Pang. P. N. T. 2004.blog.ub.ac.id/cucuk/files/2012/10/Makalah-PLO.docx · Web viewSalah satu produk...
Transcript of Pang. P. N. T. 2004.blog.ub.ac.id/cucuk/files/2012/10/Makalah-PLO.docx · Web viewSalah satu produk...
BAB IPENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Indonesia terletak didaerah tropis yang kaya akan berbagai macam hasil
perikanan. Indonesia adalah pengekspor udang terbesar dijepang diantara negara
pengekspor lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa hasil perikanan indonesia
mempunyai prospek yang bagus dan dapat menghasilkan devisa negara yang
cukup tinggi.
Salah satu produk perikanan yang bernilai gizi cukup tinggi dan disukai oleh
banyak orang di dalam maupun di luar negeri adalah udang. Udang adalah
binatang yang hidup di perairan, khususnya sungai, laut, atau danau. Udang dapat
ditemukan di hampuir semua genangan air yang berukuran besar baik air tawar,
air payau, maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan
hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan. Udang biasa dijadikan makanan
laut (seafood).
Nilai proteinnya dikatagorikan complate protein karena kadar asam amino
yang tinggi, berprofil lengkap dan sekitar 85-95 persennya mudah dicerna tubuh.
100 gr udang mentah mengandung 20,3 gr protein atau cukup untuk memenuhi
kebutuhan protein harian sebanyak 41%. Profil asam amino udang (per 100 gr)
berturut-turut yang termasuk tinggi adalah asam gulamat (3465 mg), asam
aspartat (2100 mg), arginine (1775 mg), lysine (1768 mg), leucine (1612 mg),
glycine (1225 mg), isoleucine (985 mg), dan valine (956 mg). Artinya, udang
sangat cocok dikonsumsi bagi mereka yang membutuhkan protein untuk
membentuk otot.
Kalori energi udang yang sangat rendah (hanya 106 kalori per 100 gr
udang) menjadikannya salah satu makanan diet yang sangat baik. Udang juga
hanya mengandung sedikit asam lemak jenuh. Bahkan seperti halnya makanan
laut lain, kadar asam lemak sehat pada udang justru sangat tinggi yaitu omega 3
dan omega 6 masing-masing mencapai 540 mg dan 28 mg per 100 gr udang segar.
Salah satu cara untuk mempertahankan kesegaran udang tanpa mengubah
rasa dan teksturnya adalah dengan pembekuan. Pembekuan udang merupakan
proses penangganan udang secara modern yang lazim digunakan, sebab selain
tidak merubah penampilan dan tekstur, udang juga memiliki daya awet yang lama
yaitu mencapai 2 tahun. Sehingga waktu pengiriman yang lama sekitar 1-2 bulan
hingga mencapai konsumen luar negeri tidak mempengaruhi kualitas produk.
Pembekuan didasarkan pada dua prinsip pertama suhu yang sangat rendah
menghambat pertumbuhan dan memperlambat aktivitas enzim dan reaksi kimiawi.
Kedua pembekuan kristal es yang menurunkan ketersediaan air bebas didalam
pangan sehingga pertumbuhan mikroorganisme terhambat.
TUJUAN
Untuk mengetahui bagaimana cara mengatur tata letak fasilitas agar tercipta
kenyamanan dalam bekerja dan tetap meningkatkan kinerja pegawai agar tercapai
tujuan yang diinginkan. Selain itu dapat mempermudah aliran bahan baku untuk
proses produksi sehingga tidak mengeluarkan biaya yang mahal dalam artian
meminimumkan biaya, baik biaya produksi atau yang lainnya.
PROFIL INDUSTRI PT. ISTANA CIPTA SEMBADA merupakan sebuah perusahaan swasta
nasional yang bergerak dalam usaha pengelolahan perikanan dengan spesifik
produknya adalah udang beku. Produk udang beku yang dihasilkan mempunyai
pangsa pasar terbesar di jepang dan sebagian di amerika serikat dan eropa.
