Panduan Pembangunan Badan Keswadayaan Masyarakat · PDF fileMetode pemilihan tingkat...
Transcript of Panduan Pembangunan Badan Keswadayaan Masyarakat · PDF fileMetode pemilihan tingkat...
Panduan PembangunanBadan Keswadayaan Masyarakat (BKM)
BUKU 5
SERI SIKLUSPNPM Mandiri Perkotaan
Direktorat Jenderal Cipta Karya
DEPARTEMEN
PEKERJAAN
UMUMPerkotaan
Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan
Penyusun: Marnia Nes
Penyunting: Sonny Hk.
Tata-letak & Illustrasi: Eddie B. Handono
Cetakan Pertama, Januari 2008
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri - Perkotaan
Departemen Pekerjaan UmumDirektorat Jenderal Cipta Karya
Panduan Pembangunan BKM
Pengantar
1
Dalam khasanah pengembangan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat,organisasi sosial yang dibangun dengan semangat mencerminkan representasiwarga, biasanya disebut organisasi masyarakat warga. Organisasi yang berciriswadaya dan sosial ini dibangun dan dibubarkan atas dasar kesepakatan wargadaerah setempat, sehingga pada umumnya bersifat non-partisan dan otonomdi tengah berbagai lembaga di sekitarnya. Inilah hal penting yang menjadi sifatdasar suatu organisasi masyarakat warga, oleh sebab itu niscaya lembagamasyarakat warga itu pada gilirannya dimiliki oleh seluruh warga, dan bukanoleh sekelompok unsur/perwakilan atau bahkan oleh pihak-pihak di luarmasyarakat. Dalam PNPM Mandiri Perkotaan, organisasi (lembaga) ini diberisebutan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)/Lembaga KeswadayaanMaysarakat (LKM).
Dalam PNPM Mandiri Perkotaan, BKM/LKM menjadi ajang belajar menganalisamengenai 1) organisasi yang dibutuhkan warga untuk menanggulangikemiskinan; 2) menjadi wahana representasi dari seluruh warga masyarakat,tidak dibatasi oleh golongan, ras, jenis kelamin, agama dan lain lain; 3)kriteria pemimpin yang dibutuhkan dalam menjalankan organisasi (lembaga)yang diharapkan
Pembangunan BKM/LKM haruslah didasarkan atas kebutuhan wargamasyarakat. PNPM Mandiri Perkotaan mengajak masyarakat belajarmenemukan kebutuhan akan organisasi masyarakat warga melalui serangkaianrefleksi, yaitu:
untuk menemukenali penyebab kemiskinantermasuk pola pola pengambilan keputusan dalam masyarakat, danketerlibatan warga miskin di dalamnya.
� Refleksi Kemiskinan,
PANDUAN PEMBANGUNAN BKM
�
�
�
Refleksi Kelembagaan, untuk mengkaji apakah lembaga-lembagamasyarakat yang ada saat ini sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakatMasyarakat. Melalui refleksi Kelembagaan ini warga masyarakat jugamendapat kesempatan untuk mengenali berbagai tujuan-tujuan organisasiyang ada di sekitarnya secara mendalam sebelum mengambil keputusanmembentuk BKM/LKM. Kesempatan belajar melalui refleksi kelembagaandiyakini penting karena Keputusan masyarakat untuk membangun suatulembaga baru hanya bisa dilakukan apabila masyarakat memahamisubstansi dan organisasi masyarakat warga, termasuk peran strategis, azasdan prinsip serta posisi, tugas dan fungsinya. Untuk itu fasilitator perlumengembangkan diskusi yang intensif mengenai makna subtansifOrganisasi Masyarakat Warga tidak hanya kepada sekelompok orang atausekelompok unsur/ perwakilan masyarakat tertentu saja, tetapi bersamawarga seluas-luasnya terutama bersama kelompok miskin dan perempuan.
Refleksi Kepemimpinan, dikembangkan untuk meningkatkan kesadarankritis warga terhadap kriteria pemimpin yang akan dipilih dan menjadi motorpenggerak dalam BKM/LKM dan pembangunan masyarakat kelurahan.
Kerangka aturan main disusun bersama oleh warga masyarakat.Konsekuensinya pembahasan aturan main dan tata nilai organisasimasyarakat, misalnya AD/ ART, harus dibahas terlebih dahulu oleh wargamasyarakat, karena menyangkut kepentingan dan kebutuhan seluruhwarga sendiri. Aturan dasar organisasi masyarakat warga tidak dapatdibicarakan atau disepakati oleh hanya sekelompok orang atau malahperwakilan unsur dengan mengatasnamakan seluruh masyarakat.Penyusunan AD/ART pun perlu melibatkan masyarakat seluas mungkin,khususnya masyarakat miskin dan termiskin, dalam keseluruhan prosespembangunan organisasi dan kelembagaan, sejak tahap penilaian lembagayang ada, pembahasan aturan dasar, pemilihan anggota dan lain-lain.
