Pedoman Transfusi Darah

80
joevha selamat datang Top of Form Kamis, 09 Juni 2011 makalah tentang perlayanan tranfusi darah MATERI DASAR KEBIJAKAN NASIONAL PELAYANAN TRANSFUSI DARAH Usaha Transfusi darah adalah merupakan bagian dari tugas pemerintah di bidang Pelayanan kesehatan rakyat dan merupakan suatu bentuk pertolongan yang sangat berharga kepada umat manusia (PP 18/1980). Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih tinggi yaitu 307/100.000 kelahiran hidup dengan perdarahan sebagai penyebab terbanyak (28-48%). Upaya pelayanan transfusi darah yang aman tidak terlepas dari upaya penurunan AKI. Darah adalah materi biologis yang tidak dapat disintesa diluar tubuh manusia dan hanya dapat diperoleh dari donor sukarela. Angka kesakitan penyakit yang dapat ditularkan melalui Transfusi Darah seperti HIV/AIDS, Hepatitis B, Hepatitis C, Sifilis dan Malaria semakin meningkat. Pelayanan transfusi darah dapat menyebabkan reaksi transfusi ringan sampai berat yang dapat menyebabkan kematian. Oleh sebab itu pelayanan transfusi darah harus dilakukan secara aman dan sesuai standar. Sejalan dengan visi dan misi Departemen Kesehatan di bidang pelayanan transfusi darah, maka Menteri Kesehatan mengeluarkan SK Menkes Nomor 423/2007 tentang: Kebijakan tentang Peningkatan kualitas dan akses pelayanan darah yang meliputi: 1. Pelayanan darah harus dilaksanakan berdasarkan standar dan peraturan perundang-undangan. 2. Kebutuhan pelayanan darah di setiap kab/kota 3. Pelayanan darah harus dilaksanakan dengan sistem distribusi tertutup Rumah sakit mempunyai manajemen pelayanan darah yang terstandar 4. Setiap Prop/Kab/Kota melaksanakan pelayanan darah secara terstandar antara Dinkes, UTDRS/UTD PMI dan RS (BDRS).

description

tranfusi darah

Transcript of Pedoman Transfusi Darah

joevha

selamat datang

Top of Form

Bottom of Form

Kamis, 09 Juni 2011

makalah tentang perlayanan tranfusi darah

MATERI DASARKEBIJAKAN NASIONAL PELAYANAN TRANSFUSI DARAHUsaha Transfusi darah adalah merupakan bagian dari tugas pemerintah di bidang Pelayanan kesehatan rakyat dan merupakan suatu bentuk pertolongan yang sangat berharga kepada umat manusia (PP 18/1980).Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih tinggi yaitu 307/100.000 kelahiran hidup dengan perdarahan sebagai penyebab terbanyak (28-48%).Upaya pelayanan transfusi darah yang aman tidak terlepas dari upaya penurunan AKI.Darah adalah materi biologis yang tidak dapat disintesa diluar tubuh manusia dan hanya dapat diperoleh dari donor sukarela.Angka kesakitan penyakit yang dapat ditularkan melalui Transfusi Darah seperti HIV/AIDS, Hepatitis B, Hepatitis C, Sifilis dan Malaria semakin meningkat.Pelayanan transfusi darah dapat menyebabkan reaksi transfusi ringan sampai berat yang dapat menyebabkan kematian.Oleh sebab itu pelayanan transfusi darah harus dilakukan secara aman dan sesuai standar.Sejalan dengan visi dan misi Departemen Kesehatan di bidang pelayanan transfusi darah, maka Menteri Kesehatan mengeluarkan SK Menkes Nomor 423/2007 tentang:Kebijakan tentang Peningkatan kualitas dan akses pelayanan darah yang meliputi: 1. Pelayanan darah harus dilaksanakan berdasarkan standar dan peraturan perundang-undangan.2. Kebutuhan pelayanan darah di setiap kab/kota 3. Pelayanan darah harus dilaksanakan dengan sistem distribusi tertutup( Rumah sakit mempunyai manajemen pelayanan darah yang terstandar4. Setiap Prop/Kab/Kota melaksanakan pelayanan darah secara terstandar antara Dinkes, UTDRS/UTD PMI dan RS (BDRS).5. Membentuk jejaring kab/kota (jejaring antar UTD) dan jejaring kab/kota dinkes propinsi.6. Komitmen yang kuat antara Pemerintah/Depkes, PMI, Pemerintah Daerah, Rumah sakit dan masyarakat sesuai dengan peran dan targetnya dalam mewujudkan pelayanan darah yang berkualitas.7. Mengaktifkan penggalangan donor.Dasar-Dasar Hukum Pelaksanaan Pelayanan Transfusi Darah1. PP 18/1980 tentang Transfusi DarahPasal 2 Bab II berisi: Pengadaan darah dilakukan secara sukarela tanpa pemberian pengganti berupa apapun.Pasal 3 Bab III berisi: Dilarang memperjual belikan darah dengan dalih apapun.Pasal 6 Bab IV ayat 1 berisi: Pengelolaan dan Pelaksanaan usaha transfusi darah ditugaskan kepada Palang Merah Indonesia atau Instansi lain yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.Pasal 7 Bab IV berisi: Cara Pengolahan darah harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.Pasal 9 ayat 1 bab IV berisi: Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat 1 menjadi tanggung jawab PMI.Pasal 9 ayat 2 Bab IV berisi: Pemerintah dapat memberikan subsidi, yang pelaksanaannya diatur oleh Menteri Kesehatan.Pasal 11 Bab V berisi: Bimbingan dan Pengawasan penyelenggaraan usaha transfusi darah oleh Menkes.2. Permenkes no. 478/1990 tentang Upaya Kesehatan di Bidang Transfusi DarahKetentuan umum: Unit Transfusi Darah PMI yang selanjutnya disebut UTD PMI adalah unit penyelenggara Transfusi Darah pada PMI.Pasal 9 ayat 1 UTD PMI menyampaikan darah yang telah siap pakai kepada sarana pelayanan kesehatan yang memerlukan untuk kepentingan pengobatan dan pemulihan kesehatan.3. Kepmenkes no. 622/1992 tentang Kewajiban Pemeriksaan HIV pada donor darah.4. Keputusan Dirjen Pelayanan Medik Depkes RI Nomor 1147/YANMED/RSKS/1991 tentang Petunjuk Pelaksana Peraturan Menkes no. 478/MENKES/PER/1990.Bagan 2. Sistem DIstribusi Tertutup Dengan Rantai DinginKeterangan:1. Unit Transfusi Darah (UTD): melakukan rekruitmen Donor Darah Sukarela (DDS) baik langsung atau melalui mobile unit. Sebelum penyadapan darah dilakukan seleksi donor. Hasil penyadapan darah di uji saring dan pemisahan komponen. Selanjutnya darah disimpan untuk kemudian di distribusikan ke Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) melalui petugas kesehatan sesuai dengan prediksi kebutuhan darah di BDRS.2. Banyaknya darah yang perlu disiapkan oleh UTD sesuai dengan prediksi kebutuhan RS yang dilayani dan dilakukan dengan manajemen donor yang baik.3. Distribusi dari UTD ke BDRS sepenuhnya dilakukan oleh petugas secara berkala sesuai prediksi kebutuhan RS pada kurun waktu tertentu.4. BDRS membuat prediksi kebutuhan yang disampaikan kepada UTD sebagai salah satu mekanisme kerjasama antara UTD dan BDRS berdasarkan nota kesepakatan.5. BDRS: melakukan stok darah serta melakukan uji cocok serasi (crossmatch) terlebih dahulu sebelum darah diserahkan kepada petugas ruangan untuk dilakukan tindakan medis transfusi darah kepada resipient.TEKNOLOGI TRANSFUSI DARAHSeleksi Donor DarahSeleksi donor merupakan upaya untuk menjaga keselamatan donor darah dan untuk menjaga keselamatan penerima darah / resipienSyarat Donor DarahUntuk lolos seleksi, calon donor harus memenuhi persyaratan yang tertera dalam formulir isian yang memuat beberapa kriteria kondisi fisik yang disebutkan di bawah ini:1. Keadaan umumCalon donor tidak tampak sakit, tidak dalam pengaruh obat-obatan seperti misalnya golongan narkotik dan alkohol, serta tidak menderita penyakit-penyakit seperti penyakit jantung, paru-paru, hati, ginjal, kencing manis, penyakit darah dan gangguan pembekuan darah, epilepsi, kanker atau penyakit kulit kronis kecuali bila diperbolehkan oleh dokter yang merawatnya. 2. Umur DonorBerumur antara 17 60 tahun, kecuali atas pertimbangan dokter, donor yang berumur lebih dari 60 tahun dapat menyumbangkan darahnya sampai dengan umur 65 tahun. Donor pertama kali tidak diperbolehkan pada umur 60 tahun. 3. Berat BadanDonor dengan berat badan minimal 45 kg dapat menyumbangkan darahnya sebanyak 30 mL . Donor dengan berat badan 50 kg atau lebih dapat menyumbangkan darahnya maksimal sebanyak 450 mL tetapi tidak melebihi 15% dari perkiraan volume darah calon donor ditambah sejumlah darah untuk pemeriksaan yang jumlahnya tidak lebih dari 30 mL.4. Suhu TubuhSuhu tubuh calon donor tidak lebih dari 37oC.5. NadiDenyut nadi berkisar antara 60-100 x/ menit, teratur tanpa denyut patologis.6. Tekanan DarahTekanan Darah sistolik antara 100-160 mmHg dan diastolik antara 60-100 mmHg.7. Kadar HemoglobinKadar hemoglobin calon donor 12,5 g/dL. Penetapan kadar hemoglobin dilakukan minimal dengan metode CuSO4 (BJ 1.053).8. Haid, Kehamilan,dan MenyususiSetelah selesai Haid, 6 bulan setelah melahirkan dan 3 bulan setelah berhenti menyusui diperkenankan menyumbangkan darahnya . 9. Jarak Penyumbangan DonorJarak penyumbangan darah lengkap tidak kurang dari 8 minggu, maksimal 5 kali setahun. Penyumbangan darah lengkap dapat dilakukan minimal 48 jam setelah menjalani plasma/ tromboferesis. Jarak penyumbangan komponen darah trombosit, minimal 1 bulan (jumlah trombosit > 150.000/uL), maksimal 6 kali setahun untuk laki-laki dan 4 kali untuk perempuan. 10. Untuk menjaga kesehatan dan keselamatan resipien, calon donor juga harus memenuhi persyaratan berikut ini:a. Kulit donor Kulit lengan di daerah tempat penyadapan harus sehat tanpa kelainan, tidak ada bekas tusukan jarum.b. Riwayat Transfusi darahCalon donor tidak boleh menyumbangkan darahnya dalam waktu 12 bulan setelah mendapatkan transfusi darah.c. Penyakit InfeksiCalon donor dengan pemeriksaan laboratorium terhadap sifilis, Hepatitis B, Hepatitis C, dan HIV yang menunjukkan hasil positif tidak boleh menyumbangkan darahnya. Calon donor berikut ini dapat menyumbangkan darahnya: 3 tahun setelah bebas dari gejala malaria 3 tahun setelah keluar dari daerah endemis malaria (jika yang bersangkutan tinggal di daerah endemis tersebut 5 tahun berturut-turut). 12 bulan setelah berkunjung ke darah endemis malaria. 6 bulan setelah sembuh dari penyakit typhoid/ typhus.d. Riwayat Imunisasi dan VaksinasiCalon donor dapat menyumbangkan darahnya 8 minggu setelah imunisasi dan vaksinasi.e. Riwayat OperasiCalon donor dapat menyumbangkan darahnya : 5 hari setelah pencabutan gigi 6 bulan setelah menjalani operasi kecil 12 bulan setelah menjalani operasi besar.f. Riwayat pengobatanCalon donor dapat menyumbangkan darahnya: 3 hari setelah meminum obat-obatan yang mengandung aspirin dan piroxicam. 