Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kampoeng Wisata Bisnis OK
Transcript of Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kampoeng Wisata Bisnis OK
Perkembangan Produk DaerahMelalui Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Konsep
Social Entrepreneur
Oleh : Tatiek KancaniatiSocial Entreprenuer Leader
Pengagas Kampoeng Wisata Bisnis TegalwaruKetua Yayasan Kuntum Indonesia
Permasalahan Komunitas Pedesaan Kondisi krisis dan proses kemiskinan yang
bekepanjangan karena belum adanya sistem perlindungan sosial yang efektif, besarnya kelompok rentan (vulnerable) di tingkat perdesaan yang selalu meningkat dan pada akumulasi tertentu sampai akan menghancurkan cadangan utama penyelamatan (safety first) di masyarakat perdesaan (Scott, 1989:7).
Hancurnya sistem sosial dan modal sosial seperti sarana prasarana, menurunnya tingkat kualitas hidup, mandeknya sistem ekonomi kerakyatan, tak berfungsinya kelembagaan di tingkat masyarakat perdesaan sebagai akar penyebab dari kemiskinan dll.
Menurut Mudrajad Kuncoro (2007): 40% kelompok termiskin masyarakat menikmati
share pertumbuhan ekonomi sebesar 20,92% pada tahun 2000, dan turun menjadi 19,2% pada 2006
20% kelompok terkaya masyarakat menikmati share pertumbuhan ekonomi sebesar 42,19% pada tahun 2000, kemudian naik menjadi 45,72% pada 2006
Kesenjangan semakin meningkat
Riset Tim Indonesia Bangkit: Daya beli kelompok miskin Indonesia yang semakin menurun upah riil petani turun 0,2%, upah riil buruh bangunan turun 2%, pembantu rumah tangga turun 0,5% dan tukang potong rambut turun 2,5%
Pertumbuhan kelompok super-kaya Indonesia (16 persen tahun 2007) adalah yang ketiga tertinggi di Asia Pasifik setelah China dan India
Pertumbuhan ekonomi lebih banyak dinikmati oleh kelompok menengah dan atas
Dimensi Masalah Sosial Dari banyaknya
masalah sosial yang ada kita dapat memilah masalah dasar yang harus kita tangani secara prioritas. Masalah ini dapat berupa : Budaya dan Lingkungan Ekonomi Pendidikan kesehatan
Isu-isu strategis di Pedesaan Pemerataan Kesehatan Pendidikan Ekonomi
Isu PemerataanHasil sensus pertanian (1993) mengungkapkan adanya ketimpangan penguasaan tanah pertanian yang cukup menyolok. 16% rumah tangga petani yang menguasai tanah diatas 1 ha sekitar 69% luas areal pertanian yang ada dan sekitar 43% rumah tangga pedesaan tidak menguasai sama sekali.
Solusi
Pembangunan Sosial Berkelanjutan
perjalanan mengarungi waktu
Masyarakat Masyarakat saat inisaat ini
Masyarakat Masyarakat saat inisaat ini
arus globalisasi
perubahan politik nasional dan
daerah
perubahan pasar global
perubahan masyarakat
sebuah perubahan menuju sebuah perubahan menuju masa depanmasa depan
sebuah perubahan menuju sebuah perubahan menuju masa depanmasa depan
Masyarakat Masyarakat harus mampu harus mampu
bertahan bertahan menyambut menyambut tantangan tantangan
zamanzaman
Masyarakat Masyarakat harus mampu harus mampu
bertahan bertahan menyambut menyambut tantangan tantangan
zamanzaman
Masyarakat Masyarakat BerdayaBerdayaDi masa Di masa
mendatangmendatang
Masyarakat Masyarakat BerdayaBerdayaDi masa Di masa
mendatangmendatang
SwastaSwasta
MasyarakatMasyarakat
PemerintahPemerintah
TransformaTransformasisi
SosialSosial
TransformaTransformasisi
SosialSosial
Strategi Strategi Pelibatan Pelibatan
