PBL_Tugas RPP 1
-
Upload
ackbar-perdana -
Category
Documents
-
view
248 -
download
3
description
Transcript of PBL_Tugas RPP 1
-
Pendahuluan
PBL (Problem Based Learning) atau Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar.1 PBL berbeda dengan Discovery-Inquiry Learning, perbedaan tersebut terletak pada jenis masalah serta tujuan yang ingin dicapai.
Masalah dalam Discovery-Inquiry adalah masalah yang bersifat tertutup, artinya jawaban dari masalah itu sudah pasti, dan guru sebenarnya sudah mengetahui, namun tidak secara langsung menyampaikannya kepada siswa. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan keyakinan dalam diri siswa tentang jawaban dari suatu masalah. 2
Berbeda dengan Discovery-Inquiry, masalah dalam PBL bersifat terbuka; jawaban dari masalah tersebut belum pasti. Setiap siswa, bahkan guru, dapat mengembangkan kemungkinan jawaban. Tujuannya adalah melatih kemampuan siswa untuk berpikir kritis, analitis, sistematis, dan logis untuk menemukan alternatif pemecahan masalah melalui eksplorasi data secara empiris dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah.3
Tahapan-tahapan model PBL4
Fase-fase Perilaku guruFase 1Orientasi peserta didik kepada masalah
Fase 2 Mengorganisasikan peserta didik
Fase 3Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Fase 4Mengembangkan dan menyajikan hasil karyaFase 5Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan.Memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah yang dipilih.Membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. Membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, model, dan berbagi tugas dengan teman-teman.Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari/meminta kelompok presentasi hasil kerja.
Penilaian dalam pendekatan PBL dilakukan dengan cara evaluasi diri (self-assessment) dan peer-assessment.
1 Model Pembelajaran Berbasis Masalah(Problem Based Learning).ppt : Kemendikbud2 Hamruni, Strategi Pembelajaran (Yogyakarta: Insan Madani, 2012) , h. 109.3 Ibid., h. 110.4 Kemendikbud, loc. cit.
-
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Momentum dan Impuls
Kelas : XI
Semester : 1(satu)
Waktu : 2 x Pertemuan ( 2 x 45 menit)
I. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
II. Kompetensi Dasar dan Indikator
KD 1.1 : Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya
1.2 : Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik gerak pada benda
titik dan benda tegar, fenomena fluida, dan fenomena gas
-
KD 2.1 : Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
2.2 : Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas seharihari sebagai
wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil
percobaan
KD 3.5 : Mendeskripsikan momentum dan impuls, hukum kekekalan momentum,
serta penerapannya dalam kehidupan seharihari
Indikator:
Mengidentifikasi konsep impuls, momentum,proses tumbukan serta
aplikasinya dalam kehidupan.
Memformulasikan dan memahami keterkaitan antar impuls dan momentum
dalam peristiwa tumbukan.
Mengintegrasikan hukum kekekalan momentum untuk berbagai pristiwa
tumbukan.
Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan momentum, impuls, dan
peristiwa tumbukan.
KD 4.5 : Memodifikasi roket sederhana dengan menerapkan hukum kekekalan
momentum
Indikator:
Menjelaskan teorema impuls dan momentum.
Melakukan percobaan untuk menyelidiki berlakunya hukum kekekalan
momentum.
Menyelidiki hukum kekekalan energi pada tumbukan.
Mengolah dan menyajikan data hasil percobaan.
III. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengidentifikasi konsep impuls ,momentum, proses tumbukan
serta aplikasinya dalam kehidupan.
2. Siswa mampu memformulasikan dan memahami keterkaitan antar impuls dan
momentum dalam peristiwa tumbukan .
-
3. Siswa mampu mengintegrasikan hukum kekekalan momentum untuk berbagai
peristiwa tumbukan.
4. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan
momentum,impuls,dan peristiwa tumbukan.
