pemeriksaan jenazah

57
RIKA SUSANTI PEMERIKSAAN JENAZAH (OTOPSI)

description

pemeriksaan jenazah

Transcript of pemeriksaan jenazah

Page 1: pemeriksaan jenazah

RIKA SUSANTI

PEMERIKSAAN JENAZAH (OTOPSI)

Page 2: pemeriksaan jenazah

Pengertian otopsi

Pemeriksaan medis terhadap mayat dengan membuka rongga kepala, leher, dada, perut dan panggul serta bagian tubuh lain bila diperlukan, disertai dengan pemeriksaan jaringan dan organ tubuh di dalamnya, baik secara fisik maupun dengan dukungan pemeriksaan laboratorium

Page 3: pemeriksaan jenazah

Jenis Otopsi

1.Otopsi Forensik2.Otopsi Klinis3.Otopsi anatomis/pendidikan

Page 4: pemeriksaan jenazah

Teknik Otopsi

1.Teknik Virchow (teknik autopsi tertua)Setelah pembukaan rongga tubuh -> organ-

organ dikeluarkan satu persatu dan langsung diperiksa

Kelainan yang terdapat pada masing-masing organ dapat segera dilihat,namun hubungan anatomik antara beberapa organ yang tergolong dalamsatu sistim menjadi hilang

Teknik ini kurang baik digunakan pada autopsi forensik 

Page 5: pemeriksaan jenazah

2. Teknik Rokitansky

Setelah rongga tubuh dibuka, organ dilihat dan diperiksa dengan melakukan beberapa irisan in situ, baru kemudian seluruh organ-organ tersebut dikeluarkan dalam kumpulan-kumpulan organ (en bloc)

Page 6: pemeriksaan jenazah

3. Teknik Letulle4. Teknik Ghon

Menggunakan teknik yang merupakanmodifikasi dari Teknik Letulle, organ tidak dikeluarkan en masse, tetapi dalam2 kumpulan, organ leher dan dada sebagai satu kumpulan, organ perut serta urogenital sebagai kumpulan yang lain, setelah terlebih dahulu usus diangkatmulai dari perbatasan duodenojejunal sampai perbatasan rectosigmoid

Page 7: pemeriksaan jenazah

Prosedur pelaksanaan otopsi

Harus ada :

Surat Permintaan Visum (SPV) dari penyidik permintaan otopsi

Pemberitahuan kepada Keluarga (KUHAP pasal 134)

Surat pernyataan persetujuan keluarga

Page 8: pemeriksaan jenazah

1) Dalam hal sangat diperlukan di mana untuk keperluan pembuktian bedah mayat tidak mungkin lagi dihindari, penyidik wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada keluarga korban;

2) Dalam hal keluarga keberatan, penyidik wajib menerangkan dengan sejelas-jelasnya tentang maksud dan tujuan perlu dilakukannya pembedahan tersebut;

3) Apabila dalam waktu dua hari tidak ada tanggapan apapun dari keluarga atau pihak yang perlu diberitahu tidak diketemukan, penyidik segera melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133 ayat (3)undang-undang ini.

Pasal 134 KUHAP

Page 9: pemeriksaan jenazah

Otopsi

diperlukan pemeriksaan meliputi :

1. Pemeriksaan Luar (PL)2. Pemeriksaan Luar Dalam (PLPD)

Sering juga ditambah pemeriksaan penunjang.(mikroskopis, laboratorium)

Tujuan : untuk menentukan sebab mati

Page 10: pemeriksaan jenazah

Tanda-tanda kematian (Thanatologi)

1.Lebam Mayat2.Kaku Mayat3.Pembusukan4.Tanda lain-lain

untuk memperkirakan saat kematian, catat waktu dimulainya pemeriksaan.

