Paper Etika Bisnis

14
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Any organizational decision may be judged as right or wrong, ethical or unethical, legal or illegal” ETIKA BISNIS Etika Bisnis diartikan sebagai aturan dan dasar-dasar yang dijadikan standar penerimaan perilaku dalam dunia bisnis dan usaha yang ditentukan oleh organisasi itu sendiri dan juga stakeholders dalam hal ini konsumen, competitor, pemerintah, interest groups dan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai. Ferrel, Hirt dan Ferrel (2011:36). Etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan salah, atau tindakan yang baik dan buruk, yang mempengaruhi lainnya. Nilai- nilai dan moral pribadi perorangan dan konteks sosial menetukan apakah suatu perilaku tertentu dianggap sebagai perilaku yang etis atau tidak etis. Griffin dan Ebert (2006:58) Jadi dalam hal ini etka bisnis dapat disimpulkan sebagai: Tata Krama dalam berbisnis dan berorganisasi. Aturan main yang telah disepakati dalam berbisnis dan berorganisasi berdasarkan nilai-nilai. Etika Bisnis juga membahas hak dan kewajiban organisasi dan stakeholders secara lisan dan tulisan. Etika Bisnis sangat berhubungan dengan nilai-nilai moral. TANGGUNG JAWAB SOSIAL/ SOCIAL RESPONSIBILITY Social Responsibility merupakan kewajiban dan tanggung jawab sebuah organisasi bisnis untuk memberikan dampak positif terhadap terhadap society. Social responsibility memliki konsep yang luas menyangkut dampak dari keseluruhan aktifitas. Ferrel, Hirt dan Ferrel (2011:37). Dasar-dasar etika bisnis dan tanggung jawab sosial sangat behubungan erat dengan kaidah hukum dan norma-norma dalam masyarakat, sehingga masalah-masalah dan konflik dalam bisnis dapat dihindari jika seluruh stakeholder dalam hal ini seperti kosumen, pemerintah dan organisasi memahami tentang hukum dan tentang sistem yang legal dalam berbisnis. Peran Etika dalam Bisnis Tingkah laku yang beretika berperan besar dalam membangun kepercayaan dan confidence antar individu dan dalam suatu hubungan organisasi bisnis. Organisasi yang pernah melakukan pelanggaran sangat

description

Etika Bisnis

Transcript of Paper Etika Bisnis

ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Any organizational decision may be judged as right or wrong, ethical or unethical, legal or illegal

ETIKA BISNISEtika Bisnis diartikan sebagai aturan dan dasar-dasar yang dijadikan standar penerimaan perilaku dalam dunia bisnis dan usaha yang ditentukan oleh organisasi itu sendiri dan juga stakeholders dalam hal ini konsumen, competitor, pemerintah, interest groups dan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai. Ferrel, Hirt dan Ferrel (2011:36).Etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan salah, atau tindakan yang baik dan buruk, yang mempengaruhi lainnya. Nilai-nilai dan moral pribadi perorangan dan konteks sosial menetukan apakah suatu perilaku tertentu dianggap sebagai perilaku yang etis atau tidak etis. Griffin dan Ebert (2006:58)Jadi dalam hal ini etka bisnis dapat disimpulkan sebagai: Tata Krama dalam berbisnis dan berorganisasi. Aturan main yang telah disepakati dalam berbisnis dan berorganisasi berdasarkan nilai-nilai. Etika Bisnis juga membahas hak dan kewajiban organisasi dan stakeholders secara lisan dan tulisan. Etika Bisnis sangat berhubungan dengan nilai-nilai moral.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL/ SOCIAL RESPONSIBILITYSocial Responsibility merupakan kewajiban dan tanggung jawab sebuah organisasi bisnis untuk memberikan dampak positif terhadap terhadap society. Social responsibility memliki konsep yang luas menyangkut dampak dari keseluruhan aktifitas. Ferrel, Hirt dan Ferrel (2011:37). Dasar-dasar etika bisnis dan tanggung jawab sosial sangat behubungan erat dengan kaidah hukum dan norma-norma dalam masyarakat, sehingga masalah-masalah dan konflik dalam bisnis dapat dihindari jika seluruh stakeholder dalam hal ini seperti kosumen, pemerintah dan organisasi memahami tentang hukum dan tentang sistem yang legal dalam berbisnis.

