Modul Pelatihan Fasilitator Sanitasi Total Berbasis Masyarakat untuk pilar Stop BABS dan CTPS
PANDUAN FASILITATOR PELATIHAN PERENCANAAN/ … · panduan fasilitator pelatihan perencanaan/...
Transcript of PANDUAN FASILITATOR PELATIHAN PERENCANAAN/ … · panduan fasilitator pelatihan perencanaan/...
PANDUAN FASILITATOR
PELATIHAN PERENCANAAN/ PENGANGGARAN API/PRB YANG RESPONSIF GENDER
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
DAN KEHUTANAN
Adaptasi Perubahan Iklim dan Ketangguhan (APIK)
PANDUAN FASILITATOR
PELATIHAN PERENCANAAN/ PENGANGGARAN API/PRB YANG RESPONSIF GENDER
Tim Penyusun:Yulius Hendra
Widi Heriyanto
Irmia Fitriyah
Jakarta2017
Petani perempuan di Malang, Jawa Timur mengangkut hasil panen. © Oscar Siagian/USAID APIK
Publikasi ini dibuat dengan dukungan Rakyat Amerika melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). Isi dari publikasi ini merupakan sepenuhnya tanggung jawab penulis dan tidak mencerminkan pandangan pemerintah Amerika Serikat ataupun USAID.
iv |
DAFTAR ISI
Daftar Singkatan v
Pengantar 1
1. PENDAHULUAN 2
Prasyarat Pelatihan 3
Cara membaca panduan 5
2. PENGANTAR PELATIHAN 6
Sesi 1: Pembukaan Pelatihan dan Pre Test 7
Sesi 2: Penjelasan mengenai PUG dan Upaya untuk Mengarusutamakan
Gender di Wilayah Setempat 8
Sesi 3: Penyusunan Kontrak Belajar 9
Sesi 4: Penjelasan Mengenai Alur Pelatihan dan Perkenalan 10
3. PENGENALAN PADA API/PRB 12
Sesi 5: Pemaparan Mengenai API/PRB 13
4. KAJIAN KERENTANAN 14
Sesi 6: Pemaparan Hasil Kajian Kerentanan
di Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota 15
Sesi 7: Pemaparan Hasil Kajian Kerentanan
di Tingkat Komunitas 16
5. KONSEP GENDER 18
Sesi 8: Mengenali Konsep Gender
dan Bentuk-Bentuk Ketidakadilan Gender 19
Sesi 9: API/PRB yang Responsif Gender 20
6. MENGINTEGRASIKAN API/PRB YANG RESPONSIF GENDER DALAM PERENCANAAN/PENGANGGARAN PEMERINTAH 22
Sesi 10: Langkah untuk mengintegrasikan API/PRB
yang responsif gender dalam perencanaan/penganggaran pemerintah 23
Sesi 11: Praktik Menyusun GAP dan GBS:Mengintegrasikan API/PRB
yang Responsif Gender dalam Perencanaan/Penganggaran Pemerintah 24
Sesi 12: Strategi Advokasi 25
7. POST TEST DAN EVALUASI 28
Sesi 13: Post Test dan Evaluasi 29
8. LAMPIRAN 30
Lampiran 1: Contoh Pre dan Post Test 31
Lampiran 2: Konvergensi API dan PRB 33
Lampiran 3: Konsep PUG 58
Lampiran 4: Konsep PPRG 65
Lampiran 5: Integrasi gender dalam API/PRB 83
Lampiran 6: Lembar GAP 93
Lampiran 7: Lembar GBS 94
|v
DAFTAR SINGKATAN
API/PRB Adaptasi Perubahan Iklim/Pengurangan Risiko Bencana
APIK Adaptasi Perubahan Iklim dan Ketangguhan
GAP Gender Analysis Pathway
GBS Gender Budget Statement
OPD Organisasi Perangkat Daerah
PP Pemberdayaan Perempuan
PPRG Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender
RAD Rencana Aksi Daerah
Tupoksi Tugas Pokok Fungsi
USAID US Agency for International Development
Pasar ikan di Kota Ambon, Maluku. ©Oscar Siagian/USAID APIK
|1
PENGANTAR
Panduan ini disusun berdasarkan Pedoman Teknis Adaptasi Perubahan
Iklim yang Responsif Gender di Daerah yang disusun oleh Kementrian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dan diskusi yang
diselenggarakan oleh USAID APIK di Jakarta. Diskusi di Jakarta dihadiri oleh
organisasi non pemerintah yang bekerja untuk isu API, PRB dan perempuan.
Dari hasil diskusi di Jakarta kemudian disusun rancangan (draft) panduan untuk
diujicobakan pada pelatihan di kota Ambon yang dilaksanakan selama tiga hari
pada tanggal 26-28 September 2017. Pelatihan dihadiri oleh OPD di tingkat
kota Ambon dan provinsi Maluku, yaitu sebagai berikut:
1. OPD yang bekerja pada bidang-bidang yang terpetakan dalam kajian
kerentanan USAID APIK sebagai bidang-bidang terdampak perubahan
iklim/bencana, seperti Dinas Pertanian dan Dinas Perikanan.
2. OPD yang bekerja untuk pemberdayaan masyarakat, yaitu Dinas
Pemberdayaan Masyarakat.
3. OPD yang yang memiliki tupoksi dalam pengarusutamaan gender dan
pemberdayaan perempuan/perlindungan anak yaitu Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak1.
4. Bappeda sebagai koordinator dalam perencanaan pembangunan.
5. Organisasi non-pemerintah yang menjalin kerja sama dengan USAID
APIK.
Hasil dari pelatihan di kota Ambon kemudian menjadi acuan untuk
penyempurnaan panduan. Selanjutnya, panduan ini diharapkan dapat menjadi
rujukan untuk menyusun dan/atau mengembangkan kegiatan peningkatan
kapasitas dalam mengintegrasikan API/PRB yang responsif gender atau dapat
pula menjadi acuan untuk mengintegrasikan API/PRB yang responsif gender
dalam perencanaan/penganggaran pemerintah.
Tim Penyusun
1 Nama dinas ini bisa berlainan di daerah yang berbeda.
1
PENDAHULUAN
|3
PRASYARAT PELATIHAN
Untuk menghasilkan luaran seperti yang diharapkan, yaitu
membangun/meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan untuk
mengintegrasikan perencanaan/penganggaran API/PRB yang responsif
gender, berikut beberapa prasyarat yang perlu diperhatikan:
1. Peserta pelatihan
Peserta pelatihan sebaiknya berasal dari Bappeda, OPD dengan bidang
kerja yang terpetakan dalam kajian kerentanan sebagai bidang terdampak,
OPD yang bertanggung jawab dalam pengarusutamaan gender, OPD
yang bertanggung jawab dalam pemberdayaan masyarakat, organisasi
pemerintah yang bekerja untuk pengurangan risiko bencana, organisasi
non pemerintah yang berfokus pada isu perencanaan/penganggaraan dan
perempuan/gender. Peserta dari organisasi pemerintah sebaiknya adalah
mereka yang bertanggung jawab dalam perencanaan.
2. Materi pelatihan
Materi pelatihan yang perlu disampaikan adalah sebagai berikut:
a. API, PRB, dan konvergensi API/PRB
b. Hasil kajian kerentanan
c. Konsep gender dan bentuk-bentuk ketidakadilan gender
d. API/PRB yang responsif gender
e. Mengintegrasikan API/PRB yang responsif gender dalam
perencanaan/penganggaran pemerintah;
3. Tersedianya dokumen perencanaan dan penganggaran
Dalam undangan bagi peserta, perlu disebutkan bahwa peserta perlu
membawa dokumen perencanaan/penganggaran.
4. Pre dan post test
Pre dan post test perlu dipersiapkan sebelumnya sebagai alat untuk
mengetahui peningkatan pemahaman peserta. Pertanyaan pre dan post
test perlu mencakup topik tentang API/PRB, konsep gender, API/PRB
yang responsif gender, perencanaan/penganggaran responsif gender.
5. Review harian
Review harian perlu diagendakan setiap hari di awal pelatihan sebagai
bagian dari metode untuk mengukur tingkat pemahaman peserta dan
cara untuk melakukan konfirmasi bila ada hal-hal yang disalahpahami
oleh peserta.
4 |
Diskusi Forum API/PRB Desa Ngabab, Kabupaten Malang. ©Oscar Siagian/USAID APIK
1. Pendahuluan |5
CARA MEMBACA PANDUAN
Panduan ini disusun dengan struktur sebagai berikut:
1. Posisi sesi
Posisi sesi adalah mengenai apa yang dimaksudkan dalam suatu sesi.
2. Tujuan sesi
Tujuan sesi adalah mengenai apa yang hendak dicapai dalam suatu sesi.
3. Agenda, langkah, dan pembagian tugas
• Agenda adalah mengenai pengaturan waktu dalam suatu sesi.
• Langkah adalah mengeni tahapan yang diperlukan dalam suatu sesi.
• Pembagian tugas adalah mengenai siapa yang bertanggung jawab dalam
menyampaikan suatu materi dalam suatu sesi.
4. Bahan
Bahan adalah mengenai sumber acuan baik cetak maupun elektronik yang
perlu dibagikan di tiap sesi.
5. Persiapan
Persiapan adalah mengenai hal yang perlu dilakukan agar sesi berjalan
dengan lancar.
6. Simbol
Fasilitator
Waktu sesi
605
10
1545
50
55
2
PENGANTAR
PELATIHAN
|7
SESI 1: PEMBUKAAN PELATIHAN DAN PRE TEST
1.1. Posisi Sesi
Posisi sesi adalah sebagai:
• Cara untuk mengakomodasi kepentingan pemerintah
setempat (nasional/provinsi/kota/kabupaten) dalam
mengimplementasikan pengarusutamaan gender.
• Cara untuk meyakinkan peserta bahwa pemerintah
setempat mendukung kegiatan pelatihan.
• Alat ukur untuk mengetahui pengetahuan dan kapasitas
peserta tentang perencanaan/penganggaran API/PRB
yang responsif gender.
1.2. Tujuan
Sesi ini bertujuan untuk:
• Mengetahui komitmen pemerintah setempat terkait isu API/PRB.
• Meningkatkan kepercayaan peserta terhadap tugas lembaganya masing-
masing dalam mengintegrasikan API/PRB dalam program kerja.
• Mengetahui tingkat pengetahuan dan kapasitas peserta tentang
perencanaan/penganggaran API/PRB yang responsif gender.
1.3. Agenda, Langkah dan Pembagian tugas
Pengantar pelatihan oleh manajemen program.
Sambutan dan pembukaan oleh perwakilan dari organisasi pemerintah (pejabat kunci) yang memiliki tupoksi terkait API/PRB.
Mengisi pre-test dengan dipandu oleh fasilitator.
10 menit 10 menit20 menit
1.4. Bahan
• Naskah/presentasi pembukaan.
• Naskah pidato sambutan oleh pejabat kunci.
• Lembar pre test.
605
10
1545
50
55
40 menit
Perwakilan dari manajemen
program
8 |
1.5. Persiapan
• Panitia perlu mengupayakan untuk mendapatkan naskah pidato sambutan
pembukaan. Jika memungkinkan, diskusikan isinya dengan pejabat yang
akan menyampaikan naskah pidato agar isi pidato sesuai dengan latar
belakang dan tujuan pelatihan.
• Fasilitator perlu menyusun pre test dengan pertanyaan-pertanyaan terkait
perubahan iklim/risiko bencana, pengarusutamaan gender, dan integrasi
API/PRB dalam perubahan iklim/risiko bencana.
SESI 2: PENJELASAN MENGENAI PUG DAN UPAYA UNTUK MENGARUSUTAMAKAN GENDER DI WILAYAH SETEMPAT
2.1. Posisi Sesi
Posisi sesi adalah sebagai:
• Cara untuk mendukung kepentingan pemerintah
setempat—terutama OPD yang bertanggung jawab
dalam PUG—dalam mengarusutamakan gender
• Cara untuk meyakinkan peserta bahwa pemerintah
setempat mendukung upaya PUG.
2.2. Tujuan
Sesi ini bertujuan untuk:
• Meningkatkan pengetahuan peserta tentang
upaya-upaya pengarusutamaan gender yang telah dilakukan oleh
pemerintah setempat.
• Meningkatkan kesadaran peserta tentang situasi-situasi ketidakadilan
gender, terutama di wilayah mereka bekerja.
2.3. Agenda, Langkah, dan Pembagian Tugas
Pemaparan tentang PUG oleh pejabat kunci dari instansi yang bertanggung jawab dalam pengarusutamaan gender.
Diskusi dan tanya jawab yang dipandu oleh fasilitator.
15 menit30 menit
605
10
1545
50
55
45 menit
Fasilitator
2. Pengantar Pelatihan |9
2.4. Bahan
Presentasi tentang PUG dari pejabat kunci.
2.5. Persiapan
Panitia perlu mengupayakan untuk mendapatkan bahan presentasi pejabat
kunci dari instansi yang bertanggung jawab dalam PUG. Jika memungkinkan,
diskusikan dengan pejabat yang akan melakukan presentasi untuk
menyesuaikan isi presentasi dengan situasi gender yang ada di wilayah
kerja mereka.
SESI 3: PENYUSUNAN KONTRAK BELAJAR
3.1. Posisi Sesi
Posisi sesi ini adalah sebagai:
Cara untuk membangun suasana belajar yang nyaman.
3.2. Tujuan
Sesi ini bertujuan untuk:
Menyusun kesepakatan-kesepakatan/aturan-aturan selama
berlangsungnya pelatihan.
3.3. Agenda, Langkah, dan Pembagian Tugas
Merumuskan aturan selama berlangsungnya pelatihan yang dipandu oleh fasilitator.
15 menit
3.4. Bahan
Beberapa aturan standar yang penting untuk ditetapkan.
3.5. Persiapan
Fasilitator dan panitia perlu menyiapkan aturan-aturan standar untuk ditaati
bersama sepanjang masa pelatihan.
605
10
1545
50
55
15 menit
Fasilitator
10 |
SESI 4: PENJELASAN MENGENAI ALUR PELATIHAN DAN PERKENALAN
4.1. Posisi Sesi
Posisi sesi adalah sebagai:
• Penjelasan mengenai alur pelatihan.
• Perkenalan antara peserta, fasilitator, dan
tim/panitia pelaksana.
4.2. Tujuan
Sesi ini bertujuan untuk:
• Mengingatkan peserta tentang tujuan pelatihan, hasil
yang diharapkan, dan menjelaskan pada peserta
tentang alur pelatihan.
• Membangun keakraban di antara peserta, fasilitator, dan
tim/panitia pelaksana.
