PEMBUATAN GARAM MEJA
Transcript of PEMBUATAN GARAM MEJA
LAPORAN RESMI
PRAKARYA KIMIA
I. JUDUL
PEMBUATAN GARAM MEJA
II. TUJUAN
Dapat Membuat Garam Meja
III. LANDASAN TEORI
A. Alasan/ Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang sebagian wilayah merupakan lautan namum
sayangnya potensi tersebut belum dioptimalkan. Hanya beberapa komoditas yang
dimanfaatkan seperti transportasi,perikanan, pariwisata dan sebagainya tapi mengapa
belum banyak yang menyentuh potensi air laut itu sendiri. Padahal begitu
berlimpahnya sumberdaya mineral yang ada di laut seperti garam, ada bermacam-
macam garam disana.
Produksi garam di Indonesia pada umumnya masih kotor, harganya dari
tambak sudah cukup mahal sekitar Rp 500/kg, demikian demikian juga garam
beryodium sekitar Rp 1000/kg pada umummnya produk tersebut masih kotor.
Pada kenyataannya Industri yang membutuhkan garam(NaCl) seperti Industri
Soda Indonesia Waru tidak menggunakan garam produk dalam negeri dengan alasan
harga juga kualitasnya. mereka malah impor dari Australia, mengapa? padahal begitu
berlimpahnya air laut dinegeri kita. Bagaimana kita harus membangaun negeri ini?
minimal kita harus bangkit dengan membangaun diri sendiri dengan mengais peluang
ditengah persaingan yang semakin global. Bagaimana kita mengurangi
ketergantungan kepada Negara lain?
Peluang Industri Kecil mengembangkan bisnis garam
Perdagangan garam NaCl di negeri kita sebenarnya sangat menjanjikan, bahan
tersebut di konsumsi hampir semua orang berupa garam beryodium, dari anak kecil
sampai orang dewasa, Bagaimana caranya meraih peluang di tengah persaingan? Kita
tidak perlu meniru apa yang sudah dilakukan para petani garam ! kita harus mampu
melakukan perbaikan kualitas serta manajemen, sehingga layak bernilai usaha/bisnis .
http://sugianto-industri.blogspot.com/2009/01/pemurnian-garam-dapur-
nacl.html
Pembuatan garam meja ini dasarnya adalah garam dapur yang kotor
dibersihkan dari kotorsn-kotoran dan dari zat-zat penyebab mudah membasah dan
rasa sedikit pahit.
Kus Sri Martini dan Sri Retno Dwi Ariani. 2011. Kimia dalam Kehidupan
Sehari-hari. Surakarta:Uns Press. Halaman 84
B. Deskripsi Bahan
1. Garam dapur
Garam dapur adalah sejenis mineral yang lazim dimakan manusia.
Bentuknya kristal putih, seringkali dihasilkan dari air laut. Biasanya garam dapur
yang tersedia secara umum adalah Natrium klorida (NaCl).
Garam sangat diperlukan tubuh, namun bila dikonsumsi secara berlebihan
dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk tekanan darah tinggi. Selain itu
garam juga digunakan untuk mengawetkan makanan dan sebagai bumbu. Untuk
mencegah penyakit gondok, garam dapur juga sering ditambahi Iodium.
http://id.wikipedia.org/wiki/Garam_dapur
Dalam garam dapur terkandung unsur sodium dan chlor (NaCl). Unsur
sodium ini penting untuk mengatur keseimbangan cairan di dalam tubuh, selain
bertugas dalam transmisi saraf dan kerja otot. Kita boleh tidak makan garam, asal ada
sodium dalam menu harian. Banyak menu harian yang menyimpan sodium dan itu
sudah bisa mencukupi kebutuhan tubuh.
Namun, oleh karena sodium yang secara alami terkandung dalam bahan
makanan tidak berikatan dengan chlor, tak memberi cita rasa asin pada lidah kita. Itu
berarti, kendati menu yang kita konsumsi tanpa garam atau tak bercita rasa asin,
tidak bermakna tubuh tak memperoleh kecukupan sodium.
