Pedoman KKN 2014 25 Mei 2014, Siap Cetak
-
Upload
anggoro-adi-sucipto -
Category
Documents
-
view
175 -
download
1
description
Transcript of Pedoman KKN 2014 25 Mei 2014, Siap Cetak
-
1
1
BUKU PEDOMAN
KULIAH KERJA NYATA
Disusun Oleh :
Tim Pengelola KKN Unesa
Tahun 2014
Diterbitkan oleh: LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2014 Lay out : Moch. Suyanto
-
1
1
KATA PENGANTAR
KKN mempunyai arti tersendiri bagi perkembangan kurikulum
perguruan tinggi. Wujud nyata Tri Darma Perguruan Tinggi adalah
kegiatan Kuliah Kerja Nyata. Sebagai kegiatan pendidikan, melalui KKN
mahasiswa diperkenalkan secara langsung dengan masyarakat dan
permasalahannya serta dengan cara kerja antar sektor atau interdisipliner.
Berkaitan dengan pengamatan dan penganalisaan, mahasiswa diajak
untuk menelaah dan merumuskan permasalahan yang kompleks,
menelaah potensi-potensi dan kelemahan-kelemahan dalam masyarakat.
Mahasiswa Unesa sebagai insan intelektual berasal dari
masyarakat, maka secara otomatis akan kembali ke masyarakat, dan
belajar menjadi masyarakat. Sehingga pertemuan antara mahasiswa
dengan masyarakat sebagai sasaran program KKN adalah terjalin saling
tukar pengetahuan pada lingkup kehidupan sosial masyarakat.
Dengan diterbitkannya Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata (KKN)
ini bertujuan untuk memandu mahasiswa sebagai pelaksana KKN untuk
membantu mempermudah mahasiswa dalam menjalankan tugasnya, dan
mencapai hasil sesuai dengan yang direncana.
Akhirnya kami mengucapkan selamat bekerja kepada mahasiswa
pelaksana KKN dan kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
pendukung terkait dengan pelaksanaan KKN.
Surabaya , 21 Mei 2013
iii ii
-
1
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN
A. Landasan Dasar B. Dasar Kuliah Kerja Nyata C. Tujuan Kuliah Kerja Nyata D. Sasaran Kuliah Kerja Nyata E. Program Bidang Garapan F. Tahap pelaksanaan
BAB II KKN TEMATIK POSDAYA BAB III STRATEGI PELAKSANAAN KKN DI LOKASI KKN
A. Peta Konsep Pelaksanaan KKN B. Pemilihan Lokasi
BAB IV EVALUASI DAN PENILAIAN KKN BAB V TATA TERTIB KULIAH KERJA NYATA (KKN) DAFTAR PUSTAKA Lampiran:
1. Sistematika proposal 2. Sistematika penyusunan laporan 3. Daftar DPL KKN
BAB I PENDAHULUAN
A. Landasan Dasar
Kuliah Kerja Nyata lahir dari kesadaran mahasiswa dalam ikut berpartisipasi dalam pembangunan bangsa dan Negara. Mahasiswa sebagai calon sarjana dapat bekerja dengan memanfaatkan sebagian waktu belajarnya di luar ruang kuliah, laboratorium dan perpustakaan untuk bekerja di lapangan. Kegiatan ini mulai dilaksanakan pada tahun akademik 1971/1972 yang disebut dengan Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat.
Kegiatan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat ini dimaksudkan agar mahasiswa bekerja di desa dalam jangka waktu tertentu, tinggal dan bekerja membantu masyarakat pedesaan untuk memecahkan persoalan pembangunan sebagai bagian dari kurikulum perguruan tinggi. Pada perkembangan berikutnya dengan memperhatikan berbagai masukan, kegiatan Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat berubah menjadi Kuliah Kerja Nyata.
Pelaksanaan KKN di lapangan merupakan wujud aplikasi dari Tri Dharma Perguruan tinggi yang mengandung unsur pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Ketiga unsur tersebut dilaksanakan oleh perguruan tinggi salin berkaitan antara yang satu dengan lainnya. Hal ini mengingat kedudukan perguruan tinggi di tengah-tengah masyarakat sebagai sentral dan merupakan bagian integral dari system pendidikan nasional.
Berdasarkan masa pelaksanaan mulai dari tahun 1971/1972 sampai dengan tahun 2011/2012, Kuliah Kerja Nyata Univeritas Negeri Surabaya terjadi transformasi perubahan model antara lain: masa sebelum reformasi, masa transisi, dan masa reformasi.
Model KKN masa sebelum reformasi, program kegiatan lapangan bidang garapannya yang banyak dilaksanakan dalam bentuk fisik dan non fisik. Kegiatan fisik antara lain: membangun jembatan, tugu atau gapuro,
iv 1
-
1
1
jalan, MCK, dan lain-lain. Untuk kegiatan non fisik antara lain: pelatihan boga bagi ibu-ibu PKK, bimbingan belajar untuk siswa, dan lain-lain.
Model KKN masa transisi terjadi pada tahun 1997-1998, pelaksanaan KKN yang terjadi bersamaan dengan gejolak politik reformasi, seluruh wilayah daerah juga terjadi kegoncangan termasuk daerah binaan KKN Unesa, adapun kegiatannya dalam bentuk Bhakti Sosial (Baksos).
Model KKN masa reformasi diawali tahun 1999, pelaksanaan KKN mulai menyesuaikan model yang berbeda dari pelaksanaan sebelumnya dan prioritas program bidang garapannya meliputi program life skill berbasis kearifan lokal. Dengan adanya reformasi, nampaknya pembangunan infrastruktur di pelosok-pelosok wilayah desa beralih pada otonomi daerah. Sehingga perkembangan sosial masyarakat juga ikut berkembang mengikuti situasi dan kondisi kebijakan pemerintah dimasa reformasi.
B. Dasar Kuliah Kerja Nyata
KKN sebagai salah satu unsur dari kurikulum pilihan Universitas Negeri
Surabaya dilakukan dan ditetapkan berdasarkan atas : 1. UU. No. 20 Th. 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. PP. Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.15 Tahun 2010 tentang
percepatan penanggulan kemiskinan . 4. Dirjen Dikti, Buku Pedoman Pelaksanaan Pengabdian pada Masyarakat
Edisi IX Tahun 2010. 5. Bentuk pengabdian pada masyarakat bagi mahasiswa diwadahi oleh
LPM Unesa dalam wujud Kuliah Kerja Nyata (KKN).
C. Tujuan Kuliah Kerja Nyata Tujuan dari Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Surabaya sebagai
berikut: 1. menghasilkan lulusan sarjana sebagai penerus pembangunan yang lebih
menghayati masalah yang sangat kompleks yang dihadapi oleh
masyarakat dalam pembangunan, dan belajar menanggulangi masalah-masalah tersebut secara pragmatis dan interdisipliner.
2. membantu dan mendampingi masyarakat memanfaatkan pontensi sumber daya alam (SDA) lokal dan sumberdaya manusia (SDM.
3. membantu percepatan terwujudnya calon sarjana yang mandiri, dan sadar terhadap masalah-masalah di sekitar lingkungan.
4. untuk lebih mendekatkan Lembaga Pendidikan Tinggi pada masyarakat dan lebih mendekatkan/menyesuaikan diri dengan tuntutan pembangunan.
5. membantu Pemerintah dalam mempercepat gerak pembangunan dan mempersiapkan kader-kader pembangunan, di pedesaan/ kelurahan.
6. mengembangkan kerjasama antar disiplin ilmu.
D. Sasaran Kuliah Kerja Nyata 1. Mahasiswa
a. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang b. Cara berfikir dan bekerja interdisiplin atau lintas sektoral. c. Kegunaan hasil pendidikannya bagi pembangunan dan pengem-
bangan daerah pedesaan/kelurahan pada khususnya. d. Mengetahui kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat dalam
pembangunan serta konteks keseluruhan masalah pembangunan pengembangan daerah pedesaan, maupun masalah perkotaan.
e. Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam setiap penelaahan dan pemecahan masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis ilmiah, khususnya pemberdayaan masyarakat pedesaan/perkotaan.
f. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan program-program pengembangan dan pembangunan desa/kota.
g. Membina mahasiswa agar menjadi seorang inovator, motivator dan problem solver.
h. Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa sebagai kader pembangunan yang berwawasan luas di samping diharapkan terbentuknya sikap dan rasa cinta serta tanggung jawab
2 3
-
1
1
terhadap kemajuan masyarakat, sehingga kelak setelah menjadi sarjana sanggup ditempatkan di mana saja.
2. Perguruan Tinggi (Universitas Negeri Surabaya)
a. Universitas Negeri Surabaya akan lebih mantap dalam pengisian ilmu atau pendidikan kepada mahasiswa, dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat, dengan demikian kurikulum Perguruan Tinggi dapat disesuaikan dengan tuntutan pembangunan.
b. Tenaga pengajar memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai contoh dalam proses pendidikan.
c. Mempercepat dan meningkatkan kerjasama antara Universitas Negeri Surabaya sebagai pusat ilmu dan teknologi dengan instansi-instansi, dinas-dinas atau lembaga terkait lainnya dalam melaksanakan pembangunan.
d. Ilmu yang dikembangkan di Universitas Negeri Surabaya akan lebih terasa faedahnya dalam pengarahan berbagai
3. Masyarakat
a. Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran untuk merencanakan serta melaksanakan proyek pembangunan, serta menggalakkan usaha pemberdayaan masyarakat kecil di pedesaan/perkotaan.
b. Cara berfikir, bersikap dan bertindak akan lebih ditingkatkan dan sesuai dengan program pembangunan.
c. Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan. d. Terbentuknya kader-kader pembangunan di dalam masyarakat
sehingga terjamin terbentuknya panerus-penerus pembangunan.
E. Program Bidang Garapan Kerjasama antara Universitas Negeri Surabaya dengan Yayasan
Damandiri tentang Program Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Posdaya telah disepakati bersama dalam Naskah Kesepahaman (Memorandum of Undestanding) antara Rektor Unesa
Prof. Dr. Muchlas Samani, M.Pd. dengan Ketua Yayasan Damandiri Prof. Dr. Haryono Suyono pada tanggal 24 Juli 2011 di Surabaya.
