(P2M) - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada...
Transcript of (P2M) - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada...
(P2M)
Judul: Pelatihan Pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi
Guru-guru SMA dan SMP se-Kecamatan Sidemen Kabupaten
Karangasem
Oleh: I Gede Partha Sindu, S.Pd., M.Pd
NIP: 198709072015041001
I Nyoman Laba Jayanta, S.Pd., M.Pd.
NIP: 198601102015041001
Gede Aditra Pradnyana, S.Kom., M.Kom.
NIP: 198901192015041004
I Gede Mahendra Darmawiguna, S.Kom., M.Sc.
NIP: 198501042010121004
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2016
LAPORAN AKHIR
PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa, Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas rahmat, bimbingan, dan petunjuk-Nya, kami dapat
menyusun dan menyelesaikan laporan kemajuan dari hasil Program Pengabdian
Kepada Masyarakat yang telah kami laksanakan.
Banyak pihak yang telah membantu kami selama melakukan program P2M
dan penulisan laporan ini. Untuk itu, melalui kesempatan ini kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Undiksha.
2. Pihak mitra, yang telah bersedia bekerjasama dalam pelaksanaan program
P2M ini.
3. Tim Pelaksana program P2M, yang telah membantu dan mendukung
kelancaran kegiatan ini.
4. Pihak lainnya yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu, yang telah
membantu kami baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari bahwa pelaksanaan program P2M ini masih sangatlah jauh
dari sempurna, oleh karena itu kami menerima segala kritik dan saran untuk
peningkatan kemampuan kami di masa mendatang. Semoga Laporan P2M ini
dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan seluruh pihak yang
membutuhkannya.
Singaraja, 2016
Tim Pelaksana
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Analisis Situasi ............................................................................................ 1
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah .......................................................... 4
1.3 Tujuan Kegiatan .......................................................................................... 5
1.4 Manfaat Kegiatan ........................................................................................ 5
BAB II METODE PELAKSANAAN ...................................................................... 7
2.1 Kerangka Pelaksanaan Kegiatan ................................................................. 7
2.2 Khalayak Sasaran ........................................................................................ 8
2.3 Keterkaitan Program ................................................................................... 8
2.4 Metode Kegiatan ......................................................................................... 8
2.5 Rancangan Evaluasi .................................................................................... 9
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................ 10
3.1 Pelaksanaan Kegiatan................................................................................ 10
3.2 Evaluasi Kegiatan...................................................................................... 12
3.3 Permasalahan/Hambatan yang dihadapi ................................................... 13
BAB IV PENUTUP ............................................................................................... 15
4.1 Simpulan ................................................................................................... 15
4.2 Saran .......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 16
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pelaksanaan Kegiatan ......................................................... 7
Gambar 3.1 Pemaparan Materi oleh Tutor ............................................................ 11
Gambar 3.2 Pelaksanaan Pelatihan dirangkai dengan Kegiatan Diskusi dan Tanya
Jawab ................................................................................................ 11
Gambar 3.3 Photo Bersama di Akhir Kegiatan Bersama Seluruh Peserta
Pelatihan ............................................................................................ 12
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Secara ideal, dalam menjalankan tugasnya guru merupakan agen
pembaharuan. Sebagai agen pembaharuan, guru diharapkan selalu meningkatkan
kompetensinya, dengan melakukan langkah-langkah inovatif berdasarkan hasil
evaluasi dan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukannya. Hal ini
sejalan dengan maklumat atau isi dari Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan dan Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, yang secara tegas menyatakan bahwa peningkatan
kompetensi guru sangatlah mutlak dilakukan dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan. Bahkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
khususnya pada pasal 31 dinyatakan bahwa selain kualifikasi, guru sebagai tenaga
pendidik juga dituntut untuk memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan tingkat
dan bidang keahlian yang diajarkannya.
Berbicara tentang peningkatan kompetensi guru, peningkatan kompetensi
akademik guru di bidang penelitian tentu juga menjadi salah satu keharusan yang
tidak bisa dilupakan oleh setiap tenaga pengajar dan tenaga kependidikan lainnya.
