PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP...
Transcript of PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP...
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP BULANAN
DI SDIT SAMAWI TAJEMAN PALBAPANG BANTUL
NASKAH PUBLIKASI
disusun oleh
Samsul Arifin
07.12.2283
JURUSAN SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2011
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP BULANAN
DI SDIT SAMAWI TAJEMAN PALBAPANG BANTUL
MEAKING INFORMATION SYSTEM SPP MOONTLY
IN SDIT SAMAWI TAJEMAN PALBAPNG BANTUL
Samsul Arifin
07.12.2283
Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
SDIT SAMAWI Tajeman Palbapang Bantul is a growing school, SDIT Samawi not just regular formal
school as the schools in general but this school also allows students to stay or lodgings in the school
environment. While in the processing of payment transactions still use manual way so that it can cause many
problems that are not dingginkan. With the payment system is still manual payment transactions in SDIT celestial
guardians are usually performed by each class, therefore a computerized sestem expected not to change the
existing mode of payment, except that transactions are conducted with a computerized system that can be
operated by many operators so that the performance of the operators more optimal, effective and efficient.
Based on the exposure of the problems above, the authors conducted research in celestial SDIT
Tajeman Palbapang Bantul. The object of research is the payment system that is in SDIT Samawi, as the authors
conclude that the payment system is the system most often used. The general objective of this research is to
improve the effectiveness and efficiency of payment transactions.
To support the completion of this study, the authors use the method of field research in the form of surveys, observations were also conducted in addition to literature study of the documents required. In this paper there are several theories used to describe the system design is a flowchart of the system, context diagrams, data flow diagram (DFD), the relationships among the tables, normalization, database design, design input and design output. At the end of this sekripsi writing, the author provides conclusions and suggestions which contains the conclusions of the summary results of the previous chapters and the advice given to the company's authors.
1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi komputer yang pada awal mula hanya digunakan untuk memecahkan masalah
matematis kini telah mendorong banyak masalah yang tadinya mustahil untuk diselesaikan dengan kompuer kini
dapat diselesaikan dengan sistem terkomputerisasi salah satunya adalah proses pembayaran SPP bulanan di
SDIT SAMAWI Tajeman Bantul.
Pengembangan sistem ini dilakukan karena adanya kebutuhan terhadap sistem pembayaran SPP bulanan
di SDIT SAMAWI Tajeman Bantul yang sebenarnya sudah ada, namun karena pelayanan yang sudah ada saat
ini dirasa belum bisa menjadi solusi yang cukup baik sehingga dibutuhkan sistem informasi yang lebih efektif,
efisien dan lebih memadai untuk menyimpan data-data yang lebih besar sebab sistem yang ada saat ini masih
manual dan masih banyak kelemahannya, sehingga arah pembangunan sistem yang baru ini sudah berbasis
komputer yang kelak diharapkan bisa meningkatkan kualitas pelayanan sekolah yang bersangkutan.
Pembangunan sistem informasi ini dilakukan selain demi meningkatkan pelayanan, juga dilakukan demi
meningkatkan strategi promosi pemasaran yang diprediksi kemungkinan akan bisa memberi dampak positif baik
internal maupun eksternal. Dampak internalnya yaitu memperbaiki manajemen sekolahan yang bersangkutan,
sedangkan eksternal yaitu mengantisipasi terjadinya antrian karena waktu yang dibutuhkan untuk memproses
data pembayaran SPP bulanan yang dilakukan secara manual lebih lama, selain itu pembayaran secara manual
masih terdapat kesulitan dalam mengetahui dengan cepat data-data siswa yang telah membayar atau belum.
Pembuatan sistem ini akan merubah sistem pembayaran SPP yang masih secara manual ke sistem
informasi SPP yang berbasis komputer. sistem informasi yang telah ada saat ini sudah cukup baik namun karena
belum berbasis komputer maka sistem informasi yang telah ada belum bisa menjadi solusi yang tepat bagi
sekolah yang bersangkutan dikarenakan masih banyak terdapat proses yang dilakukan secara manual sehingga
dikhawatirkan hal-hal yang tidak diinginkan bisa terjadi seperti: banyaknya kesalahan dalam pencatatan
dataanya, hilang atau rusaknya data-data yang telah ada dan juga memakan banyak waktu dalam setiap
prosesnya. Oleh karena itu penelitian ini diperlukan untuk pembangunan sistem informasi berbasis komputer,
pembangunan sistem informasi yang berbasis komputer ini diharapkan akan meningkatkan berbagai kualitas
pelayanan diantaranya:
1. Pencatatan pembayaran secara cepat. 2. Pembuatan laporan pembayaran secara cepat. 3. Penginputan, penyimpanan data-data siswa baru. 4. Pembuatan laporan siswa baru. 5. Chek status siswa secara cepat. 6. Efisiensi kertas yang dibutuhkan. 7. Waktu yang dibutuhkan lebih cepat.