Pada awal berdirinya yaitu tanggal 1 oktober 1989, PT. Istana Cipta
Sejahtera bertempat di Desa Watukebo, Kecamatan Rogojampi Kabupaten
Banyuwangi dengan nama perusahaan Istana Cipta Sembada, dengan bekerjasama
dengan PT Mahayasa yaitu dengan menyewa tempat untuk unit pengelolahan.
Pada tangal 1 agustus 2001, perusahaan memindah kegiatan produksinya ke Desa
Laban Asem, Kecamatan Kabat Kabupaten Banyuwangi. Dengan menempati
bangunan pabrik milik sendiri diatas lahan seluas 23.750,05 m2.
Pembangunan pabrik dilakukan setelah ditebitkan SK Bupati Banyuwangi
nomor : 94/MB/Tahun 2000 tanggal 15 mei 2000, sejak memindahkan kegiatan
produksinya di laban asem, perusahaan namanya menjadi istana cipta sembada.
Surat kelayakan pengolahan (SKP) terbaru diperoleh PT Istana Cipta Sembada
pada tahun 2007 dengan No. SKP 216/PP/SKP/PB/IV/8/07. Produk yang
dihasilkan PT pleeled tail on (PTO), semi individual quick frozen (IQF),
peeledand devained (PND) natural. Rata – rata kapasitas produk PT. Istana Cipta
Sembada adalah 15 ton per hari.
TEKNOLOGI Dalam pembekuan udah di PT. Istana Cipta Sembada (ICS) mesin yang
digunakan dalam pembekuan yaitu Individual Quick Frezer (IQF). IQF adalah
suatu alat pembekuan udang dengan menggunakan ban berjalan (konfeyor) yang
diberi semburan udara dingin. Alat tersebut dapat membekukan udang haya dalam
waktu 9 menit dengan suhu -350C sampai dengan -400C. Suhu pada mesin
hardening mencapai -350C. Ukuran mesin ini adalah 14,5m x 3,2m x 5,2m dan
memiliki daya kompresor sebesar 110 KW dan terdapat 9 blower yang masing-
masing memiliki daya 1,5 KW mesin IQF tersebut berkapasitas 500 ton/jam.
Media pendingin (refrigerant) yang digunakan untuk alat ini adalah amoniak.
Keuntungan menggunakan amoniak adalah jika terjadi kebocoran dapat diketahui
dengan mudah yaitu dengan memberi belerang (sulfur) di tempat adanya
kebocoran, dan asap akan keluar apabila terdapat kebocoran.
BAB II
PEMBAHASAN
PT. ICS memiliki tata letak dan lay out pabrik yang sangat sesuai dengan
kebutuhan proses produksi. Diantara bagian ruang produksi dan ruang penerimaan
dipisahkan tembok. hal tersebut bertujuan untuk mengurangi kontaminasi silang
antara bahan baku yang baru datng dengan bahan baku yang telah diproses. Selain
bagian tersebut, ruang produksi juga dipisahkan dengan tembok dari ruang
laboratorium, packing, ruang penghancur es, ruang proses added value, ruang
teknisi, gudang klorin, kantor produksi, cold storage, ruang limbah padat. Adapun
seluruh ruangan yang terdapat di PT. ICS sebagai berikut :
Pos satpam
Ruangan ini terdapat ditiga bagian yaitu didekat pintu masuk, dekat
koprasi dan di dekat toilet yang berada di belakang pabrik. Pos satpam berukuran
2m x 2m. Fasilitas yang terdapat dalam pos satpam yaitu telpon yang
menghubungkan ke semua ruangan untuk memudahkan komunikasi.
Toilet
Toilet terdapat di bagian belakang pabrik dengan ukuran 150 cm x 80 cm.
