P3K bahan kimia di lab klmpok 2.ppt
-
Upload
putuariardika -
Category
Documents
-
view
281 -
download
25
Transcript of P3K bahan kimia di lab klmpok 2.ppt
P3K Bahan Kimia di Laboratorium
Oleh :
Ayu Yuliani Putri Hendrawan 121012
Bela Wulandari 121013
Miftahul Fauziah 121035
Novi Yanti Dwi Gita Sari 121038
Sintya Dewi 121045
Laboratorium adalah tempat praktikum atau
tempat untuk membuktikan
kebenaran-kebenaran suatu teori dalam ilmu
kimia
Bahaya yang mungkin terjadi di Laboratorium
Sumber bahaya tersebut tidak hanya berasal dari zat-zat
kimia yang ada di laboratorium tetapi juga berasal dari
kecerobohan praktikan dalam melakukan praktikum.
Tidak hanya itu kekagetan dan kepanikan yang
disebabkan oleh kecelakaan yang bersifat mendadak juga
memberikan pengaruh yang besar pada kecelakaan
tersebut.
Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja (FIRST AID) adalah
usaha pertolongan atau perawatan darurat pendahuluan di
tempat kerja yang diberikan kepada seseorang yang mengalami
sakit atau kecelakaan yg mendadak.
Berikut ini ada tiga hal mendasar yang harus
diidentifikasi sebelum menangani suatu kecelakaan di
laboratorium yaitu :
1)Gambaran kecelakaan, temasuk luka jika ada.
2)Sebab-sebab kecelakaan.
3)Gambaran tindakan yang harus dilakukan untuk
mencegah terjadinya kembali kecelakaan
Cara penanganan awal sebagai pertolongan pertama
(P3K) pada kecelakaan di Laboratorium kimia :
a) Pertolongan Pertama Pada Luka Kecil
b) Pertolongan Pertama Pada Luka Besar
c) Pertolongan Pertama Jika Terjadi Percikan
d) Pertolongan Pertama Jika Terjadi Tumpahan Zat
e) Pertolongan Pertama Jika Terjadi Kebakaran
f) Pertolongan Pertama Jika Terjadi Shock Yang
Disebabkan Listrik
g) Pertolongan Pertama Jika Terjadi Keracunan
Pertolongan Pertama Pada Luka Kecil
Luka yang kecil tersebut harus dibersihkan
terlebih dahulu sebelum diberi obat-obatan dan
setelah itu sebaiknya ditutup atau dibalut
dengan kain atau sejenisnya.
Pertolongan Pertama Pada Luka Besar
1. Luka Bakar
Luka Bakar Kimia Pada Tubuh
Luka Bakar Kimia Pada Mata
Luka Bakar Kimia Benda Panas
Luka Bakar Karena Terkena Natrium/Kalium
Luka Bakar Karena percikan Bromin
Luka Bakar Karena Fosfor
2. Luka Karena Tertusuk Benda Tajam
3. Luka Karena Senyawa Basa
4. Luka Karena Senyawa Asam
Pertolongan Pertama Pada Luka Besar
Luka Bakar
Bila mungkin segera bawa korban ke rumah sakit. Bila tidak mungkin maka rendam bagian tubuh yg terbakar dalam wadah berisi air dingin. Bila luka bakar luas atau derajat berat dilakukan:Jangan tarik/menarik pakaian yang melekat di luka Jangan memberi minyak gosok, pelumas, odol atau antiseptik Jangan memecah lepuh.Jangan menolong sendiri, kirim ke rumah sakit Bila korban sadar berikan minum larutan garam (1/4 sendok teh tiap gelas 200cc), berikan satu gelas tiap jam.