Salah satu indikator konkrit dari peningkatan kompetensi tersebut, serta aplikasi
dari langkah inovatif sebagai bentuk perubahan paradigma, yang mana guru
dikatakan sebagai agen pembaharuan dapat dilihat dari pemahaman dan penerapan
guru tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Pada dasarnya terdapat berbagai jenis penelitian yang bisa dilakukan oleh
guru, seperti Penelitian Deskriptif, Penelitian Eksperimen, PTK, dan lain-lain.
Namun dari sekian jenis penelitian tersebut, yang paling direkomendasi untuk
dilakukan adalah PTK. PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersamaan (Arikunto, 2008). Tindakan tersebut diberikan
oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Pelaksanaan
tindakan ini merupakan upaya guru dalam meningkatkan hasil belajar peserta
2
didik ke arah yang lebih baik. Dikarenakan tindakan tersebut dimaksudkan untuk
meningkatkan hasil belajar dari peserta didik, maka pelaksanaan tindakan ini
harus berkaitan dengan pembelajaran. Dengan kata lain, pelaksanaan PTK harus
menyangkut upaya guru dalam bentuk proses pembelajaran. Namun demikian,
ada hal-hal yang perlu dipahami oleh guru bahwa PTK bukanlah sekadar kegiatan
mengajar yang seperti biasanya guru lakukan, tetapi harus mengandung satu
pengertian bahwa tindakan yang dilakukan didasarkan atas upaya meningkatkan
hasil, yakni hasil belajar dari peserta didik ke arah yang lebih baik dari
sebelumnya. Ide yang dicobakan dalam PTK harus cemerlang dan guru sangat
yakin bahwa hasilnya akan lebih baik dari biasanya.
PTK sangat mendukung program peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini,
karena dalam proses pembelajaran, guru adalah praktisi dan teoretisi yang sangat
menentukan. Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan tuntutan logis dari
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (Ipteks) yang semakin pesat.
Perkembangan Ipteks mengisyaratkan penyesuaian dan peningkatan proses
pembelajaran secara berkesinambungan, sehingga berdampak positif terhadap
peningkatan kualitas lulusan dan keberadaan sekolah tempat guru itu mengajar.
Dengan demikian, peningkatan kompetensi guru merupakan tanggung jawab
moral bagi para guru di sekolah, baik itu berkenaan dengan peningkatan
kompetensi pedagogi, profesional, sosial, maupun kepribadian.
Saat ini, fungsi PTK tidak hanya terbatas pada upaya meningkatan hasil
belajar saja, namun PTK juga merupakan syarat terkait dengan kebutuhan para
guru untuk promosi kenaikan pangkat dan jabatan mulai dari golongan IVa ke
atas. Namun sayang, peran PTK yang begitu esensial ini belum sepenuhnya
didukung oleh kompetensi guru dalam hal pelaksanaannya di kelas. Masih banyak
ditemui guru yang belum mampu melakukan PTK secara utuh, seperti misalnya
pada guru SMA dan SMP di wilayah Kecamatan Sidemen – Karangasem. Para
guru di wilayah ini memiliki masalah yang hampir sama, yakni masih rendahnya
kemampuan dan keterampilan guru dalam melakukan PTK.
Pada dasarnya, PTK bukanlah hal yang baru lagi bagi guru, sebab
memecahkan masalah yang dialami, baik oleh guru maupun siswa merupakan
salah satu kegiatan rutin (Dantes, 2013). Ketika hasil ulangan siswa tidak
3
memuaskan, guru berusaha mencari penyebabnya (mengenali masalahnya), lalu
mencari alternatif pemecahan masalah, dan mencoba menerapkannya. Demikian
juga hakikat PTK. Namun, satu hal yang belum dilakukan guru sehubungan
dengan itu adalah melakukannya secara sistematis. Sistematis di sini berarti
dilakukannya PTK secara sadar dengan menerapkan prinsip-prinsip penelitian
yang relevan. PTK yang dilakukan secara sadar berarti PTK itu direncanakan,
dilakukan, dan dilaporkan dalam format layaknya sebuah hasil penelitian (made
public). Hal-hal inilah yang belum dipahami sehingga perlu diketahui dan
dilatihkan pada guru.