IV. Materi Pembelajaran
Fakta:
Roket mampu terbang secara vertikal.
Jika 2 buah mobil yang bergerak dengan kecepatan sama, maka mobil dengan
massa yang lebih besar lebih susah dihentikan daripada mobil dengan massa
lebih kecil.
Seorang petinju menggunakan sarung tangan untuk memperlama kerja gaya
impuls.
Tumbukan pada bola billiard.
Konsep:
Momentum adalah hasil kali massa dengan kecepatan.
Impuls adalah hasil kali antara gaya dengan selang waktu tersebut bekerja.
Prinsip:
Impuls yang bekerja pada benda sama dengan perubahan momentum benda
tersebut.
Jika tidak ada gaya eksternal yang bekerja pada sistem, maka momentum awal
sama dengan momentum akhir.
Pada tumbukan elastisitas sempurna berlaku hukum kekekalan energy mekanik
dengan koefisien restitusi e =1.
Tumbukan elastisitas sebagian, yaitu tumbukan dimana hukum kekekalan energi
mekanik tidak berlaku sebab ada sebagian energi yang diubah dalam bentuk lain,
misalnya panas. Koefisien restitusi 0 < e
-
Tumbukan tidak elastis, yaitu tumbukan dimana hukum kekekalan energi mekanik
tidak berlaku. Kedua benda setelah tumbukan melekat dan bergerak bersama
sama. Koefisien restitusi e = 0.
Prosedur:
Mengamati fenomena terkait momentum dan impuls
Melakukan percobaan untuk membuktikan hukum kekekalan momentum.
Merancang dan membuat roket sederhana dengan menerapkan hukum kekekalan
momentum.
Melakukan percobaan untuk mengetahui koefisien restitusi pada tumbukan
lenting sebagian.
V. Metode dan Model Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
Metode : Demonstrasi, Eksperimen, Diskusi kelompok, Tanya jawab.
VI. Media, Alat dan Sumber Belajar
Media : Powerpoint, simulasi flash dan internet (PhET).
Alat dan bahan : Statif, mistar, neraca pegas, bandul, bola m1 dan m2, botol
minuman, pipa, plaster.
Sumber belajar : Buku pegangan Fisika jilid 1, Buku Fisika penunjang aktivitas
peserta didik, Modul dan LKS.
-
VII. Langkah Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
N
o
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
WaktuKegiatan Awal
Guru Siswa
1 Guru masuk kelas, memberi salam
pembuka dan mempresensi siswa
serta mengingatkan kepada siswa
tentang materi yang telah di ajarkan
sebelumnya
Siswa menjawab salam pembuka
dari guru dan guru bersama
siswa mengingat kembali tentang
materi yang telah diajarkan
sebelumnya
3 menit
2 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran, atau kompetensi dasar
yang ingin dicapai
Siswa menerima informasi
tentang tujuan atau kompetensi
dasar yang ingin dicapai
2 menit
Kegiatan Inti 75 menit
1 a. Guru menjelaskan konsep materi
yang mencakup momentum, impuls,
Hukum kekekalan momentum dan
konsep tumbukan
b. Guru memberi kesempatan siswa
untuk bertanya hal- hal yang belum
jelas dari paparan guru
Tahap Orientasi masalah
a. Siswa memperhatikan
pemaparan yang dilakukan oleh
guru
b. Siswa mengajukan pertanyaan
tentang hal- hal yang belum jelas
terkait materi yang telah
dijelaskan guru
20 menit
2 Guru membagi siswa menjadi
beberapa kelompok yang terdiri dari
4-5 orang untuk mengerjakan LKS
tentang materi tumbukan.Guru
membagikan LKS dan menyuruh
siswa untuk menyiapkan alat dan
bahan.