Pertolongan Pertama Pada Luka Besar Luka Bakar Kimia Pada Tubuh
Bila bagian tubuh yg terkena, bilas dengan air dingin yg mengalir selama sekurang-kurangnya 10-20 menit utk mencegah kerusakan lebih jauh pad daerah yg terbakar.Per-lahan2 tanggalkan pakaian korban yg terkontaminasi sambil membilas bagian yg cedera; jaga agar penolong tdk terkontaminasi.Teruskan membilas bgn yg terkena dengan air dingin sampai rasa nyeri tidak terasa.Rujuk ke RS, utk mengurangi penderitaan korban selama pengangkutan, kompreslah luka dengan kain kasa yg dibasahi dgn air sesering mungkin.Jangan melakukan usaha : “netralisasi” pada luka bakar kimia sebab panas yg dikeluarkan akan mengakibatkan kerusakan yg lebih parah. Cairan asam kuat menyebabkan luka yg serius.Segera dibawa korban ke kamar mandi dan guyurlah beberapa kali dengan air (baik pakai shower) sampai lar. kimia bersih dari tubuh, lepaskanlah
pakaian korban. Segera periksakan ke dokter.
Pertolongan Pertama Pada Luka Besar Luka Bakar Kimia Pada Mata
Jangan biarkan korban menggosok matanya yg terkena Letakan bagian wajah yg terkena dibawah aliran air dingin shg aliran membilas wajahnya, dan tidak melewati mata yg sehat. Jika hal ini tidak memungkinkan dudukan atau baringkan korban dgn kepala mendongkrak dan miring ke arah bgn yg terkena. Tutupi mata yg sehat, perlahan buka mata yg terkena dan tuangkan air yg steril dari pembilas mata atau dari segelas air kran. Periksa kedua kelompak mata setelah dibilas + 20 menit. Jika mata tertutup karena kejang akibat rasa nyeri yg hebat, pegang kelopak mata dgn kuat, lalu dgn perlahan dibuka.Tutup mata dengan kain kasa steril, atau jika tdk tersedia, dgn bahan lain yg bersih tetapi tidak terlalu empuk.Atur pengangkutan ke RS secepat mungkin.
Pertolongan Pertama Pada Luka Besar
Luka Bakar Kimia Benda Panas Luka bakar karena panas dapat terjadi akibat kontak
dengan gelas/logam panas. Jika kulit hanya memerah, olesi dengan salep minyak ikan atau levertran. Jika luka bakar diakibatkan terkena api dan si penderita merasa nyeri, tindakan yang dapat dilakukan adalah mencelupkan bagian yang terbakar ke dalam air es secepat mungkin atau dikompres agar rasa nyeri berkurang. Kemudian bawa si penderita ke dokter. Jika luka terlalu besar, hindarkan kontaminasi terhadap luka dan jangan memberikan obat apa-apa. Tutup luka dengan kain/steril yang bersih, kemudian bawa si penderita ke dokter. .
Pertolongan Pertama Pada Luka Besar
Luka Bakar Kimia Karena Terkena Natrium/Kalium
Ambil logam yang menempel dengan pinset secara hati-hati, kemudian cuci kulit yang terkena zat tersebut dengan air mengalir selama kira-kira 15-20 menit. Netralkan dengan larutan asam asetat 1%, kemudian keringkan dan olesi dengan salep levertran atau luka ditutup dengan kapas steril atau kapas yang telah dibasahi dengan asam pikrat
Pertolongan Pertama Pada Luka Besar
Luka Bakar Kimia Karena Percikan Bromin
Jika kulit terkena percikan atau tumpahan bromin, kulit yang terkena segera olesi dengan larutan amoniak encer (1 bagian amoniak dalam 15 bagian air) kemudian luka tersebut tutup dengan pasta Na2CO3
Pertolongan Pertama Pada Luka Besar
Luka Bakar Kimia Karena Fosfor
Jika terkena kulit, kulit yang terkena dicuci dengan air sebanyak-banyaknya kemudian cuci dengan larutan CuS04 3%.