12 bulan setelah dinyatakan sembuh terhadap penyakit sifilis dan Gonorrhoe.g. Obat-obat narkotik dan alkohol pecandu narkotik tidak boleh menyumbangkan darah selamanya. Pecandu alkohol tidak boleh menymbangkan darahnya.h. Tato, tindik dan tusuk jarumCalon donor dapat menyumbangkan darahnya 12 bulan setelah ditato, ditindik dan ditusuk jarum.1.2 Melakukan pengisian formulir calon donor darahSetelah calon donor memenuhi persyaratan, maka calon donor dipersilahkan mengisi informed consent yang disediakan. Contoh Formulir Terlampir.1.3 Melakukan pemeriksaan fisik donorMetoda : - Melakukan penilaian hasil pengisian status donor di formulir pendaftaran- Anamnesis (tanya jawab)- Pemeriksaan kesehatan dengan inspeksi (melihat), palpasi (meraba nadi) dan auskultasi (mendengar denyut arteri di lipat siku dalam).Prinsip: Dari donor yang sehat didapatkan darah yang aman.1.4 Melakukan persiapan peralatan seleksi donor darah Persiapan peralatan seleksi donor darah terdiri dari alat-alat untuk pemeriksaan kadar Hb, melakukan pemeriksaan golongan darah, dan pemeriksaan tekanan darah.Peralatan untuk pemeriksaan Kadar Hb terdiri dari: Gelas kimia 50 mL, tabung hematokrtit (Capillary tube), Lancet steril, autoclick.Peralatan untuk pemeriksaan Golongan darah terdiri dari:Objek glass atau kertas khusus golongan darah, lancet steril, autoclick, pencampur/ pengaduk.Peralatan untuk pemeriksaan tekanan darah terdiri dari:Tensimeter dan Stetoskop.1.5 Melakukan Pemeriksaan kadar HbPada orang dewasa darah peripher ini diambil dari ujung jari atau bisa juga dari anak daun telinga, tetapi untuk pemeriksaan dengan jumlah darah yang sedikit kita bisa diambil dari ujung jari. Gb. Cara pengambilan darah perifer pada ujung jariMetode: Melakukan pemeriksaan kadar Hb donor dengan larutan CuSO4 BJ 1.053.Prinsip : Penyumbangan darah yang aman bagi donor dan pasien.Bahan :- Sampel/ spesimen pasen- Larutan CuSO4 BJ 1.053- Alkohol 70%Cara pemeriksaan:1. Siapkan larutan CuSO4 BJ 1.053 di dalam Beaker kirakira 20 mL.2. Desinfeksi ujung jari manis donor dengan kapas alkohol 70%3. Tusuk jari manis dengan posisi vertikal, gunakan blood lancet.4. Usap jari donor dengan kapas kering.5. Ambil darah donor dengan menggunakan capillary tube.6. Teteskan darah donor ke dalam larutan CuSO4 BJ 1.053, tunggu selama 15 detik.Pembacaan Hasil:Terapung < 12 g% (tidak memenuhi persyaratan)Melayang = 12 g% (tidak memenuhi persyaratan)Tenggelam 12 g% (memenuhi persyaratan donor)1.6 Melakukan Pemeriksaan golongan darah Metode : Slide TestPrinsip : Antigen + Antibodi = aglutinasiBahan : Test sera anti A, anti B, anti DAlkohol 70%Cara Kerja:1. Siapkan reagen di suhu kamar.2. Tusuk jari manis dengan posisi vertikal, gunakan blood lancet 3. Usap jari donor dengan kapas kering4. Ambil darah donor dengan menggunakan capillary tube.5. Teteskan 1 tetes darah donor pada permukaan slide di tiga tempat.6. Teteskan Anti-A, Anti-B, dan Anti-D masing-masing 1 tetes di atas tetesan darah donor.7. Aduk dengan batang pengaduk masing-masing campuran darah donor dengan Tes Sera.Pembacaan Hasil:- Aglutinasi : ada antigen pada sel darah merah donor- Tidak aglutinasi : tidak ada antigen pada sel darah merah donor.Interpretasi Hasil:No. Anti- A Anti- B Golongan Darah Anti-D Rhesus1 + - A + Positip2 - + B - Negatip3 - - O 4 + + AB 1.7 Melakukan Pemeriksaan tekanan darah Cara Kerja:1. Donor dipersilakan duduk dan status donor yang telah diisi dan ditandatangani, dievaluasi.2. Lakukan tanya jawab tentang penyakit yang sedang diderita ataupun obat yang sedang diminum.3. Lengan donor dilihat an jika tidak ada kelainan lakukan perabaan nadi, nilai pengisian dan keteraturannya dan hitung berapa nadinya.4. Lakukan pemeriksaan tensi/ tekanan darah dengan cara:a. Pasang manset 2/3 lengan atasb. Taruh stetoskop di lipat siku dalam.c. Pompa tensimeter sampai angka 200 mmHg, lalu kendorkan.d. Bunyi pertama yang terdengar adalah sistolee. Bunyi yang hilang pertama adalah diastolef. Stetoskop diangkat dan lepaskan manset.Hasil: Donor dikatakan sehat, apabila:1. Pada formulir pendaftaran tidak ditemukan riwayat penyakit atau perilaku yang berisiko tinggi untuk menjadi donor.2. Pada tanya jawab, donor tidak sedang menderita penyakit atau tidak sedang minum obat antibiotik atau aspirin.3. Pada pemeriksaan secara inspeksi: tak ada kelainan pada jangan yang akan diambil darahnya.4. Pada pemeriksaan secara sederhana denyut nasi di pergelangan tangan didapatkan nadi yang pengisiannya cukup dan teratur: 60-80x/ menit.5. Pemeriksaan dengan menggunakan Tensimeter didapatkan tekanan darah : Sistole: 90 170 mmHg dan Diastole: 60-110 mmHgPengambilan Darah Donor Untuk TransfusiProses seleksi donor dimulai sebelum donor datang menyumbangkan darah mereka melalui program penyuluhan yang memberikan informasi kepada donor potensial tentang apa dan bagaimana kondisi kesehatan atau perilaku berisiko yang dapat membuat mereka tidak cocok untuk menjadi donor darah.1. Pengambilan Darah1.1. Teknik pengambilan darah dan sampel darahPengambilan darah donor dilakukan pada donor yang telah lolos seleksi. Seluruh proses pengambilan darah harus terdokumentasi dengan baik. Pada saat akan dilakukan pengambilan darah dan sampel darah perlu diperhatikan teknik pengambilan darah dan sampel agar mendapatkan darah yang aman. Teknik pengambilan darah dan sampel darah dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:1. Semua prosedur dilakukan secara aseptik, darah harus disadap secara aseptis menggunakan alat-alat steril.2. Petugas pengambilan darah adalah teknisi yang mempunyai kompetensi dan terlatih dalam hal pengambilan darah. 3. Kantong darah harus dipilih yang sudah memiliki izin edar Depkes RI, layak pakai dan lulus uji mutu oleh instansi/ unit yang berwenang. Untuk setiap kantong harus ada sistem penomoran kantong darah. Nomor tersebut harus tertera pada setiap kantong dan selang darah, tabung spesimen dan formulir pengantar ke laboratorium4. Aliran darah harus lancar5. Pengambilan darah harus selesai dalam waktu kurang dari 6 menit.6. Volume darah yang diambil harus sesuai dengan volume antikoagulan. Masih dibenarkan apabila volumenya 10% dari volume ideal.7. Pencampuran darah dan antikoagulan harus baik.8. Selesai aftap segera simpan darah pada suhu 4oC 2oC9. Petugas bagian penyadapan darah harus mengenali reaksi yang mungkin terjadi pada donor setelah penyadapan. Harus ada pedoman penanganan terhadap reaksi donor, penggunaan alat-alat dan obat-obatan yang mungkin diperlukan.10. Penyadapan darah untuk kepentingan pengobatan polisitemia vera (Phlebotomi) dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:- Ada surat pengantar dari dokter dengan kejelasan volume darah yang harus disadap.- Darah tersebut tidak boleh digunakan untuk keperluan transfusi.11. Label harus melekat pada kantong darah dan mudah dibaca. Tambahan tulisan tangan harus dibuat dengan tinta permanen dan dapat dibaca.12. Semua data kegiatan pengambilan darah harus didokumentasikan dan diarsipkan dengan baik.1.2. Peralatan dan bahan untuk pengambilan darah1.2.1. Alat dan Bahan :1.Tempat tidur2. Tensi meter3. Timbangan darah4. Arteri klem/ pean5. Hand sealer6. Gunting7. Spidol8. Rak tabung9. Pinset10. Tempat Kapas11. Tempat pinset, gunting, kassa12. Kantong darah13. Alkohol semprot14. Tabung sampel darah dan penutup15. Meditape16. Kassa steril17. Tensoplast1.2.2. Persiapan petugas sebelum mulai bekerja:1. Pakai jas laboratorium2. Cuci tangan dengan sabun3. Pakai sarung tangan.1.2.3. Persiapan label/ stiker1). Siapkan label/ stiker yang memuat: Nomor kantong Golongan darah Tanggal pengambilan Tanggal kadaluarsa Nama pengambil darah/ aftaper2) Tempelkan label tersebut pada: Plastik bag/ kantong darah Tabung sampel darah donor Formulir pemeriksaan donor1.3. Identifikasi kantong darahKantong darah dipastikan dalam keadaan baik, tidak bocor, antikoagulan tidak berubah warna, plastik tidak berjamur. Untuk setiap kantong harus ada sistem penomoran kantong darah. Nomor tersebut harus tertera pada setiap kantong dan selang darah, tabung spesimen dan formulir pengantar ke laboratorium.1.4. Persiapan tusukan vena tanganKetika darah berada di luar tubuh, ia menjadi medium yang ideal bagi pertumbuhan bakteri. Darah tidak dapat disterilkan tanpa menghancurkan banyak komponennya. Sehingga sangat penting untuk mencegah kontaminasi saat penyadapan darah. Persiapan terhadap kulit sebelum penyadapan membutuhkan perhatian yang sama dengan prosedur bedah kecil.Prosedur persiapan tusukan vena tangan:1. Lakukan pada daerah yang telah dipilih untuk melakukan venapuncture pembersihan lekuk lengan bagian depan dengan cara pola lingkaran konsentrik yang membesar. Daerah yang dibersihkan sebaiknya 10x 10 cm. Gunakan kapas pembersih yang diusap dengan isoprofil alkohol.2. Tunggu hingga daerah lengan yang dibersihkan menjadi kering kembali. Jangan menyentuh daerah yang telah dibersihkan kecuali bila tangan anda bersih untuk operasi. 1.5. Tata cara pengambilan darah dan sampel darahPengambilan darah harus sesuai dengan Prosedur Kerja Standar (PKS) yang ada pada Unit Transfusi Darah dengan cara kerja sebagai berikut:1. Donor dipersilakan mencuci lengan dengan sabun antiseptik2. Donor dipersilakan tidur di tempat tidur yang sudah disediakan dengan posisi terlentang.3.Tangan donor ditempatkan lurus di samping, di atas tempat tidur dengan posisi menghadap ke atas.4.Tensi meter dipasang dengan posisi slang/ pipa tensi meter di atas.5. Kantong darah diidentifikasi dan tabung sampel darah sesuai dengan formulir donor darah, yaitu: Nomor kantong Golongan darah Tanggal pengambilan Tanggal kadaluarsa Nama pengambil darah Jam pengambilan untuk komponen darah6. Tensimeter dinaikkan sampai batas antara sistole dengan diastole, raba dan tentukan letak vena dimana akan dilakukan penusukan, tensimeter diturunkan.7. Kapas beralkohol diambil menggunakan pinset, untuk desinfeksi lokasi yang akan ditusuk dari satu titik di tengah, dengan gerakan melingkar dari arah dalam ke luar satu (1 kali). Hindarkan arah berlawanan karena dapat membawa kotoran ke lokasi penusukan vena. Kapas alkohol 70% diambil untuk desinfeksi vena dengan cara yang sama 3- 4 kali. Kapas baru digunakan untuk pengulangan. 