PANDUAN PEMBANGUNAN BKM
2
3
Kriteria dan Pemilihan Pemimpin Kolektif BKM/LKM
Dalam menentukan kriteria pemimpin, masyarakat diajak berdiskusi. Fasilitatordapat menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD) denganmenggunakan beberapa alat yang sudah disiapkan berupa pertanyaanpertanyaan kritis untuk menemukan bahwa pemimpin itu sesungguhnya dipilihbukan berdasarkan golongan, jabatan, jenis kelamin dan lainnya akan tetapiberdasarkan pada sejumlah sifat-sifat baik.
Dari diskusi yang berkembang biasanya masyarakat menemukan bahwakriteria pemimpin pada umumnya adalah: jujur, adil, peduli dan ikhlas,sedangkan kriteria yang menyangkut kemampuan akademik biasanya tidakmenjadi prioritas. Orang-orang yang mempunyai sifat-sifat baik, biasanyaditentukan atau bisa diidentifikasi dari 'rekam jejak' sikap perilakunya sehari-hari. Oleh karena itu dalam pemilihan anggota BKM/LKM dilakukan mulai darilingkungan terkecil seperti RT, karena dari lingkungan tetangga dekat lah yangbiasanya sikap dan perilaku sehari-hari seseorang itu diketahui.
Proses pemilihan anggota BK/LKM juga tidak melalui pencalonan dankampanye, karena biasanya orang-orang yang mempunyai kriteria sepertidisebutkan di atas tidak suka menyombongkan diri dan dengan sengaja ingindipilih. Selain itu kampanye dan pencalonan seringkali tidak memberikankesempatan yang luas kepada semua warga untuk 'muncul' sebagai pemimpin.Orang yang dicalonkan oleh kelompok tertentu, pada saat terpilih harusmenyuarakan aspirasi kelompok yang diwakilinya sehingga menyebabkanketidakadilan dalam pengambilan keputusan. Anggota kepemimpinan kolektifBKM/LKM bukanlah perwakilan golongan, akan tetapi merupakan perwakilandari nilai-nilai (sifat sifat baik). Dengan demikian mereka bertanggungjawabuntuk mengambil keputusan berdasarkan sifat-sifat baik tadi,sehingga yangbisa me 're-call' mereka tentunya adalah pengingkaran terhadap sifat-sifat baikitu sendiri.
PANDUAN PEMBANGUNAN BKM
Dengan pemimpin kolektif yang mempunyai kriteria sifat-sifat baik, diharapkanakan memunculkan keputusan yang adil penuh keikhlasan dan kejujuran,sehingga menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada lembaga dan parapemimpinnya. Kepercayaan merupakan modal yang sangat berharga bagiBKM/LKM . Dengan kepercayaan lah, keswadayaan dan keterlibatanmasyarakat bisa digalang dengan lebih mudah, serta akan menumbuhkankepercayaan pihak luar untuk bermitra dan berjaringan dengan BKM dalamupaya penanggulangan kemiskinan.
BKM, sebagai dewan pimpinan kolektif, bertanggung jawab untukmenggerakan potensi warga masyarakat kelurahan untuk menanggulangikemiskinan, oleh karenanya mempunyai tugas untuk membangun modal sosialdi wilayahnya. Modal sosial yang dibangun akan menjadi modal (potensi) yangsangat besar bagi seluruh warga kelurahan untuk berjaringan di antara sesamawarga, maupun dengan pihak luar.
Peran dan Fungsi BKM/LKM
Modal sosial yang harus dibangun oleh BKM/LKM:
Menumbuhkan kerjasama dan kepercayaan di antara anggota BKM/LKM
Menumbuhkan kerjasama dan kepercayaan antara BKM/LKMdengan warga masyarakat
Menumbuhkan kerjasama dan kepercayaan antar kelompok masyarakat
Menumbuhkan kerjasama dan kepercayaan antara BKM/LKM,masyarakat dan pihak luar
�
�
�
�
PANDUAN PEMBANGUNAN BKM
4
Menumbuhkan kerjasama dan kepercayaan antar anggota
BKM/LKM
Keterbukaan dan kejujuran di antara anggota BKM/LKM, merupakan unsuryang paling penting untuk bekerjasama. Oleh karena itu BKM/LKM harusmenerapkan pola pola hubungan yang jujur dan terbuka, dengan cara:
Merumukan semua keputusan dan tindakan bersama, tidak ada anggotayang memutuskan sendiri berdasarkan kepentingannya.
Menjalin dialog terbuka dengan diskusi-dikusi secara berkala, salingmemberikan informasi dan bertukar pengalaman. (transparansi informasi)
Mencatat semua kegiatan yang dilakukan dan informasi yang diterima, agarsemua anggota bisa mengakses informasi tersebut. (transparansi informasi)
Memberikan kesempatan yang sama kepada semua anggota untukberpendapat dan mengemukakan perasaannya dalam suasana salingmenghargai.