Peran Etika dalam BisnisTingkah laku yang beretika berperan besar dalam membangun kepercayaan dan confidence antar individu dan dalam suatu hubungan organisasi bisnis. Organisasi yang pernah melakukan pelanggaran sangat sulit membangun kembali kepercayaan dan reputasi. Dengan kata lain reputasi dan kepercayaan adalah hal yang sangat sulit dibangun namum akan sangat mudah dihancurkan, untuk itu perlu ada tindakan konsisten dari sebuah organisasi untuk menerapkan tindakan yang ethical dalam setiap peran dan aktifitasnya. Hal ini diterapkan di semua lini dari organisasi termasuk pemerintah, fatal bagi sebuah pemerintah jika telah kehilangan dukungan dan kepercayaan dari masyarakat. Akan menimbulkan sikap apatis, pessimistic dan sentimen negative dari masyarakat yang buntutnya akan menyulitkan pemerintah dalam menentukan kebijakan di masa depan. Dalam penyelengaraannya perilaku etika dari pemerintah akan juga bersentuhan dengan aspek-aspek lain seperti hukum dan politik.Setiap keputusan yang di ambil akan di nilai dan di judge apakah itu benar atau salah, beretika atau tidak. Sebagai seorang manajer penting mengetahui dan memperlajari tentang sikap-sikap etis dalam berbisnis dan berorganisasi, agar bias melakukan decisions making yang tak akan berbenturan dengan hukum dan norma-norma dalam society.

MENGAKUI MASALAH ETIKA DALAM BISNISMenyadari adanya masalah etika dalam dunia bisnis merupakan langkah penting dalam memahami etika bisnis. Definisi dari masalah etika yaitu situasi atau masalah yang membuat seseorang harus memilih diantara beberapa alternatif yang ada, yang harus dievaluasi terlebih dahulu apakah alternatif tersebut benar atau salah dan etis atau tidak etis. Masalah etika dalam bisnis sering kali berhubungan dengan orientasi perusahaan terhadap profit dan budaya dalam perusahaan tersebut. Budaya perusahaan pasti dipengaruhi oleh budaya dari daerah dimana perusahaan itu berada. Budaya daerah yang berbeda-beda akan menimbulkan masalah etika karena suatu perbuatan yang dianggap tidak etis di wilayah satu bisa saja dianggap wajar di wilayah lainnya. Masalah etika menjadi semakin komplek seiring dengan bertambahnya kesadaran konsumen dan karyawan terhadap kondisi-kondisi yang tidak etis. Beberapa hal yang mempengaruhi kesadaran mereka yaitu metode yang digunakan perusahaan dalam mengantisipasi atau menindaklanjuti adanya kegiatan yang tidak etis contohnya dengan sistem whistle blowing selain itu banyaknya media yang menyediakan informasi juga mempengaruhi kesadaran mereka. Masalah etika dalam bisnis dapat dikategorikan menurut hubungannya dengan penyalahgunaan waktu, perilaku abusif dan intimidasi, konflik kepentingan, keadilan dan kejujuran, komunikasi, penyalahgunaan sumberdaya perusahaan, dan asosiasi bisnis.

Penyalahgunaan Waktu Menurut penelitian yang dilakukan Ethics Resource Center, 2011 National Business Ethics Survey, masalah etika nomor satu di Amerika yaitu penyalahgunaan waktu. Penyalahgunaan waktu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada jam kerja tetapi tidak berkaitan dengan pekerjaan. Menggunakan internet kantor untuk hal-hal diluar pekerjaan atau menggunakan kendaraan kantor untuk pergi ke tempat yang tidak berkaitan dengan pekerjaan merupakan contoh penyalahgunaan waktu. Kegiatan seperti ini akan menambah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan dan produktifitas karyawan tidak maksimal.

Perilaku Abusif dan IntimidasiPerilaku abusif atau intimidasi merupakan masalah etika kedua yang sering terjadi di perusahaan. Perilaku abusif atau intimidasi yaitu suatu cara yang digunakan seseorang atau kelompok untuk membuat seseorang atau kelompok lain takluk dengan membuat mereka terpojokkan atau ketakutan. Perilaku abusif sulit untuk dicegah karena adanya perbedaan budaya dan gaya hidup. Perilaku ini dapat mengarah ke bullying atau penindasan.

