Pemeriksaan Torch

7
BAB II PEMBAHASAN A. JUDUL PEMERIKSAAN Pemeriksaan TORCH B. TUJUAN - Untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap keempat jenis organisme tersebut, yaitu Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes simplex. - Untuk mengetahui adanya infeksi yang terkait dengan meningkatnya risiko terjadinya kecacatan pada janin jika menginfeksi wanita hamil. C. METODE ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay) D. PRINSIP Plate (microwell) dilapisi oleh antibodi penangkap. Sampel ditambahkan, dan beberapa antigen yang ada berikatan dengan antibodi penangkap. Antibodi pendeteksi berlabel enzim mengenali dan berikatan dengan antigen. Enzim bereaksi dengan substrat menghasilkan produk yang berwarna. E. DASAR TEORI TORCH adalah singkatan dari beberapa penyakit infeksi yang terkait dengan meningkatnya risiko terjadinya kecacatan pada janin jika menginfeksi wanita hamil. TORCH terdiri dari : 1. Toxoplasmosis 2. Rubella (Campak Jerman)

description

immunoserologi

Transcript of Pemeriksaan Torch

Page 1: Pemeriksaan Torch

BAB II

PEMBAHASAN

A. JUDUL PEMERIKSAAN

Pemeriksaan TORCH

B. TUJUAN

- Untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap keempat jenis organisme tersebut,

yaitu Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes simplex.

- Untuk mengetahui adanya infeksi yang terkait dengan meningkatnya risiko

terjadinya kecacatan pada janin jika menginfeksi wanita hamil.

C. METODE

ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay)

D. PRINSIP

Plate (microwell) dilapisi oleh antibodi penangkap. Sampel ditambahkan, dan

beberapa antigen yang ada berikatan dengan antibodi penangkap. Antibodi

pendeteksi  berlabel enzim  mengenali dan berikatan dengan antigen. Enzim bereaksi

dengan substrat menghasilkan produk yang berwarna.

E. DASAR TEORI

TORCH adalah singkatan dari beberapa penyakit infeksi yang terkait dengan

meningkatnya risiko terjadinya kecacatan pada janin jika menginfeksi wanita hamil.

TORCH terdiri dari :

1. Toxoplasmosis

2. Rubella (Campak Jerman)

3. Cytomegalovirus (CMV)

4. Herpes Simpleks

Toksoplasmosis disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii, sedangkan Rubella,

CMV, dan Herpes simpleks disebabkan oleh virus. Walaupun gejala keempat infeksi

tersebut tidak berat pada orang dewasa yang terkena, akan tetapi infeksi pada wanita

yang terjadi selama kehamilan meningkatkan risiko terjadinya keguguran, bayi lahir

mati atau cacat janin yang serius atau infeksi pada bayi. Oleh karena itu, perlu

dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui adanya riwayat pajanan infeksi pada si ibu.

Page 2: Pemeriksaan Torch

Selain itu, pemeriksaan ini juga dilakukan pada bayi jika bayi menunjukkan gejala

yang sesuai dengan salah satu infeksi bawaan tersebut.

Beberapa gejala infeksi TORCH pada bayi baru lahir diantaranya :

1. Berat badan lahir rendah

2. Hati dan limpa membesar

3. Jumlah trombosit rendah

4. Kemerahan pada kulit

5. Gangguan sistem saraf pusat, termasuk radang otak, penumpukan kalsium dalam

jaringan otak dan kejang

6. Penyakit kuning

Pemeriksaan laboratorium untuk TORCH yang umum dilakukan adalah

pemeriksaan untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap keempat jenis organisme

tersebut. Secara umum, jika seseorang terinfeksi, sistem kekebalan tubuh akan

bereaksi membentuk antibodi. Antibodi yang mula-mula terbentuk adalah antibodi

IgM, kemudian baru terbentuk IgG. Antibodi IgM dapat bertahan sampai sekitar 3

bulan, sedangkan antibodi kelas IgG dapat bertahan sangat lama. Antibodi IgG ini

umumnya dapat memberikan kekebalan, sehingga mencegah infeksi ulang, atau jika

terjadi infeksi ulang, derajat beratnya dapat dikurangi.

Pemeriksaan antibodi panel TORCH umumnya terdiri atas pemeriksaan antibodi

IgG dan IgM untuk Toxoplasma, Rubella, CMV, HSV-1 dan HSV-2. Virus Herpes

simplex (HSV) terdiri dari 2 tipe : tipe 1 lebih sering ditemukan pada infeksi daerah

mulut dan bibir, sedangkan HSV-2 merupakan salah satu penyebab utama infeksi

saluran kemih dan kelamin, walaupun HSV-1 juga dapat ditemukan sebagai penyebab

infeksi kelamin. Pemeriksaan antibodi merupakan pemeriksaan penyaring yang jika

positif memerlukan konfirmasi dengan pemeriksaan lain yang lebih canggih.

