Buku Pembuatan Alat Peraga Matematika Desain Alat Peraga Matematika
PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA HUKUM BOYLE … · i pembuatan dan penggunaan alat peraga...
Transcript of PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA HUKUM BOYLE … · i pembuatan dan penggunaan alat peraga...
i
PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA HUKUM BOYLE
SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PEMAHAMAN DAN MINAT
BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 ATAMBUA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
REGINA MARIA ANSILA KEUN
NIM: 131424052
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA HUKUM BOYLE
SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PEMAHAMAN DAN MINAT
BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 ATAMBUA
Oleh:
Regina Maria Ansila Keun
NIM: 131424052
Telah disetujui oleh:
Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Paul Suparno, S.J, M.S.T Yogyakarta,21Juni2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA HUKUM BOYLE
SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PEMAHAMAN DAN MINAT
BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 ATAMBUA
Dipersiapkan dan ditulis oleh
Regina Maria Ansila Keun
NIM: 131424052
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi
Pada tanggal 26 Juli 2017
Dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua
Sekertaris
Anggota
Anggota
Anggota
:
:
:
:
:
Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd
Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S.
Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T.
Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S.
Dwi Nugraheni Rositawati, M.Si
........................
........................
........................
........................
........................
Yogyakarta, 26Juli 2017
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Rohandi, Ph.D.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“You will also decre a thing and it will be estabilished for you; And light will shine on your ways”
Job 22: 28
It’s always seems Impossible until It’s
Done ~ Nelson Mandela
Jika kau menyerah sekarang
karena kau merasa lemah atau malas maka tidak ada
lagi harapan di waktu selanjutnya~Anonim
Don’t bepushed by your
problem Be Led by your
dreams~Ralph Waldo
Emerson
Kupersembahkan karya ini untuk:
Bunda Maria dan Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan memberikan rahmat-Nya
Bapa Gabriel Yoseph Keun dan Mama Natalia Yasinta Bete Nahak, Adik Wendelinus Tae, Adik Januaria Keun, Adik Krisanti Tae, dan Adik Ledi Oktavia Keun yang selalu mendukung dengan cinta dan doa
Sahabat dan teman-teman yang selalu berbagi suka dan duka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana karya ilmiah.
Yogyakarta, 21 Juni 2017
Penulis
Regina Maria Ansila Keun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Regina Maria Ansila Keun
Nomor Mahasiswa : 131424052
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA HUKUM BOYLE
SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PEMAHAMAN DAN MINAT
BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 ATAMBUA
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 21 Juni 2017
Yang menyatakan
Regina Maria Ansila Keun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Regina Maria Ansila Keun. 2017. Pembuatan dan Penggunaan Alat Peraga
Hukum Boyle serta Pengaruhnya terhadap Pemahaman dan Minat
Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Atambua. Skripsi. Program
Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) peningkatan pemahaman belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Atambua pada materi Hukum
Boyle melalui metode eksperimen dengan pembuatan dan penggunaan alat peraga; (2) peningkatan minat belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Atambua
pada materi Hukum Boyle melalui metode eksperimen dengan pembuatan dan penggunaan alat peraga.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 – 18 Maret 2017. Subyek penelitian yaitu 40 siswa kelas XI Alam 1 dan 39 siswa kelas XI Alam 3 SMA
Negeri 1 Atambua, Kabupaten Belu, Provinsi NTT. Instrumen yang digunakan yaitu tes tertulis berupa pretest dan posttest, angket minat belajar siswa, dan lembar observasi minat belajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) metode eksperimen dengan
pembuatan dan penggunaan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Atambua pada materi Hukum Boyle; (2) metode eksperimen dengan pembuatan dan penggunaan alat peraga dapat meningkatkan
minat belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Atambua pada materi Hukum Boyle.
Kata kunci: Metode Eksperimen; Alat peraga; Pemahaman belajar; Minat Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Regina Maria Ansila Keun. 2017. The Influence of making and using Boyle’s
Law Props with Students Comprehension and Students Interest for
Class XI SMA Negeri 1 Atambua. Undergraduate Thesis. Yogyakarta:
Physics Education, Department of Mathematics and Natural Sciences
Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata
Dharma University Yogyakarta.
The aims of this research is to know: (1) the enhancement of comprehension students learning class XI SMA Negeri 1 Atambua on Boyle’s
Law topic through Experiment method with making and using props; (2) the enhancement of students learning intrest class XI SMA Negeri 1 Atambua on
Boyle’s Law topic through Experinent method with making and using props.
This research was held on March from 13 to 18, 2017. The subject of the
study was 40 students class XI1 and 39 students class XI3 SMA Negeri 1 Atambua. The instruments used in this research was written test, that are pretest
and posttest, questionnaire interest in learning, and observation sheet.
The results of this research show that: (1) Experiment method with making
and using propsincreases students learning comprehension class XI SMA Negeri 1 Atambua on Boyle’s Law topic; (2) Experiment method with making and using
props increases student interest in learning class XI SMA Negeri 1 Atambua on Boyle’s Law topic.
Keywords: Experiment Method, Props, Comprehension Learning, Interest in
Learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pembuatan dan
Penggunaan Alat Peraga Hukum Boyle serta Pengaruhnya terhadap
Pemahaman dan Minat Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Atambua”.
Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd) pada program studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Selama masa studi dan penyusunan skripsi ini, penulis mendapat
dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah mencurahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Romo Prof. Dr. Paul Suparno, S.J, M.S.T selaku Dosen Pembimbing
yang dengan sabar telah memberikan bimbingan, kritik, dan saran dalam
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.
3. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S selaku Kaprodi Pendidikan Fisika.
4. BapakDrs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing
Akademik Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma
Angkatan 2013 yang selalu memotivasi dan menyemangati.
5. Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si., yang telah membantu memvalidasi
instrumen penelitian yang digunakan dalam skripsi ini.
6. Semua dosen Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan
bekal ilmpu pengetahuan yang begitu berharga semasa kuliah.
7. Segenap karyawan sekretariat JPMIPA yang telah memberikan bantuan
dalam memperlancar surat perizinan penelitian.
8. Bapak Drs. Marius Antoni, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Atambua;Bapak Kondradus Berek, S.Pd., selaku guru bidang studi fisika
SMA Negeri 1 Atambua; dan Ibu Trifonia Yuvita Prihatin, S.Pd., yang
telah memberikan kesempatan, membantu, dan mendukung penulis
selama proses penelitian.
9. Siswa-siswi kelas XI Alam 1 dan XI Alam 3 SMA Negeri 1 Atambua
yang telah membantu, mendukung, dan bekerjasama dengan baik selama
proses penelitian.
10. Keluarga Tercinta: Bapa Gabriel Keun, Mama Natalia Nahak, Adik
Wendi Tae, Adik Orni Keun, Adik Ista Tae, Adik Ledi Keun, Om
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
Klaran, Nene Yuliana, Bai Hilarius Nahak dan adik Arni Kabosuuntuk
segala cinta, dukungan, pengorbanan, kesabaran dan doanya sehingga
penulis bisa menyelesaikan skripsi.
11. Teman-teman kelompok penelitian: Ardi Weking, Ansi Udak, Novita
Juur, Ice Bily, dan Maya Vita.
12. Keluarga besar Rakat Kece Badai (RKB) yang selalu menemani dan
menyemangati penulis dari awal masuk kuliah:Okto Amaral, Sintus
Siga, Aloz Karangora, Artho Moses, Ansi Udak, Ardi Weking, Vigi
Kantur, Erlin Dona, Sary Beatrix, Ice Bily, Novi Juur, Meldy Danus,
Erni Kause,Mery Tefa, Indri Masan, Titin Hera, Safri Teluma, Elty,
Tolino Todek, dan Sandro De Santos.
13. Keluarga besar Baku Peduli (BP): Romo Wir, Pak Bele, K Hen Doben,
K Ari Caca, Cornelis Mauk, Sintus Siga, Gregorius Fallo, Adik Feby
Dosantos, Adik Stevi, dan Hendro Bouk.
14. Semua teman-teman Pendidikan Fisika 2013yang telah belajar dan
berjuang bersama guna menyelesaikan studi di Universitas Sanata
Dharma, terima kasih untuk setiap kenangan indah yang kita toreh
bersama.
15. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu disini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna
sehingga perlu dikaji dan dikembangkan lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan masukkan, kritik dan saran dari pembaca yang dapat membangun
dan menjadikan penulisan skripsi ini menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Yogyakarta, 21Juni2017
Penulis
Regina Maria Ansila Keun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Contents
HALAMAN JUDUL................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................................... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH..................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................. vii
ABSTRACT ...........................................................................................................viii
KATA PENGANTAR............................................................................................. ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvi
BAB IPENDAHULUAN .........................................................................................1
A. Latar Belakang ................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................4
D. Manfaat Penelitian...........................................................................................5
1. Bagi siswa :................................................................................................5
2. Bagi guru : .................................................................................................5
3. Bagi sekolah : ............................................................................................5
BAB IILANDASAN TEORI ...................................................................................6
A. Filsafat Konstruktivisme .................................................................................6
B. Metode Eksperimen.........................................................................................9
1. Pengertian dan Macam-macam Metode Eksperimen ................................9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
2. Alat Peraga ..............................................................................................11
3. Tugas Guru dan Siswa dalam Metode Eksperimen Terbimbing .............13
4. Keunggulan dan Kelemahan Metode Eksperimen ..................................14
C. Pemahaman ...................................................................................................15
D. Minat .............................................................................................................17
1. Pengertian Minat .....................................................................................17
2. Pengaruh Minat dalam Pembelajaran ......................................................18
E. Hukum Boyle ................................................................................................18
BAB IIIMETODE PENELITIAN..........................................................................21
A. Desain Penelitian ...........................................................................................21
B. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................................22
C. Sampel Penelitian ..........................................................................................23
D. Treatment ......................................................................................................23
1. Kelas dengan Metode Eksperimen ..........................................................23
2. Kelas dengan Metode Ceramah Aktif .....................................................25
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .............................................25
E. Instrumen Pengambilan Data ........................................................................26
1. Pretest dan Posttest (Tes awal dan Tes akhir).........................................26
2. Angket .....................................................................................................29
3. Observasi .................................................................................................30
F. Validitas ........................................................................................................30
G. Metode Analisis Data ....................................................................................39
1. Analisis Pemahaman Belajar ...................................................................39
2. Analisis Minat Belajar .............................................................................41
BAB IVDATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................44
A. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................................44
1. Sebelum Penelitian ..................................................................................44
2. Selama Penelitian ....................................................................................46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
3. Sesudah Penelitian ...................................................................................60
B. Data dan Analisis ..........................................................................................61
1. Analisis Kuantitatif Pemahaman Belajar Siswa dengan Uji-T................61
2. Analisis Kuantitatif Minat Belajar Siswa dengan Uji-T..........................75
C. Pembahasan ...................................................................................................90
1. Pemahaman Belajar .................................................................................90
2. Minat Belajar ...........................................................................................91
D. Keterbatasan Penelitian .................................................................................93
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN..................................................................94
A. Kesimpulan....................................................................................................94
B. Saran ..............................................................................................................94
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................96
LAMPIRAN ...........................................................................................................99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Pretest and PosttestTreatment dan Control Group............................ 22
Tabel 2. Kisi-Kisi Penyusunan Soal Pretest dan Posttest ................................ 27
Tabel 3. Kisi-Kisi Angket Langsung-Tertutup Minat Belajar Siswa ............... 29
Tabel 4. Validitas Kisi-Kisis Penyusunan Soal Pretest dan Posttest ............... 32
Tabel 5. Validitas Soal dan Jawaban Pretest dan Posttest ............................... 35
Tabel 6. Penetapan Skor untuk Tiap Pertanyaan Angket Minat ...................... 42
Tabel 7. Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .................. 61
Tabel 8. Hasil Uji Test-TPretest untuk Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 64
Tabel 9. Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ............................ 65
Tabel 10. Hasil Uji Test-TPretest dan Posttest Kelas Eksperimen .................... 67
Tabel 11. Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ................................... 68
Tabel 12. Hasil Uji Test-TPretest dan Posttest Kelas Kontrol........................... 70
Tabel 13. Data Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................. 71
Tabel 14. Hasil Uji Test-TPosttest untuk Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ................................................................................................74
Tabel 15. Data Skor Pretest Kelas Eksperimen dan Pretest Kelas Kontrol....... 76
Tabel 16. Hasil Uji Angket Test-TPretest untuk Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ............................................................................................... 78
Tabel 17. Skor Angket Minat Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen .............. 79
Tabel 18. Hasil Uji Angket Test-TPretest dan Posttest Kelas Eksperimen ....... 81
Tabel 19. Skor Angket Minat Pretest dan Posttest Kelas Kontrol..................... 82
Tabel 20. Hasil Uji Angket Test-TPretest dan Posttest Kelas Kontrol .............. 85
Tabel 21. Data Skor Posttest Kelas Eksperimen dan Posttest Kelas Kontrol .... 86
Tabel 22. Hasil Uji Angket Test-TPosttest untuk Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ................................................................................................89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Grafik hubungan tekanan terhadap volume pada suhu konstan ....... 20
Gambar 2. Desain alat peraga tembakan yang dibuat dari bambu ..................... 20
Gambar 3. Siswa kelas eksperimen mengisi angket minat dan mengerjakan
soal pretest 48
Gambar 4. Siswa kelas eksperimen membuat alat peraga bambu diluar kelas .. 49
Gambar 5. Siswa kelas eksperimen saat memotong bambu .............................. 50
Gambar 6. Pembelajaran di laboratorium saat peneliti menjelaskan materi
Hukum Boyle ................................................................................... 52
Gambar 7 Beberapa siswa melakukan percobaan di depan laboratorium. ........ 53
Gambar 8. Siswa berdiskusi mengerjakan soal pada LKS................................. 54
Gambar 9. Siswa kelas eksperimen mengerjakan soal posttest dan mengisi
angket minat. .................................................................................... 55
Gambar 10. Siswa kelas kontrol mengerjakan soal pretest dan mengisi angket
minat ................................................................................................. 57
Gambar 11. Pembelajaran di kelas kontrol dengan metode ceramah .................. 58
Gambar 12. Siswa kelas kontrol mengerjakan soal posttest dan mengisi angket
minat 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................... 100
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari Sekolah. 101
Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari UPT ...... 102
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen... 103
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ......... 109
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa I dan II ....................................................... 113
Lampiran 7. Lembar Soal Pretest dan Soal Posttest ....................................... 119
Lampiran 8. Angket Minat Belajar .................................................................. 123
Lampiran 9. Sampel Pretest Kelas Eksperimen .............................................. 125
Lampiran 10. Sampel Posttest Kelas Eksperimen ............................................. 129
Lampiran 11. Sampel Pretest Kelas Kontrol ..................................................... 133
Lampiran 12. Sampel Posttest Kelas Kontrol.................................................... 137
Lampiran 13. Sampel Angket Pretest Minat Siswa Kelas Eksperimen ............ 141
Lampiran 14. Sampel Angket Posttest Minat Siswa Kelas Eksperimen ........... 143
Lampiran 15. Sampel Angket Pretest Minat Siswa Kelas Kontrol ................... 145
Lampiran 16. Sampel Angket Minat Posttest Minat Siswa Kelas Kontrol ....... 147
Lampiran 17. Kisi-kisi Soal dan Jawaban Pretest dan Posttest Sebelum dan
Setelah di Validasi....................................................................... 149
Lampiran 18. Lembar Observasi Minat Belajar di Kelas Eksperimen .............. 153
Lampiran 19. Lembar Observasi Minat Belajar di Kelas Kontrol..................... 155
Lampiran 20. Soal LKS II yang dikerjakan siswa kelas eksperimen ................ 156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
SMA Negeri 1 Atambua merupakan salah satu Sekolah Menengah
Atas yang ada di Propinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. SMA Negeri 1
Atambua memiliki dua laboratorium IPA yang digunakan rangkap untuk mata
pelajaran Fisika, Kimia dan Biologi. Berdasarkan pengalaman belajar di SMA
Negeri 1, terkadang laboratorium digunakan sebagai kelas biasa karena
keterbatasan kelas yang dimiliki sekolah.
