P3K

19
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN Hendri Tamara Yuda, M.Kep., Ns STIKES Muhammadiyah Gombong P3K adalah singkatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan. Pengertian P3K adalah upaya untuk memberi pertolongan pertama pada orang yang mengalami kecelakaan, cedera atau sedang mengalami gangguan pada kesehatan fisiknya sebelum adanya perawataan yang intensif dari anggota medis yang kompeten. Sebelum melakukan langkah-langkah pertolongan pertama, kita perlu mengetahui hal-hal pokok dan utama pada diri korban. Pengetahuan terhadap hal-hal yang ada pada diri korban ini sangat berguna dan sangat membantu untuk melakukan langkah- langkah pertolongan selanjutnya. Beberapa langkah yang harus diperhatikan dan diketahui terlebih dahulu tsb adalah: Langkah pertama P3K ketika sedang menghadapi atau menangani orang yang mengalami cedera, ada tiga hal yang harus dipastikan atau diperhatikan terhadap korban sebelum melakukan langkah-langkah pertolongan. Ketiga hal tersebut adalah: a. Pernapasan Pastikan bahwa saluran napas korban tidak tersumbat oleh lidahnya atau saluran pernapasannya tidak tersumbat lendir

description

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

Transcript of P3K

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

Hendri Tamara Yuda, M.Kep., Ns

STIKES Muhammadiyah Gombong

P3K adalah singkatan PertolonganPertama Pada Kecelakaan. Pengertian P3K adalah upaya untuk memberi pertolongan pertama pada orang yang mengalami kecelakaan, cedera atau sedang mengalami gangguan pada kesehatan fisiknya sebelum adanya perawataan yang intensif dari anggota medis yang kompeten.

Sebelum melakukan langkah-langkah pertolongan pertama, kita perlu mengetahui hal-hal pokok dan utama pada diri korban. Pengetahuan terhadap hal-hal yang ada pada dirikorban ini sangat berguna dan sangat membantu untuk melakukan langkah-langkah pertolongan selanjutnya.

Beberapa langkah yang harus diperhatikan dan diketahui terlebih dahulu tsb adalah:

Langkah pertama P3Kketika sedang menghadapi atau menangani orang yang mengalami cedera, ada tiga hal yang harus dipastikan atau diperhatikan terhadap korban sebelum melakukan langkah-langkah pertolongan. Ketiga hal tersebut adalah:

a. PernapasanPastikan bahwa saluran napas korban tidak tersumbat oleh lidahnya atau saluran pernapasannya tidak tersumbat lendir atau benda benda lain yang mungkin masuk dan ada di saluran dan lubang pernapasan.

b. NapasSetelah mendapatkan kepastian pada bagian pernapasannya maka alihkan perhatian pada diri korban. Perhatikan dan carilah kepastian, apakah korban masih bisa bernapas, meski tidak lancar. Cara untuk dapat memastikan napas korban adalah dengan menempatkan sebuah cermin atau mata pisau yang terbuat dan bahan stainless di depan mulut atau hidungnya. Apabila cermin atau pisau itu berkabut, hal itu menandakan bahwa korban masih bisa bernapas. Dan indikasi korban itu tidak dapat bernapas tentu jika cermin atau pisau itu tidak berkabut. Jika situasina mengarahkan pada keadaan yang terakhir, segera lakukan tindakan untuk membuat pernapasan buatan.

c. Peredaran darahHal selanjutnya yang harus diketahui dan dipastikan adalah pada peredaran darah korban. Upaya untuk mengetahui dan memastikannya adalah dengan memeriksa nadi korban, apakah masih berdenyut, berdenyut dengan tidak normal, atau terhenti. Caranya adalah dengan menggenggam pergelangan tangan korban dari luar, di mana jari tengah Anda menekan pada urat nadi pergetangan tangan korban.

Cara lainnya adalah dengan metakkanlah ujung jari telunjuk Anda ke urat nadi pada sudut rahang bawah korban. Kemudian rasakan, apakah nadi dari korban masih berdenyut atau tidak. Jika masih berdenyut maka Anda bisa melakukan langkah-langkah pertolongan selanjutnya.