• Membangun suasana agar peserta dapat terlibat secara aktif dan
berkontribusi pada keseluruhan sesi
4.3. Agenda, Langkah dan Pembagian Tugas
Penjelasan mengenai tujuan pelatihan, hasil yang diharapkan, jadwal pelatihan, dan alur pelatihan oleh fasilitator.
Perkenalan dengan cara masing-masing bergiliran menyebutkan nama, asal lembaga, dan pengalaman yang paling berkesan terkait perubahan ikilm yang dipandu oleh fasilitator.
Kesimpulan—terutama penegasan mengenai pengalaman-pengalaman peserta terkait perubahan iklim—yang disampaikan oleh fasilitator.
15 menit 10 menit30 menit
4.4. Bahan
Presentasi tentang tujuan pelatihan, hasil yang diharapkan, agenda pelatihan,
dan alur pelatihan.
4.5. Persiapan
Presentasi terkait kerangka acuan, yaitu terutama terkait tujuan pelatihan,
hasil yang diharapkan, agenda pelatihan, dan alur pelatihan. Kerangka acuan
dan agenda pelatihan sebaiknya dikiriman pada peserta sebelum pelatihan.
605
10
1545
50
55
55 menit
Fasilitator
Mengantri air bersih untuk keperluan rumah tangga di Kendari, Sulawesi Tenggara. ©Oscar Siagian/USAID APIK
3
PENGENALAN
PADA API/PRB
|13
SESI 5: PEMAPARAN MENGENAI API/PRB
5.1. Posisi Sesi
Posisi sesi ini adalah sebagai:
• Dasar untuk memberikan pemahaman kepada peserta
tentang konsep, sejarah dan diskursus mengenai
API/PRB.
• Dasar untuk memahami kondisi wilayah setempat
terkait sejarah dan diskursus mengenai API/PRB.
5.2. Tujuan
Sesi ini bertujuan untuk:
• Membangun pemahaman mengenai konsep dasar API/PRB.
• Membangun pemahaman mengenai keterkaitan antara API dan PRB.
• Membangun pemahaman bahwa API/PRB harus terintegrasi dalam
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
5.3. Agenda, Langkah dan Pembagian Tugas
Pemutaran film tentang API/PRB
Diskusi dan tanya jawab tentang API/PRB yang dipandu oleh fasilitator.
Diskusi terkait f ilm yang dipandu oleh fasilitator yang perlu mencakup tentang bagaimana pemangku kepentingan harus menyikapi permasalahan-permasalahan yang muncul akibat dampak perubahan iklim/bencana
Kesimpulan oleh fasilitator.
Presentasi mengenai API/PRB yang disampaikan oleh perwakilan lembaga/tenaga ahli yang perlu mencakup konsep API, PRB dan konvergensi API/PRB.
15 menit10 menit
10 menit20 menit
30 menit
5.4. Bahan
• Film tentang API seperti “Ayo Beradaptasi”.
• Presentasi tentang konsep API, PRB, dan konvergensi API/PRB.
5.5. Persiapan
• Kontekstualisasikan API/PRB dengan gambaran umum daerah.
• Kontekstualisasikan API/PRB dengan fungsi pemerintah (atau pemangku
kepentingan lainnya) dalam merencanakan/menggerakkan pembangunan.
605
10
1545
50
55
85 menit
Fasilitator
4
KAJIAN
KERENTANAN
|15
SESI 6: PEMAPARAN HASIL KAJIAN KERENTANAN DI TINGKAT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
6.1. Posisi Sesi
Posisi sesi ini adalah sebagai:
Dasar untuk memberi pemahaman kepada peserta
mengenai kerentanan di masing-masing bidang strategis di
wilayah mereka bekerja dan bagaimana kerentanan perlu
disikapi sesuai dengan peran dan fungsi organisasi baik
pemerintah maupun non pemerintah.
6.2. Tujuan
Sesi ini bertujuan untuk:
• Membangun pemahaman peserta tentang kerentanan
di wilayah mereka dan potensi dampaknya.
• Membangun pemahaman peserta bahwa pilihan adaptasi harus mengacu
pada hasil kajian kerentanan.
• Membangun pemahaman peserta bahwa pilihan adaptasi penting untuk
diintegrasikan dalam perencanaan/penganggaran pembangunan.
6.3. Agenda, Langkah dan Pembagian Tugas
Presentasi hasil kajian kerentanan yang disampaikan oleh perwakilan lembaga.
Diskusi tentang hasil kajian yang dipandu oleh fasilitator.
Kesimpulan yang disampaikan oleh fasilitator.
10 menit20 menit 30 menit
6.4. Bahan
• Presentasi hasil kajian kerentanan.
• Naskah hasil kajian kerentanan.
6.5. Persiapan
Kontekstualisasikan API/PRB dengan fungsi organisasi pemerintah dalam
merencanakan/menggerakkan pembangunan.
605
10
1545
50
55
60 menit
Fasilitator
16 |
SESI 7: PEMAPARAN HASIL KAJIAN KERENTANAN DI TINGKAT KOMUNITAS
7.1. Posisi Sesi
Posisi sesi ini adalah sebagai:
Dasar untuk memberikan pemahaman kepada peserta
mengenai kerentanan yang terjadi di tingkat komunitas dan
bagaimana organisasi pemerintah/non pemerintah perlu
menyikapi kerentanan-kerentanan yang telah terpetakan
sesuai dengan peran dan fungsinya.
7.2. Tujuan
Sesi ini bertujuan untuk:
• Membangun pemahaman peserta tentang pentingnya
melakukan kajian kerentanan di tingkat komunitas.
• Membangun pemahaman peserta bahwa pilihan adaptasi di tingkat
komunitas memerlukan dukungan dari pemerintah.
7.3. Agenda, Langkah dan Pembagian Tugas
Presentasi oleh perwakilan lembaga tentang hasil kajian kerentanan di tingkat komunitas.
Diskusi tentang kajian kerentanan di tingkat komunitas yang dipandu oleh fasilitator.
Kesimpulan yang disampaikan oleh fasilitator.
10 menit20 menit 30 menit
7.4 Bahan
Presentasi hasil kajian kerentanan di tingkat komunitas.
7.5 Persiapan
Kontekstualisasikan hasil kajian kerentanan dan pilihan adaptasi di tingkat
komunitas dengan mengaitkannya dengan peran dan fungsi OPD terkait.
605
10
1545
50
55
60 menit
Fasilitator
Petani memeriksa kondisi bibit di Ambon, Maluku. ©Oscar Siagian/USAID APIK
5
KONSEP
GENDER
|19
SESI 8: MENGENALI KONSEP GENDER DAN BENTUK-BENTUK KETIDAKADILAN GENDER
8.1 Posisi Sesi
Posisi sesi ini adalah sebagai:
• Dasar untuk memberikan pemahaman tentang
konsep gender.
• Dasar untuk memberikan pemahaman tentang
keterkaitan antara gender dan API/PRB.
8.2 Tujuan
Sesi ini bertujuan untuk:
• Membangun pemahaman tentang konsep gender dan
situasi ketidakadilan gender.
• Membangun pemahaman bahwa dampak perubahan iklim/bencana tidak
netral gender.
8.3 Agenda, Langkah dan Pembagian Tugas
Latihan mengindentif ikasi perbedaan antara seks dan gender dengan dipandu oleh fasilitator, yang dapat dilakukan dengan cara berikut: Ajak peserta untuk mengindentif ikasi perbedaan perempuan dan laki-laki secara alamiah dan sosial. Identif ikasi dilakukan dengan menuliskannya pada kertas metaplan. Gunakan kertas metaplan yang berlainan untuk mengindentif ikasi karakteristik alamiah dan sosial masing-masing gender. Satu kertas metaplan untuk satu karakteristik. Contoh, kertas metaplan warna merah muda untuk karakteristik sosial laki-laki dan kertas metaplan hijau untuk karakteristik alamiah laki-laki.
Pemaparan oleh fasilitator tentang konsep gender dengan merelasikannya pada aktivitas sebelumnya, bentuk-bentuk ketidakadilan gender, dan situasi umum terkait ketidakadilan gender dengan mengupayakan tersedianya hal berikut: Data statistik, misalkan terkait bidang penghidupan, pendidikan, atau situasi kekerasan yang dapat memberikan gambaran tentang situasi umum ketidakadilan gender.
Pemutaran film yang menceritakan tentang ketidakadilan gender, seperti “The Impossible Dream”.
Kesimpulan yang disampaikan oleh fasilitator.
Kesimpulan hasil diskusi yang dipandu oleh fasilitator dengan penegasan pada perbedaan antara seks dan gender.
Diskusi yang dipandu oleh fasilitator terkait situasi gender apa yang digambarkan dalam film.
Diskusi terkait konsep gen-der dan situasi ketidakadilan gender yang dipandu oleh fasilitator.
15 menit
10 menit 10 menit 10 menit
10 menit
20 menit
45 menit
605
10
1545
50
55
120 menit
Fasilitator
20 |
8.4 Bahan
• Film pendek yang menggambarkan tentang ketidakadilan gender seperti
“The Impossible Dream”.
• Presentasi tentang konsep gender, bentuk-bentuk ketidakadilan gender,
dan situasi ketidakadilan gender—yang akan lebih baik bila merupakan
situasi di wilayah setempat.
8.5 Persiapan
Kontekstualisasikan isu gender di wilayah setempat dengan tugas organisasi
pemerintah/lembaga lainnya.
SESI 9: API/PRB YANG RESPONSIF GENDER
9.1. Posisi Sesi
Posisi sesi adalah sebagai:
Pengantar untuk membangun pemahaman tentang
API/PRB yang responsif gender.
9.2. Tujuan
Sesi ini bertujuan untuk:
Membangun pemahaman bahwa dampak perubahan
iklim dan bencana dapat berbeda atas kelompok gender
yang berbeda.
605
10
1545
50
55
65 menit
Fasilitator
5. Konsep Gender |21
9.3. Agenda, Langkah dan Pembagian Tugas
Presentasi tentang API/PRB yang responsif gender oleh perwakilan lembaga/fasilitator.
Presentasi hasil diskusi oleh peserta yang perlu memperhatikan pada: Adanya kemungkinan rumusan yang bias gender, misalkan pernyataan bahwa perempuan panik saat terjadi bencana. Dalam konteks ini, ajak peserta untuk memikirkan kemungkinan apa yang menyebabkan perempuan panik. Bisa jadi hal tersebut disebabkan karena secara sosial pengurusan kerumahtanggan dibebankan pada perempuan, sehingga perempuan merasa memiliki kewajiban untuk memastikan keamanan hal-hal yang berhubungan dengan rumah tangga seperti keselamatan anak, orang tua, atau barang-barang berharga. Dalam konteks ini, tekankan bahwa peran sosial yang dibebankan pada perempuan lah yang membuat mereka panik, dan bukan karena panik adalah karakter alamiah perempuan.
Diskusi kelompok tentang dampak perubahan iklim/bencana pada kelompok gender yang berbeda yang dipandu oleh fasilitator.
Kesimpulan dari hasil presentasi yang dipandu oleh fasilitator.
15 menit 10 menit
20 menit 20 menit
9.4. Bahan
• Presentasi tentang API/PRB yang responsif gender.
• Soal untuk tugas kelompok tentang dampak perubahan iklim/bencana, misalkan
dampak puting beliung, longsor, banjir, atau kekeringan, pada kelompok gender
berbeda,
9.5 Persiapan
Kontekstualisasikan dampak perubahan iklim/bencana pada kelompok
gender yang berbeda, termasuk pada kelompok usia yang berbeda atau pada
kelompok disabilitas.
6
MENGINTEGRASIKAN
API/PRB YANG
RESPONSIF GENDER
DALAM PERENCANAAN/
PENGANGGARAN
PEMERINTAH
|23
SESI 10: LANGKAH UNTUK MENGINTEGRASIKAN API/PRB YANG RESPONSIF GENDER DALAM PERENCANAAN/PENGANGGARAN PEMERINTAH
10.1. Posisi Sesi
Posisi sesi adalah sebagai:
Arahan untuk mengintegrasikan API/PRB yang responsif
gender dalam perencanaan/penganggaran pemerintah.
10.2. Tujuan
Sesi ini bertujuan untuk:
Membangun kapasitas peserta untuk mengintegrasikan
API/PRB yang responsif gender dalam
perencanaan pembangunan.
10.3. Agenda, Langkah dan Pembagian Tugas
Presentasi oleh fasilitator tentang perencanaan dan penganggaran responsif gender, yang perlu mencakup materi-materi tentang:• Aturan-aturan pemerintah Indonesia tentang PUG; • Model-model analisis gender; • Metode untuk mengintegrasikan API/PRB yang responsif
gender.
Diskusi dan tanya jawab.
15 menit45 menit
10.4. Bahan
• Presentasi tentang perencanaan/penganggaran responsif gender sesuai
dengan aturan-aturan yang berlaku.
• Presentasi tentang pengintegrasian API/PRB yang responsif gender dalam
perencanaan/penganggaran pemerintah.
• Hasil kajian kerentanan dan pilihan adaptasi.
10.5. Persiapan
• Daftar aturan pemerintah tentang PUG.
• Dokumen hasil kajian kerentanan.
605
10
1545
50
55
60 menit
Fasilitator
24 |
SESI 11: PRAKTIK MENYUSUN GAP DAN GBS: MENGINTEGRASIKAN API/PRB YANG RESPONSIF GENDER DALAM PERENCANAAN/PENGANGGARAN PEMERINTAH
11.1. Posisi Sesi
Posisi sesi adalah sebagai:
Latihan untuk mengintegrasikan API/PRB yang responsif
gender sesuai dengan model analisis gender dan
penyusunan anggaran responsif gender yang berlaku di
Indonesia dengan mengacu pada hasil kajian kerentanan.
11.2. Tujuan
Sesi ini bertujuan untuk:
Membangun kapasitas dalam mengintegrasikan API/PRB
yang responsif gender dengan mengaplikasikan model analisis gender dan
penganggaran responsif gender yang digunakan oleh pemerintah Indonesia,
yaitu GAP dan GBS.
11.3. Agenda, Langkah dan Pembagian Tugas
Penjelasan dan tanya jawab mengenai sembilan langkah GAP oleh fasilitator.
Presentasi hasil GAP oleh peserta dengan memperhatikan hal berikut: Bila waktunya tidak memadai, presentasi hasil GAP bisa diwakilkan oleh beberapa OPD.
Penjelasan dan tanya jawab mengenai penyusunan GBS.
Latihan menyusun GAP dengan memperha-tikan hal-hal berikut:• Peserta perlu memutuskan apa yang
hendak dianalisis, misalkan Renstra OPD, RKPD, atau RKA OPD. Hal ini perlu didiskusikan sesuai dengan kondisi faktual saat pelatihan dilakukan, yaitu kemung-kinan untuk disetujuinya rancangan yang dibuat saat pelatihan.
• Fasilitator perlu secara intensif mendampingi peserta dalam menyusun GAP.
Kesimpulan dari hasil presentasi peserta yang dipandu oleh fasilitator.
Latihan menyusun GBS sesuai dengan hasil GAP dengan memperhatikan hal berikut:Fasilitator perlu berkeliling untuk secara intensif mendampingi peserta dalam menyusun GBS.
15 menit45 menit
30 menit
30 menit
30 menit
30 menit
605
10
1545
50
55
225 menit
Fasilitator
6. Mengintegrasikan API/PRB yang Responsif Gender dalam Perencanaan/Penganggaran Pemerintah |25
Presentasi hasil GBS oleh peserta dengan memperhatikan hal berikut:Bila waktunya tidak memadai, presentasi hasil GBS bisa diwakilkan oleh beberapa OPD.
Kesimpulan dari hasil presentasi yang dipandu oleh fasilitator.
15 menit30 menit
11.4. Bahan
• Dokumen perencanaan dari masing-masing OPD.
• Tabel GAP dan GBS.
11.5. Persiapan
Peserta perlu diinformasikan sebelumnya untuk membawa dokumen-
dokumen perencanaan dan penganggaran.
SESI 12: STRATEGI ADVOKASI
12.1. Posisi Sesi
Posisi sesi adalah sebagai:
Penegasan bahwa hasil praktik GAP dan GBS
perlu ditindaklanjuti.
12.2. Tujuan
Sesi ini bertujuan untuk:
Mengidentifikasi cara-cara potensial yang perlu
ditempuh agar hasil analisis GAP dan GBS dapat menjadi
dokumen resmi.
12.3. Agenda, Langkah dan Pembagian Tugas
10 menit
Fasilitator mengajak peserta untuk mendiskusikan tentang apa yang perlu dilakukan agar hasil analisis GAP dapat menjadi acuan resmi dalam APBD Perubahan tahun berjalan atau APBD tahun berikutnya dengan memperhatikan hal berikut: Identif ikasi langkah-langkah yang perlu ditempuh dengan memperhatikan siklus anggaran daerah, dan posisinya saat pelatihan dilakukan.
Kesimpulan yang dipandu oleh fasilitator dengan penekanan pada RTL yang dihasilkan.
30 menit
605
10
1545
50
55
40 menit
Fasilitator
26 |
12.4. Bahan
• Siklus Penganggaran daerah
• Format RTL
12.5. Persiapan
Panitia dan tim fasilitator perlu mengindentifikasi siklus penganggaran sedang
berada di tahapan apa saat pelatihan berlangsung.
6. Mengintegrasikan API/PRB yang Responsif Gender dalam Perencanaan/Penganggaran Pemerintah |27
Pegawai dari BMKG Stasiun Klimatologi Malang menunjukkan alat Campbell Stokes yang berfungsi mengukur lama matahari bersinar dalam satu hari. ©Oscar Siagian/USAID APIK
7
POST TEST
DAN EVALUASI
|29
SESI 13: POST TEST DAN EVALUASI
13.1. Posisi Sesi
Posisi sesi adalah sebagai:
• Cara untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta.
• Cara untuk mengetahui pendapat peserta tentang
keseluruhan pelatihan.
13.2. Tujuan
Sesi ini bertujuan untuk:
• Mengukur tingkat pemahaman peserta.
• Mengukur tingkat kepuasan peserta terhadap
keseluruhan pelatihan.
13.3. Agenda, Langkah, dan Pembagian Tugas
10 menit 20 menit
Mengisi post test dengan dipandu oleh fasilitator.
Evaluasi yang dapat dilakukan dengan beragam cara, misalkan dengan mengisi lembar evaluasi, menuliskan di metaplan, dan lain-lain—tergantung ketersediaan waktu.
13.4. Bahan
• Lembar post test.
• Pertanyaan-pertanyaan untuk evaluasi.
13.5. Persiapan
• Tim fasilitator perlu menyusun post test dengan pertanyaan-pertanyaan
sebagaimana yang disusun dalam pre test.
• Tim fasilitator perlu merancang metode dan pertanyaan untuk evaluasi
dengan disesuaikan dengan situasi yang ada.
605
10
1545
50
55
20-30 menit
Fasilitator dan Perwakilan dari manajemen
program
8
LAMPIRAN
PRE/POSTTEST
PelatihanPerencanaan/PenganggaranAdaptasiPerubahanIklim/PenguranganRisikoBencana(API/PRB)yangResponsifGender
Nama :_________________________________________Gender:________________AsalInstansi :_________________________________________________________________1. YangmerupakankarakteristikGenderadalah:(Jawabanb)
a. Tidakdapatdipertukarkanb. Merupakankonstruksisosial-budayac. Bersifatfisik-biologisd. Permanendantidakpernahberubah
2. Karakteristikseksadalah:(Jawabanc)a. Merupakankonstruksisosial-budayab. Berdasarkankesepakatanbersamac. Bersifatfisik-biologisd. Bergantungpadawaktudantempattertentu
3. Dibawahiniadalahjenis-jenisketidakdilangender:(Jawaband)a. Kekerasanterhadapperempuanb. Menomorduakangendertertentuc. Bebangandad. Semuanyabenar
4. Pengarusutamaangenderadalah:(Jawabana)
a. Strategipembangunanyangmengakomodasipengalaman,aspirasidankebutuhanbaikperempuanmaupunlaki-lakidalamseluruhtahapanpembangunan
b. Programdananggarankhususperempuanc. Tindakanafirmasiperempuandiparlemendalambentukquota30%d. Anggaranyangsamaantaralaki-lakidanperempuan
5. DibawahiniadalahprasyaratimplementasiPengarusutamaanGender(PUG),kecuali:(Jawaband)a. Tersedianyadatapilahb. Instrumenanalisisgenderc. Komitmenpimpinandaerah/lembagad. Representasiperempuansebagaipimpinandilembagapemerintahan
8. Lampiran |31
LAMPIRAN 1: CONTOH PRE DAN POST TEST
PRE/POSTTEST
PelatihanPerencanaan/PenganggaranAdaptasiPerubahanIklim/PenguranganRisikoBencana(API/PRB)yangResponsifGender
Nama :_________________________________________Gender:________________AsalInstansi :_________________________________________________________________1. YangmerupakankarakteristikGenderadalah:(Jawabanb)
a. Tidakdapatdipertukarkanb. Merupakankonstruksisosial-budayac. Bersifatfisik-biologisd. Permanendantidakpernahberubah
2. Karakteristikseksadalah:(Jawabanc)a. Merupakankonstruksisosial-budayab. Berdasarkankesepakatanbersamac. Bersifatfisik-biologisd. Bergantungpadawaktudantempattertentu
3. Dibawahiniadalahjenis-jenisketidakdilangender:(Jawaband)a. Kekerasanterhadapperempuanb. Menomorduakangendertertentuc. Bebangandad. Semuanyabenar
4. Pengarusutamaangenderadalah:(Jawabana)
a. Strategipembangunanyangmengakomodasipengalaman,aspirasidankebutuhanbaikperempuanmaupunlaki-lakidalamseluruhtahapanpembangunan
b. Programdananggarankhususperempuanc. Tindakanafirmasiperempuandiparlemendalambentukquota30%d. Anggaranyangsamaantaralaki-lakidanperempuan
5. DibawahiniadalahprasyaratimplementasiPengarusutamaanGender(PUG),kecuali:(Jawaband)a. Tersedianyadatapilahb. Instrumenanalisisgenderc. Komitmenpimpinandaerah/lembagad. Representasiperempuansebagaipimpinandilembagapemerintahan
32 |
6. Alokasianggaranresponsifgenderadalah:(Jawaband)a. Alokasispesifikgender;b. Alokasiuntukmengurangikesenjangangender;c. AlokasisecaraumumyangdapatdiarahkanuntukmemperkuatpelembagaanPUG.
d. Semuanyabenar
7. Apayangdimaksudperubahaniklim:(Jawaband)a. Perubahanpolahujanyangterjadidalamlingkupwilayahtertentub. Perubahanyangterjadipadacuacasetiapharidanmempengaruhipolahidupc. Perubahanmusimhujandanmusimpanasyangtidaksesuaidengantahunsebelumnya
d. Perubahansecarasignifikanpadaiklim,suhuudaradancurahhujandalamjangkawaktuyangpanjang
8. Dibawahiniadalahpenyebabterjadinyaperubahaniklim,kecuali:(Jawabana)a. NaiknyagasO2b. NaiknyakonsentrasigasCO2c. NaiknyakonsentrasigasNO2d. NaiknyagasCH4(gasmetan)
9. Dibawahiniadalahdampakperubahaniklim,kecuali:(Jawabanb)a. Kekeringanb. GempadanTsunamic. Tingginyacurahhujand. Naiknyamukaairlaut
10. Contohpotensidampakperubahaniklim/bencanapadalaki-lakiadalah:(Jawaban:d)a. Tekananpsikologismeningkatb. Potensikehilanganmatapencaharianhidupc. Migrasid. Jawabana,b,dancbenar
8. Lampiran |33
Seri
7 P
enge
nala
nAP
I
Konv
erge
nsiA
dapt
asiP
erub
ahan
Iklim
dan
Peng
uran
gan
Risik
oBe
ncan
a:
Dari
Kon
sep
Menu
juIm
plem
enta
si
1
Ari M
ocha
mad
-CCA
Gov
. Adv
isor
ww
w.a
piki
ndon
esia
.or.i
d
Lam
pira
n2:
Kon
verg
ensi
API -
PRB
LAMPIRAN 2: KONVERGENSI API DAN PRB6. Alokasianggaranresponsifgenderadalah:(Jawaband)a. Alokasispesifikgender;b. Alokasiuntukmengurangikesenjangangender;c. AlokasisecaraumumyangdapatdiarahkanuntukmemperkuatpelembagaanPUG.
d. Semuanyabenar
7. Apayangdimaksudperubahaniklim:(Jawaband)a. Perubahanpolahujanyangterjadidalamlingkupwilayahtertentub. Perubahanyangterjadipadacuacasetiapharidanmempengaruhipolahidupc. Perubahanmusimhujandanmusimpanasyangtidaksesuaidengantahunsebelumnya
d. Perubahansecarasignifikanpadaiklim,suhuudaradancurahhujandalamjangkawaktuyangpanjang
8. Dibawahiniadalahpenyebabterjadinyaperubahaniklim,kecuali:(Jawabana)a. NaiknyagasO2b. NaiknyakonsentrasigasCO2c. NaiknyakonsentrasigasNO2d. NaiknyagasCH4(gasmetan)
9. Dibawahiniadalahdampakperubahaniklim,kecuali:(Jawabanb)a. Kekeringanb. GempadanTsunamic. Tingginyacurahhujand. Naiknyamukaairlaut
10. Contohpotensidampakperubahaniklim/bencanapadalaki-lakiadalah:(Jawaban:d)a. Tekananpsikologismeningkatb. Potensikehilanganmatapencaharianhidupc. Migrasid. Jawabana,b,dancbenar
34 |
Kera
ngka
Pres
enta
si•
Lata
r-Bel
akan
g•
Pers
amaa
nda
nPe
rbed
aan
API –
PRB
•Ba
sis S
cien
ce d
ariP
erub
ahan
Iklim
Manf
aatA
PI –
PRB
•Li
ngku
pKo
nver
gens
i(Pe
mbe
laja
ran
pada
tingk
atNa
sion
al).
•Ke
rang
kaKo
nsep
•Ke
simpu
lan
dan
reko
men
dasi
2
8. Lampiran |35
Perb
andi
ngan
Jum
lah
Keja
dian
Benc
ana
(181
5-20
16)
3
Kete
rang
an:
Banj
ir: 3
6%Pu
tting
Bel
iung
: 23%
Tana
h Lo
ngso
r: 1
9%Ke
keri
ngan
: 10%
36 |
•Dar
i jum
lah
man
usia
ya
ng k
ehila
ngan
nya
wa
kare
na b
enca
na,
Indo
nesi
a be
rada
pad
a po
sisi
tert
ingg
i unt
uk
benc
ana
;•T
anah
long
sor ,
per
ingk
at
perta
ma
dari
165,
den
gan
197.
327
oran
g te
rken
a da
mpa
knya
.•B
anjir
, per
ingk
at 6
dar
i 162
de
ngan
1.1
01.5
07 o
rang
te
rken
a da
mpa
knya
.(U
NIS
DR
–B
adan
PB
B u
ntuk
Stra
tegi
In
tern
asio
nal P
engu
rang
an B
enca
na)
8. Lampiran |37
Perb
edaa
nda
nPe
rsam
aan
API-P
RBUN
FCCC
UNIS
DR
Canc
un A
dapt
atio
nFr
amew
ork
(201
0):
untu
km
enin
gkat
kan
aksi
adap
tasi;
NAP
’sHF
A 20
05-2
015/
Send
ai (2
015-
2030
)
Stra
tegi
API b
ertu
juan
untu
km
engu
rang
ike
rent
anan
terh
adap
Dam
pak
PIPR
B be
rfok
uspa
dast
rate
gipe
ngur
anga
nri
siko
dari
baha
ya, b
aik
kare
naal
amm
aupu
nm
anus
ia.
Adap
tasi
PI: p
enye
suai
anda
lam
siste
mal
amda
nm
anus
iada
lam
men
angg
apid
ampa
kPI
yan
g ri
lata
uya
ng d
ihar
apka
n, y
ang
tingk
atba
haya
seda
ng(m
oder
at) a
tau
mem
anfa
atka
npe
luan
gya
ng
men
gunt
ungk
an
PRB:
kon
sep
dan
prak
tek
men
gura
ngi
risik
obe
ncan
am
elal
uiup
aya
siste
mat
isun
tuk
men
gana
lisis
dan
men
gelo
lafa
ktor
-fa
ktor
peny
ebab
benc
ana,
misa
l: m
elal
uipe
ngur
anga
npa
para
nba
haya
, men
gura
ngi
kere
ntan
anor
ang
dan
prop
erti,
man
ajem
enta
taru
ang
dan
lingk
unga
nda
npe
ning
kata
nke
siapa
nda
ripe
rist
iwa
yang
m
erug
ikan
38 |
KONS
EP (Y
G BA
IK D
AN T
EPAT
)
API
PRB
API:
kond
isiik
limsa
atin
imen
jadi
perh
atia
n, m
engi
ngat
bahw
ada
mpa
kpe
ruba
han
iklim
suda
hdi
rasa
kan
((var
iabi
litas
dan
iklim
ekst
rem
)
PRB
adal
ahtin
daka
nya
ng d
imak
sudk
anun
tuk
bero
rien
tasi
jang
kapa
njan
g,
(wal
aupu
nda
lam
prak
tekn
ya‘se
ring
kali’
di
kesa
mpi
ngka
nka
rena
dini
lai
tidak
laya
k
PERS
EPSI
(YG
KELI
RU)
API
PRB
PI d
iliha
tseb
agai
pros
es ja
ngka
panj
ang
deng
antin
gkat
ketid
akpa
stia
nya
ng ti
nggi
terk
aitd
enga
nda
mpa
kpe
ruba
han
iklim
.
Benc
ana
terk
aitb
enca
naal
amse
ring
dipa
ndan
gse
baga
ibag
ian
dari
beru
lang
atau
peri
stiw
asik
lus(
mus
imhu
jan
dan
banj
ir, a
ngin
topa
n/
bada
itro
pis,
eart
quak
esda
nle
tusa
nvu
lnan
ic.
PERS
AMAA
N
API d
anPR
B be
rgan
tung
pada
tren
baha
yam
asa
lalu
, dan
kedu
anya
men
ekan
kan
pada
fakt
orke
rent
anan
yang
men
dasa
riun
tuk
men
gura
ngid
ampa
kda
nri
siko.
8. Lampiran |39
Pena
ngan
anba
haya
hidr
omet
eoro
logi
dala
mke
rang
kaw
aktu
yang
ber
beda
: sek
aran
gda
n m
asa
yang
aka
n da
tang
(dal
ampe
rspe
ktif
seka
rang
)
Disa
ster
/ ris
k m
anag
emen
t
40 |
PERU
BAHA
N IK
LIM
8
Pand
anga
nilm
upe
nget
ahua
n…Ke
nyat
aan(
?)
8. Lampiran |41
Poin
tpen
ting
dari
AR5
IPCC
(Bas
is Sa
insP
erub
ahan
Iklim
) 20
13
•Bu
kti-b
ukti
baru
men
unju
kkan
laju
peni
ngka
tan
tingg
imuk
aai
r la
utte
rusm
enin
gkat
seja
kpe
rten
gaha
nab
adke
-19.
Tin
ggim
uka
air
laut
glob
al
tela
hm
enin
gkat
0.19
met
er d
alam
rent
ang
peri
ode
1901
-201
0. S
elam
aab
adke
-21
men
data
ngla
jupe
ning
kata
ntin
ggim
uka
air
laut
akan
teru
sm
enin
gkat
mel
ewat
ihas
ilob
serv
asia
ntar
ata
hun
1971
-201
0 se
baga
idam
pak
pem
anas
anla
utan
dan
men
cair
nya
glas
ier
sert
ala
pisa
nes
di p
erm
ukaa
nbu
mi.
•To
tal e
misi
CO2
di a
tmos
fer
bum
isan
gatm
enen
tuka
nbe
sara
npe
ning
kata
npe
man
asan
perm
ukaa
nra
ta-
rata
glo
bal y
ang
akan
teru
ster
jadi
bahk
anse
tela
hab
adke
-21.
Per
ubah
anik
limya
ng te
rjad
iaka
nte
rus
berl
angs
ung
sam
paia
bad-
abad
men
data
ngba
hkan
jika
pele
pasa
nem
isiCO
2 da
nga
s rum
ahka
cala
in k
eat
mos
fer
dihe
ntik
ansa
atin
i.
42 |
Poin
tpen
ting
dari
AR5
IPCC
(Bas
is Sa
ins
Peru
baha
nIk
lim) 2
013
•Pe
ning
kata
nsu
hupe
rmuk
aan
glob
al d
i ak
hira
bad
21 d
ipro
yeks
ikan
akan
mel
ebih
i1.5
C (s
kena
rio
lain
men
capa
ile
bih
dari
2 C)
rela
tifte
rhad
apta
hun
1850
-190
0 un
tuk
ham
pir
sem
uask
enar
io(li
kely
; 60
%-1
00%
).
Peni
ngka
tan
suhu
akan
teru
ster
jadi
bahk
anse
tela
hta
hun
2100
.•
Peru
baha
nda
lam
siklu
shid
rolo
gigl
obal
seba
gaid
ampa
kda
ripe
man
asan
perm
ukaa
nbu
mi,
akan
terj
adid
enga
nbe
sara
nya
ng b
erbe
dadi
setia
pw
ilaya
h.
Akan
terj
adip
enin
gkat
anva
riab
ilita
scu
rah
huja
nba
ikan
tara
wila
yah
basa
hda
nke
ring
, mau
pun
anta
ram
usim
basa
hda
nm
usim
keri
ng.
8. Lampiran |43
MANF
AAT
API+
PRB
•Ki
andi
akui
bahw
aad
apta
sipe
ruba
han
iklim
(API
)da
npe
ngur
anga
nri
siko
benc
ana
(PRB
)har
usm
enja
diko
mpo
nen
utuh
dari
pere
ncan
aan
dan
pela
ksan
aan,
khus
usny
aun
tuk
men
ingk
atka
nda
nm
enca
paip
emba
ngun
anya
ngbe
rkel
anju
tan.
•Sa
lah
satu
peng
ikat
utam
ada
rike
dua
isuin
iada
lah
bahw
afa
ktor
vari
abili
tas
iklim
dan
resik
ope
ruba
han
iklim
haru
sm
enja
dipe
rtim
bang
anda
lam
peni
laia
nda
npe
renc
anaa
npr
oyek
.•
Mend
oron
gpe
ran
PRB
dala
mke
bija
kan,
stra
tegi
dan
prog
ram
API.
•Me
mbu
atin
form
asi
dan
pand
uan
PRB
lebi
hda
patd
iaks
esol
ehpa
rape
laku
dan
pegi
atAP
I,kh
usus
nya
dala
mpe
rund
inga
npe
ruba
han
iklim
ditin
gkat
inte
rnas
iona
l.
44 |
•Me
njam
inse
luru
hke
bija
kan
dan
upay
ase
rta
pand
uan
untu
km
enila
ipot
ensi
resik
oda
nan
cam
anda
ripe
ruba
han
iklim
saat
ini.
•Pe
laku
dan
pegi
atPR
Bak
anm
emba
ntu
seca
raak
tifte
rlib
atda
nm
empe
ngar
uhi
kebi
jaka
npe
ruba
han
iklim
pada
tingk
atlo
kald
anna
siona
lser
tain
tern
asio
nal.
•Pe
rsek
utua
nan
tara
APId
anPR
Bak
anm
enin
gkat
kan
kesa
dara
nda
npe
mah
aman
men
cari
siner
gida
npe
rbed
aan
anta
rake
duan
ya.
•Me
ndor
ong
dial
og,p
ertu
kara
nin
form
asid
anbe
kerj
asa
ma
deng
anpa
raah
lida
npr
aktis
i,in
stitu
sipe
nang
gung
jaw
ab,
pem
buat
kebi
jaka
n,le
mba
gala
inny
aya
ngpe
duli
terh
adap
kebe
ncan
aan,
khus
usny
aya
ngdi
akib
atka
nol
ehpe
ruba
han
iklim
.
12
MANF
AAT
API+
PRB
8. Lampiran |45
13
Terk
aitN
on Ik
limCt
h: G
empa
Bum
i
Benc
ana
terk
aitI
klim
Cth:
ban
jir, k
eker
inga
n,
angi
nto
pan,
bad
ai
Non-
benc
ana
terk
aitd
ampa
kik
limCt
h: su
hu, h
ujan
tak
terd
uga,
nai
knya
perm
ukaa
nai
r lau
t, in
trus
iair
laut
.
Mem
adu-
pada
nkan
proy
eksi
peru
baha
nda
nva
riab
ilita
sik
limke
dala
mpe
ngur
anga
nri
siko
benc
ana
Meng
gabu
ngka
nin
terv
ensi
untu
km
endu
kung
mas
yara
katm
engh
adap
ipe
ruba
han:
ber
foku
spad
am
ata
penc
ahar
ian,
pen
gelo
laan
SDA
dan
kebi
jaka
nna
siona
ldan
prak
tiklin
gkun
gan
yang
kon
dusif
Peng
uran
gan
Risik
oBe
ncan
a
Adap
tasi
Peru
baha
nIk
lim
46 |
4 tu
juan
Ada
ptas
i(OE
CD, 2
009)
•Pe
rtam
a ad
apta
si be
rtuj
uan
untu
k m
enin
gkat
kan
atau
m
empe
rkua
t pem
bang
unan
man
usia
nya.
Tuj
uan
ini l
ebih
di
teka
nkan
pad
a as
pek
keta
hana
n ek
onom
i dar
i m
asya
raka
tnya
. •
Kedu
a, tu
juan
nya
untu
k m
emba
ngun
ka
pasi
tas/
kem
ampu
an u
ntuk
mer
espo
n. T
ujua
n in
i di
foku
skan
pad
a m
emba
ngun
ket
angg
uhan
(res
ilien
si).
•Ke
tiga,
ber
tuju
an u
ntuk
men
gelo
la re
siko
benc
ana
akib
at
iklim
. •
Keem
pat,
men
ghad
api a
ncam
an p
erub
ahan
iklim
den
gan
men
ekan
dam
pak
yang
diti
mbu
lkan
.
8. Lampiran |47
•Li
ngku
pKo
nver
gens
ite
rdap
at ta
ntan
gan
dala
m m
elak
sana
kan
upay
a kh
usus
nya
pada
asp
ek k
elem
baga
an, k
ebija
kan,
pe
ndan
aan,
per
enca
naan
dan
impl
emen
tasi
sert
a m
etod
olog
i.–
Inst
itutio
nal a
nd g
over
nanc
e ar
rang
emen
ts y
ang
men
caku
p; 1
) pol
a &
mek
anism
e ko
ordi
nasi
pere
ncan
aan,
pel
aksa
naan
&m
onito
ring
sert
a ev
alua
si, 2
) str
uktu
r ta
ta
kelo
la y
ang
tran
spar
an, 3
) ker
angk
a-ke
rja
kele
mba
gaan
(duk
unga
n te
knis
yan
g di
man
faat
kan
dala
m sk
ala
mik
ro d
an m
eso
yang
dap
at m
enin
gkat
kan
kem
ampu
an
mas
yara
kat)
dan
4) m
endo
rong
ket
erlib
atan
sekt
or sw
asta
( priv
ate
sect
or) d
alam
up
aya
peng
emba
ngan
kap
asita
s, se
pert
i men
ingk
atka
n ke
sada
ran
dan
duku
ngan
te
knis
, men
gopt
imal
isas
ikan
skem
a as
uran
si da
n m
icro
finan
cela
inny
a.
•K e
bija
kan
men
jadi
mod
alita
s dal
am u
paya
pen
gelo
laan
risi
ko
benc
ana
dan
iklim
. Nam
un, i
si da
ri p
erat
uran
per
unda
ng-
unda
ngan
ber
pote
nsi m
enci
ptak
an tu
mpa
ng ti
ndih
mau
pun
kese
njan
gan
dala
m p
enga
tura
n.
–Te
rdap
at in
stru
men
keb
ijaka
n ya
ng d
apat
dim
anfa
atka
n, y
aitu
Pen
yusu
nan
dan
revi
si ta
ta r
uang
wila
yah
dan
KLHS
seba
gai i
nstr
umen
ling
kung
an b
erpo
tens
i men
jadi
med
ia
untu
k m
ensin
ergi
kan/
men
yela
rask
an u
paya
pen
gura
ngan
resik
o be
ncan
a da
n ad
apta
si pe
ruba
han
iklim
, unt
uk m
enop
ang
daya
duk
ung
lingk
unga
n da
lam
pe
rnca
naan
tata
rua
ng.
48 |
•Pe
renc
anaa
nTu
juan
per
enca
naan
ada
lah
men
entu
kan
prio
rita
s ke
butu
han
yang
men
desa
k da
n se
gera
kegi
atan
obs
erva
si da
n pe
nyus
unan
ka
jian
risi
ko, b
aik
itu r
isiko
ben
cana
dan
risi
ko ik
lim.
•Pe
laks
anaa
nLi
ngku
p pe
laks
anaa
n di
bagi
dal
am 2
akt
ifita
s/ke
giat
an,
yaitu
1) p
elak
sana
an y
ang
mem
foku
skan
pad
a up
aya
peni
ngka
tan
kapa
sitas
mel
alui
pen
yiap
an b
erag
am in
stru
men
keb
ijaka
n da
n pe
ratu
ran
peru
ndan
g-un
dang
an, p
enyi
apan
sum
ber
daya
man
usia
dan
in
stitu
si/or
gani
sasi
yang
did
alam
nya
dapa
t mel
ibat
kan
kete
rwak
ilan
selu
ruh
elem
en m
asya
raka
t ata
u ya
ng b
iasa
dise
but d
enga
n pe
ndek
atan
no
n st
rukt
ural
2) p
elak
sana
an y
ang
mem
foku
skan
pad
a ak
tifita
s pe
mba
ngun
an in
fras
truk
tur,
atau
pen
deka
tan
stru
ktur
al•
Pem
anta
uan
& E
valu
asi
Taha
p in
i dili
hat p
ada
dua
tingk
at y
ang
berb
eda,
yai
tu d
i tin
gkat
out
putd
an o
utco
me.
•di
ting
kat o
utpu
than
ya d
iliha
t dar
i asp
ek p
enye
rapa
n da
na, b
ukan
dar
i man
faat
ke
giat
an k
epad
a m
asya
raka
t dan
ling
kung
an.
•di
ting
kat o
utco
me
untu
k m
elih
at d
ampa
knya
seca
ra lu
as, a
paka
h m
enin
gkat
kan
tingk
at k
etah
anan
ata
u tid
ak, a
paka
h tin
gkat
risik
onya
ber
kura
ng a
tau
tidak
.
8. Lampiran |49
Urge
nsiK
onve
rgen
siKo
nver
gens
i API
-PRB
mer
upak
an p
ende
kata
n m
engh
adap
i risi
ko b
enca
na y
ang
sela
lu b
erub
ah,
men
gem
bang
kan
kem
ampu
an b
erad
apta
si,
men
angg
ulan
gi k
emisk
inan
, ket
erpa
para
n da
n pe
nyeb
ab
stru
ktur
alny
a se
rta
men
doro
ng p
emba
ngun
an y
ang
berk
elan
juta
n di
teng
ah k
ondi
si ik
lim y
ang
sena
ntia
sa
beru
bah
(CSD
RM, 2
010)
.
50 |
METO
DOLO
GI: P
ETA
RISI
KO IK
LIM
PENG
EMBA
GAN
METO
DEPE
NGEM
BAGA
N ME
TODE
Diar
ahka
n un
tuk
mem
anfa
atka
n in
form
asi i
klim
dal
am p
enila
ian
risik
o be
ncan
a te
rkai
t ikl
im p
ada
suat
u w
ilaya
h at
au p
enyu
suna
n pe
ta r
isiko
ben
cana
terk
ait i
klim
Refe
rens
i uta
ma
dala
m
peng
emba
ngan
m
etod
e
Refe
rens
i uta
ma
dala
m
peng
emba
ngan
m
etod
e
Kons
ep ri
siko
yang
dija
bark
an d
alam
lapo
ran
Dam
pak,
Ker
enta
nan,
dan
Ada
ptas
i Per
ubah
an
Iklim
yan
g di
rilis
Inte
rgov
ernm
enta
l Pan
el o
n Cl
imat
e Ch
ange
-IPC
C (2
014)
PENI
LAIA
N KO
MPOE
NEN
ANCA
MAN
PENI
LAIA
N KO
MPOE
NEN
ANCA
MAN
Kajia
n ri
siko
men
ggun
akan
sist
em in
deks
untu
k m
engu
kur t
ingk
at a
ncam
an b
enca
na b
erda
sark
an
data
bio
fisik
(misa
l: in
form
asi i
klim
, kon
disi
topo
graf
i, ta
ta g
una
laha
n).
8. Lampiran |51
Kera
ngka
Kons
ep
API :
V=
f(Ex,
S, A
C)PR
B : R
= f(H
,Ex,
V)
Ex a
tau
papa
ran
adal
ahse
jauh
man
asis
tem
akan
terp
apar
baha
ya.
Risik
oad
alah
kom
bina
sida
ripr
obab
ilita
sda
risu
atu
peri
stiw
ada
nko
nsek
uens
ine
gatif
Sens
itivi
tasa
dala
hse
jauh
man
asu
atu
siste
mdi
peng
aruh
iole
hba
haya
.Ex
ata
upa
para
nm
enga
cupa
daor
ang,
pr
oper
ti, si
stem
atau
elem
enla
inny
ayg
bera
dadi
zon
aba
haya
(yan
g be
rpot
ensi
men
imbu
lkan
keru
gian
).
Kapa
sitas
adap
tifad
alah
seja
uhm
ana
siste
mm
ampu
mem
anfa
atka
npe
luan
gda
nm
enol
akat
aum
enye
suai
kan
diri
deng
anpe
ruba
han
Kere
ntan
anad
alah
kara
kter
istik
dan
kead
aan
dari
mas
yara
kat,
siste
mat
auas
etya
ng m
embu
atny
are
ntan
terh
adap
efek
ygm
erus
akda
risu
atu
baha
ya
52 |
Iden
tifik
asi d
ata
dan
info
rmas
i sos
ial-e
kono
mi
dila
kuka
n m
engg
unak
an
krite
ria
aspe
k-as
pek
pem
bang
unan
, sep
erti;
•Ek
osist
em/l
ingk
unga
n, so
sial/
dem
ogra
fi, a
ltern
atif
peke
rjaa
n, la
han
prod
uktif
/pen
ggun
aan
laha
n, e
kono
mi/
kem
iskin
an, i
nfra
stru
ktur
, sum
berd
aya
air,
sani
tasi
lingk
unga
n, p
endi
dika
n, k
eseh
atan
, dan
kel
emba
gaan
mas
yara
kat.
•In
dika
tor
lain
nya
yang
men
gacu
kep
ada
PERK
A BN
PB N
o. 0
2 Ta
hun
2012
yai
tu;
ekol
ogi/
lingk
unga
n, so
sial b
uday
a, e
kono
mi,
fisik
, dan
kap
asita
s.
8. Lampiran |53
Tant
anga
n(p
ada
tingk
atpo
licy)
•Me
mas
tikan
kom
unik
asid
anke
rjas
ama
khus
usny
aan
tar
foca
l po
int k
edua
isute
rseb
ut.
•Me
mas
tikan
koor
dina
sibe
rjal
anan
tar
K/L
kunc
i(da
lam
peny
iapa
npe
renc
anaa
nda
nan
ggar
an)
kete
rsed
ian
cost
&
bene
fit, c
ost e
ffect
iven
ess (
utk
mey
akin
kan
Kem
-Keu
).•
Fakt
adi
hada
pkan
deng
an‘m
asih
’ ter
pisa
hnya
pem
buat
kebi
jaka
n, p
rakt
isida
npe
nelit
iked
uaisu
ters
ebut
.
21
54 |
Tant
anga
n(P
ada
tingk
atte
knis)
•Ku
rang
nya
dow
nsca
le p
roye
ksii
klim
, ket
idak
past
ian
dala
mou
tput
Mod
el (k
adan
g-ka
dang
men
ghal
angi
peng
guna
anpr
oyek
siik
limdi
mas
ade
pan
dala
msu
atu
proy
ek).
•Me
skip
unke
dua
pend
ekat
anbe
rtuj
uan
untu
km
engu
rang
ike
rent
anan
mas
yara
katt
erha
dap
baha
yada
mpa
k, C
CA d
anPR
B pe
rlu
salin
gm
empe
rhitu
ngka
nun
tuk
men
ghin
dari
tanp
adi
sada
rim
enin
gkat
kan
kere
ntan
an.
•bi
dang
CCA
mem
iliki
asal
-usu
ldal
amilm
ulin
gkun
gan
deng
anfo
kusp
ada
tingk
atm
akro
, per
spek
tifja
ngka
panj
ang.
•bi
dang
DRR
mem
iliki
asal
-usu
ldal
amre
kaya
sada
nilm
upe
nget
ahua
nal
am, b
ersa
ma
deng
antr
adisi
kem
anus
iaan
besa
rya
ng le
bih
mem
foku
skan
pada
skal
alo
kald
anke
rja
berb
asis
mas
yara
kat
8. Lampiran |55
Kesim
pula
n
•Ke
duan
yafo
kusp
ada
peni
ngka
tan
baha
yada
nik
limek
stre
mte
rkai
tik
lim, m
eski
pun
PRB
juga
sem
akin
conc
ern
terh
adap
peni
ngka
tan
muk
aai
r la
ut(y
gte
rjad
isec
ara
bert
ahap
), di
sisi
lain
ada
nya
vari
abili
tasi
klim
mer
upak
anpi
ntu
mas
ukun
tuk
adap
tasi
peru
baha
nik
lim.
•Ba
ikPR
B da
nAP
I sem
akin
mul
ti-di
sipl
inda
nbe
rgan
tung
pada
bebe
rapa
pem
angk
uke
pent
inga
ndi
(mis
reka
yasa
, air,
per
tani
an,
kese
hata
n, li
ngku
ngan
, dll)
.•
Meni
ngka
tkan
peng
akua
nba
hwa
inst
rum
en( d
anpi
lihan
) ada
ptas
ile
bih
dibu
tuhk
anda
nha
rusb
elaj
arda
ri(k
egag
alan
dan
kebe
rhas
ilan)
PR
B.•
Peri
stiw
abe
ncan
ate
rkai
tikl
imte
rkai
tsaa
tini
lebi
hm
ungk
inun
tuk
dian
alisi
sdan
dipe
rdeb
atka
nda
lam
lingk
uppe
nget
ahua
nda
nre
fere
nsip
erub
ahan
iklim
.
56 |
Reko
men
dasi
•Is
uAd
apta
sim
emili
kisif
atde
velo
pmen
t, m
aka
pene
rjem
ahan
nya
pada
p ere
ncan
aan.
•Ka
rena
mem
iliki
impl
ikas
ipad
ade
velo
pmen
t, m
aka
p ere
ncan
aan
haru
smen
yent
uhas
pek
ekon
omi,
infr
astr
uktu
r, ke
taha
nan
pang
an, a
ir, d
ll•
Maka
dala
mko
ntek
sPRB
, per
enca
naan
ters
ebut
haru
sjug
am
ampu
untu
km
engu
rang
idam
pak
peru
baha
nik
limte
rhad
apbe
ncan
a, m
elal
uiad
apta
siPI
.
24
8. Lampiran |57
“Ins
tead
of d
oing
so
met
hing
ent
irel
y ne
w
and
diffe
rent
, we
shou
ld
base
our
resp
onse
s on
wha
t we
alre
ady
do b
est,
inte
grat
ing
the
chan
ging
ri
sks i
n ou
r ef
fort
s to
serv
e th
e m
ost v
ulne
rabl
e pe
ople
.
TERI
MA K
ASIH
25
face
book
.com
/usa
idap
ik
@U
SA
ID_A
PIK
58 |
LAMPIRAN 3: KONSEP PUG
Pengarusutamaan Gender
Pengarusutamaan Gender (PUG)
Strategi untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilangender melalui kebijakan dan program yang memperhatikanpengalaman, aspirasi, kebutuhan serta permasalahanperempuan dan laki-laki dalam seluruh pembangunan diberbagai bidang kehidupan, mulai tahap perencanaan,perumusan kebijakan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi
(Inpres No. 9 Tahun 2000)
8. Lampiran |59
Pokok-Pokok PUG
• PUG merupakan strategi mengintegrasikan perspektif gender dalampembangunan yang dimulai dari proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi seluruh kebijakan, program dankegiatan pembangunan.
• PUG ditujukan untuk mewujudkan kesetaraan gender dalam pembangunan, yaitu pembangunan yang lebih adil dan merata bagi seluruh pendudukIndonesia baik laki-laki maupun perempuan.
• Kesetaraan gender dapat dicapai dengan mengurangi kesenjangan antarapenduduk laki-laki dan perempuan dalam mengakses dan mengontrol sumberdaya, berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan proses pembangunan, serta mendapatkan manfaat dari kebijakan dan program pembangunan
Landasan Pelaksanaan PUG• Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan
Gender (PUG) dalam Pembangunan
• Permendagri No. 67 Tahun 2011 sebagai perubahan Permendagri No. 15 tahun 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah
• Surat Edaran Bersama 4 Menteri Tahun 2013 Menteri PPN/Kepala Bappenas,Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, dan Menteri Negara PP dan PA(Nomor : 270/M.PPN/11/2012; SE-33/MK.02/2012; 050/4379A/SJ; SE 46/MPP-PA / 11/2012) tentang STRANAS PPRG melalui Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender.
• Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah untukurusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
60 |
• Permendagri No. 67 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan PengarusutamaanGender di Daerah
• Strategi Nasional (STRANAS) tentang Percepatan Pelaksanaan PUG melaluiPerencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG) melalui Surat Edaran Bersama Menteri Bappenas/PPN No.270/M.PPN/11/2012, Menteri Keuangan No. SE-33/MK.02/2012, Menteri Dalam Negeri No. 050/4379A/2012 dan Menteri PP&PA No. SE 46/MPP-PA/11/2012.
• Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019, berisi tentang sasaran, arahkebijakan, dan strategi peningkatan keadilan dan kesetaraan gender, yang menjadi acuan dalam penyusunan Renstra K/L 2015-2019 dan RPJMD.
Landasan Pelaksanaan PUG
Kelembagaan PUG
• Struktur organisasi pemerintah dengan tugas dan fungsi yang mendukung pelaksanaan PUG dalam bentuk unit kerja struktural dan atau fungsional.
• Contoh: Pokja PUG, focal point, forum, Sekretariat PPRG, tim Teknis ARG, dll.
• Kelembagaan dilengkapi dengan rencana, kegiatan, dan pelaporan.
• Kelembagaan menjadi penggerak PUG.
8. Lampiran |61
Komitmen• Komitmen pemimpin di
lembaga/ pemerintahan
• Komitmen terkait denganleadership/kepemimpinan.
• Misalnya visi dan misi, yang tertuang dalam RencanaStrategis Daerah atau SKPD.
KebijakanWujud komitmen pemerintah bagiperwujudan kesetaraan gender.• Kebijakan• Strategi• Program• Proyek• Surat Edaran• Kerangka kerja akuntabilitas• Kerangka pemantauan dan evaluasi• Dsb.
Yang Diperlukan
Sumber Daya
Sumber Daya Manusia• Kuantitas yang mencukupi.
• Kualitas yang memadai dalam halpengetahuan dan pemahaman tentangPUG, serta ketrampilan dalammelakukan analisis dan fasilitasi.
• Peningkatan kapasitas SDM perludilakukan terus menerus untukmemenuhi kebutuhan.
Sumber Dana
• Dana pelembagaan PUG untukmembiayai operasional kelembagaandan kegiatan.
• Dana yang terintegrasi denganpelaksanaan program dan kegiatanyang responsif gender.
62 |
Kebutuhan Data
• Data terpilah, terutama digunakan untuk membuka wawasan, yaitu untukmemperlihatkan ada tidaknya kesenjangan gender. Terpilah dalam hal ini adalahterpilah menurut gender yang menggambarkan peran, status dan kondisi dalam setiap aspek kehidupan di masyarakat dan di seluruh bidang pembangunan yang meliputi kesehatan, pendidikan, ekonomi dan ketenagakerjaan, bidang politik dan pengambilan keputusan, bidang hukum, sosial budaya dan kekerasan.
• Data spesifik gender untuk menggambarkan situasi atau kejadian yang dialamioleh perempuan atau laki-laki saja. Contohnya adalah data tentang endemikkanker leher rahim di suatu wilayah.
• Baik data terpilah ataupun data spesifik gender dapat berupa data kuantitatif maupun data kualitatif.
Kesetaraan Gender
Laki-LakiPerempuan
Aspirasi, Kebutuhan, Pengadaan, Kepentingan
yang Berbeda
Kebijakan, Program, Kegiatan, dan Anggaran :• Politik• Ekonomi• Hukum• Sosial Budaya• Teknologi• Lingkungan• dll
StrategiPembangunan
Anak-AnakDisabilitas
Warga Miskin
Lansia
Integrasi
PerencanaanPelaksanaanPemantauanEvaluasi
Strategi PUG
8. Lampiran |63
Alat Analisis
• Analisis gender dilakukan dengan mengkajiisu/kesenjangan gender dalam output kegiatan. Alat analisis gender yang sering digunakan seperti : Harvard, Moser, SWOT, PROBA, Gender Analysis Pathway (GAP), dan lain sebagainya.
• Di Indonesia alat yang digunakan oleh pemerintahadalah GAP. Dari hasil GAP, kemudian disusunGender Budget Statement (GBS) untuk alokasianggarannya.
Alur Kerja Pelaksanaan PUG
KOMITMENNASIONAL/INTERNASIONAL
Outcome/Dampak
UMPAN BALIK
Keadilan & Kesetaraan
Gender
PELAKU:⁻ Pemerintah⁻ Pem. Prov⁻ Pem. Kab./Kota⁻ Masyarakat/LSM⁻ Dunia Usaha
INPUT:⁻ Komitmen⁻ Kebijakan⁻ Kelembagaan⁻ Sumberdaya⁻ Data Pilah/Gender⁻ Alat Analisis⁻ Civil Society
OUTPUT:⁻ Regulasi⁻ Renstra⁻ Program⁻ Jaringan⁻ Dll.MASALAH GENDER
64 |
Partisipasi Masyarakat
• Partisipasi masyarakat dalam mekanisme dialog dan diskusi dalam proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi.
LSM
PSWORMAS
ADVOKASI
Penguatan Kapasitas
Pendampingan Masyarakat
TujuhPrasyarat
PUG
• SDM dan sumber dana yang memadai
• Menurut jenis kelamin dan tersistem
• Instrumen untuk analisis gender
• Dorongan Masyarakat kepada pemerintah
• Komitmen pemimpin di lembaga/ pemerintahanKomitmen
• Wujud komitmen pemerintah bagi perwujudan kesetaraan genderKebijakan
• Mendukung pelaksanaan pengarusutamaan genderKelembagaan
Sumber daya
Data Terpilah
Alat analisis
Pertisipasi Masyarakat
Ketujuh prasyarat ini salingberhubungan dan tidakberdiri sendiri. Adanyakomitmen untukmelaksanakan PUG menjadi prasyarat utama. Komitmen tersebutkemudian dituangkandalam kebijakan-kebijakanagar mudah dilaksanakan.
8. Lampiran |65
LAMPIRAN 4: KONSEP PPRG
Perencanaan/Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG)
Analisis Gender
66 |
Analisis Gender
Kesenjangan
PerbedaanMasalah/Isu
Identifikasi secara sistematis tentang isu-isu gender yang disebabkan karena adanya pembedaan peran serta hubungan
sosial antara perempuan dan laki-laki.
Identifikasi secara sistematis tentang isu-isu gender yang disebabkan karena adanya pembedaan peran serta hubungan
sosial antara perempuan dan laki-laki.
Apa yang dianalisis?
Tujuan Analisis Gender
1. Mengidentifikasi kesenjangan gender dari aspek akses, peran, kontrol dan manfaat
2. Mengetahui penyebab kesenjangan gender
3. Merumuskan masalah/isu gender dan upaya penanggulangannya
4. Menentukan tujuan yang responsif gender
5. Merancang kegiatan intervensi/rencana aksi
6. Menetapkan indikator
8. Lampiran |67
Metode Analisis
Model Harvard
Model SWOT
Model ProBA
Model GAP
Model Moser
Model AnalisisGender
Model Harvard
Dikembangkan oleh Harvard Institute for International Development
Menggunakan pendekatan efisiensi Women in Development
Mempertanyakan siapa yang memiliki akses dan kontrolterhadap sumber daya atau intervensi pembangunan
68 |
Model Harvard--Tujuan
Investasi ekonomi oleh laki-laki dan perempuan secara rasional
Cara merancang proyek yang efisien dan memperbaiki produktivitas kerja
Informasi yang lebih rinci sebagai dasar mencapai tujuan dengan tingkat keadilan gender yang optimal
Memetakan pekerjaan laki-laki dan perempuan dalam masyarakat serta melihat faktor penyebab kesenjangan
Model Harvard--Kegunaan
Titik masuk netral gender ketika melemparkan isu gender kepada masyarakat yang resisten terhadap adanya ketimpangan gender
Mengumpulkan basis data
Mencari gagasan dalam menentukan kebutuhan strategi s gender pada saat digunakan bersama Model Moser
Alat untuk melihat peran gender dalam proyek pembangunan
8. Lampiran |69
Model HarvardKekuatan Kelemahan
Ke
ku
ata
n • Praktis dan Mudah
• Memberikan gambaran, siapa melakukan apa, kapan dan dengan sumber daya apa.
• Membedakan akses dan kontrol terhadap sumber daya
• Mudah diadaptasi.• Relatif tidak ada konflik
karena berdasar fakta.K
ele
ma
ha
n
• Menekankan pemisahan aktivitas dan sumberdaya berdasar jenis kelamin atau umur, sehingga berakibat tidak dapat memenuhi kebutuhan strategis perempuan.
• Menghasilkan pandangan komunitas yang dalam beberapa hal tergolong statis tanpa melihat perubahan yang terjadi karena perjalanan waktu.
Model Moser
Berdasarkan pendapat bahwa perencanaan gender bersifat teknis dan politis
Menggunakan asumsi adanya konflik dalam proses perencanaan dan proses transformasi serta mencirikan
perencanaan sebagai suatu debatTerfokus pada perempuan
70 |
Alat Utama Model Moser
1. Identifikasi peranan gender dalam “tri peran”, yaitu peran produktif, peran reproduktif, dan peran sosial
2. Penilaian kebutuhan gender kebutuhan praktis dan kebutuhan strategis3. Pemisahan kontrol atas sumberdaya dan pengambil keputusan dalam rumah
tangga4. Menyeimbangkan peran5. Matrik kebijakan Woman in Development (WID)/Gender and Development (GAD). 6. Matriks ini dibedakan ke dalam 5 (lima) pendekatan, yaitu Kesejahteraan, Keadilan,
Anti kemiskinan, Efisiensi, dan Pemberdayaan.
Model MoserKekuatan Kelemahan
Keku
atan
• Perencanaan dapat dilakukan disemua tingkatan dan bergerak di luar teknis.
• Menolak ketidakadilan.• Mempunyai alat-alat
analisis yang sangat kuat.• Membuat pekerjaan laki-
laki dan perempuan jadi nyata. Ke
lem
ahan
• Lebih melihat pemisahan dari pada saling berhubungan antara aktivitas laki-laki dan perempuan.
• Tidak semua orang menerima konsep tri peran.
• Pembagian tugas antara kebutuhan praktis dan strategis tidak jelas sehingga kurang membantu.
8. Lampiran |71
Model SWOT
Teknik analisis manajerial yang berfokus pada faktor internal (kekuatan & kelemahan)
dan eksternal (keuntungan & ancaman)Memaksimalkan peluang & kekuatan
Meminimalkan ancaman & kelemahan
Model ProBA
Teknik/cara analisis gender untuk mengetahui masalahkesenjangan gender sekaligus menyusun kebijakan program
dan kegiatan yang responsif gender serta rancanganmonitoring dan evaluasi
Analisis dimulai dari ketersediaan data kesenjangan gender, oleh karena itu data terpilah kesenjangan gender merupakan
elemen penting dalam melakukan analisis model ini
72 |
Model
Gender Analysis Pathway
(GAP)
Model analisis untuk mengetahui kesenjangan gender dengan empat aspek, akses, partisipasi,
kontrol dan manfaat yang diperoleh laki-laki dan perempuan dalam program/kegiatan
pembangunan mulai kebijakan sampai dengan monitoring dan evaluasi
8. Lampiran |73
Gender Analysis Pathway (GAP)
• Menganalisis kebijakan pembangunan yang ada denganmenggunakan data pembuka wawasan yang dipilahmenurut jenis kelamin (lelaki dan perempuan)
• Data gender digunakan untuk mengidentifikasi adanyakesenjangan gender (gender gap) dan permasalahangender (gender issues).
• Menganalisis kebijakan pembangunan yang ada denganmenggunakan data pembuka wawasan yang dipilahmenurut jenis kelamin (lelaki dan perempuan)
• Data gender digunakan untuk mengidentifikasi adanyakesenjangan gender (gender gap) dan permasalahangender (gender issues).
Tujuan
• Mengidentifikasi kesenjangan gender dan permasalahan gender
• menyusun rencana kebijakan/ program/proyek/kegiatan yang ditujukan untuk memperkecil atau menghapus kesenjangan gender
• Mengidentifikasi kesenjangan gender dan permasalahan gender
• menyusun rencana kebijakan/ program/proyek/kegiatan yang ditujukan untuk memperkecil atau menghapus kesenjangan gender
Kegunaan
Model GAPKekuatan Kelemahan
Ke
ku
ata
n
• Menghasilkanprogram/kegiatan yang responsif gender
• Metodologi sederhana• Menggunakan data kuantitatif
dan kualitatif secara bersamaan• Setiap langkah dapat dimonitor
dan dievaluasi• Cocok untuk rencana
pembangunan baik di tingkat pusat maupun daerah
• Mudah dilakukan
Ke
lem
ah
an
• Ketergantungan pada data terpilah menurut jenis kelamin
• Umumnya hanya dapat digunakan pada kebijakan/program/ proyek/kegiatan yang dibiayaipemerintah
• Lebih membatasi pada perencanaannya
74 |
Tahap-Tahap Penyusunan GAP
Langkah-Langkah GAP
• Langkah 1: Melaksanakan analisis tujuan dan sasaran kebijakan, program dan kegiatan yang ada.• Terkait langkah 1, berikut kriteria pemilihan program yang akan disusun ARG:
1. Memiliki daya ungkit besar terhadap penurunan kesenjangan gender terkait untukmeningkatkan ketangguhan terhadap perubahan iklim/bencana
2. Berkaitan dengan prioritas pembangunan nasional3. Berhubungan dengan pelayanan publik/service delivery4. Memperkuat pelembagaan PUG
• Ciri-ciri isu strategis gender:1. Berkaitan dengan kondisi dan relasi laki-laki dan perempuan2. Memperlihatkan perbedaan atau ketimpangan dalam aspek akses, peran dalam pengambilan
keputusan, mengemukakan pendapat, kontrol (penguasaan terhadap sumber daya) danmerasakan manfaat dari hasil pembangunan.
3. Adanya rasa ketidak adilan atau diskriminasi dari laki-laki atau perempuan sebagai akibat yang di timbulkan.
8. Lampiran |75
Perbedaan PUG dan PPPengarusutamaan Gender Pemberdayaan Perempuan
• Suatu strategi mengintegrasikan perspektif gender dalam pembangunan dalam rangka mewujudkan kesetaraan gender.
• Pengintegrasian perspektif gender tersebut dimulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan sampai pemantauan dan evaluasi.
• Upaya pembangunan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kualitas perempuan.
• Diwujudkan dalam bentuk:– WID (women in development):
berfokus pada kuantitas perempuan dalam pembangunan
– WAD (women and development): terfokus kepada kualitas peran perempuan dalam proses pembangunan
– GAD: berfokus pada relasi antara laki dan perempuan
Enabling Environment
RANAH-Kebijakan -Kelembagaan -Individu
Pemenuhan kebutuhan spesifik perempuan &kelompok khusus lainnyaseperti lansia, disabilitas, anak-anak, dll
• Kepemimpinan Perempuan
• Perbaikan Mekanisme Pengambilan Keputusan
Manfaat Kontrol
• Diseminasi informasi • Transfer of knowledge • Teknologi terjangkau
• Penguatan Coping Strategies
• Penguatan kapasitas perempuan
Akses Partisipasi
76 |
Ranah di Enabling Environment
KEBIJAKAN
KELEMBAGAAN
INDIVIDU
• Regulasi, misalnya Perka 13/2014
• Indikator Gender Data Pilah • Perencanaan Penganggaran
Responsif Gender
• Knowledge Management• Koordinasi dan Supervisi • Sistem Insentif/Disinsentif• Kepemimpinan Perempuan
dan Gender Focal Point
• Peningkatan Kapasitas • Horizontal Learning
Langkah-Langkah GAP• Langkah 2: Menyajikan data terpilah menurut jenis kelamin dan usia sebagai pembuka wawasan
untuk melihat apakah ada kesenjangan gender (data yang kualitatif atau kuantitatif).• Langkah 3: Identifikasi faktor-faktor penyebab kesenjangan berdasarkan akses, partisipasi,
kontrol dan manfaat (APKM). Cantumkan isu yang relevan. – Akses: Kesempatan yang sama diberikan kepada perempuan dan laki-laki pada sumber
daya pembangunan. Contoh identifikasi: Dalam penyusunan RAD API, warga perempuan(baik lansia, difabel, anak) tidak diundang.
– Partisipasi: Perempuan dan laki-laki dapat berpartisipasi dalam seluruh proses pembangunan melalui dalam persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan pembangunan. Contoh identifikasi: Dalam penyusunan RAD API, tidak ada partisipasi wargaperempuan karena mereka tidak diundang.
– Kontrol: perempuan dan laki-laki diikutkan dalam proses pengambilan keputusan untuk penguasaan sumber daya pembangunan. Contoh identifikasi: RAD API yang dihasilkan netralgender, karena hanya warga laki-laki yang memiliki kesempatan untuk merumuskanperencanaan.
– Manfaat: pembangunan harus dapat memberikan manfaat yang sama bagi perempuan dan laki-laki. Contoh identifikasi: RAD API tidak menggambarkan situasi gender yang ada di masyarakat
8. Lampiran |77
Langkah 4: Temu kenali sebab kesenjangan di internal lembaga (budaya organisasi) yang menyebabkan terjadinya isu gender
Langkah 5: Temu kenali sebab kesenjangan di eksternal lembaga pada proses pelaksanaan program dan kegiatan
Langkah 6: Reformulasikan tujuan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan menjadi responsif gender
Langkah 7: Susun rencana aksi, menetapkan prioritas, output dan hasil yang diharapkan sasarannya dengan merujuk isu gender yang telah diidentifikasi dan merupakan rencana kegiatan/subkegiatan untuk mengatasi kesejangan gender.
Langkah 8: Tetapkan base-line (dapat menggunakan data pembuka wawasan)
Langkah 9: Tetapkan indikator kinerja (baik output maupun outcome) yang mengatasi kesenjangan gender pada langkah 3,5 dan 5.
