PaSo SaPiAlo Paper Soap Sansevieria sp., Piper betle Alo
Transcript of PaSo SaPiAlo Paper Soap Sansevieria sp., Piper betle Alo
OLEH :
SUCI ANGGUN SYAGITHA AYU KUMALA
PEMBIMBING :
ERWIN SAPUTRA, S.Pd.
Kategori:
RINTISAN PEMULA BIDANG KERAJINAN
SMA NEGERI 2 UNGGULAN TALANG UBI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR (PALI)
SUMATERA SELATAN JULI 2020
PaSo SaPiAlo
(Paper Soap Sansevieria sp.,
Piper betle, Aloe vera)
Festival Inovasi dan Kewirausahaan Indonesia (FIKSI) 2020
5 preneur (People, Planet, Prosperity, Peace & Partnership)
FORMULIR PENDAFTARAN
Pilih kategori usaha (centang salah satu)
Rintisan Pemula
Rintisan Lanjutan
Pilih bidang usaha (centang salah satu)
Kriya
Desain Grafis
Fashion
Aplikasi interaktif
Permainan interaktif
Boga
Budidaya dan Lintas Usaha
1. DATA DIRI
Name Lengkap Ketua
Suci Anggun Syagitha
Jenis Kelamin Ketua Anggota
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir
Ketua : PRABUMULIH, 24 OKTOBER 2004 Anggota : PETAPAHAN JAYA,29 OKTOBER 2003
Kelas
Ketua : XI MIpa 3 Anggota : XI Mipa 3
Sekolah SMAN 2 UNGGULAN TALANG UBI
Kabupaten/kota PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR (PALI)
Provinsi SUMATERA SELATAN
Alamat Sekolah Jl. BONGAS No.421,Talang kerangan,pendopo, Talang Ubi,PALI,Sumatera Selatan Kode Pos
31211 Telepon (0713)390777
Alamat akun medsos: wirausaha
(niaga/produk/brand)
@ Paso_Sapialo aplikasi Instagram
Nomor handphone 081278775335 email [email protected]
Simpan foto formal diri anda (berwarna) di sini dengan format 100 - 200 Kb JPEG format.
2. PENJELASAN KONSEP dan KARYA
Mohon diisi dengan jujur dan cermat.
Latar belakang karya berdasarkan permasalahan sosial, sumber daya lokal, fenomena digital di sekitar anda
Lidah mertua (Sansevieria sp.) merupakan tanaman yang memiliki keistimewaan sebagai bioantiradiasi. Tanaman tersebut memiliki manfaat lain sebagai bahan baku pembuatan bubur kertas (pulp). Menurut Ornamenti, 2017 bahwa serat lidah mertua memiliki kadar selulosa yang tinggi hingga 79% namun tetap bersifat biodegradible (mudah terurai) saat menjadi limbah. Kandungan senyawa pada lidah mertua juga memiliki aktivitas farmakologi obat tradisional yaitu saponin, tannin, flavonoid, dan glikosida sebagai antibakteri, dan antialergi. (Sagita, 2018).
Tanaman sirih (Piper betle) dan lidah buaya (Aloe vera) juga sering dimanfaatkan masyarakat sebagai obat tradisional. Menurut Bustanussalam, 2015 bahwa terdapat kandungan fenol minyak atsiri pada daun sirih yang berguna untuk mengobati berbagai jenis penyakit seperti sariawan, bronchitis, keputihan, batuk, dan antibakteri (antiseptic). Hal ini juga didukung oleh Dr. Ronny Martien dosen Universitas Gajah Mada (UGM), bahwa daun sirih hijau memiliki aktivitas antibakteri yang dapat menghambat bahkan mematikan pertumbuhan bakteri. Selanjutnya adalah lidah buaya (Aloe vera) dikenal sebagai tanaman hias dan tanaman obat karena mengandung saponin yang berfungsi sebagai antibakteri (antiseptik) terutama pada bagian gel-nya. Selain itu juga terdapat accemanan yang berfungsi sebagai anti virus, anti bakteri, dan anti jamur sehingga dapat memproteksi imun tubuh dari jenis pathogen tersebut (Gusviputri, 2013).