Namun jika nadi rahang korban tidak berdenyut, segeralah untuk melakukan langkah pembangkitan fungsi jantung melalui cara Kardio Pulmonar (jantung paru-paru) yang disingkat CPR (Cardio Pulmonary Resuscitation).

Jika akan melakukan upaya CPR pada korban, sebelumnya Anda harus memeriksa ada pendarahan atau tidak pada korban.

Langkah kedua P3KSuatu tindakan yang cepat harus dilakukan pada korban-korban yang mengalami pendarahan berat, keracunan atau denyut jantung dan napasnya terhenti. Ketiga hal pokok ini sangat menentukan atas jaminan kelangsungan hidup korban. Anda harus melakukan sesuatu sebagai upaya pertolongan utama dan pertama dalam situasi-situasi ini, karena setiap detik waktu yang ada sangat berharga.

Langkah ketiga P3KKetika sedang mengangkat korban cedera maka ada satu hal yang harus diingat dan diperhatikan, yaitu cara mengangkatnya jangan dengan mengangkat pada bagian leher atau tulang punggungnya. Teknik mengangkat dengan cara memegang pada kedua organ tubuh ini (leher dan tulang punggung) akan diperbolehkan jika tindakan inidipandang perlu, bahkan harus guna menghindarkan korban dan dampak susulan yang lebih parah.

Langkah keempat P3KDalam keadaan darurat dimana bantuan medis belum datang di tempat kecelakaan, langkah yang bisa dilakukan adalah membiarkan korban berbaring tenang tanpa gangguan. Jika korban mengalami muntah-muntah dan dipastikan tidak menimbulkan bahaya pada organ lehernya, Anda bisa memutar kepalanya secara perlahan dan hati-hati. Tujuannya untuk menghindari tersumbatnya saluran pernapasan. Selain itu diusahakan agar tubuh korban dalam keadaan hangat. ini bisa dilakukan dengan cara menyelimuti korban dengan selimut, kain, baju atau yang lainnya. Namun begitu, Anda harus mempunyai perkiraan korban tidak kepanasan.

Langkah kelima P3KMintalah bantuan pada orang-orang di sekitar kejadian untuk memanggilkan ambulan atau dokter yang paling dekat dan tempat kejadian, sementara itu Anda tetap menjaga korban dan melakukan langkah-langkah pertolongan pertama.

Jika dokter sudah datang ke tempat kejadian, Anda periu memberitahukan tentang keadaan korban dan langkah-langkah pertolongan yang telah Anda lakukan. Akan sangat baik jika Anda meminta saran dari dokter mengenai apa yang sebaiknya dilakukan selanjutnya saat menunggu datangnya ambulans.

Langkah keenam P3KPeriksa dengan hati-hati keadaan korban. Jika situasinya mengharuskan untuk memotong pakaian korban karena dinilai menghambat usaha pertolongan pertama, maka lakukanlah pemotongan. Tindakan ini ditujukan sebagai langkah untuk mencegah atau mengurangi rasa sakit yang diderita korban sebagai akibat dari gerakan-gerakan spontan yang dilakukannya.Pengecualian dilakukan terhadap korban yang mengalami luka bakar, di mana Anda dilarang menyobek atau memotong pakian korban, karena hal ini malah akan memperparah luka korban.

Langkah ketujuh P3KLangkah-langkah ini bersifat psikologis, yakni dengan cara menenangkan perasaan korban. Upaya ini akan berhasil dengan syarat Anda terlebih dahulu menenangkan diri sendiri. Jika kita dapat menguasai dan menenangkan diri sendiri, maka hal ini akan menjadi unsur yang sangat mendukung untuk dapat menenangkankorban. Dengan ketenangan yang Anda tunjukkan, maka dapat membuat korban merasa tenang serta rasa panik dan takut pun akan hilang, sehingga diharapkan sanggup menumbuhkan perasaan besar hati pada diri korban. Katakan dan yakinkan pada korban bahwa semuanya akan menjadi baik dan segera dapat diatasi.