Dalam pembelajaran Fisika di SMA Negeri 1 Atambua pada
umumnya, siswa tidak pernah melakukan praktikum di laboratorium atau pun
percobaan di kelas. Guru pun cenderung menggunakan metode ceramah
dimana peran guru menjadi lebih dominan di dalam kelas. Penerapan fisika
dalam kehidupan sehari-hari pun tidak nampak. Hal ini mengakibatkan siswa
hanya bisa berpikir secara abstrak terhadap gambar-gambar yang dilihatnya
dalam buku. Tentunya, hal ini akan membuat pembelajaran fisika menjadi
tidak menarik bagi siswa. Akibatnya, hal tersebut akan
mempengaruhipemahaman dan minat belajar siswa dalam pelajaran fisika.
Menurut Suparno (2007: 2), unsur yang penting dalam pembelajaran
yang baik adalah (1) siswa yang belajar, (2) guru yang mengajar, (3) bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pelajaran, dan (4) hubungan antara guru dan siswa. Dalam belajar fisika yang
terpenting adalah siswa yang aktif belajar fisika. Maka semua usaha guru
harus diarahkan untuk membantu dan mendorong agar siswa mau mempelajari
fisika sendiri. Dari pihak guru diharapkan menguasai bahan yang mau
diajarkan, mengerti keadaan siswa sehingga dapat mengajar sesuai dengan
keadaan dan perkembangan siswa, serta dapat menyusun bahan sehingga
mudah ditangkap siswa.
Salah satu metode pembelajaran fisika yang membuat siswa aktif
belajar adalah menggunakan metode eksperimen. Secara umum metode
eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak siswa untuk melakukan
percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa teori yang sudah
dibicarakan itu memang benar. Jadi, metode ini lebih untuk mengecek supaya
siswa makin yakin dan jelas akan teorinya. Sering metode ini disebut metode
laboratorium karena percobaan biasanya dilakukan di laboratorium (Suparno,
2013: 83).
Untuk mempelajari fisika dengan mendalam dan lancar dibutuhkan
sarana dan peralatan yang memadai. Tanpa sarana dan peralatan yang baik,
maka siswa tidak dapat mempelajari fisika dengan lancar. Demikian pula guru
tidak dapat membantu siswa mempelajari fisika dengan baik bila tidak ada
sarana dan peralatan yang diperlukan dalam proses pembelajaran.
Secara umum dapat dikatakan bahwa sekolah yang memiliki sarana
dan peralatan yang lengkap yang diperlukan untuk mempelajari fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
secaralengkap akan lebih baik daripada bila tidak ada sarana dan peralatannya
(Suparno, 2009: 117). Pembelajaran fisika dengan metode eksperimen
cenderung menggunakan peralatan yang tersedia di laboratorium.
Beberapa penelitian sebelumnya, yang dilakukan oleh Ahmad Furqon
Muzaky dan Jeffry Handhika tentang “Penggunaan Alat Peraga Sederhana
Berbasis Teknologi Daur Ulang untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep
Materi Vektor dalam Kelas Remedial SMKN 1 Wonoasri Tahun Pelajaran
2014/2015”, dan Ayomi Prasetyarini, dkk tentang “Pemanfaatan Alat Peraga
IPA untuk peningkatan pemahaman konsep fisika pada siswa SMP Negeri 1
Bulupesantren Kebumen tahun pelajaran 2012/2013”, menunjukkan adanya
peningkatan pemahaman konsep melalui penggunaan alat peraga.
Penelitian tentang pembuatan alat peraga dalam pembelajaran fisika ini
belum pernah dilakukan oleh peneliti lain di SMA Negeri 1 Atambua. Oleh
karena itu, dengan harapan yang sama seperti penelitansebelumnya, peneliti
ingin melakukan penelitian mengenai, “Pembuatan dan Penggunaan Alat
Peraga Hukum Boyleserta Pengaruhnya Terhadap Pemahamandan
Minat Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Atambua”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas maka diperoleh rumusan
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah pembelajaran Fisika dengan pembuatan dan penggunaan alat
peraga pada materi Hukum Boyle dapat meningkatkan pemahaman
belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Atambua?
2. Apakah pembelajaran Fisika dengan pembuatan dan penggunaan alat
peraga pada materi Hukum Boyle dapat meningkatkan minat belajar
siswa kelas XI SMA Negeri 1 Atambua?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atsa maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui:
1. Peningkatan pemahaman belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1
Atambua pada materi Hukum Boyle melalui metode pembuatan dan
penggunaan alat peraga.
2. Peningkatan minat belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Atambua
pada materi Hukum Boyle melalui metode pembuatan dan penggunaan
alat peraga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan peneliti dari pelaksanaan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi siswa :
Siswa dapat membuat alat peraga sendiri;
Menjadi salah satu variasi dalam membantu proses pembelajaran.
2. Bagi guru :
Guru dapat termotivasi untuk lebih kreatif dalam
mengembangkan pembelajaran fisika di kelas;
Guru dapat menggunakan pembuatan dan penggunaan alat
peraga ini sebagai salah satu model pembelajaran untuk
mengaktifkan siswa.
3. Bagi sekolah :
Melalui penelitian ini, sekolah dapat mendapatkan alat peraga
dari hasil karya siswa;
Sekolah dapat termotivasi untuk meningkatkan
pembelajaranyangditekankan pada kreativitas siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Filsafat Konstruktivisme
Filsafat konstruktivisme adalah filsafat yang mempelajari hakikat
pengetahuan dan bagaimana pengetahuan itu terjadi. Menurut filsafat
konstruktivisme, pengetahuan itu adalah bentukan (konstruksi) kita sendiri
yang sedang menekuninya (Von Glasersfeld, dalam Suparno, 2013: 14).
Pengetahuan itu (mengandung) suatu proses, bukan fakta yang statis. Dalam
artian ini, pengetahuan itu tidak pernah lepas dari orang yang sedang
mengetahui. Ilmu pengetahuan, terutama sains, adalah ciptaan pikiran manusia
dengan semua gagasan dan konsepnya yang ditemukan secara bebas (Einstein
dan Infeld, dalam Suparno, 1997: 1).
Teori pembelajaran konstruktivisme merupakan teori yang
menekankan pentingnya peran pembelajar dalam membangun dan
mentransformasikan pengetahuan. Konstruktivisme menekankan kontribusi
pembelajar dalam memperoleh makna dan pembelajaran melalui aktivitas
individual dan sosial. Dalam pandangan ini, pembelajar mendapatkan makna
pengetahuan dengan melakukan pemilihan dan menata apa yang mereka
ketahui, baik secara individual maupun bersama pembelajar lain (Surya, 2015:
149).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Untuk dapat mengetahui sesuatu, siswa haruslah aktif sendiri
mengkonstruksi. Dengan kata lain, dalam belajar siswa harus aktif mengolah
bahan, mencerna, memikirkan, menganalisis, dan yang terpenting
merangkumnya sebagai suatu pengertian yang utuh. Tanpa keaktifan siswa
dalam membangun pengetahuan mereka sendiri, mereka tidak akan mengerti
apa-apa (Suparno, 2013: 15).
Pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat dipindahkan begitu
saja dari guru ke siswa. Pengetahuan yang sudah dipunyai guru tidak dapat
begitu saja dipindahkan atau dituangkan dalam otak siswa. Pengetahuannya
hanya dapat ditawarkan kepada siswa untuk dikonstruksi secara aktif oleh
siswa itu sendiri. Banyaknya siswa yang salah menangkap dan mengerti dari
apa yang diajarkan oleh gurunya menunjukkan bahwa pengetahuan itu harus
dikonstruksikan sendiri oleh siswa (Suparno, 2013: 15-16).
Oleh karena pengetahuan itu merupakan konstruksi seseorang yang
sedang mengolahnya, maka jelas bahwa pengetahuan itu bukanlah sesuatu
yang sudah jadi dan tidak terubahkan. Pengetahuan merupakan suatu proses
menjadi tahu. Suatu proses yang terus akan berkembang semakin luas,
lengkap dan sempurna. Pembentukan pengetahuan jelas bukan sekali jadi,
tetapi secara bertahap (Suparno, 2013: 15).
Para konstruktivis menjelaskan bahwa satu-satunya alat/sarana yang
tersedia bagi seseorang untuk mengetahui sesuatu adalah inderanya. Tampak
bahwa pengetahuan lebih menunjuk pada pengalaman seseorang akan dunia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
daripada dunia itu sendiri. Tanpa pengalaman itu, seseorang tidak dapat
membentuk pengetahuan. Pengalaman tidak harus diartikan sebagai
pengalaman fisik, tetapi juga dapat diartikan sebagai pengalaman kognitif dan
mental (Suparno, 1997: 18-19).
Orang yang belajar tidak hanya meniru atau mencerminkan apa yang
diajarkan atau yang ia baca, melainkan menciptakan pengertian. Mengerti itu
merupakan suatu proses pembentukan konsep yang terus-menerus
(Bettencourt, dalam Suparno, 1997: 11). Proses pembentukan pengertian ini
berjalan terus menerus dengan setiap kali mengadakan reorganisasi karena
adanya suatu pemahaman yang baru (Piaget, dalam Suparno, 2013: 14).
Menurut kaum konstruktivis, belajar merupakan proses aktif. Pelajar
mengkonstruksi sendiri pengetahuannya entah dengan teks, dialog,
pengalaman fisisnya, dan lain-lain. Dengan belajar, siswa dapat
mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang
dipelajari dengan pengertian yang sudah dipunyai siswa sendiri sehingga dapat
dikembangkan. Dalam buku Suparno (1997: 61), proses tersebut antara lain
bercirikan enam hal, sebagai berikut:
1. Belajar berarti membentuk makna. Makna diciptakan oleh siswa dari
apa yang mereka lihat, dengar, rasakan dan alami. Konstruksi arti itu
dipengaruhi oleh pengertian yang yang telah ia punyai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Konstruksi arti itu adalah proses yang terus menerus. Setiap kali
berhadapan dengan fenomena atau persoalan yang baru, diadakan
rekonstruksi, baik secara kuat maupun lemah.
3. Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, melainkan lebih dari
itu sebagai suatu pengembangan pemikiran dengan membuat
pengertian yang baru.
4. Proses belajar yang sebenarnya terjadi pada waktu skema seseorang
dalam keraguan yang merangsang pemikiran lebih lanjut.
5. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman pelajar dengan dunia fisik
dan lingkungannya.
6. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui si
pelajar: konsep-konsep, tujuan, dan motivasi yang mempengaruhi
interaksi dengan bahan yang dipelajari.
B. Metode Eksperimen
1. Pengertian dan Macam-macam Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah salah satu metode pembelajaran yang
bersifat konstruktivisme. Menurut Suparno, metode eksperimen
merupakan metode yang mengajak siswa untuk melakukan percobaan.
Secara umum metode eksperimen adalah metode belajar yang mengajak
siswa untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian pengecekan bahwa
teori yang sudah dipelajari itu benar (2013: 83-84).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Semakin konkrit siswa mempelajari bahan pengajaran, contohnya
melalui pengalaman langsung, maka semakin banyaklah pengalaman yang
diperoleh siswa. Sebaliknya, jika hanya mengandalkan bahasa verbal,
maka semakin sedikit pengalaman yang akan diperoleh siswa (Sanjaya,
2008: 200). Dengan metode eksperimen, siswa dapat mendapatkan
pengalaman langsung melalui percobaan yang dilakukan sehingga
membantu siswa untuk dapat mengingatnya.
Menurut Edgar Dale (2013:60), daya ingat peserta didik terkait
pada proses pembelajaran yang dilakukan ialah:
a. Peserta didik mungkin mengingat 20% dari apa yang dibaca atau
didengar;
b. Peserta didik mungkin mengingat 30% dari apa yang dilihat;
c. Peserta didik mungkin mengingat 50% dari apa yang didengar dan
dilihat;
d. Peserta didik mungkin mengingat 70% dari apa yang dikatakan;
e. Peserta didik mungkin mengingat 90% dari apa yang dilakukan.
Metode eksperimen dibedakan menjadi 2 yakni eksperimen
terbimbing dan eksperimen bebas. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan metode eksperimen terbimbing.
Eksperimen terbimbing adalah eksperimen yang seluruh jalannya
percobaan sudah dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan oleh
siswa. Langkah-langkah yang harus dibuat siswa, peralatan yang harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
digunakan, apa yang harus diamati dan diukur semuanya sudah ditentukan
dari awal.
2. Alat Peraga
Peralatan yang akan digunakan dalam metode eksperimen adalah
dengan membuat dan menggunakan alat peraga.Alat peraga dalam
mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk
menciptakan proses belajar mengajar yang efektif (Sudjana, 1998: 99).
Ada enam fungsi pokok dari alat peraga dalam proses belajar-
mengajar yang dikemukakan oleh Nana Sudjana dalam bukunya Dasar-
dasar Proses belajar mengajar (1998: 99-100). Keenam fungsi tersebut
adalah:
a. Penggunaan alat peraga dalam proses belajar-mengajar bukan
merupakan fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi tersendiri
sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar-mengajar.
b. Penggunaan alat peraga merupakan bagian yang integral dari
keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa alat peraga
merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru.
c. Penggunaan alat peraga harus melihat kepada tujuan dan bahan
pelajaran
d. Penggunaan alat peraga dalam pengajaran bukan semata-mata
alat hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi
proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
e. Penggunaan alat peraga dalam pengajaran lebih diutamakan
untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa
dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.
f. Penggunaan alat peraga dalam pengajaran diutamakn untuk
mempertinggi mutu belajar mengajar. Dengan perkataan lain
menggunakan alat peraga, hasil belajar yang dicapai akan tahan
lama diingat siswa.
Disamping enam fungsi diatas, penggunaan alat peraga dalam
proses belajar mengajar mempunyai nilai-nilai seperti di bawah ini:
a. Dengan peragaan dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk
berpikir
b. Dengan peragaan dapat memperbesar minat dan perhatian siswa
untuk belajar
c. Dengan peragaan dapat meletakkan dasar untuk perkembangan
belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap
d. Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan
kegiatan berusaha sendiri pada setiap siswa
e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan
f. Memberikan pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara
lain serta membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman
belajar yang sempurna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3. Tugas Guru dan Siswa dalam Metode Eksperimen Terbimbing
a. Tugas guru
Untuk melakukan pembelajaran dengan eksperimen
terbimbing, guru mempunyai peranan yang sangat penting. Beberapa
hal yang harus dilakukan guru adalah:
1) Memilih eksperimen apa yang akan ditugaskan kepada siswa;
2) Merencanakan langkah-langkah percobaan seperti: apa
tujuannya, peralatan yang digunakan, bagaimana merangkai
percobaan, data yang harus dikumpulkan siswa, bagaimana
menganalisis data, dan apa kesimpulannya;
3) Mempersiapkansemua peralatan yang akan digunakan sehingga
saat siswa mencoba semua siap dan lancar;
4) Pada saat percobaan, guru berkeliling melihat bagaimana siswa
melakukan percobaannya dan memberikan masukan kepada
siswa;
5) Bila ada peralatan yang macet, guru membantu siswa agar alat
dapat jalan dengan baik;
6) Membantu siswa dalam menarik kesimpulan dengan percobaan
yang dilakukan;
7) Bila siswa yang membuat laporan, maka guru harus
memeriksanya;
8) Guru sebaiknya mempersiapkan petunjuk dan langkah percobaan
dalam satu lembar kerja sehingga memudahkan siswa bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
b. Tugas siswa
Dalam percobaan, siswa antara lain akan melakukan tindakan
berikut:
1) Membaca petunjuk percobaan dengan teliti;
2) Mencari alat yang diperlukan;
3) Merangkaikan alat-alat yang sesuai dengan skema percobaan;
4) Mulai mengamati jalannya percobaan;
5) Mencatat data yang diperlukan;
6) Mendiskusikan dalam kelompok untuk mengambil kesimpulan
dari data yang ada;
7) Membuat laporan percobaan dan mengumpulkan;
8) Dapat juga mempresentasikan percobaan di depan kelas.
