Organ Dan Sistem Keseimbangan Pada Manusia

13
Organ dan Sistem Keseimbangan pada Telinga Dalam Erni 102013544 Email : [email protected] Fakultas kedokteran universitas kristen Krida Wacana Jl.Arjuna utara No.6 jakarta barat 11470 Pendahuluan Telinga terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, tengah, dan dalam. Telinga merupakan organ pendengaran sekaligus juga organ keseimbangan. 1 Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan pusat gravitasi atas dasar dukungan, biasanya ketika dalam posisi tegak. Keseimbangan terbagi menjadi 2 yaitu statis dan dinamis. Keseimbangan statis adalah kemampuan untuk mempertahankan posisi tubuh dimana Center of Gravity (COG) tidak berubah. Contoh keseimbangan statis saat berdiri dengan satu kaki, menggunakan papan keseimbangan. Keseimbangan dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan posisi tubuh dimana Center of Gravity (COG) selalu berubah, contoh saat berjalan. 2 Keseimbangan merupakan integrasi yang kompleks dari sistem somatosensorik (visual, vestibular, proprioceptive) dan motorik (musculoskeletal, otot, sendi jaringan lunak) yang keseluruhan kerjanya diatur oleh otak terhadap respon atau pengaruh internal dan eksternal tubuh. Bagian otak yang mengatur meliputi basal ganglia, cerebellum, area assosiasi. 2 Tujuan pembelajaran Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menjelaskan struktur terkait secara makroskopis dan mikroskopis organ keseimbangan, fungsi organ keseimbangan, dan mekanisme kerja organ

description

pbl2

Transcript of Organ Dan Sistem Keseimbangan Pada Manusia

Page 1: Organ Dan Sistem Keseimbangan Pada Manusia

Organ dan Sistem Keseimbangan pada Telinga DalamErni

102013544Email : [email protected]

Fakultas kedokteran universitas kristen Krida WacanaJl.Arjuna utara No.6 jakarta barat 11470

Pendahuluan

Telinga terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, tengah, dan dalam. Telinga merupakan

organ pendengaran sekaligus juga organ keseimbangan. 1 Keseimbangan adalah kemampuan

untuk mempertahankan pusat gravitasi atas dasar dukungan, biasanya ketika dalam posisi

tegak. Keseimbangan terbagi menjadi 2 yaitu statis dan dinamis. Keseimbangan statis adalah

kemampuan untuk mempertahankan posisi tubuh dimana Center of Gravity (COG) tidak

berubah. Contoh keseimbangan statis saat berdiri dengan satu kaki, menggunakan papan

keseimbangan. Keseimbangan dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan posisi

tubuh dimana Center of Gravity (COG) selalu berubah, contoh saat berjalan.2 Keseimbangan

merupakan integrasi yang kompleks dari sistem somatosensorik (visual, vestibular,

proprioceptive) dan motorik (musculoskeletal, otot, sendi jaringan lunak) yang keseluruhan

kerjanya diatur oleh otak terhadap respon atau pengaruh internal dan eksternal tubuh. Bagian

otak yang mengatur meliputi basal ganglia, cerebellum, area assosiasi.2

Tujuan pembelajaran

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menjelaskan struktur terkait secara makroskopis

dan mikroskopis organ keseimbangan, fungsi organ keseimbangan, dan mekanisme kerja

organ keseimbangan serta komponen telinga yang turut berperan dalam mekanisme

keseimbangan

Pembahasan

Telinga terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, tengah dan dalam.

Gambar 1 : Anatomi telinga1

Page 2: Organ Dan Sistem Keseimbangan Pada Manusia

1. Telinga Luar

Telinga luar terdiri atas daun telinga/helix (aurikula), liang telinga luar (meatus

akustikus esternus).