Berdasarkan potensi keanekaragaman hayati tumbuhan tersebut, maka peneliti tertarik untuk membuat produk kerajinan unik dengan memanfaatkan lignin-selulosa dari lidah mertua menjadi kertas serta menambahkan zat aktif antiseptic dari ekstrak daun sirih, gel lidah buaya dengan nama PaSo SaPiAlo (Paper soap Sansevieria sp., Piper betle, Aloe vera). Sabun adalah salah satu sarana untuk membersihkan diri dari kuman terutama saat masa pandemic Covid-19. Keunggulan dari produk yaitu praktis, ringan, mudah dibawa, unik, mudah dikemas, dan ramah lingkungan. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan penggunaan bahan lokal menjadi sabun cuci tangan praktis dan bukti nyata mendukung gerakan gemar cuci tangan serta mengatasi kelangkaan jenis sabun cuci tangan di lingkungan social masyarakat. Metode yang digunakan adalah design thinking (emphatize, define, ideasi, prototype, dan test). Tahap emphatize dilakukan dengan mencari informasi kebutuhan user terkait alternative sabun antiseptik. Tahap define dilakukan dengan mengumpulkan, mencatat, dan mendokumentasikan sumbangsih saran dari user dibantu dengan referensi pendukung tentang alternative sabun antiseptik. Tahap ideasi dilakukan dengan mengerucutkan beberapa saran user yang mengarah pada satu kesimpulan produk rasional kerajinan unik berupa sabun kertas dengan brand yaitu PaSo SaPiAlo berbahan lidah mertua,daun sirih, dan lidah buaya. Tahap prototype dilakukan dengan pembuatan produk. Tahap test sebelum pemasaran dilakukan terlebih dahulu uji kelayakan organoleptic produk kepada 30 responden terkait ada tidaknya busa, aroma, biodegradable, ergonomis (kenyamanan user), dan kemasan.
Tema/ide/gagasan/inspirasi karya dan kewirausahaan
Munculnya produk PaSo SaPiAlo (Paper soap Sansevieria sp., Piper betle, Aloe vera) terinspirasi dari:
1. Banyaknya bahan baku dan potensi antiseptic dari daun lidah mertua (Sansivieria sp.), daun sirih (Piper betle), dan lidah buaya (Aloe vera) di Kab. PALI yang belum termanfaatkan secara optimal.
2. Sifat kertas yang ringan, mudah dibawa, dikemas, memiliki daya serap terhadap sabun.
3. Kertas organic bersifat biodegradable (mudah terurai) karena berbahan organic.
4. Solusi cerdas mengatasi kelangkaan handsanitizer karena banyak diminati masyarakat serta harganya yang mahal.
5. Ramah lingkungan
Aspek inovasi karya dan wirausaha
1. Belum tersedia produk sabun kertas organic berbahan lidah mertua (Sansivieria sp.) dengan kombinasi daun sirih dan lidah buaya, berdasarkan studi literature.
2. Produk Sabun PaSo SaPiAlo (Paper Soap Sansevierai sp., Piper betle, Aloe vera) menawarkan alternative sabun cuci tangan yang mengusung tema eco friendly.
3. Tampilan produk unik terbuat dari kombinasi bahan alami daun lidah mertua, daun sirih,dan lidah buaya yang ada di Kabupaten PALI (Penukal Abab Lematang Ilir).
4. Membantu pemerintah daerah dan dinas terkait dalam menumbuhkembangkan usaha ekonomi kreatif masyarakat di Kabupaten PALI (Penukal Abab Lematang Ilir) Prov. Sumsel khususnya bagi pengrajin dan pecinta tanaman obat keluarga (TOGA)
5. Menambah cabang usaha bagi Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah), Dinas Kesehatan, Dinas Kehutanan, dan Dinas Pertanian Kabupaten PALI khususnya bergerak di bidang kerajinan dan kesehatan.
