P2 TAHU
-
Upload
deviindriyani -
Category
Documents
-
view
358 -
download
11
Transcript of P2 TAHU
-
8/18/2019 P2 TAHU
1/18
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA DAN
KACANG-KACANGAN
( TAHU )
Oleh
Nama : Devi Indriyani
NRP : 133020029 No. Meja : 5 ( Lima)
Kelompok : A
Tanggal Praktikum : 12 Maret 2016
Asisten : Rizka Audina
LABORATORIUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2016
-
8/18/2019 P2 TAHU
2/18
A. Tujuan Percobaanan
Tujuan dari percobaan pembuatan tahu adalah untuk diversifikasi produk
olahan kedelai. Untuk menambah nilai ekonomis dan nilai gizi kedelai serta untuk
mengetahui cara pembuatan tahu.
B. Prinsip Percobaan
Tujuan dari percobaan pembuatan tahu adalah untuk diversifikasi produk
olahan kedelai. Untuk menambah nilai ekonomis dan nilai gizi kedelai serta untuk
mengetahui cara pembuatan tahu.
C. Bahan-bahan yang Digunakan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah kacang kedelai,
koagulan, dan air.
D. Alat-alat yang Digunakan
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan adalah wadah perendam,
timbangan, penghancur kedelai, tray pengiris, kain saring, termometer, panci,
kompor, pencetak dan pengepres tahu.
-
8/18/2019 P2 TAHU
3/18
E. Diagram Alir
Gambar 1. Proses Pembuatan Tahu
Penimbangan Penggilingan
(Air Hangat 1
: Kedelai 1 )
Penyaringan Pemanasan ( T:
80 - 90°C , t :
10-20 menit
Penurunan
suhu ( T : 60-
70°C, t : 10-20 menit
KoagulasiPencetakan
dan
pengepresan
Tahu
-
8/18/2019 P2 TAHU
4/18
Gambar 2. Diagram Alir Pembuatan Tahu
-
8/18/2019 P2 TAHU
5/18
F. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Pembuatan Tahu
Keterangan Hasil
Basis 200 gram
Bahanutama Kacang Kedelai
Bahantambahan Air, Asam Asetat, GDL
Beratproduk 290 gram
% Produk 58%
Organoleptik
1. Warna
2. Rasa
3. Aroma
4. Tekstur
5. Kenampakan
Putih Kecoklatan
Hambar/Tawar
Khas Tahu
Kasar
Tidak Menarik
Gambarproduk
(Sumber : Meja 5, Kelompok A, 2016)
G. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pembuatan tahuberat produk yang
dihasilkan sebesar 290 gram dengan presentase 58% dan mempunyai warna putih
-
8/18/2019 P2 TAHU
6/18
kecoklatan, berasa hambar, beraroma khas tahu, bertekstur kasar dan kenampakan
tidak menarik.
Pada dasarnya, proses pembuatan tahu terdiri dari dua bagian, yaitu
pembuatan susu kedelai dan penggumpalan proteinnya. Sebagai penggumpal,
secara tradisional biasanya digunakan biang, yaitu cairan yang keluar pada waktu
pengepresan dan sudah diasamkan semalam. Sebagai pengganti, dapat digunakan
air jeruk, cuka, larutan asam laktat, larutan CaCl4 atau CaSO4. Pada pembuatan
tahu Cina biasanya dignakan sioko yang mengandung CaSO4 dan garam. Selain
protein, zat-zat lain yang terdapat dalam kedelai juga terbawa ke dalam endapan
(Purwaningsih, 2007).
Tahapan pembuatan tahu adalah sebagai berikut.
1.
Kedelai yang berkualitas baik dipilih dan dibersihkan dari kotoran dan
kedelai rusak sebelum direndam.
2.
Setelah dicuci, kedelai direndam dalam air bersih selama 8-12 jam (lebih baik
jika digunakan air mengalir). Perendaman dimaksudkan untuk melunakkan
strukttur selularnya sehingga mudah digiling dan memberikan dispersi dan
suspensi bahan padat edelai yang lebih baik pada waktu ekstraksi
(penggilingan). Selain itu, oligosakarida penyebab flatulensi akan berkurang
menjadi sekitar 30 persen. Perendaman dapat mempermudah pengupasan ulit
kedelai, tetapi perendaman yang terlalu lama dapat mengurangi total padatan.
3. Kedelai kemudian dikupas dan dilakukan penggiling dengan penambahan air
antara 8-10 kali berat kedelai. Penggunaan air panas 80-100oC dapat
-
8/18/2019 P2 TAHU
7/18
menonaktifkan enzim lipoksigenase penyebab bau langu serta memperbanyak
rendemen.