Konflik KepentinganKonflik kepentingan terjadi ketika seseorang harus memilih kepentingan siapakah yang akan didahulukan. Apakah kepentingan pribadi atau orang lain. Contoh dari konflik kepentingan yang sering terjadi adalah ketika performa suatu perusahaan buruk maka manajer bisa terkena dilema apakah akan menutupi kegagalannya sehingga terlihat baik didepan stockholder atau menyajikan apa adanya dengan konsekuensi mereka tidak mau menanamkan modalnya kembali.

Penyalahgunaan Sumberdaya PerusahaanPenyalahgunaan sumberdaya perusahaan sering berkaitan dengan penyalahgunaan waktu. Seperti yang sudah dicontohkan pada poin penyalahgunaan waktu, penyalahgunaan suberdaya ini membuat perusahaan harus mengeluarkan biaya yang tidak seharusnya dan membuat produktifitas karyawan menjadi tidak maksimal. Perusahaan seharusnya memiliki kebijakan mengenai penggunaan sumberdaya perusahaan seperti memblokir situs-situs sosial media di komputer kantor atau melarang penggunaan kendraan kantor untuk kepentingan pribadi. Keadilan dan KejujuranKeadilan dan kejujuran mencerminkan mental dari pelaku bisnis. Ukuran paling nyata mengenai keadilan yaitu kepatuhan hukum oleh perusahaan pada saat mereka melakukan kegiatan operasionalnya. Sedangkan kejujuran dapat diukur dengan tidak melakukan pelanggaran terhadap integritas, pengungkapan, atau kebohongan . Namun lebih jauhnya mereka dikatakan adil dan jujur bila memiliki hubungan yang baik dengan konsumen, karyawan, klien, atau kompetitor. Hubungan yang baik itu bisa dicerminkan dengan tidak melakukan intimidasi, diskriminasi, atau salah paham. Salah satu yang mempengaruhi keadilan yaitu kompetisi dalam bisnis. Mereka sering terlibat dilema apakah akan memberi tahu konsumen mengenai kelemahan produknya atau tidak. Jika mereka memberitahu konsumen tentu saja hal ini akan mengunggulkan pesaingnya. Keadilan dan kejujurannya ini sering kali berkaitan dengan konflik kepentingan.

Komunikasi Komunikasi adalah salah satu hal yang penting dalam suatu perusahaan. Salah satu tujuan komunikasi perusahaan yaitu membangun hubungan dengan konsumen melalui iklan. Adanya kesalahan dalam iklan seperti bahasa yang menyesatkan dapat membuat konsumen marah dan akhirnya meninggalkan produk mereka. Selain itu ketidakjelasan perusahaan menyampaikan perbedaan tentang beberapa produk yang mirip dapat membuat konsumen menjadi bingung. Biasanya terjadi pada konsumen obat-obatan.

Hubungan BisnisPerilaku dari pelaku bisnis terhadap konsumen, pemasok, karyawan, dan pelaku bisnis lainya merupakan salah satu fokus dari masalah etika. Seorang manajer harus bisa menciptakan situasi bisnis yang mendukung terciptanya kegiatan bisnis yang bertanggumg jawab. Jangan sampai manajer yang memberi contoh karyawannya untuk melakukan tindakan yang tidak etis. Contohnya meyuruh karyawan untuk menyusup ke perusahaan pesaing agar mendapatkan informasi rahasia.Manajer harus bisa memberikan contoh dan mampu mendeteksi kegiatan yang berkaitan dengan manipulasi, kebohongan, dan tindakan tidak etis lainnya.

