PEMERINGKATAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DAN … · 2018-10-17 · Keajegan nilai data secara...
Transcript of PEMERINGKATAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DAN … · 2018-10-17 · Keajegan nilai data secara...
PEMERINGKATAN
PROFIL KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI
Pusat Penelitian Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
November 2015
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah Yang Maha Kuasa atas rahmat yang
dilimpahkan sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Laporan ini berisi analisis untuk
memberi peringkat pada kabupaten/kota dan provinsi berdasarkan kualitas data dan
informasi yang ditulis dalam Laporan Profil Kesehatan yang diterbitkan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dan Dinas Kesehatan Provinsi.
Terima kasih kami sampaikan kepada Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian
Kesehatan RI (dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS), dan Kepala Bidang Pengelolaan
Data dan Informasi (Dr. drh. Didik Budijanto MKes.), serta para sejawat di Pusat Data
dan Informasi Kementerian Kesehatan, yang telah memberi kesempatan kepada kami
guna bekerjasama dalam melakukan analisis ini. Secara khusus disampaikan terima
kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Riza L Asmarani, SKM dan teman-
teman dari Pusat Penelitian Kesehatan FKMUI sebagai penginput data profil
kesehatan ini dan telah bekerja keras menuntaskan penyiapan data agar dapat
dianalisis.
Mendapatkan data yang berkualitas adalah kerja yang tidak mudah, dan ini dimulai
dari tingkatan yang paling dasar dan operasional yaitu dengan pencatatan yang baik,
sampai kepada pelaporannya. Jadi kualitas laporan profil kesehatan di tingkat
kabupaten/kota sebagian besar dipengaruhi oleh kualitas data yang dilaporkan oleh
unit kerja di bawahnya, antara lain puskesmas. Kualitas laporan profil kesehatan
tingkat provinsi pun dipengaruhi mayoritas oleh kualitas laporan profil kesehatan
tingkat kabupaten/kota. Dengan demikian pemeringkatan yang dilakukan
berdasarkan laporan tahun 2013 ini hendaknya dipandang sebagai pendorong
semangat agar pengelolaan data di tingkat kabupaten/kota maupun tingkat provinsi
dapat lebih baik.
Sebagai titik awal, informasi pemeringkatan ini diharapkan akan mendorong
peningkatan kualitas laporan profil kesehatan, dan kemudian laporan profil kesehatan
yang berkualitas dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk pengambilan
keputusan dan pembuatan kebijakan, guna mencapai status kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya. Tiada gading yang tidak retak, dan kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan dalam laporan studi pemeringkatan ini.
Salam,
Sabarinah
Fitra Yelda
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 4 1. Latar Belakang .................................................................................................................. 4 2. Tujuan .............................................................................................................................. 5 3. Metode ............................................................................................................................ 5
HASIL ............................................................................................................................................ 9 1. Pemeringkatan Kabupaten/Kota ..................................................................................... 9
1.1. Kelengkapan ............................................................................................................. 9 2.1.2. Kelengkapan unit yang melapor ...................................................................... 9 2.1.3. Kelengkapan variabel/indikator ..................................................................... 12
1.2. Akurasi ................................................................................................................... 15 1.3. Konsistensi ............................................................................................................. 17
2.3.1. Konsistensi antar indikator ............................................................................ 17 2.3.2. Konsistensi Antar Tahun ................................................................................ 20 2.3.3. Konsistensi eksternal ..................................................................................... 23
1.4. Skor total berdasarkan semua komponen kualitas ............................................... 26 2. Pemeringkatan Provinsi ................................................................................................. 30
2.1. Kelengkapan ........................................................................................................... 30 2.1.1. Kelengkapan unit yang melapor .................................................................... 30 2.1.2. Kelengkapan variabel/indikator ..................................................................... 31
2.2. Akurasi ................................................................................................................... 32 2.3. Konsistensi ............................................................................................................. 33
2.3.1. Konsistensi antar indikator ............................................................................ 33 2.3.2. Konsistensi eksternal ..................................................................................... 34
2.4. Total skor berdasarkan semua komponen kualitas data ....................................... 35 RESUME ..................................................................................................................................... 36 KESIMPULAN ............................................................................................................................. 38 Lampiran 1. Daftar Variabel Untuk Kelengkapan Unit ............................................................... 39 Lampiran 2. Daftar Variabel Untuk Kelengkapan Indikator ....................................................... 41 Lampiran 3. Daftar Variabel Untuk Akurasi ............................................................................... 43 Lampiran 4. Daftar Variabel Untuk Konsistensi Antar Tahun .................................................... 45
3
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Ketersediaan profil kesehatan provinsi & kabupaten/kota ........................................... 5
Tabel 2. Definisi Operasional Kelengkapan, Akurasi dan Konsistensi untuk Pemeringkatan
Profil Kabupaten tahun 2013 ....................................................................................... 6
Tabel 3. Pemeringkatan profil kesehatan kabupaten/kota menurut kelengkapan unit
puskesmas yang melapor (100 yang tertinggi) ............................................................ 9
Tabel 4. Pemeringkatan profil kesehatan kabupaten/kota menurut kelengkapan
variabel/indikator (100 yang tertinggi) ..................................................................... 12
Tabel 5. Pemeringkatan profil kesehatan kabupaten/kota menurut akurasi (100 yang
tertinggi) .................................................................................................................... 15
Tabel 6. Pemeringkatan profil kesehatan kabupaten/kota menurut konsistensi antar indikator
(100 yang tertinggi) ................................................................................................... 18
Tabel 7. Pemeringkatan profil kesehatan kabupaten/kota menurut konsistensi antar tahun
(100 yang tertinggi) ................................................................................................... 21
Tabel 8. Pemeringkatan profil kesehatan kabupaten/kota menurut konsistensi eksternal (100
yang tertinggi)............................................................................................................ 24
Tabel 9. Pemeringkatan profil kesehatan kabupaten/kota menurut semua komponen kualitas
(100 yang tertinggi) ................................................................................................... 26
Tabel 10. Pemeringkatan profil kesehatan provinsi berdasarkan kelengkapan unit yang
melapor ..................................................................................................................... 30
Tabel 11. Pemeringkatan profil kesehatan provinsi berdasarkan kelengkapan
variabel/indikator ...................................................................................................... 31
Tabel 12. Pemeringkatan profil kesehatan provinsi berdasarkan akurasi ................................ 32
Tabel 13. Pemeringkatan profil kesehatan provinsi berdasarkan konsistensi antar indikator . 33
Tabel 14. Pemeringkatan profil kesehatan provinsi berdasarkan konsistensi eksternal .......... 35
Tabel 15. Pemeringkatan profil kesehatan provinsi berdasarkan semua komponen ............... 36
Tabel 16. Sepuluh kabupaten/kota teratas pada pemeringkatan profil kesehatan .................. 37
Tabel 17. Lima provinsi teratas pada pemeringkatan profil kesehatan .................................... 37
4
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Profil Kesehatan merupakan media publikasi data dan informasi terkait kesehatan
yang disusun dan diterbitkan setiap tahun oleh Kementerian Kesehatan dan setiap
dinas kesehatan tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Profil Kesehatan
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan di semua lini,
baik institusi pemerintah, institusi swasta, organisasi profesi, mahasiswa, dan
kelompok masyarakat lainnya. Profil Kesehatan juga diharapkan dapat bermanfaat
sebagai bahan dalam mengukur kinerja program pembangunan kesehatan baik di
pusat maupun di daerah yang berguna bagi perencanaan program pembangunan
kesehatan berikutnya. Utilisasi data dan infomasi untuk pengambilan keputusan akan
meningkat bila kualitas data dan informasi dinilai cukup baik. Oleh karena itu kualitas
data dalam profil kesehatan, baik nasional, provinsi maupun kabupaten/kota perlu
terus ditingkatkan guna menyajikan data dan informasi yang sahih dan konsisten.
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan telah mengembangkan metode
penilaian kualitas data yaitu dengan Penilaian Mandiri Kualitas Data Rutin (PMKDR).
PMKDR merupakan suatu metode yang dirancang agar staf pengolah data program
kesehatan pada tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun tingkat pusat, dapat menilai
kualitas data rutin dan dapat meningkatkan kualitas data. PMKDR meliputi penilaian
terhadap kelengkapan, keakuratan, konsistensian, dan kualitas komponen sistem
pemantauan program.
Untuk menilai kualitas data dan informasi yang dicantumkan di profil kesehatan,
PMKDR menerapkan metode mengukur indicator tingkat kelengkapan, akurasi, dan
konsistensi data dalam profil kesehatan. Dengan diketahuinya nilai indicator tersebut,
informasi ini dapat menjadi pedoman bagi pengguna data akan seberapa baik kualitas
data yang akan dimanfaatkan. Sedangkan bagi penyusun profil kesehatan, penilaian
tersebut dapat menjadi tolok ukur dalam monitoring peningkatan kualitas data profil
kesehatan. Lebih jauh lagi, berdasarkan tingkat kelengkapan, akurasi dan konsistensi
data dan informasi yang ditulis dalam buku profil kesehatan tiap provinsi dan
kabupaten/kota dengan metode yang standar, maka dapat dilakukan pemeringkatan,
sehingga diketahui provinsi dan kab/kota mana yang paling baik kualitas buku profil
kesehatannya. Masing-masing provinsi dan kab/kota juga dapat mengetahui seberapa
baik kualitas data profil kesehatannya dibandingkan daerah lain. Pemeringkatan ini
diharapkan dapat menjadi pendorong meningkatkan atau mempertahankan kualitas
data profil kesehatannya.
5
2. Tujuan
1. Untuk mendapatkan angka tingkat kelengkapan, akurasi dan konsistensi data
profil kesehatan setiap provinsi dan kabupaten/kota yang telah diterima di
Kementerian Kesehatan.
2. Untuk mendapatkan urutan/peringkat buku profil kesehatan berdasarkan kualitas
datanya di tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten/kota.
3. Metode
Kegiatan pemeringkatan buku profil kesehatan dilakukan berdasarkan buku laporan
tahun 2013 di tingkat kabupaten/kota yang dikirim ke Pusdatin. Tabel 1
memperlihatkan bahwa tidak semua kabupaten/kota mengirimkan buku profil
kesehatannya ke Pusdatin. Ketersediaan buku profil kesehatan untuk kepentingan
pemeringkatan adalah sebagai berikut.
TABEL 1. KETERSEDIAAN PROFIL KESEHATAN PROVINSI & KABUPATEN/KOTA
No Tahun Jumlah
Bentuk berkas Jumlah yang
dapat dianalisis Hard copy
Soft copy
1 Kabupaten/Kota 2013 399 264 135 391
2 Kabupaten/Kota 2012 333 247 86 330
3 Kabupaten/Kota 2011 410 333 77 381
4 Kabupaten/Kota 2010 390 240 150 363
5 Provinsi 2013 (33 prov) 29 0 29 29
6 Riskesdas Kabupaten 2013 464
7 Riskesdas Provinsi 2013 33
Rereferensi utama yang digunakan untuk menetapkan pemeringkatan ini adalah:
1. Kementerian Kesehatan RI. PMKDR – Panduan Mandiri Kualitas Data Rutin
(PMKDR) Sistem Informasi Kesehatan, 2012
2. Kementerian Kesehatan RI. Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan
Kabupaten/Kota 2013
3. WHO. Guide to Health Facility Data Quality Report Card.
Berdasarkan acuan di atas, ditetapkan tiga indikator penting untuk
pemeringkatan, yaitu kelengkapan, akurasi dan konsistensi. Definisi operasional
ketiganya dimodifikasi sesuai dengan ketersediaan data seperti disajikan pada table 2.
Keluaran yang diharapkan setelah kegiatan pemeringkatan ini dilakukan adalah
sebagai berikut:
6
1. Angka/nilai kelengkapan, akurasi dan konsistensi data profil kesehatan setiap
provinsi dan kabupaten kota tahun 2013/2014 (tahun terakhir) yang telah diterima
di Kementerian Kesehatan.