masyarakat masyarakat sebagai sebagai subjek subjek
Strategi Strategi Pelibatan Pelibatan
masyarakat masyarakat sebagai sebagai subjek subjek
Perbaikan Perbaikan Sistem Sistem terus terus
menerusmenerus
Perbaikan Perbaikan Sistem Sistem terus terus
menerusmenerus
MultiproblemMultiproblemSosialSosial
MultiproblemMultiproblemSosialSosial
PendidikanPendidikanPendidikanPendidikan
EkonomiEkonomiEkonomiEkonomi
KesehatanKesehatanKesehatanKesehatan
Budaya dan LingkunganBudaya dan LingkunganBudaya dan LingkunganBudaya dan Lingkungan
Rancang Rancang bangun bangun program program
SosialSosial
Rancang Rancang bangun bangun program program
SosialSosial
PerencanaanPerencanaanTolok ukur Tolok ukur
keberhasilankeberhasilan
PerencanaanPerencanaanTolok ukur Tolok ukur
keberhasilankeberhasilan
pelaksananaan pelaksananaan program di program di masyarakatmasyarakat
pelaksananaan pelaksananaan program di program di masyarakatmasyarakat
Penguatan Penguatan infrastruktur infrastruktur masyarakatmasyarakat
Penguatan Penguatan infrastruktur infrastruktur masyarakatmasyarakat
monitoringmonitoringmonitoringmonitoring
Program Program PembangunPembangun
an Sosial an Sosial berkelanjutaberkelanjuta
nn
Program Program PembangunPembangun
an Sosial an Sosial berkelanjutaberkelanjuta
nn
kebijakankebijakan Peran pemerintah dan swasta
Peran pemerintah dan swasta
Penyadaran
Pengorganisasian Kaderisasi
Dukungan teknis
Pengelolaan sistem
1
3
4
5
2
Proses pengenalan potensi diri dan lingkungan
Merefleksikan dan memproyeksikan keadaan diri komunitas
•Organisasi dan kelembagaan harus berawal dari prakarsa masyarakat secara sukarela
•Penguatan organisasi sebagai dasar yg memungkinkan masy. berdaya
Mempersiapkan kader-kader pengembangan keswadayaan lokal yang akan mengambil alih tugas pendampingan setelah program berakhir
Penguasaan sumberdaya informasi
Teknologi tepat guna
• Sistem mata pencaharian /penghidupan yang berkelanjutan
• Mempertemukan kepentingan lintas pelaku
• Keterkaitan antar pelaku (Govt, Corp, NGO, Academic)
Pendekatan Sosial-Ekonomi
Menekankan peningkatan taraf hidup komunitas melalui kegiatan sosial-ekonomi sebagai titik-masuk pendampingan
Aspek terpentingnya yaitu dilakukannya tindakan kolektif atau aksi bersama
Sumber dana pengembangan usaha diperoleh dari komunitas itu sendiri
PRA-PERSIAPA
N
PELAKSANAAN
PEMANDIRIAN
PERSIAPAN
Pengumpulan Data Sekunder
Survey dan ObservasiLapangan
Penetapan wilayah sasaran
Identifikasi/ Assessment
Penilaian/Appraisal
Lokakarya lokal Partnership Building
Perencanaan dg lintas pelaku lokalRekomendasi Program
Sosialisasi
Menemukenali kelompok sasaran
Pembentukan kelompok & kelembagaan lokalPemberian Modal/ fasilitas Sosial, Pembinaan, Pengkaderan, Penguatan Kelembagaan
Kemandirian kader lokal
Kemandirian lembaga lokal
MONITORING DAN EVALUASI
Tahapan Umum Program Pembangunan Sosial
What?
Gerakan PartisipasiAlexis de Tocqueville (1805-1859) seorang pengamat sosial Prancis
Desa Tegalwaru yang terletak di sebelah barat Kabupaten Bogor, memiliki jumlah penduduk 12.123 jiwa dan sebagian besar berprofesi sebagai petani dan wirausaha
RW 01: Pengrajin anyaman bambu dan bilik. Pengrajin Tas, dompet dan sepatu,
jilbab mute, handycraft (gedebok pisang&kertas daur ulang)
RW 02: Pengrajin pandai besi dan pesanan golok ukir, dan tas.
RW 03: Tanaman obat, buah dan tanaman hias.