6. Ukuruan produk kecil, lucu, dan unik sehingga mudah dibawa kemanapun. 7. Kombinasi daun lidah mertua, daun sirih, dan lidah buaya menjadi perpaduan
yang unik dan pantas dihargai sebagai bukti nyata mendukung gerakan cuci tangan.
Penjelasan produk/jasa terkait sumber daya lokal seperti material/bahan baku, konten budaya, perilaku dan pengalaman masyarakat, nilai-makna kearifan lokal
Meliputi:
PaSo SaPiAlo (Paper soap Sansevieria sp., Piper betle, Aloe vera) merupakan produk yang bergerak dibidang kriya dengan menginovasikan lignin-selulosa pada lidah mertua menjadi kertas, serta menambahkan zat aktif antiseptic dari ekstrak daun sirih dan gel lidah buaya. Keunggulan dari serat lidah mertua yaitu memilikki kadar selulosa tinggi hingga 79% namun tetap bersifat biodegradible (mudah terurai) saat menjadi limbah. Selain itu hadirnya produk ini juga membantu masyarakat daerah Kabupaten PALI (Penukal Abab Lematang Ilir) dalam mengatasi masalah handsanitizer yang sudah langka.
Sabun Kertas SaPiAlo dibuat dengan variasi warna dan bentuk yang unik, sangat sesuai dengan selera konsumen (user). Pewarnaan pada produk juga menggunakan pewarna alami yang menarik agar lebih bernilai estetika, ergonomis, dan ekonomis. Kemasan pada produk menggunakan kemasan sekunder, pertama dilapisi dengan plastik diberi label ucapan terima kasih, selanjutnya dikemas menggunakan kotak
Lampirkan sketsa produk dan image board atau gambar-gambar inspirasi produk.
teknik, material, ukuran, visualisasi (bentuk, warna, tekstur, dsb);
performa: kegunaan, cara pakai, cara saji, dsb;
kesan/ekspresi/impresi: indah, lucu, gairah, nyaman, tenang, imajinatif, dsb
dengan desain sendiri serta diberi label sebagai penanda produk.
Teknik yang digunakan oleh peneliti adalah teknik eksperimen karena penelitian membuat produk yang dilakukan dengan cara pemilahan bahan baku (lidah mertua, daun sirih, lidah buaya), pembuatan serat dari lidah mertua yang akan dijadikan kertas, perebusan serat lidah mertua, membuat bubur kertas (pulp) menggunakan blender, penjemuran, pembuatan sabun berbahan baku daun sirih dan lidah buaya, pengolesan sabun pada kertas, penjemuran, mendesain dan memotong kertas, dan pengemasan produk. Sedangkan metode yang digunakan adalah design thinking (emphatize, define, ideasi, prototype, dan test). Tahap emphatize dilakukan dengan mencari informasi kebutuhan user terkait alternative sabun antiseptik. Tahap define dilakukan dengan mengumpulkan, mencatat, dan mendokumentasikan sumbangsih saran dari user dibantu dengan referensi pendukung tentang alternative sabun antiseptik. Tahap ideasi dilakukan dengan mengerucutkan beberapa saran user yang mengarah pada satu kesimpulan produk rasional kerajinan unik berupa sabun kertas dengan brand yaitu PaSo SaPiAlo berbahan lidah mertua,daun sirih, dan lidah buaya. Tahap prototype dilakukan dengan pembuatan produk. Tahap test sebelum pemasaran dilakukan terlebih dahulu uji kelayakan organoleptic produk kepada 30 responden terkait ada tidaknya busa, aroma, biodegradable, ergonomis (kenyamanan user), dan kemasan.
Cara pemakaian produk sangatlah simple, cukup dengan menambahkan air pada sabun kertas PaSo SaPiAlo seperti pemakaian sabun biasa lalu bilas hingga bersih. Berikut tampilan fisik sabun PaSo SaPiAlo beserta kemasannya.