2. Landasan Teori
2.1.1. Konsep Dasar Sistem
2.1.1.1. Pengertian sistem
Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai
suatu tujuan.1
2.1.1.2. Karakteristik sistem
Ada beberapa elemen atau karakteristik yang membentuk sebuah sistem, yaitu2:
a. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan, entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi
pemotivasi yang mengarahkan sistem.
b. Masukan
Masukan adalah segala sesuatu yang masuk kedalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk
diproses.
c. Keluaran
Keluaran merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu
informasi, sarana, cetakan laporan, dan sebagainya.
d. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari mesukan menjadi
keluaran yang berguna.
e. Mekanisme pengendalian
Mekanisme pengendalian diwujudkan dengan menggunakan umpan balik, yang mencuplik keluaran.
f. Umpanbalik
Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah
untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Dalam bentuk yang sederhana, dilakukan
perbandingan antara keluaran sistem dan keluaran yang dikehendaki (standar).
g. Batas
Yang disebut batas sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah diluat sistem (lingkungan).
1 Kadir Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI OFFSET, halaman 54.
2 Kadir Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI OFFSET, halaman 54.
h. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap
operasi sistem dalam artian bisa merugikan atau mengutungkan sistem itu sendiri.
2.1.2. Konsep Dasar Informasi
2.1.2.1. Pengertian Informasi
McFadden, dkk (1999) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa
sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Menurut Davis (1999)
informasi adalah data yang telah dioalah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat
dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang3. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian,
aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai4.
2.1.2.2. Kualitas informasi
Baik buruknya sistem informasi dipengaruhi oleh tiga penentu, yaitu5:
1. Isi informasi
Isi informasi adalah hal yang dilaporkan. Isi laporan yang baik haruslah memenuhi persyaratan
berikut:
a. Akurasi atau ketepatan (accuracy) yaitu ketepatan informasi dengan objek yang diwakilinya.
b. Relevansi (relevance), yaitu kesesuaian informasi antara informasi dengan masalah yang
akan dipecahkan berdasarkan informasi tersebut.
c. Kelengkapan (completeness), yaitu cukup tidaknaya informasi jika digunakan sebagai
bahan untuk membuat keputusan.
d. Ringkas (conciseness), yaitu jumlah informasi yang ditampilkan tanpa berlebihan.
e. Lingkup atau cakupan (scape), yaitu informasi yang disampaikan harus dapat meliputi
semua objek yang harus disampaikan.
f. Kinerja informasi (performance), adalah seberapa sering informasi berguna bagi pembuat
keputusan.
2. Waktu penyajian
Informasi yang terlambat disajikan (misalnya setelah pembuatan keputusan dilakukan), maka
informasi tersebut tidak ada gunanya lagi.
3 Kadir Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI OFFSET, halaman 31. 4 Kadir Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI OFFSET, halaman 29.
5 Wing Wahyu Winarno, MAFIS, Akuntan. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta:
UPP AMP YKPN.
a. Ketepatan waktu (timeliness), yaitu saat informasi disampaikan kepada pembuat keputusan.
b. Keterkinian (currency) informasi, yaitu informasi harus mencerminkan keadaan paling baru.
c. Frekuensi (frequency) disampaikannya informasi kepada manajemen, harus sesuai dengan
frekuensi pembuatan keputusan oleh manajemen.
d. Cakupan waktu (time periode) harus sesuai dengan informasi yang diperlukan. Untuk
pembuatan keputusan strategis, informasi yang diperlukan adalah informasi jangka panjang.
3. Bentuk informasi
Tiap jenis informasi memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga memerlukan bentuk yang
berbeda pula. Informasi yang berhubungan dengan rentang waktu akan lebih mudah bila
dipahami dengan grafik berbentuk kurva. Informasi laba rugi akan lebih mudah dipahami bila
dinyatakan dengan angka.
2.1.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
2.1.3.1. Pengertian sistem informasi
Alter (1992) sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi
informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Turben, McLean dan Wetherbe
(1999), sistem informasi adalah sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis
dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik6.
