PCOS

2
EDISI 03 JUNI 2006 18 Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) diagnosa Gejala PCOS Jerawat Hirsutisme, yaitu pertumbuhan rambut abnormal karena meningkatnya produksi hormon Androgen, misalnya pada wajah, dada, perut, punggung, jempol atau jari kaki Acanthosis Nigricans atau penebalan pada kulit berwarna kelabu, coklat atau hitam di daerah sekitar leher, dada, lipatan ketiak, dll Obesitas atau kegemukan (ditemukan pada sekitar 50 % pasien PCOS) Tidak menstruasi atau menstruasi tidak teratur setiap 2-3 bulan, atau kurang dari 6 kali dalam setahun Infertilitas Sering berkaitan dengan obesitas dan resistensi insulin Begitu merasa sudah cukup mapan dengan kehidupannya, Lenny memutuskan untuk hamil dan menghentikan penggunaan pil KB. Sebulan, dua bulan ditunggu hingga kini lebih dari 2 tahun tidak minum pil KB, belum juga membuahkan hasil. Akhirnya Lenny konsultasi dengan dokter kandungan, dan dokter memberinya obat serta menganjurkannya untuk periksa darah. Namun, meskipun telah minum obat selama 3 bulan, tidak ada tanda-tanda perbaikan. Saat kembali kontrol, dokter melakukan pemeriksaan USG dan menemukan pembesaran di indung telur atau ovariumnya, karena ada kista-kista kecil berjumlah banyak. Lenny dinyatakan positif mengidap gejala PCOS. Akhirnya dokter melakukan operasi dan mengangkat kista tersebut. Walaupun kini belum hamil, tetapi haid (menstruasi) Lenny mulai teratur dan dia berharap akan segera hamil. PCOS atau Polycystic Ovary Syndrome, merupakan sekumpulan keadaan atau gejala yang kompleks, dan sering terjadi pada wanita usia muda atau usia produktif. Sekitar 5-10 % wanita usia produktif diperkirakan mengalami sindroma ini, bahkan sekitar 26% remaja putri berusia 15 tahun pun diperkirakan mengalami sindroma ini. Setelah menyelesaikan program kuliah D-2 di Yogyakarta, Lenny kembali ke Jakarta dan menikah dengan Tonny pacarnya sejak SMA. Karena ingin membangun karier di sebuah perusahaan multinasional di Jakarta, Lenny atas persetujuan suaminya memutuskan untuk tidak hamil terlebih dahulu dengan menggunakan pil KB. Sejak menggunakan pil KB, jadwal menstruasinya menjadi tidak teratur dan sulit diterka kapan menstruasinya akan datang. Kadang-kadang Lenny tidak menstruasi selama 2-3 bulan. + Gejala PCOS + Kelainan Endokrin pada PCOS + Resistensi Insulin dan PCOS + Diagnosis PCOS + Pengobatan PCOS

description

pcos

Transcript of PCOS

Page 1: PCOS

E D I S I 0 3 J U N I 2 0 0 618

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)

diagnosa

Gejala PCOSJerawatHirsutisme, yaitu pertumbuhan rambut abnormal karena meningkatnya produksi hormon Androgen, misalnya pada wajah, dada, perut, punggung, jempol atau jari kakiAcanthosis Nigricans atau penebalan pada kulit berwarna kelabu, coklat atau hitam di daerah sekitar leher, dada, lipatan ketiak, dllObesitas atau kegemukan (ditemukan pada sekitar 50 % pasien PCOS)Tidak menstruasi atau menstruasi tidak teratur setiap 2-3 bulan, atau kurang dari 6 kali dalam setahunInfertilitasSering berkaitan dengan obesitas dan resistensi insulin

••

••

Begitu merasa sudah cukup mapan dengan kehidupannya, Lenny memutuskan untuk hamil dan menghentikan penggunaan pil KB. Sebulan, dua bulan ditunggu hingga kini lebih dari 2 tahun tidak minum pil KB, belum juga membuahkan hasil. Akhirnya Lenny konsultasi dengan dokter kandungan, dan dokter memberinya obat serta menganjurkannya untuk periksa darah. Namun, meskipun telah minum obat selama 3 bulan, tidak ada tanda-tanda perbaikan.

Saat kembali kontrol, dokter melakukan pemeriksaan USG dan menemukan pembesaran di indung telur atau ovariumnya, karena ada kista-kista kecil berjumlah banyak. Lenny dinyatakan positif mengidap gejala PCOS. Akhirnya dokter melakukan operasi dan mengangkat kista tersebut. Walaupun kini belum hamil, tetapi haid (menstruasi) Lenny mulai teratur dan dia berharap akan segera hamil.

PCOS atau Polycystic Ovary Syndrome, merupakan sekumpulan keadaan atau gejala yang kompleks, dan sering terjadi pada wanita usia muda atau usia produktif. Sekitar 5-10 % wanita usia produktif diperkirakan mengalami sindroma ini, bahkan sekitar 26% remaja putri berusia 15 tahun pun diperkirakan mengalami sindroma ini.

Setelah menyelesaikan program kuliah D-2 di Yogyakarta, Lenny kembali ke Jakarta dan menikah

dengan Tonny pacarnya sejak SMA. Karena ingin membangun

karier di sebuah perusahaan multinasional di Jakarta, Lenny atas persetujuan suaminya memutuskan

untuk tidak hamil terlebih dahulu dengan menggunakan pil KB.

Sejak menggunakan pil KB, jadwal menstruasinya menjadi

tidak teratur dan sulit diterka kapan menstruasinya akan datang.

Kadang-kadang Lenny tidak menstruasi selama 2-3 bulan.