�
�
�
�
Menumbuhkan kerjasama dan kepercayaan antara BKMdengan masyarakat
Sebagai pemimpin kolektif dari masyarakat warga, BKM/LKM harus mendapatkepercayaan warganya. Untuk kepentingan tersebut, BKM/LKM harusmengembangkan pola-pola hubungan yang timbal-balik antara BKM/LKMdengan masyarakat. Beberapa cara menumbuhkan kepercayaan masyarakatyang bisa dilakukan oleh BKM/LKM adalah:
Menjalankan tugas yang diamanahkan oleh masyarakat kepadanya denganpengelolaan yang jujur dan adil. Adil bukan berarti bagi rata, akan tetapimenentukan prioritas berdasarkan kebutuhan yang nyata, bukan untukkepentingan pribadi. Contohnya dalam menentukan penerima manfaatlangsung, harus berdasarkan data KK miskin berdasarkan hasil PS, bukan
�
PANDUAN PEMBANGUNAN BKM
5
6
atas dasar hubungan darah atau kedekatan.
Tidak mencari keuntungan pribadi, tetapi menjalankan tugas dan tanggungjawab semata-mata untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat.
Mampu melindungi masyarakatnya (terutama warga miskin danperempuan), tidak memihak kepada kelompok tertentu akan tetapimemberikan kesempatan kepada semua warga untuk terlibat dalamkeseluruhan kegiatan.
Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada warga mayarakat untukberpartisipasi dalam proses dari menemukenali masalah (melalui refleksikemiskinan dan pemetaan swadaya, perencanaan (menyusun PJM) danmonitoring evaluasi kegiatan, walaupun dapat mengambilkeputusan terakhir sebagai badan pengambil kebijakan.
Memberikan informasi mengenai kegiatan dan keuangan daninformasi lain yang dibutuhkan masyarakat dalam penanggulangankemiskinan yang menjadi tanggung jawab BKM/LKM (prinsip transparansi).Transparansi informasi bisa melalui informasi terbuka di kantor BKM/LKM,papan pengumuman yang ditempatkan di tempat strategis, rapat tahunanatau rapat lain apabila diperlukan, melalui media warga dan sebagainya.
Mempertanggung-jawabkan pengelolaan keuangan melalui sistem auditindependen atau cara sejenis lainnya, atas kegiatan-kegiatan yangdilakukan melalui suatu rapat pertanggungjawaban dan kebijakan (prinsip
�
�
�
�
�
BKM/LKM
BKM/LKM,
PANDUAN PEMBANGUNAN BKM
Menumbuhkan kerjasama antar warga masyarakat
Dalam mencapai tujuan penanggulangan kemiskinan, masyarakat tidak bisabergerak sendiri-sendiri, akan tetapi perlu kerjasama di antara mereka. Untukdapat bekerjasama diperlukan hubungan sosial yang kuat dan(kompak). Oleh karena itu BKM/LKM perlu menggerakkan modal sosial dimasyarakat dengan menciptakan hubungan-hubungan tersebut denganberbagai cara di antaranya:
Menumbuhkan kepedulian warga dengan menggerakkan kesadaran kritismasyarakat terhadap permasalahan bersama terutama yang menyangkutkemiskinan dengan cara melakukan refleksi kritis dengan berbagai pihak,misalnya, melalui Komunitas Belajar Kelurahan, melibatkan seluruh unsurmasyarakat di dalam setiap tahapan program dari mulai identifikasimasalah, perencanaan, pelaksanaan sampai monitoring evaluasi.
Menggalang kegiatan yang bisa menumbuhkan kebersamaan melaluikelompok-kelompok minat seperti KSM, sehingga KSM menjad lebihberkembang, tidak lagi hanya untuk kepentingan pencairan dana BLM akantetapi menjadi sarana kegiatan bersama.
membangun sikap saling menghargai. Saling percaya di antara anggotakelompok akan tumbuh apabila kelompok dibangun dalam suasanaketerbukaan, kejujuran, keikhlasan dan saling peduli di antara anggotanya.Dalam kelompok seperti ini yang menjadi utama tentunya adalah tujuankelompok, bukan tujuan pribadi. Kejujuran dalam pengelolaan KSM jugaakan menjadi modal untuk dapat dipercaya oleh kelompok masyarakatyang lain baik warga kelurahan setempat atau pihak lain, sehinggakemungkinan untuk bermitra dengan berbagai pihak menjadi semakinterbuka. Misal: pengembalian dana bergulir dari KSM, akan menumbuhkankepercayaan dari warga lain, juga BKM terhadap KSM.
guyub
�
�
�
7
PANDUAN PEMBANGUNAN BKM
Menumbuhkan kerjasama antara BKM dengan pihak luar
Apabila kerjasama dan kepercayaan dalam tiga hal di atas dapat terwujud, haltersebut merupakan modal bagi BKM/LKM untuk dapat dipercaya oleh pihakluar. Apabila kepercayaan pihak luar sudah tumbuh, niscaya lembaga swasta,pemerintah maupun individu-individu akan bermitra dengan BKM/LKM.
BKM/LKM yang menjunjung tinggi kejujuran, keterbukaan, keadilan, tidakmementingkan kepentingan pribadi dan bekerja untuk kepentinganpenanggulangan kemiskinan, merupakan modal sosial yang sangat besaruntuk dapat memperoleh kepercayaan dari berbagai pihak baik masyarakatkelurahan maupun pihak luar. Dengan demikian, modal sosial ini akan menjadimodal yang sangat penting untuk mengembangkan jaringan dengan berbagaipihak. Dalam keadaan seperti itu harapan tentang masyarakat yang maju dansejahtera tentunya akan semakin mudah terwujud.