2. Peringkat buku profil kesehatan provinsi dan kabupaten/kota berdasarkan kualitas
data yang tertuang di dalam laporan tersebut.
TABEL 2. DEFINISI OPERASIONAL KELENGKAPAN, AKURASI DAN KONSISTENSI UNTUK
PEMERINGKATAN PROFIL KABUPATEN TAHUN 2013
No. Indikator Definisi operasional untuk Pemeringkatan Tahun 2013
1a Kelengkapan
unit
Jumlah unit puskesmas yang melaporkan datanya untuk profil
kesehatan kabupaten/kota untuk setiap indicator kunci
Bila 80% jumlah puskesmas melaporkan data satu indicator kunci,
diberi skor 1 dan dikatakan lengkap unit untuk satu indikator. Bila
kurang dari 80% jumlah puskesmas melaporkan satu indicator
kunci maka diberi skor nol.
Ada 88 indikator kunci yang disepakati (Lampiran 1), sehingga skor
total berkisar antara 0 sampai 88.
Skor kelengkapan unit (%) = skor total dibagi total indikator (yaitu
88) dikali 100%.
1b Kelengkapan
variable
Jumlah variable atau indicator yang tersedia datanya di profil
kesehatan kabupaten/kota
Bila di dalam profil kesehatan tercatat data indicator/variable
tertentu maka kabupaten/kota tersebut dikatakan lengkap
mencatat data variable yang bersangkutan dan mendapatkan skor
1; Sebaliknya bila tidak ada datanya diberi skor 0.
Ada 164 indikator/variable yang seharusnya dilaporkan (Lampiran
2), sehingga skor total berkisar antara 0 sampai 164.
Skor kelengkapan indicator/variable (%) = skor total dibagi skor
jumlah variable yang seharusnya terisi datanya (yaitu 164) dikali
100%.
2 Akurasi Ketepatan pengukuran dengan melihat penyimpangan data dari
nilai sebenarnya. Nilai sebenarnya antara lain diambil dari proksi
dengan nilai mean. Pencilan dikenali dari data terletak di luar
batas mean + 2 atau 3 simpang-baku. Terdapat ukuran variasi data
disebut sebagai koefisien variasi (Coefficient of Variation) yang
lebih menggabarkan presisi. Untuk setiap variable/indikator kunci,
dihitung nilai mean (ȳ) dan simpang baku (s) dari semua unit
puskesmas yang melaporkan. Dihitung CoV = coefficient of
variation = simpang-baku (s) dibagi mean (ȳ).
7
Bila CoV < 20%, dikatakan akurasi data baik dan diberi skor 1.
Sebaliknya bila CoV ≥ 20% maka diberi skor 0.
Ada 87 indikator yang disepakati dianalisis akurasinya (Lampiran
C), sehingga skor total berkisar antara 0 sampai 87.
Skor % akurasi = skor total dibagi jumlah indicator kunci yang
dianalisis (yaitu 87) dikali 100%.
3a Konsistensi
Internal antar
indikator
Keajegan nilai data secara logik dari dua indicator terpilih yang
ditulis dalam Laporan Profil Kesehatan tahun 2013.
Ada 6 pasang indikator kunci yang disepakati dianalisis:
a. Kunjungan K4, dan Pelayanan nifas
b. Pelayanan nifas, dan Pemberian vitamin A pada ibu nifas
c. Kunjungan K4, dan Pemberian Tablet Fe pada ibu hamil
d. Kunjungan K4, dan TT2+ pada ibu hamil
e. Pelayanan nifas, dan kunjungan neonatal 1
f. Pelayanan kesehatan bayi, dan bayi mendapat vitamin A.
Untuk setiap pasangan indicator kunci di atas, bila data indicator
yang pertama disebut ternyata angkanya lebih besar atau sama
dengan data indicator yang kedua disebut, maka diberi skor 1; dan
bila terjadi sebaliknya maka diberi skor 0.
Skor total berkisar antara 0 sampai 6.
Skor konsistensi internal antar indicator (%) = skor total dibagi 6
dikali 100%.
3b Konsistensi
internal antar
tahun
Keajegan secara logic data indikator yang ada pada Laporan Profil
Kesehatan tahun 2013 - dan Laporan Profil Kesehatan tiga tahun
terakhir yaitu dari tahun 2010, 2011 dan 2012.
Untuk setiap indicator, bila rasio perbandingan antara angka di
tahun 2013 dengan rata-rata angka 3 tahun terakhir (2010, 2011,
2012) bernilai antara 0,67 sampai 1,33 maka diberi skor 1;
sebaliknya bila di luar kisaran tersebut maka diberi skor 0.
Jumlah indicator di laporan profil kesehatan tingkat
kabupaten/kota ada 165 (Lampiran 3), sehingga skor total berkisar
antara 0 sampai 165; Sedangkan untuk laporan profil kesehatan
provinsi ada 87 indikator (Lampiran 4) sehingga skor total berkisar
antara 0 sampai 87.
Skor konsistensi internal antar tahun (%) = skor total dibagi 164
(untuk tingkat kabupaten/kota) atau 87 (untuk tingkat provinsi),
dikali 100%.
3c Konsistensi
eksternal
Keajegan nilai data tujuh indikator yang tersedia di dalam buku
Profil Kesehatan tahun 2013, dibandingkan dengan angka indicator
yang sama yang ditulis dalam buku Laporan Riset Kesehatan Dasar
tahun 2012/2013. Disepakati indicator tersebut sebagai berikut.
8
a. Kepemilikan Jaminan Kesehatan
b. Proporsi K1
c. Proporsi K4
d. Proporsi Penolong Persalinan oleh tenaga kesehatan
e. Proporsi Pelayanan Ibu Nifas
f. Proporsi KN1
g. Proporsi KNLengkap.
Untuk setiap indicator, bila dua angka yang dibandingkan rasio
antara 0,67 sampai 1,33 maka dikatakan berkonsistensi eksternal
baik, serta diberi skor 1; Sebaliknya bila rasionya di luar kisaran
tersebut maka diberi skor 0.
Ada 7 indikator yang dinilai, sehingga skor total berkisar antara 0
sampai 7.
Skor konsistensi eksternal (%) = skor total dibagi 7 dikali 100%.
Skor total
kualitas data
Skor ke enam komponen di atas dijumlah. Kisaran skor total enam
komponen antara 0 sampai 600.
Uraian kegiatan yang dilakukan dalam melakukan pemeringkatan profil kabupaten
/kota dan provinsi sebagai berikut:
1. Pengumpulan referensi dan bahan terkait
2. Penyusunan metode penilaian
3. Penyusunan tools penilaian
4. Pengumpulan data, pengolahan data, dan penilaian kualitas data
5. Pembahasan hasil penilaian dan pemeringkatan
6. Penyempurnaan hasil penilaian dan pemeringkatan
9
HASIL
1. Pemeringkatan Kabupaten/Kota
Pemeringkatan profil kesehatan kabupaten/kota menggunakan metode penilaian
kualitas data rutin sesuai pedoman PMKDR (Kemkes 2012), dan profil yang dianalisis
adalah Profil Kesehatan tingkat kabupaten/kota tahun 2013. Berikut akan disajikan
hasil analisis pemeringkatan profil kesehatan kabupaten/kota dari komponen
penilaian kualitas data (kelengkapan, akurasi dan konsistensi) yang digunakan serta
penilaian total ketiga komponen tersebut.
1.1. Kelengkapan
Kelengkapan adalah keterisian data yang disajikan dalam profil kesehatan.
Kelengkapan dapat dinilai dari banyaknya unit puskesmas yang melapor maupun
indicator/variabel yang dilaporkan. Tabel 3 dan 4 menyajikan 100 kabupaten/kota
yang mendapat skor tertinggi dalam kelengkapan profil kesehatan tahun 2013. Daftar
kabupaten/kota yang mendapat peringkat di atas 100 dapat dilihat di lampiran.
2.1.2. Kelengkapan unit yang melapor
Untuk setiap laporan profil kesehatan kabupaten/kota yang ada pada tahun 2013
dilakukan perhitungan kelengkapan unit puskesmas yang melaporkan setiap
variabel/indicator. Pemeringkatan profil kesehatan kabupaten/kota dilakukan dengan
mengurut skor kelengkapan unit puskesmas (%). Berikut disajikan 100 skor tertinggi
profil kesehatan kabupaten/kota berdasarkan kelengkapan unit yang melapor.
TABEL 3. PEMERINGKATAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA MENURUT KELENGKAPAN UNIT
PUSKESMAS YANG MELAPOR (100 YANG TERTINGGI)
Peringkat Kode Kabupaten/Kota Jumlah skor %
1 1101 Simeuleu 88 100.0
2 1102 Singkil 88 100.0
3 1103 Aceh Selatan 88 100.0
4 1108 Aceh Besar 88 100.0
5 1207 Labuhan Batu 88 100.0
6 1273 Pematangsiantar 88 100.0
7 1302 Pesisir Selatan 88 100.0
8 1309 Pasaman 88 100.0
9 1375 Kota Bukit Tinggi 88 100.0
10 1376 Payakumbuh 88 100.0
11 3401 Kulon Progo 88 100.0
12 7174 Kotamobagu 88 100.0
10
Peringkat Kode Kabupaten/Kota Jumlah skor %
13 7408 Kolaka Utara 88 100.0
14 1105 Aceh Timur 87 98.9
15 3471 Kota Yogyakarta 87 98.9
16 5207 Sumbawa Barat 87 98.9
17 7310 Barru 87 98.9
18 7472 Baubau 87 98.9
19 7601 Majene 87 98.9
20 1113 Gayo Lues 86 97.7
21 1371 Padang 86 97.7
22 1506 Tanjab Timur 86 97.7
23 1507 Tanjab Barat 86 97.7
24 3404 Sleman 86 97.7
25 5272 Bima 86 97.7
26 7325 Luwu Timur 86 97.7
27 7410 Konawe Utara 86 97.7
28 1303 Solok 85 96.6
29 1312 Pasaman Barat 85 96.6
30 3403 Gunung Kidul 85 96.6
31 5208 Lombok Utara 85 96.6
32 7315 Pinrang 85 96.6
33 7409 Buton Utara 85 96.6
34 7603 Mamasa 85 96.6
35 1106 Aceh Tengah 84 95.5
36 1117 Bener Meriah 84 95.5
37 1307 Agam 84 95.5
38 7105 Minahasa Selatan 84 95.5
39 7307 Sinjai 84 95.5
40 7313 Wajo 84 95.5
41 7401 Buton 84 95.5
42 7471 Kota Kendari 84 95.5
43 8105 Kepulauan Aru 84 95.5
44 9408 Kepulauan Yapen 84 95.5
45 3173 Jakarta Pusat 83 94.3
46 7406 Bombana 83 94.3
47 7571 Gorontalo 83 94.3
48 1171 Banda Aceh 82 93.2
49 1372 Kota Solok 82 93.2
50 3214 Purwakarta 82 93.2
51 6372 Banjarbaru 82 93.2
52 7172 Bitung 82 93.2
11
Peringkat Kode Kabupaten/Kota Jumlah skor %
53 1220 Padang Lawas Utara 81 92.1
54 1306 Padang Pariaman 81 92.1
55 1311 Dharmasraya 81 92.1
56 3318 Pati 81 92.1
57 3321 Demak 81 92.1
58 6304 Barito Kuala 81 92.1
59 1111 Aceh Utara 80 90.9
60 1374 Kota Padang Panjang 80 90.9
61 1505 Muaro Jambi 80 90.9
62 7207 Buol 80 90.9
63 1114 Aceh Tamiang 79 89.8
64 1221 Padang Lawas 79 89.8
65 1304 Sijunjung 79 89.8
66 1305 Tanah Datar 79 89.8
67 1708 Kepahiang 79 89.8
68 3402 Bantul 79 89.8
69 7107 Bolaang Mongondow Utara 79 89.8
70 7605 Matra 79 89.8
71 1373 Kota Sawah Lunto 78 88.6
72 1504 Batanghari 78 88.6
73 1808 Tulang Bawang 78 88.6
74 6305 Tapin 78 88.6
75 7301 Selayar 78 88.6
76 7314 Sidenreng Rappang 78 88.6
77 7405 Konawe Selatan 78 88.6
78 8205 Halmahera Utara 2 78 88.6
79 8271 Kota Ternate 78 88.6
80 1112 Aceh Barat Daya 77 87.5
81 1118 Pidie Jaya 77 87.5
82 1217 Samosir 77 87.5
83 1224 Nias Utara 77 87.5
84 1310 Solok Selatan 77 87.5
85 7110 Bolaang Mongondow Selatan 77 87.5
86 1107 Aceh Barat 76 86.4
87 1301 Mentawai 76 86.4
88 1702 Rejang Lebong 76 86.4
89 1812 Tulang Bawang Barat 76 86.4
90 3301 Cilacap 76 86.4
91 7102 Minahasa 76 86.4
92 7206 Toli-Toli 76 86.4
12
Peringkat Kode Kabupaten/Kota Jumlah skor %
93 7208 Parigi Moutong 76 86.4
94 7304 Jeneponto 76 86.4
95 7326 Toraja Utara 76 86.4
96 8171 Kota Ambon 76 86.4
97 1116 Aceh Jaya 75 85.2
98 1175 Subulusaman 75 85.2
99 1405 Siak 75 85.2
100 1407 Rokan Hulu 75 85.2
2.1.3. Kelengkapan variabel/indikator
Kelengkapan indikator/variable tertentu yang dilaporkan dalam setiap profil
kesehatan kabupaten/kota didasarkan pada 164 variabel/indikator. Hasil skor
kelengkapan indicator diurutkan dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah,
dan hasilnya disajikan di Tabel 4.