Langkah kedelapan P3KJika korban masih sepenuhnya dalam keadaan sadar, sangat baik jika diberikan minum. Tindakan ini membantu pada proses ketenangan diri korban. Namun tindakan untuk membeni minum jangan dilakukan jika korban sudah dalam keadaan pingsan atau setengah pingsan. Tindakan memberi minum kepada korban yang sudah pingsan atau setengah pingsan akan sangat fatal, karena dapat menyumbat saluran pernapasan dan menimbulkan rasa tercekik pada leher korban. Maka hal itu jangan lakukan!

P3K DIARE

Diareatau mencret adalah apabila seseorang buang air besar encer atau seperti air.

Penyebab diare:

1. Kurang gizi

2. Alergi

3. Kebanyakan makan buah-buahan mentah.

4. Keracunan makanan atau minuman

5. Infeksi peradangan pada usus yang diakibatkan oleh virus dan bakteri

Akibat diare:

Diare yang terus menerus mengakibatkan tubuh kekurangan cairan dan garam-garaman yang diperlukan tubuh, apabila tidak segera ditolong dapat mengakibatkan kematian.

Cara penularan diare1. Tinja yang dikeluarkan penderita mengandung kuman penyebabg diare

2. Bila penderita buang air besar di tempat yang tidak tertutup, tempat tersebut menjadi sumber penularan bagi orang lain.

3. Tinja yang dibuang sembarangan apabila dihinggapi lalat dan lalat tersebut hinggap di makanan maka tersebut tercemar kuman.

4. Air sungai yang digunakan buang air besar oleh penderita diare mengandung kuman diare.

Pertolongan Pertama pada diare1. memberi minuman cairan yang ada di rumah/di lingkungan (air putih yg sudah dimasak, air teh encer, air kelapa, air tajin, air sop, sari buah yang segar, sayur)

2. memberi minuman oralit

3. memberi minuman larutan gula garam

Diareatau mencret adalah apabila seseorang buang air besar encer atau seperti air.

Penyebab diare:

1. Kurang gizi

2. Alergi

3. Kebanyakan makan buah-buahan mentah.

4. Keracunan makanan atau minuman

5. Infeksi peradangan pada usus yang diakibatkan oleh virus dan bakteri

Akibat diare:

Diare yang terus menerus mengakibatkan tubuh kekurangan cairan dan garam-garaman yang diperlukan tubuh, apabila tidak segera ditolong dapat mengakibatkan kematian.

Cara penularan diare1. Tinja yang dikeluarkan penderita mengandung kuman penyebabg diare

2. Bila penderita buang air besar di tempat yang tidak tertutup, tempat tersebut menjadi sumber penularan bagi orang lain.

3. Tinja yang dibuang sembarangan apabila dihinggapi lalat dan lalat tersebut hinggap di makanan maka tersebut tercemar kuman.

4. Air sungai yang digunakan buang air besar oleh penderita diare mengandung kuman diare.

Pertolongan Pertama pada diare1. memberi minuman cairan yang ada di rumah/di lingkungan (air putih yg sudah dimasak, air teh encer, air kelapa, air tajin, air sop, sari buah yang segar, sayur)

2. memberi minuman oralit

3. memberi minuman larutan gula garam

P3K TERCEKIK

P3K: Tercekik atau Tersedak Tersedak adalah tersumbatnya trakea atau saluran pernafasan seseorang yang disebabkan benda asing, makanan, muntah, darah, atau cairan lain. Jika anda menemui korban yang tersedak, lakukanlah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Berdirilah di belakang korban dan peluk pada pinggangnya dengan kedua tangan Anda. Sementara kepala, tangan, dan tubuh bagian atasnya dibiarkan terkulai ke muka. Kemudian kepalkan salah satu tangan Anda, pegang erat-erat dengan tangan yang lainnya dan kemudian tekan ke perut korban dengan meletakkannya sedikit di atas pusar dan di bawah tulang rusuk.

Dorong kepalan tangan dengan kuat pada perutnya dengan gerakan ke atas mendadak. Ulangi gerakan beberapa kali bila dirasa perlu. Di dalam paru-paru selalu terdapat sisa udara, dan tekanan ke bawah dada menyebabkan udara memadat dan menghembus ke atas. Sumbatan benda, makanan atau cairan ini akan terlepas laksana lepasnya tutup botol.