MEMBUAT KEPUTUSAN TENTANG MASALAH ETIKA DAN MENINGKATKAN ETIKA DALAM BISNISDiskusi terbuka tidak akan menghapuskan masalah etika, namun bisa menjadi salah satu upaya untuk meminimalisir karena membangun kepercayaan dan pembelajaran antar pihak dalam perusahaan.Ada beberapa hal yang mempengaruhi etis tidak keputusan dalam bisnis. Pertama yaitu nilai dan standar dari individu itu sendiri. Kedua yaitu pengaruh manajer dan teman kerja. Ketiga yaitu kode etik yang diterapkan perusahaan dan tingkat kepatuhan terhadap kode etik tersebut. Perusahaan sudah seharusnya memiliki kebijakan mengenai kode etik. Kode etik merupakan peraturan dan standar yang mengandung ekspektasi perusahaan terhadap karyawan. Kode etik digunakan karyawan dalam menjalankan kegiatannya. Dewasa ini banyak perusahaan yang sudah menerapkan sistem whistleblowing. Whistleblowing merupakan upaya perusahaan untuk mengurangi pelanggaran pada kode etik. Melalui sistem ini karyawan dapat melaporkan jika terjadi pelanggaran kode etik yang dilakukan karyawan lain.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANTanggung jawab sosial perusahaan adalah tindakan atau konsep yang dilakukan perusahaan tentu saja sesuai dengan kemampuan perusahaan tersebut sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap masyarakat dan lingkungan dimana perusahaan berada. Ada empat dimensi dalam tanggung jawab sosial yaitu voluntary responsibility, ethical responsibility, legal responsibility, dan economic responsibility. Perusahaan dalam usaha mencari profit tidak boleh melakukan tindakan melanggar hukum. Selain itu harus memperhatikan etika yang berlaku. Terakhir yaitu menjadi perusahaan yang good corporate citizen dan memberikan kontribusi bagi masyarakat dan lingkungan. Perusahaan dikatakan good corporate citizen bila dalam bisnisnya memperhatikan ekonomi, hukum, etika, dan lingkungan. Tahapan dalam melakukan CSR meliputi tahap perencanaan, tahap implementasi, evaluasi, dan pelaporan.Beberapa contoh bentuk tanggung jawab yang bisa dilakukan oleh perusahaan yaitu melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa, pemberian dana untuk fasilitas publik, dan sumbangan untuk kegiatan sosial. CSR muncul sejak perushaan-perusahaan mulai sadar bahwa keberlangsungan perusahaan untuk jangka panjang lebih penting dari profit (sustainbility more important than profitability). Perusahaan sadar akan manfaat yang bisa mereka dapatkan dari CSR.

Meningkatkan Citra PerusahaanKonsumen dapat lebih mengenal perusahaan sebagai perusahaan yang melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Memperkuat Brand PerusahaanDalam melakukan CSR perusahaan juga memberikan pengetahuan tentang produk mereka kepada masyarakat. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan pemberian produk gratis atau memberi barang-barang yang ditempeli label produk mereka. Masyarakat menjadi sadar bahwa produk mereka ada. Melalui penanaman brand ini juga membuat masyarakat bisa membedakan produk mereka dengan produk lainnya.

Mengembangkan Kerja Sama Dengan Para Pelaku KepentinganPerusahaan tidak akan mampu melakukan kegiatan CSR nya sendiri. Mereka harus bekerja sama dnegan pemangku kepentingan sekitar. Hal ini yang kemudian akan membuka relasi antara perusahaan dengan pelaku kepentingan.

Membuka Akses Bagi PerusahaanPara investor dewasa ini sudah mulai mempertimbangkan CSR. Mereka akan lebih tertarik pada perusahaan yang melakukan CSR karena mereka memiliki usaha lebih untuk mempertahankan konsumennya.

Manfaat Bagi MasyarakatCSR memberikan sumbangsih terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat. Kualitas hidup masyarakat harus diperhatikan terutama oleh perusahaan-perusahaan yang menghasilkan limbah beracun. Masyarakat yang merasa diperhatikan akan lebih senang dan loyal terhadap perusahaan itu.

MASALAH MENGENAI TANGGUNG JAWAB SOSIALDalam etika, manajemen seharusnya mempertimbangkan tanggung jawab sosial (social responsibility). manajemen harus memperhatikan hubungan dengan pemilik perusahaan, pemegang saham, karyawan, konsumen, lingkungan, dan komunitas. Social responsibility adalah area yang dinamis dengan isu-isu yang berubah terus-menerus dalam menanggapi tuntutan masyarakat. Ada banyak bukti bahwa tanggung jawab sosial ini berhubungan dengan peningkatan kinerja bisnis. Konsumen pun enggan membeli sesuatu dari bisnis yang pernah melakukan kesalahan. Sejumlah penelitian telah menemukan adanya sebuah hubungan langsung antara social responsibility dan profitabilitas, serta hubungan yang ada antara komitmen karyawan dan loyalitas pelanggan. Bagian ini menyoroti beberapa tanggung jawab sosial agar sebagai manajemen menjadi sadar dan bekerja menuju solusi pada masalah sosial baru yang akan muncul nantinya yaitu:

1. Hubungan dengan pemilik dan pemegang sahamBisnis harus bertanggung jawab kepada pemiliknya, terutama yang bersangkutan dengan laba bersih atau keuntungan dari investasi mereka di dalam perusahaan. Dalam sebuah bisnis kecil, tanggung jawab cukup mudah untuk terpenuhi karena pemilik secara pribadi mengelola dan mengetahui dengan baik. Sedangkan dalam bisnis yang lebih besar terutama perusahaan yang dimiliki oleh ribuan pemegang saham, untuk memastikan tanggung jawab menjadi lebih susah. Pemilik bisnis dan investor serta komunitas finansial pada umumnya berkewajiban untuk mempertahankan/mengikuti prosedur akuntansi yang tepat, menyediakan semua informasi yang relevan kepada yang berkepentingan mengenai kinerja keuangan perusahaan serta mengelola perusahaan untuk melindungi hak-hak dan investasi para pemegang saham. Singkatnya, bisnis harus memaksimalkan investasi pemilik perusahaan.

1. Hubungan dengan karyawanHal ini yang paling penting dalam sebuah bisnis karena tanpa karyawan maka bisnis tidak dapat berjalan sesuai tujuan. Karyawan berharap bahwa dalam suatu bisnis dapat menyediakan tempat yang aman untuk bekerja, membayar mereka dengan upah yang cukup memadai dan keterbukaan antara perusahaan dan karyawan. Karyawan juga ingin perusahaan mendengarkan keluhan mereka serta memperlakukan mereka secara adil.Beberapa kongres sebelumnya telah mengatur undang-undang keselamatan dalam tempat kerja, yang diberlakukan oleh The Occupational Safety and Health Administration (OSHA). Serikat buruh juga telah membuat kontribusi signifikan untuk mencapai keselamatan dalam tempat kerja dan meningkatkan gaji. Banyak perusahaan mengetahui bahwa keselamatan dan kepuasan karyawan merupakan critical ingredients untuk kesuksesan mereka.Tanggung jawab sosial yang besar untuk bisnis adalah menyediakan kesempatan yang sama untuk semua karyawan terlepas dari, seks mereka usia, ras, agama, atau kewarganegaraan.

1. Hubungan dengan konsumenMasalah penting lainnya dalam bisnis adalah tanggung jawab untuk pelanggan, yaitu dengan memberikan mereka kepuasan, produk yang aman, dan menghormati hak-hak pelanggan. Kegiatan independent individu, kelompok, dan organisasi dalam melindungi hak-hak mereka sebagai konsumen disebut consumerism.

1. Sustainability IssuesKebanyakan orang mungkin mengasosiasikan istilah lingkungan sama dengan dengan alam, termasuk satwa liar, pohon, lautan, dan pegunungan. Sustainability adalah kegiatan untuk menjaga kesejahteraan lingkungan termasuk entitas biologi di dalamnya dalam jangka panjang. Sustainability melibatkan pemeriksaan dan perbaikan strategi bisnis, ekonomi, praktek kerja, teknologi, dan gaya hidup yang tujuannya untuk menjaga kesehatan lingkungan. Berikut beberapa isu-isu lingkungan yang signifikan dan berkelanjutan terhadap bisnis dan masyarakat serta hewan (termasuk hak, polusi, dan energi alternatif).

PolusiPolusi AirPolusi air dihasilkan dari pembuangan bahan kimia yang beracun atau limbah ke dalam sungai dan lautan seperti tumpahan minyak, dan pemakaian limbah industri di dalam tanah yang mengakibatkan masuk ke dalam air bawah tanah dan mengakibatkan polusi. Selain itu, penggunaan pupuk dan insektisida dalam pertanian akan mengakibatkan polusi karena akan larut terbawa air hujan. Masalah ini menjadi isu utama pada industri-industri berat. Polusi UdaraPolusi udara ini biasanya hasil dari asap dan polusi lainnya yang dikeluarkan oleh manufaktur. Sedangkan karbon monoksida dan hidrokarbon yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor. Hal ini berakibat pada resiko kesehatan yang ditimbulkan polusi udara ketika beberapa senyawa kimia yang dihasilkan oleh udara dan bereaksi dengan manufaktur.Polusi TanahPolusi tanah terikat langsung ke polusi air karena banyak bahan kimia dan limbah beracun yang dibuang di atas tanah akhirnya larut ke dalam pasokan air. Polusi tanah juga diakibatkan oleh pembuangan sampah perumahan dan industri limbah, pertambangan, dan konservasi hutan yang tidak benar.

