Optimalisasi jalur 2 pintu 2 universitas hasanuddin, makassar
-
Upload
cakra-prasatya -
Category
Engineering
-
view
145 -
download
4
Transcript of Optimalisasi jalur 2 pintu 2 universitas hasanuddin, makassar
Latar Belakang
Pintu 2 unhas merupakan tempat pertemuan 2 kawasan yang
berbeda karakter yaitu pendidikan dan kesehatan sehingga
membutuhkan perencanaan yang baik
Dilihat dari urgensinya kondisi jalan pintu 2 unhas saat ini
sangat mengganggu aktifitas dari kedua kawasan tersebut.
Karena karakter dominan kegiatan di pintu 2 unhas adalah
pelayanan jasa kesehatan maka memerlukan perhatian khusus
dalam perencanaannya seperti perencanaan yang humanis
yang lebih berpihak kepada penyandang cacat terutama
untuk keadaan emergency
Mempertimbangkan kondisi prasarana saat ini yang terkesan
tidak terpenuhi terutama lahan parkir terlepas dari asumsi
perilaku pengguna parkir yang kurang baik.
Rumusan Masalah
Dengan semakin sulitnya melalui jalur pintu 2 unhas pada jam jam
sibuk dan urgensinya kawasan ini sebagai pusat pelayanan kesehatan
maka di perlukan perencanaan di pintu 2 unhas.
adapun pertanyaan penelitian sebagai berikut :
bagaimana mengoptimalisasi pemanfaatan jalur jalan pintu 2 unhas ?
Tinjauan pustaka Teori Perancangan Ruang Kota
Beberapa teori yang berkaitan dengan sirkulasi atau pergerakan sebagai kata kunci dalam penelitian
ini antara lain :
1. Beberapa katagori elemen bentuk fisik kota (elements of urban physical form) menurut Shirvani
(1985:7-8), yaitu:
1. Sirkulasi dan parkir / circulation and parking
2. Jalan pedestrian / pedestrian ways
3. Kegiatan pendukung / activity support
2. Beberapa teori elemen citra kota (elements of city image) menurut Lynch (1960:47-48), yaitu
Pathand Nodes
3. Beberapa teori perancangan ruang kota (theories of urban spatial design) menurut Roger Trancik
(1986:97-124) yaitu teori Figure Grounddan Linkage.
Menurut Shirvani seperti yang dikutip oleh Darmawan (2003:15-16) ada tiga
prinsip utama dalam menangani sikulasi, yaitu:
1. Jalan seharusnya didesain menjadi ruang terbuka yang memiliki pemandangan
baik
2. Jalan harus dapat memberi petunjuk orientasi bagi para pengendara dan dapat
menciptakan lingkungan yang dapat dibaca
3. Sektor publik dan swasta merupakan partner untuk mencapai tujuan tersebut
di atas. Beberapa kecenderungan tujuan dalam perencanaan transportasi
meliputi:
a. Meningkatkan mobilitas di Kawasan Pusat Bisnis (Central Business Districs).
b. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
c. Mendorong penggunaan transportasi umum.
d. Meningkatkan kemudahan pencapaian ke Kawasan Pusat Bisnis.