4. Keunggulan dan Kelemahan Metode Eksperimen
a. Keunggulan
Roestiyah (1998) mengungkapkan bahwa keunggulan
menggunakan metode eksperimen antara lain:
1) Dengan eksperimen, siswa terlatih menggunakan metode ilmiah
dalam menghadapi segala masalah sehingga tidak mudah percaya
pada sesuatu yang belum pasti kebenarannya, dan tidak mudah
percaya pula kata orang sebelum ia menemukan sendiri
kebenarannya;
2) Siswa lebih aktif berpikir dan berbuat;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3) Siswa dalam melaksanakan proses eksperimen, di samping
memperoleh ilmu pengetahuan juga menemukan pengalaman
praktis serta keterampilan dalam menggunakan alat-alat
percobaan.
b. Kelemahan
Menurut Djamarah dalam Kurniastuti (2015: 11), metode
eksperimen memiliki beberapa kelemahan diantaranya:
1) Metode ini memerlukan berbagai fasilitas dan peralatan bahan
yang tidak selalu mudah diperoleh dan kadang mahal.
2) Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan
karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada diluar
jangkauan kemampuan pengendalian.
C. Pemahaman
Pemahaman merupakan salah satu aspek dalam ranah (domain)
kognitif dari tujuan kegiatan belajar mengajar. Aspek ini merupakan aspek
yang sangat penting bahkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
menjadi aspek yang paling menonjol atau yang paling ditonjolkan. Bila kita
melakukan kegiatan belajar mengajar yang pertama-tama yang akan dicapai
adalah memahami atau mengerti apa yang kita pelajari.
Pemahaman yang dimaksudadalah pemahaman konsep. Pemahaman
konsep merupakan dasar dari pemahaman prinsip dan teori, artinya untuk
dapat memahami prinsip dan teori harus dipahami terlebih dahulu konsep-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
konsep yang menyusun prinsip dan teori yang bersangkutan (Budi, 1987:
233).
Adapun ciri-ciri pemahaman konsep yakni (Wirasto, 1987: 112) :
1) Mengenal definisi-definisinya;
2) Mengenal contoh-contohnya;
3) Mengenal sifat-sifat esensialnya;
4) Dapat menggunakan konsepuntuk mendefinisikan konsep-konsep lain;
5) Mengenal hubungan antara konsep-konsep yang berdekatan;
6) Dapat mengenal konsep itu dalam berbagai situasi;
7) Dapat menggunakan konsep tersebut untuk menyelesaikan masalah
Pemahaman dapat diartikan sebagai suatu proses perbuatan memahami
atau memahamkan dari apa yang diterima (KBBI, 2008: 998). Pemahaman
juga dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengerti atau
memahami sesuatu untuk diketahui atau diingat, mencakup kemampuan untuk
menangkap makna dari arti bahan yang dipelajari, dinyatakan dengan
menguraikan isi pokok dari suatu bacaan atau mengubah data yang disajikan
dalam bentuk tertentu ke bentuk yang lain (Sudaryono, 2012: 43).
Dapat dikatakan pemahaman adalah mengerti secara menyeluruh
tentang sesuatu yang telah diketahui dan diingat sebelumnya. Penelitian ini
bertujuan mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan
dengan menggunakan metode alat peraga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
D. Minat
1. Pengertian Minat
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), minat berarti
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, diartikan pula sebagai
gairah atau keinginan. Dalam bahasa Inggris, minat sering digambarkan
dengan kata-kata “Interest” atau “Passion”. “Interest” adalah suatu
perasaan ingin memerhatikan dan penasaran akan sesuatu hal, sedangkan
“Passion” sama maknanya dengan gairah atau sesuatu perasaan yang kuat
atau antusiasme terhadap sesuatu objek. Ada juga yang menyebutnya
sebagai “Proclivity” yang berarti kecenderungan atau kehendak hati.
Menurut Djaali dalam Psikologi Pendidikan, minat adalah rasa lebih suka
dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh atau perasaan ingin tahu, mempelajari, mengagumi atau
memiliki sesuatu. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu
hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau
dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya (Djaali, 2006:121)
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa minat
merupakan ketertarikan akan sesuatu objek yang berasal dari hati, bukan
karena paksaan dari orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa minat yang
dimiliki oleh seseorang merupakan hasil proses pemikiran, emosi serta
pembelajaran sehingga menimbulkan suatu keinginan untuk mendalami
objek atau mungkin suatu kegiatan tertentu. Oleh karena itu minat pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
masing-masing orang bisa berbeda meskipun berada dalam lingkungan
yang sama.
2. Pengaruh Minat dalam Pembelajaran
Minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang selama ini
dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam
bidang-bidang studi tertentu. Contohnya, siswa yang menaruh minat yang
besar pada pelajaran fisika akan memusatkan perhatiannya lebih banyak
daripada siswa yang lainnya. Kemudian, karena pemusatan yang intensif
terhadap pelajaran itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar
lebih giat dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan. Guru dalam
kaitan ini, berusaha membangkitkan siswa untuk membangkitkan minat
siswa dalam bidang studinya (Muhibbin Syah, 2002: 136).
Dari pengertian dan pembahasan di atas, penulis menyimpulkan
bahwa yang aspek yang berperan penting dalam minat belajar siswa adalah
perasaan senang, ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan siswa dalam
pembelajaran.
E. Hukum Boyle
Robert Boyle menyelidiki hubungan antara tekanan (P) dan Volume
(V) ketika gas berada dalam suhu (T) tetap. Boyle mencapai kesimpulan
bahwa, “Jika suhu gas yang berada dalam bejana tertutup (tidak bocor)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dijaga tetap, maka tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya”. Hal
ini dikenal sebagai Hukum Boyle.
(1)
dengan V= Volume (m3) dan P = tekanan (Pa)
Secara umum, Hukum Boyle berbentuk :
PV = konstan (2)
Untuk gas pada dua keadaan seimbang pada suhu tetap, persamaannya
menjadi:
P1V1 = P2V2 (3)
Keterangan: P1: Tekanan gas pada keadaan 1 (Pa)
V1: Volume gas pada keadaan 1 (m3)
P2:Tekanan gas pada keadaan 2 (Pa)
V2: Volume gas pada keadaan 2 (m3)
Grafik hubungan volume dan tekanan gas pada suhu konstan dapat
dilihat pada gambar 1. Tekanan berbanding terbalik dengan volume
sebagaimana diungkapkan oleh Hukum Boyle.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Gambar 1. Grafik hubungan tekanan terhadap volume pada suhu konstan
Adapun penerapan Hukum Boyle dalam kehidupan sehari-hari yaitu
alat suntik, pompa tekan, pipet, dll. Alat peraga yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pistol (tembakan) yang dibuat dari bambu. Desain alat
peraga tersebut dapat dilihat pada gambar 2.
Ketika menembak kertas, diasumsikan bahwa suhu udara dalam
selubung bambu dijaga tetap. Saat bambu 1 didorongkan pada selubung
bambu, volume udara pada selubung bambu diperkecil sehingga tekanan udara
dalam selubung bambu semakin besar. Hal ini sesuai dengan persamamaan
Hukum Boye pada persamaan (2).
Selubung bambu
Udara
Kertas
Bambu 1
Gambar 2. Desain alat peraga tembakan yang dibuat dari bambu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Penelitian ini dikatakan kuantitatif karenadata yang diperoleh untuk mengukur
pemahaman dan minat belajar siswa dalam bentuk skor dianalisa secara
statistik. Sedangkan penelitian ini dikatakan kualitatif karena peneliti
menjelaskan minat belajar secara deskriptif dan data yang diperoleh dianalisa
secara kualitatif. Penelitian kualitatif ini bermanfaat untuk memperkuat data
kuantitatif mengenai minat belajar siswa.
Desain penelitian ini menggunakan dua kelompok yakni satu
kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Pada kelompok
eksperimen, metode yang digunakan adalah pembuatan dan penggunaan alat
peraga. Sedangkan pada kelompok kontrol, metode yang digunakan adalah
metode ceramah aktif. Kelompok kontrol ini sangat penting untuk melihat
apakah treatment yang dilakukan pada kelompok eksperimenberhasil lebih
baik atau tidak.
Kedua kelompok tersebut akan diberi pretest dan posttest. Pretest
digunakan untuk mengukur pemahaman dan minat belajar siswa sebelum
diberikantreatment. Pretest juga digunakan untuk mengetahui apakah kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
kelompok memiliki pemahaman dan minat belajar fisika pada materi Hukum
Boyle sama atau berbeda. Sedangkan posttest digunakan untuk mengukur
pemahaman dan minat belajar siswa setelah diberikan treatment. Desain
penelitian ini adalah penelitian eksperimental design pretest-posttest control
group dapat dilihat pada tabel 1 berikut:
Tabel 1. Pretest and PosttestTreatment dan Control Group
Treatment Group O1 X1 O1’
Control Group O2 X2 O2’
Keterangan:
O1 : Pretest kelas treatment (Kelas XI Alam 1)
X1 : Pembelajaran dengan metode eksperimen (Kelas XI Alam 1)
O1’ : Posttest kelas treatment (Kelas XI Alam 1)
O2 : Pretest kelas kontrol (Kelas XI Alam 3)
X2 : Pembelajaran dengan metode ceramah (Kelas XI Alam 3)
O2’ : Posttest kelas kontrol (Kelas XI Alam 3)
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2016 dan dilaksanakan di
SMA Negeri 1 Atambua, Tahun ajaran 2016/2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
C. Sampel Penelitian
Sampel penelitian diambil dari SMA Negeri 1 Atambua pada semester
genap tahun ajaran 2016/2017. Dalam penelitian akan digunakan 1 kelompok
treatment dan 1 kelompok kontrol. Kelompok treatment menggunakan siswa
dan siswi kelas XI Alam 1 dan kelompok kontrol menggunakan siswa dan
siswi kelas XI Alam 3.
D. Treatment
Treatment adalah perlakuan khusus peneliti kepada subyek atau
sampel yang mau diteliti agar nantinya mendapatkan data yang diinginkan
(Suparno, 2014: 49). Treatment yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode eksperimen terbimbing. Pada kelas XI Alam 1 diberikan metode
pembelajaran dengan eksperimen yakni pembuatan dan penggunaan alat
peraga. Sedangkan pada kelas XI Alam 3 sebagai kelas kontrol diberikan
metode pembelajaran dengan ceramah.
1. Kelas dengan Metode Eksperimen
Pada kelas XI Alam 1 pembelajaran dengan menggunakan
eksperimen terbimbing. Treatment dengan metode pembelajaran
eksperimen terbimbing diberikan sebanyak dua kali. Secara singkat
pembelajarannya sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
a. Pertemuan I (Pertama):
Pertemuan pertama dilaksanakan di dalam dan dilanjutkan
di luar kelas pada jam sekolah. Desain pembelajarannya sebagai
berikut:
1) Peneliti memberikan pretest dan angket minat awal kepada
siswa;
2) Peneliti memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa;
3) Siswa dibagi dalam kelompok;
4) Siswa dipandu dengan langkah pembuatan alat dan
didampingi peneliti dalam membuat alat;
5) Siswa memperlihatkan alat yang sudah jadi kepada peneliti.
b. Pertemuan II (Kedua)
Pertemuan kedua dilakukan di dalam kelas sesuai jam
sekolah. Desain pembelajarannya adalah:
1) Peneliti memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa;
2) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran;
3) Siswa menggunakan alat yang telah dibuat;
4) Siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang ada di LKS;
5) Siswa dan Peneliti merangkum hasil pembelajaran;
6) Peneliti memberikan posttest dan angket minat akhir
kepada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2. Kelas dengan Metode Ceramah Aktif
Pada kelas kontrol yakni kelas XI Alam 3, pembelajaran
menggunakan metode ceramah dilakukan sebanyak satu kali
pertemuan. Secara singkat proses pembelajarannya sebagai berikut:
a. Peneliti memberikan pretest dan angket minat awal;
b. Peneliti memberikan apresepsi dan motivasi;
c. Peneliti menyampaikan tujuan dan topik pembelajaran;
d. Peneliti menjelaskan tentang Hukum Boyle dan formulasinya;
e. Peneliti memberi contoh soal mengenai Hukum Boyle;
f. Siswa diminta mengerjakan contoh soal;
g. Peneliti dan siswa merangkum kembali materi yang dipelajari;
h. Peneliti memberikan posttest dan angket minat akhir.
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan panduan
langkah-langkah yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran. RPP disusun dalam pembelajaran yang akan dilakukan
selama pengambilan data penelitian. Materi RPP mengenai Hukum
Boyle yang dibuat sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). RPP untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat
pada lampiran 4 dan 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
E. Instrumen Pengambilan Data
Instrumen ialah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian. Bentuknya dapat berupa tes tertulis, angket, wawancara,
dokumentasi, dan observasi (Suparno, 2014:53). Untuk penelitian ini
instrumen yang digunakan yakni tes tertulis, angket dan observasi. Tes dalam
penelitian ini berupa pretest dan posttest (tes awal dan tes akhir) untuk
mengukur pemahaman belajar siswa. Sedangkan pemberian angket dan
observasi untuk membantu melihat minat belajar siswa dalam mempelajari
Hukum Boyle bersama peneliti.
1. Pretestdan Posttest (Tes awal dan Tes akhir)
Pretest(tes awal) diberikan pada siswa pertama kali sebelum
menggunakan metode pembelajaran eksperimen. Sedangkan posttest
(tes akhir) diberikan pada siswa setelah menggunakan metode
pembelajaran eksperimen. Aspek yang diukur disini adalah
pemahaman belajar siswa. Kisi-kisi penyusunan soal pretest dan
posttest disajikan pada tabel 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Tabel 2. Kisi-Kisi Penyusunan Soal Pretest dan Posttest
Alokasi waktu : 25 menit
Jumlah soal : 4 soal
Bentuk soal : Essay
Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Nomor Soal
3.1Mendeskripsikan
sifat-sifat gas ideal monoatomik
Memahami
Hukum Boyle
Siswa dapat menjelaskan
pengertian hukum Boyle
Sebutkanbunyi Hukum Boyle! 1
Persamaan Hukum Boyle
Siswa dapat mengerjakan soal-soal matematis
mengenai persamaan besaran Hukum Boyle
Volum suatu gas ideal pada tekanan 1 atm adalah 2 L.
Berapakah volumnya bila tekanan gas diubah menjadi setengahnya pada suhu yang
sama?
2
Grafik Hukum Boyle
Siswa dapat menjelaskan hubungan tekanan terhadap
volum berdasarkan grafik
Jelakanlah hubungan tekanan terhadap volume berdasarkan
gambar grafik di bawah ini!
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Aplikasi Hukum
Boyle dalam
kehidupan sehari-hari
Siswa dapat menjelaskan contoh penerapan Hukum
Boyle yang ada dalam kehidupan sehari-hari
Sebutkan contoh penerapan Hukum Boyle dalam kehidupan
sehari-hari dan jelaskan bagaimana penerapannya!
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2. Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh
informasi dari responden yang ingin diketahui (Suparno, 2014: 59).
Angket minat akan diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah
treatment dilakukan untuk melihat peningkatan minat belajar siswa
pada materi Hukum Boyle.