Setiap toilet memiliki WC dan bak air. Toilet yang disediakan oleh perusahaan
berjumlah 15 toilet. Guna memenuhi kebutuhan karyawan yang banyak.
Tempat parkir sepeda
PT. ICS melengkapi tempat parkir sepeda demi kenyamanan dan
ketertiban jalur keluar masuk kendara pabrik. Tempat parkir terdapat di depan
pintu masuk dan didekat pos satpam, agar lebih terjaga keamanannya.
Koperasi
Koperasi berada dibelakang pos satpam tengah. Ruangan tersebut
berukuran 4,5m x 2m. Koperasi menyediakan kebutuhan karyawan berupa
kebutuhan sehari-hari, makanan, dan minuman.
Pabrik es
Pabrik es merupakan tempat untuk memproduksi es balok. Ruangan ini
terdapat beberapa alat pencetak es balok. Pabrik es berukuran 5m x 2,5m.
Ruang kepala gudang
Ruangan yang berukuran 2,5m x 2,5m merupakan kantor kepala gudang
untuk menyimpan dokumen – dokumen pemesanan kemasan ataupun bahan
pembantu.
Gudang MC (master carton)
Gudang tempat penyimpanan MC berukuran 9m x 6m. MC yang datang
ditata rapi dalam gudang tersebut.
Gudang bahan pembantu
Gudang tempat penyimpanan bahan pembantu berukuran 6m x 2m. Bahan
pembantu seperti garam dan stpp yang datang dalam karung ditata rapi dalam
gudang.
Ruang pengawas limbah
PT. ICS menyediakan fasilitas untuk bagian pengawas limbah agar dapat
menjalankan tugasnya mengawasi pengolahan limbah cair setiap saat. Ruangan
tersebut bersebelahan dengan bak pengolahan limbah.
Mushollah
Fasilitas yang disediakan PT. ICS juga berupa tempat ibadah demi
menghormati kewajiban pemeluk agama islam. Mushallah terletak pada bagian
atas, sedangkan pada bagian bawah terdapat tempat para karyawan istirahat,
makan, dan memasak air untuk minum.
Kantor
Kantor merupakan tempat berjalannya kegiatan administrasi pabrik.
Ruangan manager operasional, ruang SDM, ruang bagian financial, dan ruang
meeting juga terdapat di kantor.
Ruang ganti
Ruang ganti pria dan wanita, staf serta borongan diberi tempat tersendiri.
Setiap ruang ganti diberi fasilitas berupa gantungan baju dan tempat sandal.
Ruang manager produksi
Ruang manager produksi juga berada dalam ruang pengolahan. Letak
ruangan tesebut tepat disebelah pintu masuk ruang proses. Manager produksi
dapat dengan mudah melihat keadaan serta memantau kinerja dalam ruang
pengolahan karena ruangan tersebut memiliki jendela yang terbuat dari kaca.
Laboratorium dan ruang QC
Ruang laboratorium dan ruang QC berada dalam ruang pengolahan. Agar
QC bagian pengolahan dapat dengan mudah melihat keadaan serta memantau
kinerja dalam ruang pengolahan. Sebelum dan sesudah proses pengolahan, bahan
baku akan diui di laboratorium. Letak ruangan tersebut tepat disebelah ruang
manager produksi.
Gudang klorin dan sabun cair
Gudang tempat penyimpanan klorin dan sabun cair berukuran 3m x 3m.
Klorin dan sabun cair disimpan dalam blong plastik.
Ruang penghancur es
Ruang penghancur es merupan tempat penampungan es balok yang akan
digunakan pada saat proses produksi. Pada ruang tersebut terdapat 1 mesin
penghancur es. Mesin penghancur es berfungsi untuk menghancurkan es balok
menjadi es curah berkapasitas 10 ton.