4. Bubur kedelai selanjutnya disaring dan filtratnya dimasak. Pemasakan
bertujuan untik mengurangi bau langu, menonaktifkan trpsin inhibitor
(antitripsin), meningkatkan daya cerna, mempermudah ekstraksi,
penggumpalan protein, serta menambah keawetan produk.
5. Penggumpalan dilakukan dengan penambahan batu tahu atau biang. Dalam
hal ini harus diperhatikan kecepatan penambahannya.
6.
Gumpalan (curd ) protein kedelai selanjutnya dicetak dan diperas (dipres).
Terakhir, potong sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
7. Biasanya, tahu yang telah diperoleh dieramkan dulu selama semalam,
kemuadian direbus kembali sebelum dipasarkan. Pada saat perebusan ini,
dapat dilakukan penambahan garam atau pewarnaan dengan kunyit, masing-
masing sekitar 2% (Purwaningsih, 2007).
Koagulan merupakan bahan penggumpal yang digunakan untuk
mengendapkan protein dan larutan padat pada sari kedelai. Beberapa bahan
penggumpal yang digunakan yaitu sebagai berikut (Sarwono,2006).
1.
Batu tahu atau sioko
Penggunaan batu tahu atau sioko sebagai bahan penggumpal tergolong populer.
Sebagaian besar kandungan berupa kalsium sulfat. Wujudnya berupa padatan
putih. Sebelum digunakan, batu tahu atau sioko ini harus dibakar, lalu digerus
atau ditumbuk hingga halus, kemudian dilarutkan dalam air dan diendapkan
selama semalam. Dosis larutan 5-10 gram sioko per 400-800 liter air. Bahan
-
8/18/2019 P2 TAHU
8/18
penggumpal ini ditambahkan sekaligus pada saat sari kedelai bersuhu 70-90◦c
dan diaduk arah tetap.
2. Asam cuka
Asam cuka juga merupakan koagulan yang baik dalam pembuatan tahu. Asam
cuka yang dipergunakan dalam pembuatan tahu di Indonesia ialah asam cuka
yang mengandung 4% asam asetat, alias cuka makan. Dosis yang digunakan
untuk tiap 0,5 kg kedelai kering sebanyak 74 ml atau sekitar 16,4% dari berat
kering kedelai. Penambahan asam cuka ini dilakukan saat tahu sari kedelai
antara 80-90%
3.
Biang tahu (whey)
Bahan penggumpal ini berupa air sisa penggumpalan sari kedelai. Sebelum
digunakan, cairan ini didiamkan 1-2 malam agar bakteri yang ada
menghasilkan asam laktat. Kendala yng sering muncul yaitu bila
penanganannya tidak higenis, bisa tumbuh (berkembang) bakteri pemecah
protein.
4. Kalsium sulfat murni
Bahan penggumpal ini paling populer di dunia. Bentuknya berupa serbuk putih.
Tahu yang dihasilkan lunak, teksturnya lembut dan rasanya lembut hingga
sedang. Bahan ini digunakan dalam pembuatan tahu keras. Sementara, pada
pertumbuhan tahu sutera digunakan sebanyak 4 gram per 0,5 kg kedelai kering.
Pemberian kalsium sulfat dilakukan pada saat susu sari kedelai 70-75◦c. Bahan
penggumpal ini harus disimpan dalam wadah tertutup rapat agar masih dapat
digunakan samapi 9-12 hari.
-
8/18/2019 P2 TAHU
9/18
5.
Gluco-delta-lacton (GDL)
Gluco-delta-lacton (GDL) banyak digunakan sebagai penggumpal sari kedelai.
GDL dapat dicampurkan ke dalam sari kedelai dingin dengan jumlah sedikit,
kemudian dimasukkan kedalam wadah dan ditutup rapat, lalu dicelupkan ke
dalam air bersuhu 85-90◦c selama 30-50 menit (Suprapti, 2005).
Penambahan garam pada bubur tahu akan dicetak menyebabkan tahu
menjadi lebih awet dan mempunyai rasa yang lebih gurih, apabila disertai dengan
tingkat kekerasan (kepadatan) yang cukup tinggi (Suprapti, 2005).
Jenis-jenis tahu yaitu yang sering dijumpai terdiri dari :
1.
Tahu putih
Tahu jenis ini teksturnya padat dengan pori-pori agak besar. Di pasaran dapat
dijumpai dalam beragam bentuk dan ukuran. Kualitas tahu putih hanya bisa
bertahan selama 2 hari, lebih dari itu akan terjadi perubahan aroma dan tekstur.
