai subdialek. Varian tersebut adalah subdialek Nusi, subdialek Soon-Opiaref-Kajasbo, subdialek Yenures-Mokmer, subdialek Sorido, subdialek Warsansan, subdialek Nermnu, subdialek Rumbin, subdialek Waromi, subdialek Arwam, subdialek Sopen - Mandenderi - Yenbepioper, subdialek Dwar - Sorendiweri, subdialek Korido, dan subdialek Kansay.
Subdialek Nusi berbatasan dengan subdialek Yenures-Mokmer di sebelah utara dan berbatasan dengan subdialek Soon - Opiaref - Kajasbo di sebelah utara. Subdialek Nusi dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 32,92%.
Subdialek Soon-Opiaref-Kajasbo berbatasan dengan subdialek Nusi dan subdialek Yenures-Mokmer di sebelah selatan, berbatasan dengan subdialek Sorido di sebelah barat, dan berbatasan dengan subdialek Warsansan di sebelah utara. Subdialek Soon-Opiaref-Kajasbo dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 34,49%. Subdialek Soon-Opiaref-Kajasbo beranggotakan tiga beda wicara, yaitu beda wicara Soon, beda wicara Opiaref, dan beda wicara Kajasbo. Beda wicara Soon dipisahkan dengan beda wicara Opiaref dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 24,73%, beda wicara Soon dipisahkan dengan beda wicara Kajasbo dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 29,52%, dan beda wicara Opiaref dipisahkan dengan beda wicara Kajasbo dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 28,98%.
246
Subdialek Yenures-Mokmer berbatasan dengan subdialek Samber di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Sorido, dan subdialek Soon-Opiaref-Kajasbo di sebelah utara, dan berbatasan dengan subdialek Nusi di sebelah timur. Subdialek Yenures-Mokmer dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 35,45%. Subdialek Yenures-Mokmer beranggotakan dua beda wicara, yaitu beda wicara Yenures dan beda wicara Mokmer. Beda wicara Yenures dipisahkan dengan beda wicara Mokmer dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 28,45%.
Subdialek Sorido berbatasan dengan subdialek Yenures-Mokmer, dan subdialek Samber di sebelah selatan, berbatasan dengan subdialek Sopen-Mandenderi-Yenbepioper di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Nermnu dan subdialek Warsansan di sebelah utara, dan berbatasan dengan subdialek Soon-Opiaref-Kajasbo di sebelah timur. Subdialek Sorido dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 40,84%.
Subdialek Warsansan berbatasan dengan subdialek Soon-Opiaref-Kajasbo di sebelah selatan, berbatasan dengan subdialek Sorido, subdialek Nermnu, dan subdialek Waromi di sebelah barat. Subdialek Warsansan dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 37,92%.
Subdialek Nermnu berbatasan dengan subdialek Sorido di sebelah selatan, berbatasan dengan subdialek Sopen-Mandenderi-Yenbepioper di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Rumbin di sebelah barat sampai utara, dan berbatasan dengan subdialek Warsansan di sebelah timur. Subdialek Nermnu dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 34,61%.
247
Subdialek Rumbin berbatasan dengan subdialek Sopen - Mandenderi - Yenbepioper di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Waromi di sebelah utara, dan berbatasan dengan subdialek Warsansan di sebelah tenggara. Subdialek Rumbin dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 33,18%.
Subdialek Waromi berbatasan dengan subdialek Rumbin di sebelah selatan, berbatasan dengan subdialek Arwam di sebelah barat laut. Subdialek Waromi dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 32,17%.
Subdialek Arwam berbatasan dengan subdialek Sopen-Mandenderi-Yenbepioper di sebelah barat daya, berbatasan dengan subdialek Dwar-Sorendiweri di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan subdialek Waromi dan Rumbin di sebelah tenggara. Subdialek Arwam dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 35,43%.
Subdialek Sopen - Mandenderi - Yenbepioper berbatasan dengan subdialek Samber di sebelah tenggara, berbatasan dengan subdialek Dwar-Sorendiweri di seselah utara, dan berbatasan dengan subdialek Rumbin, subdialek Nermnu, subdialek Sorido di sebelah timur. Subdialek Sopen - Mandenderi - Yenbepioper dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 35,82%. Subdialek Sopen-Mandenderi-Yenbepioper beranggotakan tiga beda wicara, yaitu beda wicara Sopen, beda wicara Mandenderi, dan beda wicara Yenbepioper. Beda wicara Sopen dipisahkan dengan beda wicara Mandenderi dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 29,52% dan beda wicara Mandenderi dipisahkan dengan beda wicara Yenbepioper dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 28,98%.
248
Subdialek Dwar-Sorendiweri berbatasan dengan subdialek Sopen-Mandenderi-Yenbepioper dan subdialek Korido di sebelah selatan, dan berbatasan dengan subdialek Arwam di seselah tenggara. Subdialek Dwar-Sorendiweri dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 35,92%. Subdialek Dwar-Sorendiweri beranggotakan dua beda wicara, yaitu beda wicara Dwar dan beda wicara Sorendiweri. Beda wicara Dwar dipisahkan dengan beda wicara Sorendiweri dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 29,25%.
Subdialek Korido berbatasan dengan subdialek Kansay di sebelah barat daya, berbatasan dengan subdialek Dwar-Sorendiweri di sebelah utara dan timur laut, dan berbatasan dengan subdialek Sopen - Mandenderi -Yenbepioper di sebelah tenggara. Subdialek Korido dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 36,25%.
Subdialek Kansay berbatasan dengan subdialek Sopen-Mandenderi-Yenbepioper di sebelah timur, dan berbatasan dengan subdialek Korido serta subdialek Dwar-Sorendiweri di sebelah timur laut. Subdialek Kansay dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 46,71%.
Empat dari tiga belas varian bahasa Biak yang berstatus subdialek tersebut memiliki anggota varian yang berstatus beda wicara. Subdialek Soon-Opiaref-Kajasbo beranggotakan tiga beda wicara, yaitu beda wicara Soon, beda wicara Opiaref, dan beda wicara Kajasbo. Beda wicara Soon dipisahkan dengan beda wicara Opiaref dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 24,73%, beda wicara Soon dipisahkan dengan beda wicara Kajasbo dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 29,52%, dan beda wicara Opiaref dipisahkan dengan beda wicara Kajasbo dengan tingkat persentase perbedaan
249
leksikal sebesar 28,98%. Subdialek Yenures-Mokmer beranggotakan dua beda wicara, yaitu beda wicara Yenures dan beda wicara Mokmer. Beda wicara Yenures dipisahkan dengan beda wicara Mokmer dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 28,45%. Subdialek Sopen-Mandenderi-Yenbepioper beranggotakan tiga beda wicara, yaitu beda wicara Sopen, beda wicara Mandenderi, dan beda wicara Yenbepioper. Beda wicara Sopen dipisahkan dengan beda wicara Mandenderi dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 29,52% dan beda wicara Mandederi dipisahkan dengan beda wicara Yenbepioper dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 28,98%. Subdialek Sopen-Mandenderi-Yenbepioper beranggotakan tiga beda wicara, yaitu beda wicara Sopen, beda wicara Mandenderi, dan beda wicara Yenbepioper. Beda wicara Sopen dipisahkan dengan beda wicara Mandenderi dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 29,52% dan beda wicara Mandenderi dipisahkan dengan beda wicara Yenbepioper dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 28,98%. Dan subdialek Dwar-Sorendiweri beranggotakan dua beda wicara, yaitu beda wicara Dwar dan beda wicara Sorendiweri. Beda wicara Dwar dipisahkan dengan beda wicara Sorendiweri dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 29,25%.
250
3.4 Derajat Pemahaman Timbal Balik Selain dengan menggunakan segitiga dialektometri, jarak kosakata antardaerah pengamatan dapat dihitung dengan teknik permutasi. Melalui teknik ini, jarak kosakata antara daerah pengamatan yang satu dan daerah pengamatan yang lain dapat ditentukan. Secara bergradasi, penghitungan dimulai dari sebuah daerah pengamatan tertentu ke daerah pengamatan lain yang terdekat, kemudian secara berurutan diikuti dengan daerah pengamatan lain yang semakin menjauh. Penghitungan dengan teknik ini akan menghasilkan derajat pemahaman timbal balik antara daerah pengamatan yang satu dengan daerah pengamatan yang lain. Derajat pemahaman timbal balik akan dilihat dari jarak kosakata antara satu daerah pengamatan yang terdapat di bagian selatan dengan daerah-daerah pengamatan lain yang terdapat di sebelah utaranya, satu daerah pengamatan yang terdapat di bagian timur dengan daerah-daerah pengamatan lain yang terdapat di sebelah baratnya, satu daerah pengamatan yang terdapat di bagian tenggara dengan daerah-daerah pengamatan lain yang terdapat di sebelah barat lautnya, dan satu daerah pengamatan yang terdapat di bagian timur laut dengan daerah-daerah pengamatan lain yang terdapat di sebelah barat dayanya. 3.4.1 Jarak Kosakata Selatan-Utara Penghitungan jarak kosakata dari selatan menuju utara dimulai dari Kampung Samber (12). Daerah pengamatan ini dihitung jarak kosakatanya dengan daerah-daerah pengamatan lainnya yang berada di sebelah utaranya dan makin lama makin jauh dari daerah pengamatan (12) hingga daerah pengamatan yang terjauh di bagian utara Biak. Daerah-daerah pengamatan yang dibandingkan adalah daerah pengamatan Samber (12)-Sopen (15), Samber (12)-Mandenderi (16), Samber (12)-Yenbepioper (17), Samber (12)-Arwam (13), dan Samber (12)-Dwar (14).
251
Berdasarkan perhitungan dialektometri, Kampung Samber (12) yang berjarak lebih kurang 11,40 km dengan Kampung Sopen (15) persentase perbedaan kosakatanya 28,19% yang berarti antara Kampung Samber (12) dan Kampung Sopen (15) terdapat perbedaan wicara. Kampung Samber (12) yang berjarak lebih kurang 27,08 km dengan Kampung Mandenderi (16) persentase perbedaan kosakatanya 38,24% yang berarti antara Kampung Samber (12) dan Kampung Mandenderi (16) terdapat perbedaan subdialek. Kampung Samber (12) yang berjarak lebih kurang 32,51 km dengan Kampung Yenbepioper (17) persentase perbedaan kosakatanya 37,5% yang berarti antara Kampung Samber (12) dan Kampung Yenbepioper (17) terdapat perbedaan subdialek. Kampung Samber (12) yang berjarak lebih kurang 37,80 km dengan Kampung Arwam (13) persentase perbedaan kosakatanya 38,56% yang berarti antara Kampung Samber (12) dan Kampung Arwam (13) terdapat perbedaan subdialek. Kampung Samber (12) yang berjarak lebih kurang 39,6 km dengan Kampung Dwar (14) persentase perbedaan kosakatanya 35,40% yang berarti antara Kampung Samber (12) dan Kampung Dwar (14) terdapat perbedaan subdialek.
Hasil penghitungan jarak kosakata antardaerah pengamatan dari arah selatan menuju arah utara daerah pengamatan memperlihatkan hasil yang tidak berkesesuaian. Ketidaksesuaian ini, misalnya, terlihat dari hasil penghitungan jarak kosakata pada daerah pengamatan Samber (12)-Yenbepioper (17). Secara spasial jarak daerah pengamatan Samber (12)-Yenbepioper (17) lebih jauh apabila dibandingkan dengan jarak Samber (12)-Mandenderi (16). Namun, hasil penghitungan persentase perbedaan kosakata daerah pengamatan Samber (12)-Yenbepioper (17) menunjukkan hasil yang lebih kecil, yaitu 37,5%. Kondisi yang sama juga terjadi pada daerah pengamatan Samber (12)-Dwar (14). Secara spasial jarak daerah pengamatan Samber (12)-Dwar (14) juga lebih jauh apabila
252
dibandingkan dengan jarak Samber (12)-Arwam (13). Seperti halnya pada kasus pertama, meskipun jarak spasialnya lebih jauh, hasil penghitungan persentase perbedaan kosakata daerah pengamatan Samber (12)-Dwar (14) menunjukkan hasil yang lebih kecil, yaitu 35,40%. Sejauh ini, peneliti belum dapat memberikan penjelasan yang komprehensif terhadap fenomena yang muncul ini. Salah satu alasannya adalah peneliti belum dapat menemukan referensi yang berkaitan dengan sejarah migrasi penduduk lokal, utamanya penduduk di setiap daerah pengamatan. Di samping itu, pada saat pengambilan data peneliti juga tidak sempat mendapatkan sistem kekerabatan dan pola kawin-mawinnya untuk tiap-tiap suku tempat pengambilan data dilakukan. 3.4.2 Jarak Kosakata Timur-Barat Penghitungan jarak kosakata dari timur menuju barat dimulai dari Kampung Nermnu (9). Daerah pengamatan ini dihitung jarak kosakatanya dengan daerah-daerah pengamatan lainnya yang berada di sebelah baratnya dan makin lama makin jauh dari daerah pengamatan (9) hingga daerah pengamatan yang terjauh di bagian barat Biak. Daerah-daerah pengamatan yang dibandingkan adalah daerah pengamatan Nermnu (9)-Rumbin (11), Nermnu (9)-Yenbepioper (17), Nermnu (9)- Korido (19), dan Nermnu (9)-Kansay (20).
Berdasarkan perhitungan dialektometri, Kampung Nermnu (9) yang berjarak lebih kurang 10,27 km dengan Kampung Rumbin (11) persentase perbedaan kosakatanya 28,72% yang berarti antara Kampung Nermnu (9) dan Kampung Rumbin (11) terdapat perbedaan wicara. Kampung Nermnu (9) yang berjarak lebih kurang 20,89 km dengan Kampung Yenbepioper (17) persentase perbedaan kosakatanya 36,70% yang berarti antara Kampung Nermnu (9) dan Kampung Yenbepioper (17) terdapat perbedaan subdialek. Kampung Nermnu (9) yang berjarak lebih kurang 51,36 km dengan
253
Kampung Korido (19) persentase perbedaan kosa katanya 38,56% yang berarti antara Kampung Nermnu (9) dan Kampung Korido (19) terdapat perbedaan subdialek. Kampung Nermnu (9) yang berjarak lebih kurang 130,27 km dengan Kampung Kansay (20) persentase perbedaan kosakatanya 52,92% yang berarti antara Kampung Nermnu (9) dan Kampung Kansay (20) terdapat perbedaan dialek. 3.4.3 Jarak Kosakata Tenggara-Barat Laut Penghitungan jarak kosakata dari tenggara menuju barat laut dimulai dari Kampung Nusi (1). Daerah pengamatan ini dihitung jarak kosakatanya dengan daerah-daerah pengamatan lainnya yang berada di sebelah barat lautnya dan makin lama makin jauh dari daerah pengamatan (1) hingga daerah pengamatan yang terjauh di bagian barat laut Supiori. Daerah-daerah pengamatan yang dibandingkan adalah daerah pengamatan Nusi (1)-Soon (2), Nusi (1)-Warsansan(6), Nusi (1)-Nermnu (9), Nusi (1)-Rumbin (11), Nusi (1)-Waromi (10), Nusi (1)-Arwam (13), Nusi (1)-Dwar (14), dan Nusi (1)-Sorendiweri (18).
Berdasarkan perhitungan dialektometri, Kampung Nusi (1) yang berjarak lebih kurang 29,05 km dengan Kampung Soon (2) persentase perbedaan kosakatanya 28,72% yang berarti antara Kampung Nusi (1) dan Kampung Soon (2) terdapat perbedaan wicara. Kampung Nusi (1) yang berjarak lebih kurang 42,17 km dengan Kampung Warsansan (6) persentase perbedaan kosakatanya 31,38% yang berarti antara Kampung Nusi (1) dan Kampung Warsansan (6) terdapat perbedaan subdialek. Kampung Nusi (1) yang berjarak lebih kurang 58,87 km dengan Kampung Nermnu (9) persentase perbedaan kosakatanya 42,81% yang berarti antara Kampung Nusi (1) dan Kampung Nermnu (9) terdapat perbedaan subdialek. Kampung Nusi (1) yang berjarak lebih kurang 62,68 km dengan Kampung Rumbin (11) persentase perbedaan kosakatanya 42,02% yang berarti antara Kampung Nusi (1) dan Kampung Rumbin (11) terdapat
254
perbedaan subdialek. Kampung Nusi (1) yang berjarak lebih kurang 62,47 km dengan Kampung Waromi (10) persentase perbedaan kosakatanya 43,35% yang berarti antara Kampung Nusi (1) dan Kampung Waromi (10) terdapat perbedaan subdialek. Kampung Nusi (1) yang berjarak lebih kurang 73,37 km dengan Kampung Arwam (13) persentase perbedaan kosakatanya 47,87% yang berarti antara Kampung Nusi(1) dan Kampung Arwam(13) terdapat perbedaan subdialek. Kampung Nusi (1) yang berjarak lebih kurang 72,92 km dengan Kampung Dwar (14) persentase perbedaan kosakatanya 42,81% yang berarti antara Kampung Nusi (1) dan Kampung Dwar (14) terdapat perbedaan subdialek. Kampung Nusi (1) yang berjarak lebih kurang 96,74 km dengan Kampung Sorendiweri (18) persentase perbedaan kosakatanya 43,18% yang berarti antara Kampung Nusi (1) dan Kampung Sorendiweri (18) terdapat perbedaan subdialek.
Hasil penghitungan jarak kosakata antardaerah pengamatan dari arah tengara menuju arah barat laut daerah pengamatan memperlihatkan hasil yang tidak berkesesuaian. Ketidaksesuaian ini, misalnya, terlihat dari hasil penghitungan jarak kosakata pada daerah pengamatan Nusi (1)-Dwar (14) dan daerah pengamatan Nusi (1)-Sorendiweri (18). Secara spasial jarak daerah pengamatan pengamatan Nusi (1)-Dwar (14) dan daerah pengamatan Nusi (1)-Sorendiweri (18) lebih besar apabila dibandingkan dengan jarak Nusi (12)-Waromi (10) maupun Nusi (1)-Arwam (13). Namun, hasil penghitungan persentase perbedaan kosakata daerah pengamatan Nusi (12)-Dwar (14) dan Nusi (12)-Sorendiweri (18) menunjukkan hasil yang lebih kecil, yaitu 42,81% dan 43,18%. Sejauh ini, peneliti belum dapat memberikan penjelasan yang komprehensif terhadap fenomena yang muncul ini. Salah satu alasannya adalah peneliti belum dapat menemukan referensi yang berkaitan dengan sejarah migrasi penduduk lokal, utamanya penduduk di
255
setiap daerah pengamatan. Di samping itu, pada saat pengambilan data peneliti juga tidak sempat mendapatkan informasi mengenai sistem kekerabatan dan pola kawin-mawinnya untuk tiap-tiap suku tempat pengambilan data dilakukan. 3.4.4 Jarak Kosakata Timur Laut-Barat Daya Penghitungan jarak kosakata dari barat daya menuju timur laut dimulai dari Kampung Kansay (20). Daerah pengamatan ini dihitung jarak kosakatanya dengan daerah-daerah pengamatan lainnya yang berada di sebelah timur lautnya dan makin lama makin jauh dari daerah pengamatan (1) hingga daerah pengamatan yang terjauh di bagian timur laut Biak. Daerah-daerah pengamatan yang dibandingkan adalah daerah pengamatan Kansay (20)-Korido (19), Kansay (20)-Sorendiweri (18), dan Kansay (20)-Dwar (14).
Berdasarkan penghitungan dialektometri, Kampung Kansay (20) yang berjarak lebih kurang 83,26 km dengan Kampung Korido (18) persentase perbedaan kosakatanya 46,27% yang berarti antara Kampung Kansay (20) dan Kampung Korido (19) terdapat perbedaan subdialek. Kampung Kansay (20) yang berjarak lebih kurang 102,31 km dengan Kampung Sorendiweri (18) persentase perbedaan kosakatanya 47,87% yang berarti antara Kampung Kansay (20) dan Kampung Sorendiweri (18) terdapat perbedaan subdialek. Kampung Kansay (20) yang berjarak lebih kurang 124,93 km dengan Kampung Dwar (14) persentase perbedaan kosakatanya 51,54% yang berarti antara Kampung Kansay (1) dan Kampung Dwar (14) terdapat perbedaan dialek.
256
257
BAB IV PENUTUP
Pendapat peneliti-peneliti terdahulu yang mengklasifikasikan bahasa Biak ke dalam enam dialek, yaitu dialek Var Risen, dialek Swamdiwe, dialek Var Awer, dialek Var Swandivru, dialek Var Numfor, dan dialek Var Eramber tidak terkonfirmasi oleh hasil penelitian ini. Dialek Var Risen diwakili oleh tujuh daerah pengamatan, yaitu Kampung Nermnu, Kampung Dwar, Kampung Warsansan, Kampung Waromi, Kampung Rumbin, Kampung Arwam, dan Kampung Korido. Dialek Var Swamdiwe diwakili oleh empat daerah pengamatan, yaitu Kampung Sopen, Kampung Mandenderi, Kampung Yenbepioper, dan Kampung Sorendeweri. Dialek Var Awer diwakili oleh lima daerah pengamatan, yaitu Kampung Soon, Kampung Opiaref, Kampung Mokmer, Kampung Kajasbo, dan Kampung Nusi. Dialek Var Swandivru diwakili oleh tiga daerah pengamatan, yaitu Kampung Yenures, Kampung Sorido, dan Kampung Samber. Dialek Var Numfor diwakili oleh satu daerah pengamatan, yaitu Kampung Kansay, tidak satu pun hubungan antardaerah pengamatan yang menunjukkan persentase perbedaan 51%—80% sebagai kriteria penentuan sebuah dialek.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa dua puluh daerah pengamatan tersebut terbagi ke dalam tiga belas daerah pakai varian dengan status tiap-tiap varian sebagai subdialek. Varian tersebut adalah subdialek Nusi, subdialek Soon-Opiaref-Kajasbo, subdialek Yenures-Mokmer, subdialek Sorido, subdialek Warsansan, subdialek Nermnu, subdialek Rumbin, subdialek Waromi, subdialek Arwam, subdialek Sopen-Mandenderi-Yenbepioper, subdialek Dwar-Sorendiweri, subdialek Korido, dan subdialek Kansay.
258
Subdialek Nusi dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 32,92%. Subdialek Soon-Opiaref-Kajasbo dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 34,49%. Subdialek Yenures-Mokmer dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 35,45%. Subdialek Sorido dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 40,84%. Subdialek Warsansan dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 37,92%. Subdialek Nermnu dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 34,61%. Subdialek Rumbin dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 33,18%. Subdialek Waromi dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 32,17%. Subdialek Arwam dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 35,43%. Subdialek Sopen-Mandenderi-Yenbepioper dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 35,82%. Subdialek Dwar-Sorendiweri dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 35,92%. Subdialek Korido dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 36,25%. Subdialek Kansay dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 46,71%.
Empat dari tiga belas varian bahasa Biak yang berstatus subdialek tersebut memiliki anggota varian yang berstatus beda wicara. Subdialek Soon-Opiaref-Kajasbo beranggotakan tiga beda wicara, yaitu beda wicara Soon, beda wicara Opiaref, dan
259
beda wicara Kajasbo. Beda wicara Soon dipisahkan dengan beda wicara Opiaref dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 24,73%, beda wicara Soon dipisahkan dengan beda wicara Kajasbo dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 29,52%, dan beda wicara Opiaref dipisahkan dengan beda wicara Kajasbo dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 28,98%. Subdialek Yenures-Mokmer beranggotakan dua beda wicara, yaitu beda wicara Yenures dan beda wicara Mokmer. Beda wicara Yenures dipisahkan dengan beda wicara Mokmer dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 28,45%. Subdialek Sopen-Mandenderi-Yenbepioper beranggotakan tiga beda wicara, yaitu beda wicara Sopen, beda wicara Mandenderi, dan beda wicara Yenbepioper. Beda wicara Sopen dipisahkan dengan beda wicara Mandenderi dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 29,52% dan beda wicara Mandederi dipisahkan dengan beda wicara Yenbepioper dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 28,98%. Subdialek Sopen-Mandenderi-Yenbepioper beranggotakan tiga beda wicara, yaitu beda wicara Sopen, beda wicara Mandenderi, dan beda wicara Yenbepioper. Beda wicara Sopen dipisahkan dengan beda wicara Mandenderi dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 29,52% dan beda wicara Mandenderi dipisahkan dengan beda wicara Yenbepioper dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 28,98%. Dan subdialek Dwar-Sorendiweri beranggotakan dua beda wicara, yaitu beda wicara Dwar dan beda wicara Sorendiweri. Beda wicara Dwar dipisahkan dengan beda wicara Sorendiweri dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 29,25%.
Subdialek-subdialek yang terdapat dalam bahasa Biak memperlihatkan perbedaan unsur kebahasaan, terutama pada tataran fonologi dan leksikon. Pada tataran fonologi, perbedaan unsur kebahasaan ini meliputi perbedaan yang berwujud korespondensi dan variasi. Terdapat tujuh perbedaan yang
260
berwujud korespondensi kurang sempurna, yaitu [k] ≈ [Ø]/#—
V, [k] ≈ [?] ≈ [Ø]/ —V#, [k] ≈ [?]/V—#, [r] ≈ [Ø]/# —V, [kr] ≈ [r]/#—V, [vr] ≈ [r]/#—V, dan [d] ≈ [Ø]/#—V. Sementara itu, perbedaan yang berwujud variasi berjumlah 31 buah. Perbedaan yang berwujud variasi itu meliputi dua apokop, tiga sinkop, dua aferesis, 12 substitusi, tiga desimilasi, tiga asimilasi, lima metatesis, dan satu kontraksi.
Pada tataran leksikal, dari 469 kosakata yang dijaring dari tiap-tiap daerah pengamatan hanya 376 kosakata yang dapat diperbandingkan. Pengurangan ini disebabkan, antara lain karena tidak terdapatnya konsep tertentu dalam budaya Biak, informan tidak memberikan jawaban terhadap tanyaan yang diberikan, maupun adanya kesamaan wujud leksikal untuk menandai konsep yang berbeda. Dari 376 kosakata yang diperbandingkan tersebut terdapat 178 kata yang memperlihatkan perbedaan.
261
DAFTAR PUSTAKA
Ayatrohaedi. 1979. Dialektologi: Sebuah Pengantar. Jakarta:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Badan Pusat Statistik (BPS). 2009. Papua dalam Angka. Fautngil, Christ, dkk. 1988. Fonologi Bahasa Biak. Jayapura:
Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Irian Jaya.
Fautngil, Christ, dkk. 1992. Morfologi Bahasa Biak. Jayapura: Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Irian Jaya.
Fautngil, Christ, dkk. 1998. Sintaksis Bahasa Biak. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Fautngil, Christ, dkk. 2007. Kamus Bahasa Indonesia-Bahasa Biak. Jayapura: Dinas Kebudayaan Provinsi Papua.
Gordon, Raymond G. (ed.). 2006. Bahasa-Bahasa di Indonesia (Languages of Indonesia). Edisi kedua. Jakarta: SIL International, Cabang Indonesia.
Kainakaimu, Bartholomeus. 2000. “Refleks Fonem Proto Melayu-Polinesia pada Bahasa Biak dan Bahasa Waropen.” Tesis. Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tidak diterbitkan.
Kamma, F.C. 1955. Volksordening op Biak; Biakse titels. Adatrechtbundel 45: Nieuw Guinea. ‘s-Gravenhage: Nijhoff, pp. 148—152.
--------. 1972. Koreri: Messianic Movement in the Biak Numfor Area. The Hague: Martinus Nijhoff.
--------. 1981. Ajaib di Mata Kita. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Kamma, F.C. & S. Kooijman. 1974. Romawa Forja, Child of the
Fire: Iron Working and Role of Iron in West New Guinea. Leiden: Brill.
262
Lauder, Multamia R.M.T. 1993. Pemetaan dan Distribusi Bahasa-Bahasa di Tangerang. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
---------. 2002. “Reevaluasi Konsep Pemilah Bahasa dan Dialek untuk Bahasa Nusantara.” dalam Jurnal Ilmiah Makara, Sosial Humaniora, Volume 6, Nomor 1, Juni 2002.