Dari dasar teori pada bab II dapat disimpulkan kisi-kisi dari
angket minat yakni: rasa senang, ketertarikan siswa, perhatian siswa,
dan keterlibatan siswa. Kisi-kisi soal angket disajikan dalam tabel 3.
Tabel 3. Kisi-Kisi Angket Langsung-Tertutup Minat Belajar
Siswa
Aspek Minat No Soal
Angket Pernyataan
Senang 1 Saya senang belajar fisika dengan
metode yang diberikan peneliti
2 Saya tidak mengeluh ketika diberi tugas
oleh peneliti
Ketertarikan 3 Saya menyimak dengan baik ketika
peneliti menjelaskan materi fisika
4 Saya mengerjakan soal fisika yang
diberikan peneliti
5 Saya membaca buku penunjang agar
saya lebih memahami materi fisika
Perhatian 6 Saya bertanya di dalam kelas
7 Saya menjawab pertanyaan yang
diberikan peneliti
8 Saya memperhatikan penjelasan
peneliti di dalam kelas
Keterlibatan 9 Saya mengikuti proses pembelajaran
fisika di dalam kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
10 Saya terlibat dalam diskusi kelompok
3. Observasi
Observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemusatan
perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh alat
indera (Suparno, 2007: 63). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
observasi non sistematis, yaitu observasi yang tidak menggunakan
instrumen pengamatan. Observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengamati minat belajar siswa selama proses kegiatan pembuatan dan
penggunaan alat peraga pada pokok bahasan Hukum Boyle. Observasi
ini akan dilakukan dengan cara menulis kegiatan siswa menggunakan
lembar observasi yang dilakukan oleh observer dan didukung dengan
beberapa rekaman video selama pembelajaran berlangsung. Lembar
observasi kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada
lampiran 18 dan lampiran 19.
F. Validitas
Validitas adalah mengukur atau menentukan apakah suatu test sungguh
mengukur apa yang mau diukur, yaitu apakah sesuai dengan tujuan (Suparno,
2007: 67). Jadi, sesuatu tes dikatakan valid bila sesuai dengan tujuan
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Dalam mengukur valid tidaknya instrument yang digunakan dalam
penelitian terdapat berbagai macam validitas. Dalam penelitian ini digunakan
validitas isi untuk mengukur apakah isi dari instrumen yang akan digunakan
sungguh mengukur isi dari domain yang mau diukur (Suparno, 2007: 68).
Instrumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pretest, posttest, dan
angket dimana apa yang akan diukur telah sesuai dengan indikator.
Angket digunakan untuk mengukur minat belajar siswa dalam
mengikuti pembelajaran fisika menggunakan metode pembuatan dan
penggunaan alat peraga. Pretest dan posttest digunakan untuk mengukur
pemahaman belajar siswa pada materi Hukum Boyle. Validitas pada penelitian
ini dilakukan oleh dosen pembimbing dan salah satu dosen prodi pendidikan
fisika.
Berdasarkan masukan dari validator kisi-kisi penyusunan soal pretest
dan posttest sudah baik. Namun untuk jawaban soal no. 4 validator memberi
keterangan bahwa jawaban yang dibuat kurang tepat. Hasil uji validitas dapat
dilihat pada tabel 4 dan tabel 5. Lembar kisi-kisi penyusunan soal pretest dan
posttest sebelum dan sesudah divalidasi dapat dilihat pada lampiran 17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 4. Validitas Kisi-Kisis Penyusunan Soal Pretest dan Posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 5. Validitas Soal dan Jawaban Pretest dan Posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
G. Metode Analisis Data
1. Analisis Pemahaman Belajar
Penskoran terhadap pemahaman belajar siswa dalam mengerjakan
soal pretest dan posttest dilakukan dengan membuat skala skor. Skor hasil
belajar siswa yaitu jumlah skor setiap siswa dibagi jumlah skor maksimal
dikali seratus. Secara matematis, dapat dituliskan :
Skor hasil belajar siswa =
Soal pretest dan posttest akan diberikan skor untuk jawaban siswa
atas pertanyaan yang diajukan. Penskoran pretest dan posttest didasarkan
pada panduan penskoran. Untuk melihat apakah hasil pretest dan posttest
benar memiliki perbedaan dengan uji T-independent. Untuk mengukur
apakah ada peningkatan pemahaman belajar dilihat dari peningkatan hasil
pretest dibandingkan dengan posttest diuji T-dependent. Perhitungan uji
T- dependen dan uji T- independen menggunakan bantuan SPSS 17. Data
akan dianalisa melalui beberapa tahap di bawah ini.
Untuk mengetahui apakah metode ceramah dan metode
eksperimen dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa, maka
digunakan uji T dengan tingkat signifikan 0,05 diantaranya yaitu:
1) Uji T-Independent untuk pretest kelas kontrol dan kelas
eksperimen (Kelas XI Alam 1 dan XI Alam 2). Analisa ini untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
melihat pemahaman awal kedua kelas tersebut sama atau
berbeda.
2) Uji T dependent untuk membandingkan pretest dan posttest
untuk kontrol kelas kontrol (XI Alam 2), apakah ada
peningkatan.
3) Uji T dependent untuk membandingkan pretes dan posttest untuk
kelas eksperimen (XI Alam 1), apakah ada peningkatan.
4) Uji T independent untuk membandingkan posttest untuk kelas
kontrol dan kelas eksperimen (XI Alam 2 dan XI Alam 1),
apakah sama atau berbeda.
Rumus uji-T yang digunakan adalah sebagai berikut:
a) Uji-T kelompok Independen:
√[
] [
]
Keterangan:
n1 = jumlah anggota kelompok 1
n2 = jumlah anggota kelompok 2
= nilai rata-rata kelompok 1
= nilai rata-rata kelompok 2
S1= standar deviasi kelompok 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
S2= standar deviasi kelompok 2
Bila p < maka signifikan. Signifikan berarti ada peningkatan
pemahaman belajar, dengan = 0,05. p merupakan nilai probabilitas yang
dilihat dari SPSS dan yang digunakan 0,05 karena tingkat ketelitiannya
sebesar 95%.
b) Uji-T kelompok dependen:
| |
√∑
∑
Keterangan: X1 = nilai pretest
X2 = nilai posttest
D = perbedaan nilai (X1 – X2)
N = jumlah pasangan
Bila p < maka signifikan. Signifikan berarti ada perbedaan
pemahaman belajar dari 2 kelompok independen, dengan = 0,05. p
merupakan nilai probabilitas yang dilihat dari SPSS dan yang digunakan
0,05 karena tingkat ketelitiannya sebesar 95%.
2. Analisis Minat Belajar
Angket yang diberikan kepada siswa adalah model angket langsung
tertutup untuk mengetahui minat belajar siswa. Data angket minat belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
sebelum dan setelah diterapkan metode pembuatan dan penggunaan alat
peraga untuk kelas eksperimen dan metode ceramah aktif untuk kelas
kontrol diperoleh dengan menghitung skor masing-masing siswa.
Pernyataan positif dan negatif diberi skor seperti pada tabel 6.
Tabel 6. Penetapan Skor untuk Tiap Pertanyaan Angket Minat
Kriteria Jawaban Skor Pernyataan Positif (+)
Skor Pernyataan Negatif (-)
Sering (S) 4 1
Kadang-Kadang (KK) 3 2
Jarang (J) 2 3
Tidak Sama Sekali (TSS) 1 4
Angket minat sebelum dan setelah treatment dijalankan, diberi
skor tiap itemnya. Dalam penelitian ini digunakan angket tertutup yang
terdiri dari 10 nomor pernyataan positif (+). Maka, aturan skor yang
dipakai adalah pada kolom pernyataan positif (+). Jumlah skor
keseluruhan yang diperoleh dengan cara menjumlahkan skor dari setiap
pernyataan dalam angket minat yang telah dijawab oleh siswa.
Untuk mengetahui apakah metode ceramah dan metode
eksperimen dapat meningkatkan minat belajar siswa, maka digunakan uji
T dengan tingkat signifikan 0,05 diantaranya yaitu:
1) Uji T-Independent untuk angket pretest kelas kontrol dan kelas
eksperimen (Kelas XI Alam 1 dan XI Alam 3). Analisa ini untuk
melihat minat belajar awal kedua kelas tersebut sama atau
berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2) Uji T dependent untuk membandingkan angket pretest dan
angket posttest untuk kelas kontrol (XI Alam 3), apakah ada
peningkatan.
3) Uji T dependent untuk membandingkan angket pretestdan
anketposttest untuk kelas eksperimen (XI Alam 1), apakah ada
peningkatan.
4) Uji T independent untuk membandingkan angketposttest untuk
kelas kontrol dan kelas eksperimen (XI Alam 3 dan XI Alam 1),
apakah sama atau berbeda.
Persamaan umumnya sama dengan analisis pada pemahaman belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB IV
DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI Alam 1 dan kelas XI
Alam 3 SMA Negeri 1 Atambua, Kabupaten Belu Provinsi NTT pada tanggal
15 hingga 18 Maret 2017. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI Alam 1
sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 40 dan siswa kelas XI Alam 3
sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 39. Metode pembelajaran yang
digunakan dalam kelas eksperimen yaitu metode eksperimen, yakni
pembuatan dan penggunaan alat peraga. Sedangkan pada kelas kontrol,
metode yang digunakan alah metode ceramah aktif. Pada penelitian ini
peneliti berperan sebagai guru dalam proses belajar mengajar di kelas XI
Alam 1 dan kelas XI Alam 3. Penelitian ini dibantu oleh 1 orang observer
yang berperan mengamati minat siswa selama proses belajar mengajar
berlangsung.
Uraian pelaksanaan penelitian akan disajikan dalam 3 sub bab, yaitu
sebelum, selama dan sesudah penelitian.
1. Sebelum Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mempersiapkan
instrumen-instrumen yang akan digunakan untuk penelitian.
Instrumen penelitian yang digunakan ada 2 jenis, yaitu instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
pembelajaran dan instrumen pengambilan data. Instrumen
pembelajaran terdiri dari: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan metode eksperimen pada pokok bahasan Hukum Boyle untuk
kelas XI Alam 1, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
metode ceramah pada pokok bahasan Hukum Boyle untuk kelas XI
Alam 3, Lembar Kerja Siswa I (LKS I) yang disajikan langkah-
langkah pembuatan alat untuk kelas eksperimen (kelas XI Alam 1),
Lembar Kerja Siswa II (LKS II) untuk percobaan menggunakan alat
yang telah dibuat, dan persiapan pembuatan alat untuk kelas
eksperimen yang meliputi bambu, kayu, dan gergaji. Hal ini dilakukan
untuk memperlancar proses penelitian. Sedangkan instrumen
pengambilan data antara lain soal-soal pretest, soal-soal posttest,
angket minat belajar fisika, lembar pengamatan minat untuk observer,
dan alat dokumentasi berupa kamera digital maupun kamera dari
handphone.
Persiapan lainnya adalah membersihkan laboratorium yang
akan digunakan oleh kelas eksperimen pada hari ke-2 penelitian yakni
pada tanggal 18 Maret 2017. Hal ini dikarenakan laboratorium terlihat
kotor dan jarang digunakan sehingga peneliti membersihkan
laboratorium dengan dibantu oleh observer beberapa jam sebelum
dilakukan penelitian. Ini dilakukan agar siswa merasa nyaman salama
proses pembelajaran berlangsung. Hari ke-2 pembelajaran dilakukan
di laboratorium karena semua kelas akan dibersihkan dan digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
sebagai ruang Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk
kelas XII.
2. Selama Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan untuk kelas
eksperimen dan 1 kali pertemuan untuk kelas kontrol. Alokasi waktu
untuk kelas eksperimenadalah 2 x 45 menit untuk setiap pertemuan.
Sedangkan, alokasi waktu untuk kelas kontrol 3 x 45 menit dalam satu
kali pertemuan. Berikut adalah deskripsi kegiatan yang dilakukan saat
pembelajaran bersama peneliti:
a. Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen
1) Rabu, 15 Maret 2017
Peneliti dan observer diberi waktu 1 jam untuk
memperkenalkan diri dan melanjutkan dengan tujuan
kedatangan peneliti. Peneliti masuk kelas pada pukul 11.15
WITA dan langsung memperkenalkan diri bersama observer.
Pada kelas eksperimen, setelah peneliti dan observer
memperkenalkan diri peneliti menyampaikan kepada siswa
bahwa kelas ini akan digunakan sebagai sampel penelitian.
Setelah menyampaikan, peneliti langsung membentuk
kelompok untuk mempermudah dalam pelaksanaan penelitian.
Karena jumlah siswa 40 orang, peneliti membagi siswa dalam
10 kelompok dan masing-masing kelompok 4 siswa. Setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
pembagian kelompok selesai, peneliti memberikan tugas
kepada masing-masing kelompok untuk membawa bambu dan
golok untuk dibawa pada pertemuan selanjutnya. Hal ini untuk
membantu dalam pembuatan alat peraga.
2) Jumat, 17 Maret 2017
Peneliti masuk kelas eksperimen pada pukul 10.30
WITA. Pada penelitian hari pertama di kelas eksperimen, di
awal pembelajaran peneliti menyapa siswa terlebih dahulu dan
menanyakan peralatan pembuatan alat peraga yang dibawa
siswa.Ada beberapa kelompok yang membawa bambu dalam
bentuk yang sudah dipotong, ada yang bambunya masih
panjang, dan juga ada beberapa kelompok yang tidak membawa
bambu. Kemudian peneliti menyuruh siswa bersiap-siap karena
peneliti akan memberikan pretest dan angket minat kepada
siswa untuk dikerjakan atau pun diisi. Setelah siswa siap,
peneliti membagikan soal pretest dan angket minat kepada siswa
dan peneliti sedikit memberikan arahan untuk mengisi angket
yakni angket yang diisi adalah minat belajar siswa saat diajarkan
oleh guru fisika siswa.Pada saat pengerjaan soalpretestada
beberapa siswa berbisik dan berdiskusi dapat dilihat pada
gambar 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Gambar 3. Siswa kelas eksperimen mengisi angket minat dan
mengerjakan soal pretest
Setelah mengerjakan soal pretest dan mengisi angket
minat, siswa mengumpulkannya di depan kelas. Kemudian
peneliti membuka pelajaran dengan memberikan apersepsi dan
motivasi kepada siswa dengan mengajukan pertanyaan, “Bila
balon yang telah ditiup, kita tekan. Apa yang akan terjadi pada
balon?” Ada siswa yang menjawab balon akan pecah, ada yang
menjawab kita memberi tekanan, dan ada yang menjawab
volume balon menjadi kecil. Saat menjawab, hampir semua
siswa menjawab secara bersama-sama.
Setelah siswa menjawab, peneliti menyimpan jawaban
siswa dan menyampaikan tujuan dan topik pembelajaran kepada
siswa. Peneliti menyampaikan bahwa pada pertemuan ini siswa
akan membuat alat yang merupakan penerapan dari Hukum
Boyle. Peneliti menjelaskan secara singkat besaran-besaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
utama dalam Hukum Boyle (Tekanan, Volume, dan Suhu).
Setelah menjelaskan, peneliti meminta siswa untuk bergabung
ke kelompoknya masing-masing yang telah dibagikan pada
pertemuan sebelumnya. Kelompok terbagi dalam 10 kelompok
dengan masing-masing kelompok 4 orang. Setelah masing-
masing siswa berkumpul bersama kelompoknya peneliti
membagikan LKS pembuatan alat kepada siswa dan meminta
siswa membacanya terlebih dahulu dan setelah membaca siswa
membuat alat sesuai langkah-langkah yang ada dalam LKS.
Siswa yang kelompoknya tidak membawa bambu, mengambil
bambu yang dibawa peneliti di depan kelas. Setelah itu,
seluruhsiswa secara berkelompok membuat alat di luar kelas
dapat dilihat pada gambar 4 dan 5.