2.1.3.2. Komponen sistem informasi
Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti7:
a. Perangkat keras (hardware): mencakup piranti fisik seperti komputer dan printer.
b. Perangkat lunak (software) atau program: sekumpulan instruksi yang memungkinkan
perangkat keras untuk dapat memproses data.
c. Prosedur: sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan
pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
d. Orang: semua pihak yang bertanggungjawab dalam pengembangan sistem informasi,
pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
e. Basis data (database): sekumpulan tabel, hubungan antar tabel, dan lain-lain yang
berkaitan dengan penyimpanan data.
6 Kadir Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI OFFSET, halaman 11.
7 Kadir Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI OFFSET, halaman 70
f. Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem adalah penghubung yang
memungkinkan sumber (resource) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah
pemakai.
2.1.4. Konsep Dasar Sistem Pembayaran SPP Bulanan
2.1.4.1. Pengertian pembayaran SPP bulanan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia definisi pembayaran adalah8: pem·ba·yar·an n proses, cara,
perbuatan membayar. maka pengertian pembayaran SPP bulanan adalah proses membayar SPP yang dilakukan
berulang-ulang, sekali dalam satu bulan.
2.1.4.2. Pihak-pihak yang terlibat dalam pembayaran SPP bulanan
Pihak-phak yang terlibat dalam sistem pembayaran SPP bulanan di SDIT SAMAWI:
1. Wali murid
Wali murid adalah orang yang bertanggung jawab membayar SPP seorang murid setiap bulannya.
2. Wali kelas
Orang yag bertugas sebagai pencatat pembayaran SPP bulanan dari wali murid ke sekolahan sesuai
dengan kelas yang diwakilinya.
3. Bendahara
Bendahara adalah orang yang bertugas menerima seluruh pembayaran SPP bulanan di SDIT SAMAWI
dan memberikan laporan kepihak-pihak tertentu.
2.1.5. Konsep Dasar Sistem Basis Data
2.1.5.1. Pengertian sistem basisdata
Basis Data terdiri atas 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebihnya dapat diartikan sebagai
markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut
pandang seperti9:
1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar
kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa
pengulangan (redundansasi) yang tidak perlu unntuk memenuhi berbagai kebutuhan.
8 http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php
9 Fathansyah, Ir. 1999. Basis Data. Bandung: Informatika, halaman2.
3. Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam penyimpanan elektronik.
2.1.5.2. Manfaat basisdata
Pemanfaatan Basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti berikut10:
1. Kecepatan dan Kemudahan(Speed)
2. Efisiensi ruang penyimpanan (space)
3. Keakuratan (Accuracy)
4. Ketersediaan (Availability)
Data yang sudah jarang atau bahkan tidak pernah lagi kita gunakan, dapat kita atur untuk dilepas dari
sistem basis data yang sedang aktif baik dengan cara penghapusan atau dengan memindahkannya
kemedia penyimpanan off-line (seperti removable disk).
5. Kelengkapan (Completness)
Lengkap/tidaknya data yang kita kelola dalam sebuah basis data bersifat relatif (baik terhadap
kebutuhan pemakai atau waktu).
6. Keamanan (Scurity)
Memang ada sejumlah sistem (aplikasi) pengelola basis data yang tidak menerapkan aspek keamanan
dalam penggunaan basis data.
7. Kebersamaan Pemakai (sharability)
Pemakai basis data sering kali tidak terbatas pada satu pemakai saja, atau disatu lokasi saja atau oleh
satu sistem/aplikas saja.
2.1.5.3. Perancangan basisdata
Proses merancang basis data meliputi11:
1. Koleksi dan analisis persyaratan 2. Perancangan konseptual basis data 3. Pemilihan SMBD 4. Perancangan logikal basis data 5. Perancangan fisikal basis data (pemetaan model data) 6. Implementasi sitem basis data.
10 Fathansyah, Ir. 1999. Basis Data. Bandug: INFORMATIKA, halaman 5. 11
Waljiyanto. 2000. Sistem Basis Data Analisis dan Pemodelan Data. Yogyakarta: J&J Learning,
halaman 77.
Rancangan fisikal basis data (tahap 5) pada tahapan ini dilakukan pendefinisian basis data yang akan
disimpan sesuai dengan SMBD yang digunakan, yang meliputi setruktur penyimpanan data, format data, dan jalur
akses. Tahap ini disebut skema internal pada istilah arsitektur SMBD.