Konsep dasar pelaksanaan KKN Tematik Posdaya merupakan share program antara Universitas Negeri Surabaya dalam hal ini dilaksanakan oleh LPPM Unesa dengan Yayasan DAMANDIRI.
Share program yang ditawarkan oleh Yayasan DAMANDIRI dalam bentuk program KKN Tematik Posdaya mempunyai kesamaan visi dan misi dengan program yang ada pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Surabaya.
Meningkatkan potensi dan membantu memecahkan permasalahan di masyarakat berorientasi pada fungsi keluarga atau sasaran Human Development untuk menghasilkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) yang tinggi.
Mahasiswa adalah insan akademik yang mempunyai wawasan inteletual, merupakan gerasi muda harapan bangsa dan sudah selayaknya mahasiswa harus kembali lagi hidup dan mengamalkan ilmu-ilmiahnya di tengah-tengah masyarakat. Sehingga pada pelaksanaan KKN Posdaya nantinya banyak didominasi oleh aktivitas dan kreatifitas mahasiswa.
Ruang lingkup bidang garapan KKN Tematik Posdaya Unesa sebagai berikut:
1. Program Bidang Kesehatan
Posdaya bidang Kesehatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat agar peduli terhadap kondisi kesehatan keluarga mulai usia Balita sampai dengan usia lanjut. Program-program pilihan yang berhubungan dengan peningkatan kesehatan antara lain: a. Posyandu Gizi Balita, b. Posbindu lansia (Pos Binaan Terpadu bagi Lanjut Usia), c. Layanan Donor Darah, d. Sunatan masal e. Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), f. Pemeriksaan gula darah dan asam urat, pemeriksaan anemia,
pengadaan obat murah,
4 5
-
1
1
g. Olahraga: membentuk kelompok voli, senam jantung sehat, senam erobik, dll.
Stakeholder pendukung untuk diajak kerjasama antara lain: Dinkes dan BKKBN, atau pihak swasta yang peduli, atau nara sumber lain yang menguasai materi tentang kesehatan.
2. Program Bidang Pendidikan
Posdaya bidang Pendidikan ini bertujuan untuk meningkatkan pendidikan keluarga, terutama bagi anak usia dini, dan juga memberikan pendampingan terhadap para orang tua dalam membina anaknya. Program-program pilihan yang berhubungan dengan peningkatan pendidikan antara lain: a. Pembinaan cara belajar bagi kelompok siswa yang mengalami
kesulitan belajar (Bimbel: bimbingan belajar); b. Pengadaan rumah Bacaan atau perpustakaan; c. Pelatihan proses belajar mengajar untuk anak usia dini bagi guru
PAUD, d. Pendampingan keaksaraan fungsional bagi warga belajar (WB) buta
aksara, Stakeholder pendukung untuk diajak kerjasama antara lain: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, atau pihak swasta yang peduli, atau nara sumber lain yang menguasai di bidang peningkatan pendidikan.
3. Program Bidang Ekonomi
Posdaya bidang ekonomi sasaran yang paling utama adalah kelompok ibu-ibu, kelompok Karang Taruna, dan Kelompok Tani. Program-program pilihan yang berhubungan dengan peningkatan ekonomi antara lain: a. Pelatihan dan pendampingan usaha produksi kripik ontong pisang. b. dan lain-lain yang berhubungan dengan kegiatan peningkatan
ekonomi keluarga. c. Pelatihan dan pendampingan wirausaha service sepeda motor.
Stakeholder pendukung untuk diajak kerjasama antara lain: Dinas Koperasi setempat, atau pihak swasta yang peduli, atau nara sumber lain yang menguasai di bidang peningkatan ekonomi.
4. Program Bidang Lingkungan Program bidang lingkungan, bertujuan untuk peduli pada SDA di
sekitar permukiman agar dimanfaatkan dan dipelihara supaya tetap bersih dan sehat, serta bernilai usaha. Program-program pilihan yang berhubungan dengan peningkatan Bidang Lingkungan antara lain: a. Pengelolaan sampah menjadi kompos, limbah plastik menjadi produk
kerajinan dan seni, b. Pemanfaatan lahan tidur untuk usaha ternak lele, dan hidroponik. c. Pembuatan rumah kompos
Stakeholder pendukung untuk diajak kerjasama antara lain: Badan Lingkungan Hidup (BLH) setempat, atau pihak swasta yang peduli, atau nara sumber lain yang menguasai di bidang peningkatan SDA.
F. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan KKN dilakukan dalam beberapa tahapan antara lain:
1. Tahap pra KKN a. Survey lokasi KKN oleh Tim Pengelola KKN Unesa b. Perijinan di Pemerintah Kabupaten, Kecamatan, dan Desa. c. Perkrutan mahasiswa peserta KKN d. Pembagian lokasi KKN berdasarkan kelompok mahasiswa peserta
KKN e. Penyusunan Buku Pedoman dan Buku Materi
2. Tahap Pendidikan dan Pelatihan
Keberhasilan pelaksanaan KKN di lapangan sangat ditentukan oleh kecermatan persiapan sebelum mahasiswa ditempatkan di desa. Pendidikan dan Pelatihan merupakan salah satu kegiatan dalam mempersiapkan mahasiswa sebelum terjun ke desa. Setiap mahasiswa
7 6
-
1
1
yang hendak melaksanakan KKN terlebih dahulu dibekali dengan pengetahuan-pengetahuan serta keterampilan yang sesuai dengan kearifan lokal desa yang akan ditempati KKN.
Tahap Pendididkan dan Pelatihan antara lain sebagai berikut: a. Bimbingan mahasiswa KKN dilakukan di bangku kuliah dilaksanakan
oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dengan menggunakan buku sumber : (1) Pedoman Pelaksanaan KKN Unesa; (2) Buku Materi yang relevan dengan tema KKN yang akan diterapkan.
b. Observasi lokasi KKN oleh DPL c. Test Pendidikan dan Pelatihan d. Penyusunan proposal tema unggulan dari hasil survey e. Proposal ditandatangani oleh Koordinator Desa (Ketua Kelompok)
diketahui oleh Ketua KKN, dan disyahkan oleh Kepala LPPM Unesa. Tujuan Pendidikan dan Pelatihan merupakan upaya untuk
mempersiapkan mahasiswa agar dapat melaksanakan KKN di lapangan dengan baik dan benar sehingga pelaksanaan KKN dapat mencapai tujuannya. Dengan demikian melalui pendidikan dan pelatihan, akan terjadi perubahan sikap, pengetahuan dan keterampilan mahasiswa agar sesuai dengan yang dibutuhkan selama pelaksanaan KKN berlangsung. Tujuan yang hendak dicapai dalam pendidikan dan pelatihan adalah agar mahasiswa dapat: a. memahami dan menghayati falsafah, arti, maksud, dan tujuan
program KKN. b. memiliki pengetahuan untuk memahami, menghayati serta
meningkatkan kepekaan terhadap berbagai masalah pembangunan serta membantu memikirkan solusinya.
c. Memiliki pengetahuan dan keterampilan praktis yang dibutuhkan untuk bekerja dengan masyarakat di lokasi KKN.
d. Memperoleh petunjuk untuk dapat bersikap dan bekerja dalam kelompk secara interdisipliner dan linter sektoral, dalam rnagka penyelesaian tugas bersama di lapangan.
e. Memperoleh informasi tentang kondisi, potensi, dan permasalahan baik fisik, sosial, maupun ekonomi dalam rangka kegiatan lapangan.
3. Tahap kegiatan lapangan Program mahasiswa KKN dikelompokkan menjadi 3 macam
program, yaitu:
a. Program Pokok (sesuai dengan tema unggulan). Program Pokok adalah program mengacuh pada tema unggulan dengan ruang lingkup wilayah desa yang harus dilaksanakan oleh Tim Kelompok Mahasiswa (TKM-KKN) dan bertanggungjawab penuh atas program tersebut baik secara ilmiah maupun operasional. Volume persentase dalam pelaksanaan pekerjaan sebesar 60% dari seluruh waktu yang tersedia. Contoh tema unggulan: Rumah Sampah solusi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
b. Program Pokok Tambahan (di luar bidang ilmu dan tema). Program Pokok Tambahan adalah program yang menjadi tanggung jawab TKM-KKN, di luar bidang ilmu dan temanya. Hal ini karena ada mahasiswa yang mempunyai ilmu dan ketrampilan tambahan di luar bidang ilmu dan tema. Ruang lingkup pelaksanaan program meliputi wilayah dusun. Volume persentase dalam pelaksanaan pekerjaan sebesar 25% dari seluruh waktu yang tersedia. Contoh program ini adalah
Mahasiswa Sendrastasik mengadakan Pelatihan tari bagi remaja putri,
Mahasiswa Teknik Mesin mengadakan Pelatihan service sepeda motor bagi Karang taruna.
c. Program Bantu (disebut Nondisipliner) Yaitu program kerja yang harus dikerjakan oleh setiap mahasiswa KKN yang bersifat hanya membantu dan berparsipasi dengan masyarakat, tetapi secara ilmiah tidak terkait dalam pola kerja
9 8
-
1
1
interdisipliner. Volume persentase dalam pelaksanaan pekerjaan sebesar 15% dari seluruh waktu yang tersedia Misalnya kerja bersama dalam gotong-royong pengerasan jalan (semua bidang kegiatan mahasiswa membantu mengumpulkan batu dan meratakan jalan bersama-sama).
BAB II KKN TEMATIK POSDAYA
A. Latar Belakang
Perguruan Tinggi Unesa (Universitas Negeri Surabaya) merupakan satu institusi yang memiliki peran dan fungsi sebagai pengembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi, dan Seni (Ipteks).
Oleh karena itu, perspektif pengembangan Ipteks dalam pemberdayaan dan pembelajaran masyarakat bertujuan untuk menopang perubahan sosial dan kembali menempatkannya dalam percepatan pencapaian indicator tujuan pembangunan millennium atau Mellenium Development Goals (MDGs), yakni delapan sasaran atau tujuan yang telah disetujui untuk diupayakan agar tercapai pada tahun 2015 oleh seluruh anggota PBB yang berjumlah 191 negara (Sidang Umum PBB di New York, 2005). Delapan sasaran tersebut adalah: 1. Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang parah. 2. Pencapaian pendidikan dasar secara universal. 3. Mengembangkan kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan. 4. Mengurangi tingkat kematian anak. 5. Meningkatkan kesehatan ibu. 6. Perlawanan terhadap HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya. 7. Menjamin berkelanjutan pembangunan lingkungan. 8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.