8. Buatlah simpul longgar pada slang kantong darah 15 cm dari arah jarum.9. Tempatkan kantong darah di atas timbangan darah. Timbangan darah berupa timbangan berat atau timbangan khusus yang bergoyang.10. Naikkan tensimeter kembali sampai batas sistole dan diastole.11. Lakukan penusukan vena dengan cara: Buka tutup jarum, posisi lubang jarum di sebelah atas Tekan secara pelan lengan donor di bawah lokasi di bawah lokasi penusukan dengan tangan kiri. Tusukkan jarum 1 atau 2 cm dari vena, dorong sampai berada di tengah vena. JANGAN SAMPAI MENEMBUS SISI VENA YANG LAIN, BISA TERJADI HEMATOM PADA LENGAN DONOR. Aturlah posisi jarum searah dengan vena setelah darah keluar. Turunkan tensimeter antara 40 mmHg 50 mmHg.12. Lakukan fiksasi silang di lengan donor dengan menggunakan meditape di 2 (dua) tempat agar kedudukan jarum tidak berubah 13. Kocoklah darah secara perlahan-lahan dan sesering mungkin agar darah tercampur sempurna dengan antikoagulan.14. Apabila volume darah sudah tercapai sesuai dengan jenis kantong darah yang dipakai , jepitlah slang dengan klem A 5 cm dari arah jarum.15. Serut slang kantong darah dari klem A ke arah kantong darah dengan menggunakan hand sealer sepanjang 5 cm, kemudian jepit slang kantong darah dengan klem B 2cm dari klem A. JANGAN MENYERUT SLANG KANTONG DARAH KE ARAH TUBUH DONOR KARENA BERBAHAYA BAGI DONOR. 16. Potong slang kantong darah di antara klem A dengan klem B, kemudian kencangkan simpul pada slang.17. Tempatkan tabung/ botol sampel di ujung potongan slang, buka klem A dan isilah tabung / botol sampel tersebut dengan darah vena donor langsung dari slang yang masih ada di tangan donor tersebut. 18. Tutup Klem A.19. Turunkan tensimeter sampai batas nol.20. Ambil kapas alkohol 70%, letakkan di atas tusukan vena dengan sedikit ditekan, kemudian cabutlah jarum dari tubuh donor secara perlahan.21. Minta donor menekan bekas tusukan pada vena dengan kapas alkohol 70% tadi dan mengangkat tangan ke atas.22. Masukkan ke dalam tabung/ botol sampel, darah yang masih tersisa di dalam slang darah. Tutup jarum kembali, buang slang ke dalam tempat sampah infeksius.23. Serut slang kantong darah dengan hand sealer hingga darah masuk ke dalam kantong darah yang telah tercampur antikoagulan. Ulangi 2-3 kali. Slang dirapikan.Cara menyerut slang kantong darah dengan menggunakan hand sealer dan mengocoknya secara perlahan.24. Cocokkan nomor sampel dengan nomor kantong dan nomor pada formulir. Simpan darah dalam blood bank pada suhu 4 oC 2 oC atau biarkan di suhu kamar bila darah tersebut diperuntukkan untuk komponen trombosit.25. Periksa luka tusukan pada vena donor, bila tidak ada perdarahan, tutup dengan tensoplast. Amati 1 menit.26. Persilakan donor ke ruang istirahat bila tidak ada keluhan dari donor.2. Pelayanan DonorSetelah selesai donasi, para donor harus diberi kesempatan untuk beristirahat minimum duapuluh menit, sehingga tubuh mereka bisa menyesuaikan terhadap berkurangnya darah. Dalam waktu ini, sekedar minuman dan makanan ringan perlu diberikan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang. Donor yang merasa lemah atau pusing harus dibantu tiduran, dengan kaki lebih tinggi untuk membantu penyaluran darah ke kepala. Sebelum meninggalkan UTD/ mobil unit, mereka harus dilihat oleh staf yang telah dilatih untuk memastikan bahwa mereka telah merasa pulih dan telah mendapat perhatian sebagaimana mestinya.3. Pengelolaan kantong darah donor dan sampel1.Segera setelah penyadapan, darah harus disimpan pada lemari pendingin karantina, dengan suhu 2 oC -6 oC, kecuali darah yang akan diolah menjadi trombosit pekat harus disimpan pada suhu antara 20 oC - 24 oC.2. Spesimen darah donor untuk pemeriksaan serologiPersiapan untuk Pemeriksaan Serologi:- Spesimen darah untuk pemeriksaan serologi IMLTD dan konfirmasi golongan darah masing-masing ditampung di dalam tabung dengan anti koagulan berpenutup ulir dan diberi identitas yang sama dengan kantong darah asalnya.- Spesimen untuk uji silang harus disediakan dalam segmen- segmen selang kantong darah yang telah di seal (minimal 5 segmen). Darah dalam selang kantong tersebut harus tercampur dengan antikoagulan. Setiap segmen selang kantong darah harus terdapat nomor kantong darah.Pengolahan DarahPengolahan komponen darah adalah tindakan memisahkan komponen darah donor dengan prosedur tertentu menjadi komponen darah yang siap pakai. Dalam proses tersebut aspek kualitas dan keamanan harus terjamin untuk mendapatkan produk akhir yang diharapkan. Satu unit darah terdiri dari elemen-elemen selular dan non selular yang memiliki fungsi beragam. Terapi transfusi ditujukan untuk mengganti komponen- komponen yang berkurang pada pasien simptomatik. Setiap produk selalu memiliki risiko terkait, dan perbandingan risiko/ keuntungan harus selalu dipertimbangkan.. Manfaat darah diolah menjadi komponen darah di antaranya : pasien memperoleh hanya komponen darah yang diperlukan, mengurangi reaksi transfusi, mengurangi volume transfusi, meningkatkan efisiensi penggunaan darah, mengurangi masalah logistik darah, memungkinkan penyimpanan komponen darah pada suhu simpan yang optimal. Prinsip pemisahan komponen darah yaitu dengan menggunakan alat steril, bebas pirogen. Dilakukan dengan cara aseptik. Menggunakan kantong darah ganda, kantong darah tunggal dengan transfer bag. Ketentuan umum pengolahan darah diantaranya sebagai berikut:1. Sterilitas harus diperhatikan pada saat menyiapkan komponen darah. Komponen darah harus dibuat secara aseptis dengan menggunakan alat-alat dan cairan steril yang bebas pirogen serta harus menggunakan kantong ganda. Pembuatan eritrosit cuci sebaiknya menggunakan laminar air flow. 2. Darah untuk pembuatan komponen disimpan pada suhu yang sesuai, kemudian diolah menjadi komponen maksimal dalam waktu 8 jam sesudah pengambilan darah.3. Unit darah yang akan diolah menjadi trombosit harus disimpan pada suhu 20 oC - 24 oC.4. Untuk menghasilkan trombosit dan Plasma Segar Beku (Fresh Frozen Plasma) yang baik untuk mencegah aktivasi dan pembekuan darah, darah harus diambil dengan trauma minimal. Lama waktu pengambilan darah 4-15 menit.5. Proses pembuatan Plasma Segar Beku (FFP) dengan sistem tertutup maksimal dalam waktu 8 jam setelah penyadapan. Apabila komponen tersebut dicairkan maka komponen dapat disimpan pada suhu 1oC - 6 oC dan harus ditransfusikan dalam waktu 24 jam, untuk mempertahankan faktor pembekuan yang labil (Faktor V dan VIII).6. Segel penutup kantong darah harus dalam keadaan utuh dan tertutup.1. Definisi darah lengkap dan komponen darah Darah Lengkap (Whole Blood) adalah cairan yang mengandung bermacam-macam sel darah yang bergabung dalam cairan kekuningan yang disebut plasma. Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (lekosit) dan keping darah pembeku (trombosit). Plasma mengandung bermacam-macam protein, zat kimia, faktor-faktor pembekuan dan kaya dengan zat metabolik.Komponen darah adalah bagian-bagian darah yang dipisahkan dengan cara fisik/ mekanik tanpa menambahkan bahan kimia ke dalamnya ( dengan cara pengendapan/ pemutaran). Derivat darah/ plasma adalah bagian-bagian darah yang dipisahkan dengan cara kimiawi (dengan menambahkan bahan kimia pada proses pembuatannya). Produk darah mencakup keduanya. Fungsi darah adalah sebagai pengangkut berbagai komponen menuju organ-organ di dalam badan. Sel eritrosit dibentuk dalam sumsum tulang, setelah mengalami pematangan memasuki peredaran darah dengan masa hidup 120 hari., kemudian eritrosit akan pecah dan oleh sel-sel tertentu diangkut ke sistem retikuloendotelial. Sel-sel pengangkut terdapat di sumsum tulang, hati, limfa dan kelenjar getah bening.Sel darah merah mengandung hemoglobin yang mempunyai fungsi utama sebagai pembawa oksigen menuju jaringan-jaringan di seluruh tubuh. Hemoglobin merupakan molekul yang komplek dan besar. Terbentuk dari molekul yang berisi besi (hem) yang berikatan dengan rantai polipeptida (globin). Hemoglobin adalah cairan kemerahan dalam sel darah merah. Hemoglobin mempunyai kemampuan untuk mengikat oksigen dan karbondioksida. Peran utamanya adalah mengangkut oksigen menuju ke jaringan tubuh sehingga tubuh mendapatkan daya dan panas yang diperlukan. Oksigen diperoleh dari paru-paru, lalu dipompakan jantung ke seluruh jaringan tubuh, kemudian oksigen dalam darah digantikan dengan karbondioksida yang dibawa ke paru-paru, dilepaskan dan diganti lagi dengan oksigen yang baru untuk diedarkan lagi ke jaringan-jaringan tubuh. Kadar Hemoglobin (Hb) laki-laki antara 13,5 g/dL sampai 17 g/dL dan wanita 12,0 g/dL sampai 16 g/dL. Kadar Hb dapat diukur dengan menggunakan metode kolorimetri atau fotometri. Kadar Hb dapat ditaksir dengan membandingkan berat jenis zat ini dengan berat jenis tembagasulfat (CuSO4) yang telah diketahui sebelumnya. Kadar minimum: laki-laki yaitu 13,5 g/dL sedangkan wanita 12,5 g/dL, ditentukan dengan meneteskan setetes darah ke dalam larutan tembaga sulfat (CuSO4) dengan berat jenis 1.053.Sel darah putih (lekosit), merupakan kelompok sel-sel darah berinti, terdiri dari: sel sel granulosit dan sel agranulosit. Sel Granulosit terdiri dari netrofil, eosinofil dan basofil berasal dari sumsum tulang. Sel agranulosit terdiri dari limfosit dan monosit. Limfosit sebagian kecil dibentuk di sumsum tulang dan sebagian besar dari jaringan limfe dan thymus. Monosit berasal di suatu jaringan retikuloendotelial khususnya limpa. Jumlah sel darah putih pada orang dewasa antara 4.000 sampai 11.000 lekosit/mm3 darah. Sel trombosit merupakan sel yang lebih kecil dari sel darah merah dan sel darah putih. Pada orang dewasa jumlahnya antara 150.000 sampai 500.000/mm3 . Trombosit berperan penting dalam mekanisme pembekuan darah, yaitu dengan melepaskan zat di tempat luka bersama dengan faktor pembekuan lainnya dalam plasma akan membentuk anyaman protein yang kuat (fibrin). Fibrin dapat menangkap sel darah merah sampai terbentuk bekuan yang menghentikan perdarahan lebih lanjut. Trombosit dapat disimpan selama kurang lebih 5 hari apabila disimpan dengan baik. Serum adalah cairan yang di sekeliling sel-sel darah merah yang dibiarkan membeku. Sedangkan plasma adalah cairan di sekeliling sel-sel darah merah yang dicegah proses pembekuannya dengan penambahan antikoagulan (zat anti beku). Mekanisme pembekuan darah terdiri dari jalur intrinsik (kontak permukaan) dan jalur ekstrinsik (cedera jaringan). Setiap kerusakan atau luka terhadap pembuluh darah akan mencetuskan jalur pembekuan darah atau rentetan proses yang akan mengubah fibrinogen yang mudah larut menjadi fibrin, sehingga terbentuk bekuan yang mantap/stabil untuk mencegah perdarahan berlangsung. 