Seorang yang tercekik atau tersedak karena makanan dan sedang seorang diri, maka untuk mengatasi situasi ini ia harus melakukan sesuatu dengan cara menekan kuat tepat di bawah dadanya. Selain itu juga dengan cara menekankan diri ke pinggir meja, westafel atau jika mampu sebaiknya menggunakan kepalan tangannya sendiri. Tindakan ini dapat menimbulkan tekanan pada perutnya sendiri dan cukup untuk melepaskannya dari sumbatan.

Teknik lain yang dapat dilakukan adalah dengan meletakkan korban yang sedang tesedak itu pada sisi badannya dan berikan satu pukulan yang keras pada punggung di antara kedua pundak. Buka mulutnya kemudian sogokkan jari tengah dan telunjuk ke dalam tenggorokan dan tarik makanan yang menyumbat saluran pernapasannya itu. Jika memerlukan alat Bantu, bisa menggunakan bantuan berupa sendok untuk menahan lidahnya ke depan, supaya saluran pernapasannya tidak terhalang olehnya.

P3K LUKA BAKAR

3K: Pertolongan Pertama Luka Bakar Luka bakar adalah sejenis cedera pada daging atau kulit yang disebabkan oleh panas, listrik, zat kimia, gesekan, atau radiasi. Luka bakar yang hanya mempengaruhi kulit bagian luar dikenal sebagai luka bakar superfisial atau Luka Bakar Tingkat I. Bila cedera menembus beberapa lapisan di bawahnya, hal ini disebut luka bakar sebagian lapisan kulit atau Luka Bakar Tingkat II. Pada Luka bakar yang mengenai seluruh lapisan kulit atau Luka Bakar Tingkat III, cedera meluas ke seluruh lapisan kulit. Sedangkan Luka Bakar Tingkat IV melibatkan cedera ke jaringan yang lebih dalam, seperti otot atau tulang.

Luka Bakar Tingkat TinggiHal-hal yang harus dilakukan jika mendapatkan korban terbakar dan mengalami luka bakar yangparah adalah:

1. Jika pakain korban dalam keadaan terbakar, segera padamkan nyala apinya dengan jas, selimut atau permadani kecil yang ada di sekitar tempat kejadian.

2. Biarkan korban berbaring untuk mengurangi shock.

3. Potong dan buang pakaian dan daerah yang terbakar itu. Bila kain dan pakaiannya menempel di luka bakar, jangan tarik kain pakaian itu dari badannya dan biarkan tetap menempel di badan.

4. Cuci tangan Anda dengan bersih dan hati-hati untuk mencegah kontaminasi. Tutuplah luka bakar dengan kain kasa yang tebal, karena akan dapat memisahkan dari udana, pengotoran dan mengurangi rasa sakit. Bila kain kasa tidak tersedia, gunakan kain seprei atau handuk yang bersih. Jangan pergunakan salep, minyak atau obat anti-septik lainnya dan jangan pula berusaha untuk mengganti kain penutup tersebut.

5. Panggil ambulans atau angkat korban ke rumah sakit terdekat.

6. Bila luka terbakar terdapat pada hampir sebagian besar tubuh, berikan pertolongan pertama pada shock (untuk ini akan diterangkan pada pembahasan selanjutnya nanti).

7. Bila korban masih dalam keadaan sadar maka larutkan setengah sendok soda masak dan satu sendok garam dapur dalam liter air. Minumkan larutan itu pada korban sebanyak gelas setiap 15 menit, ini akan berguna untukmengganti cairan tubuh yang hilang. Hentikan pemberian larutan ini jika ternyata korban mengalami muntah-muntah.

Luka Bakar Ringan Disertai Luka KecilJika ada yang terbakar tidak terlalu parah dan mendapatkan luka kecil maka langkah yang dilakukan adalah:

1. Segera rendam kulit yang terbakar itu ke dalam air yang dingin. Untuk luka yang tidak mungkin direndam, bisa dilakukan cara mengkompres dengan es yang dibungkus dengan kain atau dengan cara diresap dari kain yang telah dicelupkan dalam air es.

2. Gantilah kompres tersebut beberapa kali dengan tujuan agar kain kompres selalu dingin. Lakukan perawatan dengan cara seperti ini sampai rasa sakit tersebut hilang.

