PEB

14
I. IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. D.S. Umur : 30 tahun Nama suami : Tn. S Agama : Islam Alamat : Beji Pladen RT 04 RW 14, Depok Status : Menikah Masuk RS : tgl 10 Oktober 2006 Pk 11.50 Wib II. ANAMNESA Diambil secara autoanmesa pada tgl 10 Oktober 2006 Pk 11.50 Wib Keluhan utama : Rujukan dari bidan oleh karena darah tinggi. Keluhan tambahan : Kesemutan di ujung jari tangan, kadang pusing, pegal di tengkuk dan bengkak pada kedua tungkai. Riwayat Penyakit Sekarang : 6 jam SMRS, pasien berobat ke bidan untuk kontrol kandungan, setelah diperiksa tekanan darah pasien sangat tinggi yaitu mencapai 200/120 mmHg, oleh karena itu pasien dirujuk ke Rumah Sakit Bhakti Yudha. Ini adalah kehamilan kedua kalinya dan pasien menyangkal pernah keguguran. Pasien mengaku sebelumnya juga sering merasakan pusing, kesemutan pada ujung – ujung jari tangan dan rasa pegal di tengkuk. Tungkai pasien juga bengkak saat usia kehamilan tua. Pasien menyangkal pandangannya menjadi kabur. Nyeri ulu hati kadang – kadang dirasakan oleh pasien. Buang air besar normal, buang air kecil jumlahnya sedikit. Pasien mengaku tidak mempunyai riwayat darah tinggi sebelum hamil. Pasien mengaku tidak teratur memeriksakan kandungannya ke bidan atau dokter. Pasien mengaku tidak mengkonsumsi jamu – jamuan, hanya minum obat yang diberikan oleh bidan. Selama hamil, berat badan pasien naik sekitar 20 kg.

description

pre eklamsia berat

Transcript of PEB

Page 1: PEB

I. IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. D.S. Umur : 30 tahun Nama suami : Tn. S Agama : Islam Alamat : Beji Pladen RT 04 RW 14, Depok Status : Menikah Masuk RS : tgl 10 Oktober 2006 Pk 11.50 Wib

II. ANAMNESA Diambil secara autoanmesa pada tgl 10 Oktober 2006 Pk 11.50 Wib Keluhan utama : Rujukan dari bidan oleh karena darah tinggi. Keluhan tambahan : Kesemutan di ujung jari tangan, kadang pusing, pegal di tengkuk dan bengkak pada kedua tungkai. Riwayat Penyakit Sekarang : 6 jam SMRS, pasien berobat ke bidan untuk kontrol kandungan, setelah diperiksa tekanan darah pasien sangat tinggi yaitu mencapai 200/120 mmHg, oleh karena itu pasien dirujuk ke Rumah Sakit Bhakti Yudha. Ini adalah kehamilan kedua kalinya dan pasien menyangkal pernah keguguran. Pasien mengaku sebelumnya juga sering merasakan pusing, kesemutan pada ujung – ujung jari tangan dan rasa pegal di tengkuk. Tungkai pasien juga bengkak saat usia kehamilan tua. Pasien menyangkal pandangannya menjadi kabur. Nyeri ulu hati kadang – kadang dirasakan oleh pasien. Buang air besar normal, buang air kecil jumlahnya sedikit.

Pasien mengaku tidak mempunyai riwayat darah tinggi sebelum hamil. Pasien mengaku tidak teratur memeriksakan kandungannya ke bidan atau dokter. Pasien mengaku tidak mengkonsumsi jamu – jamuan, hanya minum obat yang diberikan oleh bidan. Selama hamil, berat badan pasien naik sekitar 20 kg.