2. Macam Dan Guna Komponen DarahMacam-macam komponen darah terdiri dari komponen seluler , misalnya: Sel darah merah pekat (DMP = PRC (Packed Red Cells) ), sel Darah Merah Pekat Miskin Lekosit (DMP ML), Lekosit pekat (Buffy Coat) dan Trombosit pekat. Komponen darah lainnya yaitu non seluler, misalnya: Plasma donor tunggal, Plasma segar beku (Fresh Frozen Plasma= FFP) dan Kriopresipitat. Plasma mengandung berbagai protein pembekuan, albumin, imunoglobulin, dan banyak konstituen lain. Fraksionasi plasma memungkinkan kita secara terpisah mengambil albumin, gamaglobulin, dan faktor pembekuan (Faktor VIII pekat, Faktor IX pekat) serta sebagian serin protease seperti alfa 1-antitripsin dan antitrombin III dari kumpulan plasma donor dalam jumlah besar.2.1. Darah Lengkap (DL) = Whole Blood (WB)Darah Lengkap (Whole Blood) adalah cairan yang mengandung bermacam-macam sel darah yang bergabung dalam cairan kekuningan yang disebut plasma. Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (lekosit). Setelah darah diambil dari donor, ditambahkan larutan pengawet antikoagulan untuk mencegah pembekuan selama penyimpanan. Komponen yang terbentuk terdiri sekitar 450 mL darah, diencerkan dengan 63 mL pengawet antikoagulan. Karena trombosit dan lekosit tidak dapat bertahan hidup lama pada suhu dingin (1 sampai 6oC), maka darah lengkap (whole blood) yang disimpan pada suhu 4 2 oC secara fungsional (isi utama) terdiri dari sel darah merah dan plasma. Albumin dan sebagian besar globulin bertahan selama penyimpanan, tetapi faktor-faktor pembekuan yang labil mengalami kemerosotan secara tidak terduga. 2.2. Konsentrat Sel Darah Merah = Darah Merah Pekat (DMP) = Packed Red Cells (PRC)Isi utama dalam sel darah merah pekat adalah eritrosit. Darah Merah Pekat mengandung nilai hematokrit 70%. Suhu simpan 4 2 oC. Pelayanan darah merah pekat dilakukan melalui uji cocok silang serasi antara darah donor dan pasen. Apabila dibuat dengan sistem terbuka, maka lama simpan selama 24 jam., sedangkan apabila darah merah pekat dibuat dengan sistem tertutup, maka masa simpan sama dengan Darah Lengkap asalnya. Darah merah pekat (DMP) berguna untuk meningkatkan jumlah eritrosit. Peningkatan Hb dan hematokrit post transfusi DMP yang berasal dari 450 mL sama dengan Darah Lengkap. DMP bermanfaat untuk mengurangi volume transfusi, memungkinkan transfusi cocok serasi tidak identik ABO pada keadaaan darurat (seperti: DMP golongan O). Sel- sel darah merah dapat dipisahkan dari bagian darah lainnya dengan pemusingan. Sediaan sel darah merah yang terbentuk tetap memiliki semua kapasitas mengangkut oksigen darah semula tanpa banyak plasma yang mengencerkan efek teurapetiknya. Hal ini terutama penting untuk pasen dengan anemia kronis, gagal jantung kongestif, atau orang lain yang mengalami kesulitan mengatur volume darahnya. Sel darah merah lebih efektif dibandingkan dengan sel darah lengkap dalam menyediakan kapasitas mengangkut oksigen dan meningkatkan hematokrit pasen. Seperti darah lengkap , sel darah merah dengan dengan Citrate Phosphat Dextrose- Adenin (CPD-A) yang disimpan di dalam lemari pendingin memiliki waktu simpan 35 hari. Dengan pemakaian larutan antikoagulan aditif (Aditif solution (AS-1), Adsol dan Nutricel), waktu simpan dapat diperlama menjadi 42 hari. Jumlah plasma dan sel darah putih yang tersisa dalam sel darah merah yang disimpan di lemari pendingin tidak cukup untuk melakukan fungsi yang secara fisiologik bermanfaat, tetapi cukup untuk memicu imunisasi atau menimbulkan reaksi imun pada resipien. 2.3. Konsentrat Sel Darah Merah Miskin Lekosit = Darah Merah Pekat Miskin lekosit (DMPML) = Leucopoor PRCIsi utama darah merah pekat miskin lekosit (DMPML) adalah eritrosit. Suhu simpan 4 2 oC. Lama simpan selama 24 jam dengan sistem terbuka. Sedangkan dengan metode tertutup lama simpannya sama dengan Darah Lengkap asal. Berguna untuk meningkatkan jumlah eritrosit pasen yang sering memerlukan transfusi darah. DMPML bermanfaat untuk mengurangi reaksi panas dan alergi. Satu unit sel darah merah biasanya mengandung lebih dari 109 lekosit. Lekosit harus disingkirkan dari konsentrat sel darah merah melalui pemusingan, pemisahan mekanis dengan menggunakan penyaring, atau tindakan-tindakan pencucian menggunakan salin atau gliserol. Gliserol digunakan sebagai zat cryopreservative (pengawet beku) pada sel-sel darah merah yang dibekukan, tetapi kemudian dicuci dan disingkirkan pada saat pencairan (thawing) dari penyimpanan. Efisiensi pengurangan lekosit berbeda-beda sesuai metode yang digunakan.Apapun metodenya, komponen harus mempertahankan paling sedikit 80% dari sel darah merah semula. Pengeluaran lekosit diindikasikan pada orang yang pernah mengalami demam karena reaksi transfusi non hemolitik terhadap sel darah putih pencemar. Indikasi lain mencakup pencegahan infeksi sitomegalovirus (CMV) atau aloimunisasi HLA. Pemusingan adalah cara paling sederhana untuk menyingkirkan lekosit sebelum transfusi, namun metode ini juga paling tidak efisien. Filtrasi mikroagregat adalah metode penyingkiran lekosit yang sangat praktis, tetapi juga relatif inefisien. Saringan deplesi lekosit yang baru merupakan alat paling efektif. Saringan ini harus digunakan secara empiris apabila pasen pernah mengalami dua kali reaksi transfusi non hemolitik dengan demam (Febrile nonhemolytic transfusion reaction, FNHTR). Untuk mencegah FNHTR komponen harus mengandung lekosit kurang dari 5x 108, sedangkan untuk mencegah CMV dan aloimunisasi HLA (FNHTR), lekosit yang tersisa harus kurang dari 5x106. Komponen sel darah merah yang sudah dicuci diindikasikan untuk pasen dengan defisiensi IgA yang pernah mengalami reaksi anafilaktoid terhadap plasma. 2.4. Konsentrat Sel darah putih = Lekosit PekatIsi utama Lekosit Pekat adalah granulosit. Lekosit pekat disiapkan dalam bentuk Buffy Coat. Volume berkisar antara 50-80 mL. Suhu simpan berkisar antara 20 2 oC. Lama simpan: segera ditransfusikan dalam 24 jam. Lekosit pekat berguna untuk meningkatkan jumlah granulosit. Pelayanan melalui uji cocok serasi darah donor dan pasen. Efek samping urtikaria, menggigil, demam. Lekosit pekat jarang digunakan. Pada orang dewasa, data yang menunjukkan pemakaian transfusi sel darah putih pada pasen granulositopenik septik kurang memuaskan, tetapi granulosit buffy coat segar yang dikumpulkan dari satu atau dua unit darah segar mungkin bermanfaat dalam penatalaksanaan sepsis pada bayi baru lahir. Cairan ini adalah suspensi granulosit dalam plasma yang dibuat dengan sitaferesis, yang lebih tepat disebut granulosit, feresis (granulositoferesis). Komponen ini, sebaiknya mengandung minimal 1 x 1010 granulosit. 2.5. Konsentrat Trombosit = Trombosit Pekat = Platelet ConcentrateIsi utama Trombosit pekat adalah trombosit. Volume sekitar 50 mL. Suhu simpan berkisar antara 20 2 oC . Lama simpan: 3 hari tanpa goyangan dan 5 hari dengan goyangan. Trombosit pekat berguna untuk meningkatkan jumlah trombosit. Peningkatan post transfusi pada dewasa, rata-rata 5.000-10.000/uL. Efek samping yang mungkin timbul setelah transfusi trombosit pekat : urtikaria, menggigil, demam, aloimunisasi antigen trombosit donor.Saat ini tersedia dua jenis preparat trombosit, yaitu:1. Konsentrat unit tunggal yang disebut trombosit dari darah lengkap yang mengandung trombosit lebih dari 5,5 x 1010 yang tersuspensikan dalam sejumlah kecil plasma. 2. Konsentrat tromboforesis (platelet pheresis consentrates) disiapkan dari sitaferesis, mengandung minimal 3 x 1011 Trombosit (trombosit, feresis). Konsentrat tromboforesis dari satu donor mengandung eqivalen 6 8 unit trombosit yang berasal dari 6-8 donor acak darah lengkap. Prosedur hemaferesis memungkinkan kita memproses sejumlah besar darah dari satu donor karena sel darah merah dan elemen lain segera dikembalikan ke donor. Sejumlah besar plasma, trombosit atau sel darah putih juga dapat diolah dengan teknik ini. Konsentrasi tromboferesis berasal dari satu donor sehingga mengurangi jumlah pajanan donor dibandingkan dengan konsentrat yang dikumpulkan secara acak dan berasal dari darah lengkap. Akibatnya, risiko imunisasi atau infeksi terkait- transfusi berkurang. Seperti dijelaskan terdahulu, satu unit konsentrat trombosit acak mengandung trombosit yang dikumpulkan dari satu unit darah lengkap (450 mL darah). Trombosit dipisahkan dari darah lengkap setelah dimasukkan ke dalam multipack dan diresuspensikan dalam 50 sampai 75 mL plasma. Trombosit dapat disimpan sampai 5 hari pada suhu 22oC pada agitator trombosit untuk mencegah penggumpalan trombosit. Trombosit memiliki masa hidup yang lebih singkat daripada sel darah merah dan bertahan hidup hanya 8 sampai 10 hari invivo, dibandingkan 120 hari pada sel darah merah. Kelangsungan hidup in vitro bahkan lebih singkat. Trombosit memiliki waktu simpan maksimum 5 hari, tetapi kelangsungan hidup dan efektivitas pascatransfusi sangat menurun selama penyimpanan.2.6. Trombosit dengan Pengurangan LekositApabila diinginkan komponen trombosit dengan jumlah lekosit yang sudah dikurangi (indikasi sama dengan indikasi sel darah merah), sel-sel darah putih harus dieliminasi dengan efisiensi yang sama seperti untuk sel darah merah (yaitu 5 x 108 untuk FNHTR dan < 5 x 10 . untuk pencegahan CMV dan aloimunisasi).2.7. Plasma Donor TunggalIsi utama plasma donor tunggal adalah plasma. Selain itu berisi pula faktor pembekuan stabil dan protein plasma. Volume berkisar antara 150-220 mL. Suhu simpan 4 2 oC dan lama simpan sampai dengan 5 hari setelah tanggal kadaluarsa darah lengkap asal. Apabila disimpan pada suhu -18 oC atau lebih rendah, maka penyimpanan bisa sampai 5 tahun. Plasma donor tunggal berguna untuk meningkatkan volume plasma, meningkatkan faktor pembekuan stabil (Faktor pembekuan II, VII, X dan XI). Pelayanan yaitu cocok golongan ABO dengan eritrosit pasen. Efek samping pemberian plasma donor tunggal di antaranya: urtikaria, menggigil, demam dan hipervolemia. 