- Daun telinga /aurikula disusun oleh tulang rawan elastin yang ditutupi oleh kulit

tipis yang melekat erat pada tulang rawan. Dalam lapisan subkutis terdapat beberapa

lembar otot lurik yang pada manusia rudimenter (sisa perkembangan), akan tetapi

pada binatang yang lebih rendah yang mampu menggerakan daun telinganya, otot

lurik ini lebih menonjol.

- Liang telinga luar merupakan suatu saluran yang terbentang dari daun telinga

melintasi tulang timpani hingga permukaan luar membran timpani. Bagian

permukaannya mengandung tulang rawan elastin dan ditutupi oleh kulit yang

mengandung folikel rambut, kelenjar sebasea dan modifikasi kelenjar keringat yang

dikenal sebagai kelenjar serumen. Sekret kelenjar sebacea bersama sekret kelenjar

serumen merupakan komponen penyusun serumen. Serumen merupakan materi

bewarna coklat seperti lilin dengan rasa pahit dan berfungsi sebagai pelindung.1

Gambar 2: Telinga luar1

2. Teliga Tengah

Telinga tengah berbentuk seperti kubah dengan enam sisi. Telinga tengah

terbagi atas tiga bagian dari atas ke bawah, yaitu epitimpanum terletak di atas dari

batas atas membran timpani, mesotimpanum disebut juga kavum timpani terletak

medial dari membran timpani dan hipotimpanum terletak kaudal dari membran

timpani.

Organ konduksi di dalam telinga tengah ialah membran timpani, rangkaian

tulang pendengaran, ligamentum penunjang, tingkap lonjong dan tingkap bundar.

Kontraksi otot tensor timpani akan menarik manubrium maleus ke arah

anteromedial, mengakibatkan membran timpani bergerak ke arah dalam, sehingga

besar energi suara yang masuk dibatasi.

Page 3: Organ Dan Sistem Keseimbangan Pada Manusia

Fungsi dari telinga tengah akan meneruskan energi akustik yang berasal dari

telinga luar kedalam koklea yang berisi cairan. Sebelum memasuki koklea bunyi akan

diamplifikasi melalui perbedaan ukuran membran timpani dan tingkap lonjong, daya

ungkit tulang pendengaran dan bentuk spesifik dari membran timpani. Meskipun

bunyi yang diteruskan ke dalam koklea mengalami amplifikasi yang cukup besar,

namun efisiensi energi dan kemurnian bunyi tidak mengalami distorsi walaupun

intensitas bunyi yang diterima sampai 130 dB.

Reflek otot ini berfungsi melindungi koklea, efektif pada frekuensi kurang dari 2 khz

dengan masa latensi 10 mdet dengan daya redam 5-10 dB. Dengan demikian dapat

dikatakan telinga mempunyai filter terhadap bunyi tertentu, baik terhadap intensitas

maupun frekuensi.3

Gambar 3 : Telinga tengah1

3. Telinga Dalam

Telinga dalam terdiri dari organ kesimbangan dan organ pendengaran. Telinga

dalam terletak di pars petrosus os temporalis dan disebut labirin karena bentuknya

yang kompleks. Telinga dalam pada waktu lahir bentuknya sudah sempurna dan

hanya mengalami pembesaran seiring dengan pertumbuhan tulang temporal. Telinga

dalam terdiri dari dua bagian yaitu labirin tulang dan labirin membranosa. Labirin

tulang merupakan susunan ruangan yang terdapat dalam pars petrosa os temporalis

(ruang perilimfatik) dan merupakan salah satu tulang terkeras. Labirin tulang terdiri

dari vestibulum, kanalis semisirkularis dan kohlea.

