PANDUAN PENGELOLAAN KEUANGAN - readsi.id · IV. PENGELOLAAN KEUANGAN DI DAERAH ..... 17 A. Hubungan...
Transcript of PANDUAN PENGELOLAAN KEUANGAN - readsi.id · IV. PENGELOLAAN KEUANGAN DI DAERAH ..... 17 A. Hubungan...
KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2019
PANDUAN PENGELOLAAN KEUANGAN PROGRAM
RURAL EMPOWERMENT AND AGRICULTURAL
DEVELOPMENT SCALING-UP INITIATIVE
(READSI)
i Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan YME, atas tersusunnya Panduan Pengelolaan Keuangan Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling up Initiative (READSI). Pedoman Keuangan ini bertujuan untuk memberikan panduan kepada Pengelola Program di Pusat (National Program Management Office/NPMO), Provinsi (Provincial Program Support Unit/PPSU), dan Kabupaten (District Program Management Office/DPMO) khususnya dalam hal keuangan READSI agar terwujud sistem manajemen kauangan program READSI yang efektif, efisien dan akuntabel.
Pedoman ini terdiri dari atas 5 bab, yaitu Bab I. Pendahuluan; Bab II. Manajemen Keuangan; Bab III: Pengelolaan Keuangan di Pusat; Bab IV. Pengelolaan Keuangan di Daerah; Bab V. Pajak; Bab VI: Pelaporan; dan Bab VII Penutup.
Pedoman pelaksanaan ini mungkin masih terdapat kekurangan dalam cara penyajian dan sistematika penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan ke depan.
Semoga dengan adanya panduan ini, pelaksanaan READ-SI dapat berjalan secara efektif dan efisien. Akhirnya,
kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi aktif dalam penyusunan pedoman ini.
Jakarta, Desember 2018
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian
Dr. Ir. Momon Rusmono, MP
ii Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................... i
Daftar Isi .............................................................................. ii
Daftar Tabel ...........................................................................
Daftar Gambar ......................................................................
I. PENDAHULUAN ...................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................... 1 B. Tujuan .................................................................. 2 C. Sasaran ................................................................. 2 D. Ruang Lingkup ................................................... 3
II. MANAJEMEN KEUANGAN ................................... 5
A. Mekanisme Penyaluran dan Penarikan Dana .. 5 B. Pembukuan Bendahara Pengeluaran ................. 6 C. Laporan Pertanggung Jawaban Keuangan ........ 6 D. Laporan Keuangan ............................................. 7
III. PENGELOLAAN KEUANGAN DI PUSAT ............ 9
A. Ketentuan Umum ................................................ 9 B. Tugas dan Wewenang Pejabat Pengelola
Keuangan yang Berwenang Dalam Pencairan Dana ..................................................................... 9
C. Penganggaran Kegiatan di Pusat ....................... 12 D. Pengaturan Pencairan Dana DIPA APBN ......... 14
IV. PENGELOLAAN KEUANGAN DI DAERAH ....... 17
A. Hubungan Antar Lembaga dalam Hibah Daerah .................................................................. 17
B. Penetapan Pejabat yang Bertanggung Jawab Dalam Pengelolaan Keuangan ........................... 19
C. Tugas dan Wewenang Pejabat Pengelola Keuangan yang Berwenang dalam Penyaluran Dana ..................................................................... 20
D. Penganggaran ...................................................... 23
E. Penyaluran Dana dari Pusat Ke Daerah ............ 27
iii Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
V. PAJAK ......................................................................... 37
A. Dasar Hukum ...................................................... 37 B. Aspek Perpajakan ............................................... 38 C. Tata Cara Perhitungan ....................................... 38
VI. PELAPORAN ............................................................. 41
A. Laporan Interim Financial Repotr (IFR) .............. 41 B. Laporan Financial Statement (FS) ........................ 42 C. Laporan Triwulan ............................................... 43
VII. PENUTUP .................................................................. 45
LAMPIRAN
iv Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Penyusunan dan Pengesahan DIPA –HPD dan DPA - OPD ............................................................... 25
2. Mekanisme Penyaluran Hibah kepada Pemerintah Daerah ............................................................................... 28
3. Lampiran Surat Permintaan Penyaluran Hibah ........ 30
4. Mekanisme Penyaluran Hibah kepada Pemerintah Daerah (Lanjutan) ........................................................... 35
5. Cara Penulisan Nilai Kontrak dalam Format Baku adalah Sebagai Berikut ................................................... 39
v Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Ringkasan dan tata laksana penarikan dana Rekening Khusus untuk Pembayaran Langsung (LS) dan Pembayaran Penggantian Uang Persediaan (GU). ......... 47
2. Rencana Komprehensif Pengunaan Hibah READSI ...... 48
3. Rencana Tahunan Pengunaan Hibah READSI ................ 49
4. Format Surat Permohonan Verifikasi ................................ 50
5. Format Surat Permintaan Penyaluran Hibah (SPPH) ke DJPK ................................................................................... 51
6. Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) ................................................................................... 53
7. Format Surat Pertimbangan Penyaluran .......................... 55
8. Format Berita Acara Pembayaran (BAP) antara BUD dengan DJPK .......................................................................... 57
9. Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja ....... 58
10. Format Perincian Penggunaan SP2D GU Gabungan ..... 60
11. Format Laporan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan ......... 62
12. Format Cek List Verifikasi ................................................... 64
13. Format Bukti Penerimaan Hibah/Kuitansi ...................... 65
14. Contoh Stempel ..................................................................... 67
15. Contoh Perhitungan PPN dalam PP No. 42 Tahun 1995 68
16. Format Laporan Interim Financial Report (IFR) ............. 69
17. Format Laporan Financial Statement (FS) ........................ 92
18. Format Laporan Pelaksanaan Kegiatan Triwulan .......... 96
1 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Perjanjian Pinjaman (Financing Agreement/FA)
Nomer 2000001960 antara Pemerintah Indonesia cq.
Kementerian Keuangan dengan International Fund for
Agricultural Development (IFAD) yang ditandatangani pada
tanggal 8 Januari 2018, Badan Penyuluhan dan
Pengembangan SDM Pertanian cq. Pusat Pelatihan
Pertanian telah ditetapkan sebagai Pelaksana Utama
(Executing Agency/EA) Program Rural Empowerment and
Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI).
Program READSI merupakan pengembangan (scale-up)
Program Rural Empowerment and Agricultural Development
(READ) yang telah dilaksanakan selama 6 tahun (2008-
2014) di 5 Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah dan
Program Replikasi READ yang telah dilaksanakan selama
3 tahun (2015-2017) di 4 Kabupaten Perbatasan di Provinsi
Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Program READ dinilai sebagai program yang berhasil oleh
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
dan IFAD dalam menurunkan tingkat kemiskinan petani.
Dalam implementasi kegiatan khususnya terkait dengan
penyaluran dana ke daerah, Program READSI
menggunakan mekanisme keuangan On Granting
(Penerusan Hibah). Melalui mekanisme tersebut, sebagian
jumlah pinjaman pemerintah pusat akan diterushibahkan
kepada pemerintah daerah pelaksana program READSI di
6 Provinsi dan 18 Kabupaten. Pelaksanaan mekanisme
keuangan on granting mengacu pada Peraturan Menteri
Keuangan No. 224/PMK.7/2017 yang megatur tentang
Pengelolaan Hibah dari Pemerintah Pusat kepada
Pemerintah Daerah.
2 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Sebagai dasar perencanaan anggaran dan kegiatan di
daerah dengan mekanisme on granting, pada tanggal 12
Desember 2018, Kementerian Keuangan cq. Direktur
Pembiayaan Transfer Non Dana Perimbangan (PTNDP)
dan Kepala Daerah Penerima program READSI telah
melaksanakan penandatanganan Perjanjian Hibah Daerah
(PHD). Pelaksanaan kegiatan READSI di daerah
mensyaratkan pembiayaan pendahuluan (pre financing)
- menggunakan dana APBD terlebih dahulu - selanjutnya
akan dilakukan penggantian dana (reimbursement) oleh
Pemerintah Pusat sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan yang telah ditetapkan.
Guna kelancaran proses reimbursement tersebut maka
diperlukan panduan yang menjadi acuan bagi pelaksana
Program READSI baik di Pusat maupun Daerah.
Sehubungan dengan hal tersebut maka disusunlah
Panduan Pengelolaan Keuangan READSI.
B. Tujuan
Maksud dari penyusunan Panduan Pelaksanaan Program
READSI adalah untuk memberikan acuan pelaksanaan
kegiatan bagi para pelaksana Program READ-SI di pusat,
provinsi, dan kabupaten dalam hal manajemen
pengelolaan keuangan Program READSI.
C. Sasaran
Sasaran Pedoman Pelaksanaan kegiatan ini adalah
pelaksana Program READSI di pusat, provinsi dan
kabupaten.
3 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
D. Ruang lingkup
Ruang lingkup Pedoman Pelaksanaan Program READSI
mencakup:
1. Manajemen Keuangan;
2. Pengelolaan Keuangan di Pusat;
3. Pengelolaan Keuangan di Daerah;
4. Pajak; dan
5. Pelaporan.
4 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
5 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
BAB II
MANAJEMEN KEUANGAN
Di dalam pedoman pelaksanaan manajemen keuangan
READSI diatur dan dibahas tentang:
A. Mekanisme penyaluran dan penarikan dana;
B. Pembukuan bendahara pengeluaran;
C. Laporan pertanggung jawaban keuangan;
D. Laporan keuangan.
A. Mekanisme Penyaluran dan Penarikan Dana
Mekanisme penyaluran pembiayaan READSI
dilaksanakan melalui (1) Pemerintah kepada Pemerintah
Daerah berdasarkan Perjanjian Hibah Daerah (PHD) yang
penganggarannya dituangkan dalam dokumen DPA, (2)
Pemerintah yang penganggarannya dituangkan dalam
Dokumen DIPA.
Mekanisme penyaluran dana dari pemerintah kepada
Pemerintah Daerah dilaksanakan melalui mekanisme
penerusan pinjaman sebagai hibah kepada pemerintah
daerah seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan No. 224/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan
Hibah dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah.
Dalam pelaksanaan penyaluran hibah Kementerian
Pertanian mempunyai tugas melaksanakan monitoring,
evaluasi, verfikasi serta melakukan pembinaan teknis dan
manajerial kepada Pemerintah Daerah penerima hibah.
Mekanisme penyaluran dana yang pelaksana kegiatannya
dilaksanakan oleh Pemerintah, mekanisme penyaluran
dananya melalui Kementerian Pertanian yang dituangkan
dalam Daftar Isian Pengunaan Anggaran (DIPA) dan
6 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
untuk proses pembayarannya diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata
Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Negara.
B. Pembukuan Bendahara Pengeluaran
Bendahara pengeluaran di masing-masing OPD wajib
menyelenggarakan pembukuan dengan tujuan untuk
memudahkan proses monitoring di dalam pengelolaan
administrasi keuangan serta memudahkan proses
pemeriksaan yang akan dilakukan oleh Auditor.
Penyelenggaraan pembukuan yang wajib dilaksanakan
oleh OPD penerima program READSI minimal
menyelenggarakan Buku Kas Umum (BKU).
C. Laporan Pertanggung Jawaban Keuangan
Selaku pemberi pinjaman dana READSI, IFAD
mewajibkan kepada OPD untuk membuat laporan
pertanggung jawaban keuangan secara periodik kepada
IFAD setiap Triwulan dan Tahunan. Mekanisme dan
format pelaporan tersebut diatur dalam bentuk Interim
Financial Report (IFR). Laporan tersebut merupakan
kewajiban rutin yang harus dilaporkan oleh seluruh
penerima program READSI kepada IFAD melalui
Kementerian Pertanian. Selanjutnya NPMO akan
membuat laporan konsolidasi IFR setiap triwulan untuk
keperluan IFAD, Bappenas dan Kementerian Keuangan.
Laporan tersebut digunakan sebagai bahan Penarikan
Dana Pinjaman/“Withdrawal Application (WA)” yang
merupakan pertanggungjawaban penggunaan dana
kepada Kementerian Keuangan dan IFAD serta untuk
kepentingan pengisian kembali (Replenishment) dana pada
Rekening Khusus (Reksus) READSI di Bank Indonesia
maupun penggantian dana (Reimbursement) atas dana
Bendahara Umum Negara (BUN).
7 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
D. Laporan Keuangan
Seluruh penerima dana READSI wajib membuat laporan
triwulan dan disetiap akhir tahun anggaran wajib
membuat laporan tahunan (financial statement).
Mekanisme pelaporan keuangan diatur mulai dari tingkat
kabupaten, provinsi dan dikonsolidasi oleh Pusat secara
nasional untuk disampaikan kepada Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK).
8 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
9 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
BAB III
PENGELOLAAN KEUANGAN DI PUSAT
A. Ketentuan Umum
Pengelolaan keuangan untuk kegiatan READSI yang
dilaksanakan instansi pusat pada dasarnya seperti halnya
mekanisme APBN reguler yang berlaku dalam
penganggaran, pelaksanaan, pencairan, dan
pertanggungjawaban atas kegiatan.
Penetapan pejabat yang bertanggung jawab dalam
pengelolaan keuangan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara, Menteri/Pimpinan
Lembaga adalah Pengguna Anggaran (PA) bagi
kementerian/lembaga yang dipimpinnya.
Menteri/Pimpinan Lembaga memiliki kewenangan
menetapkan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Penerbit SPM, dan
Bendahara Pengeluaran.
B. Tugas dan Wewenang Pejabat Pengelola
Keuangan yang Berwenang Dalam Pencairan
Dana
1. Dalam rangka pelaksanaan anggaran belanja
sebagaimana tersebut dalam dokumen pelaksanaan
anggaran, sesuai UU Nomor 1 Tahun 2004 Tentang
Perbendaharaan Negara Pasal 18, PA/KPA
mempunyai wewenang:
a. Menguji kebenaran material surat-surat bukti
mengenai hak pihak penagih;
10 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
b. Meneliti kebenaran dokumen yang menjadi
persyaratan/kelengkapan sehubungan dengan
ikatan/perjanjian pengadaan barang/jasa;
c. Meneliti tersedianya dana yang bersangkutan;
d. Membebankan pengeluaran sesuai dengan mata
anggaran pengeluaran yang bersangkutan; dan
e. Memerintahkan pembayaran atas beban APBN.