Perancangan basis data secara konseptual ini juga melibatkan komponen-komponen seperti:
a. Entitas menyatakan objek atau suatu kejadian b. Atribut adalah item data yang menjadi bagian dari suatu entitas macam-macam atribut:
a) Atribut sederhana adalah atribut yang tidak dapat dibagi lagi menjadi atribut yang lebi besar b) Atribut komposit adalah aribut yang tersusun atas lebih dari suatu atribut c) Atribut kunci merupakan atribut yang mempunyai data unik atau datanya tidak boleh ada yang
sama. Atribut kunci terbagi menjadi 2 yaitu: Kunci primer (primary key) adalah atribut yang dipilih menjadi kunci utama dalam suatu tabel Kunci tamu (foreign key) adalah atribut yang menjadi penghubung ke entitas lain atau tabel lain
c. Hubungan/relasi adalah kaitan antara dua entitas d. Batasan beguna untuk melindungi integritas data (melidungi kesalahan sewaktu pengisian data). e. Domain yaitu himpunan nilai yang berlaku bagi suatu atribut. Batasan domain mendifinisikan nama,
tipe, panjang, dan nilai item data. f. Integritas referensial merupakan aturan-aturan yang mengatur hubungan antara kunci primer dengan
kunci tamu milik tabel-tabel yang berada dalam suatu basis data relational. Hal ini bertujuan agar elemen dalam yang menunjuk ke pengenal unik pada suatu baris pada tabel lain benar-benar menunjuk ke nilai yang memang ada.
2.1.5.4. Flowchart
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses
beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Sedangkan hubungan antar proses digambarkan
dengan garis penghubung.
Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Setelah flowchart selesai disusun,
selanjutnya pemrogram (programmer) menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahasa pemrograman.
Terdapat 5 elemen yang menyusun suatu flowchat, yaitu:
Gambar 1 simbol- sismbol flowchart
2.1.5.5. Data Flow Diagram
Ada empat elemen yang menyusun suatu DFD, yaitu12:
1. Proses Aktivitas atau fungsi yang dilakukan untuk alasan bisnis yang spesifik, bisa berupa manual maupun terkomputerisasi.
2. Data Store Kumpulan data yang disimpan dengan cara tertentu dan mengalir yang disimpan dalam data store. Aliran data di update atau ditambah ke data store.
3. Data flow Suatu data tunggal atau kumpulan logis suatu data, selalu diawali atau berakhir pada suatu proses.
4. External entity Orang, organisasi, atau sistem yang berada diluar sistem tetapi berinteraksi dengan sistem.
Gambar 2 simbol-simbol DFD
2.1.5.6. Normalisasi
1. Pengertian normalisasi
Normalisasi adalah proses pengelompokan atribute-atribute dan suatu relasi sehingga membentuk
WELL-STRUKTUR RELATION13. Normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-
tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Well Structure Relation adalah sebuah relasi dengan jumlah
12
13 Marlinda Linda, Skom. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta: ANDI OFFSET, halaman 115
Proses
External entity
Data stor
Data flow
kerangkapan datanya sedikit (Minimum Amount of Redundancy), serta memberikan kemungkinan bagi user untuk
melakukan INSERT, DELETE dan MODIFY terhadap baris-baris data pada relation tersebut, yang tidak berakibat
terjadinya ERROR atau INKONSISTENSI DATA, yang disebabkan oleh operasi-operasi tersebut.
2. Tujuan normalisasi
Dengan normalisasi kita ingin mendesain database relational yang terdiri dari tabel-tabel berikut14:
a. Berisi data yang diperlukan b. Memiliki sedikit mungkin redundansi. c. Mengakomodasi banyak nilai untuk tipe data yang diperlukan d. Mengefisiensikan update e. Menghindari kemungkinan kehilangan data secara tidak disengaja/tidak diketahui.
Alasan utama dari normalisasi database minimal sampai dengan bentuk normal ketiga adalah
menghilangkan kemungkinan adanya “insertion anomalies”, “deletion anomalies”, “update anomalies”.
Insertion anomalies adalah sebuah kesalahan dalam penempatan informasi entry data baru keseluruh
tempat dalam data base dimana informasi disimpan. Dalam database yang telah dinormalisasi, proses
pemasukan suatu informasi baru hanya perlu dimasukan ke dalam satu tempat.
Deletion anomalies adalah sebuah kesalahan dalam penghapusan suatu informasi dalam database
harus dilakukan dengan penghapusan informasi dari beberapa tempat dalam database. Dalam database yang
telah dinormalisasi, penghapusan suatu informasi hanya perlu dilakukan dalam satu tempat dalam database
tersebut.