Menurut Shirvani (1985:24), elemen parkir mempunyai dua efek langsung terhadap kualitas lingkungan, yaitu :
1. Menghidupkan aktivitas komersial (dimana faktor parkir sangat penting)
2. Mempertajam benturan visual terhadap bentuk fisik kota Masih menurut Shirvani (1985:25-26) beberapa cara dalam mengendalikan parkir, yaitu :
1. Struktur tempat parkir tidak boleh mengganggu aktivitas di sekitarnya. Mendukung kegiatan street leveldan menambah kualitas visual lingkungan, akan lebih baik lagi jika pembangunannya diiringi dengan penegakan peraturan parkir yang resmi sebagai bagian perencanaan
2. Pendekatan program penggunaan berganda dalam arti memaksimalkan penggunaan tempat parkir dengan pelaku dan waktu yang berbeda secara simultan
3. Tempat parkir khusus, dimana suatu perusahaan atau instansi yang memiliki sejumlah besar karyawan dengan kendaraannya, membutuhkan area parkir tersendiri yang memadahi
4. Tempat parkir di kawasan pinggir kota yang dibangun oleh swasta dan atau pemerintah
METODOLOGI
Metodologi penelitian kualitatif rasionalistik berlandaskan pada cara berfikir rasionalisme (Muhadjir,
1993 :55), yang berasal dari pemahaman kemampuan intelektual yang dibangun atas kemampuan
argumentasi secara logika, sehingga lebih ditekankan pada pemaknaan empirik. Survei sebagai salah
satu pendekatan, dikumpulkan data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sirkulasi.
Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
2. Dokumentasi
Merencanakan Survey
Lokasi penelitian
Lokasi penelitian yang diambil adalah jalan jalur pintu 2 unhas yang merupakan jalan penghubung kawasan pendidikan unhas,pelayanan kesehatan dan permukiman. Pada lokasi akan di fokuskan penelitian pada sirkulasi pergerakan di jalan tersebut.
Waktu penelitian
Dasar pemilihan waktu dan pengamatan lapangan dalam proses penelitian ini dipertimbangkan bisa mewakili keadaan yang terjadi di kawasan yang diharapkan memperlihatkan perubahan signifikan atas dinamika aktivitas dan kapasitas pengguna yang maksimal. Katagorisasi hari yaitu hari biasa atau hari kerja dan hari libur. Sedangkan waktu pengamatan dibagi 6 yaitu per tiga jam mulai dar jam 6 pagi sampai jam 12 malam. Dipilihnya 6 rentang waktu tersebut karena adanya perubahan aktivitas dan untuk mewakili rentang waktu dari pagi hingga malam hari, supaya dapat diketahui perubahan volume sirkulasi.
metode analisa data
1. Melakukan pembahasan Persiapan, tabulasi, penerapan data sesuai dengan
pendekatan penelitian yaitu studi survei lalu lintas. Peneliti mengadakan
komparasi status fenomena dengan standarnya. Tentu saja penentuan standar
ini harus dilakukan berdasarkan landasan yang kuat misalnya teori tentang
perancangan kota, hukum, peraturan, hasil loka karya, dan sebagainya.
Selanjutnya standar ini dijadikan sejauh mana fenomena mencapai standar.
2. Menarik kesimpulan Penarikan kesimpulan didasarkan atas data, bukan atas
angan-angan. Penarikan kesimpulan dilakukan sejalan dengan cara mengolah
data dan sinkron dengan problematik. Data yang bersifat kualitatif, maka
pengolahannya dibandingkan dengan suatu standar atau kriteria yang telah
dibuat oleh peneliti.
Deliniasi kawasan studi
Guna Lahan
Guna lahan di pintu 2 Unhas memiliki
karakter yaitu sebagai kawasan pelayanan
kesehatan, area studi yang saya bahas
seluas 12,811 hektare dengan tutupan
lahan sebagai berikut
NO Guna Lahan Luas (HA)
1 Bangunan 4,773
2 Non Bangunan 8,038
Total 12,811
Parkiran
parkiran dilihat dari kondisi
fisik cukup baik namun dari
pengamatan awal, dari segi
kapasitas parkiran di kawasan
ini belum mencukupi.
Terlepas dari asumsi bahwa
perilaku pengendara yang
kurang baik dalam
memarkirkan kendaraannya.
PARKIR
Area parkir di kawasan pintu 2 unhas tersedia di dalam kompleks pelayanan
kesehatan meliputi RS wahidin sudiro husodo, RS pendidikan UNHAS RS private
care center wahidin, dan RS gigi. Masing masing memiliki area parkir namun
belum mencukupi dari segi kapasitas.
jalan
Kondisi lalu lintas jalan pada hari kerja di
pintu 2 unhas ramai dan cenderung macet
dengan lebar 5 meter per lajurnya, dari
pengamatan awal kondisi ini disebabkan
perilaku pengguna kendaraan yang
memarkirkan kendaraannya di bahu jalan
padahal ada larangan memarkirkan
kendaraan. Tercatat ada 68 kendaraan roda 4
yang memarkirkan kendaraannya di jalur ini.