2.8. Fresh Frozen Plasma (FFP) = Plasma Beku Segar (PSB)Isi utama fresh frozen plasma (FFP) adalah plasma dan faktor pembekuan labil. Volume FFP berkisar antara 150 sampai 220 mL. Suhu simpan Fresh Frozen Plasma (FFP) adalah -18 oC atau lebih rendah. Lama simpan satu (1) tahun. FFP berguna untuk meningkatkan faktor pembekuan labil apabila faktor pembekuan pekat/ kriopresipitat tidak ada. Pelayanan untuk FFP adalah cocok golongan darah ABO dengan eritrosit pasen. Ditransfusikan dalam waktu 6 jam setelah dicairkan. FFP berguna untuk meningkatkan faktor pembekuan. Efek samping pemberian FFP adalah urtikaria, menggigil, demam, hipervolemia. Fresh Frozen Plasma (FFP) merupakan bagian cair dari unit darah lengkap yang diambil dan dibekukan dalam 6 sampai 8 jam dan disimpan pada suhu -18oC. Karena diproses sedemikian cepat, plasma beku segar juga mengandung faktor koagulasi labil (VIII, V), semua faktor pembekuan lainnya, dan protein plasma.Indikasi utama pemakaian plasma beku segar adalah pada defisiensi faktor pembekuan dengan gangguan hemostatik di mana masih belum diketahui faktor pembekuan apa yang menjadi penyebab atau terjadi defisiensi multipel. Plasma beku segar seyogyanya jarang, kalaupun pernah, diberikan untuk ekspansi volume. Namun larutan ini dapat secara memuaskan digunakan untuk rekonstitusi sel drah merah untuk transfusi tukar pada bayi baru lahir. Plasma yang dibekukan dalam 24 jam setelah pengambilan dan plasma yang kurang mengandung kriopresipitat adalah produk sampingan persiapan komponen dan sering lebih murah daripada FFP. Kadar faktor-faktor koagulasi yang labil lebih bervariasi daripada FFP, tetapi produk ini memiliki kadar faktor koagulasi stabil, albumin, zat bakterisidal, opsonin dan konstituen lain yang sama dengan pada FFP. FFP yang kurang mengandung kriopresipitat (Cryoprecipitate-poor FFP) merupakan komponen pilihan yang digunakan untuk pengobatan Purpura Trombositopenik Trombotik (PTT) karena tidak mengandung multimer faktor von Willebrand (vWF) yang diperkirakan penting dalam patogenesis PTT dan berisi aktivitas protease pemecah vWF.2.9. Kriopresipitat = CryoprecipitateIsi utama kriopresipitat adalah faktor pembekuan VIII, Faktor pembekuan XIII, Faktor von Willebrand dan Fibrinogen. Suhu simpan -18 oC atau lebih rendah. Lama simpan selama satu (1) tahun. Kriopresipitat berguna untuk meningkatkan faktor VIII, XIII, Faktor von Willebrand dan fibrinogen. Pelayanan Kriopresipitat adalah cocok golongan ABO dengan eritrosit pasen. Ditransfusikan dalam waktu 6 jam setelah dicairkan. Efek samping setelah pemberian kriopresipitat adalah demam dan alergi. Kriopresipitat merupakan bagian plasma yang dingin dan tidak larut yang diproses dari FFP. Kriopresispitat adalah residu gelatinosa yang diperoleh dengan membekukan dan mencairkan secara lambat plasma yang baru diambil. Kriopresipitat mengandung 80 sampai 100 IU faktor VIII, vWF dan sekitar 250 mg fibrinogen (minimum 150 mg) dalam volume 10-15 mL/ unit. Kriopresipitat bermanfaat untuk mengobati perdarahan ringan sampai sedang pada pasen dengan penyakit von Willebrand. Apabila diperlukan konsentrasi vWF yang sangat tinggi, seperti pada perdarahan yang mengancam nyawa atau untuk prosedur bedah, lebih baik digunakan beberapa konsentrat komersial yang mengandung vWF. 2.10. Konsentrat Faktor VIIIKomponen ini adalah suatu konsentrat liofilisasi plasma yang berasal dari sampai 30.000 donor, yang terutama mengandung faktor VIII, tetapi juga sejumlah kecil fibrinogen dan protein lain. Tersedia preparat dengan kemurnian sedang, kemurnian tinggi dan kemurnian sangat tinggi yang sesuai dengan metode pemurniannya. Sebagian besar prosedur pemurnian antibodi monoklonal (afinitas) menghasilkan konsentrasi yang kemurniannya sangat tinggi dengan hanya sedikit protein pencemar. Kandungan faktor VIII spesifik (unit aktivitas faktor VIII per mg protein berbeda-beda dan hal ini dicantumkan di setiap vialnya. Rentang aktivitas faktor VIII total biasanya adalah 800 sampai 1600 IU/mg.3. Tata cara memisahkan komponen darahPemisahan darah menjadi komponen darah, bisa dilakukan dengan cara manual, sentrifusing/ pemutaran atau dengan Hemaferesis.3.1. Tata cara memisahkan komponen darah dengan cara manual3.1.1 Metode open system dengan menggunakan kantong tunggal (single bag) Komponen darah yang dihasilkan hanya sel darah merah pekat ((Packed Red Cells= PRC) dengan cara :- Darah didiamkan dengan posisi tegak selama 24 jam- Setelah sel darah merah mengendap pada dasar kantong , letakkan kantong tersebut pada plasma ekstraktor secara perlahan-lahan agar darah tidak tercampur kembali.- Slang transfer bag di jepit dengan klem, lalu dilakukan penusukan pada tempat penusukan yang telah tersedia (outlet port) - Buka klem dan alirkan plasma ke dalam transfer bag, tinggalkan plasma dalam kantong utama 2 cm dari permukaan sel darah merah pekat- Jepit kembali dengan klem slang tersebut.- Seal slang transfer bag dengan electric sealer atau hand sealer- Lepaskan kantong utama berisi PRC dari transfer bag- PRC yang dihasilkan harus segera disimpan dalam blood refrigerator dan harus ditransfusikan sebelum 6 jam. - Transfer bag yang telah terisi Liquid plasma tidak dapat digunakan dan harus dimusnahkan.3.1.2. Metode Close System dengan Menggunakan Kantong Ganda Dua (Double Bag) Komponen Darah yang dihasilkan adalah Sel Darah Merah Pekat (Packed Red Cells) dan Liquid Plasma (Fresh Frozen Plasma) dengan cara:1. Kantong satelit diidentifikasi dengan :( Nomor kantong( Golongan darah( Tanggal pengambilan( Tanggal pembuatan ( Jenis komponen darah ( Tanggal kadaluarsa( Suhu simpan( Volume( Petugas2. Darah didiamkan dengan posisi tegak selama 24 jam3. Setelah sel darah merah mengendap pada dasar kantong , letakkan kantong tersebut pada plasma ekstraktor secara perlahan-lahan agar darah tidak tercampur kembali.4. Slang penghubung antara kantong utama dengan kantong satelit di jepit dengan klem, lalu buka click tip antara kantong utama dengan kantong satelit.5. Buka klem dan alirkan plasma ke dalam kantong satelit, tinggalkan plasma dalam kantong utama 2 cm dari permukaan sel darah merah pekat6. Jepit kembali dengan klem slang penghubung tersebut.7. Seal slang penghubung dengan electric sealer atau hand sealer8. Lepaskan kantong utama berisi PRC dari kantong satelit9. PRC yang dihasilkan segera disimpan dalam blood refrigerator10. Liquid plasma dalam kantong satelit dapat disimpan dalam blood refrigerator dan harus digunakan sebelum 6 jam.3.2. Tata cara memisahkan komponen darah dengan Sentrifusing/PemutaranPilihan Komponen Darah:A. Sel Darah Merah Pekat (Packed Red Cells) dan Liquid Plasma (Fresh Frozen Plasma) dengan cara:1. Kantong satelit diidentifikasi .2. Darah berikut mangkok sentrifuge diseimbangkan pada balance3. Mangkok sentrifuge yang sudah seimbang ditempatkan ke dalam sentrifuge dengan posisi berhadapan dan kantong darah sejajar kuping cup.4. Pemutaran darah dilakukan dengan kecepatan 1.500 xG, pada suhu 4 oC selama 30 menit.5. Mangkok sentrifuge diangkat perlahan , darah ditempatkan pada kantong utama pada plasma ekstraktor dengan perlahan agar darah tidak tercampur kembali, jepit, buka slang penghubung antara kantong utama dengan kantong satelit.6. Plasma dialirkan ke dalam kantong satelit, plasma ditinggalkan dalam kantong utama 3 cm dari permukaan sel darah merah pekat.7. Selang penghubung antara kantong utama dengan kantong satelit diseal dengan elektrik sealer. Slang penghubung digunting. Didapatkan komponen darah Packed Red Cells (PRC) dan Liquid Plasma (LP). Tulis volume komponen darah pada label/ identitas.8. Packed Red Cells (PRC) dan Liquid Plasma ( LP) disimpan dalam lemari pendingin darah (blood bank refrigerator) pada suhu 2-6 oC.B. Pembuatan LP menjadi Fresh Frozen Plasma (FFP)1. Campuran alkohol 96% ditambah Dry Ice disiapkan ke dalam wadah termos sehingga mencapai suhu -55 oC.2. Liquid Plasma (LP) dimasukkan ke dalam campuran tersebut selama 30 menit, atau dimasukkan ke dalam freezer suhu -20 oC atau -30oC.C. Pengolahan Komponen Darah Dalam kantong Ganda TigaPilihan Komponen Darah:1. Sel Darah Merah Pekat (Packed Red Cells) , Trombosit pekat (Thrombocyte Concentrate), Plasma Segar Beku (Fresh Frozen Plasma)/ Plasma Cair (Liquid Plasma)2. Sel darah Merah Pekat (Packed Red Cells ) dan Anti Hemophili Faktor (Cryo) dan Plasma cair (Liquid Plasma)3. Sel Darah Merah Pekat, Buffy coat (BC) dan Plasma Cair (Liquid Plasma )/ FFP Ad 1. Sel Darah Merah Pekat (PRC) , Thrombosit pekat (TC), Plasma Segar Beku (FFP)/ Plasma Cair (Liquid Plasma)1. Kantong satelit diIdentifikasi terhadap:( Nomor kantong( Golongan darah( Tanggal pengambilan( Tanggal pembuatan ( Jenis komponen darah ( Tanggal kadaluarsa( Suhu simpan( Volume( Petugas2. Darah berikut mangkok sentrifude diseimbangkan pada balance.3. Mangkok sentrifuge yang sudah seimbang ditempatkan ke dalam sentrifuge dengan posisi berhadapan kantong sejajar kuping cup.4. Putar 375 XG pada suhu 22 oC selama 15 menit. 5. Mangkok sentrifuge diangkat perlahan, kantong utama (Whole Blood) ditempatkan pada plasma ekstraktor dengan perlahan agar darah tidak tercampur kembali , jepit, klem plastik/ aluminium ring dipasang pada slang penghubung antara kantong utama dengan kantong satelit.6. Plasma dialirkan ke dalam kantong satelit , plasma ditinggalkan dalam kantong utama 2 cm dari permukaan sel darah merah pekat. 7. Slang penghubung antara kantong utama dengan kantong satelit di seal dengan electric sealer. Kantong utama berisi PRC dilepaskan dari rangkaian.Pembuatan Plasma menjadi Trombosit konsentrat1. Plasma Rich Platelet (PRP) berikut mangkok centrifuge diseimbangkan pada balance.2. Mangkok sentrifuge yang sudah seimbang ditempatkan pada sentrifuge dengan posisi berhadapan.3. Plasma diputar 1500 XG pada suhu 22 oC selama 15 menit.4. Cup sentrifuge diangkat dengan perlahan, kantong plasma (Platelet Rich Plasma) ditempatkan pada plasma ekstraktor, jepit dan klem selang penghubung dilepaskan.5. Supernatan (Platelet Poor Plasma= PPP) ke dalam kantong satelit II, plasma ditinggalkan sebanyak 30-50 mL dalam kantong satelit I (Thrombocyte Concentrate=TC).6. Slang penghubung PPP dengan TC di seal dengan electric sealer, gunting. Didapatkan komponen darah PRC, TC dan LP.Ad.2. Sel darah Merah Pekat (PRC) dan Anti Hemophili Faktor (Cryo) dan Plasma cair (LP)1. Kantong satelit diidentifikasi terhadap:( Nomor kantong( Golongan darah( Tanggal pengambilan( Tanggal pembuatan ( Jenis komponen darah ( Tanggal kadaluarsa( Suhu simpan( Volume( Petugas2. Darah berikut mangkok sentrifude diseimbangkan pada balance.3. Mangkok sentrifuge yang sudah seimbang ditempatkan ke dalam sentrifuge dengan posisi berhadapan kantong sejajar kuping cup.4. Darah (Whole Blood) diputar 1500 XG pada suhu 4 oC selama 30 menit.5. Mangkok sentrifuge diangkat perlahan, kantong utama (Whole Blood) ditempatkan pada plasma ekstraktor dengan perlahan agar darah tidak tercampur kembali , jepit, klem plastik/ aluminium ring dipasang pada slang penghubung antara kantong utama dengan kantong satelit.6. Plasma dialirkan ke dalam kantong satelit, plasma ditinggalkan dalam kantong utama 3 cm dari permukaan sel darah merah pekat7. Slang penghubung antara kantong utama dengan kantong satelit di seal dengan electric sealer. Kantong utama berisi PRC dilepaskan dari rangkaian.Tulis volume komponen darah pada label identitas. 