PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
-
Upload
badan-pusat-statistik-provinsi-papua-barat -
Category
Documents
-
view
227 -
download
0
Transcript of PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 1/96
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
PROVINSI PAPUA BARAT
MENURUT LAPANGAN USAHA
Gross Regional Domestic Product
of Papua Barat Province
by Industrial Origin
2009
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 2/96
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PROVINSI PAPUA BARAT
MENURUT LAPANGAN USAHA 2009
Gross Regional Domestic Product of Papua Barat Provinceby Industrial Origin 2009
Katalog BPS / BPS Catalogue : 930201.9100
I S B N : -
Nomor Publikasi / Publication Number : 91300.10.04
Ukuran Buku / Book Size : 16,5 cm x 21,5 cm
Jumlah Halaman / Number of Pages : xviii rumawi + 78 halaman/ pages Naskah / Manuscript :Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Regional Accounts and Statistical Analysis Division
Penyunting / Editor :Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Regional Accounts and Statistical Analysis Division
Gambar Kulit / Cover Design :Bidang Integrasi, Pengolahan, dan Diseminasi StatistikStatistical Integrated, Processing, and Disemination Division
Diterbitkan oleh / Published by :BPS Provinsi Papua Barat BPS - Statistics Papua Barat
Dicetak oleh / Printed by :
Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya May be cited with reference to the source
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 3/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 iii
GUBERNUR PAPUA BARAT
SAMBUTAN
Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian usaha yang
berkesinambungan guna menyejahterakan masyarakat melalui peningkatan
taraf hidup, pemerataan pendapatan, memperluas lapangan kerja, serta
meningkatkan hubungan ekonomi antar wilayah.
Dalam perencanaan, penentuan strategi, dan kebijakan untuk mencapai
tujuan di atas sangat membutuhkan ketersediaan informasi statistik yang
relevan dengan kondisi daerah terutama potensi sumber daya yang dimiliki
sebagai alat ukur dan analisisnya. Dengan demikian diharapkan strategi dan
kebijakan lebih terarah sehingga sasaran dapat dicapai dengan tepat.
Publikasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Papua
Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 ini merupakan bahan kajian
secara makro dan merupakan salah satu indikator yang dapat digunakanuntuk mengetahui tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi di daerah.
Dari penyajian data PDRB secara berkala dapat diketahui tingkat
pertumbuhan ekonomi dan gambaran tingkat kemakmuran serta
perkembangan pembangunan regional secara periodik. Untuk itu saya
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 4/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 iv
menyambut gembira dengan diterbitkannya publikasi PDRB Provinsi Papua
Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 ini yang menambah khasanah
bagi informasi pembangunan di provinsi paling muda ini.
Mengingat peran strategis informasi statistik, maka saya berharap agar
di tahun-tahun mendatang Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat dapat
menyajikan berbagai jenis data statistik dalam menunjang pembangunan di
wilayah ini, juga terus melakukan koordinasi dengan instansi/sektor terkait
baik di kalangan pemerintah maupun swasta sehingga data dan informasi
yang disajikan dapat lebih berkualitas.
Akhirnya kepada Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat dan
semua pihak yang telah membantu menyusun publikasi PDRB Provinsi
Papua Barat ini saya sampaikan penghargaan dan terima kasih.
Manokwari, September 2010
GUBERNUR PAPUA BARAT
ABRAHAM O. ATURURI
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 5/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 v
KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI PAPUA BARAT
SAMBUTAN
Meningkatnya usaha-usaha pembangunan di segala bidang menuntut
tersedianya data statistik yang lengkap, akurat, mutakhir, dan
berkesinambungan terutama untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pembangunan ekonomi di daerah. Dari penyajian data PDRB secara berkala
dapat diketahui tingkat pertumbuhan ekonomi dan gambaran tingkat
kemakmuran serta perkembangan pembangunan regional secara periodik.
Data statistik yang dicakup dalam publikasi PDRB Provinsi Papua
Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 dibutuhkan tidak hanya
oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Papua Barat, namun
juga oleh berbagai konsumen data. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih kepada Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat dan semua
pihak yang telah membantu terbitnya publikasi ini.
Semoga publikasi ini bermanfaat.
Manokwari, September 2010
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Papua Barat
Kepala ,
DRS. ISHAK L. HALLATU
NIP. 195703241980021002
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 6/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
limpahan rahmat-Nya penyusunan Publikasi Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009
yang merupakan kerja sama Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua
Barat dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi
Papua Barat dapat terselesaikan.
Publikasi ini terdiri dari tabel-tabel PDRB Menurut Lapangan Usaha
dengan minyak dan gas bumi serta tabel-tabel PDRB Menurut Lapangan
Usaha tanpa minyak dan gas bumi. Keterangan yang dihimpun mencakup
sembilan lapangan usaha/sektor ekonomi yaitu Pertanian; Pertambangan dan
Penggalian; Industri Pengolahan; Listrik, Gas, dan Air Bersih; Konstruksi;
Perdagangan, Hotel, dan Restoran; Pengangkutan dan Komunikasi;
Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan; serta Jasa-jasa.
PDRB ini akan sangat berguna bagi para perencana dalam menyusun
program pembangunan dan bagi para pengambil kebijakan dalam mengukur
keberhasilan pembangunan yang telah dilaksanakan.
Dikarenakan keterbatasan data yang tersedia, maka beberapa data yang
disajikan terutama pada tahun 2009 masih bersifat sangat sementara yang
akan disempurnakan pada penerbitan berikutnya. Untuk itu, kritik dan saran
dari pembaca dan pemakai data tetap diharapkan untuk penyempurnaannya.
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 7/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 vii
Dengan diterbitkannya publikasi ini, maka diharapkan dapat
memperkecil kesenjangan yang ada antara ketersediaan dengan kebutuhan
data sehingga pelaksanaan pembangunan di provinsi ini dapat lebih berhasil
guna dan berdaya guna.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu hingga terbitnya
publikasi ini kami ucapkan terima kasih.
Manokwari, September 2010
Badan Pusat Statistik
Provinsi Papua Barat
Kepala,
Ir. TANDA SIRAIT, MMNIP. 195507211978011002
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 8/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 viii
PENJELASAN UMUM
Tanda-tanda yang digunakan dalam publikasi ini, adalah sebagai berikut:
Data belum tersedia ……………………………………………..
Data tidak tersedia ………………………………………………
Data dapat diabaikan …………………………………………….
Tanda desimal …………………………………………………...
Angka sangat sementara ……………………………...................
Angka sementara ………………………………………………...
:
:
:
:
:
:
…
-
0
,
xx
x
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 9/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 ix
DAFTAR ISI
SAMBUTAN GUBERNUR ......................................................................... III SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA ............................................................. V KATA PENGANTAR .................................................................................. VI PENJELASAN UMUM ............................................................................ VIII DAFTAR ISI ............................................................................................... IX DAFTAR LAMPIRAN PDRB DENGAN MIGAS .................................... XII DAFTAR LAMPIRAN PDRB TANPA MIGAS...................................... XIV PENJELASAN TEKNIS ........................................................................... XVI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. UMUM................................................................................................ 1
1.2. METODE PENDEKATAN.................................................................... 2
1.3. TUJUAN DAN KEGUNAAN STATISTIK PENDAPATAN REGIONAL ... 5
BAB II RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN
2.1. SEKTOR PERTANIAN ........................................................................ 6
2.1.1. Subsektor Tanaman Bahan Makanan ........................................ 6
2.1.2. Subsektor Tanaman Perkebunan ............................................... 7
2.1.3. Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya ................................. 7
2.1.4. Subsektor Kehutanan ................................................................. 8
2.1.5. Subsektor Perikanan .................................................................. 8
2.2. SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN ................................ 9
2.2.1. Subsektor Pertambangan Migas ................................................ 9
2.2.2. Subsektor Penggalian .............................................................. 10
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 10/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 x
2.3. SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN ................................................. 10
2.3.1. Subsektor Industri Besar/Sedang ............................................. 11
2.3.2. Subsektor Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga ................ 11
2.3.3. Subsektor Industri Migas ......................................................... 11
2.4. SEKTOR LISTRIK, GAS, DAN AIR BERSIH ..................................... 12
2.4.1. Subsektor Listrik ...................................................................... 12
2.4.2. Subsektor Air Bersih ................................................................ 12
2.5. SEKTOR KONSTRUKSI .................................................................... 13
2.6. SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL, DAN RESTORAN...................... 13
2.6.1. Subsektor Perdagangan Besar dan Eceran ............................. 13
2.6.2. Subsektor Hotel ........................................................................ 14
2.6.3. Subsektor Restoran .................................................................. 14
2.7. SEKTOR PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI .............................. 14
2.7.1. Subsektor Angkutan Jalan Raya .............................................. 15
2.7.2. Subsektor Angkutan Laut ......................................................... 15
2.7.3. Subsektor Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan ....... 16
2.7.4. Subsektor Angkutan Udara ...................................................... 16
2.7.5. Subsektor Jasa Penunjang Angkutan ....................................... 17 2.7.6. Subsektor Komunikasi ............................................................. 17
2.8. SEKTOR KEUANGAN, REAL ESTAT, DAN JASA PERUSAHAAN ..... 18
2.8.1. Subsektor Bank ........................................................................ 18
2.8.2. Subsektor Lembaga Keuangan Bukan Bank ............................ 19
2.8.3. Subsektor Jasa Penunjang Keuangan...................................... 20
2.8.4. Subsektor Real Estat ................................................................ 20
2.8.5. Subsektor Jasa Perusahaan ..................................................... 21
2.9. SEKTOR JASA-JASA ........................................................................ 22
2.9.1. Subsektor Pemerintahan Umum .............................................. 22
2.9.2. Subsektor Jasa Sosial Kemasyarakatan .................................. 23
2.9.3. Subsektor Jasa Hiburan dan Rekreasi ..................................... 23
2.9.4. Subsektor Jasa Perorangan dan Rumahtangga ....................... 24
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 11/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 xi
BAB III TINJAUAN EKONOMI PAPUA BARAT
3.1. PDRB PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN MIGAS ........................ 26
3.1.1. Pertumbuhan Ekonomi ............................................................ 26
3.1.2. Struktur Ekonomi ..................................................................... 29
3.1.3. Perkembangan PDRB Per Kapita ........................................... 31
3.1.4. Kontribusi Sektor terhadap Pertumbuhan Ekonomi ................ 32
3.2. PDRB PROVINSI PAPUA BARAT TANPA MIGAS ........................... 34
3.2.1. Pertumbuhan Ekonomi (Tanpa Migas).................................... 35
3.2.2. Struktur Ekonomi (Tanpa Migas) ............................................ 37
3.2.3. Perkembangan PDRB Per Kapita (Tanpa Migas) .................. 39
3.2.4. Kontribusi Sektor (Tanpa Migas) terhadap Pertumbuhan
Ekonomi ................................................................................... 40
BAB IV PERKEMBANGAN EKONOMI MENURUT KELOMPOK
SEKTOR
4.1. PDRB PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN MIGAS ........................42
4.2. PDRB PROVINSI PAPUA BARAT TANPA MIGAS ...........................47
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 12/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 xii
DAFTAR LAMPIRAN PDRB DENGAN MIGAS
Halaman
Lampiran 1.1.
Lampiran 1.2.
Lampiran 1.3.
Lampiran 1.4.
Lampiran 1.5.
Lampiran 1.6.
Lampiran 1.7.
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009
(juta rupiah).................................................................
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun
2006-2009 (juta rupiah)……………………………...
Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional
Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan
Usaha Tahun 2006-2009 (persen).…………………
Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional
Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut
Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen).…...…...
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional
Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan
Usaha Tahun 2006-2009 (persen).…………………
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional
Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut
Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen).…...…...
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto
Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha
Tahun 2006-2009 (persen).…………………………..
54
55
56
57
58
59
60
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 13/96
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 14/96
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 15/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 xv
Lampiran 2.8.
Lampiran 2.9.
Lampiran 2.10.
Lampiran 2.11.
Lampiran 2.12.
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto
Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan
Usaha Tahun 2006-2009 (persen).…………………...
Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto
Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha
Tahun 2006-2009 (persen).…………………………..
Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto
Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan
Usaha Tahun 2006-2009 (persen).…………………...
Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto
menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen)
Angka Agregat Produk Domestik Regional Bruto,
PDRB Perkapita dan Penduduk Pertengahan Tahun
Provinsi Papua Barat, 2006-2009 ...............................
74
75
76
77
78
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 16/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 xvi
PENJELASAN TEKNIS
1. Aset (Harta) : Pemilikan atas berbagai macam harta baik berwujud
(tangible) maupun tidak berwujud (intangible) yang dimiliki oleh
perorangan, perusahaan, ataupun pemerintah. Secara praktis, biasanya
dinilai dalam bentuk moneter.
2. Biaya Antara : Input yang dipergunakan habis dalam proses produksi
dan terdiri dari barang tidak tahan lama dan jasa, baik yang dibeli dari
pihak lain ataupun yang diproduksi sendiri.
3. Bunga Netto : Selisih antara bunga diterima dan bunga yang dibayar
atas pinjaman (finansial) yang diberikan.
4. Deflasi : Menghitung nilai atas dasar harga konstan dengan cara men-
deflate nilai atas dasar harga berlaku dengan indeks harga yangbersangkutan.
5. Ekstrapolasi : Menghitung nilai atas dasar harga konstan dengan cara
mengekstrapolasi nilai pada tahun dasar dengan indeks kuantum dari
barang/jasa yang bersangkutan.
6. Faktor Pendapatan dari luar : Pendapatan/kompensasi yang diterima
oleh faktor produksi atas keterlibatannya dalam suatu proses produksi di
luar batas wilayah domestik.
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 17/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 xvii
7. Faktor Produksi : Mencakup faktor-faktor yang terlibat dalam suatu
proses produksi baik secara langsung maupun tidak langsung, yang
terdiri dari tanah, tenaga kerja, modal, dan keahlian.
8. Harga Berlaku : Penilaian yang dilakukan terhadap produk barang dan
jasa yang dihasilkan ataupun yang dikonsumsi pada harga tahun
berjalan.
9. Harga Konstan : Penilaian yang dilakukan terhadap produk barang dan
jasa yang dihasilkan ataupun yang dikonsumsi pada harga tahun tetap di
satu tahun dasar.
10. Imputasi Jasa : Perkiraan atas nilai output jasa yang dihasilkan,
sebagai contoh imputasi jasa bank, jasa asuransi, jasa dana pensiun, dan
sebagainya.
11. Input Primer : Disebut juga nilai tambah bruto, terdiri atas balas jasa
tenaga kerja, surplus usaha, penyusutan, dan pajak tidak langsung netto.
12. Investasi : Dana yang disisihkan untuk ditanamkan sebagai modal
dalam usaha dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dengan
harapan modal tersebut akan kembali dalam beberapa tahun.
13. Margin Perdagangan dan Biaya Transport : Selisih nilai transaksi
pada tingkat harga pembeli dengan tingkat harga produsen. Selisih nilai
transaksi ini mencakup keuntungan pedagang eceran dan biaya transport
yang timbul dalam menyalurkan barang dari produsen ke pembeli.
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 18/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 xviii
14. Output : Nilai dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor-sektor
ekonomi tanpa membedakan pelaku produksinya di wilayah domestik
tertentu.
15. Pajak Tidak Langsung Netto : Pajak tidak langsung dikurangi subsidi.
16. Penyusutan : Nilai susutnya (ausnya) barang-barang modal yang
digunakan dalam proses produksi.
17. Revaluasi : Menghitung nilai atas dasar harga konstan dengan menilai
produksi pada tahun yang bersangkutan dengan menggunakan harga
pada tahun dasar. Begitu pula biaya-biaya antara dinilai dengan harga
pada tahun dasar.
18. Tahun Dasar : Tahun terpilih sebagai referensi statistik dan digunakan
sebagai dasar penghitungan pada tahun-tahun yang lain.
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 19/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Umum
Dalam menciptakan kondisi perekonomian daerah/wilayah yang
kondusif maka diperlukan berbagai jenis data statistik sebagai bahan analisis
dalam menentukan dan mengarahkan program pembangunan untuk
mencapai hasil guna dan daya guna yang tinggi.
Pembangunan ekonomi yang telah berjalan hendaknya dievaluasi baik
hasil maupun dampaknya. Adapun hasilnya akan berbentuk nilai kuantitatif
yang dapat memberikan gambaran keadaan masa lalu, masa kini, dan target-
target yang akan dicapai pada masa mendatang.
Pembangunan ekonomi merupakan usaha dan kebijakan yang
bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas
kesempatan kerja, meningkatkan pemerataan distribusi pendapatan
masyarakat, memperlancar hubungan ekonomi, dan mengusahakan
pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder maupun
sektor tersier.
Guna mengetahui pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendapatan
masyarakat, maka perlu disajikan statistik pendapatan regional secara
berkala sebagai bahan perencanaan pembangunan regional khususnya di
bidang ekonomi.
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 20/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 2
1.2. Metode Pendekatan
Penghitungan Pendapatan Regional dapat dilakukan melalui empat
metode, yaitu:
a. Pendekatan Produksi ( Production Approach)
Pendekatan dengan cara ini dilakukan untuk menghitung Nilai
Tambah Bruto (Gross Value Added ), yaitu selisih antara jumlah nilai
output dengan biaya antara (intermediate cost ).
