Panduan AutoDesk10

124
PELATIHAN INTENSIF AUTODESK INVENTOR 10 ESSENTIAL to ADVANCED LEVEL MODUL 1 PENGENALAN PROSES PEMODELAN MENGGUNAKAN INVENTOR Modul I mempelajari : Pengenalan Autodesk Inventor Macam-macam file pada Autodesk INVENTOR Alur kerja yang biasa digunakan dalam pemodelan menggunakan Inventor Membuat dan mengedit file projects Browser Bar, Panel Bar dan antarmuka lainnya pada lingkungan Inventor JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2006

Transcript of Panduan AutoDesk10

Page 1: Panduan AutoDesk10

PELATIHAN INTENSIF

AUTODESK INVENTOR 10

ESSENTIAL to ADVANCED LEVEL

MODUL 1

PENGENALAN PROSES PEMODELAN MENGGUNAKAN INVENTOR

Modul I mempelajari :

Pengenalan Autodesk Inventor

Macam-macam file pada Autodesk INVENTOR

Alur kerja yang biasa digunakan dalam pemodelan menggunakan Inventor

Membuat dan mengedit file projects

Browser Bar, Panel Bar dan antarmuka lainnya pada lingkungan Inventor

JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2006

Page 2: Panduan AutoDesk10

Pelajaran 1: Memulai Inventor Tujuan

Setelah menyelesaikan pelajaran ini, anda diharapkan bisa untuk

Memulai Autodesk Inventor

Memahami konsep Parametric Modelling

Memahami alur kerja perancangan yang sering dipakai saat menggunakan Autodesk

Inventor

Memahami apa itu file part

Memahami apa itu file assembly

Memahami apa itu file presentation

Memahami apa itu file drawing

Memahami bagaimana menggunakan file-file template

Memulai Autodesk Inventor

Pertama kali anda memulai merancang menggunakan AIV, Open Dialog Box muncul

dan menampilkan layar Getting Started dengan banyak link ke bermacam-macam

sumber. Jika anda adalah pengguna baru dari Inventor atau baru saja mengupgrade ke

rilis yang terbaru, layar ini akan memberikan banyak informasi yang sangat berharga.

Open Dialog Box – Panel Getting Started

(Gambar Panel Getting Started)

Page 3: Panduan AutoDesk10

Welcome

What’s New in Autodesk Inventor 10 : Link ini akan membuka file help

yang berisi daftar fitur-fitur baru pada rilis 10.

Getting Started Manuals : Membuka file PDF yang berisi user manual untuk

Autodesk Inventor 10 dan manual untuk mengatur data anda menggunakan

Autodesk Vault.

White Papers : Akan menampilkan informasi lebih lanjut mengenai style

libraries, mengatur style dan style libraries, dan mengekspor layer-layer pada

Autodesk Mechanical.

Skill Builders : Mengakses website (yang terus di update) yang berisi tutorial-

tutorial untuk meningkatkan kemampuan anda menguasai Autodesk Inventor.

Try it Tutorials : Membuka file help yang berisi tutorial-tutorial yang dirancang

khusus untuk pengguna Inventor baru.

Show Me Animation : Membuka help yang berisi demonstrasi dalam bentuk

animasi dari beberapa aspek penting pada Inventor seperti part & assembly

modelling, membuat gambar teknik, presentasi, dll.

Expand Your Knowledge

Advanced Productivity: Membuka file help yang berisi daftar topik-topik

lanjutan pada kategori Parts, Assembly, Drawing and Styles, Data Exchange,

Sheet Metal, dan tips-tips untuk meningkatkan performa dan mengurangi

jumlah kapasitas hard disk yang dibutuhkan untuk menampung satu project.

We’re Listening : Menampilkan web page dari Autodesk dimana solusi-solusi

baru dikirimkan sebagai umpan balik yang dikirimkan pada comments link pada

help.

Content Center: Membuka tutorial mengenai bagaimana menggunakan

Content Center.

Help for AutoCAD User : Membuka file help yang dirancang khusus untuk

pengguna AutoCAD yang akan beralih mengunakan Inventor.

Functional Design : Membuka help untuk memahami konsep mengenai

desain yang fungsional.

Page 4: Panduan AutoDesk10

Open Dialog Box – Panel New

Default TAB : Berisi daftar template default berdasar unit default pilihan anda

ketika anda menginstall Inventor.

English TAB : Berisi daftar template dengan Unit standar Inggris

Metric TAB : Berisi daftar template dengan Unit standar Metric

Open Dialog Box – Panel Open

Pada open dialog box, di kotak What To Do, klik Open dan tiga kotak utama pada

open dialog box tersebut akan muncul.

Page 5: Panduan AutoDesk10

Locations : Kotak lokasi menampilkan folder-folder yang termasuk pada file

proyek yang sedang aktif. Anda bisa memilih tiap-tiap folder tersebut untuk

memunculkan file-file dan folder-folder di dalamnya.

Main Window : Seluruh file dan folder yang berada pada folder yang dipilih

pada kotak locations akan nampak di kotak ini.

Preview Window : Kotak ini menampilkan preview dari Inventor file yang

dipilih.

Tombol-tombol Navigasi Standard Window : Inventor menggunakan

tombol-tombol navigasi standard Window pada seluruh dialog box yang

berhubungan dengan file-file.

Open Dialog Box – Panel Projects

Berisi daftar project yang ada dan project yangsedang aktif.

Konsep Alur Kerja Menggunakan Autodesk Inventor Autodesk Inventor adalah parametric modeller. Ini berarti bahwa geometri dari

modelnya di kontrol oleh parameter-parameter dan/atau constrain yang diterapkan,

berkebalikan dari sistem non-parametric dimana dimensinya hanya merupakan

representasi dari ukuran geometris dari model namun tidak bisa mengontrol bentuk

dan ukuran model tersebut.

Aspek penting lain dari AIV adalah kemampuannya untuk membuat parts / elemen

yang adaptif. Adaptifitas memungkinkan anda untuk membuat hubungan antar elemen

Page 6: Panduan AutoDesk10

yang dinamis dalam suatu assembly / perakitan. Ketika satu elemen berubah,

kemampuan adaptif tersebut membuat elemen-elemen lain yang berhubungan untuk

meyesuaikan ukuran-ukuran yang diperlukan akibat perubahan tersebut, tanpa perlu

kita membuat persamaan parametris saling silang antar elemen yang rumit.

Suatu contoh, jika anda membuat sketsa 2D pada sebuah parametric modeler, anda

hanya memfokuskan pada bentuk dari sketsa tersebut. Anda tidak perlu menggambar

garis atau lingkaran dengan ukuran yang tepat. Setelah anda membuat sketsa sesuai

dengan geometri model yang dibuat, baru anda memberikan dimensi yang diperlukan.

Setelah anda memberikan dimensi pada sketsa tersebut, ukuran geometri dari sketsa

akan diperbaharui sesuai cerminan dari dimensi yang anda masukkan.

Alur Kerja Inventor

Alur Kerja Secara Umum

Alur kerja perancangann pada inventor meliputi tahap-tahap sbb; dan pada setiap

tahap biasanya terjadi beberapa variasi.

1. Part Centric Design Concept

Part-part dibuat pada lingkungan part modelling part-part digabungkan pada

assembly file file presentasi dari assembly explosion dibuat 2D drawing file

dibuat.

2. Assembly Centric Design Concept

File Assembly baru dibuat part-part dibuat pada lingkungan assembly file,

assembly constrains diberikan pada part-part file tersebut file presentasi dari

assembly explosion dibuat 2D drawing file dibuat

Alur Kerja Part Design

1. Membuka atau menggunakan file template part untuk membuat file part baru

2. Semua part yang baru dibuat akan mempunyai sketch kosong yang secara otomatis

dibuat. Buatlah profile pada geometri pada sketch tersebut.

3. Setelah itu anda membuat sketched feature seperti extrude dan revolve untuk

membuat base feature.

4. Kemudian Anda membuat sketch tambahan dan atau placed fetaure yang

diperlukan untuk membuat geometri 3D yang diperlukan.

Page 7: Panduan AutoDesk10

Alur Kerja Assembly Design

1. Membuat file assembly baru dengan menggunakan template file assembly yang

disediakan.

2. Meletakkan file part yang telah dibuat pada lingkungan assembly baru tersebut,

atau membuat part baru dalam konteks assembly.

3. Gunakanlah assembly constrains standar seperti : Mate, Angle, Tangent, dan Insert

untuk memposisikan dan meng-constrain satu part ke part yang lain pada assembly

tersebut.

4. Ulangi langkah-langkah diatas sampai seluruh komponen digabung pada assembly.

Alur Kerja Pembuatan Gambar Teknik

1. Gunakan salah satu file template drawing yang disediakan untuk membuat file

gambar teknik baru.

2. Gunakan standard view creation tools untuk membuat pandangan gambar 2D.

3. Gunakan annotation tools untuk membuat anotasi yang dibutuhkan.

4. Ulangi langkah-langkah diatas untuk membuat additional sheets dan views yang

diperlukan.

Tipe-tipe Files pada Inventor

File Part

File Part (*.ipt) merupakan dasar dari seluruh desain pada inventor. Anda

menggunakan file part untuk mendesain part/elemen-elemen penyusun assembly.

File Assembly

File Assembly (*.iam) merupakan suatu file yang didalamnya terdiri dari bermacam-

macam part yang di-assembly-kan pada satu file. Anda menggunakan assembly

constrains untuk mengendalakan seluruh elemen satu sama lain.

File Presentation

File Presentaton (*.ipn) untuk membuat assembly explosion. Anda juga bisa membuat

file animasi dari assembly explosion untuk mensimulasikan bagaimana sebuah

assembly dirakit.

File Drawing

File Drawing (*.idw) digunakan untuk membuat dokumentasi 2D dari suatu desain.

Dalam file drawing kita bisa menambahkan dimensi, keterangan, dan pandangan yang

dibutuhkan untuk manufakturing. File drawing berhubungan dengan file part dan file

Page 8: Panduan AutoDesk10

assembly, sehingga setiap perubahan pada file part dan assembly akan direfleksikan

secara otomatis pada file tersebut.

Menggunakan File Template File Template

File Template adalah file-file standar yang telah disediakan untuk langsung digunakan

sesuai dengan standar desain yang akan kita gunakan. Inventor memberikan file

template untuk tiap-tiap tipe file. File template dikategorikan dalam 2 grup : (a)

English, untuk satuan inggris (inch, feet dsb), dan (b) metric untuk satuan metric

(mm, m, dsb).

Open Dialogue Box memberikan 3 tabs : (a) Default, (b) English, dan (c) Metric.

Tab Default memberikan file template berdasarkan unit default yang anda pilih saat

menginstal inventor sedangkan English dan Metric Tab memberikan file template sesuai

dengan standar masing-masing

Pelajaran 2 : PROJECTS dalam Autodesk INVENTOR Tujuan

Setelah menyelesaikan pelajaran ini, anda diharapkan bisa untuk

Memahami konsep projects

Memahami konsep file projects pada Autodesk Inventor

Menyetting file projects

Membuat file projects

Mengedit file projects

Konsep Project & File Project File projects digunakan untuk menyimpan path dan lokasi dari file−file Inventor dan hubungan

dari tiap file tersebut. Suatu design baru disimpan dalam suatu fodler dimana terletak file proj

ect. File projects ini akan menyimpan hubungan file−file part −− assembly −− drawing −− dan pre

sentasi, sehingga inventor bisa dengan mudah dan cepat menemukan dan membuka file−file

yang dibutuhkan ketika membuka satu file yang di dalamnya terdapat file−file lain yang dibutu

hkan. Ketika anda membuka suatu file part, assembly, drawing atau presentation, file project

yang aktif tersebut menemukan path dari file−file yang dibuka dan file−file lain yang berhubun

gan dengannya.

Page 9: Panduan AutoDesk10

Membuat File Project Baru File projects digunakan untuk menyimpan path dan lokasi dari file−file Inventor dan hubungan

dari tiap file tersebut. Suatu design baru disimpan dalam suatu fodler dimana terletak file proj

ect. File projects ini akan menyimpan hubungan file−file part −− assembly −− drawing −− dan pre

sentasi, sehingga inventor bisa dengan mudah dan cepat menemukan dan membuka file−file

yang dibutuhkan ketika membuka satu file yang di dalamnya terdapat file−file lain yang dibutu

hkan. Ketika anda membuka suatu file part, assembly, drawing atau presentation, file project

yang aktif tersebut menemukan path dari file−file yang dibuka dan file−file lain yang berhubun

gan dengannya.

Mengedit File Project File projects digunakan untuk menyimpan path dan lokasi dari file−file Inventor dan hubungan

dari tiap file tersebut. Suatu design baru disimpan dalam suatu fodler dimana terletak file proj

ect dari design tersebut. File projects ini akan menyimpan hubungan file−file part −− assembly

−− drawing −− dan presentasi, sehingga inventor bisa dengan mudah dan cepat menemukan d

an membuka file−file yang dibutuhkan ketika membuka satu file yang di dalamnya terdapat fil

e−file lain yang dibutuhkan. Ketika anda membuka suatu file part, assembly, drawing atau pre

sentation, file project yang aktif tersebut menemukan path dari file−file yang dibuka dan file−fil

e lain yang berhubungan dengannya.

Pelajaran 3 : Antar muka INVENTOR Tujuan

Setelah menyelesaikan pelajaran ini, anda diharapkan bisa untuk

Mengenal dan membedakan browser pada lingkungan Part, Assembly, Drawing dan

Presentation.

Mengidentifkasikan Panel Bar

Mengidentifkasikan Tool Bar Standar dan grup dari tools standar

Memahami bahwa struktur pada menu adalah contexts sensitive dan tergantung

pada lingkungan anda sedang bekerja

Mengidentifkasikan dan menggunakan shortcut pada keyboard

Mengidentifkasikan 3D indicator dan mengetahui apa yang direpresentasikan

Page 10: Panduan AutoDesk10

Browser

Browser merupakan salah satu interface utama dalam Inventor yang bervariasi tergantung

lingkungan anda bekerja.

Part Modelling Environment

Pada lingkungan Part Modelling, Browser akan menampilkan

Folder “Origin” yang berisi sumbu X, Y, Z, bidang XY,XZ, YZ

dan Center Point. Browser juga menampilkan semua fitur yang

anda gunakan untuk membuat suatu part. Fitur-fitur tersebut

akan di-list sesuai urutan dimana mereka dibuat.

Assembly Modelling Environment

Pada lingkungan Part Modelling, Browser akan

menampilkan Folder “Origin” yang berisi sumbu X, Y,

Z, bidang XY,XZ, YZ dan Center Point. Browser juga

menampilkan semua part yang anda gunakan untuk

membuat suatu asembli.

Didalam setiap part pada browser (klik tanda + pada

sebelah kiri ikon part) juga terdapat daftar berupa

assembly constrains yang diterapkan pada part

tersebut. Jika anda mengklik konstrrain tsb, edit box

akan muncul yang bisa anda gunakan untuk mengedit nilai dari konstrain tersebut.

Jika anda mengklik tombol tanda panah kebawah di sebelah “Assembly View”, anda

dapat memilih “Modelling View” untuk mengganti browser agar menampilkan part

features yang disarankan dibawah icon part, bukannya assembly constrain. Ini berguna

ketika Anda membuat model sebuah part dalam konteks assembly centric.

Presentation Environment

Pada lingkungan presentasi browser menampilkan

presentation views yang anda buat diikuti oleh tweaks

yanganda gunakan untuk assembly explosion. Ketika

anda meng-klik “+” disebelah kiri suatu tweaks anda

akan melihat part-part yang termasuk dalam tweaks

tersebut. Anda juga bisa memilih tombol untuk mengganti browser mode dari

tweaks view ke sequence view atau assembly view.

Page 11: Panduan AutoDesk10

Drawing Environment

Pada lingkungan drawing bowser mernunjukkan folder

drawing resource yang berisi format kertas, border,

tittle block atau kepala gambar, dan sketched symbols.

Panel Bar Panel Bar adalah interface utama untuk mengakses tool-tool yang tersedia ketika anda

mendesain. Tool-tool pada panel bar akan menampilkan tools yang diperlukan sesuai dengan

lingkungan anda bekerja.

Part Modelling Environment

Pada lingkungan part modelling anda akan menjumpai part features panel dan 2D

sketch panel. Part features panel akan aktif ketika anda selesai membuat suatu sketsa

atau ketika meng-edit sebuah part model. Anda menggunakan tool pada part features

panel untuk membuat “sketched features” dan “placed features” dari suatu part.

Anda menggunakan 2D sketch panel untuk membuat sketsa 2D parametrik lengkap

dengan dimensinya dan constrain yang diterapkan padanya.

Assembly Modelling Environment

Pada lingkungan assembly panel bar menampilkan

tool-tool yang digunakan untuk membuat sebuah

assembly.

Anda dapat memilih learning mode dan expert

mode dengan meng-klik tombol panah ke arah

bawah disebelah tulisan assembly panel (panah ini

disebut drop down menu) dan meng-klik “expert”.

Pada expert mode tool-tool akan ditampilkan

dengan icon saja.

Anda dapat memilih tool “design accelarator” pada

assembly panel drop down menu.

Page 12: Panduan AutoDesk10

Presentation Environment

Presentation panel digunakan untuk membuat

presentation views, tweaks, dan menganimasikan

assembly explosion pada lingkungan presentation.

Drawing Environment

Pada lingkungan drawing terdapat 2 buah panel yaitu :

drawing views panel dan drawing annotation panel. Anda

menggunakan drawing panel untuk membuat tampak

kertas kerja.

Anda menggunakan drawing annotation panel untuk

memberikan dimensi dan keterangan lain yang dibutuhkan

untuk memudahkan pemanufakturan dari desain yang kita

buat.

Toolbars

Toolbar standard bisa dikelompokkan menjadi 3 group berdasarkan fungsinya.

Toolbar dibawah ini menampilkan tool-tool untuk operasi file dan pemodelan standar.

Toolbar dibawah ini menampilkan tool untuk mengkontrol dan mengamati seperti

zoom, rotate view, pan, dll.

Toolbar dibawah ini menampilkan tool-tool untuk mengkontrol penampakkan dari

model seperti tekstur dan warna.

Struktur Menu Struktur menu padaa inventor bervariasi tergantung pada lingkungan dimana kita

bekerja. Ketika anda mau belajar inventor, anda harusmembiasakan diri anda untuk

Page 13: Panduan AutoDesk10

mengeksplorasi menu-menu tersebut pada lingkungan yang berbeda-beda agar anda

terbiasa.

Shortcut Keyboard

Anda dapat menggunakan keyboard shortcut untuk mengakses tools sebagai contoh, P

untuk tool “Placed Component”., N untuk tool “Create Component”. Anda dapat melihat

tombol shortcut disebelah nama tool saat anda menggunakan learning mode pada

panel bar.

3D Indicators

3D Indicator terletak pada pojok kiri bawah saat anda berada di lingkungan assembly,

part modelling, dan presentation. Indicator tersebut menunjukkan orientasi pandangan

dari model anda relatif terhadap frame coordinate absolute pada inventor.

Arah sumbu X positif digambarkan dengan panah warna merah, sumbu Y positif

digambarkan panah warna hijau, dan sumbu Z positif digambarkan panah warna biru.

Page 14: Panduan AutoDesk10

PELATIHAN INTENSIF

AUTODESK INVENTOR 10

ESSENTIAL to ADVANCED LEVEL

MODUL 2

PART MODELLING - INTRO

Modul 2 mempelajari :

Part centric dan Assembly centric part modelling concept

Lingkungan Part Modelling pada Inventor

Membuat dan mengedit sketsa pada lingkungan part modelling

Menggunakan sketch tools : Lne, Arc, Circle, Chamfer dll

Konsep Constraints, menggunakan dan mengeditnya

Dimensi pada sketsa

2D Sketch Geometry & Dimension Tools

JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2006

Page 15: Panduan AutoDesk10

PELAJARAN 1 : Part centric dan assembly centric part modelling concept

Anda dapat membuat sebuah file part baru dalam konteks part centric ataupun assembly

centric. Pada part centric anda membuat part tersebut dengan membuka file part (*.ipt)

baru, sedanglan pada assembly centric anda membuat part baru langsung pada file

assembly yang sedang anda buka.

Membuat File Part Baru

Anda dapat membuat file part baru dengan memilih ikon New pada tab “What To Do”, pada

Open Dialog Box. Kemudian mendoble klik (*.ipt) dengan pilihan standar yang anda

inginkan.

PELAJARAN 2 : Sketch Environment

Ketika anda membuat file part baru, anda aka langsung masuk pada sketch environment.

Gambar dibawah ini menunjukkan nama-nama dan feature-feature yang diperlukan pada

sketch environment.

Sketch Panel Bar : menampilkan tool-tool yang tersedia untuk membuat sketsa 2D.

Browser Panel : menampilkan hirarki dari sketsa dan part feature yang telah dibuat.

Page 16: Panduan AutoDesk10

Sketch Formatting Tools : digunakan untuk membuat garis tengah, garis konstruksi,

point, dan driven dimentions ketika anda membuat geometri dari suatu sketsa.

Sketch Origin Indicator : digunakan untuk meng-identifikasikan lokasi dan orientasi dari

sumbu dan titik awal dari sketsa.

Nama Sketsa Yang Dibuat : Nama sketsa yang sedang dibuat (sketsa yang aktif),

mempunyai background warna putih.

Garis Sumbu Sketsa : menggambarkan sumbu X dan sumbu Y dari sketsa.

Orientation Indicator : Berupa anak panah berwarna RGB yang digunakan untuk

merepresesntasikan arah pandangan saat ini. Sumbu X digambarkan dengan panah warna

merah, sumbu Y hijau dan sumbu Z biru.

PELAJARAN 3 : Membuat Sketsa 2D – Tingkat Dasar

Sketsa pertama dari file part baru selalu tercipta secara otomatis. Jika anda membutuhkan

sketsa tambahan anda dapat membuatnya secara manual. Sketsa tambahan tersebut bisa

dibuat pada permukaan datar suatu part, origin plane atau work plane.

Basic Sketch Tools Pada sketch environment, panel bar akan berubah akan

menjadi 2D sketch panel yang menunjukkan sketch tool yang

tersedia untuk anda gunakan membuat geometri sketsa yang

anda inginkan.

Tool-tool tertentu mempunyai anak panah kecil ke arah bawah

(drop down button) disebelahnya, yang berarti tool tersebut

mempunyai pilihan lain.

Membuat garis

1. Pada panel bar, klik Line tool dan klik pada sketch

area untuk menentukan titik awal dari segment line.

2. Geser kursor menuju ke tempat dimana anda akan

membuat arah garis tersebut. Perhatikan munculnya

constraint glyph ketika anda mengarahkan garis

sehingga garis mempunyai arah mendekati sumbu

vetikal ataupun horizontal. Constraint glyph ini

menandakan constraint otomatis yang akan

diterapkan pada garis tsb.

3. Klik pada tempat dimana anda akan membuat end point dari garis.

Page 17: Panduan AutoDesk10

4. Geser kursor menuju ke tempat dimana anda akan membuat arah garis baru jika

anda akan melanjutkan membuat garis, jika anda selesai membuat garis, klik kanan

dan pilih done pada shortcut menu.

Membuat lingkaran & Elips

Center Point Circle

1. Klik tool Center Point Circle tersebut,

2. Klik letak titik pusat lingkaran pada sketch area

3. Drag kursor ke atas atau ke bawah untuk mengatur ukuran lingkaran

4. Klik kiri jika anda masih ingin membuat lingkaran yang lain, atau

5. Klik kanan dan pilih “done” pada shortcut menu, jika tidak ingin melanjutkan

membuat lingkaran.

Tangent Circle

Tangent Circle hanya bisa digunakan jika pada sketch telah terdapat tiga buah

garis lurus yang akan digunakan sebagai garis singgung di ketiga titik lingkaran

tersebut.

1. Klik tool Tangent Circle,

2. Pilih garis singgung pertama, kedua dan ketiga

3. Klik kiri jika anda masih ingin membuat lingkaran yang lain, atau

4. Klik kanan dan pilih “done” pada shortcut menu, jika tidak ingin melanjutkan

membuat lingkaran.

Elipse

1. Klik tool Elipse (klik drop down button di sbeleah tool lingkaran),

2. Pilih titik pusat Elips

3. Pilih titik aksis pertama Elips

4. Pilih sembarang titik lain yang terletak pada garis Elips tersebut

5. Klik kiri jika ingin melanjutkan membuat elips yang lain, klik kanan dan pilih

“done” pada shortcut menu, jika tidak ingin melanjutkan membuat elips.

Membuat busur

Three Point Arc

1. Klik tool Three Point Arc

2. Klik titik awal busur pada sketch area

3. Klik titik akhir busur pada sketch area

4. Klik satu titik lain sembarang yang terletak pada garis busur tersebut.

Page 18: Panduan AutoDesk10

5. Klik kiri jika ingin melanjutkan membuat busur yang lain, klik kanan dan pilih

“done” pada shortcut menu, jika tidak ingin melanjutkan membuat busur

Center Point Arc

1. Klik tool CenterPoint Arc

2. Klik titik pusat busur pada sketch area

3. Klik titik awal busur pada sketch area

4. Klik titik akhir busur pada sketch area

5. Klik kiri jika ingin melanjutkan membuat busur yang lain, klik kanan dan pilih

“done” pada shortcut menu, jika tidak ingin melanjutkan membuat busur

Tangent Arc

Tangent Arc digunakan untuk membuat busur yang tangensial terhadap suatu

garis/kurva yang sebelumnya sudah ada pada sketsa, dengan titik akhir (end

point) dari garis tersebut sebagai titik awal busur.

1. Klik tool Tangent Arc

2. Klik titik akhir (end point) dari suatu garis/kurva pada sketch area

3. Klik titik akhir busur pada sketch area

4. Klik kiri jika ingin melanjutkan membuat busur yang lain, klik kanan dan pilih

“done” pada shortcut menu, jika tidak ingin melanjutkan membuat busur

Membuat persegi panjang

Two Point Rectangle

Two Point Rectangle digunakan jika kita ingin membuat persegi panjang yang

mempunyai arah tegak lurus terhadap sumbu x dan y pada sketch koordinat.

1. Pilih Tool Rectangle

2. Pilih titiik sudut pertama

3. Pilih titik sudut yang diagonal terhadap titik sudut pertama

4. Klik kiri jika ingin melanjutkan membuat persegi panjang yang lain, klik

kanan dan pilih “done” pada shortcut menu, jika tidak ingin melanjutkan

persegi panjang.

Three Point Rectangle

Three Point Rectangle digunakan jika kita ingin membuat persegi panjang yang

mempunyai arah tidak tegak lurus terhadap sumbu x dan y pada sketch

koordinat.

1. Pilih Tool Rectangle

2. Pilih titiik sudut pertama

Page 19: Panduan AutoDesk10

3. Pilih titik sudut kedua yang masih satu garis dengan titik sudut pertama

4. Pilih titik sudut ketiga yang satu garis dengan titik sudut kedua.

5. Klik kiri jika ingin melanjutkan membuat persegi panjang yang lain, klik

kanan dan pilih “done” pada shortcut menu, jika tidak ingin melanjutkan

persegi panjang

Memberi fillet dan chamfer

Fillet digunakan pada sudut dari sebuah profil/geometri utnuk membuat

sudut tersebut menjadi bundar (round) dengan radius lingkaran yang telah dipilih.

Sudut tersebut bisa merupakan sudut dari garis lurus maupun dari garis kurva.

Chamfer digunakan pada sudut dari sebuah profil utnuk membuat sudut

tersebut patah dengan jarak tertentu. Chamfer hanya bisa diterapkan pada sudut yang

terbentuk dari garis lurus saja.

Distance

Distance1-Distance2

Distance - Angle

Membuat titik atau pusat lubang

Titik (point, hole center) digunakan sebagai titik acuan untuk

geometri yang lain atau bisa digunakan sebagai titik pusat lingkaran dari hole feature

yang akan dibuat.

Membuat Polygon

Inscribed Polygon titik sudut pada polygon digunakan sebagai acuan untuk

ukuran polygon

Circumscribed Polygon titik tengah pada satu segmen garis pada polygon

digunakan sebagai acuan untuk ukuran polygon

Spline dan Propertinya

Membuat Spline :

1. Klik Spline tool

2. Pilih titik awal dari spline

3. Klik letak kontrol point-kontrol point dari spline tersebut,

Page 20: Panduan AutoDesk10

4. Klik kanan dan pilih “continue”

5. Lanjutkan ke langkah 2 jika anda masih ingin membuat spline, jika tidak klik

kanan dan pilih done.

Bowtie untuk memilih pengendali dari spline : Handle, Curvature atau Flat.

Fit Methode pilihan metode fitting : Smooth, Sweet, atau AutoCAD

Dislpay Curvature memperlihatkan kurvatur dari spline

Spline Tension digunakan untuk mengatur ketegangan/fleksibilitas dari spline

Pengenalan Construction Geometry pada sketsa

Construction geometry merupakan geometri atau bangun pembantu untuk membuat

profil/geometri sketch. Geometri ini berupa garis putus-putus yang tidak akan dilihat

saat akan membuat part features dan tidak akan nampak saat kita membuat

engineering drawing dari model yang menggunakan construction geomery ini. Anda

bisa merubah suatu profil normal menjadi geometri konstruksi atau sebaliknya dengan

mengklik tombol “Construction” pada standar toolbar . Ketika

mode construction geometry aktif, tombol terebut akan nampak seolah masuk ke

dalam.

Tips untuk membuat sketsa

Sketsa yang dibuat pada Inventor bisa terdiri dari profil terbuka maupun profil tertutup.

Profil sketsa tertutup digunakan untuk membuat part feature yang hasilnya berupa solid,

sedangkan profil yang terbuka biasanya digunakan untuk membuat part feature yang

hasilnya berupa surface, ataupun sebagai alur (path) untuk fitur sweep atau loft.

Berikut diberikan tip-tip untuk membuat sketsa dengan profil tertutup yang akan digunakan

untuk part feature yang mempunyai hasil berupa solid.

Page 21: Panduan AutoDesk10

Buatlah sketsa tersebut sesederhana mungkin. Jangan menggunakan fillet atau

chamfer pada sudut-sudutnya jika itu bisa dilakukan ketika anda selesai

membuat bentuk 3D nya dan mengaplikasikan placed features yang akan

memberi hasil yang sama.

Ulangi membuat sketsa yang sederhana tersebut untukmembuat bentuk model

yang kompleks.

Gambarlah profil dari model secara kasar ukurannya dan bentuknya, namun

jangan terlalu jauh dari bentuk yang diinginkan.

Gunakan dahulu 2D geometrical constraints yang tepat untuk menstabilkan

bentuk profil sketsa tersebut, baru kemudian berikan dimensioanl constraints

Berilah dimensi awal dengan nilai defaultnya untuk menstabilkan bentuk

geometri sketsa anda.

Gunakan selalu Closed Loops untuk profil anda ketika ingin membuat part

feature yang mempunyai hasil sebagai solid.

Sketch coordinate system

Tiap-tiap sketsa yang anda buat mempunyai sistem koordinat tersendiri yang tidak

tergantung satu sama lain. Sistem koordinat ini didasari oleh metode dan lokasi saat anda

membuat sketsanya dan sama sekali independen terhadap sistem koordinat pada model part

3D nya.

Pada hampir semua kasus, anda tidak akan memerlukan untuk mengedit sistem koordinat

dari sketsa anda, namun jika diperlukan anda dapat melakukannya dengan mengklik kanan

sketsa pada panel browser, dan pada shortcut menu pilih “Edit Coordinate System”, untuk

melakukan hal ini anda harus keluar dari sketch environment atau menyelsaikan sketsa anda

dahulu (klik kanan dan pilih finish sketch), dan harus ada bentuk 3D sebelumnya.

Inventor Precise Input

Ketika anda membuat sebuah geometri

sketsa, anda dapat menggunakan tool

Inventor Precise Input untuk

memasukkan nilai atau koordinat yang

tepat dari sketsa anda.

Page 22: Panduan AutoDesk10

Mengedit Sketsa

Pada pembuatan model secara parametris, anda akan perlu untuk membuat beberapa

sketsa. Ketika suatu sketsa digunakan untuk membuat feature seperti extrude, revolve atau

hole, sketsa tersebut menjadi dikonsumsi oleh feature-feature tersebut (hal ini disebut

consumed sketch) dan pada panel browser sketsa tersebut terletak didalam feature yang

mengkomsumsinya. Kita bisa melihat sketsa tersebut dengan meng-ekspan tanda “+” pada

feature di panel browser.

Anda bisa menggunakan salah satu cara berikut untuk mengedit sketsa :

1. browser panel double klik sketsa

2. browser panel klik kanan feature dan klik edit sketch

3. browser panel klik kanan sketsa dan pilih edit sketch

PELAJARAN 4 : Memberi Geometric Constraints pada sketsa

Konsep Constraint

Anda menggunakan geometris constrain untuk mengkontrol geometri sketsa dimana

contraint itu diterapkan. Contoh, vertical contrain yang diterapkan pada sebuah segmen

garis akan memaksa garis tersebut untuk selalu vertical. Sebuah tangen constrain yang

diterapkan pada sebuah garis dan lingkaran akan menyebabkan daris tersebut selalu

tangensial terhadap lingkaran tersebut.

Ketika anda membuat sketsa, beberapa constrain secara otomatis diterapkan pada sketsa

anda pada umumnya constrain tersebut cukup untuk digunakan sebagai initial constrain

anda, namun dengan berkembangnya sketsa anda menjadi lebih kompleks anda mungkin

membutuhkan tambahan constraint yang lain

Macam constraint : Geometrical dan Dimensional

Terdapat dua buah tipe contraint, geometical constraint dan dimensional constraint.

Gemetrical constraint akan mengendalikan bentuk atau geometri dari sketsa, sedangkan

dimensional constraint akan mengatur ukuran garis sketsa tersebut.

Geometric Constraints

Anda dapat menerapkan beberapa tipe untuk geometric

constraint pada geometri sketsa anda. Setiap tipe constraint

mempunyai kemampuan yang unik dan digunakan untuk

membuat kondisi constraint tertentu.

Page 23: Panduan AutoDesk10

Tipe-tipe Geometric Constrain dan geometri sketsa yang mungkin

diterapkan Constraints tsb :

Constraint Potential Sketch Element Constraint Condition Created

Line Constrained geometry is perpendicular

to each other

Line Constrained geometry is paralel to each

other

Line, Circle, Arc Constrained geometry is tangent to each

other

Line, Point, End Point of Line,

center Point

Constrains 2 points together; can

constrains line to a point

Circle, Arc Constrains circles or arcs to shares the

same center point location

Lines, Ellipse Axes Constrains the geometry to lie along the

same line

Lines, Pairs of Points (including

Midpoints)

Constrains the geometry to lie paralel to

the X-Axis of the sketch coordinates

system

Lines, Pairs of Points (including

Midpoints)

Constrains the geometry to lie paralel to

the Y-Axis of the sketch coordinates

system

Lines, Circles, Arcs Constrains the geometry to have equal

radii or lines to have the same length

Lines, Points, Circles, Arcs Constrains the geometry to fixed at its

current position relative to the sketch

coordinate system

Lines, Points, Circles, Arcs Constrains geometry to be symmetrical

about a selected centerline

Merencanakan constraint yang akan diterapkan

menentukan ketergantungan dari sketsa

menganalisa constrain yang diterapkan secara otomatis

gunakanlah hanya constraint yang dibutuhkan

stabilkan bentuk geometri dari sketsa anda sebelum memberi ukuran

berilah dimensi dari yang besar ke yang kecil

gunakanlah baik geometri constrain meupun dimensional constraint

identifiksikan bagian dari sketsa yang mungkin berupa ukurannya

Page 24: Panduan AutoDesk10

Memperlihatkan dan menghapus constraints

Show/Hide all constraints

Untuk melihat constraint yang telah diterapkan pada geometri sketsa anda, klik

kanan pada sketch area kemudian pilih show all constraints pada shorcut menu,

untuk menghilangkannya klik kanan pada sketch area kemudian pilih hide all

constraints.

Show/Hide Constraints

Untuk melihat constraint yang diterapkan pada suatu

segmen dan garis/kurva, titik atau lingkaran/ellips, klik

tool show contraints pada sketch panel. Kemudian pilih

titik, segmen garis/garis kurva, ataupun lingkaran yang ingin anda lihat constraint

yang diterapkan padanya. Untuk menghilangkannya klik tanda “X” pada show

constraints toolbar tersebut.

Melihat geometri yang ter-constrain dan menghapus constraints tsb

Untuk melihat constraint, ketika show

constraint toolbar terbuka, klik salah satu

constraint. Geometri dimana constrain itu

diterapkan akan berubah warna menjadi biru

muda.

Untuk menghapus suatu constraint pilih simbol dari constraint tersebut pada show

constraints toolbar dan tekan delete.

Page 25: Panduan AutoDesk10

Menggunakan Construction Geometry pada sketsa

Ada kalanya anda memerlukan suatu geometri pembantu yang tidak ingin digunakan ketika

membuat 3D feature. Construction geometric dapat di constraint dan diberi dimensi seperti

geometris sketsa 2D yang lain, tetapi ketika 3D feature dibuat construction geometric

tersebut akan diabaikan.

Pada gambar dibawah garis konstruksi digunakan untuk memposisikan dan

mengorientasikan slot.

Constrain status : Under, Fully or Over Constrained ?

Suatu sketsa 2D dinamakan Under Constrained jika salah satu bagian garis sketsa tersebut

masih bisa bergerak bebas jika di drag. Dinamakan Fully Constrained jika tidak ada satupun

geometri bagian dari sketsa tersebut yang masih bisa bergerak ketika di drag. Over

Constrined terjadi jika suatu constraint yang diterapkan kontradiksi dengan constraint lain

yang telah diterapkan sebelumnya, misal : 2 buah garis yang di-constrain-kan perpendicular

diberi tambahan paralel constraint.

PELAJARAN 5 : Memberi Dimensi pada sketsa

Konsep dimensi

Pemberian dimensi pada sketsa anda merupakan salah satu bagian pentingdari konsep

constraint. Gemetric Constraint akan menstabilkan geomet/profil anda, sedangkan data

dimensi akan memberikan ukuran pada geometri tersebut sesuai dengan perhitungan dari

desain Anda.

Page 26: Panduan AutoDesk10

Parametric dimension

Menambah dimensi parametris adalah langkah akhir untuk membuat sketsa anda pada

kondisi fully constrained. Ketika anda membuat dimensi parametris kepada bagian dari

sketsa, bagian sketsa tersebut akan berubah ukurannya sesuai dengan nilai dari dimensinya

tsb.

Tidak seperti aplikasi CAD yang lain dimana dimensi hanyalah merupakan representasi

numerik dari ukuran sebuah geometri, pada 3D parametric modelling, dimensi digunakan

untuk mengatur ukuran dari geometri. Teknologi parametric modelling membuat anda bisa

merubah ukuran dimensi tersebut dan langsung melihat perubahan yang terjadi pada

geometri tersebut.

Memberi dan mengedit dimensi

Untuk memberi dimensi dari geometri sketsa 2D, gunakan tool general dimension.

Cara menambah dimensi pada geometri sketch :

1. Klik tool general dimension ,

2. Untuk membuat dimensi jarak pilih segmen garis, dua buah titik (bisa

berupa titik, titik ujung suatu garis, maupun titik pusat suatu busur atau

lingkaran), dua buah garis paralel atau titik dengan garis yang akan

diberi dimensi.

3. Geser kursor untuk menempatkan letak dimensi yang sesuai.

4. Rubah nilai dimensi pada dimension dialog box, sesuai rancangan anda.

5. Klik tanda check mark atau enter, untuk mengaplikasikan dimensi.

6. Jika ingin melanjutkanmemberi dimensi geometri yang lain, ulangi ke langkah

nomor 2, jika ingin menyelesaikan pemberian dimensi, klik kanan dan pilih

done.

Cara mengedit dimensi pada geometri sketch :

1. Klik tool general dimension dan pilih

dimensi yang ingin anda rubah, atau

double klik dimensi yang ingin anda rubah.

2. Masukkan nilai yang baru pada dimension

dialog box.

3. Klik tanda check mark atau enter, untuk mengaplikasikan dimensi.

Page 27: Panduan AutoDesk10

4. Jika anda menggunakan tool general dimension bukannya mendouble klik

dimensi dan ingin melanjutkan merubah dimensi geometri yang lain, pilihlah

diemnsi lain yang ingin dirubah, jika ingin menyelesaikan mengedit dimensi,

klik kanan dan pilih done.

Merubah satuan nilai dari dimensi

Autodesk Inventor dapat mengetahui secara tepat satuan yang tepat untuk digunakan

pada dimensi yangtepat, seperti ukuran mm untuk jarak, dan deg untuk dimensi sudut.

Untuk ukuran default sesuai yang anda setting pada document setting, anda tidak perlu

memasukkan satuan dari dimensinya saat anda merubah dimensi tersebut. Anda cukup

mengetik 200 jika bermaksud memasukkan dimensi 200 mm, jika unit default dokumen

anda adalah mm. Namun anda bisa memasukkan dimensi dengan satuan yang lain, yang

bukan merupakan satuan default dari dokumen anda, seperti inch, feet dsb. Misalnya

anda ingin memasukkan nilai 20 inch, maka pada dimension box anda merubah nilai

tersebut menjadi 20 inch (satuannya disertakan). Anda bisa melihat tipe-tipe satuan yang

valid, dengan membuka parameter dialog box.

Perhatian : ketika anda memasukkan satuan unit pada dimensi, anda harus mengetiknya

dengan huruf kecil, contoh: cm untuk centimeter bukannya CM.

Mereferensikan satu dimensi ke dimensi yang lain

Anda dapat membuat dimensi saling berhubungan, baik dengan hubungan yang

sederhana seperti d0 = d1, atau hubungan yang kompleks dengan fungsi-fungsi

matematis seperti d3 = acos(d5/d4). Untuk mereferensikan satu dimensi, ketika anda

mengedit dimensi dengan membuka dimension dialog box kemudian anda arahkan

kursor dan klik ke dimensi yang anda pilih sebagai referensi.

Pilihan tambahan ketika memberi dimensi

Untuk geometri tertentu, anda dapat memilih dimensi yang anda inginkan, daripada

dimensi default-nya. Misal pada lingkaran, anda dapat memilih apakah akan memberi

dimensi diameter atau radiusnya, pada garis yang miring, anda dapat memilih diemensi

tersebut untuk sejajar dengan kemiringan garis tersebut dengan memilih aligned. Untuk

membuka pilihan tambahan pada dimensi, klik kanan ketika anda memberikan dimensi

sehingga muncul shortcut menu seperti gambar di bawah.

Page 28: Panduan AutoDesk10

Driven dimension

Driven dimension digunakan ketika anda ingin mengetahui

sumber ukuran dari geometri yang sebelumnya telah

mampunyai status fully constrained. Tidak seperti

parametric dimension yang akan merubah ukuran suatu

geometri berdasarkan nilai dimensinya, driven dimension

adalah sebaliknya yaitu dikendalikan ioleh geometri

tersebut. Driven Dimension ini kemudian bisa digunakan

sebagai referensi untuk dimensi yang lain.

Untuk merubah suatu dimensi menjadi driven dimension, klik tool “driven dimension”,

kemudian pilih dimensi yang akan dijadikan driven dimension, kemudian klik done.

Untuk merubah suatu driven dimension menjadi dimensi biasa, klik driven dimension

tersebut, kemudian klik tool Driven Dimension. Pada sketch, driven dimension akan

mempunyai nilai yag terletak dalam tanda kurung “( )”.

Memberi dimensi pada handle untuk spline

Anda tidak bisa memberi dimensi pada

spline, namun anda bisa memberi

dimensi pada elemen pembentuk spline

seperti control point, titik ujung spline,

dan handle dari spline seperti memberi

dimensi pada geometri sketsa yang lain.

Gambar di atas menunjukkan dimensi

yang mungkin bisa diberikan pada

sebuah spline.

Page 29: Panduan AutoDesk10

Memberi dimensi secara otomatis

Anda dapat memerbikan dimensi dari suatu geometri sketsa secara otomatis menggunakan

tool “Auto Dimension”. Tool Auto Dimension akan mengaplikasikan dimensi untuk seluruh

geometri yang ada pada sketsa tersebut, atau hanya pada geometri tertentu yang anda pilih

dari sketsa tsb.

Untuk hasil terbaik, sebaiknya anda gunakan tool Automatic Dimension setelah anda

memberi geometrik constrain yang diperlukan dan memberi dimensi-dimensi kritis/penting

pada geometri sketsa anda secara manual.

Tool Auto Dimension Dialog Box

Curves : Pilih bagian dari geometri sketsa, baik berupa garis, lingkaran, busur dll,

untuk didimensikan secara otomatis, jika tidak ada yang dipilih, maka Inventor

akan mengaplikasikan ke seluruh geometri pada sketsa.

Dimensions : Jika dipilih, akan mengaplikasikan dimensi otomatis pada geometri

Constraints : Jika dipilih, akan mengaplikasikan constraint otomatis pada geometri

Dimesnion Required : Menunjukkan jumlah dimensi yang diperlukan untuk

membuat geometri tsb fully constrained.

Apply : Mengaplikasikan pilihan pada dialog box.

Remove : menghilangkan dimensi yang diberikan secara otomatis, namun tidak

berlaku untuk dimensi yang diberikan secara manual.

Done : Menutup dialog bix

Mengatur penampakan dimensi

Setelah anda memberikan dimensi pada sketsa, anda dapat mengkontrol visibility dari

seluruh dimensi pada sketsa, menampilkan dimensi agar consumed feature dan mengontrol

format tampilan dari dimensi tersebut.

Point-point penting

1. Anda dapat mengatur penampakan dari dimensi “on” dan “off” pada sketsa yang

nampak dengan menggunakan pilihan dimension visibilty. Klik kanan sketsa tersebut

pada browser panel saat anda telah selesai bekerja pada sketch mode.

2. Anda dapat menampilkan nilai dari dimensi consumed feature dengan menggunakan

show dimension option ketika mengkik kanan feature tersebut, saat anda keluar dari

Page 30: Panduan AutoDesk10

skecth mode Dengan cara ini anda tidak perlu mengedit feature untuk mengubah

ukuran dari feature tersebut.

3. Anda dapat merubah format tampilan dari dimensi yang nampak. Anda dapat

memilih format tampila dimensi : Value, Name, Expression, Tolerance, Precise Value.

Dengan mengklik kanan pada sketch mode, dan pilih dimension display.

Cara mengatur display untuk poin1, 2 dan 3 (dari kiri ke kanan)

Format penampakan dari dimensi :

1. Value merupakan default mode. Menampilkan nilai dari dimensi dengan

presisi yang ditentukan pada document setting dialogue box.

2. Name menampilkan hanya nama dimensi saja. Nama dimensi diberikan

secara ototmatis mulai dari d0, d1, d2,….,dst. Anda dapat merubah nama

dimensi tersebut pada parameter dialgue box.

3. Expression menampilkan dimensi sebagai ekspresi atau formula. Sebuah

ekspresi bisa sederhana seperti d0 = 12,345 mm., atau formula seperti d0 =

(d1 + d2)/d3

4. Tolerance menampilkan dimensi dengan format sesauai dengan tipe

toleransi tertentu yang diterapkan.

5. Precise Value menampilkan dimensi sesuai dengan besar sebenarnya tanpa

memperhatikan setting atau presisi pada document setting dialog box.

Tips untuk memberi dimensi

Gunakan tools general dimension untuk memperoleh dimensi pada bagian-bagian

yang penting, kemudaian gunakan tool auto dimension untuk mempercepat proses

pemberian dimensi

Page 31: Panduan AutoDesk10

Gunakan geometri constraint daripada dimensi jika mungkin. Sebagai contoh :

terapkan perpendicular constraint daripada dimensi dengan sudut 90o.

Berilah dimensi dari yang terbesar ke yang lebih kecil

Gunakanlah hubungan antara dimensi sebagai contoh jika sebuah lingkaran A

didesain mempunyai ukuran 2 kali dari lingkaran B maka referensikan dimensi dari

lingkaran A menjadi 2 kali diameter lingkaran B sehingga jika lingkaran B berubah

maka lingkaran A akan menyesuaikan ukurannya selalu menjadi 2 kli lebih bear dari

ukuran lingkaran B.

Gunakanlah baik dimensional maupun geometric constraints pada desain anda.

PELAJARAN 67 : 2D Sketch Geometry & Dimension Tools

Ketika anda membuat sketsa 2D untuk membuat model, biasanya anda akan

memerlukan beberapa macam tipe geometri untuk membantu membuat sketsa anda.

Sebagai contoh, untuk geometri anda dapat menggunakan Construction line yang

berupa garis putus-putus untuk membantu mensketsa. Garis konstruksi ini hanya

berfungsi sebagai garis bantu saja dan tidak akan diperhatikan ketika anda akan

membuat suatu part features.

Tipe dari 2D Sketch Geometry & Dimensi

Seluruh geometri 2D pada lingkungan sketch Inventor dapat dibagi menjadi :

Normal : Berupa garis kontinyu biasa, digunakan untuk membuat part features

Construction : Berupa garis putus-putus, merupakan garis bantu dan tidak bisa

digunakan untuk membuat part features

Centerline : Berupa garis panjang-pendek, digunakan sebagai sumbu putar

untuk revolved feature. Garis ini akan nampak sebagai garis sumbu saat

membuat gambar teknik dari model yang dibuat.

Reference : Secara default berupa garis kontinyu berwarna hijau. Merupakan

garis referensi yang dihasilkan dari proyeksi geometri yang telah ada, seperti

edge line (garis rusuk suatu bidang 3D), origin lines (x, y, z axis) ataupun

worklines. Garis ini tidak bisa diberi dimensi, namun bisa dirubah menjadi garis

konstruksi.

Sedangkan dimensi pada lingkungan sketch Inventor dapat dibagi menjadi

Normal (parametric) : Dimensi akan mengontrol ukuran dari suatu geometri

Driven (non-parametric) : Dimensi dikontrol oleh ukuran dari suatu geometri

Page 32: Panduan AutoDesk10
Page 33: Panduan AutoDesk10

1

PELATIHAN INTENSIF

AUTODESK INVENTOR 10

ESSENTIAL to ADVANCED LEVEL

MODUL 3

PART MODELLING – INTERMEDIATE 1 Advance Sketching & Sketch Tools

Modul 3 mempelajari :

Advanced Sketch Tools : Mirror, Pattern, Offset, Trim, Extend, Move & Copy

Tipe Sketsa dan Profile yang akan digunakan pada Simple Part features

Parameters, Functions, Prefixes, dan Operasi Aljabar.

Membuat Sketsa baru pada bidang datar dari permukaan part

Referenced Geometry dan tool Project Geometry

JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2006

Page 34: Panduan AutoDesk10

2

PELAJARAN 1 : Membuat Sketsa 2D – Tingkat Lanjut

Advance Sketch Tools

Advance Sketch Tools terdiri dari tool-tool sebagai berikut : Mirror, Rectangular dan Circular

Pattern, Offset, Trim, Move dan Copy.

Mencerminkan sketsa dengan tool Mirror

Pada situasi dimana geometri anda simetri terhadap sebuah garis sumbu,

pertimbangkanlah untuk membuat geometri pada sebelah sisi dari garis simetrinya,

kemudian gunakanlah tool mirror untuk menciptakan geometri pada sisi yang

berlawanan. Keuntungan dari metode ini adalah setelah geometri tersebut dicerminkan

maka Symmetric constraint akan otomatis diterapkan, sehingga setiap perubahan pada

satu sisi akan dicerminkan terhadap sisi yang lain.

Mirror Dialog Box

Select : Pilih geometri yang akan dicerminkan

Mirror Line : Pilih sebuah garis yang akan

digunakan sebagai sumbu untuk mencerminkan

kedua geometri tersebut.

Menggunakan Tool Mirror :

1. Klik Tool Mirror,

2. “Pick Selection” Tool pada mirror dialog box akan aktif, pilih geometri yang akan

dicerminkan,

3. Setelah selesai memilih semua geometri yang akan dicerminkan, pilih “Pick

Mirror Line” Tool pada Mirror Dialog Box sehingga tool tersebut menjadi aktif

4. Pilih garis sebagai sumbu pencerminan,

5. Klik apply untuk menerapkan mirror , klik done untuk menyelesaikan.

Membuat Rectangular Pattern

Gunakan tool rectangular pattern untuk membuat sebuah array/jajaran dari sebuah

geometri.

Untuk bisa membuat rectangular pattern sebelumnya anda harus mempunyai :

geometri yang akan dipatternkan,

dan dua buah garis untuk menentukan arah pertama dan arah kedua dari

pattern yang akan dibuat.

Page 35: Panduan AutoDesk10

3

Rectangular Pattern Dialog Box

Geometry : Pilih geometri yang akan

dipatternkan

Direction 1 : Pilih sebuah garis yang akan

dijadikan sebagai arah pertama pattern

Direction 2 : Pilih sebuah garis yang akan

dijadikan sebagai arah kedua pertama

Direction 1 Count : Masukkan jumlah pattern

untuk arah pertama

Direction 2 Count : Masukkan jumlah pattern untuk arah kedua

Klik tool flip untuk merubah arah dari pattern.

Direction 1 Spacing : Masukkan jarak antara pattern untuk arah pertama

Direction 2 Spacing : Masukkan jarak antara pattern untuk arah kedua

Suppress : Aktifkan tool ini dan pilihlah geometry dari pattern tersebut yang akan

disuppress (dihilangkan penampakkannya, bukan dihapus)

Associative : Jika check box ini dipilih, pattern tersebut akan saling asosiatif dan

dapat di edit, jika tidak dipilih maka pattern tersebut tidak dapat di edit lagi dan

akan diperlakukan seolah-olah digambar secara manual.

Fitted : Jika check box ini dipilih, maka nilai dari spacing/jarak yang dimasukkan

akan didefinisikan sebagai jarak total dari geometri pattern pertama ke yag

terakhir.

Membuat Circular Pattern

Gunakan tool Circular Pattern untuk membuat sebuah duplikasi dari sebuah

geometri secara circular.

geometri yang akan dipatternkan,

sebuah titik ayang akan dijadikan sumbu putar dari pattern tsb. Titik itu

bisa berupa sebuah point, endpoint dari garis atau kurva, center point dari

lingkaran dan busur, ataupun control point dari spline.

Page 36: Panduan AutoDesk10

4

Circular Pattern Dialog Box

Geometry : Pilih geometri yang akan

dipatternkan

Axis: Pilih sebuah titik yang akan dijadikan

sebagai titik putar pattern, klik flip direction

untuk mengubah arah pattern.

Number of Circular Pattern : Masukkan

jumlah dari circular pattern.

Angle : Masukkan besar sudut antara geometri pattern awal dan ahir.

Suppress : Aktifkan tool ini dan pilihlah geometry dari pattern tersebut yang akan

disuppress (dihilangkan penampakkannya, bukan dihapus)

Associative : Jika check box ini dipilih, pattern tersebut akan saling asosiatif dan

dapat di edit, jika tidak dipilih maka pattern tersebut tidak dapat di edit lagi jika

tidak dipilih maka pattern tersebut tidak dapat di edit lagi, dan akan diperlakukan

seolah-olah digambar secara manual.

Fitted : Jika check box ini dipilih, maka nilai dari sudut yang dimasukkan akan

didefinisikan sebagai sudut total dari geometri pattern pertama ke yang terakhir.

Membuat Offset

Tool Offset digunakan jika anda ingin membuat sebuah

geometri yang sebangun namun berbeda ukuran dengan

geometri yang akan dioffsetkan, dan dua buah geometri

tersebut mempunyai titik pusat yang sama. Anda bisa

memilih baik profil terbuka ataupun profil tertutup.

Menggunakan tool Extend

Tool extend digunakan untuk memperpanjang sbuah garis, shingga garis tersebut akan

menyentuh ke garis lain yang terdekat. Gambar dibawah menggambarkan penggunaan

tool extend untuk memperpanjang sebuah garis, sehingga dia menyentuh garis pada

lingkaran, kemudian di extend lagi hingga menyentuh garis busur pada lingkaran.

Page 37: Panduan AutoDesk10

5

Setelah anda meng-extend sebuah garis maka coincident constraint akan secara

otomatis diterapkan pada titik ujung/end point dari garis yang di extend tersebut

dengan garis tujuan extend tersebut.

Menggunakan tool Trim

Tool Trim digunakan untuk memotong sebuah garis yang memotong garis yang lain.

Dibawah ini nampak sebuah garis yang dipotong dengan tool Trim. Garis yang lain

akan berfungsi sebagai garis pemotong.

Menggunakan tool Move

Tool Move digunakan untuk memindah suatu geometri ke tempat lain. Tool ini kurang

banyak digunakan, karena dengan konsep dimensi dan constrain sebenarnya kita tidak

perlu memindah suatu geometri.

Menggunakan tool Copy

Tool Copy digunakan untuk membuat dplikasi sebuah geometri, namun dengan adanya

tool Pattern dan Mirror membuat tool ini kurang banyak digunakan.

PELAJARAN 2 : Tipe Sketsa dan Profile untuk membuat Part Feature

Tipe Sketsa Berdasarkan Status Penggunaannya

Sketsa yang anda buat, menurut status penggunaannya bisa dibedakan menjadi consumed

sketches (sketsa yang telah digunakan), dan unconsumed sketches (sketsa yang belum

digunakan). Maksud sketsa yang sudah digunakan adalah pada sketsa tersebut telah

diterapkan part features, seperti extrude, revolve dll.

Sketsa yang telah digunakan, pada browser

panel akan terletak di sebelah dalam part

features yang menggunakannya, anda dapat

melihatnya dengan mengekspan/menekan “+”

disebelah kiri features tersebut. Sketsa yang

belum digunakan pada browser panel akan terletak di luar dan mempunyai tempat yang

sejajar dengan part features.

Page 38: Panduan AutoDesk10

6

Tipe Sketsa Berdasarkan Bentuk Profilnya

Berdasarkan bentuk profilnya, sketsa bisa dibedakan menjadi Closed Profile dan Open

Profile. Untuk membuat part features dengan hasil berupa solid, maka hanya Closed Profile

yang bisa digunakan, Open Profile hanya bisa digunakan untuk membuat part feature

dengan hasil berupa surface, atau digunakan sebagai alur/path untuk digunakan pada

feature seperti sweep dan loft..

Closed Profile adalah sebuah sketsa dimana padanya tidak ada sebuah geometri yang tidak

tertutup, jika pada sketsa tersebut masih terdapat geometri yang terbuka, maka tidak bisa

dikatakan sebgai closed profile.

Profil sketsa di sebelah kiri, adalah sebuah sketsa yang bukan

merupakan Closed Profile, karena masih terdapat geometri yang

terbuka berupa garis.

Closed Profile bisa terdiri dari berbagai profile tertutup, ini

disebut sebagai Multiple Closed Profile. Anda dapat memilih

beberapa dari closed profile tersebut untuk digunakan pada

sebuah part feature. Gambar di kiri merupakan sebuah Multiple

Closed Profile Sketch dan hasil penggunaan part feature Extrude pada profil tersebut.

Sharing Sketches (Membagi Sketsa)

Anda dapat menggunakan sebuah sketsa yang telah ada untuk digunakan berulang kali

walaupun sketsa tersbeut sudah digunakan untuk membuat sebuah part feature. Teknik ini

disebut sebagai membagi sketsa (sharing sketches).

Jika pada sketsa anda terdapat geometri yang akandigunakan untuk membuat feature yang

terpisah dari part terrsebut, anda dapat membaginya sehingga sketsa tersebut tersedia

untuk digunakan untuk feature yag lain.

Gambar berikut menunjukkan bagaimana teknik sharing skecthes digunakan.

1. Sketsa yang akan disharing; 2. Extrude Feature diterapkan pada sketsa tersebut; 3. Pada

sketsa yang sama, Extrude feature yang kedua diterapkan kembali pada sketsa tersebut

dengan pilihan profil tertentu.

Page 39: Panduan AutoDesk10

7

Cara mensharing sketsa :

1. Anda harus berada pada mode 3D atau keluar dari sketch mode. Pilih Sketsa yang

ingin disharing

2. Klik kanan dan pilih Share Sketch pada shortcut menu. Sketch yang disharing akan

mempunyai gambar tangan.

3. Secara otomatis, sketch yang di share akan mempunyai status visibility “on”, anda

harus mematikan visibility ini secara manual, dengan cara mengklik kanan shared

sketch tersebut dan klik visibility.

PELAJARAN 3 : Membuat Sketsa Baru pada Bidang datar

Seluruh sketsa yang anda buat dan akan anda buat selalu terletak pada sebuah bidang

datar. Bidang datar tersebut bisa merupakan sebuah permukaan datar pada suatu part,

bidang XY, XZ dan YZ pada sistem koordinat absolut Inventor, ataupun pada workplanes

(mengenai workplanes akan diterangkan pada bagian Advance Part Modelling).

Cara membuat Sketsa baru pada bidang datar

1. Klik Sketch Tool pada standard toolbars,

2. Pilih bidang datar pada suatu part, bidang XY, XZ dan YZ pada

sistem koordinat absolut Inventor, ataupun pada workplanes.

Untuk bidang XY,XZ dan YZ pada sistem koordinat Inventor bisa

anda pilih pada Browser Panel dengan mengekspan/menekan

tombol “+” pada folder Origin.

3. Sketsa baru akan terbentuk dan anda secara otomatis akan

berada pada sketch environment.

PELAJARAN 4 : Referenced Geometry & Tool Project Geometry

Saat anda membuat sebuah part yang kompleks, kadang anda akan memerlukan beberapa

geometri yang telah ada yang akan dijadikan sebagai acuan/referensi untuk membuat sketsa

baru. Anda tidak bisa menggambar geometri referensi. Geometri referensi tersebut akan

terbentuk secara otomatis ketika anda membuat sebuah sketsa pada bidang datar pada

sebuah permukaan dari model/part 3D yang sudah ada, atau dengan menggunakan tool

Project Geometry.

Page 40: Panduan AutoDesk10

8

Atribut dari Geometri Referensi

Bisa digunakan sbeagai acuan pemberian dimensi untuk geometri sketsa baru

Bisa digunakan untuk menerapkan constraint ke geometri sketsa yang baru

Tidak bisa diberi dimensi

Tidak bisa di “Trim”

Tidak bisa di “Mirror”

Tidak bisa digambar.

Cara memproyeksikan geometri secara otomatis

1. Buatlah sketch baru pada permukaan suatu part 3D yang sudah ada

2. Pilih Sketch Creating tools seperti Line, Arc dsb,

3. Ketika sketch creating tersebut masih aktif, klik kanan pada sketch area, dan

aktifkan Auto Project pada shortcut menu.

4. Arahkan pointer/kursor beberapa saat anda ke suatu geometri dari part 3D

tersebut, maka geometri referensi akan tercipta secara otomatis.

5. Geometri tersebut bisa anda gunakan untuk menerapkan constraint atau sebagai

acuan pemberian dimensi.

Cara memproyeksikan geometri menggunakan tool Projection Geometry

1. Buatlah sketch baru pada permukaan suatu part 3D yang sudah ada

2. Klik tool Projection Geometry .

3. Pilih geometri pada model/part 3D yang akan dijadikan sebagai geometri referensi.

4. Garis hasil proyeksi dari geometri tersebut ke sketch area, akan terbentuk dengan

mempunyai warna hijau.

5. Geometri referensi tersebut bisa anda gunakan untuk menerapkan constraint atau

sebagai acuan pemberian dimensi.

Page 41: Panduan AutoDesk10

1

PELATIHAN INTENSIF

AUTODESK INVENTOR 10

ESSENTIAL to ADVANCED LEVEL

MODUL 4

PART MODELLING – INTERMEDIATE 2 Part Features : Sketched & Placed Features

Modul 4 mempelajari :

Part Features : Sketched & Placed Features

Sketched Features : Extrude, Revolve, Coil

Placed Features : Fillet, Chamfer, Hole & Thread , Shell, Pattern, Face Draft, Mirror

Membuat dan menggunakan Color Styles

JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2006

Page 42: Panduan AutoDesk10

2

PELAJARAN 1 : Pengenalan Part Features

Pembagian Part Features : Sketched & Placed Features 3D Features pada Inventor bisa digolongkan menjadi 2 : Sketched Features dan Placed

Features.

Skecthed Features adalah 3D Part Features yang dibuat dengan berdasar pada geometri

sketsa 2D. Contoh dari Sketched Features adalah: Extrude, Revolve, Coil, Sweep dan Loft.

Sweep dan Loft merupakan pemodelan Part 3D tingkat lanjut (advanced) yang belum akan

dibahas pada modul ini.

Placed Features adalah 3D Part features yang tidak memerlukan sketsa dasar untuk

membuat menerapkan fitur-fitur tersebut. Fitur yang termasuk dari Placed Features adalah

3D Fillet & Chamfer, 3D Mirror, dan 3D Pattern dan Shell.

PELAJARAN 2 : Pengenalan Sketched Features

Alur Kerja Pembuatan Sketched Features Secara Umum Untuk membuat sebuah 3D Part, mula-mula anda membuat sebuah sketsa dasar yang paling

mudah mewakili model Part tersebut. Setelah anda selesai membuat sketsa 2D tersebut,

anda menerpkan sebuah Sketched Feature padanya, bisa berupa extrude, revolve dll.

Anda kemudian bisa menambahkan sketch baru untuk membuat fitur yang lain, dimana fitur

tersebut bisa digunakan utnuk menambah dan memotong fitur yang sudah ada, maupun

membuat intersection dari kedua fitur tersebut.

Gambar di bawah menunjukkan alur pembuatan sebuah part 3D menggunakan sketched

feature.

Sketsa Dasar Fitur Dasar

Sketsa Tambahan Fitur Tambahan

Page 43: Panduan AutoDesk10

3

Sketsa Tambahan Lagi Fitur Tambahan Lagi

Langkah tersebut diulang-ulang hingga menciptakan suatu bentuk part yang kompleks.

Mengedit Feature

Anda dapat merubah bentuk dan ukuran suatu feature yang sudah ada dengan dua cara.

Pertama, anda dapat mengubah sketsa pembentuk feature tersebut. Pilih sketsa

dengan mengkespan tanda “+” pada fitur tersebut. Klik kanan dan pilih edit sketch,

dan editlah sketsa anda menjadi profil yang baru.

Kedua, anda dapat mengedit feature tersebut dan memberikan nilai atau pilihan baru

pada opsi-opsi yang ada pada dialog box fitur tersebut. Klik kanan pada feature yang

ingin anda edit, dan pilih edit feature pada shortcut menu. Masukkan nilai dan pilihan

baru yang anda rancang.

Atribut dari Sketched Features

Membutuhkan Sketch yang belumdigunakan/ Unconsumed Sketches

Bisa digunakan sebagai feature dasar maupun feature tambahan

Hasil dari penggunaan feature tambahan bisa menambah atau mengurangi bentuk

dari Part 3D yang ada sebelumnya.

PELAJARAN 3 : MEMBUAT EXTRUDED FEATURE

Extrude Features digunakan untuk memberi ketinggian dengan arah normal terhadap sketch

area dari sebuah profil 2D sehingga menjadikan profil tersebut menjadi bentuk 3D. Jika

sebuah profil tersebut adalah profil tertutup maka anda bisa memilih hasil dari extrude

feature sebagai Solid maupun Surface, namun jika profil tersebut adalah sebuah open profile

maka hasil dari pengguanaan feature tersebut merupakan sebuah surface.

Extrude Feature Dialog Box

Pick Profile : Aktifkan Pick Profile untuk memilih

profil pada sketsa yag akan di extrude, bisa satu

maupun beberapa profil. Jika hanya ada satu

closed profil pada sketch, maka profil tersebut

akan otomatis dipilih.

Page 44: Panduan AutoDesk10

4

Output : Pilih hasil dari penggunaan feature,

Solid atau Surface

Feature Relationships : Pilih methode

penggunaan Fitur, Join, Cut atau Intersect.

Specifying Termination : Distance, To Next,

To, From To atau All.

Extrude Direction : Pilih untuk menentukan

arah dari ekstrusi

TAB More : Pilih jika anda ingin membuat fitur

extrude yang mempunyai ketirusan. Masukkan

nilai positif pada Taper Edit Box jika ingin

membuat ketirusan ke arah luar, dan negatif

untuk ketirusan ke arah dalam.

Feature Relationships : Join, Cut, dan Intersect

Join : Pilih Join jika anda menginginkan agar hasil dari ekstrusi bergabung dengan

part 3D yang ada sebelumnya. Pada preview ekstrusi, akan nampak preview fitur

berwarna hijau.

Cut : Pilih Cut jika anda menginginkan agar hasil ekstrusi memotong part 3D yang

ada sebelumnya. Pada preview ekstrusi, akan nampak preview fitur berwarna merah

hijau.

Intersect : Pilih Intersect jika anda ingin hanya bagian yang berpotongan dari

esktrusi dan part 3D sebelumnya sebagai hasil ekstrusi. akan nampak preview fitur

berwarna biru.

Page 45: Panduan AutoDesk10

5

Specifying Termination : Distance, To Next, To, From To atau All

Distance : Pilihan ini akan mengekstrusi profil dengan jarak yang ditentukan

To Next : Pilihan ini akan mengekstrusi profil ke bidang atau permukaan terdekat, bisa

berupa permukaan datar, permukaan dengan ketinggian berbeda, maupun permukaan

lengkung. Gambar di bawah menunjukkan profil sketch lingkaran yang diekstrusi dengan

memilih permukaan lengkung sebagai batas ekstrusinya.

To : Pilihan ini akan mengekstrusi profil agar berakhir pada /bidang permukaan yang

dipilih sebagai batas ekstrusi. Jika bidang tersebut tidak seluruhnya melingkupi profil

tersebut, pilihlah opsi “Extend Face”.

From To : Pilihan ini akan mengekstrusi profil dari bidang yang ditentukan sebagai awal

ekstrusi ke bidang yang ditentukan sebagai batas ekstrusi, Jika perlu gunakan pilihan

“Extended Face”.

All : Pilihan ini akan mengekstrusi profil menembus part tanpa ujung batas akhir

ekstrusi, pilihan ini hanya bisa digunakan pada methode Cut & Intersect.

PELAJARAN 4 : MEMBUAT REVOLVED FEATURE

Revolved Feature digunakan untuk membuat suatu profil 3D yang biasanya mempunyai

sebuah sumbu putar untuk membentuknya. Silinder, ban, gelas anggur, vas bunga dll bisa

dibuat menggunakan fitur ini.

Revolved feature memerlukan sebuah profil yang akan direvolve dan sebuah garis sebagai

sumbu putarnya. Anda dapat merevolve suatu profil dengan besar sudut putar penuh (360

deg) atau dengan sudut putar tertentu.

Revolve Feature Dialog Box

Pick Profile : Aktifkan Pick Profile untuk memilih

profil pada sketsa yang akan direvolve, bisa satu

maupun beberapa profil. Jika hanya ada satu

closed profil pada sketch, maka profil tersebut

akan otomatis dipilih.

Pick Axis : Aktifkan Pick Axis untuk memilih garis

Page 46: Panduan AutoDesk10

6

sebagai sumbu revolve.

Output : Pilih hasil dari penggunaan feature,

Solid atau Surface

Extents : Pilih apakah besar sudut revolve nya

penuh/full atau dengan sudut tertentu.

Revolve Direction : Jika anda memilih

memberikan besar sudut tertentu (Angle pada

pilihan Extents), maka akan muncul pilihan arah

revolusi. Pilih arah yang anda tentukan.

Feature Relationships : Join, Cut, dan Intersect

Join : Pilih Join jika anda menginginkan agar hasil dari revolve bergabung dengan

part 3D yang ada sebelumnya. Pada preview revolve, akan nampak preview fitur

berwarna hijau.

Cut : Pilih Cut jika anda menginginkan agar hasil revolve memotong part 3D yang

ada sebelumnya. Pada preview ekstrusi, akan nampak preview fitur berwarna merah

hijau.

Intersect : Pilih Intersect jika anda ingin hanya bagian yang berpotongan dari

revolve dan part 3D sebelumnya sebagai hasil revolve. Akan nampak preview fitur

berwarna biru.

Page 47: Panduan AutoDesk10

7

Extents : Full & Angle

Angle : membuat Revolved Feature

dengan besar sudut tertentu

Full : Membuat revolved Feature

dengan putaran penuh (sudut 360 deg)

PELAJARAN 5 : MEMBUAT COIL FEATURE

Anda menggunakan Coil Feature untuk membuat model/part 3D seperti pegas,

worm gear, dan profil lainnya yang dibuat dengan cara merevolve terhadap satu

sumbu sekaligus memberi jarak pitch untuk setiap revolusi.

Coil Feature Dialog Box

Coil Shape TAB

Pick Shape Tool : Aktifkan tool ini untuk

memilih profil yang akan digunakan pada

Coil Feature.

Pick Axis Tool : Aktifkan tool ini untuk

memilih sumbu putar coil, klik “Flip

Direction” untuk merubah arah pitch coil.

Rotation : Klik salah satu arah revolusi

dari coil, searah or berlawanan jarum jam.

Page 48: Panduan AutoDesk10

8

Coil SizeTAB

Type : Pilih dari drop down list : Pitch and

Revolution, Revolution and Height, Pitch

and Height, dan Spiral

Pitch : Masukkan nilai untuk jarak pitch

(jarak antara titik tengah section dari coil

untuk satu revolusi)

Revolution : Masukkan jumlah

putaran/revolusi dari coil

Taper : Masukkan besar sudut taper (deg), positif

untuk taper ke arah luar, negatif untuk taper ke arah

dalam.

Type Pembuatan Coil

Pitch and Revolution : Ukuran Coil ditentukan oleh jarak Pitch dan

Jumlah revolusi/putaran coil tsb.

Revolution and Height : Ukuran Coil ditentukan oleh jumlah revolusi dan

tinggi total coil (jarak dari titik tengah dari section coil awal dan akhir).

Pitch and Height : Ukuran Coil ditentukan oleh jarak pitch dan tinggi total

coil.

Spiral : Pilih untuk membuat spiral, yaitu Coil yang tidak mempunyai

ketinggian.

Parameter pada Spiral Type :

Pitch : Jjarak antara titik tengah section dari coil untuk satu revolusi

Revolution : Jjumlah revolusi dari coil

Contoh penggunaan Spiral Type

Page 49: Panduan AutoDesk10

9

Catatan : Jika sebelumnya anda mempunyai part 3D,

anda juga dapat menggunakan methode Join, Cut

dan Intersection pada Coil dengan konsep yang

sama pada Feature Extrude dan Revolve.

Coil Ends TAB

Gunakan pilihan pada TAB ini untuk menentukan

kondisi geometri pada bagian awal dan akhir coil.

Natural : Adalah pilihan default, ketika coil

dibuat, profil coil tersebut akan langsung bergeser

sesuai dengan jarak pitch nya.

Flat : Membuat profil coil mempunyai area yang

flat pada awal maupun akhir profil, tergantung

yang anda pilih.

Transition Angle : Adalah besar sudut antara Profil Coil yang mengalami transisi

setelah (Jika anda terapkan Flat pada Start Profile) atau sebelum (jika anda terapkan

Fflat pada End Profile) Flat Angle.

Flat Angle : Besar/jarak sudut ketika coil tersebut memanjang setelah (pada End Coil)

atau sebelum (pada Star Coil) transisi.

Contoh Coil dengan Pilihan Flat pada bagian bawahnya, dengan Flat Angle 90 deg.

Page 50: Panduan AutoDesk10

10

PLACED FEATURES :

3D FILLET, CHAMFER, MIRROR, PATTERN, SHELL, HOLE & THREAD, FACE DRAFT

Placed features adalah feature 3D part yang tidak memerlukan sketsa 2D untuk dapat

digunakan. Placed feature dapat digunakan langsung jika sebelumnya sudah terdapat

penggunaan 3D sketched feature (extrude, revolve dll)l, kemudian langsung diterapkan pada

sebagian atau seluruh 3D feature tsb.

PELAJARAN 6 : MEMBUAT 3D FILLET

Fillet feature digunakan untuk menghilangkan sudut tajam dari part dengan membulatkan

ujung tersebut untuk mengurangi konsentrasi tegangan pada daerah itu, fillet juga

digunakan untuk tujuan estetika dari desain anda. Sebuah fillet feature

dapat diterapkan langsung pada beberapa buah sudut dari suatu part,

dengan radius yang bisa berbeda-beda pula untuk tiap sudutnya. Anda

juga bisa menerapkan fillet dengan variable radius pada suatu sudut. Pada

sebelah kiri terdapat sebuah fillet yang mempunyai variable radius.

Fillet Feature Dialog Box

Constant TAB : digunakan untuk membuat fillet dengan radius konstan

Edges : Menampilkan jumlah dari edges

yang dipilih pada edges set ini. Ikon panah

menandakan bahwa anda sedang dalam

mode seleksi dan anda dapat meneruskan

memilih edge yang akan di fillet. Untuk

membatalkan memilih edge, anda dapat

menekan dan tahan tombol CTRL kemudian

klik edge yang ingin dibatalkan pemilihannya.

Radius : Masukkan nilai radius fillet untuk tiap edges set. Walaupun tiap edges set

bisa mempunyai radius fillet yang berbeda, namun merkea tetap diperlakukan

sebagai sebuah fillet feature yang sama. Ikon pensil menandakan bawa nilai radius

fillet sedang diedit, anda tidak dapat memilih edge ketika anda sedang dalam mode

edit radius ini. Anda harus mengklik pada field edges untuk dapat melanjutkan

memilih edge yang lain.

Page 51: Panduan AutoDesk10

11

Click to add : Klik area ini jika anda ingin menambah edges set yang baru.

Select Mode Area : Untuk menentukan bagaimana edge dipilih

Edge : Pilih jika anda ingin menambah atau mengurangi edge satu demi

satu.

Loop : Pilih jika anda ingin memilih atau menghapus beberapa edge

sekaligus dalam sebuah profil closed loop dari sebuah permukaan.

Feature : Membolehkan anda untuk memilih atau mengurangi seluruh

edges dalam satu feature 3D.

All Fillets : Pilihlah jika anda ingin agar seluruh edge dan sudut yang konkav (ke

arah luar) dipilih secara otomatis

All Round : Pilihlah jika anda ingin agar seluruh edge dan sudut yang konkveks (ke

arah dalam) dipilih secara otomatis

Page 52: Panduan AutoDesk10

12

Variable TAB : digunakan untuk membuat fillet dengan radius variable

Edges : Pilihlah edge yang akan diberi fillet

dengan variable radius. Klik pada area “Click

to add” untuk menambah edges set dengan

variable radius.

Point : Berisi daftar dari titik-titik , termasuk

titik “Start” dan “End” dimana satu radius

fillet ditetapkan. Radius fillet tsb bisa bervariasi

untuk setiap titik yang dibuat. Anda bisa membuat

titik baru pada edge yang akan anda beri fillet

dengan mengklik area pada Point Box, kemudian

anda pilih satu lokasi pada edge yag anda akan beri

fillet.

Radius : Masukkan radius fillet yang diinginkan

untuk titik yang dipilih. Anda dapat memilih radius

untuk titik yang lain dengan mengklik salah satu

titik yang diinginkan pada Point box.

Position : Masukkan nilai untuk merubah posisi

titik-titik yang mempunyai radius fillet berbeda.

Anda pilih satu titik dahulu pada Point box, kemudian anda rubah posisinya pada

postion box tersebut.

Smooth radius transition : Pilih smooth radius transition jika anda ingin nge-

blend (sori basa gaul bro…) radius secara gradual antara satu titik -dengan radius

fillet berbeda- ke titik yang lain.

Page 53: Panduan AutoDesk10

13

Setbacks TAB

Setbacks TAB digunakan hanya untuk titik-titik ujung yang ketiga edge yang

berhubungan dengannya diberi fillet ketiga-tiganya. Lihat gambar di bawah.

Vertex : Pilihlah titik pada tiga buah edge

yang difillet -yang berhubungan dengan

edge tersebut.

Edge/Setback : Pilih tiap edge dan

tentukan nilai setback dari edge tersebut.

Nilai tersebut merupakan jarak dari edge

yang dipilih ke vertex tsb.

Contoh fillet menggunakan Setback dan tidak :

(yang pake setback yang kanan lho !!!)

Fillet Dialog Box—Options

Untuk membuka opsi yang lain pada fillet dialog box, klik tanda [ >>]

Page 54: Panduan AutoDesk10

14

Roll Along Sharp Edges : Pilihan ini akan memberikan solusi ketika sebuah fillet akan

menyebabkan sebuah edge akan memanjang untuk agar tetap menjaga radius dari

fillet tersebut. Jika pilihan ini dipilih maka edge yang bermasalah tersebut akan

dibolehkan mempunyai nilai radius yang bervariasi untuk menjaga edge tersebut. Agar

lebih jelas lihat gambar di bawah, ok?

Sebelah kiri adalah tanpa mengaktifkan Roll Along The Sharp Edges, dan yang kanan

adalah dengan mengaktifkan Roll Along The Sharp Edges.

Rolling Ball Where Possible : Pilihan ini akan membuat tipe corner dari tiga buah

edge dengan satu vertex yang difillet akan mempunyai bentuk yang seperti di sebelah

kanan(membentuk seperti bagian dari bola/sphere), jika di non ktifkan akan jadi

seperti disebelah kiri.

Automatic Edge Chain : Jika ini dipilih maka semua edge yang tangensial terhadap

edge yang dipilih akan ikut dipilih secara otomatis.

Preserve All Features : Jika pilihan ini dipilih, maka semua feature yang beririsan

(intersected) dengan fillet tersebut akan di check dan irisannya akan dikalkulasikan.

Pada gambar di bawah, feature extrude dengan pilihan cut beririsan dengan sebuah

fillet, jika anda memaksa mem fillet maka Inventor akan memberikan semacam

ancaman, eh peringatan. Jika anda memilih mengaktifkan preserved all feature maka

hal ini tidak akan menjadi masalah (gambar sebelah kanan).

Page 55: Panduan AutoDesk10

15

PELAJARAN 7 : MEMBUAT 3D CHAMFER

Chamfer Feature digunakan untuk memotong/menumpulkan ujung tajam dari sebuah part.

Anda akan mempunyai tiga macam pilihan methode untuk menggunakan Chamfer feature.

Methode tersebut adalah Single Distance, Distance/Angle, dan Distance 1/Distance 2.

Chamfer Feature Dialog Box—Single Distance Option

Edges : Pilih edge yang akan di chamfer

Distance : Masukkan nilai jarak chamfer. Jarak tersebut

akan diberikan sama besar untuk kedua sisi permukaan.

Dengan metode ini, sudut chamfer akan sama besar 45°.

Chamfer Feature Dialog Box—Distance/Angle Option

Egde : Pilih edge-edge yang akan dichamfer, pilihan ini

tidak bisa dipilih sebelum anda memilih sebuah

face/permukaan yang padanya terdapat edge yang akan

dichamfer. Edge-edge tersebut harus sat bidang dengan

permukaan yang dipilih. Face : Pilihlah sebuah permukaan yang satu bidang dengan edge yang akan anda chamfer.

Nilai sudut akan diukur dari face yang anda pilih ini.

Distance : Masukkan jarak chamfer. Jarak chmefer tersebut diukur dari edge yang anda

pilih sepanjang permukaan yang dipilih.

Angle : Masukkan besar sudut dari chamfer, diukur dari face/permukaan yang anda pilih.

Chamfer Feature Dialog Box—Distance 1/Distance 2 Option

Edge : Pilih edge yang akan dichamfer. Ketika anda

menggunakan metode ini, hanya satu edge yang bisa

dichamfer pada satu saat.

Flip Direction : Pilih untuk membalik arah dari edge

yg dipilih untuk menghitung distance 1 dan distance 2.

Distance 1 : Jarak pertama dari chamfer, diukur sepanjang permukaan yang terpilih (di

highlight ketika memilih edge).

Distance 2 : Jarak kedua dari chamfer, diukur sepanjang permukaan yang berlawanan dari

yang terpilih.

Page 56: Panduan AutoDesk10

16

Chamfer Feature Dialog Box—Expanded Area :

Edge Chain : Pilihan ini mengontrol bagaimana edge-edge tersebut dipilih.

Single Edge : Hanya edge yang dipilih

All tangentially selected edges : Edge yang dipilih dan semua edge yang

terhubung secara tangensial.

Setback : Pilihan ini hanya tersedia ketika anda memilih metode menggunakan Single

Distance. Ketika anda dalam satu waktu bersamaan membuat chamfer dari tiga buah edge

yang ketiganya bertemu pada satu titik sudut, pilihan ini akan memberikan tipe hasil yang

akan diperoleh. Gambar dibawah menunjukkan dua buah tipe pilihan setback untuk chamfer.

Preserved all features : Pilihan ini sama dengan yang ada pada fillet, yaitu menjaga agar

feature sebelumnya yang beririsan dengan chamfer, bisa tetap dijaga ketika chamfer feature

diterapkan padanya.

PELAJARAN 8 : MEMBUAT HOLE & THREADS FEATURE

HOLE FEATURE

Hole feature digunakan untuk membuat lubang yang parametris pada part anda. Walaupun

hole feature dipertimbangkan sebagai sebuah placed feature, anda bisa menggunakan

geometry pada unconsumed sketch untuk menyediakan titik yang akan dijadikan sebagai

titik pusat dari hole tersebut. Hole feature bisa dibuat dengan beberap pilihan seperti,

Counterbore, Countersink, Flat bottom, Threadsa, dan Fastener Cearance.

Keunggulan menggunakan hole feature

Ddaripada menggunakan ekstrusi dari lingkaran dengan metode “CUT”, hole feature

memberikan fleksibilitas yang lebih banyak dlaam memilih tipe lubang yang diinginkan.

Dengan hole feature tool, anda dapat membuat beberapa buah lubang dengan tipe yang

bervariasi hanya dengan sebuah dialog box saja, daripada mengedit beberapa geometri

secara manual.

Beberapa keunggulan Hole Feature seperti :

Hanya menggunakan sebuah tool untuk membuat lubang dengan pilihan tipe

yangbervariasi.

Page 57: Panduan AutoDesk10

17

Lubang yang dibuat engan hole feature bisa diberi anotasi pada file drawing di

Inventor, dengan tool Hole Note dan Hole Chart.

Ukuran luubang bisa ditentukan dengan melihat pada dialog box tipe ulir dari baut

yang akan digunakan atau clearance nya.

Holes Tool Dialog Box

Placement Option

From Skecth : Pilih untuk membuat hole berdasarkan pada lokasi pada sketsa 2D

Lokasi dari Hole bisa berupa Point/Hole center, endpoint dari garis dan kurva, atau

pusat dari geometri sirkular yang diproyeksikan.

Linear : Pilih untuk membuat lubang dengan posisi relatif dari dua edge yang dipilih.

Concentric : Pilih untuk memilih posisi lubang konsentris dengan edge dari geometri

sirkular yang lain.

On Point : Pilih untuk memposisikan lubang pada sebuah work point.

From Sketch

Centers : Pilih titik pusat dari lubang.

Gunakan pilihanuntuk membuat hole yang identikal untuk satu

feature.

Linear

Face : Pilih satu permukaan pada part utnuk menentukan

orientasi dari lubang

Reference 1 : Pilih edge pertama dari part sebagai jarak acuan

pertama. Dimensi akan diberikan secara otomatis dari edge ke ttik

tengah lubang. Dimensi ini bisa anda edit seperti dimensi parametris.

Page 58: Panduan AutoDesk10

18

Reference 2 : Pilih edge kedua dari part sebagai jarak acuan kedua. Dimensi ini bisa anda

edit seperti dimensi parametris.

Flip Side : Pilih untuk memposisikan lubang pada arah yang berlawanan dari edge yang

dipilih.

Concentric

Plane : Pilih permukaan dari part untuk memilih arah dari lubang

Concentric Reference : Pilih sebuah edge sirkular atau permukaan

untuk memposisikan lubang konsentrik dengan edge tsb.

On Point

Point : Pilih work point untuk memposisikan lubang

Direction : Pilih sebuah bidang datar, permukaan, edge, atau work

axis, utnuk menentukanarah dari lubang. Jika bidang datar yang

dipilih, arah dari lubang akan normal terhadap bidang/permukaan

tersebut.

Select a hole Option

Standard Drilled Hole

Counterbore Hole

Countersink hole

Hole Parameters

Tergantung dari tipe lubang yang dipilih, masukkan parameter

dari lubang pada tiap-tiap box yang disediakan.

Drill Point :

Pilih flat atau drill point dengan sudut tertentu. Jika kau

memilih “Angle Drill Point” masukkan sudut untuk drill point

ataupun terima nilai defaultnya.

Page 59: Panduan AutoDesk10

19

Termination :

Pilih opsi terminasi untuk lubang dari drop down list.

Distance : Dalam dari lubang didasarkan pada jarak yang anda

masukkan pada Hole Parameters box.

Through All : luabng dibuat menembus seluruh part tanpa batas, walaupun jika tebal

part dimana hole terletakdirubah.

To : Pilih permukaan atau bidang datar utnuk menentukan dan mengukur kedalaman

dari lubang.

Hole Type

Pilih tipe lubang yang anda inginkan. Simple, Tapped/Thread, atau

Clearance.

Tapped Hole : Membuat sebuah lubang dengan thread/uilr berdasarkan pada pilihan

dan nilai yang anda masukkanpada Threads Area.

Clearance Hole : Membuat sebuah lubang dengan clearance berdasarkan pada baut

standard yang dipilih. Tipe clearance yang tersedia adalah Close, Normal dan Loose.

Fasteners Area muncul jika pilihan tersebut sudah dipilih.

Page 60: Panduan AutoDesk10

20

THREADS FEATURE TOOL

Thread feature tool membolehkan anda untuk membuat ulir paa lubang

internal atau permukaan luar dari part silindris. Beberapa pilihan pada

internal thread sama dengan pilihan yang ada ketika anda

menggunakan hole tool. Thread feature, dipertimbangkansebagai

sebuah placed feature, sehingga anda tidak emmerlukan sebuah

unconsumed sketche untuk membuatnya, yang anda perlukan hanyalah

sebuah part dengan permukaan silindris atau sebuah lubang.

Threads Feature Dialog Box-Location TAB

Face : Pilih ikon untuk memilih permukaan dimana anda

akan membuat thread feature

Display in model : pilih untuk menampilkan gamabr

bitmap dari ulir pada model. Jika pilihan ini tidak dipilih,

maka ulir akan tetap dibuat namun gambar bitmap dari

ulir tsb tidak ditampilkan pada model anda.

Full Length : Pilih untuk memberikan fitur ulir pada

seluruh permukaan silindris yang anda pilih. Jika pilihan

ini tidak dipilih maka pilihan berikut akan muncul

Length : Tentukan panjang dari thread feature pada permukaan yang anda pilih.

Offset : Masukkan jarak dari permukaan awal dari thread feature.

Klik Flip direction untuk membalik arah dari thread feature yang anda buat.

Threads Feature Dialog Box-Specification TAB

Thread Type : Pilih tipe ulir standar yang anda inginkan.

Size : Ukuran nominal ulir standar dipilih secara otomatis

berdasarkan pada diameter permukaan yang anda pilih.

Jika anda memasukkan ukuran nominal tidak sama

dengan ukuran nominal yangh dipilih secara otomatis

akan bisa menyebabkan error ketika anda mengklik OK.

Designation : Pilih jarak pitch ulir yang sesuai standar

dari drop down list. Misal M30 dll.

Class : Pilih kelas ulir standar dari drop down list.

Right Hand/Left Hand : Pilih untuk menentukan arah putar ulir, ulir kanan atauulir kiri.

Page 61: Panduan AutoDesk10

21

PELAJARAN 9 : MEMBUAT SHELL FEATURE

Anda menggunakan Shlell Feature untuk menghilangkan

material dari feature solid yang sudah ada, sehingga anda

bisa membuat rongga dari part 3D anda dengan menentukan

ketebalan dindingnya. Satu keunggulan utama dari shell

feature adalah anda dapat membuat ketebalan dinding yang

berbeda untuk tiap-tiap permukaan dari part yang anda pilih.

Shell Tool Dialog Box

Remove Faces : Klik pilihan ini untuk memilih permukaan

yang akan dibuang menggunakan shell feature. Permukaan

yang masih ada akan menjadi dinding dengan ketebalan

yang anda tentukan. Jika anda tidak membuang satupun

permukaan pada saat menggunakan shell feature, maka

hasilnya akan membuat part tersebut berongga namun

tidak mempunyai permukaan yang terbuka.

Thickness : tentukan niali utnuk ketebalan dinding.

Directions

Inside : ketebalan diberikan ke arah dalam dari permukaan part yang telah ada.

Outside : ketebalan diberikan ke arah luardari permukaan part yang telah ada.

Both : Separuh ketebalan diberikan ke arah dalam dan separuh ke arah luar dari

permukaan part yang telah ada.

Unique Face Thickness :

Anda bisa mengekspan pilihan pada Shell Feature dialog box

dengan mengklik [>>]. Pilih “Click to add “ pada dialog box

untuk membuat ketebalan dinding yang berbeda-beda utnuk

shell feature ini. Pilih permukaan dan tentukan nilai ketebalan

dinding yang unik untuk permukaan tsb. Nilai ini akan memaksa nilai default dari ketebalan

shell feature untuk ebrubah menjadi nilai unik tsb. Contoh dari penerapan face feature

dengan dketebalan dinding yang uinik bisa dilihat pada gambar di

bawah ini.

Page 62: Panduan AutoDesk10

22

PELAJARAN 10 : MEMBUAT PATTERN FEATURE

Menduplikasi feature yang telah ada merupakan hal yang mudah, efektif untuk

meningkatkan efisiensi dari proses mendesain anda. Ketika anda membuat pola da ri

geometri yang sudah ada, anda tidak perl;u perlu membuat ulang geometri tersebut secara

manual. Anda menggunakan pattern untuk menduplikasi geometri yang sudah ada, dengan

mengacu ke parameter yang anda tentukan. Ketika anda membuat pattern, pola dari feature

asal/original akan dibuat. Anda dapat membuat pola penampakan ini secara circular atau

rectangular. Ketika anda membuat pattern tsb, hasil pattern/pola akan dipengaruhi oleh

feature/geometri asalnya, sehingga setiap perubahan pada feature asal akan direfleksikan

secara otomatis terhadap hasil dari pattern tsb.

Feature yang bisa di Pattern kan

Hampir semua Sketched dan Placed Features

Seluruh geometri solid

Work Features, seperti Work Planes, Work Axis dan Work Points.

Circular Pattern Feature Tool

Gunakan Circular Pattern tool untuk membuat duplikasi dari geometri secara circular.

Cara menggunakan Circular Pattern Tool :

1. Klik circular pattern tool,

2. Pilih seluruh geometri 3D yang akan dipatternkan, atau feature tertentu saja

3. Pilih sebuah garis, bisa berupa edge dari sebuah geometri 3D, sumbu X, Y, Z dari

sistem koordinat Inventor atau Work Axis yang anda buat, atau sebuah geometri

sirkular yang dibentuk dengan me revolve 2D sketch (seperti silinder dll).

4. Atur properti dari pattern tersebut, seperti jumlah dari pattern dan sudut pattern.

5. Anda juga dapat mengatur metode pembuatan dan pemosisian dari pattern tersebut.

Circular Pattern Dialog Box

Pattern Individual Feature Option

Ketika tombol Pattern Individual Feature Option anda klik, anda

akan mempunyai pilihan sbb :

Features : Pilih satu atau lebih feature yang akan di pattern.

Rotation Axes : Pilih sumbu rotasi dari pattern

Page 63: Panduan AutoDesk10

23

Pattern The Entire Solid Option

Include Work Features : Pilih Work Features yang ingin anda sertakan dalam membuat

pattern.

Placement

Masukkan jumlah pattern yang anda inginkan (jumlah ini termasuk

original featurenya)

Masukkan besar sudut pattern. Pengukuran sudut ini berdasarkan pada

Positioning Methode.

Pilih Flip Direction, jika anda ingin membalik arah putaran pattern.

Creation Method

Optimized : Untuk pattern dengan jumlah 50 atau lebih, pilih opsi ini

untuk meningkatkan performa dari pattern tsb (meringankan beban

komputer gitu loch…)

Identical : Dengan pilihan ini, hasil pattern akan menggunakan terminasi

yang identik tidak peduli dimana mereka mengiris (intersect) feature yang lain.

Adjust to Model : Membolehkan tiap-tiap termiansi dari hasil pattern untuk dikalkulasikan. Ini

akan meringankan beban kerja komputer anda saat anda membuat pattern yang banyak.

Positioning Method

Incremental : Besar sudut yang anda masukkan akan dihitung

berdasarkan jarak dari tiap pattern.

Fitted : Besar sudut yang anda masukkan akan dihitung berdasarkan

jarak dari pattern pertama ke pattern terakhir.

Page 64: Panduan AutoDesk10

24

Rectangular Pattern Tool

Gunakan Rectangular Pattern utnuk menduplikasi satu atau lebih feature dengan pola

rectangular.

Pattern Individual Feature Option

Ketika tombol Pattern Individual Feature Option anda klik,

anda akan mempunyai pilihan sbb :

Features : Pilih satu atau lebih feature yang akan di

pattern.

Pattern The Entire Solid Option

Include Work Features : Pilih Work Features yang ingin anda sertakan dalam membuat

pattern.

Direction 1

Path : Pilih path/jaluuntuk arah pertama. Path tsb bisa merupakan edge dari sebuah part,

atau sketch 2D yang dibuat sebagai path untuk pattern tsb. Klik Flip direction utnuk merubah

arah pattern.

Masukkan jumlah pattern yang anda inginkan (jumlah ini termasuk

original featurenya)

Masukkan jarak pattern. Metode pengukuran jarak ini bisa dipilih

berdasarkan pada Spacing, Distance atau Curve Length.

Spacing : Jarak diukur dari pattern satu ke pattern selanjutnya

Distance : Jarak diukur sebagai jarak totoal antara pattern awal dan akhir

Curve Lengh : Pilih jika path dari pattern anda berupa kurva/bukan garis lurus.

Jarak kurva dihitung dengan membagi panjang total kurva dengan jumlah pattern.

Page 65: Panduan AutoDesk10

25

Direction 2 : Optional, mempunyai pilihanyang sama dengan pilihan Direction 1.

Start : Pilih titik awal untuk hasil pattern pertama. Pattern tsb bisa dimuali dari

sembarang titik.

Compute

Optimized : Untuk jumlah pattern 50 atau lebih,pilih opsi ini untuk meningkatkan

performa komputer anda.

Identical : Dengan pilihan ini, hasil pattern akan menggunakan terminasi yang identik

tidak peduli dimana mereka mengiris (intersect) feature yang lain.

Adjust : Membolehkan tiap-tiap termiansi dari hasil pattern untuk dikalkulasikan. Ini

akan meringankan beban kerja komputer anda saat anda membuat pattern yang banyak.

Orientation :

Identical : Arah orientasi dari hasil pattern identik dengan feature asal.

Adjust to Direction 1 or Direction 2 : Hasil pattern akan berputar sesuai dengan

perubahan arah pada path/alur pattern.

PELAJARAN 11 : FACE DRAFT

Ketika anda mendesain profil cetakan untuk pengecoran atau molding, anda perlu memberi

sudut draft ke permukaan supaya part terebut bisa dibalik dari cetakan. Sudut draft ini

diesbut sebagai “Face Draft”. Tergantung desain anda dan bagaimana pemanufakturan

desain anda, anda mungkin perlu memberi sudut draft tersebut ke seluruh permukaan atau

hanya ke sebuah permukaan saja.

Ketika anda menggunakan feature Face Draft, anda harus menentukan arah tarikan (Pull

Direction) part dari part anda, yang bisa mengacu pada edge, permukaan, origin plane

atau sebuah axis. Setelah anda menentukan arah tarikan, anda memilih permukaan untuk

memberi Draft Angle tersebut. Hasil dari draft angle tergantung dari arah orientasi dan

berhubungan dengan arah dari tarikan.

Ketika anda menggunakan Face Draft, anda juga bsia memilih antara Fixed Edge Face

Draft atau Fixed Plane Face Draft.

Page 66: Panduan AutoDesk10

26

Gambar di bawah ini menunjukkan sebuah part sebelum dan sesudah diberi face draft.

Face Draft Dialog Box

Fixed Edges Method

Metode ini membuat sebuah face draft pada permukaan yang dipilih, dan edge yang dipiih

berikutnya akan tetap ditempat.

Fixed Plane Method

Metode ini membuat face draft yang dikalkulasikan dari lokasi dari bidang yang dipilih. Arah

tarikan tegak lurus terhadap bidang yang dipilih. Tergantung dari pilihan dari bidang yang

dipilih, metode ini membuat adanya penambahan material dari satu sisi bidang dan

mengurangi material dari bidang yang berlawanan.

Pull Direction : Pilih sebuah permukaan, bidang, edge, atau axis utnuk emnentukan arah

ketika cetakan ditarik dari part yang dibuat. Setelahanda memilih arahnya, anda bisa

mengklik tombol Flip Direction untuk membalik arah tarikan tersebut.

Faces : Pilih permukaan untuk menggunakan face draft feature. Jika anda menggunakan

Fixed Edge Method, pastikan utnuk memilih edge yang ingin dibiarkan tetap/fixed.

Draft Angle : tentukan draft angle untuk face draft feature.

PELAJARAN 12 : MIRROR

Ketika anda mendesain sebuah komponen, kadang anda memerlukan sebuah geometri 3D

yang seimetri terhadap sebuah bidang yang diberikan. Anda dapat menggunakan tool Miirror

3D untuk membuat cerminan duplikasi dari geometri tersebut dengan mengguanakn tool

mirror daripada membuatnya satu persatu secara manual.

Page 67: Panduan AutoDesk10

27

Keuntungan Menggunakan Mirror Feature

Anda hanya perlu membuat sebuah geometri saja dari bentuk simetri tsb.

Perubahan pada feature/bentuk geometri 3D asal akan langsung diterapkan pada

bentuk cerminannya.

Menggunakan Mirror Feature

Untuk mengguanakn Mirror Feature anda memerlukan sebuah geometri yang akan

dicerminkan dan sebuah bidang cerminan. Bidang cerminan bisa terdiri dari hal-hal sbb:

Sebuah permukaan datar dari part yang sudah ada

Sembarang Origin Workplane (bidang XY, XZ, atau YZ)

Sebuah Workplane baru (untuk membuat workplane baru akan diternagkan pada

Modul selanjutnya, bab Work Features).

Setelah andan mempunyai geometri yang akan dicerminkan dan bidang cerminannya,

1. Klik Tool Mirror

2. Pilih Feature 3D yang akan dimirrorkan satu persatu jika anda memilih

mengaktifkan “Mirror Individual Feature” atau anda bisa memilih

seluruh geometri 3D yang ada dengan memilih pilihan “Mirror The Entire

Solid”

3. Pilih sebuah permukaan atau bidang datar sebagai bidang cerminannya, bisa

berupa permukaan datar dari sebuah part yang sudah ada, wokrplane baru

atau origin workplane.

4. Klik OK, maka Feature tsb akan dicerminkan terhadap bidang datar yang anda

pilih. Pada Browser Panel akan nampak Mirror Feature dengan didalmnya

terdapat Feature-feature yang dimirrorkan dan hasil mirror feature tsb yang

disebut Occurrence.

Mengedit Mirror Feature

Anda bisa mengedit Mirror Feature dengan cara yang sama dengan cara untuk mengedit

feature yang lain. Pada Mirror Feature anda bisa melakukan perubahan hal-hal sbb:

Menambah atau mengurangi feature yang ingin anda cerminkan

Merubah bdiang cerminan yang akan digunakan

Mirror Feature Dialog Box

Mirror Individual Feature : Pilih untuk memilih feature satu-satu yang akan dicerminkan.

Pilihan berikut muncul jika anda memilih Mirror Individual Feature.

Page 68: Panduan AutoDesk10

28

Features : Pilih feature-feature yang akan dicerminkan

Mirror Plane : Pilih sebuah bidang datar sebagai bidang

cermin.

Mirror Entire Solid : Pilih untuk memilih langsung seluruh geometri 3D yang akan

dicerminkan. Pilihan berikut akan muncul ketika anda memilih Mirror Entire Solid.

Include Work Ffeatures : Pilih Work Feature yang

termasuk ingin anda cerminkan.

Mirror Plane : Pilih bidang sebagai bidang cermin.

Remove Original : Pilih untuk membuang feature asal saat

proses Mirror selesai.

Creation Method : Pilihan ini akan tersedia jika anda mengklik tombol [>>]

Optimized : Mengoptimalkan performa hasil mirror.

Identical : membuat hasil mirror identik dengan feature asal.

Adjust to Model : Membolehkan hasil dari mirror untuk

menyesuaikan diri terhadap perubahan pada geometri 3D yang

ada. Sebagai contoh, jika anda mencerminkan Cut Feature dari Extrude yang menembus

seluruh part, maka jika anda menggunakan pilihan Adjust to Model, hasil dari cerminan

tersebut juga akan part 3D tsb, walaupun ketebalan part pada bagian Mirrornya dirubah.

PERHATIAN : Guankan pilihan Adjust to Model hanya jika diperlukan, karena

dengan mengaktifkan pilihan ini komputer anda akan memerlukan tambahan prosea

untuk mengkalkulasi hasil mirror tersebut.

PELAJARAN 13 : MENGGUNAKAN DAN MEMBUAT COLOR STYLES

Ketika anda membuat sebuah part pada Inventor, secara otomatis warna default dari part

tersebut akan diberikan. Anda dapat memberikan warna yang berbeda untuk part anda, dan

bahkan dapat membuat warna baru sesuai keinginan anda.

Color Styles disimpan untuk tiap file assembly. Jika anda membuat sebuah Color Style yang

baru, ia hanya akan tersedia untuk part-part atau assembly dimana Color Style tersebut

dibuat. Anda dapat menyimpan Color Style ini pada Current Library untuk digunakanpada

assembly atau part yang lain.

Page 69: Panduan AutoDesk10

29

Membuka Styles and Standards Editor Dialog Box

1. Klik Format pada Menu,

2. Pilih Style Editor, dialog box berikut akan muncul :

3. Pilih Style yang ingin anda buat, Color, Lighting, atau Material

4. Klik New Style jika anda ingin membuat style baru dari salah satu dari ketiga style

tersebut.

5. Anda bisa mengatur dan memilih texture pada color style anda pada area Texture.

Anda dapat juga mengatur warna diffuse, Emissive, Ambient, dan Specular.

Tampilan untuk lebih kinclong dan lebih transparan bisa anda atur pada area

Appearance.

6. Untuk menyimpan style anda klik save.

Page 70: Panduan AutoDesk10

1

PELATIHAN INTENSIF

AUTODESK INVENTOR 10

ESSENTIAL to ADVANCED LEVEL

MODUL 5

PART MODELLING – ADVANCED 1 Complex Part Modelling

Modul 5 mempelajari :

Bekerja dengan Work Features

3D Sketches

Complex Part Features : Loft, Sweep, Rib & Web

Part Split

3D Grip

Membuat Emboss dan Decal

Parameters Type : Linked, Embedded, Built In

JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2006

Page 71: Panduan AutoDesk10

2

PELAJARAN 1 : BEKERJA DENGAN WORK FEATURES

Work Features adalah feature-feature yang digunakan untuk membantu kita membuat /

mengerjakan pemodelan sehingga kita bisa membuat model part 3D menjadi yang kita

inginkan. Work Feature bisa digunakan untuk membuat sebuah bidang batasan ekstrusi,

sebuah garis sumbu putar untuk revolved features, sebuah bidang untuk d=bidang cerminan

pada mirror features dll.

Work Features terdiri dari Work Planes, Work Axis, dan Work Point.

ASPEK PENTING DALAM PEMBUATAN WORK FEATURES

Secara parametris akan terpasang pada model geometri yang kita jadikan acuan

untuk membuat work features, sehingga jika geometri tersebut berubah, maka

workplane tersebut akan menyesuaikan.

Contoh jika anda membuat work plane pada satu bidang pada permukaan hasil

ekstruis, jika tebal ekstrusi tsb ditambah, maka workplane akan menyesuaikan

mengikuti permukaan hasil ekstrusi tsb. Lihat gambar berikut.

Anda dapat mengedit/mendefiniskan ulang Work Feature dengan cara yang sama

untuk feature yang lain. Klik kanan pada Work Features tersebut pada Browser

panel dan pilih Redefine Feature.

WORK PLANES

Work Plane adalah sebuah bidang tanpa batasan atau luasnya tidak berhingga, yang kita

gunakanuntuk membantu membuat geometri, menerpakan Assembly Constraints, dan

membantu proses modleling yang lain.

Page 72: Panduan AutoDesk10

3

Work Plane pada Inventor terdiri dari dua macam, Work Plane Default dan Work Plane

Buatan.

Work Plane Default adalah Work Plane yang merupakan bidang pada koordinat sistem

Inventor, berupa bidang XY. XZ dan YZ. Pada browser Panel anda dapat melihat ketiga Work

Plane ini di dalam Folder Origin. Jika anda membuat sebuah file Part baru, secara otomatis

Inventor akan meletakkan sketch abru anda pada Work Plane default, yaitu bidang XY.

Work Plane Buatan adalah Work Plane yang anda buat sendiri dengan langkah-langkah

tertentu yang akan dijelaskan lebih lanjut.

POTENSI PENGGUNAAN WORK PLANES

Dasar untuk pembuatan sketch baru

Dasar untuk menerapkan Assembly Constraints

Sebagai bidang batas untuk diterapkan pada fitur-fitur seperti extrude dll

Bidang yang digunakan untuk fitur-fitur yang memerlukan bidang untuk

menggunakan fitur tersebut.

Dasar untuk membuat Wwork Feature yang lain, yaitu Work Axis dan Work Point.

METODE-METODE PEMBUATAN WORK PLANE

Anda bisa membuat Work Plane dengan mengklik Work Plane Tool ,

kemudian ikuti beberapa metode berikut di bawah ini.

Tangensial terhadap sebuah permukaan sirkular dan paralel dengan

bidang datar yang lain. Klik work Plane Tool > pilih bidang datar yang lain, bisa

berupa permukaan datar dari suatu part yang sudah ada, ataupun Work Plane yang

lain > Pilih geometri dengan permukaan sirkular. Work plane akan dibuat

tangensial terhadap geometri sirkular tersebut,dan sejajar dengan bidang datar

yang dipilih.

Paralel dengan dua buah bidang datar, dan berada di tengah kedua

bidang datar tersebut. Klik Work Plane Tool > Pilih Sebuah bidang datar > Pilih

sebuah bidang datar yang lain yang sejajar dengan bidang datar pertama. Work

pLane akan terbuat dan berada pada tengah-tengah antara kedua bidang datar

yang dipilih tersebut.

Sejajar dengan sebuah bidang datar dan mempunyai jarak tertentu dari

bidang tsb. Klik Work Plane Tool > Pilih sebuah bidang datar, kerangka work

Plane yang akan dibuat muncul > Arahkan kursor pada kerangka work plane

terebut dan drag ke posisi yang baru > Masukkan jarak yang tepat.

Page 73: Panduan AutoDesk10

4

Berada pada sebuah garis lurus/edge dan mempunyai sudut tertentu

pada bidang lain yang sejajar dengan garis tersebut. Klik Work Plane Tool >

Pilih sebuah garis lurus, bisa berupa edge dari part yang sudah ada, atau work axis

yang lain > Pilih permukaan datar yangsejajar dengan garis tersebut > Masukkan

sudut yang tepat. Work plane akan terbentuk pada garis yang dipilih dan

mempunyai sudut dengan bidang yang dipilih.

Paralel dengan bidang yang lain dan berada pada sebuah titik yang

dipilih. Klik Work Plane Tool > pilih sebuah bidang datar > Pilih sebuah titik. Work

plane akan terbentuk sejajar dengan bidang datar yang dipilih dan berada pada titik

yang dipilih.

Berada pada sebuah garis lurus dan sebuah titik yang anda pilih. Klik Tool

Work Plane > Pilih sebuah garis lurus > Pilih sebuah titik > Work Plane akan

terbentuk pada garis sekaligus pada titik yang dipilih.

Berada pada tiga buah titik yang anda pilih. Klik Tool Work Plane > Pilih tiga

buah titik >Work Plane akan terbentuk pada ketiga titik tersebut.

Berada pada titik ujung/end point dari sebuah kurva, dan nornal

terhadap kurva tersebut di titik yang dipilih. Klik Tool Work Plane > Pilih

titikujung/end point dari sebuah spline/kurva > Pilih Spline/kurva tersebut. Work

Plane akan terbentuk pada titik ujung dan normal terahadap kurva yang dipilih.

WORKPLANE APPEARANCE

Penampakan dari Work Plane dbisa diatur dengan beberap cara. Anda bisa mengatur

visibility nya on/off, anda juga bisa merubah ukuran dari workplane tersbut, walaupun itu

hanyalah penampakannya saja, bukan ukuran sebenarnya.

Mengatur Global Visibility

Klik View menu > Object Visibility untuk

mengatur penampakan dari work feature dan

sketsa.

Page 74: Panduan AutoDesk10

5

Individual Work Plane Visibility

Untuk mengontrol visibility utnuk tiap workplane,

klik kanan pada work plane pada browser panel

dan pilih Visibility nya on/off.

Resizing Work Planes

Letakkan kursor anda pada pojok dari work plane yang ingin dirubah ukurannya,

kemudian klik dan drag untuk mengatur ukuran yang sesuai.

Memindahkan Work Plane

Letakkan kursor anda pada edge dari workplane sehingga tanda “move” muncul dan

geser ke tempat lain, namun masih sebidang dengan bidang dimana terdapat work

planesebelumntya.

WORK AXIS

Work Axis digunakan untuk membuat sebuah garis yang akan digunakan ketika anda

membuat sebuah feature yang memerlukan garis untuk menggunakan feature tersebut, dan

pada geometri tersebut tidak ada edge atau garis lain yang bisa digunakan.

POTENSI PENGGUNAAN WORK AXIS

Dasar untuk pembuatan Feature yang memerlukan sebuah garis sebagai sumbu

putar seperti revolve dan circular pattern.

Dasar untuk geometri proyeksi ke sketch

Dasar untuk pembuatan Feature yang memerlukan sebuah garis sebagai arah

feature tersebut diterapkan seperti rectangular pattern, face draft dan hole feature.

Dasar untuk menerapkan Assembly Constraints

Dasar untuk membuat Wwork Feature yang lain, yaitu Work Plane dan Work Point.

Page 75: Panduan AutoDesk10

6

METODE-METODE PEMBUATAN WORK AXIS

Anda bisa membuat Work Axis dengan mengklik Work Axis Tool ,

kemudian ikuti beberapa metode berikut di bawah ini.

Pada pusat sumbu dari feature sirkular (feature slindris atau hasil dari

tool Revlove). Klik Work Axis Tool > Pilih sebuah feture sirkular atau feature hasil

Revolve Tool.

Pada perpotongan dua buah bdiang datar/dua buah work plane. Klik Work

Axis Tool > Pilih bidang datar/Work Plane 1 > Pilih bidang datar/Work Plane 2.

Work Axis akan terbentuk pada perpotongan kedua buah bidang tersbeut.

Melewati dua buah titik. Klik Tool Work Axis > pilih titik pertama yang akan

dilewati Work Axis > Pilih titik kedua yang akan dilewati Work Axis. Work Axis akan

terbentuk melewati kedua titik yang dipilih tersbeut.

Tegak lurus terhadap satu bidang dan melewati sebuah titik diluar bidang

tersebut. Klik Work Axis Tool > Pilih sebuah bidang yang akan ditembus tegak

lurus oleh WorkAxis yanganda buat > Pilih sebuah titik di luar bidang tersebut yang

akan dilewati WorkAxis. Work axis akan terbentuk tegak lurus bidang dan melewati

titik yang anda buat.

WORK POINTS

Work Point digunakan untuk membuat sebuah titik diperlukan untuk membantu pemodlean

part anda namun belum ada pada geometri yang telah ada. Anda bisa membuat work point

yang parametris terhadap sebuah geometri ataupun grounded (tidak bisa

digerakkan/tetap).

Center Point Work Point

Center Point WorkPoint merupakan Work Point dari origin (titik 0,0,0) koordinat sistem

Inventor. Center Work Point biasanya digunakan sebagai titik acuan dalam pembuatan

sketsa.

POTENSI PENGGUNAAN WORK POINTS

Dasar untuk menerapkan Assembly Constraints

Dasar untuk geometri proyeksi ke sketch

Dasar untuk pembuatan Feature yang memerlukan sebuah titik sebagai titik pusat

pengguanan feature tersebut, seperti hole feature.

Dasar untuk membuat Wwork Feature yang lain, yaitu Work Plane dan Work Axis.

Page 76: Panduan AutoDesk10

7

METODE-METODE PEMBUATAN WORK POINTS

Anda bisa membuat Work Point dengan mengklik Work Point Tool ,

kemudian ikuti beberapa metode berikut di bawah ini.

Pada perpotongan sebuah bidang (tidak mesti bdiang datar)/permukaan

dan sebuah garis. Klik Work Poin Tool > Pilih permukaan atau bidang > Pilih

garis yang menembus bidang terebut. WorkPoint akan terbentuk pada titik tembus

garis yang dipilih pada bidang yang dipilih.

Pada perpotongan sebuah permukaan dengan kurva. Kllik Work Point Tool

> Pilih sebuah permukaan > Pilih kurva yang menembus permukaan tersebut.

WorkPoint akan terbentuk pada titik tembus kurva yang dipilih pada permukaan

yang dipilih.

Pada perpotongan tiga buah bidang atau work plane. Kllik Work Point Tool

> Pilih tiga buah plane. Work Point akan terbentuk pada perpotonganketiga buah

plane tersebut.

Perpotongan dua buah garis. Kllik Work Point Tool > Pilih dua buah garis yang

terletak satu bidang dan tidak sejajar. Work Point akan terbentuk pada

perpotongan dua buah garis tersebut.

PELAJARAN 2 : 3D SKETCHES

Anda membuat 3D sketch dengan mengklik 3D sketch tool dam mengggunakan beberpa tool

pada tool panel untuk 3D sketching. Anda dapat membuat 3D line dan 3D spline dan

mengkonstrainnya dengan geomterik dan dimensional constraint. Setelah anda membuat 3D

geometri, anda dapat menggunakannya untuk membuat Loft dan Sweep Feature.

3D Sketch lebih optimal digunakan jika anda memodel sebuah Part dalam konteks

Assembly Centric, yaitu anda membuat part dalam lingkungan Assembly.

3D SKETCHING

Dengan menggunakan 3D sketch annda bisa secara bebas membuat sketsa pada ruang 3D

dan tidak hanya terpaku untuk membuat sketsa hanya pada satu bidang kerja saja.

Anda bisa membuat geometri dengan garis/Line dan Spline secara langsung dan bebas pada

ruang 3D, kemudian memodifikasinya. Anda dapat memodifikasi 3D sketch dengan

memindahkan lokasi vertex dengan tool Move 3D, atau menambahkan bending/lengkungan

antara dua segmen garis menggunakan tool Bend. Dengan menambah gemotrik dan

dimensional constraint, anda dapat mengatur ukuran dari geometri sketch 3D anda,

lokasinya dan hubungan geometris antar segmen garis/spline 3D tersebut.

Page 77: Panduan AutoDesk10

8

Anda juga bsia menggunakan tool Include Geometry dan Intersection untuk

menambahkan arc, garis, ataupun geometri lainnya dari geometri yang sudah ada.

Penampakan dari 3D Sketch pada Browser Panel

Ikon 3D Sketch mempunyai simbol yang berbeda dengan ikon 2D sketch,namun mempunyai

kesamaan dengan 2D sketch dalam hal : keduanya harus diaktifkandahulu jika anda ingin

mengedit sketch tsb; dan keduanya mempunyai tool-tool yang sedikit berbeda pada Sketch

Panelnya.

3D SKETCH PANEL BAR

3D Sketch Panel Bar akan segera aktif ketika anda mengklik ikon Sketch

3D. 3DSketch Panel ini mempunyai beberapa tool yang sama dengan 2D

Sketch Panel, namun ada beberapa tool yang hanya dimilki oleh 3D

Sketch Panel..

Tool Bend

Tool Bend digunakan untuk membuat busur dari andatara dua buah

segmen garis 3D yang berhubungan. Bend tool biasa digunkan utnuk

memberi kehalusan pada perpindahan arah antara satu garis ke garis

berikutnya.

Tool Include Geometri

Tool Include Geometri mempunyai kemiripan fungsi dengan tool Project Geometri, yaitu

memproyeksikan geometri yang sudah ada ke bidang kerja yang sedang aktif. Namun tool

Include Geometri akan memproyeksikan geometri tsb ke ruang 3D.

Kadang kita mmerlukan sebagaian geometri dari part yang sudah ada untuk emmbantu kita

dalammebuat sebuah 3D sketch, maka tool ini dipergunakan untuk hal tsb.

Tool 3D Intersection

Anda menggunakan tool 3D Intersection untuk membuat kurva 3D pada perpotongan antara

dua bua bidang atau permukaan/surface, work plane dengan surface, work plane dengan

part face, atau surface dengan part face. Hasil dari perotongan tersebut dapat anda gunakan

untuk emmbuat bentuk yang kompleks.

Page 78: Panduan AutoDesk10

9

3D LINES & SPLINES

Inventor Precise Input Dialog Box

Inventor Precise Input dialog box muncul secara otomatis ketika anda membuat line atau

spline 3D. Inventor Precise Inpput tsb digunakan untuk membantu anda memposisikan titik-

titik dari line atau spline anda dalam ruang 3D, dengan cara memasukkan titik-titik koordinat

tsb pada Precise Input dialog boxnya, kemudian anda tekan enter dan ulangi lagi

memasukkan koordinat titik-titik tsb. Namun ketika anda membuat spline anda harus

menekan klik pada sembarang tempat pada ruang 3D anda setelah memasukkan koordiant

pada Precise Input dialog box.

Metode Inventor Precise Input

Settingan metode penempeatan koordinat untuk Inventor Precise Input dialog box diberikan

sbb :

Precise Dleta Aktif : Ini menunjukkan bahwa titik yang sedang ditentukan

adalah titik pertama, dan nilai X, Y, Z pada Precise input adalah jarak dari titik origin part

anda (center point).

Tidak ada yang aktif : ini menunjukkan bahwa titik yang sedang didefinisikan

adalah memepunyai nilai koordinat absolut berdasarkan pada sistem koordinat part yang

anda buat.

Precise Relatif dan Precise Delta aktif : ini menunjukkan bahwa titik yang

sedang didefinisikan mempunyai jarak X, Y ,Z pada Precise input relatif ke titik terakhir yang

dibuat.

Precise relatif Aktif : ini menunjukkan bahwa titik yang sedang ditentukan

adalah titik untuk memposisikan koordinat sistem relatif yang baru. Ketika anda pada mode

ini, ang harus anda lakukan pertama adalah memilih satu titik untuk menempatkan koordinat

sistem relatif yang baru.

Aspek Penting Untuk 3D Sketching

Anda hanya bisa membuat 3D line dan Spline pada lingkungan 3D sketch yang aktif.

Anda hanya bisa menggunakan tipe geometri sbb untuk menentukan titik start atau

akhir dari 3D Sketch :

Anda bisa memasukkan nilai yang tepat pada Inventor Precise Input dengan metode

koordinat absolute, relatif terhadap koordinat yang anda tentukansendiri ataupun

relatif terhadap titik terakhir yang dibuat.

Page 79: Panduan AutoDesk10

10

Anda dapat mengaktifkan bidang sketsa 2D sementara dengan memilih satu bidang

pada ikon triad ketika anda membuat 3D line atau 3D spline.

Menggunakan Tool Bend

Gunakan tool Blend utnuk membuat kelengkungan dengan radius tertentu antara pojok dua

segmen garis yang berhubungan pada sketsa 3D anda. Anda dapat menentukan besar radius

kelengkungan tersebut dan mengeditnya kembali.

Cara menggunakan tool Bend :

1. Klik Tool Bend

2. Pilih pojok dari dua buah garis lurus

3. Masukkan radius kelengkungannya

Menggunakan Tool Include Geometry

Gunakan tool Include Geometry jika anda ingin garis/kurva dari geometri yang telah ada

anda jadikan sebagai dasar untuk membuat path 3D untuk feature seperti Loft dan Sweep.

Cara menggunakan tool Include Geometry:

1. Klik Tool Include Geometry

2. Pilih garis atau kurva pada geometri yang telah ada untuk diproyeksikan ke sketch 3D

3. Anda dapat menggunakan garis/kurva tersebut sebagai alur/path untuk feature

Sweep dan Loft.

Menggunakan Tool 3D Intersection

Gunakan tool 3D intersection untuk memilih garis hasil dari perpotongan dua surface, antara

bidang dengan surface, atau antara permukaan geometri 3D yang sudah ada dengan surface

atau bidang lainnya.

Cara menggunakan tool 3D Intersection :

1. Klik Tool tool 3D Intersection

2. Pilih satu surface, permukaan pada geometri 3D yang ada atau bidang lainnya

3. Pilih satu permukaan, surface atau bidang lainnya yang memotong pilihan pertama.

4. Anda dapat menggunakan garis/kurva hasiil tool Intersection tersebut sebagai

alur/path untuk feature Sweep dan Loft.

Page 80: Panduan AutoDesk10

11

PELAJARAN 3 : COMPLEX PART FEATURE 1; SWEEP FEATURES

Anda membuat 3D sketch dengan mengklik 3D sketch tool dam mengggunakan beberpa tool

pada tool panel untuk 3D sketching. Anda dapat membuat 3D line dan 3D spline dan

mengkonstrainnya dengan geomterik dan dimensional constraint. Setelah anda membuat 3D

geometri, anda dapat menggunakannya untuk membuat Loft dan Sweep Feature.

3D Sketch lebih optimal digunakan jika anda memodel sebuah Part dalam konteks

Assembly Centric, yaitu anda membuat part dalam lingkungan Assembly.

3D SKETCHING

Page 81: Panduan AutoDesk10

12

PELAJARAN 4 : COMPLEX PART FEATURE 2; LOFT FEATURES

Page 82: Panduan AutoDesk10

13

Page 83: Panduan AutoDesk10

14

Page 84: Panduan AutoDesk10

15

PELAJARAN 5 : COMPLEX PART FEATURE 3; RIB & WEB

Feature Rib dan Web biasa ditemukan penggunaanya pada part-part plastic dan hasil

cetakan/mold. Feature ini digunakan untuk mencegah part tersebut menjadi berliuk-liuk

(wrapping), atau untuk menambah kekakuan dari part tsb.

Gunakan Web jika anda ingin membuat rangka penyangga dengan bentuk tertutup.

Gunakan Rib jika anda ingin membuat rangka penyangga dengan bentuk terbuka.

Gunakan Rib dan Web Networks jika anda ingin membuat serangkaian rangka

penyangga yang saling bersilangan. Lihat gamabr dibawah ini.

Membuat Rib dan Web

1. Sebelumnya anda harus mempunyai sebuah part. Buat sketsa yang akan dijadikan

sebagai rib/web. Sketsa tersebut bisa merupakan profil terbuka maupun profil

tertutup. Jika profil anda merupakan profil terbuka, maka harus ada batasan pada

geometri part 3D anda yang akan dijadikansebagai batasan profil tersebut.

2. Klik tool Rib ,

3. Pilih profil sketsa,

4. Pilih arah dari penguatan/support,

5. Masukkan ketebalan Rib, anda bisa memilih arah

ketebalan Rib tersebut.

6. Pilih “To next” jika anda ingin membuat Rib, dan pilih ”Finite” jika anda

ingin membuat Web.

PELAJARAN 6 : MEMBUAT EMBOSS & DECAL

MEMBUAT EMBOSS

Untuk membuat sebuah area dengan profil tertutup pada desain anda menjadi tampak

menonjol ke dalam atau menjorok ke luar , eh kebalik ya... gunakanlah Tool Emboss. Tool

Emboss mempunyai keunikan tersendiri dibanding Extrude. Anda dapat membuat sebuah

permukaan menonjol atau menjorok ke dalam pada sebuah permukaan lengkung dengan

tetap mempertahankan setiap profil yang di emboss itu mempunyai ketinggian tetap. Pada

Page 85: Panduan AutoDesk10

16

gambar di bawah terlihat Eemboss Feture digunakan untuk membuat nomor seri part

menjorok ke arah dalam (tengah) dan menonjol (dalam).

Emboss adalah menambahkan material ke sebuah permukaan sehingga permukaan itu

menonjolkan geometri yang ingin di Emboss. Engrave adalah kebalikan dari Emboss, yaitu

menghilangkan sebagian dari material sehingga terbentuk rongga dari geometri yang ingin

anda Engrave. Anda dapat membuat geometri untuk meng Emboss/meng Engrave, hanya

dari Sketsa dengan Closed Profile atau dari Teks.

Emboss Tool Dialog Box

Profile : Pilih Closed Profile atau Teks

Depth: Masukkan kedalaman/ketebalan Emboss/Engrave

Emboss from Face : Pilih jika anda ingin membaut

Emboss.

Engrave from Face : Pilih jika anda ingin membaut

Engrave.

Emboss/Engrave from Plane : Pilih untuk memilih

sebagian permukaan akan di Emboss, sementara bidang yang lain di Engrave. Lihat Gambar.

Wrap to Face : Akan membuat geometri sketch anda me-wrap (membungkus kali ya...) ke

permukaan bidang lengkung. Pilih jika bidang yang akan di Emboss merupakan bidang

lengkung.

Face : Pilih permukaan lengkung yang akan di emboss. Pilihan ini hanya tersedia jika anda

memilih opsi Wrap to Face.

Top Face Color : Warna permukaan atas dari wrap feature.

Cara Membuat Emboss/Engrave

1. Sebelumnya anda harus mempunyai model 3D dari Part anda.

2. Buatlah sketsa dengan profil tertutup atau Teks yang akan anda Emboss/Engrave

kan pada bidang atau sejajar dengan bidang yang ingin anda taruh Emboss disitu.

Page 86: Panduan AutoDesk10

17

3. Klik Emboss Feature Tool dan pilih Closed Profile yang ingin anda emboss

4. Pilih opsi sesuai dengan desain yang anda inginkan. Kemudian Klok IK, sori Klik OK.

MEMBUAT DECAL

Beberapa design mungkin membutuhkan adanya tambahan

gambar untuk menjelaskan/ menggambarkan desain tersebut

lebih akurat, jelas dan spesifik. Anda dapat meletakkan gambar

untuk menambhan kejelasan dan detail dari komponen, dan

untuk menunjukkan gambar apa yang akan di tambahkan

ketika sebuah pert selesai di manufaktur.

LANGKAH MEMBUAT FEATURE DECAL

Membuat feture decal merupakan proses dengan dua tahap. Pertama, anda memasukkan

gambar pada satu sketsa, kemudian anda gunakan tool Decal untuk mengaplikasikan

gambar tersebut ke sebuah permukaan/bidang. Ketika anda memasukkan gambar tersebut

dalam sketsa, anda dapat mengatur ulkuran dan mengkonstrain batas gambarnya. Setelah

anda selesai mengatur gambar tersebut pada sketsa anda, anda dapat meletakkan gamabr

tsb pada bidang datar atau me wrap gamabr tersebut pada bdiang lengkung.

Mengatur Properties Gambar Decal

Untuk membuka properti dari gambar yang anda

masukkan, klik kanan pada gambar saat anda berada

pada sketch mode, dan atur properti dari gambar tsb.

Orientation : Klik untuk memutar gambar dan

membalik/mencerminkan gambar.

Use Mask : Memberikan transparasi pada gambar yang mempunyai transparansi.

DECAL DIALOG BOX

Image : Pilih gambar pada sketsa tampak yang sudah

disiapkan utnuk decal.

Face : Pilih permukaan yang akan diberi decal.

Wrap to Face : Pilih jika anda ingin agar gambar decal tsb

membungkus permukaan yang lengkung.

Chain Faces : Mengaplikasikan decal ke beberapa permukaan yang saling terhubung.

Permukaan tersebut harus terhubung secara tangensial (mempunyai edge sambungan halus,

tidak patah), dan sudut antar permukaan tersebut harus lebih besar dari 90°.

Page 87: Panduan AutoDesk10

18

PELAJARAN 7 : MENGGUNAKAN SURFACE

Surface adalah sebuah geometri tipis yang tidak mempunyai keteblan dan tidak mempunyai

volume. Surface bisa merupakan sebuah bidang datar atau sebuah permukaan 3D kompleks.

Anda dapat mengimpor model surface dari beberapa program 3D modelling lainnya dalam

bentuk file lain seperti IGES, STEP, SAT dll.

MEMBUAT SURFACE

Anda membuat Surface dengan tool-tool utnuk membuat feature solid 3D yang lain seperti

Extrude, Revolve, Sweep dan Loft dengan pilihan result sebagai Surface. Anda dapat

membuat sebuah geometri surface dari sebuah open atau closed profile.

PERHATIAN : Ketika anda memilih Result sebagai Surface pada dialog feature seperti

extrude, anda akan diminta untuk memilih lagi profil geometri sketsa anda, walaupun

sebelumnya anda sudah memilihnya.

TOOL-TOOL UNTUK MENGGUNAKAN SURFACE

Dengan bantuan surface, anda dapat membuat sebuah feature 3D pada part anda dengan

lebih efisien dan lebih mudah tanpa perlu membuang banyak waktu untuk mengerjakan

dengan metode lain dengan langkah lebih rumit. Salah satu fungsi surface adalah sebagai

alat Split/SPLIT TOOL utnuk membelah permukaan/seluruh bagian part.

1. Replace Face Tool

Replace Face Tool digunakan utnuk mengganti satu atau lebih permukaan yang telah

ada. The new faces must extend beyond the boundaries of teh ones that are being

replaced... tau artinya khan... susah nerjemahinnya...

Existing Faces : Pilih permukaan yang ada untuk diganti

New Faces : Pilih permukaan yang baru

Automatic Face Chain : Secara otomatis akan memilih

seluruh permukaan yang bersambungan secara tangensial

(sambungannya halus,tidak patah) dengan permukaan

yang dipilih.

2. Split Tool : Penjelasan lebih lanjut Split Tool bisa anda lihat pada PELAJARAN 8

Page 88: Panduan AutoDesk10

19

3. Delete Face Tool

Anda dapat menggunakan Tool Delete Face untuk menghapus permukaan yang anda

pilih dari permukaan geometri surface ataupun solid.

Faces : Pilih satu atau lebih permukaan yang ingin di hapus.

Individual Face : Untuk memilih permukaan satu-persatu

Lump : Pilih untuk memilih sekaligus seluruh prmukaan

Heal : Untuk membetulkan adanya celah/gap dengan

melebarkan permukaan yang bermasalah tersbeut hingga mereka saling berpotongan.

Pilihanini tidak tersedia jika anda memilih “Lump”.

4. Thicken/Offset Tool

Anda menggunakan Thicken/Offset Tool untuk membuat offset dari sebuah

permukaan 3D atau surface yang ada dan membuat hasil dari offset tersebut sebagai

suatu geometri 3D solid ataupun surface.

Select : Pilih permukaan atau Quilt yang akan di

offset

Face or Quilt : Anda dapat memilih permukaan

atatu Quilt. Quilt menurut saya adalah sebuah

surface yang tertutup/bersambung, misalnya

adalah surface yang dibuat dengan mengekstrude

sebuah lingkaran, hasil surface tersebut disebut

sebagai quilt.

Distance : Masukkan jarak offset untuk permukaan yang baru, dihitung dari permukaan

asal. Jika anda memilih bidang/permukaan bagian dalam, maka offset yang terjadi akan

ke arah dalamdan sebaliknya

Output : Pilih opsi outpunya, sebagai surface atau solid.

PELAJARAN 8 : PART SPLIT

Kadang anda memerlukan utnuk memotong sebagian part anda utnuk memberikan feature

tambahan atau memodifikasi untuk secara akurat menggambarkan desain anda. Anda dapat

menggunakan sketch geometri, permukaan/surface, atau work plane sebagai alat untuk

membelah/split part atau permukaan yang beririsan dengan alat pembelah tersebut. Sketch

geometri, surface dan workplane sebagai alat pembelah tersebut selanjutnya disebut sebagai

Split Tool.

Page 89: Panduan AutoDesk10

20

Situasi dimana anda membutuhkan Membelah Part atau Permukaan dari

Part.

Untuk dapat mengaplikasikan Face Draft ke suatu part

Membelah seluruh Part dan membuang sebagian geometri 3D part tsb dari sebelah

sisi Split Tool.

Memeberikan warna yang berbedauntuk daerah tertentu pada permukaan part anda.

LANGKAH MENGGUNAKAN SPLIT FEATURE

Anda dapat menggunakan hal-hal sebagai berikut sebagai Split Tool

Work Planes

Sketch Geometry

Surfaces

Ketika anda menggunakan Split Tool anda harus memutuskan apakah anda akan membelah

hanya permukaan part anda ataukah seluruh part anda. Ketika anda memilih untuk

membelah seluruh part anda, sebagaian part tersebut akan dibuang, tergantung ke arah

mana anda memilih part yang akan dibuang tersebut.

SPLIT FEATURE DIALOG BOX

Split Face Method : Digunakan untuk membelah hanya permukaan dari part saja.

Split Tool : Pilih geometri yang akan dijadikan sebagai Split Tool

Faces : Pilih permukaan yang akan di belah

All : Pilih seluruh permukaan pada part yang beririsan dengan Split

Tool untuk di belah

Selected : Pilih hanya permukaan yang terpilih saja pada part

yang beririsan dengan Split Tool untuk di belah

Split Part Method : Digunakan untuk membelah seluruh part, dan sebagian part akan di

hilangkan, tergantung pilihan arah anda.

Split Tool : Pilih geometri yang akan dijadikan sebagai Split Tool

Remove Direction : Pilih arah untuk memilih part yang akan

dihilangkan.

Page 90: Panduan AutoDesk10

21

PELAJARAN 9 : 3D GRIP

Anda bisa langsung merubah ukuran geometri dari part anda secara dinamis, tanpa perlu

mengedit sketch atau feature anda, dengan menggunakan tool 3D GRIP.

Mengedit dengan 3D GRIP, artinya anda menyeseuaikan sebuah geometri dari part anda

dengan memilih sebuah permukaan atau sebuah edge dan menempatkan pada posisi yang

abru, atau menentukan jarak pergeseran dimana ia harus berubah.

Aspek Penting dalam mengedit menggunakan 3D GRIP TOOL

Memodifikasi geometri 3D menggunakan 3D GRIP adalah merupakan cara yang

sangat cepat dan efisien dalam mengatur geometri model anda.

Daripada masuk ke sketch mode untuk mengedit geometri dari sketch pembetnuk

geometri model anda, gunkakan 3D Grip untuk secara langsung mengatur

permukaan pada geometri model 3D anda yang ingin anda rubah.

Anda tetap dapat merubah geometri sketch yang fully constrained dengan 3D Grip,

sehingga anda tidak perlu masuk ke sketch mode dan mengedit dimensinya satu per

satu.

Mengatur bentuk model 3D menggunakan 3D GRIP sangat berguna ketika kita baru masuk

dalam tahap conceptual design, dimana ukuran dan dimensi yang eksak dari modle kita

belum diketahui secara pasti.

3D GRIP juga berguna untuk membuat model part anda mempunyai ukuran yang tepat

dalam pengasemblian tanpa perlu part tersebut kita buat adaptif.

3D GRIP TOOL

Aspek Penting :

Anda dapat mengakses tool 3D Grip dari menu shortcut hanya setelah anda memilih

feature, permukaan atau sketch mana yang akan di atur menggunakan 3D GRIP. 3D

Grip tool bisa diakses pada lingkungan part modelling maupun assmebly modelling.

Pada lingkungan assembly modelling, part yang model geometrinya anda rubah akan

disimpan sebagai sebuah individual part.

3D Grip Tool hanya bisa merubah/mengatur permukaan dari geometri yang dibentuk

oleh feature Extrude, Revolve, dan Sweep.

Feature Extrude dan Revolde mempunyai grip yang berada pada permukaan dan

edge dari feature tsb. Untuk pengeditan pada bagian permukaannya, anda hanya

bisa meng-grip permukaan yang tidak sebidang dengan sketch asal dari feature tsb.

Sweep feature hanya bisa di grip sketsa geometri dari penampang melintangnya saja.

Page 91: Panduan AutoDesk10

22

Ketika anda sedang mengedit menggunakan 3D Grip tool, semua konstrain

dimensional akan diabaikan dan diperlakukan seperti driven dimension. Ketika anda

selesai mengedit dengan 3D Grip, dimensi dari geometri yang di grip akan di update

sesuai dengan ukuran yang baru akibat grip tadi.

Anda dapat merubah dimensi yang muncul pada 2D sketch ketika anda mengedit

menggunakan 3D Grip, seperti ketika anda berada pada sketch mode.

Untuk dimensi yang menggunakan formula/ekspresion, nilai dimensi tersebut akan

diganti menjadi nilai ukuran yang eksak setelah anda edit menggunakan 3D Grip.

Cara menggunakan tool 3D GRIP :

1. Pilih face/permukaan atau feature yang ingin anda atur menggunakan 3d Grip

tool.

2. Klik kanan pada face atau feature tersebut dan pilih 3D Grips.

3. Arahkan kursor pada lingkaran grip untuk menentukan arah dari pengaturan.

Panah akan muncul dengan arah menunjukkan arah positif pengaturannya.

4. Klik pada panah yang muncul pada lingkaran grip dan drag untuk merubah

lokasi permukaan ke lokasi yang baru.

Page 92: Panduan AutoDesk10

23

PELAJARAN 10 : PARAMETER ADVANCED ; LINKED PARAMETERS

Page 93: Panduan AutoDesk10

PELATIHAN INTENSIF

AUTODESK INVENTOR 10

ESSENTIAL to ADVANCED LEVEL

MODUL 6

ASSEMBLY MODELLING FUNDAMENTAL

Modul 6 mempelajari :

Pengenalan Assembly Modelling

Assembly Browser

Menempatkan Komponen pada Assembly

Membuat Komponen dalam Konteks Assembly Centric

Menggerakkan Komponen

Mengkonstrain Komponen

Adaptif Part dan Derivatif Part

Membuat exploded Assembly dalam Presentation Environment

JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2006

Page 94: Panduan AutoDesk10

PELAJARAN 1 : Assembly Modelling : INTRO

Konsep Assembly Modelling

Dalam assembly modelling, anda meletakkan komponen pada sebuah lingjkungan assembly

dan menggunakan berbagai tools untuk meng assembly komponen tersebut. Anda dapat

membuat geometri 3D baru, meletakkan part atau assembly lain yang anda telah buat, dan

mengatur hubungan antara beberapa part dalam assembly tersebut.

Anda membuat sebuah assembly dengan menggabungkan beberapa komponen dan/atau

sub assembly kedalam satu assembly environment. Hubungan parametris dibuat antara tiap-

taip komponen yang akan menentukan kelakuannya pada assembly tersebut.

Hubungan ini dapat bervariasi mulai dari konstrain sederhana yang berdasarkan hubungan

yang menentukan sebuah posisi komponen pada suatu assembly, hingga hubungan yang

lebih kompleks seperti adaptivity, yang membuat sebuah komponen bisa berubah ukurannya

tergantung hubungannya dengan komponen lain pada assembly tersebut.

Metode-metode Assembly Modelling

Terdapat tiga buah metode dasar yang digunakan dalam assemly modelling.

Top Down Assembly Modelling : seluruh komponen assembly dibuat dalam

konteks assembly centric. Anda membuat sebuah file assembly baru kemudian

merancang tiap-tiap komponen ketika anda masih berada dalam lingkungan

assembly. Ketika anda meerancang tiap komponen anda menerapkan assembly

constrain yang dibutuhkan dan membuat perubahan pada komponen berdasarkan

hubungannya dengan komponen lain pada assembly tersebut.

Bottom Up Assemby Modelling : tiap-tiap komponen penyusunan dibuat sebagai

sebuah file part tersendiri diluar lingkungan assembly. Setelah anda membuat part-

part tersebut, kemudian diletakkan pada sebuah lingkungan assembly, kemudian

assembly constrain diterapkan pada part-part itu.

Middle Out Assembly Modelling : pendekatan disain ini fleksibel dan mendekati

permodelan sesungguhnya di dunia nyata. Sebagai contoh, anda membuat sebuah

part yang mempunyai deisain khusus hanya untuk sebuah assembly saja, dan part

lain yang stándar seperti mu, baut dan lain-lain yang telah disediakan atau dibuat.

Jadi walaupun anda merancang seluruh komponen non stándar menggunakan

pendekatan top down, namun ketika anda meletakkan komponen stándar yang

Page 95: Panduan AutoDesk10

tersedia, anda telah memasuki pendekatan middle out karena anda telah

memasukkan komponen atau part yang telah diciptakan diluar assembly.

Assembly Constraints-Basic

Anda menggunakan assembly constraints untuk menciptakan hubungan

parametris antara tiap komponen dalam tiap assembly. Sebagai mana anda

menggunakan 2D konstrain untuk mengontrol geometri 2D anda menggunakan

3D assembly constrain dalam sebuah assembly untuk mengatur posisi sebuah

komponen dalam hubungannya dengan komponen yang lain. Basic assembly

constrain terdiri dari empat macam yang akan dijelaskan sebagai berikut :

Mate/Flush Constraint : digunakan untuk meluruskan part feature seperti

permukaan rusuk atau sumbu suatu part ke part yang lain.

Sebelum di Mate Constraint Setelah di Mate Constraint

Sebelum di Flush Constraint Setelah di Flush Constraint

Angle Constraint : digunakan untuk memberikan sudut antara dua buah part bisa

diaplikasikan ke permukaan datar, garis rusuk yang datar atau sumbu-sumbu.

Page 96: Panduan AutoDesk10

Tangent Cosntraint : digunakan untuk membuat sebuah hubungan tangensial

antara permukaan dari dua buah part. Salah satu ebuah part tersebut harus

merupakan permukaan lengkung.

Tangent Constraint dengan Solusi Outside

Tangent Constraint dengan Solusi Inside

Insert Constraint : digunakan untuk memasukkan sebuah komponen ke komponen

lain seperti baut poros dan lain –lain kedalam lubang pasangannya pada komponen

lain. Konstrain ini mengkombinasikan sebuah mate constraint antara dua sumbu dan

sebuah mate constraint antara dua permukaan datar. Konstrain ini diterapkan

dengan memilih edge circular pada tiap part.

Sebelum di Insert Setelah di Insert

Sub-Assemblies

Anda menggunakan sub assembly untuk

mengorganisasikan sebuah assembly yang

mempunyai banyak komponen kedalam grup yang

lebih kecil. Sebuah sub assembly sebenarnya

merupakan sebuah assembly yang diletakkan

kedalam assembly yang lain. Dalam konteks assembly secara keseluruhan,

sebuah sub assembly dianggap sebagai sebuah part. Komponen-komponen

penyusun sub assembly tersebut dikonstrainkan satu sama lain, sedangkan sub

Page 97: Panduan AutoDesk10

assembly tersebut dikonstrainkan dalam suatu assembly secara keseluruhan

sebagai sebuah part. Untuk mengedit konstrain pada sub assembly anda

mendobel klik sub assembly tersebut pada panel browser.

Assembly Sketching

Anda menggunakan assembly sketching untuk membuat fitur-fitur (seperti hole

ekstrusi dan chamfer) yang ada hanya pada assembly tertentu. Fitur-fitur

tersebut tidak akan disimpan dalam file part yang terpengaruh tetapi hanya

disimpan dalam file sub assembly, dan hanya akan mempengaruhi part jika part

itu dibuka dalam assembly yang telah diberikan fitur tersebut. Sebagai contoh

anda membuat sebuah poros dengan suatu ukuran yang telah ditentukan. Poros

itu akan dipakai pada beberapa macam assemly, dengan tipe slot pasak berbeda-

beda. Anda cukup membuat sebuah poros kemudian anda membuat fitur slot

pasak yang berbeda-beda tersebut pada tiap-tiap assembly

Lingkungan Assembly

Lingkungan assembly pada

inventor mempunyai

kemiripan pada part

modeling dengan

pengecualian beberapa

tools yang hanya dimiliki

assembly modeling.

Assembly Panel Bar :

berisi beberapa tools khusus

untuk assembly modeling.

Assembly Browser : berisi daftar komponen penyusun assembly dan konstrain

yang diterapkan padanya.

Assembly Coordinate Elements : sama dengan lingkungan part modeling, tiap

assembly juga mempunyai independent coodinate system.

Assembly Components : part- part dan penyusun sub assembly penyusun

assembly keseluruhan. Klik tanda plus disebelah kiri komponen untuk mengetahui

assembly constraint yang telah diterapkan.

Page 98: Panduan AutoDesk10

3D Indicator : menampilkan orientasi pandangan sekarang relatif terhadap

koodinat sistem assembly.

Assembly Coordinate System

Tiap-tiap file assembly memiliki sistem koordinat yang independent. Ketika anda

meletakkan komponen pertama pada satu assembly titik origin (0,0,0) dari part

akan terletak sama dengan titik origin dari assembly.

Assembly Panel Bar

Assembly panel bar berisi tool tool yang dikhususkan untuk assembly modeling.

panel bar tersebut bisa mempunyai pilihan assembly, part, dan sketch mode

tergantung konteks apa yang sedang anda kerjakan.

PELAJARAN 2 : Assembly Browser

Assembly browser menggunakan beberapa opsi untuk bekerja pada lingkungan assemby dan

merupakan tool utama untuk mengatur komponen-komponen assembly dan fitur-fiturnya.

In-Place Activation

In-place activation berarti anda mengaktifkan suatu part dalam konteks assembly, yang

berarti juga anda dapat mengedit part tersebut. Terdapat beberapa cara untuk mengaktivasi

sebuah part dalam lingkungan assembly.

Pada browser atau jendela utama double klik part yang ingin diaktivasikan.

Page 99: Panduan AutoDesk10

Pada browser pada jendela utama klik kanan pada part tersebut, dan pada shortcut

menu klik edit

Pada browser atau jendela utama klik kanan pada part dan pada shortcut menu kliik

open. Opsi ini akan membuka part tersebut pada window yang terpisah. Setiap

perubahan yang diberikan pada part tersebut secara otomatis akan direfleksikan pada

assembly.

Result of In-Place Activation

Ketika sebuah part diaktivasi dalam konteks sebuah assembly terjadi beberapa

perubahan sebagai berikut

Pada browser warna background pada part yang lain

akan berubah menjadi abu-abu.

Pada browser part tersebut akan ter-expand secara

otomatis sehingga fitur dari part tersebut terlihat.

Panel bar akan berubah dan menapilkan tool modeling.

Pada jendela utama part yang non-aktif akan transparan.

Visibility Control

Untuk mengatur penampakan dari tiap komponen pada asebuah

assembly, klik kanan kompoen tersebut pada browser panel dan

pilih visibility pada shortcut menu. Tanda check-mark menunjukan

bahwa komponen tersebut mempunyai visibility on

Browser Appearance

Pada assembly browser, part-part dengan visibility yang di-off kan, akan nampak

berwarna abu-abu.

Isolating Assembly Components

Anda dapat mematikan visibility dari banyak komponen sekaligus kecuali komponen yang

dipilih, dengan mengklik kanan komponen yang diklik tersebut dan pilih isolate pada

shortcut menu.

Page 100: Panduan AutoDesk10

Assembly Resequence

Anda dapat mengatur urutan dari daftar komponen yang ada di assembly browser dengan

cara men-drag satu komponen kemudian menempatkannya keatas/kebawah. Ini berguna

agar urutan komponen pada assembly tersebut lebih logis dan mudah dipahami.

Assembly Restructure

Ketika anda membuast sebuah assembly anda

mungkin perlu untuk mengorganisasikan

beberapa komponen kedalam satu sub

assembly dengan me-restrukturisasi sebuah

assembly anda membuat sub assembly dan

meletakan komponen yang telah ada pada sub

assembly tersebut. Anda me-rekstrukturisasi

sebuah assembly menggunakan tool “demote”. ketika anda menggunakan tool demote,

create inplace component dialog box muncul.

New Component Name : masukan sebuah nama file untuk sub assembly.

Template : pilih sebuah template yang akan digunakan untuk sebuah sub assembly

baru.

New File Location : masukan/browse alamat file untuk sub assembly baru.

Default BOM Structure : pilih bagaimana sub assembly ini akan ditampilkan dalam

sebuah bill of material(BOM). Pilih parameter normal, inseperable, purcashed,

phantom, atau reference.

Virtual Component : opsi ini digunakan untuk menciptakan komponen yang tidak

memerlukan modeling geometry, dan tidak membutuhkan sebuah file. Jangan

memilih opsi ini ketika menggunakan pilihan demote.

Assembly Restructure Constraint Warning

Ketika memasangkan kembali part

kedalam sub a assembly, anda mungkin

kehilangan beberapa assembly constraint

selama proses pemasangan. Ketika

memungkinkan anda sebaiknya me-

restruktur seluruh part untuk diikutkan kedalam sebuah sub assembly pada saat yang

sama.

Page 101: Panduan AutoDesk10

Jika anda me-restruktur part itu secra terpisah/sebagian, anda akan kehilangan

assembly constraint dan harus kembali meng-constraint kembali sub assembly tersebut.

Untuk me-restrukturisasi seluruh part dalam satu langkah, pilih seluruh part didalam

browser kemudian pilih demote tool. Aksi ini akan menempatkan seluruh part-part

terpilih kedalam sub assembly baru dan mempertahankan constraint-nya. Constraint

yang di terapkan pada part di dalam sebuah assembly yang sama akan dipertahankan

jika constraint tersebut di restrukturisasi masuk ke dalam sebuah sub assembly baru

pada saat yang sama. Constraint yang diterapkan kepada part dalam sebuah

assembly/sub assembly yang berbeda tidak akan di pertahankan.

Drag and Drop Restructuring

Jika sebuah sub assembly sudah ada sebelumnya, masih dimungkinkan untuk me-

restruktur assembly tersebut dengan men-drag part dari top-level assembly ke sub

assembly. Juga dimungkinkan untuk men-drag/drop part dari sub assembly ke top-level

assembly. Tergantung pada kondisi constraint, anda mungkin kehilangan assembly

constraint jika menggunakan metode ini.

Browser Filters

Anda dapt mem-filter tampilan informasi pada browser dengan

menggunakan browser filter. Bila assembly yang anda buat semakin

kompleks, browser filter dapat membantu anda dengan meng-

hirarkikan informasinya. Pada bagian atas assembly browser klik

tombol “browser filter” dan filter menu akan ditampilkan.

Hide Works Features : menyembunikan seluruh fitur-fitur kerja anda termasuk

folder aslinya.

Show Children Only : menampilkan hanya level pertama dari sub hirarki. Part-part

yang tersembunyi tercakupkan dengan sebuah sub assembly ketika top-level

assembly itu sedang dalam keadan aktif.

Hide Notes : menyembunyikan seluruh catatan yang terlampir pada fitur.

Hide Documents : menyembunyikan dokumen-dokumen dimasukan.

Hide Warnings : menyembunyikan simbol-simbol peringatan yang ada pada panel

browser

Page 102: Panduan AutoDesk10

Browser Display Mode

Ketika anda bekerja dalam sebuah assembly, mode tampilan assembly browser menjadi

default dalam tampilan assembly. Browser display mode menampilkan part dan assembly

constraint. Anda dapat merubah display mode menjadi tampilan modeling dengan memilih

drop-down menu “assembly view” yang ada pada bagian atas browser. Modeling view

menampilkan part-part dan fitur-fitur kerja. Model ini bisa Anda gunakan untuk

mengidentifikasikan fitur dari part dan mengaktifkannya untuk proses editing tanpa perlu

mengaktifkan part.

Pada gambar diatas, perhatikan kemunculan daftar assembly constraint ketika anda berada

dalam assembly view dan kemunculan part feature ketika berada dalam modeling view.

Ketika dalam modeling view, perhatikan juga folder constraint pada urutan teratas. Expand

folder ini untuk melihat assembly constraint.

Enabled Components

Secara default, Ketika anda meletakan komponen kedalam assembly, komponen itu berada

dalam kondisi enable. Jika sebuah komponen berada dalam kondisi enable, anda dapat

mengakses komponen tersebut dalam mode editing dan menambahkan constraint terhadap

komponen tersebut. Sebaliknya, ketika komponen tidak berada dalam kondisi enable,

komponen tersebut akan terlihat agak samar pada graphic window, dan warna dari ikon

komponen akan berubah menjadi hijau pada panel browser.

Ketika anda membuka sebuah file assembly, data struktur dari komponen yang digunakan

telah tersedia walaupun komponen tersebut tidak berada dalam kondisi enable, hanya grafik

informasi saja yang dikeluarkan. Untuk assembly yang kompleks, fasilitas ini sangat

membantu anda untuk meningkatkan performa sistem secara keseluruhan. Di dalam

browser/graphic window klik kanan part dan klik pilihan menu enable pada shortcut menu.

Tanda check mengindikasikan komponen tersebut berada dalam kondisi enable.

Page 103: Panduan AutoDesk10

Grounded Components

Secara default, part pertama yang dimasukan kedalam lingkungan

assembly akan dikondisikan dalam kondisi grounded. Derajat

kebebasan dari komponen tersebut hilang dan komponen tersebut

tidak dapat di pindah posisinya. Ketika anda menerapkan

constraint pada sebuah komponen grounded, komponen lain yang

non-grounded akan berpindah menyesuaikan constraint terhadap komponen grounded yang

di-fix kan posisinya. Meskipun komponen pertama di grounded tidak ada batas dari jumlah

part yang di grounded yang dapat Anda bangun pada sebuah assembly. Anda dapat

menghilangkan pengaruh grounded pada part pertama dalam assembly dengan cara

mengklik kanan pada komponen pertama (grounded component) dan hilang tanda

centang(check mark) pada shortcut menu.

PELAJARAN 3 : Placing Components in an Assembly

Sebagaiman anada membuat assembly, anda menempatkan komponen geometry yang

mewakilkan part-part assembly secara individual. Dalam pelajaran ini anda akan mengetahui

beberapa cara berbeda untuk memasukan komponen kedalam sebuah assembly.

The Place Component Tool

Anda gunakan place component tool untuk menempatkan komponen kedalam sebuah

assembly. Pilih tool ini dan open dialog box akan muncul. Lalu browse file part yang akan

anda letakan didalam lingkungan assembly. Komponen pertama yang diletakan dalam

linkungan assembly secara otomatis akan ditempatkan pada orogin point(0,0,0) dalam

keaadan grounded. Anda dapat menaruh lebih dari satu komponen yang sama dengan

mengklik dilokasi yang berbeda dalam graphic window. Setelah anda selesai menempatkan

komponen kedalam assembly, klik kanan dan pilih done pada shortcut menu.

Page 104: Panduan AutoDesk10

Open Dialog Box

Pilih file yang akan dimasukan kedalam lingkungan assembly dan tekan tombol open.

Untuk memasukan file dengan format lain selain dari format yang didukung oleh

Autodesk Invetor, klik pada file type pada drop down list.

Sources of Placed Components

Disamping anda dapat menggunakan geometri part dari aplikasi Autedesk Inventor, anda

dapat menggunakan geometry dari aplikasi lain sebagai part di dalam assembly yang anda

buat. Dibawah ini terdapat daftar list tipe file yang dapat anda gunakan dalam Autodesk

Inventor:

Autodesk Inventor parts and assemblies (*.ipt, *.iam)

Autedesk Mechanical Desktop (*.dwg)

Autocad (*.dwg)

file SAT(ACIS/ShapeManager) (*.sat)

file IGES (*.igs, *ige, *.iges)

file STEP (*.stp, *.ste, *.step)

Pro Enginer (*.prt, *.afm)

Sebagian dari format diatas akan diubah menjadi file Autodesk Inventor ketika file tersebut

ditempatkan dalam assembly. Tetapi sebagian yang lain seperti file yang berformat Autodesk

Mechanical desktop(*.dwg) tidak akan diubah oleh Autodesk Inventor dan juga file tersebut

masih tetap berhubungan dengan assembly anda. Sehingga setiap ada perubahan pada file

tersebut (Autodesk Mechanical Desktop) secara otomatis akan direfleksikan dalam linkungan

assembly yang anda buat.

Supported Files Types

Pada open dialog box, pilih file type drop down list untuk menampilkan tipe file yang di

support oleh Autodesk Inventor.

Mechanical Desktop Parts in Autodesk Inventtor Assembly

Pada gambar diatas, menunjukan sebuah part Aautodesk Mechanical desktop yang

digunakan dala sebuah Aautodesk Inventor assembly. Klik kanan pada part, kemudian

pilih open untuk membuka part didalam aplikasi Autodesk Mechanical Desktop.

Page 105: Panduan AutoDesk10

Perubahan yang dilakukan pada part. Akan terefleksikan juga dalam assembly mode di

dalam inventor.

Dragging Components into an Assembly

Anda dapat men-drag komponen masuk kedalam sebuah assembly dari open part file yang

lain atau dari window explorer. Aksi ini akan menghasilkan komponen yang terpilih akan

ditempatkan kedalam assembly work area sama seperti jika anda menggunakan place

component tools.

Replacing Components

Ketika anda membuat assembly, anda mungkin perlu untuk mengganti beberapa komponen.

Sebagai contoh, ketika anda mengassembly anda dapat menempatkan sebuah part yang

masih perlu direvisi (belum versi final). Setelah anda mendapatkan geometry dan ukuran

yang tepart dari part tersebut, anda dapat mengganti part yang belum final tersebut dengan

part versi finalnya.

Ketika anda mengganti komponen pada assembly, beberapa assembly constraint akan hilang

dan anda perlu membuatnya kembali.

Terdapat dua versi dari tool replace component

Replace : hanya mengganti beberapa komponen yang dipilih

Replace All : mengganti semua penampakan dari komponen yang dipilih

Ketika anda mengganti komponen pada assembly, Possible Constraint Loss dialog box

muncul. Klik ok untuk melanjutkan dan mengganti komponen yang dipilih, atau klik cancel

untuk membatalkan penggantian komponen

PELAJARAN 4 : MEMBUAT KOMPONEN DALAM SUATU ASSEMBLY

Membuat komponen dalam suatu assembly membolehkan anada utntuk merancang part-part

dalam konteks Membuat komponen dalam suatu assembly dimana mereka akan diletakan.

Teknik ini memberikan keuntungan yaitu; geometri dan ukuran dari part anda bisa langsung

di validasikan dengan komponen lain yang ada dalam assembly tersebut.

Creating Component In-Place

Dengan membuat part dalam konteks assembly anda bisa mereferensikan geometri, ukuran,

dan fitur dari part yang lain untuk membantu dalam pemodelan suatu part yang baru secara

langsung dalam satu lingkungan assembly dimana part-part tersebut akan di-assembly-kan

Keuntungan membuat part in-place

Bisa menggunakan referensi dari part yang lain pada assembly.

Page 106: Panduan AutoDesk10

Memvalidasi fungsi-fungsi part dalam assembly.

Dapat membuat hubungan antar part yang adaptif.

Memberikan gambaran yang lebih jelas dari rancangan anda secara keseluruhan.

Create in-place component dialog box

New component name : masukan

nama file dari part/sub assembly.

Template : pilih template yang akan

digunakan untuk membuat part/sub

assembly.

New file location : masukan/browse

ke lokasi untuk menyimpan part/sub

assembly yang baru.

Default BOM structure : pilih bagaimana sub assembly ini akan ditampilkan dalam

sebuah bill of material(BOM). Pilih parameter normal, inseperable, purcashed,

phantom, atau reference.

Virtual Component: opsi ini digunakan untuk menciptakan komponen yang tidak

memerlukan modeling geometry, dan tidak membutuhkan sebuah file. Jangan

memilih opsi ini ketika menggunakan pilihan demote.

Constraint Sketch Plane to selected Face or Plane : pilih opsi ini untuk secara

otomatis menerapkan flush constraint antara part yang baru dan permukaan datar

yang dipilih. Opsi ini tidak tersedia setelah memilih sebuah template assembly.

Menggunakan Work Feature pada assembly

Ketika anda membuat komponen dalam konteks assembly, ingatlah bahwa tiap-tiap file

assembly mempunyai sistem koordinatnya dan origin work features sendiri-sendiri. Anda

dapat menggunakan mereka untuk mengorientasikan bidang sketsa dari part part baru dan

mereka dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat work feature tambahan dari part

baru tersebut.

Anda juga dapat menggunakan tool-tool work plane, work axis, dan work point untuk

membuat assembly constraint yang baru berdasarkan work feature.

Using 2D sketches

anda dapat menggunakan sketsa 2D dalam assembly ketika anda membuat part baru dan

memvalidasikan rancangan anda. ketika anda melakukan ini, anda tidak perlu membuat

fitur-fitur 3D pada fase awal desain. Anda dapat membuat sketsa geometri dasar yang anda

Page 107: Panduan AutoDesk10

perlukan untuk memvalidasi fitur-fitur tertentu dan kemudian dari part modeling tersebut

dan memberikan assembly constraint pada sketsa 2D seperti anda memberikan constraint ke

fitur-fitur 3d.

Menggunakan teknik ini anda dapat mevalidasi fungsi yang anda desain dari part tersebut

sebelum anda membangun bentuk final dari part tersebut.

Using Projected edges and features

Menggunakan tool yang sama untuk meproyeksikan edge dan fitur pada suatu part file anda

dapat memproyeksikan edge dan fitur dari part yang lain dalam satu assembly. Anda jiuga

dapat menggunakan proyeksi geometri ini untuk membuat fitur baru pada part yang sedang

anda buat. Menggunakan teknik ini anda dapat membuat part dalam assembly dengan fitur

yang pas.

Ketika anda memproyeksikan geometri dari part, hasil proyeksi tersebut bisa merupakan

geometri referensi yang asosiatif maupun statis. Tiap tipe tersebut mempunyai

keunggulan/kekurangan yang unik.

Perbedaan terbesar antar geometri referensi yang asosiatif dan statis dapat dilihat dari

perubahan geometri tersebut ketika fitur atau part yang diproyeksikan berubah. Geometri

referensi yang asosiatif menjaga hubungannya dengan part/fitur asal dan ikut berubah jika

fitur/part asal tersebut berubah. Geometri refernsi statis tidak terhubung balik dengan

part/fitur asal yang menghasilkannya, ia tidak berubah jika fitur/part asal tersebut berubah.

Associative reference Static reference

Receiving part is adaptive Receiving part is not adaptive

Degrees of freedom on recieving part are

reduced

Degrees of freedom on receiving part are not

effected

Geometry cannot be trimed or dimensioned Geometry cannot bi trimed or dimensioned

Projecting edges and features

Metode berikut bisa digunakan untuk mengakses tool untuk memproyeksikan egde dan fitur

Crosspath geometry projection

Untuk mengaktifkan/meng-nonaktifkan assosciative refence geometry, pada tool menu

klik aplication options pada options dialog box pilih tab assembly dan hilangkan tanda

checkmark pada pilihan “enable associative egde/loop geometry projection during in-

place modeling”. Jika pilihan ini tidak dipilih, maka proyeksi geometri yang terjadi adalah

geometry referensi statis.

Page 108: Panduan AutoDesk10

Pada gambar berikut, proyeksi geometri adalah associative. Perhatikan kemunculan

tanda yang berarti sketsa, fitur, dan part tersebut adalah adaptive.

Pada gambar berikut proyeksi geometri adalah statis. Perhatikan penampakan sketsa di

browser. Pada lambang sketsa, tidak terdapat tanda adaptive/referensi yang terhubung

dengan sketsa tersebut.

PELAJARAN 5 : Meng-Constraint Komponen I – Basic Assembly

Constraint

Ketika anda membuat assembly dari beberapa part, anda memberikan hubunggan

parametrik antara part-part tersebut. Hubungan tersebut dibut menggunakan assembly

constrain yang meniru situasi di dunia nyata dan kondisi operasi dari komponen-komponen

assembly tersebut secara nyata.

Anda menerapkan assembly constraiin ke part-part untuk menentukan posisi, orientasi, dan

derajat kebebasan yang ditentukan. Anda menggunakan constrain tools atau ALT/DRAG atau

metode ALT-Drag untuk mengaplikasikna constrain tanpa menggunakan Flash constrain

Dialog Box.

Placing Constrain

Anda menerapkan tiap-tiap assmbly constrain ke dua kompnen pada assembly atau ke

sebuah komponen dan satu origin work feature pada assembly. Ketika anda memulai

menggunakan tool constrain, setelah anda memilih tipe constrain, anda memilih satu feature

pada tiap part untuk menerapkannya. Geometri yang anda pilih tergantung pada tipe

constrain yang anda terapkan.

Feature yang akan di constrain dapat berupa 3D part feature, atau work feature pada level

part atau assembly.

Terdapat 4 buah tipe assembly constrain yang dapat diterapkan antara part-part penyusun

assembly : MATE, ANGLE, TANGEN, dan INSERT. Tipe constrain yang dipilih tergantung

pada part feature dan desain yang anda gunakan.

Gambar berikut menunjukkan axis darii dua buah part silindris yang di constrainkan.

Page 109: Panduan AutoDesk10

Basic Constrain

Place Constrain Dialog Box

Tipe : pilih tipe yang akan anda terapkan

Selection : ketika anda memilih feature yang akan

diconstrain tombol selection 1 dan selection 2 akan

diaktifkan secara otomatis. Jika anda ingin merubah

feature yang diseleksi klik tombol selection dan pilih

feature yang baru.

Pick Part First : pilihan ini membatasi pemilihan

feature untuk part yang dipilih. Pertama anda harus memilih sebuah part kemudian pilih

feature yang akan diconstrain. Pilihan ini biasanya digunakan pada situasi dimana feature

yang anda ingin constrain terhalang/tertutupi oleh part yang lain dalam assembly.

Offset/Angle : label dari box ini berubah tergantung tipe constrain yang anda pilih.

Masukkan nilai untuk jarak atau sudut constrain yang bersangkutan.

Solution : tiap tipe constrain memberikan solusi yang berbeda silahkan baca keterangan

selanjutnya pada penjelasan lebih detail untuk tiap-tiap constrain.

Preview Constraint : pilihan ini menampilkan preview dari constrain yang anda terapkan.

Predict Offset and Orientation : hanya tersedia untuk mate dan angle constrain.

Mate Constraint

Anda menggunakan mate constraint untuk memasangkan atau menempelkan

geometri/feature yang anda pilih. Anda dapat memilih faces, planes, axis, edges, and titik.

Anda jiuga dapat memasukkan nilai offset untuk mengatur jarak kedua geometri/feature

tersebut.

Solution Options

Mate : geometri yang dipilih akan bertempelan satu dengan yang lainnya.

Flush : permukaan yang akan dipilih akan menjadi satu bidang

Angle Constraint

Gunakan Angle constraint untuk menentukan besar sudut antara 2 buah permukaan datar,

bidang atau garis.

Solution Options

Directed Angle : gunakan pilihan solusi ini, untuk mengukur besar sudut menggunakan

aturan tangan kanan.

Page 110: Panduan AutoDesk10

Undirected Angle : ini adalah pilihan default. Pilihan ini digunakan agar orientasi dari

komponen tidak membalik ketika anda mendrive angle constrain.

Tangen Constraint

Gunakan tangen constrain untuk menentuikan kondisi tangensial antara satu feature circular

dengan sebuah bidang atau faces, atau antara dua buah feature circular.

Solutuion Option

Inside : membuat solusi tangensial antara bagian dalam feature circular dengan bagian

kuar feature circular yang lain.

Outside : membuat solusi tangensial antara bagian luar feature circular dengan bagian kuar

feature circular yang lain.

Insert Constraint

Gunakan insert constrain untuk memasukkan sebuah feature circular dari satu part ke

feature circular part yang lain. Hasilnya adalah sebuah constrain dimana garis tengah sumbu

kedua feature circular tersebut menjadi satu garis dan kedua axes yang dipilih menjadi satu

bidang

Solution Option

Opposed : solusi ini memaksa arah normal dari 2 permukaan yang dipilih menjadi saling

berlawanan.

Alligned : solusi ini memaksa arah normal dari 2 permukaan yang dipilih menjadi sama.

Menggunakan ALT-Drag untuk menerapkan Constraint

Metode Alt-Drag merupakan cara alternatif untuk menerapkan solusi ini memaksa arah

normal dari 2 permukaan yang dipilih menjadi saling berlawanan constrain. Tekan dan tahan

tombol ALT kemudian klik dan drag feature yang akan diterapkan constrain. Constraint glyph

muncul menandakan tipe constrain yang akan diterapkan teruskan men-drag kursor ke

feature dari part yang lain yang akan diconstrain. Kemudian lepas tombol mouse untuk

membuat solusi ini memaksa arah normal dari 2 permukaan yang dipilih menjadi saling

assembly contrain.

Tipe Constrain dengan metode ALT-Drag

Ketika anda menggunakan metode ALT-drag untuk menerapkan constrain, tipe contrain yang

akan diterapkan berdasarkan geometri feature yang anda pilih. Anda dapat merubah tipe

Page 111: Panduan AutoDesk10

constrain dengan menekan tombol keyboard yang sesuai. Lepaskan tombol ALT tapi anda

harus tetap menekan tombol klik kiri mouse.

Mate : tombol M atau 1

Angle : tombol A atau 2

Tangen : tombol T atau 3

Insert : tombol I atau 4

Viewing Constraint

Setelah anda membuat assembly constraints anda dapat melihatnya pada browser dengan

cara yang berbeda. Jika anda memilih sebuah constraint pada browser, geometri atau

feature yang diconstrain tersebut akan di highlight dengan warna berbeda.

Browser-Assembly View

Ketika anda membuat assembly constraint, tiap-tiap part atau feature akan mempunyai

pasangannya dan pada browser, tiap constrain tersebut akan dituliskan 2 kali, satu pada

satu part dan satu lagi pada part pasangannya.

Gambar dibawah ini menunjukkan bagaimana assembly constrain nampak dibawah tiap part

dimana constrain itu diterapkan. Jika anda ingin mengedit, supress atau men-delete

constrain anda dapat mengaksesnya pada salah satu part atau pasangannya.

Browser-Modelling View

Jika anda merubah browser ke modelling view, constrain-constrain yang diterapkan akan

nampak didalam folder CONSTRAINTS. Anda dapat meng-ekspand folder tersebut untuk

mengakses constraint-constraint yang ingin anda edit, hapus, stau suppress.

Shortcut Menu Options

Pada browser panel jika anda meng-klik kanan pada sebuah constrain shortcut menu berikut

akan muncul.

Find In Window : membesarkan pandangan ke geometri yang berisi constrain yang

dipilih. Ini akan membantu anda untuk meng-identifikasikan constrain secara

grapikal.

Other Half : pilihan ini akan meng-highlight constrain yang sama pada part atau

feaure pasangannya, dengan meng-ekspand satu kompnen dan memilih constrain

yang diterapkan. Pilihan ini akan membantu meng-identifikasi komponen yang telah

diterapkan constrain tertentu.

Page 112: Panduan AutoDesk10

Mengedit Constraints

Anda dapat mengedit constraint dengan cara yang sama seperti anda mengedit part feature

dalam lingkungan part modelling. Pilih constrain pada browser panel, kemudian klik kanan

pada constrain tersebut, dan klik edit pada shortcut menu.

Ketika anda mengedit sebuah constrain, akan muncul dialog box yang sama seperti ketika

anda membuat constrain baru. Semua pilihan pada dialog box dapat dirubah termasuk tipe

constrain. Geometri atau feature yang dipilih untuk first selection di highlight dengan warna

biru, sementara geometri atau feature yang dipilih untuk second selection di highlight

dengan warna hijau.

Merubah Nilai Offset/Angle Constraint

Terdapat 2 cara untuk merubah nilai offset/angle tanpa perlu menggunakan edit constrain

dialog box.

Menggunakan edit box pada bagian terbawah browser panel : pilih constraint yang

akan dirubah nilainya dan klik kiri constraint tersebut. Kemudian masukkan nilai

offset/angle yang baru untuk constraint tersebut pada bagian terbawah dari browser

panel dan tekan ENTER.

Menggunakan edit dimension dialog box : pada browser panel klik kanan constraint

yang akan dirubah nilainya, dan klik modified pada shortcut menu. Pada edit

dimension dialog box masukkan nilai offset/angle yang baru untuk constraint

tersebut, dan tekan ENTER atau klik checkmark.

Page 113: Panduan AutoDesk10

PELATIHAN INTENSIF

AUTODESK INVENTOR 10

ESSENTIAL to ADVANCED LEVEL

MODUL 7

ASSEMBLY MODELLING ADVANCED

Modul 7 mempelajari :

Mengkonstrain Komponen dengan Advanced Constraints

Mengontrol Gerakan dengan Motion Constraint

Transitional Constraint

Design View Representation

iMates

Assembly Analysis

Assembly Centric Bill of Materials

JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2006

Page 114: Panduan AutoDesk10

PELAJARAN 1 : Advance Assembly Constraint

Dalam pengasmeblian kompoenen yang brgerak, anda mungkin ingin mensimulasikan

pergerakan tsb. Anda dapat mensimulasikan gerakan tersebut menggunakan Motion &

Transitional Constraint.

Motion Cosntraint

Motion Constraint digunakan untuk mensimulasikan secara realisitis gerakan pada assmebli

Inventor yang anda desain untuk bisa bergerak.

Tipe Motion Constraint

Rotation : menerapkan hubungan gerakan rotasioanl antara dua komponen. Constraint

ini biasa digunakan dalam perngasemblian pasangan roda gigi. Belt drive dsb.

Rotation-Translation : menerapkan hubungan gerakan rotasional dan transisional

antara dua komponen. Contoh pemakaian constraint ini adalah pada mekanisme Rack-

Pinion.

Motion Constraint Tool Dialog Box

Rotation Type:

Rotation : menerapkan Constraint rotasional antara dua komponen

Ratio : masukkan nilai perbandingan antara dua

komponen yang dikonstrain.

Tip : jika anda memilih ua buah permukaan

silindris, Inventor dapat menghitung nilai

perbandingan yang tepat sesuai perbandingan

radius antara dua komponen yang anda pilih.

Selection : Pilih sebuah edge atau axis sebagai sumbu putaran dari tiap komponen

Tip : anda dapat memilih permukaan silindris untuk mendapatkan sumbu rotasi tsb

Solution : Pilih solusi rotasional constraint. Forward Solution memutar dua komponen

pada arah putaran yang sama; contoh pada dua buah roda yang dihubungkan dengan

belt, Reverse Solution memutar dua kompoenn pada arah yang berlawanan.

Page 115: Panduan AutoDesk10

Rotation-Translation Type :

Rotation-Translation : menerapkan hubungan gerakan Rotasional-Trasnslasional

antara dua komponen

Distance : Masukkan nilai yang mewakili jarak

perpindahan untuk komponen yang ditranslasikan.

Contoh : distance = 1 mm; menyebabkan satu

komponen akan bergerak sejauh 1 mm untuk 1

putaran (360 deg) kompoenn yang lain.

Tip : Jika pilihanpertama anda adalah sebuah

permukaan silinder, Inventor akan menghitung dan menampilkan jarak default yang

sama dengan keliling lingkaran silinder tsb.

Selections : Pilih sebuah edge atau axis sebagai sumbu putaran dari satu komponen,

kemudian pilih permukaan atau edge yang merupakan sumbu translasi komponen yang

lain.

Tip : Anda dapat memilih permukaan dalam dari lubang silindris untuk emmilih

sumbu putarnya.

Solutions : Pilih solusi rotasional-translational constraint. Forward Solution membuat

komponen yang bertranslasi mempunyai arah gerkan translasi yang searah dengan arah

putaran benda kedua; Reverse Solution membuat komponen yang bertranslasi

mempunyai arah gerkan translasi yang berlawanan dengan arah putaran benda kedua.

Transitional Constraint

Anda menggunakan Transsitional Constraint untuk membuat hubungan transitioanal antara

sebuah permukaan silindris dari satu part dengan sebuah permukaan dengan bentuk yang

sembarang dari part kedua. Constraint ini bisa diterapkan untuk membuat sebuah

mekanisme roller yang berada pada slot roller tsb.

Motion Constraint Tool Dialog Box

Transitional : Menentukan constraint yang akan diterapkan mejadi transitional.

Selection1 : Pilih permukaanyang bergerak dari

komponen pertama yang akan di konstrain.

Selection2 : Pilih permukaan translasi dari komponen

kedua yang ingin di konstrain.

Page 116: Panduan AutoDesk10

PELAJARAN 2 : Drive Constraint

Ketika anda membuat sebuah assembly yang di dalamnya terdapat gerakan, anda dapat

mensimulasikannya dalam proses perancangan anda. Anda dapat menggunakan Driving

Assmebly Constraint untuk mensimulasikan gerakan dengan mengatur nilai offset/sudut awal

dan akhir gerakan.

Untuk membuka Drive Constraint Dialog Box, klik kanan pada Mate/flush atau Angle

Constraint, dan pilih Drive Constraint pada shortcut menu.

Drive Constraint Dialog Box

Start : masukkan nilai offset/sudut untuk posisi awal

gerakan.

End : masukkan nilai offset/sudut untuk posisi akhir

gerakan.

Pause delay : Masukkan berapa detik anda ingin

mempause gerakan tiap step gerakan.

Drive Adaptivity : Membolehkan part adaptive untuk

diupdate ketika constraint sedang digerakkan/driven.

Colission Detection : Jika pilihan ini dipilih, gerakan

akan berhenti jika Inventor mendeteksi adanya bagian

dari assembli yang bertumbukkan/collide.

Increment

Amount of Value : Mengatur agar nilai dalam edit box merupakan nilai kenaikkan

dari offset/sudut tiap step nya. Misal dalam edit box dimasukkan 1 mm, maka tiap

stepnya akan mempunyai kenaikan 1 mm.

Total # Steps : Mengatur agar nilai dalam edit box merupakan nilai total step.

Sehingga niali kenaikannya bisa dihitung dengan membagi jarak antara offset/sudut

awal dan akhirnya dibagi dengan jumlah step total nya.

Edit Box : Masukkan nilai total step atau nilai increment, tergantung tombol radio

yang anda pilih, apakah Amount of value atau Total # Steps.

Repetition

Start/End : Menggerakkan urutan gerakan dari posisi Start ke posisi End yang

ditetnukan.

Start/End/Start : Menggerakkan urutan gerakan dari posisi Start ke posisi End dan

kembali lagi ke posisi Start yang ditetnukan.

Page 117: Panduan AutoDesk10

Edit Box : Masukkan jumlah pengulangan gerakan.

Avi rate : Tentukan nilai increment dimana snapshot dari urutan gerakan di rekam

ke file AVI. Semakin besar jumlah akan semakin memperhalus hasil rekaman

gerakan.

PELAJARAN 3 : Design View Representation

Anda menggunakan design view representations untuk menyimpan dan menampilkan

keadaan visual yang berbeda pada assembly. Anda dapat menyimpan beberapa properti

seperti visibility dari sebuah komponen, color style dari komponen dan arah pandangan dari

assembly.

Sebagai contoh ketika anda bekerja pada suatu assembly anda mungkin ingin untuk

membuat sebuah komponen tidak tampak agar bisa melihat bagian dalamnya lebih jelas.

Jika anda menyimpan konfigurasi penampakan tersebut anda dapat secara mudah kembali

ke keadaan awalnya dengan mengaktifkan design view representations daripada secara

manual mengatur kembali penampakan komponen yang dihilangkan tersebut.

Alasan menggunakan design view representations

Visualisasi : anda dapat menyimpan dan menampilkan berbagai konfigurasi warna

yang berbeda untuk komponen anda.

Kejelasan visual : anda dapat secara cepat menghilangkan visibility dari beberapa

komponen untuk tujuan seperti melihat bagian dalam assembly, dan menyimpan

konfigurasi tersebut dalam design view representations.

Meningkatkan performa : pada assembly yang kompleks anda dapat mengontrol dan

menyimpan visibility dari komponen-komponen dalam assembly. Anda hanya

menggunakan daya prosesor yang dibutuhkan untuk menampilkan komponen-

komponen yang nampak.

Dasar untuk presentasi : jika anda menyimpan propenti visual dari komponen dalam

view design representations, adalah hal yang mudah untuk menduplikasi konfigurasi

ini dalam lingkungan presentasi.

Dasar untuk drawing view : anda dapat menyimpan dan menggunakan konfigurai

pada drawing presentation untuk digunakan pada gambar teknik.

Page 118: Panduan AutoDesk10

Tipe Design View Representations

Anda dapat membuat dua tipe design view representations :

Public Design View Representations : Design View Representations disimpan

dalam file assembly (*.iam).

Private Design View Representations : Design View Representations disimpan

dalam file Design View Representations (*.idv) terpisah yang berbeda.

Design View Representations Dialog Box

Storage location

Public : semua Design View Representations

disimpan dalam file assembly.

Private file : Design View Representations

disimpan pada file design view yang terpisah.

Design View Representations

Pilih Design View Representations yang ingin

anda aktifkan atau hapus.

Name : masukkan nama untuk Design View

Representations yang baru.

Delete : klik untuk menghapus Design View Representations yang dipilih.

Activate : klik untuk mengaktifkan Design View Representations yang dipilih.

New : klik setelah memasukkan nama untuk membuat Design View Representations yang

baru

Informasi yang disimpan dalam Design View Representations

Current viewing angle

Zoom magnifications

Component status (enabled or disabled)

Component Visibility (visible or not visible)

Color of components applied in the assembly

Sketch and work features visibility

Expanded or collapsed in display of components in the browser

Page 119: Panduan AutoDesk10

Menu Opsi Design View Representations

Klik kanan pada Design View Representations yang aktif untuk menampilkan shortcut menu.

Delete : menghapus Design View Representations yang

dipilih.

Activate : mengaktifkan Design View Representations

yang dipilih. Anda juga dapat mengaktifkan Design View

Representations dengan mendouble kliknya.

Lock : mengunci Design View Representations yang

dipilih.

Copy : membuat duplikasi Design View Representations yang dipilih.

All visible : Membuat semua komponen pada assembly mempunyai visibility on.

All hidden : Membuat semua komponen pada assembly mempunyai visibility off

Remove color overrides : menghilangkan semua warna yang me “overrides” yang

diterapkan pada level assembly.

Menggunakan Design View Representations pada sebuah sub assembly

Pada sub assembly anda dapat mengaktifkan representations dialog box untuk Design View

Representations dengan mengekspand sub assembly pada browser panel dan mengklik

kanan pada folder representation

Design View Representations

Public : pilihan untuk memilih dari daftar Public Design

View Representations

Private : pilihan untuk memilih dari daftar pirvate Design

View Representations.

Associative : pilih untuk membuat Design View

Representations pada sub assembly assosiatif terhadap level

assembly diatasnya. Ketika opsi ini diaktifkan semua Design

View Representations pada sub assembly akan

ditampakkan pada browser panel dan bisa diaktifkan dengan mendouble klik pada Design

View Representations yang ingin ditampilkan.

Positional Representation : pilih positional representation

Page 120: Panduan AutoDesk10

PELAJARAN 4 : iMates

Ketika Anda menempatkan sebuah komponen di dalam sebuah

assembly, anda harus meng-constrain komponen tersebut ke kotak

lain dalam sebuah assembly. Anda dapat menggunakan standar

assembly constrain atau menggunakan iMates.

Anda selalu menerapkan assembly constrain terhadap kedua kompinen dimana masing-

masing komponen memiliki pasangan constrain yang lain. Anda menggunakan iMates untuk

mendefinisikan pasangan assembly constrain itu dan menyimpannya dalam file part. Anda

memliki opsi untuk menggunakan iMates ketika anda menempatkan komponen ke dalam

sebuah assembly. Jika kompoenn yang anda tempatkan memakai iMates, part ini akan

dicocokkan dengan komponen lain kedalam assembly itu dengan nama iMates yang sama.

Mendefinisikan Komponen dengan iMates

Atribut iMates

iMates mempunyai beberapa kunci atribut sebagai berikut :

Setiap iMates merefresentasikan sebagian dari sebuah constrain assembly secara

keseluruhan.

Ketika anda menempatkan iMates dalam sebuah assembly, nama-nama mereka

dicocokkan dan assembly constrain dibangun.

iMates mempercepat proses assembly constrain.

Komponen yan g menggunakn iMates mempertahankan assembly constrainnya ketika

ditempatkan dalam sebuah assembly.

iMates sangat cocok ketika digunakan dengan komponen yang seringkali digunakan

dan selalu di constrainkan pada cara yang sama.

Anda dapat mendefinisikan penyusun iMates untuk menyimpan banyak iMates.

Masing-masing iMates merefresentasikan satu constrain, penyusun iMates dapat

menyelesaikan multiple constrain dalam satu kali pengerjaannya.

Masing-masing iMates diidentifikasikan pada suatu part dengan simbol yang

menggambarkan tipe dan status iMates-nya.

Tools iMates

Menggunakan iMates pada Part Constrain

Anda dapat menggunakan iMates untuk meng-constrain part atau komponen lain yang

menjadi bagian dari sebuah assembly constrain. Untuk membuka Create iMates Dialog Box,

klik tool Create iMates pada assembly atau pada panel bar part feature.

Page 121: Panduan AutoDesk10

Pilih tipe assembly constrain untuk menggunakan

fungsi iMates dan pilih geometri sebagai constrain.

Dialog box ini identik dengan standar assembly

constrain dialog box kecuali anda membuat hanya

sebagian constrain saja.

Gunakan Infer iMates Dialog Box untuk

mengkonversikan assembly constrain yang ada

kedalam iMates atau penyusun iMates. Untuk

membuka dialog box ini klik kanan komponen yang

memiliki constrain dan pilih Infer iMates.

Selected Occurrent iMates : membuat iMates untuk constrain yang anda terapkan ke

komponen-komponen terpilih yang paling sering muncul saja (Selected Occurent Only).

Hilangkan tanda ini jika ingin membuat iMates constrain pada seluruh komponen terpilih.

Create Composite iMates : mengumpulkan iMates yang anda ciptakan dan

mengkombinasikannya kedalam single Composite iMates. Jika tanda ini dihilangkan maka

iMates diciptakan dalam bentuk Multiple Single iMates.

iMates Properties :

Name : masukkan nama dari iMates. Nama default

akan diciptakan secara otomatis, anda dapat merubah

nama tersebut di pan browser.

Suppress : menekan iMates constrain ini.

Type : menampilkan tipe dari constrain (read only)

Solution : menampilkan solusion constrain (read only).

Offset : masukkan sebuah nilai untuk offset constrain

atau sudut atau terima saja nilai default-nya. Index : prioritas Index iMates ditampilkan dalam sebuah browser.

Page 122: Panduan AutoDesk10

PELAJARAN 5 : Assembly Analysis-Analyze Interference

Assembly analysis digunakan untuk menganalisa interferensi antara dua buah set komponen

dalam asembly.

Tool Analyze Interference

Define Set #1 : Klik tombol ini untuk memilih komponen-

komponen yang akan dimasukkan ke set pertama. Anda

dapat memilih komponen tersebut pada browser atau pada

jendela utama. Komponen-komponen pada set pertama ini

nantinya akan dianalisa hubungan permukaannya dengan

komponen set kedua.

Define Set #2 : Klik tombol ini untuk untuk memilih komponen-komponen yang akan

dimasukkan ke set kedua.

Ketika analsis interferensi dilakukan, komponen pada set#1 di cek interferensinya dengan

komponen set#2. Anda tidak bisa menganalisa interferensi dua buah komponen yang

berbeda yang anda pilih dalam satu set yang sama. Namun anda bisa melakukan analisis

interferensi untuk masing-masing komponen dalam satu set jika anda hanya memilih

komponen-komponen untuk set#1 saja, sementara set#2 dibiarkan kosong.

Jika interferensi terdeteksi, Interference detected Dialog Box akan muncul, dan memberikan

informasi kompoenen-komponenyang terjadi interferensi, lokasinya dan besar interferensi

tersebut. Anda dapat mengkopi informasi tsb pada clipboard atau diprint untuk analisa lebih

lanjut.

Page 123: Panduan AutoDesk10

PELAJARAN 6 : Analyze Face Tool

Tool Analyze Face mempunyai dua pilihan, untuk menganalisa kekontinyuan dan konsistensi

satu set permukaan yang dipilih anda dapat menggunakan Zebra Analysis; dan untuk

menganalisa suatu set permukaan yang dipilih apakah cocok atatu tidak untuk dibuat dalam

proses casting anda menggunakan Draft Analysis.

Zebra Analysis

Zebra analysis digunakan untuk menganalisa kekontinyuan dan konsistensi suatu set

permukaan yang dipilih.

New : Klik untuk menentukan set permukaan baru yang ingin anda analisa.

Delete : Klik untuk menghapus satu set pilihan permukaan.

Definition : Gunakan pilihan ini untuk mengontrol orientasi dari pola Zebra, ketebalan strip,

dan transparansi pola.

Selection : Pada daerah selection, pilih apakah anda ingin memilih satu demi satu

permukaan atau seluruh permukaan dari part.

Part : Memilih seluruh permukaan dari suatu part untuk dianalisa.

Faces : Memilih permukaan tertentu dari suatu part unutk dianalisa.

Klik OK atau Apply untuk meilhat hasil analisa menggunakan Zebra Analysis. Jika terdapat

ketidak kontinyuan dari set permukaan yang anda pilih, gambar pola strip zebra akan

menjadi tidak seragam dari satu permukaan ke permukaan selanjutnya.

Page 124: Panduan AutoDesk10

Draft Analysis

Anda menggunakan Draft Analysis untuk mengecek suatu part apakah cocok untuk dicasting

atau tidak. Ketika anda merancang sebuah part untuk dicasting, sudut 90° dari suatu

permukaan part ke arah tarikan part dari cetakan akan menyebabkan masalah ketika part

tersebut ditarik dari cetakannya.

Draft Analysis akan menganalisa part yang dipilih dan memberikan hasil analisanya dalam

bentuk jangkauan warna pada part atau permukaan yang dianalisa. Warna tersebut akan

menunjukkan jangkauan draft angle antara sudut yang ditentukan.

Area yang berwarna hijau dan biru akan menunjukkan draft angle yang aman, merah

merupakan daft angle 90° yang merupakan masalah. Area warna hijau menunjukkan bahwa

draft anglenya adalah positif, dan biru adalah negatif.

Klik tombol draft Analysis untuk menganalisa kecocokan suatu part untuk dicasting

New : Klik untuk menentukan set permukaan baru yang ingin anda analisa.

Delete : Klik untuk menghapus satu set pilihan permukaan.

Definition : Masukkan jangkauan draft angle untuk digunakan dalam analisis.

Selection : Pada daerah selection, pilih apakah anda ingin memilih satu demi satu

permukaan atau seluruh permukaan dari part.

Part : Memilih seluruh permukaan dari suatu part untuk dianalisa.

Faces : Memilih permukaan tertentu dari suatu part unutk dianalisa.

Pada area Slection, pilih panah untuk menentukan dan jika perlu membalik arah tarikan part

dari cetakannya.

Klik OK atau Apply untuk melihat hasilnya.