Berdasakan Instruksi Presiden RI No.3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan yakni, Pembangunan Nasional diarahkan pada tiga konsentrasi yang meliputi: Pertama, pro rakyat dalam membentuk penanggulangan kemiskinan berbasis keluarga, pemberdayaan masyarakat dan usaha miro dan kecil, Kedua: keadilan untuk semua meliputi keadilan untuk anak, perempuan, ketenagakerjaan, hokum serta kelompok miskin dan termarginal; Ketiga, pencapaian tujuan millennium dengan delapan sasaran MDGs, terutama pengentasan kemiskinan.
11 10
-
1
1
B. Posdaya
1. Pengertian KKN Tematik Posdaya Kegiatan KKN tematik Posdaya dilaksanakan secara ilmiah,
sistematis dengan menempatkan penduduk dan keluarga sebagai titik sentral pembangunan, serta berkesinambungan. Selanjutnya, KKN tematik Posdaya diarahkan dengan tujuan memperkuat kemampuan keluarga dan masyarakat secara mandiri.
Posdaya adalah suatu lembaga masyarakat yang berfungsi atau dapat dimanfaatkan sebagai forum silaturahmi, advokasi, komunikasi, edukasi dan wadah kegiatan penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu yang dilaksanakan dari, oleh dan untuk keluarga dan masyarakat.
KKN Posdaya merupakan salah satu jenis KKN tematik yang bertujuan membentuk, membina, dan mengembangkan Posdaya sebagai terobosan baru dalam pemberdayaan masyarakat, melalui pemanfaatan potensi SDM dan SDA lokal.
Posdaya adalah singkatan dari Pos Pemberdayaan Keluarga. Kelompok Posdaya identik dengan kelompok kerja, hanya saja kalau kelompok Posdaya di breakdown menjadi tema sehingga KKN Tematik Posdaya yang mempunyai program meliputi 5 bidang garapan yaitu bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang ekonomi, bidang lingkungan hidup, dan agama dan budaya.
2. Tujuan dari pembentukan struktur Posdaya
Tujuannya antara lain: a. membuat sistem pemetaan wilayah binaan KKN agar mudah
ditindaklanjuti baik melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh Dosen Unesa atau pihak pemerintah terkait dengan model kerjasama.
b. penuntasan permasalahan sampai pada lingkup keluarga. c. membina masyarakat dari berbagai segmen status sosial, mulai dari
anak usia dini, remaja, dewasa sampai dengan lanjut usia (lansia).
C. Strategi pembentukan Struktur Posdaya Terkait dengan target pembentukan posdaya, setiap kelompok
diwajibkan membentuk 3 posdaya, jadi apabila di desa ada 2 kelompok maka dalam 1 desa terdapat 6 Posdaya.
Bagaimana cara untuk mencapai target pembentukan Posdaya?
Banyak jalan menuju roma dalam rangka pembentukan Struktur Posdaya. Namun cara berikut ini sebagai salah satu alternatif pembentukan Posdaya secara efektif dan efisien. Adapun tahap-tahap pelaksanaan di lokasi sepeti berikut ini.
1. Tahap Perencanaan
a. Sebelum penerjunan, proposal sudah disusun didalam perencanaan untuk mencapai target 3 kelompok Posdaya, maka minimal 3 kegiatan yang dapat menarik minat warga dan seusaikan dengan kearifan lokal. Artinya tiap kegiatan sasarannya berbeda-beda, misalnya: 1) Pelatihan boga untuk ibu-ibu rumah tangga; (2) Pelatihan service sepeda motor untuk korban PHK dan pemuda putus sekolah; (3) Pelatihan komputer untuk pemuda sebagai bekal persiapan kerja, dan lain-lain. Sistematikan proposal dapat dilihat pada lampiran ..
b. Di dalam proposal sudah dibentuk struktur organisasi pelaksana yang terdiri dari mahasiswa KKN. Mulai dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, Humas, lainnya anggota sangat berperan dalam penggerakan masa.
c. Di dalam brosur setidaknya disusun secara lengkap kapan dilaksanakan? Tempatnya dimana? Kegiatannya apa? Tujuan dan manfaatnya untuk masyarakat apa? Mungkin juga diperlukan sertifikat pelatihan? Rencanakan hari pelaksanaan pelatihan pada hari dimana warga banyak waktu luang, misalnya hari Sabtu dan Minggu, dan juga dicantumkan alamat/Posko KKN. Rencanakan waktu kegiatan untuk masyarakat di saat tidak sibuk bekerja.
d. Selain brosur, juga dipersiapkan daftar hadir dan form biodata peserta pelatihan secara lengkap tujuannya untuk mengetahui kondisi masyarakat yang sebenarnya.
13 12
-
1
1
e. Contoh form biodata sebagai berikut:
Form 1. Untuk peserta kelompok Rumah Tangga Nama : Umur : Status : kawin/belum Jumlah anak : orang Pekerjaan : Alamat :
Form 2. Untuk peserta kelompok Pemuda
Nama : Nama ayah : Nama ibu : Pekerjaan Ayah/Ibu : Umur : Alamat :
Form tersebut dapat dimodifikasi sesuai kondisi dan situasi yang berada di lokasi KKN.
f. Contoh daftar absensi warga pada saat kegiatan di lokasi kKN: DAFTAR HADIR WARGA KEGIATAN .. TANGGAL.
No. Nama Umur Alamat Pekerjaan Tanda tangan
1.
2.
3.
30.
2. Tahap sosialisasi a. Sosialisasi ke warga (lokasi KKN) dilaksanakan pada hari kedua,
dengan cara beranjangsana door to door ke warga atau dikumpulkan ke sebuah balai untuk menyampaikan program KKN yang sudah dikemas dalam brosur.
b. Program yang dikemas dalam brosur dijelaskan kepada warga, dan meyakinkan bahwa program yang akan membawah perubahan yang lebih baik.
c. Untuk lebih meyakinkan juga dibagikan formulir untuk pendaftaran gratis, juga selesai pelatihan akan diberikan sertifikat.
d. Diusahakan setiap kegiatan sasarannya berbeda-beda, misalnya dengan mengelompokan berdasarkan status atau umur, seperti kelompok untuk golongan usia muda/pemuda, kelompok bapak-bapak, dan kelompok ibu-ibu dan anak. Tujuannya agar setiap komponen dapat diperbadayan secara merata.
3. Tahap koordinasi persiapan pelaksanaan a. Koordinasi persiapan pelaksanaan sangat diperlukan untuk
meminimalisasi kendala. Estimasi koordinasi persiapan maksimal 3 hari sudah teratasi mulai dari undangan, materi, tempat, peralatan pendukung, konsumsi, sound system dan juga pembagian tugas pada kelompok mahasiswa. Masyarakat dilibatkan pada penggerakan masa dalam pelaksanaan kegiatan.
b. Pastikan aparat pemerintah desa mendukung, dan memberikan fasilitas tempat untuk pelatihan, dan juga ikut diundang dalam pembukaan pelatihan. Semua harus dilakukan dengan pendekatan sosial yang bijak dengan membawa visi Perguruan Tinggi Unesa yaitu "Growing with Character".
c. Apabila dalam kelompok mahasiswa KKN tidak ada seorangpun yang mempunyai keterampilan yang sesuai dalam pelatihan, maka mahasiswa harus berusaha untuk mencarikan narasumber atau pelatih yang ahli dibidangnya dari luar kelompok, atau pihak lain yang dapat membantu kelancaran pelaksanaan pelatihan.
15 14
-
1
1
d. Perlu diingat bahwa mahasiswa KKN salah satu tujuannya adalah belajar hidup bermasyarakat, juga mencari ilmu di tengah-tengah masyarakat yang selama ini tidak ditemukan dibangku kuliah.
4. Tahap Pelaksanaan
a. Kesuksesan pelaksanaan bergantung pada kekompokan tim, dan kosistensi dari tiap personal. Tidak boleh melakukan tindakan yang sudah diputuskan di dalam rapat koordinasi. Apabila ada perubahan sesegera mungkin dimusyawarakan dengan kelompoknya.
b. Persiapan mulai meja penerima tamu, absensi, penerimaan formulir yang sudah diisi, petugas penerima tamu, dan lain-lain.
c. Pelaksanaan pelatihan dengan menggunakan model teori-praktek. Dari kegiatan teori diharapkan ada sumber materi atau konsep dan juga narasumber yang memandu tahap-tahap proses pelatihan. Misalnya pelatihan tersebut menyangkut pelatihan servis ringan perbaikan sepeda motor, maka yang harus dipersiapkan makalah sebagai sumber teori dan sepeda motor yang akan digunakan untuk praktek serta peralatan bengkel.
d. Sehari sebelumnya dilakukan verifikasi kesiapan tempat, mulai dari tempat duduk, sound sistem, dekorasi, data undangan, absensi, dan data peserta pelatihan. Tim pelaksana harus datang lebih awal, menyiapkan absensi, konsumsi, dokumentasi, susunan acara, dan mahasiswa yang bertugas sebagai pembawa acara.
e. Apabila memungkinkan pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan menjadi dua tempat dengan pembagian Tim Pelaksana dan pembagian kelompok sasaran masyarakat sebagai peserta pelatihan. Dengan demikian target yang direncanakan dapat dicapai dengan efektif dan efisien.
f. Pelaksanaan pelatihan merupakan salah satu program kegiatan yang pokok, namun hidup di tengah-tengah kehidupan sosial masyarakat tidak terpaku pada satu bidang saja, namun juga diperlukan partisipasi sosial untuk membaur menjadi masyarakat Dengan demikian mahasiswa KKN harus respek sosial-budaya masyarakat
misalnya pada kegiatan kerja bakti lingkungan, yasinan, banjari, dan lain-lain.
5. Tahap Pendampingan
a. Setelah dilakukan pelatihan selanjutnya ditindaklanjuti dengan kegiatan pendampingan terhadap kelompok masyarakat yang telah mengikuti pelatihan, terutama pada kelompok peserta yang sudah mengawali dengan kegiatan dari hasil pelatihan. Tujuannya untuk memberikan motivasi dan diawali dengan pembentukan kelompok kerja dari anggota masyarakat.
b. Contoh kegiatan pendampingan, misalnya apabila kegiatan tersebut merupakan pelatihan pembuatan roti kering bagi ibu-ibu rumah tangga.