Mengorganisasi siswa
Memperhatikan intstruksi guru
yang sedang membagi
kelompok,menerima LKS yang
dibagikan oleh guru dan
mempersiapkan alat dan bahan
untuk observasi
5 menit
3 a. Guru menjelaskan pada siswa yang a. Siswa memperhatikan 35 menit
-
harus dilakukan dalam eksperimen
b. Guru menyuruh siswa untuk
melakukan kegiatan eksperimen
c. Guru menyuruh siswa untuk
menjawab tugas pertanyaan dari LKS
d. Guru menyuruh siswa untuk
mengumpulkan hasil kerja diskusi
mereka
Tahap Penyelidikan
b. Siswa melakukan eksperimen
c. Siswa berdiskusi dengan
kelompoknya dalam menjawab
d. Siswa mengumpulkan hasil
kerja mereka
4 Guru menyuruh siswa untuk
mempresentasikan hasil kerja dan
pemecahan masalah.
Tahap mengorganisasi laporan
percobaan
Perwakilan dari salah satu
kelompok mempresentasikan
hasil kerja mereka
10 menit
5 Guru mrnyuruh siswa untuk
mengevaluasi terhadap penyelidikan
mereka
Tahap mengevaluasi proses
pemecahan masal
Siswa mencoccokkan hasil
kelompok meraka dengan
kelompok lain
5 menit
Kegiatan penutup 10 menit
1 Guru menyimpulkan hasil evaluasi
siswa dengan mencocokkan materinya
Siswa memperhatikan 5 menit
2 Guru memberikan pekerjaan rumah
(PR)
Siswa memperhatikan 2,5 menit
3 Guru menginformasikan materi yang
akan di bahas pertemuan selanjutnya
Siswa memperhatikan 2,5 menit
-
Pertemuan Kedua
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Merefleksi hasil belajar pertemuan sebelumnya
Menagih dan mengingatkan tugas membaca dengan mengajukan
pertanyaan dasar tentang momentum dan impuls (menagih secara lisan
tugas baca mencari informasi tentang momentum dan impuls melalui
berbagai sumber (buku, internet, atau modul)
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
10 menit
Kegiatan Inti
1. MendefinisikanMasalah
Mengamati dan Menanya
Dua orang peserta didik dari kelompok berbeda diminta untuk
memaparkan hasil tugas membaca tentang hukum kekekalan momentum
Guru menampilkan fenomena peluncuran roket berbentuk video
Siswa mengamati fenomena yang ditampilkan, berdasarkan fenomena
tersebut guru mengajukan beberapa pertanyaan terkait permasalahan
peluncuran roket, seperti:
a. Mengapa roket bisa terbang vertikal?
b. Apa yang menyebabkan roket bisa terbang vertikal padahal
semburan gas tidak mendorong bumi atau udara?
2. Mencari Solusi
Guru mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar yang telah
dibagi sebelumnya dan membagikan lembar kerja terkait permasalahan
70 menit
-
yang sedang dibahas yaitu tentang sistem peluncuran roket
Guru mengarahkan siswa untuk duduk sesuai kelompok belajar
3. Melaksanakan Strategi
Mencoba
Siswa dalam kelompok mencermati LKS yang diberikan, dan mencoba
membuat roket air sederhana sesuai yang ada dalam LKS (Lampiran)
Guru memberikan arahan dan memotivasi masing masing anggota
kelompok untuk belajar penuh dengan kontrol diri dan bertanggung
jawab dalam kelompoknya serta bekerja sama dalam mengerjakan LKS
yang diberikan.
4. Mengkaji kembali dan Mengevaluasi Pengaruh
Mengasosiasi
Kelompok mencoba kinerja roket sederhana yang telah dibuat
Kemudian mengamati gejala-gejala apa saja dalam peluncuran roket
untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru sebelumnya yaitu:
a. Mengapa roket bisa terbang vertikal?
b. Apa yang menyebabkan roket bisa terbang vertikal padahal
semburan gas tidak mendorong bumi atau udara?