Satu sendok teh garam dapur berisi 2.000 mg sodium. Sodium yang
terkandung dalam setiap menu modern rata-rata sekitar 500 mg. Pada takaran itu
ginjal sudah perlu lembur untuk tetap mempertahankan keseimbangan cairan dan
asam-basa agar mesin tubuh tak kacau dari penyakit akibat kelebihan sodium tidak
sampai muncul.
Jenis makanan yang banyak mengandung sodium, antara lain, soda kue,
bubuk soda sebagal pengawet, obat pencahar (laxative), menu yang dipanggang,
keju, makanan kaleng dan laut (seafood), serta padi-padian (cereals). Bagi yang
pantang garam, juga perlu menjauhi jenis sumber sodium tinggi ini. Jenis makanan
yang rendah sodium, antara lain, buah dan sayur-mayur segar, daging dan unggas
segar, jenis cereals dan gandum yang dimasak.
Di kawasan Uni Eropa sekarang ini ada ketentuan labelisasi produk untuk
beberapa jenis makanan yang tinggi sodium, agar konsumen tidak terjebak
mengonsumsinya secara berlebihan. Di antaranya, aneka jenis saus, ikan yang sudah
diproses, roti, sup, bumbu bergaram (MSG), dan sekarang termasuk juga semua jenis
makanan bayi (dulu garam dapur bukan tergolong bahan tambahan dalam makanan
atau food additive).
Bukan cuma darah tinggi, orang yang mengidap penyakit jantung dan
tungkainya bengkak, perlu membatasi asupan sodium juga. Begitu juga jika
mengidap penyakit ginjal, keracunan kehamilan (toxemia gravidarum), dan gangguan
hati. Termasuk mereka yang sedang menjalani terapi dengan obat golongan
corticosteroid (pasien asam kena penyakit autoimmune, kulit, ginjal nephritic
syndrome).
Selain itu, banyak gangguan yang meninggikan kadar sodium dalam darah
(hypernatremia), seperti pada penyakit diabetes insipidus (kencing terus), gagal
ginjal menahun, kelebihan zat kapur (hypercalcemia) atau kekurangan kalium
(hypokalemia), termasuk jika tubuh kehilangan cairan seperti pada banyak
berkeringat, diare, dan penyakit kurang minum (gangguan rasa haus). Dan tentu
banyak makan garam, tanpa dibarengi kecukupan minum.
Namun, jika pantang garam kelewat ketat bisa berbahaya juga. Kekurangan
sodium dan chlor secara drastis bisa menjadi beban lain bagi ginjal, dengan gejala
pembengkakan (oedema) juga. Kaki bengkak lantaran penyakit jantung, hati, atau
ginjal, berbeda dengan bengkak sebab kekurangan sodium. Yang pantang sodium
dibagi menjadi pantang ketat, cukup 500 gram sodium setara dengan 1,5 gram garam
dapur, pantang sedang 800 gram (2 gram), dan pantang ringan 2.000 gram (5 gram).
http://www.resep.web.id/tips/mengenali-garam-dapur.htm
2. Natrium Karbonat
Natrium karbonat (juga dikenal sebagai mencuci soda ash atau soda), Na2CO3
adalah garam sodium dari asam karbonat. Hal ini paling sering terjadi sebagai
heptahydrate kristal, yang siap effloresces untuk membentuk serbuk putih,
monohidrat tersebut. Sodium karbonat adalah negeri terkenal untuk digunakan sehari-
hari sebagai pelunak air. Rasanya alkali pendingin, dan dapat diperoleh dari abu
banyak tanaman. Hal ini sintetis diproduksi dalam jumlah besar dari garam meja dan
batu kapur dalam proses yang dikenal sebagai proses Solvay.
Keadaan fisik dan penampilan: Solid. (Solid bedak.)
Bau: berbau.
Rasanya: Alkaline.
Berat Molekul: 105,99 g / mol
Warna: Putih.
pH (soln 1% / air): 11.5 [Dasar.]
Titik didih: Tidak tersedia.
Melting Point: 851 ° C (1563,8 ° F)
Suhu Kritis: Tidak tersedia.
Spesifik Gravity: Kepadatan: 2,532 (Air = 1)
Penggunaan
Pembuatan kaca merupakan salah satu penggunaan yang paling penting dari
karbonat natrium. Ketika dikombinasikan dengan silika (SiO2) dan kalsium karbonat
(CaCO3) dan dipanaskan sampai suhu tinggi, kemudian didinginkan dengan cepat,
kaca diproduksi. Jenis kaca ini dikenal sebagai kaca soda kapur.
