Ocr Tumor Tulang
Transcript of Ocr Tumor Tulang
-
7/26/2019 Ocr Tumor Tulang
1/14
TUMOR TULANGDr. Bobby Nelwan, SpOT
Ahli Bedah Orthopedi
PENDAHULUAN
Defnisi
Tumor tulang merupakan kelainan pada sistem
muskuloskeletal yang bersifat neoplastik. Tumor dalam arti yang
sempit berarti benjolan, sedangkan setiap pertumbuhan yang barudan abnormal disebut neoplasma.
Tumor dapat bersifat jinak atau ganas. Tumor ganas tulang
dapat bersifat primer yang berasal dari unsur-unsur tulang sendiri
atau sekunder dari metastasis in!ltrasi" tumor-tumor ganas organ
lain ke dalam tulang.
Insidens
Dari seluruh tumor tulang primer; 65,8% bersifat jinak an
!",#% bersifat $anas #ni berarti dari setiap tiga tumor tulang
primer terdapat satu yang bersifat ganas. Tumor ganas tulang
menempati urutan kesebelas dari seluruh tumor ganas yang ada
dan hanya $,%& dari seluruh tumor ganas organ. 'erbandingan
insidens tumor tulang pada pria dan wanita adalah sama.
Tumor jinak primer tulang yang paling sering ditemukan
adalah osteoma (),(&", osteokondroma (*,%&", kondroma ),+&"
dan sisanya oleh tumor tulang jinak yang lain.
Osteogenik sarkoma +,+&" merupakan tumor ganas primer
tulang yang paling sering ditemukan, diikuti giant sel tumor
$,%&", kondrosarkoma $&" dan sisanya adalah tumor tulang
ganas yang lain.
1
-
7/26/2019 Ocr Tumor Tulang
2/14
T&'(r )inak T&'(r Ganas)enis *nsiens )enis *nsiensOsteoma (),(& Osteogenik sarkoma +,+&
Osteokondroma (*,%& /iant sel tumor $,%&
0ondroma ),+& 0ondrosarkoma $&
Tumor jinaklainnya
$+, Tumor ganas lainnya *(,
+asi-kasi t&'(r t&an$ 'en&r&t .HO
0lasi!kasi menurut 12O ditetapkan berdasarkan atas kriteria
histologis, jenis diferensiasi sel-sel tumor yang diperlihatkan dan
jenis interseluler matriks yang diproduksi. Dalam hal ini
dipertimbangkan sifat-sifat tumor, asal usul sel serta pemeriksaan
histologis menetapkan jenis tumor bersifat jinak atau ganas.
Sel-sel dari muskuloskeletal berasal dari mesoderm tapi
kemudian berdiferensiasi menjadi beberapa sel osteoklas,
kondroblas, !broblas, dan mieloblas. Oleh karena itu sebaiknya
klasi!kasi tumor tulang berdasarkan atas asal sel, yaitu bersifat
osteogenik, kondrogenik atau mielogenik. 3eskipun demikian
terdapat kelompok yang tidak termasuk dalam kelompok tumor yaitu
kelainan reaktif (reactive bone) atau hamartoma yang sebenarnya
berpotensi menjadi ganas.
Beberapa hal yang penting sehubungan dengan penetapan klasi!kasi,
yaitu4
$. 5aringan yang mudah menyebar tidak selalu harus merupakan
jaringan asal
*. Tidak ada hubungan patologis atau klinis dalam kategori khusus
3. Sering tidak ada hubungan antara kelainan jinak dan ganas
dengan unsur-unsur jaringannya, misalnya osteoma dan
osteosarkoma.
Beberapa tumor hanya disebut dalam suatu kelompok yang
sederhana misalnya osteosarkoma.