Guru membimbing/menilai kemampuan peserta didik mengolah data
dan merumuskan kajian proyek yang telah dibuat
Mengkomunikasikan
Perwakilan dari masingmasing kelompok menyampaikan hasil
percobaan dan kesimpulan diskusi
Kelompok mendiskusikan pemecahan masalah
-
Guru menilai kemampuan peserta didik berkomunikasi lisan
Penutup
Bersama peserta didik menyimpulkan kembali hasil diskusi dan
mengingatkan pentingnya kecermatan, ketelitian, keuletan, dan kejujuran
dalam memperoleh, menyajikan, mengolah, dan menganalisis data, serta
pentingnya kerjasama, kolaborasi, dan komunikasi dalam kerja kelompok
10 menit
VIII. Penilaian
1. Penilaian Kognitif
a. Teknik penilaian
Penilaian ini dilakukan dengan menganalisis hasil pengerjaan kuis dan
pekerjaan rumah siswa.
b. Prosedur Penilaian
Menilai setiap jawaban siswa sesuai dengan pedoman penskoran
Merekapitulasi scor pada setiap item soal
c. Instrumen penilaian
Instrumen yang digunakan berupa tes essay,kunci jawaban,dan penskoran (
terlampir).
2. Penilaian Afektif
a. Teknik Penilaian
Penilaian ini dilakukan dengan mengobservasi aktifitas siswa yang muncul
dalam pembelajaran.
b. Prosedur Penilaian
Guru mengamati aktivitas siswa yang muncul dalam pembelajaran
Memberikan nilai setiap aktivitas yang muncul sesuai dengan pedoman
penskoran
Merekapitulasi hasil penskoran dan mengkreteriakan sesuai ketentuan
c. Instrumen penilaian
Instrumen yang digunakan pedoman penskoran penilaian afektif dan lembar
observasi penilaian psikomotor (terlampir).
-
3. Penilaian Psikomotor
a. Teknik Penilaian
Penilaian ini dilakukan dengan mengobservasi siswa selama melakukan
praktikum
b. Prosedur penilaian
Guru mengamati aktivitas penyelidikan siswa yang muncul selama praktikum;
Memberikan nilai setiap aktivitas penyelidikan yang muncul sesuai dengan
pedoman penskoran
Merekapitulasi hasil penskoran sesuai ketentuan
c. Instrumen penilaian
Instrumen yang digunakan berupa pedoman penskoran penilaian psikomotorik
dan lembar observasi penilaian psikomotor (terlampir).
-
Lampiran 1
LEMBAR KERJA SISWA
Hukum Kekekalan Momentum
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI / 1
Tahun Pelajaran : 2014 / 2015
Alokasi Waktu : 35 menit
I. Tujuan :
Membuktikan hukum kekekalan momentum pada tumbukan sentral.
II. Dasar Teori
Pada dua benda yang bertumbukan dan tidak dipengaruhi impuls gaya luar maka
akan memenuhi kekekalan momentum.Momentum sebelum dan sesudah tumbukan
sama.Untuk memebuktikan hukum ini dapat dirancang alat dan bahan seperti pada
gambar 2.15. Pada bagian (a) terlihat dua bola bermassa m1 dan m2 diikat tali sama
panjang dan tali diikatkan pada statif dalam satu titik.
Untuk lebih mwemudahkan perhitungan maka pada awalnya bola m1 dapat
diberikan kecepatan dengan menyimpangkan setinggi h1 , sedangkan bola m2 diam
.Kecepatan m1 saat menumbuk m2 sebesar :
?? = ? 2? ?Jika m1 dilepas dari ketinggian h1 dan menumbuk m2 (m2 diberi malam agar dapat
menempel) maka dapat diukur ketinggian yang dicapai setelah tumbukan,misalnya
h.Berarti pada tumbukan itu berlaku:
Pawal = Pakhir
Dengan Pawal = m1v1 = m1 ? 2? ?