Melalui proses pembangunan BKM/LKM, hasil yang diharapkan adalah:
Masyarakat memahami tahapan pembangunan BKM/LKM
Masyarakat dapat menyusun Anggaran Dasar BKM/LKM.
Masyarakat dapat merumuskan aturan pemilihan anggota BKM/LKM
Masyarakat paham peran dan fungsi BKM/LKMsebagai penggerak modal sosial
Masyarakat menyadari pentingnya membangun lembaga yang representatifbagi semua warga, tidak berdasarkan golongan tertentu.
Masyarakat menyadari pentingnya memilih pemimpin yang mempunyainilai-nilai kebaikan
�
�
�
�
�
�
Tujuan
PANDUAN PEMBANGUNAN BKM
8
Membangun
modal sosial
Anggaran dasar BKM/LKM yang disepakati oleh warga masyarakat
Aturan pemilihan anggota BKM/LKM yang disetujui oleh warga
Terpilihnya anggota BKM/LKM yang bisa dipercaya, jujur, adil, ikhlas dankriteria lainnya sesuai dengan nilai-nilai kebaikan, melalui pemilihan yangdemokratis
Musyawarah (rembug) warga untuk membahas draft Anggaran DasarBKM/LKM dan Tata Tertib pemilihan anggota BKM/LKM. Musyawarah wargatingkat kelurahan/desa untuk membahas dan mengesahkan AnggaranDasar BKM/LKM.
Metode pemilihan tingkat RT/komunitas terkecil, dengan memilih pemimpinberdasarkan kepada kriteria yang sudah disepakati. Setiap warga dewasamempunyai hak untuk memilih dan dipilih. Setiap pemilih menuliskan 3 - 5nama, bisa laki-laki atau perempuan (atau sesuai dengan kesepakatanketentuan pemilihan yang ditentukan warga), yang memenuhi kriteria yangsudah ditentukan. Hasil pemilihan kemudian dihitung dan ditetapkanmenjadi sejumlah orang yang mempunyai suara tertinggi (jumlahnyadisepakati dalam tata tertib dan ketentuan pemilihan sebelumnya) untukmenjadi perwakilan dalam pemilihan di tingkat kelurahan/desa.
Metode pemilihan tingkat kelurahan/desa: utusan dari komunitas basisyang sudah ditentukan, mempunyai hak untuk memilih dan dipilih ditingkat kelurahan/desa. Para utusan memilih 3 - 5 nama, bisa laki-laki atauperempuan, yang mereka anggap layak menjadi anggota BKM/LKM. Darihasil perhitungan suara kemudian ditetapkan 9 - 11 orang sebagai anggotaBKM/LKM.
�
�
�
�
�
di tingkat basis maupun di tingkat kelurahan/desa
Keluaran
Metode
PANDUAN PEMBANGUNAN BKM
9
�
�
Kertas plano
Alat tulis
Penyusunan draft anggaran dasar oleh:panitia, ketua RT/RW dan aparat kelurahan/desa
Penyusunan aturan main pemilihan anggota BKM/LKM oleh:panitia, ketua RT/RW dan aparat kelurahan/desa
Rembug warga tkt. RW dan kelurahan/desa untuk sosialisasidan pernyataan kesiapan masyarakat dalam pembentukan BKM/LKM oleh:panitia pembentukan BKM/LKM , RT/RW dan aparat kelurahan/desa
Pemilihan anggota BK/LKM tingkat RT/komunitas basis terkecil oleh:ketua RT dan panitia pemilihan
Pemilihan anggota BKM tkt. kelurahan/desa dan pengesahan AD BKM oleh:panitia pemilihan, panitia penyusunan dan aparat kelurahan/desa
Agar proses pembangunan BKM/LKM memperoleh hasil yang optimal, danmemperkecil risiko kegagalan, serta mempermudah pelaksanaan di lapangan,maka perlu persiapan yang baik. Di halaman berikut dijelaskan mengenailangkahlangkah minimal yang harus dilaksanakan sebelum mengawalipembangunan BKM/LKM .
Alat & Bahan
Penyelenggara
PANDUAN PEMBANGUNAN BKM
10
1.Pembentukan Panitia (pemantau, pelaksana pemilihan)
2. Persiapan Teknis
Pada tahap pertama, perlu disepakati dengan relawan dan berbagai pihak ditingkat kelurahan/desa, siapa yang akan memfasilitasi keseluruhan prosespembangunan Dalam pembangunan BKM/LKM kegiatan yang harus dilakukanterdiri dari: (1) penyusunan draft Anggaran Dasar BKM/LKM (2) Penyusunantata tertib pemilihan anggota BKM (3) pemilihan utusan warga tingkatRT/kelompok basis terkecil (4) pemilihan anggota BKM/LKM tingkatkelurahan/desa (5) pemantauan pembangunan BKM/LKM . Untuk keperluantersebut maka harus dibentuk panitia pembangunan BKM/LKM yang terdiridari relawan relawan warga, laki laki dan perempuan. Mengingat kegiatanyang akan dilakukan cukup beragam, maka panitia dibagi ke dalam beberapapokja, yaitu :
Pokja perumusan anggaran dasar BKM/LKM
Pokja pemilihan anggota BKM/LKM
Pokja pemantau partisipatif
Sebelum penyelenggaraan musyawarah, setiap pokja terlebih dahulu harusmempersiapkan:
Menentukan siapa yang akan diundang untuk setiap kegiatan baik ditingkat dusun/RW, maupun di tingkat kelurahan/desa
Menyiapkan undangan (peserta pertemuan sesuai yang telah disepakati)
Mengundang baik secara lisan, maupun tertulis kepada warga, laki laki danperempuan untuk hadir dalam pembahasan anggaran dasar, pembahasantata tertib pemilihan anggota, pelaksanaan pemilihan di tingkatRT/komunitas terkecil dan pemilihan di tingkat kelurahan/desa.
