Pemeriksaan Laboratorium

26
Ni Putu Sri Putri Prathami Dewa Ayu Diah Hadiningrat Anak Angung Ratna Prnamasanthi Pembimbing: Dr. IGAA Praharsini, SpKK PEMERIKSAAN LABORATORIUM

description

dermatologi

Transcript of Pemeriksaan Laboratorium

Ni Putu Sri Putri PrathamiDewa Ayu Diah Hadiningrat

Anak Angung Ratna Prnamasanthi

Pembimbing:Dr. IGAA Praharsini, SpKK

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pengumpulan sampelKulitPusVesikelKukuRambut

Pemeriksaan laboratoriumInfeksi bakteri Gram StainingInfeksi lepra Ziehl Nelson Infeksi virus, bullous disease Tzanck

cytology Infeksi jamur Potassium hydroxide (KOH)Infeksi skabies Scrap test/ burrow ink

test

Gram StainingTeknik yang digunakan untuk membedakan

infeksi bakteri.Gram stain membedakan bakteri melalui

bahan kimia dan fisik dari komponen dinding sel, peptidoglikan.

Ada 2 jenisGram positif Contohnya Staphylococcus

aureus, Streptococcus, Enterococcus, Clostridium.

Gram negatif Contohnya Escherichia coli, cyanobacteria

Preparat difixir dengan apiCat dengan gentian violet selama 30 detik

lalu bilas dengan airTuang larutan lugol dan diamkan selma 60

detik lalu bilas dengan airTuang larutan ethanol, tunggu 60detik atau

tunggu sampai larut, cuci dengan airTuang safranin lalu tunggu 60 detik, cuci

dengan airKeringkan preparat dan periksa di bawah

mikroskop pembesaran

Membedakan bakteri tahan asam dan bakteri tidak tahan asam.

Biasanya digunakan pada penyakit lepra atau tuberkulosis.

Bakteri tahan asam adalah bakteri yang pada pengecatan Ziehl-Neelsen (ZN) tetap mengikat warna pertama, tidak luntur oleh asam dan alkohol, sehingga tidak mampu mengikat warna kedua. Bakteri tersebut ketika diamati dibawah mikroskop tampak berwarna merah dengan warna dasar biru muda.

Ziehl Nielson

Zielhl Nielson

Bagaimana cara untuk pembuatan hapusan kulit

Cuci tangan dan gunakan sarung tangan

Ambil slide baru, beri identitas pasien di bagian bawahnya.

• Tentukan lesi kulit yang paling padat kuman. Untuk riset dapat diperiksa 10 tempat dan untuk rutin minimal 2-4 lesi lain yang paling aktif, berarti yang paling eritamtosa dan paling infiltratif.

• Bersihkan tempat lesi dengan alkohol.• Daerah lesi dijepit antara ibu jari dan jari telunjuk agar menjadi iskemik, sehingga kerokan jaringan mengadung sedikit mungkin darah yang akan menganggu gambaran sediaan.

• Dengan lancet steril dibuat sayatan sepanjang ± 5 mm sedalam 2 mm.

• dasar luka dikerok dengan vaccine pen untuk mendapatkan bubur jaringan epidermis dan dermis.

Hapuskan bahan yang sudah dikorek pada skalpel ke slide pada sisi yang sama dengan identitas.

Keringkan dengan menggunakan lampu spritus. Setelah itu letakkan pada slide box dan kirim ke laboratorium.