Mahsun. 1995. Dialektologi Diakronis: Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
---------. 2006. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Mampioper, A. 1986. ‘Sistem Pemerintahan Tradisional Suku Biak: Beberapa Catatan tentang Perubahan-Perubahan yang terjadi sebagai Akibat dari Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Desa berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1979.’ Jayapura: Yayasan Bhakti Cenderawasih dan Pusat Studi Papua [Naskah].
Mansoben, Johszua Robert. 1994. “Sistem Politik Tradisional di Irian Jaya, Indonesia: Suatu Perbandingan”. Disertasi Program Doktor. Leiden: Rijk Universiteit.
---------. 2003. “Sistem Politik Tradisional Etnis Byak: Kajian tentang Pemerintahan Tradisional” dalam jurnal Antropologi Papua, Volume 1, Nomor 3, Agustus 2003.
Murdock, George Peter. 1949. Sosial Structure. New York: Macmillan Co.
Nanulaitta, Sofia Novelien. 2009. “Mitologi Manarmakeri: Sebuah Upaya Menemukan Makna Baru di dalam Pemaknaan Mitos Orang Kristen Biak”. Tesis. Yogyakarta: Universitas Kristen Duta Wacana.
Poedjosoedarmo, Soepomo. 2006. “Perubahan Tata Bahasa: Penyebab, Proses, dan Akibatnya”. (Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Linguistik pada Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma).Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2008. Peta Bahasa-Bahasa di Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional.
Rumainum, F.J.S. 1966. Guru Petrus Kafiar. Jayapura: Kantor Pusat GKI di Irian Jaya.
263
Rumansara, Enos H. 2003. “Transformasi Upacara Adat Papua: Wor dalam Lingkaran Hidup Orang Biak” dalam jurnal Humaniora, Volume 15, 2 Juni 2003.
Rumbrawer, Frans. 1986. “Interferensi Frasa Bahasa Biak terhadap Bahasa Indonesia Tulis Siswa Kelas 1 SMP Negeri Korem Biak Utara”. Skripsi. Bandung: FPBS IKIP Bandung.
Rumbrawer, Frans, dkk. 1994—1995. Kamus Bahasa Indonesia-Bahasa Biak. Jayapura: Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Irian Jaya.
Soeparno. 1976. Kamus Bahasa Indonesia-Biak. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Steinhauer, Hein. 1985. Number in Biak: Counterevidence to Two Alleged Language Universal. Bijdagen. Tot de Taal Land-en Volkenkunde.
Sudaryanto.1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Warami, Hugo. 2013. “Makna Un ‘Bawa’ dalam Bahasa Biak-Papua: Kajian Metabahasa Semantik Alami.” dalam Jurnal Kibas Cenderawasih Volume 10 Nomor 2 Oktober 2013. Jayapura: Balai Bahasa Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
Sumber internet http://www.biakkab.go.id/ (diunduh tanggal 22 Mei 2014, pukul
10.00 WIT) http://www.supiorikab.go.id/(diunduh tanggal 22 Mei 2014,
pukul 11.30 WIT) http://www.jawaban.com/read/article/id/2010/2/5/91/100205091
913/Warga-Biak-Rayakan-HUT-155-Tahun-Pekabaran-Injil.html (diunduh tanggal 23 Mei 2014, pukul 09.00 WIT)
http://musiketnikindo-papua.blogspot.com/2008/07/14-musik-suku-biak-numfor-2.html (diunduh 21 Juli 2012)
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1105/kepercayaan-terhadap-para-roh-pada-suku-biak-papua (diunduh tanggal 22 Mei 2014, pukul 10.00 WIT)
264
265
LAMPIRAN
266
1
LAMPIRAN I: DATA PENELITIAN
No. Berian Yenures
(1) Mokmer
(2) Sorido
(3)
1 abu fafEn fafEn\rOrEf fafEn
2 air war, ware war\ wedOkEn warEh
3 akar rarEs rarEs rarEs
4 alir (me-) i-daf, i-dafe i-daf we-daf
5 anak rOmawa rOmawa\ rumgun
rOmawa
6 angin wam, wame wam wame
7 anjing makey rOfan\ naf makey, rOfan
8 apa rOsay rOsay rOsay
9 api apyam fOr\ apyam\ wEdusEr
fOr
10 apung (me-) i-pisEn pisEn i-pyar
11 asap paw, pawe i-paw wE-paw
12 awan mandEp mandEp mandEp
13 ayah kamam kamam kamam
14 bagaimana movsai movsai movsai
15 baik i-pyum pyum\ i- pyum i-pyum
16 bakar ya-rap, ko-rap kO- rap i-kun
17 balik pambar, yam-pambar
pambar k-y-avEr
18 banyak na-bOr na- bOr\ si- bOr na-bOre
19 baring barEk barEk b-y-orEk, d|-nEf
20 baru babO babO b-y-abO
21 basah i-dOk, na-dOk dOk\ i- dOk i-dOk
2
No. Berian Yenures
(1) Mokmer
(2) Sorido
(3)
22 batu karu karuy karuy
23 beberapa fumO besO fisi-ri
24 belah (me-) kEs wEf, kO- kEs
pEf k-y-Es pEf,
25 benar kaku kaku k-y-aku
26 bengkak wE-byar byar i-byar
27 benih mOr mOr mOr
28 berat marvak marvak m-y-arvak
29 berenang ko-nure, ya-nure s- as\ d- as ~nure 30 beri ya-vuk-mufa vuk v-y-uk
31 berjalan ya-mbram kO- mbran\ i-mbran\ su- mbran
i-mbrane
32 besar beba beba i-bah
33 bilamana fafisu fafisu fafisu
34 binatang rOfEnam-fan aywan rOfan
35 bintang mak, kum mak kum
36 buah ay-bOn bOn ay-bOn
37 bulan paik paik mak
38 bulu bu:r bur bu:r
39 bunga ay-pampEn pampEn ay-pampEn
40 bunuh m-y-un mun m-y-un
41 buru (ber-) maraf raf mandaf i-mbrafe
42 buruk i-pyum ba, i-bye ba
i- bye ba \pyum ba
i-bye ba
43 burung ma:n man ma:n
3
No. Berian Yenures
(1) Mokmer
(2) Sorido
(3)
44 busuk i-snarEm snarEm i-snarEm
45 cacing sOpkyu mansOpridO arSawe
46 cium ~nas Sum\ i- Sum ~nas 47 cuci v-y-an, p-y-apap pap v-y-an, p-y-
apap 48 daging kraf kraf man f|nay
49 dan ma ma ma
50 danau kyOn war bekray kyOn
51 darah rik rik rike
52 datang ra-rama rama r-w-ama
53 daun ai-ram ram rame
54 debu fafEn fa- fafEn fafEn
55 dekat fanam fanam\ f- y-anam f-y-anam
56 dengan kukEr ukEr kukEr
57 dengar wOwEr rOwEr r-y-OwEr
58 di dalam rO dO rO dO snEri do
59 di mana disO rO dyO waktO rio
60 di sini dine dine\ rO dine dine
61 di situ dya rO diyi diwa
62 dada andEr andEr andEr kOr
63 dingin pnunEk Suf i-Suf
64 diri (ber-) wa-rEs, ko- rEs dO- rEs\ suyo- rEs\ ko- rEs
dO-rEs
65 dorong pampum pampum p-y-ampum
66 dua suru suru suru
4
No. Berian Yenures
(1) Mokmer
(2) Sorido
(3)
67 duduk k-w-in k- y- in k-y-one
68 ekor puray puray puray
69 empat fyak fyak fyak
70 engkau aw aw aw
71 gali ko-vay,vay vay\ vay v-y-ay
72 garam karu-masEn masEn masEn
73 garuk i-snaw, wa-snaw
snaw\ i- snaw\ya- snaw mafEn
i-snaw
74 gemuk, mafEn mafEn mafEn
lemak
75 gigi nakOr nakOr nakore
76 gigit da-rEk, wa-rEk da- rEk da-rEk
77 gosok i-pyOs , ya- pyOs pyOs i-sfu
78 gunung bOn bOn bame, bOn
79 hantam k-y-am-ri wa-prami, pram m-y-un
80 hapus paya-Sos pyOs i-pyOs
81 hati kEn kEn kEn
82 hidung snOni-kOr snOni snOni-kOr
83 hidup kEnEm kEnEm kEnEm, i-vie
84 hijau wE-rumEk rumEk r-y-umEk
85 hisap sOsEf sOsEf i-eSOr
86 hitam paisEm paysEm p-y-EsEm
87 hitung kar-kOr s- kOr k-y-Or
88 hujan rep myun\ i- myun i-myun
5
No. Berian Yenures
(1) Mokmer
(2) Sorido
(3)
89 hutan sup sup i-rmOr, mbrure
90 ia i-mbO i i
91 ibu awin awin awin
92 ikan in, ine in ine
93 ikat wa-yavEk , ya-yavEk
yavEk f-y-Es
94 ini ine ine ine
95 istri binbEswa swa- ri\ wimbrasar
swa-ri
96 itu iwa iwa iwa
97 jahit sap-sip, ya- sip sap- sip i-sip
98 jalan sampak m|ran\ ~nan nan 99 jantung barmOr barmOr barmOr
100 jatuh ya-sapi, wa- sapi
sapi i-sapi
101 jauh viGkwan viGkwan viGkwan, f- y-anam ba
102 kabut afyO mandEp pampan
afyO
103 kaki wE-min wE- min wE-min
104 kalau kada kada kada
105 kami, kita ko ko ko
106 kamu mko, mu mu, mko mko, mu
107 kanan waraku raku waraku
108 karena snar snar snar
109 kata (ber-) wa-wOse wa- wOs da-wawOs
110 kecil kasun kasun i-bava mun
6
No. Berian Yenures
(1) Mokmer
(2) Sorido
(3)
111 kelahi (ber-) ma-mun mamun- mun pike
112 kepala bu-kOr u- kOr bru-ri
113 kering i-SOr SOr\ i- SOr i-SOr
114 kiri varasar snefawe vadase
115 kotor i-ve ba i- vye ba\papus sa-prOp
116 kuku vrampin bey wrampim bey\ wempin bey
be
117 kulit kif kif kife
118 kuning we-na- ~nar we- nar ~nare 119 kutu uk uk huk
120 lain vese vese pese
121 langit farSOs farSOs mandEp, farSOs
122 laut sOrEn vOnda\ sOrEn vOndah
123 lebar da-vame ba- ba fisiria
124 leher sasu-kOr sasu- kOr sasu-kOr
125 lelaki snOn snOn snOn
126 lempar s-wO SO? SO 127 licin da-kyuk da- kyuk da-kyukew
128 lidah ramar ramar damar
129 lihat mame mam\ mame m-y-ame
130 lima rim rim rim
131 ludah aninEf aninEf d-aninEf
132 lurus a-vyObEr da- vyObEr da-vyObEr
133 lutut wEpur wEpur wEpur
7
No. Berian Yenures
(1) Mokmer
(2) Sorido
(3)
134 main far-fnak fnak\ i- fnak\ ya-- fnak/kO- fnak
i-fnak
135 makan na-nan, anan nan\ i- nan\ kO- nan\ si- nan
i-nam, da-nam
136 malam rOb rOb rOb
137 mata Gga-mOr m|Gga- mOr mamOr
138 matahari Or Or\ Ori Or 139 mati mar-mar mar i-mar, riyOye
140 merah wE-rike we- rik i-rik
141 mereka sko skO si-va
142 minum aninEm i- nEm\di- nEm\ sk- inEm
di-nEm, aninEm
143 mulut svadOn svadOn svadOn
144 muntah bayOrEm bayOrEm b-y-ayOrEm
145 nama snOn snOn snOn snOn snOn snOn
146 napas ma-na-nay mnay i-mOre
147 nyanyi das disEn disEn i-dise
148 orang snOGgaku snOGgaku snOGkaku
149 panas da-rEs sam i-sam
150 panjang i-kwan, we-kwan
kwan i-kwane,i-kaki
151 pasir yEn yEn yEn
152 pegang ya-kife, wa-kife uf d-ufe
153 pendek wE-knampu knampu i-knampuk
154 peras ko-ramEs, ram-ramEs
ramEs \r- w-amEs
d-omEs, r-y-amEs
155 perempuan vin vin vin, vine
8
No. Berian Yenures
(1) Mokmer
(2) Sorido
(3)
156 perut snE-war sne\ snE- war snE-ri
157 pikir s-warusEr s- warusEr i-wasEn
158 pohon ayknam ay knam ayknam
159 potong k-w-aruk, ka-rak-ruk
karuk\ k- w- aruk k-y-Ore, k-y-aruk
160 punggung dOkOr dOkOr dOkOr, SifEr
161 pusar snepum snepOs snepOs
162 putih wE-pyOpEr pyOpEr i-pyOpEr
163 rambut pik, snOmburiyam
pik pik
164 rumput avris avris avris
165 satu OsEr OsEr OsEr 166 saya aya aya aw
167 sayap vrapEr vrapEr vrapEr
168 sedikit mok, nEs mok, nEs mok, nEs
169 sempit fyOs fyOs i-fyOs
170 semua na-kame, si-kame
na- kam si-kam
171 siang i-snay, mEsEr OrkOk\ i- snay mEsEr
172 siapa mansei mansei mansei
173 suami swa swa- ri swa
174 sungai war bedaf war bedaf saw
175 tahu fa-wawi fawi\ i- fawi i-fawi
176 tahun pasibarEk swun paik
177 tajam i-sar sar i-sar
178 takut i-mgak, ya-mgak
m|- Ggak i-m|Ggake
9
No. Berian Yenures
(1) Mokmer
(2) Sorido
(3)
179 tali kavray kavray kavray
180 tanah saprOp saprOp saprOp
181 tangan vramin vramin vramin
182 tarik ya-yEr, wa- yEr paw p-y-aw, i-yEr
183 tebal bE-kpOr kpOr i-kpore, i-ba
184 telinga knaram knaram knani kore
185 telur mam pnOr pnOr pnOre
186 terbang i-rOp, ya-rOp rOb\ i- rOb i-row
187 tertawa marafrif mrif i-mbrif
188 tetek sus sus sus
189 tidak aroba rOba OrOp 190 tidur anE-nEf nEf\ de- nEf\ ke-
nEf\ suye- nEf d|-nEf
191 tiga kyOr kyOr kyOr
192 tikam (me-) i-wan, ya-wan wan\ i- wan i-wan
193 tipis i-srEpEk, wE-srEpEk
srEpEk i-srEpEk
194 tiup ya-wuf, wa- wuf
wuf i-wuf
195 tongkat aGgyOn aGgyOn aGkeOn
196 tua mansar, insar mansar mansar
197 tulang kO:r kOr kOr
198 tumpul i-kOvEr sarba\i- sarba i-pup
199 ular ikak ikak ikak
200 usus isasOb snE- war snE-war
201 alis |Gga-bur m|Gga- krin bur mabe
10
No. Berian Yenures
(1) Mokmer
(2) Sorido
(3)
202 bahu Erda erday dOkOr yabo
203 betis wE-yOf, wE-barmOr
wE- day kraf dins
204 bibir s-warif s- wardif fOfEr
205 bulu bu:r pik\ bur bur
206 bulu mata |Gga-bur burum gamOr bu:r mamOr
207 cambang kumis i- mam bur udi
208 dada andEr andEr andEr kOr
209 dagu wur-kOr u- kOr udi
210 dahi andar andar andar-si
211 gigi nakOr nakOr nakOr
212 gusi narfEn nawar narpyae
213 hidung s-nOni-kOr s- nOni s-nOni-kOr
214 ibu jari vrampin sinan vrampin sinan vramin sinan
215 janggut kumis i- mam bur udi
216 jari vrampin vrampin vramin mawa
217 jari manis vrampin vramin
218 jari tengah vrampin kanEs vrampin fadu vramin
219 kelingking vrampin b|mar|ndEn
vrampin kanEs vramin
220 kaki wEmin wEmin wEmin, wEdoy
221 kepala bukOr pu kOr bru-ri
222 keringat dOmEs SayaG\ Sayane Sayan 223 kerongkongan karorEn arOrEn karOrEn
224 ketiak vravap vravap avravap
11
No. Berian Yenures
(1) Mokmer
(2) Sorido
(3)
225 kuku vrampin bay vrampin bey be
226 kulit kif kif kife
227 kumis kumis i- mam bur snOnikOr
228 langit-langit - arnaf farSOs
229 leher sasukOr sasukOr sasukOr
230 lengan vrayOf vrayOf vramin
231 lidah ramar ramar damars
232 ludah aninEf aninEf daninEf
233 mata |Gga-mOr m|Gga- mOr mamOr
234 mata kaki pnur wE kurew wEmin mamOr
235 ompong vyE nakOr ba arnaf\ nakOr nO ba
nakOr sibrO
236 otak - wukOr bruri bE
237 paha vEyOf wEyOf wEsuk
238 pantat krOdOn kOdOn krO-ri, krOdon
239 paru-paru paspisEn barmOrpis
240 pelipis knam pyam pyam
kanin knani OrpyaG
241 pergelangan tangan
fasfis fawfiwEs vramin fafis
242 perut snE-war snE- war snE-ri
243 pinggang pe sifEr sifEr, fadukOr
244 pinggul doko sifEr kOr sinam
245 pipi kna-fofEr fOfEr fOfEr
246 pundak Erda Erday pum Erda 247 pusar snE-pum snE- pOs snE-pOs
12
No. Berian Yenures
(1) Mokmer
(2) Sorido
(3)
248 rambut pik, snOmburiyam
pik pik
249 rusuk da:r dar dar
250 siku vrapur vrapur vrapur
251 tangan vramin vramin vramin
252 telapak tangan vrabam vrabam vrapam
253 telinga knaram knaram knani kore
254 telunjuk vrampin wEka-kur
vrampin be- kur k-y-ure
255 tengkuk (kuduk)
sasukaman sasu kOr fwar sasu kOr far
256 tubuh bakEn saprOp bakEn bakEn
257 tulang kering wE pambOk kOr besOr wE pur sinan, kOr sina
258 tumit wE kurb we kuref wE vam
259 tungkai wE min wE min wE doy
260 ubun-ubun masf maf|s\ mafs vrarimas
261 urat urEk urEk urEg, urk
262 wajah mamam warpOn mamam
263 kakak vEba vEba vEbah
264 kakak laki srar srar snOn vEbah snOn
265 kakak perempuan
imbe srar srar vin vEbah vin
266 kakak laki-laki ayah
kakam veba sinam veba sinan, mansar
267 kakak perempuan ayah
mebin avin veba insar
268 adik veknik nay kasun veknik
13
No. Berian Yenures
(1) Mokmer
(2) Sorido
(3)
269 adik laki-laki ayah
kma kasun kamam kasun sinan kasun
270 adik perempuan ayah
sna kasun avin kasun avin kasun
271 anaknya cucu kpu SOs SOs pu
272 besan bame, bam bam- bam aGginEm
273 cucu kpu apus pu
274 ipar rifyO rifyO rifyO
275 ipar laki-laki rifyO rifyO snOn rifyO
276 ipar perempuan
rifyO vin rifyO vin rifyO
277 kakek apus mansar insar pu,
278 nenek apus vinsar mansar pu
279 menantu mambikin, imbikin
imba~nOri\ imba~nO
mambikin
280 mertua mamba~no, imba~no
imba~nO\ mamba~nO
insar snah
281 ponakan fnO fnO pu
282 angkuh d-awO d- arEr d-arEri
283 bagus i-pyum pyum i-pyum
284 bengkok k-y-aparawEr kaparawEr k-y-aparawEr
285 berani mambri mambri i-wrih
286 berbulu vyE burbur vye bur bur vyE bur
287 bersih wE-srEn srEn i-srEn
288 bijaksana - we- rari frur pyum
i-pyum faro kawasa
289 biru we-ramEn ram- ramEn r-y-amEn
14
No. Berian Yenures
(1) Mokmer
(2) Sorido
(3)
290 bodoh wE-rawi rOrO ba fa- wa- wi ba f-y-a wi ba
291 boros wE-kif SauSawEn
waG karam vram ba
i-far fnak maGgEnEm
292 botak wE-vyOr vyOr\ vyOr i-vyOr
293 buta wE-praf praf m-y-am ba, v-y-EbEn
294 cepat fasaw sambErEn i-sambrErEn
295 cerdas wE-fa-wa-wi fawi nanEm i-fawi namEn
296 coklat wE-SaSEk famam yey SaSEk 297 gampang wE-pyan pyan b-y-abo
298 gelap wE-pampan pampan p-y-ampan
299 gemuk wE-bakEn wya- bakEn bakni ba
300 halus i-myar|ndan i- myar|dan i-srEpEk
301 harum wE-snarEm ampan
snar|m pyum i-nsar pyum
302 haus we-mbraw, ya-mbraw
i- mbrow\ mbrow
i-mbrOwe
303 hemat fakakikEn waG karam bram wariOrsi
304 jelek i-vyeba, we- vyeba
pyum ba i-pyumba, i-vyeba
305 kaku suSEr i- mgak radaday\ i- mday radaday
r-y-ar pum ba
306 kasar i-pyum maGgun ba
furmnis wa d-OrmOmEn
307 kaya wE-nana nana\ ~nanana nana
308 kelabu we-fafafEn i-mbruk
309 kembung i-pis sneri ba snEri vewam
15
No. Berian Yenures
(1) Mokmer
(2) Sorido
(3)
310 kempis i-kamOvEr snEri baba k-y-Efsu
311 kikir anfar mbram da- nambram da- nambram
312 kuat sambraf sambraf sambraw
313 kurus kakOr v- y- e ba x|mba
k-y-akOr
314 lama f-y-OrO f- y- OrO f-y-OrO
315 lambat ya-ryar a- ryEr -
316 lemah sa-mbra ba sa- mbraw ba\ SOni~nan
wa-sambErm ba
317 luas i-banam Sinba dabam \ dabam i-bah
318 malu ma-miyay may\ ya- may\ i- may\ skO- may
i-may
319 manis m-y-ar|nofEn marndEn m-y-ardEn
320 manjur na-nik pyum kaku na- nik
321 marah rarmOmEn i- msOr i-msOr
322 merah hati wE-rike rik saSEk i-rik
323 miring i-fnEwEr fnEwar i-srew
324 miskin wE-nana ba ~nana ba nana ba
325 muda babO b- y- abO b-y-abO
326 mudah bangun fasaw fasaw, i- kwOk wOre, i-kwOk
327 pahit sarmar sarmar sErmar
328 pangkal randak knam mun fyOr
329 pemalas wE-mayaryarEn ba
myarm ba myarm ba
330 pemalu wE-mam yaG i- mam yay i-may
16
No. Berian Yenures
(1) Mokmer
(2) Sorido
(3)
331 pemarah wE-rar momEn i- ma sasOr i-msOr
332 pemurah wE-saswar sne beswar saswar
333 pinggir andir andir andir
334 pintar we-fawi nanEm fa- wa- wi i-fawi
335 rajin wE-myarEn ~narEn\ i- myarEn
myarEn
336 rakus wE-namri wa- nambri da-nanmambri
337 ramah Sawi sne be swar pyum
snEpre
338 rendah wE-knampu wE- run i-baba
339 ringan i-srawEn srawEn i-srawEn
340 sabar i-myam nusEr fawas wa-wafe, nari
341 sakit wE-duf duf\i- duf\ya- duf
i-duf, fis
342 salah Sasar Sasar SEsar 343 sehat i-pyum i- duf ba i-prey
344 sopan SOwi m- y- ayOn fam fnowEk
345 sulit sam swEn i- pyam ba\ sam swene
i-pyam ba, sam swene
346 takut i-mgak mgak i-miGgake
347 tegak abyObEr d- abyObEr d-abyObEr
348 tenang fasis ababEn\ we-fawase
wE-fasis
349 tengah fadu fadu fadu
350 terang i-snan, sa-na-nay
i- snay i-snay
351 terkejut ka-na-ndOr, kandOr
kandOr kandOr
17
No. Berian Yenures
(1) Mokmer
(2) Sorido
(3)
352 tidak adil v-y-E kaku ba furm nis ba rowama ba
353 tidak buta i-praf ba i- praf ba\ praf ba
v-y-e bem ba
354 tidak malu i-may ba may ba i-may ba
355 tidak sabar i-myarEn usEr ba
v- y- e fawas| ba
wa-wafra
356 tinggi wE-kaki, wE-kaki
i- kakik i-kaki
357 ujung mun bEpupEs pum ka-dwOr
358 usang i-bye ba p- y- um bakwar\ i- bye bakwar
apus
359 ambil w-une w- un w-une
360 angkat (me-) wa-kano, wa-no wow wow
361 asuh (me-) farkin mam warEk f-y-arus, da- Sus
362 ayun i-way sasO ka-baray beso
363 baca wa-waSa waSa i-waSa
364 bangun wa-kbOk kwOk i-kwOk
365 berak kapu, ka- papu k- y- apu k-y-apuk
366 bopong fOravEn da- bEn\ f- y-Oraven
f-y-OravEn
367 buang wa-sawEn sawEn i-sawEn
368 bujuk wa-myarEn usEr wa- kOf|mbey d-aSus
369 buka s-w-EvEn sEvEn\ sEvEn sEvEn
370 didik (me-) farkOr farkOr far- kar- kOr
f-y-ErkOr
371 dukung (gendong)
kapOk f- y- arun SiwEr
18
No. Berian Yenures
(1) Mokmer
(2) Sorido
(3)
372 gandeng wa-kfin mu- saris duvE
373 gantung s-wawEr k- y- af k-y-afe
374 genggam wa-mg|pEn da- mEk da-mEk
375 henti (ber-) wa-mnay, mananay
m|nay i-mnay
376 hirup kO-mnay bebow sOsEf i-SOre
377 hitung (dalam hati)
karkOr s- kOr fasis rosnewar
k-y-Or
378 ingat swarEpEn swarEpEn swarEpEn
379 injak wa-rfEpEn da- rEf da-rEf
380 intai wa-kiki mamfay m-y-anam
381 jilat rwEf r- y- Ef r-y-awEr
382 jongkok kOnsasOr k- y- aGgunem kEin, wEpur
383 junjung da-sOr f- y- arune\ f- y- arun
s-iwEr
384 kelahi (ber-) mamun mamun- mun\ papik
p-y-Eparik
385 kencing sampo sampoy sEmpOh
386 kulum s-wosep m- y- amam m-y-amam
387 kunyah mamam ~namen m-y-amam
388 ladang (ber-) wE-fur yave yave\ i- fur yaf yave
389 larang (me-) O-rwarEk sasi\ dOrwarEk i-msOre
390 lari wE-frar frar i-frar
391 lepas pir, r-w-ir pir p-y-Er
392 letakkan wE-fa byarEk r- w- ir rire
393 letus (me-) i-kpef pef i-kpefe, i-kboy
19
No. Berian Yenures
(1) Mokmer
(2) Sorido
(3)
394 lirik m-y-am karis mam karis i-fnak, masi
395 lotot (me-) da-rbik mam samsam da-rbikEn, masi
396 ludah (me-) d-aninEf w- aninEf\ wa-nimfi
d-aninEf
397 lupa vEf|ndEr f|ndEr i-proy
398 mandi wa-masi masi i-masi
399 mandikan (me-)
masasi wa- masiyi i-masik pu
400 mimpi (ber-) mafu mafu i-mafu
401 muntah bayOrEm wayOrEm b- y- ayOrEm