TABEL 4. PEMERINGKATAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA MENURUT KELENGKAPAN
VARIABEL/INDIKATOR (100 YANG TERTINGGI)
Peringkat Kode Kabupaten/Kota Jumlah skor %
1 1102 Singkil 164 100.0
2 1108 Aceh Besar 164 100.0
3 1207 Labuhan Batu 164 100.0
4 1309 Pasaman 164 100.0
5 5207 Sumbawa Barat 164 100.0
6 1371 Padang 164 100.0
7 5208 Lombok Utara 164 100.0
8 1307 Agam 164 100.0
9 7271 Palu 164 100.0
10 1802 Tenggamus 164 100.0
11 1225 Sumatera Utara 164 100.0
12 1707 Lebong 164 100.0
13 1705 Seluma 164 100.0
14 6405 Berau 164 100.0
15 6210 Pulang Pisau 164 100.0
16 1813 Pesisir Barat 164 100.0
17 7601 Majene 163 99.4
18 1312 Pasaman Barat 163 99.4
19 1306 Padang Pariaman 163 99.4
20 1271 Sibolga 163 99.4
13
Peringkat Kode Kabupaten/Kota Jumlah skor %
21 6111 Kayong Utara 163 99.4
22 1210 Dairi 163 99.4
23 1273 Pematangsiantar 162 98.8
24 1376 Payakumbuh 162 98.8
25 7310 Barru 162 98.8
26 1113 Gayo Lues 162 98.8
27 1507 Tanjab Barat 162 98.8
28 1106 Aceh Tengah 162 98.8
29 7313 Wajo 162 98.8
30 7326 Toraja Utara 162 98.8
31 1272 Tanjung Balai 162 98.8
32 1771 Kota Bengkulu 162 98.8
33 1804 Lampung Timur 162 98.8
34 6404 Kutai Timur 162 98.8
35 6403 Kutai Kartanegara 162 98.8
36 3304 Banjarnegara 162 98.8
37 1811 Mesuji 162 98.8
38 1375 Kota Bukit Tinggi 161 98.2
39 3471 Kota Yogyakarta 161 98.2
40 5272 Bima 161 98.2
41 1304 Sijunjung 161 98.2
42 6305 Tapin 161 98.2
43 7405 Konawe Selatan 161 98.2
44 1311 Dharmasraya 160 97.6
45 1506 Tanjab Timur 159 97.0
46 7325 Luwu Timur 159 97.0
47 7315 Pinrang 159 97.0
48 1809 Pesawaran 159 97.0
49 3401 Kulon Progo 158 96.3
50 7571 Gorontalo 158 96.3
51 3321 Demak 158 96.3
52 1505 Muaro Jambi 158 96.3
53 1276 Binjai 158 96.3
54 1471 Pekanbaru 158 96.3
55 7472 Baubau 157 95.7
56 7409 Buton Utara 157 95.7
57 7172 Bitung 157 95.7
58 3318 Pati 157 95.7
59 6304 Barito Kuala 157 95.7
60 1221 Padang Lawas 157 95.7
14
Peringkat Kode Kabupaten/Kota Jumlah skor %
61 1302 Pesisir Selatan 156 95.1
62 3404 Sleman 156 95.1
63 7307 Sinjai 156 95.1
64 3402 Bantul 156 95.1
65 7408 Kolaka Utara 155 94.5
66 1303 Solok 155 94.5
67 7603 Mamasa 155 94.5
68 1117 Bener Meriah 155 94.5
69 1372 Kota Solok 155 94.5
70 6372 Banjarbaru 155 94.5
71 1220 Padang Lawas Utara 155 94.5
72 1702 Rejang Lebong 155 94.5
73 7171 Manado 155 94.5
74 7407 Wakatobi 155 94.5
75 1223 Labuhan Batu Utara 155 94.5
76 7105 Minahasa Selatan 154 93.9
77 1224 Nias Utara 154 93.9
78 7309 Pangkep 154 93.9
79 7107 Bolaang Mongondow Utara 153 93.3
80 7314 Sidenreng Rappang 153 93.3
81 1310 Solok Selatan 153 93.3
82 1571 Kota Jambi 153 93.3
83 7471 Kota Kendari 152 92.7
84 9408 Kepulauan Yapen 152 92.7
85 1171 Banda Aceh 152 92.7
86 3214 Purwakarta 152 92.7
87 1109 Pidie 152 92.7
88 6212 Barito Timur 152 92.7
89 5205 Dompu 152 92.7
90 7401 Buton 151 92.1
91 7406 Bombana 151 92.1
92 1708 Kepahiang 151 92.1
93 1112 Aceh Barat Daya 151 92.1
94 1402 Inhul 151 92.1
95 1103 Aceh Selatan 150 91.5
96 8105 Kepulauan Aru 150 91.5
97 7605 Matra 150 91.5
98 1217 Samosir 150 91.5
99 5201 Lombok Barat 150 91.5
100 7410 Konawe Utara 149 90.9
15
1.2. Akurasi
Akurasi melihat penyimpangan data dari nilai yang sebenarnya. Pada studi ini akurasi
dilihat dengan membandingkan variasi antar indikator (87 indikator) yang ada dalam
profil kabupaten, dengan mengukur koefisien variasi atau CoV (Coefficient of
variation) yaitu membandingkan simpang-baku (standard deviation) dengan nilai
mean (rata-rata aritmatik) setiap data indicator yang dilaporkan oleh masing-masing
unit dalam setiap profil kabupaten/kota. Nilai skor akurasi (%) setiap kabupaten
diurutkan dari yang paling besar sampai yang paling kecil sebagai peringkat dari setiap
profil kabupaten. Tabel 5 akan menyajikan hasil pemeringkatan berdasarkan nilai
akurasi.
TABEL 5. PEMERINGKATAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA MENURUT AKURASI (100
YANG TERTINGGI)
Peringkat Kode Kabupaten/Kota Jumlah skor %
1 3577 Kota Madiun 37 42.5
2 3572 Blitar 34 39.1
3 5272 Bima 32 36.8
4 5201 Lombok Barat 32 36.8
5 3375 Pekalongan 32 36.8
6 1507 Tanjab Barat 31 35.6
7 3171 Jakarta Selatan 31 35.6
8 1212 Deli Serdang 31 35.6
9 1505 Muaro Jambi 30 34.5
10 3402 Bantul 30 34.5
11 1372 Kota Solok 30 34.5
12 3319 Kudus 30 34.5
13 5103 Badung 29 33.3
14 5208 Lombok Utara 29 33.3
15 7172 Bitung 29 33.3
16 1374 Kota Padang Panjang 29 33.3
17 1872 Metro 29 33.3
18 3519 Madiun 29 33.3
19 3376 Kota Tegal 29 33.3
20 1307 Agam 28 32.2
21 7325 Luwu Timur 28 32.2
22 7303 Bantaeng 28 32.2
23 1377 Kota Pariaman 28 32.2
24 3576 Mojokerto 28 32.2
25 3310 Klaten 28 32.2
26 5171 Kota Denpasar 28 32.2
27 5205 Dompu 27 31.0
16
Peringkat Kode Kabupaten/Kota Jumlah skor %
28 1274 Tebing Tinggi 27 31.0
29 5271 Mataram 27 31.0
30 3371 Kota Magelang 27 31.0
31 3506 Kediri 27 31.0
32 3318 Pati 26 29.9
33 1205 Tapanuli Utara 26 29.9
34 7305 Takalar 26 29.9
35 3320 Jepara 26 29.9
36 3323 Temanggung 26 29.9
37 1906 Belitung Timur 26 29.9
38 1910 Bangka 26 29.9
39 7373 Palopo 26 29.9
40 3311 Sukoharjo 26 29.9
41 1271 Sibolga 25 28.7
42 7310 Barru 25 28.7
43 3471 Kota Yogyakarta 25 28.7
44 3404 Sleman 25 28.7
45 6372 Banjarbaru 25 28.7
46 7173 Tomohon 25 28.7
47 1810 Pringsewu 25 28.7
48 5203 Lombok Timur 25 28.7
49 1208 Asahan 25 28.7
50 3513 Probolinggo 25 28.7
51 5105 Klungkung 25 28.7
52 3372 Surakarta 25 28.7
53 3571 Kediri 25 28.7
54 5207 Sumbawa Barat 24 27.6
55 7571 Gorontalo 24 27.6
56 1117 Bener Meriah 24 27.6
57 3403 Gunung Kidul 24 27.6
58 7302 Bulukumba 24 27.6
59 1209 Simalungun 24 27.6
60 5206 Bima 24 27.6
61 3273 Bandung 24 27.6
62 3325 Batang 24 27.6
63 5102 Tabanan 24 27.6
64 1213 Langkat 24 27.6
65 3575 Pasuruan 24 27.6
66 3520 Magetan 24 27.6
67 5101 Jembrana 24 27.6
17
Peringkat Kode Kabupaten/Kota Jumlah skor %
68 1903 Bangka Barat 24 27.6
69 1572 Kota Sungai Penuh 24 27.6
70 3321 Demak 23 26.4
71 1702 Rejang Lebong 23 26.4
72 1171 Banda Aceh 23 26.4
73 8207 Pulau Morotai 23 26.4
74 1801 Lampung Barat 23 26.4
75 1373 Kota Sawah Lunto 23 26.4
76 1473 Dumai 23 26.4
77 1704 Kaur 23 26.4
78 7322 Luwu Utara 23 26.4
79 1812 Tulang Bawang Barat 23 26.4
80 3512 Situbondo 23 26.4
81 1703 Bengkulu Utara 23 26.4
82 3574 Probolinggo 23 26.4
83 3516 Mojokerto 23 26.4
84 3523 Tuban 23 26.4
85 3517 Jombang 23 26.4
86 1309 Pasaman 22 25.3
87 1802 Tenggamus 22 25.3
88 1771 Kota Bengkulu 22 25.3
89 1224 Nias Utara 22 25.3
90 7314 Sidenreng Rappang 22 25.3
91 1218 Serdang Bedagai 22 25.3
92 7102 Minahasa 22 25.3
93 1673 Pagar Alam 22 25.3
94 5107 Karangasem 22 25.3
95 3204 Kota Bandung 22 25.3
96 3315 Grobogan 22 25.3
97 3207 Ciamis 22 25.3
98 3507 Kabupaten Malang 22 25.3
99 3374 Kota Semarang 22 25.3
100 5104 Gianyar 22 25.3
1.3. Konsistensi
2.3.1. Konsistensi antar indikator
Konsistensi melihat keajegan data yang disajikan, di antaranya keajegan antar
indicator. Pada studi ini dilakukan perbandingan antara data dari indikator berikut:
g. Kunjungan K4, dan Pelayanan nifas
h. Pelayanan nifas, dan Pemberian vitamin A pada ibu nifas
18
i. Kunjungan K4, dan Pemberian Tablet Fe
j. Kunjungan K4, dan TT2+ pada ibu hamil
k. Pelayanan nifas, dan kunjungan neonatal 1
l. Pelayanan kesehatan bayi, dan bayi mendapat vitamin A
Tabel 6 berikut menyajikan pemeringkatan profil kabupaten berdasarkan proporsi
total skor dibandingkan dengan skor yang seharusnya dan hanya disajikan 100
kabupaten yang memiliki skor tertinggi.