6. Tahap Pembentukan Posdaya a. Pembagian kelompok kerja dibuat dari dasar absensi dan biodata
yang sudah diisi oleh warga. Disusun mulai dari ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota. Jumlah seluruh personal diperkirakan 10 sampai dengan 20 orang atau lebih. Bergantung target pembentukan posdaya yang akan dicapai.
b. Atau menggunakan lembaga yang sudah ada di lokasi KKN, seperti Dasa Wisma, Karang Taruna, Kelompok Posyandu, Kelompok Tani, dan lain-lain.
c. Masing-masing kelompok kerja diberikan nama Posdaya., misalnya Posdaya Insan Mulya di desa Badas Kec. Sumobito Kab. Jombang, didirikan tahun 2014. Seperti contoh berikut ini.
POSDAYA INSAN MULYA Dusun Krajan Desa Badas
Kec. Sumobito Kab. Jombang
Didirikan tahun 2014
17 16
-
1
1
d. Adapun penyusunan datanya untuk 1 posdaya sebagai berikut:
Nama Posdaya : POSDAYA INSAN MULYA (contoh)
no. nama keterangan
1 Siswanto Kalau memungkinkan pada kolom nama diberikan foto yang bersangkutan
Jabatan Umur Status Anak Pekerjaan Alamat Hp.
: Ketua Posdaya : 35 tahun : kawin : 2 orang : wirausaha, jual nasi goreng : Dusun Krajan Desa Badas Kec.Sumobito, Kab. Jombang : 082230194475
2 Rudy Hartono Jabatan Umur Status Anak Pekerjaan Alamat Hp.
: Sekretaris : 28 tahun : belum : - : wirausaha, jual sayur : Dusun Krajan Desa Badas Kec.Sumobito, Kab. Jombang : 08133887700
3 Sudarminto
Jabatan Umur Status Anak Pekerjaan Alamat Hp.
: Bendahara : 25 tahun : kawin : 3 orang : guru, PNS : Dusun Krajan Desa Badas Kec.Sumobito, Kab. Jombang : 082230330055
4 Sukarman Jabatan Umur Status Anak Pekerjaan Alamat Hp.
: Anggota : 38 tahun : kawin : 3 orang : petani : Dusun Krajan Desa Badas Kec.Sumobito, Kab. Jombang : 0822004455006
5 Dst. Maximum 10 orang anggota
e. Keberlanjutan KKN tidak hanya berhenti sampai pembentukan Posdaya saja, namun stakeholder terkait Yayasan Damandiri memberikan bantuan melalui model pengembangan potensi masyarakat dalam bentuk program. Diharapkan masyarakat binaan diupayakan untuk mempunyai kegiatan baik dibidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, lingkungan hidup, budaya dan agama.
f. Masing-masing Kelompok Kerja Mahasiswa KKN mempunyai tanggung jawab terhadap pembentukan struktur Posdaya. Dalam kelompok posdaya, masyarakat (sasaran) sudah dibentuk susun struktur organisasi Posdaya, yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Anggota.
7. Tahap Penyusunan Laporan Penyusunan laporan KKN diawali dengan penyusunan draft
laporan untuk memudahkan mengembangkan pokok pikiran utama. Sumber penyusunan data-data yang didokumentasikan pada saat kegiatan KKN berlangsung.
Laporan akhir kelompok mahasiswa KKN Unesa mengacuh pada sistematika yang ada di lampiran 2 pada buku pedoman ini.
18 19
-
1
1
BAB III STRATEGI PELAKSANAAN KKN
A. Peta Konsep Pelaksanaan KKN Alur pelaksanaan dapat digambarkan seperti berikut ini.
Kebijakan Perguruan Tinggi menetapkan bahwa mahasiswa Unesa
Angkatan Tahun 2011 wajib melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN), dengan demikian model pelaksanaan KKN Unesa Tahun 2014 menyesuaikan dengan kondisi dan situasi terhadap perbedaan kebijakan, lokasi, dan jumlah mahasiswa.
B. Pemilihan Lokasi Pemilihan lokasi KKN Tahun 2014, disusun atas dasar kondisi wilayah
sebagai desa tertinggal atau desa yang membutuhkan bantuan dalam penanganan pemecahan masalah yang berhubungan pengembangan Ipteks. Di samping itu juga di dasar atas pertimbangan kebijakan akademis yang mengarah terhadap perubahan kurikulum KKN.
Tindaklanjut dari pemilihan lokasi KKN, adalah pengurusan perijinan secara formalitas sesuai prosedur birokrasi administrasi pemerintahan dapat digambarkan alur sebagai berikut.
Target hasil berupa terpilihnya lokasi KKN yang akan ditempati KKN antara lain: wilayah Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Gresik.
Kepala LPPM Unesa
Bakesbangpolinmas Prov. Jatim
Bakesbangpolinmas Kabupaten
Pemerintah Kecamatan/Desa
Balasan surat ijin
Dasar:
Kebijakan PT, tentang Kurikulum Perkuliahan
Kondisi Masyarakat
Perencanaan KKN
Indentifikasi jumlah peserta KKN
Koordinasi Tim Pengelola
Survey Lokasi KKN Sebagai dasar
pengurusan perijinan
Pembentukan Tim Pengelola KKN
Perekrutan DPL
ToT DPL KKN
Pelatihan Calon DPL KKN Unesa
Observasi lokasi KKN (Desa)
Penyusunan Buku Pedoman dan Materi KKN
Pendidikan dan Pelatihan
Mahasiswa KKN 2014
Pelaksanaan KKN di Lokasi KKN
Pelaporan dan Penilaian
Evaluasi Pelaksanaan KKN 2014
Model Pelaksanaan KKN
21 20
-
1
1
1. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo terletak disebelah wilayah selatan Kota
Surabaya, merupakan daerah pertanian yang subur karena terletak di Delta Sungai Berantas. Dahulu, andalan ekonomi daerah ini adalah komoditi pertanian misalnya tebu, padi, bandeng, dan udang. Dua komoditi yang terakhir merupakan primadona dan tergambar pada lambing Kabupaten Sidoarjo.
Luas wilayah Kabupaten Sidoarjo sebesar 63.438.543 ha atau 634,39 km2 dibagi dalam empat wuilayah pembantu bupati dengan 18 kecamatan dan 353 desa/kelurahan. Letak Kabupaten Sidoarjo yang berbatasan dengan Kota Surabaya merupakan pintu gerbang ke Kota Surabaya yang dihubungkan dengan jalan raya kelas I, merupakan peluang yang sangat strategis dalam upaya pengembangan ekonomi wilayah. Dikatakan sebagai pintu gerbang masuk ke Kota Surabaya karena kabupaten-kabupaten di sekitarnya, khususnya Kabupaten Mojokerto, Malang, dan Pasuruan apabila akan melakukan hubungan dengan Surabaya harus melewati Kabupaten Sidoarjo. Keadaan ini akan memberikan peluang besar bagi Kabupaten Sidoarjo untuk maju karena mampu menarik manfaat dengan mengadakan hubungan melalui peningkatan aksesbilitas yang didukung oleh sarana dan prasarana, transportasi, dan komunikasi. Disamping itu, manfaat lain yang menjadi peluang besar bagi Sidoarjo adalah dapat mengadakan kontak hubungan perdagangan dengan kabupaten/kota tersebut di samping kota besar Surabaya.
Secara geografis letak wilayah Kabupaten Sidoarjo yang sangat strategis itu apabila ditinjau dari sudut pandang ekonomi akan memberi peluang besar dalam upaya pengembangan ekonomi, terutama di bidang industry, perdaganan, dan jasa. Kuliner lontong kupang, makanan khas Sidoarjo sudah terkenal diseluruh pelosok Nusantara bahkan sampai ke manca negara. Kupang adalah hasil laut yang termasuk salah satu komoditas unggulan Sidoarjo selain udang dan bandeng.
Kabupaten di tepian Selat Madura ini sudah sejak lama dikenal karena hasil laut atau tambaknya. Udang dan Bandeng merupakan
primadona di sektor ini. Atas dasar itu, Sidoarjo memilih Udang dan Bandeng sebagai salah satu simbol lambang daerah.
Namun, sejak 1997 hasil tambak daerah semakin tergeser dengan munculnya pabrik-pabrik megah industri berat yang bertebaran di Delta Brantas. Hal ini yang menjadikan kontradiksi antara lambang daerah Udang dan Bandeng. a. Komoditas Unggulan Kerupuk Udang
Berbicara kerupuk udang maka kabupaten Sidoarjo lah tempatnya. Produksi kerupuk udang di Sidoarjo sebagai salah satu produk makanan camilan untuk teman makan. Saat ini produk ini mampu merambah seluruh pasaran di pulau Jawa seperti; Jakarta, Bandung, Semarang dan Yogyakarta; dan kawasan di luar Jawa yakni; Bali, Medan, dan Pontianak. Sebagai contoh, saat ini di desa Kedungrejo dapat menghasilkan kerupuk udang rata-rata tiga sampai tujuh kuintal setiap harinya, dengan harga jual Rp 6 ribu sampai Rp 8 ribu per kilogram. Total omset sehari yang dihasilkan desa Kedungrejo saja bisa mencapai Rp 45 juta.
b. Komoditas Unggulan Sepatu dan Sandal Siapa yang tidak kenal dengan Tanggulangin. Jika mendengar kata Tanggulangin kita pasti ingat dengan Tas dan Koper, seperti kita ingat Cibaduyut Bandung Jawa Barat. Tanggulangin merupakan salah satu sentra industri tas dan koper. Produk yang dihasilkan pengrajin kecamatan ini terkenal halus. Produk yang sudah dirintis sejak tahun 1913 ini selain dipasarkan ke pasar lokal, juga diekspor ke Amerika, Kanada, Hongkong, dan Korea. Disamping itu, Sidoarjo juga memiliki pasar Sepatu dan Sandal di kawasan Wedoro, yang setiap saat selalu ramai dikunjungi konsumen. Berdasarkan data Dinas Perindustrian setempat, tahun 2001 dari sektor ini sebesar 85 persen adalah unit usaha kerajinan rakyat.
c. Komoditas Unggulan Handycraft Kecamatan Ngingas dan Waru terkenal sebagai kawasan industri handycraft. Dua kecamatan ini telah menjadi tempat wisata industri
23 20
-
1
1
bagi para konsumen, dengan membeli barang-barang seni berkualitas bagus dengan harga terjangkau.
2. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Mojokerto
Luas wilayah Kabupaten Mojokerto berdasarkan Peraturan
Pemerintah nomor 47 tahun 1982 adalah 826,60 km2 yang secara geografis terletak diantara 7o1835 sampai dengan 7o4730 lintang selatan dan antara 112o2013 sampai dengan 112o4057 bujur timur. Kabupaten Mojokerto mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:
Utara : Kabupaten Lamongan dan Gresik Timur : Kabupaten Sidoarjo dan Gresik Barat : Kabupaten Jombang dan Malang Selatan : Kabupaten Malang dan Pasuruan Secara administratif Kabupaten Mojokerto terbagi menjadi 18
Kecamatan dengan jumlah desa sebanyak 299 desa dan 5 kelurahan. Berdasarkan kondisi fisik dan sumber daya alam, Kabupaten
Mojokerto cukup memiliki potensi untuk pengembangan pertanian tanaman pangan dimana wilayahnya terbagi menjadi 3 (tiga) strata :
Strata A : (dataran tinggi, iklim basah) adalah daerah Kabupaten Mojokerto bagian selatan.
Strata C : (dataran rendah, tanah sawah, iklim basah) adalah daerah bagian tengah Kabupaten Mojokerto.
Strata E : (dataran rendah, tanah sawah, iklim kering) adalah daerah bagian utara Kabupaten Mojokerto atau di sebelah utara sungai brantas.
Berdasarkan Metode Oldeman maka tipe iklim di wilayah Kabupaten Mojokerto mempunyai tipe C sampai D, sedang berdasarkan Metode Schmidt dan Ferguson mempunyai tipe iklim C3 sampai D4. Berdasarkan kedua tipe iklim tersebut, maka wilayah Kabupaten Mojokerto dibagi tiga karakter iklim yaitu : a. Daerah iklim kering dengan tipe D/D3 dan E/D4 didapat di
Kecamatan Pungging, Kutorejo, Mojosari, Bangsal, Dlanggu, Puri, Trowulan dan Sooko serta sebagian kecil wilayah Jatirejo;
b. Daerah yang beriklim cukup basah dengan tipe C/C3 didapatkan di Kecamatan Pacet, Trawas dan sebagian Ngoro.
c. Sisanya umumnya beriklim agak kering dengan tipe D/C3. Dilihat dari posisinya, Kota Mojokerto ini bisa dikatakan Kota yang
letaknya sangat strategis. Kota Mojokerto ini hanya berjarak sekitar 50 kilometer arah barat kota Surabaya, atau sekitar satu setengah jam perjalanan dengan berkendaraan mobil. Karena jaraknya yang relatif dekat, maka daerah ini menjadi hinterland kota Metropolitan itu dan termasuk dalam Gerbangkertasusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan) Daerah-daerah ini menjadi satu kelompok kawasan penyangga kota Surabaya.
Sebagai daerah penyangga, tak dapat disangkal bahwa roda perekonomian di daerah ini sangat dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi di Surabaya. Sebagai daerah yang dikenal dengan sentra industri kecil dan kerajinan, Mojokerto akan berencana membangun sentra industri kecil seluas dua hektar yang terletak di desa Meri kecamatan Magersari. a. Komoditas Unggulan Industri Kerajinan
Komoditas unggulan industry kerajinan dari Kota Mojokerto berupa anyaman bambu industri pengecoran Aluminium, konveksi dan bordir dan beberapa industri makanan.
b. Komoditas Unggulan Kepariwisataan Salah satu komoditas Kepariwisataan yang menjadi andalan di Kota Mojokerto adalah objek Wisata Sejarah yaitu Candi Trowulan, Wisata Air Panas Pacet.
3. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Jombang
Jombang adalah kabupaten yang terletak di bagian tengah Provinsi Jawa Timur. Luas wilayahnya 1.159,50 km, dan jumlah penduduknya 1.201.557 jiwa (2010), terdiri dari 597.219 laki-laki dan 604.338 perempuan. Pusat kota Jombang terletak di tengah-tengah wilayah Kabupaten, memiliki ketinggian 44 meter di atas permukaan laut, dan berjarak 79 km (1,5 jam perjalanan) dari barat daya Kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur. Jombang memiliki posisi yang sangat strategis,
25 24
-
1
1
karena berada di persimpangan jalur lintas selatan Pulau Jawa (Surabaya-Madiun-Jogjakarta), jalur Surabaya-Tulungagung, serta jalur Malang-Tuban.
Jombang juga dikenal dengan sebutan Kota Santri, karena banyaknya sekolah pendidikan Islam (pondok pesantren) di wilayahnya. Bahkan ada pameo yang mengatakan Jombang adalah pusat pondok pesantren di tanah Jawa karena hampir seluruh pendiri pesantren di Jawa pasti pernah berguru di Jombang. Di antara pondok pesantren yang terkenal adalah Tebuireng, Denanyar, Tambak Beras, dan Darul Ulum (Rejoso).
Kabupaten Jombang merupakan salah satu Lumbung Padi di Jawa Timur, karena sebagian besar masyarakat Jombang mengandalkan padi masih tetap menjadi primadona. Hingga tahun 2002 komuditas ini digeluti oleh sedikitnya 154.900 orang atau 31 persen dari penduduk usia kerja di Kabupaten Jombang.
Dalam lima tahun terakhir, produktivitas padi daerah ini telah mencapai rata-rata 5,7 ton per hektar, lebih tinggi dari angka rata-rata Provinsi Jatim sebesar 5,1 Ton per hektar. Hasil panen erbesar terjadi pada tahun 2000 yaitu mencapai 368.000 ton.
4. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Kediri Kabupaten Kediri merupakan Kabupaten yang sebagian besar
penduduknya adalah petani. Kiprah pertanian sebagai pilar utama perekonomian daerah masih belum cukup membanggakan. Menggantungkan hidup semata pada bertani tidak menjadi pilihan. Sejak terjadinya Krisis Moneter sekitar tahun 1998, banyak para petani yang beralih profesi menjadi TKI , karena pekerjaan ini lebih menjanjikan.
Data dari Dinas Tenaga Kerja menunjukkan bahwa banyak kaum wanita yang menjadi TKW tujuan Hongkong, Singapura, Taiwan, Arab Saudi dan Emirat Arab. Pada tahun 1997, jumlah TKI mencapai 5.431 jiwa. a. Komoditas unggulan tebu
Selama ini produksi pertanian yang cukup membanggakan selain padi dan jagung adalah tebu, bawang merah, nanas dan pepaya.
Penanaman Tebu lebih menguntungkan karena struktur tanah di Kabupaten Kediri sangat baik. Luas areal tanaman tebu mencapai 14.000 hektar dengan produksi sekitar 10 juta ton.
b. Komoditas unggulan melinjo Komoditas unggulan lainnya dari Kabupaten Kediri yaitu melinjo
karena dengan ber-gulirnya Otonomi Daerah, Bupati Kediri menggalakkan penanaman pohon melinjo bagi seluruh warga masyarakat Kediri karena karena melinjo mempunyai nilai ekonomi
yang tinggi untuk masa depan. c. Komoditas unggulan pariwisata Gereja Tua Puh Sarang
Gereja tua Puh Sarang berada di desa Puhsarang Kecamatan Semen. Pada peringatan hari besar umat Katolik seperti Natal dan juga misa tirakatan rutin malam Jumat Legi; selalu dipadati oleh peziarah atau peserta misa. Para peziarah ini bisa diajak untuk singgah ke objek-objek wisata belanja di Jalan Doho Kota Kediri.
5. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Gresik
Lokasi Kabupaten Gresik terletak di sebelah barat laut Kota Surabaya yang merupakan Ibukota Provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah 1.191,25 km2 yang terbagi dalam 18 Kecamatan dan terdiri dari 330 Desa dan 26 Kelurahan. Secara geografis wilayah Kabupaten Gresik terletak antara 112 sampai 113 Bujur Timur dan 7 sampai 8 Lintang Selatan dan merupakan dataran rendah dengan ketinggian 2 sampai 12 meter diatas permukaan air laut kecuali Kecamatan Panceng yang mempunyai ketinggian 25 meter diatas permukaan air laut.Sebagian wilayah Kabupaten Gresik merupakan daerah pesisir pantai, yaitu memanjang mulai dari Kecamatan Kebomas, Gresik, Manyar, Bungah, Sidayu, Ujungpangkah dan Panceng serta Kecamatan Sangkapura dan Tambak yang lokasinya berada di Pulau Bawean.
Wilayah Kabupaten Gresik sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Madura dan Kota Surabaya, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo,
27 26
-
1
1
Kabupaten Mojokerto, dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lamongan. a. Komoditas Unggulan Kain Sarung
Gresik terkenal dengan pondok pesantrennya. Hal ini karena dengan kedatangan dua orang tokoh penyebar agama Islam yang termasuk wali sanga, yakni Sunan Giri dan Sunan Gresik (Syekh Maulana Malik Ibrahim).
Pondok pesantren di kabupaten Gresik ber-jumlah 60 buah dengan jumlah santri se-banyak 22.152 orang. Kehadiran pondok pesantren dengan para santrinya ke Gresik telah menciptakan lahan bisnis bagi masyarakat Gresik. Sehingga kebutuhan untuk pakaian muslim seperti; sarung, kopiah dan sajadah, telah menjadi komoditas unggulan kabupaten Gresik.
b. Komoditas Unggulan Industri Semen dan Pupuk Kabupaten Gresik memiliki dua industri besar, yaitu industri
semen PT Semen Gresik dan industri pupuk PT Petrokimia. Kedua industri besar ini menyerap tenaga kerja dan membantu perekonomian masyarakat, walaupun hanya sekitar 20 persen dari jumlah tenaga kerja. Sebagian lainnya bekerja di unit industri kecil di Gresik.