Energi AlternatifNegara-negara dan perusahaan-perusahaan mulai memikirkan berbagai rencana yang berkesinambungan untuk mengurangi emisi karbon, dengan beralih ke sumber-sumber alternatif energi. Bahan bakar fosil asing yang sering diimpor dari daerah yang politik dan ekonominya tidak stabil, mengakibatkan tidak aman untuk melakukan bisnis di daerah tersebut. Beberapa tenaga alternatif yang dapat digunakan untuk sumber energi yaitu wind power , solar power, nuclear power, biofuels, electric cars, and hydro and geothermal power.

Respon Untuk Masalah lingkunganAdanya The National Environtmental Policy Act of 1969 sebagai bentuk perhatian konsumen dalam menanggapi isu lingkungan hidup dalam bisnis mereka. Bahkan perusahaan kecil dan besar membuat posisi eksekutif (a vice president of environmental affairs) untuk membantu mereka mencapai tujuan bisnis mereka dalam melakukan tanggung jawab terhadap lingkungan. Berbagai bentuk upaya dilakukan mengurangi pemborosan penggunaan emisi polutan dan bahan kimia berbahaya dari proses manufaktur mereka. Dengan teknologi saat ini diharapkan perusahaan atau bisnis mempunyai tanggung jawab terhadap lingkungan. Hal ini dikarenakan membutuhkan biaya yang besar untuk membersihkan pencemaran pada lingkungan.

1. Hubungan dengan komunitasYang terakhir namun paling signifikan adalah keprihatinan terhadap kesejahteraan umum masyarakat dan orang-orang dimana mereka beroperasi. Maka dari itu untuk cara melatih tanggung jawab tersebut adalah melalui bantuan/sumbangan untuk organisasi amal lokal dan nasional.