2
*nsiens t&'(r jinak an t&'(r $anas /aa t&an$
-
7/26/2019 Ocr Tumor Tulang
3/14
+asi-kasi t&'(r t&an$ berasarkan kriteria 0ist(($ik t&'(rt&an$
1an$ ike&arkan (e0 .HO ta0&n 234#
AAL EL )*NA+ GANA
Oste($enik
Oste(bast('a
OsteomaOsteoid osteoma
Osteosarkoma'arosteal osteosarkoma
+(nr($enik
ibr('a k(nr('iks(i
0ondromaOsteokondroma0ondroblastoma
0ondrosarkoma5uksta kortikalkondrosarkoma3esenkim kondrosarkoma
Giant se t&'(r Osteoklastoma
Mie($enik Sarkoma 6wingSarkoma retikulum7imfosarkoma3ieloma
7ask&er
*nter'eiate2emangio-endotelioma2emangio-perisitoma
2emangioma7imfangioma
Tumor glomus
8ngiosarkoma
)arin$an &nak9ibroma desmoplastik7ipoma
9ibrosarkoma7iposarkoma3esenkimoma ganasSarkoma takberdiferensiasi
T&'(r ain NeurinomaNeuro!broma
0ordoma8damantinoma
T&'(r tan/a kasi-kasi 0ista soliter0ista aneurisma0ista 5uksta-artikulerDefek meta!sis/ranuloma eosino!lDisplasia !brosa
3iositis osi!kansTumorBrownhiperparatiroidisme
3
Klasifikasi tumor tulang menurut WHO tahun 1972
-
7/26/2019 Ocr Tumor Tulang
4/14
D*AGNOA TUMOR TULANG
:ntuk menetapkan diagnosis tumor tulang diperlukan beberapa hal,
yaitu4
Anamnesis
8namnesis penting artinya untuk mengetahui riwayat kelainan
atau trauma sebelumnya. 'erlu pula ditanyakan riwayat keluarga
apakah ada yang menderita penyakit yang sejenis misalnya dia!sial
aklasia yang bersifat herediter.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam anamnesis adalah4
$. :mur:mur penderita sangat penting untuk diketahui karena banyak
tumor tulang yang mempunyai kekhasan dalam umur terjadinya,
misalnya osteogenik sarkoma ditemukan pada anak sampai
sebelum dewasa muda, kondrosarkoma pada umur tahun,
giant sel tumor jarang ditemukan di bawah umur * tahun.
*. 7ama dan perkembangan progresi!tas" tumor
Tumor jinak biasanya berkembang se;ara perlahan dan apabila
terjadi perkembangan yang ;epat dalam waktu singkat atau suatu
tumor yang jinak tiba-tiba menjadi besar maka perlu di;urigai
adanya keganasan.
(. Nyeri
Nyeri merupakan keluhan utama pada tumor ganas. 8danya nyeri
menunjukkan tanda ekspansi tumor yang ;epat dan penekanan ke
jaringan sekitarnya, perdarahan atau degenerasi.
. 'embengkakan
0adang-kadang penderita mengeluhkan adanya suatu
pembengkakan dimana pembengkakan ini bisa timbul se;ara
perlahan-lahan dalam jangka waktu yang lama dan bisa juga
se;ara tiba-tiba.
Pemeriksaan klinik
4
-
7/26/2019 Ocr Tumor Tulang
5/14
2al-hal yang penting pada pemeriksaan klinik adalah4
$. 7okasi
Beberapa jenis tumor mempunyai lokasi yang klasik dan
mempunyai tempat-tempat predileksi tertentu seperti di daerah
epi!sis, meta!sis tulang, atau menyerang tulang-tulang tertentu
misalnya osteoma pada daerah tengkorak, osteogenik sarkoma
pada daerah meta!sis, osteoblastoma di daerah
-
7/26/2019 Ocr Tumor Tulang
6/14
'emeriksaan radiologis merupakan salah satu
pemeriksaan yang sangat penting dalam menegakkan diagnosis
tumor tulang. Dilakukan foto polos lokal pada lokasi lesi atau foto sur apakah berbatas tegas atau tidak, mengandung
kalsi!kasi atau tidak.
- Sifat-sifat tumor> apakah bersifat uniform atau ber apakah berbentuk kistik atau seperti gelembungsabun.
'emeriksaan radiologis lain yang dapat dilakukan yaitu4
Radionuklida scanning
'emeriksaan ini biasanya dipergunakan pada lesi yang ke;il
seperti osteoma.
?T-S;an
'emeriksaan ?T-s;an dapat memberikan informasi tentangkeberadaan tumor apakah intraoseus atau ekstraoseus.
3@#
3@# dapat memberikan informasi apakah tumor berada dalam
tulang, apakah tumor berekspansi ke dalam sendi atau ke jaringan
lunak.
6
-
7/26/2019 Ocr Tumor Tulang
7/14
Pemeriksaan laboratorium
'emeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan
tambahan=penunjang dalam membantu menegakkan diagnosis tumor.
'emeriksaan laboratorium yang dilakukan meliputi4
Darah
'emeriksaan darah meliputi pemeriksaan laju endap darah
biasanya meningkat, haemoglobin, serum fosfatase alkali, serum
elektroforesis protein, serum fosfatase asam yang memberikan
nilai diagnostik pada tumor ganas tulangbiasanya meningkat".
:rin
'emeriksaan urin yang penting adalah pemeriksaan protein Bence-
Jones(biasanya ada pada multipel mieloma atau pada kanker
metastasis).
Pemeriksaan biopsi
Tujuan pengambilan biopsi adalah memperoleh material yang ;ukup
untuk pemeriksaan histologis, untuk membantu menetapkan diagnosis
serta staging tumor. 1aktu pelaksanaan biopsi sangat penting sebabdapat mempengaruhi hasil pemeriksaan radiologis yang dipergunakan
pada staging. 8pabila pemeriksaan ?T-s;an dibuat setelah dilakukan
biopsi, maka akan nampak perdarahan pada jaringan lunak yang
memberikan kesan gambaran suatu keganasan pada jaringan lunak.