TABEL 6. PEMERINGKATAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA MENURUT KONSISTENSI
ANTAR INDIKATOR (100 YANG TERTINGGI)
Peringkat Kode Kabupaten/Kota Jumlah skor %
1 1221 Padang Lawas 6 100.0
2 5205 Dompu 5 83.3
3 1205 Tapanuli Utara 5 83.3
4 7305 Takalar 5 83.3
5 1910 Bangka 5 83.3
6 7302 Bulukumba 5 83.3
7 1171 Banda Aceh 5 83.3
8 1224 Nias Utara 5 83.3
9 7102 Minahasa 5 83.3
10 1971 Pangkal Pinang 5 83.3
11 1207 Labuhan Batu 5 83.3
12 1811 Mesuji 5 83.3
13 1275 Kota Medan 5 83.3
14 1672 Prabumulih 5 83.3
15 6209 Katingan 5 83.3
16 3528 Pamekasan 5 83.3
17 1405 Siak 5 83.3
18 1571 Kota Jambi 5 83.3
19 5318 Nagekeo 5 83.3
20 1106 Aceh Tengah 5 83.3
21 1272 Tanjung Balai 5 83.3
22 8103 Maluku Tengah 5 83.3
23 1311 Dharmasraya 5 83.3
24 1107 Aceh Barat 5 83.3
25 1111 Aceh Utara 5 83.3
26 1202 Mandailing Natal 5 83.3
27 3175 Jakarta Utara 5 83.3
28 6472 Samarinda 5 83.3
29 6112 Kubu Raya 5 83.3
19
Peringkat Kode Kabupaten/Kota Jumlah skor %
30 7603 Mamasa 5 83.3
31 1101 Simeuleu 5 83.3
32 5307 Alor 5 83.3
33 5303 Timor Tengah Selatan 5 83.3
34 1306 Padang Pariaman 5 83.3
35 3375 Pekalongan 4 66.7
36 1505 Muaro Jambi 4 66.7
37 1372 Kota Solok 4 66.7
38 1872 Metro 4 66.7
39 7325 Luwu Timur 4 66.7
40 1377 Kota Pariaman 4 66.7
41 1274 Tebing Tinggi 4 66.7
42 3371 Kota Magelang 4 66.7
43 3506 Kediri 4 66.7
44 7373 Palopo 4 66.7
45 1271 Sibolga 4 66.7
46 6372 Banjarbaru 4 66.7
47 7173 Tomohon 4 66.7
48 1810 Pringsewu 4 66.7
49 1208 Asahan 4 66.7
50 5105 Klungkung 4 66.7
51 3571 Kediri 4 66.7
52 7571 Gorontalo 4 66.7
53 1117 Bener Meriah 4 66.7
54 1209 Simalungun 4 66.7
55 3273 Bandung 4 66.7
56 1213 Langkat 4 66.7
57 3575 Pasuruan 4 66.7
58 1903 Bangka Barat 4 66.7
59 3321 Demak 4 66.7
60 1801 Lampung Barat 4 66.7
61 3574 Probolinggo 4 66.7
62 3313 Karanganyar 4 66.7
63 1174 Lhokseumawe 4 66.7
64 6371 Kota Banjarmasin 4 66.7
65 1804 Lampung Timur 4 66.7
66 1471 Pekanbaru 4 66.7
67 3525 Gresik 4 66.7
68 3504 Tulungagung 4 66.7
69 1371 Padang 4 66.7
20
Peringkat Kode Kabupaten/Kota Jumlah skor %
70 7313 Wajo 4 66.7
71 7408 Kolaka Utara 4 66.7
72 5108 Buleleng 4 66.7
73 3579 Kota Batu 4 66.7
74 1806 Lampung Utara 4 66.7
75 7301 Selayar 4 66.7
76 1805 Lampung Tengah 4 66.7
77 7318 Tana Toraja 4 66.7
78 6471 Kota Balikpapan 4 66.7
79 3515 Sidoarjo 4 66.7
80 3214 Purwakarta 4 66.7
81 7410 Konawe Utara 4 66.7
82 3573 Malang 4 66.7
83 1302 Pesisir Selatan 4 66.7
84 7171 Manado 4 66.7
85 6109 Sekadau 4 66.7
86 6110 Melawi 4 66.7
87 1707 Lebong 4 66.7
88 7406 Bombana 4 66.7
89 1407 Rokan Hulu 4 66.7
90 7504 Bonbol 4 66.7
91 7472 Baubau 4 66.7
92 1305 Tanah Datar 4 66.7
93 1222 Labuhanbatu Selatan 4 66.7
94 1401 Kuansing 4 66.7
95 7271 Palu 4 66.7
96 1276 Binjai 4 66.7
97 1220 Padang Lawas Utara 4 66.7
98 7371 Makassar 4 66.7
99 1115 Nagan Raya 4 66.7
100 7105 Minahasa Selatan 4 66.7
2.3.2. Konsistensi Antar Tahun
Konsistensi antar tahun dilihat dengan cara membandingkan angka pada tahun 2013
dengan rata-rata angka yang sama pada 3 tahun sebelumnya yaitu tahun 2010, 2011
dan 2013. Jumlah indikator yang dibandingkan pada konsistensi antar tahun sebanyak
165 indikator. Hasil proporsi tersebut diurutkan dari yang paling tinggi skornya
sampai yang paling rendah. Tabel 7 memperlihatkan urutan profil kabupaten
21
berdasarkan skor kelengkapan variabel atau indikator yang dilaporkan pada 100
kabupaten tertinggi.
TABEL 7. PEMERINGKATAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA MENURUT KONSISTENSI ANTAR
TAHUN (100 YANG TERTINGGI)
Peringkat Kode Kabupaten/Kota Jumlah skor %
1 1103 Aceh Selatan 43 26.1
2 1102 Singkil 34 20.6
3 1101 Simeuleu 29 17.6
4 1104 Aceh Tenggara 0 0.0
5 1105 Aceh Timur 0 0.0
6 1106 Aceh Tengah 0 0.0
7 1107 Aceh Barat 0 0.0
8 1108 Aceh Besar 0 0.0
9 1109 Pidie 0 0.0
10 1110 Bireuen 0 0.0
11 1111 Aceh Utara 0 0.0
12 1112 Aceh Barat Daya 0 0.0
13 1113 Gayo Lues 0 0.0
14 1114 Aceh Tamiang 0 0.0
15 1115 Nagan Raya 0 0.0
16 1116 Aceh Jaya 0 0.0
17 1117 Bener Meriah 0 0.0
18 1118 Pidie Jaya 0 0.0
19 1171 Banda Aceh 0 0.0
20 1172 Sabang 0 0.0
21 1173 Langsa 0 0.0
22 1174 Lhokseumawe 0 0.0
23 1175 Subulusaman 0 0.0
24 1201 Nias 0 0.0
25 1202 Mandailing Natal 0 0.0
26 1205 Tapanuli Utara 0 0.0
27 1207 Labuhan Batu 0 0.0
28 1208 Asahan 0 0.0
29 1209 Simalungun 0 0.0
30 1210 Dairi 0 0.0
31 1211 Karo 0 0.0
32 1212 Deli Serdang 0 0.0
33 1213 Langkat 0 0.0
34 1216 Pakpak Bharat 0 0.0
35 1217 Samosir 0 0.0
22
Peringkat Kode Kabupaten/Kota Jumlah skor %
36 1218 Serdang Bedagai 0 0.0
37 1219 Batu Bara 0 0.0
38 1220 Padang Lawas Utara 0 0.0
39 1221 Padang Lawas 0 0.0
40 1222 Labuhanbatu Selatan 0 0.0
41 1223 Labuhan Batu Utara 0 0.0
42 1224 Nias Utara 0 0.0
43 1225 Sumatera Utara 0 0.0
44 1271 Sibolga 0 0.0
45 1272 Tanjung Balai 0 0.0
46 1273 Pematangsiantar 0 0.0
47 1274 Tebing Tinggi 0 0.0
48 1275 Kota Medan 0 0.0
49 1276 Binjai 0 0.0
50 1278 Gunungsitoli 0 0.0
51 1301 Mentawai 0 0.0
52 1302 Pesisir Selatan 0 0.0
53 1303 Solok 0 0.0
54 1304 Sijunjung 0 0.0
55 1305 Tanah Datar 0 0.0
56 1306 Padang Pariaman 0 0.0
57 1307 Agam 0 0.0
58 1308 Kab. Lima Puluh Kota 0 0.0
59 1309 Pasaman 0 0.0
60 1310 Solok Selatan 0 0.0
61 1311 Dharmasraya 0 0.0
62 1312 Pasaman Barat 0 0.0
63 1371 Padang 0 0.0
64 1372 Kota Solok 0 0.0
65 1373 Kota Sawah Lunto 0 0.0
66 1374 Kota Padang Panjang 0 0.0
67 1375 Kota Bukit Tinggi 0 0.0
68 1376 Payakumbuh 0 0.0
69 1377 Kota Pariaman 0 0.0
70 1401 Kuansing 0 0.0
71 1402 Inhul 0 0.0
72 1403 Inhil 0 0.0
73 1404 Pelalawan 0 0.0
74 1405 Siak 0 0.0
75 1406 Kamparl 0 0.0
23
Peringkat Kode Kabupaten/Kota Jumlah skor %
76 1407 Rokan Hulu 0 0.0
77 1409 Rokan Hilir 0 0.0
78 1410 Meranti 0 0.0
79 1471 Pekanbaru 0 0.0
80 1473 Dumai 0 0.0
81 1501 Kerinci 0 0.0
82 1502 Merangin 0 0.0
83 1504 Batanghari 0 0.0
84 1505 Muaro Jambi 0 0.0
85 1506 Tanjab Timur 0 0.0
86 1507 Tanjab Barat 0 0.0
87 1508 Tebo 0 0.0
88 1571 Kota Jambi 0 0.0
89 1572 Kota Sungai Penuh 0 0.0
90 1610 Ogan Ilir 0 0.0
91 1672 Prabumulih 0 0.0
92 1673 Pagar Alam 0 0.0
93 1702 Rejang Lebong 0 0.0
94 1703 Bengkulu Utara 0 0.0
95 1704 Kaur 0 0.0
96 1705 Seluma 0 0.0
97 1706 Mukomuko 0 0.0
98 1707 Lebong 0 0.0
99 1708 Kepahiang 0 0.0
100 1709 Bengkulu Tengah 0 0.0
2.3.3. Konsistensi eksternal
Konsistensi eksternal dilihat dengan membandingkan angka indicator tertentu pada
laporan profil kesehatan tahun 2013 dengan angka indikator yang sama hasil
Riskesdas tahun 2013. Indikator yang dibandingkan adalah indikator yang memiliki
definisi operasional yang sama antara Laporan Profil Kesehatan dan Laporan Riskesdas
2013. Ada 7 indikator yang dibandingkan yaitu:
a. Kepemilikan Jaminan Kesehatan
b. Proporsi K1
c. Proporsi K4
d. Proporsi Penolong Persalinan oleh tenaga kesehatan
e. Proporsi Pelayanan Ibu Nifas
f. Proporsi KN1
g. Proporsi KNLengkap.