Ruang teknisi
Ruang teknisi terletak di sebelah kantor pengadaan. Ruangan tersebut
terdapat pintu langsung menuju ruang pengolahan. Hal tersebut bertujuan agar
para teknisi dapat dengan mudah melakukan perbaikan atau mengoprasikan
peralatan dalam ruang pengolahan serta ruangan yang lain.
Kantor pengadaan
Kantor ini terletak disebelah ruang teknisi. Ruangan tersebut terdapat
jendela kaca agar manager pengadaan dapat dengan mudah melihat proses
penerimaan.
Ruang produksi
Ruang produksi merupakan ruangan yang digunakan untuk proses
produksi udang beku mulai dari penerimaan bahan baku hingga penyimpanan
beku. Setiap ruang produksi memiliki fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang
kelancaran proses. Adapun bagian – bagian ruang produksi adalah :
1. Ruang penerimaan bahan baku
Ruangan ini merupakan ruangan awal dari keseluruhan ruang produksi.
Ruangan penerimaan dan ruang pengolahan disekat oleh tembok. sebelum masuk
ruang pengolahan udang di cek untuk pertama kalinya. Udang diambil sampelnya
untuk diuji antibiotik sesuai stadart AOZ di laboratorium, uji mikroorganisme,
dan dicek sizenya untuk penentuan harga udang dengan supplier.
Ruang penerimaan berukuran 7m x 4m. Ruangan penerimaan memiliki
beberapa alat yang mampu menunjang jalannya proses. Sirkulasi udara pada
ruangan tersebut cukup nyaman, terdapat pintu masuk yang dilengkapi tirai
plastik tebal yang berfungsi untuk meminimalisir masuknya serangga.
2. Ruang pengolahan
Ruang pengolahan merupakan ruang untuk menghasilkan produk, dimana
satu ruangan tersebut terdapat beberapa proses dimulai dari bahan baku hingga
produk jadi. Ruang pengolahan terletak jauh dari lingkungan luar agar tidak
terkena polusi udara. Ruangan ini memilikidinding dan laintai kedap air, tidak
licin, mudah dibersihkan, dan dilengkapi saluran pembuangan. Ruang pengolahan
lebih lebar dari ruang yang lainnya. Namun sirkulasi udaranya kurang baik.
Karena ventilasi dan kapasitas orang yang berada di dalam tidak sebanding.
Ruang pengolahan merupakan tempat berbagai macam proses antara lain potong
kepala setelah itu udang dikupas dan di hilangkan usunya kemudian dilakukan
pemisahan warna kemudian sortasi, setelah itu penyusun dan perendaman STPP
serta terdapat proses nobashi eby. Seluruh proses produksi tidak memiliki tempat
yang berbeda. Tempat untuk proses potong kepala hingga pembekuan dengan IQF
menjadi satu kesatuan. Ruang pengolahan juga dilengkapi ‘peralatan yang dapat
menunjang kelancaran proses. Peralatan tersebut adalah sebagi berikut :
A. Meja
Meja untuk pengolahan udang terbuat dari stainless steel. Meja yang
digunakan pada ruang proses terdapat tiga jenis yaitu meja sortir dan pisah warna
berukuan 200cm x 60cm x 100cm. Pada depan tersebut dilengkapi tempat untuk
keranjang udang yang telah disortir. Meja yang berukuran 200cm x 100cm x
83cm, digunakan untuk pemotongan kepala, pengupasan kulit udang, value added,
dan cek final. Meja yang berukuran 200cm x 50cm x 87cm dengan rak ditengah
untuk menyusun udang.
B. Timbangan
Timbangan nagata dengan kapasitas 3kg sebanyak 8 unit digunakan untuk
mengecek berat dan jumlah udang pada saat sortasi. Timbangan digital dengan
kapasitas 3kg sebanyak 1 unit digunakan sebagai timbangan pemeriksa oleh QC.
C. Wastafel
Wastafel yang dilengkapi dengan sabun cair digunakan untuk mencuci
tangan para karyawan sebelum melakukan pekerjaan.