�
�
�
�
�
�
Tahap Persiapan
PANDUAN PEMBANGUNAN BKM
11
�
�
�
�
�
�
�
�
Waktu dan tempat pelaksanaan harus disepakati bersama masyarakat danperangkat kelurahan/desa. Perhatikan waktu-waktu yang bisa diikuti olehkelompok perempuan berdasarkan kepada hasil pemetaan sosial.
Mempersiapkan tempat pertemuan (bisa di rumah salah satu warga, balaiRW atau tempat lain sesuai kesepakatan).
Mempersiapkan alat-alat dan bahan yang diperlukan.
Biaya pertemuan, seperti untuk alat tulis seperti plano dan spidol besar dankonsumsi sederhana, masyarakat perlu didorong untuk swadaya agarterbiasa berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan bagi kepentingan merekasendiri.
Harus dipastikan adanya pencatat proses yang akan mendokumentasikanhasil-hasil dari setiap kegiatan.
Pahami dahulu materi dari topik yang akan dibahas dalam setiap kegiatanyang akan dilakukan.
Pelajari panduan fasilitasi untuk setiap kegiatan dan catatlah kata-katakunci yang harus diperhatikan.
Apabila perlu, pelajari juga beberapa referensi yang disarankan dalampanduan ini atau dari sumber lain.
Sebelum memfasilitasi diskusi bersama masyarakat, anggota masing-masingtim pokja sebaiknya berlatih dahulu dengan melakukan simulasi bersamateman-teman satu tim, agar pada pelaksanaan diskusi Anda lebih siap.
3. Persiapan Materi
4. Latihan (simulasi)
PANDUAN PEMBANGUNAN BKM
12
Rapat Penyusunan Tata Tertib Pemilihan Anggota BKM/LKM
Proses:
Pemimpin rapat: salah satu anggota pokja, laki-laki ataupun perempuan
1) Bukalah pertemuan dan jelaskan maksud dan tujuan pertemuan
2) Refleksikan bersama peserta hasil pemetaan swadaya mengenai hasilkajian kelembagaan dan kepemimpinan. Apabila diperlukan bahas kembalihasil refleksi kemiskinan mengenai akar penyebab kemiskinan (tingkatanpenyebab kemiskinan).
3) Ajak peserta untuk mengingat kembali prinsip prinsip yang harusdipegang untuk mendapatkan pemimpin yang berkualitas, dengan bantuanpertanyaan kritis sebagai berikut :
Mengapa kita harus memilih pemimpin sesuai dengan kriteria yangsudah dirumuskan?
Apakah cara menjaring pemimpin yang selama ini kita gunakan sudahberhasil menjaring pemimpin sesuai dengan kriteria yang diharapkan ?Apabila belum, mengapa hal tersebut terjadi ?
Berdasarkan kepada pengalaman tersebut, prinsip-prinsip apa yangharus diperhatikan dalam mencari pemimpin sesuai dengan kriteria yangdiharapkan?
4) Jelaskan kepada peserta menganai tahapan pemilihan anggota BKM/LKM.Beri kesempatan kepada peserta untuk memberikan pertanyaan atautanggapan.
�
�
�Pelaksanaan RembugPembentukan dan Bimbingan
Panitia PembentukanBKM/LKM (Lihat buku
Pedoman Teknis PembentukanBKM/LKM).
Tahap Pelaksanaan
PANDUAN PEMBANGUNAN BKM
13
5) Berdasarkan pada prinsip-prinsip yang sudah dirumuskan sebelumnya ,ajaklah peserta merumuskan aturan (tata tertib) pemilihan anggotaBKM/LKM yaitu:
Tata tertib pemilihan utusan warga tingkat RT/komunitas terkecil
Pemilihan anggota BKM/LKM tingkat kelurahan/desa
Masa sanggahan dan penyelesaian sanggahan.
Hasil rumusan dijadikan kerangka Tata Tertib pemilihan anggota BKM.
6) Ajaklah peserta untuk membuat rencana penyebarluasan tata-tertib danpemilihan anggota BKM/LKM kepada masyarakat.
Pemimpin rapat: koordinator Pokja
1) Buka pertemuan dan jelaskan maksud dan tujuan rapat dan hasil yangdiharapkan.