24
Tabel 8 memperlihatkan urutan profil kabupaten berdasarkan skor konsistensi
eksternal dengan hasil Survei Riskesdas 2013.
TABEL 8. PEMERINGKATAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA MENURUT KONSISTENSI
EKSTERNAL (100 YANG TERTINGGI)
Peringkat Kode Kabupaten/Kota Jumlah skor %
1 1106 Aceh Tengah 6 85.7
2 1107 Aceh Barat 6 85.7
3 1108 Aceh Besar 6 85.7
4 1109 Pidie 6 85.7
5 1111 Aceh Utara 6 85.7
6 1112 Aceh Barat Daya 6 85.7
7 1116 Aceh Jaya 6 85.7
8 1117 Bener Meriah 6 85.7
9 1172 Sabang 6 85.7
10 1174 Lhokseumawe 6 85.7
11 1406 Kampar 6 85.7
12 1471 Pekanbaru 6 85.7
13 1110 Bireuen 5 71.4
14 1113 Gayo Lues 5 71.4
15 1114 Aceh Tamiang 5 71.4
16 1118 Pidie Jaya 5 71.4
17 1171 Banda Aceh 5 71.4
18 1173 Langsa 5 71.4
19 1405 Siak 5 71.4
20 1407 Rokan Hulu 5 71.4
21 1409 Rokan Hilir 5 71.4
22 1103 Aceh Selatan 4 57.1
23 1102 Singkil 4 57.1
24 1101 Simeuleu 4 57.1
25 1104 Aceh Tenggara 4 57.1
26 1105 Aceh Timur 4 57.1
27 1208 Asahan 4 57.1
28 1209 Simalungun 4 57.1
29 1212 Deli Serdang 4 57.1
30 1217 Samosir 4 57.1
31 1219 Batu Bara 4 57.1
32 1401 Kuansing 4 57.1
33 1402 Inhul 4 57.1
34 1404 Pelalawan 4 57.1
35 1115 Nagan Raya 3 42.9
25
Peringkat Kode Kabupaten/Kota Jumlah skor %
36 1175 Subulusaman 3 42.9
37 1216 Pakpak Bharat 3 42.9
38 1218 Serdang Bedagai 3 42.9
39 1223 Labuhan Batu Utara 3 42.9
40 1271 Sibolga 3 42.9
41 1273 Pematangsiantar 3 42.9
42 1276 Binjai 3 42.9
43 1410 Meranti 3 42.9
44 1205 Tapanuli Utara 2 28.6
45 1207 Labuhan Batu 2 28.6
46 1210 Dairi 2 28.6
47 1211 Karo 2 28.6
48 1213 Langkat 2 28.6
49 1220 Padang Lawas Utara 2 28.6
50 1221 Padang Lawas 2 28.6
51 1222 Labuhanbatu Selatan 2 28.6
52 1224 Nias Utara 2 28.6
53 1272 Tanjung Balai 2 28.6
54 1274 Tebing Tinggi 2 28.6
55 1275 Kota Medan 2 28.6
56 1302 Pesisir Selatan 2 28.6
57 1307 Agam 2 28.6
58 1371 Padang 2 28.6
59 1373 Kota Sawah Lunto 2 28.6
60 1376 Payakumbuh 2 28.6
61 1403 Inhil 2 28.6
62 1201 Nias 1 14.3
63 1278 Gunungsitoli 1 14.3
64 1303 Solok 1 14.3
65 1304 Sijunjung 1 14.3
66 1305 Tanah Datar 1 14.3
67 1306 Padang Pariaman 1 14.3
68 1308 Kab. Lima Puluh Kota 1 14.3
69 1309 Pasaman 1 14.3
70 1310 Solok Selatan 1 14.3
71 1311 Dharmasraya 1 14.3
72 1312 Pasaman Barat 1 14.3
73 1372 Kota Solok 1 14.3
74 1374 Kota Padang Panjang 1 14.3
75 1375 Kota Bukit Tinggi 1 14.3
26
Peringkat Kode Kabupaten/Kota Jumlah skor %
76 1377 Kota Pariaman 1 14.3
77 1202 Mandailing Natal 0 0.0
78 1225 Sumatera Utara 0 0.0
79 1301 Mentawai 0 0.0
80 1473 Dumai 0 0.0
81 1501 Kerinci 0 0.0
82 1502 Merangin 0 0.0
83 1504 Batanghari 0 0.0
84 1505 Muaro Jambi 0 0.0
85 1506 Tanjab Timur 0 0.0
86 1507 Tanjab Barat 0 0.0
87 1508 Tebo 0 0.0
88 1571 Kota Jambi 0 0.0
89 1572 Kota Sungai Penuh 0 0.0
90 1610 Ogan Ilir 0 0.0
91 1672 Prabumulih 0 0.0
92 1673 Pagar Alam 0 0.0
93 1702 Rejang Lebong 0 0.0
94 1703 Bengkulu Utara 0 0.0
95 1704 Kaur 0 0.0
96 1705 Seluma 0 0.0
97 1706 Mukomuko 0 0.0
98 1707 Lebong 0 0.0
99 1708 Kepahiang 0 0.0
100 1709 Bengkulu Tengah 0 0.0
1.4. Skor total berdasarkan semua komponen kualitas
Setelah setiap komponen kualitas dinilai, maka dapat dihitung skor total yang
mencakup enam komponen untuk penilaian tingkat kabupaten/kota dan lima
komponen untuk penilaian tingkat provinsi. Secara keseluruhan dapat dihitung skor
total tersebut dan diurutkan serta disajikan pada tabel 9.
TABEL 9. PEMERINGKATAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA MENURUT SEMUA KOMPONEN
KUALITAS (100 YANG TERTINGGI)
Peringkat Kode Kabupaten/Kota Total Skor
1 1106 Aceh Tengah 379.4
2 1117 Bener Meriah 369.9
3 1171 Banda Aceh 367.1
27
Peringkat Kode Kabupaten/Kota Total Skor
4 1111 Aceh Utara 361.7
5 1107 Aceh Barat 358.9
6 1103 Aceh Selatan 354.0
7 1471 Pekanbaru 353.5
8 1101 Simeuleu 349.2
9 1405 Siak 347.9
10 1113 Gayo Lues 337.5
11 1112 Aceh Barat Daya 336.0
12 1207 Labuhan Batu 334.9
13 1221 Padang Lawas 329.0
14 1407 Rokan Hulu 328.4
15 1224 Nias Utara 318.6
16 1108 Aceh Besar 317.3
17 1371 Padang 316.0
18 1102 Singkil 314.0
19 1174 Lhokseumawe 311.9
20 1116 Aceh Jaya 310.8
21 1271 Sibolga 310.4
22 1302 Pesisir Selatan 308.8
23 1409 Rokan Hilir 308.3
24 1307 Agam 306.2
25 1406 Kamparl 305.2
26 1272 Tanjung Balai 304.1
27 1372 Kota Solok 303.1
28 1110 Bireuen 302.8
29 1276 Binjai 302.6
30 1208 Asahan 301.4
31 1311 Dharmasraya 301.0
32 1109 Pidie 299.3
33 1273 Pematangsiantar 299.1
34 1220 Padang Lawas Utara 296.7
35 1205 Tapanuli Utara 294.9
36 1275 Kota Medan 294.9
37 1376 Payakumbuh 294.6
38 7325 Luwu Timur 293.5
39 1404 Pelalawan 293.0
40 1274 Tebing Tinggi 292.7
41 1175 Subulusaman 292.5
42 1217 Samosir 292.4
43 1118 Pidie Jaya 291.4
28
Peringkat Kode Kabupaten/Kota Total Skor
44 1306 Padang Pariaman 291.4
45 1219 Batu Bara 288.4
46 1505 Muaro Jambi 288.4
47 1114 Aceh Tamiang 288.3
48 1402 Inhul 288.0
49 1172 Sabang 287.9
50 1212 Deli Serdang 287.4
51 1209 Simalungun 285.5
52 7571 Gorontalo 284.9
53 7408 Kolaka Utara 284.2
54 1401 Kuansing 284.0
55 7313 Wajo 283.9
56 1375 Kota Bukit Tinggi 283.2
57 6372 Banjarbaru 283.1
58 7102 Minahasa 282.8
59 5272 Bima 282.7
60 1216 Pakpak Bharat 282.2
61 1507 Tanjab Barat 282.1
62 3321 Demak 281.5
63 1303 Solok 281.3
64 7603 Mamasa 280.2
65 5208 Lombok Utara 279.9
66 1312 Pasaman Barat 279.8
67 7472 Baubau 277.4
68 1105 Aceh Timur 277.2
69 1305 Tanah Datar 277.1
70 1571 Kota Jambi 276.8
71 7310 Barru 276.4
72 7302 Bulukumba 276.4
73 3471 Kota Yogyakarta 275.8
74 7410 Konawe Utara 274.8
75 5205 Dompu 274.1
76 1374 Kota Padang Panjang 273.9
77 1218 Serdang Bedagai 273.0
78 1309 Pasaman 272.9
79 1223 Labuhan Batu Utara 272.7
80 7172 Bitung 272.3
81 3214 Purwakarta 272.1
82 3404 Sleman 271.6
83 1213 Langkat 270.8
29
Peringkat Kode Kabupaten/Kota Total Skor
84 7406 Bombana 270.3
85 7105 Minahasa Selatan 269.8
86 1377 Kota Pariaman 268.2
87 1672 Prabumulih 267.8
88 1810 Pringsewu 267.4
89 1804 Lampung Timur 266.9
90 1373 Kota Sawah Lunto 266.0
91 7271 Palu 265.7
92 7401 Buton 265.7
93 7601 Majene 264.4
94 7171 Manado 263.7
95 1811 Mesuji 263.1
96 1971 Pangkal Pinang 262.4
97 7301 Selayar 262.0
98 1222 Labuhanbatu Selatan 261.4
99 3528 Pamekasan 261.1
100 6304 Barito Kuala 260.8
30
2. Pemeringkatan Provinsi
Pemeringkatan profil provinsi menggunakan metode yang sama dengan
pemeringkatan kabupaten yaitu menilai tingkat kelengkapan, akurasi dan konsistensi.
Penilaian laporan profil provinsi yang dilakukan adalah laporan tahun 2013. Namun
dapat dicatat bahwa tidak dilakukan penilaian konsistensi internal antar tahun karena
ketiadaan atau ketidak lengkapan laporan profil kesehatan tingkat provinsi pada tiga
tahun sebelum 2013. Berikut disajikan pemeringkatan profil tingkat provinsi.
2.1. Kelengkapan
Seperti halnya pada penilaian tingkat kabupaten, penilaian kelengkapan terdiri dari
kelengkapan unit kabupaten/kota yang melapor di dalam provinsi yang bersangkutan,
serta kelengkapan indicator /variable yang dilaporkan setiap kabupaten/kota.
2.1.1. Kelengkapan unit yang melapor
Dengan definisi operasional serupa dengan yang diterapkan di tingkat
kabupaten/kota, maka dapat dihitung skor total untuk kelengkapan unit
kabupaten/kota yang melapordi provinsi yang bersangkutan. Hasil pemeringkatan
tersaji sebagian pada tabel 10 berikut.