3. Untuk luka terbakar, hindari penggunaaan salep luka, lemak, soda masak dan terutama sekali pada luka serius yang memerlukan perawatan medis. Jika hal ini terlanjur dilakukan, maka saat telah sampai di rumah sakit, dokter harus membersihkan dulu obat-obat itu dari lokasi luka bakar tersebut, dan ini bisa memperlambat waktu perawatannya dan juga dapat menimbulkan rasa sakit pada korban.

4. Bila kulit yang terluka menggelembung, tutup gelembung itu dengan kain yang steril. Jangan sekai-kali untuk memecah atau mengempeskan gelembung tersebut.

Yang harus diperhatikan: terbakar atau luka bakar meski dangkal atau hanya dipermukaan kulit akan dapat berbahaya jika membakar secara luas ke organ tubuh. Karena itu mintalah bantuan dokter untuk menangani cederaluka bakar yang seperti ini.

Terbakar Oleh Bahan KimiaCedera seperti ini biasanya di alami jika korban berada di tempat seperti ruang laboratorium kimia. Langkah segera dilakukan adalah dengan menyiramkan air sebanyak-banyaknya ke bagian yangterbakar. Kemudian rawatlah luka bakar tersebut.

Bila yang terkena dan terbakar adalah bagian pada organ mata, bilaslah bagian yang terluka bakar itu dengan air yang bersih. Pembilasan ini harus dilakukan dengan hati-hati.

Setelah itu tutup luka bakarnya dengan kain kasa atau kain bersih lainnya, untuk selanjutnya, bawa segera korban ke dokter.

Luka bakarLuka disebabkan karena api, benda-benda panas, air panas, liran listrik, dan bahan kimia.Derajat Luka Bakar:Derajat I: hanya mengenai permukaan (epidermis), berupa warna kemerahan pada kulit, ada rasa nyeri, biasanya sembuh spontan dalam waktu 7-10 hari.Derajat IIA: mengenai lapisan dermis, terjadi gelembung berisi cairan, terasa nyeri, dengan perawatan baik sembuh dalam waktu 10-14 hari.Derajat IIB: mengenai dermis bagian dalam, gelembung-gelembung biasanya pecah, warna pucat, bisa nyeri atau tidak, bisa kering atau lembab, sembuh lama dan menimbulkan bekas.Derajat III: seluruh lapisan kulit rusak, bahkan bisa sampai ke tulang, tidak terasa nyeri, sembuh lama dan menimbulkan cacat yang hebat.Luka bakar harus diihat pada derajat kedalaman, permukaan, dan luas luka bakar tersebut. Bahaya luka bakar luas adalah kondisi dehidrasi yang mengancam jiwa penderita.Pertolongan: Pertama, kita harus membebaskan tubuh penderita dari bahan penyebab. Daerah yang terbakar cukup di rendam/di siram dengan air dingin minimal 10 menit (jangan air es karena akan menambah sakit dan menambah parah). Jangan mengoleskan odol atau mentega karena meningkatkan risiko infeksi. Bisa minum paracetamol atau ibuprofen untuk mengurangi rasa nyeri atu mengoleskan salep seperti@Neosporin @Silvadene atau@bioplacenton pada luka bakar ringan. Tutup luka dengan kasa steril. Luka bakar yang luas perlu segera mendapatkan tambahan cairan untuk mencegah dehidrasi, jika wilayah terbakar > 10% penderita harus dirawat di RS.Pertolongan pertama pada luka bakar api dan cairan panas, bila pakaian terbakar, lapisi tubuh dengan selimut, jaket, atau keset lembab dengan korban dalam posisi berbaring dan stabil. Pada kasus luka bakar lepuh akibat cairan panas, lepaskan semua pakaian yang berkontak dengan cairan. JANGAN melepas pakaian terbakar yang sudah menempel pada kulit.

1. Cegah infeksi dengan melepas semua pakaian ketat dari daerah luka bakar. Lapisi luka bakar secara longgar dengan kompres steril atau bersih, seperti sprei, sarung bantal, dan sarung tangan bersih.

-JANGAN menyentuh langsung luka bakar, terutama bila kulit mengelupas.

-JANGAN memecahkan lepuhan (blister)

-JANGAN menutup area luka dengan kapas atau material berbulu lainnya.