Selain itu, berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan salah seorang
guru di SMA Negeri 1 Sidemen, untuk memenuhi syarat terkait dengan kebutuhan
para guru akan PTK, guna promosi kenaikan pangkat dan jabatan, biasanya guru
membeli sejumlah PTK dari pihak-pihak tertentu (tidak disebutkan namanya),
tanpa guru tersebut melakukan atau mengalami prosesnya secara langsung di
kelas. Dampak dari kondisi ini adalah budaya meneliti di kalangan guru-guru
tersebut, khususnya dalam hal PTK sangatlah minim. Kalaupun ada guru yang
melakukan PTK, dalam pelaksanaannya masih belum mampu melakukan apa
yang seharusnya dilakukan dalam PTK. Banyak guru yang kurang paham akan
PTK. Para guru kecenderungannya lebih berfokus pada hasil, tanpa menekankan
pada proses atau perbaikan tindakan yang mestinya mereka dilakukan.
Berdasarkan analisis situasi dan permasalahan mitra tersebut, maka
diusulkan pemberian pelatihan pembuatan PTK bagi guru – guru SMA dan SMP
di wilayah Kecamatan Sidemen – Karangasem. Program pengabdian masyarakat
ini ditujukan untuk mengenalkan dan memberi pelatihan kepada guru – guru SMA
dan SMP di wilayah Kecamatan Sidemen – Karangasem, tentang bagaimana
membuat PTK yang baik, bernilai, serta sesuai dengan standar yang seharusnya
dilakukan dalam PTK. Perlu dipahami oleh guru bahwa PTK bukanlah sekadar
kegiatan mengajar yang seperti biasanya guru lakukan, tetapi dalam PTK harus
mengandung satu pengertian bahwa tindakan yang dilakukan didasarkan atas
upaya meningkatkan hasil, yakni hasil belajar dari peserta didik ke arah yang
lebih baik dari sebelumnya. Oleh karena itu, segala macam ide yang dicobakan
dalam PTK harus cemerlang dan guru sangat yakin bahwa hasilnya akan lebih
4
baik dari biasanya. Dari paparan tersebut, sangat jelas bahwa PTK, tidak hanya
berorientasi pada hasil belajar semata, namun juga pada proses atau tindakan yang
dilakukan. Rasionalnya, suatu tindakan yang baik, terencana, pastinya akan
menghasilkan hasil belajar yang baik pula. Atau dengan kata lain, hasil belajar
yang baik adalah cerminan dari tindakan yang baik pula. Tindakan ini bisa kita
amati dari penggunaan metode mengajar, penggunaan media dan alat pengajaran,
serta komponen-komponen pembelajaran lainnya, yang tentu saja harus bercermin
pada tujuan atau kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik.
PTK sangatlah strategis dilakukan oleh para guru sebagai karya tulis ilmiah.
Karya tulis ilmiah ini sangat berguna dan aplikatif bagi setiap guru. Penyebabnya
jelas, setiap bentuk PTK selalu berhubungan dengan tugas keseharian guru.
Bahkan sebagian pakar mengatakan bahwa PTK masuk kategori “terapi”
pemecahan masalah. PTK tidak hanya menguji kemampuan seorang guru di
bidang akademik, tetapi juga menguji ketepatan pemecahan masalah itu berkali-
kali pada dataran konkrit. Dengan kegiatan tersebut, guru dapat memperoleh
“teori” yang dibangunnya sendiri, bukan teori yang diberikan oleh pihak lain,
sehingga guru menjadi “the theorizing practitioner”. Dengan mempertimbangkan
arti pentingnya PTK bagi setiap tenaga pengajar dan kependidikan, maka setiap
bentuk teori maupun panduan penyusunan PTK menjadi sama pentingnya dengan
melakukan PTK itu sendiri (Muliawan, 2010).
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Secara garis besar, permasalahan yang dihadapi mitra terkait dengan PTK
adalah sebagai berikut.
1. Kemampuan dan keterampilan guru-guru SMA dan SMP di wilayah
Kecamatan Sidemen – Karangasem dalam melakukan PTK masih tergolong
rendah. Dikatakan rendah, sebab PTK yang dilakukan oleh guru selama ini
belum mengikuti prinsip-prinsip penelitian yang relevan (direncanakan,
dilakukan, dan dilaporkan).