402 naik w-EkE ek\ w- Ek d-eke
403 nyala (me-) i-sak, i-snay i- snay i-snay
404 nyenyak d-EnEf mOsEr mOsEr mOsEr
405 panah (me-) i-kfO, wE-kakfO kfO\ i- kfO i-kfO
406 panggil d-Ore w- Or d-Ore
407 pejamkan mata
d-araf rufe araf ruf d-arbik masi
408 peluk f-y-Or fOr f-y-Or
409 pergi r-y-amura Ra r-y-a
410 picingkan mata
d-araf-ruf w- aruf d-abik mamOr sEr
411 pikul v-y-ar var v-y-ar, i-kamar
412 potong k-y-aruk k- w- Or k-y-Eruk, k-y-Or
413 pukul m-y-un prEr\ wa- prEr k-y-uk
414 putus i-muk muk i-muk
20
No. Berian Yenures
(1) Mokmer
(2) Sorido
(3)
415 raba p-y-an bire pan p-y-am fafya
416 rangkul da-wrEpEn fOrEpni i-si frEsi
417 sandar f-y-ak fakEr kasandEnEm f-y-ake
418 selam i-Se arOn swaf i-Se
419 senandung (ber-)
i-disEn mnu mnu i-disEn
420 sentuh p-y-anbire panik i-kyarEn
421 simpan i-kram, ya- bram
kram i-kram
422 simpuh (ber-) k-w-ain wEpur kunEm kukEr wEpur
k-y-Em wEpur
423 suap (me-) f-y-ani fani i-SOk pya
424 suruh i-wani wa- wan i-wane
425 susui (me-) SuSi, ya- SuSi S - w- usi\S-w- usi da-Sus
426 tanam k-yakEr, yakEr k- w- Er k-y- akEr
427 tangis (me-) ya-kanEs kanEs k-y-anEs
428 tari i-fyEr fyEr i-wOr
429 telan d-OrEn OrEn d-OrEn
430 tungkup (-el-) d-Ove w- Ove k-y-aGkunEn
431 tendang w|-skOp skOp\ wa- skOp i-skOp
432 tenggelam i- mbrur i- msar i-msar
433 terbenam s-un Ori s- un i-way murbab
434 terbit d-Ek Ori d- Ek ori i-way
435 teriak i-fyow arar i- yew
436 terima ya-smay w- uf ya-smay
437 tidurkan anEnEf vey fa dEnEf d-asus
21
No. Berian Yenures
(1) Mokmer
(2) Sorido
(3)
438 tinju k-y-uk lewuk k-y-uk
439 tulis fas fas fas f-y-as
440 tunjuk k-y-ure k- w- ur k-y-ure
441 turun da- do wa- dO da-do
442 tusuk i-wan wa- wan i-wan
443 urut p-y-am f-y-Or pan f- y- Or p-y-am f-y-Or
444 usap i-sfu wa- sfu i-sfu, i-sasfu
445 akan na na na
446 atau vaidO vaidO vaidO
447 belum OrObaim OrOba&im OrOvaim 448 besok mEsri mEsri\mEsEr mEsEr
449 dahulu fyar yafa fyOri wara fyOr iyafa
450 dari rya kEr rO\ ryO rO
451 di dalam rO dO rO dO vandum, rO dO
452 di luar rO vOndi rO vOndi vOndi
453 di sana rO diwa rO di wa rO diwa
454 hari ini ras ine ras ine ras ine
455 jarang swaf fyOrO ryama ba rasna kamba
456 kadang-kadang
fafisu ras ras nari
457 ke ve ve ve
458 kemarin man dof ndi mandOf ndi mandOf ndi
459 kepada faro farO farO
460 lusa isnai isnai isnai
461 pernah kwar fa rasri
22
No. Berian Yenures
(1) Mokmer
(2) Sorido
(3)
462 sedang ise ise ise
463 sekarang fafisu babOyne\ kurine knik
464 selalu raririya wepOndi ras nakan
465 seringkali kero ker ker ras-ras, ker
466 sudah kwar ibye kwar imbOh
467 supaya insama insama insama
468 tadi ins-andi ins- andi ins-andi
469 tetapi vape vape vape
470 tiba-tiba mris mris mris
23
No. Berian Soon (4)
Kajasbo (5)
Opiaref (6)
1 abu fafEn arEf fafEn, afEn
2 air ware, widOk war war
3 akar ay rarEs rarEs rarEs 4 alir (me-) i-dafe i-daf i-Sap
5 anak rOmawa rOmawa rOmawa
6 angin wame wam wam
7 anjing makey makey makey, rOfan
8 apa rOsay rOsay rOsay
9 api apyamiG, fOr apyam apyam, fOr
10 apung (me-) i-pyariG, i-pisEn i-pyare i-pisEn
11 asap pawe na-pawe, i-pawe pawe
12 awan wame mandEp wam, mandEp
13 ayah kaman kamam kaman
14 bagaimana movsai movsai movsai
15 baik rOmam Ggun i-pyum i-pyum
16 bakar kO- kun, kO- rap
wa- rap r-y-ap
17 balik kO- pambar pambar p-y-ambar
18 banyak na- bOre na- bOr na-bOr
19 baring ya- barEk, kO-barEk
wE- nEf b- y-arEk
20 baru b-y-abO babO b-y-abO, babO
21 basah ya-dOk, kO- dOk i- dO? i-dOk, dOk
22 batu ya- tsEs, kO- tsEs
karu kOru
23 beberapa fisi-ri fis fis
24
No. Berian Soon (4)
Kajasbo (5)
Opiaref (6)
24 belah (me-) ya-kEs we-fey wa-duarEk mEf
25 benar k-y-akuy, kakuy kaku k-y-aku, kaku
26 bengkak i-byar we-byar i-byar
27 benih mOr rOaer mOr
28 berat mervak merva? m-y-arvak
29 berenang ya-nurey, ya-tSeG
i-nur,wa-nur ~nur
30 beri ya-vuk, GgO-vuk vu? v-y-uk
31 berjalan ya-mbrane wo-mbram i-mbran, i-mbrane
32 besar i-bay i- ba biba
33 bilamana fafisu fafisu fafisu, fafis
34 binatang rOfan-fan, aywan
aywan rOfan-fan
35 bintang mak ma? mak
36 buah bOn ay-bOn bOn, ay- bOn
37 bulan paik pai paik
38 bulu bur ma-bur bur
39 bunga ay-pampEn pampEn pampEn
40 bunuh m-y-un, ya-mun m-y-un m-y-un
41 buru (ber-) ya-ras wan m-y-araf m-y-araf
42 buruk i-bye ba, i-pyum ba
i-bye ba i-bye ba, i-pyum ba
43 burung man man man
44 busuk i-mbram mbram i-mbram
45 cacing sapikyOn carpyu aSawEk
46 cium ya-nas, kO- nas ~~nas ~nas
25
No. Berian Soon (4)
Kajasbo (5)
Opiaref (6)
47 cuci ya-pap, kO- pap, ya-van
p-y-apap v-y-an
48 daging mam f|nay, marEf
kraf kraf
49 dan ma ma ma
50 danau marwOr war ikray mrubEr
51 darah rike rike rik
52 datang r- w-ama, |mgO- rama
w- ama r-y-ama, rama
53 daun ramEG ay-ram ram
54 debu rOrEf fafEn ra-radir, radir
55 dekat f-y-anam fanam f-y-anam
56 dengan kukEr kukEr kukEr 57 dengar ya-rOwEr, ya-
mnaf r-y-OwEr r-y-OwEr
58 di dalam r-y-O vOndu, r-y-O dO
vandum r-y-O dO, rO dO
59 di mana r-y-O yO r-w-O yO dyO? 60 di sini r-y-O dine, dine dine rO dine, dine
61 di situ r-y-O dya diwa rO diwa, diwa
62 dada andEr si, s-kOr andersna
andere randEr
63 dingin ya-pnunEk, ya-tSufe
i-Suf pnunEk, i-pnunEk
64 diri (ber-) yO- rEs, dO- rEs wO- rEs dO- rEs
65 dorong ya-pampum, kO- pampum
pampum p-y-ampum
66 dua suru suru suru
67 duduk ya-kone, k-y-one
ka-yin k-y-On
26
No. Berian Soon (4)
Kajasbo (5)
Opiaref (6)
68 ekor puray turay puray
69 empat fyak fyak fyak
70 engkau aw aw aw
71 gali ya-vay vay v-y-ay
72 garam masEn, armeruy masEn masEn
73 garuk ya-rar, kO- rar wa-rar i-rar
74 gemuk, i- mafEn bakEn mafEn
lemak
75 gigi nakore nakOr nakore
76 gigit da- rEk da-rEk da- rEk
77 gosok ya-pyOs, kO-pyOs i-pyOs pyOs
78 gunung urEk, bOn bOn bOn
79 hantam ya-muni ma-mun m-y-un
80 hapus ya-pyOs i- pyOs pyOs, i-pyOs
81 hati snE- ri snE- ri- dO snE- war mgun
82 hidung snOni- si, GgO-snOnisna
snOni snOni
83 hidup ya- kEnEm kEnEm kEnEm 84 hijau r-y-umEk i-rumEk r-y-umEk
85 hisap ya-SOre, ya-sOsEf
p-y-am sOsEf
86 hitam p-y-aysEm p-y-asEm p-y-aysEm
87 hitung ya-kOr i-wOf k-y-Or
88 hujan i-myun i- myun rep, mEkEm
89 hutan sup, sup redO sup sup
27
No. Berian Soon (4)
Kajasbo (5)
Opiaref (6)
90 ia i i i
91 ibu snami, waw, awin
awim awin, binsar
92 ikan ine in in
93 ikat ya-fEs i-yavEk f-y-Es
94 ini ine ine ine
95 istri swa-mi, bEsnabe-si
mbE swa swa-ri bin
96 itu iwa iwa iwa
97 jahit ya-sip i-sap- sip i-sip
98 jalan ~nan, ya-mbrane ~nan, wa-mbrane ~nan, i-mbran 99 jantung barmOr barmOr barmOr
100 jatuh ya-sapi, i-sapi i-sapi sapi, i-sapi
101 jauh f-y-anam ba, viGkwani
swaf, viGkwan viGkwan
102 kabut p-y-ampan, d-afyO
afyO afyO
103 kaki wE- si, wE- na wE- min wE- min
104 kalau kada kada kada
105 kami, kita ko ko ko 106 kamu mko, mu mko, mu mko, mu
107 kanan wargaku warkaku barkaku 108 karena snar snar snar
109 kata (ber-) wa-wOse, da-wOse
wa-wOse wa-wOs
110 kecil i-bava kasun kasun, mgun
111 kelahi (ber-) skO- pa- pike m-y-amun ma-mun
112 kepala bru-ri bO-kOr bu-kOr
28
No. Berian Soon (4)
Kajasbo (5)
Opiaref (6)
113 kering i-SOr i- SOsEf i-SOr
114 kiri vadasre vadasar vadasar 115 kotor i-pyum ba, i-vye
ba p-y-apus r-y- adir
116 kuku bey, rampimbey bey bey
117 kulit kefe kif kif
118 kuning ~na- ~nare ~ na- ~nare ~ na- ~nar 119 kutu wuk bEnu? uk
120 lain i-vese i-vese vese
121 langit mandEp naGgi mandEp
122 laut swan vOndai swan
123 lebar i-ba i-bay da-vam
124 leher sasu-ri sasu-kOr sasu? 125 lelaki snOn snOn snOn
126 lempar ya-soy, soy SO SO? 127 licin da-kyu kew da-sas da-kyuk
128 lidah ramar ramar ramar
129 lihat ya-mame, m-y- ame
~namE, mame m-y-am
130 lima rim rim rim
131 ludah aninEf, d-aninEf aninEf aninEf
132 lurus da-vyObEr da-vyObEr da-vyObEr
133 lutut wEpur-si wEpur-si wEpur
134 main ya-fnak, ya-waryane
i- fna? fnak
135 makan kane, ya-nan, kO- nan
nan, i- nan nan-an
136 malam rOb row rOb
29
No. Berian Soon (4)
Kajasbo (5)
Opiaref (6)
137 mata |mga-na, |mga-mOr
mega-mOr mga-mOr
138 matahari Ore, Or Ori Ori 139 mati mar i-mar mar
140 merah i-rike rik i-rik
141 mereka skO skO skO
142 minum i-nEm wi-nEm, di-nEm di-nEm, aninEm
143 mulut svadOn, sbwari svadOn svadOn
144 muntah bayOrEm, ya-bayOrEm
bayOrEm bayOrEm
145 nama snO- mbri, snO- ri
snOn snOn snOn snOn
146 napas ya-mnay i-mnay sun ma-na-nay
147 nyanyi ya-disEn disEn i- disEn
148 orang snuGgaku snOGgaku snOGgaku
149 panas i- sam sam i-sam, sam
150 panjang i-kwane i- kwan kwan, i-kwan
151 pasir yene yEn yEn
152 pegang ya-kife, i-kife, kife
wa-kif, i-kife i-kif, kif
153 pendek i-kwam ba, mune
knampu kwam ba?
154 peras k-y-afOs da-fOs p-y- aGgur
155 perempuan vine vin vin 156 perut snE- ri, snE-
mbri snE- ri snE- war
157 pikir ya-wase, ya-kara
k-y-ara, k-w-Ora kar-kara
30
No. Berian Soon (4)
Kajasbo (5)
Opiaref (6)
158 pohon ay ay fuar ay i- knam
159 potong ya-kOruk, ya-wapuk
k-y-aruk, wa-ruk
p-y-Or, k-y-aruk
160 punggung dOkOre, krukOre rOkOr-si rOkOr
161 pusar snepOs snepum snepum
162 putih i-pyOpEr, pe-peyOpEr
i-pyOpEr pyOpEr
163 rambut pik, snOmburiyam
pik pik
164 rumput avris avris avris
165 satu isEr OsEr OsEr 166 saya aya aya aya
167 sayap vrapere vrapEr vrapEr
168 sedikit mok, nEs mok, nEs mok, nEs
169 sempit i-fyOs i-dOr i-fyOs
170 semua na-kame na-kam na-kam
171 siang mEsEr mEsEn, i-snay mEsEr
172 siapa mansei mansei mansei
173 suami snun yavuk, snun vyuk
snOn buk swa-ri
174 sungai ware war bedafe ware, war bedaf
175 tahu ya-fawi, su-fawi, fawi
wa-fawi i-kfawi
176 tahun Saran Saran wampasi
177 tajam i-sar sar i-sar
178 takut ya-mgake, su-mgake
i- mgak i-mgak
179 tali tavray kavray kavray
31
No. Berian Soon (4)
Kajasbo (5)
Opiaref (6)
180 tanah saprOp saprOp saprOp
181 tangan vramin vramin vramin
182 tarik ya-yEr, i-yEr, skO- yEr
i- yEr i-yEr
183 tebal i-kpOre i-kpOr i-kpOr
184 telinga knani-si, knani kOre
knani knaram
185 telur pnOre pnOr pnOr
186 terbang i-rOb i-row i-rOb
187 tertawa i-mbrif, ya-mbrif
si-mbrif, GgO-mbrif
i-mbrif
188 tetek sus sus, rEnsi sus
189 tidak arOba arOba rOba? 190 tidur i-nEf, Gge-nEf,
ye-nEf de-nEf, wa-nEf de-nEf
191 tiga kyOr kyOr kyOr
192 tikam (me-) ya-wan, yO- soy i-wan, si-wan, gO- wan
i-wan
193 tipis i-mbrEpEk i- srEpEk i-srEpEk
194 tiup ya-wuf i-wuf i-wuf
195 tongkat aGgyOne aGgiOn aGgyOn
196 tua mansar, m-y-atse
i-kwar mansar, sinan, vinsar
197 tulang kOre kOr kOr
198 tumpul i-sarba, i-kOvEr k-y-OvEr i-sarbak, i-kOvEr
199 ular ikake ika? ikak
200 usus snE- war, atsef snE- war weduf snE- war dO
201 alis |mga-bur mga-bur mga-bur
32
No. Berian Soon (4)
Kajasbo (5)
Opiaref (6)
202 bahu rerday, rerday-si radar-si rarda
203 betis wE- sOp, wE-barmOr
wE- sOp wE- barmOr
204 bibir s-warur-si, s-wardif
s-wardif s-wardif
205 bulu bur bur, pik bur
206 bulu mata mga-bur mga-bur mga-bur
207 cambang bur i-mam i-mam
208 dada andEr-si, andEr-ey
randEr randEr
209 dagu wur, wudi uru-baw urdi?, ur
210 dahi andar-si, andar andar randar
211 gigi nakOre nakOr nakOr
212 gusi narfEn, akyuk narfEn narfEn
213 hidung s-nOni-si, s-nOni-kOr
s- nOni s-nOni
214 ibu jari vrampin sinan vrampin sinan vrampin sinan 215 janggut bur i-mam i-mam
216 jari vrampin vrampin vrampin 217 jari manis kanese vrampin ~narden vrampin
vepyum 218 jari tengah werO fadu vrampin fadadu vrampin fadu 219 kelingking kanese kanEs vrampin
kanEs, kanEs 220 kaki wena, wEmin wEmin wEmin
221 kepala mu kOre bu kOr bu kOr
222 keringat dOmEs, Sayane Sayan Sayan, Sayan 223 kerongkongan sasukOre, kakOrEm sasukOr
33
No. Berian Soon (4)
Kajasbo (5)
Opiaref (6)
kaGgOrEn
224 ketiak vravap fawaw vravap 225 kuku bey, vrampim
bey vrampin bey vrampin be
226 kulit kefe kif kif
227 kumis bur i-mam i-mam
228 langit-langit swadOn swadOn swadOn
229 leher sasukOre sasukOr sasukOr
230 lengan vramin, vrasmare
vramin vrarday
231 lidah ramar ramar ramar
232 ludah aninEf aninEf aninEf 233 mata mga-mOr mga-mOr mga-mOr
234 mata kaki wE papirew wE min mgamOr wE min mgamOr
235 ompong ek nakOr bEkar i-mbru? 236 otak andar bandar uk
237 paha wEsOp wEsOp wEsOp
238 pantat krO- ri, kOdOn kOdOn krOdOn
239 paru-paru pisEn bar pisEn barmOr
240 pelipis mga-krin mga-krin mga-pur ris
241 pergelangan tangan
fatfis, fatfisEn fatfis fasfis
242 perut snE- ri snE- ri snE- war
243 pinggang fadur-si sifEr-si sifEr
244 pinggul krafbins krafbins dOkOr
245 pipi fOfEr fOfEr fOfEr
34
No. Berian Soon (4)
Kajasbo (5)
Opiaref (6)
246 pundak rErday rardar-msi rarda? 247 pusar snE- pOs snE- pOs snE- pum
248 rambut pik, snumburyam
pi?, buryam pik
249 rusuk dare, dar-kOre kOr-aSOk kOr-dar
250 siku vrapur rapur vrapur 251 tangan vramin vramin vramin 252 telapak tangan vrabam brawam vrabam 253 telinga knani kOre naram knaram
254 telunjuk k-y-ure k-y-ur vrampin be-kur
255 tengkuk (kuduk)
awpuk awpuk rariyur
256 tubuh nakEn bakOn bakEn
257 tulang kering kOre kOr beSOr kOr sinan
258 tumit we kureb roy we kureb 259 tungkai wE min wE min wE min 260 ubun-ubun maf, masf maf masfum
261 urat urEk urEk urEk
262 wajah warpOn warpOn warpOn 263 kakak vEba vEba vEba
264 kakak laki srar veba srar vEba nayek veba snOn
265 kakak perempuan
srar vine srar vine srar, nayek vin
266 kakak laki-laki ayah
ma veba ma veba kma veba
267 kakak perempuan ayah
sna veba sna veba sna veba
35
No. Berian Soon (4)
Kajasbo (5)
Opiaref (6)
268 adik kasune, wedar makasun nayek wedar
269 adik laki-laki ayah
kamam Ggun makasun ma kasun
270 adik perempuan ayah
sna kasun sna kasun sna kasun
271 anaknya cucu rOma kpu rOmawa pu kpu kasun
272 besan bam bam bam
273 cucu kpu pu kpu
274 ipar rifyO, rOkir rifyO rifyO
275 ipar laki-laki rifyO, rOkir rifyO snOn rifyO snOn
276 ipar perempuan
rifyO, rOkir rifyO vin rifyO vin
277 kakek kpu snOn apus, pu pu
278 nenek kpu vine, apus apus, pu vin pu vin
279 menantu mambikin, bimbikin
manbikin, imbikin
manbikin, bimbikin
280 mertua mamba~nO, imba~nO
mamba~nO, imba~nO
imba~nO, mamba~nO
281 ponakan fnO, rOmawa fnO, inay fnO
fnO fnO
282 angkuh d-ar-ar-Er, f-y-akvun
d-ar-ar-Er d-ar-ar-Er
283 bagus i-pyum, i-dOsEr i-pyum i-pyum, pyum
284 bengkok k-y- aprOwe, i-myap
k-y-aparawEr k-y-aprow
285 berani s-waripOke mambri i-bri, mambri
286 berbulu vye bur bur bur bur vye bur bur
287 bersih i-srEn i-srEn i-srEn
288 bijaksana swari bye i-pyum SOwi
36
No. Berian Soon (4)
Kajasbo (5)
Opiaref (6)
289 biru r-y-amEn, r-y-am damEn
r-y-amEn r-y-umEk
290 bodoh i-fawi ba f-y-awi ba i-fawi ba, ~naw nOwEr
291 boros i-karam ram-ba i-karam ram ba karam ram-ba
292 botak i-vyOr i- vyOr i-vyOr
293 buta m-y-am ba, i-prafe
m-y-am ba i-praf
294 cepat i-sambErEn sambErEn sambErEn
295 cerdas i-fawi nanEm i- fawi i-fawi
296 coklat SaprO SaprO s- ar|ndEn 297 gampang i-pyan i-pyan i-pyan, i-pyan
298 gelap p-y-ampan p-y-ampan p-y-ampan
299 gemuk we-bakEn, byak bikEn
b-y-akEn bakEn
300 halus m-y-away f-y-aramawa srEpEk
301 harum i-snarEm, pyum i-dirEf dirEf
302 haus i-mbrOwe, ya-mbrOwe
i-mbrow mbrow
303 hemat i-karam bram i-karam bram karam bram
304 jelek i-pyum ba, i-vye ba
i-pyum ba i-pyum ba, vye ba
305 kaku i-pnase, p-y-akrEk
k-y-arsOsEn p-y-ardOrEn
306 kasar i-vye ba, i-masasOre
f-y-armOmE? i-pnas, pnas
307 kaya ~nana ~nana ~nana 308 kelabu f-y-afafEn f-y-afafEn f-y-afafEn
309 kembung pis, i-pdOrEm i-pis i-pis
37
No. Berian Soon (4)
Kajasbo (5)
Opiaref (6)
310 kempis k-y-amOvEr k-y- amOvEr i-mOvEr, i-srEpEk
311 kikir ~nambabe i-maya fyOf da- nambram
312 kuat sambraf sambrow sambraf 313 kurus k-y-akOre i-bawa i-srEpEk
314 lama f-y-OrO f-y-OrO f-y-OrO
315 lambat v- y- e wu-ryar, v- y- eka wawure
sa-ryar ya-ryEr
316 lemah sa-mbraf ba i-myarEn i-myoy
317 luas i-kwane, dabame
i-ba dabam, i-r-y-EwEn
318 malu i-may i-may i-may
319 manis m-y-arndEn m-y-ardEn m-y-arndEn
320 manjur i-nik i-sif sO- fis 321 marah i- msOre i- msOr i- msOr, ya-
msOr, i-GgOmsOr
322 merah hati i-rike, snEri i-rike
rik pyum i-rik, snar i-rik
323 miring i-few i-fnEwEr f-y-armar
324 miskin ~naroy nO ba ~narO ba ~na ba 325 muda i-pyan, b-y-abO b-y-abO babO, ka-bOr
326 mudah bangun i-kwaw babO, i-kandOr
i-kwOk babO i-kwOk sambErEn
327 pahit sarmar sarmar sarmar 328 pangkal mune knam mnuk
329 pemalas ~narm ba byar ba i- myarm ba
38
No. Berian Soon (4)
Kajasbo (5)
Opiaref (6)
330 pemalu i-may, i-mam yay
i-may-i-may i-mami yay
331 pemarah i-ma sasOre, i-msOre
ma sasOr i-ma sasOr
332 pemurah saswar, vye nabye
i-saswar fur pyum, dan nabye
333 pinggir andire andir andire
334 pintar i-fawi i-fawi fawi, i-fa-wa-wi
335 rajin i-myarEn i-myarEn i-myarEn
336 rakus i-nambri i-nambri da-nambri, da-napOk
337 ramah vye nabye vye nabye p-ayam-yum
338 rendah i-kaki ba kaki ba i-knampu
339 ringan i-srawEn, i-srawun dami
i-srawEn srawEn
340 sabar wa-wafe wa-wafe ~napyum wOs 341 sakit i-dufe, wa-dufe dufe duf
342 salah Sasar Sasar Sasar 343 sehat da-fuf, i-prey i-duf i-duf ba
344 sopan v- y- emafe, mafe
k-y-unEm SOwi
345 sulit sam swene/ i-pyam ba
sam swen sam swEn
346 takut i-mgake i-mgak i-mgak
347 tegak d-abyObEr d- abyObEr d-abyObEr
348 tenang we-fasise, vye-fasise
fasis rur, i-mbrus, mbrus
349 tengah fadu fadu fadu
350 terang i-snay i-snay sa-na-nay
39
No. Berian Soon (4)
Kajasbo (5)
Opiaref (6)
351 terkejut i-kandOr kandOr ka-na-ndOr
352 tidak adil dawOs pyum ba wa-pyum ba kaku ba, k-y-aku ba
353 tidak buta daruf ba, m-y-am ba
~nam ba i-kpraf ba, m-y-am ba
354 tidak malu i-may ba i-may ba i-may ba
355 tidak sabar i-ma sasOre, i-ma sasOr fasawsaw
sabar ba kaku ba, k-y-aku ba
356 tinggi i-kaki i-kaki i-kaki
357 ujung ka-dwOr, ka-bEr pambEr ka-dwOr, pambEr
358 usang i-kwar, af-y-OrO f-y-OrO f-y-OrO
359 ambil w-uney, wa-kife w-uni d-un
360 angkat (me-) wa-kanO wa-kanow kanow
361 asuh (me-) farus, f-y-arkine faduru f-y-an
362 ayun i-way, ka-wawi wa-way i-wava
363 baca wa-waSa, i-waSa
wa-waSa i-waSa
364 bangun wa-kbOke wa-kwOke i-kbOk
365 berak k-w-apu, k-y-apu
k-y-apu k-y-apu
366 bopong f-y-OravEn, f-y-arus
f-y-OravEn f-y-OravEn
367 buang wa-sane wa-sawEn i-san
368 bujuk d-aSus wa-kyuk d-embuk
369 buka s-w-EvEn s-w-evEn v-y-as
370 didik (me-) f-y-arkOr, farkOr farkOr f-y-arkOr
371 dukung (gendong)
k-y-apOk k-y-apOk kapOk,
40
No. Berian Soon (4)
Kajasbo (5)
Opiaref (6)
i-kapOk
372 gandeng i-kfine su-kase i-kfin
373 gantung k-y-afe k-y-af k-y-af
374 genggam da-mEk da-mkEpEn da-mEk
375 henti (ber-) i-mnay i-mnay i-mnay
376 hirup i-wuf, i-mnay i-SOr i-SOr
377 hitung (dalam hati)
da-wOfrO snEri wa-swarEpEn k-y-Or, k-y-Or fasis
378 ingat i-swarEpEn, i-swar
swarEpEn i-swarEpEn
379 injak da-rEf da-rEf da-rEf
380 intai f-y-arkir, f-y-armak
i-kiki m-y-anam
381 jilat r-y-Ef i-yew r-y-Ef 382 jongkok k-y-aGgunem k-y-an wepur k-y-unEm
383 junjung i-kanO i-kanow dundabu kOr
384 kelahi (ber-) m-y-amun, p-y-apike
~namun m-y-amun
385 kencing sampoy sampO sampO 386 kulum sOsEf, r-y-Ome y- EpEn r-y-EpEn
387 kunyah m-y-amam m-y-amam m-y-amam
388 ladang (ber-) da-mOm fur yaf fur yaf
389 larang (me-) i-dwarEk, i-mEwEr
i-dwarE? i-dwarEk
390 lari i-frar wa-frar frar
391 lepas rire, riri r-w-iri, r-w-ir rir
392 letakkan i-kram, wa-kram wiri r-y-ir
393 letus (me-) i-mefe, i-kpefe pEf pef, i-kpOs
41
No. Berian Soon (4)
Kajasbo (5)
Opiaref (6)
394 lirik m-y-am andire, karise
~nam karis m-y-am karis
395 lotot (me-) i-rmOmEn Pam-pamEs ng-anaba
396 ludah (me-) d-ananinEf aninif d-aninEf