2. Dinginkan luka bakar. Pada luka bakar yang tidak terlalu besar, segera rendam pada air dingin (suhu kamar) atau pada air mengalir untuk sekitar 10 menit atau hingga nyeri berkurang

-Untuk luka bakar yang agak besar, dapat disiram dengan air dari teko

-Jika air mengalir tidak tersedia, dapat digunakan pakaian atau spons basah atau cairan dingin lainnya

-JANGAN mengoleskan pasta gigi, lotion, mentega, lemak atau salep antibiotik.

INCLUDEPICTURE "http://melindahospital.com/data/media/41.jpg" \* MERGEFORMATINET 3. Segera bawa ke rumah sakit bila :

- Area luka bakar lebih besar dari telapak tangan

- Kulit bagian atas terbentuk keropeng

- Luka bakar tidak membaik dalam tiga hari

- Korban menderita luka lainnya

- Korban tidak sadar, lemas, atau bila luka bakar tedapat pada wajah dan sekitarnya.

PENCEGAHAN KEJADIAN LUKA BAKAR DI RUMAH- Awasi pemakaian benda-benda mudah terbakar, seperti lilin dan pemanas ruangan

- Jauhkan anak-anak dari radiator

- Hati-hati saat menyiapkan makanan atau minuman panas dan jangan biarkan anak anak berkeliaran di dapur tanpa pengawasan saat seseorang memasak

- Selalu periksa kembali suhu air mandi sebelum memandikan anak

- Selalu sediakan Alat Pemadam Api di dapur.

Lakukan langkah-langkah pertolongan pertama pada luka bakar api dan cairan panas di atas untuk penanganan tepat. Hindari memberikan obat-obatan lain atau ramuan tanpa persetujuan dokter.

Keracunan MakananKeracunan makanan (Food poisoning) adalah penyakit yang disebabkan konsumsi makanan atau minuman yang mengandung bakteri, toksin, parasit, virus ataupun bahan kimia yang mampumemicu timbulnya gangguan pada fungsi normal tubuh. Virus yang menimbulkankondisi keracunan makanan adalahCampylobacter enteritis, E. coli enteritis, kolera, Shigella, Listeria, Staphylococcus aureus,dan sebagainya.

Jenis makanan yang berpotensi menimbulkan keracunan makanan antara lain adalah daging, aneka jenis daging tak terkecualijenis daging unggas, daging dalam kondisi matang ataupun mentah, air yang telah terkontaminasi, makanan yang mengandung mayones, telur, kerang, ikan, dan lain sebagainya.

Beberapa gejala yang muncul akibat keracunan makanan biasanya hanya berupa gejala ringan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan dapat jugamuncul gejala yang berat hinggamembutuhkan perawatan daripihak rumah sakit.Beberapa jenis keracunan bahkan dapat menyebabkan kematian.

Gejala-gejala keracunan biasanyaberupamuntah, nyeri perut, sakit kepala, diare, dan beberapa gejala lain yang berpotensi mengancam nyawa seperti gangguan fungsi hati, ginjal, dan neurologis.

Berdasarkan data dari Center of Disease Control (CDC), sebagian besar keracunan makanandisebabkan kesalahan pada pengolahan makanan, yang dapat berupa:

1. Membiarkan makanan siap saji pada suhu yang baik bagi pertumbuhan bakteri.

2. Kesalahan memasak pada saat menghangatkan makanan.

3. Kontaminasi silang.

4. Kontaminasi oleh koki.

Pertolongan pertama yang dapatditempuhsaatmenjumpai kasus keracunan makanan, khususnya pada kasus keracunan yang menimbulkan dampak diareadalah:

1. Rehidrasi dan suplementasi elektrolit yang tepat untuk menghindari kekurangan cairan.

2. Untuk mengurangi kehilangan cairan dapat ditanggulangi dengan penyerap cairan seperti aluminium hidroksida dan kaopektat.

3. Jika dalam jangka waktu lebih dari tiga hari gejala tetap persisten, maka langkah tepat yang harus ditempuh adalah membawa korban ke Rumah Sakit untuk mendapatpengobatan secara intesnsif.Korban yang mengalami keracunan makanan harus menerima asupan cairan secara lebih intensif melalui infus. Dengan berada di rumah sakit juga dapat dilakukan pemeriksaan diagnosti dengan lebih baik.