Riwayat Penyakit Dahulu : Asma (-), DM (-), riwayat hipertensi (+) pada kehamilan sebelumnya, alergi obat disangkal Riwayat Obsestrik : G2P1A0 Haid terakhir : 24 Desember 2005 Lama menstruasi : 5-6 hari Siklus : teratur

III. PEMERIKSAAN FISIKa. Status generalis :

Keadaan umum : baikKesadaran : compos mentisTensi : 110/70 mmHgNadi : 80x/menitRR : 20x/menitSuhu : 36ºCKepala : normocephalMata : pupil bulat, isokor, reflek cahaya +/+, CA-/-, SI -/-Leher : KGB tidak teraba membesar

Page 2: PEB

Mammae : retraksi mammae -/-Cor : BJ I-II reguler, murni Mumur (-), gallop (-)Pulmo : suara napas vesikuler Ronkhi -/-, wheezing -/-

b. Status obstestrik : Abdomen : TFU : 33 cm DJJ : 148x/menitPemeriksaan khusus : VT : Portio tebal lunak, belum ada pembukaan, ketuban(+), kepala di atas PAP

IV. PEMERIKSAAN LABORATORIUM Hb : 12 g/dL Ht : 34% Leukosit : 18,9 ribu/mm Trombosit : 293 ribu/mm Urine : Protein +3

V. DIAGNOSIS KERJA G2P1A0H aterm dengan Pre Eklamsi Berat.

VI. PENATALAKSANAAN 1. Rencana Diagnostik :

- Dilakukan CTG2. Rencana Terapi :

- Pemberian MgSO4 : 2 gram bolus 2 gram drip dalam infus dextrose 10 % 20 tts/mnt- Pemberian obat anti hipertensi : Vasdalat ( Nifedipin ) sublingual lanjut oral 3x10 mg.- Pemberian Oksigen 3 Liter / menit.- Observasi tensi, nadi, pernapasan dan suhu secara berkala.- Monitor balans cairan.- Dilakukan terminasi kehamilan dengan section secarea.

3. Rencana Pendidikan- Informed Consent, beritahukan pada keluarga pasien tentang alasan

dan risiko dari operasi SC, serta komplikasi dari preekalamsia. Bayi lahir perempuan melalui operasi SC pada tgl 11 Oktober 2006 Pk 09.00 Wib. Dengan berat badan lahir 2300 gram dan panjang badan 45 cm.

Page 3: PEB

VII. CATATAN PERKEMBANGANTgl 12 Oktober 2006

S : pasien kesakitan di perut daerah bawah bekas luka operasi O : Status generalis :

Keadaan umum : baikKesadaran : compos mentisTensi : 210/120 mmHgNadi : 80x/menitRR : 20x/menitSuhu : 36ºCKepala : normocephalMata : pupil bulat, isokor, reflek cahaya +/+, CA-/-, SI -/-Leher : KGB tidak teraba membesarMammae : retraksi mammae -/-Cor : BJ I-II reguler, murni Mumur (-), gallop (-)Pulmo : suara napas vesikuler Ronkhi -/-, wheezing -/-

Status obstestrik : ASI : +/+

TFU : setinggi pusat Kontraksi uterus (+) baik

Luka operasi tenang tertutup perban.Lokhia : rubra

A : NH1 PSC a/i PEB P : Kalmoxillin 3x1 Prolic 300 mg 3x1 Kaltrofen 3x1 Vasdalat 3x10 mg

Tgl 13 Oktober 2006 S : tidak ada keluhan O : Status generalis :

Keadaan umum : baikKesadaran : compos mentisTensi : 160/100 mmHgNadi : 80x/menitRR : 20x/menitSuhu : 36ºCKepala : normocephalMata : pupil bulat, isokor, reflek cahaya +/+, CA-/-, SI -/-Leher : KGB tidak teraba membesarMammae : retraksi mammae -/-Cor : BJ I-II reguler, murni Mumur (-), gallop (-)