397 lupa vyE f |ndEr i-fEndEr vyE f |ndEr
398 mandi i-masi, da-rOne wa- rOne i-masi
399 mandikan (me-)
i-masi i wa-rOni i-masi i
400 mimpi (ber-) m-y-afu m-y-afu m-y-afu
401 muntah b- y- ayOrEm b-y- ayOrEm b-y- ayOrEm
402 naik d-eke d-eke d-Ek
403 nyala (me-) i-sak, i-snay i- snay i-sak
404 nyenyak i-kfoy mOsEr d-EnEf mOsEr
405 panah (me-) p-y-ampam i-kfo p-y-ampam
406 panggil d-Ore r-w-ama d-Or
407 pejamkan mata
mg-ak sisak m-ambOs d-aruf
408 peluk f-y-Or-abEn f-y-Or f-y-Or
409 pergi r-y-amura, r-y-a wa-mura r-y-a? 410 picingkan
mata m-y-am araf-rufe
Gga-mOr kasun mg-akrEs
411 pikul v- y-ar var v-y-ar, i-kamar
412 potong k-y-Ore, i-wapuk
k-y-aruk k-y-Or
413 pukul m-y-un, dOs dOs dOs
414 putus i-muk i-mu? i-muk
415 raba p-y-an, fafya p-y-an p-y-an, p-y-ampan
416 rangkul k-y-awre, da- f-y-Or da-nun
42
No. Berian Soon (4)
Kajasbo (5)
Opiaref (6)
wrepene
417 sandar f-y-akEr s-akEr f-y-akEr
418 selam d-arOne i-Se d-arOn, i-Se
419 senandung (ber-)
v- y-e mnu mnu we-nurEm v-y-e mnu mnu
420 sentuh k-y- akare k-y- akare i-dwepek
421 simpan i-kram, m-y-akram
i-kram d-adu
422 simpuh (ber-) d-upEr, k-y-On upEr
k-y-On upEr k-y-ayin wEpur
423 suap (me-) f-y-ani, f-y-an f-y-an f-y-an
424 suruh i-wane, yu-wane wa-mura, r-w- amura
i-wane
425 susui (me-) Sus, Sasus Sasus Sus 426 tanam k-y-ere k-y-akEr k-y-Er
427 tangis (me-) k-y-anEs k-y-anEs k-y-anEs
428 tari far fnak fyEr i-fyEr
429 telan fawase d-OrEn d-OrEn
430 tungkup (-el-) d-Ove d-Of d-Of 431 tendang ye-skOp ye-skOp vye-skOp
432 tenggelam mbrure i-mbrur i-msar
433 terbenam sun Ori s- un d-arOn
434 terbit d-eke i-saar d-Ek, Ori d-Ek
435 teriak da-pafyOre, d-are
d-are i-yuf
436 terima i-smay, ndufna i-smaye i-smay
437 tidurkan vye ira dEnEf bukira dEnEf vye ra dEnEf 438 tinju k-y-uk k-y-u? k-y-uk
43
No. Berian Soon (4)
Kajasbo (5)
Opiaref (6)
439 tulis f-y-as f-y-as f-y-as
440 tunjuk k-y-ure k-y- ure k-y-ur
441 turun da-dO, i-sabu da-dO da-dO
442 tusuk i-wan k-y-us i-wan
443 urut p-y-an p-y-an p-y-an
444 usap i-sfu i-pyOs i-pyOs
445 akan na na na
446 atau vaidO vaidO vaidO 447 belum rOvayme arOba rOba
448 besok mEsri mEsri mEsEr
449 dahulu fyOrO fyOr fyOrO
450 dari rya muma rua rO rO
451 di dalam rO dOri, ryO dOri r-y-O dO rO dO
452 di luar d-y-O vandi rO vandi vOndi
453 di sana r-y-O di wa, di wa
rO di wa r-y-O di wa, di wa
454 hari ini ras ine ras ine ras ine
455 jarang imbran maGgum ba
yarafO ba swaf
456 kadang-kadang
riyama maGgaGgumba
nari yarafOba fafis ba
457 ke ve ruwa ve ve
458 kemarin mandOf ndi mandOf ndi mandOf ndi
459 kepada farO farO farO
460 lusa isnai isnai isnai
461 pernah indOr yama dOr yama randak
462 sedang ise ise ise
44
No. Berian Soon (4)
Kajasbo (5)
Opiaref (6)
463 sekarang keroy, k|niki kyOr inay fafis sinEm
464 selalu rarya kwar yakEr rasnakam, raskam
465 seringkali ker ryama, ker ker
466 sudah imnay kwar kwar kwar
467 supaya insama insama insama
468 tadi s-andi ins-andi ins-andi
469 tetapi vape vape vape 470 tiba-tiba mris mris mris
45
No. Berian Nusi (7)
Samber (8)
Warsansan (9)
1 abu fafEn fafEn fafEn
2 air war war, wedOkEn war
3 akar rarEs rarIs, rarEs rarEs 4 alir (me-) i-daf, i-dafe we-daf daf
5 anak rOmawa rOmawa rOmawa, inay
6 angin wam, wame wam, wame wam
7 anjing makey rOfan rOfan, naf
8 apa rOsariri rOsay rOsay
9 api apyan, fOr fOr, apyam for 10 apung (me-) i-pisEn we-pisEn i-pyar
11 asap pawe pawe, we-paw paw
12 awan mandEp avyO rEp 13 ayah may, kamam kaman kamam
14 bagaimana ryaryO movsai rOsarya
15 baik i-pyum i-pyum i-pyum
16 bakar kO- rap we- nanEm, we-kun
kO- rap
17 balik pambar pambar k- w- avEr, pambar
18 banyak na- bOr, si- bOr wE- bOr, na-bOri
na- bOr, si- bOr
19 baring barEk ya- barik, kO- barEk
b- y- arEk
20 baru be- babO we- babO babO
21 basah kO- dOk, wa- dOk
bOse i- dOk
22 batu karuy, |msEn karuy karuy
46
No. Berian Nusi (7)
Samber (8)
Warsansan (9)
23 beberapa fis fis besO
24 belah (me-) kEs uwEf we-kpefe bEwas, wawas
25 benar kaku kaku kaku
26 bengkak i- byar we-byar i- byar
27 benih mOr mOr, rOkakEr mOr, ay mOr
28 berat m-y-arvak marvak m- y- arvak
29 berenang ~nurO, mgO- nure, ksO--nure
we-yas das d- as, d- ase
30 beri v-y-uk, kO- vuk v- y- uk, vuk, ya-vuk
v- y- uk
31 berjalan kO- mbrane way i-mbrane ya- mbran, i- mbrane, wa- mbare
32 besar i- ba, wa- ba we-ba i-ba, b|ba
33 bilamana rasrisariri fafisu rasariya
34 binatang rOfan-fan, aywan
rOfan-fan ay-wan
35 bintang mak, kum mak mak
36 buah ay- bOn, bOn ay- bOn bOn
37 bulan paik paik payEk
38 bulu bur bur, bur-yam, pik
bur
39 bunga pampEn famaGgOr, rOkakEr
pampEn
40 bunuh kO- mun ya-mun, s-mun kO- mun, ma- mun, mun
41 buru (ber-) kO- marafe ya-frar sam
42 buruk i- bye ba we-pyum ba, we-sneyikir ba
i- pyum ba
47
No. Berian Nusi (7)
Samber (8)
Warsansan (9)
43 burung man man man
44 busuk i- snarEm be-snaEm i- snarEm
45 cacing arSawEk insOpridO, ikakverO saprOp yadO
sapikyOn
46 cium ~nas, ya- nas, skO- nas
we-nas i- Sum
47 cuci pap- ap we-papap, we wandwan
b- y- an, kO-ban
48 daging kraf kraf kraf
49 dan kukEr ma kukEr, kurk
50 danau war bekray war bekray, kyOn
kyOn
51 darah rike rik rik
52 datang r- y- ama, wamuma
wE- rama, wi-r-y-ama, ya-rama
r- y- ama, ra- rama, r-y- amuma
53 daun ay- rame ram, rame, undam
ram, undam
54 debu fafEn fafEn fafEn
55 dekat f-y- aname we-fanam f- y- anam
56 dengan kukEr, kukrO kukEr ma
57 dengar r-y-OwEr, ra-y-OwEr, kO-rOwEr
we-rOwEr r-y-OwEr
58 di dalam rOdO, r-y- OdO we-rO dO dO, vOndum
59 di mana r- y- Oy sO we-rO ryO, r-y-O ryO
r- y- Oy sO
60 di sini dine we-rO dine, dine dine
61 di situ diwa we-rO diwa, diwa
diwa
48
No. Berian Nusi (7)
Samber (8)
Warsansan (9)
62 dada andEr andere andEr kOr 63 dingin i-Sufe, wa- Suf,
skO- Suf we-Sufe Suf, i-pnunEk
64 diri (ber-) u- rEs, yO- rEs, wO- rEs
we-yO- rEs dO- rEs
65 dorong pampum we-pampum, pampum
p-y- ampum
66 dua suru suru suru
67 duduk kwayin we-kone kwayin, k-y- On
68 ekor puray puray puray
69 empat fyak fyak fyak
70 engkau aw aw aw
71 gali vay we-vay bay, dyay
72 garam masEn mas-masEn masEn
73 garuk ya-rar we-snaw i-snaw
74 gemuk, bye bakEn mafEn bakEn lemak
75 gigi nakOr nakore, nakOr nakOr
76 gigit da-rEk da-rEk, we-ya rEk
da-rEk
77 gosok i- pyOs, wa- pyOs
we-pyOs i-pyOs
78 gunung bOn, bOnuk bOn, urEk bOn, bam
79 hantam ya- mun m-y-un, we-mun
mun
80 hapus i- pyOs we-pyOs O- pyOs 81 hati kEn swarusEr, werO snE- ri
49
No. Berian Nusi (7)
Samber (8)
Warsansan (9)
snE- war
82 hidung snOni- msi snOni-kOr, snOni-kOre
snOni kOr
83 hidup i-vye?, kEnEm we- kEnEm i- bye
84 hijau r-y-umEk we-rumEk r-y-umEk
85 hisap wa- SOre, ya- SOre
we-sOsEf, i- SOr, SOsEf
86 hitam p-y-aysem we-paysEm p-y- aysEm, paysEm
87 hitung ya- kOr we-kOr, kar-kOr k- y- Or, kar kOr
88 hujan rep i-myun, wE-kEm
mEkEm
89 hutan sup sup sup
90 ia i i, i-kakO i
91 ibu awin awin awin
92 ikan in in in
93 ikat f-y-Es we-yavEk fEs
94 ini ine ine ine
95 istri swa- ri swa-ri, binabuk swa- ri
96 itu iwa iwa iwa
97 jahit ya- sip we-sip sap sip, isip
98 jalan ~nan ~nan ~nan 99 jantung barmOr barmOr barmOr
100 jatuh ya- sapi, i- sapi we-sape i- sapi
101 jauh viGgwane we-kaki, we-we- swafe
viGgwane
50
No. Berian Nusi (7)
Samber (8)
Warsansan (9)
102 kabut nda fyO afyO d- afyO
103 kaki wE- min wE- min wE- min
104 kalau baydO kada ryaysO
105 kami, kita GgO kame ko GgO 106 kamu skO mko, mu |mgO 107 kanan wadaku baraku raku
108 karena snarO snar kukrO
109 kata (ber-) wa- wOse, ya- wOse
wi-ya-bOse rOsawa kOfni
110 kecil i- baba, kasun kasun kasun
111 kelahi (ber-) ma- mun we-wamun-mun papik, papike
112 kepala bu- kOr bu-kOr bO- kOr
113 kering i- SOre we-SOr, we-pnus
i- SOr
114 kiri vardasare varasare rasar
115 kotor r- y- adir we-vye ba r-y- adir
116 kuku bey vrampin bey, wempin bey
bey
117 kulit kEf kife kef, kif
118 kuning na~- nare we-nare, we-nar ~nar 119 kutu uk uk, wuk uk
120 lain vese vese i-vese
121 langit mandEp mandEp, bOyaswa
mandEp
122 laut sOrEn vOnda, sOrEn sOrEn
123 lebar da-vame we-ba we-wOndi babah
51
No. Berian Nusi (7)
Samber (8)
Warsansan (9)
124 leher sasu- kOre sasu-kOr sasu-kOr
125 lelaki snOn snOn snOn
126 lempar s-w-oy, ya-soy we-sO, s-wO SO, kwam 127 licin da- kyuke we-ya-kyu kew da-kyuwEk, i-
kyuwek 128 lidah ramar ramar ramar
129 lihat ya- mame m-y-am, we-mame
m-y-am
130 lima rim rim rim
131 ludah aninEf aninEf aninEf
132 lurus da-vyObEr we-ya-vyObEr da- vyObEr, da-fuf
133 lutut wEpur wEpure wEpur
134 main ya- fnak, kO- fnak
we-fnak, far- fnak
fnak, i- fnak
135 makan ya- nan we-nan, wan kO- nan
136 malam rOb row rOb
137 mata mga- mOr mga-mOr |mga- mOr, ma- mOr
138 matahari Or Or Or 139 mati i-mar, ya- mar,
skO- mar we-mar, mar-mar
i- mar
140 merah rike we-rik i- rike, i- rik
141 mereka skOw skO, si-va skO
142 minum yi- nEm wi-nEm, we-i-nEm
yi- nEm, wi- nEm, di- nEm
143 mulut svadOn svadOn svadOn, swayOy
144 muntah bayOrEm, b- y- we-bayOrEm rawOrEm
52
No. Berian Nusi (7)
Samber (8)
Warsansan (9)
ayOrEm
145 nama snOn snOn snOn snOn, snOri snOn snOn
146 napas kaGgenem ma-na-nay, we-mnay, i-mney
kEnEm
147 nyanyi i-disEn, ya- disfEn, skO-disEn
we-disEn i- disEn
148 orang snOGgaku snOngaku snOGgaku
149 panas i-sam we-sam, sam-sam
i- sam
150 panjang i- kwane we-kaki i- kwan
151 pasir yEn yEn yEn
152 pegang ya-kin, ya- kine w-ufe, we-y-ufe, y-ufe
d-uf, d-ufe
153 pendek i- kwam ba, i- knam pu
we- knampu i- knampu
154 peras ramEs, r-y- amEs
we-y-OmEs, d-OmEs
dO- mEs, kO- mEs
155 perempuan bin, bine vine bin
156 perut snE- mbri, snE- ri snE- war snE- war
157 pikir ka- kara s-warusEr sO- warusEr, sO- warus
158 pohon ay ay ay knam
159 potong k-w-Or, ya-kOr we-mbuk, ya-kOre
k- y- Or, k- w- Ore, k- w- Or
160 punggung dOkOre dOkOre erday pum
161 pusar snepOs snepur snepum
162 putih i-pyOpEr we-pyOpEr pyOpEr
163 rambut pik pik snOm buryam
53
No. Berian Nusi (7)
Samber (8)
Warsansan (9)
164 rumput avris avris avris
165 satu isEr OsEr eser, OsEr
166 saya aya? aya aya
167 sayap vrapEr prEr prEr, prere
168 sedikit ker Ggun mok, nEs ker mgun, erkmun
169 sempit i-fy- Os, i- fyOse we-fyOs fyOs
170 semua si-kame na-kame kO- kame
171 siang OrkOk mEsEr, i-snay i- snay 172 siapa insey ri vinsei(perempua
n) mansey, manseysO
173 suami sway snO~nabuk, swa-ri
swa-ri
174 sungai war wedaf war bekray ware kmun, wariba
175 tahu ya- fawi, kO- fawi
fawi, i-fawi, wa-fawi
ya- fawi
176 tahun Saran, pasibarEk Saran Saran, pasi barEk
177 tajam i- sar we-sar sar, i- sar
178 takut ya- mgake, kO- mgake
we-mgake, ya-mgake
|- mgake
179 tali kavray kavray kavray, avray
180 tanah saprOp saprOp saprOp
181 tangan vramin vramin vramin
182 tarik ya- yEr, kO- yEr we-paw, kO-paw paw, i-smEr
183 tebal i- kpOre, i- kpOr we-kpOre, we-kpOre
i-kpOr
184 telinga knani knaram, knani neram, nerame
54
No. Berian Nusi (7)
Samber (8)
Warsansan (9)
kOr
185 telur pnOr pnOr, pnOre pnOr
186 terbang i- rOb we-row i-rOb, r-y- Ob
187 tertawa ya- mbrif, wa- mbrif
we-mbrif i- mbrif
188 tetek sus sus sus
189 tidak rOba? arOp OrOba 190 tidur yE- nEf, kE- nEf de-nEf, pe-nEf dEf, dE- nEf
191 tiga kyOr kyOr kyOr
192 tikam (me-) ya- wan, i- wan, skO- wan
si-yO?, p-y-us, i- wan
193 tipis i- srEpEk we-srEpEk i- srEpEk, mbrEpEk
194 tiup ya- wuf, i- wuf i-wuf, we-wuf, ya-wuf
i- wuf
195 tongkat aGgyOn aGgyOn, we-kyOn
aykyOn, aykyOne
196 tua mansar, i- mgu, i- myas
sinan mansar, i-mgu, binsar
197 tulang kOr kOr, kOre kOr
198 tumpul k- y- OvEr, k- y- OvEr
we-kOvEr i- sar ba
199 ular ikak iba ikak ikak
200 usus snE- war snE- war weduf snEwar eba, snEwar kasun
201 alis mga- bur mga-bur mabey bur
202 bahu dOkOr, rOkOr erday erday
203 betis wE- sOp wE- yOf wE- yOf 204 bibir s- warur s-wardif swardif
55
No. Berian Nusi (7)
Samber (8)
Warsansan (9)
205 bulu bur bur, pik bur
206 bulu mata mga- mOr bure mga-bur |mga- bur bey 207 cambang i- mam i-mam bur wur, ur
208 dada dare andEr andEr kOr
209 dagu urwabu ur-baw ur, wur
210 dahi randar andar-kOr andar
211 gigi nakOr nakOre, nakOr nakOr
212 gusi mansrOm nawar nawar
213 hidung s- nOni s-nOni-kOr s-nOni kOr
214 ibu jari mvrampin sinan vrapar sinan
215 janggut i- mam i-mam wur bur, bur ur
216 jari mvrampin vrampin vrapar
217 jari manis mvrampin vrampin bekanesi
vrapar i- pyum
218 jari tengah mvrampin werO fadu, vrampin bekaki
vrapar fadu
219 kelingking mvrampin kanEs
kanEs vrapar kanEs
220 kaki wEmin wEmin wEmin
221 kepala bu kOr bu kOre bukOr
222 keringat Sayan Sayane, Sayan, dOmEs
dOmEs
223 kerongkongan kakOrEm arOrEn arOrEn
224 ketiak brabaw vrawaw vravap 225 kuku bey vrampin bey,
wempin bey bey
226 kulit kef kif, kife kef
56
No. Berian Nusi (7)
Samber (8)
Warsansan (9)
227 kumis i- mam i-mam bur ur
228 langit-langit swadOn swayOy bO? 229 leher sasukOr sasukOr sasukOr
230 lengan arda vrayOf vrayoy
231 lidah ramar ramar ramar
232 ludah anin aninEf aninEf 233 mata mga- mOr mga-mOr |m- gamOr 234 mata kaki mga- mOr
wEmin wE min pnur, vrampin pnur
mga- mOr wEmin
235 ompong i- mbru we-kpoy, we-mufEr
i-mbruy
236 otak akuk awuk akuk
237 paha wEsOp wEsOp wesOp, weyOf
238 pantat kOdOn kOrOdOn, krOdOn, krO- ri
kOdOn
239 paru-paru barmOr kEn, bar pisEn bar pisEn 240 pelipis mgabey,
knampampyan mabey
241 pergelangan tangan
fasfis fawfiwEs vrampin
fasfis
242 perut snE- ri snE- war snE- war
243 pinggang sifEr sifEr fadu
244 pinggul sifruf fwar sifEr
245 pipi fOfEr fOfEr kna fOfEr, fOfEr
246 pundak Erda Erday pum Erday 247 pusar snE- pOs snE- pum snE- pum
57
No. Berian Nusi (7)
Samber (8)
Warsansan (9)
248 rambut pik pik, buryam snOm buryam, buryam
249 rusuk dar, dare dar, dare
250 siku vrapur vrapur vrapur 251 tangan vramin vramin vramin 252 telapak tangan vrasibam vrabam brawer
253 telinga knani naram, snani kOr neram
254 telunjuk vrampin vrampin we-kur vrampin bekur
255 tengkuk (kuduk)
sasu kOr, warpur i-krar
256 tubuh bakEn bakEn bakEn
257 tulang kering kOr wE pur wepambOk
258 tumit wEbur we wam, we kuwEr
wekuber
259 tungkai wE- si wE min wE min 260 ubun-ubun kmaf maf masf, mawOsf
261 urat urk urEk, ur urEk
262 wajah warpOn warpOn mamam
263 kakak vEba vEba vEba 264 kakak laki vEba veba snOn vEba snOn
265 kakak perempuan
vEba veba vin vEba bin
266 kakak laki-laki ayah
sinam vEba, kmari bebay
kma veba may ba
267 kakak perempuan ayah
sna- ri vEba, sna- ri bebay
sna veba snay ba
268 adik srar wedar, veknik kasun, asun
58
No. Berian Nusi (7)
Samber (8)
Warsansan (9)
269 adik laki-laki ayah
may kasun makasun makasun
270 adik perempuan ayah
sna- ri kasun sna kasun snakasun
271 anaknya cucu puy, kpu up kpu, pu
272 besan bame, bam bam bam
273 cucu kpu kpu kpu
274 ipar rifyO rifyO rifyO
275 ipar laki-laki rivyO snOn rifyO snOn rifyO snOn
276 ipar perempuan
rifyO bin rifyO vin rifyO bin
277 kakek apus apus, pu snOn apus, apus snOn, kpu snOn
278 nenek apus apus, pu vin apus bin
279 menantu imbikin, mambikin
manbikin, imbikin
imbikin, mambikin
280 mertua imba~nO, mamba~nO
mamba~nO, imba~nO
imba~nO, mamba~nO
281 ponakan fnoy fnO fnO
282 angkuh wa-rarEr d-ar-ar-Er, weya-rarEr
i- rarEr, binOwi
283 bagus i- pyum we-pyum i- pyum
284 bengkok k-y- aprOwe, k- y- aparawEr
we-kaparow, we-yayawEn
k- y- aparawEr
285 berani mambri mambri i-bri
286 berbulu vye bure snOm bur iyam vye bur bur
287 bersih i-srEn we-srEn i-srEn
59
No. Berian Nusi (7)
Samber (8)
Warsansan (9)
288 bijaksana i-srEn we-kaku i- fawi nanEm
289 biru r-y-umEk, r-y-amEn
we-rumEk r-y-umEk
290 bodoh i-fawi ba we-fawi ba i-fawi ba, i-fawi wa
291 boros i- fnak i-karam bram-ba sibrO fasawsaw
292 botak i- vyOr we-vyOr, we-vyOr
i-vyOr
293 buta mam ba we-mam ba m- y- amba
294 cepat fasaw sambErEn, fasaw
sambErEn
295 cerdas i- fawi, f-y-awi nanEm
we-fawi nanEm i-fawi nanEm
296 coklat s-anirEf SaSEk 297 gampang i- pyan we-pyan dam i- pyan
298 gelap p-y- ampan pampan p-y-ampan
299 gemuk bye bakEn, iba bak beba mavEn
300 halus i-myarEn, myawar
i-pyum ba yarEn, m-y-arEn
301 harum i-dirEf we-snar|m pyum
i-snar mapan
302 haus ya- mbrOwe we-mbrow, ya-mbrow
i-mbrOwe, i-mbrow
303 hemat karam bram karam bram i-fawawi, ar|ndam
304 jelek i-pyum ba we-pyum ba i-pyum ba, i-bye ba
305 kaku i-kpnase we-kandOr ba p-y-akrEk
306 kasar i-bye ba we-pyOme, we-pyOm
nEr myamba, i-myarmba
60
No. Berian Nusi (7)
Samber (8)
Warsansan (9)
307 kaya ~nana, nuwana ~nana, we-nana ~nana 308 kelabu dafyO, p-y-
ampan i-snay we, fafEn fafEn
fyak mbakEn
309 kembung i- pis we-pyam i- pis
310 kempis i- krurEn we-kafsOs i-pnOk ba
311 kikir ~nambabe we-nababe, nuwa babe
dana byeba, da- nfambram
312 kuat sambraf we-sambraw sambraf 313 kurus i-srEpEk ve ba wamgun k-y-akOr, r-y-
adar 314 lama f-y-OrO f-y-Ore f-y-OrO
315 lambat kawane, vye ra-riyEr
u-ryar, bebe a-ryEr
sambEr mba
316 lemah sa- mbraw ba we-sa- mbra ba s-ambrap ba, i- kpOk ba
317 luas i- kwane we-ba we-bOndi ba ba
318 malu i- may, ya- may wa-may, we-may, ya-may
i-may
319 manis m-y-arndEn marndEn m-y-arndEn
320 manjur nanik aryawin vesamraw
roygaku
321 marah ya- msOre we- msOr, ya-msOr, sOr
da-rmOm, dO - rmOmEn
322 merah hati i- rike we-rik pyum sne berik
323 miring i-fnEwEr we-fnEwEr i-fnEwEr
324 miskin ~nana na ba we-nana ba, we-nana ba
~nana ba
325 muda b-y-abO we-babO b-y-abO, kamur
326 mudah bangun i-kwOk fasaw i-sambEr fawek ya-ndOr, i-
61
No. Berian Nusi (7)
Samber (8)
Warsansan (9)
wOke kandOr
327 pahit sarwar i-sarmar sarwar, i-sarmar
328 pangkal kapuk fuware, fuwar, wawar
knam
329 pemalas i- myarm ba myarm ba myarm ba
330 pemalu i-mam yay we-may, me- may
i-mam yay
331 pemarah i-masasOre we-ma sasOre i-masasOr
332 pemurah i-fur pyum we-va nabye bye nabye
333 pinggir andir kar, kare andir
334 pintar i-fawi, i-fawi wawi
we-fawi nanEm i-fawawi nanEn
335 rajin i-myarEn we-myarEn i-myarEn
336 rakus i-nambri, ya-nambri
we-vaw wabri, we-nambri
i-nambri, dafdavEr
337 ramah i-vur pyum we-ya awawEn SOwi 338 rendah i-kak iba we-knampu, we-
ra wesOp dwas
339 ringan i-srawEn we-srawEn ~nanan 340 sabar i-myar nasusEr we-ve awavEn sneprey
341 sakit ya-dufe we-duf, we-dufe i-duf, daf duf
342 salah Sasar Sasar Sasar, sasar 343 sehat i-pyum we-pyum, we-
duf ba i-kprey
344 sopan kenbe pyum kenbe pyum SOwi 345 sulit sam swene we- sam swEn i-pyum ba, i-
fawi ba 346 takut i-mgake, ya-
mgake we-mgak, wa-mgak, ya-mgak
imgak, imgake
62
No. Berian Nusi (7)
Samber (8)
Warsansan (9)
347 tegak d-abyObre, d-abyObEr
we-yabyObEr d-afuf
348 tenang fasise fasis fasis
349 tengah fadu fadu fadu
350 terang i-snay sa-n-anay, we-nay, i-snay
i-snay
351 terkejut k-y-andOr kandOr k-y-andOr, kandOr
352 tidak adil k-y-aku ba k-y-aku ba bemirin, k-y-aku ba
353 tidak buta i-praf ba m-y-am ba, m-y-am
m-y-am ba
354 tidak malu i-may ba i-may ba, i-may ba
i-mamiyay ba
355 tidak sabar m-y-arn nasus|r ba
b-y- ayaw ba i-waf ba
356 tinggi k-y-aki we-kaki kaki
357 ujung ka-dwOr wa-war pEmbEr
358 usang f-y-OrO f-y-OrO, kwar i-bye ba
359 ambil y-une w-une y-un, k-un, w-un
360 angkat (me-) ya-kanow, wa-kanow
wa-kanO i-now
361 asuh (me-) Sasus m-y-am warEk, f-y-arkOr
farus
362 ayun k-y-af kafe we-way, we-wava
i-yow, i-mEr
363 baca i-waSa wewe- waSa waSa
364 bangun i-kbOke we-kwOke i-kbOk, i-kbawEs
365 berak ya-kapu, i-kapu we-kapu, kapu k-y-apu
63
No. Berian Nusi (7)
Samber (8)