Gambar 4. Siswa kelas eksperimen membuat alat peraga bambu
diluar kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Gambar 5. Siswa kelas eksperimen saat memotong bambu
Dalam proses pembuatan alat, siswa mengantri karena
peralatan untuk memotong bambu hanya 3, sedangkan
kelompoknya ada 10. Sehingga ada siswa yang saling meneriaki
temannya agar cepat maka kondisinya terlihat ribut. Ada juga
beberapa siswa perempuan yang hanya berada di dalam kelas,
karena mereka meminta siswa laki-laki yang memotong dan
membuat alat. Peneliti memberhatikan siswa saat pembuatan
alat diluar kelas, terlihat ada beberapa siswa yang bercerita, ada
yang menunggu temannya metotong dan ada yang membantu
temannya memegang alat. Setelah selesai membuat alat, peneliti
meminta masing-masing kelompok untuk mencoba alatnya
apakah alatnya sudah bisa dibuat untuk menembak kertas dan
melaporkannya kepada peneliti. Setiap kelompok mencoba
alatnya masing-masing untuk menembak dengan menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
kertas sebagai peluru. Ada siswa yang mencobanya dengan
menembak ke tempat kosong dan ada yang mencobanya
untukmengusili teman. Ketikamenggunakan alat, siswa terlihat
senang karena alat yang dibuat siswa bisa digunakan untuk
menembak.
Setelah semua kelompok melaporkan alatnya sudah bisa
digunakan, peneliti menutup pertemuan pertama dengan
menyampaikan pesan bahwa pada pertemuan selanjutnya
masing-masing kelompok diminta untuk membawa alatnya
kembali karena akan dilakukan percobaan menggunakan alat
yang telah dibuat siswa. Peneliti juga berpesan agar siswa
membaca materi yang ada pada LKS I yang diberikan peneliti
pada masing-masing kelompok.
3) Sabtu, 18 Maret 2017
Pada pertemuan kelas eksperimen hari kedua ini,
pembelajaran dilakukan di laboratorium Fisika karena semua
kelas dipersiapkan untuk UNBK pada hari Senin. Peneliti
memulai pembelajaran pada pukul 12.00 WITA. Di awal
pembelajaran peneliti meminta siswa untuk langsung duduk
secara berkelompok.Setelah siswa duduk secara berkelompok
peneliti mengecek alat peraga masing-masing kelompok yang
telah dibuat pada pertemuan sebelumnya dan semua kelompok
membawa alatnya masing-masing.Setelah selesai mengecek,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
peneliti memulai pembelajaran dengan mengulang dan
menekankan kembali topik pembelajaran yakni Hukum
Boyle.Peneliti juga menjelaskan Hukum Boyle dan
formulasinya kepada siswa dan menulisnya di papan tulis. Dari
Hukum Boyle, peneliti menjabarkan grafik hubungan Tekanan
dan Volume pada Suhu yang dijaga konstan (tetap) serta
mengambil beberapa contoh penerapan Hukum Boyle seperti
balon dan juga alat peraga buatan siswa. Saat menjelaskan,
hampir semua siswa memperhatikan. Pembelajaran di
laboratorium saat peneliti menjelaskan materi dapat dilihat
pada gambar 6.
Gambar 6. Pembelajaran di laboratorium saat peneliti
menjelaskan materi Hukum Boyle
Setelah selesai menjelaskan,peneliti membagikan LKS
kepada siswa untuk melakukan percobaan menggunakan alat
peraga yang telah dibuat. Saat hendak melakukan percobaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
beberapa siswa yang bertanya mengenai jarak kertas yang
dimaksud dalam LKSsehingga peneliti menjelaskan jarak yang
dimaksud bisa menggunakan jengkal, meja, langkah ataupun
petak keramik. Karena jarak tembakan jauh, beberapa
kelompok melakukannya di depan laboratorium dapat dilihat
pada gambar 7.
Gambar 7. Beberapa siswa melakukan percobaan di depan
laboratorium.
Pada saat melakukan percobaan, beberapa siswa yang
awalnya serius melakukan percobaan mengikuti LKS, namun
setelah mendapatkan data percobaan, siswa langsung bermain-
main dengan alat peraga dan menggunakannya untuk
menembak ke sembarang tempat sehingga kelas terlihat ribut.
Melihat hal tersebut, peneliti pun menegur siswa yang
bersangkutan dan kondisi kelas mulai tenang.Setelah selesai
melakukan percobaan, peneliti meminta siswa untuk berdiskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
mengerjakan soal-soal latihan yang ada dalam LKS. Saat siswa
mengerjakan soal diskusi yang ada di LKS, guru fisika masuk
ke laboratorium mengecek hasil diskusi siswa dan guru fisika
pun turut memberi arahan untuk menjawab soal diskusi.
Gambar 8. Siswa berdiskusi mengerjakan soal pada LKS
Setelah mengerjakan, siswa mengumpulkan hasil
pekerjaannya. Karena waktu hampir selesai, peneliti dan siswa
tidak membahas hasil diskusi siswa dan peneliti langsung
merangkumpembelajaran dari pertemuan sebelumnya hingga
akhir pelajaran dengan mengajukan beberapa pertanyaan
kepada siswa, seperti “Bagaimana bunyi Hukum Boyle?” dan
“Apa saja penerapan Hukum Boyle dalam hidup sehari-hari”.
Peneliti pun langsung meluruskan jawaban siswa jika ada yang
masih belum benar.
Setelah itu peneliti memberikan posttest dan angket
kepada siswa untuk dikerjakan. Peneliti juga memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
arahan bahwa angket minat yang diisi adalah minat belajar saat
belajar bersama peneliti. Saat mengerjakan soal posttest masih
ada siswa yang jalan-jalan mencari pena yang hilang sehingga
peneliti meminjamakn pena, ada juga yang masih bertanya-
tanya dan menengok temannya karena jarak kursi yang
berdekatan, serta ada beberapa siswa. Setelah selesai
mengerjakan posttest siswa mengumpulkan pekerjaannya di
meja peneliti. Pengerjaan soal posttest dan angket minat di
kelas eksperimen dapat dilihat pada gambar 9.
Gambar 9. Siswa kelas eksperimen mengerjakan soal posttest
dan mengisi angket minat.
b. Pelaksanaan Penelitian di Kelas Kontrol
1) Rabu, 15 Maret 2017
Peneliti dan observer diberi waktu 1 jam untuk
memperkenalkan diri dan melanjutkan dengan tujuan
kedatangan peneliti. Peneliti masuk kelas pada jam pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
ke-4 yaitu pukul 09.30 WITA. Saat melihat siswa siap, peneliti
menyapa siswa dan memperkenalkan diri terlebih dahulu.
Setelah peneliti memperkenalkan diri, peneliti memberikan
kesempatan kepada observer untuk memperkenalkan diri.
Setelah selesai perkenalan, peneliti menyampaikan tujuan
kedatangan peneliti dan banyak siswa yang sangat terbuka
dengan kedatangan peneliti, sehingga banyak siswa yang
mengajukan pertanyaan untuk peneliti dan observer. Karena
hanya sesi perkenalan, peneliti dan observer menjawab
pertanyaan siswa hingga siswa istirahat.
2) Jumat, 17 Maret 2017
Penelitian pertama di kelas kontrol dilaksanakan pada
jam pelajaran ke-2. Peneliti masuk kelas bersama dengan
observer pada pukul 08.00 WITA. Saat itu siswa beres-beres
setelah pelajaran pada jam sebelumnya. Setelah siswa selesai
membereskan segala keperluannya, peneliti membagikan soal
pretest dan angket minat kepada siswa. Peneliti memberikan
arahan bawa yang dikerjakan terlebih dahulu adalah soal
pretest serta untuk angket peneliti mengarahkan siswa bahwa
angket minat tersebut adalah minat belajar siswa bersama guru
fisika. Saat mengerjakan soal pretest ada siswa yang berbisik-
bisik dengan temannya dan ada juga yang masih sempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
membuka tasnya. Pengerjaan soal pretest dan angket minat
pada kelas kontrol dapat dilihat pada gambar 10.
Gambar 10. Siswa kelas kontrol mengerjakan soal pretest dan
mengisi angket minat
Setelah selesai mengerjakan soal pretest dan mengisi
angket minat peneliti memulai pembelajaran dengan
memberikan pertanyaan kepada siswa seperti, “Bila balon yang
telah ditiup, kita tekan. Apa yang akan terjadi pada balon?”.
Ada siswa yang menjawab balon menjadi kecil, ada siswa yang
menjawab kalau ditekan kuat sekali balon bisa pecah. Lalu
peneliti mengarahkan siswa dengan menyampaikan tujuan dan
topik pembelajaran kepada siswa. Setelah itu, peneliti
menyampaikan bahwa dalam Hukum Boyle ada 3 besaran
utama yaitu Tekanan, Volume dan Suhu. Setelah menyebutkan
ketiga besaran ini peneliti mengkaitkan lagi dengan contoh
balon yang sempat ditanyakan peneliti di awal. Setelah itu
peneliti menyebutkan dan menuliskan bunyi Hukum Boyle di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
papan tulis. Setelah menuliskan bunyi Hukum Boyle, peneliti
menjelaskan dan menuliskan persamaan Hukum Boyle sesuai
dengan bunyinya. Saat peneliti menjelaskan, siswa
memperhatikan dan mencatat apa yang ditulis dan dijelaskan
peneliti. Pembelajaran dengan metode ceramah dapat dilihat
pada gambar 11.
Gambar 11. Pembelajaran di kelas kontrol dengan metode
ceramah
Selanjutnya peneliti meminta siswa untuk mengerjakan
soal tentang Hukum Boyle. Peneliti membaca soal sedangkan
siswa menulis dan mengerjakannya. Saat mengerjakan soal,
ada siswa yang mengerjakan bersam teman sebangku, ada juga
yang mengerjakan sendiri. Setelah siswa selesai
mengerjakannya, peneliti meminta siswa yang sudah selesai
mengerjakan terlebih dahulu untuk mengerjakannya di papan
tulis. Ada 2 siswa yang maju mengerjakan di papan tulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Setelah mereka selesai mengerjakan soal, peneliti membahas
hasil pekerjaan siswa. Semua jawaban yang dikerjakan siswa di
papan tulis benar, namun peneliti mengoreksi yang kurang
menyertakan satuan dalam pekerjaannya. Kemudian peneliti
merangkum kembali hasil pembelajaran dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang Hukum Boyle. Ada siswa yang
mengangkat tangan untuk menjawab, ada yang menjawab
secara bersama-sama, dan ada yang hanya diam. Saat peneliti
mengajar dengan metode ceramah, siswa terlihat antusias
mendengarkan dan menjawab pertanyaan jika peneliti
memberikan pertanyaan.
Di akhir pembelajaran, peneliti meminta siswa untuk
membereskan mejanya, dan hanya menyisakan pena di atas
meja. Peneliti kemudian membagikan soal posttest dan angket
minat belajar kepada siswa. Peneliti menjelaskan bahwa angket
minat ini adalah tentang minat siswa setelah melakukan
pembelajaran bersama peneliti. Saat mengerjakan soal
posttestsuasana kelas menjadi lebih tenang daripada
sebelumnya, namun terlihat ada yang masih menoleh dan
bertanya teman sebangku. Setelah selesai mengerjakan soal
posttest dan mengisi angket siswa mengumpulkannya di depan
kelas. Pengerjaan soal posttest dan pengisian angket minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
setelah diberikan treatment pada kelas kontrol dapat dilihat
pada gambar 12.
Gambar 12. Siswa kelas kontrol mengerjakan soal posttest
dan mengisi angket minat
3. Sesudah Penelitian
Setelah melaksanakan penelitian, peneliti menyampaikan
ucapan terima kasih kepada siswa, guru pendamping, dan Kepala
Sekolah karena telah membantu peneliti dalam kelancaran proses
penelitian.Kemudian,peneliti mengambil surat rekomendasi bahwa
telah melakukan penelitian dari Kepala SMA Negeri 1 Atambua dan
berpamitan ke Kepala Sekolah serta guru pendamping.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
B. Data dan Analisis
1. Analisis Kuantitatif Pemahaman Belajar Siswa dengan Uji-T
a. Data dan Analisis Perbandinganpretest Kelas Eksperimen dan
pretest Kelas Kontrol
Untuk mengetahui pemahaman belajar awal siswa pada
materi Hukum Boyle, peneliti memberikan pretest pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Data ini kemudian dianalisis
menggunakan uji statistik test-t kelompok independen untuk
mengetahui apakah pemahaman belajar awal pada materi
Hukum Boyle dari kedua kelas sama atau berbeda. Data nilai
pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol beserta klasifikasi
pemahaman belajar dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7. Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Kode
Siswa
Skor Pretest
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
01 28,6 27,1
02 25,7 7,1
03 2,8 5,7
04 21,4 21,4
05 7,1 5,7
06 24,3 3,6
07 7,1 32,1
08 42,8 2,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
09 1,4 5,7
10 1,4 21,4
11 21,4 2,8
12 2,8 28,6
13 1,4 4,3
14 1,4 5,7
15 2,8 8,6
16 2,8 22,8
17 2,8 25
18 22,8 31,4
19 22,8 22,8
20 50 55,7
21 2,8 7,1
22 1,4 4,3
23 5,7 18,6
24 1,4 2,8
25 21,4 10
26 4,3 5,7
27 11,4 5,7
28 22,8 42,8
29 22,8 -
30 21,4 -
31 34,3 -
32 1,4 -
33 22,8 -
34 1,4 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
35 21,4 -
36 25 -
37 4,3 -
38 2,8 -
39 1,4 -
Rata-rata 13,43 15,61
Dari nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol
kemudian dianalisis dengan bantuan program SPSS. Uji test-t
ini menggunakan analisis Independent Samples T-Test. Hasil
output SPSS data pretest dari kedua kelas dapat dilihat pada
tabel 8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 8. Hasil Uji Test-TPretest untuk Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
Group Statistics
Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Pretest Eksperimen 39 13.4308 13.00709 2.08280
Kontrol 28 15.6179 13.80167 2.60827
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the
Difference
F Sig. t Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference Lower Upper
Pretest Equal variances
assumed .007 .932 -.662 65 .510 -2.18709 3.30503 -8.78770 4.41352
Equal variances
not assumed
-.655 56.181 .515 -2.18709 3.33783 -8.87310 4.49892
Berdasarkan data hasil perhitungan menggunakan SPSS
17 pada tabel 8, nilai mean pretest pada kelas eksperimen =
13,43 dan nilai mean pada kelas kontrol = 15,61. Karena t = -
0,655, p = 0,515 > = 0,05 maka tidak signifikan. Hal ini
menunjukkan tidak ada perbedaan antara hasil pretest kelas
eksperimen dan pretest kelas kontrol. Maka dapat dikatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
bahwa pemahaman belajar awal siswa pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol pada materi Hukum Boyle adalah sama.
b. Data dan Analisis Perbandinganpretest dan posttest Kelas
Eksperimen
Untuk mengetahui peningkatan pemahaman belajar
pada kelas eksperimen, peneliti melakukan uji test-t pada hasil
pretest dan posttest siswa. Jumlah siswa kelas eksperimen
adalah 40 siswa, namun 1 siswa tidak mengerjakan soal pretest
sehingga skor pretest dan posttest yang dapat dianalisis adalah
skor pretest dan posttest dari 39 siswa. Data nilai pretest dan
posttest beserta klasifikasi pemahaman belajar kelas
eksperimen dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 9. Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
Kode
Siswa
Skor Pemahaman Belajar Siswa
Pretest Posttest
01 28,6 85,7
02 25,7 85,7
03 2,8 90
04 21,4 82,9
05 7,1 78,6
06 24,3 92,8
07 7,1 75,7
08 42,8 74,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
09 1,4 50
10 1,4 92,8
11 21,4 85,7
12 2,8 74,3
13 1,4 74,3
14 1,4 40
15 2,8 60
16 2,8 85,7
17 2,8 45,7
18 22,8 81,4
19 22,8 74,3
20 50 92,8
21 2,8 74,3
22 1,4 80,7
23 5,7 44,3
24 1,4 32,1
25 21,4 71,4
26 4,3 80
27 11,4 82,8
28 22,8 78,6
29 22,8 74,3
30 21,4 67,1
31 34,3 67,1
32 1,4 85,7
33 22,8 68,6
34 1,4 91,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
35 21,4 64,3
36 25 98,6
37 4,3 100
38 2,8 74,3
39 1,4 72,8
Rata-rata 13,43 75,15
Dari nilai pretest dan posttest kelas eksperimen
kemudian dianalisis dengan bantuan program SPSS. Uji test-t
ini menggunakan analisis Paired Samples Test. Hasil output
SPSS data pretest dan posttest kelas eksperimen dapat dilihat
pada tabel 10.