-
Pakhir = (m1 + m2 ) v = (m
Dari penjelasan diatas maka pembuktian hukum kekekalan
menggunakan analisa kesamaan nilai P
III. Alat dan Bahan :
1. Bola m1,m2
2. Benang
3. Statif
4. Neraca Ohauss
5. Mistar
6. Malam
IV. Langkah Kegiatan :
1. Siapkan dua bola m
malam),kemudian ukurlah besarnya massa benda itu dengan neraca Ohauss.
2. Ikatlah kedua bola (m
lain dari kedua benang itun disatukan( panjang sama ) kemudian ika
statif seperti tampak pada gambar 2.15 (a).
3. Simpangkan bola m
sehingga dapat menumbuk m
GAMBAR 2.15
(a)
) v = (m1 + m2 ) ? 2? ?Dari penjelasan diatas maka pembuktian hukum kekekalan momentum ini dapat
menggunakan analisa kesamaan nilai Pawal disdamakan dengan nilai Pakhir .
Siapkan dua bola m1 dan m2 (usahakan massanya berbeda dan m
malam),kemudian ukurlah besarnya massa benda itu dengan neraca Ohauss.
Ikatlah kedua bola (m1 dan m2 ) dengan benang pada ujung- ujungya dan ujung
lain dari kedua benang itun disatukan( panjang sama ) kemudian ika
statif seperti tampak pada gambar 2.15 (a).
Simpangkan bola m1 setinggi h1 (ukur dengan mistar ).Kemudian lepaskan m
sehingga dapat menumbuk m2 secara sentral dan menempel (karena ada
GAMBAR 2.15
(b)
momentum ini dapat
(usahakan massanya berbeda dan m2 di beri
malam),kemudian ukurlah besarnya massa benda itu dengan neraca Ohauss.
ujungya dan ujung
lain dari kedua benang itun disatukan( panjang sama ) kemudian ikatakan pada
(ukur dengan mistar ).Kemudian lepaskan m1
secara sentral dan menempel (karena ada
-
malam).Bersamaan ini,siapkan mistar untuk mengukur tinggi h setelah terjadi
tumbukan ,seperti terlihat pada Gambar 2.15 (b).
4. Ulangi langkah (3) beberapa kali dengan h1 atau m1 dan m2 yang berbeda (m1
dan m2 dapat ditambah besarnya dengan menempelkan malam).
5. Catat semua data pada Tabel 2.12
V. Data dan Analisa
Tabel 2.12
No m1 (kg) m2 (kg) h1 (m) h (m) Pawal Pakhir
1
2
3
4
5
Pada tabel 2.12 dapat dilihat hasil perhitungan pada kolom 5 (Pawal )dan kolom 6
(Pakhir ). Dari kedua nilai itu terlihat bahwa nilainya .............. ,berarti berlaku:
Pawal ..............Pakhir
VI. Simpulan:
Dari analisa di atas maka eksperimen ini diperoleh:.....................................
-
Lampiran 2
LEMBAR KERJA SISWA
Hukum Kekekalan Momentum
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI / 1
Tahun Pelajaran : 2014 / 2015
Alokasi Waktu : 35 menit
1.Tujuan :
Membuat roket sederhana untuk memahami konsep hukum kekekalan energi.