2. Dalam rangka pelaksanaan pembayaran atas tagihan
yang menjadi beban APBN, sesuai UU Nomor 1 Tahun
2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 19,
BUN/Kuasa BUN berkewajiban untuk :
a. Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh PA/KPA;
b. Menguji kebenaran perhitungan tagihan atas
beban APBN yang tercantum dalam perintah
pembayaran;
c. Menguji ketersediaan dana yang bersangkutan;
d. Memerintahkan pencairan dana sebagai dasar
pengeluaran negara; dan
e. Menolak pencairan dana, apabila perintah
pembayaran yang diterbitkan oleh PA/KPA tidak
memenuhi persyaratan yang ditetapkan
3. Dalam rangka melaksanakan pembayaran dari uang
persediaan, sesuai UU Nomor 1 Tahun 2004 Tentang
Perbendaharaan Negara Pasal 21, Bendahara
Pengeluaran mempunyai kewajiban:
a. Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh PA/KPA;
b. Menguji kebenaran perhitungan tagihan yang
tercantum dalam perintah pembayaran;
c. Menguji ketersediaan dana yang bersangkutan;
11 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
d. Menolak perintah bayar dari PA/KPA apabila
persyaratan tidak dipenuhi;
e. Bertanggung jawab secara pribadi atas
pembayaran yang dilaksanakannya.
4. Berdasarkan Perpres Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, PPK memiliki
tugas pokok dan kewenangan sebagai berikut:
a. Menyusun Perencanaan Pengadaan;
b. Menetapkan spesifikasi teknis/Kerangka Acuan
Kerja (KAK);
c. Menetapkan rancangan kontrak;
d. Menetapkan HPS;
e. Menetapkan besaran uang muka yang akan
dibayarkan kepada Penyedia;
f. Mengusulkan perubahan jadwal kegiatan;
g. Menetapkan tim pendukung;
h. Menetapkan tim atau tenaga ahli;
i. Melaksanakan e-purchasing untuk nilai paling
sedikit di atas Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah);
j. Menetapkan Surat Penunjukkan Penyedia
Barang/Jasa;
k. Mengendalikan kontrak;
l. Melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian
kegiatan kepada PA/KPA;
m. Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan
kegiatan kepada PA/KPA dengan berita acara
penyerahan;
n. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh
dokumen pelaksanaan kegiatan; dan
o. Menilai kinerja penyedia.
12 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Wewenang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
a. Melakukan tindakan yang mengakibatkan
pengeluaran anggaran belanja;
b. Mengadakan dan menetapkan perjanjian perjanjian
dengan pihak lain dalam batas anggaran belanja
yang telah ditetapkan.
5. Pejabat Penanda Tangan SPM, berdasarkan PMK
Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara
Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara, melaksanakan
kewenangan KPA untuk melakukan pengujian atas
tagihan dan menerbitkan SPM, dengan tugas dan
wewenang sebagai berikut:
a. Menguji kebenaran SPP beserta dokumen
pendukung;
b. Menolak dan mengembalikan SPP, apabila SPP
tidak memenuhi persyaratan untuk dibayarkan;
c. Membebankan tagihan pada mata anggaran yang
telah disediakan;
d. Menerbitkan SPM;
e. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh
dokumen hak tagih;
f. Melaporkan pelaksanaan pengujian dan perintah
pembayaran kepada KPA; dan
g. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang
berkaitan dengan pelaksanaan pengujian dan
perintah pembayaran.
C. Penganggaran Kegiatan di Pusat
Penganggaran READSI untuk kegiatan yang dilaksanakan
pusat mengikuti prosedur penganggaran yang reguler
berlaku. Prosedur tersebut diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan
13 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga
(RKA K/L) dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
142/PMK.02/2018 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 94/PMK.02/2017 tentang
Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan
Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran.
Menteri/Pimpinan Lembaga akan menyusun RKA K/L
sebagai dasar penyusunan RUU APBN. Setelah UU APBN
disahkan, Presiden akan menetapkan alokasi anggaran
kementerian/lembaga dan alokasi anggaran Bendahara
Umum Negara. Selanjutnya Menteri/Pimpinan Lembaga
akan menyusun dokumen pelaksanaan anggaran (DIPA)
berdasarkan Keputusan Presiden tersebut, untuk
selanjutnya DIPA disahkan oleh Menteri Keuangan.
Penarikan/Pencairan Dana DIPA yang Bersumber dari
APBN dan PHLN
Secara umum, tata cara penarikan dana pinjaman READSI
dilaksanakan mengikuti Peraturan Menteri Keuangan
(PMK) Nomor 84/PMK.05/2015 tentang Tata Cara
Penarikan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri.
Adapun prinsip penarikan pinjaman dan/atau hibah luar
negeri, yaitu (i) Penarikan Pinjaman dan/atau Hibah Luar
Negeri (PHLN) dilaksanakan sesuai mekanisme APBN,
(ii) Realisasi penarikan jumlah atau bagian dari jumlah
PHLN dilakukan sesuai dengan alokasi anggaran yang
ditetapkan dalam DIPA, dan (iii) Dalam hal penarikan
jumlah atau bagian dari jumlah PHLN melebihi alokasi
anggaran dalam DIPA, maka PA/KPA mengajukan
usulan revisi DIPA sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Pengelolaan Program READSI
menggunakan tatacara penarikan PHLN melalui
Rekening Khusus (Reksus), yaitu melakukan pembukaan
rekening khusus pada Bank Indonesia oleh Direktur
Jenderal Perbendaharaan.
14 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
D. Pengaturan Pencairan Dana DIPA APBN
Pengaturan Penarikan/Pencairan Dana yang bersumber
dari APBN diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 190/PMK.05/2012 tentang tata Cara Pembayaran
dalam rangka Pelaksanaan APBN.
Pengaturan pecairan dana dalam rangka pembayaran
sebagaimana dimaksud di dalam peraturan tersebut di
atas diatur sebagai berikut:
1. Pembayaran Langsung kepada Pihak Ketiga (Rekanan
Penyedia Barang/Jasa).
Pembayaran langsung adalah pembayaran yang
dilakukan oleh KPPN kepada yang berhak
berdasarkan SPM–LS yang diterbitkan oleh KPA
sesuai dengan bukti pengeluaran yang sah.
Pembayaran secara langsung kepada yang berhak
pada umumnya didahului dengan tahapan proses
sebagai berikut:
a. Pembuatan perikatan dengan pihak
ketiga/rekanan
PPK melaksanakan rencana kerja yang telah
ditetapkan di dalam DIPA dengan melakukan
proses Pengadaan Barang/Jasa sampai dengan
ditandatanganinya kontrak Pengadaan
Barang/Jasa dengan pihak ketiga.
Untuk mengetahui tingkat penyelesaian kontrak
Pengadaan Barang/Jasa oleh pihak ketiga harus
dilakukan pemeriksaan Panitia Pemeriksa Barang
yang di tunjuk oleh PPK. Hasil pemeriksaan
tersebut dituangkan dalam Berita Acara Hasil
Pemeriksaan Barang/Pekerjaan yang dilengkapi
dengan Pernyataan kesaksian atas prestasi kerja
yang telah diselesaikan.
15 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
b. Pembuatan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Atas dasar Berita Acara hasil Pemeriksaan
Penyelesaian Pekerjaan, pejabat yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan
menyampaikan SPP kepada Pejabat
Penguji/Penerbit Surat Perintah Membayar
(SPM).
c. Pembuatan Surat Perintah Membayar (SPM)
Langsung (LS)
Apabila SPP dan dokumen lampirannya
dinyatakan memenuhi syarat oleh pejabat yang
berwenang menguji/menerbitkan SPM LS
menyampaikannya kepada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) yang ditunjuk.
d. Pembayaran oleh KPPN
KPPN setelah menerima SPM LS dari KPA
melakukan pengujian substansi dan pengujian
formal atas SPM-LS beserta lampirannya. Apabila
SPM-LS tersebut dinyatakan memenuhi syarat
maka KPPN menerbitkan Surat Perintah
Pencairan Dana Langsung (SP2D-LS) kepada
Bank Operasional terkait untuk
memindahbukukan dari rekening KPPN ke
Rekening Rekanan/Rekening Bendahara. SPM-LS
yang tidak memenuhi syarat dikembalikan
kepada Pembuat SPM.
2. Pembayaran melalui Uang Persediaan (UP)
Uang Persediaan (UP) merupakan uang muka kerja
dengan jumlah tertentu yang bersifat daur ulang
(revolving) diberikan kepada Bendahara Pengeluaran
hanya untuk membiayai kegiatan operasional kantor
sehari-hari yang tidak dapat dilakukan melalui
pembayaran langsung.
16 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
a. Tata Laksana Penarikan/Pencairan Dana DIPA
APBN yang bersumber dari Pinjaman
Dalam pembiayaan operasional kegiatan,
Program READSI menggunakan mekanisme
Rekening Khusus (Reksus/RK). Prosedur
pembiayaan melalui RK dapat dilakukan melalui
3 cara yaitu:
1) Pembayaran Langsung (LS)
Tata cara pencairan dana RK melalui
pembayaran langsung sama dengan tata cara
pencairan dana pada Rupiah Murni.
Penarikan dana Rupiah murni SPM-nya
diajukan kepada KPPN setempat, sedangkan
apabila pencairan dana dalam mata uang
asing SPM-nya diajukan ke KPPN VI
(Khusus) di Jakarta.
2) Pembayaran Tunai dari Uang Persediaan
yang Ada di Kas Bendahara Pengeluaran
Tata caranya sama dengan tata cara pada
pembayaran Rupiah Murni.
Ringkasan dan tata laksana penarikan dana
Rekening Khusus untuk Pembayaran Langsung
(LS) dan Pembayaran Penggantian Uang
Persediaan (GU) dapat dilihat pada Lampiran 1.
17 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
BAB IV
PENGELOLAAN KEUANGAN DI DAERAH
A. Hubungan Antar Lembaga dalam Hibah
Daerah
Pengelolaan keuangan READSI untuk dana yang diterushibahkan kepada daerah mengikuti mekanisme keuangan daerah yang berlaku dengan standar biaya pusat. Kementerian atau instansi yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan hibah, masing-masing memiliki tugas dan fungsi yang digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1 Trilogi Fungsi Kelembagaan Dalam Hibah
Daerah
berdasarkan struktur hubungan di atas, tugas dan tanggung jawab masing-masing Kementerian/Instansi terkait dijelasakan sebagai berikut:
1. Kementerian Keuangan
Sebagai Kuasa Pengguna Anggaran Belanja Hibah, Kementerian Keuangan mempunyai kewenangan sebagai berikut:
a. Menetapkan persetujuan atau penolakan atas daerah penerima hibah yang diusulkan;
b. Melakukan pemantauan atas kinerja pelaksanaan
Kementerian Keuangan
(PA/KPA)
Kementerian Pertanian
(Excecuting Agency)
Pemda (Pengguna Dana/
Implementing Agency
Verifikasi & Monev
Pendanaan & Monev Koordinasi
18 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
dan penggunaan hibah dalam rangka pencapaian target dan sasaran yang ditetapkan dalam Perjanjian Hibah Daerah;
c. Melakukan penatausahaan penyaluran hibah
kepada Pemerintah Daerah; dan
d. Menghentikan sementara pemberian hibah atas rekomendasi Executing Agency.
2. Kementerian Pertanian
Tugas dan tanggung jawab Kementerian Pertanian sebagai pengelola kegiatan (Executing Agency) adalah:
a. Melakukan pemantauan atas kinerja pelaksanaan dan penggunaan hibah dalam rangka pencapaian target dan sasaran yang ditetapkan dalam Perjanjian Hibah Daerah;
b. Memverifikasi usulan pencairan hibah dari Pemda, dan melakukan verifikasi terhadap kelengkapan atas usulan pembayaran kembali (penggantian dana) dari masing-masing daerah sebelum diteruskan ke Kementerian Keuangan;
c. Melakukan koordinasi mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan hingga tahap akhir kegiatan dengan pengelola program di Provinsi dan Kabupaten;
d. Melakukan koordinasi dengan Kementerian terkait (Kementerian Keuangan, Bappenas) dan stake holder lainnya;
e. Melakukan bimbingan teknis kepada daerah mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan hingga tahap akhir kegiatan;
f. Mengevaluasi dan menyetujui rencana kegiatan masing-masing daerah;
g. Mengevaluasi dan menyetujui laporan kegiatan dan keuangan; dan
h. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.
19 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
3. Pemerintah Daerah
Tugas dan tanggung jawab Pemerintah daerah sebagai pelaksana kegiatan (Implementing Agency):
a. Mengalokasikan kegiatan yang didanai dari dana hibah di dalam APBD;
b. Melaksanakan dan mendanai kegiatan berdasarkan DPA yang sudah disetujui;
c. Menyusun Rencana Komprehensif Rencana Tahunan untuk penggunaan Dana Hibah dan Dana Pendamping lainnya;
d. Menyampaikan laporan-laporan yang dipersyaratkan terkait pelaksanaan kegiatan;
e. Menyampaikan Surat Permintaan Penyaluran Hibah yang dilampiri dengan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) dan dokumen terkait kepada KPAHibah (Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan/DJPK) melalui Kementerian Pertanian dalam hal penggantian dana daerah (Reimbursement).
B. Penetapan Pejabat yang Bertanggung Jawab
Dalam Pengelolaan Keuangan
1. Kementerian Keuangan
a. Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN) adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi bendahara umum negara;
b. Menteri Keuangan dalam pelaksanaan pemberian hibah kepada Pemerintah Daerah menetapkan Kuasa Pengguna Anggaran Hibah (KPA Hibah); dan
c. KPA Hibah dalam melaksanakan tugasnya menetapkan PPK, Pejabat Penerbit SPP, Pejabat Penguji SPP dan Pejabat Penandatangan SPM.
20 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
2. Pemerintah Daerah
a. Kepala Daerah selaku kepala pemerintah daerah adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah;
b. Kekuasaan pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan oleh Kepala OPD selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) selaku Pejabat Pengguna Anggaran (PA);
c. PPKD menunjuk kuasa BUD dan Bendahara Pengeluaran untuk ditetapkan oleh Kepala Daerah;
d. Kepala OPD selaku PA dapat mengusulkan adanya KPA kepada Kepala Daerah untuk dapat ditetapkan; dan
e. PA/KPA dalam melaksanakan program dan kegiatan menunjuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan/atau Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan pejabat penatausahaan keuangan OPD (PPTK- OPD).
C. Tugas dan Wewenang Pejabat Pengelola
Keuangan yang Berwenang dalam
Penyaluran Dana
1. Dalam rangka pelaksanaan anggaran belanja sebagaimana tersebut dalam dokumen pelaksanaan anggaran, sesuai UU Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara Pasal 18, PA/KPA mempunyai wewenang:
a. Menguji kebenaran material surat-surat bukti mengenai hak pihak penagih;
b. Meneliti kebenaran dokumen yang menjadi persyaratan/kelengkapan sehubungan dengan ikatan/perjanjian pengadaan barang/jasa;
c. Meneliti tersedianya dana yang bersangkutan;
d. Membebankan pengeluaran sesuai dengan mata anggaran pengeluaran yang bersangkutan; dan
21 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
e. Memerintahkan pembayaran atas beban APBN/APBD.