Vestibulum merupakan bagian yang membesar dari labirin tulang dengan

ukuran panjang 5 mm, tinggi 5 mm dan dalam 3 mm. Dinding medial menghadap ke

Page 4: Organ Dan Sistem Keseimbangan Pada Manusia

meatus akustikus internus dan ditembus oleh saraf. Pada dinding medial terdapat dua

cekungan yaitu spherical recess untuk sakulus dan eliptical recess untuk utrikulus. Di

bawah eliptical recess terdapat lubang kecil akuaduktus vestibularis yang

menyalurkan duktus endolimfatikus ke fossa kranii posterior diluar duramater. Di

belakang spherical recess terdapat alur yang disebut vestibular crest. Pada ujung

bawah alur ini terpisah untuk mencakup recessus kohlearis yang membawa serabut

saraf kohlea kebasis kohlea. Serabut saraf untuk utrikulus, kanalis semisirkularis

superior dan lateral menembus dinding tulang pada daerah yang berhubungan dengan

N. Vestibularis pada fundus meatus akustikus internus. Di dinding posterior

vestibulum mengandung 5 lubang ke kanalis semisirkularis dan dinding anterior ada

lubang berbentuk elips ke skala vestibuli kohlea.1

Gambar 4 : Telinga dalam4

Ada tiga buah kanalis semisirkularis yaitu kanalis semisirkularis superior,

posterior dan lateral yang terletak di atas dan di belakang vestibulum. Bentuknya

seperti dua pertiga lingkaran dengan panjang yang tidak sama tetapi dengan diameter

yang hamper sama sekitar 0,8 mm. Pada salah satu ujungnya masing-masing kanalis

ini melebar disebut ampulla yang berisi epitel sensoris vestibular dan terbuka ke

vestibulum Ampulla kanalis superior dan lateral letaknya bersebelahan pada masing-

masing ujung anterolateralnya, sedangkan ampulla kanalis posterior terletak dibawah

dekat lantai vestibulum. Ujung kanalis superior dan inferior yang tidak mempunyai

ampulla bertemu dan bersatu membentuk crus communis yang masuk vestibulum

pada dinding posterior bagian tengah.Ujung kanalis lateralis yang tidak memiliki

ampulla masuk vestibulum sedikit dibawah cruss communis.

Kanalis lateralis kedua telinga terletak pada bidang yang hamper sama yaitu

bidang miring kebawah dan belakang dengan sudut 30 derajat terhadap bidang

Page 5: Organ Dan Sistem Keseimbangan Pada Manusia

horizontal bila orang berdiri. Kanalis lainnya letaknya tegak lurus terhadap kanal ini

sehingga kanalis superior sisi telinga kiri letaknya hamper sejajar dengan posterior

telinga kanan demikian pula dengan kanalis posterior telinga kiri sejajar dengan

kanalis superior telinga kanan. Koklea membentuk tabung ulir yang dilindungi oleh

tulang dengan panjang sekitar 35 mm dan terbagi atas skala vestibuli, skala media dan

skala timpani. Skala timpani dan skala vestibule berisi cairan perilimfa.4

Gambar 5 : Kokhlea4

Organ Corti

Organ corti terletak di membran basilaris yang lebarnya 0.12 mm di bagian basal dan

melebar sampai 0.5 mm di bagian apeks, berbentuk seperti spiral. Beberapa

komponen penting pada organ corti adalah sel rambut dalam, sel rambut luar, sel

penunjang Deiters, membran tektoria dan lamina retikularis.

Sel-sel rambut tersusun dalam 4 baris, yang terdiri dari 3 baris sel rambut luar

yang terletak lateral terhadap terowongan yang terbentuk oleh pilar-pilar Corti, dan

sebaris sel rambut dalam yang terletak di medial terhadap terowongan. Sel rambut

dalam yang berjumlah sekitar 3500 dan sel rambut luar dengan jumlah 12000

berperan dalam merubah hantaran bunyi dalam bentuk energi mekanik menjadi energi

listrik.5

Page 6: Organ Dan Sistem Keseimbangan Pada Manusia

Gambar 6 : Organ corti5

Histologi telinga

1. Telinga luar terdiri atas:

Helix/aurrikula(daun telinga)

Terdidi dari tulang rawan elastin yang berkelok-kelok dilapisi kulit. Disini

terdapat kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Pada jaringan subkutan

terdapat otot skelet.