Natrium karbonat juga digunakan sebagai dasar yang relatif kuat dalam berbagai
pengaturan. Sebagai contoh, natrium karbonat digunakan sebagai pengatur pH basa
untuk mempertahankan kondisi yang stabil diperlukan untuk tindakan mayoritas
agen berkembang. Ini adalah aditif umum di kolam kota digunakan untuk
menetralkan efek asam dari klorin dan meningkatkan pH . Dalam memasak, kadang-
kadang digunakan sebagai pengganti sodium hidroksida untuk berbohong, terutama
dengan pretzel Jerman dan gulungan alkali. Hidangan ini diperlakukan dengan
larutan zat alkalin dalam rangka untuk mengubah pH permukaan makanan dan
dengan demikian meningkatkan browning.
Dalam taksidermi, natrium karbonat ditambahkan ke dalam air mendidih akan
menghapus daging dari tulang tengkorak atau piala untuk menciptakan "tengkorak
Eropa mount" atau untuk tampilan pendidikan dalam studi biologi dan sejarah.
Dalam kimia, hal ini sering digunakan sebagai elektrolit. Hal ini karena biasanya
garam elektrolit berbasis, natrium karbonat dan bertindak sebagai konduktor yang
sangat baik dalam proses elektrolisis. Selain itu, tidak seperti ion klorida yang
membentuk gas klor, ion karbonat tidak korosif ke anoda. Hal ini juga digunakan
sebagai standar utama untuk titrasi asam-basa karena padat dan udara-stabil,
sehingga mudah untuk menimbang secara akurat.
Dalam keperluan rumah tangga, digunakan sebagai pelunak air selama binatu. Ia
bersaing dengan ion magnesium dan kalsium dalam air keras dan mencegah mereka
dari ikatan dengan deterjen yang digunakan. Tanpa menggunakan soda cuci, deterjen
tambahan diperlukan untuk menyerap ion magnesium dan kalsium. Disebut Cuci
Soda, kristal Soda atau Soda Sal di bagian deterjen toko, secara efektif
menghilangkan minyak, lemak, dan noda alkohol. Natrium karbonat juga digunakan
sebagai agen pembersih kerak di boiler seperti yang ditemukan dalam pot kopi,
mesin espresso, dan lain-lain.
Dalam pencelupan dengan pewarna serat-reaktif, natrium karbonat (sering
dengan nama seperti fiksatif soda abu atau soda ash activator) digunakan untuk
memastikan ikatan kimia yang tepat dari zat warna dengan serat, biasanya sebelum
pencelupan (untuk pewarna dasi), dicampur dengan pewarna (untuk lukisan dye),
atau setelah pencelupan (untuk dyeing perendaman).
http://en.wikipedia.org/wiki/Sodium_carbonate
3. Air
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air
menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330
juta mil³) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada
lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat
hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es.
Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu:
melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi
mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia.
Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi,
sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet
Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan
(es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara
alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengelolaan
sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air,
monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah
memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni
Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom
oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi
standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat
kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan
untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam,
beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Arsyad, M.N. 2001. Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah. Jakarta:Gramedia.
Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak
umum dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan
antara hidrida-hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik,
yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen
sulfida. Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang
mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor, dan fosfor, sulfur dan klor. Semua
elemen-elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas
pada temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan
oksigen membentuk fasa berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat
elektronegatif ketimbang elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor). Tarikan atom
oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan
oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom
hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada
tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol.
Gaya tarik-menarik listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipol ini
membuat masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk
dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik-menarik
ini disebut sebagai ikatan hidrogen.
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak
zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di
bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat
dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan)
dengan sebuah ion hidroksida (OH-).
http://id.wikipedia.org/wiki/Air
IV. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
No. Nama Alat Gambar Jumlah
1. Panci berlapis email (teflon) 1 buah
2. Pengaduk kayu 1 buah
3. Kompor listrik 1 buah
4. Kain penyaring 1 buah
5. Neraca 1 buah
6. Gelas beker 1 buah
7. Mortar dan alu 1 buah
8. Botol 1 buah
B. Bahan
No. Nama Bahan Gambar Jumlah
1. Garam dapur 50 gram
2. Air 200 ml
3. Natrium Karbonat 1 gram
V. CARA KERJA
1. Menimbang 50 gram garam dapur lalu melarutkan 50 gram garam dapur dalam 200
mL air sambil diaduk dan dipanaskan agar dapat melarut.