2. Dalam rangka pelaksanaan pembayaran atas tagihan yang menjadi beban APBN, sesuai UU Nomor 1
Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 19, BUN/ Kuasa BUN berkewajiban untuk:
a. Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh PA/KPA;
b. Menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APBN yang tercantum dalam perintah pembayaran;
c. Menguji ketersediaan dana yang bersangkutan;
d. Memerintahkan pencairan dana sebagai dasar pengeluaran negara; dan
e. Menolak pencairan dana, apabila perintah pembayaran yang diterbitkan oleh PA/KPA tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan
3. Dalam rangka pelaksanaan pembayaran atas tagihan yang menjadi beban APBD, sesuai UU Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara Pasal 20, BUD berkewajiban untuk:
a. Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh PA;
b. Menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APBD yang tercantum dalam perintah pembayaran;
c. Menguji ketersediaan dana yang bersangkutan;
d. Memerintahkan pencairan dana sebagai dasar pengeluaran daerah; dan
e. Menolak pencairan dana, apabila perintah pembayaran yang diterbitkan oleh PA tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan
4. Dalam rangka melaksanakan pembayaran dari uang persediaan, sesuai UU Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara Pasal 21, Bendahara Pengeluaran mempunyai kewajiban:
22 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
a. Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh PA/KPA;
b. Menguji kebenaran perhitungan tagihan yang tercantum dalam perintah pembayaran;
c. Menguji ketersediaan dana yang bersangkutan;
d. Menolak perintah bayar dari PA/KPA apabila persyaratan tidak dipenuhi; dan
e. Bertanggung jawab secara pribadi atas pembayaran yang dilaksanakannya.
5. Pejabat Penanda Tanganpenerbit SPM, berdasarkan PMK Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, melaksanakan kewenangan KPA untuk melakukan pengujian atas tagihan dan menerbitkan SPM, dengan tugas dan wewenang sebagai berikut:
a. Menguji kebenaran SPP beserta dokumen pendukung;
b. Menolak dan mengembalikan SPP, apabila SPP tidak memenuhi persyaratan untuk dibayarkan;
c. Membebankan tagihan pada mata anggaran yang telah disediakan;
d. Menerbitkan SPM;
e. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen hak tagih;
f. Melaporkan pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran kepada KPA; dan
g. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran.
6. Berdasarkan PP Nomor 58 Tahun 2005 Pasal 12, PPTK mempunyai tugas mencakup:
a. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan;
b. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan; dan
23 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
c. Menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan
7. Berdasarkan PP Nomor 58 Tahun 2005 Pasal 14, PPK OPD sebagaimana mempunyai tugas:
a. Meneliti kelengkapan SPP-LS yang diajukan oleh PPTK;
b. Meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU dan SPP-TU yang diajukan oleh bendahara pengeluaran;
c. Menyiapkan SPM; dan
d. Menyiapkan laporan keuangan SKPD.
D. Penganggaran
Hibah READSI dilaksanakan berdasarkan Surat Penetapan Pemberian Hibah (SPPH) dan Perjanjian Hibah Daerah (PHD) antara Menteri Keuangan atau pejabat yang diberi kuasa dengan Gubernur/Bupati atau pejabat yang diberi kuasa pemerintah daerah penerima hibah. Hal ini sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Keuangan Nomor 224/07/2017. Dengan demikian, Perjanjian Hibah Daerah menjadi dokumen sumber penganggaran hibah di APBD.
Pemerintah Daerah menganggarkan penerimaan Hibah READSI pada Lain-lain Pendapatan dalam APBD, dan menganggarkan penggunaan Hibah sebagai belanja masing-masing OPD pelaksana READSI, dalam APBD berdasarkan Rencana Kerja Tahunan/Annual Work Plan and Budget (AWP) dan mencantumkannya dalam Daftar
Pelaksanaan Anggaran (DPA). Selain itu, pemerintah daerah juga dapat menganggarkan dana pendamping lainnya sesuai ketentuan dalam pelaksanaan kegiatan tanpa duplikasi anggaran yang sudah dialokasikan dalam hibah READSI.
Dalam hal Hibah diterima setelah APBD ditetapkan, penggunaan dana hibah dapat dilaksanakan setelah Gubernur atau Bupati melakukan perubahan atas Peraturan Gubernur atau Bupati mengenai penjabaran APBD dan memberitahukan kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Perubahan tersebut
24 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
dituangkan dalam DPPA untuk kemudian dianggarkan dalam Perubahan APBD.
Dalam hal Hibah diterima setelah Perubahan APBD ditetapkan, penggunaan dana Hibah dapat dilaksanakan
setelah Gubernur atau Bupati melakukan perubahan atas Peraturan Gubernur atau Bupati mengenai penjabaran Perubahan APBD dan memberitahukan kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Perubahan tersebut dituangkan dalam DPPA untuk kemudian dilaporkan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
Proses penganggaran digambarkan dan dijelaskan sebagaimana Tabel 1 di bawah ini.
25 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Tabel 1. Penyusunan dan Pengesahan DIPA – HIBAH dan
DPA - OPD
PROSES DOKUMEN KETERANGAN
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Kemenkeu
Kemenkeu, IFAD, Bappenas, Kementerian Pertanian
Direktorat Perimbangan Keuangan (DJPK) dan Kepala Daerah
PPSU, DPMO berkonsultasi dengan NPMO Kementerian Pertanian
PPSU,DPMO/Kepala Daerah
NPMO (Kementerian Pertanian)
KPA – HIbah (DJPK)
KPA – Hibah (DJPK)
Dirjen Anggaran, Kemenkeu
OPD; KPA – Hibah (DJPK)
BUD; Dirjen Perbendaharaan (DJPB)
OPD KPA – Hibah (DJPK)
Mulai
Menetapkan Alokasi Pinjaman yang diterushibahkan kepada Pemda
Menetapkan Persetujuan Menteri Keuangan Kepada Masing-masing Pemda
SPPH, Penandatanganan PHD
Penyusunan dan Penandatanganan Loan Agreement
Berdasarkan PHD, menyusun Rencana Komprehensif Rencana Tahunan
Mengirimkan Rencana Komprehensif Rencana dan Tahunan
Berdasarkan Rencana Tahunan, menyusun RKA-Hibah
RKA-Hibah
Menyusun RKA Hibah RKA-Hibah
DIPA-HIBAH
Mengesahkan konsep DIPA – Hibah (DJPB)
DPA-
OPD
Mengkompilasi Rencana Komprehensif dan Rencana Tahunan dan kemudian mengirimkan
dokumen tersebut kepada KPA – Hibah (DJPK)
Rencana Kompresif & Rencana Tahunan
Menyusun konsep DIPA - Hibah
Menganggarkan dalam APBD dan menyusun
draft DPA OPD
Mengesahkan konsep DPA –OPD (BUD)
Rencana Tahunan
Konsep DPA- SKPD
Menyusun DIPA Hibah*) DIPA HIBAH
Rencana Kompresif & Rencana Tahunan
Financing
Agreement
Surat Penetapan Alokasi Hibah
Surat Persetujuan Menteri Keuangan
PHD
PHD
Pelaksanaan kegiatan (pemda)
Rencana Kompresif & Rencana
Tahunan
Penyaluran hibah (DJPK)
S E L E S A I
Rencana Tahunan
Konsep DPA- HPD
DIPA-HIBAH
DPA-OPD
26 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Keterangan:
*) SP – DIPA INDUK/DIPA PETIKAN
1) Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) menerbitkan Surat Penetapan Menteri Keuangan tentang alokasi Pinjaman yang diterushibahkan kepada Pemerintah Daerah berdasarkan penilaian yang telah dilakukan;
2) Penyusunan Perjanjan Pinjaman (Financing Agreement/FA) dilakukan oleh Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko, IFAD, Bappenas, dan Kementerian Pertanian untuk kemudian dilakukan penandatanganan antara Kementerian Keuangan dengan IFAD;
3) Berdasarkan FA yang sudah ditandatangani dan penetapan APBN, selanjutnya diproses Surat Penetapan Pemberian Hibah (SPPH) dan penandatanganan PHD antara Direktur Pembiayaan dan Transfer Non Dana Perimbangan a.n. Menteri Keuangan dengan Kepala Daerah atau pejabat yang diberi kuasa;
4) Berdasarkan PHD pemerintah darah menyusun Rencana Komprehensif (Lampiran 2) dan Rencana Tahunan (Lampiran 3);
5) Setiap tahunnya Pemerintah Daerah menyusun Rencana Kerja Tahunan/Annual Work Plan and Budget (AWPB);
6) Rencana Kerja Tahunan/AWPB diteruskan ke Kementerian Pertanian (Selaku Excecuting Agency) untuk dikonsolidasi dan mendapatkan No Objection Letter (NOL) IFAD serta diusulkan sebagai hibah daerah kepada Ditjen Perimbangan Keuangan/DJPK (selaku KPA-Hibah);
7) Berdasarkan Rencana Kerja Tahunan/AWPB yang telah disampaikan, KPA-Hibah menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Hibah Kepada Daerah (RKA-Hibah) yang merupakan dasar penyusunan konsep DIPA-Hibah;
8) Konsep DIPA-Hibah yang telah disusun oleh KPA-Hibah disampaikan kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan (DJPB) untuk mendapatkan pengesahan;
9) Berdasarkan Rencana Kerja Tahunan/AWPB, Pemerintah Daerah menganggarkan hibah READSI di dalam APBD dan menerbitkan DPA untuk masing-masing OPD pelaksana kegiatan;
10) DPA OPD yang telah disahkan digunakan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan oleh pemerintah daerah dan DIPA-HPD sebagai dasar penyaluran hibah kepada Pemerintah Daerah;
11) Dalam hal terjadi revisi/perubahan kegiatan READSI yang tercantum dalam Rencana Tahunan/AWPB, OPD dapat mengusulkan perubahan atau revisi Rencana Tahunan/ AWPB dan meminta persetujuan kepada Kementerian Pertanian (selaku NPMO).
27 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
E. Penyaluran Dana dari Pusat Ke Daerah
Penyaluran dana hibah READSI merupakan penggantian atas dana APBD yang telah dikeluarkan terlebih dahulu (pre-financing) untuk membiayai kegiatan yang sudah
dilaksanakan berdasarkan DPA yang telah ditetapkan dan AWPB yang telah disetujui.
Penyaluran dana hibah READSI dilakukan secara bertahap berdasarkan capaian kinerja. Permintaan penyaluran hibah dari pusat ke daerah disampaikan ke DJPK setelah terlebih dahulu mendapatkan pertimbangan dari Kementerian Pertanian (selaku Executing Agency).
Kementerian Pertanian/NPMO dapat melaksanakan verifikasi bersama pada periode sebagai berikut:
1. Pertama Periode Januari – April (SP2D s.d tanggal 30 April), reimbursement di bulan Mei sebagai Triwulan I;
2. Kedua Periode Mei – Agustus (SP2D s.d tanggal 31 Agustus), reimbursement di bulan September sebagai
Triwulan II; 3. Ketiga Periode September – November SP2D s.d
tanggal 15 November), reimbursement di bulan November sebagai Triwulan III (kecuali pada saat closing date Loan READ-SI, pengajuan penggantian (dana pre financing) harus disampaikan paling lambat 2 (dua) bulan sebelum tanggal 30 Mei September 2023 atau pada tanggal lain yang disetujui kemudian oleh Pemerintah dan atau PPLN).
4. Periode 16 November – 31 Desember, reimbursement dilaksanakan paling cepat di bulan Februari di tahun berikutnya.
Mekanisme rekonsiliasi dilaksanakan paling cepat satu minggu setelah tanggal SP2D yang terakhir akan direimburse. Pertemuan ini akan dihadiri oleh DJPK Kementerian Keuangan, Kementerian Pertanian dan perwakilan dari masing-masing daerah lokasi program READSI.
Pemerintah Daerah akan meminta penggantian tersebut sebagaimana proses penyaluran dalam Tabel 2 di bawah ini.
28 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Ya
Tabel 2 Mekanisme Penyaluran Hibah kepada Pemerintah Daerah
PROSES DOKUMEN PENANGGUNG
JAWAB
Kepala Daerah/Pejabat yang dikuasakan ;
*apabila dikuasakan, harus menyertakan surat kuasa dari kepala daerah; OPD; BUD.
Kepala Daerah/Pejabat yang dikuasakan; OPD; BUD
NPMO (Kementerian Pertanian
NPMO (Kementerian Pertanian)
Menyiapkan dan menyampaikan Surat
Permintaan Penyaluran Hibah (SPPH) beserta Lampirannya
dan Surat Permohonan Verifikasi Dokumen Penyaluran
Hibah
Surat Permintaan Penyaluran Hibah (SPPH) beserta lampirannya dan Surat Permohonan Verifikasi Dokumen Penyaluran Hibah
Mengirimkan dokumen penyaluran Hibah tahap
berkenaan kepada NPMO (Kementerian Pertanian) untuk
diverifikasi
Surat Permohonan Verifikasi Dokumen Penyaluran Hibah dan Permintaan Penyaluran Hibah
Melakukan verifikasi dokumen penyaluran Hibah Checklist Verifikasi
Tidak
Lengkap & memenuhi
syarat?
Mulai
2
Lampiran tahap berkenaan
Ya
29 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Berdasarkan Rencana Tahunan, DIPA-Hibah dan DPA – OPD, Kepala Daerah/Pejabat yang dikuasakan bersama OPD dan BUD menyiapkan dan menyampaikan Permintaan
Penyaluran Hibah kepada Ditjen Perimbangan Keuangan,
Kementerian Keuangan melalui NPMO untuk terlebih dahulu dilakukan verifikasi atas kelengkapan dokumen permintaan dan kebenaran data yang diajukan sesuai peruntukan dan besaran dalam alokasi yang ditentukan. Surat Permintaan Penyaluran Hibah dilampirkan dengan dokumen-dokumen sebagai berikut (sesuai dengan PMK 224/07/2017):
30 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Tabel 3 Lampiran Surat Permintaan Penyaluran Hibah
Untuk keperluan Verifikasi oleh Kementerian Pertanian/NPMO
Untuk keperluan penyaluran hibah oleh DJPK
Pemerintah daerah mengajukan Surat Permohonan Verifikasi kepada Kementerian Pertanian/NPMO (Lampiran 4) disertai dokumen sebagai berikut : a. Surat Permintaan Penyaluran Hibah (SPPH) kepada
DJPK (Lampiran 5); b. Surat kuasa dari kepala daerah, dalam hal permintaan
penyaluran hibah dikuasakan kepada pejabat yang ditunjuk (surat asli dilampirkan untuk penyaluran hibah pertama, copy surat dilampirkan untuk permintaan kedua dan seterusnya). - Gubernur/Bupati/Walikota dapat menunjuk
pejabat untuk menandatangani Surat Permohonan Verifikasi, Surat Permintaan Penyaluran Hibah dan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) dengan menerbitkan Surat Kuasa bermaterai.