Dikenal dua metode pemeriksaan biopsi yaitu biopsi se;ara tertutup
dan se;ara terbuka.
$. Biopsi tertutup
Biopsi tertutup dengan menggunakan jarum halus (fne needle
aspiration !"A) dengan melakukan sitodiagnosis, merupakan salah
satu ;ara biopsi untuk melakukan diagnosa pada tumor.
0euntungan-keuntungan dari 9N8 adalah4
Tidak perlu perawatan penderita
@isiko komplikasi seperti perdarahan dan infeksi dapat
dihindarkan
7
-
7/26/2019 Ocr Tumor Tulang
8/14
3en;egah penyebaran tumor
Dibandingkan dengan biopsi terbuka, maka dengan biopsi
jarum dapat diambil material dari beberapa bagian tumor
2asil awal dapat diketahui dalam $%-* menit setelah biopsi
Dapat ditentukan ren;ana pemeriksaan selanjutnya serta
anjuran terapi sesaat setelah hasil biopsi yang diketahui
dengan ;epat.
Biopsi tertutup dilakukan pada4
Tumor sumsum tulang, misalnya pada mieloma multipel
:ntuk kon!rmasi pada metastasis suatu tumor
:ntuk mendiagnosis suatu kista tulang yang sederhana
3embedakan infeksi dan penyakit granuloma eosino!lik
0on!rmasi penemuan histologik sarkoma
0on!rmasi rekuren lokal.
Aang perlu diingat pada pemeriksaan ini adalah biopsi tertutup
dengan jarum tidak dianjurkan pada tumor ganas tulang primer
lainnyabisa terjadi perlukaan pada pembuluh darah sekitar
sehingga bisa metastase".
*. Biopsi terbuka
Biopsi terbuka adalah metode biopsi melalui tindakan operatif.
0eunggulan biopsi terbuka dibanding dengan biopsi tertutup yaitu
dapat diambil jaringan yang lebih besar untuk pemeriksaan
histologik dan pemeriksaan ultramikroskopik, mengurangi
kesalahan pengambilan jaringan dan mengurangi ke;enderungan
perbedaan diagnostik tumor jinak dan tumor ganas seperti antara
enkondroma dan kondrosarkoma, osteoblastoma dan osteosarkoma.
Biopsi terbuka tidak boleh dilakukan bila dapat menimbulkan
kesulitan pada prosedur operasi berikutnya, misalnya pada reseksi
end-blok.
:ntuk itu, biopsi terbuka dilakukan dengan ;ara seperti berikut4
Seke;il mungkin tetapi jaringan yang diambil tepat.
8
-
7/26/2019 Ocr Tumor Tulang
9/14
Diambil se;ara longitudinal dan tidak se;ara horisontal.
3enghindari struktur-struktur neuro
-
7/26/2019 Ocr Tumor Tulang
10/14
. 3iositis osi!kans
%. 8rtritis gout.
GRAD*NG DAN TAG*NG TUMOR GANA TULANG
GRAD*NG
Dikenal dua jenis grading pada tumor ganas tulang, yaitu4
$. /rading se;ara histologik
/rading ini ditetapkan berdasarkan tingkat anaplasia dari sel dan
dibagi lagi dalam4
Tingkat $
8naplasia sangat minimal dan sangat sulit dibedakan dengan
jaringan normal. 2arus dibandingkan pemeriksaan kliniko-
radiologis.
Tingkat *
8naplasia dengan tingkat sedang. Disini dapat diketahui tingkat
anaplasia sebagai suatu tumor ganas hanya dengan melakukan
pemeriksaan sitologi semata-mata.
Tingkat (
8naplasia yang hebat dimana terlihat banyak perubahan-
perubahan sel dengan sel yang besar dengan nuklei yang besar
pula serta mitosis yang banyak.
*. /rading se;ara biologik
10
-
7/26/2019 Ocr Tumor Tulang
11/14
/rading ini untuk menentukan potensi letal atau ke;epatan
metastasis dari tumor. /rading se;ara biologik dibedakan atas tiga
tingkat, yaitu4
Tingkat $
'ertumbuhan dan metastasis tumor lambat, kurang dari $&
dalam % tahun. 3isalnya pada tingkat * dan ( se;ara histologik
dari osteogenik sarkoma periosteal.
Tingkat *
'ertumbuhan tumor ;epat dan metastasis antara $$ - %& dalam
% tahun. 3isalnya pada osteosarkoma sklerosing tingkat $
se;ara histologik.
Tingkat (
'ertumbuhan sangat ;epat, dalam % tahun lebih %& sudah
bermetastasis. Sebagai ;ontoh sarkoma 6wing dan osteogenik
sarkoma intrameduler tingkat * dan ( se;ara histologik.
