Pemeriksaan Torch
-
Upload
intan-nindya-swastika -
Category
Documents
-
view
57 -
download
8
description
Transcript of Pemeriksaan Torch
BAB II
PEMBAHASAN
A. JUDUL PEMERIKSAAN
Pemeriksaan TORCH
B. TUJUAN
- Untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap keempat jenis organisme tersebut,
yaitu Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes simplex.
- Untuk mengetahui adanya infeksi yang terkait dengan meningkatnya risiko
terjadinya kecacatan pada janin jika menginfeksi wanita hamil.
C. METODE
ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay)
D. PRINSIP
Plate (microwell) dilapisi oleh antibodi penangkap. Sampel ditambahkan, dan
beberapa antigen yang ada berikatan dengan antibodi penangkap. Antibodi
pendeteksi berlabel enzim mengenali dan berikatan dengan antigen. Enzim bereaksi
dengan substrat menghasilkan produk yang berwarna.
E. DASAR TEORI
TORCH adalah singkatan dari beberapa penyakit infeksi yang terkait dengan
meningkatnya risiko terjadinya kecacatan pada janin jika menginfeksi wanita hamil.
TORCH terdiri dari :
1. Toxoplasmosis
2. Rubella (Campak Jerman)
3. Cytomegalovirus (CMV)
4. Herpes Simpleks
Toksoplasmosis disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii, sedangkan Rubella,
CMV, dan Herpes simpleks disebabkan oleh virus. Walaupun gejala keempat infeksi
tersebut tidak berat pada orang dewasa yang terkena, akan tetapi infeksi pada wanita
yang terjadi selama kehamilan meningkatkan risiko terjadinya keguguran, bayi lahir
mati atau cacat janin yang serius atau infeksi pada bayi. Oleh karena itu, perlu
dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui adanya riwayat pajanan infeksi pada si ibu.
Selain itu, pemeriksaan ini juga dilakukan pada bayi jika bayi menunjukkan gejala
yang sesuai dengan salah satu infeksi bawaan tersebut.
Beberapa gejala infeksi TORCH pada bayi baru lahir diantaranya :
1. Berat badan lahir rendah
2. Hati dan limpa membesar
3. Jumlah trombosit rendah
4. Kemerahan pada kulit
5. Gangguan sistem saraf pusat, termasuk radang otak, penumpukan kalsium dalam
jaringan otak dan kejang
6. Penyakit kuning
Pemeriksaan laboratorium untuk TORCH yang umum dilakukan adalah
pemeriksaan untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap keempat jenis organisme
tersebut. Secara umum, jika seseorang terinfeksi, sistem kekebalan tubuh akan
bereaksi membentuk antibodi. Antibodi yang mula-mula terbentuk adalah antibodi
IgM, kemudian baru terbentuk IgG. Antibodi IgM dapat bertahan sampai sekitar 3
bulan, sedangkan antibodi kelas IgG dapat bertahan sangat lama. Antibodi IgG ini
umumnya dapat memberikan kekebalan, sehingga mencegah infeksi ulang, atau jika
terjadi infeksi ulang, derajat beratnya dapat dikurangi.
Pemeriksaan antibodi panel TORCH umumnya terdiri atas pemeriksaan antibodi
IgG dan IgM untuk Toxoplasma, Rubella, CMV, HSV-1 dan HSV-2. Virus Herpes
simplex (HSV) terdiri dari 2 tipe : tipe 1 lebih sering ditemukan pada infeksi daerah
mulut dan bibir, sedangkan HSV-2 merupakan salah satu penyebab utama infeksi
saluran kemih dan kelamin, walaupun HSV-1 juga dapat ditemukan sebagai penyebab
infeksi kelamin. Pemeriksaan antibodi merupakan pemeriksaan penyaring yang jika
positif memerlukan konfirmasi dengan pemeriksaan lain yang lebih canggih.
Umumnya pemeriksaan antibodi menggunakan metode ELISA dan sumur mikro.