8. Simpan PRC dalam Blood Bank refrigerator pada suhu 2 oC - 6 oC.9. Campuran alkohol+ Dry Ice disiapkan dalam wadah termos sehingga suhu mencapai -55 oC.10. Masukkan plasma dalam campuran alkohol 96% + Dry Ice dalam wadah termos selama 30 menit, kantong satelit II ditempatkan di luar termos. 11. FFP disimpan dalam blood bank refrigerator suhu 2 oC - 6 oC selama 12-14 jam.12. Plasma yang sudah cair berikut mangkok sentrifuge diseimbangkan pada balance.13. Mangkok sentrifuge yang sudah seimbang ditempatkan pada sentrifuge dengan posisi yang berhadapan.14. Plasma yang sudah cair diputar 1.500 XG pada suhu 4 oC selama 30 menit.15. Mangkok centrifuge diangkat perlahan, kantong plasma ditempatkan pada plasma ekstraktor, jepit dan klem slang penghubung dilepaskan.16. Supernatan dialirkan ke kantong satelit II, plasma ditinggalkan sebanyak 15 20 mL dalam kantong satelit I ( yang berisi AHF).17. Slang penghubung AHF dengan LP di seal kemudian rangkaian dilepaskan.18. Tulis volume komponen darah pada label/ identitas.19. Simpan LP dalam lemari pendingin darah pada suhu 2 oC - 6 oC atau dapat disimpan beku dalam freezer suhu -20 oC atau -30 oC.20. Campuran alkohol 96% + Dry Ice disiapkan dalam wadah termos sehingga suu mencapai -55 oC. 21. AHF dimasukkan dalam campuran alkohol 96% + Dry Ice dalam wadah termos selama 30 menit atau dimasukkan dalam freezer -50 oC.22. AHF disimpan dalam Freezer -50 oC.Ad.3. Sel Darah Merah Pekat, Buffy coat (BC) dan Plasma Cair (LP)/ FFP1. Kantong satelit diidentifikasi terhadap:( Nomor kantong( Golongan darah( Tanggal pengambilan ( Tanggal pembuatan ( Jenis komponen darah( Tanggal kedaluarsa ( Suhu simpan( Volume( Petugas2. Darah berikut mangkok sentrifude diseimbangkan pada balance3. Mangkok sentrifuge yang sudah seimbang ditempatkan ke dalam sentrifuge dengan posisi berhadapan kantong sejajar kuping cup.4. Darah (Whole Blood) diputar 1500 XG pada suhu 4 oC selama 30 menit.5. Mangkok sentrifuge diangkat perlahan, kantong utama (Whole Blood) ditempatkan pada plasma ekstraktor dengan perlahan agar darah tidak tercampur kembali , jepit, klem slang penghubung antara kantong satelit, gunakan klem plastik atau aluminium ring, buka slang penghubung antara kantong utama dengan kantong satelit I.6. Plasma dialirkan ke kantong satelit II sebanyak mungkin, jangan sampai terbawa sel darah merah. 7. Slang penghubung kantong utama dengan kantong satelit I diseal dengan klem plastik atau aluminium ring.8. Alirkan lekosit/ Buffy Coat ke dalam kantong satelit II, klem slang antara kantong II dengan kantong utama.9. Klem slang penghubng kantong utama dengan kantong satelit I dibuka, alirkan plasma ke kantong utama sehingga didapatkan PRC dengan hematokrit tidak lebih 70%.10. Slang penghubung kantong utama dengan kantong satelit I diseal dengan elektric sealer . PRC dilepaskan dari rangkaian.11. Slang penghubung kantong satelit I, dengan kantong satelit II dibuka. Plasma dialirkan ke dalam kantong satelit II, sehingga buffy coat tidak terlalu pekat (berwarna merah muda). 12. Slang penghubung kantong satelit I, dengan kantong satelit II diseal dengan electric sealer. Rangkaian dilepaskan.13. Diperoleh komponen darah PRC+ BC + LP.Volume komponen darah ditulis pada label/ identitas.Komponen darah ini disimpan dalam blood bank refrigerator pada suhu 2 oC - 6 oC14. Campuran alkohol 96% + Dry Ice disiapkan dalam wadah termos sehingga mencapai suhu -55 oC.15. Liquid Plasma (LP) dimasukkan dalam campuran alkohol 96% + Dry Ice dalam wadah termos selama 30 menit atau dimasukkan ke dalam freezer -50oC. Simpan FFP dalam freezer pada suhu -20oC atau -30oC.D. PENGOLAHAN KOMPONEN DARAH MERAH CUCI (WASHED RED BLOOD CELLS= WE )1. Kantong satelit diidentifikasi terhadap:( Nomor kantong( Golongan darah( Tanggal pengambilan ( Tanggal pembuatan ( Jenis komponen darah( Tanggal kedaluarsa ( Suhu simpan( Volume( Petugas2. Semua jarum dijepit dengan klem plastik atau aluminium ring.3. Klem jarum besar satu buah dibuka, pindahkan PRC ke dalam Washing bag.4. NaCl 0,9% ditambahkan ke dalam washing bag, sampai mencapai volume/ kapasitas dari kantong tersebut, gunakan jarum kecil yang berpasangan dengan jarum besar tadi.5. Slang jarum yang sudah terpakai diseal dengan electric sealer, lepaskan dari rangkaian.6. Darah dihomogenkan dengan NaCl 0,9%.7. Darah berikut mangkok sentrifuge diseimbangkan dengan balance.8. Mangkok sentrifuge yang sudah seimbang ditempatkan di dalam sentrifuge dengan posisi berhadapan sejajar kuping cup.9. Putar 1.500 XG pada suhu 4 oC selama 30 menit.10. Mangkok sentrifuge diangkat perlahan, kantong darah ditempatkan pada plasma extractor dengan perlahan agar darah tidak tercampur kembali, jepit, klem jarum besar dibuka.11. Supernatan dibuang ke dalam wadah yang sudah ada larutan desinfektan di dalamnya.12. NaCl 0,9% ditambahkan ke dlam washing bag tadi, sampai mencapai volume/ kapasitas dari kantong tersebut, gunakan jarum kecil yang berpasangan dengan jarum besar tadi.13. Slang jarum yang sudah terpakai diseal dengan electric sealer, lepaskan dari rangkaian.14. Lakukan pencucian sampai tiga kali.15. NaCl 0,9% ditambahkan ke dalam kantong Darah Merah Cuci, sehingga nilai hematokritnya tidak melebihi 70%. Tulis volume WE pada label/ identitas.16. WE disimpan di dalam lemari pendingin darah pada suhu 2 oC - 6 oC.GAMBAR CENTRIFUSING DAN KOMPONEN DARAH1. Darah donor diputar, kemudian dipisahkan menjadi komponen:Darah Merah PekatTrombosit PekatPlasma 2. Darah Lengkap (Whole Blood)3. Komponen Darah Merah Pekat (Packed Red Cells)4. Komponen Trombosit Pekat5. Komponen Plasma Segar Beku6. Komponen Plasma Cair (Liquid Plasma) dan KriopresipitatPenyimpanan Darah InvitroPenyimpanan darah invitromerupakan upaya untuk mengurangi perubahan-perubahan yang terjadi pada sel darah selama disimpan, karena bagaimanapun suasana invitro sangatlah berbeda dengan lingkungan invivo.2. Ulasan tentang metabolisme darah invivo dibandingkan dengan darah invitro1.1. Metabolisme Darah InvivoDi dalam tubuh manusia normal atau invivo, sel darah terdapat dalam keseimbangan yang dinamis, yaitu keseimbangan antara pembentukan (produksi) dan penghancuran (destruksi), sintesis dan pemecahan protein dan lain-lain. Sel darah memerlukan energi untuk mempertahankan bentuk sel dan melakukan fungsi sel. Untuk mendapatkan energi, maka sel memerlukan bahan-bahan serta oksigen untuk metabolisme. Metabolisme dalam eritrosit merupakan proses glikolitik (pemecahan glukosa), memerlukan hampir 20 macam enzim, memerlukan 2 mol ATP, memproduksi 4 mol ATP dengan hasil akhir 2 mol ATP. ATP merupakan sumber energi, hasil akhirnya asam laktat. 1.2. Metabolisme darah invitroUmur eritrosit dalam tubuh adalah 120 hari, sehingga setiap hari sekitar 1% eritrosit hancur dan diikuti pembentukan sel baru. Dalam darah invitro, seeperti dalam kantung darah, tidak ada keseimbangan antara produksi dan destruksi, sintesis dan pemecahan protein. Hanya ada destruksi tanpa ada produksi.Di samping itu kondisi-kondisi lainpun tidak sama, maka penghancuran terjadi lebih cepat. Sel darah memerlukan energi. Untuk mendapatkan energi perlu metabolisme yang memerlukan bahan-bahan serta oksigen. Dengan demikian tujuan penyimpanan darah secara invitro dengan proses yang khusus adalah untuk memperlambat proses penghancuran untuk mengimbangi ketiadaan proses peremajaan. Cara yang paling penting untuk penyimpanan darah invitro yaitu menyimpan darah pada suhu rendah (2 oC - 6 oC) sehingga metabolismenya diperlambat dan pemberian cadangan kalori yaitu dextrose.2. Syarat-syarat penyimpanan darah invitroCara penyimpanan darah invitroharus dapat harus dapat memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:1. Mempertahankan sel darah tetap hidup2. Mempertahankan sel darah tetap berfungsiHarus diperhatikan 2 faktor penting:1. Suhu simpan2. Pengawet/ pelindung.3. Antikoagulan dan cairan pengawet darah Dalam perkembangannya pengawet dipakai untuk menyimpan darah dalam bentuk cair, makin lama makin dilengkapi komposisinya dengan tujuan agar masa simpan darah invitro dapat diperpanjang.3.1. Pengertian Antikoagulan Dan Cairan PengawetAntikoagulan adalah zat yang mencegah terjadinya pembekuan darah. Antikoagulan yang digunakan untuk kepentingan transfusi adalah sitrat. Antikoagulan sitrat digunakan sebagai antikoagulan, karena mempertahankan darah tetap dalam keadaaan cair dengan mengikat kalsium (Ca2+) dalam darah, aman bagi manusia, efek samping keracunan terjadi apabila konsentrasi tinggi dengan gejala semutan sekitar mulut dan rasa tertekan pada diafragma akibat dari turunnya kadar kalsium (Ca2+) dalam darah. Netralisasi sitrat dengan memberikan kalsium glukonas 10% sebanyak 10 mL untuk dewasa dan 4-6 mL untuk bayi. Keracunan dapat terjadi pada keadaan transfusi banyak dan cepat, transfusi pada pasen gangguan hati, transfusi tukar pada bayi 5 mL/ unit. 3.2. Macam-macam antikoagulan dan cairan pengawetJenis- jenis antikoagulan dan pengawet darah dalam penyimpanan bentuk cair:1. Natrium Sitrat konsentrasi 3,4 -3,8%Merupakan antikoagulan yang paling sederhana, dimana hanya dapat mengawetkan darah pada 4oC selama 2-3 hari saja.2. ACD = Acid Citric DextroseDengan penambahan dekstrosa, mas simpan darah dapat diperpanjang menjadi 3 minggu (21 hari). Dekstrose merupakan bahan energi untuk sintesa senyawa Phosphat organik terutama difosfogliserat (DPG) dan Adenosin triphosphat (ATP).3. CPD = Citric Phosphate DextroseDengan penambahan senyawa phosphat, maka sel darah mendapat tambahan sumber energi, kondisi darah dalam larutan CPD umumnya lebih baik dari pada dalam larutan ACD, yaitu hemolisis yang terjadi lebih ringan, juga viabilitas sel post transfusi juga lebih baik karena fungsi transpor oksigen lebih baik. Jadi CPD merupakan penyempurnaan dari ACD. Masa simpan darah dalam larutan CPD adalah 28 hari. 4. CPD-A= Citric Phosphate Dextrose- AdeninDengan menambahkan 17 mg Adenin ke dalam komposisi larutan CPD, masa simpan darah dapat diperpanjang jadi 35 hari (5 minggu), ini lebih sempurna lagi, karena adenin jadi menambah kadar ATP darah simpan.3.3. Sistem AditifSistem aditif atau pengawet penting untuk menjaga daya hidup sel darah