Proses pengukusan dan penyimpanan dalam lemari pendingin hanya mampu
menambah usia konsumsi maksimal 1 hari.
2. Tahu kuning
Tahu ini dikenal dengan nama tahu takwa atau tahu kediri, karena sentra
pembuatan tahu ini banyak dijumpai di kediri. Tekstur tahu kuning sangat
padat, kenyal, berpori halus dan lembut. Bentuknya kotak segi empatdan agak
pipih. Karena kepadatannya yang lebih baikdari pada tahu putih ketika
dipotong tahu tidak mudah hancur. Warna kuning pada tahu menggunakan
pewarna alamiyang berasal dari kunyit. Bentuknya yang tak mudah hancur
memudahkan dalam mengolah.
-
8/18/2019 P2 TAHU
10/18
3.
Tahu sutra (tofu)
Disebut tahu sutera karena teksturnya sangat halus. pada umumnya tofu
berwarna putih. Tofu ada yang berbentuk selinder dan segi empat. Tofu yang
ditambah dengan telur dikenal dengan nama egg tofu, warnanya lebih kuning.
Sedangkan tofu dengan tambahan udang namanya shrimp tofu.
4. Tahu susu
Tahu susu diperoleh dari proses curdling (menggumpalkan) susu dengan rennet
atau asam seperti lemon juice atau cuka, kemudian menghilangakan bagian
cairnya.
5.
Tahu kulit
Jenis tahu kulit paling populer adalah tahu sumedang. Kulitnya berwarna
kecoklatan dengan rongga bagian dalam yang akan tampak jika tahu digoreng
(Anonim, 2012).
Perubahan yang terjadi pada pembuatan tahu ini yaitu perubahan fisik dan
kimia dimana filtrat kacang kedelai terkoagulasi menjadi padat karena adanya
penambahan asam dan pemanasan.
Critical control point dari proses pembuatan tahu yaitu pada tahap
pemilihan kedelai, proses perebusan, proses pembungkusan, dengan kain dan
proses penyimpanan serta proses pengepresan dapat mempengaruhi kesehatan
konsumen dan mutu tahu (Aeni, 2006).
-
8/18/2019 P2 TAHU
11/18
-
8/18/2019 P2 TAHU
12/18
DAFTAR PUSTAKA
Aeni, Nungki Nurul. (2006). Penetapan Analisis Bahaya dan Pengendalian
Titik Kritis (HACCP) pada Tahu yang Diproduksi di Indutri rumah
Tangga Plamongansari Pedurungan, Kota Semarang. [skripsi].
Universitas Diponegoro, Semarang.
Anonim, (2012). Jenis-jenis Tahu. http://nyata.co.id/rekarasa/mengenal-jenis-tahu/.
Diakses : 16 Maret 2016.
Purwaningsih, Eko. (2007). Cara Pembuatan Tahu dan Manfaat Kedelai.
Exact Ganeca, Bekasi.
Sarwono, B, Yan Pieter Saragih. (2006). Membuat Aneka tahu. Jakarta :
Penebar Swadaya
Suprapti, M. L. (2005). Pembuatan Tahu. Kanisius, Yogyakarta.
http://nyata.co.id/rekarasa/mengenal-jenis-tahu/http://nyata.co.id/rekarasa/mengenal-jenis-tahu/http://nyata.co.id/rekarasa/mengenal-jenis-tahu/
-
8/18/2019 P2 TAHU
13/18
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Perhitungan Formulasi
Basis = 500 gram
Tepung Cakra 59,9% 59,9
100 200 = 119,8 gram
Garam 0,6% 0,6
100 200 = 1,2 gram
Soda Kue 0,25% 0,25
100 200 = 0,5 gram
Telur 11% 11
100 200 = 22 gram
Sayuran 19% 19
100
200 = 38 gram
Air 9,25% 9,25
100 200 = 18,5 gram
Mie Basah Causin
W basis : 200 gram
W produk :300 gram
% Produk mie basah =
100%
=300
200 100 = 150%
-
8/18/2019 P2 TAHU
14/18
LAMPIRAN KUIS
1.
Bagaimana metode pembuatan roti straight dough?
Jawab :
Gambar 1. Diagram AlirPembuatan Roti Tawar Straight Dough
Terigu
Pencam uran I
Pencam uran II
Pencampuran III
Fermentas T=36°C, t= 1 am
Knockin Down
Penimban an
PembentukanAdonan
Baking
T = 180°C t=25-30’
Roti Manis
CO2
Garam, Mentega,
Butter
Air, Telur
Susu, Ragi,
Gula
BahanIsian
Fermentasi T-36°C, t=30’
-
8/18/2019 P2 TAHU
15/18
2.