Gambar 1. Produk PaSo SaPiAlo (Paper soap Sansevieria sp., Piper betle, Aloe vera)
Gambar 2. Proses pembuatan dan penjemuran kertas berbahan baku lidah mertua
(Dokumen pribadi)
Gambar 3. Pembuatan adonan sabun berbahan baku daun sirih dan lidah buaya
(Dokumen pribadi)
Gambar 4. Pengolesan adonan sabun berbahan baku daun sirih dan lidah buaya
(Dokumen probadi)
Gambar 5. Varian warna PaSo SaPiAlo (Dokumen Pribadi)
Gambar 6. Uji coba produk PaSo SaPiAlo (Dokumen Pribadi)
Gambar 7. Penjualan produk PaSo SaPiALo (Dokumen Pribadi)
Gambar 9. Infografis PaSo SaPiALo
https://www.youtube.com/watch?v=XF3MaiP57cw
Analisis SWOT Analisis SWOT yang dikembangkan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1) Strength (kekuatan) A. Ramah lingkungan karena terbuat dari bahan alami. B. Melimpahnya jumlah daun Lidah mertua (Sansevieria sp., daun sirih(Piper
betle), dan lidah buaya (aloe vera) di Kabupaten PALI (Penukal Abab Lematang Ilir).
C. Ringan dan mudah dibawa kemanapun. 2) Weakness (Kelemahan)
A. PaSo SaPiAlo (Paper Soap Sansevieria sp., Piper betle, Aloe vera) ini tidak terlalu banyak busa.
3) Oppurtunities (Kesempatan) A. Sebagai alternative sabun cuci tangan dengan harga terjangkau sehingga
mengurangi ketergantungan terhadap handsanitizer yang semakin langka dan mahal.
B. Belum tersedia produk sabun kertas organic berbahan lidah mertua (Sansivieria sp.) dengan kombinasi daun sirih dan lidah buaya, berdasarkan studi literature.
C. Mayoritas konsumen banyak yang menyukai produk ini. Hal ini terbukti dari hasil penjualan yang telah dilakukan selama 3 bulan ini.
4) Threats (Ancaman) A. Dapat dibuat produk yang serupa karena bahan baku tersedia dalam
jumlah yang besar di Kabupaten PALI (Penukal Abab Lematang Ilir) B. Belum adanya hak cipta pada produk PaSo SaPiAlo (Paper Soap
Sansevieria sp., Piper betle, Aloe vera).
Gambar 10. Analisis SWOT PaSo SaPiALo
Perencanaan bisnis dan manajemen:
Bisnis produk PaSo SaPiAlo (Paper Soap Sansevieria sp., Piper betle Aloe vera) ini sudah mulai dirintis oleh penulis sejak bulan mei 2020 hingga sekarang yang terdiri dari 2 orang (ketua dan anggota) dan bertempat di Rumah peneliti yaitu desa Sp. Tais, Kec. Talang Ubi, Kab. PALI, Prov. Sumatera Selatan. Modal awal dari bisnis ini adalah hasil pengumpulan uang dari peneliti yang selanjutnya dikembangkan serta dipraktikkan dan dilakukan proses penjualan juga.