merah, umumnya terdiri dari glukosa (gula) dan adenosine triphosphat (ATP). Sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara ATP, glukosa dan pH. Sistem aditif yang umum digunakan adalah CPDA, larutan ini mengandung dektrose dan adenin yang bersama-sama membantu sel darah mempertahankan ATP selama penyimpanan, serta sitrat yang menjaga agar darah tidak menggumpal. Penyimpanan pada suhu antara 2 oC sampai 6 oC sangat penting untuk menjaga agar dekstrose tidak cepat habis.Penyimpanan darah dalam bentuk cair dan bekuCara Penyimpanan Darah:1. Penyimpanan dalam bentuk cair2. Penyimpanan dalam bentuk beku4.1. Penyimpanan dalam bentuk cairSuhu Simpan1. Komponen komponen darah mempunyai suhu simpan optimal yang berbeda-beda.2. Eritrosit dalam bentuk cair:Suhu optimal : 4 2 oCMetabolisme:1/40 x pada 37 oCSuhu maksimum menyimpan darah adalah 10 oC, di atas suhu tersebut perusakan eritrosit berlangsung cepat. Suhu 0 oC merusak, karena terjadi pembekuan air yang dapat merusak membran sel kecuali dengan proses tertentu. Suhu simpan komponen darah dalam bentuk cairSuhu Jenis Komponen4 oC 2 oC Darah LengkapDarah Merah Pekat (PRC)Plasma22 oC 2 oC Trombosit PekatLeukosit Pekat4.2. Penyimpanan dalam bentuk bekuTujuan penyimpanan darah dalam bentuk beku adalah untuk memperpanjang masa simpan darah invitro.Komponen darah yang bisa disimpan dalam bentuk beku di antaranya: eritrosit, trombosit, sel induk darah. Di samping itu Kriopresipitat dan FFP juga disimpan dalam bentuk beku. Penyimpanan beku trombosit dinilai kurang efisien karena kerusakan trombosit pada penyimpanan beku lebih dari 5%.Pelindung: Untuk menyimpan beku eritrosit, dipakai pelindung gliserol Dalam kadar yang kecil gliserol tidak toksik bagi tubuh. Untuk menyimpan beku sel induk darah dan trombosit dipakai DMSO (Dimetil Sulfoksida)Suhu Jenis Komponen-18 oC 30 oC Plasma Segar BekuKriopresipitat-85oC Darah Merah PekatSel induk darah (Stem cells)-196oC Sel induk darah (Stem cells)6.2. Lama simpan darah: bentuk cair/ bentuk beku1. Lama Simpan Darah Lengkap dalam bentuk cair berdasarkan Jenis Pengawet DarahPengawet Darah Lama simpanACD : Acid Citric Dextrose21 hariCPD : Citric Phosphate Dextrose21 hariCPD-A : Citric Phosphate Dextrose- Adenine35 hari2. Lama simpan: Eritrosit maupun sel induk darah dapat disimpan beku selama 3 tahun. Saat ini yang dilaksanakan di sini hanya penyimpanan beku kriopresipitat dan FFP. 6. Alat-alat dan melakukan cara penyimpanan darah invitro serta kondisi yang diperlukan7.1 Alat Penyimpanan Darah Darah sebaiknya disimpan dalam lemari es khusus untuk darah yang mampu menjaga suhunya antara 2-6 oC. Apabila tempat anda tidak memiliki lemari es khusus, dapat digunakan lemari es biasa dengan memperhatikan beberapa hal berikut:- pintu lemari es hanya boleh dibuka saat menyimpan dan mengeluarkan darah.- Penempatan darah harus sedemikian rupa sehingga terjadi sirkulasi udara di antara kantung-kantungnya. Kantung darah dapat diposisikan berdiri dalam keranjang atau mendatar di atas rak lemari es. - Jangan menyimpan darah pada pintu lemari es.Jangan menyimpan darah di dekat lemari pembeku (freezer)- Jangan menyimpan makanan dan minuman bersama darah. 7.2. Cara menyimpan darah: bentuk cair/beku,7.3. Tanda pada alat penyimpan darah, 7.4. Monitoring suhu, 7.5. Penggunaan dan perawatan alat yang baik,7. Tujuan, manfaat dan kendala penyimpanan darah dalam bentuk beku.Tujuan penyimpanan darah dalam bentuk beku adalah untuk memperpanjang masa simpan darah invitro.Kegunaan:Penyimpanan beku eritrosit, berguna untuk:1. Penyimpanan darah langka2. Menyimpan darah otologus3. Menyimpan persediaan darah di negara maju 4. Penyimpanan beku sel induk darah berguna untuk keperluan transplantasi sumsum tulangApabila ditemukan suhu penyimpanan tidak berada di antara 2oC sampai 6 oC, kemungkinan penyebabnya adalah:- Insulator kotak tersebut tidak bagus atau bocor, sehingga kotak harus diganti.- Kotak es yang ada tidak cukup banyak.- Kotak es yang ada kurang dingin atau belum membeku, sehingga lemari pembeku (freezer) perlu diperiksa.DISTRIBUSI DARAHPengambilan darah dari Lemari Penyimpanan- Sistem FIFO (First in first out)- Ambil golongan darah resipien yang ditetapkan.- Keadaan darah harus baik (tidak hemolisis, tidak berubah warna).- Kelengkapan dan kejelasan label kantong darah.3.4. Ketidaksesuaian golongan darah pada pemeriksaan ulang dengan pemeriksaan pendahuluan harus diinformasikan kepada bagian yang terkait dan harus diselesaikan/ dikonfirmasikan sebelum darah tersebut dikeluarkan untuk transfusi.3.5.Pemeriksaan Kecocokan darah Donor dan Darah Penderita (Reaksi Silang)Pemeriksaan uji silang serasi adalah suatu rangkaian prosedur yang diperlukan sebelum darah diberikan kepada resipien. Tujuan pemeriksaan ini untuk memastikan ada tidaknya aloantibodi pada darah resipien yang akan bereaksi dengan darah donor bila ditransfusikan atau sebaliknya.Walaupun golongan ABO dan Rhesus resipien dan donor telah diketahui, mutlak dilakukan uji silang serasi, karena masih dimungkinkan terjadinya reaksi transfusi. a. Spesimen donorDiambil dari potongan selang kantong darah donor.b. Pemeriksaan Golongan darah ABOGolongan darah ABO donor harus diperiksa ulang, walaupun darah tersebut sudah berlabel golongan darah yang sama dengan golongan darah pasen.c. Pemeriksaan golongan darah Rhesus (D)Bila resipien bergolongan Rhesus positip (D+), pemeriksaan ulang Rhesus (D) darah donor tidak dilakukan. Bila spesimmen bergolongan Rhesus negatip(D-), pemeriksaan ulang golongan Rhesus (D) dan faktor Du darah donor harus dilakukan. Hanya darah donor Rhesus negatip (D-), dengan faktor Du negatif yang dapat diberikan pada penderita golongan darah Rhesus negatif (D-).d. Ketidaksesuaian golongan darah donor pada pemeriksaan konfirmasi, harus dilaporkan pada bagian pemeriksaan pendahuluan dan bagian terkait. Hal ini harus diselesaikan dengan tuntas sebelum darah tersebut dikeluarkan untuk transfusi. 1. Uji Silang SerasiUji silang serasi adalah mereaksikan darah donor dengan darah resipien invitro.a. Reaksi silang dilakukan antara darah donor dan darah pasien yang sesuai golongan darah ABO dan Rhesus (D) nya.b. Reaksi silang Mayor dan MinorReaksi silang Mayor, Minor dan Auto kontrol harus dilakukan secara bersamaan dalam 3 (tiga) fase: Fase I, fase suhu kamar di dalam medium saline Fase II, fase inkubasi suhu 37oC di dalam medium Bovine Albumin 22%. Fase III, Fase Uji Antiglobulin.b.1 Uji Silang mayorDilakukan dengan cara mereaksikan serum pasien dengan sel darah merah donor. Tujuannya untuk memeriksa ketidakcocokkan karena adanya aloantibodi regular dan iregular dalam serum pasen terhadap antigen sel drah merah donor.b.2 Uji Silang MinorDilakukan dengan cara mereaksikan plasma donor dengan sel darah merah pasen. Tujuannya untuk memeriksa ketidakcocokkan karena adanya aloantibodi regular dan iregular dalam plasma donor terhadap antigen sel darah merah pasienb.3 Uji silang autokontrolDilakukan dengan cara mereaksikan serum pasien dengan sel darah merah resipien. Tujuannya untuk memeriksa ketidakcocokkan karena adanya aloantibodi regular dan iregular dalam serum pasen terhadap antigen sel darah merah pasen.2. Hasil Reaksi Silanga. Bila reaksi silang mayor, Minor, dan Auto kontrol fase I sampai fase III tidak menunjukkan reaksi hemolisis dan aglutinasi, darah donor tersebut diinterpretasikan kompatibel (cocok), dan darah dapat ditransfusikan.b. Bila reaksi silang mayor, Minor, dan Auto kontrol fase I sampai fase III menunjukkan adanya reaksi hemolisis dan aglutinasi, darah donor tersebut diinterpretasikan inkompatibel (tidak cocok), dan darah tidak dapat ditransfusikan.c. Bila reaksi silang inkompatibel pada minor, darah donor tidak dapat ditransfusikan. Pemeriksaan harus dilanjutkan dengan pemeriksaan Direct Coombs Test (DCT) dan uji saring aloantibodi.3. Kontrol negatip uji SilangHasil uji silang negatip harus dilanjutkan dengan penambahan Coombs Control Cells (CCC). Hasil penambahan CCC harus positip. Jika hasil tetap negatip dan dinyatakan invalid dan uji silang harus diulang kembali.4. Uji silang terhadap beberapa unit darah donora. Uji silang MayorUji Silang Mayor harus dilakukan dengan mereaksikan serum resipien dengan masing-.masing sel darah merah donor (tidak boleh di pool)b. Uji Silang MinorUji Silang minor harus dilakukan dengan mereaksikan masing-masing plasma donor dengan sel darah merah pasien (tidak boleh dipool).c. Uji Silang Auto kontrol darah pasenMereaksikan darah pasen dengann darah merah pasen.d. Uji silang Auto Pool Darah DonorMereaksikan plasma pool donor dengan pool sel darah merah donor. Darah donor dapat dipool maksimum 3 donor. e. Uji Silang antar Pool DonorMereaksikan plasma pool 1 donor dengan sel darah merah pool 2 donor. Uji silang antar pool donor dilakukan apabila jumlah donor minimal 6 orang.f. Uji silang transfusi tukar pada Bayi lahir dengan hemolitik (HDN).f.1 Uji silang pertama untuk Transfusi tukar (Exchange Transfusion pada bayi) dilakukan dengan mereaksikan serum bayi dengan sel darah merah donor.f.2 Lakukan uji direct Coombs Test terhadap sel darah merah bayi.f.3 Uji silang kedua untuk transfusi tukar. (Exchange Trnasfusion pada bayi) dilakukan dengan mereaksikan serum bayi dengan sel darah merah donor.5. Penanganan darah inkompatibelDarah inkompatibel adalah darah resipien yang pada uji silang serasi memberikan hasil ketidakcocokkan dengan darah donor, dengan demikian darah donor tidak dapat ditransfusikan sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk mencari penyebab inkompatibel.Apabila tidak mampu melakukan pemeriksaan lanjutan, UTDRS harus merujuk ke UTD yang mampu melakukan pemeriksaan lanjutan.Hal-hal yang dapat menyebabkan reaksi inkompatibel antara lain:1) Kesalahan dalam menetapkan golongan darah Kesalahan sering terjadi dalam pemeriksaan golongan darah dengan hasil positip atau negatip palsu, karena:a. Teknik kerja yang tidak memenuhi PKSb. Kondisi reagensia dan sel uji ABO yang tidak memenuhi persyaratanc. Masalah pada kondisi sel darah merah spesimen, yang didapat dari resipien dengan kondisi: pasca transfusi darah atau transplantasi sumsum tulang Antigen lemah, misalnya: subgrup lemah dari antigen A dan Acquired B (misalnya pada Ca colon, Ca paru, dll). Penyakit Leukemia atau penyakit keganasan yang lain. Konsentrasi serum protein yang tidak normal, misalnya: infus makromolekul, multipel myeloma. Konsentrasi substansi A dan B yang tinggi dalam serum. Antibodi yang reaktif pada suhu dingin.d. Masalah pada kondisi serum spesimen, yang didapat dari resipien dengan kondisi:- gumpalan fibrin- Konsentrasi protein yang abnormal misalnya: formasi Rouleaux, ratio serum protein, makromolekul plasma expander. - Terdapat antibodi selain anti-A dan anti-B.