2. Setelah semuanya larut, menyaring dan tapisannya ditambahkan natrium karbonat 1
gram yang dilarutkan dalam sedikit air sambil diaduk.
3. Menyaring endapan yang terbentuk.
4. Menguapkan tapisan terakhir dalam panci berlapis email (teflon) sampai airnya habis
menguap sehingga tinggal kristal-kristal garam.
5. Kristal-kristal garam yang terbentuk dikeringkan, ditumbuk halus, ditimbang, dan
disimpan.
Kus Sri Martini dan Sri Retno Dwi Ariani. 2011. Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari.
Surakarta:Uns Press hal 84
VI. DATA PENGAMATAN
No. Perlakuan Pengamatan
1. Melarutkan garam dapur ke dalam air Garam larut dalam air dan nampak
kotorannya
2. Setelah semua larut, kemudian menyaring
dan menambahkan natrium karbonat
Larutan putih keruh
3. Endapan disaring, tapisan terakhir diuapkan
sampai airnya habis menguap
Endapan putih dan basah
Larutan bening
4. Kristal garam dikeringkan, ditumbuk,
ditimbang, dan disimpan
Kristal garam lebih lembut, halus,
bersih, dan putih.
Massa garam meja=27,5 gram
VII.HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam percobaan ini dilakukan dengan tujuan dapat membuat garam meja dari
garam dapur yang masih kotor. Percobaan ini dilakukan berdasarkan untuk
membersihkan garam dapur dari pengotornya dan dari zat yang menyebabkan mudah
membasah dan sedikit rasa pahit.
Pembuatan garam meja dapat dilakukan dengan cara melarutkan garam dapur
dalam air sambil diaduk dengan pemanasan agar cepat melarut. Pada pelarutan ini garam
melarut dan tampak kotoran yang terdapat dalam garam tersebut.
Kemudian setelah larut, disaring dan ditambahkan natrium karbonat. Penambahan
natrium karbonat berfungsi untuk mengikat kotoran sehingga dapat memutihkan kristal
garam (sebagai pemutih). Lalu endapan yang terbentuk disaring dan tapisan terakhir
diuapkan sampai airnya habis menguap sehingga tinggal kristal-kristal garam yang
terbentuk.
Setelah air habis menguap, kristal garam yang terbentuk dikeringkan, ditumbuk
halus, ditimbang, dan disimpan. Pengeringan kristal garam bertujuan untuk agar garam
tidak membasah dan menghilangkan rasa pahit. Sehingga kristal garam yang diperoleh
adalah kristal garam lebih bersih, putih, dan halus atau lembut serta berat garam meja
sebesar 27, 5 gram.
Atau dengan kata lain, proses dalam pembuatan garam meja berprinsip pada
rekristalisasi, yaitu:
1. Pelarutan adalah melarutkan garam dapur dalam air dan natrium karbonat.
2. Penyaringan adalah menyaring campuran garam dapur dengan natrium karbonat yang
telah dipanaskan.
3. Pemanasan adalah menguapkan tapisan sampai terbentuk kristal garam.
4. Pendinginan adalah kristal yang terbentuk didinginkan dan disimpan.
Keuntungan pembuatan garam meja:
1. Garam lebih putih, bersih, dan halus.
2. Tahan lama.
3. Tidak terasa pahit.
4. Tidak mudah basah.
VIII. PERTANYAAN DAN TUGAS
1. Garam dapur mudah basah dan rasanya sedikit pahit karena garam mudah menyerap
air dari lingkungan dan rasa pahit akibat adanya pengotor.
2. Fungsi natrium karbonat adalah untuk mengikat kotoran sehingga dapat memutihkan
kristal garam (sebagai pemutih).
3. Keuntungan pembuatan garam meja:
a. Garam lebih putih, bersih, dan halus.
b. Tahan lama.
c. Tidak terasa pahit.
d. Tidak mudah basah.