Meatus akustikus eksternus(liang telinga luar)

Saluran yang terbentang antara aurikula sampai ke membrana timpani panjang

kira-kira 2,5 cm. Meatus akustikus eksternus terbagi 2 bagian: 1/3 luar

dasarnya tulang rawan elastin dan 2/3 dalam dasarnya tulang temporal.5

2. Telinga tengah

Membran timpani menutup ujung dalam meatus akustiskus eksterna.

Permukaan luarnya ditutupi oleh lapisan tipis epidermis yang berasal dari

ectoderm, sedangkan lapisan sebelah dalam disusun oleh epitel selapis gepeng

atau kuboid rendah turunan dari endoderm. Di antara keduanya terdapat serat-

serat kolagen, elastis dan fibroblas. Epitel yang melapisi rongga timpani dan

setiap bangunan di dalamnya merupakan epitel selapis gepeng atau kuboid

rendah, tetapi di bagian anterior pada pada celah tuba auditiva (tuba

Eustachius) epitelnya selapis silindris bersilia. Lamina propria tipis dan

menyatu dengan periosteum.

Tuba auditiva (Eustachius) menghubungkan rongga timpani dengan

nasofarings lumennya gepeng, dengan dinding medial dan lateral bagian

tulang rawan biasanya saling berhadapan menutup lumen. Epitelnya bervariasi

dari epitel bertingkat, selapis silindris bersilia dengan sel goblet dekat faring.5

3. Telinga dalam

Telinga dalam terdapat alat pendengaran dan alat keseimbangan(statis

& dinamis). Telinga dalam terdiri dari labirin tulang vestibulum dan kokhlea

(berisi cairan perimilf) dan labirin membranosa organ corti (berisi cairan

Page 7: Organ Dan Sistem Keseimbangan Pada Manusia

endolimf).5 Organ keseimbangan terdiri dari kanalis semisirkularis yang

berfungsi untuk mendeteksi percepatan dan perlambatan rotasional atau

angular yang, utrikulus memiliki dua fungsi yaitu mendeteksi perubahan posisi

kepala menjauhi vertikal dan akselerasi dan deselerasi linier dalam arah

horizontal dan sakulus yang berfungsi mendeteksi perubahan posisi kepala

menjauhi horizontal dan akselerasi dan deselerasi linier dalam arah vertikal.3

Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan massa pusat tubuh. Sistem

keseimbangan yang baik memungkinkan seseorang untuk melihat dengan jelas saat bergerak,

mendeterminasi kecepatan gerak, dan mengatur posisi postur tubuh secara otomatis dalam

berbagai kondisi dan aktivitas. Keseimbangan dicapai dan dipertahankan oleh sistem kontrol

sensorimotor yaitu sensory input (penglihatan, proprioseptif, dan sistem vestibuler), integrasi

dari berbagai sensory input tersebut dan motor input seperti mata dan otot tubuh.6

Mempertahankan keseimbangan bergantung pada informasi yang diterima oleh otak

yang berasal dari 3 sumber yakni mata, otot & sendi, serta oragan vestibuler. Ketiga sumber

tersebut mengirim informasi ke otak dalam bentuk impuls saraf dari sensory receptor.6

