pedikulosis kapitis

9
Pedikulosis Kapitis Pengertian Pedikulosis kapitis adalah penyakit infeksi kulit kepala dan rambut yang disebabkan oleh kutu kepala atau tuma yang disebut Pediculus humanus var.capitis. Pediculus ini merupakan parasit obligat yang artinya harus menghisap darah manusia untuk mempertahankan hidup. Penyakit ini terutama menyerang anak-anak usia muda dan orang berambut panjang, serta cepat meluas dalam lingkungan hidup yang padat, ditambah lagi jika kondisi hygiene tidak baik (misalnya jarang membersihkan rambut). Tuma dapat ditularkan lansung lewat kontak fisik atau tidak langsung leawat sisir, sikat rambut, wig, topi dan perangkat tempat tidur (bantal, seprei dll). Pediculus humanus var.capitis mempunyai 2 mata dan 3 pasang kaki, berwarna abu-abu dan menjadi kemerahan jika telah menghisap darah. Betina mempunyai ukuran yang lebih besar (panjang 1,2-3,2 mm lebar lebih kurang setengah panjangnya) daripada yang jantan (sekaligus jumlahnya lebih sedikit). Siklus hidupnya melalui stadium telur, larva, nimfa, dan dewasa. Tuma betina akan meletakkan telur-telurnya (nits) di dekat

description

pedikulosis kapitis

Transcript of pedikulosis kapitis

Page 1: pedikulosis kapitis

Pedikulosis Kapitis

Pengertian

Pedikulosis kapitis adalah penyakit infeksi kulit kepala dan rambut yang disebabkan

oleh kutu kepala atau tuma yang disebut Pediculus humanus var.capitis. Pediculus ini

merupakan parasit obligat yang artinya harus menghisap darah manusia untuk

mempertahankan hidup.

Penyakit ini terutama menyerang anak-anak usia muda dan orang berambut panjang,

serta cepat meluas dalam lingkungan hidup yang padat, ditambah lagi jika kondisi hygiene

tidak baik (misalnya jarang membersihkan rambut). Tuma dapat ditularkan lansung lewat

kontak fisik atau tidak langsung leawat sisir, sikat rambut, wig, topi dan perangkat tempat

tidur (bantal, seprei dll).

Pediculus humanus var.capitis mempunyai 2 mata dan 3 pasang kaki, berwarna abu-abu

dan menjadi kemerahan jika telah menghisap darah. Betina mempunyai ukuran yang lebih

besar (panjang 1,2-3,2 mm lebar lebih kurang setengah panjangnya) daripada yang jantan

(sekaligus jumlahnya lebih sedikit).

Siklus hidupnya melalui stadium telur, larva, nimfa, dan dewasa. Tuma betina akan

meletakkan telur-telurnya (nits) di dekat kulit kepala. Telur ini akan melekat erat pada batang

rambut dengan suatu substansi yang liat. Telur akan menetas menjadi tuma muda dalam

waktu sekitar 10 hari dan mencapai maturasinya dalam tempo 2 minggu.

Kelainan kulit yang timbul disebabkan oleh garukan untuk menghilangkan gatal. Gatal

ditimbulkan oleh liur dan eksreta kutu yang dikeluarkan ke kulit sewaktu menghisap darah.

Anamnesis

Page 2: pedikulosis kapitis

Penderita mula-mula merasakan gatal pada daerah oksiput dan temporal serta dapat

meluas ke seluruh kepala. Sebaiknya ditanyakan:

Keluhan atau gejala yang dirasakan.

Sejak kapan gejala dirasakan.

Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan pasien.

Apakah pasien pernah mengalami gatal-gatal di sekitar kulit kepala, badan, dan

pubis.

Apakah pasien pernah pinjam-meminjam alat mandi, handuk, baju, sisir, bantal,

kasur, topi kepada orang lain atau anggota keluarga.

Identifikasi aktifitas pasien selama di rumah.