Tabel 10. Hasil Uji Test-TPretest dan Posttest Kelas
Eksperimen
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pretest 13.4308 39 13.00709 2.08280
Posttest 75.1564 39 15.78135 2.52704
Paired Samples Test
Paired Differences
T df Sig. (2-tailed)
Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 Pretest - Posttest
-61.72564 17.65821 2.82758 -67.44977 -56.00151 -21.830 38 .000
Berdasarkan data hasil perhitungan dengan menggunakan
SPSS 17 pada tabel 10, untuk kelas eksperimen nilai mean pretest
= 13,43 dan nilai mean posttest = 75,15. Nilai t = -21,83, p = 0,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
< = 0,05 maka signifikan. Hal ini menunjukkan ada perbedaan
antara hasil pretest dan posttest pada kelas eksperimen. Maka dapat
dikatakan bahwa metode eksperimen dengan pembuatan dan
penggunaan alat peraga meningkatkan pemahaman belajar siswa.
c. Data dan Analisis perbandinganPretest dan Posttest Kelas
Kontrol
Untuk mengetahui peningkatan pemahaman belajar
pada kelas kontrol, peneliti melakukan uji test-t pada hasil
pretest dan posttest siswa. Jumlah siswa kelas kontrol adalah
39 siswa, namun 11siswa tidak mengerjakan soal pretest
sehingga skor pretest dan posttestyang dapat dianalisis adalah
skor pretest dan posttest dari 28 siswa. Data nilai pretest dan
posttest beserta klasifikasi pemahaman belajar kelas kontrol
dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 11. Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
Kode
Siswa
Skor Pemahaman Belajar Siswa
Pretest Posttest
01 27,1 57,1
02 7,1 78,6
03 5,7 90
04 21,4 88,6
05 5,7 67,1
06 3,6 7,1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
07 32,1 85,7
08 2,8 60
09 5,7 68,6
10 21,4 78,6
11 2,8 60
12 28,6 85,7
13 4,3 78,6
14 5,7 47,1
15 8,6 60,7
16 22,8 64,3
17 25 61,4
18 31,4 64,3
19 22,8 61,4
20 55,7 78,6
21 7,1 52,8
22 4,3 61,4
23 18,6 78,6
24 2,8 71,4
25 10 63,6
26 5,7 61,4
27 5,7 77,1
28 42,8 64,3
Rata-rata 15,61 66,93
Dari nilai pretest dan posttest kelas kontrol kemudian
dianalisis dengan bantuan program SPSS. Uji test-t ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
menggunakan analisis Paired Samples Test. Hasil output SPSS
data pretest dan posttest kelas eksperimen dapat dilihat pada
tabel 12.
Tabel 12. Hasil Uji Test-TPretest dan Posttest Kelas Kontrol
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pretest 15.6179 28 13.80167 2.60827
Posttest 66.9321 28 16.18388 3.05846
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Pair 1 Pretest -
Posttest -51.31429 18.13233 3.42669 -58.34527 -44.28330 -14.975 27 .000
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan
SPSS 17 pada tabel 12, untuk kelas kontrol nilai mean pretest =
15,61 dan nilai mean posttest = 66,93. Nilai t = -14,97, p =
0,000 < = 0,05 maka signifikan. Hal ini menunjukkan ada
perbedaan antara hasil pretest dan posttest pada kelas kontrol.
Maka dapat dikatakan bahwa metode ceramah aktif dapat
meningkatkan pemahaman belajar siswa pada materi Hukum
Boyle.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
d. Data dan Analisis PerbandinganPosttest Kelas Ekspereimen
dan Posttest Kelas Kontrol
Untuk mengetahui pemahaman akhir belajar siswa pada
materi Hukum Boyle, peneliti memberikan posttest pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Data ini kemudian dianalisis
menggunakan uji statistik test-t kelompok independen untuk
mengetahui apakah pemahaman belajar akhir pada materi
Hukum Boyle dari kedua kelas sama atau berbeda. Data nilai
posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol beserta klasifikasi
pemahaman belajar dapat dilihat pada tabel 13.
Tabel 13. Data Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Kode
Siswa
Skor Posttest
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
01 85,7 57,1
02 85,7 78,6
03 90 90
04 82,9 88,6
05 78,6 67,1
06 92,8 7,1
07 75,7 85,7
08 74,3 60
09 50 68,6
10 92,8 78,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
11 85,7 60
12 74,3 85,7
13 74,3 78,6
14 40 47,1
15 60 60,7
16 85,7 64,3
17 45,7 61,4
18 81,4 64,3
19 74,3 61,4
20 92,8 78,6
21 74,3 52,8
22 80,7 61,4
23 44,3 78,6
24 32,1 71,4
25 71,4 63,6
26 80 61,4
27 82,8 77,1
28 78,6 64,3
29 74,3 -
30 67,1 -
31 67,1 -
32 85,7 -
33 68,6 -
34 91,4 -
35 64,3 -
36 98,6 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
37 100 -
38 74,3 -
39 72,8 -
Rata-rata 75,15 66,93
Dari nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol
kemudian dianalisis dengan bantuan program SPSS. Uji test-t
ini menggunakan analisis Independent Samples T-Test. Hasil
output SPSS data posttest dari kedua kelas dapat dilihat pada
tabel 14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 14. Hasil Uji Test-TPosttest untuk Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
Group Statistics
Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Posttest Eksperimen 39 75.1564 15.78135 2.52704
Kontrol 28 66.9321 16.18388 3.05846
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the
Difference
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference Lower Upper
Posttest Equal variances
assumed .011 .915 2.082 65 .041 8.22427 3.95076 .33405 16.11448
Equal variances not assumed
2.073 57.430 .043 8.22427 3.96738 .28101 16.16752
Berdasarkan data hasil perhitungan dengan
menggunakan SPSS 17 pada tabel 14, nilai mean posttest pada
kelas eksperimen = 75,15 dan nilai mean pada kelas kontrol =
66,93. Karena nilai t = 2,07 , p = 0,043 < = 0,05 maka
signifikan. Hal ini menunjukkan ada perbedaan anatara hasil
posttest kelas eksperimen dan posttest kelas kontrol. Oleh
karena mean posttest kelas eksperimen lebih tinggi daripada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
kelas kontrol, maka dapat dikatakan bahwa pemahaman belajar
kelas eksperimen lebih meningkat dibandingkan dengan
pemahaman belajar kelas kontrol.
2. Analisis Kuantitatif Minat Belajar Siswa dengan Uji-T
Untuk mengetahui peningkatan minat belajar pada mata
pelajaran fisika khususnya pada materi Hukum Boyle, peneliti
menggunakan angket minat yang dibagikan di kelas eksperimen dan
kelas kontrol.Angket minat terdiri dari 10 pernyataan positif (+)
dengan 4 pilihan jawaban yaitu Sering (S), Kadang-kadang (KK),
Jarang (J) dan Tidak Sama Sekali (TSS). Jumlah sampel yang diteliti
minat belajarnya pada kelas eksperimen sebanyak 40 siswa dan pada
kelas kontrol sebanyak 39 siswa. Semua siswa yang hadir mengisi
angket minat.
a. Data dan Analisis Perbandingan Pretest Kelas Eksperimen dan
PretestKelas Kontrol
Untuk mengetahui minat belajar siswa sebelum
pembelajaran, peneliti memberikan angketpretest pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Pemberian angket minat sebelum
pembelajaran ini untuk melihat apakah minat belajar awal
kedua kelas sama atau berbeda. Data ini kemudian dianalisis
menggunakan uji statistik test-t untuk kelompok independen.
Skor nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat
dilihat pada tabel 15.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 15. Data Skor Pretest Kelas Eksperimen dan Pretest
Kelas Kontrol
Kode
Siswa
Skor Angket Pretest (Minat Belajar Awal)
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
01 29 28
02 17 30
03 26 30
04 26 29
05 27 28
06 28 35
07 27 30
08 23 22
09 23 33
10 25 34
11 30 24
12 31 29
13 22 31
14 22 31
15 24 23
16 30 29
17 29 36
18 28 30
19 27 31
20 30 33
21 28 32
22 28 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
23 23 38
24 25 32
25 27 30
26 24 24
27 26 27
28 32 33
29 33 34
30 35 21
31 25 24
32 34 26
33 30 23
34 36 27
35 22 25
36 31 25
37 18 37
38 29 34
39 32 22
40 33 -
Rata-rata 27,37 29,23
Dari skor angket minat pretest kelas eksperimen dan
kelas kontrol kemudian dianalisis dengan bantuan program
SPSS. Uji test-t ini menggunakan analisis Independent Samples
T-Test. Hasil output SPSS data pretest dari kedua kelas dapat
dilihat pada tabel 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 16. Hasil Uji Angket Test-TPretest untuk Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Group Statistics
Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Pretest Eksperimen 40 27.3750 4.33050 .68471
Kontrol 39 29.2308 4.43349 .70993
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the
Difference
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference Lower Upper
Pretest Equal variances assumed
.090 .765 -1.882 77 .064 -1.85577 .98602 -3.81919 .10765
Equal variances not
assumed
-1.882 76.815 .064 -1.85577 .98632 -3.81986 .10832
Berdasarkan data hasil perhitungan menggunakan SPSS
17 pada tabel 16, nilai mean pretest pada kelas eksperimen =
27,37 dan nilai mean pada kelas kontrol = 29,23. Karena t = -
1,88, p = 0,064 > = 0,05 maka tidak signifikan. Hal ini
menunjukkan tidak ada perbedaan antara minat belajar
awalkelas eksperimen dan minat belajar awal kelas kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Maka dapat dikatakan bahwa minat belajar awal siswa pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama.
b. Data dan Analisis PerbandinganPretest dan Posttest Kelas
Eksperimen
Peneliti melakukan uji test-t pada hasil pretest dan
posttestdari angket yang telah diisi siswa untuk peningkatan
minat belajar siswa setelah diberikan treatment. Skor angket
pretest dan posttest kelas eksperimen beserta klasifikasi minat
dapat dilihat pada tabel 17.
Tabel 17. Skor Angket Minat Pretest dan Posttest Kelas
Eksperimen
Kode
Siswa
Skor Angket Minat Belajar Siswa
Pretest Posttest
01 29 36
02 17 34
03 26 35
04 26 38
05 27 34
06 28 32
07 27 25
08 23 35
09 23 31
10 25 37
11 30 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
12 31 36
13 22 36
14 22 38
15 24 40
16 30 40
17 29 29
18 28 33
19 27 37
20 30 39
21 28 39
22 28 36
23 23 32
24 25 35
25 27 26
26 24 36
27 26 34
28 32 40
29 33 38
30 35 38
31 25 35
32 34 37
33 30 35
34 36 37
35 22 40
36 31 40
37 18 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
38 29 35
39 32 38
40 33 37
Rata-rata 27,37 35,57
Dari data skor angket minat pretest dan posttest kelas
eksperimen kemudian dianalisis dengan bantuan program
SPSS. Uji test-t ini menggunakan analisis Paired Samples Test.
Hasil output SPSS data angket minat pretest dan posttest kelas
eksperimen dapat dilihat pada tabel 18.
Tabel 18. Hasil Uji Angket Test-TPretest dan Posttest Kelas
Eksperimen
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Angket Pretest 27.3750 40 4.33050 .68471
Angket Posttest 35.5750 40 3.54377 .56032
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
95% Confidence Interval of the
Difference
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
Pair 1 Angket Pretest
Angket Posttest -8.20000 4.78888 .75719 -9.73156 -6.66844 -10.830 39 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Berdasarkan data hasil perhitungan dengan
menggunakan SPSS 17 pada tabel 18, untuk kelas eksperimen
nilai mean angket pretest = 27,37 dan nilai mean angket
posttest = 35,57. Nilai t = -10,83, p = 0,000 < = 0,05 maka
signifikan. Hal ini menunjukkan ada perbedaan antara minat
belajar awal dan minat belajar akhir siswapada kelas
eksperimen. Maka dapat dikatakan bahwa metode eksperimen
dengan pembuatan dan penggunaan alat peraga meningkatkan
minat belajar siswa.
c. Data dan Analisis PerbandinganPretest dan Posttest Kelas
Kontrol
Untuk mengetahui peningkatan minat belajar pada kelas
kontrol pada materi Hukum Boyle, peneliti melakukan uji test-t
pada hasil pretest dan posttestdari angket yang diisi siswa. Data
nilai angketpretest dan posttest kelas kontrol dapat dilihat pada
tabel 19.
Tabel 19. Skor Angket Minat Pretest dan Posttest Kelas
Kontrol
Kode
Siswa
Skor Angket Siswa
Pretest Posttest
01 28 37
02 30 36
03 30 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
04 29 40
05 28 38
06 35 36
07 30 34
08 22 31
09 33 40
10 34 40
11 24 37
12 29 32
13 31 31
14 31 37
15 23 35
16 29 36
17 36 36
18 30 38
19 31 40
20 33 35
21 32 40
22 30 34
23 38 40
24 32 37
25 30 40
26 24 37
27 27 36
28 33 33
29 34 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
30 21 36
31 24 34
32 26 37
33 23 36
34 27 36
35 25 34
36 25 36
37 37 35
38 34 37
39 22 36
Rata-rata 29,23 36,43
Dari data skor angket minat pretest dan posttest kelas
kontrol kemudian dianalisis dengan bantuan program SPSS. Uji
test-t ini menggunakan analisis Paired Samples Test. Hasil
output SPSS data angket minat pretest dan posttest kelas
kontrol dapat dilihat pada tabel 20.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Tabel 20. Hasil Uji Angket Test-TPretest dan Posttest Kelas
Kontrol
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pretest 29.2308 39 4.43349 .70993
Posttest 36.4359 39 2.47933 .39701
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence Interval
of the Difference
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean Lower Upper t df
Sig. (2-tailed)
Pair 1 Pretest -
Posttest -7.20513 4.39605 .70393 -8.63016 -5.78009 -10.236 38 .000
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan
SPSS 17 pada tabel 20, untuk kelas kontrol nilai mean angket
pretest = 29,23 dan nilai mean posttest = 36,43. Nilai t = -
10,23, p = 0,000 < = 0,05 maka signifikan. Hal ini
menunjukkan ada perbedaan antara minat belajar awal dan
minat belajar akhir siswapada kelas kontrol. Maka dapat
dikatakan bahwa metode ceramah aktif meningkatkan minat
belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
d. Data dan Analisis PerbandinganPosttest Kelas Eksperimen dan
Posttest Kelas Kontrol
Untuk mengetahui minat belajar siswa setelah
pembelajaran, peneliti memberikan angketposttest pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Pemberian angket minat setelah
pembelajaran ini untuk melihat apakah minat belajar akhir
kedua kelas sama atau berbeda. Data ini kemudian dianalisis
menggunakan uji statistik test-t untuk kelompok independen.
Skor nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat
dilihat pada tabel 21.