2. Budaya meneliti di kalangan guru – guru SMA dan SMP di wilayah
Kecamatan Sidemen – Karangasem masih sangat minim, khususnya dalam
5
melakukan PTK guna perbaikan kualitas proses dan hasil pembelajaran bagi
peserta didik.
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, dapat dibuat suatu
rumusan masalah yaitu, apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan guru – guru SMA dan SMP di wilayah Kecamatan
Sidemen – Karangasem dalam melakukan PTK, sehingga budaya meneliti di
kalangan guru – guru dapat ditingkatkan, guna perbaikan kualitas proses dan hasil
pembelajaran bagi peserta didik?
1.3 Tujuan Kegiatan
Tujuan dari program Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru – guru SMA dan SMP di
wilayah Kecamatan Sidemen – Karangasem dalam melakukan PTK, sehingga
budaya meneliti di kalangan guru – guru dapat ditingkatkan (teacher researcher),
guna perbaikan kualitas proses dan hasil pembelajaran bagi peserta didik.
1.4 Manfaat Kegiatan
Manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan program pengabdian
masyarakat ini adalah:
1. Bagi guru – guru SMA dan SMP di wilayah Kecamatan Sidemen –
Karangasem, pelaksanaan program Pengabdian Kepada Masyarakat ini
diharapkan dapat:
a. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru dalam melakukan PTK.
b. Budaya meneliti di kalangan guru – guru SMA dan SMP di wilayah
Kecamatan Sidemen – Karangasem meningkat, sehingga dapat membawa
pengaruh pada peningkatan proses pembelajaran secara berkesinambungan,
yang muaranya berimbas pada peningkatan kualitas proses dan hasil
pembelajaran bagi peserta didik serta keberadaan sekolah dan tentu saja
berdampak pada peningkatan profesionalisme guru dimana guru sebagai
teacher researcher.
2. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Karangasem, khususnya Dinas Pendidikan
Nasional, pelaksanaan program Pengabdian Kepada Masyarakat ini diharapkan
6
dapat membantu terwujudnya program – program pendidikan yang telah
menjadi bagian dari rencana peningkatan kualitas pendidikan pada umumnya.
3. Bagi pelaksana, program Pengabdian Kepada Masyarakat ini diharapkan dapat
menjadi sarana untuk turut berperan serta dalam meningkatkan kualitas
pendidikan masyarakat sekitar, berupa pengejawantahan ilmu dan pengetahuan
yang diperoleh dari lembaga Pendidikan Tinggi.
7
Penentuan Target Kegiatan
Penentuan Kuota Peserta Pelatihan
Prosedur Peminjaman Tempat Pelatihan
Penyusunan Materi dan Modul Pelatihan
Penyebaran Surat Undangan
Persiapan Tempat Pelatihan
Pencetakan Modul Pelatihan
Perencanaan dan Penentuan Jadwal Pelatihan
Pelaksanaan Pelatihan dan Pendampingan
Pengambilan Respon dan Evaluasi
Pencetakan dan Pengiriman Sertifikat
Penyusunan Laporan Akhir
BAB II
METODE PELAKSANAAN
2.1 Kerangka Pelaksanaan Kegiatan
Kerangka pelaksanaan kegiatan pelatihan pembuatan PTK bagi guru-guru
SMA dan SMP di wilayah Kecamatan Sidemen – Karangasem, adalah seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Kerangka Pelaksanaan Kegiatan
8
Berdasarkan Gambar 2.1 dapat dijelaskan bahwa, kerangka pelaksanaan
kegiatan pelatihan pembuatan PTK bagi guru-guru SMA dan SMP di wilayah
Kecamatan Sidemen – Karangasem, secara umum dapat dibagi ke dalam tiga
tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap persiapan
dilakukan persiapan administrasi seperti, penentuan lokasi tempat pelatihan, kuota
peserta pelatihan, jadwal pelatihan, serta penyusunan materi/modul pelatihan.