Riwayat penggunaan obat (bagaimana pengobatan sebelumnya)

Pemeriksaan Fisik

Rambut terlihat kering dan tak mengkilap. Gigitan serangga ini menyebabkan rasa gatal

yang hebat dan garukan yang dilakukan untuk menghilangkan gatal sering menimbulkan

erosi, ekskoriasi, dan infeksi bakteri sekunder seperti impetigo serta furunkulosis.  Bila

infeksi sekunder berat, rambut akan menggumpal karena banyaknya pus dan krusta

(plikapelonika) dan disertai pembesaran kelenjar getah bening regional (oksiput dan

retroaurikular). Dalam keadaan ini menimbulkan bau busuk.

Infestasi berulang menyebabkan terjadinya pengerasan kulit disertai pigmentasi.

Keadaan ini disebut morbus errorum atau vagabond's disease. Bintik kecil

dari kotoran kutu ditemukan pada  kulit kepala.  Kutu dan telur terutama dicari di daerah

oksiput dan temporal.

Kutu betina melepaskan telur berwarna abu-abu keputihan yang berkilau dan tampak

sebagai butiran kecil yang menempel di rambut. Telur bisa ditemukan pada seluruh kulit

Page 3: pedikulosis kapitis

kepala, tapi yang paling umum di daerah retroauricular. Umumnya, hanya telur yang

dekat  kulit kepala yang memiliki isi dan telur di daerah distal telah kosong. Pada keadaan

sangat lembab, telur dapat ditemukan di sepanjang rambut. Kutu dapat diidentifikasi,

terutama saat menyisir rambut. Menyisir rambut yang telah disaturasi dengan air dan

kondisioner memberikan hasil positif yang lebih nampak dan hasil positif palsu yang lebih

sedikit daripada pemeriksaan kulit kepala biasa.

Kriteria Diagnosis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

penunjang. Diagnosis pasti jika ditemukan kutu atau telur, terutama pada bagian oksiput dan

temporal.

Diagnosis Banding

Tinea kapitis         

Pioderma (impetigo krustosa)           

Dermatitis seboroik

Hair casts

Trichorrhexis nodosa

Pemeriksaan Penunjang

Sinar Wood dapat digunakan untuk menampakkan telur dan kutu berfluoresensi

Terapi

Page 4: pedikulosis kapitis

Pengobatan bertujuan memusnahkan semua kutu dan telur serta mengobati infeksi

sekunder, menurut kepustakaan pengobatan dianggap terbaik secara topikal dengan malathion

0,5% atau 1% dalam bentuk lotion atau spray. Caranya: malam sebelum tidur rambut dicuci

dengan sabun kemudian dipakai lotion malathion, lalu kepala ditutup dengan kain. Keesokan

harinya rambut dicuci lagi dengan sabun lalu disisir dengan sisir bergerigi halus dan rapat.

Pengobatan diulang seminggu sekali bila masih terdapat kutu. Akan tetapi, obat ini sulit

didapat.

Di Indonesia obat yang mudah di dapat dan cukup efektif adalah gama benzen heksa

klorida (gameksan/gammexane/lindane) 1% (tersedia dalam bentuk krim, lotion, atau sampo).

Cara pemakaiannya setelah dioleskan lalu didiamkan 12 jam, kemudian dicuci dan disisir

dengan sisir yang halus dan rapat (serit) agar semua telur dan kutu terlepas, jika masih

terdapat telur atau  kutu maka ulangi lagi seminggu lagi. Hati-hati penggunaan pada anak

anak, dapat menyebabkan gangguan neurologi. Pengulangan obat dilakukan 2-10 hari karena

telur sulit diberantas.

Obat lainnya adalah Permethrin dan Pyrethrin.   Lindane, permethrin, dan pyrethrin bisa

menimbulkan iritasi. 10 hari setelah pemakaian, ketiga obat tersebut harus dioleskan kembali

untuk membunuh kutu yang baru menetas. Obat lainnya adalah emulsi/ bubuk DDT 5 – 10%

dan emulsi benzyl benzoas 20 – 25%.