Page 11: pemeriksaan jenazah

Pemeriksaan LUAR

Dilakukan dengan cermatApa yang dilihatApa yang diciumApa yang teraba

Pada tubuh jenazah, benda disamping jenazah, assesoris jenazah

Page 12: pemeriksaan jenazah

Sistematika pemeriksaan

1. Label mayat2. Tutup mayat3. Bungkus mayat4. Pakaian5. Perhiasan6. Benda-benda di samping mayat

Page 13: pemeriksaan jenazah

Identifikasi Umum :

tanda-tanda umum yg menunjukkan identitas mayat :1. Perkiraan umur2. Jenis kelamin3. TB/BB4. Zakar disunat/tidak

Page 14: pemeriksaan jenazah

Identifikasi Khusus

1. Rajah/ tattoo2. Jaringan parut3. Kapalan (callus)4. Kelainan-kelainan pada kulit5. Anomali & cacat tubuh

Page 15: pemeriksaan jenazah

Pemeriksaan rambut-rambut

Dilakukan pemeriksaan rambut kepala,alis,bulu mata, jenggot Catat :

Distribusi, warna, keadaan tumbuh serta sifat rambut (halus/ kasar, lurus/ikal)

Bila pada tubuh mayat ditemukan rambut yg bukan dari rambut mayat ambil, simpan, beri label pemeriksaan laboratorium lanjutan

Page 16: pemeriksaan jenazah

Pemeriksaan mata

Periksa : Kelopak mata terbuka/ tertutup Selaput kelopak mata, warna, pembuluh darah

melebar, bintik perdarahan/ bercak perdarahan Selaput lendir bola mata, pelebaran pembulu

darah, bintik perdarahan, kelainan lain Kornea (selaput bening), jernih/keruh Iris (tirai mata) warna identifikasi Pupil (teleng mata) catat ukurannya, ka-ki

Page 17: pemeriksaan jenazah

Pemeriksaan daun telinga dan hidung

Periksa : Bentuk daun telinga dan hidung identifikasi Kelainan-kelainan yg ditemukan Keadaan rongga mulut, kemungkinan ada benda

asing (kasus penyumbatan) Gigi Geligi, periksa dan catat :

Jumlah, gigi geligi yg hilang/ patah/ tambalan/ bungkus logam, gigi palsu, kelainan letak, pewarnaan (staining), dll

Fungsi identifikasi bila terdapat data pembanding

Page 18: pemeriksaan jenazah

Pemeriksaan alat kelamin dan lubang pelepasan Periksa dan catat : Kelainan-kelainan / tanda kekerasan.Mayat laki-lakiPeriksa : Alat kelamin (penis) sudah sirkumsisi atau

belum Adakah kelainan bawaan ( epsipadia,

hipospodia, phymosis, dll)Mayat WanitaPeriksa : Selaput dara dan komisura posterior, adakah

tanda kekerasan Lakukan pemeriksaan laboratorium thd cairan

vagina/ sekret liang senggamaLubang Pelepasan : korban sodomi anus

bentuk corong, selaput lendir lapisan epitel gepeng

Page 19: pemeriksaan jenazah

Pemeriksaan tanda kekerasan

1. Letak luka : regio anatomis2. Koordinat luka: aksis dan ordinat3. Jenis luka : lecet/ memar/ robek4. Bentuk luka : bulat/ persegi/ oval5. Tepi luka : rata/ teratur/ tidak beraturan6. Sudut luka : runcing/ membulat/ bentuk lain7. Dasar luka : jaringan bawah kulit/ otot/ rongga

tubuh8. Sekitar luka : kotor/ bersih, luka/ tanda

kekerasan 9. Ukuran luka : ukur dengan teliti, 10. Saluran luka : pada luka tembakan/ tusukan

Page 20: pemeriksaan jenazah

Tentukan letak patah tulang yang ditemukan, catat sifat/ jenis masing-masing patah tulang

Lain-Lain1.Tanda-tanda ikterik, warna kebiruan pada ujung jari dan oedem/ sembab2.Tanda-tanda bekas pengobatan (trakeotomi), suntikan, pungsi lumbal, dll