Pertolongan Pertama Pada Luka Besar
2. Luka Karena Tertusuk Benda Tajam
a.Cabut benda tersebut dengan hati-hati b.Dekontaminasi lukac.Desinfeksi luka.d.Beri obat pada luka.e.Beri pembalut pada luka agar tidak
terkontaminasi f.Laporkan pada petugasg.Jika luka terlalu parah cari pertolongan medis
Pertolongan Pertama Pada Luka Besar
3. Luka Karena Senyawa Basa
Kulit hendaknya segera dicuci dengan air sebanyak-banyaknya, kemudian bilas dengan larutan asam asetat 1%, cuci dengan air, kemudian keringkan dan olesi dengan salep boor
Pertolongan Pertama Pada Luka Besar
4. Luka Karena Senyawa Asam
Asam yang mengenai kulit hendaknya segera dihapus dengan kapas atau lap halus, kemudian dicuci dengan air mengalir sebanyak-banyaknya. Selanjutnya cuci dengan larutan Na2CO3 1%, kemudian cuci lagi dengan air. Keringkan dan olesi dengan salep levertran.
Pertolongan Pertama Jika Terjadi Percikan
1. Pertolongan Pertama Jika Tubuh Terkena
Percikan Zat kimia
2. Pertolongan Pertama Jika Mata Terkena
Percikan Asam
3. Pertolongan Pertama Jika Mata Terkena
Percikan Basa
Pertolongan Pertama Jika Terjadi PercikanPertolongan Pertama Jika Tubuh Terkena Percikan Zat kimia
a.Jangan panikb.Mintalah bantuan rekan anda yang berada didekat andac.Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung tersebut (cuci bagian yang mengalami kontak langsung tersebut dengan air apabila memungkinkan)
d.Bila kulit terkena bahan kimia, jangan digaruk agar tidak tersebar e.Bawa ketempat yang cukup oksigen f.Hubungi paramedik secepatnya (dokter atau rumah sakit)
Pertolongan Pertama Jika Terjadi Percikan
2. Pertolongan Pertama Jika Mata Terkena Percikan Asam
Jika terkena percikan asam encer, mata dapat dicuci dengan
air bersih, baik dengan air kran maupun penyemprotan air.
Pencucian kira-kira 15 menit terus-menerus. Jika terkena asam
pekat tindakan yang dapat dilakukan sama jika terkena asam
pekat pada umumnya. Kemudian mata dicuci dengan larutan
Na2CO3 1%. Jika si penderita masih kesakitan bawa ke
dokter.
Pertolongan Pertama Jika Terjadi Percikan
3. Pertolongan Pertama Jika Mata Terkena Percikan Basa
Cucilah mata yang terkena percikan dengan air sebanyak-banyaknya, kemudian bilas dengan larutan asam borat I %. Gunakan gelas pencuci mata
3.
4.
Pertolongan pertama jika terjadi tumpahan zat
• Evakuasi area yang terkontaminasi• Dekontaminasi mata dan kulit orang yang terpajan dengan segera • Laporkan pada orang yang ditunjuk (biasanya Petugas Laboratorium) yang harus mengoordinasi
tindakan yang diperlukan • Tentukan jenis tumpahan• Evakuasi semua orang yang tidak terlibat jika tumpahan mengandung zat yang berbahaya.• Amankan area yang yag terkontaminasi untuk mencegah pajanan terhadap individu lain• Sediakan pakaian pelindung yang sesuai bagi pekerja yang terlibat dalam proses pembersihan • Batasi penyebaran tumpahan.• Netralisasi atau desinfeksi tumpahan yang terkontaminasi jika memang diperlukan.• Kumpulkan semua tumpahan dan materi yang terkontaminasi (benda tajam jangan diambil dengan
tangan telanjang gunakan sapu dan pengki atau peralatan lain yang sesuai). Materi yang tumpah dan benda sekali pakai yang terkontaminasi yang digunakan untuk membersihkan harus ditempatkan pada kantong atau container yang sesuai .