RW 04: Industri pembuatan selai kelapa dan pembiakan ikan patin. Dari limbah
indusri selai kelapa, berpotensi melahirkan aneka usaha seperti briket
arang, nata de coco dan hiasan/aksesoris.RW 05: Industri rumahan berupa pengolahan kecap, cuka, saus dan
minuman orson. RW 06: Budidaya tanaman DAS
KAMPOENG WISATA BISNIS TEGALWARU
(1) DESA TEGAL WARU KABUPATEN BOGOR
Gbr 1. Proses Pengupasan Serabut Kelapa & Batok kelapa
Gbr 2. Proses Pembersihan Daging Kelapa
Gbr 3. Mesin proses penghancur daging kelapa
Gbr 4. Tungku Proses Perebusan adonan
PRODUK OLAHAN LIMBAH DARI PROSES PEMBUATAN SELAI
PRODUK ASAP CAIRDARI TEMPURUNG KELAPA
PRODUK HANDYCRAFT DARI TEMPURUNG & SERABUT KELAPA
PRODUK NATA DE COCO DARI AIR KELAPA
SELAI KELAPA
PRODUK BRIKET KELAPA
DI KAMPOENG MANDIRI TEGALWARUCONTOH INDUSTRI DARI BUAH KELAPA
Prosentase Pengunjung Terbesar
Pendampingan Komunitas Pedesaan
Social Entrepreneur
SOCIAL artinya kemasyarakatan, dan ENTREPRENEURSHIP artinya
kewirausahaan.Social Entrepreneur adalah
seseorang yang mengerti permasalahan sosial dan
menggunakan kemampuan entrepreneurship untuk melakukan perubahan sosial (social change) ), terutama meliputi bidang kesejahteraan (welfare), pendidikan,
dan kesehatan
Konsep awal mula Social Entrepreneurship TIDAK menekankan pada usaha
untuk menghasilkan profit (non-profit). Jikalau ada
profit, bukan menjadi tujuan utama dan nilainya bisa
dibilang kecil. Karena inti utama dalah pemberdayaan
untuk kemaslahatan bersama
“Khairun naasi anfa’uhum linnaas”
Sebaik-baik manusia adalah siapa yang
paling banyak bermanfaat bagi orang lain
Proses pembangunan organisasi rakyat desa yang dilakukan
secara transformatif, partisipatif, sistematis dan berkesinambungan
melalui pengorganisasian dan peningkatan kemampuan
menangani berbagai persoalan dasar yang di hadapi untuk
mengarah kepada perubahan kondisi hidup yang semakin baik
Persiapkan Data Inventarisir pontensi SDM (Rt,Rw, Lurah,
Camat, aleg,dinas, tokoh hingga Bupati Inventarisir SDA yang terlibat baik
modal sosial maupun ekonomi setempatTentukan VISI dan MISI lembagaTarget spesifikasi pencapaian program
(pemberdayaan, advokasi, riset, lingkungan, pendidikan,kesehatan dll)
Inventarisir sumber dana dan mitraLegalitas LembagaBuat system media dan advokasi
Prinsip Pendampingan
Egaliter atau kesederajatan kedudukan, dengan demikian,
watak hubungan antara LSM dan komunitas (masyarakat) adalah kemitraan (partnership). Untuk
lebih mudah, hubungan LSM dengan komunitas dalam
pendampingan adalah “duduk sama rendah, berdiri sama tinggi”
Tujuan Pendampingan
Pemberdayaan sebagai penguatan (empowerment).
Pembedayaan berarti mengembangkan kekuatan atau
kemampuan (daya) potensi, sumber daya rakyat agar mampu
membela dirinya sendiri. Yang terpenting adalah peningkatan
kesadaran (conciousness).
Karakterisitik Pendampingan
Lingkaran Aksi-Refleksi-AksiPenumbuhan kesadaran rakyat : Belajar dari Pengalaman
Partisipasi dan Basis MassaKepemimpinan Demokratis
Tahap-tahap PendampinganIntegrasi diri
dengan komunitas
Investigasi sosial dan studi komunitas
Perencanaan tentatif
Pembentukan kolompok inti
Pengorganisasian komunitas
• Pertemuan komunitas
• Bermain peran• Mobilisasi• Evaluasi• Refleksi• Formalisasi
organisasi berbasis komunitas
• Konsolidasi dan Ekspansi
1. Metode IntegrasiMelakukan kunjungan ke rumah-rumah
anggota komunitasCari dan bicaralah dengan rakyat di
mana mereka berkumpulBerpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan
sosial-budaya atau sosial-keagamaanRingan tangan dalam membuantu
pekejaan rumah tanggaHindari kegiatan yang bertentangan
dengan nilai-nilai atau moral komunitas.