Warsansan (9)
366 bopong f-y-OravEn f-y-OravEn, awen, avEn
f-y-OravEn, fOravEn
367 buang i-sawEn we-sawEn i-sawEn
368 bujuk d-aSus we-farus d-aSus, f-y-aSus
369 buka i- sEvEn we-sEvEn, s-w-EvEn
sEvEn
370 didik (me-) f-y- arkOr f-y-arkOr, we-farkOr
farkin
371 dukung (gendong)
k-y-apOk, k-y-apOke
farawEn k-y-apOk, kapOk
372 gandeng kife we-pOf da-wrEpEn
373 gantung k-y-afe we-kafe, we-kaf k-y-af
374 genggam i-srEpEn, ya-mgEpEn
w-y-am gEpEn duprEpEn, dupEr
375 henti (ber-) i-mnay we-mnay i-mnay, i-mnay su
376 hirup ~nas, ya-nas we-nas, w-y-er, i-mnas
i-mnay
377 hitung (dalam hati)
k-y- Ore we-kOr dO snEwar
k-y-Or
378 ingat i-swarEpEn, ya-swarEpEn
we-swarEpEn i-swarEpEn
379 injak da-rEf we-ya-rEf da-fEr
380 intai m-y-amam we-ya-fafOf m-y-amame, m-y-amam
381 jilat r-y- ewEr we-rew yEp, r-y-EpEn
382 jongkok k-y-ayin bekay mbepur k-y-On sasOr
383 junjung we- kanow wOrOwu kOr
i-sOr, i-sOre
64
No. Berian Nusi (7)
Samber (8)
Warsansan (9)
384 kelahi (ber-) mamun we-mamun -mun
mamun, m-y-amun
385 kencing sampO we- sampO sampO 386 kulum r-y-EpEn we-sOsef r-y-EpEn
387 kunyah m-y-amam we-mamam ~nam namen 388 ladang (ber-) da-mOm we-fur yaf da-mOm, i-
furyape 389 larang (me-) i-dwarEk ya-myOf, i-
myOfe SOpEpEr
390 lari i-frar we-frar, ya-frar i-frar, frar
391 lepas r-y-ire pEr p-y-ir
392 letakkan rire, i-kram niwir wEsOp wire, wir
393 letus (me-) i-kpefe, i-kbOse we-kpefe, we-kpefe
i-kpefe, pefe
394 lirik m-y-am karise we-faku m-y-am arandir
395 lotot (me-) m-y-amam we-ya- rbikEn daya? |mgamOr
396 ludah (me-) d-aninEf we-ya-ninEf d-aninEf
397 lupa vye f| ndEr, ya-bef| ndEr
we-prO, ya-fEndEr
farandEr
398 mandi ya-masi, ya-rOne
we-ya-rOn, ya-rOn
masi
399 mandikan (me-)
ya- masiyi, i- masiyi
ya-masiyi, ya-rOni
i-masiyi
400 mimpi (ber-) m-y-afu? mafu m-y-afu, mafu
401 muntah bayOrem wa-yOrEm bayOrEm, b-y-ayOrEm
402 naik nd-eke w-eke d- Ek, d-eke, w-eke
65
No. Berian Nusi (7)
Samber (8)
Warsansan (9)
403 nyala (me-) i-snay we-nay, i-snay i-snay, isak
404 nyenyak de-mOsEr we-yEm smOsEr i-mOsEr
405 panah (me-) i-kfO? ya-kfO i-kfO
406 panggil y-Ore, s-Ore we-yOre, y-Ore d-Ore, w-Ore
407 pejamkan mata
d-arufe we-y- aruf Gg-amOr
i-ruf mambOr
408 peluk da-wrEpEn, f- y- OrEpEn
we-fOr i-kpurEpEn, fyOrEpEn
409 pergi r-w-amura, r-y-amura
we-ramura, r-w-amura
r-y-amura, mura
410 picingkan mata
mam arOrEf ya-mambe wOndiwa
m-y-am fawase
411 pikul v-y-ar we-var, we-var, ya-mar
vyar
412 potong k-y-Ore, k-y-awuk
we-muk k-y-Or, kore
413 pukul dOs, i-prere we-prEr, we-mun
m-y-un, mun
414 putus i-muk We-muk imuk
415 raba p-y-an pan p-y-an, pan
416 rangkul da-wrEpEn wa-ryur, ya-ryur da-wrEpEn, da-wEr
417 sandar f-y-akEr we-sOfEr, sOfEr f-y-akEr, i-kansandEnEm
418 selam ya-rOne, da-rOne, wa-rOne
p-y-arOn, we-ya-rOn besOf
d-arOn, d-arOne
419 senandung (ber-)
bye mnu mnu we-nurEm i-disEn mawun
420 sentuh kyarEn i-karEn i-kyarEn, pan
421 simpan i-kram we-yOvEk, we-kram
i-kram, i-krame
66
No. Berian Nusi (7)
Samber (8)
Warsansan (9)
422 simpuh (ber-) k-y-ayin wEpur bekay mbepur dupEr wEmin
423 suap (me-) f-y-an we-fan f-y-an, f-y-ani
424 suruh i-wan we-wane i-wan, i-wani
425 susui (me-) Sasus we- ya sasus Sasus, Sasusi 426 tanam k-y-akEr we-kEr, we-kEr k-y-Er, kwEr,
kuwEr 427 tangis (me-) k-y-anEs kanEs k-y-anEs,
kanEs 428 tari i-fyEr we-fyEr, we-
mas si-fyEr
429 telan y-OrEn d-OrEn, we-y-OrEn
d-OrEn
430 tungkup (-el-) d-Ove, y-Ove we-y-Ove sOp dObEpEn
431 tendang skOp, ye-skOp we-skOp ryOs
432 tenggelam i-mbrure we- msar i-mbrure, i-mbrur
433 terbenam s-un we-rir murbaw, we-y-Ofe
s- un
434 terbit i-sare we-k-w-avEs, we-k-w-avEs
dEk, deke
435 teriak dare we-Sow, we-y-are
dare
436 terima i-smay ya-smay i-smay
437 tidurkan vye ra dEnEf ibiyukifa dEnEf byeva denef
438 tinju k-y-uk we-kuk ska-kuk
439 tulis f-y-as, f-y-as fas f-y-as f-y-as, fas
440 tunjuk k-y- ure we-kure, kure k-y-ur
441 turun da-dO we-y- adO, w-adO, y-adO
da-dO
67
No. Berian Nusi (7)
Samber (8)
Warsansan (9)
442 tusuk k-y-us, i-wan we-kus i-wan
443 urut p-y-an pan we-pan da- kEm
444 usap i-pyOs we-pyOs i-swu? 445 akan mba riye na ive
446 atau rO vaydO vaidO sayri
447 belum rObayime arOwayim rObayim
448 besok mEsri\mEsEr mEsEr, mEsri mEsEr
449 dahulu fyOri wara, fyOri yava
wepOni wara fafis, fafiSapa
450 dari rya kEr rwa kerO, rwa rO riyO
ruwarO
451 di dalam ryO dO werO vandum dO?, bandum
452 di luar ryO bandi ve rO vandi vOndi
453 di sana ryO diwa werO di wa rO diwa, diwa
454 hari ini ras ine ras ine ras ine
455 jarang swaf swaf fyOrO, werakaki ba
swaf, SOs
456 kadang-kadang
nari nari fasawsaw ras, rasOma
457 ke rya be, rwa be, yara be
ruwava ve
458 kemarin mandOw ndi mandOf ndi mandOb nja
459 kepada farO farO farO
460 lusa ~nari isnai arwOri
461 pernah yara kwar imbOyi, imbO
462 sedang isa ise ise
463 sekarang ras ine kurine ras ine, fafis
68
No. Berian Nusi (7)
Samber (8)
Warsansan (9)
464 selalu rarya kwar ryamakEr rasras
465 seringkali rya kaki ryama ker, ker ras iser iser
466 sudah i-mnay kwar pOsakwar pOsa
467 supaya samay dO insama insame
468 tadi sandi ins-andi insandi, insanja
469 tetapi mbariye vape imvape, mbape
470 tiba-tiba fasaw mris kanandOr
69
No. Berian Nermnu
(10) Waromi
(11) Rumbin
(12)
1 abu fafEn fafEn fafEn 2 air war war, ware ware, bedOk
3 akar ay rarEs rarEs rarEs 4 alir (me-) i-mis i-dafe i-?i 5 anak rOmawa rOmawa rOmawa, snOn,
abOr 6 angin wame wam, wame wame, maduy
7 anjing rOfan rOfan, ma?ey rOfan, naf
8 apa rOsay rOsa, rOsariri, wObe
rOsay, inidO
9 api fOr fOr, apyam fOr, apyam
10 apung (me-) i-pyare i-pisEn i- pisEn
11 asap pawe paw, pawe pawe
12 awan rEp rEp mandEp, repepyOpEr
13 ayah amam amam amam
14 bagaimana movsai rOsasiri rOsaysO
15 baik i- pyum i-pyum i- pyum
16 bakar O- rap i-nanEm kO-rap, ya-rap, O-rap
17 balik pambar pambar, p-y-ambar
p-y-ambar
18 banyak na- bOre nabOr, nabOre na- bOre, supsap
19 baring b- y- arEk b-y-arEk ya-ba?Er
20 baru b- y- abO babO, b-y- abO babO
21 basah i- dOk i-dO? i-dO?
70
No. Berian Nermnu
(10) Waromi
(11) Rumbin
(12)
22 batu aruy aruy aruy
23 beberapa fis fis, barbOr fisiri
24 belah (me-) O- Es pambar pyewa?Er
25 benar a? u? au? a?u 26 bengkak i- byar i-byar i-byar
27 benih mOr mOr mOr
28 berat m- y- arvak m-y-ar ba m-y-ar ba
29 berenang d- as d-as, was das
30 beri vuk\ v- y- uk bemuma v-y-u? 31 berjalan i- mbran\ i-
mbrane wa-mbrane, wa-mbran
mbrane
32 besar i- ba i-ba, beba i- ba
33 bilamana fafisu ras sOsariri fafisu
34 binatang rOfan- fan rOfan- fan aywan
35 bintang um\ mak ma? ma? 36 buah bOn aybOn bOn
37 bulan paek payE? payEk
38 bulu bur\ snum bur yam
bur bur
39 bunga ay- pampEn pampEn pampEn, faman Or
40 bunuh mun\ kO- mun mun m-y-un
41 buru (ber-) kO- sam mandaf sam naf
42 buruk i- pyum ba i-pyum ba i- bye ba
43 burung man man man
44 busuk i- snarEm i-snarEm i-?pO?Em
71
No. Berian Nermnu
(10) Waromi
(11) Rumbin
(12)
45 cacing sapi?iyOn sapiSOn aSa?ew
46 cium O- nas nuwas O- nas, ya- nas 47 cuci O- pap\ kO-papap b-y-an, ban papap, p-y-
apap, kO- papap
48 daging raf raf raf, ?raf
49 dan ma wa-nan ma
50 danau wir se?imbOn danOsEn
51 darah ri?\ rike\ rik ri? ri?e
52 datang r- y- ama ruwamuma r-y-ama, ra- rama
53 daun papus rame rame
54 debu fafEn fafEn, afyO OrEf 55 dekat f- y- anam fanam f-y-anam
56 dengan kukEr mansEr yawEr ukEr
57 dengar r- y- OwEr rOwEr r-y-OwEr, kO- rOwEr
58 di dalam vandum r-y-OdO, r-y-O vandum
ri vandOm, ryO dO
59 di mana r- y- Oy sO r-y-O sO ryO ysO
60 di sini dine dine dine
61 di situ diwa diyi diwa
62 dada andEr Or andEr ?Or andEr Or
63 dingin i- pnunEk i- Suf, i-Sufe pnu?En
64 diri (ber-) dO- rEs wO- rEs wO- rEs, yO- rEs, kO- rEs
65 dorong p- y- ampum pampum pampum
72
No. Berian Nermnu
(10) Waromi
(11) Rumbin
(12)
66 dua suru suru? suru
67 duduk ya- yin wa- yin wa- yin
68 ekor puray puray puray
69 empat fyak fya? ?iyayin, k-y- ayin
70 engkau aw aw aw
71 gali v- y- ay bay kO- vay
72 garam masEn masEn masEn 73 garuk i- snaw wa- snaw O-snaw, ya-
snaw, kO- snaw 74 gemuk, mafEn i- ?raf, wa- ?raf ba?En
lemak
75 gigi na? Or na?Or na?Or
76 gigit da- rEk wa?Er da?Er
77 gosok i- pyOs a- pyOs pyOs
78 gunung wurEk bame, wu?er wu?Er
79 hantam m- y- un\ m- y- Os
mun f-y- anin
80 hapus i- pyOs wa- pyOs i- pyOs
81 hati snE- war en sne
82 hidung snOni- ?Or snOni ?Or snOni?Or, snOnisi
83 hidup i- vie\ i- ? EnEm wa- ?EnEm EnEm
84 hijau r-y -umEk r-y-u?Em r-y- u?Em, ru?Em
85 hisap r- y- Ome s-w-OsEf r- y- Ome
86 hitam p- y- aysEm p-y-aysEm, p- y- aysEm
73
No. Berian Nermnu
(10) Waromi
(11) Rumbin
(12)
paysEm
87 hitung y- Or\ k- y- Or wOr wa- wOr, ya- ?Or, O- ?Or
88 hujan nakEn i-myun mE?Em, rEp
89 hutan sup sup sup
90 ia i \ i- ya i-wu i
91 ibu awin awin awin
92 ikan in ine ine
93 ikat yavEk wa-ya?Ef O- ya?Ef 94 ini ine ine dine
95 istri swa bine swa
96 itu iwu iwa diwa
97 jahit i- sap sip uwasip i- sip, O- sip
98 jalan ~nan\ i- mbrane ~nan, sampa? ~nan 99 jantung barmOr barmOr barmOr
100 jatuh i- sapi sapi? sapi, O- sapi
101 jauh f- y- anam ba f-y-anam ba f-y- anamba, vinkwane
102 kabut afyO d-afyO, afyO? afyO? 103 kaki wE- min wE- min wE- min 104 kalau kada OrObaydO sape, insape
105 kami, kita ko Oyne Oyne, Oyne ame
106 kamu mko, mu mO?O mO?O
107 kanan baraku ra?u raku varaku
108 karena snar snar snar, snarO
74
No. Berian Nermnu
(10) Waromi
(11) Rumbin
(12)
109 kata (ber-) wa- wOse wa- wOs wOse, i- wOse, O- wOse
110 kecil i- bava asun, kapira kasun, i- bava
111 kelahi (ber-) p- y- ik ma- mun mbruse
112 kepala bO- kOr bO- ?Ore pO?Ore, vruri 113 kering i- SOr SOr SOr, pnase 114 kiri rasar rasar, rasare varasare
115 kotor i- pyum ba\ ~namas
ba r-y-adir m-y- amase
116 kuku vrampin bey bey bey
117 kulit ife Ef, efe efe
118 kuning ~ na- ~nar\ ~ na- ~nare
~na~na, ~na- ~nare ~nare
119 kutu wuk wu? wu? 120 lain i- vese vese? ebese
121 langit mandEp farSOs mandEp 122 laut sOrEn\ swan sOrEn, swan swan
123 lebar i- ryEr i-vam i-vame
124 leher arOrEn arOrEn, sas?Or arOrEn
125 lelaki snOn snOn snOn
126 lempar SO?\ SO swO?, ubEr i-sawEn, SO? 127 licin da- kyu kew daw kyu?Ef da-?yu?ew
128 lidah damar ramar ramar
129 lihat m- y- ame mame m-y- ame
130 lima rim rim rim
131 ludah aninEf aninEf aninEf
75
No. Berian Nermnu
(10) Waromi
(11) Rumbin
(12)
132 lurus da- fuf da-vyObEr, da-fuf
da-vyObEr
133 lutut wEpur wEpur wEpur 134 main i- fnak\ kO-
fnak wa-fna? i-fna?, O- fna?
135 makan O- nan wa-nan ya-nan, a-nan, O- nan
136 malam rOb rOb rOb
137 mata mam Or\ mamkOr
mam?Or ma-mOr
138 matahari Or Ori? Or 139 mati mar\ i- mar wa-mar O- mar 140 merah Sam ~nar i- ri?e, ri?,
Sam~nar Sam~nar
141 mereka s?O si-vu? si-va, s|?O
142 minum i- nEm wi-nEm i- nem, ya- yinem
143 mulut svadOn\ svadOn svadOn svadOn
144 muntah bawOrEm bawOrEm b-y-awOrEm 145 nama snOn snOn snOn snOn snOn snOn
146 napas i- mnay\ ma- na- nay
wa- mnay mnay, i-mnay
147 nyanyi i- disEn wa-disEn ya-disEn, O-disEn
148 orang snOn a?u? snOna?u? snOna?u? 149 panas i- sam sam i- sam 150 panjang i- ?wane? i-?wan, i-?wane i- ?wane
151 pasir yene yEn, aryEn yene, aryene
76
No. Berian Nermnu
(10) Waromi
(11) Rumbin
(12)
152 pegang ufe w-ufe d-ufe
153 pendek i- ?wam ba? i-?nampu, i-?nam i- ?nampu, i- ?wam ba
154 peras Omes p-y- ar e? dOmEs, r-y-amEs
155 perempuan vin\ vine bine bin
156 perut sasOp snEwar, sasOp sasOp
157 pikir ka- karay wa-wasEn yaray, i-swarOsEr
158 pohon ay ay ay
159 potong aru?\ k- y- aru w- Ore yOre, i-wapu? 160 punggung erday bOn Erday dO?Or
161 pusar snepum snepum, snepume
snepum, snepOs
162 putih i- mbray\ i-pyOpEr
pyOpEr pyOpEr
163 rambut bur\ snOmburyam
snOm buryam buryame
164 rumput avris avris avris
165 satu OsEr\ isEr OsEr OsEr\ isEr 166 saya aya aya aya? 167 sayap prEr prEr, prere prEr, prere
168 sedikit mok, nEs i-bOr ba erm ?mun
169 sempit i- fyOs fyOs, i- fyOs fyOs
170 semua i- ? ame si?ame, si?am O?ame 171 siang i- snay i-snay ?Or O?e 172 siapa mansei manseyri manseyri
77
No. Berian Nermnu
(10) Waromi
(11) Rumbin
(12)
173 suami swa- ri swa ri swa- ri
174 sungai waEr ware ware
175 tahu i- fawi wa-fawi i-fawi, kO- fawi
176 tahun - Saran pasibark
177 tajam i- sar sar sar
178 takut i- m a e ma?e? i-ma?e?, ya-ma?e
179 tali avray avray avray
180 tanah saprOp saprOp saprOp
181 tangan vramin vramin vramin, vra
182 tarik O- paw paw ?O- paw 183 tebal i- ?pOre pOre i- ?pOre
184 telinga ne? rame ne?ram, ne?rame na?rame
185 telur pnOre pnOr, pnOre pnOr, pnOre
186 terbang i- rOb wa-rOb, wi-rOb i-rOb
187 tertawa i- mbrif wa- mbrif mbrif, i- mbrif, O- mbrif
188 tetek sus sus sus
189 tidak arOba rO- rOb OrOba 190 tidur de- nEf\ e- nEf wE- nEf ye- nEf, e-nEf
191 tiga yOr yOr yOr
192 tikam (me-) i- wan wa- wan i- wan
193 tipis i- mbrE Ep i- mbrE ? Ep i- srE?Ep
194 tiup i- wuf wa-wuf i-wuf
195 tongkat an yOne a?~nOn, a?~nyOne an~nOne
78
No. Berian Nermnu
(10) Waromi
(11) Rumbin
(12)
196 tua mansar mansar, i-mbray mansar, i- mbray
197 tulang O?re Or Or, Ore 198 tumpul i- pup i- sar ba i- ?pup
199 ular i? a? e i?a?e i-?a?e
200 usus OwEr snE- war snE- war
201 alis ma? bur ma? - bur ma? - bur
202 bahu erday erday werday
203 betis wE- yOf wE- yOf wE- yOf 204 bibir s- waruy waru ef s- wardif 205 bulu bur bur bur
206 bulu mata ma? su? ef ma?- bur ma?- bur
207 cambang umis umis snumburyam
208 dada andEr Or andEr?Or andErOr
209 dagu wur wur wurf
210 dahi andar andar andar
211 gigi na?Or\ na?Ore na?Or na?Or, na?Ore
212 gusi narufEn narufEn narufEn 213 hidung s- nOni- ?Or s-nOni- ?Or snOni- ?Or,
snOni- si 214 ibu jari vrampin sinan vrampin sinan vrampin sinan
215 janggut bur yam umis wur bur
216 jari vrampin vrampare vrampin 217 jari manis - vrapar vrampin 218 jari tengah - vrapar vrampin
eve?yOr
79
No. Berian Nermnu
(10) Waromi
(11) Rumbin
(12)
219 kelingking vrampin anEs vrampin anes vrampin anEs 220 kaki wEmin wEmin wEmin 221 kepala bO ?Or bO?Or wO?Ore
222 keringat dOmEs dOmEs dOmEs 223 kerongkongan arOrEn arOrEn arOrEn 224 ketiak vravap vravap vravap 225 kuku vrampin bey\
wEmin bey bey bey
226 kulit efe\ if ef efe
227 kumis umis umis wur bur
228 langit-langit arnandu? a wOre bab swaridO
229 leher sasO?Or sasu?Ore sasu?Ore
230 lengan vrayOf\ vrasOp brayOy vrayOf 231 lidah damar ramar damar
232 ludah aninEf aninEf aninEf 233 mata mam Or mamOr mamOr
234 mata kaki wE papirew we?uber wepaw piwEr
235 ompong vye na?Or ba i-mbru?, na:rufEn
frO frO
236 otak wawuk wO Orbe?, Se? a?u?e
237 paha wEsOp wEsOp wEsOp, sifEr
238 pantat OdOn OdOn OdOn 239 paru-paru barmOr\ en barpisEn pisEn
240 pelipis ma? aris mabey ma?su?ef
241 pergelangan tangan
vrabOn fasfis vrabOn
80
No. Berian Nermnu
(10) Waromi
(11) Rumbin
(12)
242 perut snE-war\sasOp snE- war sasOp
243 pinggang sifEr Opray sifEr 244 pinggul dOsEr Orsinan sifrin
245 pipi fOfEr fOfEr fOfEr 246 pundak Erday Erday wErday 247 pusar snE- pum snE- pum snE- pum
248 rambut snOn buryam snOm buryam buryam
249 rusuk dar ndar dar, dare
250 siku vrapur vrapur vrapur
251 tangan vramin vramin vramin
252 telapak tangan vrabam vrabam vrabam
253 telinga ne? ram ne?ram ne?rame
254 telunjuk vrampin ar ure? wure yure
255 tengkuk (kuduk)
aw Or sas?Or afya awOre
256 tubuh ba? En ba? En ba? En 257 tulang kering we pambOk we pambO? wepambO? 258 tumit we ?uber we uber we?ubEr
259 tungkai wE min wE min wE min 260 ubun-ubun masf masEr masEf
261 urat wu? Ek wu? Ek wu? Ek 262 wajah warpOn i-pyum warpOn
263 kakak eba eba eba
264 kakak laki eba snOn eba snOn eba snOn, eba abOr
81
No. Berian Nermnu
(10) Waromi
(11) Rumbin
(12)
265 kakak perempuan
eba vin eba bine eba bin
266 kakak laki-laki ayah
may ba\ amam eba
sinan eba amam eba, amam bepOn
267 kakak perempuan ayah
avin eba sinan bine ba awin eba, awin epOn
268 adik asun asun asun
269 adik laki-laki ayah
amam asun makasun, amam asun
amam asun
270 adik perempuan ayah
avin asun awin asun awin asun
271 anaknya cucu pu\ pu asun apus up
272 besan bam\ bame bam bame
273 cucu pu pu? pu? 274 ipar rifyO ifyO?, rO?ir rifyO, rO?ir 275 ipar laki-laki rifyO snOn rO?ir snOn rifyO snOn
276 ipar perempuan
nayEk rOfyO bin rifyO bin
277 kakek pu\ apus snOn apus apus snOn
278 nenek pu\ apus vin apus bin apus bin
279 menantu mambi? en\ imbi? en
imbi?en, mambi?en
imbi?in, binbi?in
280 mertua mamba~nO\ imba~nO
imba~nO, mamba~nO
imba~nO, binba~nO
281 ponakan fnO? fnO? fnO
282 angkuh d- Owi\ d-awOwi\ d- ar- ar- Eri
wawO waw dOwi, darareri
283 bagus i- pyum i-pyum i-pyum
82
No. Berian Nermnu
(10) Waromi
(11) Rumbin
(12)
284 bengkok ya- prawEr ya-parawEr ya- prawEr 285 berani s- ambraf s-ambrap i- ~n?u? 286 berbulu vye bur bur vye burbur vye burbur
287 bersih i- srEn i- srEn i- srEn 288 bijaksana i- ?en pyum i- fawi nanEm fawi nanEm
289 biru r- y- u? Em r-y-u?Em r-y-u?Em
290 bodoh i- fai ba fawa wiba, wava wayrOrOf
i-fawi? ba
291 boros navrOk\ i- fawi i- kram pipi- ba
fafna? da-fafEr
292 botak i- vyOr i-prEf i- vyOr
293 buta i- ?praf \ m- y- am ba
i- ?praf prafe
294 cepat i- sambErEn wa-sambErEn sambErEn
295 cerdas i- fay nanEm\ bye pande
wa-fawi nanEm i-fawi
296 coklat SaSE? SaSE? SaSe?e 297 gampang i- pyan i-pyan i-pyan
298 gelap p- y- ampan\ pampan
p-y-ampan, pampan
p-y-ampan
299 gemuk i- baba mavEn, i- ?raf m-y-arwuf, bye ba?En
300 halus d- asase\ ba saraprEpEk
i-pyum, i-mnis da- rfyare, i-myarEn
301 harum i- snarEm pyum i-?dirEf, i-snarEm pyum
i-snar |mpyum, i- di?rEf
302 haus i- mbrow i-mbrOwe, i-mbrow
mbrOwe
83
No. Berian Nermnu
(10) Waromi
(11) Rumbin
(12)
303 hemat i- fawi i? aram bram
wam ~nOf bye ma?ime
304 jelek i- pyum ba i- pyum ba i- pyum ba
305 kaku i- ?OmananEn yOrmananEn i- ?mOme 306 kasar we- bOr bO?er i-mnis ba pya?re
307 kaya ~nana ~nana ~nana 308 kelabu f- y- afafEn SanirEf ya- dume
309 kembung i- pi\ i- pnO? i-pis i-pi?e
310 kempis i- ?mOrEf i-mOfEr i-?mOrEf
311 kikir da- nambram dam fambram dam nambram
312 kuat sambraf sambraf sambraf 313 kurus ya- ?re\ k- y -
akore ya- ?Or, ya- ?Ore ya- ?Ore
314 lama f- y- OrO f-y-OrO, i- ?war f-y-OrO
315 lambat v- y- e? ayar\ v- y- e awawur
sa-ryar, awawur bye awa wure, bye ayare
316 lemah i- ?pO? ba s-ambrap wa s-ambrap ba
317 luas i- ?ey i- ?ey i- ?ey, i- ba? 318 malu i- may i-may i-may
319 manis m- y- ardEn m-y-arndEn m-y-arndEn
320 manjur ya- ? u ini? ini? 321 marah i- rmOmen wa- rmOmEn |- msOre, i-
msOre, i-rmOmEn, e-rmOmEn
322 merah hati samyar ufba sar myar dadO sar myar bOse 323 miring i- fnEwEr i- fnEwEr i- fnEwEr
84
No. Berian Nermnu
(10) Waromi
(11) Rumbin
(12)
324 miskin ya- ?uba\ ~na na ba
~nana ba i-savarar
325 muda b- y- abO b-y- abO p-y- an
326 mudah bangun b- y- ir fasaw i-spapEr i-?vO? fasaw
327 pahit sarmar sarmar sarmar
328 pangkal pambEr rarEs nam
329 pemalas i- myarm ba myarm ba i-myarm ba
330 pemalu i- mam yay i- mam yay i- may
331 pemarah i- rar mOmEn i- rar mOmEn i-dar mOmEn
332 pemurah i- fur pyum i- saswar pebye
333 pinggir andire andire andire
334 pintar i- fay nanEm wa-fay nanEm i-fawi nanEm
335 rajin i- myarEn i- myarEn i- myarEn 336 rakus i- nambri wandaf davEr i- nambri 337 ramah i- fur pyum\ i-
ken pyum bye nabye, i- fur pyum
rari vevye
338 rendah i- ?ay ba i- ?nampu i-?a? i ba
339 ringan m- y- anane m- y- anane m- y- anane 340 sabar wa- wafari\
yOru wa-waf farm u?
