OBAT RESUSITASI

18
OBAT RESUSITASI Floriyani Indra Putri 1301 1211 0549 Putri Widya Andini 1301 1211 0594

description

resusitasi

Transcript of OBAT RESUSITASI

OBAT RESUSITASI

OBAT RESUSITASIFloriyani Indra Putri1301 1211 0549Putri Widya Andini1301 1211 0594Pendahuluan Obat-obat gawat darurat didefinisikan sebagai obat-obat yang digunakan untuk membantu dalam penatalaksanaan suatu keadaan yang mendadak dalam keadaan gawat dan mengancam jiwa atau organ tubuh apabila tidak segera ditolong, misalnya syok, henti nafas, henti jantung, dan lain-lainPendahuluan Gawat darurat adalah suatu keadaan yang memerlukan perhatian dan tindakan dengan segera, karena penundaan akan dianggap mengancam jiwa maupun kualitas hidup. Kegawatan medik yang paling tinggi mortilitasnya adalah gagal nafas dan gagal jantung. Obat adalah salah satu cara dalam menangani gagal jantung paruPendahuluanHenti jantung merupakan suatu keadaan terhentinya aktivitas mekanis jantung. Dalam diagnosis klinik, henti jantung dapat dipastikan dengan tidak adanya denyut jantung dan henti napas. Resusitasi jantung paru merupakan usaha untuk mengembalikan sirkulasi melalui berbagai macam maneuver dan teknik. dalam 15 detik saja, henti jantung dapat mengakibatkan pasien kehilangan kesadaran, elektroensefalogram memberikan gambaran flat setelah 30 detik, dilatasi pupil setelah 60 detik dan kerusakan otak dapat terjadi dalam waktu 90 detik hingga 300 detik.HENTI JANTUNGHenti jantung (cardiac arrest) dapat disebabkan oleh 4 ritme:VF (ventricular fibrillation)Pulseless VT (ventricular tachycardia)Pulseless electric activity (PEA)Asystole Obat-obatObat-obatan yang dapat digunakan untuk resusitasi jantung paru adalah sebagai berikut:EpinefrinNorepinefrinSulfas atropinDopamineDobutamineLidocaineAmiodaroneEfedrin sulfatFenilefrin HClNatrium Bikarbonat

Epinefrin Adrenalin memiliki semua khasiat adrenergis alfa dan beta, tetapi efek betanya relatif lebih kuat (stimulasi jantung dan bronkodilatasi ).Dalam penanganan henti jantung, efek yang paling utamanya adalah stimulasi dari reseptor alfa (vasokonstriksi) yang meningkatkan perfusi darah ke otak meningkat saat dilakukan resusitasi jantung paru. (AHA 2010)Farmakodinamika Adrenalin adalah suatu katekolamin endogen yang mengaktivasi reseptor dan -adrenergik. Pada dosis terapeutik parenteral, efek yang mencolok adalah pada reseptor -adrenergik, terdapat peningkatan kontraktilitas miokard dan nadi, relaksasi otot polos cabang bronkus, dilatasi vaskulatur otot skelet, dan penurunan tahanan perifer sistemik. Pada dosis yang lebih tinggi, efek -adrenergik predominan dan terdapat peningkatan tahanan perifer sistemik. Epinefrin meningkatkan aktivitas uterus dan menimbulkan vasokonstriksi sehingga mengurangi aliran darah uterusEfek utamanya terhadap organ dan proses proses tubuh penting dapat disimpulkan sebagai berikut Jantung : daya kontraksi diperkuat (inotrop positif ), frekuensi ditingkatkan (kronotrop positif ), sering kali ritmenya di ubah.Pembuluh : vasokontriksi dengan naiknya tekanan darah.Pernapasan : bronchodilatasi kuat terutama bila ada konstriksi seperti pada asma atau akibat obat.Metabolisme ditingkatkan dengan naiknya konsumsi O2 dengan ca 25%, berdasarkan stimulasi pembakaran glikogen ( glycogenolysis ) dan lipolysis. Sekresi insulin di hambat, kadar glukosa dan asam lemak darah ditingkatkanFarmakokinetikOnset of action : iv 30 -60 detik, sk 6 15 menit, intratekal 5 15 detik, inhalasi 3 5 menit.Efek puncak : iv dalam 3 menitDurasi aksi : iv 5 10 menit, intratekal 15 25 menit, inhalasi/sk 1 3 jamInteraksi : peningkatan efektivitas dengan antidepresi trisiklik dan bretilium, mengurangi waktu awitan dan perbaiki kualitas anestesi epidural/spinalEliminasi : ginjal, hati, GITIndikasiHenti jantung, dukungan inotropik, bronkhokonstriksi, reaksi alergi