Jalur khusus emergency juga tidak ada
Sirkulasi
Pertambahan kendaraan, terutama kendaraan pribadi yang terjadi sangat
cepat merupakan salah satu pemicu terjadinya kemacetan. Kemacetan
terjadi salah satunya akibat percepatan pertambahan kendaraan yang tidak
diimbangi pertumbuhan infrastruktur jalan raya. Selain itu beberapa faktor
lain penyebab kemacetan lalu lintas di antaranya adalah adanya hambatan
samping dan pemutaran yang cukup banyak di kawasan pintu 2 unhas,
tercatat ada 3 u turn pada jalan sepanjang 200 meter ini, hal ini mengganggu
sirkulasi di jalan tersebut.
Arus sirkulasi kendaraan di pintu 2 unhas adalah 2 arah. Jalan ini
memiliki 2 jalur, sebab bermedian tunggal /pulau jalan yang membagi jalan
raya menjadi dua. Masing-masing jalur memiliki dua lajur untuk sirkulasi.
Pedestrian ways
Jalur pedestrian di sebelah kanan
tersedia namun pada jalur sebelah kiri
hanya tersedia di depan RS. Pendidikan
Unhas hal ini bisa menjadi potensi
macet karena menjadi hambatan
pengendara.jalur pedestrian ini tidak
mendukung penyamdang cacat. Pada
jalur ini juga tidak tersedia zebra cross
penyeberangan sehingga pejalan kaki
menyebrang di sembarang tempat hal
ini juga berpotensi menjadi hambatan
dan resiko kecelakaan.
PEMBAHASAN
ANALISIS SIRKULASI
Analisis sirkulasi atau pergerakan kendaraan merupakan kinerja ruas jalan akibat sirkulasi volume arus lalu lintas yang ada, sehingga dapat diketahui derajat kejenuhan atau tingkat pelayanan jalan pintu 2 unhas.
Rumus kapasitas ruas jalan menurut Alamsyah (2005:62) adalah
sebagai berikut :
C = COx FCWx FCSPx FCSFx FCCS
Keterangan :
C = Kapasitas
CO = Kapasitas dasar
FCW = Faktor penyesuai lebar jalan
FSP = Faktor penyesuai pemisah arah
FSF = Faktor penyesuai hambatan samping dan lebar bahu
FCS = Faktor penyesuai ukuran kota
ANALISIS SIRKULASI
Jalur 2 di pintu 2 unhas pada jam sibuk sangat ramai dan macet karena
hambatan samping dan volume kendaraan yang cukup besar hal ini
dikarenakan fungsi jalur 2 di pintu 2 unhas sebagai penghubung antar kawasan
permukiman di tamalanrea dengan kawasan kesehatan dan pendidikan. Dari
survei tercatat volume kendaraan sebagai berikut :
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
ke unhas dari unhas
06.00-09.00 (per jam)
09.00-12.00 (per jam)
12.00-15.00 (per jam)
15.00-18.00 (per jam)
18.00-21.00 (per jam)
21.00-24.00 (per jam)
arah 06.00-09.00 (per jam)
09.00-12.00
(per jam)
12.00-
15.00 (per jam)
15.00-18.00 (per
jam)
18.00-21.00 (per
jam)
21.00-24.00 (per
jam)
ke unhas 1200 800 500 800 600 200
dari unhas 700 500 700 1000 600 200
analisis rasio volume kapasitas kendaraan (smp) ke arah
unhas
waktu motor mobil smp kapasitas derajat kejenuhan
06.00-09.00 (per jam) 1015 185 692,5 1366 0,506954612
09.00-12.00 (per jam) 688 112 456 1366 0,333821376
