Part IV menyusun dan menjual paket wisata

20
PART IV FAKTOR PERMINTAAN DALAM INDUSTRI PARIWISATA Oleh: Moh. Hatta Alwi, SE., M.Si 1. Pengertian Permintaan dalam industri pariwisata. 2. Faktor Faktor yang memepengaruhi keputusan untuk berwisata. 3. Motivasi Perjalanan Wisata.

Transcript of Part IV menyusun dan menjual paket wisata

Page 1: Part IV menyusun dan menjual paket wisata

PART IVFAKTOR PERMINTAAN DALAM INDUSTRI

PARIWISATA

Oleh: Moh. Hatta Alwi, SE., M.Si

1. Pengertian Permintaan dalam industri pariwisata.

2. Faktor – Faktor yang memepengaruhi keputusan untuk berwisata.

3. Motivasi Perjalanan Wisata.

Page 2: Part IV menyusun dan menjual paket wisata

Permintaan Dalam Industri Pariwisata

Page 3: Part IV menyusun dan menjual paket wisata

Keputusan untuk melakukan perjalanan wisata pada dasarnya adalah keputusan “pembelian”, yaitu mengeluarkan uang untuk mendapatkan kepuasan. Namun pembelian dalam konteks pariwisata mempunyai beberapa keleluasaan, paling tidak dalam hal-hal di bawah ini:

1. Produk yg dibeli adalah intangible, berupa pengalaman (experience). Meskipun ada bagian dari produk yg tangible, seperti cendra mata, tetapi presepsinya sangat kecil terhadap total nilai pembelian.

2. Nilai pembelian umumnya besar, umumnya jauh lebih besar dibandingkan dengan pembelian barang-barang umum lainnya.

3. Pembelian tidak bersifat spontan. Perjalanan wisata umumnya direncanakan jauh hari sebelumnya, termakdu perencanaan aspek finansial, pemelihan jenis akomodasi, transportasi dll.

4. Untuk menikmati produk yg dibeli. Wisatawan harus mengunjungi daerah tujuan wisata secara lagsung, bebrbeda dengan produk lainnya. Dalam hal ini produk wisata tidak dapat dikirim, tdk dpt disimpan untuk dinikmati pd waktu yg berbeda.

5. Bagi sebagian wisatawan, mereka tdk lah distance minimized, bahkan menganggap perjalanan panjang sebagai bagian terpenting bagi produk wisata yg dibeli.

Page 4: Part IV menyusun dan menjual paket wisata

Barang / Jasa

Demand Supply

Page 5: Part IV menyusun dan menjual paket wisata

KONSUMEN

KEBUTUHAN DLM PERJALANAN

MOTIF PERJALANAN ANGKUTAN

DEMAND

JASA WISATAOBJEK / ATRAKSI WISATA

ANGKUTAN WISATA

SUPPLY

PRODUSEN

PEM

ASAR

AN

Model Permintaan / Penawaran dalan Industri Pariwisata

Page 6: Part IV menyusun dan menjual paket wisata

Pembelian Produk Travel

Bentuk Permintaan

Penjualan Travel

MencapaiPasar

MARKET- Perilaku Konsumen- Keputusan Membeli

Produk

TRAVEL- Perjalanan

- Sistem Transportasi

DESTINASI- Penelitian

- Perencanaan- Pemantauan

MARKETING- Saluran Distribusi- Kesesuain Produk- Layanan kepada

Wisatawan

MILL dan MORRISON (1985)

Page 7: Part IV menyusun dan menjual paket wisata

Faktor – Faktor yang memepengaruhi keputusan untuk berwisata.

Page 8: Part IV menyusun dan menjual paket wisata

Faktor - faktor yang mempengaruhi permintaan pariwisata:

Harga, harga yang tinggi pada suatu daerah tujuan wisata maka akan memberikan imbas/timbal balik pada wisatawan yang akan bepergian/calon wisata, sehingga permintaan wisatapun akan berkurang dan sebaliknya.

Pendapatan, apabila pendapatan suatu negara tinggi maka kecendrungan untuk memilih daerah tujuan wisata sebagai tempat berlibur akan semakin tinggi dan bisa jadi mereka membuat sebuah usaha pada DTW jika dianggap menguntungkan.

Page 9: Part IV menyusun dan menjual paket wisata

Sosial Budaya, dengan adanya sosial budaya yang unik dan bercirikan atau dengan kata lain berbeda dari apa yang ada di negara calon wisata berasal maka, peningkatan permintaan terhadap wisata akan tinggi hal ini akan membuat sebuah keingintahuan dan penggalian pengetahuan sebagai khasanah kekayaan pola pikir budaya mereka.

Sospol (Sosial Politik),dampak sosial politik belum terlihat apabila keadaan DTW dalam situasi aman dan tenteram, tetapi apabila hal tersebut berseberangan dengan kenyataan, maka Sospol akan sangat terasa dampak/pengaruhnya dalam terjadinya permintaan.

Page 10: Part IV menyusun dan menjual paket wisata

Intensitas Keluarga,banyak/sedikitnya keluarga juga berperan serta dalam permintaan wisata hal ini dapat diratifikasi bahwa jumlah keluarga yang banyak maka keinginan untuk berlibur dari salah satu keluarga tersebut akan semakin besar, hal ini dapat dilihat dari kepentingan wisata itu sendiri.

Harga barang Substitusidisamping kelima aspek diatas, harga barang pengganti juga termasuk dalam aspek permintaan, dimana barang - barang pengganti dimisalkan sebagai pengganti DTW yang dijadikan cadangan dalam berwisata seperti : Bali sebagai tujuan Wisata utama di Indonesia, akibat suatu dan lain hal Bali tidak dapat memberikan kemampuan dalam memenuhi syarat - syarat DTW sehingga secara tidak langsung wisatawan akan mengubah tujuannya kedaerah terdekat seperti: Kuala Lumpur dan Singapura.