Produksi (proses dari bahan baku, teknik, alur, efisiensi, teknologi, dll), SDM (struktur organisasi, analisa dan deskripsi pekerjaan, kemitraan, dll), Pemasaran (product, place, price, promotion, dll), dan Keuangan (ukuran kelayakan, perkiraan biaya produksi, penentuan harga, efektifitas dan efisiensi)
Berikut adalah alat dan bahan yang dibutuhksn pada pembuatan produk PaSo SaPiAlo (Paper Soap Sansevieria sp.,Piper betle, Aloe vera):
1. Peralatan
Tabel 1. Peralatan penelitian
No. Alat Volume Harga Satuan Total
1. Blender 1 Rp. 100.000,- Rp. 100.000,-
2. Baskom 2 Rp. 10.000,- Rp. 20.000,-
3. Spatula 2 Rp. 5.000,- Rp. 10.000,-
4. Panci 1 Rp. 85.000,- Rp. 85.000,-
5. Kompor 1 Rp. 90.000,- Rp. 90.000
6. Penyaring 1 Rp. 10.000,- Rp. 10.000,-
7. Gunting 1 Rp. 8.000,- Rp. 8.000,-
8. Skrin dan rakel 2 Rp. 10.000,- Rp. 20.000,-
9. Gelas Ukur 1 Rp. 20.000,- Rp. 20.000,-
Total Rp. 363.000,-
2. Bahan
Tabel 2. Bahan penelitian
No. Bahan Jumlah Harga
1. Daun lidah mertua 500 gr Rp. 0,-
2. Daun Sirih 250 gr Rp. 0,-
3. Gel Lidah buaya 250 gr Rp. 0,-
4. Lem Fox 10 ml Rp. 10.000,-
5. Minyak kelapa sawit 150 ml Rp. 16.000,-
6. Soda aukastik (NaOH) 300 ml Rp. 20.000,-
7. Aquadest/air 500 ml Rp. 5.000,-
8. Pewarna makanan 10 ml Rp. 5.000,-
Total Rp. 56.000,-
Note: VC (Variable Cost )/unit = Rp. 56.000/16 kemasan = Rp. 3.500,-
Cara Pembuatan: 1. Pembuatan kertas dari bubur kertas (pulp) serat lidah mertua:
a. Daun lidah mertua dikumpulkan, kemudian di potong kecil-kecil. b. Haluskan menggunakan blender, setelah itu dicuci dan diperas. c. Keringkan sehingga menjadi serat. d. Rebus serat lidah mertua yang telah kering dengan menambahan NaOH.
e. Cuci bersih serat yang telah direbus agar tidak terdapat NaOH f. Blender serat dan tambahkan lem fox sampai menjadi bubur (pulp). g. Cetak dengan menggunakan skrin h. Jemur hingga kering dan menjadi kertas.
2. Pembuatan adonan sabun (bahan minyak kelapa sawit, NaOH, ekstrak daun sirih, gel lidah buaya):
a. Siapakan alat dan bahan. b. Masukkan NaOH sebanyak 300 ml, kemudian masukkan minyak
sebanyak 150 ml. c. Masukkan esktrak daun sirih, dan gel lidah buaya masing-masing
sebanyak 100 ml. d. Tambahkan pewarna makanan. e. Aduk hingga mengental.
3. Pengolesan adonan sabun pada kertas yang telah kering:
a. Oleskan sabun pada kertas yang telah kering. b. Jemur hingga kering. c. Potong Sabun Kertas SaPiAlo yang telah kering menjadi bentuk-
bentuk yang lucu. d. Produk PaSo SaPiAlo (Paper Soap Sansevieria sp., Piper betle, Aloe
vera) selanjutnya dikemas dan diberi label.
Gambar 11. Skema produksi PaSo SaPiALo
Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam produksi PaSo SaPiAlo (Paper Soap Sansevieria sp., Piper betle, Aloe vera) ini adalah 2 orang (sudah termasuk dalam pengelolaan
keuangan) karena pekerjaan bias dibagi dua, yaitu 1 oang mengerjakan tahap produksi dan yang lainnya melakukan pengemasan dan pemasaran produk. Jumlah tenaga kerja disesuaikan berdasarkan permintaan produk di pasaran. Yang selanjutnya struktur organisasi terdiri dari ketua, anggota, dan kemitraan.
Gambar 12. Susunan Organisasi Usaha Kerajinan PaSo SaPiALo
Nama Produk : PaSo SaPiAlo (Paper Soap Sansevieria sp., Piper betle, Aloe vera) Produk Inovasi Sabun Cuci Tangan Berbasis Kearifan Lokal flora Kab. PALI Prov SumSel. Tempat : - SMAN 2 Unggulan Talang Ubi
- Rumah peneliti Desa Sp. Tais, Kec. Talang Ubi, Kab. PALI, Prov. Sumatera Selatan.