12.00-15.00 (per jam) 417 83 291,5 1366 0,213396779
15.00-18.00 (per jam) 697 103 451,5 1366 0,330527086
18.00-21.00 (per jam) 515 85 342,5 1366 0,250732064
21.00-24.00 (per jam) 174 26 113 1366 0,08272328
analisis rasio volume kapasitas kendaraan (smp) dari arah
unhas
waktu motor mobil smp kapasitas
derajat kejenuhan
06.00-09.00 (per jam) 1015 155 662,5 1366 0,484992679
09.00-12.00 (per jam) 688 87 431 1366 0,315519766
12.00-15.00 (per jam)
417 143 351,5 1366 0,257320644
15.00-18.00 (per jam) 697 176 524,5 1366 0,383967789
18.00-21.00 (per jam) 515 115 372,5 1366 0,272693997
21.00-24.00 (per jam) 174 28 115 1366 0,084187408
berdasarkan RSNI T- 14 - 2004 tentang Geometri Jalan Perkotaan jalur 2 unhas adalah
kelas 3 c dengan fungsi jalan dengan kecepatan kendaraan 30 – 50 km per jam . Jalur pintu 2
unhas lebar jalannya per arah adalah 5 meter dengan lebar pedestrian ways 1 meter dan jalur
hijau di tengah 1 meter.
berdasarkan standard jalur pintu 2 unhas sudah memenuhi stnadard namun karena
adanya hambatan samping seperti mobil parkir di pinggir jalan maka mengurangi kapasitas jalan
dan memaksa perlambatan kendaraan sehingga terjadi macet, jumlah u turn yang banyak
menjadi penyebab perlambatan kecepatan kendaraan tercatat terdapat 3 u turn di jalan
tersebut yang panjang jalannya hanya 200 meter
Sirkulasi ke arah unhas
Sirkulasi kendaran ke arah unhas dengan intensitas tinggi terjadi pada pagi
hari yaitu antara jam 6 sampai 9 pagi dengan jumlah motor 1015 per jamnya
dan mobil sebanyak 85 jumlah ini dikarenakan adanya pergerakan dari jalan
perintis kemerdekaan menuju kawasan ini dan kawasan pendidikan unhas.
Pada jam pagi kendaraan banyak yang parkir di bahu jalan jalan pintu 2
unhas, jalan yang seharusnya 2 lajur menjadi 1 lajur saja yang dapat dilalui.
sirkulasi dari arah unhas
Pergerakan yang dilakukan pengendara dari arah unhas pada jam 6 sampai 9
pagi lebih intens daripada jam lain hal ini di karenakan aktifitas 3 kawasan
utama di daerah sekitar wilayah studi yaitu permukiman, kesehatan dan
pendidikan. Nilai kejenuhannya adalah 0,48 hal ini masih dalam keadaan
sedang namun bisa saja berubah menjadi tidak stabil karena kondisi jalan
pintu 2 unhas yang memiliki aktivitas sedang.
Analisis parkir
Dari faktor parkir terlihat kapasitas parkir di kawasan ini kurang
memenuhi kebutuhan parkir dari pengunjung kawasan ini terbukti dengan
fakta di lapangandengan limpahan parkir. Dari survei tercatat kapasitas parkir
di segmen 1 roda 4 sebesar 200 unit dan 180 unit kendaraan roda 2. pada
segmen 2 tercatat kapasitas parkir roda 4 sebesar 11 unit dan roda 2 sebesar
30 unit pada segmen 3 tercatat kapasitas parkir sebesar 60 unit roda 4 dan 5
unit roda 2. pada segmen 4 tercatat kapasitas parkir roda 4 sebesar 50 unit .
