PBL 3-Pato ec. virus

3
Patogenesis Virus terbanyak penyebab adalah rotavirus, selain adenovirus, enterovirus, astrovirus, minirotavirus, calicivirus (Ulshen, 2005). a. Awalnya virus masuk ke dalam traktus digestivus bersama makanan dan atau minuman ke dalam traktus digestivus. b. Virus berkembang biak di dalam usus. c. Virus masuk ke dalam epitel usus halus dan menyebabkan kerusakan bagian apikal vili usus halus. d. Sel-sel epitel usus halus bagian apical akan diganti oleh sel sel dari bagian kripta yang belum matang, berbentuk kuboid atau gepeng. Akibatnya sel-sel epitel ini tidak dapat berfungsi untuk menyerap air dan makanan. Sebagai akibat lebih lanjut akan terjadi diare osmotic. e. Vili usus kemudian akan memendek sehingga kemampuannya untuk menyerap dan mencerna makanan pun akan berkurang. Pada saat inilah biasanya diare mulai timbul. f. Sel-sel retikulum akan melebar. g. Infiltrasi sel-sel limfoid dari lamina propria, untuk mengatasi infeksi sampai terjadi penyembuhan. Patofosiologi mekanisme patofisiologinya yaitu sebagai berikut:

description

:)

Transcript of PBL 3-Pato ec. virus

Patogenesis Virus terbanyak penyebab adalah rotavirus, selain adenovirus, enterovirus, astrovirus, minirotavirus, calicivirus (Ulshen, 2005).a. Awalnya virus masuk ke dalam traktus digestivus bersama makanan dan atau minuman ke dalam traktus digestivus.b. Virus berkembang biak di dalam usus.c. Virus masuk ke dalam epitel usus halus dan menyebabkan kerusakan bagian apikal vili usus halus.d. Sel-sel epitel usus halus bagian apical akan diganti oleh sel sel dari bagian kripta yang belum matang, berbentuk kuboid atau gepeng. Akibatnya sel-sel epitel ini tidak dapat berfungsi untuk menyerap air dan makanan. Sebagai akibat lebih lanjut akan terjadi diare osmotic.e. Vili usus kemudian akan memendek sehingga kemampuannya untuk menyerap dan mencerna makanan pun akan berkurang. Pada saat inilah biasanya diare mulai timbul.f. Sel-sel retikulum akan melebar.g. Infiltrasi sel-sel limfoid dari lamina propria, untuk mengatasi infeksi sampai terjadi penyembuhan.

Patofosiologi mekanisme patofisiologinya yaitu sebagai berikut: Diare yang disebabkan oleh memakan makanan cair atau zat terlarut yang sulit diserap (misalnya, magnesium, fosfat, gula yang tidak terserap, alkohol dan sorbitol), atau zat yang tidak dapat diserap dengan baik karena kelainan usus ( misalnya, laktosa karena defisiensi laktase, glukosa pada diare karena Rotavirus). Karbohidarat yang mengalami malabsorpsi ini secara khas difermentasi di usus besar dan menghasilkan asam lemak rantai pendek. Bentuk diare ini biasanya jumlahnya lebih sedikit dibanding diare sekretorik dan berhenti dengan berpuasa (Ulshen, 2005).

Pada disentri toksin yang masuk ke dalam usus selain menyebabkan diare proses patologik yang penting adalah invasi epitel selaput lendir, mikroabses pada dinding usus besar dan ileum terminal yang cenderung mengakibatkan nekrosis selaput lendir, ulserasi superfisial, perdarahan, pembentukan pseudomembran pada daerah ulkus. Ini terdiri dari fibrin, lekosit, sisa sel, selaput lendir yang nekrotik, dan kuman. Waktu proses berkurang, jaringan granulasi mengisi ulkus dan terbentuk jaringan parut (Graber, 2006).

DapusUlshen, M. 2005. Manifestasi Klinis Penyakit Saluran Pencernaan. Dalam: Behrman, Kliegman, Arvin, Nelson Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : ECG.

Graber. 2006. Terapi Cairan, Eleketrolit dan Metabolit. Jakarta : Framedia.