Fungsi cooling shock dan glazing padapembuatanmie?
Jawab :
Cooling Shock berfungsi untuk penirisan mie dengan menggunakan air
yang mengalir, mencegah pematangan berlanjut dan mencegah satu mie
dengan mie yang lainnya tidak lengket dan saling menempel.
Glazzing berfungsi untuk membantu pembentukan tekstur mie agar
menjadi kenyal, melunakkan tekstur mie serta menjaga kelembaban dari
tekstur mie agar mie tidak lengket dan tidak saling menyatu satu sama lain.
3. Sebutkan macam – macam koagulan pada pembuatan tahu ?
Jawab :
Alumunium sulfat (Al2(SO4)3.14H2O)
Sodium aluminate ( NaAlO2 )
Ferrous sulfate ( FeSO4.7H2O )
Chlorinated copperas
Ferrie sulfate ( Fe2(SO4)3)
Ferrie chloride ( FeCl3.6H2O)
Asam sitrat
Kalsium sulfat
Cadan Mg klorida
Asam asetat
Jeruk nipis (secara alami)
4. Macam – macam metode pembuatan roti?
Jawab :
-
8/18/2019 P2 TAHU
16/18
a.
Metode langsung (straight dough) adalah metode pembuatan roti dimana
seluruh bahan dicampur kemudian diaduk sampai kalis. Pada metode ini
fermentasi dilakukan satu kali.
b. Metode cepat (no time dough) merupakan metode pembuatan roti yang paling
cepat sehingga dalam waktu sekitar 3 jam bias dihasilkan
c. Metode adonan biang (sponge and dough method) adalah metode pembuatan
roti dengan dua kali pengadukan dan fermentasi.
5.
Mengapa tepung tapioca disebut sebagai“Sparing agent ”?
Jawab :
Tepung tapioca sebagai sparing agent karena dapat melindungi protein dari
serangan mikroorganisme pengganggu sehingga yang pertama kali diserang
adalah karbohidrat dari tepung tapioca bukan protein dari kedelai.
-
8/18/2019 P2 TAHU
17/18
LAMPIRAN TUGAS DISKUSI
1.
Sering kali penambahan bahan tambahan yang tidak food grade ditambahkan
kedalam makanan, dengan beberapa tujuan. Salah satu contohnya pada produk
tahu, karena tahu merupakan produk yang mempunyai kadar air tinggi
sehingga cepat rusak, maka sebagai mahasiswa teknologi pangan mengetahui:
a. Tanda- tanda kerusakan tahu, jelaskam (minimal 5) !
b.
Jelaskan jenis-jenis koagulan yang boleh digunakan (minimal 3), dan
jelaskan batas pH yang sesuai untuk semua koagulan!
Jawab :
a. Tanda-tanda kerusakan tahu adalah apabila mengeluarkan bau asam
sampai dengan busuk. Selain itu permukaan tahu berlendir, tekstur
menjadi melunak, kekompakkan berkurang, warna dan penampakkan
menjadi tidak cerah, kadang-kadang berjamur pada permukaannya.
b.
Terdapat beberapa jenis koagulan yang biasa dipakai dalam pembuatan
tahu, diantaranya adalah CaCl2, CaSO4, asam asetat, whey, Glucono Delta
Lactone, dan beberapa jenis lainnya. Menurut keterangan yang tertera pada
kemasan tahu yang ada di pasaran, kebanyakan diantaranya menggunakan
GDL, CaSO4 dan MgCl2 sebagai bahan penggumpal.
-
8/18/2019 P2 TAHU
18/18
2.
Apa yang dimaksud dengan titik isoelektrik dalam proses pembutan tahu?
Jawab :
Titik Isoelektrik adalah derajat keasaman atau pH ketika suatu makromolekul
bermuatan nol akibat bertambahnya proton atau kehilangan muatan oleh
reaksi asam-basa. Pada koloid, jika pH sama dengan titik isoelektrik, maka
sebagian atau semua muatan pada partikelnya akan hilang selama proses
ionisasi terjadi. Jika pH berada pada kondisi di bawah titik isoelektrik, maka
matan partikel koloid akan bermuatan positif. Sebaliknya jika pH berada di
atas titik isoelektrik maka muatan koloid akan berubah menjadi netral atau
bahkan menjadi negatif.