- Apabila terdapat pergantian pejabat, perlu dibuat surat kuasa baru.
c. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) Asli bermaterai (Lampiran 6);
Pemerintah daerah mengajukan Surat Permintaan Penyaluran Hibah (SPPH) ke DJPK, Kementerian Keuangan (Lampiran 5)
disertai dokumen sebagai berikut : a. Surat Pertimbangan Penyaluran Hibah pengantar (Hasil
verifikasi dokumen pencairan hibah) dari Kementerian Pertanian;
b. Surat kuasa dari kepala daerah, dalam hal permintaan penyaluran hibah dikuasakan kepada pejabat yang ditunjuk (surat asli dilampirkan untuk penyaluran hibah pertama, copy surat dilampirkan untuk permintaan kedua dan seterusnya).
- Gubernur/Bupati/Walikota dapat menunjuk pejabat untuk menandatangani Surat Permohonan Verifikasi, Surat Permintaan Penyaluran Hibah dan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) dengan menerbitkan Surat Kuasa bermaterai.
- Apabila terdapat pergantian pejabat, perlu dibuat surat kuasa baru.
c. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) Asli bermaterai (Lampiran 6);
31 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Untuk keperluan Verifikasi oleh Kementerian Pertanian/NPMO
Untuk keperluan penyaluran hibah oleh DJPK
d. Berita Acara Pembayaran (BAP) antara BUD dengan DJPK (Lampiran 8);
e. Copy bukti pembukaan RKUD untuk permintaan yang pertama dan/atau apabila ada perubahan nomor rekening RKUD dan dilampiri surat pemberitahuan perubahan;
f. Copy DPA-SKPD yang memuat kegiatan READSI untuk TA bersangkutan;
g. SPM dan SP2D yang dimintakan penggantian harus sama dengan kegiatan yang tercantum dalam AWPB;
h. Daftar rekapitulasi SPM dan SP2D yang dimintakan penggantian (ditandatangani oleh bendahara Satker dan diketahui BUD), dilengkapi dengan copy SPM dan SP2D;
i. Rekapitulasi pertanggungjawaban (daftar Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja) yang ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran dan disahkan oleh BUD serta dilengkapi dengan Surat Tanda Setoran (bila ada); 1) Apabila Pemda/BUD tidak menerbitkan SP2D GU-
TU Nihil maka bendahara pengeluaran harus
d. Surat pertimbangan Penyaluran (Lampiran 7) e. Berita Acara Pembayaran (BAP) antara BUD dengan
DJPK, asli bermaterai di bagian yang ditandatangani BUD (Lampiran 8)
f. Copy bukti pembukaan RKUD untuk permintaan yang pertama dan/atau apabila ada perubahan nomor rekening RKUD dan dilampiri surat pemberitahuan perubahan;
g. Daftar rekapitulasi SPM dan SP2D yang dimintakan penggantian dan telah di verifikasi oleh NPMO.
Dokumen-dokumen tersebut disusun sesuai urutannya, dengan dokumen yang disebut pada huruf (a) berada paling atas dan dokumen yang disebut pada huruf (h) berada paling bawah. DJPK melakukan verifikasi terhadap dokumen-dokumen tersebut sesuai peraturan perundang-undangan terkait hibah daerah. Jika terdapat dokumen yang tidak lengkap dan/atau tidak benar, DJPK akan memberitahukan kepada pemerintah daerah untuk dilengkapi/dilakukan perbaikan. Jika semua dokumen dinyatakan lengkap dan benar, DJPK akan memproses penyaluran dana hibah ke RKUD.
32 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Untuk keperluan Verifikasi oleh Kementerian Pertanian/NPMO
Untuk keperluan penyaluran hibah oleh DJPK
membuat - rekapitulasi pertanggungjawaban atas SP2D TU yang ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran dan disahkan oleh BUD serta dilengkapi dengan Surat Tanda Setoran (bila ada) (Lampiran 9);
2) Surat pernyataan yang menjelaskan nilai hibah yang dimintakan penggantian apabila terdapat SPM dan SP2D GU gabungan (APBD + Hibah). Surat pernyataan tersebut cukup ditandatangani oleh Kepala OPD/Bendahara Pengeluaran dan disahkan oleh BUD/kuasa BUD. Selain itu, kegiatan hibah yang tercantum di copy SP2D agar diberi highlight/stabilo (Lampiran 10);
j. Rencana Kerja Tahunan (AWPB), apabila terjadi SP2D yang akan dimintakan penggatian di Tahun Aggaran berikutnya maka OPD harus membuat AWPB Luncuran sebesar dana yang dimintakan yang ditandatangani Satker, dan diketahui oleh NPMO;
k. Laporan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan dibuat oleh masing-masing OPD ditandatangani oleh Kepala OPD yang bersangkutan (Lampiran 11);
33 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Untuk keperluan Verifikasi oleh Kementerian Pertanian/NPMO
Untuk keperluan penyaluran hibah oleh DJPK
l. Copy Berita Acara Pembayaran kepada Pihak ke III (untuk pembayaran Pemerintah Daerah kepada Pihak III berupa pekerjaan fisik dan pengadaan peralatan);
m. Copy Berita Acara Serah Terima prestasi pekerjaan atau Pekerjaan Selesai (untuk pembayaran Pemerintah Daerah kepada Pihak III berupa pekerjaan fisik dan pengadaan peralatan);
n. Copy Resume Kontrak (untuk pembayaran Pemerintah Daerah kepada Pihak III berupa pekerjaan fisik dan pengadaan peralatan)
Urutan tahapan berkas pengajuan dari provinsi maupun kabupaten harus dicantumkan berkelanjutan dan tidak berdasarkan urutan pengajuan masing-masing satker maupun tahun anggaran. Guna mempermudah pelaksanaan verifikasi, NPMO menganjurkan agar berkas dokumen permintaan penyaluran hibah tersebut sudah terlebih dahulu disusun dan diurut sesuai urutan yang tercantum dalam cek list verifikasi (Lampiran 12) permohonan penerusan Agar hibah dapat diteruskan ke DJPK, semua persyaratan harus dipenuhi
34 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
NPMO Kementerian Pertanian melakukan verifikasi terhadap dokumen-dokumen terkait sesuai dengan AWPB yang telah disetujui. Jika dinyatakan tidak lengkap dan tidak memenuhi syarat, maka dokumen akan dikembalikan kepada pemerintah
daerah untuk dilengkapi. Jika dinyatakan benar dan memenuhi syarat, NPMO akan menerbitkan Surat Pertimbangan Penyaluran Hibah (hasil verifikasi) sebagai salah satu syarat kelengkapan dokumen Surat Permintaan Penyaluran Hibah (SPPH) kepada DJPK.
1. Setelah lengkap selanjutnya NPMO menyerahkan dokumen permintaan penyaluran dana Hibah, kepada Kementerian Keuangan cq Ditjen Perimbangan Keuangan dengan dilampiri “Surat hasil verifikasi Executing Agency yang menyatakan dokumen tersebut “Layak “ untuk dibayarkan.
2. KPA – Hibah melakukan verifikasi terhadap dokumen yang diterima. Jika dinyatakan lengkap dan memenuhi syarat, KPA – Hibah menerbitkan SPP dan selanjutnya menerbitkan SPM.
3. SPM dikirim kepada KPPN (DJPB) dan selanjutnya diverifikasi oleh KPPN.
4. Jika dinyatakan lengkap, maka KPPN akan menerbitkan SP2D dan mengirimkannya kepada Bank Indonesia. Jika dinyatakan tidak lengkap, maka SPM akan dikembalikan kepada KPA – Hibah untuk diperbaiki.
5. Berdasarkan SP2D, BI melakukan transfer dana hibah dari rekening khusus ke RKUD.
6. Setelah uang diterima di RKUD, BUD wajib membuat kuitansi tanda terima dan menyampaikannya kepada DJPK selambat-lambatnya 10 hari kerja (Lampiran 13).
35 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Ya
Lengkap dan benar?
Lengkap dan benar?
Tabel 4. Mekanisme Penyaluran Hibah kepada Pemerintah Daerah (Lanjutan)
PROSES DOKUMEN KETERANGAN
NPMO (Kementerian Pertanian) : 5 hari
KPA – Hibah (DJPK) : 3 hari
KPA – Hibah (DJPK) : 4 hari
KPA – Hibah (DJPK)
KPA – Hibah (DJPK)
KPPN (DJPB) : 3 hari
KPPN (DJPB)
Bank Operasional I
Tidak
Lengkap dan benar?
2
Surat Permintaan Penyaluran Hibah
Lampiran dokumen pencairan.
- Surat Hasil Verifikasi
Menerbitkan surat hasil verifikasi dan mengirimkannya kepada KPA-Hibah beserta dokumen penyaluran hibah
Melakukan verifikasi dokumen penyaluran Hibah
Checklist verifikasi
Surat permintaan penyaluran hibah (SPPH) dan lampiran dokumennya
Rekomendasi penyaluran
Ya
Tidak
Tidak
Menerbitkan SPP
SPP Melakukan verifikasi SPP dan dokumen pendukungnya
Checklist verifikasi
Surat permintaan penyaluran hibah (SPPH) dan lampiran dokumennya
Ya
Menerbitkan SPM dan mengirimkan SPM ke KPPN (DJPB)
SPM dan dokumen pendukungnya
Melakukan verifikasi SPM dan dokumen pendukungnya
Tidak
SP2D Menerbitkan SP2D dan mengirimkannya ke BI
Melakukan Transfer dana dari Reksus ke RKUD
Selesai
Permintaan kelengkapan data kepada Pemda
Permintaan
kelengkapan data kepada Pemda
SPM dan dokumen pendukungnya
Ya
36 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
1. Setelah lengkap selanjutnya NPMO menyerahkan dokumen permintaan penyaluran dana Hibah kepada Kementerian Keuangan cq Ditjen Perimbangan Keuangan dengan dilampirkan “Surat
hasil verifikasi yang menyatakan dokumen tersebut “Layak“ untuk dibayarkan.
2. KPA – Hibah melakukan verifikasi terhadap dokumen yang diterima. Jika dinyatakan lengkap dan memenuhi syarat, KPA – Hibah menerbitkan SPP dan selanjutnya menerbitkan SPM.
3. SPM dikirim kepada KPPN (DJPB) dan selanjutnya diverifikasi oleh KPPN.
4. Jika dinyatakan lengkap, maka KPPN akan menerbitkan SP2D dan mengirimkannya kepada Bank Operasional I. Jika dinyatakan tidak lengkap, maka SPM akan dikembalikan kepada KPA – Hibah untuk diperbaiki.
5. Berdasarkan SP2D, BI melakukan transfer dana hibah dari rekening khusus ke RKUD.
6. Setelah uang diterima di RKUD, BUD wajib membuat kuitansi tanda terima (Lampiran 11) dan menyampaikannya kepada DJPK selambat-lambatnya 10 hari kerja.
37 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
BAB V
PAJAK
A. Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1995 perihal Bea
Masuk, Bea Masuk Tambahan (BM/BMT), Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak atas Barang Mewah dan
Pajak Penghasilan dalam rangka Pelaksanaan Proyek
Pemerintah yang Dibiayai dengan Hibah atau Dana
Pinjaman Luar Negeri sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2001;
2. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : 239
/KMK.01/1996 perihal Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 42 Tahun 1995 tentang Bea Masuk
Tambahan (BM/BMT), Pajak Pertambahan Nilai dan
Pajak atas Barang Mewah dan Pajak Penghasilan dalam
rangka Pelaksanaan Proyek Pemerintah yang Dibiayai
dengan Hibah atau Dana Pinjaman Luar Negeri
sebagaimna telah diubah dengan Keputusan Menteri
Keuangan RI Nomor 486/KMK.04/2000;
3. Surat Edaran Jenderal Pajak Nomor SE -19/PJ.53/1996
tanggal 4 Juni 1996 perihal Pajak Pertambahan Nilai dan
Pajak Pnjualan atas Barang Mewah dalam rangka
Pelaksanaan Proyek Pemerintah yang dibiayai dengan
Hibah/Dana Pinjaman Luar negeri.
4. Surat Edaran Bersama DJA, DJP dan DJBC Nomor SE-
64/A/71/0596; SE-32/PJ/1996; SE - 19/BC/1996 tanggal
13 Mei 1996 perihal pedoman Pelaksanaan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 239/KMK.01/1996 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 42 tahun 1995
tentang Bea Masuk, Bea Masuk Tambahan, PPN, dan
PPnBM dan PPh dalam rangka pelaksanaan proyek
pemerintah yang dibiayai dengan hibah atau dana
pinjaman luar negeri.
38 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
B. Aspek Perpajakan
Penyusunan kontrak atau SPK yang dananya bersumber dari
APBN PHLN, dalam penarikan/pencairan dananya, perlu
memperhatikan perhitungan pajak dan penyediaannya.
Kepala Satker sebagai pejabat yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan anggaran yang dikuasainya, sangat perlu
meperhatikan hal-hal yang terkait dengan perpajakan atas
kontrak/SPK yang bersumber dari dana PHLN sangat perlu
diperhatikan oleh. Aspek perpajakan yang perlu
diperhatikan yaitu sebagai berikut :
1. Pajak yang terkait dengan pembayaran adalah Pajak
Pertambahan Nilai (PPN),
2. Pajak Penghasilan (PPh.).
C. Tata Cara Perhitungan
1. Porsi Pembayaran
Porsi pembayaran atas nilai kontrak yang dibiayai dari
dana READSI diperhitungkan terhadap nilai kontrak
bruto (termasuk PPN) sesuai ketentuan yang ditetapkan
oleh memberi pinjaman /hibah.
2. Penulisan nilai kontrak.
Guna memudahkan perhitungan pembayaran
berdasarkan porsi pembebanan yang telah ditetapkan
oleh Pemberi pinjaman/hibah, maka perlu
memperhatikan format penulisan nilai kontrak didalam
dokumen yang berkaitan dengan pembayaran, seperti
kontrak dan berita acara pembayaran.
