Obes2 & Synd Metabolik

28
Obesitas dan Sindroma Metabolik Pada Wanita 41tahun Asher Juniar* 10-2011-201 Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA *Alamat Korespondensi: Asher Juniar Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510 No. Telp (021) 5694-2061, e-mail: [email protected] Pendahuluan Obesitas dan overweight, adalah dua istilah yang sering digunakan untuk menyatakan adanya kelebihan berat badan. Kedua istilah ini sebenarnya mempunyai pengertian yang berbeda. Obesitas didefinisikan sebagai suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan. Overweight adalah kelebihan berat badan dibandingkan dengan berat ideal yang dapat disebabkan oleh penimbunan jaringan lemak atau nonlemak, misalnya pada seorang atlet binaragawan, kelebihan berat badan dapat disebabkan oleh hipertrofi otot. 1 Sindroma metabolik 1 | Obesitas dan Sindroma Metabolik

description

genetika klinik

Transcript of Obes2 & Synd Metabolik

Obesitas dan Sindroma MetabolikPada Wanita 41tahunAsher Juniar*10-2011-201Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA

*Alamat Korespondensi:Asher JuniarFakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510No. Telp (021) 5694-2061, e-mail: [email protected]

PendahuluanObesitas dan overweight, adalah dua istilah yang sering digunakan untuk menyatakan adanya kelebihan berat badan. Kedua istilah ini sebenarnya mempunyai pengertian yang berbeda. Obesitas didefinisikan sebagai suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan.Overweight adalah kelebihan berat badan dibandingkan dengan berat ideal yang dapat disebabkan oleh penimbunan jaringan lemak atau nonlemak, misalnya pada seorang atlet binaragawan, kelebihan berat badan dapat disebabkan oleh hipertrofi otot.1 Sindroma metabolik merupakan suatu kumpulan faktor risiko metabolik yang berkaitan secara langsung terhadap terjadinya penyakit kardiovaskuler artherosklerotik. Faktor risiko tersebut antara lain terdiri dari dislipidemia atherogenik, peningkatan tekanan darah, peningkatan kadar glukosa plasma, keadaann prototombik, dan proinflamasiPada pemeriksaan fisik diperoleh hasil tekanan darah 130/90 mmhg, tinggi badan 150cm, berat badan 80Kg, Lpe 95cm,Lpa 105cm. pada pemeriksaan laboratorium di dapatkan hasil Hb 12g%, gula darah puasa 100mg/dl, Kolestrol 130 mg/dl, trigliserida 180 mg/dl, HDL 30 mg/dl, LDL 100mg/dlObesitasObesitas adalah suatu kondisi medis, dimana terdapat penumpukan lemak berlebih di dalam tubuh yang dapat menyebabkan efek negatif pada kesehatan yang dapat mengurangi tingkat ekspektasi hidup. Untuk mendiagnosis suatu obesitas digunakan pengukuran antropometri yaitu dengan menilai indeks massa tubuh (IMT), indeks massa tubuh didapat dengan cara membagi berat badan (kg) dengan tinggi badan kuadrat (m). Seseorang dapat dikatakan menderita obesitas jika nilai IMT lebih dari 30 kg/m2. Sedangkan untuk mengetahui persentase lemak tubuh dapat diukur dengan menggunakan Deurenberg equation.1Deurenberg equation: 1.2(IMT) + 0.23(umur) - 10.8(gender) - 5.4

Klasifikasi ObesitasAda banyak klasifikasi obesitas yang dapat dipakai, namun yang paling banyak digunakan klasifikasi berdasarkan IMT yang dikeluarkan oleh WHO. Berat badan rendah: < 15.5 Berat badan normal: 18.5 - 24.9 Berat badan berlebih: 25.0 - 29.9 Obesitas I: 30.0 - 34.9 Obesitas II: 35.0 - 39.9 Obesitas III: > 40.0

Obesitas berhubungan dengan kelainan lain yang dapat meningkatkan tingkat mortalitas dan mortilitas, beberapa komorbiditas sebagai berikut:1 Distribusi lemak: data menunjukan penyebaran lemak obesitas android (apel) memiliki korelasi dengan metabolisme yang buruk Lingkar pinggang: data menunjukan terdapat peningkatan resiko kelainan jantung pada pria dengan Lpe lebih dari 94 cm, dan pada wanita lebih dari 80 cm. Sedangkan pengukuran WHP menunjukan lebih dari 0.95 pada laki-laki dan lebih dari 0.8 pada wanita. Pada lingkar pinggang lebih dari 102 cm pada laki-laki dan lebih dari 88 cm pada perempuan. Onset terjadinya: peningkatan IMT pada usia dewasa (24-40 tahun) berhubungan dengan profil biomarker yang burukSindrom MetabolikSindrom metabolik adalah kelainan penggunaan energi dan penyimpanan lemak, sindrom metabolik dapat didiagnosis dengan 3 dari 5 kondisi medis obesitas abdominal, peningkatan tekanan darah, peningkatan glukosa puasa, peningkatan trigliserida dan penurunan kadar HDL-C. Sindrom metabolik meningkatkan resiko kelainan kardiovaskular, seperti gagal jantung dan diabetes. Mekanisme terjadinya sindrom metabolik masih dalam investigasi, patofisiologi dari sindrom metabolik sangat kompleks, kebanyakan penderita berumur lanjut, memiliki obesitas, dan resisten insulin, serta stress. Faktor penyebab yang paling penting adalah genetik, umur, diet, dan aktivitas fisik yang rendah. Beberapa marker inflamasi sistemik seperti C-reactive protein meningkat, begitu juga fibrinogen, interleukin 6, TNF-alpha.2