Biaya antara (intermediate cost ) adalah barang-barang tidak tahan
lama (umur pemakaian kurang dari satu tahun atau habis dalam satu
kali pemakaian) dan jasa-jasa pihak lain yang digunakan dalam proses
produksi. Jadi, apabila nilai output dikurangi dengan biaya-biaya
antara, maka akan diperoleh Nilai Tambah Bruto yang terdiri dari biaya
faktor produksi (upah/gaji, bunga netto, sewa tanah, keuntungan),
penyusutan barang modal, dan pajak tak langsung netto.
b. Pendekatan Pendapatan ( Income Approach)
Pendekatan dengan cara ini dapat dilakukan dengan
menjumlahkan pendapatan, yaitu jumlah balas jasa faktor produksi
berupa upah/gaji, bunga netto, sewa tanah, dan keuntungan, sehingga
diperoleh Produk Domestik Regional Netto atas dasar biaya faktor. Jika
Produk Domestik Regional Netto atas dasar biaya faktor ditambah
dengan penyusutan dan pajak tidak langsung netto maka akan diperoleh
Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar.
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 21/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 3
Penghitungan dengan pendekatan pendapatan (income approach)
ini biasanya digunakan untuk kegiatan yang sulit dihitung dengan
pendekatan produksi, seperti sektor Pemerintahan dan Jasa-jasa yang
usahanya tidak mencari untung (non profit).
c. Pendekatan Pengeluaran ( Expenditure Approach)
Pendekatan dengan cara ini digunakan untuk menghitung nilai
barang dan jasa yang digunakan oleh berbagai golongan dalam
masyarakat. Barang dan jasa yang diproduksi oleh unit-unit produksiakan digunakan untuk keperluan konsumsi, pembentukan modal
(investasi), dan ekspor. Barang-barang yang digunakan ini ada yang
berasal dari produksi dalam daerah (domestik) dan berasal dari luar
daerah/luar negeri (impor).
Karena yang dihitung nilai barang dan jasa yang berasal dari
produksi domestik saja, maka nilai barang dan jasa yang diproduksi
tersebut perlu dikurangi dengan nilai impor sehingga komponen nilai
ekspor di atas akan menjadi nilai ekspor netto.
Apabila nilai konsumsi (konsumsi rumah tangga, pemerintah, dan
yayasan sosial), nilai pembentukan modal, dan ekspor netto
dijumlahkan, maka akan diperoleh nilai Produk Domestik Regional
Bruto atas dasar harga pasar.
d. Metode Alokasi ( Allocation Method )
Terkadang data yang tersedia tidak memungkinkan untuk
menggunakan ketiga metode di atas, hingga terpaksa dipakai metode
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 22/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 4
alokasi ini. Hal ini dapat terjadi misalnya pada suatu unit produksi yang
mempunyai kantor pusat dan kantor cabang.
Kantor pusat berada di wilayah lain, sedangkan kantor cabang
berada di daerah tersebut. Sering kali kantor-kantor cabang ini tidak
dapat membuat neraca untung rugi, sebab neracanya dibuat di kantor
pusat, sehingga tidak dapat diketahui berapa keuntungan yang
diperoleh dari kantor cabang ini.
Padahal keuntungan adalah salah satu komponen yang diperlukan
dalam menghitung nilai tambah. Untuk dapat mengatasi hal-hal yangdemikian maka digunakan metode alokasi, yaitu dengan
mengalokasikan angka-angka secara terpusat dengan memakai
indikator-indikator yang sekiranya dapat menunjukkan peranan kantor
cabang yang ada di daerah tersebut terhadap kantor pusatnya.
Indikator ini dapat berupa volume kerja, jumlah karyawan,
jumlah produksi, dan lain-lain. Metode alokasi ini merupakan metode
pendekatan tidak langsung, sedangkan yang lain merupakan metode
langsung.
Dengan menggunakan metode langsung akan dapat dihasilkan
angka-angka yang bisa menggambarkan karakteristik yang lebih
mendekati kenyataan bila dibandingkan dengan angka-angka yang
diperoleh dari metode tidak langsung.
Oleh karena itu, sejauh mungkin digunakan metode langsung dan
bila hal ini tidak mungkin, baru ditempuh penghitungan dengan metode
tidak langsung ini.
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 23/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 5
1.3. Tujuan dan Kegunaan Statistik Pendapatan Regional
Statistik pendapatan regional yang disajikan dengan baik dan lengkap
akan dapat menggambarkan berbagai fenomena antara lain:
Produk Domestik Regional Bruto yang disajikan atas dasar harga
konstan, akan menggambarkan tingkat pertumbuhan riil perekonomian suatu
daerah baik secara agregat maupun sektoral. Pertumbuhan perekonomian
yang timbul tersebut apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk
pertengahan tahun pada masing-masing tahun, maka akan dapat pula
mencerminkan tingkat perkembangan pendapatan perkapita. Jika pendapatan
perkapita suatu daerah dibandingkan dengan pendapatan perkapita daerah
lain, maka angka-angka tersebut dapat dipakai sebagai indikator untuk
membandingkan tingkat kemakmuran material dengan daerah lainnya.
Penyajian Produk Domestik Regional Bruto baik atas dasar harga
berlaku maupun atas dasar harga konstan, juga dapat digunakan sebagai
indikator untuk melihat inflasi ataupun deflasi yang terjadi. Demikian pula
apabila disajikan secara sektoral akan dapat juga memberi gambaran tentang
struktur perekonomian suatu daerah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Produk Domestik
Regional Bruto yang disajikan secara berkala, wajar, dan komprehensif akan
diketahui:
a. Indikator tingkat pertumbuhan perekonomian;
b. Indikator tingkat perkembangan pendapatan perkapita;
c. Indikator tingkat kemakmuran masyarakat;
d. Indikator tingkat inflasi dan deflasi;
e. Indikator struktur perekonomian suatu daerah.
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 24/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 6
BAB II
RUANG LINGKUP DAN
METODE PENGHITUNGAN
Pada bab ini akan disajikan ruang lingkup dan metode penghitungan
PDRB dari masing-masing lapangan usaha/sektor ekonomi, baik atas dasar
harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000, serta sumber datanya.
2.1. Sektor Pertanian
Sektor pertanian di Papua Barat mencakup subsektor tanaman bahan
makanan, subsektor tanaman perkebunan, subsektor peternakan dan hasil-
hasilnya, subsektor kehutanan, dan subsektor perikanan.
2.1.1. Subsektor Tanaman Bahan Makanan
Subsektor ini mencakup komoditi tanaman bahan makanan seperti
padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, kacang kedelai,
kacang hijau, sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman bahan makanan lainnya,
dan hasil-hasil ikutannya.
Termasuk di sini hasil-hasil dari pengolahan yang dilakukan secara
sederhana seperti beras tumbuk, gaplek, dan sagu. Data produksi diperoleh
dari BPS dan Dinas Pertanian, sedangkan data harga bersumber pada data
harga yang dikumpulkan oleh BPS.
Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara
pendekatan produksi yaitu mengalikan setiap jenis kuantum produksi dengan
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 25/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 7
masing-masing harganya, kemudian hasilnya dikurangi dengan biaya antara
atas dasar harga berlaku pada tahun yang bersangkutan. Biaya antara
tersebut diperoleh dengan menggunakan rasio biaya antara terhadap output
yang diperoleh dari Survei Khusus Sektoral (SKS).
Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan
cara revaluasi, yaitu dengan mengalikan produksi pada tahun yang
bersangkutan dengan harga pada tahun 2000, kemudian dikurangi dengan
biaya antara yang dihitung atas dasar harga konstan 2000.
2.1.2. Subsektor Tanaman Perkebunan
Komoditi yang dicakup di sini adalah hasil tanaman perkebunan yang
diusahakan oleh rakyat seperti karet, kopra, kopi, kapuk, tebu, cengkeh, pala,
dan sebagainya. Termasuk produk ikutannya dan hasil-hasil pengolahan
sederhana seperti minyak kelapa rakyat, kopi olahan, dan pala olahan. Data
produksi dan harga diperoleh dari Dinas Perkebunan.
Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara
pendekatan produksi. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000
dihitung dengan cara revaluasi, sama seperti yang dilakukan pada subsektor
tanaman bahan makanan.
2.1.3. Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya
Subsektor ini mencakup produksi ternak besar, ternak kecil, unggas,
maupun hasil ternak seperti sapi, kerbau, babi, kuda, kambing, domba, telur,
serta hasil pemotongan ternak. Produksi ternak diperkirakan sama dengan
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 26/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 8
jumlah ternak yang dipotong ditambah perubahan stok populasi ternak yang
keluar masuk di wilayah Papua Barat. Data jumlah ternak yang dipotong dan
produksi telur diperoleh dari Dinas Peternakan. Sedangkan data harga ternak
diperoleh dari BPS. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dan nilai
tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara
mengalikan nilai produksi dengan rasio nilai tambah bruto.
2.1.4. Subsektor Kehutanan
Sebagaimana subsektor-subsektor sebelumnya, output subsektor
kehutanan dihitung dengan cara mengalikan produksi dengan harga pada
tahun yang bersangkutan sehingga menghasilkan output atas dasar harga
berlaku dan penggunaan harga pada tahun dasar menghasilkan output atas
dasar harga konstan 2000. Selanjutnya nilai tambah bruto dihitung dengan
mengalikan rasio nilai tambah bruto terhadap output.
2.1.5. Subsektor Perikanan
Komoditi yang dicakup adalah semua hasil dari kegiatan perikanan
laut, perairan umum, tambak, kolam, keramba, serta pengolahan sederhana
(penggaraman dan pengasapan ikan). Data produksi diperoleh dari Dinas
Perikanan, sedangkan data harga diperoleh dari BPS. Penghitungan nilaitambah bruto atas dasar harga berlaku dan nilai tambah bruto atas dasar
harga konstan 2000 dilakukan dengan mengalikan rasio nilai tambah bruto
terhadap output.
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 27/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 9
2.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian
Seluruh jenis komoditi yang dicakup dalam sektor pertambangan dan
penggalian, dikelompokkan dalam tiga subsektor, yaitu subsektor
pertambangan migas, subsektor pertambangan tanpa migas, dan subsektor
penggalian. Kegiatan sektor pertambangan dan penggalian yang terdapat di
Papua Barat hanya meliputi subsektor pertambangan migas dan subsektor
penggalian.
2.2.1. Subsektor Pertambangan Migas
Pertambangan migas (minyak dan gas bumi) meliputi kegiatan
pencarian kandungan minyak dan gas bumi, penyiapan pengeboran,
penambangan, penguapan, pemisahan, serta penampungan untuk dapat dijual
atau dipasarkan. Komoditi yang dihasilkan adalah minyak bumi, kondensat,
dan gas bumi.Metode penghitungan yang digunakan untuk subsektor ini adalah
pendekatan produksi. Output atas dasar harga berlaku diperoleh melalui
perkalian antara kuantum produksi barang yang dihasilkan dengan harga per
unit produksi pada tahun yang bersangkutan. Nilai Tambah Bruto (NTB)
atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengalikan output tersebut
dengan rasio NTB terhadap output pada tahun yang bersangkutan.
Sedangkan output atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara
revaluasi, yaitu mengalikan kuantum produksi barang yang dihasilkan pada
tahun yang bersangkutan dengan harga per unit produksi pada tahun 2000.
Melalui perkalian antara output dengan rasio NTB terhadap output tahun
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 28/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 10
2000, maka diperoleh NTB atas dasar harga konstan 2000.
2.2.2. Subsektor Penggalian
Komoditi yang tercakup dalam subsektor penggalian terdiri atas
garam kasar dan penggalian lainnya seperti karang, pasir, tanah urug, tanah
liat, dan jenis penggalian lainnya. Output atas dasar harga berlaku diperoleh
berdasarkan perkalian antara kuantum barang yang dihasilkan dengan harga
per unit barang tersebut pada tahun yang bersangkutan, ditambah nilai jasa
lainnya yang merupakan produk sampingan usaha penggalian tersebut.
Selanjutnya untuk memperoleh NTB atas dasar harga berlaku, output atas
dasar harga berlaku dikalikan dengan rasio NTB terhadap output pada tahun
yang bersangkutan. Sedangkan output penggalian atas dasar harga konstan
2000 diperoleh dengan cara deflasi dengan Indeks Harga Perdagangan Besar
(IHPB) subsektor penggalian.
2.3. Sektor Industri Pengolahan
Sektor ini mencakup industri besar/sedang, industri kecil/kerajinan
rumah tangga, dan industri migas. Industri besar/sedang adalah perusahaan
industri yang mempunyai tenaga kerja 20 orang lebih, industri kecil
mempunyai tenaga kerja 5-19 orang, sedangkan industri kerajinan rumah
tangga mempunyai tenaga kerja 1-4 orang.
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 29/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 11
2.3.1. Subsektor Industri Besar/Sedang
Penghitungan output atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan
cara ekstrapolasi menggunakan indeks produksi. Kemudian output atas dasar
harga berlaku diperoleh dengan meng-inflate output atas dasar harga konstan
2000 dengan IHPB barang-barang industri. Penghitungan nilai tambah bruto
atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan 2000 dilakukan dengan
mengalikan rasio nilai tambah bruto terhadap output.
2.3.2. Subsektor Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga
Output atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara
rata-rata output per tenaga kerja dengan jumlah tenaga kerja. Sedangkan
untuk menghitung output atas dasar harga konstan 2000 melalui metode
ekstrapolasi dengan menggunakan indeks perkembangan jumlah tenaga
kerja. Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dan nilai
tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dilakukan dengan mengalikan
rasio nilai tambah bruto terhadap output.
2.3.3. Subsektor Industri Migas
Output industri migas diperoleh dari hasil kali antara produksi dengan
harga pada tahun yang bersangkutan. Sedangkan output atas dasar harga
konstan memakai cara revaluasi yakni mengalikan produksi masing-masing
tahun dengan harga pada tahun dasar. Penghitungan nilai tambah bruto atas
dasar harga berlaku dan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 30/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 12
dilakukan dengan mengalikan rasio nilai tambah bruto terhadap output.
2.4. Sektor Listrik dan Air Bersih
Output masing-masing subsektor mencakup semua produksi yang
dihasilkan dari berbagai kegiatan sesuai dengan ruang lingkup dan
definisinya.
2.4.1. Subsektor Listrik
Data produksi diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara (PLN)
sedangkan data harga (rata-rata tarif/Kwh) memakai rata-rata tarif/Kwh PLN
Wilayah X Papua. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung
dengan pendekatan produksi. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga
konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi, dimana indeks tarif per Kwh
digunakan sebagai deflator.
2.4.2. Subsektor Air Bersih
Subsektor ini mencakup air bersih yang diusahakan oleh Perusahaan
Air Minum. Data produksi dan harga diperoleh langsung dari Perusahaan Air
Minum. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan
pendekatan produksi. Sedangkan penghitungan atas dasar harga konstan
2000 dihitung dengan cara deflasi, dimana indeks tarif digunakan sebagai
deflator.
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 31/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 13
2.5. Sektor Konstruksi
Sektor konstruksi mencakup segala kegiatan pembangunan fisik baik
berupa gedung, jalan, jembatan, dan konstruksi lainnya. Untuk memperoleh
nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara mengalikan
output dengan rasio nilai tambah bruto berdasarkan hasil survei tahunan
konstruksi. Perhitungan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000
memakai cara deflasi, dimana IHPB barang-barang konstruksi digunakan
sebagai deflator.
2.6. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran
2.6.1. Subsektor Perdagangan Besar dan Eceran
Penghitungan nilai tambah subsektor perdagangan besar dan eceran
dilakukan dengan cara pendekatan arus barang yaitu menghitung jumlah dari
nilai margin perdagangan komoditi sektor pertanian, sektor pertambangan
dan penggalian, sektor industri pengolahan, serta komoditi impor (impor luar
negeri dan impor antar provinsi) yang diperdagangkan di Papua Barat. Nilai
tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara mengalikan
nilai output dengan rasio nilai tambah bruto terhadap output. Rasio nilai
tambah bruto tersebut diperoleh dari hasil SKS. Nilai tambah bruto atas
dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dengan IHPB sebagai
deflator.
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 32/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 14
2.6.2. Subsektor Hotel
Subsektor ini mencakup semua hotel dan akomodasi lainnya. Output
atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara mengalikan jumlah kamar
dengan tingkat penghunian kamar dikali rata-rata tarif kamar dikali 365 hari.
Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara
mengalikan nilai output dengan rasio nilai tambah. Data jumlah kamar,
jumlah tempat tidur, dan tingkat penghunian kamar diperoleh dari BPS
Provinsi Papua Barat, sedangkan data mengenai rata-rata output per kamar
dan rasio biaya antara diperoleh dari hasil SKS. Nilai tambah bruto atas
dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dengan Indeks Harga
Konsumen (IHK) sebagai deflator.
2.6.3. Subsektor Restoran
Subsektor ini mencakup kegiatan penyediaan dan penjualan makanan
dan minuman jadi. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperkirakan
dengan cara mengalikan jumlah tenaga kerja dengan rata-rata output per
tenaga kerja, kemudian dikurangkan dengan biaya antara. Nilai tambah bruto
atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dengan IHK
makanan sebagai deflator.