• Dekotaminasi atau desinfeksi area.• Bilas area tersebut dan keringkan dengan kain pel kering• Dekontaminasi dan desinfeksi semua peralatan yang digunakan.• Lepaskan pakaian pelindung, kemudian dekontaminasi dan desinfeksi pakaian itu jika perlu.• Cari pertolongan medis jika terjadi pajanan pada materi berbahaya selama proses pembersihan.
Pertolongan pertama jika terjadi kebakaran• Jangan panik• Ambil tabung gas Co2 apabila api masih mungkin
dipadamkan• Beritahu teman anda• Hindari menggunakan Lift• Hindari menghirup asap secara langsung• Tutup pintu untuk menghambat api membesar dengan
cepat (jangan dikunci)• Pada gedung tinggi gunakan tangga darurat
Pertolongan Pertama Jika Terjadi
Shock Yang Disebabkan Listrik
Apabila ada kecelakaan yang disebabkan karena
aliran listrik, maka matikan arus listrik sebelum berusaha menolong korban yang terkontak dengan
arus listrik. Jika tidak memungkinkan , lindungi tangan dengan sarung tangan karet atau material atau wol kering sebelum menyentuh korban untuk
penangan selanjutnya
Pertolongan Pertama Jika Terjadi Keracunan
1. Penanganan Umum
2. Penanganan Khusus Sesuai Jenis Racun
Keracunan zat korosif : minyak tanah, bubuk/cairan pembersih
lantai, bensin dll.
Tertelan obat-obatan atau bahan umum lain misalnya : deterjen,
jamur, makanan beracun
Keracunan Bahan-Bahan yang tidak Diketahui
Keracunan sianida (singkong, peralatan fotografi, pada proses
fumigasi)
Keracunan gas CO2
Keracunan Melalui Mulut (Tertelan)
Pertolongan pertama jika terjadi keracunan
• 1.penanganan umum
Bila tidak sadar : Resusitasi ABC; pemanggilan petugas pemadam kebakaran bila ada udara yang tercemar dgn asap/gas dll. ; segera cari pertolongan medis.
• Bila korban sadar: tanyakan pada korban apa yg terjadi; tentukan jenis racun; atasi sesuai dengan jenis racun.
•
Pertolongan Pertama Jika Terjadi Keracunan
2. Penanganan Khusus Sesuai Jenis Racun
Keracunan zat korosif : minyak tanah, bubuk/cairan pembersih lantai, bensin dll.
1. Korban jangan dibuat muntah, bahaya bila masuk paru-paru. 2. Cuci zat yg melekat di mulut dan wajah dgn air bersih Jangan beri
apapun lewat mulut 3. Cari pertolongan medis
Pertolongan Pertama Jika Terjadi Keracunan
2. Penanganan Khusus Sesuai Jenis Racun
Tertelan obat-obatan atau bahan umum lain misalnya : deterjen, jamur, makanan beracun
Sebelum memanggil pertolongan medis, kurangilah kekuatan racun dengan cara :
a. Bila mungkin buatlah penderita muntah pada kasus racun yg tertelan b. Encerkan racun korban diberi air minum atau larutan penyelamat (air
bersih, susu, larutan putih telur), lakukan ini sebelum mendapatkan alat penawar khusus racun.
c. Jangan sekali-kali memberi minum pada korban yg setengah sadar, tidak sadar atau saat kejang.
d. zat penawar yg umum: larutan sirup Ipecac, larutan hangat garam dapur menyebabkan muntah2,
e. Cegah muntah masuk paru2: dgn cara letakkan korban dipangkuan tengkurap. Pada korban dewasa letakan kepala dan perut lebih rendah dari panggul, posisi kepala miring ke satu sisi.