Page 4: PEB

Pulmo : suara napas vesikuler Ronkhi -/-, wheezing -/-

Status obstestrik : ASI : +/+

TFU : 2 jari di bawah pusat. Kontraksi uterus (+) baik

Luka operasi tenang tertutup perban.Lokhia : rubra

A : NH2 PSC a/i PEB P : Prolic 3x300mg Vasdalat 3x10mg Mefinal 3x1 Surbex T 2x1 Mobilisasi

Tgl 14 Oktober 2006 S : tidak ada keluhan O : Status generalis :

Keadaan umum : baikKesadaran : compos mentisTensi : 180/100 mmHgNadi : 80x/menitRR : 20x/menitSuhu : 36ºCKepala : normocephalMata : pupil bulat, isokor, reflek cahaya +/+, CA-/-, SI -/-Leher : KGB tidak teraba membesarMammae : retraksi mammae -/-Cor : BJ I-II reguler, murni Mumur (-), gallop (-)Pulmo : suara napas vesikuler Ronkhi -/-, wheezing -/-

Status obstestrik : ASI : +/+

TFU : 2 jari di bawah pusat. Kontraksi uterus (+) baik

Luka operasi tenang tertutup perban.Lokhia : rubra

A : NH3 PSC a/i PEB P : Prolic 3x300mg Vasdalat 3x10mg Mefinal 3x1 Surbex T 2x1 Mobilisasi

Page 5: PEB

Tgl 15 Oktober 2006 S : tidak ada keluhan O : Status generalis :

Keadaan umum : baikKesadaran : compos mentisTensi : 140/100 mmHgNadi : 80x/menitRR : 20x/menitSuhu : 36ºCKepala : normocephalMata : pupil bulat, isokor, reflek cahaya +/+, CA-/-, SI -/-Leher : KGB tidak teraba membesarMammae : retraksi mammae -/-Cor : BJ I-II reguler, murni Mumur (-), gallop (-)Pulmo : suara napas vesikuler Ronkhi -/-, wheezing -/-

Status obstestrik : ASI : +/+

TFU : 2 jari di bawah pusat. Kontraksi uterus (+) baik

Luka operasi tenang tertutup perban.Lokhia : rubra

A : NH4 PSC a/i PEB P : Prolic 3x300mg Vasdalat 3x10mg Mefinal 3x1 Surbex T 2x1 Mobilisasi Pasien diizinkan pulang oleh dokter.

Page 6: PEB

PEMBAHASAN STATUSPada tgl 10 Oktober 2006 pasien bernama Ny.D.S. datang ke RS Bhakti

Yudha dirujuk oleh bidan karena darah tinggi.Dari anamnesa didapatkan :

- pasien mengeluh suka pusing, kesemutan pada ujung – ujung jari tangan dan rasa pegel di tengkuk.

- Pasien mengaku kedua tungkai menjadi bengkak saat memasuki usia kehamilan tua.

- Pasien mengeluh kadang – kadang nyeri ulu hati.- BAB normal dan BAK sedikit.- ANC tidak teratur.- Berat badan pasien naik 20 kg selama kehamilan.- Riwayat hipertensi (+) pada kehamilan sebelumnya.-

Dari pemeriksaan fisik ditemukan : Keadaan umum : baik Kesadaran : compos-mentis Tensi : 200/110 mmHg Ekstremitas : edema di kedua tungkai.

Status obstestrik : Abdomen : TFU : 33 cm DJJ : 148x/menitPemeriksaan khusus :

VT : Portio tebal lunak, belum ada pembukaan, ketuban(+), kepala di atas PAP

Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan : Hb : 12 g/dL Ht : 34% Leukosit : 18,9 ribu/mm Trombosit : 293 ribu/mm Urine : Protein +3