Dalam perspektif Normalisasi, sebuah basis data dapat dikatakan baik, jika setiap tabel yang menjadi
unsur pembentukan basis data tersebut juga sudah berada dalam keadaan baik atau normal. suatu table dapat
dikatakan baik (efisien) atau normal, jika telah memenuhi 3 kriteria berikut:
1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus dijamin aman (lossless-join decomposition)
2. Terpeliharanya ketergantungan fungsioanal pada saat perubahan data (dependency preservation) 3. Tidak melanggar Boyce-Code Normal Form (BCNF)
Jika kriteria ketiga (BCNF) tidak dapat dipenuhi, maka paling tidak tabel tersebut tidak melanggar
bentuk Normal tahap ketiga (3rd Normal Form/3NF).
3. Bentuk-bentuk normalisasi
Bentuk bentuk normalisasi adalah15:
14
Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: ANDI OFFSET,
halaman 49.
15 Kusrini. M.Kom. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: ANDI
OFFSET, halaman 41.
a. Bentuk tidak normal Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja tidak lengkap dan terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai keadaannya.
b. Bentuk normal tahap pertama(1st Normal Form) Sebuah table disebut 1NF jika:
1) Tidak ada baris yang duplikat dalam tabel tersebut. 2) Masing-masing cell bernilai tunggal.
Permintaan yang menyatakan tidak ada baris yang duplikat dalam sebuah tabel berarti tabel tersebut memiliki sebuah kunci, meskipun kunci tersebut dibuat dari kombinasi lebih dari satu kolom atau bahkan kunci tersebut merupakan kombinasi dari semua kolom.
c. Bentuk normal tahap kedua(2nd Normal Form) Bentuk normal kedua (2NF) terpenuhi jika pada sebuah tabel semua atribut yang tidak termasuk dalam primary key memiliki ketergantungan fungsional pada primary key secara utuh. Sebuah tabel dikatakan tidak memenuhi (2NF), jika ketergantungannya hanya bersifat persial (hanya tergantung pada sebagian dari primary key).
d. Bentuk normal tahap ketiga(3rd Normal Form) Sebuah tabel dikatakan memenuhi bentuk normal ke tiga (3NF), jika untuk setiap ketergantungan fungsional dengan notasi X -> A, dimana A mewakili semua aribut tunggal di dalam tabel yang tidak ada di dalam X, maka:
1) X haruslah super key pada tabel tersebut 2) Atau A merupakan bagian dari primary key pada tabel tersebut.
e. Bentuk normal tahap keempat dan kelima Penerapan aturan normalisasi sampai bentuk normal ketiga sudah memadai untuk menghasilkan tabel berkualitas baik. Bentuk normal keempat berkaitan dengan sifat ketergantungan banyak nilai (multivalued dependency) pada suatu tabel yang merupakan pengembangan dari ketergantungan fungsional.
f. Boys Code Normal Code (BCNF) 1) Memenuhi 1 NF 2) Relasi harus tergantung fungsi pada atribut super key
2.1.5.7. Sistem manajemen basisdata (SMBD)
Sistem basis data merupakan perpaduan antara basis data dan sistem manajemen basis data (SMBD). Komponen-komponen sistem basis data meliputi16:
1. Perangkat Keras (hardware) sebagai pendukung operasi pengolahan data. Perangkat keras komputer adalah semua bagian fisisk komputer.
2. Sistem operasi (operating System) atau perangkat lunak untuk mengelola basis data. 3. Basis data (database) sebagai inti dari sistem basis data. 4. Database Manajemen System (DBMS).
DBMS adalah software yang menangani semua akses ke basis data. Secara konsep apa yang terjadi adalah sebagai berikut: a. User melakukan pengaksesan basis data untuk informasi yang diperlukanya menggunakan suatu
bahasa manipulasi data biasanya disebut SQL. b. DBMS menerima request dari user dan menganalisa request tersebut. c. DBMS memeriksa skema eksternal user, pemetaan eksternal/ konseptual, skema konseptua,
pemetaan konseptual/internal dan setruktur penyimpanan.
16
Kusrini, M.Kom. 2007. Setrategi Perancangan dan Pengelolaan Basisdata. Yogyakarta: ANDI
OFFSET, halaman 11
d. DBMS mengeksekusi operasi-operasi yang diperlukan untuk memenuhi permintaan user 5. Pemakai (User).