4. Analisis kelayakan usaha dari usaha pembuatan garam meja :
Kalkulasi harga pembuatan Garam Meja
Garam dapur 50 gram Rp 500,00
Air 200 ml Rp 400,00
Na Benzoat 1 gram Rp 500,00
Listrik Rp 300,00
Kemasan Rp 500,00
Label Rp 300,00 +
Jumlah Rp 2.500,00
Jadi harga pembuatan garam meja per kemasan @ = Rp 2.500,00
Jika garam meja yang dibuat sebanyak 12 kemasan maka harganya menjadi
12 x @ Rp 2.500,00 = Rp 30.000,00
Jika Harga jual garam meja per kemasan @ = Rp 3.000,00
Jika garam meja yang dijual sebanyak 12 kemasan maka harganya menjadi
12 x @ Rp 2.800,00 = Rp 33.600,00
Laba = harga jual – harga produksi
= Rp 33.600,00 – Rp 30.000,00
= Rp 3.600,00
% laba = Rp 3.600,00 × 100% = 12 %
Rp 30.000,00
Jadi, laba yang diperoleh dari penjualan garam meja adalah sebesar 12 %
IX. ANALISIS KELAYAKAN USAHA
Analisis kelayakan usaha dari usaha pembuatan garam meja :
Garam dapur 50 gram Rp 500,00
Air 200 ml Rp 400,00
Na Benzoat 1 gram Rp 500,00
Listrik Rp 300,00
Kemasan Rp 500,00
Label Rp 300,00 +
Jumlah Rp 2.500,00
Jadi harga pembuatan garam meja per kemasan @ = Rp 2.500,00
Jika garam meja yang dibuat sebanyak 12 kemasan maka harganya menjadi
12 x @ Rp 2.500,00 = Rp 30.000,00
Jika Harga jual garam meja per kemasan @ = Rp 3.000,00
Jika garam meja yang dijual sebanyak 12 kemasan maka harganya menjadi
12 x @ Rp 2.800,00 = Rp 33.600,00
Laba = harga jual – harga produksi
= Rp 33.600,00 – Rp 30.000,00
= Rp 3.600,00
% laba = Rp 3.600,00 × 100%
Rp 30.000,00
= 12 %
Jadi, laba yang diperoleh dari penjualan garam meja adalah sebesar 12 %
X. DESAIN LEAFLET
Terlampir
XI. KESIMPULAN
1. Pembuatan garam meja didasarkan dengan membersihkan garam dari kotoran dan zat-
zat yang menyebabkan mudah membasah dan sedikit rasa pahit.
2. Pembuatan garam dapat dilakukan dengan rekristalisasi.
3. Proses rekristalisasi meliputi pelarutan, penyaringan, pemanasan, dan pendinginan.
4. Fungsi natrium karbonat adalah untuk mengikat kotoran sehingga dapat memutihkan
kristal garam (sebagai pemutih).
5. Pengeringan kristal garam bertujuan untuk agar garam tidak membasah dan
menghilangkan rasa pahit.
6. Garam meja yang diperoleh lebih putih, bersih, dan halus atau lembut.
5. Keuntungan pembuatan garam meja:
a. Garam lebih putih, bersih, dan halus.
b. Tahan lama.
c. Tidak terasa pahit.
d. Tidak mudah basah.
7. Garam meja yang diperoleh sebanyak 27,5 gram
8. Laba yang diperoleh dari penjualan garam meja adalah sebesar 12%.
XII.DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, M.N. 2001. Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah. Jakarta:Gramedia.
Kus Sri Martini dan Sri Retno Dwi Ariani. 2011. Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari.
Surakarta:Uns Press.
Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kuantitatif Makro dan Semimikro. Jakarta:Kalman
Media Pustaka.
http://en.wikipedia.org/wiki/Sodium_carbonate
http://id.wikipedia.org/wiki/Air
http://id.wikipedia.org/wiki/Garam_dapur
http://www.resep.web.id/tips/mengenali-garam-dapur.htm
http://sugianto-industri.blogspot.com/2009/01/pemurnian-garam-dapur-nacl.htm
XIII. LAMPIRAN
Satu lembar Leaflet
Satu lembar asli Laporan Sementara