TABEL 10. PEMERINGKATAN PROFIL KESEHATAN PROVINSI BERDASARKAN KELENGKAPAN UNIT
YANG MELAPOR
Peringkat Kode Provinsi Jumlah skor % skor
1 13 Sumatera Barat 88 100.0
2 12 Sumatera Utara 87 98.9
3 19 Kep.Babel 87 98.9
4 34 DI Yogyakarta 87 98.9
5 11 Aceh 86 97.7
6 74 Sulawesi Tenggara 86 97.7
7 73 Sulawesi Selatan 85 96.6
8 17 Bengkulu 83 94.3
9 76 Sulawesi Barat 81 92.1
10 71 Sulawesi Utara 80 90.9
11 32 Jawa Barat 78 88.6
12 64 Kalimantan Timur 78 88.6
13 15 Jambi 75 85.2
14 18 Lampung 73 83.0
15 82 Maluku Utara 71 80.7
16 36 Banten 69 78.4
17 63 Kalimantan Selatan 67 76.1
18 33 Jawa Tengah 66 75.0
31
Peringkat Kode Provinsi Jumlah skor % skor
19 16 Sumatera Selatan 65 73.9
20 51 Bali 65 73.9
21 65 Kalimantan Utara 65 73.9
22 53 NTT 64 72.7
23 62 Kalimantan Tengah 61 69.3
24 72 Sulawesi Tengah 60 68.2
25 52 NTB 59 67.1
26 35 Jawa Timur 58 65.9
27 31 DKI Jakarta 57 64.8
28 81 Maluku 52 59.1
29 94 Papua 25 28.4
2.1.2. Kelengkapan variabel/indikator
Kelengkapan data indikator atau variable yang disajikan pada laporan profil kesehatan
provinsi juga mencakup 164. Dengan definisi operasional yang sama, dihasilkan skor
total seperti disajikan sebagian pada tabel 11 yang memperlihatkan urutan profil
kesehatan provinsi berdasarkan skor kelengkapan indicator/variabel.
TABEL 11. PEMERINGKATAN PROFIL KESEHATAN PROVINSI BERDASARKAN KELENGKAPAN
VARIABEL/INDIKATOR
Peringkat Kode Provinsi Jumlah skor % skor
1 17 Bengkulu 162 98.8
2 73 Sulawesi Selatan 161 98.2
3 11 Aceh 160 97.6
4 19 Kep.Babel 156 95.1
5 13 Sumatera Barat 152 92.7
6 12 Sumatera Utara 152 92.7
7 76 Sulawesi Barat 150 91.5
8 74 Sulawesi Tenggara 149 90.9
9 64 Kalimantan Timur 146 89.0
10 18 Lampung 146 89.0
11 82 Maluku Utara 146 89.0
12 34 DI Yogyakarta 143 87.2
13 32 Jawa Barat 134 81.7
14 15 Jambi 132 80.5
15 53 NTT 129 78.7
16 71 Sulawesi Utara 128 78.1
17 33 Jawa Tengah 127 77.4
32
18 62 Kalimantan Tengah 126 76.8
19 65 Kalimantan Utara 125 76.2
20 36 Banten 124 75.6
21 51 Bali 123 75.0
22 94 Papua 116 70.7
23 81 Maluku 114 69.5
24 52 NTB 111 67.7
25 35 Jawa Timur 109 66.5
26 31 DKI Jakarta 106 64.6
27 16 Sumatera Selatan 102 62.2
28 72 Sulawesi Tengah 90 54.9
29 63 Kalimantan Selatan 84 51.2
2.2. Akurasi
Dengan menggunakan ukuran koefisien variasi antar kabupaten di dalam provinsi,
maka dapat dihitung skor total akurasi. Tabel 12 menyajikan sebagian hasil
pemeringkatan provinsi berdasarkan skor akurasi tersebut.
TABEL 12. PEMERINGKATAN PROFIL KESEHATAN PROVINSI BERDASARKAN AKURASI
Peringkat Kode Provinsi Jumlah skor % skor
1 19 Kep.Babel 37 42.5
2 34 DI Yogyakarta 29 33.3
3 33 Jawa Tengah 29 33.3
4 52 NTB 29 33.3
5 51 Bali 26 29.9
6 71 Sulawesi Utara 24 27.6
7 32 Jawa Barat 23 26.4
8 35 Jawa Timur 23 26.4
9 72 Sulawesi Tengah 21 24.1
10 17 Bengkulu 20 23.0
11 76 Sulawesi Barat 20 23.0
12 74 Sulawesi Tenggara 20 23.0
13 11 Aceh 17 19.5
14 65 Kalimantan Utara 17 19.5
15 36 Banten 17 19.5
16 31 DKI Jakarta 17 19.5
17 73 Sulawesi Selatan 16 18.4
18 16 Sumatera Selatan 16 18.4
19 64 Kalimantan Timur 15 17.2
20 15 Jambi 15 17.2
33
21 63 Kalimantan Selatan 15 17.2
22 18 Lampung 14 16.1
23 12 Sumatera Utara 13 14.9
24 62 Kalimantan Tengah 13 14.9
25 82 Maluku Utara 10 11.5
26 13 Sumatera Barat 8 9.2
27 53 NTT 8 9.2
28 81 Maluku 6 6.9
29 94 Papua 5 5.8
2.3. Konsistensi
2.3.1. Konsistensi antar indikator
Penilaian profil kesehatan provinsi menggunakan pasangan indicator yang sama
dengan yang digunakan pada penilaian profil kesehatan tingkat kabupaten/kota.
Indikator yang dibandingkan adalah sebagai berikut.
a. Kunjungan K4, dan Pelayanan nifas
b. Pelayanan nifas, dan Pemberian vitamin A pada ibu nifas
c. Kunjungan K4, dan Pemberian Tablet Fe
d. Kunjungan K4, dan TT2+ pada ibu hamil
e. Pelayanan nifas, dan kunjungan neonatal 1
f. Pelayanan kesehatan bayi, dan bayi mendapat vitamin A.
Tabel 13 berikut menyajikan pemeringkatan profil kesehatan provinsi berdasarkan
konsistensi antar indikator.
TABEL 13. PEMERINGKATAN PROFIL KESEHATAN PROVINSI BERDASARKAN KONSISTENSI ANTAR
INDIKATOR
Peringkat Kode Provinsi Jumlah skor % skor
1 18 Lampung 5 83.3
2 17 Bengkulu 4 66.7
3 73 Sulawesi Selatan 4 66.7
4 64 Kalimantan Timur 4 66.7
5 63 Kalimantan Selatan 4 66.7
6 62 Kalimantan Tengah 4 66.7
7 19 Kep.Babel 3 50.0
8 51 Bali 3 50.0
9 71 Sulawesi Utara 3 50.0
10 32 Jawa Barat 3 50.0
11 72 Sulawesi Tengah 3 50.0
34
Peringkat Kode Provinsi Jumlah skor % skor
12 76 Sulawesi Barat 3 50.0
13 74 Sulawesi Tenggara 3 50.0
14 31 DKI Jakarta 3 50.0
15 16 Sumatera Selatan 3 50.0
16 12 Sumatera Utara 3 50.0
17 13 Sumatera Barat 3 50.0
18 81 Maluku 3 50.0
19 94 Papua 3 50.0
20 34 DI Yogyakarta 2 33.3
21 33 Jawa Tengah 2 33.3
22 52 NTB 2 33.3
23 35 Jawa Timur 2 33.3
24 11 Aceh 2 33.3
25 65 Kalimantan Utara 2 33.3
26 36 Banten 2 33.3
27 15 Jambi 2 33.3
28 82 Maluku Utara 2 33.3
29 53 NTT 1 16.7
2.3.2. Konsistensi eksternal
Keajegan data indicator tertentu yang disajikan pada laporan profil kesehatan tahun
2013 dibandingkan dengan angka indicator yang sama yang dicantumkan pada hasil
Riskesdas tahun 2013. Indikator yang dibandingkan adalah indikator yang memiliki
definisi operasional yang sama antara definisi yang digunakan pada Laporan Profil
Kesehatan dan Laporan Riskesdas 2013. Tabel 14 memperlihatkan urutan profil
provinsi berdasarkan konsistensi eksternal. Tujuh indikator yang dibandingkan adalah
seperti berikut.
a. Kepemilikan Jaminan Kesehatan
b. Proporsi K1
c. Proporsi K4
d. Proporsi Penolong Persalinan oleh tenaga kesehatan
e. Proporsi Pelayanan Ibu Nifas
f. Proporsi KN1
g. Proporsi KN-Lengkap.
35
TABEL 14. PEMERINGKATAN PROFIL KESEHATAN PROVINSI BERDASARKAN KONSISTENSI
EKSTERNAL
Peringkat Kode Provinsi Jumlah skor % skor
1 11 Aceh 6 85.7
2 12 Sumatera Utara 6 85.7
3 35 Jawa Timur 6 85.7
4 51 Bali 6 85.7
5 52 NTB 6 85.7
6 64 Kalimantan Timur 6 85.7
7 13 Sumatera Barat 5 71.4
8 17 Bengkulu 5 71.4
9 18 Lampung 5 71.4
10 19 Kep.Babel 5 71.4
11 31 DKI Jakarta 5 71.4
12 32 Jawa Barat 5 71.4
13 33 Jawa Tengah 5 71.4
14 34 DI Yogyakarta 5 71.4
15 53 NTT 5 71.4
16 15 Jambi 4 57.1
17 16 Sumatera Selatan 4 57.1
18 36 Banten 4 57.1
19 63 Kalimantan Selatan 4 57.1
20 62 Kalimantan Tengah 3 42.9
21 94 Papua 3 42.9
22 65 Kalimantan Utara 0 0.0
23 71 Sulawesi Utara 0 0.0
24 72 Sulawesi Tengah 0 0.0
25 73 Sulawesi Selatan 0 0.0
26 74 Sulawesi Tenggara 0 0.0
27 76 Sulawesi Barat 0 0.0
28 81 Maluku 0 0.0
29 82 Maluku Utara 0 0.0
2.4. Total skor berdasarkan semua komponen kualitas data
Dengan menjumlahkan ke lima skor kualitas yang telah dihitung, maka diperoleh skor
total kualitas data profil kesehatan tingkat provinsi. Tabel 15 memperlihatkan
peringkat provinsi dari yang tertinggi sampai yang terendah.
36
TABEL 15. PEMERINGKATAN PROFIL KESEHATAN PROVINSI BERDASARKAN SEMUA KOMPONEN
Peringkat Kode Provinsi Total % skor
1 19 Kep.Babel 357.9
2 17 Bengkulu 354.2
3 64 Kalimantan Timur 347.3
4 18 Lampung 342.8
5 12 Sumatera Utara 342.2
6 11 Aceh 333.9
7 34 DI Yogyakarta 324.2
8 13 Sumatera Barat 323.3
9 32 Jawa Barat 318.2
10 51 Bali 314.5
11 33 Jawa Tengah 290.5
12 52 NTB 287.1
13 73 Sulawesi Selatan 279.8
14 35 Jawa Timur 277.9
15 15 Jambi 273.4
16 62 Kalimantan Tengah 270.6
17 31 DKI Jakarta 270.4
18 63 Kalimantan Selatan 268.4
19 36 Banten 264.0
20 16 Sumatera Selatan 261.6
21 74 Sulawesi Tenggara 261.6
22 76 Sulawesi Barat 256.5
23 53 NTT 248.7
24 71 Sulawesi Utara 246.5
25 82 Maluku Utara 214.5
26 65 Kalimantan Utara 203.0
27 94 Papua 197.8
28 72 Sulawesi Tengah 197.2
29 81 Maluku 185.5
RESUME Berikut disajikan sepuluh kabupaten/kota serta lima provinsi yang mendapat
peringkat terbaik di masing-masing komponen maupun menurut skor total semua
komponen. Sebagian besar kabupaten/kota ataupun provinsi yang menduduki
peringkat lima teratas tersebut umumnya berada di wilayah Sumatera.