Pemeriksaan Patah Tulang

Page 21: pemeriksaan jenazah

OTOPSI

PEMERIKSAAN DALAM

Page 22: pemeriksaan jenazah

Pemeriksaan Dalam

Pengeluaran Alat-Alat Dalam :Yang dikeluarkan : organ dalam leher, organ dalam rongga tengkorak, organ dalam dada, rongga perut dan pelvisJenazah terletak telentang, bahu ditinggikan, kepala dalam keadaan fleksi maksimal dan leher tampak jelas

Page 23: pemeriksaan jenazah

Insisi leher dan dada

Insisi leher : sampai ketebalan kulitInsisi berbentuk huruf I paling idealIndikasi kosmetik : incisi Y tidak

dianjurkanMengikuti garis pertengahan tubuh, diawali

dari bawah dagu turun ke arah umbilicus melingkari umbilicus daerah simfisis pubis

Page 24: pemeriksaan jenazah

Insisi Abdomen

Perhatikan : incisi di daerah abdomen , diawali dari epigastrium menembus peritoneum. Masukkan jari telunjuk & jari tengah tangan kiri ke dalam lubang incisi tarik dinding abdomen ke atas Pisau diletakkan diantara dua jari lanjutkan incisi sampai ke simfisis pubis

Page 25: pemeriksaan jenazah

Melepas dinding dada dan perut

Pada daerah lengkung iga, dinding perut bagian atas dilepaskan dari dinding dada. Perhatikan cara tangan memuntir

Dinding dada dilepaskan, ke atas daerah tulang selangka. Pengirisan otot tegak lurus antara bagian pisau dan bidang pisau thd otot. Periksa tanda kekerasan

Dinding perut perhatikan keadaan lemak di bawah kulit, otot dinding perut, catat keadaannya.

Page 26: pemeriksaan jenazah

Melepas dinding perut

Page 27: pemeriksaan jenazah

Membuka rongga dada

Iga dipotong mulai iga ke-2 sampai lengkung iga. Dengan bidang pisau tegak pada iga-iga dan telapak tangan menekan punggung pisau, iga-iga mudah terpotong.

Periksa keadaan rongga dada organ dalam rongga dada periksa cairan dalam rongga dada.

Tentukan sekat rongga badan (diafragma) bandingkan tinggi diafragma kanan dan kiri pada midclavicular line sebelum melakukan pemotongan

Page 28: pemeriksaan jenazah

Membuka rongga dada

Page 29: pemeriksaan jenazah

•Kiri : iga dipotong mulai rawan iga ke-2 ke arah kaudo-lateral. Iga pertama dipotong ke arah kraniolateral untuk menghindari manubrium sterni. •Kanan : setelah iga pertama terpotong, artikulatio sterno-clavicularis dipotong juga

Perhatikan : Hindari pengirisan yg mengenai manubrium sterni yg keras.

Page 30: pemeriksaan jenazah

Mengamati rongga dada.Tentukan berapa jari kandung jantung , bagian atas maupun bawah, tampak di antara kedua paru-paru. Kandung jantung dibuka dengan gunting sesuai huruf Y terbalik periksa apakah terisi cairan atau darahTarik paru-paru, baik kanan maupun kiri ke arah medial periksa rongga dada

Page 31: pemeriksaan jenazah

Pemeriksaan alat rongga dada

Lepaskan perlekatan antara paru-paru dgn dinding rongga dada

Tangan kanan pegang lidah, dua jari tangan kiri diletakkan pada sisi kanan dan kiri hilus paru-paru, organ dalam rongga dada ditarik ke arah kaudal sampai keluar dari rongga dada lepaskan oesophagus dari jaringan ikat, buat dua ikatan, gunting

Tangan kiri menggenggam bagian bawah organ dalam rongga dada lakukan pengirisan seluruh organ dalam dada dikeluarkan