Pewarnaan Hapusan

PROSEDURpreparat, difiksir dengan apituang dengan cat carbol fuschin lalu panasi

jangan sampai mendidih dan tunggu 3-6 menit, cuci dengan air

tuangi alcohol lalu tunggu 60 detik, cuci dengan air

tuangi dengan cat mathylene biru lalu tunggu untuk 1-2 menit, dibilas dengan air

keringkan dan periksa dibawah mikroskop

Hasil pewarnaanBakteri tahan asam merah dengan dasar

berwarna biruBakteri tidak tahan asam biru

INTEPRETASI

Potassium Hidroxide

Cara pengambilan sampel :•Bersihkan kulit yang akan dikerok dengan kapas alkohol 70% untuk menghilangkan lemak, debu dan kotoran lainnya.  •Keroklah bagian yang aktif dengan skalpel dengan arah dari atas kebawah (cara memegang skalpel harus miring membentuk sudut 45 derajat ke atas). •Letakkan hasil kerokan kulit pada kertas atau wadah

Cara pembuatan sediaan :•Teteskan 1-2 tetes larutan KOH 10% pada kaca objek. •Letakkan bahan yang akan diperiksa pada tetesan tersebut dengan menggunakan pinset yang sebelumnya dibasahi dahulu dengan larutan KOH tersebut. Kemudian tutup dengan kaca penutup. •Biarkan ±15 menit atau dihangatkan diatas nyala api selama beberapa detik • Amati di bawah mikroskop

Hasil pemeriksaanPitiriasis versicolor

terlihat campuran hifa pendek dan spora spora bulat yang dapat berkelompok ( gambaran Meat ball and spagheti)

Tinea terlihat gambaran hifa sebagai dua garis sejajar terbagi   oleh sekat dan bercabang maupun spora berderet.

Tzanck SmearMerupakan metode citodiagnosis pada

kelainan kulit yang biasanya digunakan untuk mendiagnosis infeksi virus khususnya herpes simpleks (vesiculo-bullous disorders).

Idealnya, vesikel yang dijadikan sampel adalah vesikel yang berusia kurang dari 3 hari, karena jika semakin lama akan timbul krusta atau infeksi sekunder.

Prosedur- Sampel sebaiknya diambil dari vesikel dibandingkan dari

krusta untuk lebih meyakinkan jumlah virus yang menginfeksi.

- Vesikel di pecahkan atau bersihkan dari kusta yang menempel. Setelah itu korek dengan menggunakan skalpel dibagian dasarnya.

- Hapuskan skalpel pada slide. - Hangatkan slide selama kurang lebih sepuluh detik- Teteskan pewarna giemsa dan diamkan selama 15 menit- Bilas dengan air dan amati dengan mikroskop- Nuklei yang terwarnai akan menunjukkan warna yang

bervariasi dari biru, ungu hingga pink. Sitoplasma biasanya berwarna biru.

Hasil Pemeriksaan

Acantholytic cell

Multinucleated giant cell

Hasil pemeriksaan biasanya akan ditemukan multinucleated syncytial giant cells dan acantholytic cells .

Scrap test untuk skabies

Beberapa pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk menemukan S. scabiei dalam berbagai stadium dan skibala.

Tungau biasanya dapat ditemukan pada ujung terowongan, namun pemeriksaan ini memerlukan ketrampilan dan latihan. Kerokan kulit dari lesi berupa papul atau terowongan, bermanfaat untuk menegakkan diagnosis skabies.

• Peralatan1. Sarung tangan2. Kaca pembesar3. Sumber cahaya atau wood lamp4.Tinta atau gentian violet, tetrasiklin5.Alkohol swabs6.skalpel7.Objek glass8.Immersion oil9.Slides & cover slips

1. Gunakan kaca pembesar untuk mengidentifikasi terowongan atau papul.

2. Pertama-tama,satu tetes minyak mineral diletakkan pada pisau skapel steril, kemudian dilakukan pengerokan pada 5-6 lesi yang dicurigai. Hasil kerokan dan minyak diletakkan pada gelas objek dan ditutup dengan gelas penutup, selanjutnya diperiksa di bawah mikroskop .

3. Pemeriksaan lain yaitu burrow ink test, dengan cara mengoleskan tinta atau gentian violet ke permukaan kulit yang terdapat lesi, tinta akan terabsorbsi dan kemudian akan terlihat terowongan. Selain itu, dapat digunakan tetrasiklin topikal dan dengan bantuan lampu wood terowongan akan tampak sebagai garis lurus berwarna kuning kehijauan

TERIMA KASIH