DosisHenti jantungDewasa : 0,5 1 mg bolus intravena, intratekal (10 ml larutan adrenalin 1/10.000, dapat diberikan tiap 3 - 5 menit seperlunya, jika tidak ada respon berikan dosis tinggi : 5 10 ml larutan 1/1000 tiap 3 - 5 menit seperlunya).Anak-anak: 100 g/kgBB ivDukungan inotropik iv, 2 - 20g/mnt (0,1 1 g/kgBB/mnt)Reaksi alergi (anafilaktik, asma berat) Dewasa: 0,1 0,5 mg subkutan atau intramuskuler (0,1 0,5 ml larutan 1:10.000)Anak-anak:0,01 mg subkutan atau intramuskuler (0,01 ml/kgBB larutan 1:1.000) jangan melebihi 0,5 mgPemberian subkutan dapat diulang dalam interval 10 15 menit pada pasien syok anafilaktik, dan dalam interval 20 menit pada pasien asma berat.Bronkhodilator (pada croup dan sesak nafas)Nebulisasi dengan oksigen : epinefrin 1% (1:100). Encerkan 1 ml dalam 3 ml larutan NS, berikan 1 3 inhalasi, jika perlu ulangi setelah 5 menit. Anak-anak : epinefrin 0,5 %, encerkan 0,5 ml dalam larutan NS 1,5 ml, berikan tiap 2 6 jam.

SediaanSuntikan : 0,01 mg/ml (1:100.000), 0,1 mg/ml (1:10.000), 0,5 mg/ml (1:2.000), 1 mg/ml (1:1.000)Larutan untuk nebulisasi : epinefrin 1%, epinefrin rasemik 1,25%, epinefrin rasemik 2,25%Kontraindikasi Epinefrin dikontraindikasikan pada pasien yang mendapat -bloker nonselektif, karena kerjanya yang tidak terimbangi pada reseptor 1 pembuluh darah dapat menyebabkan hipertensi yang berat dan perdarahan otak.

Efek samping Pemberian epinefrin dapat menimbulkan gejala seperti gelisah, nyeri kepala berdenyut, tremor, dan palpitasi. Gejala gejala ini mereda dengan cepat setelah istrahat. Pasien hipertiroid dan hipertensi lebih peka terhadap efek efek tersebut maupun terhadap efek pada system kardiovaskular. Pada pasien psikoneuretik epinefrin memperberat gejala gejalanya.1,2Kardiovaskular : hipertensi, takikardia, aritmia, anginaPulmoner: edema paruSSP: ansietas, sakit kepala, perdarahan serebrovaskularDermatologik: nekrosis lokalMetabolik : hiperglikemia, hiperkalemia sementara, hypokalemia

NorepinephrineIndikasiSyok kardiogenik berat dan hipotensi ( systole< 70mmHg) dengan Sistemik Vascular Resitence (SVR) rendah. DosisDosis dewasa untuk hipotensi dan syok:Dosis inisial : 2-4 mcg/min ; dosis maintenance : 1-12 mcg/minSediaan4mg/4mLFarmakologiNorepinephrine bekerja seperti epinephrine tetapi tidak memiliki efek di B2 reseptor yang akan mengaktivasi vasodilatasi pembuluh darah di otot skeletal, dimana epinephrine akan mengaktivasi B2 menyebabkan menurunkan total Sistemic Vascular Resistence (SVR)Efek samping-Tubuh : Sel iskemik akibat vasokonstriktor poten dan hipoksia jaringan.-Sistem saraf : Kecemasan, sakit kepala sementara.-Sistem Pernafasan: Kesulitan bernafas.-Kulit : ekstravasasi nekrosis di tempat suntikanSulfas AtropineAtropin Sulfat dapat mengurangi tonus vagus memudahkan konduksi atrioventrikuler dan mempercepat denyut jantung pada keadaan sinus bradikardi. Paling berguna dalam mencegah arrest pada keadaan sinus bradikardi sekunder karena infark miokard, terutama bila adahipotensi. Dosis yang dianjurkan mg, diberikan iv. Sebagai bolus dan diulang dalam interval 5 menit sampai tercapai denyut nadi > 60 /menit, dosis total tidak boleh melebihi2 mg kecuali pada blok atrioventrikuler derajat 3 yang membutuhkan dosis lebih besar. Obat ini digunakan bila sudah terjadi sirkulasi spontan