Page 32: pemeriksaan jenazah

INSISI DIBAWAH DAGU

Mengeluarkan alat rongga leher

Page 33: pemeriksaan jenazah

Dasar mulut diiris menyusuri tepi rahang bawah

Lidah ditarik keluar melalui dasar mulut yang telah diiris

Pembuluh-pembuluh cabang aorta yang keluar ke arah lengan dipotong di subclavia

Page 34: pemeriksaan jenazah

Pembukaan Rongga Kepala

Page 35: pemeriksaan jenazah

Pemeriksaan Kepala :Buat irisan pada kulit kepala, mastoidues pucak kepala (vertex) mastoideus sisi lainIrisan dibuat sampai pisau mencapai periosteum kupas kulit kepala ke arah depan dan ke arah belakang catat kelainan yg didapatkan.Buka rongga tengkorak lakukan penggergajian tulang tengkorak melingkar didaerah frontal sampai daerah temporal, agar tidak merusak jaringan otak hati-hati & hentikan setelah tebal tulang tengkorak terlampaui atap otak terlepas

Page 36: pemeriksaan jenazah

Pemeriksaan Organ Tubuh

Page 37: pemeriksaan jenazah

Lidah. Periksa permukaan lidah bekas gigitan ?

Tonsil. Perhatikan permukaan/ penampang tonsil

Kelenjar Gondok. Otot-otot leher dilepaskan periksa ukuran, berat, dan keadaannya lakukan pengirisan.

Page 38: pemeriksaan jenazah

Esofagus,trakea,os hioid

Oesophagus. Buka dengan gunting dinding belakang periksa kelainan yg ditemukan

Trachea. Dimulai dari mulut atas trachea (epiglottis) buka dgn gunting dinding belakang sampai percabangan bronkhus

Os hyoid, kartilago thyroidea, kartilago cricoidea patah atau tidak

Page 39: pemeriksaan jenazah

A.Carotis dan Kel.Thymus

Arteria carotis interna perhatikan adakah kekerasan, tanda : resapan darah di daerah intima

Kelenjar thymus lihat permukaan, adakah bintik perdarahan?

Page 40: pemeriksaan jenazah

Paru-paru

Paru-paru. Kanan / kiri diperiksa tersendiri

catat : permukaan paru, warna & bintik perdarahan, resapan darah, luka-luka/ memar, dsb. Pada perabaan, normal : seperti spons, anomali : padat/ keras. Pengirisan dari apek basal , catat warna & kelainan-kelainan yg mungkin ditemukan

Page 41: pemeriksaan jenazah

Pemeriksaan Jantung

Pemotongan mengikuti alirah darah dalam jantung. (1) Pengguntingan dinding belakang vena cava. (2) Irisan ke arah lateral bilik kanan. (3) Pengguntingan dinding depan bilik kanan ke arah a. pulmonalis. (4) Pembukaan vv. pulmonalis. (5) Irisan ke arah lateral bilik kiri dan (6) Pengguntingan dinding depan bilik kiri ke arah aorta.

Page 42: pemeriksaan jenazah

Irisan pada jantung

Page 43: pemeriksaan jenazah

Berat dan ukuran jantung bandingkan dengan kepalan tangan kanan jenazah

Resapan darah, luka, bintik perdarahan, dan kelainan lainnya (atherosklerosis, infark myocard, dsb)

Page 44: pemeriksaan jenazah

aorta

Aorta thorakalis. Gunting dinding saluran, periksa permukaan dalam aorta.

Aorta abdominalis. Periksa dinding pembuluh darah timbunan perkapuran, suspect hipertensi renal

Glandula suprarenalis. Pertama kali dicari terlebih dahulu, baru dilanjutkan organ-organ lainnya.

Page 45: pemeriksaan jenazah

Ginjal

Ginjal, ureter, vesica urinaria. Perhatikan ginjal kanan & kiri periksa resapan darah pd kapsulanya. Iris pada lateral kapsula ginjal dilepaskan

Page 46: pemeriksaan jenazah

Hati dan kandung empedu

Hati & kandung empedu. Periksa : tepi (tajam, tumpul), permukaannya (licin/ berbenjol), warna, perabaan. Buat 2-3 irisan melintang lihat penampang hati. Kandung empedu diraba adakah batu empedu/ tidak

Page 47: pemeriksaan jenazah

Limpa & kelenjar limfe. Ukuran & berat, permukaan, warna, perabaan.