3. Struktur Nilai Kontrak.
Nilai Kontrak = Nilai Fisik + Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
39 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Tabel 5 Cara Penulisan nilai kontrak dalam format baku adalah sebagai berikut
No Uraian Mata Uang (Rp) Mata Uang (USD)
1. Nilai Kontrak
Terdisi dari:
a. Nilai Fisik
b. PPN
......................
......................
.....................
......................
......................
.....................
2. Nilai Fisik
a. Nilai PHLN
......................
......................
......................
......................
3. Pajak
Pertambahan
Nilai (PPN)
a. PPN (Tidak
dipungut)
......................
......................
......................
......................
Porsi pembebanan dalam pembayaran ditetapkan oleh
Pemberi Pinjaman dan dicantumkan dalam dokumen
PHLN atau peraturan lain yang terkait.
Beberapa contoh porsi pembebanan pembayaran yang
ditetapkan oleh Pemberi Pinjaman adalah sebagai
berikut :
40 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
a. Nilai PHLN adalah 100% dihitung dari Bruto
Pencantuman Nilai kontrak
pengadaan barang
Terdiri dar:
- Nilai fisik
- PPN 10% Porsi PHLN ( Tidak
dipungut )
:
:
:
Rp 110.000.000
Rp 100.000.000
Rp 10.000.000
Pencantuman dalam RKAKL: Nilai
Fisik + PPN dipungut
Untuk nilai PHLN
Cara Perhitungannya:
Nilai Fisik 100/110 x Rp 110.000.000
PPN 10% 10% x Rp 100.000.000
PPN Nilai PHLN 10% x Rp 100.000.000
:
:
:
:
Rp 100.000.000
Rp 100.000.000
Rp 10.000.000
Terdiri dari
Rp 10.000.000
(Tidak
Dipungut)
Penulisan dalam kuitansi :
Porsi PHLN Rp 100.000.000,-
Dilampiri Faktur PPN senilai Rp 10.000.000,-
(Cap Tidak Dipungut) dengan format
sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran 14.
SSP PPh Porsi PHLN :
1,5 % X Rp 100.000.000,- = Rp 1.500.000,- (Cap
Ditanggung Pemerintah) dengan format
sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran 14.
b. Pekerjaan Swakelola Tidak Dikenakan PPN
Honor, Perjalanan Dinas, Pengadaan Bahan dengan
porsi PHLN 100 % maka tidak dikenakan PPN.
Honor sebesar Rp 1.000.000,- terdiri dari ;
Porsi PHLN ( 100 % ) = 100% X Rp 1.000.000,- =
1.000.000,-
Perjalanan Dinas sebesar Rp 1.000.000,- terdiri dari
Porsi PHLN ( 100 % ) = 100% X Rp 1.000.000,- =
1.000.000,- Adapun contoh perhitungan PPN dalam PP 42 Tahun
1995 dapat dilihat pada Lampiran 15.
41 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
BAB VI
PELAPORAN
Pelaksanaan kegiatan READSI yang dibiayai dari sumber pinjaman IFAD diwajibkan menyusun laporan yang terdiri dari:
a. Interim Financial Report (IFR) b. Laporan Financial Statement (FS)
Pemerintah Daerah (PPSU/DPMO) sebagai penerima hibah READSI yang bersumber dari pinjaman IFAD harus menyusun dan menyampaikan laporan kepada NPMO yang terdiri dari:
a. Interim Financial Report (IFR) b. Laporan Financial Statement (FS) c. Laporan Triwulanan sesuai dengan format yang tercantum
dalam PMK No.224/07/2017
A. Laporan Interim Financial Report (IFR)
Interim Financial Report adalah Laporan yang dibuat secara triwulanan oleh setiap PPSU dan DPMO paling lambat disampaikan kepada NPMO 15 hari setelah berakhirnya triwulan yang bersangkutan (Lampiran 16).
IFR wajib disusun oleh setiap OPD yang merupakan laporan realisasi keuangan dari tiap kegiatan yang dibiayai dana pinjaman IFAD dan Rupiah sebagai pendamping pada periode tertentu berdasarkan SP2D yag diterbitkan oleh KPPN dan BUD.
IFR berisi informasi tentang:
1. Sumber dana yang terdiri dari dana pinjaman/hibah dan dana rupiah berupa pendamping kegiatan, utamanya
gaji dan pajak sebagai kontribusi pemerintah; 2. Penggunaan dana berupa realisasi yang terdiri dari
SP2D, GU, LS dan Nihil (UP-TU Nihil) dana pinjaman/hibah dan SP2D dari dana rupiah berupa pendukung
3. Prosentase perbandingan antara alokasi dengan realisasi penggunaan dana
42 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Tahapan penyusunan IFR terdiri dari:
a. Laporan IFR dibuat oleh Pusat dan Daerah (Provinsi dan Kabupaten)
b. Laporan IFR Kabupaten, penyusunannya dilaksanakan oleh District Program Management Office (DPMO)
c. Laporan Konsolidasi IFR Provinsi, penyusunannya dilaksanakan oleh Provincial Program Support Unit (PPSU)
d. Laporan Konsolidasi IFR Nasional penyusunannya dilaksanakan oleh National Program Management Office
(NPMO) e. Laporan Konsolidasi tingkat Nasional disampaikan
kepada IFAD sebagai pertanggungjawaban atas penggunaan dana READSI.
B. Laporan Financial Statement (FS)
Laporan Financial Statement (FS) adalah laporan tahunan
yang dibuat setelah tahun anggaran berakhir yang terdiri dari gambaran umum, kebijaksanaan akuntansi, penjelasan atas laporan keuangan dan permasalahan yang terjadi serta dilengkapi dengan lampiran-lampiran yang diperlukan (Lampiran 17).
Penyusunan laporan ini paling lambat 30 hari setelah tahun anggaran berakhir.
a. Laporan Financial Statement (FS) dibuat oleh pusat dan daerah.
b. Laporan Financial Statement (FS) daerah disampaikan ke
NPMO sebagai bahan konsolidasi c. Laporan Financial Statement (FS) tingkat Nasional,
penyusunannya dilaksanakan oleh NPMO.
Laporan Financial Statement (FS) tingkat Nasional disampaikan kepada IFAD sebagai pertanggungjawaban atas penggunaan dana READSI dan disampaikan ke BPK sebagai bahan pemeriksaan untuk mendapatkan opini.
43 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
C. Laporan Triwulanan
Laporan disusun berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 224/PMK.07/2017 dan dilaporkan kepada NPMO untuk diteruskan ke Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) paling lambat 15 hari kalender setelah berakhirnya triwulan yang bersangkutan. Adapun format laporan triwulan dalap dilihat pada Lampiran 18.
44 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
45 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
46 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
BAB VII
PENUTUP
Panduan Pengelolaan Keuangan Program READSI ini dibuat sebagai acuan bagi para pelaksana Program READSI di pusat, provinsi, dan kabupaten dalam hal manajemen pengelolaan keuangan Program READSI.
Panduan Pengelolaan Keuangan READSI ini bersifat dinamis dan terbuka untuk diadakan penyesuaian dan perubahan seperlunya sesuai dengan tuntutan dan situasi di lapangan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
47 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
48 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
LAMPIRAN
49 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
47 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Lampiran 1
Ringkasan dan tata laksana penarikan dana Rekening Khusus untuk Pembayaran Langsung (LS) dan Pembayaran Penggantian Uang Persediaan (GU).
Satker
KPPN
Dit PKN
BI
Lender
Keuangan
SPM
SPM SPB SP2D
SPB SP2D
WPR
WPR Pembebanan
Reksus
Nota Reksus
Nota Reksus
W/A
Cover Letter
W/A
Cover Letter
Transfer Dana
Pembebanan Reksus
Copy Nota Reksus
W/A
48 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Lampiran 2
Rencana Komprehensif Pengunaan Hibah READSI
RENCANA KOMPREHENSIF PENGGUNAAN HIBAH
Tahun 2018 – 2022
NPPH/NPHD : No. ………………… , Tanggal dd-mm-yyyy
No Kegiatan 2019 2020 2021 2022 Total
Hibah APBD Hibah APBD Hibah APBD Hibah APBD Hibah APBD Jumlah
TOTAL
Catatan : Sumber dana APBD adalah anggaran APBD murni yang direncanakan untuk pendampingan Program READSI
49 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Lampiran 3
Rencana Tahunan Pengunaan Hibah READSI
Rencana Tahunan Penggunaan Dana Hibah
Rural Empowerment and Agriculture Development Scaling-Up Initiative Programe
Tahun 2018 – 2022
NPPH/NPHD : No. ………………… , Tanggal dd-mm-yyyy
No Kegiatan
Nilai Rupiah (Rp)
Quartal I Quartal II Quartal III Quartal IV Total
Hibah APBD Hibah APBD Hibah APBD Hibah APBD Hibah APBD
Total
50 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Lampiran 4
Format Surat Permohonan Verifikasi
KOP SURAT
(GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA ............)
Nomor : ………………………
Lampiran : ……………………...
Perihal : Permohonan Verifikasi
Dokumen Permintaan
Penyaluran Hibah READSI
Tahun yyyy
............, ........... 20..
Kepada
Yth. Kepala Pusat Pelatihan Pertanian
Di Jakarta
Berdasarkan PHD No…… , tanggal ……. 20…… , bersama ini kami mengajukan permohonan verifikasi dokumen Permintaan Penyaluran Hibah kegiatan READSI Tahun Anggaran 20.. tahap …… sebesar Rp……… (……. rupiah) untuk digunakan sesuai dengan Rencana Penggunaan Hibah terlampir.
Berkenaan dengan hal tersebut, dengan ini kami lampirkan dokumen dimaksud sebagai berikut:
1. Rencana Penggunaan Hibah 2. Surat Tanggung Jawab Mutlak 3. Surat Permintaan Penyaluran Hibah READSI 4. Copy DPA-SKPD yang memuat kegiatan READSI untuk TA bersangkutan; 5. Copy SP2D dan dokumen pendukung terkait pencairan tahap ini; 6. Berita Acara Pembayaran (BAP); 7. Copy rekening Koran RKUD (Untuk tahap 1 harus dilampirkan surat pembuka
rekening); 8. Laporan kemajuan pelaksanaan kegiatan; 9. Laporan penggunaan hibah dan laporan penggunaan dana pendamping untuk
tahap sebelumnya.
Demikian disampaikan, dan atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih.
Gubernur/Bupati/Walikota atau Pejabat yang Dikuasakan
……………………
Tembusan: Yth 1. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, Kemenkeu 2. Arsip
51 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Lampiran 5
Format Surat Permintaan Penyaluran Hibah (SPPH) ke DJPK
KOP SURAT
Nomor : …………………(1)
Lampiran : …………………(2)
Perihal : Permintaan Penyaluran Hibah
Kepada
Yth. Direktur Pembiayaan dan Transfer Nondana Perimbangan, DJPK
Kementerian Keuangan RI
selaku Kuasa Pengguna Anggaran Hibah
Jalan Wahidin No. 1
Jakarta
Berdasarkan Perjanjian Hibah Daerah kami No……. (3), tanggal ….. (4), bersama ini
mengajukan Permintaan Penyaluran Anggaran untuk kegiatan …....(5) Tahun
Anggaran…..(6) sebesar Rp. …… (7) (…........ (8) rupiah). Dengan pengajuan ini nilai
realisasi hibah s/d tahap ini menjadi Rp …………… atau …% dari pagu hibah sebesar
Rp. ………………………………
Dana Hibah dimaksud agar disalurkan ke Rekening Kas Umum Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota ....….(9), pada Bank …....(10) dengan Nama Rekening
.…....(11) dan No. rekening ….(12).
Untuk mendukung Permintaan Penyaluran Hibah tersebut, dengan ini dilampirkan
dokumen-dokumen pendukung sebagai berikut:
a) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak;
b) Berita Acara Pembayaran;
c) Surat Pertimbangan Penyaluran Hibah dari Kementerian/Lembaga non Kementerian;
d) ……………………….(13)
Demikian disampaikan, dan atas perhatian Bapak diucapkan terimakasih.
……....., tanggal ……..... (14)
………………….......…...(15)
………………..........(16)
….....……………….........(17)
NIP …………….........….(18)
Tembusan Yth:
1. …….....................................….(19)
Stempel
52 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PERMINTAAN PENYALURAN HIBAH
NOMOR URAIAN ISIAN
(1) Diisi nomor urut surat
(2) Diisi berkas yang dilampirkan
(3) Diisi nomor Perjanjian Hibah Daerah atau Perjanjian Penerusan Hibah
(4) Diisi tanggal Perjanjian Hibah Daerah atau Perjanjian Penerusan Hibah
(5) Diisi nama kegiatan hibah
(6) Diisi tahun anggaran permintaan penyaluran hibah
(7) Diisi nilai permintaan penyaluran hibah (dalam angka)
(8) Diisi nilai permintaan penyaluran hibah (dalam huruf)
(9) Diisi nama pemerintah daerah
(10) Diisi nama bank tujuan penyaluran hibah
(11) Diisi nama rekening bank pemerintah daerah
(12) Diisi nomor rekening bank pemerintah daerah
(13) Diisi dokumen lain yang dipersyaratkan dalam perjanjian hibah/PMM
(14) Diisi tempat, tanggal, bulan, tahun pembuatan surat
(15) Diisi jabatan yang bertanda tangan (Gubernur atau Bupati/Walikota atau pejabat yang diberi kuasa)
(16) Diisi tanda tangan (Gubernur atau Bupati/Walikota atau pejabat yang diberi kuasa)
(17) Diisi nama penanda tangan (Gubernur atau Bupati/Walikota atau pejabat yang diberi kuasa)
(18) Diisi nomor induk pegawai penanda tangan (Gubernur atau Bupati/Walikota atau pejabat yang diberi kuasa)
(19) Diisi kementerian negara/lembaga pemerintah non kementerian terkait
53 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Lampiran 6
Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM)
KOP SURAT
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : …………..(1)
Jabatan : …………..(2)
sebagai pengguna dana Hibah pada Provinsi/Kabupaten/Kota …..(3)
untuk kegiatan …..(4) dan sesuai dengan Perjanjian Hibah
Daerah/Perjanjian Penerusan Hibah No:……(5) tanggal ….(6) dengan
ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bertanggungjawab
penuh terhadap kebenaran perhitungan dan penetapan besaran serta
penggunaan dana hibah untuk permintaan tahap…...(7),sebesar ……..(8)
(…........ (9)rupiah) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan menyatakan bahwa kegiatan dimaksud telah
dialokasikan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran.