2.Dasar Teori
Momentum adalah hasil kali sebuah benda dengan kecepatan benda itu pada suatu saat. Impuls merupakan hasil kali gaya dengan waktu yang ditempuhnya. Untuk mengetahui dan lebih memahami mengenai impuls dan momentum, kita dapat melihat bagaimana cara kerja prinsip roket. Roket bergerak bukan karena tekanan semburan gasnya mendorong udara, karena di luar angkasa tidak ada udara. Prinsip yang digunakan hukum kekekalan momentum. Dengan massa gas yang disemburkan dengan kecepatan tertentu, menyebabkan roket mendapatkan gerak majunya. Percobaan sederhananya dilakukan dengan oleh astronot dengan sarung tangan karet (berfungsi sama dengan balon) yang dipasangi sedotan minuman berperang seperti roket. Tekanan udara yang keluar dari sarung tangan karet yang semula ditiup memberi efek dorongan. Roket bergerak karena adanya semburan propelan. Pada roket air, semburan propelan digantikan dengan campuran air dan udara bertekanan tertentu. Asumsikan ketika t=0, roket diam sehingga massa roket ditambah massa bahan bakar adalah m, setelah t, roket telah membakar sebesar m bahan bakar sehingga kecepatan roket bertambah sebesar v dan v akan terus bertambah besar terhadap t dan gas hasil pembakaran memiliki kecepatan keluar sebesar -u konstan. sehingga untuk roket (momentum roket)
P1=0 P2=(m-m)v maka F-(m-m)g=(m-m)v/t........(1)
-
untuk gas yang keluar dari roket dengan massa m (momentum gas)P1=0 P2=-(m)u maka-(F+(m)g)=-(m)u/t F=((m)u/t)-((m)g)
untuk lim t 0, maka m0 juga, maka suku (m)g bisa kita abaikan terhadap suku lainnya, sehingga persamaan diatas menjadi
F=(u)(dm/dt)........(2) dengan dm/dt adalah laju pembakaran bahan bakar dan persamaan diatas merupakan persamaan gaya dorong roket sekarang lihat persamaan 1
F-(m-m)g=(m-m)v/t F-(m-m)g=(mv/t)-(mv/t)
untuk lim t 0, maka m0 juga dan v0 juga, maka suku (mv/t) dan (m)g bisa kita abaikan terhadap suku lainnya, sehingga persamaan diatas menjadi
F-mg=(m.dv/dt) (u)(dm/dt)-mg=(m.dv/dt) (u)(dm/dt(m))-g=(dv/dt)
sehingga untuk mendapatkan kecepatan roket ketika t maka kita integralkan persamaan diatas dari t=o sampai t dan dari m sampai m saat t
(u)(dm/(m))-g.dt= (dv)(u)ln(mawal/makhir)-gt=vt.....(3) Persamaan 3 merupakan persamaan untuk kecepatan roket ketika waktu t dengan syarat V0=0 dan tawal=0 Jika kita mengasumsikan V00 dan tawal0, maka persamaan 3 akan menjadi (u)ln(mawal/makhir)-(gt2-gt1)=vt-v0.....(4)Inilah persamaan umum untuk kecepatan roket dengan syarat u haruslah harga mutlak, karena saat awal kita sudah memasukkan u negatif, maka pada rumus umum, u harus harga mutlak.
3. Alat dan Bahan :
Dua buah botol pepsi,
Ipra board (karton plastik),
Botol lem glukol kecil,
kater,
mistar stainless,
spidol,
Bunglon (pentil bekas ban sepeda motor),
-
Pot bunga,
Pompa angin,
amplas halus,
gunting
4. Langkah Kegiatan :
Prosedur Pembuatan Badan Roket
1. Siapkan seluruh alat dan bahan sesuai tabel alat dan bahan
2. Potong 2 buah botol bersoda dengan rata sesuai ukuran.
3. Amplas kedua botol yang sudah dipotong sampai halus , botol 1 bagian
dalam botol 2 bagian luar.
4. Masukan sisi botol yang diamplas luar ke dalam ke air panas dengan suhu
60 C selama 2 menit (untuk memperkecil mulut botol)
5. Kemudian gabungkan kedua buah botol yang telah dipotong dengan diberi
lem keduanya.
6. Potong karton plastic (ipra board) untuk sayap roket berbentuk sirip.
Kemudian pasang dengan menngunakan lem dengan ukuran yang
seimbang.
7. Masukkan salah satu kepala botol keair panas dengan suhu 60 C,
kemudian masukan ke dop yang berukuran 34" ke kepala botol tersebut
(sebagai bawah botol).