- Pasar Tradisional PALI - PKK Kab. PALI.
Promosi : a) Offline (Door to door dari kelas ke kelas, buy 3 pack get 1 free, Bantuan rekan, konsinyasi). b) Online ( IG (@sabun_kertas_sapialo) akan dikembangan via Fb).
Produk Sudah dicoba untuk dipasarkan. Harga jual : Ditentukan dari penghitungan BEP unit, BEP rupiah, harga jual sehingga diperoleh Rp. 5.000,-/ Kemasan.
BEP unit
=
=
= 726 unit (Idealnya)
BEP Rupiah =
=
=
= Rp. 2.904.000,- (Idealnya)
Harga jual Estimasi = BEP unit/ BEP rupiah = 2.904.000/726 = Rp. 4.000,-
Harga jual final per kemasan:
No. Jenis Biaya Harga/unit
1. Harga jual Estimasi (P) Rp. 4.000,-
2. Laba yang diinginkan Rp. 600,-
3. Promosi 10% x 4.000 Rp. 400,-
Harga jual sesungguhnya Rp. 5.000,-
Data praktik penjualan produk PaSO SaPiAlo (Paper soap Sansevieria sp., Piper betle, Aloe vera) selama 3 bulan:
No. Nama produk
Jumlah yang terjual (Bulan ke-) Tahun 2020
Mei Juni Juli
1.
PaSo SaPiAlo (Paper soap
Sansevieria sp., Piper
betle, Aloe vera) yang
dihasilkan
20 kemasan 16 kemasan 12 kemasan
2.
PaSo SaPiAlo (Paper soap
Sansevieria sp., Piper
betle, Aloe vera) yang
terjual.
10 kemasan 12 kemasan 12 kemasan
3. Sisa (Tidak laku) 10 kemasan 4 kemasan 0 kemasan
4. Strategi penjualan
Video
tutorial,
pemakaian
Dari kelas ke
kelas
(retailer), via
online
Dari kelas
ke kelas, via
online,
dipromosika
n teman
(endoseme
nt), reseller
Video tutorial
pemakaian, di
promosikan
teman, gratis
ongkir, dan buy
5 get 1 free,
konsinyasi.
Gambar 13. Bisnis Model Canvas Produk PaSo SaPiALo
Target pasar 1. Anak usia ≥ 4 tahun 2. Pelajar (SD, SMP, SMA, Mahasiswa) 3. Pegawai kantor 4. Masyarakat umum 5. Tenaga medis 6. Pengunjung yang datang ke taman golf Kabupaten PALI 7. Kabupaten terdekat: kabupaten Musi Banyuasin dan Muara Enim
Berkelanjutan: potensi sumber daya lokal, lingkungan (green, eco-friendly), nilai-nilai sosial, budaya
Produk PaSo SaPIAlo (Paper soap Sansevieria sp. Piper betle, Aloe vera) dapat dijadikan usaha yang berkelanjutan karena:
1. Bersifat eco friendly karena terbuat dari bahan alami. 2. Sebagai bukti nyata dalam mendukung gerakan gemar cuci tangan. 3. Berkembangya nilai budaya untuk lebih mencintai lingkungan dan produk
dalam negeri berdasarkan potensi lokal. Berdasarkan alasan tersebut, maka penulis tertarik untuk terys mengembangkan usaha ini sekaligus mengenalkan kepada masyarakat Kabupaten PALI maupun diluar PALI agar semua orang bisa menikmati produk PaSo SaPiAlo (Paper soap Sansevieria sp., Piper betle, Aloe vera) ini dengan mepertahankan identitas lokal sehingga sesuai dengan tema FIKSi 2020 yang mengangkat “5 preneur (People, Planet, Prosperity, Peace & Partnership)”.
*surat pernyataan di scan dan upload di portal pendafataran FIKSI