f. Cara lain membuat korban muntah: dgn cara menyentuh dinding belakang tenggorokan dgn jari atau pegangan sendok. Kemudian beri larutan garam dapur. beri larutan sampai cairan muntah bening
Pertolongan Pertama Jika Terjadi Keracunan2. Penanganan Khusus Sesuai Jenis Racun
Keracunan Bahan-Bahan yang tidak Diketahui
a. Jangan merangsang muntahb. Segera cari pertolongan medis
Pertolongan Pertama Jika Terjadi Keracunan2. Penanganan Khusus Sesuai Jenis Racun
Keracunan sianida (singkong, peralatan fotografi, pada proses fumigasi)
Gejala keracunan: lidah pahit, rasa terbakar, rasa tercekik dari mulut/ hidung korban
Segera cari bantuan medis
Pertolongan Pertama Jika Terjadi Keracunan2. Penanganan Khusus Sesuai Jenis Racun
Keracunan gas CO2 a. Segera angkat atau seret korban (jangan biarkan korban
berjalan) ke tempat udara segar.b. Bukalah semua pintu dan jendela c. Bila ada henti nafas lakukan resusitasi jantung paru. Hati2
bila membuat resusitasi pernafasan buatan, udara dari mulut/hidung korban jangan sampai terisap penolong
d. Panggil pertolongan medis e. Bila korban kejang, taruhlah di ruang yang agak gelap dan
tidak bising.f. Lindungi diri sendiri dari kemungkinan bahaya keracunan.
Pertolongan Pertama Jika Terjadi Keracunan2. Penanganan Khusus Sesuai Jenis Racun
Keracunan Melalui Mulut (Tertelan) a. Jika ada zat tertelan segera panggil dokter dan informasikan zat yang tertelan oleh
penderita. Jika penderita muntah-muntah, beri minum air hangat agar muntah terus dan mengencerkan racun dalam perut. Jika korban tidak berhasil masukkan jari ke dalam tenggorokan korban agar muntah. Jika korban pingsan, pemberian sesuatu lewat mulut dihindarkan.
b. Segera bawa korban ke dokter/rumah sakit. c. Jika zat beracun masuk ke mulut dan tidak sampai tertelan, beberapa tindakan
dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama. · Jika mulut terkena asam, kumur-kumur dengan air sebanyak-banyaknya kemudian
si penderita diberi minum air kapur atau susu untuk melindungi saluran penapasan.
· Jika mulut terkena basa kuat, kumur-kumur dengan air sebanyak-banyaknya kemudian minum sebanyak-banyaknya, selanjutnya beri minum susu atau dua sendok teh asam cuka dalam 1/2 liter air.
· Jika mulut terkena zat kimia lain yang beracun, si penderita diberi 2-4 gelas air atau susu dan diberi antidot yang umum dipakai dalam 1/2 gelas air hangat.
Zat Penawar Racun (ANTIDOTUM) Keracunan zat alkalis (bersifat basa, kaustik): mis.
Amoniak, soda pembersih, larutan kapur.
Jangan dibuat muntah Beri antidotum larutan jeruk asam atau
cuka diikuti dengan larutan putih telur 3 atau 4 butir atau minyak tumbuh2an (minyak zaitun), minyak goreng, larutan mentega atau 1 atau 2 gelas susu
Zat Penawar Racun (ANTIDOTUM) Keracunan zat asam (asam kuat) mis. Sulfat, nitrit,
HCL, bakteri asam Korban jangan dibuat muntahBeri secangkir susu, atau larutan 2
sendok teh soda kue. Kemudian beri larutan putih telur atau minyak sayur + ¼ gelas
Zat Penawar Racun (ANTIDOTUM) Keracunan minyak tanah termasuk bensin, naphtha,
cairan pembakar atau larutan yg mudah terbakar: Korban jangan dibuat muntah, bahaya
masuk paru2. Beri ½ cangkir minyak mineral. Beri
stimulan: kopi pekat atau teh, selimuti korban agar tetap hangat utk mencegah syok. Bila perlu beri pernafasan buatan
Zat Penawar Racun (ANTIDOTUM)
Keracunan asam karbonat (fenol,
kreosol)
Segera berikan larutan sabun atau 2 sendok
larutan garam epson. Kemudian berikan
minum air hangat atau bisa diberikan larutan
putih telur
Zat Penawar Racun (ANTIDOTUM)Keracunan alkohol (etil), metanol (spiritus).