Umumnya pemeriksaan antibodi menggunakan metode ELISA dan sumur mikro.

Secara umum, jika ditemukan antibodi IgM yang positif, maka merupakan

petunjuk adanya infeksi kini atau baru. Jika antibodi IgM negarif dan IgG positif,

maka kemungkinan pasien pernah terinfeksi oleh organism tersebut atau pernah

mendapatkan vaksinasi untuk mencegah infeksi seperti vaksinasi MMR. Jika IgM dan

IgG negatif, maka pasien belum pernah terinfeksi atau mendapatkan vaksinasi. Pada

Page 3: Pemeriksaan Torch

pemeriksaan selain hasil negatif atau positif, dapat ditemukan hasil equivocal. Hasil

“antara” ini perlu dikonfirmasi dengan pemeriksaan berulang setelah 2 minggu untuk

menilai adanya perubahan titer.

F. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

a. Clinipet 1000µl

b. Clinipet 50µl

c. Clinipet 100µl

d. Clinipet 25µl

e. Yellow tip

f. Blue tip

g. Sampel cup

2. Bahan

a. Serum

b. Reagen ELISA

c. STAT FAX READER

d. STAT WASH

G. PROSEDUR PEMERIKSAAN

1. Menggunakan APD lengkap

2. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

3. Pada penggunaan STAT WASH, memastikan isi botol larutan pencuci sesuai

dengan jenis pemeriksaan yang dilakukan

4. Memastikan botol limbah/botol wash kosong

5. Menekan tombol ON untuk menghidupkan alat

6. Menunggu sampai lampu berwarna kuning pada pump

7. Meletakkan probe pada well yang akan dicuci

8. Menekan A (Aspirate) untuk menghisap cairan

9. Menekan D (Dispense) untuk mengeluarkan larutan pencuci

10. Mencuci well sesuai prosedur pemeriksaan TORCH

11. Menekan tombol OFF untuk mematikan

12. Meletakkan probe pada tempat yang datar dan kering

13. Pada penggunaan STAT FAX READER, menekan tombol ON untuk

menghidupkan alat

14. Menunggu alat WARMING UP hingga muncul ready

15. Memasukkan well pada rak well yang tersedia

16. Memasukkan kode pemeriksaan pada menu dalam layar alat. Menekan ENTER.

Page 4: Pemeriksaan Torch

17. Menekan tombol 9, kemudian menekan jumlah well yang akan dibaca dan tekan

ENTER. Menekan ENTER lagi untuk memulai pembacaan

18. Hasil akan keluar secara otomatis melalui printout.

19. Mencatat hasil pemeriksaan pada buku kerja

20. Menekan CLEAR 2x untuk kembali ke menu

21. Mematikan alat dengan menekan tombol OFF jika sudah tidak digunakan lagi

22. Membersihkan alat dan meja sekitar alat menggunakan lap kering

23. Membuang sisa spesimen pada tempat sampah infeksius

H. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat terjadi kerusakan pada alat, jika :

a. The strip motor error

Strip tidak dapat bergerak masuk, mematikan alat ± 5 menit, menyalakan alat

kembali.

b. The paper jam error

Kertas printer habis, mengisi ulang kertas printer.

c. The lamp does not light

Lampu halogen mati, mengganti dengan lampu yang baru.

d. No wash solution is dispensed

Mengisi tabung wash solution dengan cairan pencuci, memeriksa selang

tersambung dengan baik.

e. Lampu merah pada Pump menyala dan alat tidak dapat berjalan

Mengosongkan limbah cairan dari waste bottle, pasang waste bottle kembali.

f. Jika pencuci tidak dapat menghisap/mengeluarkan cairan

Terjadi sumbatan pada probe, membersihkan probe dengan cara di tiup

menggunakan spuit hingga sumbatan hilang.

g. Jika tindakan perbaikan tersebut diatas tidak dapat mengatasi masalah maka

hubungi teknisi vendor sesuai prosedur penanganan kerusakan alat.

I. PERAWATAN

Analis dapat melakukan perawatan secara harian, bulanan, dan tahunan :

a. Harian

- Cek kondisi alat dalam keadaan bersoh

- Cek instrumen : memastikan kabel dan selang terpasang dengan benar

Page 5: Pemeriksaan Torch

b. Bulanan

Teknisi dari vendor melakukan perawatan bulanan dengan mengisi Buku

Pemeliharaan Alat.

c. Tahunan

Kalibrasi alat dilakukan oleh pihak vendor setahun sekali dengan bukti sertifikat

kalibrasi sesuai jadwal kalibrasi.

J. KALIBRASI

Kalibrasi alat dilakukan oleg pihak vendor setahun sekali dengan bukti

sertifikat kalibrasi sesuai jadwal kalibrasi.