Sementara untuk mencegah timbulnya keracunan makanan, beberapa hal yang perlu dilakukan adalah:

1. Pengolahan makanan yang baik.

2. Pengelolaan sistem hiegen yang baik.

3. Menyimpan makanan pada suhu yang tepat (< 50C untuk makanan yang disimpan di dalam kulkas dan > 600C untuk makanan yang dalam kondisi panas).

4. Menghindari sumber kontaminasi dari mana saja.

5. Menghindari makanan jamur liar.

6. Menghindari jenis makanan asam dalam kemasan yang kemasannya terbuat dari logam.

7. Menghindari konsumsi makanan setengah matang.

Read more: http://doktersehat.com/p3k-keracunan-makanan/#ixzz3Sx2ZRNeFBanyak kondisi yang hampir mirip dengan tanda dan gejala keracunan, termasuk kejang, keracunan alkohol, stroke, dan reaksi insulin. Dengan demian, carilah tanda dan gejala yang tercantum di bawah ini, dan jika anda menduga kasus keracunan. 1. Luka bakar atau kemerahan di sekitar mulut dan bibir, akibat minum racun tertentu. 2. Napas berbau seperti bahan kimia, seperti thinner (pengencer) bensin atau cat. 3. Luka bakar, noda dan bau pada orang, pakaiannya, atau pada furnitur, lantai, karpet, atau benda lain di sektiarnya. 4. Botol obat yang kosong atau pil yang berserakan. 5. Muntah, kesulitan bernapas, mengantuk, kebingungan, atau tanda-tanda tak terduga lainnya. Kapan harus menelpon bantuan? Hubungi nomor darurat lokal adan segera jika seseorang mengalami: Mengantuk atau tidak sadarkan diri Mengalami kesulitan bernapas atau telah berhenti bernapas Gelisah yang tidak terkendali atau sangat lemah Kejang-kejang Jika seseorang tampak stabil dan tidak memiliki gejala, namun Anda menduga ia telah keracunan, hubungi pusat kendali racun atau klinik/rumah sakit terdekat. Berikan informasi tentang usia, gejala orang tersebut, berat badan, dan setiap informasi yang Anda miliki mengenai racun seperti jumlah, dan berapa lama sejak orang tersebut terkena racun. Akan sangat membantu jika Anda membawa serta botol pil saat menelpon. Beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk orang tersebut sampai bantuan tiba adalah: Jika orang tersebut telah terkena asap beracun seperti kanbonmonoksida, usahakan agar ia mendapat udara segar. Bila ia menelan racun, segera hapus racun yang tersisa di mulutnya Jika racun diduga merupakan racun dari pembersih rumah tangga atau bahan kimia lainnya, baca label dan ikuti instruksi untuk keracunan. Jika racun tumpah pada pakaian seseorang, kulit atau matanya, lepaskan pakaian. Siram kulit atau mata dengan air dingin atau air hangat suam-suam kuku, misalnya dengan menggunakan air pancuran selama 20 menit atau hingga bantuan tiba. Pastikan orang tersebut bernapas, jika tidak, anda dapat mulai melakukan bantuan CPR (resusitasi). Ambil wadah racun (atau botol pil) dan bawa ketika ke rumah sakit. Hal-hal yang tak boleh dilakukan saat diduga terjadi keracunan adalah hindari memberikan sirup ipecac atau melakukan sesuatu yang memaksa orang tersebut muntah. The American Academy of Pediatrics menyarankan untuk membuang ipecac dari rumah karena tidak ada manfaat dan efektivitas dari obat tersebut (bahaya yang ditimbulkan jauh lebih besar dari manfaatnya), demikian menurut Mayoclinic.com.

Source: http://www.dokterdigital.com/id/p3k/37_pertolongan-pertama-menolong-korban-keracunan.htmlCopyright DokterDigital.com

.Keracunan makananPertolongan:- usahakan penderita muntah dengan menekan langit-langit tenggorokan dengan jari melalui mulut.- Setelah muntah beri norit / arang ditumbuk halus- Bila perlu diberikan napas buatan.