Untuk segmen 5 kapasitas parkir roda 4 sebesar 20 unit serta 50 unit roda 2
dari segi limpahan parkir per segmen tercatat pada segmen 1 sebanyak
25 unit kendaraan roda 4 dan 30 kendaraan roda 2. pada segmen 2 tercatat 18
unit kendaraan roda 4.pada segmen 3 dan 4 limpahan kendaraan tidak ada.
Lalu pada segmen 5 sebanyak 40 unit kendaraan roda 4
Peta kawasan studi di rinci per segmen
Tabel limpahan kendaraan dirinci jenis kendaraan per
segmen
segmen kendaraan roda 2 kendaraan roda 4
segmen 1 30 25
segmen 2 0 18
segmen 3 0 0
segmen 4 0 0
segmen 5 0 40
Tabel jumlah kendaraan parkir dirinci jenis kendaraan per segmen
segmen kendaraan roda 2 kendaraan roda 4
segmen 1 180 200
segmen 2 30 11
segmen 3 5 60
segmen 4 0 50
segmen 5 50 20
Sumber : observasi 2014
0 5
10 15 20 25 30 35 40 45
kendaraan roda 2
kendaraan roda 4 0
50
100
150
200
250
kendaraan roda 2
kendaraan roda 4
Diagram limpahan kendaraan Diagram jumlah kendaraan parkir
Sumber : observasi 2014
Menurut KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
NOMOR : 272/HK.105/DRJD/96 TENTANG PEDOMAN TEKNIS
PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR untuk kawasan seperti rumah sakit
yang parkirnya tetap memiliki standard
Kebutuhan parkir berdasarkan standar di atas
tabel jumlah kebutuhan parkir berdasarkan tempat tidur rumah sakit
nama jumlah tempat tidur kebutuhan parkir (SRP)
RS wahidin 690 200
Rs Unhas 900 200
Rs Gigi - -
Rs wahidin (PCC) 25 97
Sumber : observasi 2014
Proyeksi pengguna parkir
Proyeksi pengguna parkir di dasarkan pada data pengguna parkir tahun-tahun
sebelumnya
Sumber :
Analisis
penulis
tabel proyeksi kendaraan parkir
tahun 2011 tahun 2014 tahun 2017 tahun 2020
segmen kendaraan roda 2
kendaraan roda 4
kendaraan roda 2
kendaraan roda 4
kendaraan roda 2
kendaraan roda 4
kendaraan roda 2
kendaraan roda 4
segmen 1 180 200 210 225 240 250 270 275
segmen 2 25 11 30 29 35 40 40 58
segmen 3 5 40 5 60 5 80 5 100
segmen 4 0 45 0 50 0 55 0 60
segmen 5 0 0 50 20 100 40 150 60
Analisis terhadap kebijakan transportasi
secara makro
Berkaitan dengan transportasi secara makro maka aksesibilitas di kawasan ini
akan terpengaruh oleh kondisi transportasi secara makro, untuk saat ini
transportasi yang berperan penting adalah angkot namun pengaruhnya
terhadap pergerakan menuju kawasan ini masih minim. Berdasarkan
perencanaan transportasi massal makassar maka kemungkinan akan
mempengaruhi kondisi lalu lintas di jalur pintu 2 unhas. Berdasarkan
perencanaan BRT makassar melalui perintis kemerdekaan maka akan
mempengaruhi penggunaan parkir
PERENCANAAN
PEDESTRIAN WAYS DAN SIRKULASI JALAN
Perencanaan optimalisasi jalan pintu 2 unhas dengan mengoptimakan fungsi
marka jalan dan peraturan laranagan parkir di bahu jalan untuk
memperlancar sirkulasi jalan.
Untuk pedestrian dilakuakan desain ulang jalur dengan lebih memudahkan
bagi pengguna jalan terutama bagi penyandang cacat. Untuk desain
penyeberangan telah tersedia jalur dia tas jalan dan layang di kawasan
ini.namun untuk orang yang cacat di perluka desain khusus maka jaulr
prnyeberangan di atas jalan bi berikan lampu isyarat manual sesuai dengan
kebutuhan pedestrian.