Pada tahap pelaksanaan dilakukan kegiatan pelatihan sebanyak 1x pertemuan
kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pendampingan sebanyak 4x pertemuan.
Alokasi waktu untuk setiap pertemuannya adalah 4 jam. Pada tahap akhir yaitu
tahap penutup dilakukan evaluasi terkait dengan proses pelaksanaan kegiatan serta
pengambilan respon dari peserta pelatihan.
2.2 Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran dari pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini
adalah guru – guru SMA dan SMP di wilayah Kecamatan Sidemen Kabupaten
Karangasem, dengan total jumlah peserta pelatihan adalah 30 orang guru.
2.3 Keterkaitan Program
Program pengabdian kepada masyarakat ini tentu saja erat kaitannya dengan
program – program yang dicanangkan oleh Dinas Pendidikan Nasional dalam hal
pemberian dan pemerataan bekal pendidikan dan keterampilan, baik yang bersifat
formal maupun non formal bagi masyarakat pada umumnya dan guru-guru pada
khususnya.
Tim pengusul merupakan dosen yang memiliki latar belakang serta
kompetensi dalam bidang Pendidikan Teknik Informatika dan telah memiliki
beberapa pengalaman dalam hal penelitian serta pengabdian kepada masyarakat,
khususnya pada bidang pendidikan dan pengajaran.
2.4 Metode Kegiatan
Metode kegiatan yang dilakukan adalah berbentuk pelatihan pembuatan
PTK bagi guru – guru SMA dan SMP di wilayah Kecamatan Sidemen –
Karangasem. Kegiatan pelatihan diawali dengan pengenalan atau pemaparan
9
mengenai konsep PTK, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pendampingan
yang ditujukan kepada guru-guru untuk praktek secara langsung menyusun PTK.
Kegiatan pendampingan ini akan langsung dipandu oleh tutor, dengan dibantu
oleh dua orang asisten tutor. Selama kegiatan pelatihan dan pendampingan ini
berlangsung, akan ditunjang dengan kegiatan diskusi maupun tanya jawab. Untuk
memudahkan guru dalam mempelajari serta menyusun PTK, para guru akan
diberikan sebuah modul mengenai konsep pembuatan PTK.
2.5 Rancangan Evaluasi
Keberhasilan pelaksanaan program Pengabdian Kepada Masyarakat ini
dilihat dari dua tolok ukur, yakni sebagai berikut.
1. Respons positif dari peserta pelatihan
Respons peserta pelatihan akan diukur melalui observasi selama pelatihan
berlangsung serta melalui pengisian angket oleh guru – guru, terkait dengan
kesan, saran, kritik maupun usulan dari peserta pelatihan terhadap program
Pengabdian Kepada Masyarakat ini.
2. Meningkatnya kemampuan dan keterampilan peserta (guru – guru) setelah
mendapat pelatihan.
Para guru SMA dan SMP di wilayah Kecamatan Sidemen – Karangasem,
memiliki kemampuan dan keterampilan yang lebih baik, khususnya dalam
melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sehingga budaya meneliti di
kalangan guru – guru meningkat, guna perbaikan kualitas proses dan hasil
pembelajaran bagi peserta didik.
10
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Pelaksanaan Kegiatan
Seperti telah dipaparkan sebelumnya, bahwa pelaksanaan program pelatihan
ini dilakukan sebanyak 5 kali pertemuan, dimana kegiatan pelatihan dilakukan
sebanyak 1x pertemuan dan kegiatan pendampingan dilakukan sebanyak 4x
pertemuan dengan alokasi waktu untuk setiap pertemuannya adalah 4 jam.
