Pemeriksaan Dan Interpretasi Laboratorium Sistem Persyarafan
-
Upload
hildaamalia -
Category
Documents
-
view
109 -
download
7
Transcript of Pemeriksaan Dan Interpretasi Laboratorium Sistem Persyarafan
Kadar dalam cairan Otak
Perbandingan dlm plasma
pH 7,32 – 7,35 Sedikit lebih rendah
Protein total 15 – 45 mg/dL (lumbal)
0,2 – 0,5 %
Albumin: globulin
8 : 1 3 – 4 kali lebih tinggi
Glukosa 40 – 80 mg/dL 50-80% dari nilai dalam darah
laktat 10- 20 mg/dL Kira-kira sama
Ureum 10 – 15 mg/dL Kira-kira sama
Glutamine 20 mg/dL Kira-kira sama
Pemeriksaan Cairan Otak:
Penampilan secara umum
Hitung jumlah & jenis Sel yang ada
tekanan
Konsistensi & kecenderungan
membeku
Cairan Otak = >Air
-Sama jernihnya-Sama cairnya
Kekeruhan menandakan ada banyak leukosit yg biasanya bersifat neutrofil-Kekeruhan ringan seperti kabut mulai tampak jika jumlahnya 200-500/ uL3.-Warna kekuningan (xanthochromia) biasanya akibat perdarahan yg dulu terjadi atau kadar protein yg terlalu tinggi > 200 mg/dL
Kadang sulit menafsirkan adanya darah segar dalam spesimen CSF, karena pungsi dapat melukai pembuluh dan menyebabkan ada darah.
Jika darah berasal dari trauma pungsi maka banyaknya darah makin lama makin berkurang dengan keluarnya CSF dan cairan dalam tabung ketiga berisi kurang banyak darah dari tabun g-tabung terdahulu.
Jika darah tetap sama pada ketiga tabung , darah tsb mungkin sudah ada sebelum dilakukan pungsi
Jika ada blok subarachnoidal, CSF mungkin berwarna kuning tua dan cenderung cepat membeku secara spontan, tetapi membeku secara spontan dapat berlangsung jika kadr protein tinggi, yang membeku adalah fibrinogen yang berubah menjadi fibrin.
Cairan otak normal tidak mengandung fibrinogen, tetapi jika kadar protein sangat meningkat, baik fibrinogen , globilin2 dan lebih banyak albumin melewati sawar darah – otak.
Dalam sikap berbaring , tekanan CSF pada orang dewasa dalam kantong lumbal berbeda 75 sampai 200 mm air dengan nilai rata2 120 mm5. Tekanan meningkat sedikit jika seorang pasien yang takut secara tidak sadar menhan nafasnya atau menegangkan ototnya. Jika lutut dibengkokkan sampai menekan dinding perut, terbendungnya vena menyebabkan tekanan naik juga.
CSF tidak mengandung sel Batasan normal Dewasa < 5 limfosit/uL
Anak2 < 20 limfosit/uL
Keadaan yang meningkatkan jumlah sel dalam cairan otak
10-200 sel, terutama Limfosit→kebanyakan dari meningitis oleh virus,neurosifilis lanjut, sclerosis multipleks, tumor, thrombosis cerebri
200-500 sel, terutama limfosit atau campuran→meningitis tuberculosa, choriomeningitis, infeksi herpes di SSP, meningitis akut oleh sifilis, leukimia di SSP
500 sel, terutama granulosit→meningitis akut oleh bakteri
Protein- Konsentrasi normal : kurang dari 1%
kadar protein dalam serum yang nilainya 5-8 g/dL
- Penyebab konsentrasi protein meningkat :- Permeabilitas sawar darah-otak yang
meningkat oleh radangJika kadar protein meningkat tetapi secara
relatif jumlah sel sedikit, maka adanya penyakit SSp yang degeneratif harus dipertimbangkan
Glukosa
Menyusutnya kadar glukosa dlm CSF paling mengesankan pada meningitis purulenta, dimana kombinasi metabolisme leukosit dan bakteri dapat neburunkan kadar glukosa menjadi Nol
Karena semua macam mikroorganisme menggunakan glukosa, maka penurunan kadar glukosa dapat dikarenakan oleh fungi, protozoa, bakteri TBC, dan bakteri pirogen.