D. Bak
Bak yang disediakan yaitu bak plastik yang berbentuk bulat. Bak plastik
digunakan untuk cuci tangan dan mencuci udang yang jatuh.
E. Keranjang plastik
Keranjang plastik digunakan tergantung kegunaan masing-masing.
Keranjang yang berkapasitas 40kg berukuran 58cm x 38cm x 16cm. Keranjang
tersebut berguna untuk tempat udang yang telah dipotong kepala dan dikupas
kulitnya. Selain itu, juga terdapat kerangjang yang berkapasitas 10kg yang
berukuran 30cm x 20cm x 12cm. Keranjang tersebut digunakan untuk wadah
udang yang telah disortir dan dipisahkan warnanya. Keranjang yang digunakan
untuk mengambil es curah berkapasitas 50kg dengan ukuran 60cm x 42cm x
30cm. Keranjang yang digunakan untuk memindahkan udang dari hasil timbang
final ke penyusunan berkapasitas 5kg dengan ukuran 30cm x 24cm x 9cm.
Keranjang yang digunakan untuk tempat hasil udang yang telah dijepit. Keranjang
tersebut berukuran 25cm x 12cm x 6cm.
F. Sarung tangan
Sarung tangan yang digunakan berupa sarung tangan karet warna kuning
untuk karyawan pada saat timbang dan cek size serta sarung tangan karet warna
putih tipis digunakan pada saat potong kepala, pemijatan pada saat value added,
dan kupas kulit udang.
G. Bak fiberglass
Bak fiberglass yang digunakan untuk menampung udang setelah potong
kepala sebelum dikupas berukuran 210cm x 170cm x 60cm. Bak fiber glass yang
digunakan untuk menampung udang sementara setelah dikupas berukuran 175cm
x 130cm x 79cm, bak fiber glass dengan ukuran 165cm x 105cm x 72cm, dan bak
fiber glass berukuran 95cm x 80cm x 80cm. Bak fiber glass yang digunakan untuk
perendaman sodium tripolyphosfate (STPP) berukuran 165cm x 115cm x 75cm,
berukuran 137cm x 120cm x 75cm, berukuran 121cm x 92cm x 75cm, berukuran
81cm x 65cm x 75cm. Bak fiber glass yang digunakan untuk penampungan final
berukuran 210cm x 170cm x 60cm, dan berukuran 210cm x 170cm x 50cm.
H. Blong plastik
Blong plastik berbentuk tabung dengan volume 130 liter berjumlah 15
buah memiliki fungsi sebagai tempat penampungan air pencucian tanpa klorin
maupun menggunakan klorin.
I. Pan pembeku
Pan pembeku yang digunakan untuk menyusun udang dari bahan
aluminium. Alat ini terdiri dari dua macam, yaitu inner pan berukuran 30cm x
20cm 7cm. Long pan berukuran 128cm x 32cm x 4cm berjumlah 510 unit.
J. Kereta dorong
Kereta dorong digunakan sebagai alat pengangkut udang atau es dalam
ruang proses. Ukuran dan jenisnya berbeda-beda sesuai dengan fungsinya.
K. Kuku stainless steel
Kuku palsu yang dibuat dari stainless steel digunakan untuk
mempermudah memotong kepala udang dan mengupas kulit udang.
L. Alat cukit
Alat cukit terbuat dari PVC yang keras dan tajam seperti tusuk sate
digunakan untuk mencabut usu udang.
M. Gunting, pisau, dan alat pemijat
Gunting digunakan untuk menggunting telson udang, pisau untuk mengiris
perut udang, alat pemijat digunakan untuk meluruskan udang dengan panjang
tertentu terbuat dari stainless steel. Ketiga lat tersebut digunakan pada proses
added value.
N. Alat pengaduk
Alat untuk mengaduk udang di bak fiber glass agar cepa bersih berbentuk
seperti huruf T terbuat dari bahan stainless steel.