Pemakai merupakan orang atau sistem yang akan mengakses dan merubah isi basis data. Beberapa jenis pengguna basis data, yaitu: a. Programmer Aplikasi: orang yang mengkodekan aplikasi dengan bahasa pemrograman b. User Mahir: orang yang mempu menggunakan basis data secara langsung dengan menggunakan
DBMS c. User Umum/End User: orang yang memakai basis data dengan menggunkan perantara program
aplikasi. d. User Khusus: bisa berupa sistem lain
6. Aplikasi lain. Aplikasi lain merupakan software yang dibuat untuk memberikan interface kepada user sehingga lebih
mudah dan terkontrol dalam mengakses basis data. Aplikasi lain ini merupakan komponen tambahan
dalam basis data yang sifatnya oprasional
2.1.6. Perangkat Lunak Yang di Gunakan
2.1.6.1. Sistem operasi
Sistem operasi merupakan program komputer yang berisi perintah-perintah (command) dan bertugas menjembatani pengertian manusia dengan komputer, sehingga komputer dapat bekerja sesuai keinginan. Alasan penggunaan sistem operasi adalah karena sulitnya memahami bahasa mesin. Jadi tujuan utama dari sistem operasi adalah:
1. Perantara interaksi manusia dengan komputer 2. Efisiensi kerja
Dengan demikian konsep sistem operasi lebih subjektif. Misalnya ada yang mengangap Windows sebagai sistem operasi, namun ada juga yang menganggap Windows sebagai sebuah sistem aplikasi.
2.1.6.2. NetBens 6.8
NetBean 6.8 adalah salah satu editor pemrograman yang free dan umum digunakan oleh progremer
untuk membuat sebuah sistem, karena itu pembuatan sistem pembayaran SPP Bulanan di SDIT Tajeman
Palbapang Bantul juga akan menggunakan editor ini.
2.1.6.3. XAMP
XAMPP adalah suatu paket software free berisi Apache Server, MySQL database dan tool yang perlu
untuk menggunakan programming languages. Aplikasi ini di release dibawah naungan GNU (General Public
License) dan mudah digunakan oleh para programmer aplikasi dan website.
3. Tinjauan Umum
3.1. Sejarah Singkat SDIT SAMAWI Tajeman Plbapang Bantul
Sekolah dasar islam terpadu (SDIT) Samawi yang beralamat di dusun Tajeman Palbapang Bantul DIY
didirikan pada bulan Mei tahun 2004. Latar belakang didirikanya SDIT SAMAWI bermula dari pemikiran bahwa
masih minimnya sekolah formal di Daerah Istimewa Yogyakarta yang menekankan pembentukan karakter siswa
berbasis pesantren sehingga dapat memperoleh pendidikan agama seperti pendidikan di pesantren. Nama
SAMAWI pada SDIT SAMAWI diambil dari nama bupati Bantul yaitu Idham Samawi yang turut andil dalam
peresmian SDIT SAMAWI dan menjadi donatur tetap di SDIT SAMAWI. Dengan berdirinya SDIT SAMAWI
diharapkan selain mendapat pendidikan formal juga mendapatkan pendidikan agama yang selama ini hanya
disampaikan di lembaga pondok pesantren.
Sekolah Dasar Islam terpadu (SDIT) SAMAWI mulai beroprasional pada tahun 2004 dan pada tahun
ajaran pertama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, SDIT SAMAWI hanya membuka 1 kelas yang terdiri dari
16 siswa dengan tenaga pengajar sebanyak 4 guru, yaitu 2 guru mata pelajaran umum dan 2 guru diniyah . dari
tahun ke tahun, prosentase pertambahan siswa SDIT SAMAWI semakin meningkat hingga tahun ajaran
2010/2011 dengan jumlah murid kelas 1 sampai kelas VI tercatat 200 peserta anak didik.
3.2. Analisis
3.2.1. Definisi analisis sistem
Analisis sistem adalah sebuah teknik yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari
seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka17.
3.2.2. Identifikasi Masalah
Identifikasi terhadap masalah yang dihadapi merupakan langkah awal dalam sebuah pengembangan
sistem informasi, dengan identifikasi tersebut dapat diketahui kebutuhan-kebutuhan apa saja yang harus
disiapkan dan sistem apa yang perlu dikembangkan.