PENYELUNDUPAN & KEBOCORAN BAHAN BAKAR MINYAK BERSUBSIDI DI INDONESIA

Pemerintah Indonesia memiliki tujuan dalam hal sumber daya minyak dan gas bumi yaitu menciptakan kegiatan usaha minyak dan gas bumi yang mandiri, transparan, berdaya saing, efisien, dan berwawasan pelestarian lingkungan. Dalam usaha mencapai tujuan tersebut maka disusun Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Salah satu pihak yang berkepentingan dalam usaha tersebut yaitu BPH Migas. Sesuai dengan peraturan tersebut maka BPH Migas merupakan badan yang bertugas bertugas melakukan pengaturan dan pengawasan secara independen dan transparan atas pelaksanaan kegiatan usaha penyediaan dan pendistribusian BBM dan peningkatan pemanfaatan Gas Bumi. BPH Migas didalam melaksanakan tanggung jawab atas pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan usaha penyediaan dan pendistribusian BBM dan usaha pengangkutan Gas Bumi melalui pipa harus dapat menjamin ketersediaan dan kelancaran pendistribusian BBM di seluruh wilayah NKRI dan mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi dalam negeri.Pertamina sebagai satu-satunya perusahaan minyak dan gas bumi negara bertanggung jawab penuh dalam pendistribusiannya. Kegiatan Pertamina dalam menyelenggarakan usaha di bidang energi dan petrokimia terbagi dalam dua sector yaitu hulu dan hilir. Pertamina ditunjang oleh kegiatan anak-anak perusahaan dan perusahaan patungan dalam operasionalnya. Saat ini kebutuhan akan bahan bakar minyak di Indonesia semakin meningkat. Hal itu disebabkan oleh meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor. Kenaikan pengguna kendaraan bermotor ini dipicu dengan semakin mudahnya orang untuk membeli kendaraan bermotor (syarat yang semakin mudah, Down Payment rendah, dan angsuran yang ringan) Selain meningkatnya pengguna kendaraan bermotor, ketergantungan industri pada penggunaan bahan bakar minyak juga mempengaruhi kebutuhan BBM. Tidak dapat disangkal jika sebagai negara berkembang maka jumlah penduduk miskin di Indonesia masih banyak. Salah satu upaya pemerintah dalam pemerataan konsumsi BBM adalah dengan menetapkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.02/2011 tentang Tata Cara Penyediaan Anggaran, Perhitungan, Pembayaran dan Pertanggung jawaban Subsidi Jenis BBM Tertentu sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 65/PMK.02/2012. BBM Bersubsidi adalah Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu yang jenis dan harga jual ecerannya ditetapkan Pemerintah.Terkait dengan topik diatas muncul berbagai permasalahan, diantaranya adalah terjadinya penyelundupan dan kebocoran BBM bersubsidi di Indonesia. Salah satu contoh aksi penyelundupan yang baru saja terjadi yaitu di Atambua, perbatasan Timor Leste. Pelakunya diduga bukanlah satu kelompok besar atau mafia minyak, namun penduduk Indonesia yang tinggal disekitar perbatasan yang seakan-akan sudah terorganisir. Kasus lainnya terjadi di Karimun, kepulauan Riau yang merupakan kasus penyelundupan BBM terbesar dalam sejarah Indonesia. Minyak yang seharusnya didistribusikan ke Balongan, pada kenyataannya justru dibelokkan ke perairan Malaysia. Selain kasus penyelundupan, terjadi beberapa kebocoran pipa milik Pertamina di berbagai daerah. Kasus tersebut terjadi di Tasikmalaya, Jawa Barat. Polisi menduga kebocoran pipa tersebut disengaja. Sejumlah barang bukti berupa aki motor,bor, linggis, senter dan cangkul disita petugas sebagai barang bukti. Namun yang disayangkan adalah perilaku masyarakat yang justru memanfaatkan minyak yang mengalir dari pipa bocor itu dengan membawa baskom dan dikumpulkan. Kasus serupa juga terjadi di Klaten, bahkan menyebabkan kerusakan lingkungan karena minyak yang bocor tersebut mengalir ke sungai dan membuat ikan-ikan mati.Berdasarkan kasus-kasus tersebut ada beberapa hal yang menarik untuk dibahas lebih lanjut. Hal yang pertama yaitu adanya pelanggaran etika bisnis. Etika bisnis harusnya berorientasi pada nilai-nilai moral, hak dan kewajiban, tata krama, dan hukum dan aturan main namun pada kenyataannya pada kasus tersebut terjadi pelanggaran etika bisnis. Yang paling jelas yaitu adanya pelanggaran hukum. Pelanggaran moral dan tatakrama terjadi ketika ada konflik kepentingan pada pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak distributor mempertimbangkan adanya keuntungan lebih apabila dia menyelundupkan BBM bersubsidi kepada industri yang tidak seharusnya boleh menikmati BBM bersubsidi. Hal ini dikarenakan mereka bisa menjual diatas harga yang ditentukan pemerintah. Pada kasus yang melibatkan masyarakat perbatasan, kebutuhan finansial membuat mereka memilih untuk melakukan