One

6
3. Bagian Utama A. Rangkuman Bentrok antar kaum kelas atas dengan kaum kelas bawah sejak dari dulu samapai sekarang selalu terjadi. Dalam buku ini penulis menyampaikan berbagai hal yang terjadi pada konflik antara rakyat Batak dengan pengusaha dan pemerintah. Dimana berbagai masalah muncul sejak berdirinya perusahaan Indorayon di Sumatera Utara. Penulis menceritakan kisah ini melaui berbagai narasumber yaitu masyarakat Batak sebagai penghuni asli daerah yang menjadi lahan pembangunan perusahaan tersebut. Semua permaslahan dari orde baru sampai presiden Megawti menyelimuti tempat itu. 20 tahun lebih generasi ke generasi terus berjuang atas nama keadilan untuk dibubarkanya atau dihentikanya perusahaan yang sangat merusak lingkungan bahkan budaya karena menyebabkan rusaknya tatanan masyarakat dengan politik uang mereka. Semua pihak yang dianggap berpengaruh disuap bahkan diusnahkan. Sudah banyak korbn yang berjatuhan namun pemerintah belum sadar atau bisa dibilang tidak mau sadar karena adanya kedekatan pemerintah dengan pihak perusahaan. Penulis menghadirkan konflik fisik maupun batin yang dirasakan oleh masyarakat Batak khususnya bagi anak-anak yang orangtuanya dipenjara oleh oknum aparat karena membela hak-hak rakyat. Rakyat dibuat takut oleh pihak perusahaan dengan menurunkan anggota brimob pada tanggal 2 Maret 2003 untuk menjatuhkan mental rakyat. Tanggal 7 Maret 2003 terjadi penggeledahan pula terhadap mahasiswa. Namun mahasiswa tidak

description

true

Transcript of One

3. Bagian UtamaA. Rangkuman

Bentrok antar kaum kelas atas dengan kaum kelas bawah sejak dari dulu samapai sekarang selalu terjadi. Dalam buku ini penulis menyampaikan berbagai hal yang terjadi pada konflik antara rakyat Batak dengan pengusaha dan pemerintah. Dimana berbagai masalah muncul sejak berdirinya perusahaan Indorayon di Sumatera Utara. Penulis menceritakan kisah ini melaui berbagai narasumber yaitu masyarakat Batak sebagai penghuni asli daerah yang menjadi lahan pembangunan perusahaan tersebut. Semua permaslahan dari orde baru sampai presiden Megawti menyelimuti tempat itu. 20 tahun lebih generasi ke generasi terus berjuang atas nama keadilan untuk dibubarkanya atau dihentikanya perusahaan yang sangat merusak lingkungan bahkan budaya karena menyebabkan rusaknya tatanan masyarakat dengan politik uang mereka. Semua pihak yang dianggap berpengaruh disuap bahkan diusnahkan. Sudah banyak korbn yang berjatuhan namun pemerintah belum sadar atau bisa dibilang tidak mau sadar karena adanya kedekatan pemerintah dengan pihak perusahaan.

Penulis menghadirkan konflik fisik maupun batin yang dirasakan oleh masyarakat Batak khususnya bagi anak-anak yang orangtuanya dipenjara oleh oknum aparat karena membela hak-hak rakyat. Rakyat dibuat takut oleh pihak perusahaan dengan menurunkan anggota brimob pada tanggal 2 Maret 2003 untuk menjatuhkan mental rakyat. Tanggal 7 Maret 2003 terjadi penggeledahan pula terhadap mahasiswa. Namun mahasiswa tidak gentar. Mereka selalu melancarkan aksi untuk menghentikan operasi perusahaan tersebut.Kisah-kisah pilu keluarga yang berada di daerahpun dihadirkan pula oleh penulis. Dari keluarga pendeta yang ketika anaknya lahir, ayahnya sedang ada di penjara untuk menjalani hukuman atas tuduhan memberontak terhadap pemerintah. Sungguh pilu dengan apa yang terjadi terhadap orang-orang yang dipenjara karena setelah mereka keluar dari penjara ingatan merka mulai menurun bahkan ada yang sampai hilang ingatan.

Dari beridinya ditahun 1986 sampai pada hari ini perusahaan Indorayon sudah menyumbang banyak kerusaka terutama pada lingkungan, baik sungai, hutan maupun udara. Tatanan masyarakatpun hancur karena adanya adu domba antar masyarakat yaitu masyarakat yang pro yang suaranya telah dibeli dan masyarakat kontra yang merasa perlu adanya keadilan yang harus ditegakkan di daerah asal mereka.B. Evaluasi

Penulis buku yang berjudul Orang-Orang yang Dipaksa Kalah: Penguasa dan Aparat Keamanan Milik Siapa adalah empat orang yaitu:

1. Saur Tumuir Situmorang

Merupakan mahasiswa lulusan University of The Philippine dan pernah mengikuti Hman Rights Training di Oxford University, Inggris pada tahun 20002. Besti Mawarti Panjaitan

Adalah seorang penulis yang pendidikan terakhirnya S1 Pertanian.