341 sakit i- duf\ i- dufe wa-duf, daf-duf dufe, ya- duf, O- duf
342 salah Sasar Sasar Sasar 343 sehat i- ?prey daf duf ba, i-
parare i-prey
344 sopan vye SOwi i- SOwi SOwi 345 sulit sam swene sam swEn p-y-amba, sam
85
No. Berian Nermnu
(10) Waromi
(11) Rumbin
(12)
swene
346 takut i- m a? e i-m?a? i-ma?e? 347 tegak dOrs afuf d-afuf d- abyObEr 348 tenang fasis bye fasise,
fasasise fasis, i- ?nOn
349 tengah fadu fadu fadu? 350 terang i- snay i- snay i-snay, i-sna, i-
yare 351 terkejut i- ?andOr i-?andOr i-?andOr
352 tidak adil ya- ? a? u yO ba i-pyum ba f-y-adurum nis ba
353 tidak buta i- ?praf ba m-y-am ba, i-praf ba
i-praf ba
354 tidak malu i- may ba\ i- mamyay ba
i-mam yay ba i- may ba
355 tidak sabar vye sabar ba i-rar mOmEn, i-rar mOm ba
f-y-ar |m u ba
356 tinggi i- ?a? i i- ?a?i? i- ?a?i? 357 ujung pambEr\ a-
dwar pamber, a-dwOr ba bar
358 usang ye- mOse mOs- mOs mOse
359 ambil w- une\ w-ufe wune wune
360 angkat (me-) i- ?anaw\ O-?anaw
wa-?anow i-?anow, i-yer
361 asuh (me-) faras dus wasas yus f-y- aduru
362 ayun i- way\ yaw yow waf wafe i-yow
363 baca i- waSa wa- waSa i- waSa, vye waSa
364 bangun byir\ i- ?bawes wa- ?bO?e, wa- bawEs
i-? bawEs
86
No. Berian Nermnu
(10) Waromi
(11) Rumbin
(12)
365 berak ya- pu?\ k- y- apu
wa- pu? ya-pu?
366 bopong f- y- OravEn\ i-srOn
masaSus f-y-Ora bEn
367 buang i- sawEn wa- sawEn i- sawEn 368 bujuk d- embuk wa- saSus i-myarni
369 buka v- y- ase vase vi yase
370 didik (me-) f- y- ar Or far?Or f-y-arEn ini? 371 dukung
(gendong) i- ?apO? wa- pO? i-srOn
372 gandeng i- srEpEn\ i-? fin wa-vamvine a-vanvin
373 gantung k- y- afe\ y-afe y-afe y-afE? 374 genggam de- ? mEpEn wa-mapupEr,
amupEr da- ? mEpEn
375 henti (ber-) i- mnay wa- mnay i- mnay 376 hirup i- mnay be?bO nwas ~nas 377 hitung (dalam
hati) k- y- Or dO snEridO
wOr yOr, i- yOr
378 ingat i- wasen\ i- swarEpEn
wa-wasEn, wa- sparEpEn
i-wasEn, swarEpEn
379 injak da- rfEpEn\ de- ?EpEn
wa-rEf, wa-rfEpEn
da-rEf
380 intai mampaf\ mampafe
far ar ir dOfe
381 jilat r- y- Ef r-w-Ef r- y- Ef 382 jongkok k- y- ayin sasOr wan unEm yan unEm,
yayin 383 junjung i- sOr fam nam, farum i-sOre
384 kelahi (ber-) papi?e papi?, s-mamun r-y-apap pi?e
87
No. Berian Nermnu
(10) Waromi
(11) Rumbin
(12)
385 kencing sampO s-ampO?, s-w- ampO?
sampO
386 kulum y- EpEn rwamrOm r-y-am brOme
387 kunyah ~namen mam, wa- mnam, ~namnam
dan
388 ladang (ber-) da- mOm\ yave frurdO i-frudO? 389 larang (me-) i- dwarEk dOrwa?Er i-vri? wa?Er
390 lari i- frar wa-frar, farandar
i- frar
391 lepas p- y- ir pir p-y-ampEr
392 letakkan r- y- ir wire, wir r-w-iri
393 letus (me-) i- ?pefe pefe i- ?pefe 394 lirik m- y- am arandir m-y-am arandir m-y-am
arandir 395 lotot (me-) i- ? nOvEr\
pames p-y-amEs dabab bya?e
396 ludah (me-) d- aninEf i-ninEf, i-murEm
i-ninEf
397 lupa we- prO\ vyE f | ndEr
ye fndEr vEf|ndEr
398 mandi i- masi i-masi, wa-masi ya-masi, O- masi
399 mandikan (me-)
i- masiyi wa-masi pyani, i- masiyi
ya- masi yi
400 mimpi (ber-) mafu\ i- ?mafu mafu? mafu? 401 muntah bawOrEm bawOrEm,
rawOrEm pya OrEm, rawOrEm
402 naik d- e?e\ de?bebO w-e?e d-e?e
403 nyala (me-) i- sak\ i- sak i-sa? i-sa? 404 nyenyak d- EnEf mOsEr m-y-OsEr, def- m-y-OsEr,
88
No. Berian Nermnu
(10) Waromi
(11) Rumbin
(12)
mOsEr mOsEr
405 panah (me-) i- kfO?\ i- ?oy\ saren
i-kfO, p-y-ampam
i-?a?fO?
406 panggil w- Ori\d- Ori w- Ore dOre, dOrEpEn
407 pejamkan mata
p- y- ap anuf fe wa-rufe, wa-ruf i-rufe
408 peluk f- y- OrEpEn i-kpurEpEn, f-y-OrEpEn
i-?pur, f-y-OrEpEn
409 pergi r- y- a mura\ wa- mura\ ya- mura
fOr, fOrEpEn rya?, kOra
410 picingkan mata
m- y- am araryOf
m-y-am araf rufe
m-y- am araryOfe
411 pikul v- y- ar v-y-ar, var v- y- ar 412 potong y- Or\ y- Ore wOre, f-y-Ore yO- ?du, i-
wapu? 413 pukul m- y- un m-y- un m- y- un 414 putus i- mu? i-mu? i-mu? 415 raba p- y- anfay p-y-am faf yay p-y-an faf yay
416 rangkul da- wrEpEn ma?ar marmar da- wrEpEn 417 sandar i- ?ansandEm f-y-akEr, i-
?asandEnEm f-y-akEr
418 selam i- rOn\ i- ran rOn
wa-rOn da-rOne
419 senandung (ber-)
i- disEn mawawum
vye mnu mnu vye nunu
420 sentuh p- y- anir p-y-arni i-?yaEn
421 simpan i- ?ram wa-?ram, ramram
i-?ram
422 simpuh (ber-) d- u?pEr yunEm yer wepure
89
No. Berian Nermnu
(10) Waromi
(11) Rumbin
(12)
423 suap (me-) f- y- an beredan f- y- ane 424 suruh i- wani wa-wan i-wane
425 susui (me-) Sus\ Sasus Sasus Susi? 426 tanam yere wa- ?ere ya-?ere, yere
427 tangis (me-) y- anEs wa-nEs, wan anEs
ya-nis
428 tari wOr\ i- fyEr si-fyEr i-fyEr
429 telan fawase wOrEn d- OrEn 430 tungkup (-el-) d- Ove dObE? dObE? 431 tendang sO? Op bes Op sO? Op 432 tenggelam i- msar i-nsawEr i-mbrure
433 terbenam s- un i-Sun i-Sun
434 terbit d- e?e Ori de?e de?e
435 teriak d- are d-are d-are
436 terima nuway\ ya- nay i-smay wufe, saraw bebye
437 tidurkan vye ife dEnEf bere dEnEf vyey kEdEnEf 438 tinju s- u? a? u s- |a?u? ya-?u? 439 tulis f- y- as fas fas f- y- as 440 tunjuk y- ure w- ure y- ure 441 turun i- dO? wa-dO? i- dO? 442 tusuk i- wan wa- wan i-wan, yus
443 urut i- fyOr\ da-?Em wa- ?Em, i- fyOri da-?Em, f-y-Ore, dama?Em
444 usap i- sfu? wa- pyOs dire, yu?En
445 akan na ya-muma, i- i-nsape
90
No. Berian Nermnu
(10) Waromi
(11) Rumbin
(12)
nsape
446 atau vaidO rarisO i-?kuker, beSani
447 belum OrOba&im OrOba, OrOba yim
OrOba nim
448 besok mEsri mEsEr mEsEr
449 dahulu fyOrO fyOrO wepOn
450 dari rya kEr wa?erO, wam marO
ya?erO
451 di dalam vandum ryO dO ryO dO? 452 di luar vandi ryO bOndi ryO bOndi
453 di sana di wa ryO diwu ryO diwa
454 hari ini ras ine ras ine ras ine
455 jarang swaf swafe man unba
456 kadang-kadang
ras ras rasenasO man an un ba
457 ke ve rwa ve rwave
458 kemarin mandOf endi mandOb ndi mandOf ndi
459 kepada farO farO farO
460 lusa isnai arwOri arwOri
461 pernah ifawi? mbO, imbO yariri
462 sedang ise insape rya di
463 sekarang ni? ne? fafis ine ni?ine
464 selalu ryama Er yavavye?e be Sa?war 465 seringkali ker yamavavye?ba man an unba
466 sudah ivrOk\ imbO pOsa?, imbO ibrO?war
91
No. Berian Nermnu
(10) Waromi
(11) Rumbin
(12)
467 supaya insame rarisO insamaydO
468 tadi ins- andi insandi insandi, babOdam
469 tetapi vape imbape imbape
470 tiba-tiba babO?\ mris sOrama?babO fyOrO ba
92
No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)
1 abu fafEn fafEn fO- rO- rEf 2 air ware war\ b|dO ware
3 akar rarEs rarEs ay- rarEs 4 alir (me-) i-dafe i- dafe\ i- daf i‐dafe
5 anak rOmawa, kmun romawa rOmawa
6 angin wame wam wame
7 anjing rOfan, ma?ey maey\naf\ rOfan rOfan 8 apa sayri rOsay rOsay 9 api fOr, apyam fOr\ apyam fOr 10 apung (me-) i-pyar, i-pyare i- pyare\ i-
pisEn i- pyare
11 asap pawe, paw paw i-pawe
12 awan rEp mandEp rEp 13 ayah amam kamam kamam 14 bagaimana ryasO movsai movsai
15 baik i- pyum i- pyum i- pyum
16 bakar i-nanEm ya- un\ kO- rap\ rap
kO- rap
17 balik p-y-ambar pambar pambar 18 banyak nabOre, nabOr O- bOre\ na-
bOre\ kO- bOre na- bOre
19 baring b-y- a?Er barEk kO- barEk 20 baru b- y- abO babO\ b- y- abO b‐y‐abO 21 basah i-dO? i- dOk wOs 22 batu aruy aruy\ i- msEn karuy 23 beberapa besO isyadi fisi- rya
93
No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)
24 belah (me-) wEs wEs\ k- w- Es kO- kEs 25 benar ya?u a u k- y- aku 26 bengkak i-byar byar i- byar 27 benih mOr dwEr mOr 28 berat m-y-ar ba m- y- arvak m- y- arvak 29 berenang das as\ w- as\ O-
nure d- as
30 beri b-y-u? ya- vuk saswar
31 berjalan i-mbran ya- mbran\ wa- mbran
i- mbrone
32 besar i-ba? ba\ i- ba i- ba 33 bilamana rasa fafisu fafisu
34 binatang rOfan- fan rOfan- fan rOfam- fan 35 bintang ma? mak mak 36 buah bOn, aybOn bOn ay- bOn 37 bulan payE? paek paik 38 bulu bur bur bur 39 bunga pampEn ay- pampEn\
ay-smurEn pampEn
40 bunuh mun ma- mun\ ya-mun
ma‐mun, m‐y‐amun
41 buru (ber-) sam rasire\ ya- rasir\ samnif
sam sam
42 buruk pyum ba pyum ba\ i-pyum ba
i- pyum ba
43 burung man man man 44 busuk i-snarEm snarEm\ i- i- snarEm
94
No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)
snarEm 45 cacing sapi?iyOn anSawEk\
sapikiyOn arSawEk
46 cium ~nas O- nas\ kO- nan ~~nas 47 cuci b-y-an ban\O- bamban\
O-papap p-y-apap
48 daging raf raf kraf 49 dan anan ma ma 50 danau wOrey danOsEn waf 51 darah ri?e, ri? rik rike 52 datang r-y-ama r- w- amuma\ r-
y- amuma r- w- ama, y- ama
53 daun ram ram\ ay- ram ay- ram 54 debu OrEf fafEn fO- rO- rEf,
aymOn 55 dekat f-y-anam fanam\ wa -
snEfEr fanam, f- y-anam
56 dengan ur a? kukEr kukEr 57 dengar r- y- OwEr i- rOwEr \ da-
rOwEr ya-mnaf r- y- OwEr
58 di dalam r-y-OdO r- y- O dO vondum, dOwri 59 di mana risO r- y- Oy sO\
warpirO r- y- O sO
60 di sini isine yO dine\ rO dine dine 61 di situ ridiyi di wu\ di wa dya 62 dada andEr Or andEr Or andEr kOr 63 dingin i-pnu?En i- pnunEk i- pnunEk, i-
Sufe
95
No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)
64 diri (ber-) dO- rEs wO- rEs yO- rEs, wO- rEs
65 dorong p- y- ampum pampum pampum kO- pampum
66 dua suru suru suru 67 duduk ya- yin wa- yin wa- yin 68 ekor puray puray puray 69 empat fya? fyak fyak
70 engkau aw aw aw 71 gali v-y-ay vay kO- vay 72 garam masEn masEn masEn
73 garuk i- snaw wa- snaw kO- snaw 74 gemuk, i-ba, ba mafEn mafEn, i-
mafEn lemak
75 gigi na?Or, na?Ore na Or nakOr, i- nakOr
76 gigit da?Er da Er da- rEk 77 gosok i- pyOs d- is i- pyOs, d-is 78 gunung wu?Er bOn\ urEk\ u Er bOn 79 hantam yu? mun kO- mun
80 hapus i- pyOs O- pyOs pyOs, kO- pyOs 81 hati snE- war kEn kEn 82 hidung snOni?Ore snOni- Or snOni- kOr 83 hidup i- ? EnEm EnEm \ i-
EnEm\ O- EnEm kEnEm
84 hijau r-y-u?Em e- ru Em r-y-umEk
96
No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)
85 hisap i-SOre s- wOb sOsEf 86 hitam p- y- aysEm paysEm p- y-aysEm 87 hitung yOr w- Or k- y- Or 88 hujan mE?Em me em\ i- myun i- myun,
mEkEm 89 hutan sup, supedO sup sup 90 ia i-ri i i 91 ibu awin awin awin 92 ikan in in in, mamv|nay 93 ikat i-yave yavE? \ fEs kO- fEs, i-
yavEk 94 ini ine ine ine
95 istri swa, swa ri swa\ swa- ri swa- ri 96 itu iyi iwa iwa 97 jahit i-sip wa- sip i- sap- sip 98 jalan ~nan ~nan\ i- mbran\
wa- mbran i- mbrane
99 jantung barmOr barmOr barmOr 100 jatuh sapi i- sapi i- sapi 101 jauh vinmane,
vinwan viGkwane viGkwan,
102 kabut afyO afyO afyO 103 kaki wE- min wE- min wE- min 104 kalau ryasO kada kada
105 kami, kita O?ame ko ko 106 kamu mO?O mko, mu mko, mu
97
No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)
107 kanan bada?u? bada u raku 108 karena snar snar snar
109 kata (ber-) wa- wOse wOs\ wa- wOs da- wOse 110 kecil i- bava asun\ i- bava k- asun, i-
bava 111 kelahi (ber-) supi?e, spi?e mamun- mun\ p-
y- i pike, m - y- amun
112 kepala bO-?Or bO- ?Or bu- kOr 113 kering i- SOr i- SOr i- SOr 114 kiri badasar rasar rasar 115 kotor r-y- adir radir d- arwarEn 116 kuku bey bey vrampin bey 117 kulit ife? ef \ if kif 118 kuning ~na~nar i- na~nar ~nare 119 kutu wu? u? wuk 120 lain i- vese i- vese i- vese 121 langit rep rep farSOs 122 laut sOrEn sOrEn sOrEn, swan 123 lebar i- ryEr i- vame da- vam 124 leher sasu ?Or sasu- ?Or sasu- kOr 125 lelaki snOn snOn snOn 126 lempar yubur OsO \ wam s- wO, SO 127 licin da-sasa, dayu
we? da- ?yu we? da-kyuwEk
128 lidah damar ramar ramar 129 lihat m-y-ame, m-y- mam m‐y‐ame
98
No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)
am
130 lima rim rim rim 131 ludah aninEf aninEf\ OninEf
OmurEm aninEf, d‐aninEf
132 lurus da-byObEr da- vyObEr\ da- fuf
da- vyObEr
133 lutut wEpur wEpur wEpur 134 main i-fna? fnak\wa- fnak i‐fnak
135 makan anan nan\ i- nan\ O- nan
i- nan, kO- nan
136 malam rOb rOb rOb 137 mata ma-mOr ma-mOr mga- mOr 138 matahari Or Or Or 139 mati i- mar O- mar i- mar 140 merah Samyar i- ri?\ rik i- rike 141 mereka s|?O s?O\ skO si- va 142 minum i- nEm wi- nEm ki- nEm,i-nEm 143 mulut svadOn svadOn svadOn 144 muntah byay bayOrEm b- y- ayOrEm 145 nama snOn snOn snOn snOn snOn snOn 146 napas i-mnay wa- mnay knarEf, i-
knarEf 147 nyanyi dow wa- disEn i- disEn 148 orang snOna?u snOn na?u snOGkaku 149 panas i- sam i- sam i‐ sam
150 panjang i-?wan i- ?wan I‐kwane
99
No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)
151 pasir yene, yEn yEn yEn 152 pegang d-ufe w- ufe d‐ufe,da‐mEk 153 pendek i-?nampu i- ?nampu i‐ knampu
154 peras k-y- afOs w- amEs\ wa-fOs d- OmEs, k- y- aver
155 perempuan bin vin\ inay vin 156 perut sasOp sasOp\ snEwar snE- war 157 pikir i-wasEn wasEn\ i-
wasEn\ O- ?aray\ O- wasEn
s-warusEr,ka- kara
158 pohon ay ay ay i- knam 159 potong i-wapu? k- w- Ore i- wapuk 160 punggung erday dO?Or SifEr 161 pusar snepum snepum snepum 162 putih i- pyOpEr i- pyOpEr i‐pyOpEr 163 rambut buryam snum buryam snOmburyam 164 rumput avris avris avris 165 satu Oser OsEr OsEr 166 saya aya aya aya 167 sayap prEr prEr prEr 168 sedikit i-bOrba, e-
rkmun mok, nEs mok, nEs
169 sempit i- fyOs i- fyas i‐fyOs 170 semua si?ame, na?ame na- ?ame si‐kam
171 siang i- snay Or O? \ OrkOk i‐ snay, OrkOke 172 siapa manseyri mansei mansei
100
No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)
173 suami swa- ri swa- mbri swa‐ri
174 sungai war marey\ we?i \ war
ware
175 tahu i- fawi fawi fawi,I‐fawi,ya‐fawi
176 tahun Saran pasibar pasibarEk 177 tajam i- sar i- sar i- sar 178 takut i-ma?e? i- ?ma?e i- make 179 tali avray avray kavray 180 tanah saprOp saprOp saprOp 181 tangan vramin vramin ramin 182 tarik p-y-aw paw p- y- aw, p-y-
awi 183 tebal i- ?pOre i- ?par pOre,i- kpOre 184 telinga ne?rame ne?ram neram 185 telur pnOr pnOr pnOr 186 terbang i-rOb i- rOb i- rO, i- rOb 187 tertawa i- mbrif i- mbrif\ wa-mbrif i- mbrif 188 tetek sus sus sus 189 tidak OrOba OrOba arOb, arOba 190 tidur de- nEf [de- nEf\ de- nEf de- nEf 191 tiga iyOr yOr kyOr
192 tikam (me-) i- wan i- wan i- wan 193 tipis i- srEpEk i- mbrepe i- srEpEk, i-
mbrEpEk 194 tiup i-wuf O- wuf\ ya- wuf i- wuf
101
No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)
195 tongkat an~nOn a?~nOn \ an ~nOn aGkyOn 196 tua i- mbray mansar\ i- msar sinan 197 tulang Ore Or kOr 198 tumpul i?OvEr OvEr i- pup 199 ular i?a?e i?a? \ insef mOr ikak 200 usus OwEr snE- war snE- war 201 alis mabey kmaybey\
kmabe mga‐be
202 bahu werday werday erday 203 betis wE- yOf wE- yOf wE- doy 204 bibir swaru?ef s- wardif s- wardif 205 bulu bur yam bur buriyam 206 bulu mata ma-bur ma-bur |mga- bur 207 cambang umis bur bur knafOfEr snum
buryam 208 dada andEr Or andEr Or andEr kOr 209 dagu wur wur wur- kOr 210 dahi andar andar andar 211 gigi na?Or na?Or nakOr 212 gusi narufEn narufEn nafEn 213 hidung snOni?Or s- nOni- ?Or s- nOni- kOr 214 ibu jari vrapar sinan rapar sinan vrampin sinan 215 janggut umis wur bur bur 216 jari vrapar vrampin\
wempin rampin
217 jari manis vrapar vrampin rampin
102
No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)
218 jari tengah vrapar prapar fadu rampin fadu
219 kelingking vrapar anes anEs rampin kanEs 220 kaki wEmin wEmin wEmin 221 kepala bO?Ore bO ?Or bu kOr 222 keringat dOmEs dOmEs dOmEs 223 kerongkongan arOrEn arOrEn arOrEn 224 ketiak vravap vravap ravap 225 kuku vravap bey\ vrampim
bey vrampin bay
226 kulit ef if kife 227 kumis umis burbur buriyam
wurkOr 228 langit-langit nasOr wurbO swadO~navO 229 leher sasO?Or arOrEn sasu?Or sasukOr 230 lengan vrayOf vrasOf vrasOp 231 lidah damar ramar ramar 232 ludah aninEf aninEf aninEf 233 mata mamOr mamOr mamOr 234 mata kaki wepiwEr wE piwer wE piwer 235 ompong swaf, simbru i- mbru nafEn 236 otak a?u Or bey akuk 237 paha wEsOp wEsOp wEsOp 238 pantat OdOn OdOn kOdOn 239 paru-paru bar bar pisEn bar pisEn 240 pelipis napam pyam napampyam knavOvEr
103
No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)
241 pergelangan tangan
vrabOn vrabOn vradO
242 perut sasOp sasOp snE- war 243 pinggang sifEr sifEr sifEr 244 pinggul dOsur, dOsure Opray sifEr 245 pipi na- fOfEr fOfEr na- fOfEr 246 pundak Erday in wErday Erday 247 pusar snE- pum snE- pum snE- pum 248 rambut pi? snumburyam snOm buryam 249 rusuk dar dar dar 250 siku vrapur vrapur rapur 251 tangan vramin vramin ramin 252 telapak tangan vrabam vrabam rabam 253 telinga ne?ram ne?ram neram 254 telunjuk yure vramin\ far Or\
brapari? ur rampin ser
255 tengkuk (kuduk)
sasu?Or fwar aw Or sasu kOr fwar
256 tubuh ba? En ba? En bakEn 257 tulang kering epambO we pambO? we pambOk 258 tumit we?ubEr we ?uber we kuref 259 tungkai wE min we doy\ we min wE min 260 ubun-ubun masEf, masf masf\ mars masf 261 urat u?Er wu? Ek urEk 262 wajah warpOn barpOn warpOn,wOrpO
n
104
No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)
263 kakak eba? eba ayba, iba
264 kakak laki srar eba? srar eba\ srar snOn eba
eba epOn
265 kakak perempuan
bin eba? vineba\ srar vineba
vim bepOn
266 kakak laki-laki ayah
ma? eba? amameba kamam veba, mayba
267 kakak perempuan ayah
snayeba? avineba snay ba
268 adik asun asun iknik 269 adik laki-laki
ayah ma? asun amam asun kamam kasun
270 adik perempuan ayah
sna? asun avin asun avin kasun
271 anaknya cucu puri apus wup
272 besan bame bam\ mamba~nO\ imba~nO
bam- bam
273 cucu pu? pu? pu
274 ipar naye? rifyO rifyO 275 ipar laki-laki naye? snOn rifyO snOn rifyO snOn 276 ipar
perempuan naye? bin rifyO vin rifyO vin
277 kakek apus snOn apus snOn apus 278 nenek apus bin apum apus vin 279 menantu imbi?in,
mambi?in mambO?in\ imbi?in
mambikin
280 mertua imba~nO, mamba~nO
mamba~nO\ imba~nO
mamba~no, imba~no
105
No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)
281 ponakan fnO? fnO? ka- fnOm 282 angkuh fya? bun d- Owi d- ar- ar- Er 283 bagus i-pyum i- pyum i- pyum, i-kew 284 bengkok ya-parawEr ya- parawEr k- y-aparawEr 285 berani i-ma a? ba i- ma? awer mambri 286 berbulu bye burbur vye bur bur vye bur- bur 287 bersih i- srEn i- srEn i- srEn 288 bijaksana ya?u? i- faynanEm ka kaku 289 biru yu?Em r- y- u?Em r- y- umEk 290 bodoh ifay ba i- fai rOrOb\ i-fai
nam ba i- fawi ba
291 boros i-fafna? i- fafna? nafrO fasaw 292 botak i- vyOr i-prEf i- vyOr 293 buta m- y- amba i- praf\ m- y-am
ba m- y- am ba
294 cepat i- sambErEn i- sambErEn\ wa- sambErEn
fasaw, i- rurEn
295 cerdas i-fawi nanEm i- fay nanEm i- fay namEm 296 coklat SaSE? SaSEk SaSEk 297 gampang i-pyan i- pyan i‐pyan
298 gelap p-y-ampan ya- mpan rOb,p‐y‐ampan
299 gemuk mavEn, i-baba i- ?raf ye bye bakEn 300 halus dase d - asase m‐y‐awa
301 harum i-snar |mpyum snar|m pyum i- nsar|m pyum
302 haus mbrOwe i- mbrow\ ya- i‐mbrOwe
106
No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)
mbrow 303 hemat i- arambram i- dadu\ i- ?a
ram bram daGkar ndam
304 jelek i- pyum ba i- pyum ba i- pyumba, i-vye ba
305 kaku yOrsasu? i- padadOren i‐mgakake
306 kasar i-pyOm ba ye- wurwur i‐rarmOmEn, i- pyum ba
307 kaya ~nana ~nana ~nana 308 kelabu f- y- afafEn i- snay fafafEn i‐SaSEk 309 kembung i-Save i- fnOnEs i‐kababur,
kababur
310 kempis i-?mOrEf i- ?amabOb i‐krur
311 kikir pya?re? danambram gam fambram
312 kuat sambraf sambraf sambraf 313 kurus ya- ?Ore, ya?Or i- daf\ ya- ?re ya‐kOre 314 lama f-y-OrO awane\ f- y- OrO\
awan dwO f- y- OrO
315 lambat bye? awa awawur fawas
316 lemah i-myar mba, i- pO?ba
sa- mbrap ba ya‐mrab ba
317 luas i-riyEr i- ?ey dabame, dabam
318 malu i-may i- may i‐mam, i‐mam yay
319 manis m- y- ardEn m- y- ardEn m‐y‐arndEn 320 manjur ini? i- nik i‐kada, i‐nik
321 marah i-rmumEn i- rmOmen i‐msOre, i‐rar mOmen
107
No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)
322 merah hati iva nandi? i- ri?\ i- ri? rawO i- rike, snEwarik
323 miring i-myap i- fnEwEr i- krene 324 miskin ya-?uba ~naroy nOba\
sOvarar ~nararOb, ~nararO ba
325 muda b-y- abO babO\ b- y- abO b- y- abO 326 mudah bangun i- andOr wa- ?bO fasaw\
ya- ndOr i- kwOk babO
327 pahit sarmar sarmar sarmar 328 pangkal i- ?nam,
ra?ra?nam nam bavar
329 pemalas i-myarm ba ~nanOn p- y- apum, i- myarm ba
330 pemalu i- mam yay i- mam yay i- mam yay 331 pemarah i-dar mOmEn da- rar mumEn i- ma sasOre 332 pemurah i-saswar da- nabye\ v- y-
esyOwi i- saswar
333 pinggir andire, andir andir andir 334 pintar i-fay nanEm i- fawi nanem i- fawi 335 rajin i- myarEn myarEn i- myarEn 336 rakus dandaf davEr i- nambri dan\
dan dafdafEn i- na mambri
337 ramah i-frur pyum ye- SOwi\ SOwi i- saswar, i-pyum
338 rendah r-y-ar bab r- y- arbap r - y- abap, r-y- OsOp
339 ringan m-y-anane, m-y-anan
m- y- anan\ i- srawEn
m- y- anan
340 sabar wa-wafe i- swa suser\ fawas
108
No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)
awaven 341 sakit i- duf\ i- dufe duf i- duf 342 salah Sasar Sasar\ Sasar Sasar 343 sehat i-?prey i- prey i- prey, i- pyum 344 sopan SOwi SOwi\ ye-ababEn i- ma naf- naf,
ryavowEr 345 sulit p-y-amba, sam
swene sam swene\ i- pyam ba
i- sam swEn
346 takut i-ma?a?e ya- ?ma?e \ i- m a?e (i- mgake)
i- mgake
347 tegak d- abyObEr d- abyObEr d- abyObEr 348 tenang bye fasis fasis vye- fasis 349 tengah fadu fadu fadu 350 terang i- snay i- snay sa- na- nay 351 terkejut i-?andOr y- andOr kandOr 352 tidak adil bye ya?u ba a?a? uyO ba k- y- aku ba 353 tidak buta p-y-ampam ba i- praf ba i- fawi m- y-
am ba 354 tidak malu i-ma may ba i- may ba\ i- fay
may ba i‐mamyay m ba
355 tidak sabar i-waf waf ba v- y- abap ba ye‐ fawas ba
356 tinggi i-?a?i? i- a i i‐kaki
357 ujung bidwOm, a-dwOr ya- wEr wa‐war 358 usang m-y-armar i- ?war\ marway i- kwar kwa 359 ambil wune y- une\ w- ufe w- une 360 angkat (me-) wa-now wa- yEr wa- yEr, wa-
kanow
109
No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)
361 asuh (me-) f-y-aduru, f-y-anin
farasdus\ faduru i- farkOr
362 ayun af afe, af af i- way\ wa- yOw i- way 363 baca i-waSa wa- waSa i- waSa 364 bangun i-? bawEs wa- ?bO?e i- kbOke 365 berak ya-pu? apu\ ya- kapu k- y- apu 366 bopong da-bEn varabni f- y- OravEn 367 buang i- sawEn wa- sawEn\ wa-
sawni i- sawEn
368 bujuk i-myarni wa- sasusi wa- myarni 369 buka sEbEn s- w- EvEn s- w- EvEn 370 didik (me-) i-say far Or farkOr, f- y-
arkOr 371 dukung
(gendong) i-srOn, i-?apO? asbek\ kapOk\
amar i- kapOk
372 gandeng sua-?fin O- ?fin dave, da-wrEpEn
373 gantung y-afe y- afe y- afe 374 genggam brabam da- ?em upEr\ da-
m upEr da- m kEpEn
375 henti (ber-) i- mnay wa- mnay i- mnay 376 hirup i-?narEf i- mnay ~nas 377 hitung (dalam
hati) k-y-Or yOr\ yOr dOsneri k- y- Or
378 ingat i-wasEn i- swarEpEn\ swarEpEn
swarEpEn
379 injak da-rEf da- fEr\ da-frEpEn
da- fEpEn, da- rEf
380 intai dOfe Obyir\ f- y- ayir, i- fa
110
No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)
Omamsewar yaryire 381 jilat i-y-aran i- rEf r- y- ew 382 jongkok r-y-Ef k- y- On wEpur yayin sasOr 383 junjung i- sOr i- sOre da- sOr, da-
sOre 384 kelahi (ber-) s-mamun- mun pi?E \ O-mamun-
mun rapapike, mamun, s-mamun
385 kencing sampO sampO sampO 386 kulum r-y-am brOm, r-
y-Ome r- y- arepen r- y- Ome
387 kunyah n-w-anEm, ~nanEm
~nam~namen darek mamam
388 ladang (ber-) amOm furyaven\ yaf\ Om
i- fur yave
389 larang (me-) i-dwa?Er i- mEwEr dO- rwarEk, p‐y‐akakrek
390 lari i-frar frar frar, i‐frar
391 lepas p-y-ir p- y- Er peri
392 letakkan r-w-iri wirEr wiri
393 letus (me-) i- ?pefe i- ?pef \ i-mbriwer pefe
394 lirik ~nam arandir ~nam arandir m‐y‐am karis
395 lotot (me-) daba bya? mamOr
wa- ba?e \ wa- ba?