Kadar gula dlm CSF : 70-80 mg/dL
Asam laktat- Normalnya: 10-20% mg/dL- Konsentrasi asam laktat mencerminkan
aktivitas glikolisis setempat dan karena itu kadarnya dpt menambah informasi apabila hasil pemeriksaan lain-lain meragukan
- Kadar > 35 mg/dL jarang terjadi kecuali pada meningitis oleh bakteri dan fungi.
Ureum- Kadar ureum dalam darah dan CSf kira2
sama kadang ureum diinjeksikan ke dalam vena pada pasien yang menderita kelainan intrakranial meningkat akut. Ureum yang diinjeksikan itu mengakibatkan osmolalitas cairan otak meningkat dan edema otak dapat dikurangi karena berpindah dari otak ke dalam cairan otak yang bersifat hiperosmolar
- Dosis ;0,5-1 g/kg BB>>>24-48 jam kembali Normal
GlutamineGlutamine dalam CSF berasal dari sintesis yang terjadi dalam SSP oleh reaksi antara amonia dan asam glutamat. Jika kadar amonia dalam darah meningkat spt pada kelainan pengaliran darah dalam hati, kadar glutamin dlm CSF meninggi.
Kadar glutamine > 20 mg/dL dianggap meninggi.
Arteri Vena
pH 7,36-7,44 7,31-7,41
[ H+] 44-36 nmol/liter 41-31 nmol/liter
CO2 total 19-25 mmol/liter 23-30 nmol/liter
pO2 85-100 mmHg 35-40 mmHg
pCO2 38-42 mmHg 35-42 mmHg
Saturasi O2 >95% PO2 70-75 % pO2
Na 135-148 mEq/liter
K 3,5-5,3 mEq/L
klorida 98-106 mEq/L
bikarbonat 19-25 mEq/L
Osmolaritas serum
285-310 mOsm/kg H2O
pH <7,35 > 7,45pCo2 >45 <35BE -2 < > +2Cara baca:
1.Tentukan acidosis atau alkalosis: baca pH
2. Tentukan penyebab primer dari acidosis/alkalosis
Baca pCO2: jika menyimpang searah dg pH >>>respiratorik
Baca B.E : jika menyimpang searah dg pH >>> metabolik
3. Tentukan apakah sudah ada kompensasi
Jika pCO2 atau B.E sudah menyimpang kearah berlawanan dengan pH, berarti sudah ada usaha kompensasi.
contoh
pH 7,25 pCO2 70 BE +2 =asidosis resp pH 7,50 pCO2 40 BE +8 =alkalosis
metab pH 7,48 pCo2 20 BE -8 =alkalosis resp
kompensasi metabolik
Na(-) >> penyakit ginjal yg disertai pengeluaran garam atau penyakit lain yg mengganggu kemampuan ginjal mengatur elektrolit.,,kegagalan endokrin mengeluarkan ACTH atau kegagalan organ targetnya koteks adrenal mengeluarkan aldosteron, sekresi hormon antidiuretik yg tidak sesuai dari hhipofisis posterior menyebabkan retensi air yg mengakibatkan pengenceran Na dlm tubuh, atau akibat pengeluaran na melalui saluran cerna atau kulit.
Na (+)>>biasanya timbul akibat dehidrasi berat
Hipokalemia >> akibat penurunan asupan dari makanan falam jangka panjang,, dpt disebabkan krn pengeluaran melalui urin (pd hiperaldosteronisme, Tx.diuretik berkepanjangan) dan dr saluran cerna (diare, muntah, fistula)
Hiperkalemia>>dapat terjadi pada kerusakan jaringan seperti pada cedera mekanis berat, px gagal ginjal, gangguan ekskresi kalium
Selamat BelajaR