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
……, tanggal ……. ..(10)
……………………....(11)
.....……………….(12)
…...........…………….(13)
NIP……....………….(14)
Tembusan Yth
1 ………………………(15)
Materai Rp. 6.000,-
54 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK
NO URAIAN PENGISIAN
1 Diisi nama pengguna dana hibah (Gubernur atau Bupati/Wali Kota atau
Pejabat yang diberi kuasa)
2 Diisi jabatan pengguna dana hibah (Gubernur atau Bupati/Walikota atau
pejabat yang diberi kuasa)
3 Diisi nama pemerintah daerah yang menerima hibah
4 Diisi nama kegiatan hi bah (contoh: kegiatan Rehabilitasi clan Rekonstruksi
Pascabencana)
5 Diisi nomor Perjanjian Hibah Daerah/Perjanjian Penerusan Hibah
6 Diisi tanggal, bulan, tahun Perjanjian Hibah Daerah/ Perjanjian Penerusan Hibah
7 Diisi tahap penyaluran hibah (Untuk penyaluran tidak bertahap, kata"untuk
permintaan tahap ...." dihapus)
8 Diisi nilai permintaan penyaluran hibah (dalam angka)
9 Diisi nilai permintaan penyaluran hibah (dalam huruf)
10 Diisi tempat, tanggal, bulan, tahun pembuatan surat
11 Diisi jabatan penanda tangan (Gubernur /Bupati/Walikota atau pejabat
yang diberi kuasa)
12 Diisi tanda tangan (Gubernur /Bupati/Walikota atau pejabat yang diberi kuasa)
13 Diisi nama penanda tang an (Gubernur /Bupati/Walikota a tau pejabat
yang diberi kuasa)
14 Diisi nomor induk pegawai penanda tangan jika ada (Gubernur
/Bupati/Walikota atau pejabat yang diberi kuasa)
15 Diisi kementerian negara/lembaga pemerintah non kementerian terkait
55 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Lampiran 7
Format Surat Pertimbangan Penyaluran
KOP SURAT
SURAT PERTIMBANGAN PENYALURAN
Kepada Yth. Gubernur /Bupati/Wali kota atau pejabat yang diberi kuasa di tempat
Berdasarkan surat saudara no……(1), tanggal …….(2) perihal……(3) sesuai dengan Perjanjian Hibah Daerah No …..(4), tanggal……(5) setelah dilakukan veifikasi secara teknis dan substantif, maka kami nyatakan bahwa dckumen yang Saudara kirimkan telah layak dan dapat digunakan untuk lampiran surat permintaan penyaluran hibah kepada Kementerian Keuangan sebesar Rp. ……..(6) (…........ (7) rupiah)
Selanjutnya Saudara dapat memproses lebih lanjut sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
Atas perhatiaan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Jakarta, ………........(8)
……...............……...(9)
……................(10)
……................……(11) NIP ……................(12)
Tembusan Yth
1. …………..(13)
Stempel
56 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PERTIMBANGAN PENYALURAN
NO URAIAN PENGISIAN
1 Diisi nomor surat dari Pemerintah Daerah
2 Diisi tanggal surat dari Pemerintah Daerah
3 Diisi perihal surat
4 Diisi nomor Perjanjian Hibah Daerah
5 Diisi tanggal Perjanjian Hibah Daerah
6 Diisi nilai permintaan penyaluran hibah (dalam angka)
7 Diisi nilai permintaan penyaluran hibah (dalam huruf)
8 Diisi tempat, tanggal, bulan, tahun pembuatan surat
9 Diisi jabatan yang bertanda tangan
10 Diisi tanda tangan pejabat yang berwenang
11 Diisi nama penanda tangan
12 Diisi nomor induk penanda tangan
13 Diisi kementerian negara/lembaga pemerintah non kementerian terkait
57 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Lampiran 8
Format Berita Acara Pembayaran (BAP) antara BUD dengan DJPK
BERITA ACARA PEMBAYARAN (BAP)
No. BAP- …/Pk.4.2/HPD/20..
I. Pada hari ini, ....... tanggal .......bulan ... ... , tahun ...... , kami yang bertanda
tangan dibawah ini :
Nama :
Jabatan :
Alamat :
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA;
Nama :
Jabatan :
Alamat :
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
II. Berdasarkan
1. a. PHD nomor dan tanggal : ……...............................
b. Besaran hibah dalam PHD : Rp. ................................
2. a. Nomor dan tanggal DIPA : .......................................
b. Nilai hibah (bagian DIPA) : .......................................
c. Uraian Kegiatan : Rural Empowerment and
Agriculture Development Scaling-
Up Initiative (READSI) Program
3. Permintaan Percairan : .......................................
Terbilang : .......................................
III. Pihak Kedua berhak menenma pembayaran dari Pihak Pertama sebesar
Rp…...........… (…..............rupiah)
IV. Pihak Kedua sepakat atas jumlah pembayaran hibah tersebut di atas dan
ditransfer ke rekening:
Nomor rekening :
Nama rekening :
Nama Bank :
Demikian Berita Acara Pembayaran (BAP) ini dibuat dengan sebenarnya untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Pihak Kedua
Penbendaharaan Umum Daerah
NIP ...........................................
Pihak Kesatu
Pejabat Pembuat Komitmen
NIP ..............................................
Stempel Stempel Materai Rp. 6.000,-
58 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Lampiran 9
Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja
Lampiran1. Perdirjen Perbendaharaan
Nomor : ................ Tanggal :
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA
Nomor:………
1. Nama Satuan Kerja :
2. Kode Satuan Kerja :
3. Tanggal/No. DIPA :
4. Sub Kegiatan :
5. Jenis Belanja :
Yang bertandatangan di bawah ini Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja
……........................... menyatakan bahwa saya bertanggungjawab penuh atas
segala pengeluaran yang telah dibayar lunas oleh Bendahara Pengeluaran
kepada yang berhak menerima dengan perincian sebagai berikut:
No MAK Penerima Uraian Bukti Jumlah
Tanggal Nomor
Jumlah Rp
Bukti-bukti belanja tersebut di atas disimpan sesuai ketentuan yang berlaku pada
Satuan Kerja ........................…..
Untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawasan
fungsional.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
......., ..............................
Kuasa Pengguna Anggaran/Pembuat Komitmen
Nama NIP/NRP
59 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN
TANGGUNGJAWAB BELANJA (SPTB)
I Baris
1 No. SPTB : Diisi nomor agenda tata persyaratan satker (sementara)
2 Nama Satuan Kerja : Diisi nomor Satuan Kerja (sementara) sesuai dengan DIPA
3 Kode Satuan Kerja : Diisi satuan kerja (sementara) sesuai dengan DIPA
4 Tanggal dan No. DIPA : Diisi tanggal dan nomor Surat Pengesahan DIPA
5 Sub Kegiatan : Diisi nama kegiatan sesuai DIPA 6 Jenis Belanja : Diisi nama jenis belanja yang
membebani SPTB
II Lajur
1 Nomor : Diisi nomor urut pengisian lajur-lajur SPTB
2 MAK : Diisi kode MAK dalam jenis belanja yang membebani pengeluaran
3 Penerimaan : Diisi nama penerima pembayaran yang tercantum dalam tanda bukti
4 Uraian : Diisi uraian/tujuan pengeluaran yang tercantum dalam tanda bukti
5 Tgl & No. Bukti : Diisi tanggal dan nomer tanda bukti 6 jumlah : Diisi nilai penyaluran sesuai
dengan tanda bukti III 1) .....................,
..................... : Diisi nama kota, dan tanggal di
tandatanganinya SPTB 14 2) Nama
NIP/NRP : Diisi nama pejabat KPA/pembuat
kontrak yang menandatangani SPTB, dan nomor NIP nya
:
60 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Lampiran 10
Format Perincian Penggunaan SP2D GU Gabungan
SURAT PERNYATAAN
PERINCIAN PENGGUNAAN SP2D GU GABUNGAN UNTUK KEGIATAN
READSI (HIBAH)
TAHUN ……….
Dengan ini kami menyatakan bahwa SP2D GU No : ……………………….(1),
tanggal : ………………………..(2) sebesar : Rp…………………(3) terbilang
(………………………) telah kami gunakan untuk membiayai kegiatan READSI
sebesar Rp. ……………………………(4) terbilang (…………………………………..)
dengan perincian sebagai berikut:
No Nama Kegiatan Jenis Pengeluaran Nilai
(5) (6) (7) (8)
Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dengan
penuh tanggungjawab.
……………, Tanggal………………(9)
Kepala SKPD / Bendahara Pengeluaran
(…………………………………………)
NIP : ……………………………..…..
61 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
PETUNJUK PENGISIAN
PERINCIAN PENGGUNAAN SP2D GU GABUNGAN UNTUK KEGIATAN
READSI (HIBAH)
NOMOR URAIAN ISIAN
(1) Diisi Nomor SP2D
(2) Diisi Tanggal, Bulan dan Tahun SP2D
(3) Diisi Nilai SP2D
(4) Diisi sebesar Nilai Hibah WISMP II yang dimintakan penggantian
(5) Diisi Nomor urut
(6) Diisi Nama Kegiatan
(7) Diisi Jenis Pengeluaran
(8) Diisi Sebesar Nilai yang diminta penggantian
(9) Diisi Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun pembuatan Surat Pernyataan
62 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Lampiran 11
Format Laporan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan
Nama OPD : ………………...
No Uraiana Kegiatan Pagu Hibah
Alokasi Dana Hibah
SP2D yang dimintakan Penyaluran Realisasi Hibah saat
ini
Realisasi Output
No. & Tgl Uraian Nilai Output %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Total TA ini
Total Hibah s.d. Tahun lalu
Total Hibah Keseluruhan
............, ………........
Kepala OPD
……................…… NIP ……................
Stempel
63 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN
(PROGRESS REPORT)
KOLOM URAIAN ISIAN
(1) Diisi nomor urut
(2) Diisi nama kegiatan berdasarkan DPA yang sudah
disesuaikan dengan AWP
(3) Diisi nilai hibah sesuai dengan AWP
(4) Diisi nilai hibah dalam DPA yang sudah disesuaikan
dengan AWP
(5) Diisi nomor dan tanggal SP2D hibah yang dimintakan
penggantian
(6) Diisi jenis belanja sesuai SP2D
(7) Diisi nilai hibah yang dimintakan penggantian
(8) Diisi realisasi nilai hibah sampai dengan saat ini
(termasuk nilai hibah yang dimintakan pada kolom (8)
(9) Diisi realisasi output kegiatan
(10) Diisi persentasi realisasi output sampai dengan saat ini
(*) Total hibah s.d. TA lalu adalah penjumlahan dari seluruh hibah
yang sudah dimintakan sampai dengan TA lalu
(**) Total keseluruhan hibah adalah penjumlahan dari (*) + hibah
yang dimintakan s.d. saat ini (kolom 9)
64 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Lampiran 12
Format Cek List Verifikasi
CEK LIST VERIFIKASI
DOKUMEN PERMOHONAN PENYALURAN HIBAH READSI
No Item ADA TIDAK Chek
ADA NPMO
1 Surat Pemohonan Verifikasi
2
Surat Permintaan Penyaluran
Hibah
3
Surat Pernyataan Tanggung
Jawab Mutlak
4
Berita Acara Pembayaran antar
PPK Hibah dengan BUD
5 Rekening Koran BUD
6 Copy DPA/DPA Perubahan
7
Daftar Rekap SPM dan SP2D
(ditandatangani KPA)
8 Copy SPM dan SP2D
9 Rencana Penggunaan Hibah
10
Laporan Kemajuan
Pelaksanaan Kegiatan
11
BAP dengan pihak ke III
(Pekerjaan Fisik
12
Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan
13 Resume Kontrak
65 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Lampiran 13
Format Bukti Penerimaan Hibah/Kuitansi
KOP SURAT
Telah terima dari : Direktur Pembiayaan dan Kapasitas Daerah, DJPK,
Kemenkeu selaku Kuasa Pengguna Anggaran Hibah
Dalam Rangka Rural Empowerment and Agricultural
Development Scaling-up Initiative (READSI) Program
Untuk keperluan : Penyaluran Belanja Hibah untuk kegiatan ......................(1)
Dengan rincian :
TAHAP TANGGAL
TERIMA
JUMLAH (Rp) TERBILANG
(dengan huruf)
(2) (3) (4) (5)
Dana tersebut telah diterima pada :
Nomor Rekening : .........................................(6)
Nama Rekening : .........................................(7)
Nama Bank : .........................................(8)
……, tanggal ……......(9)
……………………....(10)
.....……………….(11)
…...........…………….(12)
NIP……....………….(13)
Materai Rp. 6.000,-
66 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
PETUNJUK PENGISIAN
BUKTI PENERIMAAN HIBAH/KUITANSI
NOMOR URAIAN ISIAN
(1) Diisi nama kegiatan hibah
(2) Diisi tahapan penyaluran hibah
(3) Diisi tanggal dana diterima
(4) Diisi jumlah dana yang diterima (dalam angka)
(5) Diisi jumlah dana yang diterima (dalam huruf)
(6) Diisi nomor rekening penerima dana
(7) Diisi nama rekening penerima dana
(8) Diisi nama bank penerima dana
(9) Diisi tempat, tanggal, bulan, tahun pembuatan surat
(10) Diisi jabatan penanda tangan (Gubernur atau Bupati/Walikota atau pejabat yang diberi kuasa)
(11) Diisi tanda tangan (Gubernur atau Bupati/Walikota atau Bendahara Umum Daerah/Kuasa Bendahara Umum Daerah)
(12) Diisi nama penanda tangan (Gubernur atau Bupati/Walikota atau Bendahara Umum Daerah/Kuasa Bendahara Umum Daerah)
(13) Diisi nomor induk pegawai penanda tangan (Gubernur atau Bupati/Walikota atau Bendahara Umum Daerah/Kuasa Bendahara Umum Daerah)
67 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Lampiran 14
Contoh Stempel
PROYEK PEMERINTAH HIBAH/PINJAMAN LUAR NEGERI
TIDAK DIPUNGUT PPN/PPnBM
Tempat Tanggal
AN. MENTERI KEUANGAN RI
Cap
NIP. ..................................
PROYEK PEMERINTAH HIBAH/PINJAMAN LUAR NEGERI
PPh DITANGGUNG PEMERINTAH
Tempat Tanggal
AN. MENTERI KEUANGAN RI
Cap
NIP. ..................................
