Pemanfaatan Limbah Ikan Dan Cucian Beras Sebagai Bahan Pupuk Organik Cair Dalam Meningkatkan Serapan...

download Pemanfaatan Limbah Ikan Dan Cucian Beras Sebagai Bahan Pupuk Organik Cair Dalam Meningkatkan Serapan n Dan Pertumbuhan Sawi (Abstract)

of 1

Transcript of Pemanfaatan Limbah Ikan Dan Cucian Beras Sebagai Bahan Pupuk Organik Cair Dalam Meningkatkan Serapan...

  • 8/12/2019 Pemanfaatan Limbah Ikan Dan Cucian Beras Sebagai Bahan Pupuk Organik Cair Dalam Meningkatkan Serapan n

    1/1

    RINGKASAN

    Rahmad Basuki : 0510430038-43. Pemanfaatan im!ah Ikan dan "u#ian Be$asse!a%ai Bahan Pu&uk '$%anik "ai$ da(am )enin%katkan Se$a&an N dan

    Pe$tum!uhan Sa*i +Brassica juncea L,.i !a*ah !im!in%an Suna$tIsmunanda$ dan Budi P$aset/a

    Ketersediaan limbah ikan dan cucian beras yang melimpah tanpa ada

    pengelolaan yang baik dapat mencemari lingkungan namun disisi lain limbah tersebut

    mengandung unsur N yang bersenyawa dalam bentuk protein. Bahan tersebut dapat

    dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik cair yang diindikasikan dapat

    memenuhi kebutuhan N serta meningkatkan produksi tanaman. Tujuan penelitian ini

    adalah mengetahui prosentase sisa bahan padatan limbah organik yang terendah dan

    pengaruh pemberian pupuk organik cair dari limbah cucian beras, ikan dan

    kombinasinya terhadap produksi tanaman sawi pada dua jenis tanah dengan kadar N

    berbeda. Hipotesis penelitian ini adalah pupuk organik cair dari air cucian beras

    memiliki sisa bahan padatan akhir terendah dan pemberian pupuk cair campuran akan

    meningkatkan serapan N dan produksi sawi pada tanah dengan kadar N aktual yang

    lebih tinggi dibanding tanah dengan kadar N aktual rendah.

    Penelitian dilakukan melalui percobaan di rumah kaca yang menggunakan

    Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 8 kombinasi perlakuan dan 3 kali ulangan.

    Faktornya adalah pupuk (P) dan tanah (T). Perlakuan pupuk yaitu kontrol (P0),

    penyemprotan pupuk cair limbah cucian beras (P1), limbah ikan (P2) dan limbah

    campuran (P3). Pada perlakuan tanah yaitu tanah dengan kadar N rendah 0,15 % (I),

    tanah dengan kadar N sedang 0,27 % (A). Kombinasi perlakuan adalah P0I; P1I; P2I;

    P3I; P0A; P1A; P2A; P3A. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah

    daun yang diamati setiap 2 minggu sampai panen dan setelah panen (6 minggu) adalah

    luas daun, bobot segar (tajuk dan akar), bobot kering (tajuk dan akar), kadar N dan

    serapan N tanaman sawi. Data dianalisis statistik dengan uji F taraf 5 % dan BNT.

    Hasil penelitian menunjukkan padatan akhir (sisa bahan organik kasar setelah

    proses dekomposisi) terendah terdapat pada pupuk limbah cucian beras dibanding

    dengan pupuk organik cair dari limbah campuran dan limbah ikan sehingga dapat

    disimpulkan bahan pupuk dari limbah cucian beras lebih cepat terdekomposisi

    dibanding tanpa menggunakan bahan tersebut. Pada perlakuan pemupukan dan jenis

    tanah berpengaruh nyata terhadap serapan N dan produksi sawi. Secara keseluruhan

    perlakuan pemberian pupuk cair campuran (P3) memiliki rerata nilai tertinggi dari

    seluruh parameter yang diteliti sedangkan pada perlakuan jenis tanah menunjukkan

    bahwa rerata nilai tertinggi terdapat pada tanah yang memiliki kadar N sedang. Hal ini

    dapat disimpulkan bahwa karakter P3yang memiliki pH netral dengan C/N rasio yang

    rendah serta kadar N-tersedia yang tinggi menyebabkan N-tersedia di dalam P3lebih

    mudah diserap oleh tanaman yang direfleksikan pada rerata serapan N tanaman sawi

    dengan peningkatan secara berturut-turut sebesar 136,45% pada P3, 95,31% (P2) dan

    8,19 % (P1) dari perlakuan kontrol secara signifikan.

    i