obat sss

download obat sss

of 10

Transcript of obat sss

Interaksi FarmakokinetikAbsorbsi Ciproxin Diserap baik melalui pemberian oral dan di serap di saluran cerna, terutama di usus halus. Konsentrasi plasma dicapai 1-2 jam setelah pemberian oral. Alegi 80-90% dari dosis pemberian oral diserap dengan baik dan cepat melalui saluran cerna. Konsentrasi puncak plasma dicapai 2-3 jam setelah pemberian oral. Interaksi Interaksi Langsung Perubahan pH Cairan Saluran Cerna Waktu Transit di dalam Usus Efek Toksik pada Saluran Cerna Distribusi 20-40% berikatan dengan protein plasma. Kadar obat dalam jaringan lebih tinggi daripada kadar obat di dalam plasma. Bentuk aktif obat terdapat di saliva, sekresi nasal dan bronkus, mukosa sinus, sputum, limfe, cairan peritoneum, empedu, dan sekresi prostate. Obat dapat masuk ke CSF secara difusi. 70-90% berikatan dengan protein plasma, terutama dengan albumin dan sebagian kecil dengan Corticosteroidbinding globulin (CBG) atau transcortin. Obat yang berikatan dengan albumin secara klinis dianggap sebagai obat bebas dan masuk ke jaringan. Obat terdistribusi secara luas ke seluruh cairan tubuh, termasuk CSF. Dimetabolisme di hati dengan bantuan enzim CYP3A4 dan CYP2D6. Proses metabolisme meliputi addisi atom oksigen atau hidrogen dan konjugasi menjadi Ikatan obat dalam plasma Alegi dapat menggeser ikatan Ciproxin dengan protein plasma sehingga banyak Ciproxin dalam bentuk bebas dalam darah. Ikatan jaringan

metabolisme

Di metabolisme di hati melalui proses konjugasi dan glukoronidasi. Obat ini menghambat metabolisme yang diperantarai kerja CYP1A2.

Tidak ada interaksi

ekskresi

Diekskresikan melalui ginjal, terutama sekresi tubulus. 40-50% obat oral diekskresikan dalam bentuk tidak berubah. Sebagian kecil obat dalam bentuk tidak berubah dan hanya 1-2% metabolit diekskresikan melalui empedu. Waktu paruh 3-5 jam.

derivat yang larut air. Proses glukoronidasi atau penambahan gugus sulfat pada metabolit terjadi di hati dan sebagian di ginjal melalui reaksi enzimatis. Diekskresikan melalui ginjal dan sebagian kecil melalui feces dan sistem bilier dalam bentuk metabolit larut air. Waktu paruh 36-54 jam.

Ekskresi melalui empedu Ekskresi melalui ginjal -

Absorbsi

Kalnex Obat diabsorbsi 3050% dari dosis pemberian oral. Bioavailabilitas tidak dipengaruhi oleh adanya makanan dalam saluran cerna.

Ciproxin Diserap baik melalui pemberian oral dan di serap di saluran cerna, terutama di usus halus. Konsentrasi plasma dicapai 1-2 jam setelah pemberian oral.

Interaksi Intraksi Langsung Perubahan pH Cairan Saluran Cerna Waktu Transit di dalam Usus Efek Toksik pada Saluran Cerna -

distribusi

metabolisme

Hanya 3% dari kadar terapi obat dalam plasma yang berikatan dengan plasminogen. Obat ini tidak berikatan dengan albumin serum. Asam traneksamat masuk ke dalam plasenta, ASI, semen, CSF, aqueuos humour, dan berdifusi ke dalam cairan sendi dan membran sinovial dengan kadar yang sama dengan kadar serum. Kadar obat dalam jaringan lebih rendah daripada kadar obat dalam darah. Hanya sedikit dari fraksi obat ini (kurang dari 5%) yang dimetabolisme.