Dari status pasien Ny. D.S. di atas, diagnosis saya adalah G2P1A0H aterm dengan Pre Ekalamsia Berat, karena didapatkan hipertensi yaitu TD : 200/110 mmHg, edema pada tungkai dan proteinuria +3 yang terjadi dalam kehamilan, umumnya terjadi dalam triwulan ketiga kehamilan. Pada kasus ini, ibu tidak melakukan ANC secara teratur, mungkin disebabkan karena ibu memang tidak mengerti tentang pentingnya ANC atau sebab ekonomi. Karena dengan pemeriksaan ANC secara teratur dapat menemukan tanda – tanda dini pre-eklamsia, sehingga dapat dilakukan penanganan yang baik untuk mencegah terjadinya pre-eklamsia berat sampai eklamsia. Gejala lainnya yaitu pasien mengaku kadang-kadang nyeri ulu hati dan jumlah air kencing sedikit ( oligouri ). Rendahnya produksi urin disebabkan adanya spasmus arteriola glomerulus sehingga

Page 7: PEB

filtrasi glomerulus dapat turun sampai 50% dari normal. Sehingga akhirnya proses diuresis turun yang menyebabkan oligouri sampai anuri.Pada kasus ini manajemen penatalaksanaannya adalah :

1. Rencana Diagnostik :a. Dilakukan CTG

2. Rencana Terapi :a. Pemberian MgSO4 : 2 gram bolus 2 gram drip dalam infus dextrose 10 % 20 tts/mnt- Pemberian obat anti hipertensi : Vasdalat ( Nifedipin ) sublingual lanjut oral 3x10 mg.b. Pemberian Oksigen 3 Liter / menit.c. Observasi tensi, nadi, pernapasan dan suhu secara berkala.d. Monitor balans cairan.e. Dilakukan terminasi kehamilan dengan section secarea.

Page 8: PEB

PRE EKLAMPSIA BERAT

PendahuluanWanita yang sedang mengalami kehamilan akan mengalami banyak perubahan –

perubahan dalam komposisi baik hormonal, system kardivaskuler, system traktus urinarius dan lanilla yang berbeda dengan wanita tidak hamil.

Dalam keadaan hamil, cuah jantung akan meningkat sebesar 40% oleh karena adanya peningkatan isi sekuncup jantung mulai pada minggu ke-6 mencapai maksimum pada trimester ke-2 dan ke-3, señalan dengan peningkatan curah jantung ini, terjadi peningkatan aliran darah ke organ visceral seperti ginjal dan uterus. Aliran plasma ginjal dan laja filtrasi glomerulus menjadi meningkat.

Pre EklampsiaI. Definisi

Pre-eklampsia ialah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan, estela kehamilan 20 minggu atau segera estela persalinan. Gejala ini dapat timbal sebelum 20 minggu bila terjadi penyakit trofoblastik. Ibu tersebut tidak menunjukan tanda – tanda kelainan vasculer atau hipertensi sebelumnya.II. Klasifikasi

Pre-eklampsia dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :1. Pre-eklampsia ringan, bila disertai keadaan sebagai berikut :

a. TD 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring terlentang, atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih, atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih. Cara pengukuran sekurang – kurangnya pada 2 kali pemeriksaan dengan jarak periksa 1 jam, sebaiknya 6 jam.

b. Edema umum, kaki, jari tangan dan muka atau kenaikan berat badan 1 kg atau lebih per minggu.

c. Proteinuria keantitatif 0,3 gram atau lebih per liter, kwalitatif +1 atau +2 pada urin catéter atau midstream.

2. Pre-eklampsia berat, bila disertai keadaan sebagai berikut :Bila didapatkan satu atau lebih gejala di bawah ini, pre-eklampsia digolongkan berat :

a. TD sistolik lebih atau sama dengan 160 mmHg atau tekanan diastolik lebih atau sama dengan 110 mmHg. Tekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu hamil sudah dirawat di RS dan sudah menjalankan tirah baring.