Kedua industri di atas adalah pemasok terbesar diantara industri lainnya pada perolehan PDRB. Industri pengolahan saat ini dapat meraih 4,4 trilyun dari total PDRB senilai Rp 9,1 trilyun. Untuk tahun 2000, ada peningkatan PDRB menjadi Rp 9,5 trilyun per tahun.
c. Komoditas Unggulan Pariwisata Pulau Bawean termasuk wilayah kabupaten Gresik yang
memiliki wisata tirta (air) yaitu Danau Kastoba dan Tanjung Goang. Danau Kastoba yang terletak di desa Paromaan, memiliki ketinggian 400 m. Airnya tenang dengan lingkungan sekitar yang indah dan alami. Sedangkan Tanjung Goang terletak di sekitar desa Kamalasa yang memiliki air yang sangat jernih. Kejernihan airnya hingga pada kedalaman tampak terlihat jelas. Pantainya merupakan bukit karang atau marmer.
d. Komoditas Unggulan Udang, Bandeng, Kepeting dan Kerapu Lumpur
Sektor yang menjadi primadona masyarakat Gresik adalah budi daya tambak. Dilihat dari luas arealnya saja, luas lahan yang digunakan untuk tambak pada tahun 2000 mencapai 25.291, 57 hektar atau 50 persen dari luas seluruh tambak di Jawa Timur yang sekitar 56.000 hektar.
Budi daya tambak di Gresik berada di 12 kecamatan yang sebagian besar berupa tambak payau dengan luas 18.292,67 hektar atau 72 persen dari luas total. Komoditas tambak yang dikembangkan di Gresik adalah Udang Windu, Bandeng, Kepiting dan Kerapu Lumpur.
Udang yang yang banyak dikembangkan adalah udang windu payau. Produksi udang rata-rata mencapai 959,2 ton per tahun. Sedangkan tambak bandeng dapat mencapai rata-rata 22.000 ton setiap tahun. Untuk tambak kerapu Lumpur, PT Monodon Kencana bisa menghasilkan 2,7 ton per 0,5 hektar. Setiap satu ekor kerapu dibeli oleh petambak dengan harga Rp 2.500/ekor dengan berbagai ukuran.
Menurut Identitas Sekolah SMK Propinsi Jawa Timur 1 (sumber: School Mapping), data untuk Kabupaten Gresik tidak ada. Namun setelah akses internet, didapatkan bahwa Kabupaten Gresik memiliki 22 SMK baik Negeri maupun Swasta. Hanya saja tidak didapatkan informasi tentang bidang keahlian dan program keahlian pada masing-masing SMK yang ada. Adapun dua data SMK di atas (tabel), menunjukkan bahwa kedua SMK memiliki bidang keahlian Teknik Listrik, Bangunan, dan bidang keahlian Kelautan.
C. Rekrutmen Dosen Pembimbing Lapangan
DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) direkrut dari 7 (tujuh) Fakultas yang berada Unesa. Tujuh fakultas tersebut antara lain : Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Fakultas Teknik
29 28
-
1
1
(FT), Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), dan Fakultas Ekonomi (FE). Nama-nama DPL tersebut terlampir Buku Pedoman KKN Unesa 2014 pada lampiran..... Tupoksi DPL
Adapun Tugas, fungsi pokok DPL diuraikan sebagai berikut: 1. Membina dan membimbing mahasiswa peserta KKN sesuai dengan visi
dan misi KKN mulai dari Pendidikan sampai dengan pelaksanaan di lokasi KKN berakhir pada proses penilaian.
2. Memberikan pendamping disaat Pendidikan dan Pelatihan dalam menyusun Proposal merupakan rencana program kegiatan di lokasi KKN pada setiap kelompok mahasiswa KKN binaannya.
3. Memonitoring kegiatan kelompok mahasiswa KKN binaannya, sesuai dengan program kegiatan yang telah dituangkan pada proposal.
4. Memberikan nasehat pada mahasiswa terhadap penerapan etika di masyarakat, dan memberikan gambaran terhadap model-model penyimpangan kegiatan KKN.
5. Memberikan penilaian pada mahasiswa secara obyek mengedepankan keadilan.
D. Data Pembagian Penempatan
1. Pembagian jumlah mahasiswa didasarkan kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 7 unsur fakultas (interdisipliner). Salah satu ciri dari pelaksanaan KKN adalah interdisipliner (dari berbagai disiplin ilmu), terutama tujuannya untuk mendidik mahasiswa dalam mengatasi masalah yang sangat kompleks yang dihadapi oleh masyarakat dalam pembangunan, untuk dapat ditangani secara pragmatis dan interdisipliner.
2. Data pembagian penempatan mahasiswa peserta KKN Unesa sejumlah 3.913 orang rencana akan di tempatkan di 5 Kabupaten, 10 Kecamatan, 87 desa, dan melibatkan 85 Dosen Pembimbing Lapangan diuraikan pada tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Data pembagian wilayah KKN
No. Wilayah
Jumlah
Desa Mahasiswa Dosen
Pembimbing
1. Kab. Sidoarjo
Kec. Balongbendo
Kec. Tarik
Kec. Prambon
10 desa
10 desa
10 desa
480 orang
480 orang
480 orang
10 orang
10 orang
10 orang
Jumlah 30 desa 1440 orang 30 orang
2. Kab. Mojokerto
Kec. Trawas
Kec. Pacet
Kec. Trowulan
10 desa
10 desa
10 desa
480 orang
480 orang
480 orang
10 orang
10 orang
10 orang
Jumlah 30 desa 1440 orang 30 orang
3. Kab. Jombang
Kec. Peterongan
Kec. Sumobito
4 desa
21 desa
92 orang
891 orang
2 orang
21 orang
Jumlah 25 desa 983 orang 23 orang
4. Kab. Kediri
Kec. Puncu
1 desa
25 orang
1 orang
5. Kab. Gresik
Kec. Kedamean
1 desa
25 orang
1 orang
Total 87 desa 3.913 orang 85 orang
31 30
-
1
1
E. Jadwal Pelaksanaan
waktu kegiatan keterangan
2 April s.d. 5 Mei 2014
Pra KKN
Survey lokasi
Penyusunan Proposal
Perijinan lokasi
Penyusunan Buku Pedoman
Penyusunan Buku Materi
Pengelompokan Mahasiswa KKN
Tim Pengelola KKN
17 Mei 2014 ToT DPL Tim Pengelola KKN
31 Mei 2014
7 Juni 2014 21 Juni 2014
Pendidikan dan pelatihan
Wil. Kab. Sidoarjo & Kab. Gresik
Wil. Kab. Mojokerto
Wil. Kab. Jombang & Kediri
Mahasiswa KKN & DPL
Ruang Kuliah FIS, FE, FT
7 Agustus 2014
Orientasi persiapan penerjunan
Pagi, 07.30-12.00
sore 13.00-17.00
Mahasiswa KKN:
Kel. 1 s.d. Kel. 40
Kel. 41 s.d. Kel. 80
8 Agustus 2014
Pagi, 07.30-12.00
sore 13.00-17.00
Kel. 81 s.d. Kel. 120
Kel. 121s.d. Kel.165
9 Agustus 2014 Upacara pelepasan KKN
Lapangan Unesa, Ketintang
Pk. 08.00-09.00
Mahasiswa KKN
Tim Pengelola KKN
Civitas Akademis Unesa
11 Agustus 2014 Penerjunan
Penerimaan di Kecamatan
Menuju lokasi KKN
Koordinator DPL, DPL, dan mahasiswa, masing-masing perwakilan 2 orang.
Mahasiswa KKN & DPL
21-22 Agustus 2014
Monitoring dan Evaluasi
Pameran Produk Unggulan Rombongan Pimpinan
Unesa
waktu kegiatan keterangan
Tim Pengelola KKN
1 September 2014
Pemulangan
pelepasan dari Kecamatan Koordinator DPL, DPL,
dan mahasiswa, masing-masing perwakilan 2 orang.
Mahasiswa KKN & DPL
10 September 2014
Evaluasi Pelaksanaan KKN Penyebaran instrumen oleh DPL di lokasi KKN
15 September 2014
Pelaporan dan Penilaian DPL
Tim Pengelola KKN
33 32
-
1
1
BAB IV EVALUASI DAN PENILAIAN KULIAH KERJA NYATA
Evaluasi dan penilaian KKN disesuaikan dengan kegiatan KKN yang
dilakukan mahasiswa, evaluasi KKN disesuaikan dengan komponen penilaian yang dilakukan oleh Unesa, yang terdiri dari nilai tugas, partisipasi, Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS), yang dijabarkan sebagai berikut: Penilaian KKN terdiri dari:
A = Partisipasi kehadiran Pendidikan dan Pelatihan KKN, bobot 2 identik dengan nilai partisipasi
B = Proposal/tugas, bobot 3 identik tugas C = Nilai tes Penlat, bobot 2 identik UTS D = Kegiatan lapangan, bobot 3 identik UAS
Rumus:
A B C D
Nilai KKN n(2) n(3) n(2) n(3)
10
n = nilai mahasiswa
Indikator penilaian maksimal: a. Nilai Partisipasi (A)
1) Kehadiran Penlat = 50
2) Kehadiran di lapangan = 50
maksimal = 100
b. Nilai Proposal (B) : 1) Pendahuluan = 20
2) Konsisten dengan tujuan KKN = 20
3) Pelaksanaan KKN = 30
4) Hasil KKN = 30
maksimal = 100
c. Nilai Tes Penlat maksimal (C) = 100 d. Nilai kegiatan lapangan (D), diuraikan dengan indikator penilaian:
1) Rencana posdaya dibuat tetapi
kegiatan tidak aktif/berjalan = 30
2) Ada Posdaya tapi kegiatan tidak
aktif/berjalan = 70
3) Ada Posdaya dan aktif/berjalan = 100
e. Kriteria Penilaian: Nilai 86 100 : A
Nilai 81 85 : A -
Nilai 76 80 : B+
Nilai 71 75 : B
Nilai 66 70 : B
Nilai 61 65 : C+
Nilai 56 60 : C
35 34
-
1
1
BAB V TATA TERTIB KKN
Mahasiswa peserta KKN diharapkan dapat menjaga diri di lokasi KKN
sebagai insan cendekiawan yang berkarakter, berbudi luhur dan beretika, maka wajib mentaati Tata tertib Pelaksanaan KKN yang tercantum di bawah ini.