m‐y‐am
basbOse 396 ludah (me-) i-ninEf w- aninEf aninEf 397 lupa bye prO vEf|ndEr \ bef
frO vyE f|ndEr
398 mandi i-masi? masi\ ya- masi masi
111
No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)
399 mandikan (me-)
i-masiyi? wa- masi pyani i- masi sren
400 mimpi (ber-) m-y-afu mafu mafu 401 muntah b-y-awOrEm b- y- awOrEm b- y- ayOrEm 402 naik w-e?e w- e?e d- eke 403 nyala (me-) i-sa? i- sa? i- snay 404 nyenyak m-y-OsEr,
dEnEf mOser m- y- OsEr mOsEr
405 panah (me-) i-?fO? mariyay\ i- ?oy\ wa- ?fO\ ya- ?fO\ i- ?fO\
i- kfO
406 panggil wOre, wOr w- Or\ d- Ore\ w- Ore
d- Ore
407 pejamkan mata
i-ruf wa- ruf m- amOr da- rufe
408 peluk i-?pur fOr- epni f- y- Or 409 pergi r-y-a?, r-w-a?,
ya-ra r- w- amura r- y- amura
410 picingkan mata
m-y-am araryOf s- anjar\ d-afafar m-y- am arafrufe
411 pikul v- y- ar var\ v- y- ar v- y- ar 412 potong i-wapu? wapu? wapuk, k- y-
apuk 413 pukul m- y- un mun\ r- w- ap m- y- un 414 putus i-mu? i- mu? i- muk 415 raba p-y-an pan\ pan faf
yay p- y- an
416 rangkul i-ryur fOri i- ryur 417 sandar i-sandEnEm wa-sandEnEm kasandEnEm
112
No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)
418 selam i-rOn, i-rOre wa- rOri\ wa- rOne da- rOn 419 senandung
(ber-) i-das disEn ~nyurEm ~nurEn
420 sentuh i-?yarEn paniri p- y- anik 421 simpan i-?ram wa- ?ram i- kram 422 simpuh (ber-) dapEr k- w- ayin ur
wEpur k- y- ayim pyEsEm
423 suap (me-) f- y- ane mu- fani p- y- am p- y- an
424 suruh i-?wane, i-wan wa- wane i- wani 425 susui (me-) Susi Sasus Sasus 426 tanam yere ya- ?ere k- y- ere 427 tangis (me-) ya-nEs k- y- anEs y- anEs 428 tari i-fyEr, i-mas i- fyEr i‐fyEr, i‐mas
429 telan d- OrEn d- OrEn d- OrEn 430 tungkup (-el-) dObE d- Ove d- Ove 431 tendang i-sOf i- ?sOp\ i- sOp skOp 432 tenggelam i-mbrure i- mbrur i- mbrur 433 terbenam i-rene s- un s- un 434 terbit d- e?e d- e?e d- eke 435 teriak d-are i- fyow d- are, i-
fyOwe 436 terima i-smay w- une i- smay 437 tidurkan bere dEnEf vye fe dEnEf ye fa dEnEf 438 tinju yu? a? us k- y- uk 439 tulis fas fas fas \ f- y- as f- y- as
113
No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)
440 tunjuk y- ure y- ur\ y- ure k- y- ure 441 turun i-dO?, wa-dO? i- dO\ i- sabu d- ado, i- dO 442 tusuk i-wan, yus i- wan i- wan 443 urut da-?Em pam f- y- Ore da- mEk 444 usap i-su? pyOs i- sfu pum 445 akan f-y-asOs na na
446 atau OrO baydO vaidO vaidO 447 belum OrOba nim OrOba&im OrOba,
OrOba&im 448 besok mEsEr mEsEr mEsEr 449 dahulu fyOrO fyOri wara fyOrO 450 dari rya erO rya ma ya kerO 451 di dalam ryOdO r- y- O dO yO dO 452 di luar ryO bundi r- y- O vOndi yO vOndi, r-y- O
vOndi 453 di sana ridiwu r- y- O di wa rO di wa 454 hari ini ras ine ras ine ras ine
455 jarang swafe swaf swafe
456 kadang-kadang
swaf-swafe ryama rasras fafisu
457 ke rwave, wave ve\ rya ave, yara ve 458 kemarin mandOf ndif mandOf ndi mandOf vi~nja 459 kepada rya bey farO farO 460 lusa arwOri isnai isnai
461 pernah rya?war, yara?war
imbO rasO?
114
No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)
462 sedang a?er ise ise
463 sekarang wafis ine rasine\ ni?ne fafisu ine 464 selalu dirya?war wamu ma?er\
wamuma iri yakEr
465 seringkali ifrur er ker ras- ras, ker 466 sudah ibrO?war imnai war \
imbO\ mbO nabrO, arOb
467 supaya insama insama insama 468 tadi insandi s- anja\ ins-anja ins- anja 469 tetapi imbOy vape vape 470 tiba-tiba fyOrba mris mris
115
No. Berian Mandenderi
(16) Yenbepioper
(17) Sorendiweri
(18)
1 abu fafEn fafEn fOrEf 2 air ware war waEr 3 akar rarEs rarEs rarEs 4 alir (me-) da-daf i-ki i- dafe\ i- daf 5 anak rOmawa, inay
bin, rOmawa snOn
rOmawa, rOmasnOn, rOmabin
romawa
6 angin wame wame, maduy waEm 7 anjing rOfan, makey rOfan, makey rOfan 8 apa rOsariri rOsay rosairi 9 api fOr fOr fOr\ apyam 10 apung (me-) i-pisEn, i-pyare i-pisEn, i-pyare i-
pisEn 11 asap pawe pawe pawe 12 awan rEp rEp mandEp 13 ayah kamam kamam kamam 14 bagaimana rarisO, raryO rOsay, mOpsay rariso
15 baik i- pyum i- pyum i- pyum 16 bakar skO- rap, r-y-ap,
ya-rap, r-w-ap i-nanEm, r-w-ap r- y- ap
17 balik pambar pambar p- y- ambar 18 banyak na- bOre na- bOre na- bOre 19 baring b - y- arEk bare b- y- arEk 20 baru b‐y‐abO b‐y‐abO b- y- abO 21 basah i- dOk i- dOk i- dOk 22 batu karuy karuy aruy 23 beberapa skO- bOre fumO vesO
116
No. Berian Mandenderi
(16) Yenbepioper
(17) Sorendiweri
(18)
24 belah (me-) k- y- Es pefe, i-was, i-kpefe
s- kEs
25 benar kaku k- y- aku a u 26 bengkak i-byar i-byar i- vyar 27 benih mOr, bure i-srEn raOEr
28 berat m-y-arbak ~narbak m- y- arvak 29 berenang das das d- as 30 beri b-y-uk i-swar v- y- uk 31 berjalan i-mbran mbrane i- mbran 32 besar i-bak i-bak i- ba 33 bilamana rasarirya rasaya, fafisu
sayri mundisi
34 binatang rOfan fan rOfam- fan rOfan- fan,aywan
35 bintang mak mak mak 36 buah ay-bOn bOn bOn 37 bulan payik payik paik 38 bulu bur bur bur 39 bunga pampEn pampEn pampEn 40 bunuh m-y-un mun ma- mun\ ya-
mun 41 buru (ber-) i-frar, samsam sam-sam rasire\ ya-
rasir\ samnif 42 buruk i-pyum ba i-pyum ba, i-bye
ba pyum ba\ i-pyum ba
43 burung man man man 44 busuk snarEm, i-dirEf i-snarEm i - snarEm 45 cacing insupikiyOy inisupikyO,
arSawek arSawEk
117
No. Berian Mandenderi
(16) Yenbepioper
(17) Sorendiweri
(18)
46 cium n-w-as n-w-as ~nas 47 cuci ban, ban ban pap p- y- ap 48 daging kraf kraf raf 49 dan ra riyO i-fnObEk ma 50 danau dwas danOsEn dore 51 darah rike rike rik 52 datang r-w-amuma r-w-ama, ya-
rava ra- rama
53 daun wuy ram rame?, rame papus 54 debu fOrOrEf fafEn, smurEm fOrEf 55 dekat fanam f-y-anam fanam 56 dengan manse ku Er kukEr 57 dengar r- w- OwEr rawdOwer,
manafnaf rO- rOwEr
58 di dalam bOndum, vOndum
vandum ri dO, ri vandum
59 di mana disO, wOysO dyO? r- y- Oy sO 60 di sini dine dine dine 61 di situ diwa diwa di wa 62 dada andEr kOr andEr kOr andEr Or 63 dingin i-pnunEk, i-Suf i-pnunEk pnunEk 64 diri (ber-) yO- rEs wO- rEs dO- rEs 65 dorong pampum pampum p- y- ampum 66 dua suru suru suru 67 duduk k-w-One, mu-
kOne, s-kOme
k-w-ayin k- w- ain
68 ekor puray puray puray
118
No. Berian Mandenderi
(16) Yenbepioper
(17) Sorendiweri
(18)
69 empat fyak fyak fyak 70 engkau aw aw aw 71 gali bay bay vay 72 garam e‐ masEn karu masEn masEn 73 garuk wa- snaw wa- snaw snaw 74 gemuk, bakEn i-kraf mafEn
lemak
75 gigi nakOr nakOr na Or 76 gigit wa-rEk wa-rEk da-rEk
77 gosok w-ise wa-sfu, pampuf i-pyOs
78 gunung bOn bOn bOn 79 hantam wa-prEr, wOs mamun ma- mun,
byasEr 80 hapus wa-pyOs ba- pyOs payaSOs 81 hati snE- ri ken, kEn kEn 82 hidung snOni- kOr snOni- kOr snOni- Or 83 hidup i-bye wa-kEnEm, ka-
nkEnEm EnEm
84 hijau rumEk r-y-umEk r- y- umEk 85 hisap wa-SOr i-SOre sOsEf 86 hitam paysEm p- y- aysEm paysEm 87 hitung kO- kOr k-w-Or kar- kOr 88 hujan mEkEm mEkEm mEEm 89 hutan sup sup sup 90 ia i i au 91 ibu awin awin awin
119
No. Berian Mandenderi
(16) Yenbepioper
(17) Sorendiweri
(18)
92 ikan ine, ina ine in 93 ikat wa-yavEk, i-
yavEk i-yavEk, fEs yavE?
94 ini ine ine ine
95 istri imbrasar, swabin
swa swa\ swa- ri
96 itu iwa iwa iwa 97 jahit wa- sip wa- sip i- sip 98 jalan ~inan ~inan ~nan 99 jantung barmOr barmOr barmOr 100 jatuh wa-sapi, i-sapi i-sapi sapi 101 jauh biGgwan wiGgwane viGgwane 102 kabut afyO afyO pawe 103 kaki wE- min wE- min wE- min 104 kalau na fafisu rO vaido
105 kami, kita iGgO iGkO |GgO 106 kamu |mgO |mkO |mgO 107 kanan raku raku raku 108 karena snar i-nsape snar
109 kata (ber-) wa- wOs wa- wOs wa- wOs 110 kecil i- baba, i- kasun i-srow, i-bava i- va ba 111 kelahi (ber-) rapapik, mamun
mun mamun ma- mun
112 kepala bu- kOre bu- kOr bO- Or 113 kering i- SOr i- SOr i- SOr 114 kiri rasar rasar rasar 115 kotor r-y- adir m-y-amas r- y- adir
120
No. Berian Mandenderi
(16) Yenbepioper
(17) Sorendiweri
(18)
116 kuku bey bey bey 117 kulit kif kif if 118 kuning ~nar ~nare ~nar 119 kutu wuk wuk u? 120 lain i- vese i-bese vese 121 langit parSOs mandEp nanE? 122 laut sOrEn sOrEn sOrEn 123 lebar da-bame da-vame, da-
vame da- vame
124 leher arOrEn sasukOr arOrEn
125 lelaki snOn snOn snOn 126 lempar s-wO, SO swO k- y- am 127 licin da-kiwEk da-kyuwEk da- sas 128 lidah ramar ramar ramar 129 lihat mame, mam mame maEm 130 lima rim rim rim 131 ludah aninEf aninEf aninEf 132 lurus da-vyObEr da-vyOwEr, da-
fuf da- vyObEr
133 lutut wEpur wEpur wEpur 134 main wa- fnak, si-
fnak fnak fnak
135 makan wa-nan i-nan a- nan 136 malam rOb rOb rOb 137 mata |mga-mOr ma-mOr |mga- mOr 138 matahari Or Or Or 139 mati i- mar i-mar, i-psure mar- mar
121
No. Berian Mandenderi
(16) Yenbepioper
(17) Sorendiweri
(18)
140 merah i- rike i- rike ri? 141 mereka skO, |mgO skO skO 142 minum wi- nEm di- nEm ani- nEm 143 mulut svadOn svadOn svadOn 144 muntah b- y- ayOrEm b ayOrEm r- y- awOrEm 145 nama snOn snOn snOn snOn snOn snOn 146 napas kEnEm knarEf ma- na- nay 147 nyanyi i- disEn ndisEn das- disEn 148 orang snuGgaku snOGka u snOGgO?u 149 panas i- sam i- sam sam 150 panjang i-kwane i-ka i ?waEn 151 pasir yene, karyEn yene yEn 152 pegang w- ufe w- ufe d- ufe 153 pendek knampu knampu i- ?nampu 154 peras wOmEs, dOmEs wam vOsEn k- y- a fOs 155 perempuan bin, bine bine vin 156 perut sasOp sasOp, snE war sasOp\ snEwar 157 pikir s-warusEr swarusEr, ka ara s-warusEr, ka-r
kara 158 pohon ay i-k|nam ay knam ay 159 potong k-w-Oruk k-w-aru? karuk 160 punggung erday dOkOre dO?Or 161 pusar snepum snepum snEpum 162 putih i- pyOpEr pyOpEr i- pyOpEr 163 rambut pik, snum
buryam pik snOm buryam,
pik
122
No. Berian Mandenderi
(16) Yenbepioper
(17) Sorendiweri
(18)
164 rumput avris avris avris 165 satu OsEr OsEr OsEr 166 saya aya aya aya 167 sayap prEr prEr prEr 168 sedikit kErmGgun ermgun, i-bOrba kErgun
169 sempit i- fyOs fyOs i- fyOs 170 semua na-kam, na-
kame na-kam skO- ?aEm
171 siang mEsEr mEsEr adir 172 siapa mansey rya mansey ri mansei 173 suami swa- ri swa swa 174 sungai ware war, ware ba war wedaf 175 tahu fawi ya-fawi, fawawi fa- fawi 176 tahun pasibarEk insEri, wampasi Saran 177 tajam i- sar i- sar sar- sar 178 takut |mgake ya-mga e, ya-
mgake makaka
179 tali kavray avray, avray avray 180 tanah saprOp saprOp saprOp 181 tangan vramin vramin vramin 182 tarik paw paw paw 183 tebal i-kpOr, i-kpOre i-kpOre i- ?pOr 184 telinga pneram knerame knaram 185 telur pnOr pnOr pnOr 186 terbang i-rOb i-rOb i- rOb 187 tertawa i-mbrif, mbrif mbrif, kama
mbrif i- mbrif
123
No. Berian Mandenderi
(16) Yenbepioper
(17) Sorendiweri
(18)
188 tetek sus sus, mamase sus 189 tidak rOba OrOba OrOba 190 tidur wE- nEf anE- nEf de- nEf 191 tiga kyOr kyOr yOr 192 tikam (me-) i- wan wa-wan i- wan 193 tipis i- srEpEk i- srEpEk i- srEpEk 194 tiup i-wuf wa-wuf i- wuf 195 tongkat aGkyOn aGkyOne aGyOn 196 tua i- mgu, mansar mansar, i-
mbray mansar\ i- msar
197 tulang kOre, kOr kOre Or 198 tumpul i-puf i- pup i- pup 199 ular ikak ika? e, ikake i?a? 200 usus snE- war snE- war snE- war 201 alis |mga Bur |mga bur |Gga- bur 202 bahu erday erday Erday 203 betis wE- yOf wE- yOf wE- yOf 204 bibir s-wardif s-wardif s- wardif 205 bulu snOm buryam bur bur 206 bulu mata |mga- bur |mga- bur |Gga- bur 207 cambang bur bur
knavOvEr wur bur war bur
208 dada andEr kOr andEr kOr andEr Or 209 dagu wur wur wur 210 dahi andar andar andar 211 gigi nakOr nakOr na?Or
124
No. Berian Mandenderi
(16) Yenbepioper
(17) Sorendiweri
(18)
212 gusi nawar, nafEn nanfEn narufEn 213 hidung s-nOni kOr s-nOni kOr s- nOni- ?Or 214 ibu jari vrampin sinan vrampin sinan vrapar sinan 215 janggut bur bur wur bur wur bur 216 jari vrampin wrampin vrapar 217 jari manis vrampin kanEs vrampin kanEs vrapar 218 jari tengah frampin fadu vrampin fadu vrapar 219 kelingking brampin kanEs wrampin kanEs anEs 220 kaki wEmin wEmin wEmin 221 kepala bukOr bukOre bO ?Or 222 keringat dOmEs ardOmEs,
dOmEs dOmEs
223 kerongkongan arOrEn arOrEn arOrEn 224 ketiak vravap vravap vravap 225 kuku bey bey bey 226 kulit kife kif if 227 kumis snOm buryam wurbur wur bur 228 langit-langit farSOs namfEn - 229 leher sasukOr, arOren sasukOr arOrEn 230 lengan brayOf vrasOp vrayOf 231 lidah ramar ramar ramar 232 ludah aninEf aninEf aninEf 233 mata |mgamOr |mgamOr mamOr 234 mata kaki pinur pinur wEmpinur 235 ompong nambru swafe i- mbru
125
No. Berian Mandenderi
(16) Yenbepioper
(17) Sorendiweri
(18)
236 otak akuk akuke, aku?e akuk 237 paha wEsOp wEsOp wEyOf 238 pantat kOdOn kOdOn OdOn 239 paru-paru barpisEn En bar pisEn 240 pelipis |mgabe |mgabey knEpampyam 241 pergelangan
tangan faviwes vrabOn vrabOn
242 perut sasOp snewar sasOp 243 pinggang sifEr sifEr sifEr 244 pinggul ndOkOr siverpum,
kOpray dOsEr
245 pipi kna- fOfEr knavOver nafOfEr 246 pundak Erday Erday Erday 247 pusar snE- pum snE- pum snE- pum 248 rambut pik pik snumburyam 249 rusuk dar dare dar 250 siku vrapur vrapur vrapur 251 tangan vramin vramin vramin 252 telapak tangan vrabam vrabame vravam 253 telinga kneram knerame naram 254 telunjuk k-y-ur vrampin ekur vrapar 255 tengkuk
(kuduk) yakrare sasukOr sasupu?
256 tubuh bakEn bakEn ba En 257 tulang kering kOr we pambOk wEdoy 258 tumit wE kubEr wekurEb wEubEr 259 tungkai wE min wEmin knan wEmin
126
No. Berian Mandenderi
(16) Yenbepioper
(17) Sorendiweri
(18)
260 ubun-ubun masf masf masEf 261 urat urEk urEk urEk 262 wajah barpOn barpOn barpOn 263 kakak eba eba veba 264 kakak laki ebay pOn eba snOn snOn veba 265 kakak
perempuan inden srar eba bin srar veba
266 kakak laki-laki ayah
kamam eba kamam eba |ma veba
267 kakak perempuan ayah
awin eba awin eba sna veba
268 adik kasun ek|nike asun 269 adik laki-laki
ayah ek|nik, bek|nik kamam kasun |ma asun
270 adik perempuan ayah
sna kasun awin kasun sna asun
271 anaknya cucu apus apus kasun, awOp
up
272 besan bam bam bam 273 cucu kpu kpu pu? 274 ipar rifyO rifyO rifyO 275 ipar laki-laki rifyO snOn rifyO snOn rifyO snOn 276 ipar
perempuan rifyO bin rifyO bin rifyO vin
277 kakek apus snOn apus snOn apus snOn 278 nenek apus bin apus bin apus vin 279 menantu imbikin,
mambikin imbikin, mambikin
mambO?in\ imbi?in
280 mertua imba~nO, imba~nO, mamba~nO\
127
No. Berian Mandenderi
(16) Yenbepioper
(17) Sorendiweri
(18)
mamba~nO mamba~nO imba~nO 281 ponakan fnO fnO fnO? 282 angkuh d-Owi, da-rareri da-rareri d- Owi 283 bagus i-pyum i-pyum i- pyum 284 bengkok k- y-aparawEr k- y-aparawEr k- y- a
parawEr 285 berani mambri mambri i- mku 286 berbulu bye burbur sam sam vye bur 287 bersih i- srEn i- srEn i- srEn 288 bijaksana i-kEn pyum f-y-awi nanEm swarusEr
pyum 289 biru r-y-umEk,
erumEk r- y- umEk r- y- amEn
290 bodoh i-fay ba i-fawi rOrOb i- fai ba 291 boros Sepakpak Sabarar i- fafna? 292 botak i- vyOr i- vyOr vyOr 293 buta m- y- amba m-y-am ba, i-
prafe i- praEf\ m- y- am ba
294 cepat sambErEn, wa-sambErEn
sambErEn i- sambErEn
295 cerdas i-fawi nanEm f-y-awinanEm i- fawi 296 coklat SaSEk m-y-arur SaSEk 297 gampang i-pyan dam i-pyan i- pyan 298 gelap p-y-ampan,
pampan p-y-ampan p- y- ampan
299 gemuk bye bakEn i-ba bakni ba
300 halus m-y-away k-y-a?Ore, k-yakOre
d - ase
128
No. Berian Mandenderi
(16) Yenbepioper
(17) Sorendiweri
(18)
301 harum i-snar |mpyum i-snar |mpyum i- snar pyum 302 haus i‐mbrOwe i‐mbrOwe i- mbrOwEr 303 hemat i-kar|ndam i-kar andam swasOr 304 jelek i- pyum ba i- pyum ba i- pyum ba 305 kaku s-ambraba i-pdOrEm i- pdOrEn 306 kasar yakrEk p-y-akrEk i- bye ba 307 kaya ~nana ~nana ~nana 308 kelabu SaSEk fyak |mbakEn pyapraf 309 kembung sner i-fnOnEs i-pnOk i- da? do? 310 kempis k-y-amOvEr i-?amOvEr, i-
kamOvEr i- ?mOrEf
311 kikir damfar mbram p-y-akre dan frambam 312 kuat sambraf sambraf sambraf 313 kurus k-y- akOr k-y-a?Ore k‐y‐akOEr 314 lama f-y-OrO f-y-OrO f- y- OrO 315 lambat i-yar yar i-sambEr mba awawur 316 lemah s-ambra ba i-ryar ba i- pi? ba 317 luas dabame, i-riyEr i-mObEs i- ?ey 318 malu i-may i-may ya- may 319 manis ~nar ndEn nar ndEn m- y- r|ndEn 320 manjur i-nik bOs k-y-a?ur, k-y-
akur i- nik
321 marah i-rmOmEn, mOmEn
i-r|mOmEn, i-nsOre
i- rmOmEn
322 merah hati snEri rik snEri sam i- ri? 323 miring i-krene, i-
krembe karandir i- grEn
129
No. Berian Mandenderi
(16) Yenbepioper
(17) Sorendiweri
(18)
324 miskin ~narOrO ba, sabarar
sabarar ~narO ba
325 muda b-y- abO b-y- abO b- y- abO 326 mudah bangun i-kwOk fasaw,
sambErEn i-kwOk babO ka- na ndOr
327 pahit sarmar sarmar sarmar 328 pangkal ker mgun knam nam 329 pemalas p-y-apum, m-y-
ananOn m-y- anOn, p-y- apum
paspis
330 pemalu i-mam yay i-may i- mam yay 331 pemarah i-rarar mOmEn,
i-nsOre i-rar mOmEn, i-ma sasOr
i- dar mOmEn
332 pemurah bye nabye da nabye i- fur pyum 333 pinggir andir andir andir 334 pintar i-fawi nanEm i-fawi nanEm i- fawi nanEm 335 rajin i- myarEn myarEn i-
myarEn 336 rakus fyan vavri dandaf davEr i- nambri 337 ramah SOwi i-pyum fakmak bye nabye
338 rendah p-y-andur i-mbran farma nampu 339 ringan m-y-anane i-srawEn m- y- anan 340 sabar bye fawas i-myarEnsO vye\ avavEn 341 sakit i-duf, i-dufe i-dufe i- duf 342 salah Sasar yasa Sasar\ Sasar 343 sehat i-pre, i-prey i-prey i- prey 344 sopan sasOya sOser i-kEnpyum SOwi 345 sulit sam swEn sam swEn sam swEn
130
No. Berian Mandenderi
(16) Yenbepioper
(17) Sorendiweri
(18)
346 takut i-mgake i-mka? i- m a? 347 tegak d- abyObEr d- abyObEr i- bdOrEm 348 tenang bye fasis, fasis i-knOn fasis 349 tengah fadu fadu fadu 350 terang i- snay sananay sananay 351 terkejut i-kandOr i-kandOr i- andOr 352 tidak adil k-y-aku ba ka?a?u ba, ka-
kaku ba a?a? uyO ba
353 tidak buta m-y-ame m-y-ame m- y- ame 354 tidak malu i-ma yay ba i-may ba i- may ba 355 tidak sabar bye fawas ba f-y-armu ba ye‐ vawas ba
356 tinggi i‐kaki i-ka?i i- a i 357 ujung wa-war wa-war ya- wEr 358 usang i-kwar i-kwar i- ?war 359 ambil w-une, w-un w-une y- une 360 angkat (me-) wa-ndow wa-kanow wa- yEr 361 asuh (me-) fakwak farkOr Sus 362 ayun kirwawa wa-way wa- yow 363 baca i-waSa wa-waSa i- waSa 364 bangun wa-kbOke i-kwOk wa- ?bO? 365 berak ka-puy k-y-apu? k-y-apu?