b. Proteinuria 5 gram atau +3 dalam pemeriksaan kwalitatif.c. Oliguria, yaitu jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam yang disertai

kenaikan kadar kreatinin plasma.d. Adanya gangguan cerebral, gangguan visus dan rasa nyeri di epigastrium.e. Terdapat edema paru dan sianosis.f. Adanya “the HELLP síndrome” ( H: Hemolysis ; ELL: Elevated Liver

Enzymes ; P: low Platelet count )

Page 9: PEB

III. Penatalaksanaan Pre-Eklampsia Berat Rawat segera, tentukan jenis perawatan atau tindakan :

1. Perawatan aktifa. Segera masuk rumah sakit.b. Tirah baring miring ke satu sisic. Infuse dextrose 5% yang tiap 1 liternya diselingi dengan larutan RL 500 ccd. Antasidae. Diet : cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garamf. Pemberian obat anti kejang : MgSO4g. Diuretikum tidak diberikan kecuali bila ada edema paru – paru, payah

jantung kongestif, edema anasarca.h. Antihipertensi diberikan bila TD sistolik > 180 mmHg dan TD diastolik >

110 mmHg.i. Kardiotonika. Indikasi bila ada tanda – tanda menjurus payah jantung.j. Lain – lain : obat antipiretika, antibiotika, anti nyeri.

2. Pengobatan obstetrikCara terminasi kehamilan :

a. Belum inpartu :- Induksi persalinan : amniotomi + oksitosin drip dengan syarat skor

bishop > 5- Seksio secarea :

Syarat oksitosin drip tidak dipenuhi atau adanya kontraindikasi oksitosin drip.

12 jam sejak dimulainya oksitosin drip belum masuk fase aktif. Pada primigravida lebih diarahkan untuk dilakukan terminasi dengan seksio secarea.

b. Sudah inpartu :Kala I : Fase laten : seksia secarea Fase aktif : - amniotomi - bila sudah 6 jam amniotomi belum terjadi pembukaan lengkap, dilakukan seksio secarea.Kala II : Pada persalinan pervaginam, maka kala II diselesaikan dengan partus buatan amniotomi dan oksitosin drip dilakukan sekurang – kurangnya 30 menit setelah pemberian pengobatan medicial.

IV. Perawatan RS1. Pre-Eklampsia ringan :

Kriteria pre-eklampsia ringan untuk dirawat di RS :- Setelah 2 minggu pengobatan rawat jalan, tidak menunjukan adanya

perbaikan dari gejala – gejala pre – eklampsia.- Kenaikan berat badan ibu lebih dari 1 kg per minggu, selama 2 kali

berturut – turut.- Timbul salah satu atau lebih gejal atau tanda – tanda pre – eklampsia

berat.-

Page 10: PEB

2. Pre – eklampsia berat.3. Eklampsia.

V. Prinsip manajemen Pre-EklampsiaTujuan penanganan di sini adalah :

a. untuk melindungi ibu dari efek meningkatnya teakanan darah dan mencegah progresifitas penyakit menjadi eklampsia dengan segala komplikasinya. b. untuk mengatasi dan menurunkan risiko janin termasuk terjadinya solusio plasenta, pertumbuhan janin terhambat dan kematian janin intra uterus. c. untuk melahirkan janin dengan cara yang paling aman dan cepat dalam arti sesegera mungkin setelah matur apapun imatur bila diketahui bahwa risiko janin dan atau ibu bila dilanjutkan akan lebih berat.VI. Penyulit

Gagal ginjal, gagal jantung, edema paru – paru, kelainan pembekuan darah, perdarahan otak, kematian janin.

Page 11: PEB

DAFTAR PUSTAKA1. Wiknjisastro H, Safiudin AB, Rachimahadhi T, editor. Ilmu Kebidanan. Bina

Pustaka Sarwono Prawihardjo, Jakarta, 2000.2. Mochtar R, Lutan D. Sinopsis Obstetri. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Jakarta, 1998.3. Pengurus Besar Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. Standar

Pelayanan Medik Obstetri dan Ginekologi bagian I. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 1991.