1. Umum
a. Mahasiswa wajib tinggal di desa selama pelaksanaan KKN. b. Mahasiswa berkewajiban menjunjung tinggi almamater Unesa. c. Mahasiswa berkewajiban menjaga citra yang baik dalam melaksanakan
kegiatan KKN. d. Mahasiswa berkewajiban bergaul dengan baik dan cerdas berkomunikasi
dengan lingkungan sekitarnya, serta dapat menyesuain diri. e. Mahasiswa berkewajiban menjaga kehormatan dirinya dan memberi suri
tauladan dalam sikap berkarya di masyarakat. f. Mahasiswa berkewajiban mengikuti Pendidikan dan Pelatihan, informasi
pengenalan lapangan, kegiatan lapangan dan kegiatan-kegiatan lainnya sesuai dengan program KKN dengan penuh tanggung jawab.
g. Mahasiswa berkewajiban mematuhi tata tertib yang telah ditetapkan oleh Tim Pengelola KKN Unesa dan Pemerintah Daerah setempat.
2. Khusus
a. Pendidikan dan Pelatihan 1) Mahasiswa wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. 2) Berpakaian sopan (almamater Unesa), rapi, tidak diperkenankan
memakai sandal, kaos oblong dan rambut gondrong, dan memakai jas Almamater Unesa.
3) Setiap hadir dalam pendidikan dan pelatihan wajib mengisi daftar hadir.
b. Kegiatan di lokasi KKN 1) Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan-kegiatan di lokasi KKN. 2) Melakukan observasi dan indentifikasi masalah yang ada di desa. 3) Menyusun program kerja bersama aparat setempat dan tokoh
masyarakat. 4) Membuat laporan tertulis tiap kegiatan. 5) Melaksanakan tugas sesuai dengan program yang disusun bersama. 6) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program yang sudah
dilaksanakan. 7) Selama pelaksanaan kegiatan di lapangan selalu memakai atribut
Unesa, baik di lokasi KKN maupun di luar lokasi KKN selama kegiatan masih berlangsung.
8) Masalah sosial, diusahakan tidak menggurui aparat setempat, kecuali diminta oleh aparat itu sendiri.
Setiap pelanggaran Tata Tertib oleh mahasiswa peserta KKN, selama masih
dapat dimusyawarahkan bersama anggota kelompoknya dan tidak menimbulkan gejolak yang di masyarakat, maka masih dapat ditoleransi oleh Tim Pengelola KKN. Tetapi apabila pelanggaran tersebut sudah menjadi suatu gejolak pencemaran nama almamater Unesa, akan tidak tegas oleh Tim Pengelola dan ditarik dari lokasi KKN.
37 36
-
1
1
DAFTAR PUSTAKA Cholik Mutohir. T. (1994). Pelaksanaan, Pemantauan dan Evaluasi Program
Pengabdian kepada Masyarakat. Materi Penataran Metodologi Pengabdian kepada Masyarakat IKIP Surabaya: IKIP Surabaya.
Habibie, B.J. (1989). Pendidikan sebagai Proses Nilai Tambah Pribadi. Mimbar Pendidikan. No. I, VIII, Jan-Maret (1989: 3-6)
Westra. P. Soepeno, E., S. Henry., S. Jenny, M. Rudy, A.H. Herry (1994). Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata di Beberapa Perguruan Tinggi. Makalah disajikan dalam seminar dan raker. Upaya Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Pelaksanaan KKN Universitas Airlangga. Surabaya: LPKM Unair, 28 Mei 1994.
Pedoman Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Tematik tahun 2011. LPPM UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang : PT Citra Kharisma Bunda
Lampiran : 1. Sistematikan Proposal
A. Sistematika Penyusunan Proposal 1. Cover 2. Halaman Pengesahan 3. Judul
Judul singkat, contoh: Pelatihan Wirausaha Service Ringan Sepeda Motor Untuk Meningkatan Pendapatan Keluarga Judul yang nampak cover merupakan program unggulan/program pokok, walaupun di dalam isi proposal juga memaparkan program pendukung lainnya, seperti misalnya: kegiatan olahraga, Bimbingan Belajar, donor darah, dan lain-lain sesuai 5 bidang garapan. (program pokok tambahan dan program bantu telah diuraikan pada bab I).
4. Analisis Situasi Gambaran kondisi khalayak sasaran, baik kondisi dan potensi wilayahnya (fisik, social, ekonomi, maupun lingkungan) yang relevan dengan judul di atas.
5. Perumusan Masalah Rumuskan secara kongkrit dan spesifik.
6. Tujuan Rumuskan tujuan secara spesifik yang dapat merubah terhadap berubahan kondisi baru yang diharapkan dan dicapai setelah kegiatan selesai. Rumusannya hendaknya jelas dan dapat terukur. Misalnya : dari tidak bisa menjadi bisa; dari tidak mengerti menjadi mengerti.
7. Manfaat Rumusan manfaat mengarah terhadap kegunaan dari ilmu yang diperoleh khalayak sasaran, nanti setelah selesai pembinaan dapat diterapkan sendiri. Misalnya: dapat digunakan untuk membuka wirausaha baru, dll.
8. Metode Kegiatan Buat alur pelaksanaan kegiatan (pemecahan masalah) atau buatlah standart operasional prosedur dalam bentuk diagram. Setelah itu
39 38
-
1
1
jelaskan alurnya. Identifikasi kebutuhannya sesuai bidang pelatihannya, diantaranya : materi pelatihan.
9. Khalayak Sasaran Lapisan/individu anggota khalayak sasaran yang dianggap strategis untuk dilibatkan dalam kegiatan, dalam arti mampu, mau, punya keinginan, dan dapat dilibatkan, serta bisa menyebarluaskan kegiatan kepada sasaran yang lainnya. Selanjutnya buat daftar nama, umur, status, jenis kelamin, dan tempat tinggal.
10. Target Akan Dicapai Agar kegiatan ini mempunyai bobot, baik secara kuantitas maupun kualitas, maka pelaksana harus mempunyai target dengan ukuran. Terutama keikutsertaan khalayak sasaran. Misalnya: target peserta pelatihan minimal 50 orang, ternyata setelah dilakukan pendaftaran kurang dari 50 orang, hanya 15 orang maka target yang dicapai tidak bisa dinilai berkualitas, hal dikarenakan kurangnya motivasi tim kepada khalayak sasaran. Contoh ini masih sebatas khalayak sasaran, bisa model dan modulnya, dll.
11. Rencana dan Jadwal Kerja Apa yang dikerjakan, kapan dan dimana sebutkan secara spesifik dan jelas tahap-tahap kegiatan serta jadwalnya.
12. Organisasi Pelaksana Sebutkan Ketua Pelaksana, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Seksi-seksinya.
13. Rencana Biaya Uraikan kebutuhan dana seefisien dan efektif mungkin sesuaikan dengan kebutuhan pelatihan, kalau diperlukan dicarikan sponshorship.
B. Cover Proposal
C. Sistematika Penyusunan Laporan Kegiatan
JUDUL dan TIM PENYUSUN
Sampul transparan, kertas ukuran A4.
PROPOSAL KEGIATAN KKN UNESA
KELOMPOK 135, DESA BADAS KEC. SUMOBITO
KAB. JOMBANG
Program Unggulan:
Pelatihan Wirausaha Service Ringan Sepeda Motor
Untuk meningkatan Pendapatan Keluarga
Oleh :
11030234022 MARTINA NUR FAJRI Kim/FMIPA
11050514240 ACHMAD RIFAI P.T.Elek/FT
11050524234 Wahid Fajariansyah P.T.Mes/FT
dst dst. dst
LEMBAGA PENILITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2014
41 40
-
1
1
D. Halaman Pengesahan Proposal
Contoh format halaman pengesahan proposal:
1. Judul : Pelatihan Wirausaha Service Ringan Sepeda Motor Untuk meningkatan Pendapatan Keluarga
2. Ketua Kelompok Nama : MARTINA NUR FAJRI NIM : 11030234022 Jurusan/Fak : Kim/FMIPA No. HP : 0812378990521 Surel : [email protected] 3 Jumlah personal : 24 orang 4 Lokasi KKN : Desa Badas Kec. Sumobito. Kab. Jombang 5 Target hasil : Terbentuknya 3 Struktur Posdaya 6 Biaya : Rp.2.070.000,- (dua juta tujuh puluh ribu
rupiah) Surabaya, 21 Mei 2014 Mengetahui
DPL KKN, M. Sholeh, S.Pd., M.Pd.
Pengusul, MARTINA NUR FAJRI
Menyetujui:
Ketua Tim Pengelola KKN Unesa 2014,
Dr. H. Muhammad Turhan Yani, M.A. NIP. 197703012002121003
E. Rincian Rencana Anggaran dan Bisnis (RBA)
Contoh rincian anggaran sebagai berikut.
No. Uraian Volume Jumlah
1 Spanduk 1 lbr 1 keg @Rp. 150,000 =Rp. 150,000
2 materi 20 lbr 30 eks @Rp. 150 =Rp. 90,000
3 peralatan 3 pkt 2 kelpk @Rp. 150,000 =Rp. 900,000
4 konsumsi 30 org 3 keg @Rp. 3,500 =Rp. 315,000
5 narasumber 3 org 2 hari @Rp. 150,000 =Rp. 900,000
6 lain-lain =Rp. 145,000
total =Rp. 2,500,000
Sesuaikan dengan kondisi real kegiatan KKN yang akan dilaksanakan
43 42
-
1
1
Lampiran 2. Sistematika Laporan Akhir
A. Sistematika Penyusunan Laporan Akhir
HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR (jelas) DAFTAR ISI (jelas) DAFTAR GAMBAR (jelas) BAB I PERENCANAAN PROGRAM
Bab ini dijabarkan menjadi beberapa bagian (sub-sub), seluruh sub yang ada pada proposal mulai point 1 s.d. 12 masukan dan sesuaikan dengan sistematikan laporan.
BAB II PELAKSANAAN PROGRAM Uraikan sesuai dengan rencana dengan menyebut nama kegiatan, pelaksananya, jadwal dan sasarannya, disusun persub bidang garapan. Untuk laporan kelompok hasil masukkannya sifat kompilasi dari para anggota kelompok yang mewakili.
BAB III HASIL KEGIATAN Bab ini mengemukakan secara rinci bukti-bukti yang diperoleh dari hasil pelaksanaan program kegiatan dalam rangka pemecahan masalah atau pencapaian tujuan. Uraikan dan ikuti alur pelaksanaan di lapangan. Untuk lebih akuratnya dapat didukung dengan data-data dan dokumen Foto.