2.7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Sektor ini mencakup kegiatan pengangkutan umum untuk barang dan
penumpang baik melalui darat, laut, sungai/danau, dan udara, termasuk jasa
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 33/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 15
penunjang angkutan dan komunikasi.
2.7.1. Subsektor Angkutan Jalan Raya
Subsektor ini meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang
yang dilakukan oleh perusahaan angkutan umum baik bermotor ataupun
tidak bermotor seperti bis, truk, taksi, becak, dan sebagainya. Perkiraan
output atas dasar harga berlaku didasarkan pada jumlah armada angkutan
umum barang dan penumpang yang diperoleh dari Dinas Lalu Lintas
Angkutan Jalan Raya (DLLAJR) Provinsi dan BPS, serta rata-rata output
dan rasio biaya antara menurut jenis kendaraan yang diperoleh dari hasil
SKS. Penghitungan output atas dasar harga konstan 2000 memakai cara
ekstrapolasi dengan menggunakan indeks produksi masing-masing jenis
angkutan jalan raya.
2.7.2. Subsektor Angkutan Laut
Meliputi kegiatan pengangkutan penumpang dan barang dengan
menggunakan kapal yang diusahakan oleh perusahaan pelayaran milik
nasional baik yang melakukan trayek dalam negeri maupun internasional.
Output atas dasar harga berlaku diperkirakan dengan perkalian antara jumlah
barang dan penumpang yang diangkut dengan rata-rata tarif per unit muatanangkut. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan
cara ekstrapolasi dengan menggunakan indeks gabungan tertimbang jumlah
barang yang diekspor/diimpor dan bongkar muat.
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 34/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 16
2.7.3. Subsektor Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan
Kegiatan yang dicakup meliputi kegiatan pengangkutan barang dan
penumpang dengan menggunakan kapal/angkutan sungai dan danau, serta
kegiatan penyeberangan dengan alat angkut kapal ferry. Metode yang
digunakan untuk mengestimasi nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku
adalah pendekatan produksi. Indikator produksi yang digunakan adalah
jumlah penumpang dan barang yang diangkut. Output atas dasar harga
berlaku diperoleh berdasarkan perkalian indikator produksi dengan indikator
harga yang terdiri dari angkutan sungai, danau, dan penyeberangan.
Untuk output atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan metode
ekstrapolasi, sebagai ekstrapolatornya adalah indeks rata-rata tertimbang
penumpang dan barang yang diangkut. Sedangkan NTB diperoleh
berdasarkan perkalian antara rasio NTB terhadap outputnya.
2.7.4. Subsektor Angkutan Udara
Mencakup kegiatan pengangkutan penumpang, barang, dan kegiatan
lain berkaitan dengan penerbangan yang dilakukan oleh perusahaan
penerbangan milik nasional dalam negeri, yang diangkut dengan tarif yang
ada dari bandara asal ke bandara tujuan. Data lalu lintas angkutan udara
diperoleh dari BPS Provinsi Papua Barat. Nilai tambah bruto baik atas dasarharga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara
yang sama seperti pada subsektor angkutan laut.
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 35/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 17
2.7.5. Subsektor Jasa Penunjang Angkutan
Pada dasarnya kegiatan yang dicakup di kegiatan jasa penunjang
angkutan adalah kegiatan pemberian jasa dan penyediaan fasilitas yang
bersifat menunjang dan memperlancar kegiatan pengangkutan, seperti
terminal dan parkir, keagenan barang dan penumpang, ekspedisi, bongkar
muat, penyimpanan dan pergudangan, serta jasa penunjang lainnya.
Output dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh
dengan pendekatan produksi. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga
konstan 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi dengan menggunakan indeks
masing-masing unit produksi.
2.7.6. Subsektor Komunikasi
Subsektor ini mencakup kegiatan jasa pos dan giro, telekomunikasi,
serta jasa penunjang komunikasi.
a. Pos dan Giro serta Telekomunikasi
Meliputi kegiatan pemberian jasa pos dan giro serta telekomunikasi.
Adapun jasa pos dan giro seperti pengiriman surat, wesel, paket, jasa giro,
jasa tabungan, penjualan benda pos, dan sebagainya. Perkiraan NTB atas
dasar harga berlaku untuk jasa pos dan giro didasarkan pada data produksiyang diperoleh dari PT. Pos dan Giro serta perusahaan jasa kurir. Sementara
penghitungan NTB atas dasar harga konstan 2000 dengan cara ekstrapolasi
dengan indeks gabungan produksi pos dan giro sebagai ekstrapolatornya.
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 36/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 18
Sedangkan telekomunikasi mencakup kegiatan pemberian jasa dalam
hal pemakaian hubungan telepon, telegram, telegraf, dan teleks. Perkiraan
nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung berdasarkan data yang
diperoleh dari PT. Telkom dan perusahaan telekomunikasi swasta.
Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dengan cara
deflasi dengan IHPB umum sebagai deflator.
b. Jasa Penunjang Komunikasi
Mencakup kegiatan wartel, warnet, penjualan voucher , dan jasapenunjang komunikasi lainnya. Output atas dasar harga berlaku diperoleh
dari perkalian antara indikator produksi masing-masing kegiatan dengan
output per indikatornya. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga
berlaku diperoleh dengan mengalikan nilai output dengan rasio nilai tambah
bruto. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung secara
ekstrapolasi dengan indikator produksi masing-masing kegiatan sebagai
ekstrapolator.
2.8. Sektor Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan
Sektor ini meliputi subsektor bank, subsektor lembaga keuangan
bukan bank, subsektor real estat, serta subsektor jasa perusahaan.
2.8.1. Subsektor Bank
Penghitungan nilai tambah bruto bank atas dasar harga berlaku
diperoleh dari Bank Indonesia. Untuk perkiraan nilai tambah bruto atas dasar
harga konstan 2000 diperoleh dengan cara deflasi dengan IHK atau indeks
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 37/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 19
harga implisit PDRB tanpa subsektor bank dan lembaga keuangan lainnya
sebagai deflator.
2.8.2. Subsektor Lembaga Keuangan Bukan Bank
Mencakup kegiatan asuransi, koperasi, lembaga pembiayaan,
pegadaian, dan dana pensiun. Asuransi merupakan salah satu jenis lembaga
keuangan bukan bank yang usaha pokoknya menanggung resiko atas
terjadinya musibah/kecelakaan atas barang atau orang tersebut, yang
mengakibatkan hancur/rusaknya barang atau menyebabkan terjadinya
kematian.
Output atas dasar harga berlaku dari kegiatan asuransi merupakan
rekapitulasi dari output asuransi jiwa dan asuransi bukan jiwa. Nilai tambah
bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari selisih antara output dan biaya
antara. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000
diperoleh dengan metode deflasi menggunakan IHK Umum sebagai deflator.
Lembaga pembiayaan mencakup sewa guna usaha, modal ventura,
anjak piutang, kartu kredit, dan pembiayaan konsumen. Output atas dasar
harga berlaku diperoleh dari Direktorat Perbankan dan Usaha Jasa
Pembiayaan (Dirjen Lembaga Keuangan, Departemen Keuangan).
Sedangkan output dan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000
diperoleh dengan menggunakan metode ekstrapolasi dan sebagai
ekstrapolatornya adalah jumlah perusahaan.
Output dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dari kegiatan
pegadaian diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan (Laporan
Rugi/Laba). Output dari pegadaian adalah berupa sewa modal, bea
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 38/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 20
administrasi, pendapatan dari penjualan emas, dan lain-lain. Sedangkan
output dan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 diperoleh
dengan menggunakan metode ekstrapolasi dan sebagai ekstrapolatornya
adalah jumlah nasabah atau omset dari perusahaan pegadaian.
Output dan nilai tambah atas dasar harga berlaku dari kegiatan dana
pensiun diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan (Necara
Rugi/Laba). Sedangkan output dan nilai tambah atas dasar harga konstan
2000 diperoleh dengan menggunakan cara deflasi/ekstrapolasi dan sebagai
deflator/ekstrapolatornya adalah IHK Umum atau jumlah peserta.
2.8.3. Subsektor Jasa Penunjang Keuangan
Mencakup kegiatan pedagang valuta asing, pasar modal, dan jasa
penunjangnya seperti: underwriter (penjamin emisi), Lembaga Kliring
Penyelesaian dan Penyimpanan (LKPP), manajer investasi, penasehat
investasi, reksa dana, biro administrasi efek, tempat penitipan harta
(custodian), dan sejenisnya. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku
diperoleh dengan mengalikan nilai output dengan rasio nilai tambah bruto.
Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung
dengan cara deflasi menggunakan indeks harga saham gabungan untuk
kegiatan bursa dan IHK untuk kegiatan lainnya.
2.8.4. Subsektor Real Estat
Subsektor ini meliputi usaha persewaan bangunan dan tanah, baik
yang menyangkut bangunan tempat tinggal maupun bangunan bukan tempat
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 39/96
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 40/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 22
ekstrapolatornya.
2.9. Sektor Jasa-jasa
Mencakup subsektor pemerintahan umum, subsektor jasa sosial
kemasyarakatan, subsektor jasa hiburan dan rekreasi, serta jasa perorangan
dan rumah tangga.
2.9.1. Subsektor Pemerintahan Umum
Cakupan subsektor pemerintahan umum dalam penghitungan tahun
dasar 2000, terdiri dari (1) administrasi, pemerintahan, dan pertahanan; dan
(2) jasa pemerintahan lainnya (pelayanan/jasa yang diberikan oleh badan-
badan di bawah kementerian-kementerian). Nilai tambah bruto atas dasar
harga berlaku untuk subsektor pemerintahan umum didasarkan pada
pengeluaran pemerintah untuk belanja pegawai dan perkiraan penyusutan.Belanja pegawai untuk jasa pendidikan, jasa kesehatan, jasa kemasyarakatan,
jasa hiburan dan rekreasi yang tercakup dalam pengeluaran pemerintah pusat
dan pemerintah daerah, baik rutin maupun pembangunan dipisahkan dari
kegiatan administrasi, pemerintahan dan pertahanan, kemudian dimasukkan
ke dalam kegiatan jasa pemerintahan lainnya.
NTB atas dasar harga berlaku untuk kegiatan administrasi,
pemerintahan, dan pertahanan diperoleh dari selisih NTB atas dasar harga
berlaku subsektor pemerintahan umum dengan NTB atas dasar harga berlaku
kegiatan jasa pemerintahan lainnya. Nilai tambah bruto atas dasar harga
konstan 2000 untuk jasa pemerintahan lainnya dihitung dengan cara
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 41/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 23
ekstrapolasi menggunakan indeks tertimbang jumlah pegawai negeri (guru,
tenaga medis, dan lain-lain) menurut golongan kepangkatan. Sedangkan
NTB atas dasar harga konstan 2000 untuk kegiatan administrasi,
pemerintahan dan pertahanan merupakan selisih antara NTB atas dasar harga
konstan 2000 subsektor pemerintahan umum dengan NTB atas dasar harga
konstan 2000 kegiatan jasa pemerintahan lainnya.
2.9.2. Subsektor Jasa Sosial Kemasyarakatan
Meliputi jasa pendidikan, jasa kesehatan, serta jasa kemasyarakatan
lainnya, seperti jasa penelitian, panti asuhan, panti werdha, yayasan
pemeliharaan anak cacat, palang merah, rumah ibadah, dan sebagainya,
terbatas yang dikelola oleh swasta saja. Kegiatan-kegiatan sejenis yang
dikelola oleh pemerintah termasuk dalam subsektor pemerintahan umum
yaitu kegiatan jasa pemerintahan lainnya. Output atas dasar harga berlaku
diperoleh dari hasil perkalian rata-rata output dengan jumlah murid menurut
tingkatan, jumlah tempat tidur rumah sakit, jumlah dokter, jumlah anak yang
diasuh, jumlah orang tua yang dirawat, dan sebagainya. Nilai tambah bruto
atas dasar harga berlaku diperoleh dari perkalian rasio nilai tambah bruto
terhadap output. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung
dengan cara ekstrapolasi dengan perkembangan masing-masing indikator
produksi sebagai ekstrapolatornya.
2.9.3. Subsektor Jasa Hiburan dan Rekreasi
Meliputi kegiatan produksi dan distribusi film, reproduksi film video,
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 42/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 24
jasa bioskop dan panggung hiburan, perpustakaan, museum, gedung
olahraga, kolam renang, klub malam, taman hiburan, lapangan golf,
lapangan tenis, billiard, klub olahraga, kebugaran/ fitness, artis film, artis
panggung, night club, diskotik, karaoke, video klip, studio televisi, stasiun
pemancar radio, kolam pemancingan, panti pijat, dan sebagainya.
Output atas dasar harga berlaku untuk subsektor jasa hiburan dan
rekreasi diperoleh dengan menggunakan metode pendekatan produksi, yaitu
perkalian antara jumlah perusahaan atau jumlah tenaga kerja masing-masing
perusahaan jasa hiburan dan rekreasi tersebut dengan rata-rata outputnya.Sedangkan output atas dasar harga konstan menggunakan metode
deflasi/ekstrapolasi dan sebagai deflator/ekstrapolatornya adalah IHK
hiburan dan rekreasi/indeks indikator produksi yang sesuai. Selanjutnya nilai
tambah bruto diperoleh dari hasil perkalian output dengan rasio nilai tambah
bruto.
2.9.4. Subsektor Jasa Perorangan dan Rumah Tangga
Meliputi segala jenis kegiatan jasa yang pada umumnya melayani
perorangan dan rumah tangga, terdiri dari jasa perbengkelan/reparasi, jasa
pembantu rumah tangga, dan jasa perorangan lainnya seperti tukang binatu
(laundry), tukang cukur, tukang jahit, tukang semir sepatu, dan sejenisnya.
Output atas dasar harga berlaku untuk jasa perbengkelan serta jasa
perorangan dan rumah tangga lainnya diperoleh dari hasil perkalian antara
rata-rata output per tenaga kerja dengan jumlah tenaga kerja. Sedangkan
output atas dasar harga berlaku untuk jasa pembantu rumah tangga,
pengasuh bayi, dan sejenisnya diperoleh dari perkalian antara pengeluaran
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 43/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 25
per kapita untuk pembantu rumah tangga dengan jumlah penduduk
pertengahan tahun.
Selanjutnya nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari
hasil perkalian antara output dengan rasio nilai tambah bruto terhadap
output. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000
diperoleh dengan cara ekstrapolasi menggunakan indeks indikator produksi
masing-masing kegiatan.
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 44/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 26
BAB III
TINJAUAN EKONOMI PAPUA BARAT
3.1. PDRB Provinsi Papua Barat dengan Migas
Perekonomian Papua Barat selama tahun 2009 menunjukkan
pertumbuhan yang positif apabila dibandingkan dengan tahun 2008. Hal ini
dapat dilihat dari beberapa sektor yang mengalami percepatan pertumbuhan.
Pada tahun 2009, besaran nilai PDRB atas dasar harga berlaku yang tercipta
adalah sebesar 14,55 triliun rupiah, mengalami peningkatan dari tahun 2008
yang sebesar 12,47 triliun rupiah.
3.1.1. Pertumbuhan Ekonomi
Dalam kurun waktu tahun 2005-2009 kondisi perekonomian Papua
Barat dapat dikatakan relatif stabil, walaupun pada tahun 2006 dan 2009 laju
pertumbuhannya menunjukkan perlambatan. Perekonomian Papua Barat
yang diukur dengan menggunakan PDRB atas dasar harga konstan 2000
mencatat pertumbuhan sebesar 7,33 persen pada tahun 2008 dan 6,26 persen
pada akhir tahun 2009.
Pada tahun 2009, delapan sektor mengalami pertumbuhan positif dan
satu sektor mengalami pertumbuhan negatif. Adapun tiga sektor yang
mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sektor pengangkutan dan
komunikasi, sektor konstruksi, dan sektor industri pengolahan dengan
pertumbuhan berturut-turut sebesar 15,98 persen; 13,16 persen; dan 11,31
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 45/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 27
persen. Sementara itu, sektor lainnya masing-masing menunjukkan
pertumbuhan di bawah 10 persen
Tabel 3.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi menurut Lapangan Usaha Tahun
2005-2009 (persen)
2005 2006 2007 2008x
2009xx
(2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian 2,05 3,29 5,22 6,34 3,36
2. Pertambangan danPenggalian
3. Industri
Pengolahan
4. Listrik, Gas, dan
Air Bersih
5. Konstruksi 12,33 13,06 12,97 15,02 13,16
6. Perdagangan, Hotel,
dan Restoran
7. Pengangkutan dan
Komunikasi
8. Keuangan, Real Estat,
dan Jasa Perusahaan
9. Jasa-jasa 13,19 9,40 9,19 9,58 6,82
6,80 4,55 6,95 7,33 6,26
7,55 15,98
- 1,80 24,91 26,92 1,19
8,16 8,91
10,49 9,69 8,85 6,23
1,05 - 0,44
0,52 8,22 7,22 11,31
PDRB
Lapangan Usaha
(1)
- 1,77 0,51
11,25 9,29
14,84 10,89
5,34
8,36
9,65
8,97
12,75
7,03
Pertumbuhan yang cukup tinggi di sektor pengangkutan dan
komunikasi didorong oleh pertumbuhan yang juga cukup tinggi di beberapa
subsektornya, yaitu: subsektor komunikasi sebesar 21,53 persen; subsektor
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 46/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 28
angkutan udara sebesar 16,55 persen; subsektor angkutan jalan raya sebesar
15,92 persen; dan subsektor jasa penunjang angkutan sebesar 13,82 persen.