Input dari mata berasal dari sensory receptor pada retina yaitu sel batang dan sel

kerucut. Informasi proprioseptif dari kulit, otot dan sendi termasuk didalamnya sensory

receptor pada jaringan sekitarnya yang sensitif terhadap tekanan atau regangan. Informasi

sensoris mengenai gerakan, equilibrium dan orientasi spasial diatur oleh apparatus

vestibularis yang terdiri dari utrikulus, sakulus dan tiga kanalis semisirkularis. Utrikulus dan

sakulus mendeteksi orientasi vertikal dan pergerakan linear sedangkan kanalis semisirkularis

mendeteksi pergerakan rotasional.6

Kanal tertentu, cairan endolymph di dalamnya tertinggal karena inersia dan

mengerahkan tekanan terhadap kanal reseptor sensorik. Reseptor kemudian mengirimkan

impuls ke otak tentang gerakan. Ketika organ vestibular di kedua sisi kepala berfungsi

dengan baik mereka mengirim impuls simetris ke otak (impuls yang berasal dari sisi kanan

yang konsisten dengan impuls yang berasal dari sisi kiri). 6

Informasi seimbang yang dilaksanakan oleh mata, otot dan sendi serta sistem

vestibuler di kirimkan ke batang otak. Disana, informasi diintegrasikan dengan informasi

yang dikontribusikan oleh serebelum(pusat koorsinasi otak) dan korteks serebri(pusat

berpikir dan memori). Serebelum menyediakan informasi tentang pergerakan otomatis yang

telah dipelajari sebelumnya melalui pajanan berulang pada berbagai gerakan. 6

Page 8: Organ Dan Sistem Keseimbangan Pada Manusia

Setelah informasi di integrasikan, batang otak otak mentransmisikan impuls ke otot

yang mengontrol pergerakan dari mata, kepala, leher, tubuh dan tungkai yang memungkinkn

seseorang untuk mempertahankan keseimbangan dan mempunyai penglihatan jelas saat

bergerak.6

Gambar 7 : fisiologi terjadinya keseimbangan6

Seorang bayi belajar menyeimbangkan tubuhnya melalui latihan dan pengulangan

seperti halnya impuls yang dikirim dari sensory receptor ke batang otak kemudian ke otot

membentuk pathway baru. Melalui pengulangan, hal tersebut menjadi lebih mudah untuk

impuls tersebut dapat melintasi jalur saraf-suatu proses yang disebut ‘facilitation’.

Jalur/pathway ‘facilitation’ ini adalah alasan penari dan atlet berlatih keras. Walaupun

terdapat geraakan yang sangat kompleks akan menjadi seperti otomatis dilakukan setelah

dilakukan berulang pada suatu periode waktu tertentu. 6

Kesimpulan

Salah satu indra pada pada manusia adalah indra pendengaran yaitu telinga, akan

tetapi telinga juga memiliki fungsi sebagai organ keseimbangan khususnya telinga bagian

dalam. Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan pusat gravitasi yang

terbagi menjadi keseimbangan statis dan dinamis. Keseimbangan merupakan integrasi yang

kompleks dari sistem somatosensorik yaitu visual, vestibular dan proprioceptive serta sistem

motorik yaitu musculoskeletal, otot, sendi dan jaringan lunak yang keseluruhan kerjanya

Page 9: Organ Dan Sistem Keseimbangan Pada Manusia

diatur oleh otak terhadap respon atau pengaruh internal dan eksternal tubuh. Sistem ini dapat

terganggu karena kerusakan pada satu atau lebih komponen yang terlibat misalnya injury,

penyakit tertentu atau proses penuaan.

Daftar Pustaka:

1. Wibowo S.D. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Grasindo; 2005.h.30-179

2. Abrahamova D, Hlavacka F. 2008. Age-Related Changes of Human Balance

during Quiet Stance: Slovakia . Physiological Research: 57:957-964

3. Sherwood L. Fisiologi manusia.edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2009.h.240-230

4. Watson R. Anatomi dan fisiologi untuk perawat.edisi ke-10. Jakarta:

EGC;2002.h.64-66

5. Bloom, fawcett. Buku ajar histologi.edisi ke-12. Jakarta: EGC; 2002.h.320-30

6. Watson MA, Black FO. The human balance system-a complex coordination of

central and peripheral system. 2008. Vestibular Disorder Association. Available

at: http://www.vestibular.org accessed on: April 27, 2015.