AntropometriDistribusi Lemak TubuhKetika asupan energi melebihi kebutuhan energi seseorang, kelebihan energi akan diubah menjadi lemak dan disimpan di jaringan adiposa untuk digunakan sebagai sumber energi di kemudian hari. Penyimpanan energi ini dapat menguntungkan ketika dalam keadaan kekurangan makanan. Akan tetapi, kini tidak banyak yang kekurangan makanan dan penyimpanan energi berlebih menjadi tidak lagi menguntungkan karena perkembangan obesitas dan risiko kesehatan yang berkaitan.Jaringan adiposa tersebar merata diseluruh tubuh. Pada wanita bertubuh sedang, 18% berat badannya adalah lemak, sementara pada pria hanya 16%.Lemak akan didistribusikan ke dua kategori, disimpan di panggul dan kaki (bentuk pir-obesitas perifer) atau disimpan di abdomen (bentuk apel-obesitas sentral).Distribusi dari lemak dapat diperiksa dengan mengitung rasio lingkar perut/lingkar panggul (LPe/LPa). Rasio LPe/LPa seharusnya dibawah 1 untuk pria, dan dibawah 0.85 untuk wanita dan harus dipertimbangkan bersama dengan hasil IMT. Obesitas sentral dikaitkan dengan peningkatan trigliserida plasma dan berkurangnya HDL plasma, ketika dikaitkan dengan pola kadar lipoprotein plasma pada obesitas perifer. Oleh karena itu, obesitas sentral diasosiasikan dengan insidens penyakit yang lebih tinggi daripada obesitas perifer. Disebutkan bahwa LPe merupakan pengukuran yang baik untuk lemak intraabdominal. Lean et al menyarankan ketika LPe lebih dari 80 cm untuk wanita dan 94 cm untuk pria, berat badan tidak boleh bertambah lagi, dan penurunan berat badan harus dilakukan jika LPe lebih dari 88 cm untuk wanita dan 102 cm untuk pria.Lemak abdomen lebih mudah dipecah dibandingkan lemak subkutan, jadi lebih mudah bagi orang dengan obeitas sentral untuk memperbaikinya dengan membatasi asupan energi.Obesitas dapat dinilai dengan berbagai cara, metode yang lazim digunakan saat ini antara lain pengukuran IMT (Index Massa Tubuh), lingkar pinggang, serta perbandingan lingkar pinggang dan panggul. Sebuah studi menyatakan bahwa pengukuran lingkar leher juga dapat digunakan sebagai screening obesitas. Berikut ini penjelasan masing-masing metode pengukuran antropometri tubuh: a. IMT Metode yang sering digunakan adalah dengan cara menghitung IMT, yaitu BB/TB2 dimana BB adalah berat badan dalam kilogram dan TB adalah tinggi badan dalam meter (Caballero B., 2005). Klasifikasi IMT dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1. Klasifikasi IMT (International Diabetes Federation, 2005)1 Klasifikasi IMT(kg/m2)

BB kurang (underweight)40

b. Lingkar Pinggang IMT memiliki korelasi positif dengan total lemak tubuh, tetapi IMT bukan merupakan indikator terbaik untuk obesitas Selain IMT, metode lain untuk pengukuran antropometri tubuh adalah dengan cara mengukur lingkar pinggang. Parameter penentuan obesitas merupakan hal yang paling sulit dilakukan karena perbedaan cutt of point setiap etnis terhadap IMT maupun lingkar pinggang. Sehinggga IDF (Internasional Diabetes Federation) mengeluarkan criteria ukuran lingkar pinggang berdasarkan etnis (Alberti, 2005). Tabel 2. Kriteria ukuran pinggang berdasarkan etnis Negara/grup etnisLingkar pinggang (cm) pada obesitas

EropaPria >94Wanita >80

Asia selatanPopulasi China, Melayu, Asia-IndiaPria >90Wanita >80

ChinaPria >90Wanita >80

JepangPria >85Wanita >90

Amerika TengahGunakan rekomendasi Asia Selatanhingga tersedia data spesifik

Sub-Sahara AfrikaGunakan rekomendasi Eropa hinggatersedia data spesifik

Timur TengahGunakan rekomendasi Eropa hinggatersedia data spesifik

c. Rasio Lingkar Perut Pinggul Tabel 3. Rasio Lingkar perut dan pinggulJenis kelaminUkuran RLPP Normal

Wanita < 0.85

Pria