2) Ajaklah peserta untuk membahas prinsip-prinsip organisasi masyarakatwarga, serta tugas dan fungsi BKM sebagai pemimpin kolektif dariorganisasi masyarakat warga.
�
�
�
Rapat Penyusunan Anggaran Dasar BKM/LKM
Proses
PANDUAN PEMBANGUNAN BKM
14
15
Tugas BKM/LKM:
Merumuskan kebijakan serta aturan main secara demokratis mengenaihal-hal yang berhubungan dengan penanggulangan kemiskinan
Mengorganisasi masyarakat untuk merumuskan visi, misi, rencanastrategis, dan Pronangkis
Memonitor, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan keputusankeputusan yang diambil
Mendorong berlangsungnya proses pembangunan partisipatif dari tahapidentifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan danmonitoring evaluasi
Memonitor, memberi masukan untuk berbagai kebijakan maupunprogram pemerintah lokal
Membangun transparansi dan akuntabilitas
Membuka akses dan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukankontrol terhadap kebijakan, keputusan dan kegiatan UP UP, termasukpenggunaan keuangan
Memfasilitasi usulan program penanggulangan kemiskinan untukdiintegrasikan dengan kebijakan pemerintah kelurahan/desa, kecamatandan Pemkot/Kab dan pihak-pihak lain
�
�
�
�
�
�
�
�
PANDUAN PEMBANGUNAN BKM
16
Fungsi BKM/LKM:
Penggerak dan penumbuh-kembali nilai-nilai luhur kemanusiaan danprinsip-prinsip kemasyarakatan
Pengembangan aturan dan kode etik
Pengambil keputusan dan kebijakan yang adil, jujur, transparan,akuntabel dan demokratis untuk urusan penanggulangan kemiskinan
Tempat mediasi aspirasi dan partisipasi masyarakat
Pusat informasi dan komunikasi bagi masyarakat kelurahan utukpenanggulangan kemiskinan
Advokasi integrasi kebutuhan dan program masyarakat dengan kebijakanpemerintah setempat
�
�
�
�
�
�
3) Jelaskan kepada peserta, karena BKM yang akan dibentuk merupakan milik(perwakilan) warga, maka warga masyarakatlah yang harus menentukanaturan main penyelenggaraan BKM. Aturan main ini akan disusun menjadiAnggaran Dasar BKM.
4) Diskusikan dengan peserta mengenai:Bentuk organisasi BKM?Apa tujuan dari penyusunan kerangka Anggaran Dasar BKM?Apa saja yang harus termuat dalam Anggaran Dasar BKM?
�
�
�
PANDUAN PEMBANGUNAN BKM
Kerangka Anggaran Dasar terdiri dari:
.
Mukadimah
Bab I: Pengertian
Bab II: Nama, Waktu dan Tempat Kedudukan
Bab III: Bentuk dan Sifat Lembaga
Bab IV: Azas, Landasan, Prinsip dan Nilai
Bab V: Visi dan Misi
Bab VII: Peran dan Fungsi BKM/LKM
Bab VIII: Kegiatan
Menjelaskan istilah-istilah yang menyangkut perangkat organisasi BKM /LKMdan kelompok-kelompok yang dilayani.
Menjelaskan bentuk organisasi, kepemilikan dan kewenangan(
Menjelaskan azas yang menjadi landasan penyelenggaraan BKM/LKM,prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang dijadikan acuan
Menjelaskan tentang apa yang menjadi cita-cita besar dari adanya BKM/LKM
Menjelaskan kegiatan-kegiatan apa saja yang harus ada dan difasilitasi olehBKM/LKM yang berhubungan dengan penanggulangan kemiskinan.
Bentuk organsiasi BKM/LKM: Paguyuban)
Bab VI: Maksud dan TujuanMenjelaskan apa yang menjadi tujuan dari adanya BKM/LKM
Menjelaskan peran dan fungsi BKM/LKM
17
PANDUAN PEMBANGUNAN BKM
18
Bab IX: Perangkat Organisasi
Bab X: Keanggotaan
Bab XI: Keanggotaan BKM/LKM
Bab XII: Hak dan Kewajiban Anggota
Bab XIII: Sekretariat dan Unit Pengelola
Bab XIV: Musyawarah
.
.
Menjelaskan perangkat organisasi yang harus dipunyai oleh BKM/LKM
Menjelaskan bahwa warga sebagai anggota organisasi,hak serta kewajibannya.
Menjelaskan kedudukan anggota BKM /LKM sebagai pimpinan kolektif dariOMW, hubungan antar anggota BKM/LKM , hubungan dengan masyarakat,
mekanisme pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan, jumlahanggota, masa bakti, ketentuan dan tata-cara pemilihan
Menjelaskan prinsip prinsip kesukarelaan dalam anggota BKM/LKM , haksuara dalam pengambilan keputusan, hak untuk mendapatkan informasi, hak
untuk meminta pertanggungjawaban kepada perangkat organisasinya danpenerima manfaat pelayanan BKM/LKM, kewajiban untuk memberikan
informasi secara terbuka dan pertanggungjawaban dari setiap keputusan,keuangan dan kegiatan kepada masyarakat serta memperjuangkan aspirasi
warga baik kepada pemerintah maupun kepada pihak pihak lainnya
Menjelaskan kedudukan, tugas sekretariat dan unit unit pengelola, jenis-jenis unit pengelola, mekanisme pengangkatan sekretariat dan unit
pengelola, hak dan kewajiban secretaríat dan unit pengelola.