2. Metode InvestigasiMengumpulkan data-data desa dan komunitas melalui cara seperti wawancara baik perorangan maupun kelompok dan pengamatan lapangan.
Proses pengumpulan secara partisipatif dan bersifat informal.
3. Metode TentatifIdentifikasi isu sekitar proses pengorganisasian yang tengah berjalan
Identifikasi sumber-sumber yang tersedia dan peluang-peluang
Identifikasi hambatan-hambatan yang muncul selama proses pendampingan
Merumuskan pemecahan masalah yang bisa dilakukan oleh komunitas
Penyusunan rencana aksi sementara
4. Metode pembentukan kelompok inti Pemimpin yang dipilih
berasal dari keluarga paling miskin
Dihormati tiap anggota komunitas secara relatif mempunyai pengaruh luas
Memiliki kesadaran kritis dan perhatian serius terhadap isu-isu yang ada
Mempunyai semangat tinggi terhadap perubahan dan berhasrat kuat untuk merombaknya.
• Percaya diri dan menghargai partisipasi anggota yang dipimpinnya
• Disiplin dalam menentukan waktu dan tepat dalam memberikan tugas-tugas bagi kelompok inti
• Dapat berkomunikasi secara efektif dan mampu mendengarkan tiap keluhan anggota
5. Metode pengorganisasian komunitas Penyajian daftar isu komunitas dan
kepentingan yang muncul selama fase investigasi
Analisa berbagai isu dan kepentingan Prioritas berbagai isu Rencan aksi Penentuan tugas-tugas, meliputi
pembentukan tim negosiasi, komunitas kecil atau gugus tugas.
6. Mobilisasi Mampu menyatakan sejelas-jelasnya dan terang
mengenai kepentingan, kebutuhan, pemikiran dan posisi komunitas kepada pihak penguasa serta mengajukan bagaimana semua masalah yang dihadapi komunitas dapat diselesaikan secara bersama
Memahami kepentingan, kebutuhan dan pemikiran serta posisi pihak penguasa dengan baik sehingga dapat menunjukkan kepada penguasa bahwa penyelesaian berbagai isu itu adalah penting
Jika pihak penguasa menolak mendengarkan tuntutan rakyat, rakyat bisa mengancam pihak penguasa mengenai konsekuensinya menolak tuntutan tersebut dan tidakannya yang akan dilancarkan rakyat selanjutnya.
7. Metode EvaluasiMelibatkan rakyat sebanyak-
banyaknyaEvaluasi bersifat sederhana Mekanismenya patut
menyediakan umpan-balik atau masukan-masukan kritis dan pembelajaran
8. Metode refeleksi
• Dilakukan setelah evaluasi• Mempunyai tujuan konkret• Sistem dan struktur yang menindas
rakyat perlu diteliti serinci mungkin dan dikritisi berasarkan pengalaman
• Membiarkan rakyat saling bertanya dan usaha menjawab sendiri proses
refleksinya.
10. Formalisasi Organisasi Berbasis Komunitas
Patrisipasi anggota secara maksimum
Kontrol maksimum oleh semua anggota organisasi
Penyederhanaan bentuk organisasi (dewan umum, dewan pemimpin, komite eksekutif, komite kerja
Kepemimpinan kolektif dan saling berbagi
Pemutaran Film MNCTV “Meraup Untung
Dikampung”“Liburan di Kapoeng Wisata
Bisnis Tegalwaru”
Tatiek Kancaniati
081382433432 / 08568096624
www.tegalwarukreatif.com
FB : Kampoeng Wisatabisnis Tegalwaru
Selamat Memberikan Yang Terbaik dan Manfaat Untuk Masyarakat
Selamat Memberikan Yang Terbaik dan Manfaat Untuk Masyarakat
www.kampoengwisatabisnistegalwaru.blogspot.com