Dalam pelaksanaannya, sebelum kegiatan pelatihan dimulai, pertama-tama
dilakukan kegiatan pembukaan oleh ketua P2M didampingi oleh kepala SMA
Negeri 1 Sidemen, dan disaksikan oleh seluruh peserta pelatihan serta anggota tim
pelaksana kegiatan P2M yang lain. Setelah kegiatan pembukaan selesai dilakukan,
kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan pembuatan PTK bagi guru –
guru. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan di ruang seminar SMA Negeri 1
Sidemen, mulai dari proses mengisi daftar hadir oleh peserta pelatihan,
dilanjutkan dengan proses perkenalan oleh tutor, kemudian proses penyampaian
materi mengenai konsep PTK oleh tutor dengan metode ceramah, serta ditunjang
dengan kegiatan tanya jawab, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan
pendampingan yang ditujukan kepada guru-guru untuk praktek secara langsung
menyusun PTK. Kegiatan pendampingan ini akan langsung dipandu oleh tutor,
dengan dibantu oleh dua orang asisten tutor. Tutor maupun asisten tutor
merupakan staf dosen bidang Pendidikan Teknik Informatika, Undiksha. Selama
kegiatan pendampingan ini berlangsung, akan ditunjang dengan kegiatan diskusi
maupun tanya jawab. Untuk memudahkan guru dalam mempelajari serta
menyusun PTK, para guru diberikan sebuah modul mengenai konsep pembuatan
PTK.
Berikut ini adalah beberapa visualisasi kegiatan pelatihan pembuatan PTK
bagi guru – guru SMA dan SMP di wilayah Kecamatan Sidemen – Karangasem.
11
Gambar 3.1 Pemaparan Materi oleh Tutor
Gambar 3.2 Pelaksanaan Pelatihan dirangkai dengan Kegiatan
Diskusi dan Tanya Jawab
12
Gambar 3.3 Photo Bersama di Akhir Kegiatan Bersama Seluruh
Peserta Pelatihan
3.2 Evaluasi Kegiatan
Keberhasilan pelaksanaan program Pengabdian Kepada Masyarakat ini
dilihat dari dua tolok ukur, yakni sebagai berikut.
1. Respons positif dari peserta pelatihan
Respons peserta pelatihan akan diukur melalui observasi selama pelatihan
berlangsung serta melalui pengisian angket oleh guru – guru, terkait dengan
kesan, saran, kritik maupun usulan dari peserta pelatihan terhadap program
Pengabdian Kepada Masyarakat ini.
2. Meningkatnya kemampuan dan keterampilan peserta (guru – guru) setelah
mendapat pelatihan.
Para guru SMA dan SMP di wilayah Kecamatan Sidemen – Karangasem,
memiliki kemampuan dan keterampilan yang lebih baik, khususnya dalam
melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sehingga budaya meneliti di
kalangan guru – guru meningkat, guna perbaikan kualitas proses dan hasil
pembelajaran bagi peserta didik.
Berdasarkan dua tolok ukur tingkat keberhasilan pelaksanaan program
Pengabdian Kepada Masyarakat di atas, secara umum dapat dijelaskan bahwa jika
ditinjau dari segi respons peserta selama kegiatan pelatihan berlangsung adalah
13
positif. Dari total 30 orang peserta pelatihan, 80% diantaranya terlihat sangat
aktif. Mereka banyak bertanya terkait dengan konsep dan prosedur pelaksanaan
PTK, seperti: berapa kali mestinya jumlah siklus dalam suatu PTK? apakah PTK
musti dilakukan secara team teaching? jika hasil PTK tidak mengalami
peningkatan, apakah PTK yang dilakukan ini gagal? Bahkan beberapa diantaranya
ada yang hanya sekadar berkeluh kesah tentang kendala-kendala yang dihadapi
saat akan melakukan PTK, seperti masih sulitnya para guru dalam
memilih/menentukan model pembelajaran yang relevan dengan masalah hingga
perumusan instrumen yang tepat sesuai dengan rumusan indikator.
Sementara jika ditinjau dari segi kemampuan dan keterampilan peserta
(guru – guru) setelah mendapat pelatihan, dapat dijelaskan bahwa sekitar 70% dari
total jumlah peserta pelatihan telah mampu menghasilkan suatu draf/proposal
PTK. Jumlah ini masih jauh dari yang diharapkan yakni mencapai 100%. Namun
demikian kedepannya diharapkan seluruh peserta yang belum mampu
menghasilkan suatu draf/proposal PTK dapat menghasilkan suatu draf/proposal
PTK. Draf/proposal PTK yang dihasilkan ini diharapkan bisa menjadi langkah
awal guru untuk menjadi seorang teacher researcher, sehingga budaya meneliti di
kalangan guru – guru dapat meningkat, dan guru dapat memperoleh “teori” yang
dibangunnya sendiri, bukan teori yang diberikan oleh pihak lain, sehingga
nantinya guru bisa menjadi “the theorizing practitioner”, guna perbaikan kualitas
proses dan hasil pembelajaran bagi peserta didik.