68 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Lampiran 15
Contoh Perhitungan PPN dalam PP No. 42 Tahun 1995
Contoh Perhitungan PNN dalam PP No.42 Tahun 1995
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Kontrak yang Sebagian atau Seluruhnya Dibiayai
Bantuan Luar Negeri (PP No. 42 Tahun 1995)
Nilai Kontrak
NK=110
DIP=100
Nilai Kontrak
(110)
BLN 100%
Nilai fisik (100) PPh
22/23= 1,5%, 2%, 4%, 6%
x100 (ditanggung
pemerintah)
PPN (10%
x 100) Tidak dipungut dan tidak
disediakan Dana Menkeu
(Bappenas 21-12-1995) SE-
149/A/21/1295
No 7354/D.V/12/1995
BLN 80%
Nilai fisik 80% x
110=88
Pph 22/23 1,5%, 2%,
4%, 6% x
88
(ditanggung
pemerintah)
Pem RI (20%
x 110=22
Nilai fisik 12,
PPh 22/23
=1,5%,
2%,4%,6% x
12 (dipungut
saat
pembayaran
PPN 10% x 100
BLN 10% x 88 (tak dipungut
dan tak disediakan dana
Pem RI 10% x 12 (dipungut
dan disediakan dana)
69 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Lampiran 16
Laporan Interim Financial Report (IFR)
Laporan IFR terdiri atas 2 bagian yaitu:
a. Bagian 1 : Financial Report dan
b. Bagian 2 : Project Progress Report
Bagian 1 : Financial Report
Form 1-A : Project Sources and Uses of Funds
Laporan ini menyajikan jumlah dana yang diterima dari masing
masing sumber dana dan penggunaan dana tersebut untuk masing
masing kategori.
Laporan ini juga menyajikan informasi tentang rencana, realisasi
dan perbedaan antara realisasi dan rencana (% dari realisasi
terhadap rencana).
Laporan ini menyajikan informasi keuangan semester berjalan, dan
informasi secara keseluruhan mulai awal kegiatan proyek sampai
dengan periode berjalan.
Form 1-B : Cumulative Uses of Funds by Project Activity
Laporan ini menyajikan informasi keuangan semester berjalan, dan
informasi secara keseluruhan mulai awal kegiatan proyek sampai
dengan periode berjalan
Form 1-C : Project Cash Forecast
Laporan ini menyajikan kebutuhan kas sesuai dengan aktivitas
yang akan dilaksanakan untuk 6 (enam) bulan kedepan untuk porsi
APBD dan dan porsi hibah sesuai dengan masing-masing kategori.
Laporan ini sebagai dasar bagi proyek dalam mengelola kebutuhan
penyediaan dana di rekening khusus secara keseluruhan.
Form 1-D : Special Account Statement
Laporan ini menyajikan status atau informasi rekening khusus
dalam satu periode laporan ( enam bulanan).
Form 1-E : Summary Statement Expenditures for Project Activity
Laporan ini menyajikan informasi tentang daftar ringkas jumlah
SP2D yang telah diterbitkan dan didanai oleh Hibah (IFAD) per
70 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
masing-masing kategori dan komponen untuk untuk periode waktu
tertentu.
Form 1-F : Statement of Expenditure for Project Activity (SOE)
Laporan ini menyajikan daftar rinci SP2D yang telah diterbitkan
untuk kegiatan proyek yang didanai dana Hibah (IFAD) sesuai
dengan masing-masing komponen / kategori yang ada untuk
periode waktu tertentu
Bagian 2 : Project Progress Report
Form 2-A / 2-B : Output Monitoring Report (Unit of Output by
Project Activity)
71 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Form 1-A : Project Sources and Uses of Funds Rural Empowerment and Agrucultural Development Scaling Up Initiative (READSI) Program
Project Source & Uses of Funds for the semester ending .............................
Descreption Actual Planned Variance in %
Current
Semester
Year-To
Date
Cumulative
To-Date
Current
Semester
Year-To
Date
Cumulative
To-Date
Current
Semester
Year-To
Date
Cumulativ
e To-Date
1 2 3 4 5 6 7=1/4 8=2/5 9=3/6
Source of Funds:
1. APBD
2. Grant (Hibah)
Total Source of Fund
Use of Funds:
1. Works
2. ConsulConsultancies and
Consulting
3. Goods
4. Training and Workshop
5. Community Matching
Grants
6. Operating Cost
*Non Grant Financed (APBD)
Total Uses of Fund
72 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
PETUNJUK PENGISIAN
No Kolom
Nama Kolom Instruksi Pengisian
(1) For the semester ending .........
periode semester saat menyampaikan laporan, misal semester I (ending 30 June, 20....) atau semester II ( ending 31 December, 20....)
(2) Descreption Uraian, kegiatan dan katagori
(3) Current Semester (Actual)
Source of Fund Realisasi jumlah dana untuk setiap sumber dana (Hibah, APBD) yang telah diserap selama satu semester. Uses of Fund Jumlah realisasi pembayaran (SP2D) (Hibah, APBD) yang telah diterbitkan selama periode semester sesuai dengan masing-masing kategori
(4) Year - to – Date (Actual)
Source of Fund Realisasi jumlah dana untuk setiap sumber dana (Hibah, APBD) yang telah diserap mulai dari awal bulan tahun anggaran sampai dengan bulan pembuatan laporan. Uses of Fund Jumlah realisasi pembayaran (SP2D) (Hibah + APBD) yang telah diterbitkan mulai dari awal bulan tahun anggaran sampai dengan bulan pembuatan laporan sesuai dengan masing-masing kategori
(5) Cumulative to Date (Actual)
Source of Fund Realisasi jumlah dana untuk setiap sumber dana (Hibah, APBD) yang telah diserap mulai dari awal sampai dengan bulan pembuatan laporan. Uses of Fund Jumlah realisasi pembayaran (SP2D) (Hibah + APBD) yang telah diterbitkan mulai dari awal periode proyek sampai dengan bulan pembuatan laporan sesuai dengan masing-masing kategori
(6) 5 Current Semester (Planned)
Source of Fund Rencana jumlah dana untuk setiap sumber dana (Hibah, APBD) yang akan diserap selama satu semester. Uses of Fund Jumlah rencana pembayaran (SP2D) (Hibah +
73 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
No Kolom
Nama Kolom Instruksi Pengisian
APBD) yang akan diserap selama periode semester sesuai dengan masing-masing kategori
(7) Year - to – Date (Planned)
Source of Fund Rencana jumlah dana untuk setiap sumber dana (Hibah, APBD) yang akan diserap mulai dari awal bulan tahun anggaran sampai dengan bulan pembuatan laporan. Uses of Fund Jumlah rencana pembayaran (SP2D) (Hibah + APBD) yang akan diserap mulai dari awal bulan tahun anggaran sampai dengan bulan pembuatan laporan sesuai dengan masing-masing kategori
(8) Cumulative to Date (Planned)
Source of Fund Rencana jumlah dana untuk setiap sumber dana (Hibah, APBD) yang akan diserap mulai dari awal periode proyek sampai dengan bulan pembuatan laporan. Uses of Fund Jumlah rencana pembayaran (SP2D) (Hibah + APBD) yang akan diserap mulai dari awal periode proyek sampai dengan bulan pembuatan laporan sesuai dengan masing-masing kategori
(9) Current Semester (Variance)
Persentase antara actual (realisasi) dengan planned (rencana) selama tiga bulan
(10) Year - to – Date (Variance)
Persentase antara actual (realisasi) dengan planned (rencana) dari awal bulan tahun anggaran sampai bulan terakhir pembuatan laporan
(11) Cumulative to Date (Variance)
Persentase antara actual (realisasi) dengan planned (rencana) dari awal periode proyek sampai dengan bulan terakhir pembuatan laporan
74 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Form 1-B : Cumulative Uses of Fund (Total Kumulatif Penggunaan Dana)
Rural Empowerment and Agrucultural Development Scaling Up Initiative (READSI) Program Cummulative Uses of Funds by Project Activity
for the semester ending .............................
Project Activity
Curent Semester Year to Date Cummulative to Date
APBD Grant Total APBD Grant Total APBD Grant Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Works
2. ConsulConsultancies and
Consulting
3. Goods
4. Training and Workshop
5. Community Matching
Grants
6. Operating Cost
*Non Grant Financed (APBD)
Total
Note:
1. Total Curent Semester sama dengan kolom 1 table sources & uses of fund on actual;
2. Total Year to date sama dengan kolom 2 tabuel source & uses of fund on actual;
3. Total Cummulative to Date sama dengan kolom 3 tabel sourece & uses of fund on actual.
75 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
PETUNJUK PENGISIAN
Petunjuk Pengisian
a. Sama dengan Form 1 – A , Pada judul di baris ke 3 yaitu : for
the semester ending...... (titik titik tersebut diisi periode
semester saat menyampaikan laporan, misal semester I
(ending 30 June, 20...) atau semester II ( ending 31 December,
20 ....)
b. Pada kolom Current Semester (semester saat ini), Year to Date
(periode tahun ini) dan Cumulative to Date (jumlah
keseluruhan awal periode sampai dengan semester ini) diisi
sesuai dengan jumlah penggunaan dana yang telah
direalisasikan dari masing-masing sumber dana menurut
masing-masing kategori
No Kolom
Nama Kolom Instruksi Pengisian
1 APBD (Current Semester)
Jumlah penggunaan dana yang bersumber dari APBD pada periode semester sekarang.
2 Grant (Current Semester)
Total realisasi penggunaan dana Hibah + Rupiah Murni) yang diserap selama tiga bulan
3 Total (Current Semester)
Realisasi penggunaan dana Rupiah Murni yang diserap selama tiga bulan
4 APBD (Year to Date)
Realisasi penggunaan dana donor yang lainnya yang diserap selama tiga bulan
5 Grant (Year to Date)
Realisasi penggunaan dana SBUN yang diserap selama tiga bulan
6 Total (Year to Date)
Jumlah pembayaran yang masih dalam proses
7 APBD (Cumulative to Date)
Jumlah penggunaan dana yang telah dibebankan kepada Hibah selama tiga bulan (dalam rupiah)
76 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
No Kolom
Nama Kolom Instruksi Pengisian
8 Grant (Cumulative to Date)
Jumlah penggunaan dana yang telah dibebankan kepada Hibah selama tiga bulan (dalam USD)
9 Total (Cumulative to Date)
Total realisasi penggunaan dana (Hibah + Rupiah Murni) mulai dari awal bulan tahun anggaran sampai dengan bulan terakhir pelaporan
Sebagai catatan:
Total Current Semester sama dengan kolom 1 table sources
& uses of fund (Form 1 – A) pada kolom actual
Total Year to Date sama dengan kolom 2 table sources & uses
of fund (Form 1 – A) pada kolom actual
Total Cumulative to Date sama dengan kolom 3 table sources
& uses of fund (Form 1 – A) pada actual
77 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Form 1-C : Project Cash Forecast (Perkiraan Proyeksi Kas)
Rural Empowerment and Agrucultural Development Scaling Up Initiative (READSI) Program Project Cast Forecast
for the Semester Ending .............................
Disbursment
Category/Component
(a)
Cash
Requirement for
Semester ending
......./....../.....
(b)
Cash
Requirement for
Semester ending
......./....../.....
(c)=(a)+(b)
Total Cash
Requirement for
Ending
....../....../.....
(d)
APBD
Cash Requirement
for six mos.Ending
......./....../.....
(e)
Grant
Cash Requirement
Ending
......./....../.....
(IDR) (IDR) (IDR) (IDR) (IDR)
1. Works
2. Consultancies and
Consulting Services
3. Goods
4. Training and Workshop
5. Community Matching
Grants
6. Operating Cost
*Non Grant Financed (APBD)
Total
78 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
PETUNJUK PENGISIAN Sama dengan Form 1 – A , Pada judul di baris ke 3 yaitu : for the semester ending...... (titik titik tersebut diisi periode semester saat menyampaikan laporan, misal semester I (ending 30 June, 20....) atau semester II ( ending 31 December, 20 ....)
No Kolom
Nama Kolom Instruksi Pengisian
Disbursement Category
Diisi dengan nomor dan keterangan katagori yang diserap, disesuaikan dengan kegiatan perkatagori
(a) Cash Requiretment for Semester Ending
Rencana kebutuhan dana semester pertama dana yang akan diserap (dalam kurs rupiah)
(b) Cash Requiretment for Semester Ending
Rencana kebutuhan dana semester kedua dana yang akan diserap (dalam kurs rupiah)
(c) Total Cash Requiretment for Ending
Jumlah rencana kebutuhan dana yang akan diserap untuk 2 semester (dalam kurs rupiah)
(d) APBD Cash Requiretment for six mos. Ending
Jumlah rencana kebutuhan dana dari APBD yang akan diserap untuk enam bulan yang akan datang (dalam kurs rupiah)
(e) Grant Cash Requiretment for six mos. Ending
Jumlah rencana kebutuhan dana dari Hibah yang akan diserap untuk enam bulan kedepan (dalam kurs rupiah)
79 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Form 1-D: Special Account Activity Statement (Laporan
Aktifitas Rekening Hibah) Rural Empowerment and Agrucultural Development Scaling Up
Initiative (READSI) Program
Special Account Activity Statement
for the Semester Ended .............................
Part I
1. Cummulative advances to end of curent
reporting period
2. Cummulative expenditures to end of last
reporting period
3. Outstanding advances to be accounted (1-2)
Part II
4. Opening SA balance at beginning of
reporting period (as of ....)
5. Add/substract; cummulative adjusment (if
any)
6. Advances from the Grant during reporting
period
7. Add 5 and 6
8. Outstanding advances to be accounted for
(4+7)
9. Closing SA balance at end of current
reporting (as of ...)
10. Add/substract; cummulative adjusment (if
any)
11. Expenditures for current reporting period
12. Add 10+11
13. Add 9 + 12
14. Difference (if any) 8-13
Part III
15. Total Forecasted amount to be paid by
Grant
16. Less: Closing SA balance after adjustment
17. Direct payment/SC payments (if any)
18. Add 16 + 17
19. Cash requirement from Grant for next six
months (15-18)
80 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
PETUNJUK PENGISIAN
Sama dengan Form 1 – A , Pada judul di baris ke 3 yaitu : for the
semester ending...... (titik titik tersebut diisi periode semester saat
menyampaikan laporan, misal semester I (ending 30 June, FY....)
atau semester II ( ending 31 December, FY ....)
Part I (Bagian I)
1. Cumulative advances to end of current reporting period
Diisi dengan total kumulatif jumlah dana Hibah yang telah
ditransfer dari pemerintah pusat ke Rekening Kas Umum
Daerah
2. Cumulative expenditures to end of last reporting period
Diisi dengan total kumulatif pengeluaran hingga akhir
periode pelaporan
3. Outstanding advances to be accounted (1-2)
Diisi dengan pengurangan poin (1) dengan poin (2)
(merupakan hasil pengurangan baris 1 dengan baris 2)
Part II (Bagian II)
4. Opening SA balance at beginning of reporting period
(as of ...)