Lambung & usus. Lambung dibuka dengan gunting pada kurvatura mayor, periksa isi dalam lambung simpan dlm botol/ plastik pemeriksaan toksikologi. Selaput dinding diperiksa erosi, ulserasi/ resapan darah.

Kelenjar pankreas. Periksa Ukuran & beratnya, warna, keadaan permukaan, perabaan

Page 48: pemeriksaan jenazah

DILAKUKAN IRISAN PADA BEBERAPA TEMPAT

Pemeriksaan Otak

Page 49: pemeriksaan jenazah

Irisan pada otak besar sebaiknya dibuat melalui bidang-bidang no 1 – 7. Gambar ini dapat dipergunakan untuk mencatat kelainan-kelainan yang ditentukan pada tiap-tiap irisan.

Page 50: pemeriksaan jenazah

Otak besar, otak kecil, batang otak

Perhatikan permukaan luar, catat kelainan yg ditemukan

Ukur dan timbang berat otak Pada edema cerebri, gyrus otak tampak

mendatar & ulkus tampak menyempit, perhatikan tanda penekanan.

Perhatikan bentuk serebelum, pada peningkatan TIK akibat edema cerebri herniasi serebelum ke FOM, bag. Depan bawah serebelum menonjol pisahkan otak besar & otak kecil

Page 51: pemeriksaan jenazah

Otak besar, otak kecil, batang otak

Otak besar diletakkan bagian ventral ke pemeriksa pemotongan otak secara koronal/ melintang, catat kelainan-kelainan : perdarahan korteks akibat cc, perdarahan berbintik akibat emboli, keracunan barbiturat, dll

Otak kecil diperiksa penampang irisan melintang

Batang otak diiris melintang mulai pons, medulla oblongata proksimal medulla spinalis kemungkinan perdarahan

Page 52: pemeriksaan jenazah

Alat kelamin

Mayat laki-laki :

Testis dikeluarkan dari rongga perut tidak menyayat scrotum. Perhatikan : ukuran, konsistensi, resapan darah, dll. Perhatikan bentuk & ukuran epidermis, kelenjar prostat cek ukuran & konsistensi

Page 53: pemeriksaan jenazah

Alat Kelamin

Mayat wanita :

Perhatikan bentuk & ukuran ovarium, saluran telur, dan rahim. Pada uterus perhatikan kemungkinan perdarahan, resapan darah, ataupun luka akibat tindakan tertentui. Uterus dibuka dengan irisan bentuk huruf “T” melalui servix dan bermuara pada fundus uteri.

Page 54: pemeriksaan jenazah

Yang perlu diperhatikan

Sebelum organ-organ dikembalikan ke dalam tubuh mayat, pertimbangkan kemungkinan diperlukan pemeriksaan penunjang (histopatologi/ toksikologi)

Pengambilan potongan jaringan , minimal dengan tebal 5 mm

Page 55: pemeriksaan jenazah

Usahakan tempat pengambilan potongan organ didaerah perbatasan antara yg normal dengan yg ada kelainan

Potongan tersebut dimasukkan ke dalam cairan fiksasi (larutan formalin 10% atau alkohol 70% - 80%) dengan volume cairan fiksasi sekitar 20-30 kali volume potongan jaringan

Page 56: pemeriksaan jenazah

Yang perlu diperhatikan

Setiap jenis organ ditaruh dalam botol tersendiri

Bila perlu pengawetan, gunakan alkohol 90%

Pada pengiriman sampel untuk toksikologi maupun histopatologi, contoh bahan pengawet juga ikut dikirimkan

Page 57: pemeriksaan jenazah