3.2.3. Analisis PIECES
PIECES merupakan alat atau metode analisis yang digunakan untuk mengetahui kelemahan sebuah
sistem, berdasarkan 6 fokus masalah yang berpengaruh untuk mencapai tujuan pembangunan sebuah sistem
informasi. 6 fokus masalah tersebut dikenal dengan nama “PIECES” yang meliputi:
a. Performance(kinerja) b. Information c. Ekonomi d. Control e. Efisiensi f. Scurity
3.3. Analisis Kebutuhan Sistem
3.3.1. Kebutuhan perangkat keras
Agar sistem informasi pembayaran SPP SDIT SAMAWI Tajeman Bantul yang baru bisa berjalan secara
maksimal maka SDIT SAMAWI harus memiliki komputer yang memadai sesuai kebutuhan sistem tersebut atau
bahkan lebih baik dari spesifikasi sistem yang dibutuhkan.
3.3.2. Kebutuhan perangkat lunak
17
AlFatta Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. YOGYAKARTA: ANDI
OFFSET, Halaman, 44.
Kebutuhan perangkat lunak adalah kebutuhan yang diperlukan dari mulai pembuatan sistem sampai
kebutuhan perangkat lunak yang digunakan setelah sistem selesai dibuat atau kebutuhan perangkat lunak untuk
menjalankan sistem.
3.3.3. Kebutuhan Informasi
Kebutuhan informasi merupakan kebutuhan primer dalam sebuah lembaga, dengan informasi yang
berkualitas maka dapat diambil sebuah keputusan yang tepat yang sangat berperan dalam pengembangan
sebuah lembaga.
3.3.4. Kebutuhan User
Pengguna adalah orang yang nantinya akan menggunakan atau mengoperasikan sistem ini, untuk
menggunakan sistem ini dibutuhkan orang yang mengerti bagaimana menjalankan sistem ini karena itu perlu di
adakan pelatihan terhadap user atau pengguna sistem ini nantinya.
3.4. Kelayakan sistem
3.4.1. Kelayakan teknologi
Agar sistem pembayaran SPP di SDIT SAMAWI yang baru bisa dioperasikan dengan sesuai yang
diharapakan, maka perlu dukungan teknologi yang mampu menjalankan sistem ini sebagai mana mestinya.
3.4.2. Kelayakan hukum
Secara hukum perundang-undangan teknologi yang telah diberlakukan di Indonesia, sistem
pembayaran SPP Bulanan di SDIT SAMAWI Tajeman Bantul telah memenuhi aturan perundang-undangan yang
telah ditetapkan jika sistem ini menggunakan perangkat lunak yang legal sehingga secara hukum layak untuk
dioperasikan.
3.4.3. Kelayakan operasional
Sistem pembayaran SPP Bulanan di SDIT SAMAWI sangat layak untuk dioperasikan karena selain sudah layak secara teknologi dan layak secara hukum, sistem ini juga akan memberikan kebutuhan lembaga
pendidikan ini akan inforsami yang lebih berkualitas, afektif, efisen sehingga sangat layak untuk dioperasikan.
3.4.4. Kelayakan ekonomi
Analisis ekonomi digunakan untuk mengetahui keuntungan atau kerugian jika SDIT SAMAWI Tajeman
Bantul menggunakan sistem pembayaran yang baru.
3.5. Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah tahap dimana semua hal yang berkaitan dengan kemampuan sistem yang
akan dibuat di gambarkan dalam tahap perancangan ini, tahap perancangan meliputi:
3.5.1. Perancangan proses
Perancangan proses digambarkan dengan flowchar dan data flow diagram (DFD) dari sistem yang akan
dibuat, dengan flowchart dan data flow diagram (DFD) kita dapat mengetahui proses-proses yang ada dalam
sistem yang akan dibuat
3.5.2. Perancangan basisdata
Perancangan basisdata atau data base ini akan menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan
database, dalam perancangan database ini akan digambarkan dengan normalisasi yang akan mencegah
terjadinya redudensi dalam database, relasi antar tabel yang akan menggambarkan arus data dalam database,
dan struktur tabel yang akan menjelaskan field-field yang ada dalam tabel.
1.3.1. Perancangan antar muka
Rancangan antar muka atau interface adalah rancangan yang akan dibuat untuk memudahkan user
sistem dalam mengolah database, rancangan interface meliputi rancangan input dan rancangan output.
4. Implementasi Sistem
4.1. Implementasi
Tahap implementasi sistem (system implementation) merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap
dioperasikan. Tahap ini termasuk juga kegiatan menulis kode program jika tidak digunakan paket perangkat lunak
aplikasi. Tahap implementasi sistem dapat terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut18:
4.1.1. Menerapkan rencana implementasi
Rencana implementasi (Implementation plan) merupakan kegiatan awal dari tahap implementasi
sistem. Rencana implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya yang harus dikeluarkan dan waktu
yang dibutuhkan selama tahap implementasi.