BAB IV DISKUSI HASIL PELAKSANAAN Pokok-pokok pikiran atau permasalahan yang dikemukakan dalam Bab I, dalam Bab ini perlu diberikan tanggapan dan jawaban. Dalam hal ini mahasiswa bebas menggunakan segala kemampuan dan kreativitasnya yang dimiliki dalam mengintreprestasikan hasil-hasil kegiatan.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN (jelas) KEPUSTAKAAN
B. Format cover laporan
Sampul WARNA BIRU MUDA, kertas ukuran A4.
LAPORAN KEGIATAN KKN UNESA
KELOMPOK 135, DESA BADAS KEC. SUMOBITO
KAB. JOMBANG
Program Unggulan:
Pelatihan Wirausaha Service Ringan Sepeda Motor
Untuk meningkatan Pendapatan Keluarga
Oleh :
11030234022 MARTINA NUR FAJRI Kim/FMIPA
11050514240 ACHMAD RIFAI P.T.Elek/FT
11050524234 Wahid Fajariansyah P.T.Mes/FT
dst dst. dst
LEMBAGA PENILITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2014
45 44
-
1
1
C. Halaman pengesahan laporan Contoh form halaman pengesahan:
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) Universitas Negeri Surabaya pada tahun 2014 di Desa .Kec. Sumobito, Kab. Jombang. Laporan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan mata kuliah KKN yang dilaksanakan pada 11 Agustus s.d. 1 September 2014.
Telah disahkan dan disetujui pada September 2014, oleh:
DPL KKN, Kepala Desa Badas
Kec. Sumobito Kab. Jombang
. . NIP. ..
Mengetahui Ketua Tim Pengelola KKN Unesa 2014,
Dr. H. Muhammad Turhan Yani, M.A. NIP. 197703012002121003
Lampiran 3. Data Dosen Pembimbing Lapangan Wilayah Kec. Balongbendo Kab. Sidoarjo
Koordinator : Drs. Ari Pujosusanto, M.Pd.
No. Nama Desa Kelompok No. HP
1 Drs. Edy Riyanto, M.Pd. Bakalan Wringinpitu 1 & 2 0817393917
2 Andik Yulianto, S.S., M.Si. Bakungpringgodani 3 & 4 085645035000
3 Affiati Oktaviarina, S.Si., M.Sc. Bakungtemenggungan 5 & 6 081357180024
4 Dr. Susanti, M.Si. Bagempinggir 7 & 8 08123088979
5 Achmad Kautsar, S.E. Gadungkepuhsari 9 & 10 085645492261
6 Nur Chakim, S.Pd.,M.Pd. Jabaran 11 & 12 081330641763
7 Drs. I Made Suwanda, M.Si. Jeruklegi 13 & 14 08113471803
8 Lutfi Saksono, S.Pd.,M.Hum. Kedungsukodani 15 & 16 08175072161
9 Dwi Cahyo Kartiko, S.Pd.,M.Kes. Kemangsen 17 & 18 081231441066
10 Eko Hariyono, S.Pd., M.Pd. Suwaluh 19 & 20 08121718435
47 46
-
1
1
Wilayah Kec. Balongbendo Kab. Sidoarjo
Koordinator : Drs. Sudarso, M.Pd.
No. Nama Desa Kelompok No. HP
1 Drs. FX. Mas Subagyo Balongmacekan 21 & 22 081357174568
2 Asrori, S.S., M.S. Gampinggrowo 23 & 24
3 Rusly Hidayah, S.Si.,M.Pd. Gedangklutuk 25 & 26 08563365125
4 Made Dudy S., S.E.,Ak.,M.Si. Janti 27 & 28 08123233932
5 Dr. Harmanto, M.Pd. Kalimati 29 & 30
6 Dr. Bambang Sigit Widodo, M.Pd. Kedungbocok 31 & 32
7 Hamdani, S.Pd. Kedinding 33 & 34
8 Agus Wiyono, S.Pd., M.T. Kemuning 35 & 36 081233297464
9 Muhammad, S.Pd., M.Pd. Kendalsewu 37 & 38 08563307158
10 Arinto Nugroho, S.Pd., SH., MH. Klantingsari 39 & 40 08175155691
Wilayah Kec. Balongbendo Kab. Sidoarjo
Koordinator: Ir. Asrul Bahar, M.Pd.
No. Nama Desa Kelompok No. HP
1 Prayudi Setiawan Prabowo, S.E. Watutulis 41 & 42 081357174568
2 Beni Setiawan, S.Pd., M.Pd. Bendokrepek 43 & 44
3 Kusumawati Dwiningsih, S.Pd., M.Pd. Temu 45 & 46 08563365125
4 Ali Yusuf, M.Pd. Wonoplintah 47 & 48 08123233932
5 Widya Nusantara, S.Pd., M.Pd. Kedungwonokerto 49 & 50
6 Sanaji, SE.,M.Si. Kadartengguli 51 & 52
7 Wiwin Yulianingsih, M.Pd. Prambon 53 & 54
8 Dwiarko Nugrohoseno, S.Psi.,M.Si. Gedanggrowo 55 & 56 081233297464
9 Dr. Retnani, M.Pd. Wirobiting 57 & 58 08563307158
10 Dr. Mutimmatul Faidah, M.Ag. Mbulang 59 & 60 08175155691
49 48
-
1
1
Wilayah Kec. Trowulan Kab. Mojokerto
Koordinator: Warju, S.Pd.,M.T.
No. Nama Desa Kelompok No. HP
1 Dra. Hj. Anik Lestari Anjarwati, M.S. Balongwono 61 & 62
2 Dr. Darni, M.Hum. Beloh 63 & 64
3 Drs. Leksono Lestariadi Bicak 65 & 66 08156571598
4 Endar Sabri, S.Sn.,M.Pd. Domas 67 & 68 081357970529
5 Vega Candra Dinata, S.Pd.,M.Pd. Kejagan 69 & 70 081333183203
6 Dr. Tarzan Purnomo, M.Si. Pakis 71 & 72 08121771997
7 Dr. Pujiono, S.E., Ak., M.Si. Panggih 73 & 74
8 Dra. Siti Mutmainah, M.Pd. Sentonorejo 75 & 76 085852181873
9 Ahmad Ajib Ridwan, S.Pd., M.E. Tawangsari 77 & 78 081230298528
10 Julianto, S.Pd.,M.Pd. Wonorejo 79 & 80 085648079763
Wilayah Kec. Pacet Kab. Mojokerto
Koordinator: Drs. I Made Muliatna, M.Kes.
No. Nama Desa Kelompok No. HP
1 Drs. Fatkur Rohman Kafrawi, M.Pd. Cembor 81 & 82 081330404892
2 Tauran, S.Sos., M.Soc.,Sc. Claket 83 & 84
3 Dra. Tjintariani, M.Pd. Pacet 85 & 86 085608566993
4 Autar Abdillah, S.Sn.,M.Si. Padusan 87 & 88 081330705565
5 Drs. Bambang Sujatmiko, M.T. Petak 89 & 90 081234217032
6 Arik Susanti, S.Pd., M.Pd. Sajen 91 & 92 08113470512
7 Pambudi Handoyo, S.Sos., M.A. Kemiri 93 & 94
8 Muhammad Reza, S.Psi.M.Si. Kesiman 95 & 96 08123021205
9 Ali Imron, S.Sos.,M.S. Wiyu 97 & 98 081271300713
10 Nurul Khotimah, S.Pd.,M.Pd. Candiwatu 99 & 100 08121711592
51 50
-
1
1
Wilayah Kec. Trawas Kab. Mojokerto
Koordinator: Arief Sudrajat, S.Sos., M.Si.
No. Nama Desa Kelompok No. HP
1 Dr. Karwanto, M.Pd. Belik 101 & 102 081575483296
2 Yunanfathur Rahman, S.S.,M.A. Duyung 103 & 104
3 Wiryo Nuryono, M.Pd. Jatijejer 105 & 106 081336337705
4 Marsudi, S.Pd., M.Pd. Kedungudi 107 & 108 085649432328
5 Nanang Indriarsa, M.Psi Penanggungan 109 & 110 081316566319
6 Drs. Bambang Suyono, M.Hum Seloliman 111 & 112 082139077690
7 Dr. H. Bachtiar S. Bachri, M.Pd. Selotapak 113 & 114 085335985252
8 Dr. Sukma Pradana, M.Pd. Sugeng 115 & 116
9 Ardhie Raditya, S.Sos., M.A. Sukosari 117 & 118 081559531519
10 Dr. Khoirul Anwar, M.E. Tamiajeng 119 & 120 08123109502
Wilayah Kec. Pacet Kab. Mojokerto
Koordinator: Dr. Pujijuniarto,M.Pd.
No. Nama Desa Kelompok No. HP
1 Roy J. Irawan, S.Or.,M.Kes. Mancar 121 08993355502
2 Roy J. Irawan, S.Or.,M.Kes. Ngradulor 122 08993355502
3 Dr. Andang Wijaya, S.T.,M.T. Kebontemu 123 085643505532
4 Dr. Andang Wijaya, S.T.,M.T. Dukuhklopo 124 085643505532
Wilayah Kec. Trawas Kab. Mojokerto
Koordinator: Raymond Ivano Avandi, S.Pd.,M.Kes.
No. Nama Desa Kelompok No. HP
1 Heryanto Nur Muhammad,S.Pd. M.Pd Plosokerep 125 & 126
2 Joko Prasetyo, S.Pd., M.Pd. Jogoloyo 127 & 128 08121738821
3 Dr. Sunu Kuntjoro, M.Si. Palrejo 129 & 130 085731552038
4 Advendi Kristiyandaru, S.Pd.,M.Pd. Plemahan 131 & 132 081231062065
5 Ulhaq Zuhdi, M.Pd. Brudu 133 & 134 08123231181 085785864790
6 Muhammad Sholeh, S.Pd., M.Pd. Badas 135 & 136 081231771741
7 Septiana Alrianingrum, S.S.,M.Pd. Nglele 137 & 138 08121624735
8 Achmad Rizanul Wahyudi, M.Pd Trawasan 139 & 140 085851914811 085878587103
9 Dr. Agus Budi Santoso, M.Pd. Sebani 141 & 142 081330707657
52 53