37
TABEL 16. SEPULUH KABUPATEN/KOTA TERATAS PADA PEMERINGKATAN PROFIL KESEHATAN
No. Kelengkapan unit melapor
Kelengkapan variable dilaporkan
Akurasi Konsistensi antar indikator
Konsistensi antar tahun
Konsistensi eksternal
Semua komponen
1 Simeuleu Singkil Kota Madiun
Padang Lawas
Aceh Selatan
Aceh Tengah
Aceh Tengah
2 Singkil Aceh Besar Blitar Dompu Singkil Aceh Barat Bener Meriah
3 Aceh Selatan Labuhan Batu
Bima Tapanuli Utara
Simeuleu Aceh Besar Banda Aceh
4 Aceh Besar Pasaman Lombok Barat
Takalar Aceh Tenggara
Pidie Aceh Utara
5 Labuhan Batu
Sumbawa Barat
Pekalongan Bangka Aceh Timur Aceh Utara Aceh Barat
6 Pematang-siantar
Padang Tanjab Barat
Bulukumba Aceh Tengah
Aceh Barat Daya
Aceh Selatan
7 Pesisir Selatan
Lombok Utara
Jakarta Selatan
Banda Aceh
Aceh Barat Aceh Jaya Pekanbaru
8 Pasaman Agam Deli Serdang
Nias Utara Aceh Besar Bener Meriah
Simeuleu
9 Kota Bukit Tinggi
Palu Muaro Jambi
Minahasa Pidie Sabang Siak
10 Payakum-buh
Tenggamus Bantul Pangkal Pinang
Bireuen Lhokseumawe
Gayo Lues
TABEL 17. LIMA PROVINSI TERATAS PADA PEMERINGKATAN PROFIL KESEHATAN
No. Kelengkapan unit yg melapor
Kelengkapan variable yg dilaporkan
Akurasi Konsistensi antar indikator
Konsistensi eksternal
Semua komponen
1 Sumatera Barat Bengkulu Kep.Babel Lampung Aceh Kep.Babel
2 Sumatera Utara
Sulawesi Selatan
DI Yogyakarta Bengkulu
Sumatera Utara Bengkulu
3 Kep.Babel Aceh
Jawa Tengah
Sulawesi Selatan Jawa Timur
Kalimantan Timur
4 DI Yogyakarta Kep.Babel NTB
Kalimantan Timur Bali Lampung
5 Aceh
Sumatera Barat Bali
Kalimantan Selatan NTB
Sumatera Utara
38
KESIMPULAN
1. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota yang seyogyanya diterbitkan setiap tahun
ternyata belum sepenuhnya dapat dilakukan, namun kecenderungannya
membaik pada tahun-tahun terakhir. Pemeringkatan untuk buku Profil
Kesehatan tahun 2013 dilakukan untuk 391 kabupaten/kota yang tersedia
profilnya dalam bentuk soft copy.
2. Hasil akhir pemeringkatan kabupaten/kota memperlihatkan dari 100 terbaik,
ada 5 kabupaten/kota yang terletak di Pulau Jawa, selebihnya di luar Pulau
Jawa. Terlihat dari 10 peringkat teratas, kabupaten/kota yang terletak di pulau
Sumatera mayoritas mendapat skor cukup tinggi.
3. Dari pemeringkatan provinsi, di peringkat sepuluh teratas, ada 6 provinsi di
Sumatera, 2 provinsi di Jawa dan 1 provinsi Bali, dan 1 provinsi di Kalimantan.
4. Sangat diperlukan dorongan kepada kabupaten/kota maupun provinsi agar
dapat melakukan penyusunan buku profil kesehatan sesuai dengan panduan
yang telah diterbitkan oleh Pusdatin Kemenkes RI, agar data dan infomasinya
dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan di tingkat daerah maupun
pusat.
39
Lampiran 1. Daftar Variabel Untuk Kelengkapan Unit
No Variabel No Variabel
1 Jumlah Lahir Hidup 45 Persentase Peserta KB Baru
2 Jumlah Kematian Neonatal 46 Bayi Baru Lahir di timbang
3 Jumlah Bayi Mati 47 BBLR
4 Jumlah Balita Mati 48 Kunjungan Neonatus 1/KN1
5 Jumlah Kematian Ibu 49 Kunjungan Neonatus K3/KN Lengkap
6 Jumlah Kasus Baru TB BTA+ 50 Bayi diberi ASI Esklusif
7 Jumlah Seluruh Kasus TB 51 Pelayanan Kesehatan Bayi
8 Kasus TB anak 0-14 tahun 52 Desa/Kelurahan UCI
9 Persentase BTA+ terhadap Suspek 53 Cakupan Imunisasi Campak Bayi
10 Angka Kesembuhan BTA+ 54 DO Rate Imunisasi DPT1-Campak
11 Angka Pengobatan Lengkap BTA+ 55 Imunisasi Dasar Lengkap
12 Succes Rate BTA+ 56 Bayi Mendapat Vitamin A
13 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 57 Anak Balita Mendapat Vitamin A
14 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 58 Baduta Ditimbang
15 Jumlah Kasis Baru Kusta (PB+MB) 59 Baduta Dibawah Garis Merah
16 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 tahun 60 Pelayanan Kesehatan Anak Balita
17 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 61 Balita Ditimbang
18 Persentase Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 62 Balita Dibawah Garis Merah
19 Persentase Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 63 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
20 Jumlah Kasus Difteri 64 Cakupan Pnejaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
21 Jumlah Kasus Pertusis 65 Rasio Tumpatan Pencabutan gigi tetap
22 Jumlah Kasus Tetanus (Non Neonatorum) 66 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal
23 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 67 SD/MI yang Mendapat Pelayanan Gigi
24 Jumlah Kasus Campak 68 Murid SD/MI diperiksa (UKGS)
25 Jumlah Kasus Polio 69 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS)
26 Jumlah Kasus Hepatitis B 70 Pelayanan Kesehatan Usila (60+)
27 CFR DBD 71 Rumah Tangga Ber PHBS
28 CFR Malaria 72 Penduduk yang mempunyai akses air minum yang layak
29 Cakupan Pengukuran Tekanan Darah 73 Penyelenggara air minum memenuhi syarat
30 Cakupan Pemeriksaan Obesitas 74 Penduduk yang memilki akses sanitasi yang layak
31 Cakupan Pemeriksaan IVA 75 Desa STBM
32 Cakupan Pemeriksaan CBE 76 Tempat Umum Memenuhi Syarat
33 Desa/Keluarahan Mengalami KLB ditangani kurang dari 24 jam 77 TPM memenuhi syarat Higiene Sanitasi
34 Kunjungan Ibu Hamil K1 78 TPM tidak memenuhi syarat di bina
35 Kunjungan Ibu Hamil K4 79 TPM Memenuhi Syarat di Uji Petik
36 Persalinan ditolong Nakes 80 Jumlah Posyandu
37 Pelayanan Ibu Nifas 81 Posyandu Aktif
38 Ibu Nifas dapat Vitamin A 82 Poskesdes
39 Ibu Hamil TT2+ 83 Polindes
40 WUS TT2+ 84 Posbindu
40
No Variabel No Variabel
41 Ibu Hamil Fe3 85 Posmaldes
42 Penangan Komplikasi Kebidanan 86 Pos TB Desa
43 Penangan Komplikasi Neonatal 87 Desa Siaga
44 Persentase Peserta KB Aktif 88 Desa Siaga
41
Lampiran 2. Daftar Variabel Untuk Kelengkapan Indikator
No Variabel No Variabel
1 Luas wilayah 83 Persentase Peserta KB Aktif
2 Jumlah Desa&Kelurahan 84 Persentase Peserta KB Baru
3 Jumlah Penduduk 85 Bayi baru lahir di timbang (persentase)
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 86 BBLR
5 Kepadatan Penduduk 87 Kunjungan Neonatus 1/KN1
6 Rasio beban Tanggungan 88 Kunjungan Neonatus 3 kali/KN Lengkap
7 Rasio Jenis Kelamin 89 Bayi diberi ASI Eksklusif
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 90 Pelayanan Kesehatan Bayi
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi SMP/MTs 91 Desa/Kelurahan UCI
10 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi SMA/MA 92 Cakupan Imunisasi Campak Bayi
11 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi Sekolah Menengah Kejuruan 93 DO Rate Imunisasi DPT1-Campak
12 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi Diploma I/II 94 Imunisasi Dasar Lengkap
13 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi Akademi/Diploma III 95 Bayi Mendapat Vitamin A
14 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi Universitas/Diploma IV 96 Anak Balita Mendapat Vitamin A
15 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi S2/S3 97 Baduta ditimbang
16 Jumlah Lahir Hidup 98 Baduta Bawah Garis Merah
17 Angka Lahir Mati 99 Pelayanan Kesehatan Anak Balita
18 Jumlah Kematian Neonatal 100 Balita ditimbang
19 Angka Kematian Neonatal 101 Balita Bawah Garis Merah
20 Jumlah Bayi Mati 102 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
21 Angka Kematian Bayi 103 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD
22 Jumlah Balita Mati 104 Rasio tumpatan/pencabutan gigi tetap
23 Angka Kematian Bayi 105 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal
24 Jumlah kematian Ibu 106 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi
25 Angka kematian Ibu 107 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS)
26 Jumlah kasus baru TB BTA+ 108 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS)
27 CNR kasus baru TB BTA+ 109 Pelayanan Kesehatan Usila (60+)
28 Jumlah Seluruh Kasus TB 110 Kegiatan Promosi Kesehatan
29 CNR Seluruh Kasus TB 111 Kegiatan Kunjungan Rumah
30 Kasus TB anak 0-14 tahun 112 Kegiatan Penyebaran Informasi
31 Persentase BTA+ terhadap suspek 113 Peserta Jaminan Kesehatan
32 Angka Kesembuhan BTA+ 114 Cakupan Kunjungan Rawat jalan
33 Angka pengobatan lengkap BTA+ 115 Cakupan Kunjungan Rawat Inap
34 Success Rate BTA+ 116 Angka Kematian Kasar (GDR) di RS
35 Angka kematian selama pengobatan 117 } Angka Kematian Murni (NDR) di RS
36 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 118 Bed Occupation Rate (BOR) di RS
37 Jumlah Kasus HIV 119 Bed Turn Over di RS (kali)
38 Jumlah Kasus AIDS 120 Turn Of Interval (TOI) di RS (hari)
42
No Variabel No Variabel
39 Jumlah Kasus IMS Lainnya 121 Average Lenght of Stay (ALOS) di RS (hari)
40 Jumlah Kasus Kematian karena AIDS 122 Rumah Tangga ber PHBS
41 Donor Darah diskrining karena AIDS 123 Rumah Sehat
42 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 124 Penduduk mempunyai akses air minum yang layak
43 Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 125 Penyelenggara air minum memenuhi syarat
44 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 126 Penduduk yang memiliki akses sanitasi yang layak
45 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 tahun 127 Desa STBM
46 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 128 tempat umum memenuhi syarat
47 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 129 TPM memenuhi syarat Higiene sanitasi