Menjelaskan jenis-jenis musyawarah yang harus dilakukan baik itumusyawarah warga maupun musyawarah anggota BKM/LKM, tujuan,
peserta serta mekanismenya.
PANDUAN PEMBANGUNAN BKM
Bab XV: Sumber Dana dan Asset
Bab XVI: Transparansi dan Akuntabilitas
Bab XVII: Pembubaran
Bab XVIII: Sanksi
Bab XIX: Anggaran Rumah Tangga
Bab XX: Penutup
.
Menjelaskan jenis-jenis sumber dana, pengelolaan, kepemilikan danpemanfaatannya.
Menjelaskan mekanisme penyebarluasan informasi danpertanggungjawaban BKM /LKM kepada masyarakat luas
Menjelaskan alasan yang dapat membubarkan BKM/LKM ,tata-cara pembubaran, dan pertanggungjawaban asset.
Menjelaskan sanksi yang dapat diberikan apabila melanggarketentuan yang berlaku dalam AD, ART dan peraturan lainnya.
Menjelaskan bahwa aturan-aturan yang belum adadalam Anggaran Dasar akan diatur dalam ART
Berisi tanggal penetapan (pengesahan) Anggaran Dasar
19
PANDUAN PEMBANGUNAN BKM
20
5) Sesuai dengan tugas dan fungsi BKM/LKM, ajaklah peserta untukmemberikan masukan-masukan apa saja yang harus diatur dalamanggaran dasar. Bagilah peserta ke dalam 5 kelompok. Tugaskan masing-masing kelompok untuk mendiskusikan:
Kelompok 1:
�
�
�
�
�
Apa saja yang harus termuat dalam mukadimah
Apa saja yang istilah-istilah yang harus dijelaskanyang menyangkut perangkat organisasi BKM dankelompok-kelompok yang dilayani?
Apa nama BKM yang diusulkan?
Bagaimana bentuk organisasi? Siapa pemilikBKM/LKM dan apa kewenangan anggota BKM/LKMterutama dalam penandatanganan dokumen resmi,rekening bank atau penendatanganan administrasilainnya berkaitan dengan aktifitas legal formal BKM?
Apa yang menjadi azas, prinsip-prinsip dan nilai-nilaiyang dijadikan acuan dalam penyelenggaraanBKM/LKM untuk menanggulangi kemiskinan?
Kelompok 2:
�
�
�
�
�
�
�
Apa cita-cita yang diharapkan dengan adanyaBKM/LKM, terutama berhubungan denganpennaggulangan kemiskinan dan bagaimana akandicapai cita-cita tersebut?
Apa yang menjadi masksud dan tujuan BKM/LKM?
Apa tugas/peran BKM/LKM?
Apa fungsi BKM/LKM?
Kegiatan-kegiatan apa saja yang harus ada dandifasilitasi oleh BKM/LKM untuk penanggulangankemiskinan?
Dalam menjalankan peran dan fungsinya BKM/LKMdibantu oleh perangkat organisasi, perangkatorganisasi apa saja yang harus ada?
Siapakah anggota dari organisasi masyarakat wargayang dimotori oleh BKM/LKM? apa hak dan kewajibandari anggota tersebut?
PANDUAN PEMBANGUNAN BKM
Kelompok 3:
�
�
�
�
�
�
Bagaimana kedudukan anggota BKM/LKM sebagaipimpinan kolektif dari OMW? Bagaimana hubunganantar anggota BKM/LKM? Bagaimana hubunganBKM dengan masyarakat, bagaimana tata-carapertanggungjawaban dan pengambilan keputusan?Berapa jumlah anggota? Berapa lama masa baktianggota BKM/LKM? Bagaimana ketentuan dan tata-cara pemilihan anggota?
Apa saja hak-hak anggota BKM/LKM?
Apa saja kewajiban anggota BKM/LKM?
Apa yang dimaksud dengan sekretariat dan unitpengelola dalam BKM/LKM?
Bagaimana kedudukan dan tugas, hak sertakewajiban sekretariat?
Bagaimana kedudukan dan tugas, hak sertakewajiban unit pengelola?
Kelompok 4:
�
�
�
�
�
�
Apa saja jenis-jenis musyawarah warga yang harusdifasilitasi oleh BKM/LKM?
Apa saja musyawarah anggota BKM/LKM?
Apa tujuan musyawarah, bagaimana tata-caranya?
Darimana saja sumber dana yang dibutuhkan untuknangkis yang dikelola BKM/LKM bisa didapat?
Bagaimana sistem pengelolaannya danpemanfaatannya?
Siapa pemilik asset yang ada di BKM/LKM?
Kelompok 5:
�
�
�
�
�
�
�
�
�
Bagaimana cara BKM/LKM menyebarluaskaninformasi secar terbuka kepada masyarakat?