Tabel 21. Data Skor Posttest Kelas Eksperimen dan Posttest
Kelas Kontrol
Kode Siswa Skor Angket Posttest
Kelas
Eksperimen
Kelas Kontrol
01 36 37
02 34 36
03 35 40
04 38 40
05 34 38
06 32 36
07 25 34
08 35 31
09 31 40
10 37 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
11 38 37
12 36 32
13 36 31
14 38 37
15 40 35
16 40 36
17 29 36
18 33 38
19 37 40
20 39 35
21 39 40
22 36 34
23 32 40
24 35 37
25 26 40
26 36 37
27 34 36
28 40 33
29 38 38
30 38 36
31 35 34
32 37 37
33 35 36
34 37 36
35 40 34
36 40 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
37 32 35
38 35 37
39 38 36
40 37 -
Rata-rata 35,57 36,43
Dari skor angket minat posttest kelas eksperimen dan
kelas kontrol kemudian dianalisis dengan bantuan program
SPSS. Uji test-t ini menggunakan analisis Independent Samples
T-Test. Hasil output SPSS data posttest dari kedua kelas dapat
dilihat pada tabel 22.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel 22. Hasil Uji Angket Test-TPosttest untuk Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Group Statistics
Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Postt
est
Eksperimen 40 35.5750 3.54377 .56032
Kontrol 39 36.4359 2.47933 .39701
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference Lower Upper
Posttest Equal
variances
assumed
2.697 .105 -1.248 77 .216 -.86090 .68974 -2.23434 .51255
Equal
variances
not assumed
-1.254 69.906 .214 -.86090 .68671 -2.23054 .50874
Berdasarkan data hasil perhitungan dengan
menggunakan SPSS 17 pada tabel 22, nilai mean angket
posttest pada kelas eksperimen = 35,57 dan nilai mean angket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
posttest kelas kontrol = 36,43. Karena nilai t = -1,25, p = 0,214
< = 0,05 maka tidak signifikan. Hal ini menunjukkan tidak
ada perbedaan antara minat belajar akhir kelas eksperimen dan
minat belajar akhir kelas kontrol.
C. Pembahasan
1. Pemahaman Belajar
Berdasarkan Uji-T dependenkelas eksperimen dan kelas
kontrol sama-sama menunjukkan adanya peningkatan pemahaman
belajar siswa yang ditunjukkan dari hasil pengujian SPSS yang
signifikan. Peningkatan pemahaman belajar dari kedua kelas
membuktikan bahwa siswa telah membentuk pengetahuannya sendiri.
Pengetahuan yang dibentuk oleh siswa bukan langsung ditemukan,
melainkan melalui proses belajar.
Berdasarkan uji-T independen untukpretest kelas kontrol dan
kelas eksperimen menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Artinya
tidak ada perbedaan pemahaman belajar awal siswa kelas kontrol dan
kelas eksperimen pada materi Hukum Boyle. Sedangkan, untuk uji-T
independen posttest kelas kontrol dan eksperimen menunjukkan hasil
yang signifikan. Artinya ada perbedaan peningkatan pemahaman
belajar siswa pada materi Hukum Boyle dari kedua kelas tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Berdasarkan analisis di atas, nilai rata-rata posttest kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Ini berarti
kelas eksperimen lebih meningkatkan pemahaman belajar siswa
dibandingkan dengan kelas kontrol. Sesuai dengan proses
pembelajaran yang dikemukakan oleh Edgar Dale bahwa peserta didik
mungkin mengingat 50% apa yang dilihat dan didengar dan 90% dari
apa yang dilakukan. Dalam hal ini, metode eksperimen dengan
pembuatan dan penggunaan alat peraga lebih efektif meningkatkan
pemahaman belajar siswa dikarenakan pada kelas eksperimen siswa
mempelajari Hukum Boyle secara konkret, yakni melalui pembuatan
alat secara langsung dan melakukan percobaan menggunakan alat yang
telah dibuat oleh siswa sendiri. Dalam metode eksperimen membuat
siswa lebih aktif berpikir. Siswa juga menemukan pengalaman yang
melibatkannya secara langsung sehingga membuat siswa dapat
mengingat apa yang telah dipelajari. Sedangkan pada metode ceramah
aktif, siswa tidak mempelajari Hukum Boyle secara konkret, yakni
siswa hanya melihat, mendengarkan dan membayangkan apa yang
dijelaskan guru yang.Ini membuat siswa kurang aktif berpikir dan
tidak dapat membentuk pengetahuannya dengan pengalaman langsung.
2. Minat Belajar
Berdasarkan Uji-T dependen minat belajar siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol sama-sama menunjukkan adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
peningkatan minat belajar. Ini ditunjukkan dari hasil analisis statistik
yang signifikan.
Pada uji-T independen pretest maupun posttest angket
minatdari kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan hasil
pengujian minat yang tidak signifikan. Artinya tidak ada perbedaan
minat awal dan akhir dari kedua kelas tersebut. Ini berarti metode
eksperimen dengan pembuatan alat peraga maupun metode ceramah
aktif sama-sama meningkatkan minat belajar siswa. Terbukti dari
analisis statistik pretest dan posttest kedua kelas yang tidak signifikan.
Angket minat terdiri dari 10 pernyataan positif (+) dan
mencakup beberapa aspek yaitu perasaan senang, ketertarikan untuk
belajar, perhatian, dan keterlibatan siswa saat pembelajaran. Secara
keseluruhan baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol sudah
mencakup beberapa aspek tersebut untuk rasa senang, kelas
eksperimen lebih terlihat senang saat alat yang dibuat telah jadi dan
bisa digunakan untuk menembak sehingga terkadang siswa
menggunakan alat untuk mengganggu teman sedangkan pada kelas
kontrol lebih terlihat serius dalam mengikuti pembelajaran, untuk
ketertarikan siswa menyimak dengan baik apa yang dijelaskan peneliti
dan siswa lebih mengerjakan soal latihan secara individu di kelas
kontrol sebaliknya siswa cenderung mengerjakan soal secara
berkelompok pada kelas eksperimen, untuk perhatian siswa berusaha
menjawab pertanyaan saat peneliti bertanya walaupun sering
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
menjawab bersama, untuk keterlibatan siswa mengikuti pembelajaran
di dalam kelas dari awal pelajaran hingga selesai.
Dari keempat indikator, dapat dikatakan bahwa dengan
menggunakan metode eksperimen yakni pembuatan dan penggunaan
alat peraga pada materi Hukum Boyle dapat meningkatkan minat
belajar siswa terutama pada aspek perasaan senang.
D. Keterbatasan Penelitian
Selama melakukan penelitian, terdapat beberapa keterbatasan yang
dialami oleh peneliti antara lain:
1. Pelaksanaan penelitian pertemuan pertama kelas eksperimen yang
seharusnya dilakukan di sore hari tidak bisa terlaksana, karena banyak
siswa yang rumahnya jauh dan cuaca sore hari kurang mendukung
sehingga pelaksanaan penelitian dilakukan pada pagi hari sesuai jam
sekolah.
2. Kurangnya waktu pada pertemuan kedua kelas eksperimen sehingga siswa
tidak jadi mempresentasikan hasil diskusi siswa di depan kelas.
3. LKS II yang dikerjakan siswa tidak sesuai dengan prinsip alat peraga yang
digunakan untuk menjelaskan Hukum Boyle.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dan analisis pada bab IV, dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Metode eksperimen yakni pembuatan dan penggunaan alat peraga
dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa pada pokok bahasan
Hukum Boyle di kelas XI Alam 1 SMA Negeri 1 Atambua.
2. Metode eksperimen dengan pembuatan dan penggunaan alat peraga
dapat membuat siswa berminat mempelajari fisika khususnya pada
pokok bahasan Hukum Boyle di kelas XI Alam 1 SMA Negeri 1
Atambua.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran
diantaranya yaitu:
1. Guru dapat menggunakan metode eksperimen dengan pembuatan dan
penggunaan alat peraga dalam mengajar fisika karena dapat
meningkatkan pemahaman dan minat belajar siswa.
2. Guru bisa membuat alat peraga fisika untuk topik yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
3. Sebaiknya untuk metode eksperimen diberikan tambahan waktu agar
semua yang direncanakan dalam RPP dapat terlaksanakan.
4. Pembuatan LKS perlu disesuaikan dengan prinsip kerja dan keadaan
alat peraga serta topik fisika yang diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
DAFTAR PUSTAKA
Bara, Valentina. 2015. (Skirpsi) Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Kelas
VII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta pada Pokok Bahasan Zat dan
Wujudnya melalui Pembelajaran dengan Metode Berbasis Proyek.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Budi, Y. Kartika. 1987. Konsep: Pembentukan dan Penanamannya.Yogyakarta:
Pusat Penelitian Pendidikan Matematika/Informatika FPMIPA, IKIP
Sanata Dharma.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA Kelas XI Semester 2. Jakarta:
Erlangga
Kurniastuti, Indah. 2015. (Skripsi)Pembelajaran Fisika dengan Menggunakan
Metode Eksperimen untuk Materi Pengukuran dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar, Minat, dan Nilai Karakter pada Siswa Kelas X SMAN 1
Sendawar, Kutai Barat, Kalimantan Timur. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Muzaky, Ahmad Furqon dan Handhika, Jefri. 2015. Penggunaan Alat Peraga
Sederhana Berbasis Teknologi Daur Ulang untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Materi Vektor dalam Kelas Remedial SMKN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Wonoasri Tahun Pelajaran 2014/2015. Dalam http://www.e-
jurnal.com/2016/07/penggunaan-alat-peraga-sederhana.htmldiunduh
tanggal 31 Oktober 2016.
Novela, Marcellina Anita Prisca. 2003. (Skripsi) Tingkat Pemahaman dan
Kesenangan Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Rembang dalam Pembelajaran
Gelombang Elektromagnetik dengan Menggunakan Model Ceramah, Peta
Konsep, dan Pemutaran Video Pembelajaran. Yogyakarta: USD
Prasetyarini, Ayomi dkk. 2013. Pemanfaatan Alat Peraga IPA untuk Peningkatan
Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa SMP Negeri 1 Bulupesantren
Kebumen Tahun Pelajaran 2012/2013. Dalam
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=9437&val=614diun
duh tanggal 31 Oktober 2016.
Roestiyah, N.K. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Prenada Media Group.
Sudjana, Nana. 1988. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru.
Suparno, Paul. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Suparno, Paul. 2009. Kajian Kurikulum Fisika SMA/MA Berdasarkan KTSP.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2011. Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2013. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivisik dan
Menyenangkan Edisi Revisi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Surya, Mohamad. 2015. Strategi Kognitif Dalam Proses Pembelajaran. Bandung:
Alfabeta.
Susanti, Ita. 2016. Pengaruh Metode Eksperimen Terbimbing terhadap
Peningkatan Hasil Belajar dan Keterampilan Proses Sains pada Pokok
Bahasan Perubahan Wujud Kelas X SMA Stella Duce Bantul (Skripsi).
Yogyakarta: USD. (Hal 38-53)
Wirasto, R.M. 1987. Beberapa Faktor Penyebab Kemerosotan Pendidikan
Matematika di Negara Kita. Yogyakarta: Pusat Penelitian Pendidikan
Matematika/Informatika FPMIPA, IKIP Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari UPT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA NEGERI 1 ATAMBUA
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : XI A1 (Experiment Group)/1
Materi Pokok : Hukum Boyle
Alokasi Waktu : 2 JP (2 X Tatap Muka)
Kompetensi Dasar
Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statis dan
dinamis serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai Karakter
Tanggung Jawab
Berpikir Kritis
Kerjasama
Indikator
Memahami bunyi hukum Boyle
Memformulasikan hukum Boyle
Menerapkan hukum Boyle dalam kehidupan sehari-hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran maka diharapkan :
1. Siswa dapat menyebutkan bunyihukum Boyle dengan benar
2. Siswa dapat menjelaskan hubungan besaran hukum Boyle dengan benar
3. Siswa mampumembuktikan hukum Boyle melalui percobaan
4. Siswa dapat menerapkan konsep hukum Boyle dalam kehidupan sehari-
hari dengan benar
Materi Ajar
Robert Boyle menyelidiki hubungan antara tekanan (P) dan Volume
(V) ketika gas berada dalam suhu (T) tetap. Boyle mencapai kesimpulan
bahwa, “Jika suhu gas yang berada dalam bejana tertutup (tidak bocor)
dijaga tetap, maka tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya”.Hal
ini dikenal sebagai Hukum Boyle.
(1)
dengan V= Volume (m3) dan P = tekanan (Pa)
Secara umum, Hukum Boyle berbentuk :
PV = konstan (2)
Untuk gas pada dua keadaan seimbang pada suhu tetap, persamaannya
menjadi:
P1V1 = P2V2 (3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Keterangan: P1: Tekanan gas pada keadaan 1 (Pa)
V1: Volume gas pada keadaan 1 (m3)
P2:Tekanan gas pada keadaan 2 (Pa)
V2: Volume gas pada keadaan 2 (m3)
Grafik hubungan volume dan tekanan gas pada suhu konstan dapat
dilihat pada gambar 1. Tekanan berbanding terbalik dengan volume
sebagaimana diungkapkan oleh Hukum Boyle.
Gambar 13. Grafik hubungan tekanan terhadap volume pada suhu konstan
Adapun penerapan Hukum Boyle dalam kehidupan sehari-hari yaitu
alat suntik, pompa tekan, pipet, dll. Alat peraga yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pistol (tembakan) yang dibuat dari bambu. Desain alat
peraga tersebut dapat dilihat pada gambar 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Ketika menembak kertas, diasumsikan bahwa suhu udara dalam
selubung bambu dijaga tetap. Saat bambu 1 didorongkan pada selubung
bambu, volume udara pada selubung bambu diperkecil sehingga tekanan udara
dalam selubung bambu semakin besar. Hal ini sesuai dengan persamamaan
Hukum Boye pada persamaan (2).
Saat model tembakan divariasikan (pelan, sedang dan kuat),
mencerminkan besarnya gaya F yang diberikan sehingga, akan berlaku
persamaan:
Keterangan: P = Tekanan (N/m2), F= Gaya (N), dan A = luas
penampang (m2)
Berdasarkan persamaan diatas, maka diketahui P F, yakni semakin
besar gaya yang diberikan untuk menembak kertas maka semakin besar pula
tekanan yang diberikan.
Selubung bambu
Udara
Kertas
Bambu 1
Gambar 14. Desain alat peraga tembakan yang dibuat dari
bambu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Kegiatan Pembelajaran
Tatap Muka I (Pertama)
Kegiatan Waktu
Pretest dan Angket 25 menit
Pendahuluan Peneliti memberikan salam pembuka kepada
siswa
Peneliti mengecek kehadiran siswa
Peneliti memberikan apersepsi dan motivasi
dengan menunjukan sebuah balon yang sudah
ditiup.
Peneliti bertanya mengenai apa pendapat siswa
tentang “Apa yang akan terjadi pada balon bila
balon tersebut diremas?”
10 menit
Inti Peneliti menyampaikan topik dan tujuan
pembelajaran secara ringkas
Siswa dalam beberapa kelompok
Secara berkelompok siswa membuat alat
mengikuti LKS (lampiran) dengan bimbingan
guru
Siswa mengumpulkan alat yang sudah jadi
45 menit
Penutup Peneliti menyampaikan informasi mengenai apa
yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya
10 menit
Tatap Muka II (Kedua)
Kegiatan Waktu
Pendahuluan Peneliti masuk kelas dan memberikan salam
pembuka kepada siswa
Peneliti mengecek kehadiran siswa di kelas
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Peneliti memberikan apersepsi dan motivasi
dengan mereview apa yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya.