4.1.2. Melakukan kegiatan implemntasi
Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah direncanakan dalam rencana
implementasi:
a) Pemilihan tempat dan instalasi hardware
Jika peralatan baru akan dimiliki, maka tempat atau ruangan untuk peralatan ini perlu dipersiapkan
terlebih dahulu, keamanan fisik dari tempat ini perlu juga dipertimbangkan. Langkah selanjutnya setelah
persiapan fisik tempat adalah penginstalan hardware dan software yang diperlukan dalam pengimplementasian
sistem.
b) Pemilihan dan pelatihan petugas
Adapun petugas yang dipilih berasal dari karyawan SDIT SAMAWI Tajeman Palbapang Bantul itu
sendiri dengan kriteria-kriteria tertentu. Kemudian petugas yang dipilih untuk menjalankan sistem ini perlu dilatih
untuk hal-hal yang belum mereka pahami
c) Pengetesan sistem
Pengetesan sistem dilakukan setelah pengetesan program. Tujuan utama dari pengetesan sistem ini
adalah untuk memastikan bahwa komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang
diharapkan.
d) Pengetesan penerimaan sistem
Pengetesan ini berbeda dengan pengetesan system yang telah dilakukan sebelumnya. Jika pada
pengetesan sistem sebelumnya digunakan data test (test data) dan dilakukan oleh analisis sistem bersama-sama
dengan pemrogram komputer, maka pada pengetesan ini dilakukan dengan menggunakan data sesungguhnya
dalam jangka waktu tertentu yang dilakaukan oleh analisis sistem bersama-sama dengan user.
e) Konversi sistem
Proses konversi sistem merupakan proses untuk meletakkan sistem baru supaya siap mulai untuk
dapat digunakan.
4.1.3. Tindak lanjut implemntasi
Untuk mencegah agar sistem tidak mudah rusak atau error maka perlu adanya pemeliharaaan sistem.
Adapun pemeliharaan sistem ada tiga macam yaitu pemeliharaan hardware, pemeliharaan software, perawatan
database.
4.2. Hasil ahir
Hasil akhir desain disesuaikan dengan rancangan tampilan dan tampilan dari sistem pembayaran SPP
bulanan di SDIT SAMAWI. Berikut adalah hasil print screen dari sistem pembayaran SPP bulanan di SDIT
SAMAWI:
18
HM.Jogyanto.1990.analisis & disain sistem informasi: pendekatan tersetruktur. Yogyakarta:ANDI
OFFSET, Halaman 573
Gambar 3 Hasil ahir
5. Kesimpulan
a) Dengan adanya sistem baru ini, akan mempercepat proses transaksi pembayaran di SDIT
SAMAWI karena sistem yang baru telah menggunakan komputer untuk pengolahan data
tersebut.
b) Dengan menggunakan sistem baru, informasi yang disajikan lebih cepat dan akurat, selain itu
informasi itu dimuat dalam bentuk laporan yang sewaktu-waktu dibutuhkan dapat dicetak secara
cepat.
c) Untuk mengatasi beberapa masalah yang mungkin terjadi di SDIT SAMAWI maka sangat
diperlukan suatu sistem yang berbasis komputer.
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta Hanif. 2007. Analisi dan Perancangan Sistem Informasi.
Yogyakarta: ANDI OFFSET.
Ariyus Dony dan Ali Pangera Abas, M.Kom. 2005. Sistem Inforamsi.
Yogyakarta: ANDI OFFSET.
Fathansyah, Ir. 1999. Basis Data. Bandung: Informatika.
HM.Jogyanto.1990.analisis & disain sistem informasi: pendekatan tersetruktur.
Yogyakarta: ANDI OFFSET
http://hadinux.blogspot.com/2010/03/programming-menggunakan-netbeans-ide.html
http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php
Ir. Martina Inge. 2003. 36 Belajar Komputer Microsoft SQL Server 2000.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Kadir Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi.
Yogyakarta: ANDI OFFSET.
Kusrini, M.Skom. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data.
Yogyakarta: ANDI OFFSET.
Marlinda Linda, Skom. 2004. Sistem Basis Data.
Yogyakarta: ANDI OFFSET.
Wing Wahyu Winarno, MAFIS, Akuntan. 2004. Sistem Informasi Manajemen.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.