Harga barang Komplementer, merupakan sebuah barang yang saling membantu atau dengan kata lain barang komplementer adalah barang yang saling melengkapi dimana apabila dikaitkan dengan pariwisata barang komplementer ini sebagai obyek wisata yang saling melengkapi dengan Obyek Wisata lainnya

Page 11: Part IV menyusun dan menjual paket wisata

Dalam kaitannya dengan faktor-faktor yang menentukan wisatawan untuk membeli atau mengunjungi objek wisata. Medlik 1980 dalam Ariyanto 2005, menyatakan ada lima faktor yang menentukan seseorang untuk membeli jasa atau mengunjungi objek wisata, yaitu:

(1) lokasi, (2) fasilitas, (3) citra/image, (4) harga/tarif, (5) pelayanan

Page 12: Part IV menyusun dan menjual paket wisata

MOTIVASI PERJALANAN WISATA

Page 13: Part IV menyusun dan menjual paket wisata

MOTIVASI PERJALANAN WISATA

Menurut (Sharpley, 1994 dan Wahab, 1975; Pitana, 2005) bahwa: Motivasi merupakan hal yang sangat mendasar dalam studi tentang wisatawan dan pariwisata, karena motivasi merupakan “Trigger” dari proses perjalanan wisata, walau motivasi ini acapkali tidak disadari secara penuh oleh wisatawan itu sendiri

Page 14: Part IV menyusun dan menjual paket wisata

Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang

untuk berwisata

FAKTOR INTERNAL (Intrinsic motivation)

FAKTOR EKSTERNAL(extrinsic motivation).

Page 15: Part IV menyusun dan menjual paket wisata

Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk berwisata

Ada 2 faktor yang mendasari seseorang mengambil keputusan untuk berwisata, adalah:

1. Factor internal / Irasional (Intrinsic motivation)

motivasi instrinsik/internal adalah motivasi yang dipengaruhi oleh faktor dorongan bawah sadar seseorang, dimana motivasi ini terbentuk karena adanya kebutuhan atau keinginan dari manusia itu sendiri, sesuai dengan teori hirarki kebutuhan maslow. Konsep Maslow tentang hirarki kebutuhan yang dimulai dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan social, kebutuhan prestise dan kebutuhan akan aktualisasi diri, telah dijadiakan dasar untuk meneliti motivasi wisatawan oleh pearce (1988) dan Caltabiano (1983) dimana mereka menemukan bahwa motivasi perjalanan seorang wisatawan itu dapat berubah.

Page 16: Part IV menyusun dan menjual paket wisata

Contoh faktor Internal:

a. Lingkungan pergaulanb. Tingkah laku/ prestisec. Tiruan dan moded. Perasaan keagamaane. Hubungan masyarakat dan promosi

pariwisataf. Iklan dan informasi pariwisatag. Kondisi ekonomi

Page 17: Part IV menyusun dan menjual paket wisata

2. faktor eksternal / Rasional (extrinsic motivation).

motivasi exstrinsik/eksternal adalah motivasi yang dipengaruhi oleh faktor dorongan yang di sadari oleh seseorang, dimana motivasi ini terbentuk karena adanya dorongan untuk melakukan perjalanan.

Contoh dari faktor eksternal;a. Sumber/ asset wisata (alam, panorama, warisan budaya,

perayaan sosialb. Fasilitas wisata (transportasi, akomodasi, dll)c. Kondisi lingkungan (hospitality dan kemudahan bergaul)d. Situasi politik e. Keadaan geografis (jarak dari negara pasaran sumber

wisatawan)

Page 18: Part IV menyusun dan menjual paket wisata

Ada 4 kelompok jenis motivasi perjalanan wisata menurut “MacIntos”

1. Physical MotivationsMotivasi yg erat kaitannya dgn pengembalian kondisi fisik atau pemulihan kesegaran jasmani seseorang (istirahat, olah raga).

2. Cultural MotivationMotivasi yg berhubungan dgn keinginan seseorang untuk melihat tata cara bermasyarakat di negara lain (adat istiadat, budaya, kesenian daerah kebiasaan di negara tersebut).

3. Interpersonal MotivationsMotivasi seseorang untuk melakukan perjalanan karena ingin mengadakan hubungan dengan keluarga, teman atau ingin menghindari dari kegiatan rutin sehari-hari.

4. Status and prestige Motivations (fantasy motivation)Motivasi seseorang yg mengadakan perjalanan dgn maksud untuk memperlihatkan siapa dirinya atau statusnya dalam masyarakat, hal ini ada kaitannya dgn bisnis, dinas, pendidikan, maupun hobi

McIntosh, 1977 dan Murphy, 1985; Pitana, 2005).

Page 19: Part IV menyusun dan menjual paket wisata

` Menurut Pearce (1998) dan Pitana (2005), berpendapat bahwa wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata termotivasi oleh beberapa faktor yakni:

Kebutuan fisilogis, keamanan, sosial,prestise, dan aktualiasi diri.

Page 20: Part IV menyusun dan menjual paket wisata

Dari pembahasan berbagai macam motivasi perjalanan wisata yg dikemukakan oleh para pakar pariwisata, maka dapat di identifikasikan motif-motif yg mendorong seseorang melakukan perjalanan wisata, antara lain:

Bisnis Pendidikan Kebudayaan Santai Kesenangan Petualangan Kesehatan Olah raga Rekreasi Negara asal

Sosial Politik Persaingan Hadiah Konvensi Prestise Berlibur Istirahat Status