hal-hal yang melanggar etika yaitu menyelundupkan BBM bersubsidi ke negara lain. Mereka bisa memperoleh keuntungan lebih dari 50% dengan membeli BBM bersubsidi di Indonesia dan menjualnya di Timor Leste. Pelanggaran terhadap hak dan kewajiban terjadi karena hak SPBU untuk menerima jatah BBM bersubsidi jadi berkurang dan dampaknya yaitu pada masyarakat yang juga tidak dapat menikmati jatah BBM bersubsidi. Pelanggaran kewajiban dilakukan oleh pihak yang seharusnya mendistribusi tetapi malah menyelundupkan. Mengenai kebocoran pipa yang ternyata disebabkan oleh pengambilan BBM secara ilegal secara langsung akan berakibat pada masyarakat dan lingkungan. Kebocoran tersebut bila tidak terdeteksi dapat menyebabkan kebakaran. Selain itu juga merusak lingkungan karena limbah minyak masuk ke dalam sungai dan membuat ikan-ikan mati.Ada banyak faktor yang melatarbelakangi kasus-kasus tersebut. Hal ini terjadi disebabkan kurangnya kontrol dan pengawasan dari pemerintah, BPH MIGAS dan PT.Pertamina. Selain itu beberapa dari pelaku tersebut bekerja secara terorganisir, yang kadang melibatkan oknum pemerintahan seperti polisi dan pegawai bea cukai. Selain itu, kurangnya kesadaran dan kepatuhan hukum dari masyarakat memperparah keadaan ini seperti pada kasus kebocoran pipa minyak dan penyelundupan BBM di perbatasan. Secara lebih luas ada hal yang mempengaruhi penyelundupan BBM bersubsidi dan kebocoran pipa yaitu orientasi terhadap uang. Mereka berpikir dengan melakukan tindakan-tindakan tersebut akan menghasilkan lebih banyak uang meskipun cara mereka ilegal. Adanya tindakan pencurian oleh masyarakat bisa juga mengindikasikan adanya hubungan yang kurang harmonis antara masyarakat setempat dengan Pertamina. Hal ini bisa mencerminkan bahwa Pertamina kurang melakukan CSR dengan masyarakat setempat. Jika ditelusur lebih lanjut Pertamina lebih banyak memberikan CSR dalam bidang pendidikan dan konservasi alam, namun kurang berinteraksi dengan masyarakat. Pertamina sudah seharusnya mempertimbangkan dampak apa saja yang ditimbulkan dari kasus tersebut. Dalam kasus penyelundupan Pertamina harus waspada karena penyelundupan tersebut bisa mengurangi pasokan ke suatu daerah sehingga menyebabkan kelangkaan BBM bersubsidi di daerah tersebut. Sedangkan dalam kasus kebocoran seperti yang sudah disebutkan di atas dapa menyebabkan kerusakan lingkungan dan kerugian pada masyarakat sekitar. Menurut kami, kasus-kasus tersebut seharusnya tidak terjadi apabila ada pengawasan yang ketat dari pemerintah, BPH Migas, dan Pertamina. Sudah seharusnya pemerintah dapat menjamin tidak ada kongkalikong antara penyelundup dan pihak pemerintahan terutama di daerah perbatasan. Pemerintah sebaiknya instropeksi diri apakah sistem reward dan punishment untuk daerah-daerah rawan sudah sesuai dengan risikonya atau belum. Selain itu, penegakan hukum di Indonesia juga tidak boleh tebang pilih (harus adil dan transparan). Setiap kasus yang terjadi harus diselesaikan secara tuntas, sehingga menimbulkan efek jera bagi para pelaku. Pemerintah juga harus terus menerus memberikan penyuluhan tentang antisipasi dan dampak yang ditimbulkan akibat kebocoran serta penyelundupan BBM yang terjadi. Dari pihak BPH Migas harus memperketat pengawasan terhadap alur penyaluran BBM. Mereka harus aktif dalam melakukan komunikasi dengan Pertamina dan pihak-pihak lain yang terkait dalam usaha pemerataan BBM. Pertamina sendiri sebisa mungkin memperkuat pengendalian internalnya karena bisa saja ada kongkalikong antara penyelundup dengan pihak dalam. Untuk kerusakan lingkungan dan kerugian masyarakat akibat kebocoran pipa, sudah seharusnya melakukan perbaikan pipa minyak yang bocor dan pembersihkan limbah-limbah yang ditimbulkan akibat kebocoran, serta memberikan santunan kepada korban dan masyarakat yang terkena dampak tersebut. Pertamina harus meningkatkan program CSR nya terhadap masyarakat di daerah yang dilaluinya dalam menjalankan kegiatan operasional.

REFERENSI

(t.thn.). Dipetik 08 30, 2014, dari http://www.haluankepri.com/karimun/63882-penyelundupan-bbm-terbesar-dalam-sejarah-ditangkap-di-perairan-karimun.html(t.thn.). Dipetik 08 30, 2014, dari http://www.tempo.co/read/news/2014/05/25/090580134/BBM-Subsidi-di-Timor-Leste-Laku-Rp-10-15-Ribu(t.thn.). Dipetik 08 30, 2014, dari http://news.liputan6.com/read/653414/pipa-pertamina-di-tasik-bocor-warga-berebut-minyak(t.thn.). Dipetik 08 30, 2014, dari http://www.solopos.com/2014/05/05/kebocoran-pipa-pertamina-pertamina-akui-disabotase-wartawan-dilarang-ambil-gambar-506114Ferrell, O. C., Hirt, G., & Ferrell, L. (2014). Business A Changing World. New York: McGraw-Hill.