(Lampiran 1.8.). Pertumbuhan yang signifikan pada subsektor komunikasi
terjadi seiring dengan adanya perluasan jaringan, penambahan kapasitas
jaringan, serta semakin maraknya penyedia jasa penunjang komunikasi
seperti warnet. Sementara subsektor angkutan udara, subsektor angkutan
jalan raya, dan subsektor jasa penunjang angkutan tumbuh seiring dengan
semakin lancarnya arus transportasi baik melalui udara maupun darat serta
bertambahnya penyedia jasa penunjang angkutan seperti perusahaanekspedisi.
Walaupun sektor konstruksi mengalami perlambatan pertumbuhan,
akan tetapi sektor ini masih termasuk salah satu sektor yang mengalami
pertumbuhan yang cukup tinggi. Pertumbuhan sektor konstruksi terjadi
seiring dengan semakin maraknya pembangunan fisik, baik berupa gedung,
jalan, dan konstruksi lainnya. Sedikit berbeda dengan sektor konstruksi,
selain mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi sektor industri pengolahan
juga mengalami percepatan pertumbuhan. Hal ini terjadi seiring dengan telah
berproduksinya LNG Tangguh dan hasil produksinya secara perdana telah
diekspor ke Korea Selatan.
Satu-satunya sektor yang mengalami pertumbuhan negatif pada tahun
2009 yaitu sektor pertambangan dan penggalian sebesar minus 0,44 persen.
Pertumbuhan negatif tersebut didorong oleh pertumbuhan negatif yang
terjadi pada subsektor minyak dan gas bumi yaitu sebesar minus 1,05 persen.
Hal tersebut disebabkan oleh berkurangnya produksi subsektor minyak dan
gas bumi jika dibandingkan dengan produksi pada tahun 2008.
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 47/96
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 48/96
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 49/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 31
perusahaan serta sektor listrik, gas, dan air bersih dengan kontribusi pada
tahun 2009 masing-masing sebesar 2,40 persen dan 0,51 persen.
Tabel 3.2. Peranan Sektor Ekonomi terhadap Penciptaan PDRB Atas Dasar
Harga Berlaku Tahun 2005-2009 (persen)
2005 2006 2007 2008x
2009xx
(2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian 27,20 27,15 26,65 24,92 24,52
2. Pertambangan dan
Penggalian
3. Industri
Pengolahan
4. Listrik, Gas, dan
Air Bersih
5. Konstruksi 7,15 8,00 8,62 9,23 9,81
6. Perdagangan, Hotel,
dan Restoran
7. Pengangkutan danKomunikasi
8. Keuangan, Real Estat,
dan Jasa Perusahaan
9. Jasa-jasa 7,93 8,21 8,03 8,06 7,86
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00PDRB
Lapangan Usaha
(1)
17,36 15,96
0,54 0,56
7,22 7,44
19,31
19,97
0,50
9,72
6,42
1,81
14,79 13,24
19,47 20,11 22,74 24,39
0,53 0,51
10,35 10,57 10,35 9,99
6,95 7,28
1,69 2,07 2,42 2,40
3.1.3. Perkembangan PDRB Per Kapita
PDRB per kapita adalah besaran kasar yang menunjukkan tingkat
kesejahteraan penduduk di suatu wilayah pada suatu waktu tertentu. PDRB
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 50/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 32
per kapita diperoleh dengan cara membagi PDRB dengan jumlah penduduk
pertengahan tahun di wilayah tersebut.
Tabel 3.3. PDRB Per Kapita Provinsi Papua Barat Tahun 2005-2009 (rupiah)
Atas Dasar Atas Dasar
Harga Berlaku Harga Konstan 2000
(1) (2) (3)
2005 11 499 073 7 711 787
2006 12 741 827 7 903 730
2007 14 479 460 8 288 162
2008x 17 081 754 8 725 624
2009xx 19 557 077 9 098 754
Tahun
PDRB per kapita Papua Barat atas dasar harga berlaku pada tahun
2009 meningkat 14,49 persen dari tahun 2008, yaitu dari 17,08 juta rupiah
menjadi 19,56 juta rupiah. PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000
menunjukkan nilai PDRB per kapita secara riil. Pada tahun 2009 PDRB per
kapita Papua Barat atas dasar harga konstan 2000 mencapai 9,10 juta rupiah
atau meningkat 4,28 persen dari tahun 2008 (8,72 juta rupiah).
3.1.4. Kontribusi Sektor terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh gerak laju
pertumbuhan sektor-sektor ekonomi terutama sektor-sektor yang memiliki
peranan dominan, sedikit saja pergeseran dari sektor yang memberikan
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 51/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 33
kontribusi terbesar akan sangat berpengaruh terhadap laju pertumbuhan
ekonomi secara keseluruhan.
Tabel 3.4. Analisis Share terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi menurut
Lapangan Usaha Tahun 2009 (persen)
Distribusi Persentase
PDRB ADHK 2000
pada Tahun 2008x
Laju
Pertumbuhan
Ekonomi Tahun
2009xx
Share terhadap
Laju
Pertumbuhan
Ekonomi Tahun
2009xx
(2) (3) (4)
1. Pertanian 28,53 3,36 0,96
2. Pertambangan dan
Penggalian
3. Industri
Pengolahan
4. Listrik, Gas, dan
Air Bersih
5. Konstruksi 8,99 13,16 1,18
6. Perdagangan, Hotel,
dan Restoran
7. Pengangkutan dan
Komunikasi
8. Keuangan, Real Estat,
dan Jasa Perusahaan
9. Jasa-jasa 10,75 6,82 0,73
100,00 6,26 6,26
Lapangan Usaha
(1)
17,25 - 0,44
13,70 11,31
PDRB
7,43 15,98
2,36 1,19
0,46 8,91
10,53 6,23
0,03
-0,08
1,55
0,04
0,66
1,19
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 52/96
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 53/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 35
menyeluruh. Hal ini menyebabkan selisih antara PDRB Provinsi Papua Barat
tanpa migas dengan PDRB Provinsi Papua Barat dengan migas berdasarkan
harga berlaku mencapai 2,48 triliun rupiah hingga 4,34 triliun rupiah dalam
kurun waktu lima tahun terakhir.
Nilai PDRB Provinsi Papua Barat tanpa migas pada tahun 2005 yang
besarnya 5,43 triliun rupiah telah berkembang 1,88 kali lipat hingga tahun
2009 menjadi 10,21 triliun rupiah. Bila dilihat dari perkembangan riilnya
atau atas dasar harga konstan 2000 maka PDRB Papua Barat hanya
berkembang 1,36 kali lipat dari tahun 2005. Adapun nilai riil PDRB PapuaBarat tanpa migas sebesar 5,33 triliun rupiah pada tahun 2009, sedangkan
pada tahun 2005 sebesar 3,91 triliun rupiah.
3.2.1. Pertumbuhan Ekonomi (Tanpa Migas)
Pertumbuhan perekonomian Provinsi Papua Barat tanpa migas tidak
selalu seirama dengan pertumbuhan perekonomian Provinsi Papua Barat
dengan migas, pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua Barat
tanpa migas sebesar 7,36 persen lebih besar dibandingkan pertumbuhan
ekonomi Provinsi Papua Barat dengan migas yaitu sebesar 6,26 persen.
Kondisi tersebut dikarenakan sumbangan migas terhadap
pembentukan perekonomian Provinsi Papua Barat yang lebih dari 28 persen
sehingga gerak laju pertumbuhannya sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan perekonomian Provinsi Papua Barat secara total.
Selama kurun waktu tahun 2005-2009 kondisi perekonomian Papua
Barat tanpa migas cenderung mengalami percepatan pertumbuhan, hanya
pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi tanpa migas mengalami
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 54/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 36
perlambatan. Perekonomian Papua Barat tanpa migas yang diukur dengan
menggunakan PDRB atas dasar harga konstan 2000 mencatat pertumbuhan
sebesar 8,68 persen pada tahun 2008 kemudian melambat menjadi sebesar
7,36 persen pada akhir tahun 2009. Setelah subsektor pertambangan migas
dieliminir, maka terlihat bahwa selama lima tahun terakhir sektor
pertambangan dan penggalian memiliki laju pertumbuhan yang jauh lebih
tinggi yaitu berkisar antara 10,21 persen hingga 13,35 persen.
Tabel 3.5. Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas menurut Lapangan
Usaha Tahun 2005-2009 (persen)
2005 2006 2007 2008x
2009xx
(2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian 2,05 3,29 5,22 6,34 3,36
2. Pertambangan dan
Penggalian
3. Industri
Pengolahan4. Listrik, Gas, dan
Air Bersih
5. Konstruksi 12,33 13,06 12,97 15,02 13,16
6. Perdagangan, Hotel,
dan Restoran
7. Pengangkutan dan
Komunikasi
8. Keuangan, Real Estat,
dan Jasa Perusahaan
9. Jasa-jasa 13,19 9,40 9,19 9,58 6,82
6,83 7,36 8,61 8,68 7,36PDRB tanpa Migas
Lapangan Usaha
(1)
13,35 11,94
11,25 9,29
14,84 10,89
10,21
5,57
9,65
8,97
12,75
7,03
11,90 11,31
6,16 8,70 5,29 10,65
8,16 8,91
10,49 9,69 8,85 6,23
7,55 15,98
- 1,80 24,91 26,92 1,19
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 55/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 37
3.2.2. Struktur Ekonomi (Tanpa Migas)
Dengan dieliminirnya subsektor pertambangan migas dan subsektor
industri migas, kontribusi yang diberikan terhadap struktur perekonomian
Provinsi Papua Barat tanpa migas masih didominasi oleh sektor pertanian
sebesar 34,94 persen. Walaupun sejak tahun 2000, peranan sektor pertanian
terus mengalami penurunan, hal ini tidak menjadikan sektor ini tidak mampu
untuk memberikan sumbangan yang besar.
Tabel 3.6. Peranan Sektor Ekonomi terhadap Penciptaan PDRB Tanpa MigasAtas Dasar Harga Berlaku Tahun 2005-2009 (persen)
2005 2006 2007 2008x
2009xx
(2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian 39,65 38,14 37,08 35,58 34,94
2. Pertambangan dan
Penggalian
3. Industri
Pengolahan
4. Listrik, Gas, dan
Air Bersih
5. Konstruksi 10,42 11,24 11,99 13,18 13,97
6. Perdagangan, Hotel,
dan Restoran
7. Pengangkutan dan
Komunikasi
8. Keuangan, Real Estat,
dan Jasa Perusahaan
9. Jasa-jasa 11,55 11,54 11,17 11,51 11,20
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
9,93 10,37
2,38 2,88 3,46 3,42
0,76 0,72
14,54 14,71 14,78 14,23
1,18 1,29
10,20 9,98 9,63 9,86
PDRB tanpa Migas
Lapangan Usaha
(1)
1,06 1,05
0,75 0,78
10,15 10,35
1,04
10,43
0,73
14,17
9,36
2,64
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 56/96
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 57/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 39
Dalam rentang lima tahun terakhir tiga sektor utama yang
mendominasi penciptaan PDRB tanpa migas di Papua Barat adalah sektor
pertanian, sektor konstruksi, serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran.
Ketiga sektor tersebut memberikan kontribusi kurang lebih 60-an persen dari
PDRB (tanpa migas) Papua Barat.
Setelah subsektor industri migas dieliminir, kondisi yang berbeda
terlihat pada kontribusi sektor industri pengolahan yang cenderung
mengalami penurunan selama lima tahun terakhir dan hanya memberikan
kontribusi berkisar antara 9,63 persen hingga 10,43 persen. Hal ini
menandakan bahwa subsektor industri migas mempunyai peranan yang
cukup signifikan terhadap penciptaan PDRB Papua Barat secara total.
3.2.3. Perkembangan PDRB Per Kapita (Tanpa Migas)
Pada tahun 2009 nilai PDRB per kapita tanpa migas telah mencapai13,73 juta rupiah. Setelah pada tahun sebelumnya PDRB per kapita Provinsi
Papua Barat tanpa migas meningkat, kemudian pada tahun 2009 besarannya
juga semakin meningkat dengan pertumbuhan sebesar 14,73 persen.
Perkembangan nilai PDRB per kapita tanpa migas Provinsi Papua Barat dari
tahun 2005 hingga tahun 2009 telah mengalami peningkatan sebesar 1,74
kali lipat dan selama kurun waktu tersebut pertumbuhannya selalu positif walaupun berfluktuatif.
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 58/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 40
Tabel 3.7. PDRB Per Kapita Tanpa Migas Provinsi Papua Barat Tahun 2005-
2009 (rupiah)
Atas Dasar Atas DasarHarga Berlaku Harga Konstan 2000
(1) (2) (3)
2005 7 886 918 5 690 016
2006 9 069 828 5 988 127
2007 10 404 548 6 377 196
2008x 11 964 098 6 798 009
2009xx 13 726 888 7 162 299
Tahun
3.2.4. Kontribusi Sektor (Tanpa Migas) terhadap Pertumbuhan
Ekonomi
Sama halnya dengan penghitungan PDRB dengan migas, maka
sumbangan sektor terhadap laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua Barat
tanpa migas juga perlu diketahui. Rumus yang digunakan sama dengan
penghitungan dengan migas yaitu dengan mengalikan distribusi persentase
masing-masing sektor atas dasar harga konstan setahun sebelumnya (tn-1)
dengan laju pertumbuhan atas dasar harga konstan dari masing-masing
sektor pada tahun berjalan (tn), maka akan diketahui seberapa besar
kontribusi masing-masing sektor terhadap pertumbuhan ekonomi tanpa
migas secara agregat yang dicapai pada tahun berjalan.Dengan dikeluarkannya migas, pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua
Barat tumbuh 7,36 persen pada tahun 2009. Dari pertumbuhan tanpa migas
tersebut sektor yang menyumbangkan pertumbuhan terbesar pada tahun
2009 adalah sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor konstruksi
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 59/96
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 60/96
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 61/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 43
memberikan nilai tambah sebesar Rp5.048.774,97 juta, dan berikutnya
adalah kelompok sektor tersier dengan nilai tambah sebesar Rp4.004.614,97
juta.
Tabel 4.1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku menurut Kelompok Sektor
Tahun 2005-2009 (juta rupiah)
Tahun Primer Sekunder Tersier Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
2005 3 680 693,35 2 185 461,96 2 047 621,48 7 913 776,80
2006 3 981 702,06 2 505 637,53 2 458 199,92 8 945 539,50
2007 4 417 531,96 3 035 463,77 2 914 282,95 10 367 278,69
2008x 4 951 138,57 4 052 859,38 3 465 033,55 12 469 031,50
2009xx 5 494 337,56 5 048 774,97 4 004 614,97 14 547 727,50
PDRB menurut kelompok sektor baik untuk kelompok sektor primer,
kelompok sektor sekunder maupun kelompok sektor tersier dari tahun 2005
sampai dengan tahun 2009 mengalami perkembangan yang cukup berarti.
PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2005 pada kelompok sektor primer
sebesar Rp3.680.693,35 juta berkembang menjadi Rp5.494.337,56 juta pada
tahun 2009. Sedangkan untuk kelompok sektor sekunder sebesar
Rp2.185.461,96 juta pada tahun 2005 telah berkembang menjadi
Rp5.048.774,97 juta pada tahun 2009, dan untuk kelompok sektor tersier
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 62/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 44
pada tahun 2005 adalah sebesar Rp2.047.621,48 juta menjadi
Rp4.004.614,97 juta pada tahun 2009.
Perkembangan PDRB menurut kelompok sektor atas dasar harga
berlaku dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009, kelompok sektor primer
berkembang sebanyak 1,49 kali lipat; kelompok sektor sekunder
berkembang sebanyak 2,31 kali lipat; dan untuk kelompok sektor tersier
meningkat sebanyak 1,96 kali lipat. Dari ketiga kelompok sektor tersebut
yang paling cepat perkembangannya adalah kelompok sektor sekunder,
kemudian disusul oleh kelompok sektor tersier. Sedangkan kelompok sektorprimer perkembangannya lebih lambat dibandingkan dengan yang lain.