Prosedur Pembuatan Dudukan Roket
1. Bolongi pot bunga menggunakan besi panas sesuai ukuran bunglon.
2. Rapikan karet yang ada di bunglon
3. Masukkan bunglon kedalam dop
4. Dop dan bunglon disatukan dengan pot yang bagian tengahnya sudah dibolongi, lalu kunci bunglon menggunakan more
5. Pertanyaan
1. Mengapa roket bisa terbang vertikal?
2. Apa yang menyebabkan roket bisa terbang vertikal padahal semburan gas tidak
mendorong bumi atau udara?
6. Simpulan:
Dari analisa di atas maka eksperimen ini diperoleh:.....................................
-
Lampiran 3
Tugas Rumah
Soal Soal Latihan :
Kerjakan soal soal berikut dengan benar!
1) Kayu dengan massa 0,8 kg digantungkan dengan seutastali , kayu ditembak dengan
sebutir peluru 0,2 kg dan peluru bersarang didalam kayu. Kecepatan kayu dan peluru
10 m/s. Hitung kecepatan peluru saat menumbuk kayu.
Kunci = 10 m/s
2) Sebuah bola yang massanya 0,01 kg bergerak dengan arah horizontal dengan
kecepatan 30 m/s, dipukul dengan sebuah tongkat dengan gaya 3900 N, hingga bola
membalik dengan kecepatan 35 m/s. Tentukan Impuls pemukulan...
Kunci = 0,05 N.s
3) Seorang memukul bola dengan gaya 20 N dengan sebuah pemukul. Lama pemukul
menyentuh bola 0,1 detik. Jika massa bola 100 gram, tentukan kecepatan bola waktu
lepas dari pemukul .
Kunci = 200 m/s
4) Sebuah benda A dan B masing-masing bermassa 5 kg dan 10 kg bergerak berlawanan
arah..vA = 10 m/s dan v B = 15 m/s. Jika A dan B bertumbukan, hitunglah kecepatan
B setelah tumbukan. Jika vA menjadi 12 m/s.
Kunci = 14 m/ s
5) Seseorang yang massanya 70 kg berdiri dilantai yang licin dan menembak
menggunakan senapan 5 kg. Peluru yang massanya 0,05 kg meluncur dengan
kecepatan 150 m/s. Kecepatan mundur penembak saat peluru melesat adalah...
Kunci = 0.1 m/s
Total Skor : 20
Penilaian Proses
Untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam belajar Tumbukanadalahdengan melihat dan
mengamati saat siswa mengerjakan soal soal latihan. Kemudian secara klasikal dicocokkan
kebenaran pengerjaannya.
Jika 85 % siswa memperoleh skor 15 maka pembelajaran tersebut telah tuntas.
-
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASIKOMPETENSI AFEKTIF SISWA
Mata pelajaran :Fisika Pertemuanke : Kelas : X Hari/tanggal : Semester : 1 Pokokbahasan : Hukum Kekekalan momentum
No. NamaSiswa INIDKATOR scoreA1
(Menerima)A2
(Menanggapi)A3
(Menilai)A4
(Mengelola)A5
(Menghayati)a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d
12
34567
dst
Keterangan
Skor 0 : apabila tidak ditampilkan peserta didikSkor 1 : apabila ditampilkan peserta didikSkor minimal : 0 Skor maksimal : 20
-
Lampiran 5
PEDOMAN OBSERVASI AKTIFITAS BELAJAR PESERTA DIDIK
1. Antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran (A1).
a. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru.
b. Peserta didik tidak mengerjakan pekerjaan lain.
c. Peserta didik spontan bekerja apabila diberitugas.
d. Peserta didik tidak terpengaruh situasi di luarkelas.