. 1.Buat korban muntah 2.Berikan larutan hangat soda kue. Diikuti dgn pemberian larutan 1 sendok
teh soda kue dalam susu.
Peralatan darurat yang diperlukan pada saat
kecelakaan dengan mengutamakan kecepatan yaitu :
a.Alarm Kebakaran (fire alarm) : Sebagai tanda jika
terjadi kebakaran di laboratorium.
b.Pendeteksi Asap (Smog detector) : Untuk
mendeteksi jenis asap yang ada di lab.
c.Kotak P3K (first aid) : Kotak yang berisi obat-obatan
dan perlengkapan pertolongan pertama seperti : Kain
kasa, kapas, plester, gunting, betadine, alkohol .
Peralatan darurat yang diperlukan pada saat kecelakaan
dengan mengutamakan kecepatan yaitu :
d. Ventilasi (ventilation) : Ventilasi ini ada 2 macam
yaitu ventilasi sentral dan ventilasi lokal, digunakan untuk
menjaga sirkulasi udara.
e. Alat dan bahan pemadam kebakaran (fire
extinguisher) : Fire extinguisher digunakan untuk
memadamkan api jika terjadi kebakaran. Fire extinguisher
ini ada 4 macam berdasarkan zat yang ada di dalamnya
dimana penggunaannya didasarkan pada material
penyebab kebakaran.
Peralatan darurat yang diperlukan pada saat kecelakaan dengan
mengutamakan kecepatan yaitu :
f. Pancuran Keselamatan (shower) : Shower digunakan untuk
mandi jika badan terkena tumpahan zat berbahaya.
g. Pencuci mata (eye wash) : Pencuci mata digunakan apabila
ada zat yang masuk ke mata.
h. Pintu Darurat (emergency door) : Pintu darurat digunakan
untuk evakuasi cepat dan aman menuju tempat aman atau ke luar
labor jika terjadi kebakaran atau kecelakaan lainnya.
i. Selimut Kebakaran : Selimut kebakaran merupakan selimut
yang terbuat dari bahan yang tahan terhadap api. Selimut ini
digunakan apabila kita terjebak dalam kebakaran.
Pencegahan kecelakaan harus dilakukan sedini
mungkin karena lebih mudah dan murah
dibandingkan dengan perbaikan dan
penggantian akibat kecelakaan yang sudah
terjadi apalagi kerugian akibat kebakaran dan
kematian.
Pada dasarnya ada empat prinsip untuk membuat suatu
laboratorium bebas dan aman dari kecelakaan (accident
free operation), yaitu:
1. Semua kecelakaan sekecil apapun yang mungkin
terjadi, harus dapat dicegah sedini mungkin.
2. Lingkungan kerja termasuk bangunan, alat, sistem, dan
sarana laboratorium harus diatur sedemikian rupa
sehingga tidak akan menimbulkan bahaya kecelakaan.
3. Setiap personal yang bekerja di laboratorium harus
dilatih agar membiasakan diri bekerja secara aman, bersih
dan disiplin.
Pada dasarnya ada empat prinsip untuk membuat suatu
laboratorium bebas dan aman dari kecelakaan (accident
free operation), yaitu:
1. Semua kecelakaan sekecil apapun yang mungkin
terjadi, harus dapat dicegah sedini mungkin.
2. Lingkungan kerja termasuk bangunan, alat, sistem, dan
sarana laboratorium harus diatur sedemikian rupa
sehingga tidak akan menimbulkan bahaya kecelakaan.
3. Setiap personal yang bekerja di laboratorium harus
dilatih agar membiasakan diri bekerja secara aman, bersih
dan disiplin.