O. Mesin pengemasan vacum (vacuum packing)
Mesin ini digunakan mengemas produk value added dengan sistem kemas
tanpa udara.
P. Mesin treck (pelepas inner)
Mesin ini menggunakan konfeyor yang dialiri air, digunakan untuk
melepas udang blok dari inner pan. Mesin ini menunjukkan ke area pengemasan.
3. Ruang pembekuan
Ruang pembekuan tepat berada disebelah ruang pengemasan. Kedua ruang
tersebut letaknya menjadi satu dan tidak diberi sekat. Letak kedua ruangan
tersebut berdasarkan alur proses pembekuan uang. Setelah udang dibekukan,
udang di glassing dan kemudian dikemas. Peralatan yang digunakan dalam
ruangan pembekuan adalah :
Individual quick frezer (IQF)
Individual Quick Frezeer (IQF) adalah suatu alat pembeku udang
dengan menggunakan ban berjalan (konfeyor) yang diberi
semburan udara dingin. Alat tersebut dapat membekukan udang
hanya dalam waktu 9 menit dengan suhu -350C sampai dengan -
400C. Suhu pada mesin hardening mencapai -350C. Ukuran mesin
ini adalah 14,5m x 3,2m x 5,2m memiliki daya kompresor sebesar
110 KW dan terdapat 9 blower yang masing-masing memiliki
daya 1,5 KW mesin IQF tersebut berkapasitas 500kg/jam. Media
pendingin (refrigerant) yang digunakan untuk alat ini adalah
amoniak tipe R717. Keuntungan menggunakan amoniak adalah
jika terjadi kebocoran dapat diketahui dengan mudah yaitu dengan
memberikan belerang (sulfur) di tempat adanya kebocoran, dan
asp akan keluar apabila terdapat kebocoran. Prinsip kerja IQF
yaitu bekerja dengan menyerap lain dengan perantara bahan
pendingin.
4. Ruang pengemasan (packing)
Setelah melalui proses produksi , selanjutnya produk dikemas di ruang
pengemasan. Ruang pengemasan terletak di sebelah ruang proses yang dibatasi
oleh tembok dan pintu. Fasilitas produksi yang dapat digunakan pada ruang
pengemasan antara lain:
Metal detector
Mesin deteksi logam adalah suatu alat yang digunakan untuk
mendeteksi adanya kandungan logam pada suatu produk.
Strapping band
Mesin strapping band berjumlah 2 unit digunakan di area packing.
Meja
Meja yang digunakan pada ruang pengemasan berukuran 200cm x
100cm x 83cm berjumlah 7 buah.
Rak MC (master carton)
Rak MC digunakan untuk menyusun MC yang belum digunakan dan
sudah diberi label size. Rak yang disediakan diruang pengemasan
berjumlah 4 buah yang berukuran 3m x 1,5m x 2m.
5. Gudang beku (cold storage)
Cold storage merupakan suatu kamar dingin dengan suhu mencapai -100C
sampai -200C yang digunakak untuk menyimpan produk yang telah dibekukan
sampai produk tersebut dipasarkan atau diekspor. Gudang beku yang dimiliki oleh
PT. ICS berjumlah 4 buah, namun yang digunakan hanya 3 buah.
Setelah udang dikemas dalam master carton, udang dimasukkan dalam
gudang beku sampai produk tersebut siap untuk di ekspor. Masing-masing gudang
beku mampu menampung sebanyak 200 ton udang beku.