20-40% berikatan dengan protein plasma. Kadar obat dalam jaringan lebih tinggi daripada kadar obat di dalam plasma. Bentuk aktif obat terdapat di saliva, sekresi nasal dan bronkus, mukosa sinus, sputum, limfe, cairan peritoneum, empedu, dan sekresi prostate. Obat dapat masuk ke CSF secara difusi

Ikatan obat dalam plasma Ikatan jaringan

ekskresi

Jalur ekskresi utama

Di metabolisme di Tidak ada interaksi. hati melalui proses konjugasi dan glukoronidasi. Obat ini menghambat metabolisme yang diperantarai kerja CYP1A2. Diekskresikan melalui Ekskresi melalui empedu

adalah melalui filtrasi glomerulus ginjal dalam bentuk yang tidak berubah (95%) dan masuk ke dalam urine. Waktu paruh 3 jam.

ginjal, terutama sekresi tubulus. 4050% obat oral diekskresikan dalam bentuk tidak berubah. Sebagian kecil obat dalam bentuk tidak berubah dan hanya 12% metabolit diekskresikan melalui empedu. Waktu paruh 3-5 jam.

Ekskresi melalui ginjal -

Absorbsi

Alegi 80-90% dari dosis pemberian oral diserap dengan baik dan cepat melalui saluran cerna. Konsentrasi puncak plasma dicapai 2-3 jam setelah pemberian oral.

Kalnex Obat diabsorbsi 3050% dari dosis pemberian oral. Bioavailabilitas tidak dipengaruhi oleh adanya makanan dalam saluran cerna.

Interaksi Intraksi Langsung Perubahan pH Cairan Saluran Cerna Waktu Transit di dalam Usus Efek Toksik pada Saluran Cerna -

distribusi

metabolisme

70-90% berikatan dengan protein plasma, terutama dengan albumin dan sebagian kecil dengan Corticosteroidbinding globulin (CBG) atau transcortin. Obat yang berikatan dengan albumin secara klinis dianggap sebagai obat bebas dan masuk ke jaringan. Obat terdistribusi secara luas ke seluruh cairan tubuh, termasuk CSF. Dimetabolisme di hati dengan bantuan enzim CYP3A4 dan CYP2D6. Proses metabolisme meliputi addisi atom oksigen atau hidrogen dan konjugasi menjadi derivat yang larut air. Proses glukoronidasi atau penambahan

Hanya 3% dari kadar terapi obat dalam plasma yang berikatan dengan plasminogen. Obat ini tidak berikatan dengan albumin serum. Asam traneksamat masuk ke dalam plasenta, ASI, semen, CSF, aqueuos humour, dan berdifusi ke dalam cairan sendi dan membran sinovial dengan kadar yang sama dengan kadar serum. Kadar obat dalam jaringan lebih rendah daripada kadar obat dalam darah.

Ikatan obat dalam plasma Ikatan jaringan -

Hanya sedikit dari Tidak ada interaksi fraksi obat ini (kurang dari 5%) yang dimetabolisme.

ekskresi

gugus sulfat pada metabolit terjadi di hati dan sebagian di ginjal melalui reaksi enzimatis. Diekskresikan melalui ginjal dan sebagian kecil melalui feces dan sistem bilier dalam bentuk metabolit larut air. Watu paruh 36-54 jam.

Jalur ekskresi utama adalah melalui filtrasi glomerulus ginjal dalam bentuk yang tidak berubah (95%) dan masuk ke dalam urine.

Ekskresi melalui empedu Ekskresi melalui ginjal -

Interaksi FarmakodinamikMekanisme kerja Alegi Dexamethasone mencegah atau menurunkan respon imun terhadap berbagai stimulus yang merangsang sistem imun dan reaksi inflamasi dengan cara menghambat faktor produksi sel radang yang menyebabkan penurunan penurunan zat vasoaktif dan kemoatraktan, penurunan sekresi enzim proteolitik dan lipolitik, penurunan ekstravasasi leukosit, mengurangi terbentuknya fibrosis, dan menurunkan respon sitokin proinflamasi. Dexchlorpheniramine merupakan antagonis reseptor H1 kompetitif yang akan berikatan dengan reseptor histamin dan menurunkan gejala yang ditimbulkan oleh pengeluaran histamin endogen. Reseptor glukokortikoid di sitoplasma sel. Reseptor histamin1 di membran sel. Kalnex Asam traneksamat merupakan inhibitor kompetitif aktivasi plasminogen melalui ikatan dengan kringle domain yang mengurangi konversi plasminogen jadi plasmin yang berfungsi sebagai enzim untuk degradasi fibrin, fibrinogen, dan protein plasma lainnya. Pada pemberian dosis tinggi, asam traneksamat dapat bekerja sebagai inhibitor non kompetitif terhadap plasmin. Tidak mempengaruhi jumlah trombosit. Interaksi Tidak ada interaksi