TAG*NG
Staging tumor dibagi dalam4$. Staging se;ara klinis
Staging se;ara klinis membantu dalam memberikan informasi
tentang adanya perluasan keganasan sebelum operasi dilakukan.
'enentuan staging berdasarkan atas sifat alami tumor ganas,
besarnya, pinggirnya serta ada=tidaknya penyebaran regional
pada kelenjar limfe atau metastasis jauh.
Tujuan staging adalah sebagai berikut4
3embantu menge
-
7/26/2019 Ocr Tumor Tulang
12/14
dengan institusi lain.
*. Staging operasi
0riteria di perkenalkan oleh 6nneking $)+" yang terdiri atas4
/rading operasi /$, dan /*"
Aang masuk dalam /$ adalah lo# grade malignant misalnya
pada periosteal sarkoma. Aang masuk dalam /* adalah high
grade malignant misalnya pada sarkoma 6wing.
7okasi operasi
- #ntrakompartemen T$"
- 6kstrakompartemen T*"
6kstensi
- Bila belum terdapat metastasis maka tumor dikelompokkan
dalam 3o.
- Bila sudah terdapat metastasis maka tumor dikelompokkan
dalam 3#.
Stage Grade Site Metastasis
IA
IB
Low (G1)
Low (G1)
Intracompartmental (T1)
Extracompartmental (T2)
None (M)
None (M)
IIA
IIB
!ig" (G2)
!ig" (G2)
Intracompartmental (T1)
Extracompartmental (T2)
None (M)
None (M)
IIIA
IIIB
G1 or G2
G1 or G2
Intracompartmental (T1)
Extracompartmental (T2)
#es (M1)
#es (M1)
PR*N*P9PR*N*P PENGELOLAAN
'enatalaksanaan tumor-tumor jinak biasanya tidak terlalu sulit
dibanding dengan tumor-tumor ganas. 'ada tumor-tumor ganas
diperlukan kerjasama dan konsultasi antara ahli bedah onkologi, ahli
bedah ortopedi, ahli radiologi, ahli patologi serta ahli prostetik dan
rehabilitasi.
12
-
7/26/2019 Ocr Tumor Tulang
13/14
$. Tumor jinak
'ada tumor jinak yang jelas, misalnya non-ossi$ying fbroma
osteokondroma yang ke;il biasanya tidak diperlukan tindakan
khusus. 8pabila jenis tumor diragukan maka perlu dilakukan
pemeriksaan biopsi.
*. ?uriga akan tumor ganas
8pabila suatu lesi pada tumor primer di;urigai sebagai suatu
keganasan maka penderita sebaiknya dirawat untuk pemeriksaan
lengkap, pemeriksaan darah, foto paru-paru, pen;itraan baik
dengan foto polos maupun ?T-s;an dan biopsi tumor.
METODE PENGO:ATAN
Operasi
6ksisi tumor dengan ;ara operasi dapat dilakukan dengan beberapa
teknik (gambar %)&
$. #ntralesional atau intrakapsulerjinak"
2. Eksisi marginalEksisi marginal adalah pengeluaran tumor diluar dari kapsulnya. eknik ini terutama
dilakukan pada tumor !inak atau tumor ganas !enis low grade malignancy.
(. 6ksisi luas eksisi end-blok"
'ada eksisi luas, tumor dikeluarkan se;ara utuh disertai jaringan
disekitar tumor yang berupa pseudo-kapsul atau jaringan yang
bereaksi diluar tumor. Tindakan eksisi luas dilakukan pada tumor
ganas dan biasanya dikombinasi dengan pemberian kemoterapi
atau radioterapi pada pre=pas;a operasi.
. Operasi radikal
Operasi radikal dilakukan seperti pada eksisi luas dan ditambah
dengan pengeluaran seluruhtulang serta sendi dan jaringan
sebagai satu bagian yang utuh. ?ara ini biasanya berupa amputasi
anggota gerak di atasnya dan disertai pengeluaran sendi di
atasnya.
13
-
7/26/2019 Ocr Tumor Tulang
14/14
/ambar $. 5enis jenis eksisi tumor. 3akin agresif suatu tumor, makin luaspenyebarannya sehingga diperlukan eksisi yang sesuai dengan tingkatannya.
Dengan staging yang tepat serta pemberian kemoterapi untuk
mengontrol penyebaran tumor, tindakan amputasi dapat dihindarkan
dengan suatu teknik yang disebut limb-sparing surgery (limb saving-
procedure) yaitu berupa eksisi yang luas disertai dengan penggantian
anggota gerak dengan mempergunakan bone gra$t atau protesis yang
disesuaikan dengan anggota gerak tersebut yang dibuat khusus se;ara
indi