Pembelajaran Kooperatif “ strategi belajar mengajar”
description
Transcript of Pembelajaran Kooperatif “ strategi belajar mengajar”
PEMBELAJARAN KOOPERATIF“STRATEGI BELAJAR MENGAJAR”
Kelompok 5 PTIK CNur Chaerah 102904132Hardianti Meilani 102904058Nur Indah Sari 102904139Fathullah Abd 102904050
PRESENTED BY HERA
WHAT IS COOPERATIVE LEARNING? Cooperative mengandung pengertian
bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama. Pengertian pembelajaran kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam proses pembelajaran yang memungkinkan kerja sama dalam menuntaskan permasalahan.
Slavin (1984) menyatakan bahwa Cooperative Learning adalah suatu model pembelajaran dimana pebelajar belajar dan bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 (empat) sampai 6 (enam) orang, dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Selanjutnya dikatakan pula, keberhasilan belajar dari kelompok tergantung pada kemampuan dan aktivitas anggota kelompok, baik secara individual maupun secara kelompok
Pada dasarnya cooperative learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam sruktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri.
TUJUAN1. Hasil belajar akademik2. Penerimaan terhadap perbedaan
individu3. Pengembangan keterampilan sosial4. Lingkungan Belajar dan Sistern
Pengelolaan
PRESENTED BY INDAH
KARAKTERISTIK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF kelompok dibentuk dari pebelajar yang
memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah,
jika memungkinkan, setiap anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda,
pebelajar belajar dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi,
penghargaan lebih berorientasi kelompok dari pada individu.
PRINSIP DASAR PEMBELAJARAN KOOPERATIF
1. Siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.
2. Kelompok dibentuk dari beberapa siswa yang memiliki kemampuan berbeda-beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan rendah
3. Penghargaan lebih menekankan pada kelompok daripada masing-masing individu.
Terdapat 6 (enam) langkah model pembelajaran kooperatif:
1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa2. Menyajikan informasi3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-
kelompok belajar4. Membimbing kelompok belajar5. Evaluasi dan pemberian umpan balik6. Memberikan penghargaan
Fase Model Pembelajaran Kooperatif
FASE 1MENYAMPAIKAN TUJUAN DAN MEMOTIVASI PEBELAJAR
Kegiatan Pebelajar pembelajar menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi pebelajar belajar
FASE IIMENYAJIKAN INFORMASI
Kegiatan Pebelajar : Pembelajar menyajikan informasi kepada pebelajar baik dengan peragaan atau teks
FASE IIIMENGORGANISASIKAN PEBELAJAR KE DALAM KELOMPOK-KELOMPOK BELAJAR
Kegiatan Pebelajar : Pembelajar menjelaskan kepada pebelajar bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan perubahan yang efisien
FASE IVMEMBANTU KERJA KELOMPOK DALAM BELAJAR
Kegiatan Pebelajar : Pembelajar membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas.
FASE VMENGETES MATERI
Kegiatan Pebelajar : Pembelajar memberi tes materi pelajaran, atau kelompok menyajikan hasil-hasil pekerjaan mereka
FASE VIMEMBERIKAN PENGHARGAAN
Kegiatan Pebelajar : Pembelajar memberikan cara-cara untuk menghargai baik penghargaan atas tingginya upaya kerjasama dalam proses belajar kelompok, maupun hasil belajar individu dan kelompok
PRESENTED BY FATHULLAH
PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
1. Skenario Pembelajaran (SP)2. Buku Siswa (BS)3. Lembar kegiatan siswa (LKS)4. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
(LOAS)
PROSEDUR UMUM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
1. Orientasi 2. Kerja kelompok 3. Penilaian
1. ORIENTASI Pada langkah ini pebelajar diberi
kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya tentang apa saja, termasuk cara kerja dan hasil akhir yang diharapkan atau sistem penilaiannya.
2. KERJA KELOMPOK Pada tahap ini pebelajar melakukan
kerja kelompok sebagai inti kegiatan pembelajaran. Kerja kelompok dapat dalam bentuk kegiatan memecahkan masalah, atau memilih dan menerapkan suatu konsep yang dipelajari.
3. PENILAIAN Untuk mengukur kompetensi setiap
pebelajar, tetap dilakukan evaluasi individu berupa kuis di setiap akhir kerja kelompok, tepatnya setelah pebelajar belajar dalam tim dan menuntaskan materi pelajaran melalui lembar kegiatan pebelajar (LKS)
Adapun pedoman yang digunakan untuk menghitung skor peningkatan individual mengacu pada tabel berikut :
Skor Kuis Akhir Nilai Peningkatan
Lebih dari 10 poin di bawah skor dasar 5 poin 10 sampai 1 poin di bawah skor dasar 10
poin Skor dasar sampai 10 poin di atas skor dasar 20 poin Lebih dari 10 poin di atas skor dasar 30
poin Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikan skor dasar) 30
poin
Untuk menghitung skor dan penghargaan kelompok digunakan kriteria seperti pada tabel berikut :
Nilai Rata-rata Kelompok
Penghargaan 5 < X < 15 Good
Team 15 < X < 25 Great
Team 25 < X < 30 Super
Team
TIPE MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF1. Student Teams-Achievement Divisio (STAD) ( Tim
Siswa Kelompok Prestasi ) dari Slavin ( 1995 )2. Teams-Gaines-Tournaments (TGT)3. Jigsaw ( Model Tim Ahli ) dari Aronson,Blaney,
Stephen, Sikes,dan Snapp ( 1978 )4. Think-Pair-Share (TPS)5. Think-Pair-Share (TPS)6. Cooperative Script ( skrip kooperatif ) dari
Dansereau CS ( 1985 )7. Snowball Throwing ( Melempar Bola Salju )8. Cooperative Integrated Reading and Composition
( CIRC ) ( Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis ) dari Steven dan Slavin ( 1995 )
9. Dua Tinggal Dua Tamu ( Two Stay Two Stray ) Spancer Kagan 1992
PRESENTED BY HARDIANTI MEILANI
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFA. Kelebihan
a) Dapat mengurangi rasa kantuk dibanding belajar sendirib) Dapat merangsang motivasi belajarc) Ada tempat bertanyad) Kesempatan melakukan resitasi orale) Dapat membantu timbulnya asosiasi dengan perisitwa lain yang mudah diingat
B. Kekurangana) Bisa menjadi tempat mengobrol atau gosip b) Sering terjadi debat sepele di dalam kelompokc) Bisa terjadi kesalahan kelompok