Pembahasan Laporan KLT Kurkumin

download Pembahasan Laporan KLT Kurkumin

of 3

Transcript of Pembahasan Laporan KLT Kurkumin

  • 8/19/2019 Pembahasan Laporan KLT Kurkumin

    1/3

    Pembahasan Laporan KLT Kurkumin

    Langkah pertama yang dilakukan adalah preparasi sampel. Ekstrak kental yang dihasilkan

    dari proses evaporasi kemudian dibuat sampel untuk ditotolkan pada KLT. Ekstrak yang digunakan

    adalah 1% yaitu dengan menimbang o,1 g dalamm 10 ml diklorometana. Setelah sampel dibuat

    kemudian disimpan dalam vial coklat. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan plat KLT. Plat KLT

    yang digunakan adalah plat yang dilapisi silika gel GF245. Silika gel 245 adalah silika gel dengan

     pengikat dan berfluoresensi. Pada sinar UV dengan panjang gelombang pendek biasanya

     berfluoresensi menjadi kehijauan. Sebelum digunakan, plat harus di oven terlebih dahulu untuk

    menghilangkan kandungan air yang terdapat dalam plat sehingga nantinya tidak akan berpengaruh

     pada saat sampel terdelusi. Plat yang digunakan berukuran 1 cmx 8 cm.

    Setelah plat KLT disiapkan, kemudian dilakukan pembuatan eluen. Eluen digunakan adalah

    dikloroetan dan MeOH dengan perbandingan 99:1. Eluen yang telah dibuat dimasukkan kedalam

    chamber glass yang sebelumnya telah dikalibrasi. Tujuan chamber dikalibrasi agar plat yang telah

    ditotoli sampel nantinya tidak akan terendam oleh eluen, sehingga sampel tidak akan larut dalam

    eluen. Setelah eluen dimasukkan kedalam chamber, chamber langsung ditutup selama 1 jam untuk

    menjenuhkan eluen. Chamber harus dalam keadaan agar elusi berjalan stabil. Penjenuhuan ini perlu

    dilakukan karena ketika fase gerak muali naik ke fase diam sedapat mungkin tidak ada penghalang

    atau ganggua, bila chmber tidak jenuh maka di dalam chamber masih terdpat udara dengan tekanan

    yang berbeda dengan uap eluen, maka aliran eluen akan tertahan yang dapat menyebabkan

     pemisahan tidak berjalan dengan baik. Setelah satu jam, eluen tersebut sudah siap digunakan untuk

     proses KLT.

    Kromatografi Lapis Tipis dilakukan dengan cara menotolkan sampel pada plat KLT.

    Sampel ditotolkan dengan menggunakan pipa kapiler. Sampel tersebut selanjutnya dielusi dengan

    eluen yang sudah di jenuhkan.. Ketika eluen mulai membasahi lempengan plat KLT, pelarut

     pertama akan melarutkan senyawa-senyawa dalam bercak yang telah ditempatkan pada garis dasar.

    Senyawa-senyawa akan cenderung bergerak pada lempengan kromatografi sebagaimana halnya

  • 8/19/2019 Pembahasan Laporan KLT Kurkumin

    2/3

     pergerakan pelarut. Cepatnya senyawa-senyawa dibawa bergerak ke atas pada lempengan,

    tergantung pada kelarutan senyawa dalam pelarut. Hal ini bergantung pada bagaimana besar atraksi

    antara molekul-molekul senyawa dengan pelarut. Kurkumin merupakan senyawa yang terkandung

    dalam ekstrak kunyit yang dapat membentuk ikatan kimia karakteristik dengan silikon dioksida.

    Senyawa ini dapat membentuk ikatan hidrogen maupun ikatan van der walls yang lemah. Senyawa

    yang dapat membentuk ikatan hydrogen ini akan melekat pada plat lebih kuat dibanding senyawa

    lainnya. Atau dapat dikatakan bahwa senyawa Kurkumin ini terjerap lebih kuat dari senyawa yang

    lainnya. Penjerapan merupakan pembentukan suatu ikatan dari satu substansi pada permukaan.

    Ketika kurkumin dijerap pada plat-untuk sementara waktu proses penjerapan berhenti-dimana

     pelarut bergerak tanpa senyawa. Ini berarti bahwa semakin kuat senyawa dijerap, semakin kurang

     jarak yang ditempuh ke atas lempengan. Senyawa yang terikat pada plat KLT akan terlihat sebagai

    noda

    Letak noda menunjukkan identitas suatu komponen, sehingga disini dapat dibandingkan

    nilai Rf yang diperoleh secara praktek dan secara teori, sehingga senyawa yang terkandung dalam

    kurkumin dapat dikenali. Retention Faktor (R f ) merupakan harga perbandingan jarak yang ditempuh

    zat terlarut dengan jarak yang ditempuh pelarut adalah dasar untuk mengelompokkan dan

    mengidentifikasi komponen yang terdapat dalam ekstrak yang berupa noda-noda yang timbul pada

     plat KLT. Dari hasil pengamatan dan perhitungan dengan mengacu pada analisis ekstrak kasar

    kurkumin, spot yang terakhir terelusi (paling non polar) yaitu pada spot yang mempunyai nilai Rf

    yang terbesar dan berdasarkan kepekatan warna dan luas spot pada plat KLT diidentifikasi adalah

    senyawa kurkumin.

    Pengmatan spot pada KLT secara visual untuk smapel kurkumin sebenarnya sudah bisa

    langsung dilihat oleh kasat mata karena spot yang terbentuk lumayan jelas sehingga bisa dihitung

     jarak spot tersebut. Tetapi untuk lebih meyakinkan bahwa spot yang terbentuk tidak ada yang

     berdekatan atau terbentuk spot lain yang mungkin terbentuk, maka dilakukan pengamatan dengan

    sinar UV 254 nm. Pada UV 254 nm, lemb=peng akan berfluoresensi sedangkan sampel akan

  • 8/19/2019 Pembahasan Laporan KLT Kurkumin

    3/3

    tampak berwarna gelap. Penampakan noda pada lampu UV 254 nm adalah karena adanya daya

    interaksi antara sinar UV dengan indicator fluoresensi yang terdapat pada lempeng. Fluoresensi

    cahaya yang tampak merupakan emisi cahaya dipancarkan oleh komponen teseut ketika electron

    yang tereksitais dari tingkat energy dasar ke tingkaat energy yang lebih tinggi kemudian kembali ke

    keadaan semula sambil melepaskan energy.

    Berdasarkan referensi, senyawa yang bersifat non polar akan memiliki nilai Rf yang besar

    sedangkan senyawa polar nilai Rf nya akan kecil. Sehingga dapat dipastikan noda 1 adalah

    desmetoksikurkumin yang memiliki nilai Rf kecil. Noda 2 adalah bisdemetoksikurkumin,

    sedangkan noda 3 adalah senyawa kurkumin karena nilai Rf nya paling besar. Jika dilihat secara

    struktur, bisdesmetoksikurkumin tidak memiliki gugus metoksi sehingga menyebabkan struktur

    molekulnya menjadi simetris. Hal ini lah yang menyebabkan bisdesmetoksikurkumin memiliki

    kepolaran lebih rendah dibandingkan dengan Desmetoksikurkumin. Jadi dapat kita simpulkan

     bahwa tingkat kepolaran komponen kurkuminoid dari yang paling polar hingga paling nonpolar

    adalah desmetoksikurkumin, bisdesmetoksikurkumin, dan kurkumin.