Diisi dengan saldo awal Rekening Hibah (untuk
menampung dana hibah) saat periode pelaporan. (misal
periode pelaporan 1 Januari – 30 Juni), maka diisi saldo pada
tanggal 1 Januari
5. Add/Substract : Cumulative adjustments (if any)
Diisi penyesuaian jika ada (tambah atau kurang), seperti
misal salah pembebanan (dana yang dibebankan ke rekening
Hibah dikarenakan pengeluaran yang bukan kewajibannya
namun sudah dikembalikan ke rekening Hibah).
6. Advances from the Grant during reporting period
Diisi dengan jumlah dana hibah yang ditransfer selama
periode pelaporan.
7. Add 5 and 6
Diisi dengan penjumlahan antara poin (5) dan (6)
81 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
8. Outstanding advances to be accounted for (4+7)
Diisi penjumlahan mulai dari poin (4) s/d poin (7)
9. Closing SA balance at end of current reporting (as of …)
Diisi dengan saldo akhir Rekening Hibah (untuk
menampung dana hibah) saat periode pelaporan misal
periode pelaporan 1 Januari – 30 Juni), maka diisi saldo pada
tanggal 30 Juni
10. Add/substract; cumulative adjusment (if any)
Diisi penyesuaian jika ada (tambah atau kurang)
11. Expenditures for current reporting period
Diisi dengan jumlah pengeluaran selama periode pelaporan
12. Add 10+11
Diisi hasil penjumlahan poin (10) dan poin (11)
13. Add 9+12
Diisi hasil penjumlahan poin (9) dan poin (12)
14. Difference (if any) 8-13,
Diisi dengan hasil pengurangan poin (8) dengan poin (11)
Part III (Bagian III)
15. Total Forecasted amount to be paid by Grant,
Diisi dengan perkiraan jumlah kebutuhan kas 6 bulan
kedepan dari dana hibah
16. Less: Closing SA balance after adjustment
Diisi dengan saldo akhir Hibah
17. Direct payments/ SC payments (if any)
Diisi dengan jumlah pembayaran langsung oleh IFAD jika
ada
18. Add 16+17,
Diisi dengan hasil penjumlahan poin (16) dan point (17)
19. Cash requirement from Grant for next six months (15-18),
Diisi dengan hasil pengurangan point (15) dan point (16)
82 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Form 1-E : Summary Statement Expenditure for Project Activity (Daftar Ringkas Pengeluaran Kegiatan Proyek)
Summary Statement
Expenditures for Project Activity
for the Semester Ending ..................
Item
No.
Disbursement Number of
SP2D
coveres
Total Paid to
Contractor/
Expenditure
Grant
Financing
%
Amount of
Grant
portion paid Category/Component
Activity
Description
1 2 3 4 5 6 7
1 Village Agriculture and Livelihoods
Development
1. 1. Community mobilization
1. 2. Agriculture and livelihoods
1. 3. Savings, loans, and financial literacy
1. 4. Nutrition
2 Services, Inputs and Market Linkages
2.1. Agricultural extension services
2.2. Financial institutions
2.3. Seed supply and market systems
2.4. Cocoa farmer support services and inputs
2.5. Livestock production and health services
83 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Item
No.
Disbursement Number of
SP2D
coveres
Total Paid to
Contractor/
Expenditure
Grant
Financing
%
Amount of
Grant
portion paid Category/Component
Activity
Description
1 2 3 4 5 6 7
3 Strategy Development Support
4. 1. District programme management
4. 2. National management
4. 3. Provincial management
84 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
PETUNJUK PENGISIAN
Sama dengan Form 1 – A , Pada judul di baris ke 3 yaitu :
for the semester ending...... (titik titik tersebut diisi periode
semester saat menyampaikan laporan, misal semester I
(ending 30 June, 20....) atau semester II ( ending 31
December, 20 ....)
No Kolom
Nama Kolom Instruksi Pengisian
1 No Nomor urut dari jenis pembayaran
2 Disbursement Category/Component
Diisi dengan nama kategori dan komponen dari kegiatan IPDMIP
3 Activity Description Diisi dengan uraian kegiatan yang telah dilaksanakan yang telah diterbitkan SP2D
4 Number of SP2D Covered
Jumlah SP2D yang telah digantikan oleh Hibah (IFAD)
5 Total Paid to Contractor / Expenditure
Total nilai yang telah dibayar kepada rekanan / total pengeluaran
6 Grant Financing (%) Porsi (%) yang harus dibayarkan oleh Hibah (IFAD)
8 Amount of Grant portion paid
jumlah dana yang dibayar oleh Hibah (IFAD)
85 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Form 1-F : Statement Expenditure for Project Activity (Daftar rinci pengeluaran Kegiatan Proyek)
Rural Empowerment and Agrucultural Development Scaling Up Initiative (READSI) Program
Statement of Expenditure for Project Activity (SOE)
for the Semester Ended .............................
Item
No.
Disbursement Office
Issuing
SP2D
Cross-
Ref
SP2D
Date of
Payment
(SP2D)
Supplier/
Contractor
Name
Contract
Value
(Incl, Add)
Total
Amount
Paid to
Contractor
Grand
Financing
%
Amount
of Grant
portion Category/Component
Activity
Description
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. Village Agriculture and
Livelihoods
Development
1. 1. Community
mobilization
1. 2. Agriculture and
livelihoods
1. 3. Savings, loans,
and financial
literacy
1. 4. Nutrition
86 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Item
No.
Disbursement Office
Issuing
SP2D
Cross-
Ref
SP2D
Date of
Payment
(SP2D)
Supplier/
Contractor
Name
Contract
Value
(Incl, Add)
Total
Amount
Paid to
Contractor
Grand
Financing
%
Amount
of Grant
portion Category/Component
Activity
Description
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2. Services, Inputs and
Market Linkages
2.1. Agricultural
extension services
2.2. Financial
institutions
2.3. Seed supply and
market systems
2.4. Cocoa farmer
support services
and inputs
2.5. Livestock
production and
health services
4 Strategy Development
Support
4. 1. District programme
management
87 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Item
No.
Disbursement Office
Issuing
SP2D
Cross-
Ref
SP2D
Date of
Payment
(SP2D)
Supplier/
Contractor
Name
Contract
Value
(Incl, Add)
Total
Amount
Paid to
Contractor
Grand
Financing
%
Amount
of Grant
portion Category/Component
Activity
Description
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
4. 2. National
management
4. 3. Provincial
management
88 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Petunjuk Pengisian Sama dengan Form 1 – A , Pada judul di baris ke 3 yaitu : for the semester ending...... (titik titik tersebut diisi periode semester saat menyampaikan laporan, misal semester I (ending 30 June, 20....) atau semester II ( ending 31 December, 20 ....)
No Kolom
Nama Kolom Instruksi Pengisian
1 No Nomor urut dari jenis pembayaran
2 Disbursement Category / Component
Nomor dan keterangan kategori yang diserap, yang disesuaikan dengan kegiatan perkategori
3 Activity Description Diisi dengan uraian kegiatan yang telah dilaksanakan yang telah diterbitkan SP2D
4 Office Issuing SP2D Nama KPPN yang menerbitkan SP2D
5 Cross-Ref SP2D No
Nomor SP2D yang telah diterbitkan
6 Date of Payment (SP2D)
Tanggal terbitnya SP2D
7 Supplier/ Contractor Name
Nama Suplier /kontraktor
8 Contract Value (Incl. Add)
Total nilai kontrak (termasuk perubahan/penambahan)
9 Total Amount Paid To Contractor
Total yang dibayarkan kepada kontraktor/rekanan
10 Grant Financing % Porsi yang harus dibayar oleh Hibah (%)
11 Amount of Grant portion paid
Porsi Hibah yang sudah dibayarkan
89 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Bagian 2 : Project Progress Report
Form 2-A : Output Monitoring Report (Unit of Output by Project Activity)
Rural Empowerment and Agrucultural Development Scaling Up Initiative (READSI) Program
Output Monitoring Report
Unit of Output by Project Activity/i
as of ............................
Form 2-A
Project Activities Actual Planned Variance
Package Description
Cumulative
To-Date
(IDR 000’s)
Cumulative
To-Date
(%)
Cumulative
To-Date (IDR
000’s)
Cumulative
To-Date
(%)
Cumulative
To-Date (IDR
000’s)
Cumulative
To-Date
(%)
Notes:
/i. This report provides activity information for the project from inception to the latest reporting date
90 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Form 2-B : Output Monitoring Report (Unit of Output by Project Activity)
Laporan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan (Progress Report) NAMA SATKER: TAHUN ANGGARAN:
No Uraian Kegiatan Alokasi Dana (Rp) SP2D yang dimintakan penyaluran ini Realisasi dana s.d Saat ini Realisasi Output
Hibah Pendamping Jumlah Nomor Uraian Nilai (Rp) Hibah Pararel Jumlah Output %
1 2 3 4 5=3+4 6 7 8 9 10 11=9+10 12 13
Total Daba TA 20... (Total nilai tahun berjalan)
Total nilai dana hibah
yang sudah diajukan TA
sebelumnya (TA 20...-1)
Total nilai dana hibah
yang sudah diajukan TA
sebelumnya (TA 20...-2)
Total nilai dana hibah
yang sudah diajukan TA
sebelumnya (TA 20...-3)
TOTAL REALISASI
Catatan : Tulisan di kolom uraian yang digaris bawahi wajib dicantumkan dalam pembuatan laporan progress
(Tanda tangan harus ali san cap basah)
91 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
PETUNJUK PENGISIAN
Form 2-A digunakan untuk melaporkan kemajuan kegiatan dalam
bentuk paket kontrak (dikerjakan oleh pihak ketiga), apabila kegiatan
dilakukan secara swakelola maka format yang dipakai adalah Form 2-B.
Format Laporan Tahunan
Laporan tahunan yang dibuat setelah tahun anggaran berakhir, terdiri
dari gambaran umum, kebijakan akuntansi, penjelasan atas laporan
keuangan dan permasalahan yang terjadi serta dilengkapi dengan
lampiran-lampiran yang diperlukan . Format Laporan Tahunan
setidaknya berisi :
Bab / Bagian Uraian
1. Gambaran Umum Proyek Uraikan secara singkat tentang gambaran umum proyek .
2. Komponen Proyek Uraikan komponen proyek yang ada
3. Lokasi Proyek Uraikan lokasi yang menjadi cakupan proyek
4. Pembiayaan Proyek Uraikan secara singkat sumber pembiayaan proyek
5. Struktur Organisasi Pelaksana
Uraikan secara singkat tentang struktur organisasi pelaksana proyek yang ada di daerah
6. Kebijakan Akuntansi Uraikan kebijakan akuntansi
7. Catatan Atas Sumber Dana dan Penggunaan Dana Proyek
Uraikan sumber dana proyek, penggunaan dana perkategori, perkomponen (contoh format penggunaan dana perkategori, perkomponen seperti dalam lampiran III)
8. Permasalahan Uraikan permasalahan yang terjadi selama pelaksanaan proyek
9. Lampiran
92 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Lampiran 17
Format Laporan Financial Statement (FS)
Sources of Funds (Sumber Dana) Actual Planed
Current Year Year To Date Cumulative
To-Date Current Year
Year To-
Date
Cumulative
To-Date
1 2 3 4 5 6
Sources of Funds
GOI (Counterpart; Rp Murni)
IFAD
Total Source of Fund
93 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Uses of Funds by Category (Penggunaan Dana per Kategori) PROJECT EXPENDITURES:
(BY CATEGORY OF EXPENDITURES)
Kategori
TA 20... TA 20...-1 Total Kumulatif
LOAN GOI LOAN GOI LOAN GOI
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Dana Hibah IFAD
Works
Consultancies and Consulting Services
Goods
Training and workshop
Comunity matching grants
Operating cost
Sub Total Goverment Funds
Gaji
Honor
Sub Total
Total Pengeluaran Project
94 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Uses of Funds by Component (Penggunaan Dana per Komponen)
PROJECT EXPENDITURES:
(BY COMPONENT OF EXPENDITURES)
Kategori
TA 20... TA 20...-1 Total Kumulatif
LOAN GOI LOAN GOI LOAN GOI
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Dana Hibah IFAD 1. Village Agriculture and Livelihoods Development
1. 1. Community mobilization 1. 2. Agriculture and livelihoods 1. 3. Savings, loans, and financial literacy 1. 4. Nutrition
2. Services, Inputs and Market Linkages 2.1. Agricultural extension services 2.2. Financial institutions 2.3. Seed supply and market systems 2.4. Cocoa farmer support services and inputs 2.5. Livestock production and health services
95 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Kategori
TA 20... TA 20...-1 Total Kumulatif
LOAN GOI LOAN GOI LOAN GOI
Rp Rp Rp Rp Rp Rp 4. Strategy Development Support
4. 1. District programme management 4. 2. National management 4. 3. Provincial management
Sub Total
Goverment Funds
Gaji
Honor
Total Pengeluaran Project
96 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
Lampiran 18
Format Laporan Pelaksanaan Kegiatan Triwulan
KOP SURAT
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
TA 20..
Nama Kegiatan : ………………...(1)
Periode Laporan : ………….......... (2)
Tahun : ………………...(3)
No Nama Kegiatan Tanggal Pelaksana Total
biaya
Keterangan
Mulai Selesai
1 2 3 4 5 6
(4)
(5)
(6) (7) (8) (9)
Jumlah
............. ………......(10) …….............……...(11)
……................(12)
……................……(13) NIP ……................(14)
Stempel
97 Panduan Pengelolaan Keuangan READSI
PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
No URAIAN ISIAN
(1) Diisi nama kegiatan
(2) Diisi periode laporan
(3) Diisi tahun anggaran
(4) Diisi nomor urut
(5) Diisi nama kegiatan hibah
(6) Diisi tanggal pelaksanaan kegiatan mulai
(7) Diisi tanggal pelaksanaan kegiatan selesai
(8) Diisi total biaya
(9) Diisi keterangan
(10) Diisi tempat, tanggal, bulan, tahun pembuatan laporan
(11) Diisi jabatan penanda tangan (kepala dinas/pejabat yang diberi kuasa)
(12) Diisi tanda tangan (kepala dinas/pejabat yang diberi kuasa)
(13) Diisi nama penanda tangan (kepala dinas/pejabat yang diberi kuasa)
(14) Diisi NIP penanda tangan (kepala dinas / pejabat yang diberi kuasa)
NATIONAL PROGRAM MANAGEMENT OFFICE (NPMO) READSI
Sekretariat : Tel (021) 7804515 / Email: [email protected]
Gedung D lantai III
Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jl. Harsono RM No. 3
Ragunan, Pasar Minggu
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
PUSAT PELATIHAN PERTANIAN
2019