reseptor

Berikatan dengan reseptor lemah dan kuat pada molekul plasminogen.

Tidak ada interaksi

Mekanisme kerja

Alegi Dexamethasone mencegah atau menurunkan respon imun terhadap berbagai stimulus yang merangsang sistem imun dan reaksi inflamasi dengan cara menghambat faktor produksi sel radang yang menyebabkan penurunan penurunan zat vasoaktif dan kemoatraktan, penurunan sekresi enzim proteolitik dan lipolitik, penurunan ekstravasasi leukosit, mengurangi terbentuknya fibrosis, dan menurunkan respon sitokin proinflamasi. Dexchlorpheniramine merupakan antagonis reseptor H1 kompetitif yang akan berikatan dengan reseptor histamin dan menurunkan gejala yang ditimbulkan oleh pengeluaran histamin endogen. Reseptor glukokortikoid di sitoplasma sel. Reseptor histamin1 di membran sel.

Ciproxin Obat ini termasuk golongan quinolon yang bersifat bakterisidal dengan menghambat sintesis DNA bakteri. Pada bakteri gram positif, aktivitas utamanya adalah menghambat enzim topoisomerase IV pada saat pembelahan sel; sedangkan pada bakteri gram negatif adalah menghambat DNA gyrase subunit A. Topoisomerase II pada sel eukaryotik dihambat pada pemberian obat dosis tinggi (100-1000 g/ml).

Interaksi Tidak ada interaksi

reseptor

Inti sel bakteri.

Tidak ada interaksi.

Kalnex Mekanisme kerja Asam traneksamat merupakan inhibitor kompetitif aktivasi plasminogen melalui ikatan dengan kringle domain yang mengurangi konversi plasminogen jadi plasmin yang berfungsi sebagai enzim untuk degradasi fibrin, fibrinogen, dan protein plasma lainnya. Pada pemberian dosis tinggi, asam traneksamat dapat bekerja sebagai inhibitor non kompetitif terhadap plasmin. Tidak mempengaruhi jumlah trombosit. reseptor Berikatan dengan reseptor lemah dan kuat pada molekul plasminogen.

Ciproxin Obat ini termasuk golongan quinolon yang bersifat bakterisidal dengan menghambat sintesis DNA bakteri. Pada bakteri gram positif, aktivitas utamanya adalah menghambat enzim topoisomerase IV pada saat pembelahan sel; sedangkan pada bakteri gram negatif adalah menghambat DNA gyrase subunit A. Topoisomerase II pada sel eukaryotik dihambat pada pemberian obat dosis tinggi (100-1000 g/ml).

Interaksi Tidak ada interaksi

Inti sel bakteri.

Tidak ada interaksi.

KESIMPULAN Pemakaian kortikosteroid (dexamethasone dalam Alegi) yang bersamaan dengan pemakaian ciprofloxacin (Ciproxin) dapat meningkatkan resiko tendonitis dan ruptur tendon. Mekanisme keadaan ini masih belum diketahui dengan jelas. Ruptur tendon dapat terjadi selama atau beberapa bulan setelah pemakaian quinolon. Terjadi interaksi antara Ciproxin dan Alegi, yaitu Alegi dapat menggeser ikatan Ciproxin dengan protein plasma sehingga kadar Ciprofloxacin bebas dalam darah meningkat. Hal ini dapat meningkatkan efek terapi dan efek samping.