Secara umum, jika ditemukan antibodi IgM yang positif, maka merupakan
petunjuk adanya infeksi kini atau baru. Jika antibodi IgM negarif dan IgG positif,
maka kemungkinan pasien pernah terinfeksi oleh organism tersebut atau pernah
mendapatkan vaksinasi untuk mencegah infeksi seperti vaksinasi MMR. Jika IgM dan
IgG negatif, maka pasien belum pernah terinfeksi atau mendapatkan vaksinasi. Pada
pemeriksaan selain hasil negatif atau positif, dapat ditemukan hasil equivocal. Hasil
“antara” ini perlu dikonfirmasi dengan pemeriksaan berulang setelah 2 minggu untuk
menilai adanya perubahan titer.
F. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Clinipet 1000µl
b. Clinipet 50µl
c. Clinipet 100µl
d. Clinipet 25µl
e. Yellow tip
f. Blue tip
g. Sampel cup
2. Bahan
a. Serum
b. Reagen ELISA
c. STAT FAX READER
d. STAT WASH
G. PROSEDUR PEMERIKSAAN
1. Menggunakan APD lengkap
2. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
3. Pada penggunaan STAT WASH, memastikan isi botol larutan pencuci sesuai
dengan jenis pemeriksaan yang dilakukan
4. Memastikan botol limbah/botol wash kosong
5. Menekan tombol ON untuk menghidupkan alat
6. Menunggu sampai lampu berwarna kuning pada pump
7. Meletakkan probe pada well yang akan dicuci
8. Menekan A (Aspirate) untuk menghisap cairan
9. Menekan D (Dispense) untuk mengeluarkan larutan pencuci
10. Mencuci well sesuai prosedur pemeriksaan TORCH
11. Menekan tombol OFF untuk mematikan
12. Meletakkan probe pada tempat yang datar dan kering
13. Pada penggunaan STAT FAX READER, menekan tombol ON untuk
menghidupkan alat
14. Menunggu alat WARMING UP hingga muncul ready
15. Memasukkan well pada rak well yang tersedia
16. Memasukkan kode pemeriksaan pada menu dalam layar alat. Menekan ENTER.
17. Menekan tombol 9, kemudian menekan jumlah well yang akan dibaca dan tekan
ENTER. Menekan ENTER lagi untuk memulai pembacaan
18. Hasil akan keluar secara otomatis melalui printout.
19. Mencatat hasil pemeriksaan pada buku kerja
20. Menekan CLEAR 2x untuk kembali ke menu
21. Mematikan alat dengan menekan tombol OFF jika sudah tidak digunakan lagi
22. Membersihkan alat dan meja sekitar alat menggunakan lap kering
23. Membuang sisa spesimen pada tempat sampah infeksius
H. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat terjadi kerusakan pada alat, jika :
a. The strip motor error
Strip tidak dapat bergerak masuk, mematikan alat ± 5 menit, menyalakan alat
kembali.
b. The paper jam error
Kertas printer habis, mengisi ulang kertas printer.
c. The lamp does not light
Lampu halogen mati, mengganti dengan lampu yang baru.
d. No wash solution is dispensed
Mengisi tabung wash solution dengan cairan pencuci, memeriksa selang
tersambung dengan baik.
e. Lampu merah pada Pump menyala dan alat tidak dapat berjalan
Mengosongkan limbah cairan dari waste bottle, pasang waste bottle kembali.
f. Jika pencuci tidak dapat menghisap/mengeluarkan cairan
Terjadi sumbatan pada probe, membersihkan probe dengan cara di tiup
menggunakan spuit hingga sumbatan hilang.
g. Jika tindakan perbaikan tersebut diatas tidak dapat mengatasi masalah maka
hubungi teknisi vendor sesuai prosedur penanganan kerusakan alat.
I. PERAWATAN
Analis dapat melakukan perawatan secara harian, bulanan, dan tahunan :
a. Harian
- Cek kondisi alat dalam keadaan bersoh
- Cek instrumen : memastikan kabel dan selang terpasang dengan benar
b. Bulanan
Teknisi dari vendor melakukan perawatan bulanan dengan mengisi Buku
Pemeliharaan Alat.
c. Tahunan
Kalibrasi alat dilakukan oleh pihak vendor setahun sekali dengan bukti sertifikat
kalibrasi sesuai jadwal kalibrasi.
J. KALIBRASI
Kalibrasi alat dilakukan oleg pihak vendor setahun sekali dengan bukti
sertifikat kalibrasi sesuai jadwal kalibrasi.