Inti Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran
secara ringkas
Siswa melakukan percobaan menggunakan alat
yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya
mengikukuti LKS (lampiran) dengan bimbingan
peneliti
Siswa membuat laporan sederhana mengikuti
LKS
45 menit
Penutup Siswa dan peneliti merangkum kembali apa yang
telah dipelajari
Peneliti menyampaikan salam perpisahan pada
siswa
10 menit
Posttest dan Angket 25 menit
Metode Pembelajaran
Eksperimen Terbimbing
Sumber Belajar
Bukupeganganpesertadidik (Fisikauntuk SMA/MA Kelas XI semester II)
Sumber lain yang relevan (misalnya; internet, CD/DVD pembelajaran, dll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA NEGERI 1 ATAMBUA
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : XI A1 (Control Group)/1
Materi Pokok : Hukum Boyle
Alokasi Waktu : 3 JP (1 X Tatap Muka)
Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan sifat-sifat gas ideal monoatomik
Nilai Karakter
Tanggung Jawab
Berpikir Kritis
Indikator
Memahami bunyi hukum Boyle
Memformulasikan hukum Boyle
Mengetahui penerapan hukum Boyle dalam kehidupan sehari-hari
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran maka diharapkan :
Siswa dapat menyebutkan bunyi hukum Boyle dengan benar
Siswa dapat menjelaskan perumusan hukum Boyle dengan benar Siswa dapat menerapkan konsep hukum Boyle dalam kehidupan sehari-
hari dengan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Materi Ajar
Robert Boyle mengukur sifat-sifat gas dalam keadaan yang mendekati
keadaan gas ideal. Boyle mencapai kesimpulan bahwa, “Jika suhu gas yang
berada dalam bejana tertutup (tidak bocor) dijaga tetap, maka tekanan gas
berbanding terbalik dengan volumenya”.Hal ini dikenal sebagai Hukum
Boyle.
(1)
dengan V= Volume (m3) dan P = tekanan (Pa)
Secara umum, Hukum Boyle berbentuk :
PV = konstan (2)
Untuk gas pada dua keadaan seimbang pada suhu tetap, persamaannya
menjadi:
P1V1 = P2V2 (3)
Keterangan: P1: Tekanan gas pada keadaan 1 (Pa)
V1: Volume gas pada keadaan 1 (m3)
P2:Tekanan gas pada keadaan 2 (Pa)
V2: Volume gas pada keadaan 2 (m3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Grafik hubungan volume dan tekanan gas pada suhu konstan dapat
dilihat pada gambar 1. Tekanan berbanding terbalik dengan volume
sebagaimana diungkapkan oleh Hukum Boyle.
Gambar 15. Grafik hubungan tekanan terhadap volume pada suhu konstan
Adapun penerapan Hukum Boyle dalam kehidupan sehari-hari yaitu
alat suntik, pompa tekan, pipet, dll.
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Waktu
Pretest dan Angket 25 menit
Pendahuluan Peneliti masuk kelas dan memberikan salam
pembuka kepada siswa
Peneliti mengecek kehadiran siswa di kelas
Peneliti memberikan apersepsi dan motivasi
dengan menunjukan sebuah balon yang sudah ditiup.
Peneliti bertanya mengenai apa pendapat siswa tentang “Apa yang akan terjadi pada balon bila
balon tersebut diremas?”
15 menit
Inti Peneliti menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran secara ringkas
Peneliti menyampaikan materi pembelajaran tentang Hukum Boyle dan persamaan
50 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
matematisnya.
Peneliti memberikan contoh soal di papan tulis
Siswa mengerjakan soal yang diberikan peneliti di papan tulis
Peneliti menayangkan contoh-contoh penerapan Hukum Boyle dalam kehidupan sehari-hari
Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya jika ada materi yang belum dipahami
Penutup Siswa dan peneliti merangkum kembali apa yang
sudah dipelajari
Peneliti memberikan tugas kepada siswa
10 menit
Posttest dan Angket 25 menit
Metode Pembelajaran
Ceramah siswa aktif
Sumber Belajar
Buku pegangan peserta didik (Fisikauntuk SMA/MA Kelas XI semester
II)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
113
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa I dan II
LEMBAR KERJA SISWA I
(Langkah Pembuatan Alat Peraga)
Tujuan
Siswa dapat menerapkan prinsip Hukum Boyle
Siswa dapat membuat alat peraga Hukum Boyle
Dasar Teori
Robert Boyle mengukur sifat-sifat gas dalam keadaan yang mendekati
keadaan gas ideal. Boyle mencapai kesimpulan bahwa, “Jika suhu gas yang
berada dalam bejana tertutup (tidak bocor) dijaga tetap, maka tekanan gas
berbanding terbalik dengan volumenya”.Hal ini dikenal sebagai Hukum
Boyle.
(1)
dengan V= Volume (m3) dan P = tekanan (Pa)
Secara umum, Hukum Boyle berbentuk :
PV = konstan (2)
Untuk gas pada dua keadaan seimbang pada suhu tetap, persamaannya
menjadi:
P1V1 = P2V2 (3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Keterangan: P1: Tekanan gas pada keadaan 1 (Pa)
V1: Volume gas pada keadaan 1 (m3)
P2:Tekanan gas pada keadaan 2 (Pa)
V2: Volume gas pada keadaan 2 (m3)
Grafik hubungan volume dan tekanan gas pada suhu konstan dapat
dilihat pada gambar 1. Tekanan berbanding terbalik dengan volume
sebagaimana diungkapkan oleh Hukum Boyle.
Gambar 16. Grafik hubungan tekanan terhadap volume pada suhu konstan
Adapun penerapan Hukum Boyle dalam kehidupan sehari-hari yaitu
alat suntik, pompa tekan, pipet, dll. Alat peraga yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pistol (tembakan) yang dibuat dari bambu. Desain alat
peraga tersebut dapat dilihat pada gambar 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Ketika menembak kertas, diasumsikan bahwa suhu udara dalam
selubung bambu dijaga tetap. Saat bambu 1 didorongkan pada selubung
bambu, volume udara pada selubung bambu diperkecil sehingga tekanan udara
dalam selubung bambu semakin besar. Hal ini sesuai dengan persamamaan
Hukum Boye pada persamaan (2).
Saat model tembakan divariasikan (pelan, sedang dan kuat),
mencerminkan besarnya gaya F yang diberikan sehingga, akan berlaku
persamaan:
Keterangan: P = Tekanan (N/m2), F= Gaya (N), dan A = luas
penampang (m2)
Berdasarkan persamaan diatas, maka diketahui P F, yakni semakin
besar gaya yang diberikan untuk menembak kertas maka semakin besar pula
tekanan yang diberikan.
Selubung bambu
Udara
Kertas
Bambu 1
Gambar 17. Desain alat peraga tembakan yang dibuat dari
bambu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Alat dan Bahan
No Alat dan Bahan Jumlah
1 Bambu 2
2 Sabit/Gergaji 1
3 Kertas 3
Langkah-Langkah Pembuatan Alat
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Pilihlah salah satu sekat bambu yang menurutmu baik , dan potonglah
ujung sekatnya, sehingga membentuk bambu seperti gambar di bawah ini:
3. Potonglah salah satu sekat lainnya yang ukurunnya sama dengan diameter
dalam bambu yang telah kamu potong. Seperti gambar dibawah ini:
4. Setelah selesai masukkan bambu yang yang diameternya kecil kedalam
bambu yang diameternya besar dan cobalah untuk menembak kertas.
Selamat bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
LEMBAR KERJA SISWA II
Tujuan Percobaan
Membuktikan Hukum Boyle
Mengaplikasikan hukum Boyle melalui permainan sederhana
menggunakan alat peraga yang telah dibuat
Alat dan Bahan
No Alat dan Bahan Jumlah
1 Alat peraga bambu 1
2 kertas 3
3 Air 1
Langkah Kerja
1. Pasangkan kertas kertas yang telah dibasahi air ke dalam bambu sebagai
peluru
2. Tembakkan kertas dengan bambu yang telah dibuat (Posisi bambu saat
menembak dibuat lurus ke arah depan)
3. Variasikan tekanan yang kamu berikan saat menembak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Data Pengamatan:
No. Gaya Jarak Kertas
1 Pelan
2 Sedang
3 Kuat
Dst
Analisis
Pertanyaan :
1. Bagaimana pengaruh Gaya (pelan, sedang dan kuat)terhadap jarak kertas
berdasarkan percobaan yang dilakukan?
………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………..
2. Bagaimana hubungan hasil percobaan yang kalian lakukan dengan Hukum
Boyle?
………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………..
3. Buatlah kesimpulan berdasarkan kegiatan yang telah kamu lakukan!
………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………...
Selamat bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 7. Lembar Soal Pretest dan Soal Posttest
SOAL PRETEST
Nama/No.Absen
: ………………………………
Skor
Kelas :………………………………
Mata Pelajaran
: Fisika
Pokok Bahasan : Hukum Boyle
Waktu Pengerjaan : 25 menit
Bacalah soal-soal di bawah ini dengan seksama.
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan tepat dan cermat!
1. Sebutkan bunyi Hukum Boyle!
2. Volum suatu gas ideal pada tekanan 1 atm adalah 2 L. Berapakah
volumnya bila tekanan gas diubah menjadi setengahnya pada suhu yang
sama! (Sertakan dengan cara kejanya)
Jawab:
Jawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
3. Jelakanlah hubungan tekanan terhadap volume berdasarkan gambar grafik
di bawah ini!
4. Sebutkan contoh penerapan Hukum Boyle dalam kehidupan sehari-hari
dan jelaskan bagaimana penerapannya!
Selamat Bekerja
Semoga Berhasil
Jawab:
Jawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
SOAL POSTTEST
Nama/No.Absen
: ………………………………
Skor
Kelas :………………………………
Mata Pelajaran
: Fisika
Pokok Bahasan : Hukum Boyle
Waktu Pengerjaan : 25 menit
Bacalah soal-soal di bawah ini dengan seksama.
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan tepat dan cermat!
1. Sebutkan bunyi Hukum Boyle!
2. Volum suatu gas ideal pada tekanan 1 atm adalah 2 L. Berapakah
volumnya bila tekanan gas diubah menjadi setengahnya pada suhu yang
sama! (Sertakan dengan cara kejanya)
Jawab:
Jawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
3. Jelakanlah hubungan tekanan terhadap volume berdasarkan gambar grafik
di bawah ini!
4. Sebutkan contoh penerapan Hukum Boyle dalam kehidupan sehari-hari
dan jelaskan bagaimana penerapannya!
Selamat Bekerja
Semoga Berhasil
Jawab:
Jawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 8. Angket Minat Belajar
ANGKET MINAT BELAJAR SISWA
Nama :
Kelas/no. Absen :
Hari/tanggal :
Jawablah pernyataan-pernyataan di bawah ini sesuai dengan keadaan saudara
yang sebenarnya, dengan memberi tanda pada bagian jawaban yang telah
tersedia di samping pernyataan dengan alternatif jawaban :
S = Selalu
KK = Kadang-kadang
J = Jarang
TSS = Tidak Sama Sekali
TABEL MINAT BELAJAR
NO PERNYATAAN S KK J TSS
1 Saya senang belajar fisika dengan metode yang diberikan peneliti
2 Saya tidak mengeluh ketika diberi tugas oleh
peneliti
3 Saya menyimak dengan baik ketika peneliti menjelaskan materi fisika
4 Saya mengerjakan soal fisika yang diberikan
peneliti
5 Saya membaca buku penunjang agar saya lebih memahami materi fisika
6 Saya bertanya di dalam kelas
7 Saya menjawab pertanyaan yang diberikan
peneliti
8 Saya memperhatikan penjelasan peneliti di dalam kelas
9 Saya mengikuti proses pembelajaran fisika di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
dalam kelas
10 Saya terlibat dalam diskusi kelompok
Periksa kembali jawaban anda, pastikan semua pertanyaan sudah dijawab!
TERIMA KASIH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 9. Sampel Pretest Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 10. Sampel Posttest Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 11. Sampel Pretest Kelas Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 12. Sampel Posttest Kelas Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran 13. Sampel Angket Pretest Minat Siswa Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran 14. Sampel Angket Posttest Minat Siswa Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 15. Sampel Angket Pretest Minat Siswa Kelas Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran 16. Sampel Angket Minat Posttest Minat Siswa Kelas Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lampiran 17. Kisi-kisi Soal dan Jawaban Pretest dan Posttest Sebelum dan Setelah di Validasi
Kisi-Kisi Soal dan Jawaban Pretest dan Posttest Sebelum di Validasi
No. Soal Jawaban Skor
Minimal
Skor
Minimal
Komentar/Saran
1. Sebutkan bunyi Hukum
Boyle!
Jika suhu gas berada dalam bejana
tertutup dijaga tetap, maka tekanan gas berbanding terbalik dengan volumnya
0
5
2. Volum suatu gas ideal pada tekanan 1 atm adalah 2 L. Berapakah
volumnya bila tekanan gas diubah menjadi
setengahnya pada suhu yang sama?
Diketahui : p1 = 1 atm; V1 = 2 L; p2 = 0,5 atm
Diatanya : V2…. ?
Jawab :
Jadi, volum setelah tekanannya diubah adalah 4 liter.
0 20
3. Jelakanlah hubungan
tekanan terhadap volume berdasarkan
gambar grafik di bawah
Berdasarkan grafik diatas hubungan
tekanan terhadap volumnya adalah tekanan berbanding terbalik terhadap
volum, yakni semakin besar volumnya
0 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
ini!
maka semakin kecil tekanan yang diberikan.
4. Sebutkan contoh
penerapan Hukum Boyle dalam kehidupan sehari-hari dan jelaskan
bagaimana penerapannya!
- Alat Suntik : Ketika alat suntik
ditekan maka volume udara ataupun cairan yang ada dalam suntikan semakin kecil. Hal ini
membuktikan semakin besar tekanan maka volume semakin
kecil. Tekanan berbanding terbalik dengan volume.
- Pompa, ketika ditekan maka
volume udara dalam pompa semakin kecil dan suhu dalam
pompa dijaga tetap.
0 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Kisi-Kisi Soal dan Jawaban Pretest dan Posttest Setelah di Validasi
No. Soal Jawaban Skor
Minimal
Skor
Maximal
Komentar/Saran
1. Sebutkan bunyi Hukum Boyle!
Jika suhu gas berada dalam bejana tertutup dijaga tetap, maka tekanan gas berbanding terbalik dengan volumnya
0
5
2. Volum suatu gas ideal pada tekanan 1 atm
adalah 2 L. Berapakah volumnya bila tekanan gas diubah menjadi
setengahnya pada suhu yang sama?
Diketahui : p1 = 1 atm; V1 = 2 L; p2 = 0,5 atm
Diatanya : V2…. ?
Jawab :
Jadi, volum setelah tekanannya diubah adalah 4 liter.
0 20
3. Jelakanlah hubungan tekanan terhadap volume berdasarkan
gambar grafik di bawah ini!
Berdasarkan grafik diatas hubungan tekanan terhadap volumnya adalah tekanan berbanding terbalik terhadap
volum, yakni semakin besar volumnya maka semakin kecil tekanan yang
0 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
diberikan.
4. Sebutkan contoh penerapan Hukum
Boyle dalam kehidupan sehari-hari dan jelaskan bagaimana
penerapannya!
- Alat Suntik : Saat kita menekan alat suntik, maka tekanan cairan
dalam alat suntik semakin besar maka volume udara ataupun cairan yang ada dalam suntikan semakin
kecil. Hal ini membuktikan semakin besar tekanan udara
dalam alat suntik maka volume cairan semakin kecil. Tekanan berbanding terbalik dengan
volume, dan suhu dalam alat suntik dijaga tetap.
- Pompa, ketika ditekan tekanan udara dalam pompa semakin besar maka volume udara dalam pompa
semakin kecil dan suhu dalam pompa dijaga tetap.
0 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Lampiran 18. Lembar Observasi Minat Belajar di Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran 19. Lembar Observasi Minat Belajar di Kelas Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran 20. Soal LKS II yang dikerjakan siswa kelas eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI