Padang Pariaman

8
PADANG PARIAMAN, SO--Kaum perempuan ternyata tidaklah kelompok manusia konsumtif. Mereka bahkan bisa sangat produktif dalam menunjang perekonomian dan mengatasi permasalahan keluarga. Selain itu, kaum ibu memiliki peran menentukan dalam mendidik anak. Kenagarian Sungai Sarik, Kecamatan VII Koto, merupakan nagari terbaik di Kabupaten Padang Pariaman dalam pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK). Oleh sebab itu, Sungai Sariak mewakili kabupaten untuk mengikuti Lomba Gerakan (LG) PKK tingkat Provinsi Sumatera Barat. Namun, Tim Penilai LG PKK Sumbar baru mengunjungi kenagarian itu, Senin (2/1/2011). Di depan Tim Penilai, Ketua PKK Nagari Sungai Sarik, Reni Nila Sari SHI memaparkan (ekspos) program dan keberhasilan yang mereka lakukan. Terlihat hadir pada kesempatan itu antara lain Bupati Ali Mukhni dan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Padang Pariaman Hajjah Rena Sovia. Wartawan www.sumbaronline.com pun mengutip dan membeberkan ekspos yang disampaikan Reni Nila Sari sebagaimana berikut: Wujud program kerja prioritas tahunan PKK Nagari Sungai Sarik, kami selaku Ketua beserta Pengurus TP PKK Nagari berupaya menindaklanjuti aspirasi sasaran lansung program yaitu masyarakat di Nagari Sungai Sarik pada umumnya, khususnya seluruh warga yang tergolong ke dalam anggota dan sasaran kegiatan rutin terhadap Kelompok Dasa Wisma. Beberapa bentuk kegiatan yang sudah ditindaklanjuti meliputi pendataan oleh kader dasa wisma (DW) pada awal tahun, pembinaan pengetahuan dan keterampilan kader dasa wisma serta penyuluhan dan kegiatan-kegiatan lansung kepada keluarga sasaran prioritas dari masing-masing kelompok dasa wisma tersebut. DW aktif di Nagari Sungai Sarik sebanyak 21 kelompok. Pendataan keluarga oleh kader DW dilaksanakan dengan sasaran 3.391 kepala keluarga (KK) yang mencakup 14.614 jiwa. Kemudian, menindaklanjuti ke dalam buku catatan DW yang meliputi : keluarga, data dan kegiatan, kelahiran, kematian, ibu hamil, melahirkan dan nifas. Kemudian, dengan didapatkannya data dari kondisi-kondisi sasaran, maka disusunlah program kerja DW sesuai hasil pendataan tersebut. Hasil pendataan pada awal tahun dibawa ke rapat PKK di tingkat korong yang dihadiri oleh seluruh kader-kader DW lainnya. Sesuai dengan skala prioritas. kami menyadari, apapun kondisi yang didapat dari hasil pendataan tersebut, pasti ada hubunngannya dengan 10 program Pokok

description

pokja

Transcript of Padang Pariaman

PADANG PARIAMAN, SO--Kaum perempuan ternyata tidaklah kelompok manusia konsumtif. Mereka bahkan bisa sangat produktif dalam menunjang perekonomian dan mengatasi permasalahan keluarga. Selain itu, kaum ibu memiliki peran menentukan dalam mendidik anak.

Kenagarian Sungai Sarik, Kecamatan VII Koto, merupakan nagari terbaik di Kabupaten Padang Pariaman dalam pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK). Oleh sebab itu, Sungai Sariak mewakili kabupaten untuk mengikuti Lomba Gerakan (LG) PKK tingkat Provinsi Sumatera Barat. Namun, Tim Penilai LG PKK Sumbar baru mengunjungi kenagarian itu, Senin (2/1/2011).

Di depan Tim Penilai, Ketua PKK Nagari Sungai Sarik,Reni Nila Sari SHI memaparkan (ekspos) program dan keberhasilan yang mereka lakukan. Terlihat hadir pada kesempatan itu antara lain Bupati Ali Mukhni dan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Padang Pariaman Hajjah Rena Sovia.

Wartawanwww.sumbaronline.compun mengutip dan membeberkan ekspos yang disampaikan Reni Nila Sari sebagaimana berikut:

Wujud program kerja prioritas tahunan PKK Nagari Sungai Sarik, kami selaku Ketua beserta Pengurus TP PKK Nagari berupaya menindaklanjuti aspirasi sasaran lansung program yaitu masyarakat di Nagari Sungai Sarik pada umumnya, khususnya seluruh warga yang tergolong ke dalam anggota dan sasaran kegiatan rutin terhadap Kelompok Dasa Wisma.

Beberapa bentuk kegiatan yang sudah ditindaklanjuti meliputi pendataan oleh kader dasa wisma (DW) pada awal tahun, pembinaan pengetahuan dan keterampilan kader dasa wisma serta penyuluhan dan kegiatan-kegiatan lansung kepada keluarga sasaran prioritas dari masing-masing kelompok dasa wisma tersebut. DW aktif di Nagari Sungai Sarik sebanyak 21 kelompok.

Pendataan keluarga oleh kader DW dilaksanakan dengan sasaran 3.391 kepala keluarga (KK) yang mencakup 14.614 jiwa. Kemudian, menindaklanjuti ke dalam buku catatan DW yang meliputi : keluarga, data dan kegiatan, kelahiran, kematian, ibu hamil, melahirkan dan nifas.

Kemudian, dengan didapatkannya data dari kondisi-kondisi sasaran, maka disusunlah program kerja DW sesuai hasil pendataan tersebut. Hasil pendataan pada awal tahun dibawa ke rapat PKK di tingkat korong yang dihadiri oleh seluruh kader-kader DW lainnya.

Sesuai dengan skala prioritas. kami menyadari, apapun kondisi yang didapat dari hasil pendataan tersebut, pasti ada hubunngannya dengan 10 program Pokok PKK. Sebagai contoh, dari hasil pendataan DW didapatkan data keluarga miskin dengan berbagai macam masalah.

Seperti : punya banyak anak, tidak ber-KB, mempunyai anak remaja putus sekolah, mempunyai bayi, keluarga tidak mempunyai penghasilan tetap, malas ke posyandu, rumah tidak sehat dan tidak layak huni, Keluarga seperti ini dijadikan sebagai prioritas penggarapan program oleh (kelompok kerja) pokja DW.

Selanjutnya, program dilaksanakan secara terpadu antara satu pokja dengan pokja DW yang lain. Dalam hal ini, antar kelompok dasa wisma kami bekerjasama mengatasi kondisi ini, sehingga diharapkan kondisi keluarga ini akan berubah ke arah yang lebih sejahtera sebagaimana dikehendaki.

Hasil dari rumusan PKK korong ini akan menjadi bahan pada rapat PKK Nagari Sungai Sarik untuk ditindaklanjuti mengenai segala bentuk kegiatan, yang juga sebagai masukan bagi program kerja seluruh petugas dinas / instansi terkait yang bekerjasama dengan PKK nagari nantinya ke lapangan, khususnya ke kelompok-kelompok dasa wisma se kenagarian Sungai Sarik sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari keberadaan dinas / instansi tersebut.

Dengan pola semacam ini, dengan penajaman terhadap skala prioritas tersebut, diharapkan program DW mampu dirasakan bermanfaat bagi masyarakat.

Beberapa penjabaran pokok program kerja tahunan dari PKK Nagari Sungai Sarik yang sudah kami laksanakan adalah sesungguhnya merupakan wujud nyata dan implementasi program langsung di masyarakat dari beberapa prioritas program yang keseluruhannya berkaitan erat dan sejalan dengan prioritas Kegiatan PKK Nagari Nagari Sungai Sarik dan PKK Kecamatan VII Sungai Sarik Pada Umumnya.

Beberapa kegiatan tersebut antara lain :

BIDANG PEMBINAAN KEAGAMAMAAN.

Melibatkan seluruh anggota DW untuk hadir mengikuti ceramah agama, melaksanakan yasinan setiap kamis malam, majelis ta'lim. Sambil menunggu guru datang, maka kami sesama ketua kelompok dan unsur DW serta masyarakat berkumpul untuk tukar menukar informasi tentang kegiatan masing-masing pokja.

Pada saat ini masing-masing Ketua DW secara tidak langsung diberi kesempatan untuk melihat lebih dekat, mengetahui kondisi dan keadaan program prioritas per- masing-masing ketua-ketua kelompok DW yang telah dilakukannya terhadap keluarga sasaran.

Kalau seandainya keluarga sasaran saat pertemuan tersebut kebetulan hadir, maka saat itu juga pembahasan masalah yang terjadi di tengah-tengah keluarga tersebut dapat dilakukan secara langsung.

BIDANG PEMBINAAN ANAK DAN REMAJA.

Melaksanakan wirid remaja rutin sekali sebulan, antara lain pembekalan bagaimana keterampilan dalam melakukan shalat jenazah, memandikan mayat, pidato dan pantun adat, pembinaan remaja putus sekolah melalui pelatihan keterampilan di bidang : jahit-menjahit, bordir, sulaman serta tekhnis pembudidayaan dan pengembangan pembibitan ikan nila dan gurami dengan nara sumber langsung petani yang telah berhasil mengelola usaha ini.

Selanjutnya pembinaan olahraga dan kesenian tradisionil serta penyuluhan tentang pengetahuan kesehatan reproduksi remaja dan penyuluhan bahaya narkoba dengan narasumber dari kepolisian, PLKB, dinas kesehatan, sosial dll.

BIDANG GOTONG ROYONG

Gotong Royong FisikMelaksanakan gotong royong fisik berupa pembuatan kebun percontohan DW, tempat ibadah, sekolah dan kantor pemuda, termasuk rumah warga yang terkena musibah gempa, bekerjasama dengan pemuda satu kali dalam 3 bulan secara rutin.

Gotong Royong Non FisikMelaksanakan arisan setiap bulan dengan anggota DW dan masyarakat Rp5.000/KK serta pengumpulan uang sosial yang dilakukan bersamaan waktunya dengan kegiatan wirid pengajian sebelum acara dimulai. Uang sosial dan sumbangan lainnya digunakan untuk kegiatan sosial.

PROGRAM PEMBINAAN LANSIA

1.Melaksanakan kegiatan senam lansia dua kali dalam satu bulan;2.Melaksanakan kegiatan Posyandu bagi lansia;3.Mengajak lansia untuk membantu usaha ekonomi rumah tangga berupa pembuatan anyaman dan sapu lidi yang bernilai ekonomis dan menghasilkan bagi lansia itu sendiri,

ANTISIPASI DAN PENANGANAN KASUS KDRT

1. Antisipasi Pencegahan Kasus Kekerasan dalam rumahtangga (KDRT):

- PKK nagari pada setiap rapat rutin bulanan memberikan pembekalan pengetahuan kepada masing-masing ketua kelompok DW dengan cara melaksanakan pemainan Simulasi KDRT. Dengan cara seperti ini diharapkan setiap kader DW mempunyai pengetahuan yang memadai dan dapat memberikan penyuluhan secara lansung terhadap keluarga yang menjadi sasaran di kelompok dasa wismanya dan melaporkan perkembangannya kepada ketua pokja I dan pengurus PKK nagari.

- Membuat aturan-aturan kebijakan dan kerjasama dengan unsur ninik-mamak, pemuka masyarakat dan bundo kanduang dalam memberikan penanganan kasus dan peraturan serta sanksi bagi pelaku.

- Memberikan penyuluhan-penyuluhan dari dinas instansi terkait dan P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) Kecamatan VII Koto Sungai Sarik kepada pengurus DW, pengurus PKK nagari, dan kader DW pada saat pertemuan rutin bulanan PKK nagari atau kegiatan yang dilaksanakan secara khusus oleh organisasi tersebut secara lansung bagi masyarakat.

Antisipasi pencegahan kasus dan penanganan kasus KDRT di Kenagarian Sungai sarik dilaksanakan secara berjenjang dan terpadu melalui keterlibatan ninik-mamak suku korban dan pelaku dengan cara musyawarah.

2. Penanganan Kasus KDRT

Penanganan kasus KDRT dilaksanakan secara terpadu dan tergantung kepada berat atau ringannya kasus yang menimpa korban KDRT tersebut. Ada yang cukup diselesaikan hanya dengan pola kekeluargaan di tingkat mamak kaum, di tingkat mamak nagari, bahkan ada kasus yang harus diselesaikan secara pidana atas inisiatif pokja I PKK nagari.

Penyelesaian kekeluargaan: mamak kaum pertama kali memanggil si korban dan menanyai secara detil tentang kasus kekerasan yang menimpanya, untuk mendapatkan informasi secara detil. Hasil informasi tersebut ditindaklanjuti dengan duduk bersama mamak pelaku untuk mencari penyelesaian dan perdamaian. Tujuannya untuk mecegah malu kaum atas peristiwa yang menimpa masing-masing kemenakan.

Seandainya tidak tercapai kesepakatan, kasus tersebut ditindaklanjuti kepada mamak nagari untuk diberikan sanksi-sanksi adat bagi sipelaku, di mana untuk nagari Sungai Sarik ditangani oleh 5 orang mamak nagari.Sedangkan kasus yang tergolong berat dan perlu penanganan khusus yang harus ditangani secara hukum pidana dilaksanakan melalui instansi terkait dan keterpaduan P2TP2A Kecamatan VII Koto Sungai Sarik dan polisi masyarakat.

Kemudian dengan didampingi Pokja I PKK nagari, korban ditangani sesuai dengan kondisinya. Korban dilakukan melalui puskesmas dan pelaku dilimpahkan ke polsek. Sedangkan untuk penanganan kasus yang sammpai ke penuntutan, kami difasilitasi oleh lembaga Penanganan Kasus Tindak Kasus Kekerasan "LIMBUBU" yang sudah dibentuk secara kerjasama antara PKK kabupaten dengan organisasi tersebut.

Sebagai bukti dari penanganan kasus tersebut adalah, kasus yang pernah terjadi dan menimpa sebuah keluarga pada tahun 2007 yang mana sudah berhasil ditangani sampai ke penuntutan terhadap korban dengan pelaku.... yang diganjar dengan sanksi penuntutan selama 16 tahun kurungan penjara.

KEGIATAN POKJA II

1. Intergasi Posyandu-BKB-PAUD

Adanya kelompok kegiatan integrasi BKB-Posyandu dan PAUD yang bersamaan waktunya 1 kali dalam sebulan, yaitu pada Kelompok "Bahagia" yang terletak di Korong Lareh Nan Panjang. Kegiatan ini atas inisiatif DW dalam menggabungkan kegiatan terintegrasi. Kegiatan sekaligus disatukan pada hari Selasa, minggu ke-2 setiap bulannya.

Sebelumnya, banyak orang beranggapan bahwa pembangunan sarana dan prasarana adalah lebih penting dari segalanya. Alasan mereka, pembangunan fisik secara nyata akan jelas terlihat. Akibatnya, pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadikan suatu hal yang dinomorduakan.

Berbeda halnya bagi kami, segenap masyarakat di Nagari Sungai Sarik melihat bahwa pembangunan SDM berkualitas masa depan adalah menjadi hal yang teramat penting untuk saat ini maupun di masa mendatang. Sebab, SDM berkualitas adalah modal utama untuk membangun, sementara pembangunan fisik merupakan sarana untuk memfasilitasi terlaksananya pembangunan secara keseluruhan masyarakat dalam mewujudkan keluarga sejahtera.

Anggapan kami ini sesuai dengan kondisi dan situasi yang sama-sama pernah kita rasakan dua tahun terakhir, bahwa pembangunan di bidang fisik belum sepenuhnya menjamin terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran bagi masyarakat, karena sifatnya sementara.

Sebagai bukti, banyak fasilitas sarana dan prasarana fisik di wilayah kami yang hancur seketika pada saat terjadinya musibah gempa 30 September 2009. Sedangkan SDM berkualitas tidak akan pernah musnah, karena ini merupakan asset nagari pada umumnya dan asset yang tidak akan pernah musnah oleh kondisi apapun.

2.Penataan Pustaka / Taman Bacaan DW

Buku sumbangan yang ada pada fasilitas pengadaan sarana taman bacaan dilaksanakan atas inisitaif dari warga yang memiliki buku-buku yang di rumahnya sudah tidak terpakai, dihimpun semuanya dan dipusatkan di kantor PKK Korong, diperuntukkan bagi peningkatan pengetahuan anggota DW pada khususnya dan masyarakat pada umumnya yang membutuhkan.

3.Kelompok UP 2 K

Di bidang usaha peningkatan pendapatan keluarga (UP2K), terdapat 19 kelompok yang berada pada 8 korong.

UP2K melaksanakan kegiatan pengumpulan modal dan peminjaman kepada masyarakat yang membutuhkan untuk bidang usaha pertanian, dagang, peternakan ikan, jualan pada warung, kerajinan bordir, pembuatan kue-kue dan makanan ringan. dana awal bersumber dari PKK korong dengan jumlah Rp.100.000.

Kenyataan yang terihat menunjukkan perkembangan menggembirakan, dari batas peminjaman maksimal sudah ada yang mencapai Rp100.000 s/d Rp1.000.000 per-kepala keluarga.

4. Peningkatan Pengetahuan Pengurus dan Anggota Pokja DW

Secara rutin ada jadwal kunjungan dari TP PKK korong, nagari, kecamatan, bahkan Tim Penggerak PKK Kabupaten Padang Pariaman yang datang langsung melaksanakan pelatihan ke seluruh kelompok DW terhadap bermacam-macam bidang, baik pembinaan pengetahuan maupun dan latihan keterampilan dengan melibatkan seluruh dinas instansi terkait. Hasil pendidikan pelatihan ini kelak bermanfaat bagi keterampilan kader dasa wisma dalam melaksanakan bimbingan, pembinaan dan penyuluhan lansung ke sasaran.

KEGIATAN POKJA III

1. Pembuatan kebun percontohan DW pada setiap rumah. Hal ini bertujuan untuk memberikan contoh dan keteladanan bagi masyarakat dalam hal pembudidayaan tanaman bumbu dan tanaman obat keluarga dalam pekarangan.

2. Peneladanan terhadap contoh rumah sehat menurut kriteria kesehatan; dengan ventilasi udara yang sehat dan memadai, sesuai dengan standar kesehatan dilengkapi SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah) dan MCK.

3. Penyuluhan tentang gerakan halaman asri tumbuh indah dan nyaman (hatinya) DW bagi masyarakat, yang dilaksanakan terutama bagi keluarga-keluarga sasaran prioritas. Pemanfaatan tanaman pekarangan lahan terlantar, untuk ditanami dengan tanaman ekonomis produktif. Apotik hidup, usaha peternakan dan perkebunan.

4. Penyuluhan terhadap tata cara wanita berbusana. pakaian muslim, pakaian pesta, dan pakaian kematian dan arisan kematian; di mana untuk meringankan duka keluarga si mayat, kami melaksanakan arisan dan julo-julo dalam berbagai bentuk kegiatan.

KEGIATAN POKJA IV

1. Melaksanakan kegiatan posyandu secara terjadwal pada 2 buah posyandu yang ada dalam komplek palapa. Satu Posyandu yang terspusat di kantor PKK merupakan tempat integrasi Posyandu-BKB PAUD.

Di mana 3 kegiatan berlangsung sekaligus. Kegiatan ini dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya ibu balita sasaran. Di samping anaknya di posyandu, ibu-ibunya dibina dengan penyuluhan dan pembinaan secara terkordinir oleh dinas instansi.

Langkah awal kami dalam menggerakan anggota masyarakat untuk mendukung terlaksananya program Posyandu adalah melalui inovasi program pengembangan dari model pelaksanaan posyandu yang sebelumnya masih berjalan dengan sendirinya secara rutin ke arah model pengembangan yang dikenal dengan Pengembangan Model Integrasi Program Posyandu - BKB - PAUD.

Hal ini sangat beralasan, karena pada saat yang bersamaan tiga bentuk kegiatan yang sasarannya sama digabung kedalam suatu bentuk pola Integrasi :

1. Kegiatan posyandu dengan sasaran adalah lebih fokus kepada peningkatan derajat kesehatan bayi/balita,melalui Pola Lima Langkah Kegiatan;2. Peningkatan pengetahuan ibu tentang bagaimana mengasuh dan mendidik balita melalui pelaksanaan program BKB atau Bina Keluarga Balita.3. Pembentukan sikap model kepribadian anak melalui pembentukan karakter sejak dini melalui wadah kegiatan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).

Pola integrasi yang terlaksana di dua Posyandu yang ada di kelompok DW Mawar Korong lareh Nan Panjang dengan sasaran 59 KK, sesungguhnnya adalah melalui dukungan partisipasi masyarakat dan ibu-ibu balita yang menjadi sasaran kegiatan program

Melaksanakan pelayanan akseptor baru dan ulangan bagi peserta KB aktif melalui peran-serta kepedulian PPKBD (Pos Pembina KB Desa) dan Sub PPKBD bersamaan kegiatannya pada wadah posyandu di seluruh korong dalam Nagari Sungai Sarik

Hal ini dilaksanakan melalui pola kunjungan Petugas lapangan KB, Pengurus Pokja IV dan akhirnya penyaluran langsung ke seluruh ketua Kelompok DW, khusunya ulangan suntik, pil dan kondom.

Pelaksanaan kegiatan PHBS (Pembudidayaan Hidup Bersih Dan Sehat) di tengah-tengah keluarga, Gerakan Sayang Ibu (GSI) dan Desa Siaga, dilakukan bekerjasama dengan bidan desa.

Penyuluhan kesehatan bagi keluarga-keluarga sasaran dalam bidang penyuluhan KB, KIA dan lain-lainnya, juga bekerjasama dengan bidan desa.

Seluruh Keberhasilan dari pelaksanaan kegiatan tersebut tidak terlepas dari dukungan pokja-pokja PKK Nagari Sungai Sarik sebagai unsur pembina seluruh kelompok DW dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan program ditingkat sasaran; seperti Pokja Posyandu, Pokja UP2K, Pokja Integrasi Posyandu-BKB-PAUD, Bundo Kanduang, Majelis Ta'lim, Pokja PHBS dan Pokja GSI.

Tugas utama dari pokja adalah sebagai fasilitator penghubung kegiatan DW dengan keterlibatan dan dukungan lintas sektoral terkait serta keterlibatan seluruh anggota DW. Selain itu, juga tak terlepas dari keterlibatan Badan Penyantun PKK Korong yang dilaksanakan secara berjenjang.

Dukungan operasional kegiatan sepenuhnya melalui pendanaan yang disediakan oleh DAUN (Dana Alokasi Umum Nagari), sumbangan dan kepedulian donatur yang berasal dari masyarakat, perantau serta peran LSM formal dan non formal, terutama pasca gempa 30 September 2009 yang lalu.

Billahi Taufik Walhidayah Wassalamualikum Wr. Wb.