Dalam keadaan infeksi sekunder yang berat sebaiknya rambut dicukur, infeksi sekunder

diobati dengan antibiotika sistemik dan topikal, lalu disusul dengan obat di atas dalam bentuk

shampo.

Terapi oral dengan kotrimoksazol telah dilaporkan efektif dalam pemberantasan kutu.

Hal ini mungkin karena antibiotik yang tertelan oleh kutu dapat

mempengaruhi bakteri simbiotik pada kutu.

Page 5: pedikulosis kapitis

        Infestasi pada alis atau bulu mata sulit untuk diobati, kutu biasanya diambil

dengan menggunakan tang khusus. Jeli minyak polos bisa membunuh atau melemahkan kutu

di bulu mata.

Pada penderita Pedikulosis kapitis terapinya mencakup pengeramasan rambut memakai

sampo yang mengandung lindane (Kwell) atau senyawa piretrin dengan piperonil butoksida

(sampo RID atau R&C). Kepada pasien dianjurkan untuk mengeramas kulit kepala dan

rambut menurut petunjuk pemakaian sampo tersebut.

Sesudah dibilas sampai bersih, rambut disisir dengan sisir bergigi halus (serit) yang

sudah dicelupkan dalam cuka agar telur atau cangkar telur tuma yang tertinggal dapat terlepas

dari batang rambut. Telur tuma sangat sulit dilepas dan mungkin harus diambil dengan jari

tangan satu per satu. Semua anggota keluarga dan orang yang berhubungan erat dengan

pasien harus diobati.

Edukasi

Higiene merupakan syarat supaya tidak terjadi residif. Menyisir rambut pada saat basah

3-4 hari selama 2 minggu sebab kutu terimobilisasi dengan air dan menyisir rambut pada saat

basah memudahkan menghilangkan kutu. Jika sumber infestasi (sisir, topi, pakaian dan

seprei) tidak dibersihkan melalui pencucian, penguapan atau dry cleaning, maka kutu bisa

bertahan hidup dan kembali menginfeksi manusia.

Semua barang, pakaian, handuk dan perangkat tempat tidur yang bisa mengandung

tuma atau telurnya harus dicuci dengan air panas sedikitnya dengan suhu 54 derajat Celcius

atau dicuci kering untuk mencegah infestasi ulang. Perabot, permadani dan karpet yang

berbulu harus sering dibersihkan dengan alat vacuum cleaner. Sisir dan sikat rambut juga

harus didisinfeksi dengan sampo.

Page 6: pedikulosis kapitis

Prognosis

Prognosis baik bila higiene diperhatikan. Bila tidak diobati dengan baik maka kutu akan

menetap selama beberapa tahun.

Kepustakaan

Bolognia JL., Jorizzo JL., Rapini RP.,eds. Dermatology 2nd edition. British: Elsevier Mosby,2008

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Jakarta: EGCDjuanda, Adhi. 1993. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.Edisi 3. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Burns DA., Diseases Caused by Arthropods and Other Noxious Animals, In: Burns T., Breathnach S., Cox N., Griffiths C.eds. Rook’s Textbook of Dermatology. 8thedition.2. Cambridge: Wiley-Balckwell 2010; p. 38.17-38.20

Handoko RP., Pedikulosis, Dalam: Djuanda A., edisi V Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Balai penerbit FKUI, 2007; p. 119-120

James DW., Berger TG., Elston DM.,eds.  Andrew’s Disease of The Skin: Clinical Dermatology. Parasitic Infestations, Stings, and Bites. 10th edition. British: Saunders Elsevier, 2006; p. 446-7

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3, Jilid 3. Jakarta: Media Aesculapius

Stone SP., Goldfarb JN., Bacelieri RE., Scabies, Other Mites, adn Pediculosis, In: Wolff K., Goldsmith LA., Katz SI.,Gilchrest BA., Paller AS., Leffell DJ,eds 7thedition.2. Fitzpatrick’s Dermatology in  General Medicine. New York: McGraw-Hill Medicine, 2008; p. 2033-35