3. Junpiter Hasiholan Pakpahan

Aktif menulis jurnal, pendidikan terakhirnya S1 Pertaian.

4. Arifin Telaumbanua

Pendidikan terakhirnya S1 Perdata di Medan, pernah mengikuti Orientasi Pengorganisasian Petani di Korea Selatan 1997.

Para penulis diatas dengan berbagai pengalamanya sangat berkompeten dalam menulis buku tersebut. Buku ini di peruntukan untuk masyarakat umum khususnya pemerintah dan aparat serta para pengusaha negeri ini. Dan dari isi yang akan disampaikan mampu mencakup keseluruhan aspek dan sangat sesuai dengan apa yang seharusnya diketahui oleh khalayak umum. Namun disisi lain masih ada kekurangan yaitu penulis menyebutkan bahwa reaksi kontra samapai pada dunia internasional, tapi di dalam buku ini tidak dibahasPertanyaan-pertanyaan seputar penelitian ini sangat releven dan sesuai apa yang ada. Dari berbagai macam yang dibahas penulis menyajikan hal-hal yang menarik dan membuat penasaran para pembaca. Penyajian yang sangat mendetail dan menyeluruh serta mudah dipahami membuat buku ini cocok untuk semu kalangan.Pendekatan yang digunakan penulis pun sangat bagus dengan melakukan wawancara lansung dan menulisnya sesuai dengan kenyataan, namun masih dalam bahasa Batak yang orang jawa dan lainya masih awam jadi seharunya buku ini ditulis murni bahsa indonesia atau dengan memberi penjelasan arti-arti yang kebanyakan orang di luar Batk mengerti.Gagasan-gagasan penulis cukup bagus meski masih ada beberapa yang rancu kaena minimnya pengetahuan. Yang penulis sajikan dengan bentuk naratif. Penulis menceritakan tentang apa yang terjadi melalui kisah-kisah yang didapat dari berbagai narasumber dari berbagai kalangn usia. Penulis juga menyertakan dokumentasi-dokumentasi yang didapatkan dari berbagai sumber untuk memperkuat teks naratifnnya. Berbagai gambar yang menunjukkan peristiwa-peristiwa yang terjadi menjadi bukti yang kuat tidak sekedar contoh, penulis menyajikan kisah dalam bentuk kronlogi-kronologi yag terjadi dari awal sampai akhir.

Buku ini mampu menguak berbagi kisah dengan mendetail, tidak seperti buku-buku lain yang biasanya masih penuh dengan misteri dan tak mampu dikuak oleh penulis itu sendiri maupun pembacanya.

C. Kesimpulan

Tujuan penulis membuat buku ini dan menerbitanya adalah menunjukan perjuangan rakyat melawan ketidak adilan pemerintah negeri ini, dan tujuan itu sangatlah tercapai dengan diterbitkanya buku ini di Jakarta.Penulis munujukan buku ini untuk masyarakat umum demi terbentuknya keadilan di negeri ini khususnya masyarakat Batak yang telah mengalami berbagai tekanan baik fisik dan mental. Informasi-informasi yang didapat dari pengalaman-pengalaman narasumber pun semua disajikan dengan mendetail tanpa ada yang ditutup-tutupi dan sesuai dengan kisah yang diceritakan para narasumber.

Bidang keilmuan sangat butuh hal seperti ini, khususnya bidang sosiologi dan ilmu sosial karena isi buku ini spenuhnya menyangkut tentang masyarakat. Ini dapat dijadikan wacana dan pembahasan sebagai perubahan kedepanya supaya lebih baik. ini juga sebagai pebelajaran kita bahwa banak konfig terjadi di masyarakat, sebagi mahasiswa sosiologi tentunya kita dituntut peka terhadap permasalahan-permasalahn yang ada di sekitar kita.

Untuk penelitian selanjutnya mengenai masalah ini adalah bagaimana reaksi dunia internasional karena dalam pembahasan awal buku ini menyebutkan ada reaksi internasional namun belum dibahas sama sekali, bahkan reaksi orang luar Batak pun belum dibahas, jadi alangkah baknya jika pembahsanya juga mencakup itu. Sebagai riviewer saya sudah membacanya dengan meminjam buku ini, dan saya sarankan untuk teman-teman, keluarga saya khususnya untuk membeli dan membaca buku ini karena isi dalam buku ini dikisahkan dalam media apapun.