366 bopong rOra bEn i-sasus, f-y-OrabEn
f-y-OravEn
367 buang wa-sawEn, ko-sawEn
i-dawEr i- s-awEn
368 bujuk wembuk wa-sasus d‐SaSus 369 buka base s- w- EvEn s- w- EvEn
131
No. Berian Mandenderi
(16) Yenbepioper
(17) Sorendiweri
(18)
370 didik (me-) fakin f-y-arkOri f- y- ar Or 371 dukung
(gendong) k-w-apOk i-kapOk k- y- apO?
372 gandeng da - wrEpEn wa-wrEpEn di- rEpEn 373 gantung k-y-afe k-w-afe s- y- avEr 374 genggam wa- m kEpEn wa-mkupEr da-m?EpEn
375 henti (ber-) i-mnay, wa-mnay
i-mnay, wa-mnay
i- mnay
376 hirup wa-SOr i-SOre sOsEf 377 hitung (dalam
hati) kO-kOrdO, kO-snesna
k-w-Or, karkOr y- Or
378 ingat swarEpEn swarEpEn swarEpEn 379 injak wa-rfEpEn da-rfEpEn da- rEf 380 intai wa-kiki i-kyOf byair 381 jilat samar r- y-- Ep r- y-- Ef 382 jongkok kwOn wepur k-y-ayin wepur y- unEm 383 junjung k-w-asOr da-sOr i- sOre 384 kelahi (ber-) s-mamun mun m-y-amamun s- mamun 385 kencing sampO sampoy sampO 386 kulum umEpEn r-y-Ome, r-y-Om dumEpEn 387 kunyah n-w-am nanEm mamam ~namEn 388 ladang (ber-) frur yaf i-fararur, da-
mOm da- mOm
389 larang (me-) ya-warEk i-yawarEk dO-rwarEk 390 lari i-krar i-frar i- frar 391 lepas p-y-ir p-y-ir p- y- iri 392 letakkan r-w-iri rire r- y- ire
132
No. Berian Mandenderi
(16) Yenbepioper
(17) Sorendiweri
(18)
393 letus (me-) i- ?pEf i- ?pefe i- pEf 394 lirik mam karandir m-y-a karandir m- y- am
arandir 395 lotot (me-) mgam simku da-bak
|mgamOr m- y- ambOs
396 ludah (me-) aninEf aninEf aninEf 397 lupa bef ndEr farandEr, bye
prO f|ndEr
398 mandi ma-sasi, masi masi i- masi 399 mandikan
(me-) ya-masi i wa-masiyi i- masi
400 mimpi (ber-) mafu m-y-afu mafu 401 muntah bayOrem, b-y-
ayOrem wayOrEm r- y- awOrEm
402 naik yeke weke, i-sraf d-E?
403 nyala (me-) i-snay sa-nanay i- snay 404 nyenyak mOsEr mOsEr mOsEr 405 panah (me-) i- kfO i- kfO i- ?fO 406 panggil y-Ore w-Ore d- Ore 407 pejamkan
mata wa-ruf wa-rufe da- rufe
408 peluk ya- kpur wa-wrEpEn da- vrEpEn 409 pergi ya-ra r-w-a r- w- a, r‐y‐a 410 picingkan
mata da-raf rufe m-y-OrEf mryOrEf
411 pikul ya-var var v- y- ar 412 potong ya- kOre, ya-
kOruk, ya- kOr
k-w-aruk i- wapu?
413 pukul ya-prEr, ya-mun mun k‐ y‐uk
133
No. Berian Mandenderi
(16) Yenbepioper
(17) Sorendiweri
(18)
414 putus i-muk i-muk i- mu? 415 raba ya-panusEr pan snaw snaw p- y- an 416 rangkul ya-wurEpEn wa-wrEpEn da- wrEpEn 417 sandar ya-vakEr, ya-
kansandEnEm Okan sandenem ka- nsandEm
418 selam ya- rOn wa- rOn da- rOn 419 senandung
(ber-) ya- nurEm wa- disEn ~nurEm
420 sentuh ya-panik, ya- pay
ka u paniri
421 simpan ya-kram wa-kram, wa-?ram
wa- ?ram
422 simpuh (ber-) yu-pEr wa-pEr k- w- ayin ur wEpur
423 suap (me-) ya-fan fani mu- fani 424 suruh ya-wan wa-wan wa- wane 425 susui (me-) ya-Sus wa-Sasus Sasus 426 tanam ya-kere k-w-ere ya- ?ere 427 tangis (me-) ya-kanEs k-y- anEs k- y- anEs 428 tari ya-fyEr i-mas i- fyEr 429 telan y-OrEn d-OrEn d- OrEn 430 tungkup (-el-) yObe dObe d- OvEpEn 431 tendang skOp i-skOp w|- s?Op 432 tenggelam i-mbrure, i-
msawEr i-mbrure i- mbrure
433 terbenam sun i-sun i- sun 434 terbit dEk, deke i-kpis, deke dOmpis 435 teriak i-fyow, ya-fyow dare i- fyOvEr
134
No. Berian Mandenderi
(16) Yenbepioper
(17) Sorendiweri
(18)
436 terima ya- smay i-smay i- smay 437 tidurkan ya- bay vadenef befa dEnEf f-y- arus
438 tinju ya- kuk t-y-aku, t-y-u? y- uk 439 tulis ya-fas, fas fas f- y- as 440 tunjuk ya-kur kure y- ur 441 turun ya-dO, wa-dO da-dO, wa-dO i- dO 442 tusuk i- wan i- wan y- uk 443 urut ya-mEk damEk, da-
mkusEm damE?
444 usap i-sasfu, ya-sfu i-sfu i- sfu 445 akan na ErEn i-be
446 atau rO baydO minsayri ma 447 belum rObanim OrObayim baim 448 besok mEsEr mEsEr mEsEr 449 dahulu fyOri wara fyOri wara fyOrO, wara 450 dari wamu marO,
rOwakeru rarisO rya ro
451 di dalam rOdO, rObandum wandum dO, vandum 452 di luar bandi wandi? r- y- O vandi 453 di sana diwa diwa di wa 454 hari ini rasine rasine, rasne ras ine
455 jarang OrOBaberi swave swaf swaf 456 kadang-
kadang OnOmaydO ryamake,
OrObake swaf swaf
457 ke be Be rya 458 kemarin mandObinja mandOBindi mandOm ndi
135
No. Berian Mandenderi
(16) Yenbepioper
(17) Sorendiweri
(18)
459 kepada farO farO farO 460 lusa rasbeyande meser mini mEsEr isnay
461 pernah nari fyas nekwar imbO 462 sedang ryOSOs fyOr fafisu
463 sekarang favisuwine rasine swafi ine 464 selalu rarirya kwar rasras raririya 465 seringkali rarirya favisu eser eser ker
466 sudah ibye kwar imnay kwar pOsa 467 supaya insamaydO insama sama 468 tadi insanja insandi sandi 469 tetapi imbape imbape vape 470 tiba-tiba kanandOr,
rya kandOr ikanandOr kandOr
136
No. Berian Korido (19) Kansay (20)
1 abu fOrEf pafEn
2 air warE waEr
3 akar darEs rarEs
4 alir (me-) i-srif, i-daf i-daf
5 anak rOmawa kasun, kapirare
6 angin wame wam
7 anjing rOfan naf
8 apa rOsay rOsay riya
9 api fOr fOr
10 apung (me-) i- pyare i- pisEn
11 asap ka-mayow we-das
12 awan mandEp mandif 13 ayah kamam i-dadi
14 bagaimana rOsayriri rariso?
15 baik i- pyum i-pyum,i-vyEk
16 bakar i-kun, kO- kun kO- kun
17 balik pambar kO-pambar
18 banyak na- bOre na- bOr
19 baring kO- barek barEk 20 baru babO babOk
21 basah i- dOk wE- dOk
22 batu karu kEru
23 beberapa vis wEsO?
24 belah (me-) kO- kEs wE-kEs
25 benar kaku kaku?
137
No. Berian Korido (19) Kansay (20)
26 bengkak i-byar k-y-aparawEr
27 benih aybOn mOr
28 berat marbak marva? 29 berenang das, daS d- as 30 beri b-y-uk bu? 31 berjalan i-mbran O-mbrane 32 besar i- ba wE- bak
33 bilamana i-nari ras rOsay
34 binatang rOfam- fan rOfan- fan 35 bintang mak ma? 36 buah bOn ay-bOn
37 bulan payik paik
38 bulu bur kum
39 bunga pampEn ay pampEn
40 bunuh m-y-un kO-mun
41 buru (ber-) sam kO- sam 42 buruk i-pyum ba, i-bye
ba i-bye ba
43 burung man man
44 busuk i-snarEm i-mbram
45 cacing insOpridO, sOpridO
arSawEk
46 cium ~nas kO- nas 47 cuci b-y-an kO-papap
48 daging kraf kraf
49 dan ma ma
138
No. Berian Korido (19) Kansay (20)
50 danau sOrEn bekray dufrey
51 darah rik rik
52 datang r-y-ama, r-w-ama
r-w- ama
53 daun ram undam
54 debu fOrEf fafEn
55 dekat fanam fanam
56 dengan kukEr kukEr 57 dengar r-y-OwEr,
rawrOwEr wa- mnaf, kO- mnaf
58 di dalam dOri rO vandum
59 di mana dyO rO isO
60 di sini dine Or nE? 61 di situ diwa Or ya 62 dada randEr andEr
63 dingin pnunEk i-prim
64 diri (ber-) dO- rEs kO- rEs
65 dorong pampum pampum
66 dua suru suru
67 duduk kayin, k-y-ayin k-w-ain
68 ekor puray pura
69 empat fyak fyak
70 engkau aw au
71 gali b-y-ay vay
72 garam masEn masEn
73 garuk i- snaw ya-snaw
139
No. Berian Korido (19) Kansay (20)
74 gemuk, bakEn
lemak mafEn 75 gigi nakOr nak
76 gigit da-rEk da-rEk
77 gosok i-pyOs i-sfu
78 gunung bOn bOn
79 hantam mun, m-y-un mun
80 hapus i- pyOs ka- pyOs
81 hati snewar snE
82 hidung snOni- kOr snO
83 hidup kEnEm kEnEm
84 hijau rumEk wE-rumEk
85 hisap sOsEf wa- SOr 86 hitam paysEm paisEm
87 hitung k-y-Or kO- kOr 88 hujan nEkEm mEkEm 89 hutan sup sup, mbrOn
90 ia i i
91 ibu awin inan
92 ikan in in
93 ikat yavEk yavEk
94 ini ine Orney 95 istri swa bin swa
96 itu iwa Orya 97 jahit sip sap- sip
140
No. Berian Korido (19) Kansay (20)
98 jalan ~inan ~nan 99 jantung barmOr ay vOn
100 jatuh i-sapi, sapi sapi
101 jauh binkwan viGwan
102 kabut afyO afyO? 103 kaki wE- min wE? 104 kalau i-nari, nari wapE?
105 kami, kita iGgO |GgO 106 kamu |mgO |mgO 107 kanan raku varkaku
108 karena snar snar
109 kata (ber-) wOs wOs
110 kecil kasun kasun
111 kelahi (ber-) mamun ma-mun
112 kepala bu- kOr wru
113 kering i- SOr SOr 114 kiri rasar varsar
115 kotor i-saprOp mamas
116 kuku bey be
117 kulit kif rip
118 kuning ~nar i- na~nar 119 kutu uuk uk
120 lain bese vese?
121 langit mandEp naGk
122 laut swan swan
141
No. Berian Korido (19) Kansay (20)
123 lebar i-bam, i-vam da- vame 124 leher sasukOr sasu?
125 lelaki snOn snOn
126 lempar SO? SO 127 licin da-kyuwEk SafEr 128 lidah ramar ka-prEr
129 lihat meyam mam
130 lima rim rim
131 ludah aninEf aninEf
132 lurus da-fuf napEs
133 lutut wEpur wEpur
134 main fnak fna? 135 makan i-nan nan
136 malam rOb rOb 137 mata |mga-mOr,
Omga |mga
138 matahari Or Or 139 mati mar mar-mar
140 merah i- rik rik
141 mereka skO skO
142 minum di- nEm i-nEm
143 mulut svadOn sva?
144 muntah b-y-arOrEm au
145 nama snOn snOn snOn snOn
146 napas yoy nasu?
142
No. Berian Korido (19) Kansay (20)
147 nyanyi disEn, dow kO-disEn
148 orang snOn gaku snOGkaku
149 panas i-sam, sam sam-sam
150 panjang i-kwan, kwan i- kwan
151 pasir yEn yEn
152 pegang d- ufe uf 153 pendek i-knampu kwam ba
154 peras dOmEs fam-fOr
155 perempuan bin vin 156 perut snE- war snE
157 pikir kyara s-warusEr
158 pohon ay knam ay knam
159 potong k-y-Or karuk
160 punggung dOkOr dOkOr
161 pusar snepOs snepum
162 putih pyOpEr pyOpEr
163 rambut pik ba snOm buriyam 164 rumput bus avris
165 satu OsEr OsEr 166 saya aya aya
167 sayap prEr vrapEr
168 sedikit kerem Ggun kErmGgun
169 sempit fyOs fyOs 170 semua nakam na-kam
171 siang i- snay risna
143
No. Berian Korido (19) Kansay (20)
172 siapa mansey ri mandiri
173 suami swari swa
174 sungai war war bedaf
175 tahu fawi fawi
176 tahun sawun Saran 177 tajam isar, sar i-sar
178 takut i-mgak makaka?
179 tali kavray avra
180 tanah saprOp saprOp
181 tangan vramin, bra vra
182 tarik paw, p-y-aw yEr
183 tebal i-kpOr i-kpOr
184 telinga neram k|na
185 telur pnOr pnOr
186 terbang i-rOb i-rOb
187 tertawa i- mbrif kama mrif
188 tetek sus sus
189 tidak OrOba, OrOb rO ba
190 tidur de- nEf E-nEf 191 tiga kyOr kyOr
192 tikam (me-) i-wan ya-swO
193 tipis i- mbrEpEk i-kpOr ba
194 tiup i-wuf i-wuf
195 tongkat aGgyOn aGgyOn
196 tua mansar, i- mbray
mansar
144
No. Berian Korido (19) Kansay (20)
197 tulang kOr kOr
198 tumpul i-pup, pup k-y-OvEr
199 ular ikak ika? 200 usus snE- war snE- war
201 alis |mgabe |mga-bur 202 bahu erday, arday arda
203 betis wE sOp wE- mOr
204 bibir s-barif s-warif
205 bulu bur bur
206 bulu mata |mga-bur yawEr
|mga-bur
207 cambang ur bur, urBur swabur
208 dada randEr andEr
209 dagu ur wur
210 dahi randar andar
211 gigi nakOr nak
212 gusi nafrEn ampEr
213 hidung s-nOni kOr snO
214 ibu jari vrampin sinan vrampin eba
215 janggut ur bur swa bur
216 jari vrampin vrampin
217 jari manis vrampin vrampin be bye
218 jari tengah frampin vrampin fandu
219 kelingking wrampin kinEs vrampin kasun
220 kaki wEmin wE
145
No. Berian Korido (19) Kansay (20)
221 kepala bukOr wru
222 keringat dOmEs dOmEs 223 kerongkongan arOrEn arOrEn 224 ketiak vravap vavap
225 kuku bey be
226 kulit kif rip
227 kumis ur bur swa bur
228 langit-langit farsOs swabO?
229 leher sasukOr sasu
230 lengan vrasOp arda 231 lidah ramar ramar,kaprer
232 ludah aninEf aninEf 233 mata mgamOr |mga 234 mata kaki pinur pir
235 ompong i-mbru namufEr
236 otak akuk akuk 237 paha wEsOp wEkraf
238 pantat kOdOn krO
239 paru-paru kEn papisEn 240 pelipis vOvEr |mgapir 241 pergelangan
tangan brabOn fafisu
242 perut snewar snE
243 pinggang siver sifEr
244 pinggul siverpum sifEr
245 pipi fOfEr fOfEr
146
No. Berian Korido (19) Kansay (20)
246 pundak Erday arda
247 pusar snE- pum snE- pum
248 rambut pik snOm buriyam
249 rusuk da:r rar
250 siku brapur vrapur
251 tangan bramin vra 252 telapak tangan brabam vravam
253 telinga kneram k|na
254 telunjuk brampin vrampin b|kur 255 tengkuk (kuduk) aur snur sasu kOr 256 tubuh bakEn bakEn
257 tulang kering wepambOk wEsnapOr
258 tumit wekurEb wE kuwEr
259 tungkai wE min wE 260 ubun-ubun masEf masEf
261 urat urEk urEk
262 wajah mamam parpOn
263 kakak eba, nayEk vEba
264 kakak laki nayEk snOn vEba snOn
265 kakak perempuan
nayEk bin vEba vine
266 kakak laki-laki ayah
kma eba i-dadi vEba
267 kakak perempuan ayah
sna eba i-nan vEba
268 adik eknik kanik
269 adik laki-laki ayah
kma kasun kmakasun
147
No. Berian Korido (19) Kansay (20)
270 adik perempuan ayah
sna kasun sna kasun
271 anaknya cucu up akak
272 besan bam bam
273 cucu kpu kpu
274 ipar rifyO rifyO
275 ipar laki-laki rifyO snOn rifyO snOn
276 ipar perempuan rifyO bin rifyO vin
277 kakek apus snOn kpu
278 nenek apus bin kpu
279 menantu imbukin, mambukin
manbikin, imbikin
280 mertua imba~nO, mamba~nO
mamba~nO, imba~nO
281 ponakan fnO rOmawa
282 angkuh awow, ararEr da-wow
283 bagus pyum i-pyum
284 bengkok kaparawEr, kaprow
ya-parawEr
285 berani mambri, ya- mkak ba
rarEr
286 berbulu bye burbur kum-kum
287 bersih i-srEn, sarandEn i-srEn
288 bijaksana fawi nanEm i-pyum
289 biru r- y- umEk rumEk
290 bodoh i-diw ~naonawEr 291 boros da-fafEr bey amnabe
292 botak i- vyOr vru brO
148
No. Berian Korido (19) Kansay (20)
293 buta i-praf praf
294 cepat fasaw fasaw
295 cerdas i-fawi nanEm fawawi
296 coklat SaSEk paswas 297 gampang i-pyan, pyan b-y-abO?
298 gelap pampan pampan
299 gemuk bye bakEn baba
300 halus i-srow i-srow
301 harum dirEf i-snarEm bye
302 haus i‐mbrow mbrow
303 hemat i-kar|ndam karamram
304 jelek i- pyum ba bye ba
305 kaku i-pOk da-raryOf
306 kasar pyan, yewurwur pakrEk
307 kaya ~nana b|nanak 308 kelabu p-y-a fafEn madafduf
309 kembung i-pis sneba
310 kempis k-y-apsOs i-prus
311 kikir dan farm bram karam ram
312 kuat sambraf pOk
313 kurus kakOr kOrkOr
314 lama f-y-OrO f-y-OrO
315 lambat wawas, fawas uryar 316 lemah pik ba i-pok ba
317 luas dabam dabam
149
No. Berian Korido (19) Kansay (20)
318 malu mamiyay i-ma?
319 manis mar|n ndEn i-prey
320 manjur nik, i-nik i-prey
321 marah i-rmOmEn, da-rmOmEn, i-nsOr
i- msOr
322 merah hati i-rik bOs snEri rik
323 miring fnEwEr fnEwEr
324 miskin ~nana ba ~narO ba 325 muda b- y- abO b-y-abO?
326 mudah bangun i-kandOr, kandOr, kanandOr
kandOr
327 pahit sarmar sarmar
328 pangkal knam fyOr
329 pemalas myarm ba myar|m ba 330 pemalu mami yay mya mya
331 pemarah dar mOmEn i-masasOr
332 pemurah bye nabye anabye?
333 pinggir andir andir
334 pintar fawi nanEm fawawi?
335 rajin ~naren myarEn
336 rakus i- nambri karmOmEn
337 ramah bye nabye bayayE?
338 rendah i-knampu sabu?
339 ringan srawEn m- y- anan 340 sabar wa-wafe sawarwar
150
No. Berian Korido (19) Kansay (20)
341 sakit duf daf duf
342 salah sasar Sasar 343 sehat prey mamam
344 sopan SOwi bayayE?
345 sulit sam swEn sam swEn 346 takut |-mgak makakak
347 tegak abyObEr i- napEs
348 tenang knOn fasis
349 tengah fadu fandu
350 terang i-snay i-snay
351 terkejut kandOr kandOr
352 tidak adil k-y-aku ba, k-y-aku ba
kaku ba
353 tidak buta m-y-ame ~ i- praf ba 354 tidak malu i-mamiyay ba i-may ba
355 tidak sabar i-darmOmEn i-waf ba
356 tinggi kaki i-kaki
357 ujung ka-duwOr mun
358 usang i-kwar, kwar naknak
359 ambil w-un w-un
360 angkat (me-) naGkaw wow
361 asuh (me-) f-y-an s-w-us
362 ayun i-wa-way ka-wawi
363 baca waSa waSa
364 bangun i-kbOk abibEr
365 berak k-y-apu kapu
151
No. Berian Korido (19) Kansay (20)
366 bopong da-bEn sasasu
367 buang i- s-awEn wa-san
368 bujuk f-y-ayar sasus
369 buka f-y-as i-byas
370 didik (me-) f-y-arkOr farkOr
371 dukung (gendong)
i-kapOk p-y-Ok
372 gandeng fyar Ggin Sare 373 gantung k-y-af k-y-af, Saf
374 genggam da-mEk sErEpEn
375 henti (ber-) i-mnay mnay
376 hirup sOsEf mnasu
377 hitung (dalam hati)
k-y-Or fasis karkOr
378 ingat i-wasEn swarEpEn 379 injak da-rEk da- rEr 380 intai f-y-amak knEnEf
381 jilat r- y-- Eb r- y-- Ef 382 jongkok k-y-unEm k-y-On sasOr
383 junjung da-sOr da-sOr
384 kelahi (ber-) mamun-mun mamun-mun 385 kencing sampO kambO war 386 kulum SOsef r-y-Om
387 kunyah m-y-am namnam
388 ladang (ber-) i-frur yaf yaf
389 larang (me-) ananun da-dwarE?
152
No. Berian Korido (19) Kansay (20)
390 lari i-frar, frar fanandar
391 lepas p-y-ir pir
392 letakkan rir randir
393 letus (me-) i-kpEf mEf
394 lirik m- y- am karandir
m- y- am fris
395 lotot (me-) da-bak m-y- am rarmomEn
396 ludah (me-) da-ninEf aninEf
397 lupa bye prO fanandEr
398 mandi i-masi ma-sasi
399 mandikan (me-) i-masiyi ya-masi
400 mimpi (ber-) mafu mafu
401 muntah rawOrem awu?
402 naik dEk w Ek
403 nyala (me-) i-nanEm, i-sak i- snay
404 nyenyak mOsEr musEr
405 panah (me-) i- kfO i-kfO?
406 panggil d-Or d- Ore 407 pejamkan mata da- ruf, ya- ruf da- ruf 408 peluk da-bEn, f-y-Or f-y-Or
409 pergi r-y-a r-y-a
410 picingkan mata andyar da-rfuf
411 pikul v- y- ar var
412 potong karuk, k-y-aruk pErEm
413 pukul m-y-un mun
153
No. Berian Korido (19) Kansay (20)
414 putus i-muk, muk mu? 415 raba p-y-an aram-ram
416 rangkul f-y-Or Sare 417 sandar snEvEr sandEm
418 selam da- rOn da- rOn 419 senandung (ber-
) m-y-awum ~nurEm
420 sentuh p-y-anik b-y-ar
421 simpan i-kram ardadu
422 simpuh (ber-) k-y-uk wepur k-y-ain wEpur
423 suap (me-) f-y-an f-y-an
424 suruh i-wan i-wan
425 susui (me-) Sus Sus 426 tanam k-y-er kakEr
427 tangis (me-) k- y- anEs y-anEs
428 tari i- fyEr fyEr
429 telan d-OrEn d-OrEn
430 tungkup (-el-) p-y- ayOp d-Of
431 tendang i-skOp skOp
432 tenggelam i-msar i-sar
433 terbenam sun sun 434 terbit deke, da-ban i-dEk
435 teriak dare d-ar
436 terima i- smay i- sma?
437 tidurkan byera denef dasus
438 tinju k-y-uk, k-y- k-y-uk
154
No. Berian Korido (19) Kansay (20)
ukEr
439 tulis f-y-as fas
440 tunjuk k-y-ur, vasna kur
441 turun da-dO sabu
442 tusuk i-wan, k-y-uk kuk
443 urut p-y-am fyOr da-fuf
444 usap i-sfu i-sfu
445 akan ya-be, ya-be i-nari
446 atau rO baydO i- mbur 447 belum OrObayim rObaim
448 besok mesri mEsEr
449 dahulu rOmpOndya fyOri wara
450 dari rOwaker rO
451 di dalam rOdO rO vandum 452 di luar rOvandi rO vandi
453 di sana rOdiwa rO Orwa
454 hari ini rasine ras ine
455 jarang raruwas, swaf swaf swaf 456 kadang-kadang swek ras swaf 457 ke be ve
458 kemarin mandOb|ndya rasO vinda
459 kepada varO farO
460 lusa isnay mEsEr wEndi
461 pernah kwar raSa
462 sedang iSa sa
155
No. Berian Korido (19) Kansay (20)
463 sekarang knikine vEri
464 selalu rasras ryakEr
465 seringkali kEr Far Swaf
466 sudah kwar pOsa 467 supaya insama insarO
468 tadi insandya kniki riyafa
469 tetapi fama infama 470 tiba-tiba fyOrBa kanandOr
156