3.3 Permasalahan /Hambatan yang dihadapi
Secara umum dapat dikatakan bahwa tidak ada permasalahan ataupun
kendala yang berarti yang dihadapi baik pada saat pra, proses maupun pasca
kegiatan pelatihan. Selama pelaksanaan kegiatan pelatihan ini, mulai dari tahap
persiapan sampai pelaksanaannya, dapat kami sampaikan temuan-temuan sebagai
berikut.
1. Antusiasme pihak sekolah, yang menyambut baik tawaran kerjasama sebagai
mitra dalam program pengabdian masyarakat ini. Mereka berharap program
seperti ini bisa dilaksanakan secara reguler dan berkala di tahun-tahun
selanjutnya.
14
2. Isi atau materi yang disampaikan dalam pelatihan sangatlah relevan dengan
kebutuhan guru, mengingat saat ini kebutuhan para guru untuk promosi
kenaikan pangkat dan jabatan mulai dari golongan IVa ke atas
mempersyaratkan harus menghasilkan suatu PTK.
3. Situasi dan kondisi di tempat pelatihan sangatlah kondusif serta memberikan
kenyamanan bagi peserta pelatihan.
4. Potensi dan kemampuan peserta pelatihan (guru) terlihat cukup baik, terbukti
dari hasil observasi yang dilakukan selama pelatihan hingga pendampingan,
terdapat sekitar 70% dari total jumlah peserta pelatihan telah mampu
menghasilkan suatu draf/proposal PTK. Draf/proposal PTK yang dihasilkan ini
diharapkan bisa menjadi langkah awal guru untuk menjadi seorang teacher
researcher, sehingga budaya meneliti di kalangan guru – guru dapat
meningkat, dan guru dapat memperoleh “teori” yang dibangunnya sendiri,
bukan teori yang diberikan oleh pihak lain, sehingga nantinya guru bisa
menjadi “the theorizing practitioner”, guna perbaikan kualitas proses dan hasil
pembelajaran bagi peserta didik.
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Dari hasil evaluasi serta temuan-temuan yang kami peroleh selama
pelaksanaan kegiatan P2M ini, dapat kami simpulkan bahwa program P2M ini
telah mampu memberikan manfaat yang sangat besar, terutama dalam hal
peningkatan pengetahuan serta ketrampilan guru dalam melakukan PTK. Dengan
pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki ini, diharapkan dapat menjadi
langkah awal guru untuk bisa menjadi seorang teacher researcher, sehingga
budaya meneliti dikalangan guru – guru dapat meningkat, dan guru dapat
memperoleh “teori” yang dibangunnya sendiri, bukan teori yang diberikan oleh
pihak lain, sehingga nantinya guru bisa menjadi “the theorizing practitioner”,
guna perbaikan kualitas proses dan hasil pembelajaran bagi peserta didik.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil evaluasi, disarankan untuk pelatihan-pelatihan di bidang
pendidikan supaya bisa dilaksanakan secara reguler dan berkala di tahun-tahun
selanjutnya, mengingat tuntutan akan peningkatan profesionalisme guru semakin
tinggi.
16
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Dantes, N. (2013). Penelitian Tindakan Kelas (Konsep Dasar dan Prosedur
Pelaksanaan dalam Rangka Peningkatan Profesionalisme Guru). Makalah.
Disajikan pada Workshop Penelitian Tindakan Kelas Bagi Dosen di
Lingkungan FKIP Unmas Denpasar 14 Juni 2013
Muliawan, J. U. (2010). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).
Yogyakarta: Gava Media.
Robandi, B. (2008). Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas. Makalah.
Disajikan pada Diklat Nasional PTK Gedung Kopertis Wilayah IV
Jatinangor Sumedang Jawa Barat 11-13 Mei 2008