- Bahan pengencer sebagai pengawet sel A dan B mengandung antibodi.- Kadar imunoglobulin yang rendah.- Darah bayi usia < 4-6 bulan (tidak terlihat serum typing).- Titer komplemen yang tinggi pada Anti-A dan anti-B - Transplantasi dengan ABO berbeda.Pemeriksaan lanjutan pada ketidakcocokan golongan darah ABO:1. Periksa ulang dengan memakai sampel darah yang baru. Serum harus mengandung komplemen, sehingga antibodi yang mengikat komplemen dapat terdeteksi.2. Lakukan pemeriksaan darah dengan teknik pre warmed (pemanasan 37C), untuk kasus Auto Immune Haemolytic Anaemia (AIHA) tipe dingin.3. Lakukan pemeriksaan Direct Coombs Test (DCT).6. Kesalahan pada uji silang serasi. Kesulitan-kesulitan sering terjadi pada uji silang serasi.Untuk mendapat hasil uji silang yang sempurna, harus dilakukan 3 fase:Fase 1 : Fase suhu kamar di dalam medium salin. Fase ini dapat mendeteksi:Antibodi komplit yang bersifat IgM (Antibodi dingin),misalnya:- Ketidakcocokkan pada golongan darah ABO.- Adanya antibodi komplit, seperti: anti M, anti Lewis, anti-N, anti P-1, anti-A1, anti-H, anti-I.Fase II: Fase inkubasi 37oC di dalam medium Bovine albuminFase ini akan dapat mendeteksi beberapa antibody sistem Rhesus, seperti: anti D, anti-E, anti-c, dan antibodi lainnya seperti anti-Lewis.Pada fase ini antibodi inkomplit dapat mengikat sel darah merah sehingga pada fase III dengan bantuan penambahan Coombs serum terjadi reaksi positip. Antibodi inkomplit adalah anti-D, anti-E, anti-e, anti-C, anti-c, anti-Duffy, anti-Kell, anti-Kidd, anti-S, dan lain-lain.Fase III: Fase Uji AntiglobulinSemua antibodi inkomplit yang terikat pada sel darah merah di fase II akan beraglutinasi (positip) setelah penambahan Coombs serum.Uji silang dapat memberikan hasil negatif palsu, oleh karena itu:1. NaCl 0,9% (saline) harus bersih, jernih, tidak berwarna dan tidak terkontaminasi dengan serum.2. Suhu inkubator harus 37oC.3. Waktu inkubasi harus tepat.4. Pencucian sel darah merah harus bersih.5. Hasil negatip harus dikontrol dengan menggunakan Coombs Control Cells.Uji silang dapat memberikan hasil positip (inkompatibel), karena:1. Antibodi inkomplit2. Autoantibodi dalam serum pasen3. Antibodi yang tidak termasuk dalam sistem golongan darah4. Tidak ditemukannya kelainan immunolodi dalam serum pasen.Langkah lanjutan bila didapatkan hasil darah inkompatibel:1. Inkompatibel pada MayorDarah donor tidak boleh diberikan pada pasen. Lakukan pemeriksaan lanjutan Skrining dan Identifikasi Antibodi terhadap darah pasen. Bila didapatkan irregular aloantibodi yang spesifik pada serum pasen, maka dapat dicarikan darah donor yang tidak melawan antibodi yang ada pada pasen.2. Inkompatibel pada MinorDalam keadaan darurat pasen dapat diberikan darah donor berupa Packed Red Cells (sel darah merah pekat), bila uji silang mayor negatip.3. Pada pasien penderita Auti Immune Hemolityc Anemia (AIHA) type hangat, hasil uji silang serasi selalu inkompatibel.Dalam keadaan mendesak dapat diberikan darah donor yang hasil reaksi Uji Silang Serasinya inkompatibel pada mayor dan minor yang hasil reaksinya lebih lemah dibandingkan reaksi sel darah merah pasien (auto kontrol). Dalam pemberian transfusi harus berhati-hati, karena ada reaksi aloantibodi yang tidak terdeteksi dalam pemeriksaan skrining dan identifikasi antibodi. Oleh karena itu pemberian transfusi harus di bawah pengawasan dokter. Kadar Hb pasien pasca transfusi tidak boleh melebihi 8 g/dL.4. Pada pasen penderita AIHA type dingin, transfusi umumnya tidak diperlukan. Dalam keadaan mendesak transfusi dapat diberikan, dengan cara : darah sebelum ditransfusi dihangatkan terlebih dahulu, agar sel darah merah donor tidak disensitisasi atau dirusak oleh auto antibodi penderita. Pemberian transfusi harus dibawah pengawasan dokter. Washed Red Cell tidak dianjurkan, karena komplemen dalam darah donor sudah tidak aktif lagi setelah penambahan stabilisator ACD-ARingkasan 1. Setiap orang dewasa sehat yang memenuhi syarat dapat menyumbangkan darahnya.2. Darah sebaiknya dipisahkan menjadi komponen-komponen darah.3. Pemberian komponen darah lebih bermanfaat bagi semua (Pasien, UTD dan donor darah).4. Untuk menjaga kualitas darah, petugas harus memakai metode rantai dingin secara benar, baik dengan metoda sederhana maupun metoda yang kompleks. Daftar PustakaModul 4, Buku Pedoman Pelayanan Transfusi Darah SEROLOGI GOLONGAN DARAHDAFTAR ISTILAHAglutinasi : Perlengketan serentak dari se-sel darah merahAntibodi : Suatu protein pelindung yang dibuat oleh respon imun pada setiap individu yang distimulasi oleh protein asing. Ia dapat mengenali antigen dari sel-sel darah merah asing, dan bisa berakibat aglutinasi invivo, serta selanjutnya terjadi hemolisisAntibodi yang timbul secara alamiah : Suatu antibodi yang ditemui dalam aliran darah tanpa rangsangan suatu antigen manapun yang dikenal.Antigen : Setiap zat yang dikenali sebagai benda-asing oleh tubuh, sehingga terjadi stimulasi sistem imun untuk menimbulkan respon terhadapnya.Antiglobulin reagen (AHG) : Suatu reagen pengelompok darah yang bereaksi spesifik dengan globulin manusia.Direk antiglobulin test (DAT) : Suatu test yang digunakan untuk mencari adanya globulin manusia pada permukaan sel-sel yang telah disensitasiFenotip : Efek yang terlihat dari gen-gen yang diturunkan; misalnya golongan darah itu sendiri.Gen : Unit dasar dari keturunan yang dibawa oleh kromosomGenotip : Gen-gen yang diturunkan dari tiap orang tua yang berada dalam kromosomHemolisis : Pecahnya (lisis) dari dinding sel-sel darah merah yang akan melepaskan isinya: haem dan globin. Hemolisis merupakan akibat dari reaksi antara antibodi-hemolitik dan antigen-spesifik sel darah merahnya, bilamana terdapat komplemen.Heterozigot : Suatu keadaan dimana allel gen yang tidak identik membawa kromosom yang samaHomozigot : Keadaan dimana dua allel gen identik membawa kromosom yang sama.Imunoglobulin : Suatu molekul antibodi yang dibuat oleh sel-sel plasma sebagai respon terhadap adanya antigenInvitro : Suatu reaksi yang terjadi diluar tubuh, misalnya reaksi dalam tabung percobaan.Invivo : Suatu reaksi yang terjadi didalam tubuh, contohnya pada anemia hemolitik autoimunIndirek AntiglobulinTest (IAT) : Suatu cara aglutinasi darah ditabung, biasa disebut sebagai test Coombs, dimana antibodi-antibodi yang tidak mampu secara langsung mengaglutinasi dapat terlihat dengan menggabungkannya kepada reseptor-reseptor sel darah merah dengan cara menguji terhadap serum antiglobulin.Komplemen : Suatu protein yang ada dalam serum manusia normal. Ia seringkali terlibat dengan reaksi-reaksi grup darah, dan kelainan-kelainan imunologi.Kromosom : Suatu bentuk yang seperti jalinan yang membawa gen. Dia ada dalam inti sel tubuh.Low Ionic Strength Solution (LISS) : Titer dari kebanyakan grup antibodi darah diperkuat jika kekuatan ion dari larutan garam faali diturunkan dari kekuatan normalnya menjadi 0.2% larutan garam faali didalam larutan 7% glukosa. Larutan garam faali dengan kekuatan ion yang rendah saat ini telah tersedia secara komersial.Plasma : Bagian cair dari darah, sebagai wahana sel-sel dan zat-zat lainnya seperti protein-protein, faktor-faktor pembekuan dan zat-zat kimia.Serum grouping : Suatu test untuk mencari antibodi-antibodi ABO didalam serum atau plasmaSekretor : Orang yang memiliki gen sekretor yang dominan, dan membuat zat spesifik golongan darah didalam sejumlah cairan badannya.Sel yang tersensitisasi : Suatu sel yang diselubungi oleh antibodi, tetapi bukan teraglutinasiSerum : Cairan disekeliling sel-sel darah merah yang dibiarkan membekuTest antiglobulin : Suatu test yang memakai reagen antiglobulin untuk mengetahui keberadaan globulin manusia pada sel-sel darah merah yang telah disensitisasiUji silang serasiSuatu istilah yang digunakan untuk menguji serum pasien terhadap sel-sel darah donor, dan serum donor terhadap sel-sel darah merah psien, sebelum dilakukan transfusi.PEMERIKSAAN PRE TRANSFUSITujuan pemeriksaan pretransfusi adalah memilih darah atau komponen darah yang kompatibel, sehingga dapat menyelamatkan jiwa seseorang dengan tidak merusak sel darah merah resipien atau merugikan resipien.Prosedur permintaan darahBila memerlukan darah untuk transfusi, maka sekitar 5-10 ml darah resipien diambil dan dimasukkan kedalam tabung kering untuk memastikan serum yang cukup banyak untuk melakukan uji silang serasi.Sampel darah harus diberi pengenal yang jelas dengan nama lengkap pasien, nomor registrasi rumah sakit serta nama bangsal, kemudian dikirim secepatnya ke laboratorium bersamaan dengan formulir permintaan darah lengkap.Formulir permintaan darahSebaiknya disertai keterangan tentang pasien, dan harus ditandatangani oleh dokter yang merawat pasien. Formulir permintaan darah harus berisikan informasi sebagai berikut :1. Tanggal permintaan2. Nama lengkap resipien3. Tanggal lahir atau usia 4. Jenis kelamin 5. Nomor registrasi rumah sakit6. Ruang rawat / bangsal7. Alamat resipien8. Diagnosis resipien9. Golongan darah bila sudah diketahui10. Keberadaan setiap antibodi, bila sudah diketahui11. Riwayat transfusi sebelumnya12. Riwayat reaksi transfusi sebelumnya, bila ada13. Jumlah dan jenis darah atau produk darah yang dibutuhkan14. Tanggal dan waktu darah dibutuhkan15. Tanda tangan dokter yang meminta darahContoh darahPengambilan contoh darah resipien dengan pemberian label yang benar dari resipien yang akan ditransfusikan merupakan hal yang kritis untuk keselamatan transfusi darah.Petugas yang mengambil contoh darah harus mengidentifikasi resipien dengan membandingkan informasi yang ada didalam formulir permintaan darah dengan informasi pada tanda pengenal resipien yang ada di rumah sakit tersebut.Keadaan contoh darahUntuk pemeriksaan pretransfusi dapat digunakan serum atau plasma. Darah yang hemolisis tidak dapat digunakan. Hemoglobin yang bebas dalam serum dapat menutupi hemolisis yang diakibatkan oleh antibodi.Usia contoh darahUji silang serasi harus dilakukan dengan contoh darah yang diambil dalam waktu