2. Interaksi siswa dengan guru (A2).
a. Peserta didik bertanya kepada guru.
b. Peserta didik menjawab pertanyaan guru.
c. Peserta didik memanfaatkan guru sebagai narasumber.
d. Peserta didik memanfaatkan guru sebagai fasilitator.
3. Interaksi antar peserta didik (A3).
a. Peserta didik bertanya kepada teman dalam satu kelompok.
b. Peserta didik menjawab pertanyaan teman dalam satu kelompok.
c. Peserta didik bertanya kepada teman dalam kelompok lain.
d. Peserta didik menjawab pertanyaan teman dalam kelompok lain.
4. Aktifitas Peserta didik dalam kelompok (A4)
a. Peserta didik mengemukakan pendapatnya.
b. Peserta didik menanggapi pertanyaan/pendapat teman sejawat.
c. Peserta didik mengerjakan tugas kelompok.
d. Peserta didik menjelaskan pendapat/pekerjaannya.
5. Partisipasi Peserta didik dalam menyimpulkan hasil pembahasan (A5)
a. Peserta didik mengacungkan tangan untuk ikut menyimpulkan.
b. Peserta didik merespon pernyataan/simpulan temannya.
c. Peserta didik menyempurnakan simpulan yang dikemukakan oleh temannya.
d. Peserta didik menghargai pendapat temannya.
-
Lampiran 6
PEDOMAN PENILAIAN PSIKOMOTOR
Nomo
r
Butir
Aspek Keterampilan Skor Scor
Butir5 4 3 2 1
Menggunakan alat dan bahan yang tepat
1 Mengambil alat dan bahan yang tepat
(sesuai dengan spesifikasi praktikum)
2 Mencermati keadaan alat dan bahan
yang akan digunakan (mengkalibrasi)
3 Menggunakan alat dengan berhati-
hati
Merancang percobaan sesuai dengan petunjuk pada LKS
1 Merangkai alat sesuai dengan
petunjuk pada LKS
2 Mengadakan pembagian tugas dalam
perancangan alat
Mengumpulkan data hasil percobaan dengan runtut dan tepat
1 Mengadakan pembagian tugas dalam
pengambilan data
2 Mencatat data pada LKS sesuai
dengan hasil praktikum
3 Mengolah data hasil praktikum
-
4 Mendiskusikan hasil yang diperoleh
Keterangan:
5 = amat baik
4 = baik
3 = cukup
2 = kurang
1 = sangat kurang
Nilai tiap tagihan :
? ??? ? = ????? ? 10045
-
Lampiran 7
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN PSIKOMOTOR
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Program : X/1
Semester/Tahun Pelajaran : 1 (Satu)/2011/2012
Kompetensi Dasar : Menunjukkan konsep momentum dan impuls pada
peristiwa tumbukan dalam kehidupan sehari- hari.
No Nama L/P Aspek Yang Dinilai
Skor
Nil
ai
A B C
1 2 3 1 2 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
dst
Jumlah
Rerata
Ketuntasan
Keterangan:
A : Menggunakan alat dan bahan yang tepat
B : merancang percobaan sesuai dengan petunjuk pada LKS
C : mengumpulkan data hasil percobaan dengan runut dan tepat
-
Daftar Pustaka
Fendi, P. d. (2009). Physics for Senior High School Year XI. Jakarta: Yudhistira.
Giancoli, D. C. (2001). Fisika Jilid 1(terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Gina Nugraha, d. (2008). Belajar Mudah Fisika SMA. Bandung: Pustaka Setia.
Hamruni. (2012). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.
Kanginan, M. (2004). Fisika untuk SMA. Jakarta: Erlangga.
Kusnandar. (2014). Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: Rajawali Pers.
Resnick, H. a. (1991). Fisika Jilid 1 (terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Sudjono, A. (2012). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Tipler, P. (1998). Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1 (terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Wahyono, E. (2008). Fisika Praktis SMA. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
Zainuri, I. (2006). Fisika Lengkap SMA. Jakarta: Erlangga.