Sesuai dari gambar diatas bahwa setiap proses produksi yang dimulai dari
pemotongan kepala dapat dikerjakan 11-13 orang dengan tersedia 6 meja dengan
jarak setiap meja ±2m. kemudian pada proses pencucian dilakukan oleh beberapa
orang dari perwakilan dari setiap meja yang melakukan proses pemotongan kepala
(PK) jarak pencucian dari proses PK ±2m. pada saat proses pengupasan
dibutuhkan ± 7 orang dalam setiap meja dan ada 3 meja yang ada pada proses
pegupasan kulit udang. Sedang pada pensortiran dan pemisahan warna hanya ada
5 orang dalam setiap meja dan ada 2 meja dalam pensortiran. setiap proses
memeliki jarak yang sama dari proses yang lain ±2m. namun jarak pekerja tidak
terlalu jauh dari proses produksinya karena tidak ada zat kimia dalam proses
produknya. Kecuali dalam proses pembekuan jarak antara mesin dengan operator
± 1m. dalam 1 mesin pembekuan dibutuhkan 2-3 operator.
Sedangkan dalam pengemasan setelah pendekteksian logam. Ada ±12
orang dalam proses pengemasan mulai dari yang memberikan label size,
pengepakan pada kotak kecil (kemasan kadus kecil) hingga dipak dalam kardus
yang besar. Setelah selesai pada proses pengepakan barulah kemudian dibawa
dengan troli ke gudang beku.
Tata letak kisi-kisi merupakan tata letak yang mengatur pajangan dalam
model segi empat sehingga lorongnya sejajar satu dengan yang lainnya. Tata letak
jenis ini merupakan tata letak formal yang mengandalkan arus lalu lintas yang
melalui toko. Sebagian besar toko serba ada dan toko diskon menggunakan tata
letak kisi-kisi karena sangat cocok untuk toko –toko semacam itu. Tata letak ini
memanfaatkan ruang jual yang ada secara efisien, menciptakan lingkungan yang
rapi dan terorganisasi, dan memudahkan dalam pembelian karena lokasi barang
(Zimmerer, 2009).
Desain tata letak pabrik melibatkan penentuan besarnya ruang kerja (floor
space) yang dibutuhkan untuk meletakkan tiap-tiap komponen produksi para
pekerja, peralatan, serta bahan mentah dan inventaris. Serta menata dan mengatur
berbagai aktivitas produksi guna menjamin terciptanya kelancaran, keamanan, dan
efisiensi operasional (Wright, 2002).
Tata letak produk adalah untuk produksi volume besar baik melalui sistem
pengolahan standar di mana kegiatan berulang yang sedian pada baris. Jalur
perakitan secara ergonomis diatur dengan mesin dan stasiun kerja sesuai dengan
urutan operasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk jadi. Tata letak garis
secara efektif direncanakan untuk menjamin alur kerja halus dan efisiensi tenaga
kerja yang tinggi (Pang, 2004).
BAB IIIPENUTUP
KESIMPLAN
Sesuai dengan layout yang telah didapatkan bahwa keadaan proses
produksi sangat tidak nyaman karena kurangnya ventilasi dala ruang produksi
menyebabkan pekerja merasa gerah. Biaya yang dibutuhkan dalam proses
produksi yang terlalu tinggi karena 80% proses produksi masih menggunakan
tenaga manusia. Layout produksi pada PT. ICS ini kurang baik karena tempat
limbah padat dari udang yang berupa kepala udang n kulit serta usus udang
bertempat didalam ruang produksi sehingga tidak efektif.
SARAN
Sebaiknya ventilasi lebih ditambah lagi demi kenyaman pekerja, dan
gunakan konfeyor untuk memudahkan perpindahan proses produksi untuk
selanjutnya. Yang lebih penting yaitu tempatkan wadah limbah padat dari udang
diluar ruang produksi karena dapat menyebabkan kontaminasi silang.
DAFTAR PUSTAKA
Pang. P. N. T. 2004. Essentials of Manufacturing Engineering Management.
Printed in the United States Of America. USA
Wright. P. H. 2002. Pengantar Engeenering. Erlangga. Jakarta
Zimmerer, T. W dan Scarborough, N. M. 2009. Kewirausahaan dan
Manajemen Usaha Kecil Edisi Kelima. Salemba Empat. Jakarta