IndikasiHenti jantung (pada keadaan yang tidak berhasil diatasi dengan pemberian adrenalin), sinus bradikardia dengan hipotensi, AV blok inkomplit, reversi blokade neuromuskular (blokade efek muskarinik antikolinesterase), terapi tambahan pada bronkospasme dan tukak lambung.

Dosis- Henti jantung : 1 - 3 mg intravena - Sinus bradikardia/CPR: Dewasa : 0,5 1 mg iv, im, sk. Ulangi tiap 3 - 5 menit sesuai indikasi, dosis maksimum 40 g/kgBB.Anak-anak: 10 - 20 g/kgBB iv, im, sk, dosis minimum 0,1 mg.-Reversi blokade neuromuskular : 0,015 mg/kgBB iv dengan antikolinesterase neostigmin (0,05 mg/kgBB iv), atau edrofonium (0.5 1 mg/kgBB)Bronkhodilasi: (inhalasi)Dewasa: 0,025 mg/kgBB tiap 4 6 jamAnak-anak: 0,05 mg/kgBB tiap 4 6 jamDosis maksimal 2,5 mg. Encerkan hingga 2 3 ml dengan NS, berikan melalui nebilisator udara bertekanan.

SediaanSuntikan : 0,05 mg/ml, 0,1 mg/ml, 0,3 mg/ml, 0,4 mg/ml, 0,5 mg/ml, 0,8 mg/ml, 1 mg/ml.Larutan inhalasi : 0,2%, 0,5%

FarmakologiAtropin menghambat aktivitas parasimpatis, efek vagolitiknya digunakan pada cardiac arrest untuk melawan aktivitas vagal berlebih yang diduga menjadi penyebab awal henti jantung. Atropin juga digunakan untuk mencegah cardiac arrest yang terjadi setelah bradikardi dengan hipotensi. Atropin secara kompetitif bekerja sebagai antagonis asetilkolin pada reseptor muskarinik, menurunkan sekresi saliva, bronkus, dan lambung, serta relaksasi otot polos bronkus dan GIT. Atropin merupakan suatu amin tersier yang dapat melewati sawar darah-otak, sehingga pada dosis tinggi dapat merangsang kemudian mendepresi medula dan pusat otak yang lebih tinggi.Farmakokinetik Onset of action : iv 45 - 60 detik, intratekal 10 20 detik, im 5 40 menit, po 30 menit 2 jam, inhalasi 3 5 menit.Efek puncak : iv 2 menit, inhalasi 1 2 jamDurasi aksi : iv, im : blokade vagal 1 2 jam, efek antisialogog 4 jam; inhalasi : blokade vagal 3 - 6 jamInteraksi : efek antikolinergik aditif dengan antihistamin, fenotiazin, antidepresi trisiklik, prokainamid, kuinidin, inhibitor MAO, benzodiazepin, antipsikotikEliminasi : ginjal, hatiEfek samping- Kardiovaskular : takikardia (dosis tinggi), bradikardi (dosis rendah), palpitasiPulmoner : depresi pernafasanSSP : kebingungan, halusinasi, gugupGenitourinaria : retensi urinGastrointestinal : refluks gastroesofagusDermatologik : urtikariaMetabolik : keringat berkurang, reaksi alergiAmiodaroneIndikasiVF, pulseless VT yang unresponsif pada CPR, dan defibrilasi DosisDosis inisial 300 mg IV diikuti dengan 1 dosis 150 mg IV.Sediaan150mg/3mL satu ampulFarmakologiAmiodarone IV bekerja memblok sodium, potasssium, calcium channel dan juga alfa dan beta adrenergik., sehingga memperpanjang durasi aksi potensial dan periode refrakter memberikan efek antiaritmia dan antiangina.Efek samping-Kardiovaskular : hipotensi, syok kardiogenik, gagal jantung kongestif.-Hepar: kelainan tes fungsi hatiTerima Kasih