Perencanaan pedestrian ways
Contoh pedestrian way
dengan tempat tunggu
PERENCANAAN PARKIR
Konsep parkir vertikal di bandung dengan
efisiensi tinggi , terlihat pada gambar dengan
peningkatan kapasitas menjadi 300 persen
Sesuai dengan proyeksi parkir pada tahun 2020 maka di butuhkan gedung
parkir tambahan pada daerah segmen 1 dengan kapasitas 50 kendaraan roda 4
dan 60 kendaraan roda 2. lalu pada segmen 3 dengan kapasitas 70 kendaraan
roda 4 . Lalu pada segmen 5 arahan bangunan parkir di buat dengan kapasitas
40 kendaraan
Alternatif 1
tabel tambahan parkir
segmen kendaraan roda 2 kendaraan roda 4
segmen 1 90 75
segmen 2 15 47
segmen 3 0 60
segmen 4 0 15
segmen 5 150 60
Perencanaan parkir
Perencanaa parkir yang sesuai dengan pintu 2 unhas adalah parkiran vertikal
dengan sistem waktu.
Sesuai dengan proyeksi parkir pada tahun 2020 maka di butuhkan gedung parkir
tambahan pada daerah segmen 1 dengan kapasitas 75 kendaraan roda 4 dan
90 kendaraan roda 2. lalu pada segmen 3 dengan kapasitas 70 kendaraan roda
4 . Lalu pada segmen 5 arahan bangunan parkir di buat dengan kapasitas 80
kendaraan .
Pada segmen 1 akan di buat gedung parkir dengan 50 srp dan 60 ruang roda 2
yaitu 12m2 x 75 = 900 m2 luas lantai bangunan untuk roda 2 kapasitas parkir
di segmen 1 masih mencukupi
Segmen 2 dan 3 bergabung dalam pemenuhan sarana parkir dengan luas lantai
banguan 12m2 x 90 = 1080 m2. Segmen 4 masih cukup untuk menampung
tambahan mobil
Lalupada segmen 5 masih mencukupi untuk parkiran motor namun untuk mobil
membutuhkan tambahan ruang 12m2 x 80 = 960 m2.
Bila transportasi massal kota makassar menjadi acuan dalam perencanaan ini
dan diasumsikan pada tahun 2020 semua pengunjung rumah sakit
menggunakan kendaraan umum, maka perencanaan gedung parkir baru tidak
di perlukan Alternatif 2
Nilai etika perencanaan Perencanaan pedestrian ways yang pro terhadap kaum difable
Perencanaan lampu lalu lintas manual yang mengefektifkan sirkulasi jalan
karena disesuaikan dengan kebutuhan pergerakan
Perencanaan yang halte menunjukkan bahwa transportasi umum menjadi
prioritas dalam perencanaan aksesibilitas dari dan menuju kawasan studi
Perencanaan parkir bertingkat yang mengefisienkan penggunaan lahan parkir
DAFTAR PUSTAKA
Haryadi, B. Setiawan. 1995. Arsitektur Lingkungan dan Perilaku.Dirjen Dikti Depdikbud. Jakarta.
Lynch, Kevin. 1975. The Image of the City. The M.I.T Press. England.
Nasution, S. 2003. Metode Research-Penelitian Ilmiah.Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.
Pusat Bahasa Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.
Alamsyah, Alik Ansyori. 2005. Rekayasa Lalu Lintas. Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Darmawan, Edy. 2004. Teori dan Implementasi Perancangan Kota.Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang. Semarang.
Darmawan, Edy. 2005. Analisa Ruang Publik Arsitektur Kota.Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang. Semarang.
Grigg, Neil S. 1988. Infrastructure Engineering & Management. John Wiley & Sons. USA
Hariyono, Paulus (2005) The Impact of Shopping Centre Development towards the traffic surrounding (a case study in Java Supermal shopping center in Semarang city. Proceedings of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, Vol. 5, pp. 1827 - 1840, 2005.