Tabel 4.2. PDRB Atas Dasar Harga Kostan 2000 menurut Kelompok Sektor
Tahun 2005-2009 (juta rupiah)
Tahun Primer Sekunder Tersier Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
2005 2 673 733,41 1 159 987,12 1 473 608,60 5 307 329,12
2006 2 705 927,57 1 217 305,59 1 625 667,34 5 548 900,50
2007 2 796 214,23 1 338 568,45 1 799 533,13 5 934 315,82
2008x 2 916 036,12 1 474 346,66 1 978 991,44 6 369 374,22
2009xx 2 972 285,01 1 650 982,08 2 144 932,36 6 768 199,45
Untuk PDRB menurut kelompok sektor atas dasar harga konstan
2000, kelompok sektor primer pada tahun 2005 sebesar Rp2.673.733,41 juta
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 63/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 45
sedangkan pada tahun 2009 angka tersebut berkembang menjadi
Rp2.972.285,01 juta. Kelompok sektor sekunder pada tahun 2005 sebesar
Rp1.159.987,12 juta meningkat menjadi Rp1.650.982,08 juta pada tahun
2009 dan kelompok sektor tersier berkembang dari Rp1.473.608,60 juta
pada tahun 2005 menjadi sebesar Rp2.144.932,36 juta pada tahun 2009.
Perkembangan PDRB menurut kelompok sektor atas dasar harga
konstan dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009, kelompok sektor primer
berkembang sebanyak 1,11 kali lipat; kelompok sektor sekunder
berkembang sebanyak 1,42 kali lipat; dan untuk kelompok sektor tersiermeningkat sebanyak 1,46 kali lipat.
Tabel 4.3. Laju Pertumbuhan Ekonomi menurut Kelompok Sektor Tahun
2005-2009 (persen)
Kelompok Sektor 2005 2006 2007 2008x
2009xx
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Primer 3,38 1,20 3,34 4,29 1,93
Sekunder 9,69 4,94 9,96 10,14 11,98
Tersier 11,18 10,32 10,70 9,97 8,39
PDRB 6,80 4,55 6,95 7,33 6,26
Jika melihat laju pertumbuhan riil yang diperoleh dari PDRB
kelompok sektor atas dasar harga konstan 2000 maka tingkat pertumbuhan
terbesar pada tahun 2009 terjadi pada kelompok sektor sekunder yaitu
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 64/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 46
sebesar 11,98 persen; kemudian disusul oleh kelompok sektor tersier sebesar
8,39 persen; dan terakhir adalah kelompok sektor primer dengan
pertumbuhan riil sebesar 1,93 persen.
Tabel 4.4. Peranan Kelompok Sektor Ekonomi terhadap Penciptaan PDRB
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2005-2009 (persen)
Kelompok Sektor 2005 2006 2007 2008x
2009xx
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Primer 46,51 44,51 42,61 39,71 37,77
Sekunder 27,62 28,01 29,28 32,50 34,70
Tersier 25,87 27,48 28,11 27,79 27,53
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa kelompok sektor primer
menduduki urutan pertama baik pada tahun 2005 hingga tahun 2009, dengan
kontribusi pada tahun 2008 sebesar 39,71 persen terhadap total PDRB dan
pada tahun 2009 sebesar 37,77 persen atau bergeser turun peranannya.
Urutan kedua ditempati kelompok sektor sekunder dengan kontribusi pada
tahun 2008 sebesar 32,50 persen terhadap total PDRB dan pada tahun 2009
sebesar 34,70 persen atau bergeser naik peranannya. Urutan ketiga pada
tahun 2009 ini adalah kelompok sektor tersier yang memberikan kontribusi
sebesar 27,53 persen mengalami penurunan dari tahun 2008 yang sebesar
27,79 persen.
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 65/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 47
Gambar 4.1. Peranan Kelompok Sektor terhadap Penciptaan PDRB Atas
Dasar Harga Berlaku Tahun 2007-2009 (persen)
Dari ketiga kelompok sektor tersebut, hanya kelompok sektor primer
yang cenderung mengalami penurunan peranan. Hal ini menandakan bahwa
mulai adanya pergeseran kegiatan ekonomi dari kelompok sektor primer ke
kelompok sektor sekunder dan kelompok sektor tersier.
4.2. PDRB Provinsi Papua Barat Tanpa Migas
Pada tahun 2009 nilai tambah terbesar untuk PDRB Provinsi Papua
Barat tanpa migas berdasarkan kelompok sektor adalah kelompok sektortersier dengan nilai tambah sebesar Rp4.004.614,97 juta. Di urutan kedua
ditempati kelompok sektor primer yang memberikan nilai tambah sebesar
Rp3.698.953,13 juta dan kelompok sektor sekunder dengan nilai tambah
sebesar Rp2.507.314,50 juta menempati urutan ketiga.
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 66/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 48
Tabel 4.5. PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku menurut Kelompok
Sektor Tahun 2005-2009 (juta rupiah)
Tahun Primer Sekunder Tersier Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
2005 2 208 565,00 1 171 669,55 2 047 621,48 5 427 856,04
2006 2 496 231,15 1 413 141,38 2 458 199,92 6 367 572,45
2007 2 840 556,72 1 694 806,45 2 914 282,95 7 449 646,13
2008x 3 210 341,72 2 057 961,52 3 465 033,55 8 733 336,79
2009xx 3 698 953,13 2 507 314,50 4 004 614,97 10 210 882,61
Pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2009, PDRB menurut
kelompok sektor baik untuk kelompok sektor primer, kelompok sektor
sekunder, maupun kelompok sektor tersier mengalami perkembangan yang
cukup berarti. Untuk PDRB atas dasar harga berlaku, kelompok sektor
primer pada tahun 2005 senilai Rp2.208.565,00 juta mengalami
perkembangan hingga mencapai Rp3.698.953,13 juta pada tahun 2009.
Kelompok sektor sekunder pada tahun 2005 senilai Rp1.171.669,55 juta
berkembang menjadi Rp2.507.314,50 juta pada tahun 2009 dan untuk
kelompok sektor tersier senilai Rp2.047.621,48 juta pada tahun 2005
berkembang menjadi Rp4.004.614,97 juta pada tahun 2009.
Perkembangan PDRB atas dasar harga berlaku dari tahun 2005 sampai
dengan tahun 2009, untuk kelompok sektor primer adalah sebesar 1,67 kali
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 67/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 49
lipat; kelompok sektor sekunder berkembang sebesar 2,14 kali lipat; dan
kelompok sektor tersier berkembang sebesar 1,96 kali lipat. Dari ketiga
kelompok sektor tersebut yang mengalami perkembangan paling cepat
adalah kelompok sektor sekunder, kemudian disusul oleh kelompok sektor
tersier, sedangkan kelompok sektor primer perkembangannya relatif lebih
lambat.
Tabel 4.6. PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut
Kelompok Sektor Tahun 2005-2009 (juta rupiah)
Tahun Primer Sekunder Tersier Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
2005 1 610 382,94 831 934,10 1 473 608,60 3 915 925,63
2006 1 667 136,73 911 226,31 1 625 667,34 4 204 030,38
2007 1 757 034,26 1 009 498,76 1 799 533,13 4 566 066,15
2008x 1 871 140,66 1 112 156,35 1 978 991,44 4 962 288,45
2009xx 1 938 329,65 1 244 485,47 2 144 932,36 5 327 747,48
Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000, kelompok sektor
primer senilai Rp1.610.382,94 juta pada tahun 2005 telah mengalami
peningkatan hingga mencapai Rp1.938.329,65 juta pada tahun 2009.
Kemudian kelompok sektor sekunder yang pada tahun 2005 nilainya
mencapai Rp831.934,10 juta meningkat menjadi Rp1.244.485,47 juta pada
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 68/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 50
tahun 2009, dan kelompok sektor tersier berkembang dari Rp1.473.608,60
juta pada tahun 2005 menjadi Rp2.144.932,36 juta pada tahun 2009.
Perkembangan PDRB atas dasar harga konstan dari tahun 2005
sampai dengan tahun 2009, untuk kelompok sektor primer adalah sebesar
1,20 kali lipat; kelompok sektor sekunder berkembang sebesar 1,50 kali
lipat; dan kelompok sektor tersier berkembang sebesar 1,46 kali lipat.
Tabel 4.7. Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas menurut Kelompok
Sektor Tahun 2005-2009 (persen)
Kelompok Sektor 2005 2006 2007 2008x
2009xx
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Primer 2.23 3.52 5.39 6.49 3.59
Sekunder 8.75 9.53 10.78 10.17 11.90
Tersier 11.18 10.32 10.70 9.97 8.39
PDRB tanpa Migas 6.83 7.36 8.61 8.68 7.36
Dari tabel terlihat bahwa laju pertumbuhan terbesar pada tahun 2009
terjadi pada kelompok sektor sekunder yaitu sebesar 11,90 persen; kemudian
disusul oleh kelompok sektor tersier sebesar 8,39 persen; dan terakhir adalah
kelompok sektor primer dengan pertumbuhan riil sebesar 3,59 persen.
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 69/96
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 70/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 52
Gambar 4.2. Peranan Kelompok Sektor terhadap Penciptaan PDRB Tanpa
Migas Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2007-2009 (persen)
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 71/96
Lampiran 1
PDRB dengan Migas
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 72/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 54
Lampiran 1.1. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku
menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (juta rupiah)
Lapangan Usaha 2006 2007 2008 x 2009 xx
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian1.1. Tanaman Bahan Makanan1.2. Tanaman Perkebunan1.3. Peternakan dan Hasil-hasilnya1.4. Kehutanan1.5. Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian2.1. Minyak dan Gas Bumi2.2. Pertambangan Tanpa Migas2.3. Penggalian
3. Industri Pengolahan3.1. Industri Besar/Sedang3.2. Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga3.3. Industri Migas
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih4.1. Listrik4.2. Air Bersih
5. Konstruksi
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran6.1. Perdagangan Besar dan Eceran6.2. Hotel6.3. Restoran
7. Pengangkutan dan Komunikasi7.1. Angkutan Jalan Raya7.2. Angkutan Laut7.3. Angkutan Sungai, Danau & Penyeberangan7.4. Angkutan Udara7.5. Jasa Penunjang Angkutan7.6. Komunikasi
8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan8.1. Bank8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank8.3. Jasa Penunjang Keuangan8.4. Real Estat8.5. Jasa Perusahaan
9. Jasa-jasa9.1. Pemerintahan Umum9.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan9.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi9.4. Jasa Perorangan dan Rumahtangga
2 428 810,57372 367,74256 034,39131 463,39708 070,18960 874,87
1 552 891,49 1 485 470,90
0,0067 420,59
1 741 954,15 583 854,9165 603,09
1 092 496,15
48 038,7835 904,8012 133,99
715 644,60
925 804,53 853 496,6417 215,2655 092,63
646 121,42 196 197,65130 930,4610 956,6527 352,8031 819,13
248 864,73
151 430,25 52 498,4517 820,14
0,0073 417,88
7 693,79
734 843,72 634 024,0249 973,0837 447,3013 399,33
2 762 424,54412 310,02289 952,22156 858,74802 546,18
1 100 757,39
1 655 107,42 1 576 975,24
0,0078 132,18
2 084 467,80 669 923,7873 886,70
1 340 657,32
57 745,9043 257,8214 488,08
893 250,07
1 096 203,97 1 008 272,92
20 664,7667 266,28
771 098,42 225 598,73152 897,4211 900,5434 479,2738 144,54
308 077,92
214 745,78 98 218,9721 065,15
0,0086 343,27
9 118,39
832 234,79 713 810,2256 762,1546 183,5015 478,92
3 107 119,13503 368,83330 023,04177 195,01930 239,16
1 166 293,09
1 844 019,44 1 740 796,85
0,00103 222,59
2 835 994,38 754 265,6086 830,93
1 994 897,85
66 030,3450 014,7416 015,60
1 150 834,65
1 290 421,32 1 187 602,68
25 489,5077 329,14
866 875,56 251 552,51178 618,2713 445,9342 638,7342 577,40
338 042,72
302 327,09 165 199,0923 667,35
0,00103 206,8010 253,85
1 005 409,58 870 134,2463 919,3054 354,7217 001,32
3 567 520,90593 031,46371 761,74202 174,26
1 062 058,421 338 495,03
1 926 816,67 1 795 384,43
0,00131 432,23
3 548 361,11911 944,5494 956,10
2 541 460,47
73 874,44 55 122,5518 751,89
1 426 539,42
1 452 692,47 1 321 504,76
32 161,4099 026,31
1 059 222,47 319 451,00202 945,3313 961,2753 265,7050 314,29
419 284,88
348 902,66 193 684,9228 438,38
0,00115 231,6311 547,73
1 143 797,37 992 875,8671 189,1961 322,3318 409,99
PDRB 8 945 539,50 10 367 278,69 12 469 031,50 14 547 727,50
Catatan : x Angka sementaraxx Angka sangat sementara
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 73/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 55
Lampiran 1.2. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000
menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (juta rupiah)
Lapangan Usaha 2006 2007 2008 x 2009 xx
(2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian1.1. Tanaman Bahan Makanan1.2. Tanaman Perkebunan1.3. Peternakan dan Hasil-hasilnya1.4. Kehutanan1.5. Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian2.1. Minyak dan Gas Bumi2.2. Pertambangan Tanpa Migas2.3. Penggalian
3. Industri Pengolahan3.1. Industri Besar/Sedang3.2. Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga3.3. Industri Migas
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih4.1. Listrik4.2. Air Bersih
5. Konstruksi
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran6.1. Perdagangan Besar dan Eceran6.2. Hotel6.3. Restoran
7. Pengangkutan dan Komunikasi7.1. Angkutan Jalan Raya7.2. Angkutan Laut7.3. Angkutan Sungai, Danau & Penyeberangan7.4. Angkutan Udara7.5. Jasa Penunjang Angkutan7.6. Komunikasi
8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan8.1. Bank8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank8.3. Jasa Penunjang Keuangan8.4. Real Estat8.5. Jasa Perusahaan
9. Jasa-jasa9.1. Pemerintahan Umum9.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan9.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi9.4. Jasa Perorangan dan Rumahtangga
1 624 269,11270 769,24161 644,6890 589,43
479 759,31621 506,45
1 081 658,46 1 038 790,84
0,0042 867,62
751 875,24 397 919,9447 876,02
306 079,28
24 616,8616 699,91
7 916,96
440 813,49
561 814,69 513 938,6610 431,3337 444,71
397 041,92 120 982,8493 252,44
8 550,0021 843,8522 888,53
129 524,27
94 706,46 28 739,8112 055,55
0,0048 207,99
5 703,11
572 104,26 505 389,8835 096,5921 958,54
9 659,26
1 709 046,87286 311,37170 232,7697 692,66
492 003,69662 806,38
1 087 167,36 1 039 179,97
0,0047 987,39
813 660,34 433 227,4351 363,22
329 069,69
26 903,4818 115,62
8 787,86
498 004,63
616 261,41 562 209,0911 358,5642 693,76
440 299,46 128 596,17104 051,08
8 900,8125 051,6625 512,67
148 187,08
118 299,10 46 726,1813 007,00
0,0052 417,47
6 148,45
624 673,17 552 015,2938 024,9824 316,1710 316,73
1 817 444,10320 535,78180 160,95104 504,34517 432,35694 810,68
1 098 592,02 1 044 895,46
0,0053 696,56
872 426,05 455 888,2754 347,47
362 190,31
29 098,4819 690,55
9 407,93
572 822,13
670 818,70 612 223,5012 677,3745 917,83
473 536,46 135 926,14110 985,27
9 406,7527 523,4127 137,40
162 557,49
150 145,26 71 672,8413 909,74
0,0057 951,61
6 611,07
684 491,02 606 417,3340 734,0226 663,9410 675,73
1 878 562,44 341 045,36190 291,78113 023,17514 646,97719 555,16
1 093 722,58 1 033 955,36
0,0059 767,21
971 081,99 508 329,1356 256,25
406 496,61
31 691,89 21 136,9710 554,92
648 208,20
712 637,01 643 742,2814 915,0353 979,70
549 199,59 157 569,74121 485,23
9 617,0732 078,7930 887,74
197 561,02
151 927,63 67 988,4115 002,81
0,0061 828,76
7 107,65
731 168,14 646 930,4143 805,3329 209,3411 223,06
PDRB 5 548 900,50 5 934 315,82 6 369 374,22 6 768 199,45
Catatan : x Angka sementaraxx Angka sangat sementara
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 74/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 56
Lampiran 1.3. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar
Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen)
Lapangan Usaha 2006 2007 2008x
2009xx
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian 190,35 216,50 243,51 279,60
1.1 Tanaman Bahan Makanan 170,61 188,91 230,63 271,71
1.2 Tanaman Perkebunan 225,03 254,84 290,06 326,74
1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 237,44 283,31 320,04 365,15
1.4 Kehutanan 164,41 186,35 216,00 246,61
1.5 Perikanan 209,85 240,40 254,72 292,33
2. Pertambangan dan Penggalian 153,71 163,83 182,53 190,73
2.1 Minyak dan Gas Bumi 150,70 159,99 176,61 182,14
2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -
2.3 Penggalian 274,67 318,30 420,52 535,44
3. Industri Pengolahan 378,38 452,78 616,02 770,76
3.1 Industri Besar/Sedang 213,35 244,80 276,65 333,23
3.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 205,32 231,25 262,95 297,19
3.3 Industri Migas 705,95 866,31 1 289,07 1 642,24
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 329,80 396,44 453,31 507,16
4.1 Listrik 365,29 440,10 508,84 560,81
4.2 Air Bersih 256,15 305,85 338,09 395,85
5. Konstruksi 274,23 342,29 440,99 546,64
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 272,06 322,13 379,21 426,89
6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 274,01 323,70 381,28 424,27
6.2 Hotel 306,63 368,07 454,00 572,84
6.3 Restoran 237,47 289,94 333,32 426,84
7. Pengangkutan dan Komunikasi 334,01 398,61 448,12 547,557.1 Angkutan Jalan Raya 275,18 316,41 352,81 448,04
7.2 Angkutan Laut 264,32 308,66 360,59 409,70
7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 161,53 175,44 198,22 205,82