+ Gejala PCOS+ Kelainan Endokrin pada PCOS+ Resistensi Insulin dan PCOS+ Diagnosis PCOS+ Pengobatan PCOS

Page 2: PCOS

19

PCOS didefinisikan sebagai keadaan yang ditandai dengan gangguan metabolik, anovulasi kronik dan hiperandrogenisme. Sindroma berarti sekumpulan keadaan atau gejala, dan pengertian keadaan dalam sindroma ini dapat dibagi menjadi 3 kelompok besar kelainan, yaitu kelainan klinis, endokrin (hormonal) dan metabolik. Kelainan klinis yang muncul adalah siklus menstruasi tidak teratur, jerawat, hirsutisme (pertumbuhan rambut abnormal), alopesia (kebotakan) dan infertilitas. Kelainan endokrin yang terjadi meliputi peningkatan kadar hormon Androgen atau Testosteron, LH (Luteinizing Hormone), Estradiol dan Prolaktin. Sedangkan aspek metabolik yang terjadi yaitu resistensi insulin, ditandai dengan obesitas (kegemukan), kadar lipid yang abnormal, dan meningkatnya risiko gangguan toleransi glukosa serta Diabetes Melitus tipe-2 (DM tipe-2).

Jadi, PCOS adalah masalah metabolik dan endokrin, meskipun dalam namanya muncul kata ovary. Abnormalitas pada ovarium lebih merupakan akibat daripada penyebab.

Kelainan Endokrin Pada PCOSSetiap ovarium, mengandung sejumlah besar folikel yaitu kantung-kantung berisi sel telur atau ovum. Kira-kira sebulan sekali, FSH (Follicle Stimulating Hormone) merangsang pematangan folikel dan selanjutnya LH merangsang pecahnya folikel sehingga sel telur dilepaskan ke tuba falopi dan siap dibuahi. Proses pemecahan folikel dan pelepasan ovum tersebut dinamakan proses ovulasi. Pada waktu yang sama, Estrogen (hormon dari folikel) menyebabkan Endometrium (dinding rahim) menebal untuk mempersiapkan jika ovum dibuahi (fertilisasi). Jika fertilisasi tidak terjadi, Endometrium akan tanggal atau luruh, dan darah dikeluarkan melalui vagina yang kita kenal sebagai haid.

Pada kasus PCOS, terjadi pematangan folikel tetapi ovulasi gagal, sehingga ovum tidak dilepaskan dari ovarium, dan malah membentuk kista. Pada awal pubertas, periode menstruasi mungkin berjalan normal, namun semakin lama akan semakin jarang, atau bahkan berhenti sama sekali. Kedua ovarium pun terisi dengan kista-kista kecil sehingga disebut polycystic ovary. Dalam jangka panjang, terhentinya ovulasi mengakibatkan infertilitas.

Di samping itu, kegagalan ovulasi menyebabkan tidak ada folikel dominan yang menghasilkan Estrogen, namun ada banyak folikel setengah matang yang menghasilkan Androgen atau Testosteron (hormon seks pria). Kadar Androgen yang tinggi dapat menyebabkan gejala hirsutisme. Menurunnya produksi Estrogen menyebabkan sekresi LH berlebihan. Karena ovulasi tidak terjadi, produksi Progesteron menurun sehingga kadar Estrogen relatif tinggi dibandingkan Progesteron dan menyebabkan perdarahan tidak teratur serta meningkatkan risiko terjadinya kanker Endometrium pada jangka waktu yang lama.

Resistensi Insulin Dan PCOSSelain kelainan Endokrin, beberapa peneliti menyatakan bahwa resistensi insulin merupakan penyebab utama PCOS. Insulin adalah hormon yang disekresikan oleh kelenjar pankreas yang berfungsi mengolah dan memindahkan nutrisi dari sirkulasi (peredaran darah) ke dalam jaringan. Pada resistensi insulin, kadar insulin di dalam darah tinggi tetapi aktivitas atau kerjanya menurun. Peningkatan kadar insulin ini, dapat merangsang peningkatan produksi hormon Androgen

oleh ovarium. Kadar hormon Androgen yang tinggi dapat mempengaruhi pertumbuhan ovum sehingga ovulasi terganggu sehingga terjadi gangguan siklus menstruasi. Selain itu, kadar hormon Androgen yang tinggi dapat menimbulkan gejala klinis seperti hirsutisme dan jerawat.

Diagnosis PCOSKarena PCOS merupakan sindroma yang kompleks sehingga tidak ada pemeriksaan tunggal untuk diagnosis PCOS. Biasanya diagnosis dilakukan berdasarkan kombinasi keadaan klinis dan biokimia penderita.

Evaluasi klinis untuk diagnosis PCOS Gangguan menstruasiDerajat hirsutismeObesitas (Indeks Massa Tubuh, Lingkar Perut)Kista ovarium (melalui pemeriksaan USG)

Pemeriksaan Biokimiawi pada PCOS Tidak ada pemeriksaan tunggal untuk mendiagnosis PCOS, sehingga dalam pemilihan pemeriksaan untuk diagnosis harus memperhatikan tanda-tanda klinis yang muncul.

Pemeriksaan laboratorium meliputi :LH FSH ProlaktinTestosteronInsulin puasaGlukosa darah puasa

Pengobatan PCOSBagi mereka yang masih berharap untuk hamil, diberikan obat penyubur atau hormon untuk merangsang ovulasi. Kadang-kadang dilakukan operasi pengangkatan kista agar kondisi lebih mendukung untuk terjadinya ovulasi. Selain itu, pengelolaan resistensi insulin dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan.

Bagi mereka yang tidak mengharapkan kehamilan lagi, pemberian kontrasepsi oral atau progestin dapat digunakan untuk menekan ovulasi dan mengurangi risiko hyperplasia endometrium atau kanker rahim di kemudian hari.

••••

••••••