48 Angka Prevalensi Kusta 130 TPM tidak memenuhi syarat di bina
49 Penderita Kusta PB Selesai berobat (RFT PB) 131 TPM memenuhi syarat di uji petik
50 Penderita Kusta MB Selesai berobat (RFT MB) 132 Jumlah rumah sakit umum
51 AFP Rate non polio kurang dari 15 th 133 Jumlah rumah sakit khusus
52 Jumlah kasus Difteri 134 Jumlah Puskesmas rawat inap
53 CFR Difteri 135 Jumlah Puskesmas non rawat inap
54 Jumlah Kasus Pertusis 136 Jumlah Puskesmas non rawat inap
55 Jumlah Kasus Tetanus (Non Neonatorum) 137 Jumlah Apotek
56 Case Fatality Rate Tetanus (Non Neonatorum) 138 RS dengan kemampuan pelayanan Gadar level 1
57 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 139 Jumlah Posyandu
58 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 140 Posyandu Aktif
59 Jumlah Kasus Campak 141 Rasio Posyandu per100 balita
60 Case Fatality Rate Campak 142 Poskesdes
61 Jumlah Kasus Polio 143 Polindes
62 Jumlah Kasus Hepatitis B 144 Posbindu
63 Incidence Rate DBD 145 Posmaldes
64 CFR DBD 146 Pos TB Desa
65 Annual Parasite Incidence 147 Desa Siaga
66 CFR Malaria 148 Persentase Desa Siaga
67 Angka Kesakitan Filariasis 149 Dokter Spesialis
68 Cakupan Pengukuran Tekanan Darah 150 Dokter Umum
69 Cakupan Pemeriksaan Obesitas 151 Rasio Dokter(Spesialis+Umum)
70 Cakupan Pemeriksaan IVA 152 Rasio Dokter Gigi
71 Cakupan Pemeriksaan CBE 153 Bidan
72 Desa/Kelurahan mengalami KLB ditangani <24j 154 Rasio Bidan
73 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 155 Perawat
74 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 156 Rasio Perawat
75 Persalinan ditolong Nakes 157 Perawat Gigi
76 Pelayanan Ibu Nifas 158 Tenaga Kefarmasian
77 Ibu Nifas dapat Vitamin A 159 Tenaga Kesehatan Masyarakat
78 Ibu Hamil TT2+ 160 Tenaga Kesehatan Lingkungan
79 WUS TT2+ 161 Tenaga Gizi
80 Ibu Hamil Fe3 162 Total Anggaran Kesehatan (rupiah)
81 Penanganan Komplikasi Kebidanan 163 APBD Kesehatan thp APBD Kab/Kota (rupiah)
82 Penanganan Komplikasi Neonatal 164 Anggaran Kesehatan perkapita (rupiah)
43
Lampiran 3. Daftar Variabel Untuk Akurasi
No. Variabel No. Variabel
1 Jumlah Kematian Neonatal 45 Bayi Baru Lahir di timbang
2 Jumlah Bayi Mati 46 BBLR
3 Jumlah Balita Mati 47 Kunjungan Neonatus 1/KN1
4 Jumlah Kematian Ibu 48 Kunjungan Neonatus K3/KN Lengkap
5 Jumlah Kasus Baru TB BTA+ 49 Bayi diberi ASI Esklusif
6 Jumlah Seluruh Kasus TB 50 Pelayanan Kesehatan Bayi
7 Kasus TB anak 0-14 tahun 51 Desa/Kelurahan UCI.
8 Persentase BTA+ terhadap Suspek 52 Cakupan Imunisasi Campak Bayi
9 Angka Kesembuhan BTA+ 53 DO Rate Imunisasi DPT1-Campak
10 Angka Pengobatan Lengkap BTA+ 54 Imunisasi Dasar Lengkap
11 Succes Rate BTA+ 55 Bayi Mendapat Vitamin A
12 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 56 Anak Balita Mendapat Vitamin A
13 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 57 Baduta Ditimbang
14 Jumlah Kasis Baru Kusta (PB+MB) 58 Baduta Dibawah Garis Merah
15 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 tahun 59 Pelayanan Kesehatan Anak Balita
16 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 60 Balita Ditimbang
17 Persentase Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 61 Balita Dibawah Garis Merah
18 Persentase Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 62 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
19 Jumlah Kasus Difteri 63 Cakupan Pnejaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
20 Jumlah Kasus Pertusis 64 Rasio Tumpatan Pencabutan gigi tetap
21 Jumlah Kasus Tetanus (Non Neonatorum) 65 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal
22 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 66 SD/MI yang Mendapat Pelayanan Gigi
23 Jumlah Kasus Campak 67 Murid SD/MI diperiksa (UKGS)
24 Jumlah Kasus Polio 68 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS)
25 Jumlah Kasus Hepatitis B 69 Pelayanan Kesehatan Usila (60+)
26 CFR DBD 70 Rumah Tangga Ber PHBS
27 CFR Malaria 71 Penduduk yang mempunyai akses air minum yang layak
28 Cakupan Pengukuran Tekanan Darah 72 Penyelenggara air minum memenuhi syarat
29 Cakupan Pemeriksaan Obesitas 73 Penduduk yang memilki akses sanitasi yang layak
30 Cakupan Pemeriksaan IVA 74 Desa STBM
31 Cakupan Pemeriksaan CBE 75 Tempat Umum Memenuhi Syarat
32 Desa/Keluarahan Mengalami KLB ditangani kurang dari 24 jam 76 TPM memenuhi syarat Higiene Sanitasi
33 Kunjungan Ibu Hamil K1 77 TPM tidak memenuhi syarat di bina
34 Kunjungan Ibu Hamil K4 78 TPM Memenuhi Syarat di Uji Petik
35 Persalinan ditolong Nakes 79 Jumlah Posyandu
36 Pelayanan Ibu Nifas 80 Posyandu Aktif
37 Ibu Nifas dapat Vitamin A 81 Poskesdes
44
No. Variabel No. Variabel
38 Ibu Hamil TT2+ 82 Polindes
39 WUS TT2+ 83 Posbindu
40 Ibu Hamil Fe3 84 Posmaldes
41 Penanganan Komplikasi Kebidanan 85 Pos TB Desa
42 Penanganan Komplikasi Neonatal 86 Desa Siaga
43 Persentase Peserta KB Aktif 87 Desa Siaga
44 Persentase Peserta KB Baru
45
Lampiran 4. Daftar Variabel Untuk Konsistensi Antar Tahun
No Variabel No Variabel
1 Luas Wilayah 84 Persentase peserta KB baru
2 Jumlah desa dan kelurahan 85 Bayi baru lahir ditimbang
3 Jumlah penduduk 86 BBLR
4 Rata-rata jiwa/rumahtangga 87 KN1
5 Kepadatan penduduk 88 KN Lengkap
6 Rasio beban tanggungan 89 Bayi diberi ASI Esklusif
7 Rasio jenis kelamin 90 Pelayanan kesehatan bayi
8 Penduduk 10 th ke atas melek huruf 91 Desa/ Kelurahan UCI
9 SMP/MTS 92 Cakupan imunisasi Campak bayi
10 SMA/MA 93 DO Rate imunisasi DPT1-Campak
11 SMK 94 Imunisasi dasar lengkap
12 Diploma 1/11 95 Bayi mendapat vitamin A
13 Akademi/Diploma III 96 Aanak balita mendapat vitamin A
14 Universitas/Diploma IV 97 Baduta Ditimbang
15 S2/S3 98 Baduta BGM
16 Jumlah lahir hidup 99 Pelayanan kesehatan anak balita
17 Angka lahir mati 100 Balita ditimbang
18 Jumlah kematian neonatal 101 Balita BGM
19 Angka kematian neonatal 102 Balita gizi buruk mendapat perawatan
20 Jumlah bayi mati 103 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
21 Angka kematian bayi 104 Rasio tumpatan/pencabutan gigi tetap
22 Jumlah balita mati 105 SD/MI yang melakukan sikat gigi masal
23 Angka kematian balita 106 SD/MI yang mendapat pelayanan kesehatan gigi
24 Jumlah kematian ibu 107 Murid SD/MI yang diperiksa
25 Angka kematian ibu 108 Murid SD/MI yang mendapat perawatan
26 Jumlah kasus baru TB BTA+ 109 Pelayanan kesehatan Usila
27 CNR kasus baru TB BTA+ 110 Kegiatan penyuluhan kesehatan
28 Jumlah seluruh kasus TB 111 Kegiatan kunjungan rumah
29 CNR seluruh kasus TB 112 Kegiatan penyebaran informasi
30 Kasus TB Anak 0-14 th 113 Peserta jaminan kesehatan
31 Persentase BTA+ terhadap Suspek 114 Cakupan kunjungan rawat jalan
32 Angka kesembuhan BTA+ 115 Cakupan kunjungan rawat inap
33 Angka pengobatan lengkap BTA+ 116 GDR
34 Success rate BTA+ 117 NDR
35 Angka kematian selama pengobatan 118 BOR di RS
36 Pneumonia balita ditemukan dan ditangani 119 BTO di RS
37 Jumlah kasus HIV 120 TOI DI RS
38 Jumlah kasus AIDS 121 ALOS di RS
39 Jumlah kasus Sifilis 122 Rumahtangga ber PHBS
40 Jumlah kasus kematian karena AIDS 123 Rumah Sehat
41 Donor darah diskrining positif AIDS 124 Penduduk memiliki akses air minum yg layak
46
No Variabel No Variabel
42 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 125 Penyelenggaraan air minum memenuhi syarat
43 Jumlah kasus baru Kusta (PB+MB) 126 Penduduk memiliki akses sanitasi yg layak
44 Angka penemuan kasus baru Kusta (NCDR) 127 Desa STBM
45 Persentase kasus baru Kusta 0-14 TAHUN 128 TPU Memenuhi syarat kesehatan
46 Persentase cacat tingkat 2 penderita Kusta 129 TPM memenuhi syarat hygiene sanitasi
47 Angka cacat tingkat 2 penderita Kusta 130 TPM tidak memenuhi syarat dibina
48 Angka prevalensi Kusta 131 TPM memenuhi syarat diuji petik
49 Penderita Kusta PB selesai berobat 132 Jumlah RS Umum
50 Penderita Kusta MB selesai berobat 133 Jumlah RS Khusus
51 AFP rate nonpolio kurang dari 15 th 134 Jumlah Puskesmas Rawat Inap
52 Jumlah kasus Difteri 135 Jumlah Puskesmas Non Rawat Inap
53 CFR difteri 136 Jumlah Puskesmas Keliling
54 Jumlah kasus pertusis 137 Jumlah Puskesmas Pembantu
55 Jumlah kasus tetanus non neonatorum 138 Jumlah Apotek
56 CFR tetanus non neonatorum 139 RS dengan kemampuan GADAR level 1
57 Jumlah kasus tetanus neonatorum 140 Jumlah Posyandu
58 CFR tetanus neonatorum 141 Posyandu aktif
59 Jumlah kasus campak 142 Rasio posyandu per 100 balita
60 CFR campak 143 POSKESDES
61 Jumlah kasus polio 144 POLINDES
62 Jumlah kasus hepatitis B 145 POSBINDU
63 Insidence rate DBD 146 POSMALDES
64 CFR DBD 147 POS TB Desa
65 API 148 Desa Siaga
66 CFR Malaria 149 Persentase Desa Siaga
67 Angka kesakitan filariasis 150 Dokter Spesialis
68 Cakupan pengukuran tekanan darah 151 Dokter Umum
69 Cakupan pemeriksaan obesitas 152 Rasio Dokter (Spesialis+Umum) Penduduk
70 Cakupan pemeriksaan IVA 153 Rasio Dokter Gigi Penduduk
71 Cakupan pemeriksaan CBE 154 Bidan
72 Desa/Kelurahan mengalami KLB ditangani 24 j 155 Rasio Bidan Penduduk
73 K1 156 Perawat
74 K4 157 Rasio Perawat Penduduk
75 Persalinan ditolong Nakes 158 Perawat Gigi
76 Pelayanan Ibu Nifas 159 Tenaga Kefarmasian
77 Ibu Nifas mendapat vitamin A 160 Tenaga Kesehatan Masyarakat
78 Ibu hamil TT2+ 161 Tenaga Kesehatan Lingkungan
79 WUS TT2+ 162 Tenaga Gizi
80 Ibu hamil FE3 163 Total Anggaran Kesehatan
81 Penanganan komplikasi kebidanan 164 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota
82 Penanganan komplikasi neonatal 165 Anggaran Kesehatan Per Kapita
83 Persentase peserta KB aktif