Informasi apa saja yang harus disebarluaskan?
Bagaimana tata-cara BKM/LKM mempertanggung-jawabkan keputusan, kegiatan dan keuangannyakepada masyarakat?
Media apa yang bisa digunakan untuk penyebar-luasan informasi dan pertanggung-jawaban?
Apakah BKM bisa dibubarkan?
Siapa yang bisa membubarkan?
Dalam kondisi apa BKM /LKMbisa dibubarkan?
Bagaimana mekanisme pembubaran dan bagaimanamekanisme pertanggungjwaban asset yang ada?
Apa saja sanksi yang bisa diberikan apabilaBKM/LKM melanggar aturan yang berlaku dalam AD
21
PANDUAN PEMBANGUNAN BKM
22
6) Setelah selesai diskusi kelompok, mintalah masing-masing kelompok untukmempresentasikan hasilnya kemudian beri kesempatan kepad akelompoklain untuk bertanya, menanggapi dan memberikan masukkan.
7) Hasil diskusi pleno, disepakati berdama dan menjadi rumusan DraftAnggaran Dasar BKM/LKM
8) Ajaklah peserta membuat rencana kerja mensosialisasikan draft AnggaranDasar kepada seluruh warga kelurahan
PANDUAN PEMBANGUNAN BKM
23
Tahap Pelaksanaan Rembug Warga Sosialisasi dan
Pernyataan Kesiapan Masyarakat dalam Pembentukan
BKM/LKM
Proses
Pemimpin rembug: Relawan
1) Buka pertemuan dengan menjelaskan maksud dan tujuan diadakannyarembug.
2) Perkenalkan anggota Pokja Perumus AD, anggota Pokja Pemilihan AnggotaBKM dan Pokja Pemantau Partisipatif dan jelaskan tugas dan fungsimasing-masing pokja.
3) Jelaskan kepada warga yang hadir (peserta rembug) mengenai hasil kajiankelembagaan dan kepemimpinan yang sudah dilaksanakan dalampemetaan swadaya, dan kesepakatan kesepakatan pembentukanBKM/LKM dan kriteria anggotanya dalam lokakarya PS tingkatkelurahan/desa.
4) Diskusikan dengan peserta bagaimana caranya untuk mendapatkanpemimpin sesuai dengan kriteria yang sudah disepakati.
5) Pokja pemilihan anggota BKM menjelaskan tahapan pemilihan anggotaBKM/LKM di tingkat RT/komunitas terkecil maupun kelurahan danketentuan ketentuannya yang sudah dimuat dalam tata tertib pemilihananggota BKM/LKM. Bahas secara mendalam prinsip prinsip pemilihananggota BKM/LKM: tanpa kampanye, tanpa pencalonan, dan tertutup
PANDUAN PEMBANGUNAN BKM
6) Beri kesempatan kepada peserta untuk bertanya dan memberikanmasukan-masukan.
7) Sepakati tata-tertib pemilihan anggota BKM/LKM berdasarkan masukan-masukan dari warga.
8) Lanjutkan acara dengan membahas tugas dan fungsi BKM/LKM. Tanyakankepada peserta apa tugas dan fungís BKM/LKM? Diskusikan sampai merekamemahami dengan baik konsep BKM/LKM sebagai pimpinan kolektif dariorganisasi masyarakat warga.
9) Jelaskan kepada peserta, karena BKM/LKM merupakan wakil darimasyarakat untuk menjadi motor penggerak penanggulangan kemiskinandi wilayah kelurahan/desa, maka mandat yang dipunyai oleh BKM/LKMdalam menjalankan tugasnya berasal dari masyarakat. Mandat tersebutdikembangkan dalam aturan-aturan dasar yang disebut dengan AnggaranDasar (AD), oleh karena itu masyarakatlah yang berhak menyusun ADBKM/LKM.
10) Jelaskan kepada peserta bahwa Pokja Penyusunan Anggaran Dasar sudahmembuat draft Anggaran Dasar, informasikan isi Anggaran Dasar tersebut(baik kalau setiap peserta yang hadir mendapatkan fotocopy draft AD).
11)Bahas bersama isi AD, beri kesempatan kepada peserta untuk bertanya danmemberikan tanggapan dan masukan.
12)Sepakati apakah dari hasil diskusi ada perubahan dalam AD.
13) Jelaskan bahwa draft AD akan dibahas dan disahkan kembali di tingkatkelurahan/desa pada saat pemilihan anggota BKM tingkat kelurahan/desa
14)Ajak peserta untuk membuat rencana pemilihan anggota BKM tingkatRT/komunitas terkecil.
Pemilihan Utusan Warga TIngkatBasis (lihat buku Pedoman Teknis
Pembentukan BKM/LKM)
Rembug Warga TingkatKelurahan/desa untuk Pengesahan
AD BKM/LKM, Proses PemilihanAnggota BKM/LKM dan
Pengukuhan Anggota BKM/LKM(lihat buku Pedoman Teknis
Anggota BKM/LKM)
24
PANDUAN PEMBANGUNAN BKM
Direktorat Jenderal Cipta Karya
DEPARTEMEN
PEKERJAAN
UMUMPerkotaan