7.4 Angkutan Udara 308,84 389,30 481,43 601,42
7.5 Jasa Penunjang Angkutan 265,79 318,63 355,66 420,29
7.6 Komunikasi 553,03 684,61 751,20 931,73
8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 228,50 324,04 456,19 526,47
8.1 Bank 235,94 441,41 742,43 870,45
8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 235,74 278,67 313,09 376,21
8.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -
8.4 Real Estat 223,98 263,41 314,86 351,54
8.5 Jasa Perusahaan 208,90 247,58 278,41 313,549. Jasa-jasa 219,04 248,07 299,68 340,93
9.1 Pemerintahan Umum 215,23 242,31 295,38 337,04
9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 213,57 242,58 273,17 304,24
9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 343,16 423,22 498,09 561,94
9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 203,16 234,69 257,78 279,14
PDRB 226,03 261,96 315,07 367,59 Catatan : x Angka sementara
xx Angka sangat sementara
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 75/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 57
Lampiran 1.4. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen)
Lapangan Usaha 2006 2007 2008x
2009xx
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian 127,30 133,94 142,44 147,23
1.1 Tanaman Bahan Makanan 124,06 131,18 146,86 156,26
1.2 Tanaman Perkebunan 142,07 149,62 158,34 167,25
1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 163,62 176,45 188,75 204,14
1.4 Kehutanan 111,40 114,24 120,15 119,50
1.5 Perikanan 135,74 144,76 151,75 157,15
2. Pertambangan dan Penggalian 107,07 107,61 108,75 108,26
2.1 Minyak dan Gas Bumi 105,39 105,43 106,01 104,90
2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -
2.3 Penggalian 174,64 195,50 218,76 243,49
3. Industri Pengolahan 163,32 176,74 189,50 210,93
3.1 Industri Besar/Sedang 145,40 158,31 167,08 185,75
3.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 149,84 160,76 165,87 176,07
3.3 Industri Migas 197,78 212,64 234,04 262,67
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 169,00 184,70 199,77 217,57
4.1 Listrik 169,90 184,31 200,33 215,04
4.2 Air Bersih 167,13 185,51 198,60 222,82
5. Konstruksi 168,92 190,83 219,50 248,39
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 165,10 181,10 197,13 209,42
6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 165,00 180,50 196,55 206,67
6.2 Hotel 185,80 202,31 225,80 265,66
6.3 Restoran 161,40 184,03 197,92 232,67
7. Pengangkutan dan Komunikasi 205,25 227,61 244,79 283,907.1 Angkutan Jalan Raya 169,68 180,36 190,64 221,00
7.2 Angkutan Laut 188,25 210,05 224,05 245,25
7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 126,05 131,22 138,68 141,78
7.4 Angkutan Udara 246,64 282,86 310,76 362,20
7.5 Jasa Penunjang Angkutan 191,19 213,11 226,69 258,01
7.6 Komunikasi 287,83 329,30 361,24 439,02
8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 142,90 178,50 226,56 229,25
8.1 Bank 129,16 210,00 322,11 305,55
8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 159,48 172,07 184,01 198,47
8.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -
8.4 Real Estat 147,07 159,91 176,79 188,62
8.5 Jasa Perusahaan 154,85 166,94 179,50 192,989. Jasa-jasa 170,53 186,20 204,03 217,94
9.1 Pemerintahan Umum 171,56 187,39 205,86 219,61
9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 149,99 162,51 174,08 187,21
9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 201,22 222,83 244,34 267,67
9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 146,46 156,42 161,87 170,17
PDRB 140,21 149,95 160,94 171,02 Catatan : x Angka sementara
xx Angka sangat sementara
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 76/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 58
Lampiran 1.5. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar
Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen)
Lapangan Usaha 2006 2007 2008x
2009xx
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian 27,15 26,65 24,92 24,52
1.1 Tanaman Bahan Makanan 4,16 3,98 4,04 4,08
1.2 Tanaman Perkebunan 2,86 2,80 2,65 2,56
1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 1,47 1,51 1,42 1,39
1.4 Kehutanan 7,92 7,74 7,46 7,30
1.5 Perikanan 10,74 10,62 9,35 9,20
2. Pertambangan dan Penggalian 17,36 15,96 14,79 13,24
2.1 Minyak dan Gas Bumi 16,61 15,21 13,96 12,34
2.2 Pertambangan Tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00
2.3 Penggalian 0,75 0,75 0,83 0,90
3. Industri Pengolahan 19,47 20,11 22,74 24,39
3.1 Industri Besar/Sedang 6,53 6,46 6,07 6,27
3.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 0,73 0,71 0,67 0,65
3.3 Industri Migas 12,21 12,93 16,00 17,47
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,54 0,56 0,53 0,51
4.1 Listrik 0,40 0,42 0,40 0,38
4.2 Air Bersih 0,14 0,14 0,13 0,13
5. Konstruksi 8,00 8,62 9,23 9,81
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 10,35 10,57 10,35 9,99
6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 9,54 9,73 9,52 9,08
6.2 Hotel 0,19 0,20 0,20 0,22
6.3 Restoran 0,62 0,65 0,62 0,68
7. Pengangkutan dan Komunikasi 7,22 7,44 6,95 7,287.1 Angkutan Jalan Raya 2,19 2,18 2,02 2,20
7.2 Angkutan Laut 1,46 1,47 1,43 1,40
7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 0,12 0,11 0,11 0,10
7.4 Angkutan Udara 0,31 0,33 0,34 0,37
7.5 Jasa Penunjang Angkutan 0,36 0,37 0,34 0,35
7.6 Komunikasi 2,78 2,97 2,71 2,88
8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 1,69 2,07 2,42 2,40
8.1 Bank 0,59 0,95 1,32 1,33
8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,20 0,20 0,19 0,20
8.3 Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00
8.4 Real Estat 0,82 0,83 0,83 0,79
8.5 Jasa Perusahaan 0,09 0,09 0,08 0,089. Jasa-jasa 8,21 8,03 8,06 7,86
9.1 Pemerintahan Umum 7,09 6,89 6,98 6,82
9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 0,56 0,55 0,51 0,49
9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 0,42 0,45 0,44 0,42
9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 0,15 0,15 0,14 0,13
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 Catatan : x Angka sementara
xx Angka sangat sementara
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 77/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 59
Lampiran 1.6. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen)
Lapangan Usaha 2006 2007 2008x
2009xx
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian 29,27 28,80 28,53 27,76
1.1 Tanaman Bahan Makanan 4,88 4,82 5,03 5,04
1.2 Tanaman Perkebunan 2,91 2,87 2,83 2,81
1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 1,63 1,65 1,64 1,67
1.4 Kehutanan 8,65 8,29 8,12 7,60
1.5 Perikanan 11,20 11,17 10,91 10,63
2. Pertambangan dan Penggalian 19,49 18,32 17,25 16,16
2.1 Minyak dan Gas Bumi 18,72 17,51 16,40 15,28
2.2 Pertambangan Tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00
2.3 Penggalian 0,77 0,81 0,84 0,88
3. Industri Pengolahan 13,55 13,71 13,70 14,35
3.1 Industri Besar/Sedang 7,17 7,30 7,18 7,51
3.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 0,86 0,87 0,83 0,83
3.3 Industri Migas 5,52 5,55 5,69 6,01
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,44 0,45 0,46 0,47
4.1 Listrik 0,30 0,31 0,31 0,31
4.2 Air Bersih 0,14 0,15 0,15 0,16
5. Konstruksi 7,94 8,39 8,99 9,58
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 10,12 10,38 10,53 10,53
6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 9,26 9,47 9,61 9,51
6.2 Hotel 0,19 0,19 0,20 0,22
6.3 Restoran 0,67 0,72 0,72 0,80
7. Pengangkutan dan Komunikasi 7,16 7,42 7,43 8,117.1 Angkutan Jalan Raya 2,18 2,17 2,13 2,33
7.2 Angkutan Laut 1,68 1,75 1,74 1,79
7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 0,15 0,15 0,15 0,14
7.4 Angkutan Udara 0,39 0,42 0,43 0,47
7.5 Jasa Penunjang Angkutan 0,41 0,43 0,43 0,46
7.6 Komunikasi 2,33 2,50 2,55 2,92
8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 1,71 1,99 2,36 2,24
8.1 Bank 0,52 0,79 1,13 1,00
8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,22 0,22 0,22 0,22
8.3 Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00
8.4 Real Estat 0,87 0,88 0,91 0,91
8.5 Jasa Perusahaan 0,10 0,10 0,10 0,119. Jasa-jasa 10,31 10,53 10,75 10,80
9.1 Pemerintahan Umum 9,11 9,30 9,52 9,56
9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 0,63 0,64 0,64 0,65
9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 0,40 0,41 0,42 0,43
9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 0,17 0,17 0,17 0,17
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 Catatan : x Angka sementara
xx Angka sangat sementara
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 78/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 60
Lampiran 1.7. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar
Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen)
Lapangan Usaha 2006 2007 2008x
2009xx
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian 12,85 13,74 12,48 14,82
1.1 Tanaman Bahan Makanan 12,21 10,73 22,09 17,81
1.2 Tanaman Perkebunan 16,69 13,25 13,82 12,65
1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 21,16 19,32 12,96 14,10
1.4 Kehutanan 6,95 13,34 15,91 14,17
1.5 Perikanan 15,70 14,56 5,95 14,76
2. Pertambangan dan Penggalian 1,60 6,58 11,41 4,49
2.1 Minyak dan Gas Bumi 0,91 6,16 10,39 3,14
2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -
2.3 Penggalian 19,88 15,89 32,11 27,33
3. Industri Pengolahan 10,24 19,66 36,05 25,12
3.1 Industri Besar/Sedang 14,79 14,74 13,01 20,46
3.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 13,61 12,63 13,71 13,02
3.3 Industri Migas 7,76 22,72 48,80 27,40
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 20,95 20,21 14,35 11,88
4.1 Listrik 20,73 20,48 15,62 10,21
4.2 Air Bersih 21,62 19,40 10,54 17,09
5. Konstruksi 26,54 24,82 28,84 23,96
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 20,38 18,41 17,72 12,58
6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 20,23 18,13 17,79 11,27
6.2 Hotel 25,31 20,04 23,35 26,18
6.3 Restoran 21,12 22,10 14,96 28,06
7. Pengangkutan dan Komunikasi 27,13 19,34 12,42 22,197.1 Angkutan Jalan Raya 22,47 14,99 11,50 26,99
7.2 Angkutan Laut 13,11 16,78 16,82 13,62
7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 5,81 8,61 12,99 3,83
7.4 Angkutan Udara 34,32 26,05 23,66 24,92
7.5 Jasa Penunjang Angkutan 21,16 19,88 11,62 18,17
7.6 Komunikasi 41,98 23,79 9,73 24,03
8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 5,80 41,81 40,78 15,41
8.1 Bank -8,03 87,09 68,19 17,24
8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 16,87 18,21 12,35 20,16
8.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -
8.4 Real Estat 14,15 17,61 19,53 11,65
8.5 Jasa Perusahaan 18,63 18,52 12,45 12,629. Jasa-jasa 17,17 13,25 20,81 13,76
9.1 Pemerintahan Umum 17,42 12,58 21,90 14,11
9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 12,86 13,59 12,61 11,37
9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 19,79 23,33 17,69 12,82
9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 14,61 15,52 9,84 8,29
PDRB 13,04 15,89 20,27 16,67 Catatan : x Angka sementara
xx Angka sangat sementara
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 79/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 61
Lampiran 1.8. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen)
Lapangan Usaha 2006 2007 2008x
2009xx
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian 3,29 5,22 6,34 3,36
1.1 Tanaman Bahan Makanan 2,72 5,74 11,95 6,40
1.2 Tanaman Perkebunan 8,97 5,31 5,83 5,62
1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 8,92 7,84 6,97 8,15
1.4 Kehutanan -1,51 2,55 5,17 -0,54
1.5 Perikanan 5,28 6,65 4,83 3,56
2. Pertambangan dan Penggalian -1,77 0,51 1,05 -0,44
2.1 Minyak dan Gas Bumi -2,31 0,04 0,55 -1,05
2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -
2.3 Penggalian 13,35 11,94 11,90 11,31
3. Industri Pengolahan 0,52 8,22 7,22 11,31
3.1 Industri Besar/Sedang 6,11 8,87 5,54 11,17
3.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 6,58 7,28 3,18 6,15
3.3 Industri Migas -6,70 7,51 10,06 12,23
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 11,25 9,29 8,16 8,91
4.1 Listrik 10,84 8,48 8,69 7,35
4.2 Air Bersih 12,14 11,00 7,06 12,19
5. Konstruksi 13,06 12,97 15,02 13,16
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 10,49 9,69 8,85 6,23
6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 10,41 9,39 8,90 5,15
6.2 Hotel 11,02 8,89 11,61 17,65
6.3 Restoran 11,52 14,02 7,55 17,56
7. Pengangkutan dan Komunikasi 14,84 10,89 7,55 15,987.1 Angkutan Jalan Raya 11,10 6,29 5,70 15,92
7.2 Angkutan Laut 9,88 11,58 6,66 9,46
7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 2,56 4,10 5,68 2,24
7.4 Angkutan Udara 27,30 14,69 9,87 16,55
7.5 Jasa Penunjang Angkutan 10,96 11,46 6,37 13,82
7.6 Komunikasi 22,35 14,41 9,70 21,53
8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan -1,80 24,91 26,92 1,19
8.1 Bank -18,35 62,58 53,39 -5,14
8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 7,83 7,89 6,94 7,86
8.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -
8.4 Real Estat 7,70 8,73 10,56 6,69
8.5 Jasa Perusahaan 7,59 7,81 7,52 7,519. Jasa-jasa 9,40 9,19 9,58 6,82
9.1 Pemerintahan Umum 9,84 9,23 9,86 6,68
9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 4,93 8,34 7,12 7,54
9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 9,09 10,74 9,66 9,55
9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 4,20 6,81 3,48 5,13
PDRB 4,55 6,95 7,33 6,26 Catatan : x Angka sementara
xx Angka sangat sementara
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 80/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 62
Lampiran 1.9. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen)
Lapangan Usaha 2006 2007 2008x
2009xx
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian 112,85 113,74 112,48 114,82
1.1 Tanaman Bahan Makanan 112,21 110,73 122,09 117,81
1.2 Tanaman Perkebunan 116,69 113,25 113,82 112,65
1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 121,16 119,32 112,96 114,10
1.4 Kehutanan 106,95 113,34 115,91 114,17
1.5 Perikanan 115,70 114,56 105,95 114,76
2. Pertambangan dan Penggalian 101,60 106,58 111,41 104,49
2.1 Minyak dan Gas Bumi 100,91 106,16 110,39 103,14
2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -
2.3 Penggalian 119,88 115,89 132,11 127,33
3. Industri Pengolahan 110,24 119,66 136,05 125,12
3.1 Industri Besar/Sedang 114,79 114,74 113,01 120,46
3.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 113,61 112,63 113,71 113,02
3.3 Industri Migas 107,76 122,72 148,80 127,40
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 120,95 120,21 114,35 111,88
4.1 Listrik 120,73 120,48 115,62 110,21
4.2 Air Bersih 121,62 119,40 110,54 117,09
5. Konstruksi 126,54 124,82 128,84 123,96
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 120,38 118,41 117,72 112,58
6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 120,23 118,13 117,79 111,27
6.2 Hotel 125,31 120,04 123,35 126,18
6.3 Restoran 121,12 122,10 114,96 128,06
7. Pengangkutan dan Komunikasi 127,13 119,34 112,42 122,197.1 Angkutan Jalan Raya 122,47 114,99 111,50 126,99
7.2 Angkutan Laut 113,11 116,78 116,82 113,62
7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 105,81 108,61 112,99 103,83
7.4 Angkutan Udara 134,32 126,05 123,66 124,92
7.5 Jasa Penunjang Angkutan 121,16 119,88 111,62 118,17
7.6 Komunikasi 141,98 123,79 109,73 124,03
8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 105,80 141,81 140,78 115,41
8.1 Bank 91,97 187,09 168,19 117,24
8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 116,87 118,21 112,35 120,16
8.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -
8.4 Real Estat 114,15 117,61 119,53 111,65
8.5 Jasa Perusahaan 118,63 118,52 112,45 112,629. Jasa-jasa 117,17 113,25 120,81 113,76
9.1 Pemerintahan Umum 117,42 112,58 121,90 114,11
9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 112,86 113,59 112,61 111,37
9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 119,79 123,33 117,69 112,82
9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 114,61 115,52 109,84 108,29
PDRB 113,04 115,89 120,27 116,67 Catatan : x Angka sementara
xx Angka sangat sementara
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 81/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 63
Lampiran 1.10. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen)
Lapangan Usaha 2006 2007 2008x
2009xx
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian 103,29 105,22 106,34 103,36
1.1 Tanaman Bahan Makanan 102,72 105,74 111,95 106,40
1.2 Tanaman Perkebunan 108,97 105,31 105,83 105,62
1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 108,92 107,84 106,97 108,15
1.4 Kehutanan 98,49 102,55 105,17 99,46