Menguji Kebenaran Analisis GAP
Basis berfikir adalah isi dari langkah 1 (kegiatan dan tujuan)
Keterkaitan secara horizontal dari langkah 1 - 9
Keterkaitan secara vertikal terutama langkah 1, 7 dan 9
Keterkaitan dilihat dari: korelasi, relevansi dan konsistensi
78 |
Gender Budget Statement(GBS)
Tahapan GAP GBSLangkah 1 Kebijakan/program/kegiatan Program, kegiatan, Indikator Kinerja
Kegiatan (IKK), output kegiatanLangkah 2 Data pembuka wawasan Analisis situasiLangkah 3 Faktor kesenjangan Analisis situasi
Langkah 4 Sebab kesenjangan internal Analisis situasi
Langkah 5 Sebab kesenjangan eksternal Analisis situasi
Langkah 6 Reformulasi tujuan Tujuan output/sub outputLangkah 7 Rencana aksi Rencana aksi (komponen-komponen yang
berkontribusi pada kesetaraan gender)
Langkah 8 Data dasar (baseline) Dampak/hasil output kegiatanLangkah 9 Indikator gender Dampak/hasil output kegiatan
Keterkaitan GAP dan GBS
8. Lampiran |79
Gender Budget Statement (GBS)
Tujuan/output kegiatan; Analisis situasi; Rencana aksi yang terdiri atas komponen input
dan indikator inputnya; Besar alokasi anggarannya; Dampak/hasil output kegiatan.
Dokumen yang menyatakan tentang adanya keadilan dan kesetaraangender dalam perencanaan dan penganggaran suatu kegiatan.
Komponen dalam GBS :
1. Menginformasikan suatu kegiatan telah responsif terhadap isu gender yang ada, dan apakah telah dialokasikan dana pada kegiatan bersangkutan untuk menangani permasalahan gender tersebut.
2. GBS dalam praktek penganggaran biasanya disusun pada saat persiapan RKA-SKPD
3. Ada peluang integrasi perspektif gender dalam RKA jika GBS dipersiapkan lebih awal sehingga Integrasi ini akan memperkuat pengarusutamaangender melalui PPRG.
Fungsi GBS / Pernyataan Anggaran Gender (PAG)
80 |
Terms of Reference (ToR) atau
Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
ToR atau KAK
Merupakan satu kesatuan dengan GBS
Narasi di buat berdasarkan hasil analisisgender (GAP dan GBS)
TOR harus dapat menjawab 5W + 1 H
8. Lampiran |81
Fungsi KAK/TOR
1. KAK berfungsi sebagai pijakan atau kerangka acuan dalam sebuah program/ kegiatan.
2. Dalam praktek penyelenggaraan penganggaran daerah, KAK biasanya dibuat dalam pelaksanaan kegiatan.
3. Alat analisis ini melengkapi dengan aspek praktis untuk memastikan tercapainya tujuan dari sebuah program/kegiatan, karena itu akan sangat bermanfaat bila dibuat baik pada fase penyusunan anggaran maupun pada fase implementasinya.
Format TOR/KAKProgram : Diisi nama programSasaran program Apakah yang menjadi tujuan programKegiatan : Diisi nama kegiatan Latar belakang Dasar hukum : Dasar hukum terkait dengan program/ kegiatan
Gambaran umum : Gambaran situasi persoalan di daerah yang relevan dengan kegiatan yang dilakukan
Kegiatan Uraian kegiatan : Rincian kegiatan atau aktivitasIndikator kinerja : Indikator untuk menilai keberhasilan sebuah kegiatan
Batasan kegiatan :Maksud dan tujuan : Tujuan yang ingin dicapai dari sebuah kegiatanCara pelaksanaan kegiatan : Metode pelaksanaan kegiatanTempat pelaksanaan kegiatan : Lokasi pelaksanaan kegiatan
Pelaksana & penanggungjawab kegiatan
: Pihak/aparat yang pelaksana dan yang bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan
Jadwal : Waktu pelaksanaan Biaya : Kebutuhan dan rincian biaya untuk pelaksanaan kegiatan
82 |
Integrasi gender dalam KAKFormat KAK Langkah Integrasi Gender
Latar belakangSasaranKegiatan
Kegiatan: uraian indikator kinerja batasan kegiatan
Maksud dan tujuan
Cara pelaksanaan
Tempat pelaksanaan
Pelaksanaan & Penanggungjawab
Jadwal
Biaya
Jelaskan tentang permasalahan yang dihadapi oleh kelompok sasaran, baik perempuanmaupun laki-laki. Manfaatkan hasil analisis gender yang sudah dilakukan sebelumnya.
Jelaskan tentang tujuan, luaran atau hasil yang akan diterima kelompok sasaran, baik laki-laki maupun perempuan. Perhatikan kaitannya dengan identifikasi sebab dan faktor kesenjangan gender.
Libatkan atau konsultasikan dengan kelompok sasaran laki-laki dan perempuan dan juga kelompok khusus lainnya seperti lansia, anak-anak, atau penyandang disabilitas.
Kelompok sasaran, output kegiatan, lokasi kegiatan dan identifikasi output harus sesuai dengan tujuan kegiatan.
Perhatikan juga aspek teknis seperti tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan. Pilihlah waktudan tempat yang memungkinkan untuk melibatkan perempuan maupun laki-laki, termasuk memungkinkan perempuan mengajak serta anak dalam pertemuan. Terkait waktu, pilihlahwaktu saat perempuan tidak disibukkan dengan tugas domestik. Pertimbangkan jugaaksesibilitas bagi penyandang disabilitas atau lansia.
8. Lampiran |83
LAMPIRAN 5: INTEGRASI GENDER DALAM API-PRB
Lampiran 5 – Integrasi Gender dalam API/PRB
Dampak perubahan iklim terhadap perempuan menurut WEDO* (2008): Dampak Perubahan Iklim Dampak Terhadap Perempuan
Kegagalan Panen [Kesulitan dalam] Penyediaan pangan rumah tangga; Peningkatan pekerjaan pertanian;
Kekurangan air bersih [Kesulitan dalam] Penyediaan air bersih [bagi] rumah tangga; [Kesehatan reproduksi perempuan terganggu];
Kelangkaan sumber daya alam
Kemunduran tingkat ekonomi; Berhenti sekolah; Pernikahan dini;
Meningkatnya kejadian penyakit
Meningkatnya beban merawat anak-anak, orang sakit, dan orang tua;
Perpindahan Kehilangan mata pencaharian; Kurangnya tempat tinggal;
*WEDO (Women's Environment and Development Organization) adalah organisasi perempuan internasional yang salah satu bidang fokusnya adalah API/PRB.
84 |
Integrasi Gender dalam Perubahan Iklim
Pengintegrasian gender dalam perubahan iklim dimulai dari menenetapkan Indikator Sensitivitas (IKS) dan Kapasitas Adaptif (IKA) dan dapat dilakukan dengan menguji tiap indikator IKS dan IKA dengan pertanyaan berikut: - Apakah suatu indikator dapat dipilah berdasarkan gender? - Apakah dalam suatu indikator terdapat potensi dampak pembedaan gender
(marjinalisasi, subordinasi, stereotipe, kekerasan, beban ganda) yang berpotensi mengakibatkan hasil pengukuran indikator menjadi tidak/kurang adil?
- Apakah gender berbeda (dan/atau kelompok berbeda) memiliki level sensitivitas atau kapasitas berbeda/sama? Contoh: Pada Indikator Keluarga Pra Sejahtera, setelah diintegrasikan gender maka dipilah menjadi keluarga pra sejahtera dengan Kepala Keluarga Perempuan dan Kepala Keluarga Laki-Laki.
Contoh Perubahan Indikator:
Contoh perubahan data
Sebelum
Sesuda
8. Lampiran |85
Sebelum
Sesudah
86 |
Contoh Perubahan Perhitungan Sebelum
Sesudah Perhitungan juga harus disesuaikan dengan indikator yang baru.
Tetapi untuk Normalisasi hasil perhitungan tetap menggunakan rumus yang sama.
8. Lampiran |87
Contoh Perubahan Pembobotan
88 |
Daftar Periksa Gender untuk Kajian Kerentanan
Daftar periksa ini didasarkan pada premis bahwa analisis gender tersedia untuk wilayah yang sedang dikaji. Langkah 1: Mengidentifikasi risiko
Mengidentifikasi dan melaksanakan strategi-strategi yang secara sosial dan secara budaya peka terhadap konteks, untuk secara aktif melibatkan perempuan dan laki-laki dari komunitas- komunitas dalam indentifikasi risiko lokal;
Memetakan organisasi komunitas yang tersedia yang dapat memastikan partisipasi baik laki-laki
maupun perempuan, dan melibatkan mereka dalam konsultasi menyangkut ancaman, termasuk mengumpulkan dan mengagihkan informasi, dan menilai risiko;
Menentukan risiko-risiko yang dihadapi oleh laki-laki dan perempuan secara terpisah, dalam setiap wilayah atau komunitas;
Memasukkan pengetahuan dan persepsi tradisional perempuan dalam analisis dan evaluasi atas karakteristik risiko-risiko kunci;
Melibatkan perempuan maupun laki-laki dalam proses untuk meninjau dan memutakhirkan data risiko setiap tahun, dan memasukkan informasi tentang risiko apa pun yang baru atau sedang muncul.
Langkah 2: Menentukan Kerentanan
Memastikan komitmen aktif laki-laki dan perempuan dalam analisis kerentanan (dengan melibatkan organisasi laki-laki dan perempuan, dan menyusun jadwal yang memungkinkan partisipasi baik laki-laki maupun perempuan;
Melakukan analisis gender untuk identifikasi ketidaksetaraan berbasis gender antara laki-laki dan perempuan;
Memetakan dan mendokumentasi kerentanan yang dibedakan secara gender (fisik, sosial, ekonomi, budaya, politik, dan lingkungan hidup);
Memastikan dimasukkannya aspek-aspek berbasis gender seperti usia, kecacatan, akses terhadap informasi, mobilitas, dan akses terhadap pendapatan serta sumber daya lain yang merupakan penentu kunci untuk kerentanan;
Melakukan analisis historis tentang pengalaman kerusakan bencana yang dipilah menurut jenis kelamin untuk identifikasi kerentanan dan kapasitas;
Mengidentifikasi dan memasukkan kebutuhan, kekhawatiran, dan pengetahuan perempuan dalam penilaian kerentanan dalam komunitas yang dilakukan untuk semua bahaya alam terkait.
Langkah 3: Mengidentifikasi Kapasitas
Mengakui dan menilai pengetahuan tradisional perempuan dan laki-laki; Memastikan kapasitas semua kelompok, organisasi, atau lembaga untuk perempuan
dinilai bersama-sama dengan laki-laki; Mengidentifikasi fungsi-fungsi, peran-peran, dan tanggung jawab spesifik yang
dilakukan oleh perempuan dan laki-laki dan membangun hal ini ke dalam analisis; Mengidentifikasi mekanisme bantuan yang spesifik gender yang disyaratkan untuk
perempuan untuk terlibat dalam program dan aksi pengelolaan risiko (misalnya isu-isu mobilitas dan perawatan anak);
8. Lampiran |89
Mengidentifikasi mekanisme untuk meningkatkan kapasitas baik laki-laki maupun perempuan yang sudah ada, dan memastikan bahwa program-program pengembangan kapasitas memasukkan langkah-langkah untuk memungkinkan partisipasi perempuan;
Mengakui pentingnya kapasitas dan otoritas yang sama bagi permepuan maupun laki-laki untuk diberdayakan guna melakukan program penilaian risiko atau melatih anggota-anggota komunitas lainnya;
Secara aktif melibatkan organisasi perempuan untuk membantu dalam pengembangan kapasitas;
Mengidentifikasi model-model peran perempuan guna memberi nasihat bagi penilaian risiko peka-gender.
Langkah 4: Menentukan tingkat risiko yang dapat diterima
Melibatkan baik perempuan maupun laki-laki atau organisasi yang bekerja untuk isu gender atau perempuan dalam penyusunan peta-peta ancaman dan risiko;
Mengumpulkan dan menganalisis data yang dibedakan menurut gender untuk menilai tingkat risiko yang dapat diterima;
Memastikan bahwa peta-peta ancaman bahaya mencakup dampak-dampak risiko yang dibedakan menurut gender;
Memastikan bahwa peta-peta ancaman bahaya mencakup kerentanan dan kapasitas yang dibedakan menurut gender;
Melibatkan baik perempuan maupun laki-laki; Mengumpulkan dan menganalisis data yang dibedakan menurut gender; Mengidentifikasi fungsi-fungsi, peran-peran, dan tanggung jawab spesifik yang
dilakukan oleh gender yang berbeda;
90 |
Integrasi Gender dalam Strategi Ketahanan Daerah
Integrasi gender dalam strategi ketahanan daerah dapat dilakukan dengan cara berikut:
Pemahaman kondisi daerah Penting untuk memahami situasi gender di suatu daerah.
Pemetaan berbagai pihak Penting untuk mengetahui dan memetakan institusi apa yang bekerja untuk isu gender dan/atau perempuan.
Merumuskan strategi - Penting untuk memastikan institusi yang bekerja untuk isu gender atau perempuan
terlibat dalam perumusan dan menyampaikan aspirasinya. - Penting untuk memastikan strategi yang ada berpotensi meningkatkan keberdayaan
gender yang termarjinalkan/tersubordinasi. - Penting untuk memastikan dalam kegiatan perumusan strategi tidak berpotensi
menambah beban kerja gender tertentu dan menghindari beban berlebihan. Menurunkan strategi ke aksi
Penting untuk memastikan rencana aksi yang ada berpotensi meningkatkan rasa keberdayaan dan kemampuan gender yang termarjinalkan/tersubordinasi.
Prioritasi Aksi Beberapa metode yang dapat digunakan antara lain: a) cost-benefit analysis; b) multi criteria assessment; c) matriks kepentingan.
Penggunaan strategi ketahanan daerah untuk proposal aksi
Cont
oh G
AP A
PI/P
RB
Lang
kah
1 La
ngka
h 2
Lang
kah
3 La
ngka
h 4
Lang
kah
5 La
ngka
h 6
Lang
kah
7 La
ngka
h 8
Lang
kah
9 Pi
lih
Prog
ram
/Keg
iata
n ya
ng a
kan
dian
alis
is
Data
Pem
buka
W
awas
an
Isu
Gend
er
Refo
rmul
asi
Tuju
an
Renc
ana
Aksi
Ba
se L
ine
Indi
kato
r Ki
nerja
Fa
ktor
Ke
senj
anga
n Se
bab
Kese
njan
gan
Inte
rnal
Seba
b Ke
senj
anga
n Ek
ster
nal
Kegi
atan
: Pe
mbe
ntuk
an
Kelu
raha
n/De
sa
Tang
guh
Tuju
an:
Men
ingk
atka
n ke
tang
guha
n m
asya
raka
t de
sa/k
elur
ahan
-Jum
lah
Pend
uduk
Ke
lura
han
X be
rjum
lah
11.7
44 Ji
wa
deng
an ri
ncia
n La
ki-L
aki 5
.714
Jiw
a da
n Pe
rem
puan
6.
060
Jiwa
-Sos
ialis
asi
kegi
atan
ke
lura
han/
desa
ta
nggu
h ha
mpi
r se
luru
hnya
di
ikut
i ole
h la
ki-
laki
-K
eter
libat
an
pere
mpu
an
dala
m fo
rum
-Tok
oh-t
okoh
pe
mer
inta
han
kelu
raha
n,
mas
yara
kat,
pem
uda,
di
dom
inas
i ole
h la
ki-la
ki
-Per
empu
an
sibuk
men
guru
s ru
mah
tang
ga
sehi
ngga
ke
hadi
ran
untu
k m
engi
kuti
sosia
lisas
i leb
ih
bany
ak d
ihad
iri
oleh
laki
-laki
-Tid
ak sp
esifi
k m
engi
nfor
ma
sikan
pe
rluny
a ke
terw
akila
n pe
rem
puan
-Mas
ih k
uatn
ya
angg
apan
bah
wa
urus
an p
ublik
m
erup
akan
w
ilaya
h ke
wen
anga
n la
ki-la
ki.
-Ket
erlib
atan
pe
rem
puan
di
luar
uru
san
rum
ah ta
ngga
m
emer
luka
n izi
n da
n pe
rset
ujua
n la
ki-la
ki/s
uam
i. -P
erem
puan
tid
ak m
emili
ki
cuku
p w
aktu
un
tuk
terib
at
dala
m u
rusa
n pu
blik
kar
ena
Men
ingk
atka
n ke
tang
guha
n m
asya
raka
t de
sa/k
e-lu
raha
n
-Pem
bent
u-ka
n Ke
lura
han/
Desa
Tan
gguh
Be
ncan
a de
ngan
m
elak
ukan
so
sialis
asi
yang
m
engu
ndan
g pe
rem
puan
se
bany
ak 3
0%
dari
tota
l un
dang
an
-Pem
bent
u-ka
n Re
law
an
Tang
guh
deng
an
kom
posis
i 70
% la
ki-la
ki
dan
30%
-Sos
ialis
asi
lebi
h ba
nyak
di
dom
inas
i ol
eh la
ki-la
ki
-Bel
um a
da
kelo
mpo
k ta
nggu
h be
ncan
a di
Ke
lura
han
X
-Ter
laks
ana-
nya
sosia
lisas
i ya
ng d
ihad
iri
oleh
70%
laki
-la
ki d
an 3
0%
pere
mpu
an
-Ter
bent
uk-
nya
Kelo
mpo
k Re
law
an
Tang
guh
deng
an
angg
ota
berju
mla
h 30
or
ang
terd
iri
dari
20 o
rang
la
ki-la
ki d
an 1
0 or
ang
pere
mpu
an
8. Lampiran |91Co
ntoh
GAP
API
/PRB
La
ngka
h 1
Lang
kah
2 La
ngka
h 3
Lang
kah
4 La
ngka
h 5
Lang
kah
6 La
ngka
h 7
Lang
kah
8 La
ngka
h 9
Pilih
Pr
ogra
m/K
egia
tan
yang
aka
n di
anal
isis
Data
Pem
buka
W
awas
an
Isu
Gend
er
Refo
rmul
asi
Tuju
an
Renc
ana
Aksi
Ba
se L
ine
Indi
kato
r Ki
nerja
Fa
ktor
Ke
senj
anga
n Se
bab
Kese
njan
gan
Inte
rnal
Seba
b Ke
senj
anga
n Ek
ster
nal
Kegi
atan
: Pe
mbe
ntuk
an
Kelu
raha
n/De
sa
Tang
guh
Tuju
an:
Men
ingk
atka
n ke
tang
guha
n m
asya
raka
t de
sa/k
elur
ahan
-Jum
lah
Pend
uduk
Ke
lura
han
X be
rjum
lah
11.7
44 Ji
wa
deng
an ri
ncia
n La
ki-L
aki 5
.714
Jiw
a da
n Pe
rem
puan
6.
060
Jiwa
-Sos
ialis
asi
kegi
atan
ke
lura
han/
desa
ta
nggu
h ha
mpi
r se
luru
hnya
di
ikut
i ole
h la
ki-
laki
-K
eter
libat
an
pere
mpu
an
dala
m fo
rum
-Tok
oh-t
okoh
pe
mer
inta
han
kelu
raha
n,
mas
yara
kat,
pem
uda,
di
dom
inas
i ole
h la
ki-la
ki
-Per
empu
an
sibuk
men
guru
s ru
mah
tang
ga
sehi
ngga
ke
hadi
ran
untu
k m
engi
kuti
sosia
lisas
i leb
ih
bany
ak d
ihad
iri
oleh
laki
-laki
-Tid
ak sp
esifi
k m
engi
nfor
ma
sikan
pe
rluny
a ke
terw
akila
n pe
rem
puan
-Mas
ih k
uatn
ya
angg
apan
bah
wa
urus
an p
ublik
m
erup
akan
w
ilaya
h ke
wen
anga
n la
ki-la
ki.
-Ket
erlib
atan
pe
rem
puan
di
luar
uru
san
rum
ah ta
ngga
m
emer
luka
n izi
n da
n pe
rset
ujua
n la
ki-la
ki/s
uam
i. -P
erem
puan
tid
ak m
emili
ki
cuku
p w
aktu
un
tuk
terib
at
dala
m u
rusa
n pu
blik
kar
ena
Men
ingk
atka
n ke
tang
guha
n m
asya
raka
t de
sa/k
e-lu
raha
n
-Pem
bent
u-ka
n Ke
lura
han/
Desa
Tan
gguh
Be
ncan
a de
ngan
m
elak
ukan
so
sialis
asi
yang
m
engu
ndan
g pe
rem
puan
se
bany
ak 3
0%
dari
tota
l un
dang
an
-Pem
bent
u-ka
n Re
law
an
Tang
guh
deng
an
kom
posis
i 70
% la
ki-la
ki
dan
30%
-Sos
ialis
asi
lebi
h ba
nyak
di
dom
inas
i ol
eh la
ki-la
ki
-Bel
um a
da
kelo
mpo
k ta
nggu
h be
ncan
a di
Ke
lura
han
X
-Ter
laks
ana-
nya
sosia
lisas
i ya
ng d
ihad
iri
oleh
70%
laki
-la
ki d
an 3
0%
pere
mpu
an
-Ter
bent
uk-
nya
Kelo
mpo
k Re
law
an
Tang
guh
deng
an
angg
ota
berju
mla
h 30
or
ang
terd
iri
dari
20 o
rang
la
ki-la
ki d
an 1
0 or
ang
pere
mpu
an
dan
rela
wan
ta
nggu
h tid
ak
men
capa
i 10%
da
ri ke
selu
ruha
n an
ggot
a
disib
ukka
n ol
eh-
tuga
s-tu
gas
keru
mah
tang
gan
yang
sang
at
men
yita
se
bagi
an b
esar
w
aktu
nya.
pere
mpu
an
sert
a ke
lom
pok
khus
us
lain
nya
(lans
ia,
peny
anda
ng
disa
bilit
as, d
ll)
92 |
Contoh GBS API/PRB SKPD : X TAHUN ANGGARAN : 2018 KODE KEGIATAN : 20.39.28
PROGRAM Peningkatan Ketangguhan Masyarakat KEGIATAN Pembentukan Kelurahan Tangguh/Desa Tangguh KODE KEGIATAN 20.39.28 ANALISIS SITUASI Dalam upaya pelaksanaan kegiatan Pembentukan Kelurahan/Desa Tangguh
terdapat faktor kesenjangan yang berpotensi mempengaruhi tidak berjalannya kegiatan sesuai aturan yang ada. Di Kelurahan/Desa X faktor kesenjangannya adalah dominasi laki-laki pada kegiatan-kegiatan di tingkat publik. Masih adanya anggapan yang kuat bahwa urusan publik merupakan wilayah kewenangan laki-laki. Selain itu, minimnya keterlibatan perempuan dalam proses sosialisasi maupun sebagai anggota forum juga disebabkan oleh hal-hal berikut: a. Undangan yang dibuat Pemerintah Kelurahan untuk kegiatan Sosialisasi dan
Pembentukan Kelurahan/Desa Tangguh tidak secara khusus menerapkan kuota bagi peserta perempuan. Selain itu pihak dinas juga tidak menginstruksikan hal tersebut.
b. Keterlibatan perempuan di luar urusan rumah tangga, memerlukan persetujuan dan izin dari laki-laki/suami.
c. Perempuan tidak memiliki cukup waktu untuk teribat dalam urusan publik karena disibukkan oleh-tugas-tugas kerumahtanggan yang sangat menyita sebagian besar waktunya.
RENCANA TINDAK KEGIATAN
Pembentukan Kelurahan/Desa Tangguh: 1. Sosialisasi dengan mengundang perempuan sebanyak 30% dari total undangan. 2. Pembentukan Kelompok Relawan Tangguh dengan komposisi anggota 70% laki-
laki dan 30% perempuan serta kelompok khusus lainnya seperti lansia, penyandang disabilitas, dll.
3. Pembentukan Relawan Tangguh di Kelurahan/Desa X dengan komposisi 70% laki-Laki dan 30% perempuan.
TOTAL ANGGARAN Rp. 300.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) HASIL Meningkatnya ketangguhan masyarakat desa/kelurahan INDIKATOR HASIL Output:
1) Terlaksana-nya sosialisasi yang dihadiri oleh 70% laki-laki dan 30% perempuan 2) Terbentuk-nya Kelompok Relawan Tangguh dengan anggota berjumlah 30
orang terdiri dari 20 orang laki-laki dan 10 orang perempuan
Kota X, 28 September 2017
Kepala Dinas/Badan X
8. Lampiran |93La
mpi
ran
5: L
emba
r GAP
Lang
kah
1 La
ngka
h 2
Lang
kah
3 La
ngka
h 4
Lang
kah
5 La
ngka
h 6
Lang
kah
7 La
ngka
h 8
Lang
kah
9 Pi
lih
Kebi
jaka
n/
Prog
ram
/Keg
iata
n ya
ng a
kan
dian
alis
is
Data
Pe
mbu
ka
Waw
asan
Isu
Gend
er
Kebi
jaka
n da
n Re
ncan
a Ke
Dep
an
Peng
ukur
an H
asil
Fakt
or
Kese
njan
gan
Seba
b
Kese
njan
gan
inte
rnal
Seba
b Ke
senj
anga
n ek
ster
nal
Refo
rmul
asi
Tuju
an
Renc
ana
Aksi
Basi
s Dat
a (B
ase-
line)
In
dika
tor K
iner
ja
Iden
tifik
asi d
an
tulis
kan
tuju
an
dari
Kebi
jaka
n/Pr
ogr
am/K
egia
tan
Sajik
an
data
pe
mbu
ka
waw
asan
, ya
ng
terp
ilah
men
urut
je
nis
kela
min
:
kuan
titat
if
dan
kual
itatif
Tem
uken
ali i
su
gend
er d
i pr
oses
pe
renc
anaa
n de
ngan
m
empe
rhat
ikan
4
(em
pat)
fa
ktor
ke
senj
anga
n,
yaitu
: ak
ses,
pa
rtis
ipas
i, ko
ntro
l dan
m
anfa
at
(han
ya fa
ktor
ke
senj
anga
n ya
ng re
leva
n)
Tem
uken
ali
peny
ebab
fakt
or
kese
njan
gan
gend
er y
ang
data
ng d
ari
inte
rnal
pe
laks
ana
prog
ram
Tem
uken
ali
peny
ebab
fakt
or
kese
njan
gan
gend
er y
ang
data
ng d
ari
lingk
unga
n ek
ster
nal
lem
baga
pad
a pr
oses
pe
laks
anaa
n pr
ogra
m
Refo
rmul
asik
an tu
juan
ke
bija
kan/
pro
gram
/keg
iata
n bi
la tu
juan
ya
ng a
da
belu
m
resp
onsi
f ge
nder
. Tu
juan
ini
haru
s m
enja
wab
ke
senj
anga
n ya
ng
diid
entif
ikas
i pa
da la
ngka
h 3,
4, d
an 5
Teta
pkan
re
ncan
a ak
si /k
egia
tan
yang
m
eruj
uk p
ada
tuju
an y
ang
resp
onsi
f gen
der
untu
k m
enga
tasi
ke
senj
anga
n da
n pe
nyeb
abny
a ya
ng a
da d
i la
ngka
h 3,
4, d
an
5 Ttet
apka
n re
ncan
a ak
si pr
iorit
as b
erik
ut
outp
ut d
an h
asil
kegi
atan
.
Teta
pkan
bas
e-lin
e ya
ng d
iam
bil
dari
data
pe
mbu
ka
waw
asan
pad
a la
ngka
h 2
yang
re
leva
n de
ngan
tu
juan
dan
da
pat d
iuku
r
Teta
pkan
indi
kato
r Ki
nerja
(bai
k ca
paia
n ou
tput
m
aupu
n ou
tcom
e)
yang
men
gata
si
kese
njan
gan
gend
er p
ada
lang
kah
3,4,
dan
5
LAMPIRAN 6: LEMBAR GAP
94 |
LAMPIRAN 7: LEMBAR GBSLampiran 6: Lembar GBS
Pernyataan Anggaran Gender (Gender Budget Statement)
SKPD : Nama SKPD Tahun : Tahun Anggaran Program GAP langkah 1 Kode Program
Kode program sesuai form RKA 2.2.1
Analisis Situasi
1. Data Pembuka Wawasan (Data Pilah Gender) Diambil dari GAP langkah 2
2. Isu dan Faktor Kesenjangan Gender a. Faktor kesenjangan diambil dari GAP langkah 3 b. Penyebab internal diambil dari GAP langkah 4
3. Penyebab eksternal diambil dari GAP langkah 5 Capaian Program
Tujuan program yag telah diformulasi, diambil dari GAP langkah 6 Indikator dan target kinerja
Jumlah Anggaran Program
Diisi sesuai form 2.2. RKA SKPD
Rencana Aksi
Kegiatan 1 Diambil dari GAP langkah 7 Informasinya sama dengan yang ada formulir RKA 2.2.1 Masukan Rp Keluaran Hasil
Kegiatan 2 Diambil dari GAP langkah 7 Informasinya sama dengan yang ada formulir RKA 2.2.1 Masukan Rp Keluaran Hasil
Kepala SKPD
Nama Pangkat/Golongan
NIP
USAID Adaptasi Perubahan Iklim dan Ketangguhan (APIK)
World Trade Center 5, Lantai 7
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29-31
Jakarta 12920
+ 62 21 525 3522
a www.apikindonesia.or.id
f USAID APIK t @USAID_APIK i @USAID_APIK
Publikasi ini diproduksi untuk Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dan dibuat oleh DAI