1.5 Perikanan 105,28 106,65 104,83 103,56
2. Pertambangan dan Penggalian 98,23 100,51 101,05 99,56
2.1 Minyak dan Gas Bumi 97,69 100,04 100,55 98,95
2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -
2.3 Penggalian 113,35 111,94 111,90 111,31
3. Industri Pengolahan 100,52 108,22 107,22 111,31
3.1 Industri Besar/Sedang 106,11 108,87 105,54 111,17
3.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 106,58 107,28 103,18 106,15
3.3 Industri Migas 93,30 107,51 110,06 112,23
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 111,25 109,29 108,16 108,91
4.1 Listrik 110,84 108,48 108,69 107,35
4.2 Air Bersih 112,14 111,00 107,06 112,19
5. Konstruksi 113,06 112,97 115,02 113,16
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 110,49 109,69 108,85 106,23
6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 110,41 109,39 108,90 105,15
6.2 Hotel 111,02 108,89 111,61 117,65
6.3 Restoran 111,52 114,02 107,55 117,56
7. Pengangkutan dan Komunikasi 114,84 110,89 107,55 115,987.1 Angkutan Jalan Raya 111,10 106,29 105,70 115,92
7.2 Angkutan Laut 109,88 111,58 106,66 109,46
7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 102,56 104,10 105,68 102,24
7.4 Angkutan Udara 127,30 114,69 109,87 116,55
7.5 Jasa Penunjang Angkutan 110,96 111,46 106,37 113,82
7.6 Komunikasi 122,35 114,41 109,70 121,53
8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 98,20 124,91 126,92 101,19
8.1 Bank 81,65 162,58 153,39 94,86
8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 107,83 107,89 106,94 107,86
8.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -
8.4 Real Estat 107,70 108,73 110,56 106,69
8.5 Jasa Perusahaan 107,59 107,81 107,52 107,519. Jasa-jasa 109,40 109,19 109,58 106,82
9.1 Pemerintahan Umum 109,84 109,23 109,86 106,68
9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 104,93 108,34 107,12 107,54
9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 109,09 110,74 109,66 109,55
9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 104,20 106,81 103,48 105,13
PDRB 104,55 106,95 107,33 106,26 Catatan : x Angka sementara
xx Angka sangat sementara
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 82/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 64
Lampiran 1.11. Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto menurut
Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen)
Lapangan Usaha 2006 2007 2008x
2009xx
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian 149,53 161,64 170,96 189,91
1.1 Tanaman Bahan Makanan 137,52 144,01 157,04 173,89
1.2 Tanaman Perkebunan 158,39 170,33 183,18 195,36
1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 145,12 160,56 169,56 178,88
1.4 Kehutanan 147,59 163,12 179,78 206,37
1.5 Perikanan 154,60 166,08 167,86 186,02
2. Pertambangan dan Penggalian 143,57 152,24 167,85 176,17
2.1 Minyak dan Gas Bumi 143,00 151,75 166,60 173,64
2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -
2.3 Penggalian 157,28 162,82 192,23 219,91
3. Industri Pengolahan 231,68 256,18 325,07 365,40
3.1 Industri Besar/Sedang 146,73 154,64 165,58 179,40
3.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 137,03 143,85 158,52 168,79
3.3 Industri Migas 356,93 407,41 550,79 625,21
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 195,15 214,64 226,92 233,10
4.1 Listrik 215,00 238,79 254,00 260,79
4.2 Air Bersih 153,27 164,86 170,24 177,66
5. Konstruksi 162,35 179,37 200,91 220,07
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 164,79 177,88 192,37 203,85
6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 166,07 179,34 193,98 205,28
6.2 Hotel 165,03 181,93 201,06 215,63
6.3 Restoran 147,13 157,56 168,41 183,45
7. Pengangkutan dan Komunikasi 162,73 175,13 183,06 192,877.1 Angkutan Jalan Raya 162,17 175,43 185,07 202,74
7.2 Angkutan Laut 140,40 146,94 160,94 167,05
7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 128,15 133,70 142,94 145,17
7.4 Angkutan Udara 125,22 137,63 154,92 166,05
7.5 Jasa Penunjang Angkutan 139,02 149,51 156,90 162,89
7.6 Komunikasi 192,14 207,90 207,95 212,23
8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 159,89 181,53 201,36 229,65
8.1 Bank 182,67 210,20 230,49 284,88
8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 147,82 161,95 170,15 189,55
8.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -
8.4 Real Estat 152,29 164,72 178,09 186,37
8.5 Jasa Perusahaan 134,91 148,30 155,10 162,479. Jasa-jasa 128,45 133,23 146,88 156,43
9.1 Pemerintahan Umum 125,45 129,31 143,49 153,47
9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 142,39 149,28 156,92 162,51
9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 170,54 189,93 203,85 209,94
9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 138,72 150,04 159,25 164,04
PDRB 161,21 174,70 195,77 214,94 Catatan : x Angka sementara
xx Angka sangat sementara
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 83/96
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 84/96
Lampiran 2
PDRB tanpa Migas
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 85/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 67
Lampiran 2.1. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku
menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (juta rupiah)
Tanpa Migas
Lapangan Usaha 2006 2007 2008
x
2009
xx
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian1.1. Tanaman Bahan Makanan1.2. Tanaman Perkebunan1.3. Peternakan dan Hasil-hasilnya1.4. Kehutanan1.5. Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian2.1. Minyak dan Gas Bumi2.2. Pertambangan Tanpa Migas2.3. Penggalian
3. Industri Pengolahan
3.1. Industri Besar/Sedang3.2. Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga3.3. Industri Migas
4. Listrik dan Air Bersih4.1. Listrik4.2. Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran6.1. Perdagangan Besar dan Eceran6.2. Hotel6.3. Restoran
7. Pengangkutan dan Komunikasi7.1. Angkutan Jalan Raya7.2. Angkutan Laut7.3. Angkutan Sungai, Danau & Penyeberangan7.4. Angkutan Udara7.5. Jasa Penunjang Angkutan7.6. Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan8.1. Bank8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank8.3. Jasa Penunjang Keuangan8.4. Sewa Bangunan8.5. Jasa Perusahaan
9. Jasa-jasa
9.1. Pemerintahan Umum9.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan9.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi9.4. Jasa Perorangan dan Rumahtangga
2 428 810,57372 367,74256 034,39131 463,39708 070,18960 874,87
67 420,590,000,00
67 420,59
649 458,00
583 854,9165 603,09
0,00
48 038,7835 904,8012 133,99
715 644,60
925 804,53 853 496,6417 215,2655 092,63
646 121,42 196 197,65130 930,4610 956,6527 352,8031 819,13
248 864,73
151 430,25 52 498,4517 820,14
0,0073 417,88
7 693,79
734 843,72
634 024,0249 973,0837 447,3013 399,33
2 762 424,54412 310,02289 952,22156 858,74802 546,18
1 100 757,39
78 132,180,000,00
78 132,18
743 810,48
669 923,7873 886,70
0,00
57 745,9043 257,8214 488,08
893 250,07
1 096 203,97 1 008 272,92
20 664,7667 266,28
771 098,42 225 598,73152 897,4211 900,5434 479,2738 144,54
308 077,92
214 745,78 98 218,9721 065,15
0,0086 343,27
9 118,39
832 234,79
713 810,2256 762,1546 183,5015 478,92
3 107 119,13503 368,83330 023,04177 195,01930 239,16
1 166 293,09
103 222,590,000,00
103 222,59
841 096,53
754 265,6086 830,93
0,00
66 030,3450 014,7416 015,60
1 150 834,65
1 290 421,32 1 187 602,68
25 489,5077 329,14
866 875,56 251 552,51178 618,2713 445,9342 638,7342 577,40
338 042,72
302 327,09 165 199,0923 667,35
0,00103 206,8010 253,85
1 005 409,58
870 134,2463 919,3054 354,7217 001,32
3 567 520,90593 031,46371 761,74202 174,26
1 062 058,421 338 495,03
131 432,230,000,00
131 432,23
1 006 900,64
911 944,5494 956,10
0,00
73 874,44 55 122,5518 751,89
1 426 539,42
1 452 692,47 1 321 504,76
32 161,4099 026,31
1 059 222,47 319 451,00202 945,3313 961,2753 265,7050 314,29
419 284,88
348 902,66 193 684,9228 438,38
0,00115 231,6311 547,73
1 143 797,37
992 875,8671 189,1961 322,3318 409,99
PDRB tanpa Migas 6 367 572,45 7 449 646,13 8 733 336,79 10 210 882,61
Catatan : x Angka sementaraxx Angka sangat sementara
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 86/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 68
Lampiran 2.2. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000
menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (juta rupiah)
Tanpa Migas
Lapangan Usaha 2006 2007 2008
x
2009
xx
(2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian1.1. Tanaman Bahan Makanan1.2. Tanaman Perkebunan1.3. Peternakan dan Hasil-hasilnya1.4. Kehutanan1.5. Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian2.1. Minyak dan Gas Bumi2.2. Pertambangan Tanpa Migas2.3. Penggalian
3. Industri Pengolahan
3.1. Industri Besar/Sedang3.2. Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga3.3. Industri Migas
4. Listrik dan Air Bersih4.1. Listrik4.2. Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran6.1. Perdagangan Besar dan Eceran6.2. Hotel6.3. Restoran
7. Pengangkutan dan Komunikasi7.1. Angkutan Jalan Raya7.2. Angkutan Laut7.3. Angkutan Sungai, Danau & Penyeberangan7.4. Angkutan Udara7.5. Jasa Penunjang Angkutan7.6. Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan8.1. Bank8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank8.3. Jasa Penunjang Keuangan8.4. Sewa Bangunan8.5. Jasa Perusahaan
9. Jasa-jasa
9.1. Pemerintahan Umum9.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan9.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi9.4. Jasa Perorangan dan Rumahtangga
1 624 269,11270 769,24161 644,6890 589,43
479 759,31621 506,45
42 867,620,000,00
42 867,62
445 795,96
397 919,9447 876,02
0,00
24 616,8616 699,91
7 916,96
440 813,49
561 814,69 513 938,6610 431,3337 444,71
397 041,92 120 982,8493 252,44
8 550,0021 843,8522 888,53
129 524,27
94 706,46 28 739,8112 055,55
0,0048 207,99
5 703,11
572 104,26
505 389,8835 096,5921 958,54
9 659,26
1 709 046,87286 311,37170 232,7697 692,66
492 003,69662 806,38
47 987,390,000,00
47 987,39
484 590,65
433 227,4351 363,22
0,00
26 903,4818 115,62
8 787,86
498 004,63
616 261,41 562 209,0911 358,5642 693,76
440 299,46 128 596,17104 051,08
8 900,8125 051,6625 512,67
148 187,08
118 299,10 46 726,1813 007,00
0,0052 417,47
6 148,45
624 673,17
552 015,2938 024,9824 316,1710 316,73
1 817 444,10320 535,78180 160,95104 504,34517 432,35694 810,68
53 696,560,000,00
53 696,56
510 235,74
455 888,2754 347,47
0,00
29 098,4819 690,55
9 407,93
572 822,13
670 818,70 612 223,5012 677,3745 917,83
473 536,46 135 926,14110 985,27
9 406,7527 523,4127 137,40
162 557,49
150 145,26 71 672,8413 909,74
0,0057 951,61
6 611,07
684 491,02
606 417,3340 734,0226 663,9410 675,73
1 878 562,44 341 045,36190 291,78113 023,17514 646,97719 555,16
59 767,210,000,00
59 767,21
564 585,38
508 329,1356 256,25
0,00
31 691,89 21 136,9710 554,92
648 208,20
712 637,01 643 742,2814 915,0353 979,70
549 199,59 157 569,74121 485,23
9 617,0732 078,7930 887,74
197 561,02
151 927,63 67 988,4115 002,81
0,0061 828,76
7 107,65
731 168,14
646 930,4143 805,3329 209,3411 223,06
PDRB tanpa Migas 4 204 030,38 4 566 066,15 4 962 288,45 5 327 747,48
Catatan : x Angka sementaraxx Angka sangat sementara
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 87/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 69
Lampiran 2.3. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar
Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen)
Tanpa Migas
Lapangan Usaha 2006 2007 2008x
2009xx
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian 190,35 216,50 243,51 279,60
1.1 Tanaman Bahan Makanan 170,61 188,91 230,63 271,71
1.2 Tanaman Perkebunan 225,03 254,84 290,06 326,74
1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 237,44 283,31 320,04 365,15
1.4 Kehutanan 164,41 186,35 216,00 246,61
1.5 Perikanan 209,85 240,40 254,72 292,33
2. Pertambangan dan Penggalian 274,67 318,30 420,52 535,44
2.1 Minyak dan Gas Bumi - - - -
2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -
2.3 Penggalian 274,67 318,30 420,52 535,44
3. Industri Pengolahan 212,51 243,38 275,21 329,47
3.1 Industri Besar/Sedang 213,35 244,80 276,65 333,233.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 205,32 231,25 262,95 297,19
3.3 Industri Migas - - - -
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 329,80 396,44 453,31 507,16
4.1 Listrik 365,29 440,10 508,84 560,81
4.2 Air Bersih 256,15 305,85 338,09 395,85
5. Konstruksi 274,23 342,29 440,99 546,64
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 272,06 322,13 379,21 426,89
6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 274,01 323,70 381,28 424,27
6.2 Hotel 306,63 368,07 454,00 572,84
6.3 Restoran 237,47 289,94 333,32 426,84
7. Pengangkutan dan Komunikasi 334,01 398,61 448,12 547,55
7.1 Angkutan Jalan Raya 275,18 316,41 352,81 448,04
7.2 Angkutan Laut 264,32 308,66 360,59 409,70
7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 161,53 175,44 198,22 205,82
7.4 Angkutan Udara 308,84 389,30 481,43 601,42
7.5 Jasa Penunjang Angkutan 265,79 318,63 355,66 420,29
7.6 Komunikasi 553,03 684,61 751,20 931,73
8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 228,50 324,04 456,19 526,47
8.1 Bank 235,94 441,41 742,43 870,45
8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 235,74 278,67 313,09 376,21
8.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -
8.4 Real Estat 223,98 263,41 314,86 351,54
8.5 Jasa Perusahaan 208,90 247,58 278,41 313,54
9. Jasa-jasa 219,04 248,07 299,68 340,93
9.1 Pemerintahan Umum 215,23 242,31 295,38 337,04
9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 213,57 242,58 273,17 304,24
9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 343,16 423,22 498,09 561,94
9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 203,16 234,69 257,78 279,14
PDRB 226,03 264,44 310,01 362,45
Catatan : x Angka sementaraxx Angka sangat sementara
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 88/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 70
Lampiran 2.4. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen)
Tanpa Migas
Lapangan Usaha 2006 2007 2008x
2009xx
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian 127,30 133,94 142,44 147,23
1.1 Tanaman Bahan Makanan 124,06 131,18 146,86 156,26
1.2 Tanaman Perkebunan 142,07 149,62 158,34 167,25
1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 163,62 176,45 188,75 204,14
1.4 Kehutanan 111,40 114,24 120,15 119,50
1.5 Perikanan 135,74 144,76 151,75 157,15
2. Pertambangan dan Penggalian 174,64 195,50 218,76 243,49
2.1 Minyak dan Gas Bumi - - - -
2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -
2.3 Penggalian 174,64 195,50 218,76 243,49
3. Industri Pengolahan 145,87 158,56 166,95 184,74
3.1 Industri Besar/Sedang 145,40 158,31 167,08 185,753.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 149,84 160,76 165,87 176,07
3.3 Industri Migas - - - -
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 169,00 184,70 199,77 217,57
4.1 Listrik 169,90 184,31 200,33 215,04
4.2 Air Bersih 167,13 185,51 198,60 222,82
5. Konstruksi 168,92 190,83 219,50 248,39
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 165,10 181,10 197,13 209,42
6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 165,00 180,50 196,55 206,67
6.2 Hotel 185,80 202,31 225,80 265,66
6.3 Restoran 161,40 184,03 197,92 232,67
7. Pengangkutan dan Komunikasi 205,25 227,61 244,79 283,90
7.1 Angkutan Jalan Raya 169,68 180,36 190,64 221,00
7.2 Angkutan Laut 188,25 210,05 224,05 245,25
7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 126,05 131,22 138,68 141,78
7.4 Angkutan Udara 246,64 282,86 310,76 362,20
7.5 Jasa Penunjang Angkutan 191,19 213,11 226,69 258,01
7.6 Komunikasi 287,83 329,30 361,24 439,02
8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 142,90 178,50 226,56 229,25
8.1 Bank 129,16 210,00 322,11 305,55
8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 159,48 172,07 184,01 198,47
8.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -
8.4 Real Estat 147,07 159,91 176,79 188,62
8.5 Jasa Perusahaan 154,85 166,94 179,50 192,98
9. Jasa-jasa 170,53 186,20 204,03 217,94
9.1 Pemerintahan Umum 171,56 187,39 205,86 219,61
9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 149,99 162,51 174,08 187,21
9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 201,22 222,83 244,34 267,67
9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 146,46 156,42 161,87 170,17
PDRB 149,23 162,08 176,15 189,12 Catatan : x Angka sementara
xx Angka sangat sementara
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 89/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 71
Lampiran 2.5. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar
Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen)
Tanpa Migas
Lapangan Usaha 2006 2007 2008x
2009xx
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian 38,14 37,08 35,58 34,94
1.1 Tanaman Bahan Makanan 5,85 5,53 5,76 5,81
1.2 Tanaman Perkebunan 4,02 3,89 3,78 3,64
1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 2,06 2,11 2,03 1,98
1.4 Kehutanan 11,12 10,77 10,65 10,40
1.5 Perikanan 15,09 14,78 13,35 13,11
2. Pertambangan dan Penggalian 1,06 1,05 1,18 1,29
2.1 Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00
2.2 Pertambangan Tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00
2.3 Penggalian 1,06 1,05 1,18 1,29
3. Industri Pengolahan 10,20 9,98 9,63 9,86
3.1 Industri Besar/Sedang 9,17 8,99 8,67 8,933.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 1,03 0,99 0,96 0,93
3.3 Industri Migas 0,00 0,00 0,00 0,00
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,75 0,78 0,76 0,72
4.1 Listrik 0,56 0,58 0,57 0,54
4.2 Air Bersih 0,19 0,19 0,18 0,18
5. Konstruksi 11,24 11,99 13,18 13,97
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 14,54 14,71 14,78 14,23
6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 13,40 13,53 13,60 12,94
6.2 Hotel 0,27 0,28 0,29 0,31
6.3 Restoran 0,87 0,90 0,89 0,97
7. Pengangkutan dan Komunikasi 10,15 10,35 9,93 10,37
7.1 Angkutan Jalan Raya 3,08 3,03 2,88 3,13
7.2 Angkutan Laut 2,06 2,05 2,05 1,99
7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 0,17 0,16 0,15 0,14
7.4 Angkutan Udara 0,43 0,46 0,49 0,52
7.5 Jasa Penunjang Angkutan 0,50 0,51 0,49 0,49
7.6 Komunikasi 3,91 4,14 3,87 4,11
8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 2,38 2,88 3,46 3,42
8.1 Bank 0,82 1,32 1,89 1,90
8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,28 0,28 0,27 0,28
8.3 Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00
8.4 Real Estat 1,15 1,16 1,18 1,13
8.5 Jasa Perusahaan 0,12 0,12 0,12 0,11
9. Jasa-jasa 11,54 11,17 11,51 11,20
9.1 Pemerintahan Umum 9,96 9,58 9,96 9,72
9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 0,78 0,76 0,73 0,70
9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 0,59 0,62 0,62 0,60
9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 0,21 0,21 0,19 0,18
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 Catatan : x Angka sementara
xx Angka sangat sementara
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 90/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 72
Lampiran 2.6. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen)
Tanpa Migas
Lapangan Usaha 2006 2007 2008x
2009xx
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian 38,64 37,43 36,63 35,26
1.1 Tanaman Bahan Makanan 6,44 6,27 6,46 6,40
1.2 Tanaman Perkebunan 3,84 3,73 3,63 3,57
1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 2,15 2,14 2,11 2,12
1.4 Kehutanan 11,41 10,78 10,43 9,66
1.5 Perikanan 14,78 14,52 14,00 13,51
2. Pertambangan dan Penggalian 1,02 1,05 1,08 1,12
2.1 Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00
2.2 Pertambangan Tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00
2.3 Penggalian 1,02 1,05 1,08 1,12
3. Industri Pengolahan 10,60 10,61 10,28 10,60
3.1 Industri Besar/Sedang 9,47 9,49 9,21 9,543.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 1,14 1,12 1,07 1,06
3.3 Industri Migas 0,00 0,00 0,00 0,00
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,59 0,59 0,59 0,59
4.1 Listrik 0,40 0,40 0,40 0,40
4.2 Air Bersih 0,19 0,19 0,19 0,20
5. Konstruksi 10,49 10,91 11,54 12,17
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 13,36 13,50 13,52 13,38
6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 12,22 12,31 12,34 12,08
6.2 Hotel 0,25 0,25 0,26 0,28
6.3 Restoran 0,89 0,94 0,93 1,01
7. Pengangkutan dan Komunikasi 9,44 9,64 9,54 10,31
7.1 Angkutan Jalan Raya 2,88 2,82 2,74 2,96
7.2 Angkutan Laut 2,22 2,28 2,24 2,28
7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 0,20 0,19 0,19 0,18
7.4 Angkutan Udara 0,52 0,55 0,55 0,60
7.5 Jasa Penunjang Angkutan 0,54 0,56 0,55 0,58
7.6 Komunikasi 3,08 3,25 3,28 3,71
8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 2,25 2,59 3,03 2,85
8.1 Bank 0,68 1,02 1,44 1,28
8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,29 0,28 0,28 0,28
8.3 Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00
8.4 Real Estat 1,15 1,15 1,17 1,16
8.5 Jasa Perusahaan 0,14 0,13 0,13 0,13
9. Jasa-jasa 13,61 13,68 13,79 13,72
9.1 Pemerintahan Umum 12,02 12,09 12,22 12,14
9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 0,83 0,83 0,82 0,82
9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 0,52 0,53 0,54 0,55
9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 0,23 0,23 0,22 0,21
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 Catatan : x Angka sementara
xx Angka sangat sementara
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 91/96
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 92/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 74
Lampiran 2.8. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen)
Tanpa Migas
Lapangan Usaha 2006 2007 2008x
2009xx
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian 3,29 5,22 6,34 3,36
1.1 Tanaman Bahan Makanan 2,72 5,74 11,95 6,40
1.2 Tanaman Perkebunan 8,97 5,31 5,83 5,62
1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 8,92 7,84 6,97 8,15
1.4 Kehutanan -1,51 2,55 5,17 -0,54
1.5 Perikanan 5,28 6,65 4,83 3,56
2. Pertambangan dan Penggalian 13,35 11,94 11,90 11,31
2.1 Minyak dan Gas Bumi - - - -
2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -
2.3 Penggalian 13,35 11,94 11,90 11,31
3. Industri Pengolahan 6,16 8,70 5,29 10,65
3.1 Industri Besar/Sedang 6,11 8,87 5,54 11,173.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 6,58 7,28 3,18 6,15
3.3 Industri Migas - - - -
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 11,25 9,29 8,16 8,91
4.1 Listrik 10,84 8,48 8,69 7,35
4.2 Air Bersih 12,14 11,00 7,06 12,19
5. Konstruksi 13,06 12,97 15,02 13,16
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 10,49 9,69 8,85 6,23
6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 10,41 9,39 8,90 5,15
6.2 Hotel 11,02 8,89 11,61 17,65
6.3 Restoran 11,52 14,02 7,55 17,56
7. Pengangkutan dan Komunikasi 14,84 10,89 7,55 15,98
7.1 Angkutan Jalan Raya 11,10 6,29 5,70 15,92
7.2 Angkutan Laut 9,88 11,58 6,66 9,46
7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 2,56 4,10 5,68 2,24
7.4 Angkutan Udara 27,30 14,69 9,87 16,55
7.5 Jasa Penunjang Angkutan 10,96 11,46 6,37 13,82
7.6 Komunikasi 22,35 14,41 9,70 21,53
8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan -1,80 24,91 26,92 1,19
8.1 Bank -18,35 62,58 53,39 -5,14
8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 7,83 7,89 6,94 7,86
8.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -
8.4 Real Estat 7,70 8,73 10,56 6,69
8.5 Jasa Perusahaan 7,59 7,81 7,52 7,51
9. Jasa-jasa 9,40 9,19 9,58 6,82
9.1 Pemerintahan Umum 9,84 9,23 9,86 6,68
9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 4,93 8,34 7,12 7,54
9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 9,09 10,74 9,66 9,55
9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 4,20 6,81 3,48 5,13
PDRB 7,36 8,61 8,68 7,36 Catatan : x Angka sementara
xx Angka sangat sementara
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 93/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 75
Lampiran 2.9. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen)
Tanpa Migas
Lapangan Usaha 2006 2007 2008x
2009xx
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian 112,85 113,74 112,48 114,82
1.1 Tanaman Bahan Makanan 112,21 110,73 122,09 117,81
1.2 Tanaman Perkebunan 116,69 113,25 113,82 112,65
1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 121,16 119,32 112,96 114,10
1.4 Kehutanan 106,95 113,34 115,91 114,17
1.5 Perikanan 115,70 114,56 105,95 114,76
2. Pertambangan dan Penggalian 119,88 115,89 132,11 127,33
2.1 Minyak dan Gas Bumi - - - -
2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -
2.3 Penggalian 119,88 115,89 132,11 127,33
3. Industri Pengolahan 114,67 114,53 113,08 119,71
3.1 Industri Besar/Sedang 114,79 114,74 113,01 120,463.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 113,61 112,63 113,71 113,02
3.3 Industri Migas - - - -
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 120,95 120,21 114,35 111,88
4.1 Listrik 120,73 120,48 115,62 110,21
4.2 Air Bersih 121,62 119,40 110,54 117,09
5. Konstruksi 126,54 124,82 128,84 123,96
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 120,38 118,41 117,72 112,58
6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 120,23 118,13 117,79 111,27
6.2 Hotel 125,31 120,04 123,35 126,18
6.3 Restoran 121,12 122,10 114,96 128,06
7. Pengangkutan dan Komunikasi 127,13 119,34 112,42 122,19
7.1 Angkutan Jalan Raya 122,47 114,99 111,50 126,99
7.2 Angkutan Laut 113,11 116,78 116,82 113,62
7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 105,81 108,61 112,99 103,83
7.4 Angkutan Udara 134,32 126,05 123,66 124,92
7.5 Jasa Penunjang Angkutan 121,16 119,88 111,62 118,17
7.6 Komunikasi 141,98 123,79 109,73 124,03
8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 105,80 141,81 140,78 115,41
8.1 Bank 91,97 187,09 168,19 117,24
8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 116,87 118,21 112,35 120,16
8.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -
8.4 Real Estat 114,15 117,61 119,53 111,65
8.5 Jasa Perusahaan 118,63 118,52 112,45 112,62
9. Jasa-jasa 117,17 113,25 120,81 113,76
9.1 Pemerintahan Umum 117,42 112,58 121,90 114,11
9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 112,86 113,59 112,61 111,37
9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 119,79 123,33 117,69 112,82
9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 114,61 115,52 109,84 108,29
PDRB 117,31 116,99 117,23 116,92 Catatan : x Angka sementara
xx Angka sangat sementara
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 94/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 76
Lampiran 2.10. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen)
Tanpa Migas
Lapangan Usaha 2006 2007 2008x
2009xx
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian 103,29 105,22 106,34 103,36
1.1 Tanaman Bahan Makanan 102,72 105,74 111,95 106,40
1.2 Tanaman Perkebunan 108,97 105,31 105,83 105,62
1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 108,92 107,84 106,97 108,15
1.4 Kehutanan 98,49 102,55 105,17 99,46
1.5 Perikanan 105,28 106,65 104,83 103,56
2. Pertambangan dan Penggalian 113,35 111,94 111,90 111,31
2.1 Minyak dan Gas Bumi - - - -
2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -
2.3 Penggalian 113,35 111,94 111,90 111,31
3. Industri Pengolahan 106,16 108,70 105,29 110,65
3.1 Industri Besar/Sedang 106,11 108,87 105,54 111,173.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 106,58 107,28 103,18 106,15
3.3 Industri Migas - - - -
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 111,25 109,29 108,16 108,91
4.1 Listrik 110,84 108,48 108,69 107,35
4.2 Air Bersih 112,14 111,00 107,06 112,19
5. Konstruksi 113,06 112,97 115,02 113,16
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 110,49 109,69 108,85 106,23
6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 110,41 109,39 108,90 105,15
6.2 Hotel 111,02 108,89 111,61 117,65
6.3 Restoran 111,52 114,02 107,55 117,56
7. Pengangkutan dan Komunikasi 114,84 110,89 107,55 115,98
7.1 Angkutan Jalan Raya 111,10 106,29 105,70 115,92
7.2 Angkutan Laut 109,88 111,58 106,66 109,46
7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 102,56 104,10 105,68 102,24
7.4 Angkutan Udara 127,30 114,69 109,87 116,55
7.5 Jasa Penunjang Angkutan 110,96 111,46 106,37 113,82
7.6 Komunikasi 122,35 114,41 109,70 121,53
8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 98,20 124,91 126,92 101,19
8.1 Bank 81,65 162,58 153,39 94,86
8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 107,83 107,89 106,94 107,86
8.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -
8.4 Real Estat 107,70 108,73 110,56 106,69
8.5 Jasa Perusahaan 107,59 107,81 107,52 107,51
9. Jasa-jasa 109,40 109,19 109,58 106,82
9.1 Pemerintahan Umum 109,84 109,23 109,86 106,68
9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 104,93 108,34 107,12 107,54
9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 109,09 110,74 109,66 109,55
9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 104,20 106,81 103,48 105,13
PDRB 107,36 108,61 108,68 107,36 Catatan : x Angka sementara
xx Angka sangat sementara
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 95/96
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009 77
Lampiran 2.11. Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto menurut
Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen)
Tanpa Migas
Lapangan Usaha 2006 2007 2008x
2009xx
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian 149,53 161,64 170,96 189,91
1.1 Tanaman Bahan Makanan 137,52 144,01 157,04 173,89
1.2 Tanaman Perkebunan 158,39 170,33 183,18 195,36
1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 145,12 160,56 169,56 178,88
1.4 Kehutanan 147,59 163,12 179,78 206,37
1.5 Perikanan 154,60 166,08 167,86 186,02
2. Pertambangan dan Penggalian 157,28 162,82 192,23 219,91
2.1 Minyak dan Gas Bumi - - - -
2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -
2.3 Penggalian 157,28 162,82 192,23 219,91
3. Industri Pengolahan 145,69 153,49 164,84 178,34
3.1 Industri Besar/Sedang 146,73 154,64 165,58 179,403.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 137,03 143,85 158,52 168,79
3.3 Industri Migas - - - -
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 195,15 214,64 226,92 233,10
4.1 Listrik 215,00 238,79 254,00 260,79
4.2 Air Bersih 153,27 164,86 170,24 177,66
5. Konstruksi 162,35 179,37 200,91 220,07
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 164,79 177,88 192,37 203,85
6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 166,07 179,34 193,98 205,28
6.2 Hotel 165,03 181,93 201,06 215,63
6.3 Restoran 147,13 157,56 168,41 183,45
7. Pengangkutan dan Komunikasi 162,73 175,13 183,06 192,87
7.1 Angkutan Jalan Raya 162,17 175,43 185,07 202,74
7.2 Angkutan Laut 140,40 146,94 160,94 167,05
7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 128,15 133,70 142,94 145,17
7.4 Angkutan Udara 125,22 137,63 154,92 166,05
7.5 Jasa Penunjang Angkutan 139,02 149,51 156,90 162,89
7.6 Komunikasi 192,14 207,90 207,95 212,23
8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 159,89 181,53 201,36 229,65
8.1 Bank 182,67 210,20 230,49 284,88
8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 147,82 161,95 170,15 189,55
8.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -
8.4 Real Estat 152,29 164,72 178,09 186,37
8.5 Jasa Perusahaan 134,91 148,30 155,10 162,47
9. Jasa-jasa 128,45 133,23 146,88 156,43
9.1 Pemerintahan Umum 125,45 129,31 143,49 153,47
9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 142,39 149,28 156,92 162,51
9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 170,54 189,93 203,85 209,94
9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 138,72 150,04 159,25 164,04
PDRB 151,46 163,15 175,99 191,65 Catatan : x Angka sementara
xx Angka sangat sementara
8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 96/96
Lampiran 2.12. Angka Agregat PDRB, PDRB Per Kapita dan Penduduk
Pertengahan Tahun, 2006-2009
Tanpa Migas
Uraian 2006 2007 2008 x 2009 xx
(1) (2) (3) (4) (5)
NILAI ABSOLUT:
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 6 367 572,45 7 449 646,13 8 733 336,79 10 210 882,61
(Juta Rupiah)
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 4 204 030,38 4 566 066,15 4 962 288,45 5 327 747,48
(Juta Rupiah)
Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 702 061 715 999 729 962 743 860
(Jiwa)
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga 9 069 828 10 404 548 11 964 098 13 726 888
Berlaku (Rupiah)PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga 5 988 127 6 377 196 6 798 009 7 162 299
Konstan 2000 (Rupiah)
INDEKS PERKEMBANGAN (Persen; 2000=100):
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 226,03 264,44 310,01 362,45
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 149,23 162,08 176,15 189,12
Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 122,93 125,37 127,82 130,25
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga 183,87 210,93 242,54 278,28
Berlaku
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga 121,39 129,28 137,81 145,20
Konstan 2000
LAJU PERTUMBUHAN (Persen):
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 17,31 16,99 17,23 16,92
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 7,36 8,61 8,68 7,36